Bab 2

2
BAB 2 KEIKHLASAN DALAM BERIBADAH 1. QS. Al-An’am: 162-163 162. dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. 163. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun"[101]. [101] Artinya: Sesungguhnya Kami adalah milik Allah dan kepada-Nya-lah Kami kembali. kalimat ini dinamakan kalimat istirjaa (pernyataan kembali kepada Allah). Disunatkan menyebutnya waktu ditimpa marabahaya baik besar maupun kecil. Isi Kandungan Surat: Perintah untuk penyerahan diri dengan penuh kerendahan serta kepasrahan dalam upaya mendapatkan keridaan Allah atau mengabdi kepada-Nya tanpa pamrih Menyadari dan bersumpah tidak menyekutukan Allah dan menjadi orang yang pertama serta mengutamakan Islam sebagai tatanan kehidupannya demi mencapai tujuan hidup yakni melaksanakan perintah-perintah Allah. Senantiasa melaksanakan perintah-perintah Allah sepanjang hidup dan menjalankan perintah Allah. 2. Al-Bayyinah: 5

Transcript of Bab 2

Page 1: Bab 2

BAB 2

KEIKHLASAN DALAM BERIBADAH

1. QS. Al-An’am: 162-163

162. dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.163. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun"[101].

[101] Artinya: Sesungguhnya Kami adalah milik Allah dan kepada-Nya-lah Kami kembali. kalimat ini dinamakan kalimat istirjaa (pernyataan kembali kepada Allah). Disunatkan menyebutnya waktu ditimpa marabahaya baik besar maupun kecil.

Isi Kandungan Surat: Perintah untuk penyerahan diri dengan penuh kerendahan serta kepasrahan dalam

upaya mendapatkan keridaan Allah atau mengabdi kepada-Nya tanpa pamrih Menyadari dan bersumpah tidak menyekutukan Allah dan menjadi orang yang

pertama serta mengutamakan Islam sebagai tatanan kehidupannya demi mencapai tujuan hidup yakni melaksanakan perintah-perintah Allah.

Senantiasa melaksanakan perintah-perintah Allah sepanjang hidup dan menjalankan perintah Allah.

2. Al-Bayyinah: 5

5. hanya Engkaulah yang Kami sembah[6], dan hanya kepada Engkaulah Kami meminta pertolongan[7].

[6] Na'budu diambil dari kata 'ibaadat: kepatuhan dan ketundukkan yang ditimbulkan oleh perasaan terhadap kebesaran Allah, sebagai Tuhan yang disembah, karena berkeyakinan bahwa Allah mempunyai kekuasaan yang mutlak terhadapnya.[7] Nasta'iin (minta pertolongan), terambil dari kata isti'aanah: mengharapkan bantuan untuk dapat menyelesaikan suatu pekerjaan yang tidak sanggup dikerjakan dengan tenaga sendiri.

Isi Kandungan Surat:

Page 2: Bab 2

Perintah kepada manusia supaya menyembah Allah baik dalam keadaan berdiri, duduk, dan berbaring.

Menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya yakni dengan menjauhkan diri dari sifat-sifat kemusyrikan

Sifat musyrik antara lain dapat berupa : 1. Percaya akan adanya Allah, tetapi tidak mau melaksanakan segala perintah-Nya 2. Memutuskan perkara tidak sesuai dengan ketentuan hukum Allah, pada hal ia mengetahui dan meyakini kebenaran hukum Allah.