Bab 2 Elemen2

download Bab 2 Elemen2

of 20

Transcript of Bab 2 Elemen2

  • 8/17/2019 Bab 2 Elemen2

    1/20

  • 8/17/2019 Bab 2 Elemen2

    2/20

    memperhatikan kedua sudut ini pada setiap proses pemesinan yang ditinjau

    dapatlah disimpulkan bahwa sesungguhnya semua proses pemesinan

    adalah serupa.

    2.2 Tujuan Khusus

    Setelah mempelajari, diskusi dan menyelesaikan tugastugas dalam

    pokok bahasan ini mahasiswa dapat1

    a. 2embedakan elemenelemen dasar proses pemesinan

    turning, milling, shaping dan drilling

    b. 2emilih %ariabel%ariabel elemen proses pemesinan

    berdasarkan material yang akan dimachining

    2.3 Proses Bubu !Turning"

    Benda kerja dipegang oleh pencekam yang dipasang diujung poros

    utama (spindel)$ (gambar  '."). 0engan mengatur lengan pengatur, yang

    terdapat pada kepala diam, putaran poros utama (n)  dapat  dipilih. Harga

    putaran poros utama umumnya dibuat bertingkat, dengan aturan yang telah

    distandarkan, misalnya 34, 5"4, 644, 744, "444, ""'4, "'+4, "44, "344,

    "644, dan '344 rpm. !ntuk  mesin bubut dengan putaran motor  %ariabel,

    ataupun dengan sistem transmisi %ariabel, kecepatan putaran poros utama

    tidak lagi bertingkat melainkan berkesinambungan (continue).

    13

  • 8/17/2019 Bab 2 Elemen2

    3/20

    8ambar '." 2esin bubut

    ahat dipasangkan pada dudukan pahat dan kedalaman potong (a)

    diatur dengan menggeserkan peluncur silang  melalui roda pemutar. Skala

    pada pemutar menunjukkan selisih harga diameter, dengan  demikian

    kedalaman gerak translasi dan gerak makannya diatur dengan lengan

    pengatur pada rumah roda gigi. 8erak makan () yang tersedia pada mesin

    bubut bermacammacam dan menurut tingkatan yang telah distandardkan,

    misalnya1 4.", 4.""', 4."'+, 4.", 4."3 999, (mm&(r)).

    -lemen dasar dari proses bubut dapat diketahui atau dihitung dengan

    menggunakan rumus yang dapat diturunkan dengan memperhatikan

    gambar '.'. #ondisi pemotongan ditentukan sebagai berikut1

    14

  • 8/17/2019 Bab 2 Elemen2

    4/20

    8ambar '.' roses bubut

    Benda Kerja #

    do : diameter mula $ mm,dm : diameter akhir $ mm,

    lt  : panjang pemesinan$ mmPaha $

    a : kedalaman potong $ mm,

      a : (d4 ; dm) & ' $ mm : gerak makan $ mm&(r),n : putaran poros utama (benda kerja) $

    rpm.

    -lemen dasar dapat dihitung dengan rumusrumus berikut

    ". #ecepatan potong

    dimana, d : diamater ratarata yaitu

    '. #ecepatan makan

    . *aktu pemotongan

    . #ecepatan penghasilan geram

    15

    1000

    ..   nd v  π =

    omo d 

    d d d    =

    +=

    2

    )(

    n  f  v  f     .=

     f  

    t c

    v

    l t    =

  • 8/17/2019 Bab 2 Elemen2

    5/20

    0imana penampang geram sebelum terpotong < : .a $ mm' 

    ada gambar '.' diperlihatkan sudut potong utama (Ƙ r,  principal

    cutting edge angle) yaitu merupakan sudut antara mata potong mayor

    (proyeksinya pada bidang reerensi) dengan kecepatan makan % . Besarnya

    sudut tersebut ditentukan oleh geometri pahat dan cara pemasangan pahat

    pada mesin perkakas (orientasi pemasangannya). !ntuk harga a dan yang

    tetap maka sudut ini menentukan besarnya lebar pemotongan (b, width of 

    cut ) dan tebal geram sebelum terpotong (h, undeformed chip thickness)

    sebagai berikut1=ebar pemotongan

     >ebal geram sebelum terpotong

    0engan demikian penampang geram sebelum terpotong dapat

    ditulis sebagai berikut1 < : . a : b . h $ mm' 

    2.% Proses &re's !Milling"

    roses pemesinan reis (milling) adalah proses penyayatan benda

    kerja menggunakan alat potong dengan mata potong jamak yang berputar.

    roses penyayatan dengan gigi potong yang banyak yang mengitari pisau

    ini bisa menghasilkan proses pemesinan lebih cepat. ermukaan yang

    disayat bisa berbentuk datar, menyudut, atau melengkung. ermukaan

    benda kerja bisa juga berbentuk kombinasi dari beberapa bentuk.

    16

    va f   Z    ..=

    atb

    κ .sin=

    r   f  h   κ .sin.=

  • 8/17/2019 Bab 2 Elemen2

    6/20

    8ambar '. Skematik dari gerakangerakan dan komponenkomponenmesin reis

    (a) 2esin reis %ertikal tipe column and knee, dan

    (b) 2esin reis hori?ontal tipe column and knee

    2esin yang digunakan untuk memegang benda kerja, memutar pisau,

    dan penyayatannya disebut mesin reis (milling machine). 2esin reis

    (gambar '.) ada yang dikendalikan secara mekanis (kon%ensional &manual)

    dan ada yang dengan bantuan @A@. 2esin kon%ensional manual posisi

    spindelnya ada dua macam yaitu hori?ontal dan %ertikal.

    Klas'()as' Proses &re's

    roses reis dapat diklasifkasikan dalam dua jenis. #lasifkasi ini

    berdasarkan jenis pisau, arah penyayatan, dan posisi relati pisau terhadap

    benda kerja (gambar '.).

    17

  • 8/17/2019 Bab 2 Elemen2

    7/20

    8ambar '. 0ua klasifkasi proses reis 1(a) reis periperal (slab milling) dan (b) reis muka (face milling)

    1. &re's Per'*eral !Slab Milling"

    roses reis ini disebut juga slab milling, permukaan yang direis

    dihasilkan oleh gigi pisau yang terletak pada permukaan luar badan alat

    potongnya. Sumbu dari putaran pisau biasanya pada bidang yang sejajar

    dengan permukaan benda kerja yang disayat.

    2. &re's Mu)a !Face Milling"ada reis muka, pisau dipasang pada spindel yang memiliki sumbu

    putar tegak lurus terhadap permukaan benda kerja. ermukaan hasil proses

    reis dihasilkan dari hasil penyanyatan oleh ujung dan selubung pisau.

    Meode Proses &re's

    2etode proses reis ditentukan berdasarkan arah relati gerak makan

    meja mesin reis terhadap putaran pisau (gambar '.+). 2etode proses reis

    ada dua yaitu reis naik dan reis turun.

    18

  • 8/17/2019 Bab 2 Elemen2

    8/20

    8ambar '.+ (a) rais naik (up milling) dan (b) reis turun (down milling)

    1. &re's Na') !Up Milling "

    reis naik biasanya disebut reis kon%ensional (conventional milling).

    8erak dari putaran pisau berlawanan arah terhadap gerak makan meja

    mesin reis (gambar '.+). Sebagai contoh, pada proses reis naik apabila

    pisau berputar searah jarum jam, benda kerja disayat ke arah kanan.

    enampang melintang bentuk beram (chips) untuk proses reis naik adalah

    seperti koma diawali dengan ketebalan minimal kemudian menebal. roses

    reis ini sesuai untuk mesin reis kon%ensional&manual, karena pada mesin

    kon%ensional backlash ulir transportirnya relati besar dan tidak dilengkapi

    backlash compensation.

    2. &re's Turun !Down Milling"

    roses reis turun dinamakan juga climb milling.

  • 8/17/2019 Bab 2 Elemen2

    9/20

    meja mesin reis akan tertekan dan

    ditarik oleh pisau.

    roses pemesinan dengan mesin reis merupakan proses penyayatan

    benda kerja yang sangat eekti, karena pisau reis memiliki sisi potong

     jamak.

  • 8/17/2019 Bab 2 Elemen2

    10/20

    8ambar '.5 Skematik proses reis %ertical dan hori?ontal

    -lemen dasar proses reis adalah sebagai berikut

    ". #ecepatan potong 1 1000

    ..   nd v  π =

    $ m&min

    '. 8erak makan pergigi 1 f ? : v f  / (?n) $ mm&(gigi)

    . *aktu pemotongan 1 tc : lt & %f  ; min 

    0imana,   nwvt     ++=

    $ mm,

    )(   ad av   −≥  $ untuk mengereis datar,

    0≥v $ untuk mengereis datar,

    2/d n   = $ untuk mengereis tegak

    a. #ecepatan penghasilan geram 1 1000

    awv Z 

      f  =

     $ cm&min,

    Berbeda dengan proses pemesinan yang lain, proses reis tidak

    menghasilkan geram dengan tebal yang tetap melainkan berbentuk koma.

     >ebal geram tersebut dipengaruhi gerak makan pergigi ( ?) dan sudut posisi

    (φ ) yang pada setiap saat berubah harganya karena perubahan posisi mata

    potong (gigi pahat reis).

    21

  • 8/17/2019 Bab 2 Elemen2

    11/20

    2., Proses Se)ra*

    2esin sekrap (shaping machine) disebut pula mesin ketam atau serut.

    2esin ini digunakan untuk mengerjakan bidangbidang yang rata, cembung,

    cekung, beralur, dan lainlain pada posisi mendatar, tegak, ataupun miring.

    2esin sekrap adalah suatu mesin perkakas dengan gerakan utama lurus

    bolakbalik secara %ertikal maupun hori?ontal

    Gambar 2.8 Mesin sekrap

    roses sekrap merupakan proses yang hampir sama dengan proses

    bubut, dalam hal ini gerak potongnya tidak merupakan gerak rotasi

    melainkan gerak translasi yang dilakukan oleh pahat (pada mesin sekrap)

    atau oleh benda kerja (pada mesin sekrap meja), lihat gambar '.6. Benda

    kerja dipasang pada meja sementara pahat (serupa dengan pahat bubut)

    dipasangkan pada pemegsngnya. #edalaman potong (a) dapat ditetapkan

    (dengan cara menggeserkan pahat) melalui skala pada pemutar. 8erak

    makan seperti halnya pada proses bubut dapat dipilih dan pada saat

    langkah balik beraknir meja atau pahat bergeser sejauh harga yang dipilih

    tersebut. anjang langkah pemotongan (   t 

    ) diatur sesuai dengan panjang

    benda kerja (   w

    )  ditambah dengan jarak pengawalan (   v

    ) dan jarak

    pengakhiran (   n

    ).

  • 8/17/2019 Bab 2 Elemen2

    12/20

    kecepatan maju (memotong). #ecepatan potong ratarata dan kecepatan

    makan ditentukan oleh jumlah langkah per menit (np) yang dapat dipilih dan

    diatur pada mesin perkakas yang bersangkutan. -lemen dasar pada proses

    sekrap dapat dihitung dengan menggunakan rumusrumus berikut, (gambar

    '.7)

    8ambar '.7 roses sekrap

    Benda Kerja $

    lw : panjang pemotong pada benda kerja$ mm,

      lv  : langkah pengawalan$ mm,

    ln : langkah pengakhiran$ mm,

    lt  : panjang pemesinan,

    : lw D lv  D ln $ mm,w : lebar pemotongan benda kerja $ mm,

    Paha $

    K r  : gerak makan$4,

     Eo : sudut geram$4,

    Mes'n Se)ra* $ : gerak makan$ mm&langkaha : kedalaman potong $ mm,

    np : jumlah langkah per menit $ langkah&min,

    Cs : perbandingan kecepatan$

    23

  • 8/17/2019 Bab 2 Elemen2

    13/20

     

    .1.

    .

  • 8/17/2019 Bab 2 Elemen2

    14/20

    8ambar '."4 roses drilling

    -lemen proses gurdi adalah

    ". #ecepatan potong 1   1000

    ..   nd v  π =

    $ m&min,

    '. 8erak makan permata potong 1 f ? : v f  / (n?) $ ? : '$ mm&(r),

    . #edalaman potong 1 a : d&' $ mm,

    . *aktu pemotongan 1 tc : lt & %f  ; min,

    0imanamin,;tan/)2/(,; r nnwvt    k d mm   ≥++=  

    +. #ecepatan penghasilan geram 1 10004

    2 f  vd 

     Z    == π 

    $ cm&min

    2./ 0onoh Soal

    Sebuah poros dari material bahan mild steel (S>. 5) seperti gambar

    berikut, rencanakan elemen proses pemesinannya.

    25

  • 8/17/2019 Bab 2 Elemen2

    15/20

    8ambar '."" 8ambar benda kerja yang akan dibuat

    erencanaan proses bubut1

    a. 2aterial benda kerja1 mild steel (S>. 5), dia. mm G 5+ mm

    b. 2aterial pahat 1 HSS atau ahat #arbida jenis "4, pahat kanan.

    0engan geometri pahat dan kondisi pemotongan dipilih dari >abel

    '.". (>abel yang direkomendasikan oleh produsen mesin bubut)1

    • a : 6,  : ", v : m&menit (HSS)

    • a : +,  : 4, v : "54 m&menit (ahat karbida sisipan)

    c. 2esin yang digunakan1 mesin bubut dengan kapasitas diameter lebih

    dari

    " inchi.

    d. encekam benda kerja1 @ekam rahang tiga.

    e. Benda kerja dikerjakan Bagian I terlebih dulu, kemudian dibalik untuk

    mengerjakan Bagian II

    . emasangan pahat1 2enggunakan tempat pahat tunggal (tool post!

    yang

    tersedia di mesin, panjang ujung pahat dari tool post sekitar "4

    sampai dengan

    "+ mm, sudut masuk Jr : 7.

    g. 0ata untuk elemen dasar1

    • untuk pahat HSS 1 v : m&menit$ f : 4," mm&put., a : ' mm.

    • untuk pahat karbida 1 v : "54 m&menit$ f : 4," mm&put., a : ' mm.

    26

  • 8/17/2019 Bab 2 Elemen2

    16/20

    h. Bahan benda kerja telah disiapkan (panjang bahan sudah sesuai

    dengan

    gambar), kedua permukaan telah dihaluskan.

    i. erhitungan elemen dasar

     >abel '." enetuan Kenis ahat, 8eometri ahat, %, dan (-2@/)

    27

  • 8/17/2019 Bab 2 Elemen2

    17/20

     8ambar '."' 8ambar rencana pencekaman, penyayatan, dan lintasan

    pahat

    #eterangan1

    ") Benda kerja dicekam pada Bagian II, sehingga bagian yang menonjol

    sekitar +4 mm.

    ') enyayatan dilakukan ' kali dengan kedalaman potong a" : ' mm dan

    a#  : ' mm. emotongan pertama sebagai pemotongan pengasaran

    (roughing! dan pemotongan kedua sebagai pemotongan $nishing.

    ) anjang pemotongan total adalah panjang benda kerja yang dipotongditambah panjang awalan (sekitar + mm) dan panjang lintasan keluar

    pahat (sama dengan kedalaman potong). 8erakan pahat dijelaskan

    seperti 8ambar '.".

    a) 8erakan pahat dari titik ke titik " adalah gerak maju dengan cepat

    (rapid!

    b) 8erakan pahat dari titik " ke titik ' adalah gerakan penyayatan

    dengan f : 4," mm&putaran

    c) 8erakan pahat dari titik ' ke titik adalah gerakan penyayatan

    dengan f : 4," mm&putaran

    d) 8erakan pahat dari titik ke titik adalah gerakan cepat

    (dikerjakan dengan memutar eretan memanjang).

    28

  • 8/17/2019 Bab 2 Elemen2

    18/20

    8ambar '." 8ambar rencana gerakan dan lintasan pahatSetelah rencana jalannya pahat tersebut di atas kemudian dilakukan

    perhitungan elemen dasar pemesinannya. Hasil perhitungan dapat

    dilihat pada >abel '.'.

    a. erhitungan -lemen 0asar roses Bubut (untuk ahat HSS)

    v : mm&menit, f : 4," mm&putaran, a : mm, a" : 'mm, a' :

    'mm, a : . . . mm, d4 : mm, dm" : 4 mm, dm' : '3 mm, lt : '

    mm

    Proses n v f   

    Bubut rataa"

    6,6 ,6 ",' 3,64

    Bubut rataa'

    63,5' 6,35 ",47 3,64

    b. erhitungan -lemen 0asar roses Bubut (untuk ahat #arbida "4)

    v : "54 mm&menit, f : 4," mm&putaran, a : mm, a" : 'mm, a' :

    'mm, a : . . . mm, d4 : mm, dm" : 4 mm, dm' : '3 mm, lt : '

    mm

     >abel '.' Hasil perhitungan elemen dasar pemesinan bagian i

    Proses n v f   

    Bubut rataa"

    6,6 ,6 ",' 3,64

    Bubut rataa'

    63,5' 6,35 ",47 3,64

    Ba4'an II#

    Benda kerja dibalik, sehingga bagian I menjadi bagian yang dicekam

    seperti terlihat pada 8ambar '.". =intasan pahat sama dengan lintasan

    pahat pada 8ambar '." hanya panjang penyayatannya berbeda, yaitu

    (+4 D + D ') mm.

    29

  • 8/17/2019 Bab 2 Elemen2

    19/20

    8ambar '." 8ambar rencana pencekaman, penyayatan,dan lintasan pahat

    Hasil perhitungan elemen dasar pemesinan dapat dilihat pada >abel '.

    Perh'un4an ele5en dasar *roses bubu !unu) *aha 6SS"

    v : mm&menit, f : 4," mm&putaran, a : 'mm, a" : . . . mm, a'

    : . . . mm, a : 'mm,

    d4 : mm, dm" : 4 mm, dm' : . . . mm, lt : +5 mm

    Proses n v f   

    Bubut rataa

    6,6 ,6 ",36 3,64

    Perh'un4an ele5en dasar *roses bubu !unu) *aha Karb'da"

    v : "54 mm&menit, f : 4," mm&putaran, a : 'mm, a" : . . . mm, a'

    : . . . mm, a : 'mm, d4 : mm, dm" : 4 mm, dm' : . . . mm, lt :

    +5 mm

     >abel '. Hasil perhitungan eleman dasar pemesinan bagian II

    Proses n v f   

    Bubut rataa

    ".37",66 "37,"7 4, ,44

    2.7 La'han

    a. Sebutkan klasifkasi elemenelemen proses pemesinan

    b. 2etode proses reis ada dua yaitu reis naik dan reis turun, jelaskan

    dimana perbedaan kedua proses tersebut.

    30

  • 8/17/2019 Bab 2 Elemen2

    20/20

    c. Kika ditinjau secara mendalam, terdapat perbedaanperbedaan

    elemenelemen proses pemesinan bubut, reis, sekrap dan drilling,

    temukan perbedaanperbedaan tersebut dan jelaskan.

    d.