Ppt Pleno Blok Gastro

7/26/2019 Ppt Pleno Blok Gastro

1/50

Pleno Blok Gastro

Intestinal dan hepatobilierKelompok Tutor 11


2/50

Anggota Kelompok Tutor 11

1. Afratsin Maisya

2. Arni Ari!i

". Bimo Bagoes #i$aksono

%. &antika Anakita

'. &hrisandi (mega Putra

). *ian Puspa +ingrum

,. Mega Putri Indriani

-. andy /oseph 0ilalahi

. ebby Akliman

1. ea Pahle3

11. osalia Pintauli 0inaga12. 0ara (riska

1". 0yarifah +ur Abria


3/50

0kenario 1 4 +yeri ulu hati+ona +ayla5 seorang 6anita berusia 21 tahun5 sehari7hari beker8a sebagaikarya6an toko datang ke dokter Puskesmas dengan keluhan nyeri ulu hati dan

mual se8ak 2 minggu yang lalu. Keluhan akan bertambah bila penderitaterlambat makan dan setelah mengkonsumsi makanan yang pedas dan asam.Keluhan akan berkurang apabila penderita minum obat maag atau antasida.

Pada pem3s 5 keadaan umum 4 baik5 kesadaran kompos mentis5 tanda 9italT* 4 12:- mm;g5 frekuensi nadi < ,2 kali: menit5 frekuensi napas 1) kali:menit5 suhu 4 ")=&. Pada pem3s abdomen didapatkan perut datar5 nyeri tekan

epigastrium5 tidak adanya massa5 hepar dan lien tidak teraba5 timpani5 daerahredup hepar normal5 bising usus >?@ normal.

*oktermenyampaikan +ona +ayla mengalami gangguan pada organlambungnya dapat berupa gangguan lambung se$ara organik maupungangguan se$ara fungsional. *okter menyarankan agar +ona +ayla dapatmengatur pola makannya5 menghindari dari 8enis78enis makanan tertentuyang

daoat mengiritasi lambung5 menghindari stres atau pikiran yang berat.0elan8utnya dokter memberikan beberapa obat seperti obat penetralisir asamlambung seperti golongan antasida dan penghambat pengeluaran asamlambung >;&l@ seperti golongan antagonis.


4/50

Terminologi Asing

Antasid

Agen yang mela6an keasaman5 obatuntuk menetralisir asam lambung

Kompos mentis

Kesadaran normal5 sadar sepenuhnya5dapat men8a6ab pertanyaan tentang

keadaan sekelilingnya.


5/50

umusan Masalah

1. Apa yang menyebabkan +ona +ayla nyeriulu hati dan apa hubungannya dengantelat makan dan konsumsi makanan

pedas dan asam2. Mengapa dokter menyimpulkan bh6

+ona +ayla mengalami gangguanlambung se$ara organik dan fungsional

". Mengapa keluhan berkurang setelahmengkonsumsi obat antasida

%. Bagaimana interpretasi pem3s +n.

+ayla


6/50

0kema +n. +aila

+yeri ulu hati

Mengatur polamakan5

menghindaristres5

menghindari

makanan ygmengiritasi

organik

*ipengaruhimakananpedas dan

asam

Berkurangdengan

antasida

farmakologi

Gangguanlambung

*ispepsia

Terlambatmakan

Penatalaksanaan

fungsional

organik

fungsional

+on7farmakol

ogi


7/50

Tu8uan Pembela8aranMahasis6a mampu memahami dan men8elaskan 4

*ispepsia1. *e3nisi

2. pidemiologi

". Klasi3kasi

%. tiologi

'. Pato3siologi

). Manifestasi Klinis

,. *iagnosis

-. *iagnosis Banding

. Penatalaksanaan

1.Komplikasi

11.Prognosis


8/50

*e3nisi


9/50

*ispepsia merupakan kumpulan

keluhan:ge8ala klinis yang terdiri darirasa tidak enak:sakit di perut bagianatas yang menetap atau mengalamikekambuhan menandakan adanya

penyakit sistem pen$ernaan


10/50

pidemiologi


11/50

Persentase dari angka ke8adian gastritis diIndonesia menurut #;( adalah %5-D.

Angka ke8adian gastritis pada beberapadaerah di Indonesia $ukup tinggi denganpre9alensi 2,%5") kasus dari 2"-5%'25'2

8i6a penduduk. Menurut Maulidiyah >2)@5di Kota 0urabayaangka ke8adian Gastritissebesar "152D5 *enpasar %)D5 sedangkandi Medan angka ke8adian infeksi $ukuptinggi sebesar 15)D. Berdasarkan pro3lkesehatan Indonesia tahun 25 gastritis

merupakan salah satu penyakit di dalamsepuluh penyakit terbanyak pada pasienra6at inap di rumah sakit di Indonesiadengan 8umlah ".1'% kasus >%5D@.


12/50

Klasi3kasi


13/50

Berdasarkan ada tidaknya penyebab dan kelompok

ge8ala maka dispepsia terbagi atas dispepsia organi

dan dispepsia fungsional.

*ikatakan dispepsia organik bila penyebab dispepsiasudah 8elas misal adanya ulkus peptikum5 karsinomalambung dan

kholelithiasis yang bisa ditemukan dengan mudah.

*an dikatakan dispepsia fungsional bilapenyebabnya tidak diketahui atau tidak didapati

kelainan pada pemeriksaan gastroenterologikon9ensional5 atau tidak ditemukannya kerusakanorganik dan penyakit7penyakit sistemik


14/50

1. Dispepsia organik

Dispepsia organik baru bisa dipastikan bila penyebabnya sudah

jelas.Yang dapat digolongkan dispepsia organik, yaitu :

a. Dispepsia tukak (ulcer-like dispepsia)

Keluhan yang sering dirasakan ialah rasa nyeri pada ulu hati.

Berkurang atau bertambahnya nyeri ada hubungannya dengan

makanan, sering terbangun saat tengah malam karena nyeri

pada ulu hati. anya dengan endoskopi dan radiologi baru bisa

dipastikan tukak di lambung atau duodenum.

b. Dispepsia bukan tukak

Keluhannya mirip dengan dispepsia tukak, biasa ditemukan

pada gastritis dan duodenitis, tetapi pada pemeriksaan

endoskopi tidak ditemukan tanda-tanda tukak.


15/50

c. !e"luks gastroeso"ageal

#ejala yang sering ditemukan adalah rasa panas di dada dan

regurgitasi masam, terutama setelah makan. Bila seseorang

mempunyai keluhan ini disertai keluhan sindroma dispepsialainnya maka dapat disebut dispepsia re"luks gastroeso"ageal.

d. $enyakit saluran empedu

%indroma dispepsia biasa ditemukan pada penyakit saluranempedu. !asa nyeri dari perut kanan atas atau ulu hati yang

menjalar ke punggung dan bahu kanan.

e. Karsinoma

Karsinoma saluran cerna (eso"agus, lambung, pankreas dan

kolon) sering menimbulkan keluhan sindrom dispepsia.

Keluhan yang sering dijumpai yaitu rasa nyeri di perut,

keluhan bertambah berkaitan dengan makanan, anoreksia dan

berat badan menurun.


16/50

". $ankreatitis

!asa nyeri timbul mendadak dan menjalar ke punggung. $erut

terasa makin tegang dan kembung. Dan didapat juga keluhan

lain dari sindroma dispepsia.

g. Dispepsia pada sindroma malabsorpsi

$ada penderita ini selain menderita nyeri perut, nausea,

anoreksia, sering "latus dan kembung juga didapat diare pro"us

yang berlendir.

h. Dispepsia akibat obat-obatan

Banyak obat-obatan yang bisa menimbulkan rasa nyeri atau

tidak enak pada ulu hati tanpa atau disertai mual dan muntah,misalnya obat golongan &%'D (non steroidal anti

in"lammatory drugs), teo"ilin, digitalis, antibiotik oral

(terutama ampisilin dan eritromisin), alkohol dan lain-lain.

leh karena itu perlu ditanyakan obat yang dikonsumsi

sebelum timbul keluhan dispepsia.


17/50

i. #angguan metabolisme

Diabetes melitus dengan neuropati sering timbul komplikasi

pengosongan lambung yang lambat sehingga timbul nausea,

*omitus dan rasa cepat kenyang. ipertiroid mungkin

menimbulkan keluhan nyeri di perut dan *omitus, sedangkan

hipotiroidi menyebabkan timbulnya hipomotilitas lambung.

iperparatiroidi mungkin disertai nyeri di perut, nausea, *omitus

dan anoreksia.

j. $enyakit lain

$enyakit jantung iskemik sering didapat keluhan perut kembung

dan rasa cepat kenyang. $enderita in"ark miokard dinding

in"erior juga sering memberi keluhan nyeri perut pada bagian

atas, mual dan kembung. Kadang penderita angina memilikikeluhan menyerupai re"luks gastroeso"ageal.

$enyakit *askuler kolagen terutama pada skleroderma di

lambung atau usus halus sering memberi keluhan sindrom

dispepsia. !asa nyeri perut sering ditemukan pada penderita %+

terutama yang banyak mengkonsumsi kortikosteroid.


18/50

2. Dispepsia fungsional

Dispepsia "ungsional atau dispepsia non-organik,

merupakan dispepsia yang tidak ada kelainan

organik tetapi merupakan kelainan "ungsi dari

saluran makanan. $enderita dengan dispepsia

"ungsional biasanya sensiti" terhadap produksiasam lambung. Kelainan psikis, stres dan "aktor

lingkungan juga dapat menimbulkan dispepsia

"ungsional


19/50

tiologi


20/50

0eringnya5 dispepsia disebabkan olehulkus lambung atau penyakit a$id

reEuF. ika memiliki penyakit a$idreEuF5 asam lambung terdorong keatasmenu8u esofagus >saluran muskulomembranosa yang membentang dari

faring kedalam lambung@. ;al inimenyebabkan nyeri di dada. Beberapaobat7obatan5 seperti obat anti7inEammatory5 dapat menyebabkandispepsia. Terkadang penyebabdispepsia belum dapat ditemukan.


21/50

Penyebab dispepsia se$ara rin$i adalah4

1. Menelan udara >aerofagi@

2. egurgitasi >alir balik5 reEuks@ asam dari

lambung". Iritasi lambung >gastritis@

%. Hlkus gastrikum5 ulkusduodenalis

'. Kanker lambung

). Peradangan kandung empedu >kolesistitis@

,. Intoleransi laktosa >ketidakmampuanmen$erna susu dan produknya@

-. Kelainan gerakan usus. 0tress psikologis5 ke$emasan5 atau

depresi

1. Infeksi ;eli$oba$ter pylory


22/50

Pato3siologi


23/50

Faktor Genetik

Genetik merupakan faktor predisposisi pada penderitagangguan gastrointestinal fungsional. aktor genetik

dapat mengurangi 8umlah sitokin antiinEamasi >Il715TG7J@. Penurunan sitokin antiinflamasidapat menyebabkan peningkatan sensitisasi pada usus.0elain itu polimor3sme genetik berhubungan denganprotein dari sistem reuptake synaptic serotonin serta

reseptor polimor3sme alpha adrenergik yangmempengaruhi motilitas dari usus.

Insiden keluarga yang mengalami gangguan fungsionalgastrointestinal berhubungan dengan potensi genetik.

Perbedaan pada kelen8ar axis hipotalamus pituitaryadrenal men8adi hasil temuan yang menarik. Padapasien gangguan gastrointestinal fungsional ter8adihiperakti3tas dari axis hypothalamus pituitarityadrenal.


24/50

Faktor Psikososial

Penyelidikan atas pengaruh psikososisalmengungkapkan bah6a stres adalah faktor yang

mempengaruhi dispepsia fungsional. mosional yanglabil memberikan kontribusi terhadap perubahanfungsi gastrointestinal. ;al ini akibat dari pengaruhpusat di enterik. 0tres adalah faktor yang didugadapat mengubah gerakan dan akti9itas sekresi traktus

gastrointestinal melalui mekanisme7neuroendokrin.Pada beberapa literatur menyebutkan bah6a anak7anak dengan gangguan fungsi gastrointestinal lebihlaim disebabkan oleh karena ke$emasan pada dirimereka dan orang tuanya terutama ibu. 0atu studi

menyatakan bah6a pada stres atau ke$emasan dapatmengaktifkan reaksi disfungsi otonomik traktusgastrointestinal yang dapat menyebabkan ge8ala sakitperut berulang.


25/50

Pengaruh Flora Bakteri

Infeksi Helicobacter pylori >;p@

mempengaruhi ter8adinya dispepsiafungsional. Penyelidikan epidemiologimenun8ukkan ke8adian infeksi ;p padapasien dengan dispepsia $ukup tinggi56alaupun masih ada perbedaanpendapat mengenai pengaruh ;pterhadap dispepsia fungsional.

*iketahui bah6a ;p dapat merubahsel neuroendokrin lambung. 0elneuroendokrin menyebabkanpeningkatan sekresi lambung dan

menurunkan tingkat somatostatin.


26/50

Gangguan motilitas dari saluran pencernaan

0tres mengakibatkan gangguan motilitasgastrointestinal. Pada pasien dispepsia fungsional

ter8adi gangguan motilitas dibandingkan dengankontrol yang sehat5 dari 1, penelitian kohortyang di teliti pada tahun 2 menun8ukkanketerlambatan esensial dari pengosonganlambung pada %D pasien dispepsia

fungsional. Gastric scintigraphyultrasonography dan barostaticmeasure menun8ukkan terganggunya distribusimakanan didalam lambung5 dimana ter8adiakumulasi isi lambung pada perut bagian ba6ah

dan berkurangnya relaksasi pada daerah antral.*ismolitas duodenum adalah keadaan patologisyang dapat ter8adi pada dispepsia fungsional5dimana ter8adi gangguan akti9itas mioelektrikalyang merupakan pengatur dari akti9itas gerakangastrointestinal.


27/50

Hipersensitivitas viseral

;ipersensiti9itas 9iseral merupakan

suatu distensi mekanik akibatgastrointestinal hipersensitif terhadaprangsangan5 merupakan salah satuhipotesis penyakit gastrointestinalfungsional. enomena ini berdasarkanmekanisme perubahan perifer. 0ensasi9iseral ditransmisikan dari

gastrointestinal ke otak5 dimanasensasi nyeri dirasakan. Peningkatanpersepsi nyeri sentral berhubungandengan peningkatan sinyal dari usus.


28/50

Peningkatan perangsangan padadinding perut menun8ukkan disfungsi

pada akti9itas aferen. 0e$ara umumterganggunya akti9itas serabut aferenlambung mungkin menyebabkantimbulnya ge8ala dispepsia. *ispepsia

fungsional 8uga ditandai oleh responmotilitas yang $epat setelahrangsangan kemoreseptor usus. ;al inimengakibatkan rasa mual danpenurunan motilitas duodenum.


29/50

Mekanisme hipersensiti9itas 9iseral ini8uga terkait dengan mekanisme

sentral. Penelitian pada nyeri 9iseraldan somatik menun8ukkan bagian otakyang terlibat dalam afektif5 kognitifdan aspek emosional terhadap rasa

sakit yang berhubungan dengan pusatsistem saraf otonom. Kemungkinanbah6a perubahan periperal padagastrointestinal dimodulasi olehmekanisme sentral. Bagiankortikolimbikpontin otak adalah bagianpusat terpenting dalam persepsi

stimuli periperal


30/50

l i3k i kli i k i b i di i b d k


31/50

Klasi3kasi klinis praktis membagi dispepsia berdasarkan ataskeluhan: ge8ala yang dominan men8adi " tipe yakni4

1. *ispepsia dengan keluhan seperti ulkus >ul$us7like dyspepsia@

a. +yeri epigastrium terlokalisasib. +yeri hilang setelah makan atau pemberian antasida

$. +yeri saat lapar

d. +yeri episodik

2. *ispepsia dengan ge8ala seperti dismotilitas >dysmotility7likedyspepsia@

a. Mudah kenyang

b. Perut $epat terasa penuh saat makan

$. Mual

d. Muntahe. Hpper abdominal bloating >bengkak perut bagian atas@

f. asa tak nyaman bertambah saat makan

". *ispepsia non spesi3k >tidak ada ge8ala seperti kedua tipe di

atas@


32/50

*iagnosis


33/50

1. Anamnesis

-. Berapa sering keluhannya

-.

0e8ak kapan ter8adi keluhan -. Adakah berkaitan dengan konsumsi

makannan

-. Adakah dengan obat tertentu dan akti9itas

tertentu dapat menghilangkan keluhanatau memperberat keluhan

-. Apakah pasien mengalami nafsu makanmenghilang5 mual5 muntah 5 muntah darah5

BAB berdarah 5 batuk atau nyeri dada -. Apakah pasien ada mengkonsumsi obat7

obat tertentu

-. Apakah ada ri6ayat penyakit gin8al5

8antung atau paru


34/50

2. Pemeriksaan isik

Hntuk mengidenti3kasi kelainan intra abdomen atauintra lumen yang padat misalnya tumor5

organomegali5 atau nyeri tekan.- Inspeksi 4 apakah ada distensi5 asites5 hernia yang

8elas5 ikterus.

- Auskultasi 4 bunyi usus dan karakteristikmotilitasnya.

- Palpasi dan perkusi 4 perhatikan adanyatenderness5 nyeri5 pembesaran organ5 dantimpani.

". Pemeriksaan Penun8ang

7


35/50

- Barium enema untuk memeriksasaluran $erna pada orang yangmengalami kesulitan menelan atau

muntah 5 penurunan berat badan ataumengalami nyeri yang membaik ataumemburuk bila penderita makan.

- ndoskopi 4 digunakan untuk

memeriksa kerongkongan 5 lambungatau usus ke$il dan mendapatkan$ontoh 8aringan untuk biopsy.

-

H0G7 Pemeriksaan penun8ang lainnya sepertifoto polos abdomen5 serologi;eli$oba$ter Pylori5 urea breath test dll.


36/50


37/50

*iagnosis Banding

*ispepsia (rganik


38/50

*ispepsia (rganik

*ispepsia +on7(rganik

*ispepsia seperti ulkus

*ispepsia seperti dismotilitas

*ispepsia seperti reEuks

*ispepsia non7spesi3k


39/50

*ispepsia menurut onset

Akut Kronik


40/50

Beberapa diagnosis banding dispepsia

Gastritis

Hlkus Peptikum

Kholelitiasis

Gastroparesis


41/50

Penatalaksanaan


42/50

Secara Farmakologi

1. Antasid

2. Antikolinergik3. Antagonis reseptor H2

4. Penghamat pompa asam !proton

pump inhiitor " PP#$%. Sitoprotekti&

'. Golongan prokinetik

(. Antiiotik untuk in&eksiHelicoacter p)lori


43/50

*erapi +ispepsia Fungsional ,


44/50

*erapi +ispepsia Fungsional ,

1. armakologis- pengobatan 8angka lama 8arang diperlukan ke$uali

pada kasus7kasus berat. >regularmedi$ation@

- mungkin perlu pengobatan 8angka pendek 6aktuada keluhan. >on demand medi$ation@

2. Psikoterapi7 eassuran$e7 dukasi mengenaipenyakitnya

". Perubahan diit dan gaya hidup

7 *ian8urkan makan dalam porsi yang lebih ke$iltetapi lebih sering.

7 Makanan tinggi lemak dihindarkan

Terapi *ispepsia ungsional


45/50

Terapi *ispepsia ungsional

Pengobatan terhadap dispepsia fungsional adalah

bersifat terapi simptomatik. Pasien dengandispepsia fungsional lebih dominan ge8ala dankeluhan seperti nyeri pada abdomen bagian atas>ul$er 7 like@ bisa diobati dengan PPI >Proton PumpInhibitors@. Pasien dengan keluhan yang tidak 8elas

di bagian abdomen atas di mana yang gagaldengan pengobatan PPI5 bisa diobati dengantri$y$li$ antidepressants5 6alaupun data yangmenyokong masih kurang.

Pasien dengan keluhan dismotility like symptombisa diobati dengan sama dengan a$id suppressi9etherapy5 prokineti$ agents5 atau '7;T1 agonists.Meto$lopramide dandomperidone menun8ukkanantara obat pla$ebo dalam pengobatan dispepsia

fungsional.


46/50

Komplikasi


47/50

;ematemesis dan Melena

Hlkus peptikum *ehidrasi 4 muntah7muntah karena

intake kurang

Kolik abdomen

Keganasan 4 Adeno$ar$inoma yangdisebabkan oleh ;eli$oba$ter pylori


48/50

Prognosis


49/50

*ispepsia fungsional mempunyaiprognosis baik apabila dilakukan

pemeriksaan klinis dan penun8ang yangakurat serta tatalaksana yang baik.#alalaupun modalitas pengobatanyamen8adi luas berdasarkan kompleksitas

patogenesisnya5 serta lebih ke arah hanyauntuk menurunkan:menghilangkan ge8ala.Pilihan pengobatan berdasarkanpengelompokan ge8ala utama dapatdian8urkan5 6alaupun masih dapatdiperdebatkan manfaatnya


50/50

Thanks forthe attention

Ppt Pleno Blok Gastro

Documents

Transcript of Ppt Pleno Blok Gastro