HACCP Tempe Baceem

download HACCP Tempe Baceem

of 26

Transcript of HACCP Tempe Baceem

  • 7/25/2019 HACCP Tempe Baceem

    1/26

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Rumah sakit merupakan salah satu institusi pelayanan kesehatan

    masyarakat yang mempunyai peran penting dalam melakasanakan upaya

    kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna. Pelayanan gizi di rumah sakit

    melalui penyediaan makanan merupakan bagian integral dari upaya penyembuhan

    penyakit pasien. Pelayanan gizi adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk

    memenuhi kebutuhan gizi pasien melalui makanan sesuai penyakit yang di derita

    (Depkes RI, 2003). utu pelayanan gizi yang baik akan meningkatkan

    kesembuhan, memperpendek lama ra!at inap dan menurunkan biaya ("usain,

    200#). $alah satu kegiatan pelayanan gizi dirumah sakit adalah penyelenggaraan

    makanan untuk pasien ra!at inap (Renaningtyas, 200%).

    Penyelenggaraan makanan rumah sakit merupakan rangkaian kegiatan mulai

    dari perencanaan menu, perencanaan kebutuhan bahan makanan, perencanaan

    anggaran belan&a, pengadaan bahan makanan, penerimaan dan penyimpanan,

    pemasakan bahan makanan, distribusi dan pencatatan, pelap'ran serta ealuasi

    (emenkes, 20*3). Penyelenggaraan makanan terutama makanan khusus di rumah

    sakit harus 'ptimal dan sesuai dengan mutu pelayanan standar kesehatan serta

    indikasi penyakit pasien. Penyelenggaraan makanan yang kurang memenuhi

    syarat kesehatan (tidak saniter dan higienis) selain memperpan&ang pr'ses

    pera!atan, &uga dapat menyebabkan keracunan makanan (Puspita dkk, 20*0).

    1

  • 7/25/2019 HACCP Tempe Baceem

    2/26

    Hazard Analysis Critical Control Point ("+P) adalah suatu sistem

    c'ntr'l dalam upaya pencegahan ter&adinya masalah yang didasarkan atas

    identi-ikasi titiktitik kritis didalam tahap penanganan dan pr'ses pr'duksi.

    "+P merupakan salah satu bentuk mana&emen resik' yang dikembangkan

    untuk men&amin keamanan pangan dengan pendekatan pencegahan (preventif)

    yang dianggap dapat memberikan &aminan dalam menghasilkan makanan yang

    aman bagi k'nsumen.

    /u&uan "+P adalah untuk men&amin bah!a pr'duk makanan memang

    aman untuk di k'nsumsi. Penerapan "+P tersebut meliputi semua kegiatan

    yang dimulai dari penanganan bahan mentah, pemilihan bahan mentah, persiapan,

    peng'lahan, penyimpanan dan distribusi.

    $alah satu &enis makanan lauk nabati yaitu tempe bacrm yang ada di Instalasi

    izi. Pada makanan ini perlu dilakukan tindakan "+P mengingat bahan

    bakunya berupa tempe dan gula merah yang rentan terhadap bahaya bi'l'gi, -isik,

    dan kimia. $elain bahaya yang berasal dari bahan baku, bahaya &uga dapat timbul

    pada saat penerimaan maupun persiapan bahan baku. 1ahaya tersebut timbul bila

    kualitas bahan tidak sesuai standar, ada k'ntaminasi dengan bahan makanan yang

    lain dan kebersihan alat pada !aktu digunakan. leh karena itu, perlu dilakukan

    penerapan "+P pada hidangan tempe bacem pada penyelenggaraan makanan

    di R$P Dr.'h "'esin Palembang untuk men&aga keamanan makanan yang

    akan diberikan kepada pasien.

    2

  • 7/25/2019 HACCP Tempe Baceem

    3/26

    1.2 Tujuan

    1.2.1 Tujuan Umum

    engetahui kualitas makanan melalui penerapan "+P pada makanan

    lauk nabati (tempe bacem) di Instalasi izi R$P Dr.'hammad "'esin

    Palembang.

    1.2.2 Tujuan Khusus

    a. ntuk mengidenti-kasi bahaya pada pembuatan tempe di Instalasi izi

    R$P Dr.'h "'esin Palembang.

    b. ntuk mengetahui Critical Control Point (P) dalam pembuatan tempe

    bacem di Instalasi izi R$P Dr.'h "'esin Palembang.

    BAB II

    3

  • 7/25/2019 HACCP Tempe Baceem

    4/26

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 HAP !Hazard Analysis Critical Control Point)

    2.1.1 Pengert"an HAP

    "+P (Hazard Analysis Critical Control Point) adalah suatu sistem yang

    mengidenti-ikasi bahaya spesi-ik yang mungkin timbul dan cara pencegahannya,

    untuk mengendalikan bahaya tersebut pada suatu pr'duk makanan. $edangkan

    titik kendali (/) atau ritical 'ntr'l P'int (P) adalah titik pr'sedur atau

    tahap 'perasi'nal yang dapat dikendalikan untuk menghilangkan atau mengurangi

    kemungkinan ter&adinya bahaya pada suatu pr'duk makanan (+rit'nang, 20*2).

    enurut $udarma&i (2004), "azard +naylisis adalah analisis bahaya atau

    kemungkinan adanya resik' bahaya yang tidak dapat diterima. 1ahaya yang di

    maksud adalah segala macam aspek mata rantai pr'duksi pangan yang tidak

    adapat diterima karena merupakan penyebab masalah keamanan pangan. 1ahaya

    tersebut meliputi5

    *. eberadaan yang tidak dikehendaki dari pencemaran bi'l'gis, kimia!i, atau

    -isik pada bahan mentah.

    2. Pertumbuhan atau kelangsungan hidup mikr''rgansme dan hasil perubahan

    kimia!i yang tidak dikehendaki (misalnya 6itr'samin) pada pr'duk antara

    atau &adi, atau pada lingkungan pr'duksi.

    3. 'ntaminasi atau k'ntaminasi silang (Cross Contamination) pada pr'duk

    antara atau &adi, atau pada lingkungan pr'duksi.

    1.1.2 Kegunaan HAP

    encegah dan mengendalikan timbulnya bahaya pada makanan, serta

    men&amin keamanan pangan dengan pendekatan pencegahan (preenti-e) yang di

    4

  • 7/25/2019 HACCP Tempe Baceem

    5/26

    anggap dapat memberikan &aminan dalam menghasilkan makanan yang aman bagi

    k'nsumen (pasien).

    2.1.# Pr"ns"$ HAP

    "+P merupakan suatu pendekatan sistematik untuk men&amin keamanan

    makanan, terdiri dari tu&uh prinsip, yaitu5

    a. engidenti-ikasi bahaya dan penetapan resik'

    b. Penetapan P (Critical Control Point)

    c. Penetapan limit7batas kritis

    d. Pemantauan Pe. /indakan k'reksi terhadap penyimpangan

    -. 8eri-ikasi

    g. D'kumentasi

    2.1.% I&ent"'"kas" (aha)a&an Peneta$an *es"k+

    Identi-ikasi bahaya adalah ealuasi spesi-ik terhadap pr'duk pangan dan

    bahan mentah serta bahan tambahan untuk menentukan risik' terhadap adanya

    bahaya kesehatan.

    a. 9enis 1ahaya

    9enis bahaya yang mungkin terdapat didalam makanan dibedakan atas tiga

    kel'mp'k bahaya, yaitu5

    *) 1ahaya bi'l'gis disebabkan 'leh bakteri pat'gen, irus, parasit yang dapat

    menyebabkan keracunan, penyakit in-eksi, atau in-estasi.

    2) 1ahaya kimia disebabkan karena tertelannya t'ksin alami atau bahan kimia

    yang beracun baik yang ditambahkan secara senga&a maupun tidak senga&a.

    3) 1ahaya -isik disebabkan karena tertelannya benda : benda asing yang

    seharusnya tidak b'leh terdapt pada makanan. 1ahaya -isik dapat timbul

    selama pemanenan, penanganan, peng'lahan, pengemasan, penghidangan

    dan sebagainya, seperti pecahan kayu, pecahan gelas, kerikil, l'gam,

    serangga, rambut dan lain : lain.

    b. Identi-ikasi 1ahaya

    5

  • 7/25/2019 HACCP Tempe Baceem

    6/26

    Pada tahap ini diidenti-ikasi bahaya : bahaya p'tensial yang berhubungan dengan

    pr'duksi makanan pada setiap tahap, mulai dari pemeliharaan, peng'lahan,

    distribusi sampai k'nsumsi, kemudian diteliti kemungkinan ter&adinya bahaya

    tersebut dan mengidenti-ikasi cara : cara pencegahan untuk mengendalikannya.

    2.1., Jen"s Baha)a Dalam Pangan

    a. Baha)a B"+l+g"s

    1ahaya bi'l'gis adalah bahaya berupa cemaran mikr'ba penyebab

    penyakit (pat'gen), irus, parasit, yang dapat menyebabkan keracunan atau

    penyakit yang tidak termakan 'leh manusia. emaran mikr'ba ini dapat

    berasal dari udara, tanah, air, dan tempattempat lainnya yang k't'r

    demikian &uga irus hepatitis + dan parasit misalnya cacing dapat berasal

    dari lingkungan yang k't'r. mumnya cemaran mikr'ba di ba!a 'leh

    hama yaitu serangga seperti lalat, kec'a, dan binatang pengerat seperti tikus

    dan binatang pemba!a penyakit lainya. Resik' bahaya dari bahan pangan

    atau makanan sangat beragam tergantung antara lain pada &enis dan tempat

    di per'lehnya, dan peka tidaknya bahan pangan atau makanan itu terhadap

    kerusakan, khususnya kerusakan karena mikr'ba. 1ahan makanan

    dipastikan mengalami kerusakan dengan kecepatan yang berbedabeda

    tergantung pada &enisnya, seperti di g'l'ngkan sebagai berikut 5

    *. 1ahan pangan yang mudah rusak, misalnya bahan

    pangan yang berasal dari he!an seperti daging, susu, telur, dan ikan.

    2. 1ahan pangan yang agak mudah rusak, misalnya

    sayuran dan buahbuahan.

    6

  • 7/25/2019 HACCP Tempe Baceem

    7/26

    3. 1ahan pangan yang tidak mudah rusak, misalya bi&i

    bi&ian, dan kacangkacangan yang kering seperti gabah kering, &agung pipil

    kering dan kacang kedelai kering.

    mumya bahan pangan yang mudah rusak beresik' mengandung

    bahaya bi'l'gis karena tercemar mikr'ba. 1ahan pangan yang bersi-at

    mudah rusak umumnya mengandung air dalam kadar yang tinggi sehingga

    mudah ditumbuhi bakteri. Dengan demikian, bahan pangan atau makanan

    di ba!ah ini beresik' mengandung bahaya bi'l'gis 5

    *. Daging dan hasil 'lahannya.

    2. $usu dan hasil 'lahannya

    3. /elur dan hasil 'lahannya

    %. Ikan dan hasil 'lahannya

    4. $ayur dan hasil 'lahannya

    ;. 1uahbuahan yang rasanya tidak asam

    #. $antan

    (. Baha)a K"m"a

    1ahaya kimia adalah bahaya berupa cemaran bahanbahan kimia beracun yang

    dapat menyebabkan keracunan atau penyakit &ika termakan 'leh manusia, seperti

    residu pestisida, l'gam berbahaya, racun yang secara alami terdapat dalam bahan

    pangan, dan cemaran bahan kimia lainya. +dapun bahan pangan atau makanan

    yang beresik' mengandung bahan kimia antara lain 5

    *. 1ahan pangan atau makanan yang secara alami mengandung racun (singk'ng

    yang beracun, ikan laut yang beracun, tempe b'ngkrek)

    7

  • 7/25/2019 HACCP Tempe Baceem

    8/26

    2. 1ahan pangan atau makanan yang tercemar pestisida, pupuk kimia, anti

    bi'tik, l'gam berbahaya, dan cemaran kimia lainya.

    3. 1ahan tambahan yang terlarang atau bahan tambahan pangan yang

    melebihi takaran maksimum yang di izinkan dalam pengunaannya.

    %. 1ahan pangan atau makanan yang tercemar racun kapang, misalnya bi&i

    bi&ian atau kacangkacangan yang disimpan pada k'ndisi penyimpanan salah.

    Penyimpanan yang salah adalah penyimpanan pada ruangan yang terlalu

    lembab dan hangat.

    -. Baha)a "s"k

    1ahaya -isik adalah bahaya karena adanya cemarancemaran -isik seperti

    bendabenda asing yang dapat membahayakan manusia &ika termakan, seperti

    pecahan gelas, pecahan lampu, pecahan l'gam, pecahan paku, p't'ngan ka!at,

    krikil, stapler, dan benda asing lainnya. Resik' bahaya dari bahan pangan atau

    makanan sangat beragam tergantung antara lain pada &enis dan tempat di

    per'lehnya, dan pada peka tidaknya bahan pangan atau makanan itu terhadap

    kerusakan, khususnya pada mikr'ba.

    +da beberapa -akt'r penyebab penyakit dan keracunan makanan yaitu 5

    a. Pendinginan makanan yang tidak tepat

    b. embiarkan makanan selama *2 &am atau lebih setelah makanan di

    persiapkan sampai di k'nsumsi

    c. 'ntaminasi makanan mentah kedalam makanan yang tidak mengalami

    pemanasan kembali sebelum di k'nsumsi

    d. Penanganan makanan 'leh peker&a yang menderita in-eksi

    8

  • 7/25/2019 HACCP Tempe Baceem

    9/26

    e. Pr'ses pemasakan dan pemanasan yang tidak cukup

    -. Penyimpanan makanan dalam keadaan hangat pada suhu yang tidak tepat

    g. /er&adi k'ntaminasi silang

    +dapun cara menghindari dari bahaya dalam pangan 5

    a. ntuk menghindari bahaya bi'l'gis, &auhkan atau lindungi bahan pangan

    atau makanan dari cemaran mikr'ba, misalnya dengan cara melindungi atau

    (menutup) bahan pangan atau makanan dari serangan hama seperti lalat, kec'a,

    tikus, dan binatang pemba!a penyakit lainya. emilih bahan pangan yang

    bermutu baik adalah suatu cara yang paling utama dalam menghindari bahaya

    bi'l'gis.

    b. ntuk menghindari bahaya kimia &auhkan atau lindungi bahan pangan

    dari cemaran kimia, misalnya dengan meng'lah pangan di tempat yang &auh

    dari sumber pencemaran seperti tempat penyimpanan pupuk, insektisida, 'il

    dan sebagainya. enggunakan bahan pangan yang bersih bebas pestisida

    adalah cara lainnya untuk menghindari dari bahaya kimia.

    c. ntuk menghindari bahaya -isik gunakan hanya bahan yang sudah bersih

    dari kerikil, atau cemaran -isik lainnya. $'rtasi dan mencuci adalah tahaptahap

    peng'lahan yang baik untuk menghindari bahaya -isik

    Ta(el 2.1 Pengel+m$+kkan Pr+&uk Ber&asarkan Baha)an)a

    Kel+m$+k Baha)a Karakter"st"k Baha)a

    1ahaya + el'mp'k pr'duk khusus yang terdiri dari pr'duk n'nsteril yang

    ditu&ukan untuk k'nsumen beresik' tinggi seperti bayi, 'rang sakit,

    'rang tua dan sebagainya.

    1ahaya 1 Pr'duk mengandung bahan yang sensitie terhadap bahaya bil'gis,

    kimia, dan -isik.

    9

  • 7/25/2019 HACCP Tempe Baceem

    10/26

    1ahaya Didalam pr'ses pr'duksi tidak terdapat tahapan yang dapat

    membunuh mikr''rganisme berbahaya atau

    mencegah7menghilangkan bahaya kimia atau -isik.

    1ahaya D Pr'duk yang kemungkinan mengalami pencemaran kembali setelah

    peng'lahan sebelum pengemasan.

    1ahaya < emungkinan dapat ter&adi k'ntaminasi kembali selama distribusi

    pen&ualan atau penanganan 'leh k'nsumen, sehingga pr'duk men&adi

    berbahaya bila dik'nsumsi.

    1ahaya = /idak ada pr'ses pemanasan setelah pengemasan yang dapat

    menghilangkan bahaya bi'l'gis atau tidak ada cara k'nsumen untuk

    mendeteksi, menghilangkan bahaya kimia atau -isik.

    2.1., Peneta$an *es"k+

    $etiap pr'duk di identi-ikasi terhadap kemungkinan mengandung bahaya +

    sampai

    =, kemudian dikel'mp'kkan berdasarkan kateg'ri resik'.

    Ta(el 2.2 Kateg+r" Peneta$an *es"k+

    ateg'ri Resik' arakteristik 1ahaya eterangan

    0 0 (tidak ada bahaya) /idak mengandung bahaya + sampai =

    I (>) engandung satu bahaya + sampai =

    II (>>) engandung dua bahaya + sampai =

    III (>>>) engandung tiga bahaya + sampai =

    I8 (>>>>) engandung empat bahaya + sampai =

    8 (>>>>>) engandung lima bahaya + sampai =

    8I +>(kateg'ri khusus)

    tanpa 7dengan bahaya +

    sampai =

    ateg'ri resik' paling tinggi (semua pr'duk

    yang mempunyai bahaya +

    2.1./ Peneta$an Critical Control Point

    Critical Control Point (P atau titik pengendalian kritis) adalah langkah

    dimana pengendalian dapat diterapkan dan di perlukan untuk mencegah atau

    menghilangkan bahaya atau menguranginya sampai titik aman. /itik pengendalian

    kritis (P) dapat berupa bahan mentah, l'kasi, praktek, pr'sedur atau

    10

  • 7/25/2019 HACCP Tempe Baceem

    11/26

    peng'lahan dimana pengendalian dapat di terapkan untuk mencegah atau

    mengurangi bahaya. +da 2 titik pengendalian kritis5*. /itik pengendalian kritis * (P*), adalah sebagai titik dimana bahaya dapat

    dihilangkan.

    2. /itik pengendalian kritis 2 (P2), adalah sebagian titik dimana bahaya di

    kurangi.

    2.1.0 Peneta$an Batas L"m"t kr"t"s

    1atas7limit kritis adalah suatu nilai yang merupakan batas antara keadaan

    dapat diterima dan tidak dapat diterima.

    *) 1atas kritis ditetapkan pada setiap P yang telah ditentukan

    1atas kritis tersebut harus dipenuhi untuk men&amin bah!a P dapat

    dikendalikan dengan baik.

    2) riteria batas kritis

    P yang melampaui atau menyimpang dari batas kritis menun&ukkan

    kemungkinan ter&adinya beberapa hal yang membahayakan, misalnya ter&adi

    bahaya bagi kesehatan, c'nt'h5 ditemukannya kerikil atau rambut pada

    makanan kemungkinan bahaya dapat meningkat7berkembang.

    3) Pemantauan

    egiatan pemantauan mencakup? pemeriksaan apakah pr'sedur penanganan dan

    peng'lahan P dapat dikendalikan dengan baik. Pengamatan ter&ad!al

    terhadap e-ekti-itas suatu pr'ses tu&uan pengendalian P dan batas kritisnya

    untuk memper'leh data dengan tu&uan men&amin batas kritis yang ditetapkan

    dapat men&amin keamanan pr'duk.

    %) /indakan 'reksi /erhadap Penyimpangan

    9ika hasil pemantauan telah ter&adi penyimpangan terhadap P dan batas

    kritisnya, maka harus dilakukan tindakan k'reksi. /indakan k'reksi berbeda

    beda tergantung tingkat resik' pr'duk. $emakin tinggi resik' pr'duk semakin

    cepat tindakan k'reksi harus dilakukan.

    11

  • 7/25/2019 HACCP Tempe Baceem

    12/26

    2.1. 3er"'"kas"

    8eri-ikasi merupakan kegiatan ealuasi terhadap pr'gram atau rancangan "+P

    untuk membuktikan bah!a sistem "+P yang diterapkan beker&a secara e-ekti-.

    /u&uannya untuk memeriksa apakah pr'gram "+P telah dilaksanakan sesuai

    dengan rancangan "+P yang ditetapkan masih e-ekti-.

    2.1.4 D+kumentas"

    /u&uan dari sistem d'kumentasi dalam pr'gram "+P adalah utnuk

    mengarsipkan rancangan "+P dengan cara menyusun catatan yang teliti, rapi

    mengenai seluruh sistem dan penerapan "+P dan memudahkan pemeriksaan

    'leh instansi ber!enang &ika pr'duk yang dihasilkan diketahui penyebab kasus

    keracunan.

    2.2 Keamanan Pangan

    eamanan pangan adalah k'ndisi dan upaya yang diperlukan untuk

    mencegah pangan dari kemungkinan cemaran bi'l'gis, kimia dan benda lain yang

    dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia.

    eamanan pangan berkaitan dengan sanitasi makanan, yaitu salah satu upaya

    pencegahan yang menitik beratkan pada kegiatan dan tindakan membebaskan

    makanan dan minuman dari segala bahaya yang dapatmenggangu atau merusak

    kesehatan. ulai dari sebelum makanan dipr'duksi, selama pr'ses peng'lahan,

    penyiapan, pengangkutan, pen&ualan hingga saat makanan dan minuman tersebut

    siap untuk diberikan kepada k'nsumen (Depkes, 200;).

    enurut ar!anti (20*0) k'ntaminasi makanan mempunyai peranan yang

    sangat besar dalam ke&adian penyakitpenyakit ba!aan makanan atau keracunan

    makanan. $umber penyakit yang mungkin mencemari makanan dapat ter&adi

    selama pr'ses pr'duksi yang dimulai dari pemeliharaan, pemanenan atau

    12

  • 7/25/2019 HACCP Tempe Baceem

    13/26

    penyembelihan, pembersihan atau pencucian, persiapan makanan atau

    peng'lahan, penya&ian serta penyimpanan. $elain hal tersebut, masih terdapat

    penggunaan bahanbahan kimia dalam pr'duksi makanan, sehinnga dengan

    sendirinya resik' k'ntaminasi 'leh bahanbahan kimia &uga tidak sedikit.

    BAB III

    HASIL DAN PE5BAHASAN

    13

  • 7/25/2019 HACCP Tempe Baceem

    14/26

    #.1 Has"l

    1. Deskr"$s" Tem$e Ba-em

    Nama 5enu /empe 1acem

    Bahan Baku Utama /empe, ula merah, ecap, ula pasir

    Bahan Pem(antu +sam &a!a, ba!ang merah, ba!ang putih, ketumbar,

    daun salam, la's, garam

    Pr+ses Peng+lahan Perebusan

    Umur S"m$an * hari

    Saran

    Pen)"m$anan

    Disimpan tertutup menggunakan !rapping dan disimpan

    daerah kering dengan suhu ruang (2#300)

    P+$ulas" sens"t"' /idak ada, dapat digunakan untuk k'nsumsi secara

    umum

    ara Penggunaan Dik'nsumsi secara langsung

    2. I&ent"'"kas" Pengguna )ang &"tuju

    Pr'duk 5 /empe bacem

    ara Penya&ian 5 @angsung dik'nsumsi

    'nsumen 5 diberikan pada pasien kelas III

    /empat 5 Instalasi izi R$P Dr. 'hammad "'esin Palembang

    #. D"agram Al"r Peng+lahan

    14

    +sam &a!a1a!ang merah, ba!ang putih,

    ketumbar, la's

    /empe

    CCP 1Pelarutan CCP

    CCP

    Penghalusan

    Pem't'ngan

    kecap, gula merah, gula pasir,

    daun seraiPencampuran

    Pemasakan bumbu

  • 7/25/2019 HACCP Tempe Baceem

    15/26

    %. Anal"s"s Baha)a

    +nalisa bahaya pada masingmasing bahan pada tempe bacem dapat dilihat

    pada tabel berikut5Ta(el 1 Anal"sa Baha)a Pa&a Bahan 5akanan

    Bahan 5entah

    Kel+m$+k Kateg+r" *es"k+

    A B D E

    /empe > > > > > 3

    ula merah > > II

    15

    CCP

    Pencampuran

    Pengangkatan

    Penya&ian

    Pendistribusian

  • 7/25/2019 HACCP Tempe Baceem

    16/26

    ecap > > > III

    aram > > > > > 3

    +sam > > > III

    @a's > > > III

    ula pasir

    > 6 7 > 6 7 I3

    etumbar > > II

    Daun salam > > II

    1a!ang merah > > II

    1a!ang putih > > II

    Ta(el 2 I&ent"'"kas" Baha)a &an ara Pen-egahan $a&a Bahan 5akanan

    1ahan

    1aku

    1ahaya 7 9enis 1ahaya ara Pencegahan

    /empe B"+l+g" 8 Salmonella sp

    "s"k 8 Plastik, lidi, kulit

    kacang kedelai, batu

    K"m"a 8 Pestisida

    Pemilihan sesuai dengan spesi-ikasi

    yang telah dibuat 'leh ahli gizi

    ula

    merah

    B"+l+g" 8 apang, khamir

    dan lebah

    Disimpan dalam !adah yang

    16

  • 7/25/2019 HACCP Tempe Baceem

    17/26

    kering dengan suhu ruang 30'

    ecap B"+l+g" 8 apang dan

    khamir

    Disimpan dalam !adah yang

    kering dengan suhu ruang 30'

    aram B"+l+g" 8 1akteri hal'-ik Disimpan dalam !adah yang

    kering dengan suhu ruang 30'

    +sam

    &a!a

    B"+l+g" 8apang dan khamir Disimpan dalam !adah yang

    kering dengan suhu ruang 30'

    @a's B"+l+g" 8 9amur

    "s"k8 /anah

    Disimpan dalam !adah yang

    kering dengan suhu ruang 30'

    $pesi-ikasi (bersih, kering dan

    utuh)

    Dicuci dengan air bersih yang

    mengalirula

    pasir

    B"+l+g" 8 apang, khamir

    "s"k 8 'ntaminasi benda

    asing (l'gam, plastik, kayu,

    kaca)

    Disimpan dalam !adah yang

    kering dengan suhu ruang 30'

    etum

    bar

    B"+l+g" 8 9amur

    "s"k 8 /anah

    Disimpan dalam !adah yang

    kering dengan suhu ruang 30'

    Daun

    salam

    B"+l+g" 8 lat

    "s"k 8 /anah

    Disimpan dalam !adah yang

    kering dengan suhu ruang 30'

    Dicuci dengan air bersih yang

    mengalir

    17

  • 7/25/2019 HACCP Tempe Baceem

    18/26

    1.

    erah

    giling

    B"+l+g" 8 Erwinia,

    Salmonella sp, Bacillus

    cereus, Clostridium,

    Perfingens, apang dan

    khamir

    "s"k 8busuk, ter'ksidasi

    K"m"a 8 Pe!arna

    Disimpan dalam !adah yang

    kering dengan suhu ruang 30'

    $pesi-ikasi (bersih, kering dan

    utuh)

    Dicuci dengan air bersih yang

    mengalir

    1.

    Putih

    giling

    B"+l+g" 8 Erwinia,

    Salmonella sp, Bacillus

    cereus, Clostridium,

    Perfingens, apang dan

    khamir

    "s"k 8busuk, ter'ksidasi

    K"m"a 8 Pe!arna

    Disimpan dalam !adah yang

    kering dengan suhu ruang 30'

    $pesi-ikasi (bersih, kering dan

    utuh)

    Dicuci dengan air bersih yang

    mengalir

    18

  • 7/25/2019 HACCP Tempe Baceem

    19/26

    Ta(el # Penentuan P untuk Taha$an Pr+ses

    Taha$ Pr+ses Jen"s Baha)a ara Pen-egahan

    Penerimaan bahan

    basah

    K"m"a 8 Plastik putih /idak menggunakan plastik hitam

    sebagai !adah

    Pengupasan "s"k 8 sisa k't'ran

    dan k'ntaminasi pisau

    Pencucian pisau hingga bersih dan

    tidak meninggalkan sisa sabun

    Pencucian B"+l+g" 8E.coli enggunakan air yang bersih dan

    sanitasi di&aga

    Pem't'ngan "s"k 8 karatan, sisa

    p't'ngan bahan lain

    Pencucian pisau hingga bersih dan

    tidak meninggalkan sisa sabun

    Pencampuran tempe

    dan bumbu

    B"+l+g" 8 1akteri

    "s"k 8 kerikil, debu

    enggunakan +PD yang lengkap

    dan penggunaan alat yang bersih

    Pendistribusian B"+l+g" 8 1akteri pada

    peralatan makan, tr'li

    makan

    "s"k 8 debu

    Pencucian peralatan makan

    dengan sabun dan dibilas hingga

    bersih menggunakan air mengalir

    dan dikeringkan.enggunakan +PD lengkap,

    menutup !adah dengan rapat

    Ta(el % I&ent"'"kas" Baha)a &an ara Pen-egahann)a $a&a Alat 5asak

    N+ Alat 5asak Baha)a Jen"s Baha)a ara Pen-egahan

    * /alenan 1i'l'gi

    =isik

    9amur

    $isa k't'ran

    /alenan dicuci bersih

    dengan air mengalir

    menggunakan sabun

    sebelum dan sesudah

    digunakan, tanpa

    meninggalkan sisa sabun

    2 Pisau =isik 't'ran dan Pisau dicuci dengan air

    19

  • 7/25/2019 HACCP Tempe Baceem

    20/26

    berkarat mengalir, menggunakan

    sabun sebelum dan

    sesudah digunakan, tanpa

    meninggalkan sabun.

    eringkan dan simpan

    dalam lemari keadaan

    dingin

    3 1ask'm 1i'l'gi

    =isik

    $tapyl'c'ccus

    $p

    Debu

    Pencucian alat

    menggunakan air

    mengalir, tanpa

    meninggalkan sisa sabun

    % $patula =isik 't'ran dan

    debu

    Pencucian spatula

    menggunakan sabun dan

    dibilas pada air yang

    mengalir

    4 Aa&an 1i'l'gi

    =isik

    1akteri dari

    sisa makanan

    yang di'lah

    sebelumnya

    aratan, sisa

    k't'ran yang

    menempel,

    bakteri dari

    sisa makanan

    Pencucian dengan sabun

    dan bilas hingga bersih

    setelah digunakan, simpan

    dengan cara digantung

    ditempat yang kering

    20

  • 7/25/2019 HACCP Tempe Baceem

    21/26

    Ta(el , I&ent"'"kas" Penjamah 5akanan

    N+ Penjamah 5akanan Baha)

    a

    Jen"s Baha)a ara

    Pen-egahan

    * Pen&amah 1, = 1akteri dari tangan,

    rambut, k't'ran dan

    keringat pen&amah

    Pen&amah

    mencuci tangan

    dengan sabun

    sebelum

    menyentuh

    makanan.

    enggunakan

    +PD lengkap

    agar tidak ter&adi

    k'ntaminasi.

    Ta(el , Peneta$an P

    6'. Pr'ses ateg'ri P eterangan

    *.

    2.

    3.

    %.

    Penerimaan

    Persiapan

    Peng'lahan

    Distribusi

    P 2

    P *

    P 2

    P 2

    P * 5 bahaya dapat tetap

    terk'ntr'l7 dihilangkan dengan

    mencegah k'ntaminasi ulangpada makanan yang telah

    mengalami pr'ses pemanasan

    P 2 5 titik dimana sebuah

    bahaya dapat diminimalkan

    atau dikurangi tanpa &aminan

    pemusnahan bahaya

    21

  • 7/25/2019 HACCP Tempe Baceem

    22/26

    %.1 Pem(ahasan

    /empe bacem adalah makanan khas dari &a!a baik itu &a!a tengah dan

    &a!a timur. /empe bacem merupakan makanan yang dimasak dengan tanpa kuah

    dan sedikit terasa manis karena ditambah kecap manis. /empe bacem dapat

    dimakan langsung atau sebagai lauk.

    1erdasarkan hasil pengamatan yang sudah dilakukan pada tanggal *; 9uni

    20*; pada persiapan lauk nabati s're hari yaitu tempe bacem untuk pasien ra!at

    inap, penerepan "+P pembuatan tempe bacem yang men&adi Critical Control

    Point (P) pada tahap penerimaan hingga pendistribusian bahan makanan. "al

    ini dapat di&elaskan sebagai berikut 5

    *. Penerimaan 1ahan makanan

    1ahan makanan seperti tempe selalu datang setiap hari sedangkan bahan makanan

    seperti ba!ang merah, ba!ang putih, gula pasir, gula merah dan kecap tergantung

    st'k yang ada digudang, &ika st'knya sudah habis maka akan ada pemesanan

    bahan makanan kembali. 1arang yang diterima dan sesuai spesi-ikasi akan

    langsung disimpan ketempat penyimpanan.

    2. Pr'ses Persiapan

    1umbu yang akan digunakan untuk tempe bacem yang telah dipesan melalui

    petugas dibagian bumbu, kemudian pada pagi hari telah dipersiapkan dan

    dimasukkan kedalam plastik. Pada saat pr'ses pencucian asam &a!a, petugas

    bagian bumbu tidak menggunakan sarung tangan dan menggunakan air mentah,

    sehingga kemungkinan dapat ter&adinya k'ntaminasi. $edangkan tempe sudah

    22

  • 7/25/2019 HACCP Tempe Baceem

    23/26

    dipersiapkan diatas me&a sesuai pasien pada hari tersebut, pisau yang digunakan

    dapat menimbulkan bahaya -isik yaitu debu, sisa p't'ngan bahan makanan.3. Peng'lahan

    Pada saat pr'ses peng'lahan bumbubumbu yang telah disiapkan, akan

    dimasukkan kedalam kuali yang telah berisi air dan ditunggu hingga mendidih

    setelah mendidih kemudian memasukkan tempe dan tunggu hingga bumbunya

    telah menyerap, pen&amah sudah menggunakan alat pelindung diri (+PD) seperti

    masker, sarung tangan, celemek dikarenakan pen&amah sudah menggunakan hi&ab

    sehingga tidak perlu menggunakan c'rpus lagi. 1umbu yang telah meresap akan

    diangkat kedalam !adah stainless kemudian di!rapping untuk meminimalisir

    k'ntaminasi dan diletakkan kebagian pendistribusian makanan. $aat pembagian

    makanan, pen&amah sudah menggunakan +PD lengkap dan tidak meng'br'l saat

    pembagian ke plat' pasien.

    %. Pendistribusian

    Pada saat pendistribusian, !adah sudah tertutup rapat dan tr'lly yag digunakan

    &uga sudah bersih. emudian petugas pramusa&i mengantarkan makanan ke

    ruangan pasien sesuai dengan &umlah dan namanama pasien yang tercantum

    diplat', selan&utnya langsung didistribusikan kepada pasien dengan cara

    sentralisasi dan desentralisasi.

    N"la" 9":" Tem$e (a-em Per *ese$

    6' 6ama 1ahan 1erat

  • 7/25/2019 HACCP Tempe Baceem

    24/26

    3 ula Pasir 200 gr ##% 0 0 *BB.C

    % ecap %.B40 gr 2B#0 4*B.C 0 2##.24;.;*2 4.%4B.C 2.00; 4.*CC.B

    N"la" 9":" Tem$e (a-em $er P+rs"

    6' 6ama 1ahan 1erat

  • 7/25/2019 HACCP Tempe Baceem

    25/26

    a) Pr'sedur peng'lahan makanan lauk nabati (tempe bacem) mulai dari penerimaan,

    penyimpanan, persiapan, peng'lahan, pembagian p'rsi makanan, pendistribusian

    sudah menerapkan prinsip ("+P) dengan benar.

    b) Dari hasil pemantauan peng'lahan makanan lauk nabati (tempe bacem) analisis

    resik' dan tingkat bahaya dapat disimpulkan bah!a pr'duk tersebut aman untuk

    dik'nsumsi. "al ini ditandai dengan minimnya hazard yang harus diperhatikan

    dan masih dapat dikendalikan.

    c) Petugas gizi sudah menggunakan +PD lengkap.

    ,.2 Saran

    Penerapan "+P di Instalasi izi R$P Dr 'hammad "'esin Palembang

    sudah baik terutama untuk makanan lauk nabati tempe bacem dengan standar

    resep yang ada. ntuk itu kedepannya perlu untuk dipertahankan dan ditingkatkan

    kembali untuk penerapan "+P pada menu dan resep lainnya.

    DATA* PUSTAKA

    +lmatsier, $unita. 200;. Penuntut Diet

  • 7/25/2019 HACCP Tempe Baceem

    26/26

    ementrian esehatan Republik Ind'nesia, 20*3. Pedoman Pelayanan #izi

    uma* Sa!it. 9akarta

    6utriti'nistn'te.bl'gsp't.c'.id720*37047lauknabati.html

    6urlaela,