= BAB 2 =
-
Upload
oriza-aridilah-fitra -
Category
Documents
-
view
235 -
download
0
Transcript of = BAB 2 =
-
8/18/2019 = BAB 2 =
1/30
2
BAB II
TINJUAN PUSTAKA
2.1. Transfusi Darah
Transfusi darah adalah pemindahan darah dari satu orang (donor) ke dalam
pembuluh darah orang lain (resipien). Berdasarkan sumber komponen darah,
transfusi darah dapat dikelompokkan menjdai dua kelompok yaitu :
a. Homologous Transfusion yaitu transfusi menggunakan darah orang lain.
b. Autologous Transfusion yaitu transfusi dengan menggunakan darah resipien
itu sendiri yang diambil sebelum transfusi dilakukan 1,2.
Gambar. 1. Transfusi Darah
(Sumber : Google)
2.1.1. Darah dan Komponennya
Darah terdiri dari selsel darah serta plasma darah. !el darah terdiri dari sel darah
merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit) dan trombosit, sedangkan plasma darah
mengandung air, protein, glukosa, mineral, fibrinogen dan faktorfaktor
pembekuan yang terdiri dari faktor pembekuan "#""". Di dalam eritrosit terdapat
molekul hemoglobin yang berguna untuk $mengikat% oksigen di paruparu dan
$melepaskan% oksigen tersebut ke organ tubuh yang membutuhkannya. Darah
yang diambil dengan teknik aseptik akan dimasukan ke dalam kantungkantung
plastik yang mengandung antikoagulan (umumnya sitrat, fosfat dan dekstrosa atau
&'D). 'emberian sitrat dimaksudkan untuk menegah koagulasi darah dengan
ara bergabung dengan kalsium darah 1.
-
8/18/2019 = BAB 2 =
2/30
3
Darah disimpan pada suhu 1 *&, bergantung pada penga+etannya. !etelah -
jam pertama, terjadi kehilangan / dari eritrosit ke dalam plasma. Darah
kemudian diproses dan dipisahkan menjadi komponennya sebelum digunakan 1.
Darah lengkap (0** ml) disentrifugasi dengan putaran rendah selama menit
menghasilkan '& (20* ml) serta plasma kaya trombosit (20* ml) yang
dipindahkan dan kemudian disentrifugasi dengan putaran tinggi selama 0 menit
menghasilkan konsentrat trombosit (0* ml), dan plasma (2** ml) .
Gambar. 2. Komponen Darah(Sumber : Google)
'lasma dibekukan menjadi Fresh Frozen Plasma (33'). Bila 33' dilelehkan
pada suhu o& akan menghasilkan kriopresipitat. 33' yang dikumpulkan dapat
diolah lagi menjadi konsentrat faktor 4""", faktor "#, albumin, imunoglobulin, dan
sejumlah produk lainnya .
A. Darah 5engkap (Whole Blood)
Darah lengkap biasanya digunakan untuk perdarahan akut, syok hipo6olemik,
bedah mayor dengan perdarahan 7 10** ml 2. Darah lengkap dibedakan 1,, :
1. Darah segar : Darah yang baru diambil dari donor sampai 8 - jam
sesudah pengambilan. 3aktor pembekuannya masih lengkap termasuk
faktor labil (4 dan 4""") dan fungsi eritrosit masih relatif baik, tapi sulit
diperoleh dalam +aktu yang tepat karena untuk pemeriksaan golongan,
reaksi silang dan transportasi diperlukan +aktu lebih dari jam dan resiko
penularan penyakit relatif banyak.
-
8/18/2019 = BAB 2 =
3/30
4
2. Darah Baru : Darah yang disimpan sampai hari sesudah diambil dari
donor. 3aktor pembekuan disini sudah hampir habis, dan juga dapat terjadi
peningkatan kadar kalium, amonia, dan asam laktat.
. Darah !impan (biasa) : Darah yang disimpan antara 0 hari.
euntungannya mudah tersedia setiap saat, bahaya penularan lues dan
sitomegalo6irus hilang. !edang kerugiaannya ialah faktor pembekuan
terutama faktor 4 dan 4""" sudah habis. emampuan transportasi oksigen
oleh eritrosit menurun yang disebabkan karena afinitas 9b terhadap
oksigen yang tinggi, sehingga oksigen sukar dilepas ke jaringan. 9al ini
disebabkan oleh penurunan kadar 2, D'. adar kalium, amonia, dan
asam laktat tinggi.
"ndikasinya adalah untuk mengatasi perdarahan yang lebih dari *; TB4 setelah
pasien distabilkan lebih dahulu dengan airan elektrolit. Banyaknya 6olume darah
yang diberikan diberikan sesuai dengan banyaknya darah yang hilang. 'ada bayi
transfusi sudah harus diberikan bila kehilangan 1* ; TB4. Diberikan pada
penderita dengan perdarahan akut, syok hemo6olemik, dan bedah mayor dengan
perdarahan 710** ml 0.
Darah lengkap mengandung 0* ml darah dan ml antikoagulan (&'D
-
8/18/2019 = BAB 2 =
4/30
5
penyimpanan, atau dengan sentrifugasi putaran tinggi. !ebagian besar (2?) dari
plasma dibuang. !atu unit '& dari 0** ml darah lengkap 6olumenya 2**20* ml
dengan kadar hematokrit >*-*;, 6olume plasma 1020 ml, dan 6olume
antikoagulan 1*10 ml. =empunyai daya pemba+a oksigen dua kali lebih besar
dari satu unit darah lengkap. Aaktu penyimpanan sama dengan darah lengkap ,.
Gambar. 3. Packe !e "ell
(Sumber : Google)
!eara umum pemakaian '& ini dipakai pada pasien perdarahan lambat,
anemia, kelainan jantung, dan perdarahan kronis yang ada tanda $oksigen need%
(rasa sesak, mata berkunang, palpitasi, pusing, dan gelisah). '& diberikan
sampai tanda oksigen need hilang. Biasanya pada 9b -1* gr?dl. @ntuk
menaikkan kadar 9b sebanyak 1 gr?dl diperlukan '& ml?kgBB atau 1 unit
dapat menaikkan kadar hematokrit 0 ; 0. euntungan transfusi '& dibanding
darah lengkap 1,2, :
1. emungkinan o6erload sirkulasi menjadi minimal
2. eaksi transfusi akibat komponen plasma dan antibodi serta efek samping
akibat 6olume antikoagulan yang berlebihan donor menjadi minimal.
. =eningkatnya daya guna pemakaian darah karena sisa plasma dapat
dibuat menjadi komponenkomponen yang lain.
erugian '& adalah masih ukup banyak plasma, lekosit, dan trombosit yang
tertinggal sehingga masih bisa terjadi sensitisasi yang dapat memiu timbulnya
pembentukan antibodi terhadap darah donor. !ehingga pada pasien yang
memerlukan transfusi berulang, misalnya pasien talasemia, paroksismal noturnal
-
8/18/2019 = BAB 2 =
5/30
6
hemoglobinuria, anemia hemolitik karena proses imunologik, dsb serta pasien
yang pernah mengalami reaksi febrile sebelumnya (reaksi terhadap lekosit donor)
@ntuk mengurangi efek samping komponen non eritrosit maka dibuat '& yang
diui (Washed '&). Dibuat dari darah utuh yang diui dengan normal saline
sebanyak tiga kali untuk menghilangkan antibodi. Aashed '& hanya dapat
disimpan selama jam pada suhu o&, karena itu harus segera diberikan 1,,0.
&. 'lasma Biasa dan Fresh Frozen Plasma
!atu unit plasma biasa berisi 2** ml diperoleh dari mengendapkan darah lengkap
selama >2 jam. !emua faktor pembekuan ada keuali faktor 4 dan faktor 4""" tapi
tetap aktif. 'lasma segar diberikan biasanya setelah transfusi darah masif, setelah
terapi +arfarin dan kogulopati pada penyakit hepar. 'lasma banyak digunakan
untuk mengatasi gangguan koagulasi yang tidak disebabkan oleh trombositopenia,
mengganti plasma yang hilang, defisiensi imunoglobulin dan o6erdosis obat
antikoagulans (+arfarin,dsb) .
'lasma !egar Beku ( Fresh Frozen Plasma). Berisi semua faktor pembekuan (juga
faktor labil) dan trombosit. 9arus diberikan dalam jam yang kemudian
dibekukan dan disimpan pada temperatur *o& dan dapat bertahan 1 tahun.
arena dibuat dari darah segar, maka hampir semua faktorfaktor pembekuan
masih utuh selama penyimpanan *o& keuali trombosit. Tapi bila disimpan
pada temperatur o&, maka semua faktor pembekuan yang labil itu akan rusak
menjadi plasma biasa .
riteria pemberian 33' 2 :
a. 'erdarahan menyeluruh yang tidak dapat dikendalikan dengan jahitan
bedah atau kauter.
b. 'eningkatan 'T atau 'TT minimal 1,0 kali dari normal. 1* ml?gBB pada
jam pertama, selanjutnnya 1 ml?jam sampai
-
8/18/2019 = BAB 2 =
6/30
7
1. !egera setelah terapi +arfarin.
2. @ntuk koreksi defisiensi faktor koagulasi yang mana untuk faktor yang
spesifik tidak tersedia.
. @ntuk koreksi perdarahan mikro6askuler se+aktu terjadi peningkatan 71,0
kali nilai normal 'T atau 'TT
. @ntuk koreksi perdarahan sekunder mikro6askuler yang meningkat akibat
defisiensi faktor koagulasi pada pasien yang ditransfusi lebih dari satu unit
6olume darah dan jika 'T dan 'TT tidak dapat diperoleh saat dibutuhkan.
0. 33' sebaiknya diberikan dalam dosis yang diperhitungkan menapai suatu
konsentrasi plasma minimum *; (biasanya terapai dengan pemberian
1*10 ml?kg), keuali setelah pemberian +arfarin yang mana biasanya
ukup antara 0- ml?kg.
. 33' dikontraindikasikan untuk peningkatan 6olume plasma atau
konsentrasi albumin.
'lasma biasa ('lasma !impan) mengandung faktor stabil fibrinogen, albumin, dan
globulin. Didapat dari dari darah lengkap yang telah mengalami penyimpanan.
Dari 20* darah lengkap diperoleh 120 plasma. Dapat bertahan selama 2
bulan pada suhu o& 2,. "ndikasi 2 :
a. @ntuk mengatasi keadaan shok (sebelum darah datang).
b. =emperbaiki 6olume sirkulasi darah.
. =engganti protein plasma yang hilang pada luka bakar yang luas.
d. =engganti dan menambah jumlah faktorfaktor tertentu yang hilang
misalnya fibrinogen, albumin, dan globulin.
'lasma diberikan pada kehilangan plasma misalnya dengue hemoragik fe6er,, atau
luka bakar yang luas. Dosis pemberian tergantung keadaan klinis. @mumnya
diberikan 1*10 ml?kgBB?hari. 9atihati pada orang tua, karena kemungkinan
terjadinya payah jantung atau o6erload sirkulasi. "ndikasi ini sekarang tidk
dianjurkan lagi karena lebih aman menggunakan terapi larutan koloid atau
albumin yang bebas resiko transmisi penyakit >,-,1,2.
2.2 Indikasi Transfusi
Transfusi darah umumnya 7 0*; diberikan pda saat perioperatif dengan tujuan
untuk menaikan kapasitas pengangkutan oksigen dan 6olume intra6askular.
"ndikasi transfusi adalah 2, :
-
8/18/2019 = BAB 2 =
7/30
8
1. 'erdarahan akut sampai 9b 8 -; atau 9t 8 *;. 'ada orangtua, kelainan
paru, kelainan jantung 9b 8 1*;
2. Bedah =ayor kehilangan darah 7 2*; 6olume darah
.
-
8/18/2019 = BAB 2 =
8/30
9
1. AB& E (BB (g) ) H 9b
2. '& E (BB (g) ) H 9b
.
-
8/18/2019 = BAB 2 =
9/30
10
AB .
4ena terbaik untuk kanulasi darah adalah 6ena pada bagian dorsal tangan dan
pada lengan atas. Dalam keadaan darurat dapat dilakukan 6enaseksi untuk
menjamin kelanaran dan keepatan transfusi. Aaktu mengambil darah dari
lemari es, perhatikan plasmanya. Kika ada tandatanda hemolisis (+arna oklathitam, keruh) jangan diberikan. Darah yang belum akan ditransfusikan harus tetap
di dalam lemari es ,>.
!ebelum transfusi, diberikan terlebih dahulu 0*1** ml Ia&l fisiologik. Kangan
menggunakan larutan lain karena dapat merugikan. 5arutan dekstrose dan larutan
garam hipotonik dapat menyebabkan hemolisis. inger laktat atau larutan lain
yang mengandung kalsium akan menyebabkan koagulasi. Kangan menambahkan
obat apapun ke dalam darah yang ditransfusikan. Jbatobatan memiliki p9 yang
-
8/18/2019 = BAB 2 =
10/30
11
berbeda sehingga dapat menyebabkan hemolisis, lagipula bila terjadi reaksi
transfusi akan sulit untuk menentukan apakah hal itu terjadi akibat obat atau
akibat darah yang ditransfusikan ,>.
Kika sejumlah besar darah akan ditransfusikan dalam +aktu yang singkat, maka
dibutuhkan darah hangat, karena darah yang dingin akan mengakibatkan aritmia
6entrikel bahkan kematian. =enghangatkan darah dengan air hangat hendaknya
pada suhu >Go&. arena bila lebih *o&, eritrosit akan rusak. 'ada 1** ml
pertama pemberian darah lengkap hendaknya diteliti dengan hatihati dan
diberikan perlahanlahan untuk kemungkinan deteksi dini reaksi transfusi ,>.
Transfusi set mengalirkan darah 1 ml dalam 2* tetes. 5aju terepat yang bisa
terapai adalah * ml permenit. 5aju transfusi tergantung pada status
kardiopulmoner resipien. Kika status kardiopulmoner normal, maka dapat
diberikan 1*10 ml?kgBB dalam +aktu 2 jam. Kika tidak ada hemo6olemia
maka batas aman transfusi adalah 1 ml?kgBB?jam (1 unit kurang lebih jam) atau
1*** ml dalam 2 jam. Tetapi jika terdapat gagal jantung yang menganam maka
tidak boleh ditransfusikan melebihi 2 ml?kgBB?jam. arena darah adalah medium
kultur yang ideal untuk bakteri, sebaiknya transfusi satu unit darah tidak boleh
mele+ati 0 jam karena meningkatnya resiko proliferasi bakteri 0.
asuskasus dengan perdarahan yang hebat kadangkadang dibutuhkan transfusi
yang epat sampai > bag dalam setengah jam. !etelah sirkulasi tampak
membaik dikurangi hingga 1 bag tiap 10 menit. Tidak dianjurkan memberi obat
antihistamin, antipiretika, atau diuretika seara rutin sebelum transfusi untuk
menegah reaksi. eaksi panas pada dasarnya adalah tanda bahaya bah+a sedang
terjadi reaksi transfusi. Diuretika hanya diperlukan pada pasien anemia kronis
yang perlu transfusi sampai 2* ml?kgBB dalam 2 jam ,>.
2.1.0. Transfusi Darah asif
'erdarahan masif ialah perdarahan lebih dari sepertiga 6olume darah yang terjadi
dalam +aktu 8 * menit. Definisi lain, misalnya :
-
8/18/2019 = BAB 2 =
11/30
12
1. Transfusi darah sebanyak 7 12 kali 6olume darah dalam +aktu 7 2 jam.
2. Transfusi darah lebih besar dari 0*; 6olume darah dalam +aktu singkat
(misalnya, 0 unit dalam 1 jam untuk berat >* g).
9alhal yang mungkin terjadi adalah :
1. oagulopati : Trombositopeni. Terjadi setelah transfusi darah simpan lama
7 -* ml? kgBB. Diatasi dengan pemberian trombosit bila jumlah trombosit
80*.***?mm atau memberi unit darah utuh segar setiap transfusi unit
darah simpan. Turunnya faktor 4 dan faktor 4""". Dapat diatasi dengan
pemberian 1 unit 33' setiap transfusi 0 unit AB?'&.
2. eraunan !itrat : Tubuh memiliki kemampuan yang besar untuk
metabolisme sitrat, keuali pada keadaan syok, penyakit hati, dan lanjut
usia. 'ada kasus ini dapat diberikan &alium lukonas 1*; 1 gram "4
pelanpelan setiap telah masuk unit darah.
. 9iperkalemia : alium dalam darah simpan 21 hari dapat naik setinggi 2
mFM?5, sedangkan batas dosis infus kalium adalah 2* mFM?jam.
9iperkalemia menyebabkan aritmia sampai fibrilasi 6entrikel?ardia
arrest. @ntuk menegah hal ini diberikan &alsium lukonas 0 mg?kgBB".4 pelanpelan. =aksud pemberian kalsium disini karena kalsium
merupakan antagonis terhadap hiperkalemia.
2.1.. Komplikasi Transfusi Darah
-
8/18/2019 = BAB 2 =
12/30
13
2.1.3. %eaksi Transfusi
Anamnesis
'ada reaksi transfusi hemolitik, gejala biasanya timbul setelah ditransfusikannya
sejumlah keil darah dan timbul hampir selalu sebelum satu unit darah selesai
ditransfusikan. eaksinya antara lain berupa demam, menggigil, kemerahan pada
muka, nausea, rasa panas pada tempat "4 line, dada rasa sesak, tidak tenang,
takut, nyeri sendi, dan nyeri punggung ,0,>.
Pemeriksaan 4isik
eaksi transfusi hemolitik memberikan tandatanda berikut, yang biasanya timbul
setelah sejumlah keil darah telah ditransfusikan dan hampir selalu sebelum satu
unit darah selesai ditransfusikan, berupa takikardi, takipneu, pada kasus berat
terdapat hipotensi, darah merembes (oozing) dari sisi "4, perdarahan difus,
hemoglobinuri, dan syok, serta oliguri (bila terjadi gagal ginjal) ,0,>.
'ada pasien yang tidak sadar atau pasien o!tunded , dapat diurigai terjadi
hemolisis bila terdapat: 9ipotensi, @rin pekat, Darah merembes dari sisi "4 atau pada daerah yang terdapat tusukan ,0,>.
eaksi anafilaktik bergejala: Takikardi, 3lushing, @rtikaria, pada kasus yang lebih
berat terdapat +heeLing, edema laring dan hipotensi. Tandatanda klinis dapat
timbul beberapa hari kemudian. 'enanggulangan reaksi transfusi seara umum ,0:
+. !top transfusi
,. Iaikkan tekanan darah dengan koloid, kristaloid, jika perlu tambahan
6asokonstriktor, inotropik.
-. Berikan oksigen 1**;. Diuretik manitol 0* mg atau furosemid 1*2* mg.
/.
-
8/18/2019 = BAB 2 =
13/30
14
&airan tubuh adalah airan suspensi sel di dalam tubuh makhluk multiseluler
seperti manusia atau he+an yang memiliki fungsi fisiologis tertentu -.
2.2.2. Komponen 5airan Tu-uh
Gambar. -. Komponen "airan Dalam Tubuh
(Sumber : Penun#un Prak#is &nes#esi)omponen intraseluler merupakan adangan airan tubuh yang terbesat, dan
berhubunngan dengan airan dalam sel. omposisi ionnya berbeda dengan
komponen ekstraseluler karena ia mengandung ion kalium dalam konsentrasi
tinggi (1* 10* mmol?liter) dan ion natrium dalam konsentrasi rendah (- 1*
mmol?liter) dan ion klorida ( mmol?liter). Kadi jika air diberikan bersama natrium
dan klorida, maka enderung untuk mengisi komponen ekstraseluler.
-
8/18/2019 = BAB 2 =
14/30
15
tubuh berada di dalam plasma (,0 ,0 mmol?liter), tetapi konsentrasi kalium ini
mempunyai pengaruh besar terhadap fungsi jantung dan neuromuskuler G.
omponen interstisial. omponen interstisial lebih besar daripada komponen
intra6askuler, seara anatomi, berhubungan seara kasar dengan ruang interstisial
dari tubuh. Kumlah total airan ekstraseluler (intra6askuler ditambah interstisial)
ber6ariasi antara 2* 0; dari berat badan de+asa dan * 0*; pada neonatus.
-
8/18/2019 = BAB 2 =
15/30
16
Gambar. . Kehilangan "airan an eberapa "airan Penggan#i Secara /n#ra0ena
(Sumber : Penun#un Prak#is &nes#esi)
Tabel. ,. Kanungan &ir Dalam Tiap +rgan
(Sumber : Penun#un Prak#is &nes#esi)
!elain air, airan tubuh mengandung elektrolit dan non elektrolit.
lek,roli,
=erupakan Lat yang terdisosiasi dalam airan dan menghantarkan arus listrik.
Flektrolit dibedakan menjadi ion positif (kation) dan ion negatif (anion). Kumlah
kation dan anion dalam larutan adalah selalu sama (diukur dalam miliekui6alen) -.
A. Ka,ion
Jarin#an Persen,ase Air
Jtak -injal -
Jtot lurik >ulit >2
9ati -Tulang 225emak 1*
-
8/18/2019 = BAB 2 =
16/30
17
ation utama dalam airan ekstraselular adalah Iatrium (Ia/), sedangkan kation
utama dalam airan intraselular adalah alium (/). !uatu sistem pompa terdapat
di dinding sel tubuh yang memompa keluar Iatrium dan alium ini -.
Na,rium & Iatrium sebagai kation utama didalam airan ekstraseluler dan paling
berperan di dalam mengatur keseimbangan airan. adar natrium plasma: 1-
10mFM?liter. adar natrium dalam tubuh 0-,0 mFM?kgBB dimana >*; atau *,0
mFM?kgBB dapat berubahubah. Fkresi natrium dalam urine 1**1-* mFM?liter,
faees 0 mFM?liter dan keringat 0- mFM?liter. ebutuhan setiap hari E 1** mFM
(10 gram Ia&l). Iatrium dapat bergerak epat antara ruang intra6askuler dan
interstitial maupun ke dalam dan keluar sel.
-
8/18/2019 = BAB 2 =
17/30
18
a#nesium & =agnesium ditemukan di semua jenis makanan. ebutuhan untuk
pertumbuhan / 1* mg?hari. Dikeluarkan le+at urine dan fees -.
B. Anion
-
8/18/2019 = BAB 2 =
18/30
19
dilalui air (pelarut), namun tidak dapat dilalui Lat terlarut misalnya protein.
Tekanan osmotik plasma darah adalah 2-0 C 0 mJsm?5. 5arutan dengan tekanan
osmotik kirakira sama disebut isotonik (Ia&l *,G;, Dekstrosa 0;, inger
5aktat) lebih rendah disebut hipotonik (akuades) dan lebih tinggi disebut
hipertonik. &airan lain yang konsentrasinya lebih tinggi. =embran semipermeabel
adalah membran yang dapat dilalui air (pelarut), namun tidak dapat dilalui Lat
terlarut misalnya protein >,1*.
onsentrasi molar (mol) adalah jumlah Lat yang setara dengan berat atom atau
berat molekul Lat dalam gram (1 mol Lat mengandung jumlah partikel sama ,*2
1* 2). 1 mol Ia setara dengan berat atom Ia yaitu 2 g. 1 mol Ia &l E Ia (2 g)
/ &l (0,0 g) E Ia&l (0-,0 g). Ia&l *,G; 1** ml mengandung *,G gram atau
1 liter G*** mg. m=ol E massa (mg) solute dalam 11 lar. berat molekul solute.
m=ol E =assa Ia&l (mg) dalam 1 liter larutan E G*** E 10 m=ol
Berat molekul Ia&l 0-,0
iliosmol 'msm(k# "2), unit untuk menyatakan tekanan osmotik bila solute
dilarutkn dalam 1 liter larutan. =iliosmol (mJsm?kg 92J) miliosmol (mmol?kg
92J jumlah partikel). PatLat tak terionisasi (dekstrosa, dekstran, urea). 1 m=
urea E 1 mJsm?5. PatLat terionisasi (Ia&l, &a&l2). 1 m=ol Ia&l E 2 mJsm?5
1 m= &a&l2 E mJsm?5. ilieki9alen 'm6($) menyatakan konsentrasi
elektrolit mFM?5 E mmol jumlah muatan listrik >,1*.
-. Difusi & erakan molekul yang terus menerus diantara molekul yang satu
dengan yang lainnya dalam airan, maupun dalam gas. "onion berdifusi dengan
ara yang sama seperti semua molekul, bahkan partikel koloid tersuspensi
berdifusi dengan ara yang sama juga keuali bah+a proses difusinya berlangsung
sangat lambat dibandingkan dgn Lat molekular akibat ukurannya yg sangat besar.
Difusi melalui membran sel terbagi atas difusi sederhana dan difusi yang
dipermudah. Difusi sederhana dapat terjadi melalui membran sel dengan ara
-
8/18/2019 = BAB 2 =
19/30
20
=elalui elah pada lapisan lipid ganda, khususnya jika bahan yang berdifusi
terlarutlipid atau melalui saluran liin pada beberapa protein transfor >,1*.
7. Transpor Ak,if Primer
'ompa Iatrium alium : PatLat yang ditranspor oleh transpor aktif primer antara
lain adalah natrium, kalium, kalsium, hidrogen, klorida dan beberapa ion lainya.
'ompa natriumkalium adalah suatu proses transpor yang memompa ion natrium
keluar melalui membran sel dan pada saat yang bersamaan memompa ion kalium
dari luar kedalam >.
'eran Iatrium adalah untuk ekskresi air hampir selalu disertai oleh ekskresi
natrium air le+at urin, fees, atau keringat, karena itu kekurangan air (dehidrasi)
selalu diberi airan infus yang mengandung natrium. Iatrium berperan
memelihara tekanan osmotik dan 6olume airan ekstraseluler dan natrium
sebagian besar (-;) berada diairan ekstraseluler. ebutuhan natrium perhari
sekitar 0*1** mFM atau gram Ia&l. eseimbangan Ia diatur terutama oleh
ginjal. Berat atom Ia E 2 dengan muatan listrik. 1 gram Ia&l E 1> mFM.
ekurangan Ia biasanya disebabkan oleh pemberian infus berlebihan tanpa Ia,
pada sindroma reseksi prostat atau pada sekresi .
'eran alium adalah !ebagian besar terdapat dalam sel (10* mFM?5).
'embedahan menyebabkan katabolisme jaringan dan moilisasi kalium pada hari
hari pertama dan kedua. ebutuhan akan kalium ukup diatasi dengan kebutuhan
rutin saja sekitar *,0 mFM?kgBB?hari. emampuan ginjal menahan kalium sangat
rendah. adar kalium dalam plasma hanya 2; dari total tubuh, sehingga
kekurangan jarang terdeteksi. 3unfsi adalah merangsang saraf otot,
menghantarkan impuls listrik, membantu utilisasi J2, asamamino, glikogen dan
pembentukan sel. adar serum normalnya 0 mFM?5. 9ipokalemia (8
mFM?5), memyebabkan keletihan otot, lemas, kembung, ileus paralitik, gangguan
irama jantung. onsentrasi dalam infus sebaiknya 8 * mFM?5 atau keepatan
pemberian 8 2* mFM?jam >.
2.2./. +an##uan Keseim-an#an 5airan Dan lek,roli, Pada Pem-edahan
-
8/18/2019 = BAB 2 =
20/30
21
angguan dalam keseimbangan airan dan elektrolit merupakan hal yang umum
terjadi pada pasien bedah karena kombinasi dari faktorfaktor preoperatif,
intraoperatif dan postoperatif 11.
A. 4ak,or:4ak,or Preopera,if 11
• ondisi yang telah ada : Diabetes mellitus, penyakit hepar, atau insufisiensi
renal dapat diperburuk oleh stres akibat operasi.
• 'rosedur diagnostik :
-
8/18/2019 = BAB 2 =
21/30
22
• 'enurunan 6olume sirkulasi yang efektif.
•isiko atau adanya ileus postoperatif.
2.2.0. Terapi 5airan
Terapi airan ialah tindakan untuk memelihara, mengganti airan tubuh dalam
batasbatas fisiologis dengan airan infus kristaloid (elektrolit) atau koloid
(plasma ekspander) seara intra6ena. 'rinsip dasar terapi airan adalah airan
yang diberikan harus mendekati jumlah dan komposisi airan yang hilang >,1*.
2.2.0.1. Tu;uan Terapi 5airanTerapi airan berfungsi untuk tujuan mengganti kekurangan air dan elektrolit,
mengatasi syok, dan untuk mengatasi kelainan yang ditimbulkan karena terapi
yang diberikan. Terapi airan preoperatif meliputi tindakan terapi yang dilakukan
pada masa prabedah, selama pembedahan dan pasa bedah. 'ada penderita yang
menjalani operasi, baik karena penyakitnya itu sendiri atau karena adanya trauma
pembedahan, terjadi perubahanperubahan fisiologi 12.
2.2.0.2. Jenis:Jenis 5airan -,1*,1
A. 5airan Kris,aloid
&airan ini mempunyai komposisi mirip airan ekstraseluler (&F! E &F3). &airan
kristaloid bila diberikan dalam jumlah ukup ( kali airan koloid) ternyata
sama efektifnya seperti pemberian airan koloid untuk mengatasi defisit 6olume
intra6askuler. Aaktu paruh airan kristaloid di ruang intra6askuler sekitar 2**
menit. 5arutan inger 5aktat merupakan airan kristaloid yang paling banyak
digunakan untuk resusitasi airan +alau agak hipotonis dengan susunan yang
hampir menyerupai airan intra6askuler. 5aktat yang terkandung dalam airan
tersebut akan mengalami metabolisme di hati menjadi bikarbonat. &airan
kristaloid lainnya yang sering digunakan adalah Ia&l *,G;, tetapi bila diberikan
berlebih dapat mengakibatkan asidosis hiperkloremik (delutional h&perchloremic
acidosis) dan menurunnya kadar bikarbonat plasma akibat peningkatan klorida.
-
8/18/2019 = BAB 2 =
22/30
23
arena perbedaan sifat antara koloid dan kristaloid dimana kristaloid akan lebih
banyak menyebar ke ruang interstitiel dibandingkan dengan koloid maka
kristaloid sebaiknya dipilih untuk resusitasi defisit airan di ruang interstitiel.
'ada suatu penelitian mengemukakan bah+a +alaupun dalam jumlah sedikit
larutan kristaloid akan masuk ruang interstitiel sehingga timbul edema perifer dan
paru serta berakibat terganggunya oksigenasi jaringan dan edema jaringan luka,
apabila seseorang mendapat infus 1 liter Ia&l *,G. !elain itu, pemberian airan
kristaloid berlebihan juga dapat menyebabkan edema otak dan meningkatnya
tekanan intra kranial -,1*,1.
5airan "ipo,onik & &airan hipotonik osmolaritasnya lebih rendah dibandingkan
serum (konsentrasi ion Ia/ lebih rendah dibandingkan serum), sehingga larut
dalam serum, dan menurunkan osmolaritas serum. =aka airan $ditarik% dari
dalam pembuluh darah keluar ke jaringan sekitarnya (prinsip airan berpindah
dari osmolaritas rendah ke osmolaritas tinggi), sampai akhirnya mengisi selsel
yang dituju. Digunakan pada keadaan sel $mengalami% dehidrasi, misalnya pada
pasien ui darah (dialisis) dalam terapi diuretik, juga pada pasien hiperglikemia
(kadar gula darah tinggi) dengan ketoasidosis diabetik. omplikasi yang
membahayakan adalah perpindahan tibatiba airan dari dalam pembuluh darah ke
sel, menyebabkan kolaps kardio6askular dan peningkatan tekanan intrakranial
(dalam otak) pada beberapa orang. &ontohnya Ia&l 0; dan Dekstrosa 2,0; -,1.
5airan Iso,onik & &airan "sotonik osmolaritas (tingkat kepekatan) airannya
mendekati serum (bagian air dari komponen darah), sehingga terus berada di
dalam pembuluh darah. Bermanfaat pada pasien yang mengalami hipo6olemi
(kekurangan airan tubuh, sehingga tekanan darah terus menurun). =emiliki
risiko terjadinya o6erload (kelebihan airan), khususnya pada penyakit gagal
jantung kongestif dan hipertensi. &ontohnya adalah airan inger5aktat (5),
dan normal saline?larutan garam fisiologis (Ia&l *,G;) -,1.
5airan "iper,onik & &airan hipertonik osmolaritasnya lebih tinggi dibandingkan
serum, sehingga $menarik% airan dan elektrolit dari jaringan dan sel ke dalam
-
8/18/2019 = BAB 2 =
23/30
24
pembuluh darah. =ampu menstabilkan tekanan darah, meningkatkan produksi
urin, dan mengurangi edema (bengkak). 'enggunaannya kontradiktif dengan
airan hipotonik. =isalnya Detrose 0;, Ia&l 0; hipertonik, Detrose 0; /
inger5atate, Detrose 0; / Ia&l *,G;, produk darah, dan albumin -,1.
B. 5airan Koloid
Disebut juga sebagai airan pengganti plasma atau biasa disebut $plasma
substitute% atau $plasma epander%. Di dalam airan koloid terdapat Lat?bahan
yang mempunyai berat molekul tinggi dengan akti6itas osmotik yang
menyebabkan airan ini enderung bertahan agak lama (+aktu paruh jam)
dalam ruang intra6askuler. Jleh karena itu koloid sering digunakan untuk
resusitasi airan seara epat terutama pada syok hipo6olemik?hermorhagik atau
pada penderita dengan hipoalbuminemia berat dan kehilangan protein yang
banyak (misal luka bakar). Berdasarkan pembuatannya, dibedakan -,11,1 :
Koloid Alami &
Dibuat dengan ara memanaskan plasma atau plasenta *Q& selama 1* jam untuk
membunuh 6irus hepatitis dan 6irus lainnya. 3raksi protein plasma selain
mengandung albumin (-;) juga mengandung alfa globulin dan beta globulin.
Koloid Sin,e,is &
Detran : Detran * (heomarode) dengan berat molekul *.*** dan Detran
>* (=arode) dengan berat molekul *.***>*.*** diproduksi oleh bakteri
5euonosto mesenteroides B yang tumbuh dalam media sukrosa. Aalaupun
Detran >* merupakan 6olume epander yang lebih baik dibandingkan dengan
Detran *, tetapi Detran * mampu memperbaiki aliran darah le+at sirkulasi
mikro karena dapat menurunkan kekentalan (6iskositas) darah. !elain itu Detran
mempunyai efek anti trombotik yang dapat mengurangi platelet adhesi6eness,
menekan akti6itas faktor 4""", meningkatkan fibrinolisis dan melanarkan aliran
darah. 'emberian Detran melebihi 2* ml?kgBB?hari dapat mengganggu ross
math, +aktu perdarahan memanjang (Detran *) dan gagal ginjal. Bila timbul
reaksi anafilaktik yang dapat diegah dengan memberikan Detran 1 ('romit).
-
8/18/2019 = BAB 2 =
24/30
25
H&dro#&leth&l %tarch (9eta !tarh) : Tersedia dalam larutan ; dengan berat
molekul 1*.*** 1.***.***, ratarata >1.***, osmolaritas 1* mJsm?5 dan
tekanan onkotik * * mm9g. 'emberian 0** ml larutan ini pada orang normal
akan dikeluarkan ; le+at urin dalam +aktu 2 hari dan sisanya ; dalam
+aktu - hari. Dipilih untuk resusitasi airan penderita ga+at.
elatin : 5arutan koloid ,0; dalam balaned eletrolyte dengan berat molekul
ratarata 0.*** dibuat dari hidrolisa kolagen binatang.
-
8/18/2019 = BAB 2 =
25/30
26
inger :
1. - ml?kg untuk bedah besar.
2. ml?kg untuk bedah sedang.
. 2 ml?kg untuk bedah keil.
-
8/18/2019 = BAB 2 =
26/30
27
Terapi 5airan In,ra9ena & "nfus airan intra6ena (intra6enous fluids drip) adalah
pemberian sejumlah airan ke dalam tubuh, melalui sebuah jarum, ke dalam
pembuluh 6ena (pembuluh balik) untuk menggantikan kehilangan airan atau Lat
Lat makanan dari tubuh, seperti 1 :
a. 'erdarahan dlm jumlah byk (kehilangan airan tubuh / komponen darah).
b. Trauma abdomen (perut) berat (idem).
. 3raktur (patah tulang), khususnya di pel6is (panggul) dan femur (paha)
(kehilangan airan tubuh dan komponendarah).
d. ehilangan airan tubuh pada dehidrasi ( Heat stroke, demam dan diare).
e. !emua trauma kepala, dada, dan tulang punggung (kehilangan airan tubuh
dan komponen darah).
"ndikasi 'emasangan "nfus melalui Kalur 'embuluh Darah 4ena ( Peripheral
6enous Cannulation) adalah untuk pemberian 1 :
a. &airan intra6ena (intra6enous fluids). b. Iutrisi parenteral (langsung masuk ke darah) dlm jumlah terbatas.. 'emberian kantong darah dan produk darah.d. 'emberian obat yang terusmenerus (kontinyu).e. @paya profilaksis (tindakan penegahan) sebelum prosedur (misalnya pada
operasi besar dengan risiko perdarahan, dipasang jalur infus intra6ena untuk
persiapan jika terjadi syok, juga untuk memudahkan pemberian obat).f. @paya profilaksis pada pasien yang tidak stabil, misalnya risiko dehidrasi
(kekurangan airan) dan syok (menganam nya+a), sebelum pembuluh
darah kolaps (tidak teraba), sehingga tidak dapat dipasang jalur infus.
ontraindikasi dan 'eringatan pada 'emasangan "nfus 1 :
a. "nflamasi (bengkak, nyeri, demam) dan infeksi di lokasi pemasangan infus.
b. Daerah lengan ba+ah pada pasien gagal ginjal, karena lokasi ini akan
digunakan untuk pemasangan fistula arteri6ena (
-
8/18/2019 = BAB 2 =
27/30
28
b. "nfiltrasi : =asuknya airan infus ke dalam jaringan sekitar (bukan
pembuluh darah), terjadi akibat ujung jarum infus mele+ati pembuluh darah.
. Tromboflebitis : Bengkak (inflamasi) pada pembuluh 6ena terjadi akibat
infus yang dipasang tidak dipantau seara ketat dan benar.
d. Fmboli udara : =asuknya udara ke dalam sirkulasi darah, terjadi akibat
masuknya udara yang ada dalam airan infus ke dalam pembuluh darah.
e. asa perih atau sakit dan reaksi alergi.
A. Terapi 5airan Preopera,if
-
8/18/2019 = BAB 2 =
28/30
29
• asa yang digunakan sebelum dan setelah pembedahan. asa yang
penuh darah (ukuran m) mengandung C 1* ml darah, sedangkantampon besar (laparatom& pads) dapat menyerap darah C 1*1** ml.
Dalam prakteknya jumlah perdarahan selama pembedahan hanya bias
ditentukan berdasarkan kepada taksiran (perlu pengalaman banyak) dan
keadaan klinis penderita yang kadangkadang dibantu dengan pemeriksaan
kadar hemoglobin dan hematokrit berulangulang (serial). 'emeriksaan kadar
hemoglobin dan hematokrit lebih menunjukkan rasio plasma terhadap
eritrosit daripada jumlah perdarahan. esulitan penaksiran akan bertambah
bila pada luka operasi digunakan airan pembilas (irigasi) dan banyaknya
darah yang mengenai kain penutup, meja operasi dan lantai kamar bedah -.
b. ehilangan airan lainnya
'ada setiap pembedahan selalu terjadi kehilangan airan yang lebih menonjol
dibandingkan perdarahan sebagai akibat adanya e6aporasi dan translokasi
airan internal. ehilangan airan akibat penguapan (e6aporasi) akan lebih
banyak pada pembedahan dengan luka pembedahan yang luas dan lama.
!edangkan perpindahan airan atau lebih dikenal istilah perpindahan ke
ruang ketiga atau seMuestrasi seara masif dapat berakibat terjadi defisit
airan intra6askuler. Karingan yang mengalami trauma, inflamasi atau infeksi
dapat mengakibatkan seMuestrasi sejumlah airan interstitial dan perpindahan
airan ke ruangan serosa (asites) atau ke lumen usus.
-
8/18/2019 = BAB 2 =
29/30
30
a. 'embedahan yang tergolong keil dan tidak terlalu traumatis misalnya bedah
mata (ekstrasi, katarak) hanya diberi airan rumatan selama pembedahan -.
b. 'embedahan dengan trauma ringan misalnya: appendektomi dapat diberikan
airan sebanyak 2 ml?kgBB?jam untuk kebutuhan dasar ditambah
ml?kgBB?jam untuk pengganti akibat trauma pembedahan. Total yang
diberikan adalah ml?kgBB?jam berupa airan garam seimbang seperti
inger 5aktat atau Iormosol -.
. 'embedahan dengan trauma sedang diberikan airan sebanyak 2
ml?kgBB?jam untuk kebutuhan dasar ditambah - ml?kgBB?jam untuk
pembedahannya. Total 1* ml?kgBB?jam-
.
5. Terapi 5airan Pos,opera,if
Terapi airan pasa bedah ditujukan terutama pada halhal di ba+ah ini -:
a. 'emenuhan kebutuhan dasar?harian air, elektrolit dan kalori?nutrisi.
ebutuhan air untuk penderita di daerah tropis dalam keadaan basal sekitar
C 0* ml?kgBB?2 jam. 'ada hari pertama pasa bedah tidak dianjurkan
pemberian kalium karena adanya pelepasan kalium dari sel?jaringan yang
rusak, proses katabolisme dan transfusi darah.
-
8/18/2019 = BAB 2 =
30/30
31
,. Iutrisi parenteral perifer : Diberikan melalui 6ena perifer yang
biasanya digunakan untuk pemberian nutrisi parenteral dalam jangka
+aktu singkat sekitar 0> hari dan ketika pasien perlu konsentrasi
keil dari karbohidrat dan protein, memberikan airan isotonik atau
3ild H&pertonic %olution.
b. =engganti kehilangan airan pada masa pasa bedah -: