Tumor Colli

11
Mega Prawithasari lubis_Tumor Colli |1 TUMOR PADA COLLI/LEHER I. Anatomi Colli Leher adalah bagian tubuh yang terletak diantara inferior mandibula dan linea nuchae superior (diatas), dan incsura jugularis dan tepi superior clavicula (di bawah). Jaringan leher dibungkus oleh 3 fasia, fasia colli superfisialis membungkus m.sternokleidomastoideus dan berlanjut ke garis tengah di leher untuk bertemu dengan fasia sisi lain. Fasia colli media membungkus otot pretrakeal dan bertemu pula dengan fasia sisi lain di garis tengah yang juga merupakan pertemuan dengan fasia colli superfisialis. Ke dorsal fasia colli media membungkus a.carotis communis , v.jugularisinterna dan n.vagus menjadi satu. Fasia colli profunda membungkus m.prevertebralis dan bertemu ke lateral dengan fasia colli lateral. Pembuluh darah arteri pada leher antara lain a.carotis communis (dilindungi oleh vagina carotica bersama dengan v.jugularis interna dan n.vagus, setinggi cornu superior cartilago thyroidea bercabang menjadi a.carotis interna dan a.carotis externa), a.subclavia (bercabang menjadi a.vertebralis dan a.mammaria interna). Pembuluh darah vena antara lain v.jugularis externa dan v.jugularis interna. Vasa lymphatica meliputi nnll.cervicalis superficialis (berjalan sepanjang v.jugularis externa) dan nnll.cervicalis profundi (berjalan sepanjang v.jugularis interna). Inervasi oleh plexus cervicalis, n.facialis, n.glossopharyngeus, dan n.vagus. Sistem aliran limfe leher penting untuk dipelajari karena hampir semua bentuk radang atau keganasan kepala dan leher akan terlihat dan bermanifestasi ke kelenjar limfe leher. Kelenjar limfe yang selalu terlibat dalam metastasis tumor adalah kelenjar limfe rangkaian jugularis interna yang terbentang antara klavicula sampai dasar tengkorak, dimana rangkaian ini terbagi menjadi kelompok superior, media dan inferior. Kelompok kelenjar limfe yang lain adalah submental, submandibula, servicalis superficial, retrofaring, paratrakeal, spinalis asesorius, skalenus anterior dan supraclavicula.

Transcript of Tumor Colli

Page 1: Tumor Colli

Mega Prawithasari lubis_Tumor Colli | 1

TUMOR PADA COLLI/LEHER

I. Anatomi Colli

Leher adalah bagian tubuh yang terletak diantara inferior mandibula dan

linea nuchae superior (diatas), dan incsura jugularis dan tepi superior clavicula (di

bawah). Jaringan leher dibungkus oleh 3 fasia, fasia colli superfisialis

membungkus m.sternokleidomastoideus dan berlanjut ke garis tengah di leher

untuk bertemu dengan fasia sisi lain. Fasia colli media membungkus otot

pretrakeal dan bertemu pula dengan fasia sisi lain di garis tengah yang juga

merupakan pertemuan dengan fasia colli superfisialis. Ke dorsal fasia colli media

membungkus a.carotis communis , v.jugularisinterna dan n.vagus menjadi satu.

Fasia colli profunda membungkus m.prevertebralis dan bertemu ke lateral dengan

fasia colli lateral.

Pembuluh darah arteri pada leher antara lain a.carotis communis (dilindungi

oleh vagina carotica bersama dengan v.jugularis interna dan n.vagus, setinggi

cornu superior cartilago thyroidea bercabang menjadi a.carotis interna dan

a.carotis externa), a.subclavia (bercabang menjadi a.vertebralis dan a.mammaria

interna).

Pembuluh darah vena antara lain v.jugularis externa dan v.jugularis interna.

Vasa lymphatica meliputi nnll.cervicalis superficialis (berjalan sepanjang

v.jugularis externa) dan nnll.cervicalis profundi (berjalan sepanjang v.jugularis

interna). Inervasi oleh plexus cervicalis, n.facialis, n.glossopharyngeus, dan

n.vagus.

Sistem aliran limfe leher penting untuk dipelajari karena hampir semua

bentuk radang atau keganasan kepala dan leher akan terlihat dan bermanifestasi ke

kelenjar limfe leher. Kelenjar limfe yang selalu terlibat dalam metastasis tumor

adalah kelenjar limfe rangkaian jugularis interna yang terbentang antara klavicula

sampai dasar tengkorak, dimana rangkaian ini terbagi menjadi kelompok superior,

media dan inferior. Kelompok kelenjar limfe yang lain adalah submental,

submandibula, servicalis superficial, retrofaring, paratrakeal, spinalis asesorius,

skalenus anterior dan supraclavicula.

Page 2: Tumor Colli

Mega Prawithasari lubis_Tumor Colli | 2

Daerah kelenjar limfe leher, menurut Sloan Kattering Memorial Cancer

Center Classification dibagi dalam 5 daerah penyebaran kelompok kelenjar yaitu

daerah:

Page 3: Tumor Colli

Mega Prawithasari lubis_Tumor Colli | 3

I. Kelenjar yang terletak di segitiga submental dan submandibula

II. Kelenjar yang terletak di 1/3 atas dan termasuk kelenjar limfe jugular

superior, kelenjar digastik dan kelenjar servikal posterior superior

III. Kelenjar limfe jugularis diantara bifurkasio karotis dan persilangan

m.omohioid dengan m.sternokleidomastoid dan batas posterior m.

sternokleidomastoid.

IV. Grup kelenjar di daerah jugularis inferior dan supraclavicula

V. Kelenjar yang berada di segitiga posterior servikal

II. Tumor Colli

Definisi

Adalah setiap massa baik kongenital maupun didapat yang timbul di

segitiga anterior atau posterior leher diantara klavikula pada bagian inferior dan

mandibula serta dasar tengkorak pada bagian superior. Pada 50% kasus benjolan

pada leher berasal dari tiroid, 40% benjolan pada leher disebabkan oleh

keganasan, 10 % berasal dari peradangan atau kelainan kongenital.

Page 4: Tumor Colli

Mega Prawithasari lubis_Tumor Colli | 4

Patologi

Pembengkakan pada leher dapat dibagi kedalam 3 golongan:

1. Kelainan kongenital : kista dan fistel leher lateral dan median, seperti

hygroma colli cysticum, kista dermoid

2. Inflamasi atau peradangan : limfadenitis sekunder karena inflamasi banal

(acne faciei, kelainan gigi dan tonsilitis) atau proses infamasi yang lebih

spesifik (tuberculosis, tuberculosis atipik, penyakit garukan kuku,

actinomikosis, toksoplasmosis). Disamping itu di leher dijumpai

perbesaran kelenjar limfe pada penyakit infeksi umum seperti rubella dan

mononukleosis infeksiosa.

3. Neoplasma : Lipoma, limfangioma, hemangioma dan paraganglioma

caroticum yang jarang terdapat (terutama carotid body; tumor glomus

caroticum) yang berasal dari paraganglion caroticum yang terletak di

bifurcatio carotis,merupakan tumor benigna. Selanjutnya tumor benigna

dari kutub bawah glandula parotidea, glandula submandibularis dan

kelenjar tiroid. Tumor maligna dapat terjadi primer di dalam kelenjar limfe

(limfoma maligna), glandula parotidea, glandula submandibularis,

glandula tiroidea atau lebih jarang timbul dari pembuluh darah, saraf, otot,

jaringan ikat, lemak dan tulang. Tumor maligna sekunder di leher pada

umumnya adalah metastasis kelenjar limfe suatu tumor epitelial primer

disuatu tempat didaerah kepala dan leher. Jika metastasis kelenjar leher

hanya terdapat didaerah supraclavikula kemungkinan lebuh besar bahwa

tumor primernya terdapat ditempat lain di dalam tubuh.

Ada dua kelompok pembengkakan di leher yaitu di lateral maupun di

midline/line mediana :

1. Benjolan di lateral

a. Aneurisma subclavia

b. Iga servikal

c. Tumor badan karotis

d. Tumor clavikularis

Page 5: Tumor Colli

Mega Prawithasari lubis_Tumor Colli | 5

e. Neurofibroma

f. Hygroma kistik

g. Limfonodi-inflamasi, karsinoma sekunder, retikulosis

h. Kista branchiogenik

i. Tumor otot

j. Tumor strnomastoideus

k. Kantung faringeal

l. Kelenjar ludah-inflamasi, tunor. Sindroma sjorgen

m. Lipoma subcutan, dan subfascia

n. Kista sebasea

o. Laringokel

2. Benjolan di Linea mediana

a. Lipoma

b. Kista sebasea

c. Limfonodi submental-inflamasi, karsinoma sekunder, retikulosis

d. Pembesaran kelenjar thyroid-diffuse, multinodular, nodular soliter

e. Kista thyroglossus

f. Dermoid sublingual

g. Bursa subhyoid

Pembengkakan pada tiroid dapat berupa kista, struma maupun neoplasma.

Pembengkakan akibat neoplasma misalnya Ca.metastasis, limfoma primer, tumor

kelenjar saliva, tumor sternomastoid, tumor badan carotis. Pembengkakan akibat

peradangan meliputi adenopati infektif akut, abses leher, parotitis. Sedangkan

kelainan kongenital meliputi hygroma kistik, kista ductus tiroglosus, kista

dermoid, dan tortikolis. Kelainan vascular meliputi aneurisma subclavia maupun

ektasi subclavia.

Pada anak-anak, banyak disebabkan karena kelainan kongenital dan

peradangan meliputi hygroma kistik, kista dermoid, tortikolis, kista brankial,

limfadenitis, adenitis virus/bakteri, neoplasma maligna jarang pada anak

(misalnya Limfoma).

Page 6: Tumor Colli

Mega Prawithasari lubis_Tumor Colli | 6

Pada dewasa muda banyak disebabkan oleh karena adanya peradangan dan

keganasan tiroid misalnya adenitis/limfadenitis virus/bakteri, limfadenopati dan

kanker tiroid. Pada usia diatas 40 tahun, dianggap sebagai suatu keganasan

meliputi limfadenopati metastatik, limfadenopati primer, neoplasma primer tiroid.

Jenis Tumor

Pada anak-anak, banyak disebabkan karena kelainan kongenital dan

peradangan antara lain hygroma kistik, tumor glomus caroticus, kista brankial,

cold abses, dan hemangioma Sehingga akan dibahas beberapa diagnosis tumor

leher yang sering mengenai anak pada bagian anterolateral seperti tersebut diatas :

a. .Hygroma kistik (limfangioma)

Definisi

Higroma merupakan Moist Tumor dan anomaly dari system limpatik yang

ditandai dari single atau multiple kista pada soft tissue. Kebanyakan (sekitar 75

%) higroma kistik terdapat di daerah leher. Kelainan ini antara lain juga dapat

ditemukan di aksila, mediastinum dan region inguinalis.Higroma kistik

merupakan benjolan yang berisi cairan yang jernih atau keruh seperti cairan lympe

yang diakibatkan oleh blok atau hambatan pada system limpatik. System limpatik

merupakan jaringan pembuluh yang menyuplai cairan ke dalam pembuluh darah

sebagai transport asam-asam lemak dan sel-sel system immune.Higroma kistik

dapat merupakan kelainan congenital yang dibawa saat lahir ataupun yang terjadi

pada masa neonatus. Higroma kistik pada bayi dapat berlanjut ke keadaan hydrops

(peningkatan jumlah cairan di dalam tubuh) yang kadang-kadang dapat

menyebabkan kematian dan dapat menjadi sangat besar di bandingkan dengan

badan bayi/anak.

Prevalensi

Belum banyak data yang menjelaskan, akan tetapi hygroma kistik dapat

terjadi antara 1,7:10000 atau sekitar 0,83 % kehamilan mempunyai risiko terjadi

anomaly. Higroma kistik ini dapat terjadi kira-kira 1 % pada janin mulai umur

Page 7: Tumor Colli

Mega Prawithasari lubis_Tumor Colli | 7

kehamilan 9 minggu sampai 16 minggu. Kejadian pada bayi sekitar 50 % - 65 %

dan pada anak usia 2 tahun sekitar 80 % - 90 %.

Etiologi

Anyaman pembuluh limfe yang pertama kali terbentuk di sekitar pembuluh

vena mengalami dilatasi dan bergabung membentuk jala yang di daerah tertentu

akan berkembang menjadi sakus limfatikus. Pada embrio usia 2 bulan,

pembentukan sakus primitive telah sempurna. Bila hubungan saluran kea rah

sentral tidak terbentuk maka timbullah penimbunan cairan yang akhirnya

membentuk kista berisi cairan. Hal ini paling sering terjadi di daerah leher

(higroma kistik koli). Kelainan ini dapat meluas ke segala arah seperti ke jaringan

sublingualis di mulut. Higroma kistik dapat terjadi akibat beberapa factor antara

lain:

Dapat disebabkan oleh infeksi karena virus selama masa kehamilan dan

penyalahgunaan zat, obat-obatan dan alkohol. Infeksi pavovirus merupakan yang

paling sering terjadi. Ketika virus menginfeksi ibu, maka virus akan masuk ke

dalam tubuh dan menyerang ke plasenta dan dapat menyebabkan higroma pada

janin.

2. Faktor genetik

Mayoritas higroma kistik yang ditemukan pada masa prenatal banyak

dihubungkan dengan Syndrom Turner, dimana terjadi abnormalitas pada wanita

yang mempunyai satu kromosom X disbanding yang mempunyai dua kromosom

X. abnormalitas kromosom termasuk trisome 13, 18, 21 dan 47 XXY juga dapat

menyebabkan higroma kistik.

Patologi dan gambaran klinik

Pada mulanya bagian dalam kista dilapisi oleh selapis sel endotel dan berisi

cairan jernih kekuningan yang sesuai dengan cairan limfe. Pada permukaan

ditemukan kista besar yang makin ke dalam menjadi makin kecil seperti buih

Page 8: Tumor Colli

Mega Prawithasari lubis_Tumor Colli | 8

sabun. Higroma kistik dapat mencapai ukuran yang besar dan menyusup ke otot

leher dan daerah sekitarnya seperti faring, laring, mulut dan lidah. Yang terakhir

dapat menyebabkan makroglosia. Keluhan adalah adanya benjolan di leher yang

telah lama atau sejak lahir tanpa nyeri atau keluhan lain. Benjolan ini berbentuk

kistik, berbenjol-benjol dan lunak. Permukaannya halus, lepas dari kulit dan

sedikit melekat pada jaringan dasar. Kebanyakan terletak di regio trigonum

posterior koli. Sebagai tanda khas, pada pemeriksaan transiluminasi positif

tampak terang sebagai jaringan diafan (tembus cahaya).

Benjolan ini jarang menimbulkan gejala akut, tetapi suatu saat dapat cepat

membesar karena radang dan menimbulkan gejala gangguan pernafasan akibat

pendesakan saluran nafas seperti trakea, orofaring maupun laring. Bila terjadi

perluasan ke arah mulut dapat timbul gangguan menelan. Perluasan ke aksila

dapat menyebabkan penekanan pleksus brakialis dengan berbagai gejala

neurologik. Stadium tumor dapat di bedakan menjadi 5 stage menurut De Serres,

yaitu:

Stage I : Unilateral infrahyoid (17 % complication rate)

Stage II : Unilateral suprahyoid (41 % complication rate)

Stage III :Unilateral and both infrahyoid and suprahyoid (67 % complication

rate)

Stage IV : Bilateral suprahyoid (80 % complication rate)

Stage V : Bilateral infrahyoid and suprahyoid (100 % complication rate)

Penunjang diagnostik dan penatalaksanaan

CT Scan leher untuk melihat batas area tumor

MRI dapat dilakukan dan lebih detail disbanding CT Scan

Page 9: Tumor Colli

Mega Prawithasari lubis_Tumor Colli | 9

Foto leher untuk melihat deviasi tulang servikal akibat desakan tumor

Penatalaksanaan berupa eksisi total merupakan pilihan utama. Pembedahan

dimaksudkan untuk mengambil keseluruhan massa kista. Tetapi bila tumor besar

dan telah menyusup ke organ penting seperti trakea, esofagus atau pembuluh

darah, ekstirpasi total sulit dikerjakan. Maka penanganannya cukup dengan

pengambilan sebanyak-banyaknya kista. Kemudian pasca bedah dilakukan

infiltrasi bleomisin subkutan untuk mencegah kambuhan. Pembedahan sebaiknya

dilakukan setelah proide neonatus karena mortalitas akibat pembedahan pada

periode neonatus cukup tinggi.

b. Hemangioma

Hemangioma adalah suatu tumor jaringan lunak / tumor vaskuler jinak

akibat proliferasi (pertumbuhan yang berlebih) dari pembuluh darah yang tidak

normal dan dapat terjadi pada setiap jaringan pembuluh darah. Hemangioma

muncul di setiap tempat seperti kepala, leher, muka, kaki atau dada. Seringkali,

hemangioma bisa berada di superfisial dan di dalam kulit. Hemangioma memiliki

diameter beberapa milimeter sampai beberapa sentimeter. Hemangioma bersifat s

Jarang sekali hemangioma menunjukkan pertumbuhan tumor pada saat lahir.

Walaupun perjalanan penyakit dari hemangioma sudah diketahui, sangat sulit

untuk memprediksi durasi dari pertumbuhan dan fase involusi untuk setiap

individu. Superfisial hemangioma biasanya mencapai ukuran yang maksimal

sekitar 6-8 bulan, tapi hemangioma yang lebih dalam mungkin berproliferasi

untuk 12-14 bulan.olid, tapi sekitar 20% mempunyai pengaruh pada bayi dengan

lesi yang multipel, Gambaran klinis umum ialah adanya bercak merah yang

timbul sejak lahir atau beberapa saat setelah lahir, pertumbuhannya relatif cepat

dalam beberapa minggu atau beberapa bulan; warnanya merah terang bila jenis

strawberry atau biru bila jenis kavernosa. Bila besar maksimum sudah tercapai,

biasanya pada umur 9-12 bulan, warnanya menjadi merah gelap.

Page 10: Tumor Colli

Mega Prawithasari lubis_Tumor Colli | 10

c. Cold abses

adalah suatu abses yang umumnya berhubungan dengan tuberculosis.

Perkembangannya sangat lambat dimana terjadi inflamasi ringan, dan berubah

menjadi nyeri hanya ketika terjadi tekanan pada daerah sekitar. Tipe abses ini

mungkin dapat muncul dimanapun bagian tubuh tetapi terutama ditemukan pada

tulang belakang, panggul, nodus limfatik, atau daerah genital. Pada gambaran

radiology mungkin memberikan gambaran adanya erosi tulang lokal pada abses

atau adanya perluasan kompresi pada organ. Alat sinogram akan d perluasan

abses didemonstrasikan pada abses. Ultrasonografi sangat berguna untuk

menunjukkan adanya pembesaran musculus psoas ditunjukkkann dengan

gambaran hypoechogenic, tapi ini bukan hasil yang akurat dibandingkan hasil

yang ditunjukkan oleh CT-scan, sementara itu MRI dapat ,menunjukkan proses

multiple lebih lanjut dan dapat di evaluasi.

Meskipun abses primer pada psoas jarang dijumpai pada anak-anak di

Negara berkembang akan tetapi tidak jarang kita menemukan di Negara tropic dan

subtropik dengna kondisi social-ekonomi yang lemah. Staphylococcus aureus

adalah jenis bakteri di lingkungan yang sering menimbulkan adanya infeksi.

Dimana pada anak-anak dijumpai keluhan pireksia, nyeri pada region flank serta

keluhan lain pada panggul. Abses pada psoas dapat joga merupakan masalah

sekunder yang berhubungan dengan spondylitis tuberculosa atau berhubungan

dengan penyakit infeksi pada usus. Sedangkan abses primer biasa ditemukan pada

pasien dengan penyakit sickle cell, drug user, immunocompromised individuals

dan penyandang HIV positif.

d. Tumor glomus caroticus

Merupakan tumor yang jarang terjadi terdapat pada kemoreseptor badan

karotis yang muncul sebagai benjolan tidak nyeri pada bungkus karotis, letaknya

dibatas atas kartilago tiroid. Sangat jarang menimbulkan efek penekanan pada

nervus hipoglosuss, simpatica servical atau arteri karotis interna.

Page 11: Tumor Colli

Mega Prawithasari lubis_Tumor Colli | 11

Tumor ini licin, atau berlobulasi dan muncul gerakan kelateral namun

gerakan ke vertikal terbatas. Bervariasi ukurannya, dari ukuran sebesar kacang

sampai telur ayam, pertumbuhan lambatdan terbatas di leher saja. Invasi

malignansi ke struktur lokal dan limfonodi jarang terjadi. Keras dan putih, seperti

spons dan kaya vascularisasi.

e. Kista brankial (Kista Bronkhiogenik)

Kelainan brankiogen dapat berupa fistel, kista dan tulang rawan ektopik.

Arkus brankialis ke-3 membentuk os.hioid, sedangkan arkus brankialis ke-4

membentuk skelet laring yaitu rawan tiroid , krikoid, dan aritenoid.

Fistel kranial dari tulang hioid yang berhubungan dengan meatus akutikus

eksternus berasal dari celah brankialis pertama. Fistel anatara fosa tonsilaris ke

pinggir depan m.sternokleidomastoideus berasal dari celah brankialis kedua. Fistel

yang masuk ke sinus pirifomis berasal dari celah brankialis ketiga. Sinus dari

celah brankialis keempat tiak pernah ditemukan. Sinus atau fistel mungkin berupa

saluran yang lengkap tau mungkin menutup sebagian. Fistel brankial sisa celah

brankialis ke-2 akan terdapat tepat di depan m.sternokleidomastoideus. Bila

penutupan terjadi sebagian, sisanya dapat membentuk kista yang terletak agak

tinggi di bawah sudut rahang. Bila terbuka ke kulit akan menjadi fistel.

Pada anamnesa diketahui bahwa kista merupakan benjolan sejak lahir.

Fistel terletak di depan m.sternokleidomastoid dan mengeluarkan cairan. Fistel

yang buntu akan membengkak dan merah, atau merupakan lekukan kecil yang

dapat ditemukan unilateral atau bilateral. Pada palpasi, sebelah kranial dari fistel

teraba sebagai jaringan fibrotik bila leher ditegangkan dengan cara menarik ke

kaudal. Jaringan ini menuju ke kraniodorsal sepanjang tepi depan

m.stenokleidomastoid. Fistulografi mungkin memperlihatkan masuknya bahan

kontras ke faring. Kista dapat langsung diekstirpasi, Fistel diisi bahan warna,

kemudian dapat disi bahan pewarna.