Bab I Reservoir

download Bab I Reservoir

of 47

Transcript of Bab I Reservoir

  • 8/18/2019 Bab I Reservoir

    1/47

    1

    BAB I

    RESERVOIR  

    Minyak bumi terbentuk pada lapisan sedimen yang terakumulasi pada

    suatu daerah cekungan sedimen ( sedimentary basin). Seiring dengan berjalannya

    waktu geologi (jutaan tahun), kondisi bumi pun mengalami perubahan secara

    alami atau umum disebut sebagai proses geologis. Proses geologis ini yang

    mengatur sehingga lapisan sediman dalam cekungan yang awalnya datar ( flat )

    saja, akhirnya mengalami lipatan-lipatan ( folding ) atau pensesaran ( faulting ). Hal

    ini secara regional akhirnya yang mengendalikan batuan sedimen yang awalnya

     berada di lautan ada yang menjadi daratan.

    Pada prinsipnya bahan organik yang terdapat pada lapisan sedimen

    tersebut (fosil) setelah mengalami proses pemanasan yang berlangsung jutaan

    tahun akhirnya beralih menjadi menjadi minyak. Sementara proses menjadi

    minyak terbentuk, lapisan batuan sumber tadi terus mengalami perubahan menjadi

     bentuk hidrokarbon dalam wujud carian (minyak bumi), gas (gas bumi) atau padat

    (aspal bumi). Akhirnya minyak dan gas bumi tersebut bermigrasi mencari lapisan-

    lapisan yang berlubang atau mempunyai pori-pori. Lapisan-lapisan ini dikenal

    dengan sebutan reservoir bed   atau reservoir rock . Pada lapisan seperti inilah

    minyak-minyak berkumpul sehingga lapisan seperti ini pula yang banyak dicari

    oleh para ahli pertambangan migas.

    1.1. Pembentukan Minyak Bumi

    Pembentukan minyak bumi atau  Petroleum System merupakan teori

     pembentukan fluida minyak dan gas. Dalam  petroleum system dibagi menjadi dua

    unsur yang penting dalam pembentukan migas, yaitu  petroleum element   dan

     petroleum process.

     Petroleum system element   atau unsur minyak bumi bisa dibagi menjadi 5

     bagian, antara lain :

  • 8/18/2019 Bab I Reservoir

    2/47

    2

    1. 

    Adanya batuan Induk (Source Rock )

    Merupakan batuan sedimen yang mengandung bahan organik seperti sisa-

    sisa hewan dan tumbuhan yang telah mengalami proses pematangan dengan

    waktu yang sangat lama sehingga menghasilkan minyak dan gas bumi.

    Gambar 1.1. Source Rock (Batuan I nduk)

    2. 

    Adanya batuan penyimpan ( Reservoir Rock )

    Merupakan batuan sedimen yang mempunyai pori, sehingga minyak dan

    gas bumi yang dihasilkan batuan induk dapat masuk dan terakumulasi.

    Gambar 1.2. Reservoir Rock

  • 8/18/2019 Bab I Reservoir

    3/47

    3

    3. 

    Adanya struktur batuan perangkap (Trap)

    Merupakan batuan yang berfungsi sebagai penghalang bermigrasinya

    minyak dan gas bumi lebih jauh. Adapun trap dibedakan menjadi 3, yaitu :

    a. 

    Trap Struktural 

    Trap  ini dipengaruhi oleh kejadian deformasi dengan terbentuknya

    struktur lipatan dan patahan yang merupakan respon dari kejadian

    tektonik. 

    Gambar 1.3. Trap Struktur al

     b.  Trap Stratigrafi 

    Trap reservoir ini dipengaruhi oleh variasi perlapisan secara vertikal dan

    lateral, perubahan facies batuan dan ketidakselarasan, serta variasi lateral

    dalam litologi pada suatu lapisan reservoir dalam perpindahan minyak

     bumi. 

  • 8/18/2019 Bab I Reservoir

    4/47

    4

    Gambar 1.4. Trap Strati grafi

    c.  Trap Kombinasi 

    Trap ini merupakan gabungan antara struktural dan stratigrafi, dimana trap 

    ini merupakan faktor bersama dalam membatasi pergerakan dari minyak

     bumi. 

    Gambar 1.5. Trap Kombi nasi Piercement Dome

    4.  Adanya batuan penutup (Cap Rock atau Seal Rock )

    Merupakan batuan sedimen yang tidak dapat dilalui oleh cairan

    (impermeable), sehingga minyak dan gas bumi terjebak dalam batuan tersebut.

  • 8/18/2019 Bab I Reservoir

    5/47

    5

    Gambar 1.6. Cap Rock atau Seal Rock

    5.  Adanya jalur migrasi ( Migration)

    Merupakan jalan minyak dan gas bumi dari batuan induk sampai

    terakumulasi pada perangkap.

      Migrasi Primer : Migrasi yang terjadi dari Source Rock .

     

    Migrasi Sekunder : Transportasi Carrier Bed  menuju ke Trap 

    Gambar 1.7. Jalur M igr asi

  • 8/18/2019 Bab I Reservoir

    6/47

    6

    Sedangkan  Petroleum system Process dibagi menjadi 5 tahap :

    1.  Generation, merupakan proses dimana batuan induk mengalami pemanasan

    dan tekanan yang cukup untuk merubah material organik menjadi

    hidrokarbon.

    2. 

     Migration,  merupakan proses pergerakan atau perpindahan hidrokarbon keluar

    dari batuan induk menuju dan masuk ke dalam perangkap. 

    3.   Accumulation, merupakan proses terakumulasinya volume hidrokarbon setelah

     bermigrasi menuju perangkap.

    4.   Preservation,  merupakan sisa hidrokarbon dalam reservoir dan tidak terubah

    oleh proses biodegradation atau pun water –  washing . 

    5.  Timing, merupakan waktu yang dibutuhkan perangkap untuk terbentuk

    sebelum dan selama hidrokarbon bermigrasi. 

    Gambar 1.8. Petrol eum System Pr ocess

    Dan dapat disimpulkan bahwa, minyak bumi dalam bentuk butiran-butiran

    halus dalam batuan sedimen (batuan induk) akan bermigrasi dan bergerak menuju

    ke daerah yang tekanannya lebih rendah. Karena perbedaan densitas dari gas,

    minyak dan air, minyak dan gas selalu berusaha naik sampai terperangkap pada

     bagian atas dari perangkap (reservoir) yang mempunyai lapisan yang kedap

    (impermeable) atau cap rock .

  • 8/18/2019 Bab I Reservoir

    7/47

    7

    1.2. Karakteristik Batuan Reservoir

    Batuan reservoir umumnya terdiri dari batuan sedimen, yang berupa

     batupasir, batuan karbonat dan shale atau kadang-kadang batuan vulkanik.

    Masing-masing batuan tersebut mempunyai komposisi kimia yang berbeda,

     begitu pula sifat fisiknya. Unsur atau atom-atom penyusun batuan reservoir perlu

    diketahui mengingat macam dan jumlah atom-atom tersebut akan menentukan

    sifat-sifat dari mineral yang terbentuk, baik sifat-sifat fisik maupun sifat-sifat

    kimiawinya.

    1.2.1. Komposisi Kimia Batuan Reservoir

    Unsur-unsur atau atom-atom penyusun batuan reservoir perlu diketahui,

    karena jenis dan jumlah atom-atom tersebut akan menentukan sifat-sifat dari

    mineral yang terbentuk,baik sifat-sifat fisik maupun sifat-sifat kimiawinya.

    1.2.1.1. Komposisi Batupasir

    Batupasir merupakan batuan reservoir yang banyak dijumpai, namun

     batupasir pada daerah yang satu dengan daerah yang lainnya akan berbeda dari

    segi kandungan mineral dan komposisi kimianya. Mineral yang paling dominan

     pada batuan ini adalah kuarsa (SiO2), feldspar (KNaCa(AlSi3O8)) dan beberapa

    mineral lainnya. 

    Batupasir, menurut Pettijohn, dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu :

    Orthoquarzite, Graywacke  dan  Arkose. Pembagian tersebut didasarkan pada

     jumlah kandungan mineral kuarsanya.

    a. 

    Orthoquarzite

    Orthoquarzite  merupakan jenis batupasir yang terbentuk akibat proses

    sedimentasi dengan unsur silikat yang sangat tinggi dan tidak mengalami

    metamorfosa (perubahan bentuk). Batuan ini terbentuk dari mineral kuarsa

    yang dominan dan beberapa mineral lain yang stabil, contohnya pyrite (FeS 2),

    dolomit (CaMg(CO3)2) dan material pengikat (semen), yaitu karbonat dan

    silika. 

  • 8/18/2019 Bab I Reservoir

    8/47

    8

    b. 

    Graywacke

    Graywacke  merupakan jenis batupasir yang tersusun dari mineral-mineral

     berbutir kasar, terutama mineral kuarsa dan feldspar serta fragmen-fragmen

     batuan lainnya, dengan mineral pengikatnya, yaitu clay dan karbonat.

    Komposisi kimia batupasir jenis ini juga tersusun dari unsur silika yang cukup

    tinggi, meskipun kadarnya lebih rendah dari batupasir orthoquarzite.

    c.   Arkose

     Arkose  merupakan jenis batupasir dengan mineral penyusun utama adalah

    mineral kuarsa, meskipun kadang-kadang jumlah mineral feldspar lebih besar

    dari mineral kuarsanya. 

    1.2.1.2. Batuan Karbonat

    Batuan karbonat secara umum terjadi karena adanya proses kimia yang

     bekerja padanya, baik secara langsung maupun dengan perantaraan organisme.

    Batuan karbonat terdiri dari limestone (batugamping) dan dolomit. Limestone

    merupakan kelompok batuan yang mengandung paling sedikit 80% kalsium

    karbonat. Limestone pada umumnya mengandung unsur MgCO3 antara 4%

    sampai kadang-kadang mencapai lebih dari 40%. Penamaan limestone ini

     berdasarkan fraksi karbonat yang melebihi unsur non-karbonat yang terkandung.

    Dolomit merupakan jenis batuan yang mengalami perubahan dari batuan

    karbonat karena adanya proses dolomitisasi yang bekerja. Perubahan ini terjadi

     pada limestone dan dolomit yang mempunyai nama macam-macam, tergantung

    dari unsur kimia terbanyak yang dikandungnya. Batuan dengan unsur kalsit yang

    lebih besar dari dolomit disebut dolomitic limestone, sebaliknya bila unsur

    dolomit lebih besar disebut  limycalcitic.

    1.3. Sifat Fisik Batuan Reservoir

    Pada dasarnya semua batuan dapat menjadi batuan reservoir asalkan

    mempunyai porositas dan permeabilitas yang cukup, namun pada kenyataannya

    hanya batuan sedimen yang banyak dijumpai sebagai batuan reservoir, khususnya

  • 8/18/2019 Bab I Reservoir

    9/47

    9

    reservoir minyak. Oleh karena itu dalam penilaian batauan reservoir selanjutnya

    akan banyak berhubungan dengan sifat-sifat fisik batuan sedimen, terutama yang

     porous dan permeable.

    Sifat fisik batuan reservoir merupakan sifat penting batuan reservoir dan

    hubungannya dengan fluida reservoir yang mengisinya dalam kondisi statis dan

    dinamis (jika ada aliran). Sifat fisik batuan reservoir meliputi : porositas,

    wettabilitas, tekanan kapiler, permeabilitas, saturasi fluida dan kompressibilitas

     batuan.

    1.3.1. Porositas

    Porositas ditinjau dari segi teknik reservoir merupakan suatu ukuran yang

    menunjukkan besar rongga dalam batuan atau perbandingan volume pori-pori

     batuan (pore volume) terhadap volume total batuan (bulk volume). Besar-kecilnya

     porositas suatu batù an akan menentukan kapasitas penyimpanan fluida reservoir.

    Porositas secara matematis dapat ditulis :

    100%V

    VV

    100%V

    V

     b

    g b

     b

     p

      …………………………………… (1-1)

    Dimana :

        = porositas, persen

    Vp = volume pori-pori batuan

    Vb = volume batuan total

    Vg = volume butiran

    Porositas menurut pembentukannya dibedakan menjadi dua, yaitu :

    1.  Porositas primer, adalah porositas yang terjadi bersamaan dengan proses

     pengendapan batuan.

    2.  Porositas sekunder, adalah porositas yang terjadi setelah proses pengendapan

     batuan, seperti akibat proses pelarutan atau rekahan.

  • 8/18/2019 Bab I Reservoir

    10/47

    10

    Sedangkan ditinjau dari sudut teknik reservoir, porositas dibagi menjadi

    dua, yaitu:

    1.  Porositas absolut, adalah perbandingan volume pori-pori batuan terhadap

    volume batuan total, yang dituliskan dengan persamaan:

    %100 xvolumebulk 

    total  poriVolumea     ............................................................. (1-2)

    2.  Porositas efektif, adalah perbandingan volume pori-pori batuan yang

     berhubungan terhadap volume batuan total, yang dapat dituliskan dengan

     persamaan:

    %100 xvolumebulk 

    nberhubunga yang  poriVolumeeff      ..................................... (1-3)

    Untuk selanjutnya porositas effektif digunakan dalam perhitungan karena

    dianggap sebagai fraksi volume yang produktif. Faktor-faktor yang

    mempengaruhi besarnya harga porositas antara lain:

    1.  Bentuk dan ukuran butir

    Bentuk butir yang seragam dan mendekati bentuk bola akan mempunyai

     porositas lebih besar bila dibandingkan dengan butiran yang menyudut,

    sedangkan ukuran butir akan mempengaruhi besar-kecilnya pori-pori antar

     butir.

    90o

    90o

    90o

    a. Cubic (porosity = 47,6 %)

    90o

    90o

    90o

    b. Rhombohedral (porosity = 25,96 %)

     

    Gambar 1.9. Bentuk -Bentuk Susunan But i r  

    (a) Bentuk Kubik

    (b) Bentuk Rhombohedral

  • 8/18/2019 Bab I Reservoir

    11/47

    11

    2. 

    Susunan butir

    Susunan butir berpengaruh besar terhadap porositas seperti butiran yang

    tersusun berbentuk kubus akan mempunyai porositas yang lebih besar (47,6%)

    dibandingkan dengan susunan butir berbentuk rhombohedral (25,96%).

    3.  Kompaksi dan penyemenan

    Kompaksi batuan akan mengakibatkan mengecilnya porositas, hal ini

    diakibatkan karena penekanan batuan diatasnya, sehingga batuan menjadi

    rapat. Sementasi yang kuat akan memperkecil porositas.

    1.3.2. Permeabilitas

    Permeabilitas didefinisikan sebagai suatu bilangan yang menunjukkan

    kemampuan dari suatu batuan untuk mengalirkan fluida.Definisi kuantitatif

     permeabilitas pertama kali dikembangkan oleh Henry Darcy (1856) dalam

    hubungan empiris dengan bentuk differensial sebagai berikut:

    dL

    dP  x

    k V 

      ........................................................................................ (1-4)

    dimana:

    V = kecepatan aliran, cm/sec

       = viskositas fluida yang mengalir, cp

    dP/dL = gradien tekanan dalam arah aliran, atm/cm

    k = permeabilitas media berpori, mD.

    Tanda negatif dalam rumus menunjukkan bahwa bila tekanan bertambah

    dalam satu arah, maka arah alirannya berlawanan dengan arah pertambahan

    tekanan tersebut. Beberapa anggapan yang digunakan oleh Darcy dalam

    Persamaan (1-4) adalah :

    a) Alirannya mantap (steady state).

     b) Fluida yang mengalir satu fasa.

    c) Viskositas fluida yang mengalir konstan .

    d) Kondisi aliran isothermal.

  • 8/18/2019 Bab I Reservoir

    12/47

    12

    e) Formasinya homogen dan arah alirannya horizontal.

    f) Fluidanya incompressible.

    Dalam batuan reservoir, permeabilitas dibedakan menjadi tiga, yaitu:

    1.  Permeabilitas absolut

    Merupakan permeabilitas dengan fluida yang mengalir melalui media

     berpori hanya terdiri dari satu fasa, misal hanya minyak atau gas saja.

    k abs =)P(PA

    Lμq

    21 

    …………………..………………………………… (1-5)

    2.  Permeabilitas efektif

    Merupakan permeabilitas batuan dengan fluida yang mengalir lebih dari

    satu fasa, misalnya minyak dan air, air dan gas, gas dan minyak atau ketiga-

    tiganya. Permeabilitas efektif untuk masing- masing fluida adalah :

    Permeabilitas efektif gas (kg)

    kg =)P(PA

    Lμq

    21

    gg

    …………………………………………..……..….. (1-6)

    Permeabilitas efektif minyak (ko)

    ko =)P(PA

    Lμq

    21

    oo

    …………………………………………………….. (1-7)

    Permeabilitas efektif air (kw)

    kw =)P(PA

    Lμq

    21

    ww

    ………………………………………………..…… (1-8)

    3.  Permeabilitas relative

    Merupakan perbandingan antara permeabilitas efektif dengan

     permeabilitas absolut. Permeabilitas relatif dapat dituliskankan sebagai berikut

    :

    krel = k rel =abs

    eff 

    k …………………………………………………. (1-9)

    atau

    krg =k 

    k g ; kro =

    k o   ; krw =

    k w  

  • 8/18/2019 Bab I Reservoir

    13/47

    13

    Keterkaitan antara harga permeabilitas efektif minyak dan air terhadap

    harga saturasinya digambarkan oleh suatu kurva grafik yang ditunjukkan gambar

    dibawah.

       E   f   f  e  c   t   i  v  e   P  e  r  m  e  a   b   i   l   i   t  y   t  o   W  a   t  e  r ,   k  w

       E   f   f  e  c   t   i  v  e   P  e  r  m  e  a   b   i   l   i   t  y   t  o   O   i   l ,   k  o

    Oil Saturation, So

    Water Sa turation, Sw

    0

    1

    0

    1

    0

    10

    1

     

    Gambar 1.10

    Hubungan antara Permeabil itas Efekti f M inyak dan Ai r dengan Saturasinya

    Dari gambar diatas dapat menguraikan beberapa hal penting yang

     berkenaan dengan kedua besaran tersebut, yaitu :

    1. 

    Harga ko pada Sw = 0 dan So = 1 serta kw pada Sw = 1 dan So = 0 besarnya

    akan sama dengan permeabilitas absolutnya, yang dikonotasikan pada titik A

    dan titik B.

    2. 

    Harga ko akan turun dengan bertambahnya nilai Sw dari 0 demikian pula

    sebaliknya untuk kw akan turun dengan berkurangnya Sw dari satu. Laju

    aliran minyak akan berkurang untuk So yang kecilkarena mempunyai harga ko

    yang kecil, demikian halnya dengan air.

    3.  Harga keff suatu fluida mencapai nol, saturasi fluida dalam batuan masih ada

    (titik C dan D) namun dalam hal ini sudah tidak mampu bergerak lagi.

    Saturasi ini sering disebut saturasi sisa suatu fluida, untuk minyak

    dikonotasikan dengan Sor (residual oil saturation) dan air dikonotasikan Swirr

    (irreducible water saturation).

  • 8/18/2019 Bab I Reservoir

    14/47

    14

    4. 

    Besarnya harga keff suatu fluida akan selalu lebih kecil dibandingkan

     permeabilitas absolut (kecuali pada kondisi titik A dan B) sehingga berlaku

    hubungan ko + kw.

    1.3.3.  Saturasi

    Saturasi fluida batuan didefinisikan sebagai perbandingan antara volume

     pori-pori batuan yang ditempati oleh suatu fluida tertentu dengan volume pori-

     pori total pada suatu batuan berpori. Dalam batuan reservoir minyak umumnya

    terdapat lebih dari satu macam fluida, kemungkinan terdapat air, minyak, dan gas

    yang tersebar ke seluruh bagian reservoir. Secara matematis, besarnya saturasi

    untuk masing-masing fluida dituliskan dalam persamaan berikut :

      Saturasi minyak (So) adalah :

    total  pori porivolume

    oil olehdiisi yang  pori porivolumeS o

      ................................... (1-10)

      Saturasi air (Sw) adalah :

    total  pori porivolume

    air olehdiisi yang  pori porivolume

    S w

     ..................................... (1-11)

      Saturasi gas (Sg) adalah :

    total  pori porivolume

     gasolehdiisi yang  pori porivolumeS  g 

      .................................. (1-

    12)

    Jika pori-pori batuan diisi oleh gas-minyak-air maka berlaku hubungan :

    Sg + So + Sw = 1 ...................................................................................... (1-13)

    Sedangkan jika pori-pori batuan hanya terisi minyak dan air, maka :

    So + Sw = 1 ............................................................................................. (1-14)

    Faktor-faktor penting yang harus diperhatikan dalam mempelajari saturasi

    fluida antara lain adalah :

      Saturasi fluida akan bervariasi dari satu tempat ke tempat lain dalam reservoir,

    saturasi air cenderung untuk lebih besar dalam bagian batuan yang kurang

  • 8/18/2019 Bab I Reservoir

    15/47

    15

     porous. Bagian struktur reservoir yang lebih rendah relatif akan mempunyai

    Sw  yang tinggi dan Sg  yang relatif rendah, demikian juga untuk bagian atas

    dari struktur reservoir berlaku sebaliknya. Hal ini disebabkan oleh adanya

     perbedaan densitas dari masing-masing fluida.

      Saturasi fluida akan bervariasi dengan kumulatif produksi minyak. Jika

    minyak diproduksikan maka tempatnya di reservoir akan digantikan oleh air

    dan atau gas bebas, sehingga pada lapangan yang memproduksikan minyak,

    saturasi fluida berubah secara kontinyu.

      Saturasi minyak dan saturasi gas sering dinyatakan dalam istilah pori-pori

    yang diisi oleh hidrokarbon. Jika volume batuan adalah V, ruang pori-porinya

    adalah .V, maka ruang pori-pori yang diisi oleh hidrokarbon adalah :

    So V + Sg  V = (1 –  Sw )  V ............................................... (1-15)

    1.3.4. Wettabilitas

    Wettabilitas didefinisikan sebagai suatu kemampuan batuan untuk

    dibasahi oleh fasa fluida, jika diberikan dua fluida yang tak saling campur

    (immiscible). Wettabilitas dalam sistem reservoir digambarkan sebagai air dan

    minyak (atau gas) yang ada diantara matriks batuan.

    Salah satu fluida akan bersifat lebih membasahi batuan daripada fluida

    lainnya di dalam suatu reservoir. Kecenderungan suatu fluida untuk membasahi

     batuan disebabkan adanya gaya adhesi, yaitu gaya tarik-menarik partikel yang

     berlainan, yang merupakan faktor tegangan permukaan antara batuan dan fluida.

    Wettabilitas ini penting peranannya dalam tingkah laku kerja reservoir,

    sebab akan menimbulkan tekanan kapiler yang akan memberikan dorongan

    sehingga minyak atau gas dapat bergerak. Besaran wettabilitas ini sangat

    dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :

    1. 

    Jenis minera l yang terkandung dalam batuan reservoir

    2.  Ukuran butir batuan, semakin halus ukuran butir batuan maka semakin besar

    gaya adhesi yang terjadi

    3. 

    Jenis kandungan hidrokarbon yang terdapat di dalam minyak mentah (crude

    oil )

  • 8/18/2019 Bab I Reservoir

    16/47

    16

    Wettabilitas terbagi menjadi dua kategori berdasarkan pada jenis komponen

    yang mempengaruhi, yaitu :

    1. 

    Water wet

    Water wet   terjadi jika suatu batuan mempunyai sudut kontak fluida

    (minyak dan air) terhadap batuan itu sendiri lebih kecil dari 90o  (θ < 90o).

    Kejadian ini terjadi sebagai akibat dari gaya adhesi yang lebih besar pada

    sudut lancip yang dibentuk antara air dengan batuan dibandingkan gaya

    adhesi pada sudut yang tumpul yang dibentuk antara minyak dengan batuan,

    seperti gambar berikut. 

    Gambar 1.11. Sistem Water Wet

    2. 

    Oil wet

    Oil wet   terjadi jika suatu batuan mempunyai sudut kontak antara fluida

    (minyak dan air) terhadap batuan itu sendiri dengan sudut lebih besar dari 90 O 

    (θ > 90O), seperti yang ditunjukkan dalam gambar 3.4. Karakter oil wet  pada

    kondisi batuan reservoir tidak diharapkan terjadi sebab akan menyebabkan

     jumlah minyak yang tertinggal pada batuan reservoir saat diproduksi lebih

     besar daripada water wet . 

  • 8/18/2019 Bab I Reservoir

    17/47

    17

    Gambar 1.12. Sistem Oil Wet

    Reservoir pada dasarnya mempunyai karakter water wet , sehingga air akan

    lebih cenderung untuk melekat pada batuan, dimana posisi minyak akan berada

    diantara fasa cair. Posisi ini mengakibatkan minyak tidak mempunyai gaya tarik-

    menarik dengan batuan sehingga akan lebih mudah untuk bergerak (mengalir).

    1.3.5.  Tekanan Kapiler

    Tekanan kapiler ( Pc ) didefinisikan sebagai perbedaan tekanan yang ada

    antara permukaan dua fluida yang tidak tercampur (cairan – cairan atau cairan – 

    gas) sebagai akibat dari terjadinya pertemuan permukaan yang memisahkan

    mereka. Perbedaan tekanan dua fluida ini adalah perbedaan tekanan

    antara fluida “non – wetting phase” ( Pnw ) dengan fluida “Wetting phase” ( Pw )

    atau :

     P c = P nw  –  P w  .................................................................................... (1-16)

    Tekanan permukaan fluida yang lebih rendah terjadi pada sisi pertemuan

     permukaan fluida immiscible yang cembung. Di reservoir biasanya air sebagai

    fasa yang membasahi (wetting phase), sedangkan minyak dan gas sebagai fasa

    tidak membasahi (non-wetting phase).

  • 8/18/2019 Bab I Reservoir

    18/47

    18

    Tekanan kapiler dalam batuan berpori tergantung pada ukuran pori-pori

    dan macam fluidanya. Secara kuantitatif dapat dinyatakan dalam hubungan

    sebagai berikut:

    h g r 

     P c      

      cos2

      ......................................................................(1-

    17)

    dimana :

    Pc  = tekanan kapiler.

      = tegangan permukaan antara dua fluida.

    cos  = sudut kontak permukaan antara dua fluida.

    r = jari-jari lengkung pori-pori, cm.

      = perbedaan densitas dua fluida, gr/cm3.

    g = percepatan gravitasi, cm/sec2.

    h = tinggi kolom, cm.

    Dari persamaan 1-16 dapat dilihat bahwa tekanan kapiler berhubungan

    dengan ketinggian di atas permukaan air bebas (oil  – 

    water contact ), sehingga data

    tekanan kapiler dapat dinyatakan menjadi plot antara h  banding saturasi air   ( Sw ),

    seperti terlihat pada gambar 1.13.

    Perubahan ukuran pori –  pori dan densitas fluida akan mempengaruhi

     bentuk kurva tekanan kapiler dan ketebalan zona transisi.

    Dari persamaan 1-17 ditunjukkan bahwa h  akan bertambah jika perbedaan

    densitas fluida berkurang, sementara faktor lainnya tetap. Hal ini berarti bahwa

    reservoir gas yang terdapat kontak gas – air, perbedaan densitas fluidanya

     bertambah besar sehingga akan mempunyai zona transisi minimum. Demikian

     juga untuk reservoir minyak yang mempunyai API gravity rendah maka kontak

    minyak  – air akan mempunyai zona transisi yang panjang.

    Ukuran pori –  pori batuan reservoir sering dihubungkan dengan besaran

     permeabilitas yang besar akan mempunyai tekanan kapiler yang rendah dan

    ketebalan zona transisinya lebih tipis dari pada reservoir dengan permeabilitas

    yang rendah.

  • 8/18/2019 Bab I Reservoir

    19/47

    19

    Gambar 1.13. Kurva Tekanan Kapil er

    1.3.6.  Kompresibilitas Batuan

    Menurut Geerstma (1957)  terdapat tiga konsep kompresibilitas batuan,

    yaitu :

      Kompresibilitas matriks batuan, yaitu fraksi perubahan volume material

     padatan ( grains) terhadap satuan perubahan tekanan.

     

    Kompresibilitas bulk batuan, yaitu fraksi perubahan volume bulk batuanterhadap satuan perubahan tekanan.

      Kompresibilitas pori –  pori batuan, yaitu fraksi perubahan volume pori –  pori

     batuan terhadap satuan perubahan tekanan.

    Diantara konsep diatas, kompresibilitas pori –  pori batuan dianggap yang

     paling penting dalam teknik reservoir khususnya. Batuan yang berada pada

    kedalaman tertentu akan mengalami dua macam tekanan, antara lain :

    1.  Tekanan hidrostatik fluida yang terkandung dalam pori –  pori batuan

    2. 

    Tekanan luar (external stress) yang disebabkan oleh berat batuan yang ada

    diatasnya (overburden pressure).

    3. 

    Pengosongan fluida dari ruang pori –  pori batuan reservoir akan

    mengakibatkan perubahan tekanan dalam dari batuan, sehingga resultan tekanan

     pada batuan akan mengalami perubahan pula. Adanya perubahan tekanan ini akan

    mengakibatkan perubahan pada butir  –  butir batuan, pori –  pori dan volume

  • 8/18/2019 Bab I Reservoir

    20/47

    20

    total (bulk ) batuan reservoir. Untuk padatan ( grains) akan mengalami perubahan

    yang serupa apabila mendapat tekanan hidrostatik fluida yang dikandungnya.

    Perubahan bentuk volume bulk batuan dapat dinyatakan sebagai

    kompressibilitas Cr  atau :

    dP 

    dV  x

    V C    r 

    1 .................................................................................... (1-

    19)

    Sedangkan perubahan bentuk volume pori –  pori batuan dapat dinyatakan

    sebagai kompressibilitas C p atau :

    *

    1

    dP 

    dV  x

    V C 

      p

     p

     p   ................................................................................... (1-20)

    dimana :

    Vr   = volume padatan batuan ( grains).

    V p = volume pori –  pori batuan.

    P = tekanan hidrostatik fluida di dalam batuan.

    P* = tekanan luar (tekanan overburden).

    1.4.  Sifat-Sifat Fisik Fluida

    Kelakuan sifat-sifat fisik fluida reservoir diperlukan untuk perhitungan

    teknik reservoir dalam rangka deskripsi dan evaluasi kinerja reservoir. Sifat fisik

    fluida reservoir minyak dapat diperoleh dari pengolahan data hasil percobaan di

    laboratorium, atau apabila data tersebut tidak tersedia, dapat dilakukan penentuan

    dengan metode korelasi. Sifat-sifat fisik fluida reservoir tersebut yang penting

    diantaranya adalah:

    1.  Tekanan gelembung atau tekanan saturasi (p b)

    Tekanan gelembung didefinisikan sebagai tekanan dimana saat pertama

    kali gelembung gas keluar dari fasa minyak.

    2. 

    Kelarutan gas dalam minyak (R so

    )

  • 8/18/2019 Bab I Reservoir

    21/47

    21

    Kelarutan gas dalam minyak didefinisikan sebagai jumlah gas yang

    terlarut (SCF) di dalam minyak (STB) pada kondisi dan tekanan temperatur

    tertentu. Ciri utama kelakuan R so

    terhadap tekanan pada saat tekanan

    gelembung adalah bahwa harga R so

    mencapai maksimum karena jumlah gas

    yang terlarut pada saat tersebut belum ada gas yang keluar dari minyak atau

     pada saat jumlah gas terbanyak berada dalam minyak. Secara matematis R so

    dapat dituliskan sebagai berikut:

    Gambar 1.14. Grafi k Rs

    3. 

    Faktor volume formasi minyak (Bo)

    Faktor volume formasi minyak didefinisikan sebagai volume minyak pada

    kondisi reservoir (reservoir barrel) dibagi dengan volumenya pada kondisi

    standar (STB).

  • 8/18/2019 Bab I Reservoir

    22/47

    22

    Gambar 1.15. Grafik Bo

    Pada saat tekanan lebih besar daripada p b, penurunan tekanan dari tekanan

    awal menyebabkan berkembangnya volume minyak di reservoir sehingga

    harga Bo

    membesar. Setelah melewati harga p b, penurunan tekanan lebih lanjut

    menyebabkan gas keluar dari minyak yang secara kuantitatif lebih besar dari

     pengembangan minyak akibat penurunan tekanan tersebut sehingga

    didapatkan volume minyak di reservoir mengecil dan harga Bo

    mengecil.

    Secara matematis Bo

    dpat dituliskan sebagai berikut:

    4. 

    Faktor volume formasi gas (Bg)

    Faktor volume formasi gas didefinisikan sebagai volume gas pada kondisi

    reservoir (reservoir barrel) dibagi dengan pada kondisi standar (SCF).

  • 8/18/2019 Bab I Reservoir

    23/47

    23

    Gambar 1.16. Grafik Bg

    5.  Faktor volume formasi total (Bt)

    Faktor volume formasi total adalah sifat turunan dari sifat-sifat yang telah

    dibahas di depan. Faktor volume formasi total didefinisikan sebagai Bt

    = Bo

    +

    Bg

    (R sob

     –  R so

    ), dimana R sob

    adalah R s pada p

     b.

    6.  Kompressibilitas

    Kompressibilitas dalam hubungannya dengan sifat fisik lain adalah

    sebagai berikut:

    a.  Kompresibilitas Minyak (Co)

  • 8/18/2019 Bab I Reservoir

    24/47

    24

    Gambar 1.17. Grafi k Co

     b.  Kompresibilitas Gas (Cg)

    Gambar 1.18. Grafi k Cg

  • 8/18/2019 Bab I Reservoir

    25/47

    25

    7. 

    Densitas dan spesific gravity

    Densitas untuk minyak yang dapat diwakili oleh API dirumuskan sebagai

     berikut :

    Terlihat jelas, makin tinggi API akan makin rendah Po. Untuk gas specific

    gravity dirumuskan sebagai berikut :

    8. Viskositas

    Diatas p b, viskositas minyak menurun terhadap turunnya tekanan secara

    hampir linier dan tidak tajam. Sedangkan di bawah p b, harga viskositas

     bertambah secara eksponensial.

    Gambar 1.19. Grafik Vi skositas M inyak

    Pada saat tekanan lebih besar dari p b, penurunan tekanan menyebabkan

     pengembangan minyak lebih mudah sehingga viskositas turun. Sedangkan

    setelah melewati p b, jumlah gas yang berada dalam minyak berkurang terus

  • 8/18/2019 Bab I Reservoir

    26/47

  • 8/18/2019 Bab I Reservoir

    27/47

    27

    Gambar 1.20. Klasi fi kasi Jeni s-Jeni s Reservoir

    1.5.1.  Black Oil

    Fluida terdiri dari rantai hidrokarbon yang besar, berat dan tidak mudah

    menguap. Hal ini dapat dilihat dari diagram fasanya, pada diagram fasa tersebut

    dapat dilihat bahwa Temperatur Kritis (Tc) lebih besar daripada Temperaturreservoir (Tr).

    Gambar 1.21. Diagr am Fasa Bl ack Oil

    Pada saat Pr lebih tinggi dari Pb, fluida dalam kondisi tak jenuh

    (undersaturated) dimana pada kondisi ini minyak dapat mengandung banyak gas.

  • 8/18/2019 Bab I Reservoir

    28/47

    28

    Ketika tekanan reservoir (Pr) turun dan dibawah tekanan gelembung (Pb) maka

    fluida akan melepaskan gas yang dikandungnya dalam reservoir hanya saja pada

    separator jumlah cairan yang dihasilkan masih lebih besar. Ciri-ciri yang dapat

    kita temui dalam black oil adalah : 

    a. 

    Sebagian besar reservoir minyak berupa black oil. 

     b.  temperatur reservoir selalu lebih kecil daripada temperatur minyak.

    c.  nama lainnya adalah low shrinkage oil yang berarti sedikit penurunan tekanan

    menghasilkan sedikit penurunan persentase fasa cair.

    1.5.2. Volatil e oil

    Terdiri dari rantai hidrokarbon ringan dan intermediate sehingga mudah

    menguap. Temperatur kritis (Tc) lebih kecil daripada black oil bahkan hampir

    sama dengan Temperatur reservoirnya (Tr).

    Gambar 1.22. Diagram Fasa Vol atil e Oil

    Rentang harga temperatur cakupannya lebih kecil dibandingkan black oil.

    Penurunan sedikit tekanan selama masa produksi akan mengakibatkan pelepasan

    gas cukup besar di reservoir. Jumlah liquid yang dihasilkan pada separator lebih

    sedikit dibandingkan black oil. Gambar menunjukan sifat dari fluida jenis

    Volatile Oil (minyak yang mudah menguap). Ciri-ciri yang dapat ditemui dalam

    volatile oil adalah : 

  • 8/18/2019 Bab I Reservoir

    29/47

    29

    a. 

    Temperatur reservoir sedikit lebih rendah dibandingkan temperatur kritik

    minyak. 

     b.   Nama lainnya adalah high shrinkage oil yang berarti sedikit penurunan

    tekanan menghasilkan besar penurunan persentase fasa cair.

    c. 

    Field identification : GOR 2000 - 3300 scf/stb, SG oil 30 - 50 API, warna

    coklat tua.

    1.5.3.  Retrograde Gas

    Pada kondisi awal reservoir fluida berbentuk fasa gas, dengan seiring

     penurunan tekanan reservoir maka gas akan mengalami pengembunan dan

    terbentuklah cairan direservoir.

    Gambar 1.23. Diagaram Fasa Retrograde Gas

    Diagram fasa dari retrograde gas memiliki temperatur kritik lebih kecil

    dari temperatur reservoir dan cricondentherm lebih besar daripada temperatur

    reservoir. Cairan yang diproduksi inilah yang disebut dengan gas kondensat. Ciri-

    ciri yang ada pada retrograde gas: 

    a. 

    Komponen sebagian besar diisi dengan metana dan hidrokarbon intermediate.

     b.  Suhu reservoir berada pada suhu kritikal dan suhu cricondenterm (suhu

    tertinggi yang dapat dicapai).

  • 8/18/2019 Bab I Reservoir

    30/47

    30

    c. 

    Di reservoir terjadi kondensat saat tekanan turun mencapai kurang dari dew

     pressure. bila tekanan terus menurun maka liquid kembali menjadi gas.

    d.  Properties di reservoir dengan permukaan berbeda.

    e. 

    Field identification : GOR (8000 - 70.000 scf/stb), initial Specific Gravity

    Stock Tank Oil > 40 API, lightly coloured.

    f.  Lab analysis : C7+ .

    1.5.4.  Wet Gas

    Wet gas terjadi semata-mata sebagai gas di dalam reservoir sepanjang

     penurunan tekanan reservoir. Jalur tekanan, garis 1-2, tidak masuk ke dalam

    lengkungan fasa maka dari itu, tidak ada cairan yang terbentuk di dalam reservoir.

    Walaupun demikian, kondisi separator berada pada lengkungan fasa, yang

    mengakibatkan sejumlah cairan terjadi di permukaan (disebut kondensat).

    Gambar 1.24. Diagram Fasa Wet Gas

    Kata “wet” (basah) pada wet gas (gas basah) bukan berarti gas tersebut

     basah oleh air, tetapi mengacu pada cairan hidrokarbon yang terkondensasi pada

    kondisi permukaan.kandungan utama dari reservoir ini umumnya hampir sama

    dengan dry gas hanya saja lebih banyak kandungan hidrokarbon intermediate (C2

    - C4). keadaan hidrokarbon di reservoir adalah berupa gas namun pada saat di

     permukaan, terjadi proses kondensasi akibat penurunan tekanan dan temperatur.

     perlu diketahui bahwa setiap reservoir ketika sedang diproduksi minyaknya maka

     baik tekanan maupun temperatur akan mengalami penurunan. dry gas juga

  • 8/18/2019 Bab I Reservoir

    31/47

    31

    mengalami penurunan namun karakternya yang berbeda menjadikan fas gas tetap

    terbentuk dari reservoir hingga ke permukaan. kondesat yang terbentuk di

     permukaan pada wet gas terbilang bernilai mahal sebab dalam perminyakan kita

    selalu menginginkan hidrokarbon berantai pendek yang memiliki heating value

    yang lebih besar. Berdasarkan hasil data lapangan, reservoir ini memiliki GOR

    sebesar 70.000 - 100.000 scf/stb dengan derajat API lebih dari 50. 

    1.5.5.  Dr y Gas  

    Dry gas terutama merupakan metana dengan sejumlah intermediates. Pada

    gambar menunjukkan bahwa campuran hidrokarbon semata-mata berupa gas di

    reservoir dan kondisi separator permukaan yang normal berada di luar lengkungan

    fasa. Maka dari itu, tidak terbentuk cairan di permukaan. Reservoir dry

    gasbiasanya disebut reservoir gas.

    Gambar 1.25. Digram Fasa Dry Gas

    Pada dry gas, komponen utamanya adalah metana sehingga fasa gas adalah

    keadaan reservoirnya. bahkan, reservoir ini tetaplah berfasa gas mulai dari

    reservoir hingga ke permukaannnya. segala properti di reservoir dan di permukaan

    tidak berubah. berdasarkan data lapangan, reservoir ini memiliki initial GOR ≥

    100.000 scf/stb dan kandungan heptana plus sebesar 0,7 % mol.

  • 8/18/2019 Bab I Reservoir

    32/47

    32

    1.6.  Dri ve Mechani sm

    Sesudah selesainya tahap komplesi, fluida akan mengalir ke lubang bor.

    Fase awal dari produksi ini disebut fase produksi primer (primary production).

    Dalam fase ini energi reservoir mendorong HC dari pori-pori reservoir ke dalam

    lubang sumur dan naik ke permukaan. Mekanisme pendorong reservoir ini dibagi

    empat, yaitu water drive reservoir, dissolved/solution gas drive, gas cap drive dan

    combination drive. 

    Setiap reservoir minyak pasti memiliki mekanisme pendorong. Mekanisme

     pendorong reservoir didefinisikan sebagai tenaga yang dimiliki oleh reservoir

    secara alamiah, sehingga menyebabkan dapat mengalirnya fluida hidrokarbon dari

    formasi menuju ke lubang sumur dan selanjutnya ke permukaan pada saat

     produksi berlangsung. Sedangkan besarnya tenaga pendorong ini tergantung dari

    kondisi P dan T formasi dimana reservoir tersebut berada, dan pelepasan

    energinya dipengaruhi oleh proses dan sejarah produksi yang dilakukan.

    Pada dasarnya ada empat sumber tenaga yang bekerja di reservoir, yaitu : 

    1. Tenaga dorong eksternal / tekanan hidrostatik, yang biasanya berupa

     perembesan air (baik dari bawah maupun samping) dan pengembangan tudung

    gas.

    2. Tenaga penggerak internal, yang terjadi karena adanya pembebasan gas

    terlarut dalam cairan.

    3. Tenaga potensial, merupakan tenaga yang berasal dari formasi itu sendiri dan

     biasanya dipengaruhi oleh adanya gravitasi dan perbedaan kerapatan antara

    fluida formasi.

    4. Tenaga permukaan fluida, berasal dari gaya-gaya kapiler dalam pori-pori

     batuan.

    Kenyataan yang ada di lapangan menunjukkan bahwa mekanisme

     pendorong yang ada tidak selalu bekerja sendiri-sendiri, akan tetapi lebih sering

    dijumpai dalam bentuk kombinasi. Sedangkan jenis-jenis reserevoir berdasarkan

    mekanisme pendorongnya dibedakan menjadi :

  • 8/18/2019 Bab I Reservoir

    33/47

    33

    1.  Depletion Drive Reservoir.

    2.  Gas Cap Drive Reservoir.

    3.  Water Drive Reservoir.

    4.  Segregation Drive Reservoir.

    5.  Combination Drive Reservoir.

    1.6.1.  Depleti on Dr ive Reservoi r  

    Sering pula disebut solution gas drive reservoir atau internal gas drive

    reservoir. Sumber energi utama yang mendorong minyak dari reservoir adalah

    ekspansi gas yang terbebaskan dari dalam larutan minyak selama penurunan

    tekanan reservoir. Pada kondisi awal tidak ditunjukkan adanya tudung gas bebas

    dan tidak ada water drive yang aktif. Kemudian gas yang terbentuk ini ikut

    mendesak minyak ke sumur produksi pada saat penurunan tekanan reservoir

    karena produksi tersebut. Setelah sumur selesai dibor menembus reservoir dan

     produksi minyak dimulai, maka akan terjadi suatu penurunan tekanan di sekitar

    lubang bor. Penurunan tekanan ini akan menyebabkan fluida mengalir dari

    reservoir menuju lubang bor melalui pori-pori batuan. Penurunan tekanan

    disekitar lubang bor akan menimbulkan terjadinya fasa gas.

    Pada saat awal, karena saturasi gas tersebut masih sangat kecil (belum

    membentuk fasa yang kontinyu), maka gas-gas tersebut terperangkap pada ruang

    antar butiran reservoirnya, tetapi setelah tekanan reservoir tersebut cukup kecil

    dan gas sudah terbentuk banyak atau dapat bergerak, maka gas tersebut turut serta

    terproduksi ke permukaan.

    Sedangkan karakteristik dari depletion drive reservoir ini adalah :

    1.  Penurunan tekanan yang cepat

    Karena tidak adanya fluida ekstra atau tudung gas bebas dalam jumlah

     besar yang akan menempati ruangan pori yang dikosongkan oleh minyak yang

    terproduksi.

  • 8/18/2019 Bab I Reservoir

    34/47

    34

    2. Produksi minyak bebas air

    Karena reservoir terisolir dan dengan tidak adanya water drive maka

    sangat sedikit atau hampir tidak ada yang ikut terproduksi bersama minyak

    selama masa produksi reservoir. Meskipun terdapat connate water tetapi

    hampir-hampir tidak dapat terproduksi. Saturasi air interestial tidak akan

    terproduksi sampai tercapai harga saturasi minimum.

    3. GOR bertambah dengan cepat pada semua struktur sumur

    Pada awal produksi, karena gas yang dibebaskan minyak masih

    terperangkap pada sela-sela pori-pori batuan, maka GOR produksi akan lebih

    kecil jika dibandingkan dengan GOR reservoir.

    Setelah tekanan reservoir mencapai tekanan di bawah tekanan saturasi, gas

    akan berkembang dari larutan pada saluran pori-pori diseluruh bagian

    reservoir. Pada waktu saturasi, gas akan bertambah dan membentuk suatu fasa

    yang kontinyu sehingga mencapai titik dimana gas dapat mengalir (saturasi

    keseimbangan).

    Akibatnya gas bebas ini akan mengalir ke lubang sumur. Gas juga akan

     bergerak vertikal akibat adanya gaya gravitasi yang pada akhirnya dapat

    membentuk tudung gas. Hal ini terus menerus berlangsung hingga tekanan

    reservoir menjadi rendah. Bila tekanan telah cukup rendah maka GOR akan

    menjadi berkurang sebab volume gas di dalam reservoirnyapun tinggal sedikit.

    Dalam hal ini GOR produksi dan GOR reservoir harganya hampir sama.

    4. 

    Ultimate recovery rendah

    Produksi minyak dengan depletion drive biasanya merupakan metode

    recovery yang paling tidak efisien dengan perolehan pendapatan yang kurang

    dari 5 % hingga 25 %. Hubungan permeabilitas relatif (Kg/Ko) turut

    menentukan besarnya perolehan pendapatan dari reservoir jenis ini. Selain itu

     jika viscositas minyak bertambah, maka ultimate recovery minyak akan

     berkurang. Dengan demikian untuk reservoir jenis ini pada tahap teknik

     produksi primernya akan meninggalkan residual oil yang cukup besar.

  • 8/18/2019 Bab I Reservoir

    35/47

    35

    1.6.2.  Gas Cap Dri ve Reservoi r

    Reservoir gas cap drive dapat dikenali oleh adanya tudung gas yang relatif

     besar dengan water drive yang relatif kecil atau bahkan tidak ada, sedangkan

    reservoir dalam keadaan jenuh. Pada gas cap drive reservoir tenaga pendorongnya

     berupa pengembangan di dalam gas cap (tudung gas) akibat dari turunnya tekanan

    di dalam reservoir.

    Makin besar ukuran gas cap, maka efisiensi pendorong makin besar,

    karena dengan penurunan tekanan sedikit saja sudah dapat mendorong minyak

    yang cukup besar. Karakteristik reservoir dengan tenaga pendorong gas cap antara

    lain :

    1.  Penurunan tekanan kecil, karena kemampuan dari tudung gas untuk

    mengembang dengan cepat, maka penurunan tekanan reservoir tidak begitu

    cepat jika dibandingkan dengan reservoir depletion drive dengan ukuran yang

    sama.

    2.  Produksi air kecil.

    3. 

    Kenaikan GOR cepat pada sumur-sumur dengan struktur tinggi, selama

    tudung gas mengembang ke zona minyak.

    4.  Recovery factor cukup tinggi yaitu berkisar antara 20 % - 40 %.Tenaga

    dorong dari tudung gas yang ada di atas minyak.

    1.6.3.  Water Drive Reservoi r

    Mekanisme pendorong jenis water drive reservoir merupakan jenis

     pendesakan yang paling efisien jika dibandingkan dengan mekanisme pendorong

    lainnya. Reservoir ini mengalami kontak langsung antara zona minyak dengan

    formasi air (aquifer) yang besar.

    Proses pendesakan air ini terjadi selama masa produksi berlangsung,

    dimana air formasi mengalami pengembangan akibat dari penurunan tekanan. Air

    formasi yang mengalami pengembangan ini akan merembes masuk ke dalam pori-

     pori batuan dan mendesak minyak keluar dari ruang pori batuan tersebut.

    Kemudian air formasi tadi mengisi pori-pori batuan yang kosong akibat

  • 8/18/2019 Bab I Reservoir

    36/47

    36

    ditinggalkan oleh minyak. Dengan adanya pendesakan air ini, mungkin akan

    terjadi penyusutan ukuran pori. Proses pendesakkan air ini dapat pula terjadi

    apabila aquifer berhubungan dengan sumber air di permukaan atau dilakukan

    injeksi air. Untuk mendapatkan recovery yang besar, maka harus dihindari

    terjadinya water coning. Sedangkan tekanan reservoir dipengaruhi oleh laju

     produksi dan laju perembesan air.

    Ditinjau dari arah gerakan perembesan air dari aquifer, reservoir water

    drive ini dapat dibedakan menjadi :

    1.   Edge water drive, gerakan air disini sejajar dengan bidang perlapisan dan

    masuk dari arah samping. Zona produktif lebih tebal dari aquifer.

    2.   Bottom water drive, gerakan air dari aquifer ke reservoir minyak adalah

    vertikal lurus dari bawah ke atas. Tebal lapisan minyak relatif lebih tipis

    dibandingkan dengan aquifernya. Batas air minyak terletak pada bidang datar

    atau sedikit menyimpang dari bidang datar.

    3.   Bottom and edge water drive, gerakan air dari aquifer ke reservoir merupakan

    gabungan dari samping dan bawah.

    Karakteristik dari kedua mekanisme water drive tersebut adalah sama,

    hanya berbeda arah gerakannya ke dalam bidang batas antara minyak  – air.

    Reservoir water drive mempunyai karakteristik yang dapat dipakai untuk

    mencirikan mekanisme pendorongnya, yaitu :

    1. Penurunan tekanan reservoir adalah relatif kecil dan prosesnya bertahap,

    karena volume air yang masuk ke reservoir sebanding dengan volume minyak

    yang dikeluarkan.

    2. Adanya air formasi yang ikut terproduksikan.

    3. Water Oil Ratio (WOR), berubah dengan cepat dan membesar secara

     berlebihan, pada saat sumur menembus zona minyak pada struktur yang

    rendah.

    4. Gas Oil Ratio (GOR) produksi relatif konstan, hal ini dikarenakan tekanan

    reservoir tetap besarnya di atas tekanan gelembung (Pb) untuk waktu yang

    lama sehingga tidak ada gas bebas di dalam reservoir (tidak ada initial gas

  • 8/18/2019 Bab I Reservoir

    37/47

    37

    cap), dan hanya ada gas terlarut yang ikut terproduksi bersama dengan

    minyaknya.

    5. Harga PI relatif tetap, karena penurunan tekanan relatif kecil selama masa

     produksi.

    6. Selama masa produksi sering dijumpai tekanan tetap lebih besar dari tekanan

    gelembung untuk waktu yang lama, sehingga produksi berupa satu fasa

    minyak.

    7. Biasanya dijumpai pada perangkap struktur.

    8. Recovery oil (minyak yang dapat dikuras) dari reservoir adalah berkisar antara

    40 % - 85 %.

    1.6.4.  Segregati on D ri ve Reservoi r  

    Sering juga disebut gravity drainage atau gravitational segregation.

    Mekanisme pendesakan pada reservoir ini terjadi oleh adanya pemisahan atau

     perbedaan densitas fluida reservoir karena gaya gravitasi. Gravity drainage

    mempunyai peranan yang penting dalam memproduksi minyak dari suatu

    reservoir. Sebagai contoh bila kondisinya cocok, maka recovery dari solution gas

    drive reservoir bisa ditingkatkan dengan adanya gravity drainage ini.Ciri khas dari

    reservoir segregation drive ini, antara lain :

    1.  Terdapat gas cap, baik besar maupun kecil. Seandainya dalam reservoir itu

    terdapat tudung gas primer (primary gas cap) maka tudung gas ini akan

    mengembang sebagai proses gravity drainage tersebut. Reservoir yang tidak

    mempunyai tudung gas primer segera akan mengadakan pembentukkan

    tudung gas sekunder (secondary gas cap).

    2.  Produksi air sangat kecil, karena dianggap tidak berhubungan dengan aquifer.

    3.  Umumnya terdapat pada perangkap struktur dengan kelerengan curam.Faktor-

    faktor kombinasi seperti viscositas rendah, specific gravity rendah, mengalir

     pada atau sepanjang zona dengan permeablilitas tinggi dengan kemiringan

    lapisan cukup curam, ini semuanya akan menyebabkan perbesaran dalam

     pergerakan minyak dalam struktur lapisannya.

  • 8/18/2019 Bab I Reservoir

    38/47

    38

    4.  Primary recovery lebih besar dibandingakan dengan reservoir depletion drive,

    tetapi lebih kecil dibandingkan dengan water drive reservoir, yaitu berkisar

    antara 20  –   40 %. Primary recovery ini tergantung pada ukuran gas cap mula-

    mula, permeabilitas vertikal, viscositas gas dan derajat kekekalan gasnya

    sendiri.Sedangkan besarnya gravity drainage dipengaruhi oleh gravity minyak,

     permeabilitas zona produktif dan juga dari kemiringan formasinya sendiri,

    Penurunan tekanan lebih lama jika dibandingkan dengan depletion drive,

    karena pengembangan gas akan memberikan tenaga yang cukup lama. Bila

    gravity drainage baik atau bila laju produksi dibatasi untuk mendapatkan

    keuntungan maksimal dari gaya gravity drainage ini maka recovery yang

    didapat akan tinggi.

    Sedangkan untuk pemisahan gas dari larutan memerlukan beberapa

    kondisi yang antara lain :

    a. Penurunan tekanan merata diseluruh zona minyak, sehingga gas yang

    terbentuk akan dapat bergabung dan bergerak ke atas sebagai aliran yang

    kontinyu.

     b. Aliran gas ke atas berlangsung dengan gradien tekanan kecil, sehingga sistem

    fluida tidak terganggu.

    c. Gerakan ke atas dikontrol oleh harga mobilitas terkecil antara minyak dan gas.

    Terdapat dua proses pendorongan minyak yang berbeda pada segregation

    drive reservoir ini, yaitu :

    1. 

    Segregation drive tanpa counter flow

    Dimana gas yang keluar dari larutan tidak bergabung dengan gas cap,

    sehingga akan menambah keefektifan gaya dorong. Sering dijumpai pada

    formasi dengan permeabilitas kecil atau rendah, seperti lensa pasir. Produksi

    gas hanya dari fasa minyak, hasil dari gas cap tidak terbawa. Tidak terdapat

    gas coning atau water coning. Saturasi minyak tergantung dari tekanan

    reservoir. Bila gas cap cukup besar, GOR akan naik sampai waktu

    abandonment.

  • 8/18/2019 Bab I Reservoir

    39/47

    39

    2.  Segregation drive dengan counter flow

    Disebut juga dengan gravity drainage. Gas yang dibebaskan dari dalam

    larutan akan bergabung dengan gas cap bila permeabilitas vertikal

    memungkinkan. Gas dari gas cap ikut terproduksikan bersama dengan minyak

    dalam bentuk aliran kontinyu dua fasa.Gerakan ke atas dikontrol oleh besar

    kecilnya mobilitas gas dan mobilitas minyak.

    1.6.5.  Combinati on Dri ve Reservoir

    Sebelumnya telah dijelaskan bahwa reservoir minyak dapat dibagi dalam

     beberapa jenis sesuai dengan jenis energi pendorongnya. Namun pada umumya di

    lapangan, energi-energi pendorong ini bekerja bersama-sama dan simultan. Bila

    demikian, maka energi pendorong yang bekerja pada reservoir itu merupakan

    kombinasi beberapa energi pendorong, sehingga dikenal dengan nama

    combination drive reservoir.

    Kombinasi yang umum dijumpai adalah antara gas cap drive dengan water

    drive. Sedangkan bentuk kombinasi lainnya seperti antara depletion drive - water

    drive, depletion drive - segregation drive, segregation drive - water drive, atau

     bahkan terdiri dari tiga mekanisme pendorong seperti depletion-segregation-water

    drive reservoir. Ciri-ciri reservoir combination drive adalah :

    1.  Penurunan tekanan relatif cepat, perembesan air dan pengembangan gas cap

    adalah faktor utama yang mengontrol tekanan reservoir.

    2.  Jika berhubnungan dengan aquifer, perembesan air lambat sehingga produksi

    air kecil.

    3.  Jika berhubungan dengan gas cap yang kecil, kenaikkan GOR konstan sesuai

    dengan pengembangan gas cap tersabut. Akan tetapi jika selama produksi,

     pengembangan gas cap ditambah gas bebas, GOR justru menurun.

    4.  Recovery tergantung pada keaktifan masing-masing mekanisme pendorong.

    5.  Biasanya primary recovery dari combination drive lebih besar dari depletion

    drive, tetapi lebih kecil dari segregation drive dan water drive. Semakin kecil

     pengaruh depletion, semakin besar harga recovery-nya.

  • 8/18/2019 Bab I Reservoir

    40/47

    40

    6.  Performance reservoir selama masa produksi mirip dengan reservoir depletion

    drive.

    1.7.  Cadangan

    Cadangan (reserves) adalah perkiraan volume hidrokarbon (minyak,

    kondesat dan gas alam) yang secara komersial dapat diambil dari volume

    hidrokarbon yang terakumulasi di reservoir dengan metode operasi yang ada dan

     bersifat ekonomis. Perkiraan cadangan didasarkan atas interpretasi data geologi

    dan/atay engineering yang tersedia pada saat itu.

    Cadangan biasanya direvisi begitu reservoir diproduksikan seiring

     bertambahnya data geologi dan/atau engineering yang diperoleh atau karena

     perubahan kondisi ekonomi.Perhitungan cadangan melibatkan ketidakpastian

    yang tingkatnya sangat tergantung pada tersedianya jumlah data geologi dan

    engineering yang dapat dipercaya. Atas dasar ketersediaan data tersebut maka

    cadangan digolongkan menjadi dua, yaitu : Cadangan Pasti ( proved reserves) dan

    Cadangan Belum Pasti (unproved reserves).  Unproved reserves  memiliki tingkat

    ketidakpastian yang lebih besar disbanding  proved reserves  dan digolongkan

    menjadi Cadangan Mungkin ( probable reserves) dan cadangan Harapan ( possible

    reserves).

    Cadangan Pasti atau Cadangan Terbukti ( proved reserves) adalah

    cadangan yang sudah dibuktikan dengan uji produksi atau bahkan reservoir

    sedang diproduksikan dan dapat diperkirakan dengan cukup teliti untuk dapat

    diambil atas dasar ekonomi saat itu (current economic conditions). Kondisi

    ekonomi tersebut termasuk harga dan biaya pada saat dilakukan perkiraan

    (perhitungan)  reserves. Proved reserves, berdasarkan statusnya, digolongkan

    menjadi 2 yaitu developed   dan undeveloped . Penggolongan status menetapkan

    status pengembangan dan produksi dari sumur dan/atau reservoir. 

    a.   Developed reserves  diyakini dapat diambil dari sumur yang ada (termasuk

    reserves behind pipe) dan memiliki fasilitas untuk pemrosesan dan

    transportasi hidrokarbon, atau ada komponen pemasangan fasilitas ini.

    Developed reserves terbagi lagi menjadi  producing dan non-

  • 8/18/2019 Bab I Reservoir

    41/47

    41

     producing.Developed Producing , Producing reserves diperkirakan dapat

    diambil dari interval perforasi yang terbuka pada saat perhitungan reserves

    dan sedang produksi. Developed non-producing meliputi shut in dan behind

     pipe reserves, Shut in reserves  diperkirakan dapat diambil dai interval

     perforasi yang terbuka pada saat perhitungan reserves, tetapi belum mulai

     produksi, atau ditutup karena kondisi pasar atau sambungan pipa, atau tidak

    dapat berproduksi karena alasan mekanik, alasan non teknis lainnya atau

    uncertainty  waktu jual. Behind pipe reserves diperkirakan dapat diambil dari

    zona yang ditembus oleh sumur (behind casing) yang memerlukan kerja

    komplesi sebelum dimulai produksi.

     b.  Undeveloped reserves  diperkirakan dapat diambil dari sumur pada daerah

    yang belum dibor (undrilled acreage), dari memperdalam sumur yang ada

    sehingga menembus reservoir yang berbeda, atauJika diperlukan pembiayaan

    yang relative besar untuk melakukan komplesi pada sumur yang ada atau

     pemasangan fasilitas produksi dan tarnsportasi.

    Sedangkan cadangan Belum Pasti atau unproved reserves  adalah cadangan

    migas yang belum dibuktikan dengan uji produksi (DST) tetapi baru didasarkan

     pada data geologi dan/atau engineering seperti halnya yang digunakan untuk

    menentukan  proved reserves; ketidakpatisan secara teknik, ekonomi, kontrak dan

    regulasi lebih besar.Perhitungan unproved reserves  dapat dibuat untuk

     perencanaan internal atau evaluasi khusus. Unproved reserves tidak bisa

    ditambahkan dalam  proved reserves. Unproved reserves  dibagi lagi menjadi dua,

    yaitu : Cadangan Mungkin ( probable) dan Cadangan Harapan ( possible).

    Terkadang kita juga mendengar istilah 1P, 2P dan 3P dalam cadangan, 1P,

     yaitu Setara dengan Cadangan Terbukti; menunjukkan skenario “perkiraan

    rendah” Cadangan. 2P, yaitu Setara dengan jumlah “Cadangan Terbukti”

    ditambah dengan “Cadangan Mungkin”; menunjukkan skenario “perkiraan

    terbaik” Cadangan. 3P, yaitu Setara dengan jumlah “Cadangan Terbukti”

    ditambah “Cadangan Mungkin” ditambah “Cadangan Possible”; menunjukkan

    skenario “perkiraan tinggi” Cadangan.

  • 8/18/2019 Bab I Reservoir

    42/47

    42

    Gambar 1.26. Pembagian Cadangan

    1.7.1.  Perhitungan Cadangan

    Setelah kita mengetahui mengenai definisi cadangan dan pembagiannya,

    kita juga harus mengetahui beberapa metode untuk menghitung perkiraan

    cadangan yang ada dalam reservoir. Beberapa metode perhitungan cadangan yang

    dapat di pilih berdasarkan pada seberapa banyak data, waktu, serta dana yang kita

    miliki. Metode metode tersebut adalahMetode analogi,  Metode volumetric,

    Metode decline curves, Metode material balance dan Metode simulasi reservoir.

    Berikut adalah penjelasan masing-masing metode adalah sebagai berikut :

    a. 

    Metode Analogi

    Analogi /statistic metode biasa nya di gunakan untuk prospek belum dibor,

    dan untuk melengkapi metode volumetric dalam bidang atau tahap awal

    reservoir dari pengembangan dan produksi. Selain itu, metode yang dapat di

    gunakan untuk memperkirakan cadangan traktat belum dibor di bidang

    sebagian di kembangkan atau reservoir.

    Metode volumetric mencoba untuk menentukan jumlah minyak di tempat

    dengan menggunakan ukuran reservoir serta sifat batuan dan cairan.

    Kemudian di tempat dengan menggunakan ukuran reservoir serta sifat batuan

    dan cairan. Kemudian faktor pemulihan di asumsikan, dengan mengguanakan

  • 8/18/2019 Bab I Reservoir

    43/47

    43

    asumsi dari bidang dengan karakteristik serupa. OOIP dikalikan dengan factor

     pemulihan untuk sampai pada nomor cadangan.

    Metodologi ini di dasari pada asumsi bahwa bidang analog, reservoir, atau

     baik adalah sebanding dengan field perihal, reservoir, atau baik, tentang

    aspek-aspek yang recovery control utama minyak atau gas. Kelemahan

    metode ini adalah bahwa validitas asumsi ini tidak dapat di tentukan sampai

     bidang subjek atau reservoir telah di produksi berkelanjutan.Analogi

    dilakukan apabila data minim(misalnya sebelum eksplorasi). Perlu di ingat

     bahwa seminimum apapun datanya, pembuat keputusan memerlukan angka

    cadangan dan keekonomian yang dapat di tentukan dengan mengguanakan

     barrels per acre foot (BAF).

    =Ø x ( 1 − Swi )

    Boi 

    Keterangan

    Ø : porositas rata-rata ( % ).

    Swi : Saturasi awal rata- rata ( % ).

    Boi : Faktor formasi volume minyak awal( RB / STB ).

    RF : Recovery Factor ( % ).

     b.  Metode Volumentrik

    Pada metode ini perhitungan didasarkan pada persamaan volume, data-

    data yang menunjang dalam perhitungan cadangan ini adalah porositas dan

    saturasi hidrokarbon. Persamaan yang di gunakan dalam metode volumetric

    adalah IGIP (initial gas in place) atau IOIP(initial oil in place). Yang digunakan dalam perhitungan ini adalah data dari peta isopach.

    Peta isopach yaitu: salah satu peta geology yang menampilakan ketebalan

    lapisan suatu daerah (reservoir). Peta ini juga di susun berdasarkan peta

    kombinasi iso-struktur, sehingga ketebalan lapisan di bawah permukaan dapat

    di hitung.

  • 8/18/2019 Bab I Reservoir

    44/47

    44

    =43560 x Ah x Ø ( 1 − Swi )

    Bgi 

    Keterangan :

    A : Luas pengeringan .(Acres)

    h : Ketebalan rata-rata formasi (feet).

    ø : Porositas rata-rata ( % ).

    Swi : Saurasi awal ( % ).

    Bgi : Faktor formasi volume gas ( cuft/SCF ).

    =7758 x Ah x Ø x ( 1− Swi )

    Boi 

    Keterangan :

    A : Luas pengeringan (Acres).

    h : Ketebalan rata-rata formasi (feet).

    ø : Porositas rata-rata ( % ).

    Swi : Saturasi awal ( % ).

    Boi : Faktor formasi volume minyak awal ( RB/STB ).

    c.  Metode decline Curve

    Kurva penurunan di gunakan ketika reservoir telah diproduksi untuk

     beberapa waktu dan telah menunjukkan kecendrungan yang di amati

    (penurunan ) maju dalam tingkat produksi.

    Teknik ini adalah untuk membangun sebuah grafik laju produksi terhadap

    waktu pada skala semi- log (di mana tingkat produksi dalam skala log dan

    waktu pada skala normal) dan kemudian meramalkan tren diamati (penurunan)

    maju dalam waktu.

    Metode ini di dasakan pada konsep keseimbangan massa. Sederhananya,

    massa apapun di wadah sama dengan massa awalnya dalam wadah, kurang

    apa yang telah di bawa keluar, di tambah apa yang telah di tambah ini cara

    lain berfikir tentang ini adalah jika anda memiliki sebuah wadah besar dengan

    tetap.

  • 8/18/2019 Bab I Reservoir

    45/47

    45

    d.  Metode material balance

    Material balance dibagi menjadi 2 yaitu, Metode straight line material

     balance ( havlene and odeh ) yang mempunyai persamaan :

    ket : Gp : produksi kumulatif gas

    G : cadangan gas awal

    Bg : faktor volume formasi gas (cuft/SCF )

    Bgi : faktor volume formasi gas awal(cuft/SCF)

    Selanjutnya adalah Metode P/Z Vs Gp , Initial Gas in place dan cadngan

    gas dapat di tentukan tanpa harus mengetahui harga A, h, Q, dan S w. jika data

    kumulatif produksi dan tekanan reservoir cukup tersedia, yaitu dengan

    membuat kesetimbangan massa atau mol dari gas.Untuk menerapkan metode

    ini, di butuh kan pengetahuan tentang teknik reservoir.Material balance dapat

    digunakan untuk berbagai macam tujuan antara lain:

     

    Memperkirakan isi hidrokarbon awal di tempat.

      Memperkirakan kinerja reservoir di massa dating.

      Memperkirakan jumlah air yang merembes daaquifer.

      Menentukan ukuran dari tudung gas (gas cap).

    e.  Metode simulasi reservoir

    Metode ini terdiri dari membuat atau memilih model, mengumpulkan dan

    memasukkan data ke model, history matching dan peramalan. Untuk

    melakukannya di butuhkan pengetahuan teknik reservoir dan teknik computer.

    Simulasi reservoir merupakan aplikasi konsep dan teknik pembuatan

    model matematis dari suatu system reservoir dengan tujuan agar mendapatkan

    hidrokarbon (minyak) secara optimal dan ekonomis, model matematis ini

    terdiri dari persamaan- persamaan yang mengatur aliran dengan metode solusi

    algorithma, sedangkan simulator adalah suatu kumpulan program computer

    yang mengaplikasikan model matematik ke dalam computer, dan untuk

  • 8/18/2019 Bab I Reservoir

    46/47

    46

    mencapai tujuan yang di harapkan maka membutuhkan skripsi reservoir,

    metodologi perhitungan hidrokarbon dan distribusi tekanan sebagai fungsi

    waktu dan jarak yang tepat.Simulasi Reservoir merupakan salah satu cara

    yang digunakan untuk :

    1. 

    Memperkirakan isi minyak gas awal dalam reservoir.

    2.  Indentifikasi besar dan pengaruh aquifer (cadangan air).

    3.  Identifikasi pengaruh patahan dalam reservoir.

    4.  Memperkirakan distribusi fluida.

    5.  Identifikasi adaya hubungan antar layer secara vertikal.

    6.  Peramalan produksi untuk masa yang akan datang.

    7.  Peramalan produksi dengan memasukkan alternatif pengembangan:

      Jumlah penambahan sumur produksi

      Jenis/cara menambah produksi

     

    Jumlah penambahan sumur injeksi

     

    Sistem/bentuk/luas pattern

    8.  Membuat bebarpa kasus untuk optimalisasi produksi minyak

    Tabel 1.1. Perbandi ngan masing-masing metode perhi tungan cadangan

    Metode Data yang Dibutuhkan Kelebihan Kekurangan

    Analogi Data sumur atau

    lapangan sekitarnya

    Cepat dan murah, Bisa

    dilakukan sebelum

     pemboran

    Kurang telliti

    Volumentrik Log dan core, perkiraanluas, RF dan sifat

    fluida.

    Informasi minimal,cepatdapatdilakukan di awal

     produksi

    Perkiraan kurangtepat

    Material

     balance

    data tekanan, data

     produksi, fluida dan

     batuan.

    Tidak perlu perkiraan

    luas, RF dan ketebalan

    Dibutuhkan banyak

    informasi

  • 8/18/2019 Bab I Reservoir

    47/47

    Decline

    Curve

    Data produksi Cepat dan murah Dibutuhkan kondisi

    konstan

    Simulasi

    Reservoir

    Data material balance,

    Data sumur dan Data

    geologi

    Lebih mampu

    menjelaskan secara rinci

    Mahal dan butuh

    waktu lebih lama