BAB I TUMOR
Transcript of BAB I TUMOR
-
8/17/2019 BAB I TUMOR
1/28
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tumor ginjal adalah pertumbuhan sel yang tidak normal dari sel jaringan ginjal.Ginjal adalah organ berbentuk kacang yang berfungsi sebagai bagian dari sistem
kemih seseorang. Ini membantu untuk menyaring limbah dan cairan ekstra dari aliran
darah, membuat urin, yang pindah ke kandung kemih dan keluar dari tubuh. Manusia
dilahirkan dengan dua ginjal.
Banyak tumor renal tidak menimbulkan gejala dab baru diketahui sebagai massa
abdomen yang teraba setelah dilakukan pemeriksaan fisik yang rutin. Trias klasik
yang terjadi kemudian dalam perjalanan penyakitnya terdiri atas hematuria, rasa nyeri
dan massa di daerah pinggang. Tanda uang biasanya menjadi petunjuk pertama ke
arah tumor renal adalah hematuria tanpa rasa nyeri. Hematuria ini bisa interemitendan
mikroskopis atau kontinyu dan tampak nyata (makroskopis. Mungkin di daerah
punggung terasa pegal (nyeri yang tumpul sebagai akibat dari tekanan balik yang
ditimbulkan oleh kompresi ureter, peluasan tumor ke darah perineral atau perdarahan
ke dalam jaringan ginjal. !yeri yang bersifat kolik terjadi jika bekuan darah atau
massa sel tumor bergerak menurun melalui ureter. Gejala akibat metastasis dapat
menjadi manifestasi pertama tumor re"nal dan bisa mencakup penurunan berat badan
yang tidfak dapat dijelaskan penyebabnya, peningkatan perasaan lemah serta anemia.
#iagnosis tumor renal mungkin memerlukan pemeriksaan urogrofi intra$ena,
sistoskopi, nefrotomografi, angiografi renal, ultrasonografi atau pemindah %T. &emua
pemeriksaan ini mungkin melelahkan bagi pasien yang keadaan umumnya sudah
menurun akibat efek sistemik tumor, pasien berusia lanjut dan pasien yang merasa
kha"atir akan memberikan bantuan fisik maupun mental kepada pasien dalam
mempersiapkan semua prosedur pemeriksaan dan memantau dengan cermat tanda'
tanda dehidrasi serta kelelahan.
Tumor Buli'Buli atau juga bisa disebut tumor $esika urinaria (kandung kemih
merupakan keganasan kedua setelah karsinoma prostat. Buli'buli atau andung kemih
adalah sebuah organ tubuh yang menyerupai sebuah )kantung* dalam pel$is yang
menyimpan urin yang diproduksi ginjal. +rin dialirkan ke kandung kemih melalui
saluran yang dikenal sebagai ureter.
Buli'buli memiliki beberapa lapisan yaitu epitelium, lamina propia, otot detrussor
dan jaringan peri$esikal lembut (Gambar . -tot detrusor buli'buli terdiri dari lapis
KMB II NEOPLASMA PADA SISTEM PERKEMIHAN | 1
-
8/17/2019 BAB I TUMOR
2/28
otot yang saling beranyaman, di bagian dalam adalah otot longitudinal, di tengah otot
sirkuler, dan yang terluar otot longitudinal. Mukosa buli'buli terdiri atas sel'sel
transisional yang sama seperti pada mukosa'mukosa pada pel$is renalis, ureter, dan
uretra posterior. /ada dasar buli'buli kedua muara ureter dan meatus uretra internum
membentuk suatu segitiga yang disebut trigonum buli'buli.
1.2 Rumusan Masalah
' Bagaimana konsep medik Tumor Ginjal 0
' Bagaiman asuhan kepera"atan Tumor Ginjal 0
' Bagaimana konsep medik Tumor andung emih 0
' Bagaimana asuhan kepera"atan Tumor andung emih 0
1.3 Tujuan
' +ntuk mengetahui konsep medik Tumor Ginjal' +ntuk mengetahui asuhan kepera"atan Tumor Ginjal
' +ntuk mengetahui konsep medik Tumor andung emih
' +ntuk mengetahui asuhan kepera"atan Tumor andung emih
KMB II NEOPLASMA PADA SISTEM PERKEMIHAN | 2
-
8/17/2019 BAB I TUMOR
3/28
BAB II
PEMBAHAAN
A. !"NEP MEDI! TUM"R #IN$AL1. De%&n&s&
Tumor ginjal adalah pertumbuhan sel yang tidak normal dari sel jaringan
ginjal. Ginjal adalah organ berbentuk kacang yang berfungsi sebagai bagian dari
sistem kemih seseorang. Ini membantu untuk menyaring limbah dan cairan ekstra
dari aliran darah, membuat urin, yang pindah ke kandung kemih dan keluar dari
tubuh. Manusia dilahirkan dengan dua ginjal.
Tumor Ginja terbentuk ketika sel tumbuh terlalu cepat dalam ginjal. Biasanya,
sel yang lebih tua mati dan diganti oleh sel baru. etika proses ini berjalan kacau,
sel'sel tua tidak mati, dan sel'sel baru tumbuh ketika mereka tidak dibutuhkan,
membuat tumor.
1auh lebih serius adalah tumor ganas ginjal, yang kanker dan dapat menyebar
ke area lain di tubuh seseorang. Bila seseorang memiliki karsinoma sel ginjal,
tumor ginjal berkembang dalam sel unit penyaringan ginjal itu, yang disebut
nefron. &ering kali, sel'sel kanker di daerah ini berkembang sebagai salah satu
massa dalam satu ginjal. !amun, dimungkinkan untuk lebih dari satu tumor ginjal
untuk mengembangkan hanya pada satu ginjal, dan kedua ginjal dapat
dipengaruhi oleh tumor pada saat yang sama.
2. Et&'l'g&
/enyebab mengganasnya sel'sel ginjal tidak diketahui. Tetapi penelitian telah
menemukan faktor'faktor tertentu yang tampaknya meningkatkan resiko
terjadinya kanker ginjal. Merokok merupakan faktor resiko yang paling dekat
dengan timbulnya kanker ginjal. 2aktor resiko lainnya antara lain 3
. egemukan
4. Tekanan darah tinggi (hipertensi. 5ingkungan kerja (pekerja perapian arang di pabrik baja memiliki resiko
tinggi, juga pekerja yang terpapar oleh asbes
6. #ialisa (penderita gagal ginjal kronis yang menjalani dialisa menahun
memiliki resiko tinggi
7. faktor genetik.
8. urang dari 4 9 terjangkit karena faktor keturunan.ebanyakan kasus terjadi
secara sporadik dan merupakan hasil dari mutasi genetik yang mempengaruhi
perkembangan sel'sel di ginjal.
3. !las&%&kas&:. Tumor 1inak
KMB II NEOPLASMA PADA SISTEM PERKEMIHAN | 3
-
8/17/2019 BAB I TUMOR
4/28
1. Hemartoma
Hemartoma atau angiomiolipoma ginjal adalah tumor ginjal yang terdiri
atas komponen lemak, pembuluh darah dan otot polos.5esi ini bukan
merupakan tumor sejati, tetapi paling cocok disebut sebagai hamartoma.
Tumor jinak ini biasanya bulat atau lonjong dan menyebabkan
terangkatnya simpai ginjal. adang tumor ini ditemukan juga pada lokasi
ektrarenal karena pertumbuhan yang multisentrik (#e 1ong, 4;;;.
Hamartoma ginjal sering tanpa menunjukkan gejala dan kadang'kadang
didapatkan secara kebetulan pada saat pemeriksaan rutin dengan
ultrasonografi abdomen(Basuki, .Gejala klinis yang mungkin dikeluhkan
adalah 3 nyeri pinggang, hematuria, gejala obstruksi saluran kemih bagian
atas dan kadang kala terdapat gejala perdarahan rongga retroperitonial.2. Fibroma Renalis
2ibroma renalis berupa benjolan massa yang kenyal keras, dengan
diameter kurang dari ; mm yang terletak dalam medula atau papilla.
Tumor tersusun atas sel spindel dengan kecenderungan mengelilingi
tubulus di dekatnya.
Tumor ini biasanya ditemukan secara tidak sengaja se"aktu melakukan
autopsi, tanpa adanya tanda ataupun gejala klinis yang signifikan.
3. Adenoma Korteks Benigna
:denoma koreteks benigna merupakan tumor berbentuk nodulus
ber"arna kuning kelabu dengan diameter biasanya kurang dari 4; mm,
yang terletak dalam korteks ginjal.
4. Onkositoma
-nkositoma merupakan subtipe dari adenoma yang sitoplasma
granulernya (tanda terhadap adanya mitokondria yang cukup besar dan
mengalami distorsi banyak ditemukan. -nkositoma kadang'kadang dapat
begitu besar sehingga mudah dikacaukan dengan karsinoma sel renalis.
B. Tumor Ganas1. Adenokarsinoma Ginjal
:denokarsinoma ginjal adalah tumor ganas parenkim ginjal yang berasal
dari tubulus proksimalis ginjal. Tumor ini merupakan 9 dari seluruh
keganasan pada orang de"asa. Tumor ini paling sering ditemukan pada
umur lebih dari 7; tahun. Tumor ini dikenal dengan nama lain sebagai 3
tumor Gra"it
-
8/17/2019 BAB I TUMOR
5/28
ini sudah jarang dipakai, tapi literatur yang melaporkan kasus di masa
lalu sering memakai sistem klasifikasi ini.
&tadium I 3 tumor terlokalisasi dalam ginjal
&tadium II 3 tumor mengin$asi lemak perirenal, tapi belum menembus
fasia Gerota
&tadium III 3 tumor telah mengin$asi menembus fasia Gerota
IIIa 3 secara makroskopik tumor mengenai $ena renal, $ena
ka$a (supra dan subdiafragma serta atrium kanan
IIIb 3 metastasis kelenjar limfe regional
IIIc 3 sekaligus terdapat in$asi $ena dan metastasis kelenjar
limfe
&tadium I> 3 mengin$asi organ sekitar atau metastasis jauh
I>a 3 mengin$asi organ sekitar (kecuali kelenjar adrenal
I>b 3 metastasis jauh
#am(ar ). &tadium adenokarsinoma
2. Nefroblastoma t!mor "ilms#
KMB II NEOPLASMA PADA SISTEM PERKEMIHAN | 5
-
8/17/2019 BAB I TUMOR
6/28
!efroblastoma adalah tumor ginjal yang banyak menyerang anak berusia
kurang dari ; tahun dan paling sering dijumpai pada umur ,7 tahun.
Tumor ini merupakan tumor urogenitalia yang paling banyak menyerang
anak'anak. !efroblastoma sering dikenal dengan nama tumor ?ilm atau
karsinoma sel embrional. Tumor ?ilm sering diikuti dengan kelainan
ba"aan berupa3 anridia, hemihipertrofi dan anomali organ urogenitalia.
!?T& (!ational ?ilm*s Tumor &tudy membagi tingkat penyebaran
tumor ini (setelah dilakukan nefrektomi dalam 7 stadium 3
a. &tadium I
Tumor terbatas pada ginjal dan dapat dieksisi sempurna, tidak ada
metastasis limfogen (!;.
b. &tadium II
Tumor menembus kapsul dan meluas masuk ke dalam jaringan ginjaldan sekitar ginjal yaitu jaringan perirenal, hilus renalis, $ena renalis
dan kelenjar limfe para'aorta (!;.
c. &tadium III
Tumor menyebar ke rongga abdomen (perkontinuitatum, misalnya ke
hepar, peritoneum dan lain'lain (!@.
d. &tadium I>
Tumor menyebar secara hematogen ke rongga abdomen, paru'
paru,otak dan tulang (M@.
e. &atdium >
Tumor bilateral (Basuki, 4;;
3. $!mor %el&is Renalis
:ngka kejadian tumor ini sangat jarang. &esuai dengan jenis
histopatologinya tumor ini dibedakan dalam dua jenis yaitu ( karsinoma
sel transitional dan (4 karsinoma sel skuamosa. arsinoma sel skuamosa
biasanya merupakan metaplasia sel'sel pel$is renalis karena adanya batu
yang menahun pada pel$is renalis.&ebagian besar tumor renalis pada orang de"asa ialah karsinoma sel
renalis, dimana sisanya yang paling banyak (7';9 karsinoma sel
transitional yang berasal dari urotelium pel$is renalis, karena
pertumbuhannya ke dalam rongga kaliks pel$is, tumor ini secara dini akan
ditandai dengan adanya hematuria atau obstruksi.
Tumor ini sering menginfiltrasi dinding pel$is dan dapat mengenai $ena
renalis.
KMB II NEOPLASMA PADA SISTEM PERKEMIHAN | 6
-
8/17/2019 BAB I TUMOR
7/28
Aang paling sering dikeluhkan oleh pasien adalah hematuria
(;9,kadang'kadang disertai dengan nyeri pinggang,dan terasa massa
pada pinggang keadaan tersebut disebabkan oleh massa tumor atau akibat
obtruksi oleh tumor yang menimbulkan hidronefrosis.
*. Man&%estas& !l&n&k
Gejala klinis yang biasa dikeluhkan adalah nyeri pinggang, jarang dilaporkan
adanya nyeri perut, namun nyeri perut dapat timbul bila terjadi infasi tumor yang
menembus ginjal sedangkan hematuria terjadi karena infasi tumor yang
menembus system $el$eo kalises. #emam dapat terjadi sebagai reaksi anafilaksis
tubuh terdapat protein tumor dan gejala lain yang bisa muncul adalah3
a. :danya massa dalam perut (tumor abdomen
(. Hematuri akibat infiltrasi tumor ke dalam sistem kaliks
+. Hipertensi diduga karena penekanan tumor atau hematom pada pembuluh' pembuluh darah yang mensuplai darah ke ginjal, sehingga terjadi iskemi
jaringan yang akan merangsang pelepasan renin atau tumor sendiri
mengeluarkan rennin
,. :nemia
e. /enurunan berat badan
%. Infeksi saluran kencing
g. #emam
h. Malaise
&. :noreksia
j. !yeri perut yang bersifat kolik, akibat adanya gumpalan darah dalam saluran
kencing.
). Pat'%&s&'l'g&
Tumor ini berasal dari sel tubulus ginjal yang dapat dimulai dari korteks
maupun daerah medulla. Tumor dari daerah korteks cenderung meluas kedarah
sekitar ginjal. Tumor ini mempunyai pseudo kapsul yang terdiri dari jaringan
parenkim yang tertekan serta jaringan fibrous dan sel'sel inflamasi. Infiltrasi
tumor ke daerah luar menyebabkan tonjolan yang dapat digunakan sebagai tanda
diagnostik pada pemeriksaan +&G atau %T scan.
+kuran sangat ber$ariasi mulai dari yang berukuran kecil sampai ukuran 'C cm.
&ecara makroskopik akan terlihat pe"arnaan kekuningan atau orange oleh karena
mengandung banyak lemak. /ermukaan tumor yang lebih kecil tampak homogen
sedang yang besar biasanya disertai kista sekunder di dalamnya dengan daerah
perdarahan dan daerah nekrosis serta kadang ditemukan kalsifikasi didaerah
perifer. (:fif, 4;
&alah satu penyebab utama tumor ginjal adalah merokok, karena didalam
rokok terdapat
-
8/17/2019 BAB I TUMOR
8/28
#!: atau bahasa kerennya mutasi #!: yang ada pada inti sel. +nit fungsional
#!: disebut gen yang terkenal sebagai pemba"a sifat keturunan. &ebenarnya
fungsi #!: ini adalah pengatur semua kehidupan sel. #!: yang menentukan
struktur dan fungsi sel juga pembelahannya. erusakan'kerusakan pada #!:
akan diperbaiki oleh yang namanya #!: re'air me()anism, bila repair ini gagal
maka sel akan mengalami A'o'tosis. A'o'tosis ini adalah kematian sel dengan
cara bunuh diri akibat terpapar asap rokok. (Drna. 4;;
Mutasi ini dapat mengakti$asi gen'gen yang diberi nama on(ogenes
(dinamakan demikian karena akti$asi berlebihan dari gen ini menyebabkan sel
akan terus membelah dan menjadi kanker seperti gen =:& atau menginkati&asi
t!mo!rs!''ressor genes (gen yang menekan timbulnya tumor jadi kerjanya
berla"anan dengan oncogene. !ah banyak bukti telah didapatkan bah"a
carcinogen dapat secara langsung bereaksi dan menyebabkan perubahan pada
=:&. (Drna. 4;;
arena oncogen seperti =:& terakti$asi akhirnya sel'sel jadi membelah gak
karu'karuan, dan membentuk sel'sel dengan struktur yang lebih primitif,
semaunya sendiri (otonom, tidak mematuhi aturan'aturan yang berlaku secara
alami, bahkan dengan gampang terlepas. &el'sel yang terlepas paling sering
masuk aliran limfe dalam pembuluh limfe, juga darah dan kemudian bila dia
berhenti pada suatu tempat dia akan berkembang biak disitu menimbulkan yang
disebut dengan anak sebar (metastases. (Drna. 4;;
-. Pemer&ksaan D&agn'st&+
. %T E &can
/emeriksaan ini mempunyai akurasi yang cukup tinggi dalam mengetahui
adanya penyebaran tumor pada $ena renalis, $ena ca$a, ekstensi perirenal dan
metastasis pada kelenjar limfe retroperitoneal.
4. +ltrasound abdominal:lat ultrasoud bekerja dengan menggunakan gelombang E gelombang suara
yang tidak dapat didengar oleh orang. Gelombang E gelombang suara
memantul balik dari ginjal, dan komputer menggunakan gema E gema untuk
menciptakan gambar yang disebut sonogram.
. Biopsy
Biopsy adalah pengangkatan jaringan untuk mencari sel E sel kanker.
6. +&G
#alam hal ini +&G hanya dapat menerangkan bah"a ada massa solid atau
kistik. /emeriksaan +&G umumnya dapat membedakan karsinoma renal,
angioleiomiolipoma renal dan kista renal sederhana.
KMB II NEOPLASMA PADA SISTEM PERKEMIHAN | 8
-
8/17/2019 BAB I TUMOR
9/28
7. M=I
M=I bisa memberikan keterangan tambahan mengenai penyebaran tumor.
. Penatalaksanaan Me,&s
Tujuan penatalaksanaan tumor renal adalah untuk menghilangkan tumor tersebut
sebelum terjadi metastasis.
. -perasi pembedahan
!efrektomi radikal merupakan terapi pilihan jika tumor nya dapat diangkat.
Tindakan ini mencakup pengangkatan ginjal (serta tumornya, kelenjar
adrenal, lemak perirenal, disekitarnya serta fasia Gerota dan nodus limfatikus.
4. :rterial Dmboli
-
8/17/2019 BAB I TUMOR
10/28
AUHAN !EPERA/ATAN TUM"R #IN$AL
1. Pengkaj&an
1. /engumpulan #ata
2. Identitas klien F pasien
' eluhan utama/ada pasien tumor ginjal biasanya akan mengalami nyeri pinggang dan
massa di daerah ginjal secara bersama'sama atau terpisah.
• =i"ayat kesehatan sekarang
Klien bi!n" #en$el%& '' N"e(i )e(& *in$$n$' Te()*+ ben,-ln *) *in$$n$' Ken.in$ be(/(n !e*e(+i .%.in )$in$' Ti)0 n!% #0n #%l #%n+&' De##
• =i"ayat kesehatan dahulu
+mumnya pasien dengan tumor ginjal mempunyai ri"ayat penyakit nyeri
pinggang.
• =i"ayat kesehatan keluarga
:pakah ada ri"ayat keluarga klien pernah mengidap kanker atau tumor
sebelumnya.
. /ola'/ola 2ungsi eluarga
4. /ola persepsi dan tata laksana hidup sehat
/ada umumnya pasien tumor ginjal dapat meneuhi sebagian besar di
tata laksana kesehatannya karena tumor ginjal tak mengganggu persepsi
dan tata laksana hidup sehat.
• /ola nutri dan metabolism
Terdapat gangguan dan penurunan absorbi lemak menyebabkan pasien
tumor ginjal mengalami gastroentestinal ringan seperti perasaan mual,
kadang'kadang muntah.
• /ola eliminasi
/ada umumnya pasien tumor paru ginjal mengalami gangguan eliminasi
seperti hematuria, retensi urine dll.
• /ola istirahat dan tidur
:kibat dari nyeri pinggang yang tiba'tiba muncul dapat menganggu
pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur.• /ola aktifitas dan latihan
KMB II NEOPLASMA PADA SISTEM PERKEMIHAN | 1
-
8/17/2019 BAB I TUMOR
11/28
:kibat dari nyeri, massa di ginjal, demam, dapat mengganggu akti$itas dan
latihan pasien karena butuh istirahat.
• /ola persepsi dan konsep diri
/ada umumnya akan terjadi kecemasan terhadap keadaan penyakitnta baik
oleh pasien itu sendiri maupun keluarga pasien.• /ola reproduksi seksual
/ada umumnya pola reproduksi seksual berpengaruh karena keadaan
penyakit pasien.
• /ola penanggulangan stress
/ada umumnya pasien tumor ginjal cemas terhadap penyakitnya keadaan
penyakitnya.
. /emeriksaan 2isik
Melakukan pemeriksaan TT> pada klien, melakukan pemeriksaan secara head
to toe yang harus diperhatikan adalah palpasi abdomen yang cermat dan
pengukuran tekanan darah pada klien. #idapatkan saat klien "aktu pengkajian
kriteria umum lemah, suhu tubuh tinggi (jika ada infeksi dan nyeri pinggang
karena terdapat massa pada ginjal.
2. D&agn'sa !e0eraatan
1. !yeri b.d spasme otot punggung dan abdomen, peregangan dari terminal saraf
skunder dari infasi tumor kedalam organ lain, sumbatan aliran urine, massa tumor
yang menyebabkan peregangan kapsula fibrosa ginjal, bekuan darah massal sel tumor
bergerak turun melaui ureter. (Muttain, 4;
4. Gangguan eliminasi urine b.d retensi urine, efek sekunder dari obstruksi
saluran kemih dari tumor ginjal. (Muttain, 4;
. /erubahan !utrisi 3 urang dari ebutuhan berhubungan dengan peningkatan
kebutuhan metabolime, kehilangan protein dan penurunan intake.
KMB II NEOPLASMA PADA SISTEM PERKEMIHAN | 11
-
8/17/2019 BAB I TUMOR
12/28
3. Interens& !e0eraatan
N'
.
D Tujuan Interens& Ras&'nal
1. !yeri Se+el& )i l0%0n
+in)0n 0e*e(/+n
!el# 3 24 ,# )i
&(*0n n"e(i be(0%(n$)en$n .(i+e(i &!il '• P!ien #en$+0n
n"e(i be(0%(n$• S0l n"e(i 1
• P!ien +#*0 (ile0!
. secara komprehensif tentang nyeri,
meliputi lokasi, karakteristik, dan
onset durasi, frekuensi, kualitas,
intensitasFberatnya nyeri dan faktor E
faktor presipitas.
4. :njurkan pasien untuk memonitor
nyeri sendiri.
. :njurkan penggunaan keterampilan
manajemen nyeri (misal3 teknik
relaksasi, dan bimbingan imajinasi
6. Berikan informasi, seperti3 penyebab,
berapa lama terjadi, dan tingkatan
pencegahan.
7. olaborasi dengan tim dokter dalam
pemberian analgetik
. /etunjuk non$erbal ini dapat
mengindikasikan adanya derajat
nyeri yang dialami.
4. Menurunkan gerakan yang dapat
meningkatkan nyeri.
. Memungkinkan pasien untuk
berpartisipasi secara aktif dan
meningkatkan rasa kontrol.
6. Informasi memberikan data dasar
untuk menge$aluasi kebutuhan
atau keefektifan inter$ensi.
7. -bat analgetik dapat membantu
menurunkan perasaan nyeri
KMB II NEOPLASMA PADA SISTEM PERKEMIHAN | 12
-
8/17/2019 BAB I TUMOR
13/28
2. Gangguan
eliminasi urin&etelah dilakukan tindakan
kepera"atan selama 46 jam
pengeluaran urine normal.
Mengosongkan kandung kemih
secara teratur dan tuntas.
riteria hasil 3
• Mampu mengosongkan
kandung kemih.
• Mampu mengontrol
pengeluaran urine.
. -bser$asi dan catat jumlahFfrekuensi
berkemih.
4. 5akukan palpasi terhadap adanya
distensi kandung kemih.
. Tingkatkan pemberian cairan.
6. Berikan stimulasi terhadap
pengosongan urine dengan
mengalirkan air, letakkan air hangat
dan dingin secara bergantian pada
daerah suprapubis, letakkan tangan
dalam air hangat sesuai kebutuhan.
. Menentukan apakah kantung kemih
dikosongkan dan saat kapan intr$ensi
itu diperlukan.
4. #apat menandakan adanya retensi
urine.
. Mempertahankan fungsi ginjal.
6. Meningkatkan proses perkemihan
dengan merelaksasikan sfingter urine.
3. ekurangan
nutrisi kurang
dari kebutuhan
tubuh
Se+el& )i l0%0n
+in)0n 0e*e(/+n
!el# 3 24 ,# )i&(*0n n%+(i!i *!ien
+e(*en%&i )en$n 0(i+e(i
&!il '
• Ke)n %#%# P!ien
. %atat intake dan output makanan
secara akurat
4. aji adanya tanda'tanda perubahan
nutrisi 3 :noreksi, 5etargi,
hipoproteinemia.
. Monitoring asupan nutrisi bagi tubuh
4. n$$%n n%+(i!i )*+
+e(,)i !e.( be(l&n Di(e
!eb$i (e0!i -e)e#
in+e!+ine )*+ #e#*e(b%(%0
!++%! n%+(i!i
KMB II NEOPLASMA PADA SISTEM PERKEMIHAN | 13
-
8/17/2019 BAB I TUMOR
14/28
Me#bi0
• P!ien bi! #0n
!e*e(+i bi!n"
3:&(i ;
• Ti)0 +e(,)i *(-+ein%(i
. Pn+% &!il %(inli! *!ien
6. Beri makanan dalam porsi kecil tapi
sering
7. Beri suplemen $itamin dan besi
sesuai instruksi
. Men$e+&%i ) +i)0n"
*(-ein%(i
6. Mencegah status nutrisi menjadi lebih
buruk
7. Membantu dalam prosesmetabolisme.
KMB II NEOPLASMA PADA SISTEM PERKEMIHAN | 14
-
8/17/2019 BAB I TUMOR
15/28
*. Ealuas&
4 &etelah dilakukan tindakan kepera"atan nyeri dapat teratasi
4 &kala nyeri berkurang bahkan tidak ada nyeri
4 &etelah dilakukan tindakan kepera"atan pengeluaran urine normal
4 lien mampu mengosongkan kandung kemih
' &etelah dilakukan tindakan kepera"atan kebutuhan nutrisi klien terpenuhi' eadaan umum klien membaik
' lien bisa makan seperti biasanya
' Tidak terdapat proteinuria
KMB II NEOPLASMA PADA SISTEM PERKEMIHAN | 15
-
8/17/2019 BAB I TUMOR
16/28
B. !"NEP MEDI! TUM"R !ANDUN# !EMIH
1. De%&n&s&
Tumor buli'buli adalah tumor yang didapatkan dalam buli'buli (kandung
kemih. Tumor buli'buli adalah tumor yang dapat berbentuk papiler, tumor non
in$asif (insitur, noduler (infiltrat, atau campuran antara bentuk papiler dan
infiltrat. Tumor ini merupakan tumor superfisial. Tumor ini lama'kelamaan dapat
mengadakan infiltrasi ke lamina phopria, otot, dan lemak peri$esika yang
kemudian menyebar langsung ke jaringan sekitar.
Gambar . Bentuk tumor buli'buli
Tumor Buli'Buli atau juga bisa disebut tumor $esika urinaria (kandung kemih
merupakan keganasan kedua setelah karsinoma prostat. andung kemih adalah
sebuah organ tubuh yang menyerupai sebuah )kantung* dalam pel$is yangmenyimpan urin yang diproduksi ginjal. +rin dialirkan ke kandung kemih melalui
saluran yang dikenal sebagai ureter.
2. Et&'l'g&
/enyebab'penyebab tumor buli semakin banyak dan rumit, dan beberapa
substansi'substansi dalam industri kimia diyakini bersifat karsinogenik (Hueper,
C64. eganasan buli'buli terjadi karena induksi bahan karsinogen yang banyak
terdapat disekitar kita. Beberapa faktor resiko yang mempermudah seseorang
menderita karsinoma buli'buli adalah 3. /ekerjaan 3 pekerja dipabrik kimia, laboratorium (senya"a amin aromatik
4. /erokok 3 rokok mengandung amin aromatik dan nitrosamin.
. Infeksi saluran kemih 3 Dscherichia %oli dan proteus yang menghasilkan
karsinogen.
3. !las&%&kas&
. &taging dan klasifikasi
lasifikasi #+D'M:&I!:, 1D?TT dengan modifikasi &T=-!G'
M:=&H:5 untuk menentukan operasi atau obser$asi 3
a. T pembesaran lokal tumor primer, ditentukan melalui 3
KMB II NEOPLASMA PADA SISTEM PERKEMIHAN | 16
-
8/17/2019 BAB I TUMOR
17/28
/emeriksaan klinis, uroghrafy, cystoscopy, pemeriksaan bimanual di ba"ah
anestesi umum dan biopsy atau transurethral reseksi.
Tis 3 %arsinoma insitu (pre in$asi$e %a
T 3 %ara pemeriksaan untuk menetapkan penyebaran tumor, tak dapat
dilakukanTo 3 Tanda'tanda tumor primer tidak ada
T 3 /ada pemeriksaan bimanual didapatkan massa yang bergerak
T4 3 /ada pemeriksaan bimanual ada indurasi daripada dinding buli'buli
T 3 /ada pemeriksaan bimanual indurasi atau massa nodular yang
bergerak bebas dapat diraba di buli'buli
Ta 3 in$asi otot yang lebih dalam
Tb 3 /erluasan le"at dinding buli'buli
T6 3 Tumor sudah mele"ati struktur sebelahnya
T6a 3 Tumor mengadakan in$asi ke dalam prostat, uterus, $agina
T6b 3 Tumor sudah melekat pada dinding pel$is atau infiltrasi ke dalamabdomen
b. ! /embesaran secara klinis untuk pembesaran kelenjar limfe, pemeriksaan
klinis, lympography, urography, operatif
! 3 Minimal yang ditetapkan kelenjar limfe regional tidak dapat ditemukan
!o 3 Tanpa tanda'tanda pembesaran kelenjar limfe regional
! 3 /embesaran tunggal kelenjar limfe regional yang homolateral
!4 3 /embesaran kontralateral atau bilateral atau kelenjar linfe regional yang
multipel
! 3 Massa yang melekat pada dinding pel$is dengan rongga yang bebas
antaranya dan tumor
!6 3 /embesaran kelenjar limfe juta regional
c. M Metastase jauh termasuk pembesaran kelenjar limfe yang jauh,
pemeiksaan klinis, thora foto, dan tes biokimia
M 3 ebutuhan cara pemeriksaan minimal untuk menetapkan adanya
metastase jauh, tak dapat dilaksanakan.M 3 :danya metastase jauh
KMB II NEOPLASMA PADA SISTEM PERKEMIHAN | 17
-
8/17/2019 BAB I TUMOR
18/28
Ma 3 :danya metastase yang tersembunyi pada tes'tes biokimia
Mb 3 Metastase tunggal dalam satu organ yang tunggal
Mc 3 Metastase multiple terdapat dalam satu organ yang multiple
Md 3 Metastase dalam organ yang multiple
4. Grade diferensiasi tumor
/embagian Grade berdasarkan derajat diferensiasi sel tumor 3
. Tumor berbentuk papiler, masih berdiferensiasi baik, ukuran relatif kecil
dengan dasar yang sempit. Tumor hanya menyebar di jaringan di ba"ah
lamina propria, tidak ke dalam dinding otot kantung kemih atau lebih. Tidak
ada kelenjar limfe yang terlibat. #apat diatasi dengan cara transuretral,
namun sudah radio'resistant.4. Tumor berbentuk papiler, dengan diferensiasi yang kurang baik, cenderung
mengin$asi lamina propria atau otot detrusor. +kuran tumor lebih besar dari
Grade , dan berhubungan lebih luas dengan dinding $esika. &ering dapat
diatasi dengan reseksi transuretral. urang berespon dengan radio terapi.
. Tumor cenderung berbentuk noduler dan in$asif, menyebar sampai ke
dalam muscularis propria, yang melibatkan jaringan'jaringan lunak di
sekitar kantung kemih, prostat, uterus, atau $agina. Masih belum ada organ
limfe yang terpengaruh hingga tahap ini. Transuretral dan sistektomi tidak
terlalu berpengaruh, namun masih sensitif terhadap radio terapi.
6. Tumor telah menyerang pel$is atau dinding abdominal, atau telah
menyerang hingga jaringan limfe. Transuretral dan sistektomi tidak terlalu
berpengaruh, namun masih sensitif terhadap radio terapi.. &tage berdasarkan derajat in$asi tumor
/embagian &tage berdasarkan derajat in$asi tumor 3
• &tage ; 3 menunjukkan tumor papilar, namun belum mengin$asi
lamina propria
• &tage : 3 tumor sudah mengin$asi lamina propria, namun belum
menembus otot dinding $esika.
• &tage B 3 neoplasma sudah menyebar superficial sampai setengah dari
otot detrusor.
• &tage B4 3 tumor ditemukan jauh di dalam lapisan otot.
KMB II NEOPLASMA PADA SISTEM PERKEMIHAN | 18
-
8/17/2019 BAB I TUMOR
19/28
• &tage % 3 tumor menyebar sampai lapisan lemak peri$esikal atau ke
peritoneum.
• &tage # 3 tumor sudah bermetastasis.
*. Man&%estas& !l&n&k
Gejala pertama yang paling umum adalah adanya darah dalam urin
(hematuria. Hematuria dapat terlihat dengan mata telanjang, ataupun berada
dalam le$el mikroskopik. Gejala seperti adanya iritasi pada urinasi juga dapat
dihubungkan dengan kanker kandung kemih, seperti rasa sakit dan terbakar ketika
urinasi, rasa tidak tuntas ketika selesai urinasi, sering urinasi dalam jangka "aktu
yang pendek. Iritabilitas $esikal dengan atau tanpa sakit biasanya menandakan
adanya infiltrasi, "alaupun tidak dalam semua kasus.
?aspadai bila pasien datang dengan mengeluh hematuria yang bersifat3
. Tanpa disertai rasa nyeri (painless.
4. ambuhan (intermitten.
. Terjadi pada seluruh proses miksi (hematuria total.
Hematuria dapat menimbulkan retensi bekuan darah sehingga pasien datang
meminta pertolongan karena tidak dapat miksi. eluhan akibat penyakit yang
telah lanjut berupa gejala obstruksi saluran kemih bagian atas atau edema tungkai.
Ddema tungkai ini disebabkan karena adanya penekanan aliran limfe oleh massa
tumor atau oleh kelenjar limfe yang membesar di daerah pel$is.terdapat nyeri
pinggang jika tumor menyumbat saluran kemih sehingga terjadi hidronefrosis.
). Pat'%&s&'l'g&
/enampakan carsinoma $esika urinaria
dapat berupa defek pengisian pada
$esika urinaria yang terisi kontras atau pola mukosa yang tidak teratur pada film
kandung kemih pascamiksi. 1ika urogram intra$ena menunjukkan adanya
obstruksi ureter, hal tersebut lebih menekankan pada keterlibatan otot E otot di
dekat orifisium ureter dibandingkan obstruksi akibat massa neoplasma yang
menekan ureter.
Hidronefrosis diartikan sebagai suatu kondisi dimana pel$is dan kalises ginjal
berdilatasi, sedangkan definisi hidroureter merupakan dilatasi atau pelebaran dari
ureter. /enyebab tersering dari kedua kondisi ini sebagian besar adalah obstruksi.
KMB II NEOPLASMA PADA SISTEM PERKEMIHAN | 19
-
8/17/2019 BAB I TUMOR
20/28
elainan lain yang dapat menjadi penyebab adalah striktur, penyimpangan
pembuluh darah dan katup, tumor, batu, ataupun lesi di medulla spinalis.
/atofisiologi terjadinya hidronefrosis dan hiroureter dia"ali dengan adanya
hambatan aliran urin secara anatomik ataupun fisiologik. Hambatan ini dapat
terjadi dimana saja sepanjang ginjal sampai meatus uretra. /eningkatan tekanan
ureter menyebabkan perubahan dalam filtrasi glomerulus (G2=, fungsi tubulus,
dan aliran darah ginjal. G2= menurun dalam beberapa jam setelah terjadinya
hambatan. ondisi ini dapat bertahan selama beberpa minggu. 2ungsi tubulus juga
terganggu. Berat dan durasi kelainan ini tergantung pada berat dan durasi
hambatan aliran. Hambatan aliran yang singkat menyebabkan kelainan yang
re$ersibel sedangkan sumbatan kronis menyebabkan atrofi tubulus dan hilangnya
nefron secara permanen. /eningkatan tekanan ureter juga aliran balik pielo$ena
dan pielolimfatik. #alam duktus kolekti$us, dilatasi dibatasi oleh parenkim ginjal.
!amun komponen diluar ginjal dapat berdilatasi maksimal.
-. Pemer&ksaan D&agn'st&k
1. /emeriksaan 5aboratorium =utin
#itemukan kelainan hematuria. :nemia dapat dijumpai sebagai tanda
adanya perdarahan kronis atau pendesakan sel metastasis kesumsum
tulang. +remia dapat dijumpai bila tumor menyumbat kedua muara ureter
baik karena obstruksi tumornya sendiri atau limfadenopati.
a. &itologi urine, yaitu pemeriksaan sel'sel urotelium yang terlepas
bersama urine.
b. %ell &ur$ey antigen study, yaitu pemeriksaan lab. +ntuk mencari sel
antigen terhadap kanker, bahan yang digunakan adalah darah $ena.
c. 2lo" %ytometri, yaitu mendeteksi adanya kelainan kromosom sel'sel
urtelium.
4. =adiologi
a. Dcretory urogram biasanya normal, tapi mungkin dapat menunjukkan
tumornya.
b. =etrograde cystogram dapat menunjukkan tumor
c. 2ractionated cystogram adanya in$asi tumor dalam dinding buli'buli
d. :ngiography untuk mengetahui adanya metastase le"at pembuluh
lymphe
. %ystocopy dan biopsy
a. %ystoscopy hampir selalu menghasilkan tumor
b. Biopsi dari lesi selalu dikerjakan secara rutin
6. %ystology
/engecatan pada sediment urine terdapat transionil cel dari tumor.
KMB II NEOPLASMA PADA SISTEM PERKEMIHAN | 2
-
8/17/2019 BAB I TUMOR
21/28
7. %T scan atau M=I
. Penatalaksanaan Me,&s
. -perasi
a. =eseksi transuretral
. #ilakukan pada tumor yang posisinya superfisial, tumor papiler,
inoperable tumor sebagai tindakan palliatif.
4. Bladder diakses melalui cystoscope yang dimasukkan melalui urethra.
. #iikuti oleh kemoterapi untuk mencegah tumbuhnya kembali sel
kanker yang tidak terangkat
6. Hematuria
-
8/17/2019 BAB I TUMOR
22/28
b. =adiasi diberikan sebelum operasi selama '6 minggu , dosis ;;;'
6;;; =ads. /enderita die$aluasi selama 4'6 minggu dengan inter$al
cystoscopy, foto toraks, dan I>/, kemudian 8 minggu setelah radiasi
direncanakan operasi. /ost operasi radiasi tambahan 4;;;';;; =ads
selama 4' minggu.
. emoterapi
-bat'obat anti kanker 3
a. %itral, 7 fluoro urasil
b. Topical chemotherapy yaitu thic'TD/:, chemoteraphy merupakan
paliatif. 7'fluorouracil (7'2+ dan doorubicin (adriamycin merupakan
bahan yang paling sering dipakai. Thiotepa dapat dimasukkan ke dalam
buli'buli sebagai pengobatan topikal. lien dibiarkan menderita
dehidrasi '4 jam sebelum pengobatan dengan theotipa dan obat
dibiarkan dalam buli'buli selama 4 jam.
AUHAN !EPERA/ATAN TUM"R !ANDUN# !EMIH
1. Pengkaj&an
a. Identitas b. =i"ayat kepera"atan
eluhan penderita yang utama adalah mengeluh kencing darah yang
intermitten, Merasa ingin kencing, pada fase selanjutnya sukar kencing,
nyeri suprapubik yang konstan, panas badan dan merasa lemah, nyeri
pinggang karena tekanan saraf, dan nyeri pada satu sisi karena
hydronephrosis.
c. /engkajian fokus
a. :kti$itas dan Istirahat
Gejala 3 merasa lemah dan lelah
Tanda 3 perubahan kesadaran
b. &irkulasi
Gejala 3 /erubahan tekanan darah atau normal
Tanda 3 tekanan darah meningkat, bradikardia atau takikardia
c. Integritas Dgo
Gejala 3 /erubahan tingkah laku
Tanda 3 cemas, mudah tersinggung
d. Dliminasi
Gejala 3 /erubahan saat B:
Tanda 3 !yeri saat B:, hematuriae. Makanan dan %airan
KMB II NEOPLASMA PADA SISTEM PERKEMIHAN | 22
-
8/17/2019 BAB I TUMOR
23/28
Gejala 3 Mual, muntah
Tanda 3 mual
f. !yeriFkeamanan
Gejala 3 &akit pada area abdomen
Tanda 3 "ajah menyeringai, respon menarik diri dari stimulus nyeri
d. /emeriksaan fisik • Inspeksi 3 +#*0 /(n 0en.in$ .#*%( )(& *e#be!(n
!%*(*%bi. bil +%#-( !%)& be!(
• /alpasi 3 teraba tumor masa suprapubic, pemeriksaan bimanual teraba
tumor pada dasar buli'buli dengan bantuan general anestesi baik "aktu
>T atau =T
• 5akukan inspeksi abdomen bagian ba"ah, kandung kemih adalah organ
berongga yang mampu membesar uF mengumpulkan dan mengeluarkan
urin yang dibuat ginjal,• selanjutnya perkusi dengan cara pasien dalam posisi terlentang, perkusi
dilakukan dari arah depan, lakukan pengetukan pada daerah kandung
kemih, daerah suprapubik.
• emudian lakukan palpasi kandung kemih pada
daerah suprapubis dimana normalnya kandung kemih terletak di ba"ah
simfibis pubis tetapi setelah membesar meregang ini dapat terlihat
distensi pada area suprapubis.
• Bila kandung kemih penuh akan terdengar dullness atau redup. /ada
kondisi yang berarti urin dapat dikeluarkan secara lengkap pada
kandung kemih.
• andung kemih tidak teraba. Bila ada obstruksi urin normal maka urin
tidak dapat dikeluarkan dari kandung kemih maka akan terkumpul. Hal
ini mengakibatkan distensi kandung kemih yang bias di palpasi di
daerah suprapubis.
2. D&agn'sa !e0eraatan1. Gangguan eliminasi urine bFd dengan hematuria
2. !yeri bFd adanya iritasi pada $esica urinaria
3. Gangguan pola tidur bFd nyeri pada $esika urinari
KMB II NEOPLASMA PADA SISTEM PERKEMIHAN | 23
-
8/17/2019 BAB I TUMOR
24/28
*. Interens& !e0eraatan
N'
.
D Tujuan Interens& Ras&'nal
1 Gangguan
eliminasi urin&etelah dilakukan tindakan
kepera"atan selama 46 jam
pengeluaran urine normal.
Mengosongkan kandung kemih
secara teratur dan tuntas.
riteria hasil 3
• Mampu mengosongkan
kandung kemih.
• Mampu mengontrol
pengeluaran urine.
• Bebas dari I&
. -bser$asi dan catat jumlahFfrekuensi
berkemih.
4. -bser$asi dan catat "arna urine .
perhatikan hematuria dan atau
perdarahan dari stoma
. 5akukan palpasi terhadap adanya
distensi kandung kemih.
6. Tingkatkan pemberian cairan.
7. Berikan stimulasi terhadap
pengosongan urine dengan
mengalirkan air, letakkan air hangat
dan dingin secara bergantian pada
daerah suprapubis, letakkan tangan
dalam air hangat sesuai kebutuhan.
8. olaborasi dengan dokter kateterisasi
jika perlu
. Menentukan apakah kantung kemih
dikosongkan dan saat kapan intr$ensi
itu diperlukan.
4. urine dapat agak kemerahmudaan
,yang seharusnya jernih sampai 4'
hari
. #apat menandakan adanya retensi
urine.6. Mempertahankan fungsi ginjal.
7. Meningkatkan proses perkemihan
dengan merelaksasikan sfingter urine.
8. membantu potensi ureter dan
membantu penyumbatan anastomosis
dengan mempertahankannya bebas
urine .
2 !yeri Se+el& )i l0%0n
+in)0n 0e*e(/+n
!el# 3 24 ,# )i
&(*0n n"e(i be(0%(n$
. secara komprehensif tentang nyeri,
meliputi lokasi, karakteristik, dan
onset durasi, frekuensi, kualitas,
4. /etunjuk non$erbal ini dapat
mengindikasikan adanya derajat nyeri
yang dialami.
. Menurunkan gerakan yang dapat
KMB II NEOPLASMA PADA SISTEM PERKEMIHAN | 24
-
8/17/2019 BAB I TUMOR
25/28
)en$n .(i+e(i &!il '• P!ien #en$+0n
n"e(i be(0%(n$• S0l n"e(i 1
• P!ien +#*0 (ile0!
intensitasFberatnya nyeri dan faktor E
faktor presipitas.
4. :njurkan pasien untuk memonitor
nyeri sendiri.
. :njurkan penggunaan keterampilan
manajemen nyeri (misal3 teknik relaksasi, dan bimbingan imajinasi
6. Berikan informasi, seperti3 penyebab,
berapa lama terjadi, dan tingkatan
pencegahan.
7. olaborasi dengan tim dokter dalam
pemberian analgetik
meningkatkan nyeri.
6. Memungkinkan pasien untuk
berpartisipasi secara aktif dan
meningkatkan rasa kontrol.
L. Informasi memberikan data dasar
untuk menge$aluasi kebutuhan atau
keefektifan inter$ensi.
8. -bat analgetik dapat membantu
menurunkan perasaan nyeri
KMB II NEOPLASMA PADA SISTEM PERKEMIHAN | 25
-
8/17/2019 BAB I TUMOR
26/28
). Ealuas&
4 &etelah dilakukan tindakan kepera"atan diharapkan klien menunjukan
eliminasi urine teraturFnormal
' lien bebas dari I&
' Tidak ada spasme bladder
' Balance cairan seimbang
' =asa nyeri klien berkurang bahkan hilang
' lien tampak rileks
KMB II NEOPLASMA PADA SISTEM PERKEMIHAN | 26
-
8/17/2019 BAB I TUMOR
27/28
BAB III
PENUTUP
3.1!es&m0ulan
-rgan ginjal merupakan salah satu bagian dari system saluran kemih yang
pada umumnya terserang tumor atau kanker. 1enis tumor atau kanker pada
ginjal sangat berpariasi, tetapi yang sering di jumpai adalah tumor gra"it< dan
tumor "ilm (nefroblastoma. Tumor gra"it< di sebut juga nefrokaarsinoma,
hipernefroma, atau adenokarsinoma ginjal, tumor gra"it< merupakan tumor
ganas yang sebagian besar terjadi pada pria dengan berbagai kalangan usia
termasuk menyerang bayi dan anak'anak umumnya, tumor ini menyerang
salah satu ginjal, tetapi dapat juga terjadi pada kedua ginjal. Tumor gra"it<
mudah menyebar ke organ tubuh lainnya, seperti paru'paru, hati dan tulang.
Tumor buli'buli merupakan 49 dari seluruh keganasan dan merupakan
keganasan kedua terbanyak pada sistem urogenital setelah karsinoma prostat.
Tumor ini dua kali lebih sering menyerang pria daripada "anita dan angka
kejadiannya meningkat pada daerah industri.
3.2 aran
#iharapkan makalah ini dapat berguna bagi pembaca dan juga bagi kami
sebagai penyusun makalah. ami juga mengharapkan saran dan kritik yang
sifatnya membangun guna menyempurnakan makalah ini.
KMB II NEOPLASMA PADA SISTEM PERKEMIHAN | 27
-
8/17/2019 BAB I TUMOR
28/28
DA5TAR PUTA!A
u,,arth 6 Bruner. 2772. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah.E#8 9 $akarta
Ir&ant' !'. 271*. Anatomi dan Fisiologi edisi revisi. Al%a(eta 9 Ban,ung
Nura&% Hu,a Am&n 6 !usuma Har,h&. 271). Aplikasi Asuhan Keperawatan
Berdasarkan Diagnosa Medis dan Nanda Nic-Noc Edisi evisi !ilid . Me,&A+t&'n
Pu(l&sh&ng 9 $'gjakarta
htt0s9::&,.s+r&(,.+'m:,'+:;17*370ukul 11.27 &ta?'
https://id.scribd.com/doc/91704308/Lp-Tumor-Buli-bulihttps://id.scribd.com/doc/168283054/Referat-Tumor-Ginjalhttps://id.scribd.com/doc/168283054/Referat-Tumor-Ginjalhttps://id.scribd.com/doc/91704308/Lp-Tumor-Buli-buli