BAB 3jydtuytuitidktkihkkhktkfytjgy

download BAB 3jydtuytuitidktkihkkhktkfytjgy

of 28

Transcript of BAB 3jydtuytuitidktkihkkhktkfytjgy

  • 8/16/2019 BAB 3jydtuytuitidktkihkkhktkfytjgy

    1/28

    15

    BAB 3

    LANDASAN TEORI

    3.1 TANAH

    3.1.1 Definisi Tanah

    Dalam pandangan teknik sipil, tanah merupakan campuran dari pertikel-

     pertikel, bahan organik, dan endapan-endapan yang relatif lepas (loose), yang

    terletak di atas batuan dasar (bedrock) disertai dengan zat cair dan gas yang

    mengisi ruang-ruang kosong diantara partikel-partiket padat tersebut. Proses

     pembentukan tanah dapat berupa proses fisik maupun kimia. Proses pembentukan

    tanah secara fisik yang mengubah baatuan menjadi partikel-partikel yang lebih

    kecil, terjadi akibat pengaruh erosi, angin, air, es, manusia, atau hancurnya

     partikel tanah akibat perubahan suhu atau cuaca. Umumnya, pelapukan akibat

     proses kimia dapat terjadi oleh pengaruh oksigen, karbondioksida, air (terutama

    yang mengandung asam dan alkali) dan proses-proses kimia yang lain. ika hasil

     pelapukan masih berada di tempat asalnya, maka tanah ini disebut tanah  residual 

    (residual soil ) dan apabila tanah berpindah tempatnya, disebut tanah terangkut

    (transported soil ).

    !anah terdiri dari tiga komponen yaitu udara, air dan bahan padat ("ambar #.$). Udara dianggap tidak memiliki pengaruh teknis sedangkan air sangat

    mempengaruhi sifat-sifat teknis tanah. %uang diantara butiran-butiran (ruang ini

    disebut pori atau voids) sebagian atau seluruhnya dapat terisi oleh air atau udra.

    &ila rongga tersebut terisi eir seluruhnya tanah dikatakan dalam kondisi jenuh.

    'ehingga jika beban diterapkan pada tanah kohesif yang jenuh, maka pertama kali

     beban tersebut akan didukung oleh tekanan air dalam rongga pori tanahnya. Pada

    kondisi ini butiran-butiran lempung tidak dapat mendekat satu sama lain untuk meningkatkan tahanan geser selama pori di dalam rongga pori tidak keluar 

    meninggalkan rongga tersebut. arena rongga pori tanah lempung sangat kecil,

    keluarnya air pori meninggalkan rongga pori memerlukan aktu yang lama. ika

    sesudah aktu yang lama setelah air dalam rongga pori berkurang butiran-butiran

    lempung dapat mendekat satu sama lain sehingga tahanan geser tanahnya

    meningkat. *asalah ini tidak dijumpai pada tanah granuler yang rongga porinya

    relatif besar kerana seaktu bebean diterapkan air langsung keluar dari rongga

  • 8/16/2019 BAB 3jydtuytuitidktkihkkhktkfytjgy

    2/28

    16

     pori dan butiran dapat mendekat satu sama lain yang mengakibatkan tekanan

    gesernya langsung meningkat.

    Gambar 3.1 Diagram fase tanahDiagram garis ini adalah merupakan satu satuan dalam tiga dimensi.

    &agian kiri diagram memperlihatkan hubungan-hubungan untuk +olume, sedang

     bagian kanan untuk berat. Dari memperhatikan gambar tersebut dapat dibentuk

     persamaan

    s / (#.$)

    dan0 0s / 0 / 0a (#.1)0+ 0 / 0a (#.#)

    dengan

    s berat butiran padat (gr)

    berat air (gr)

    0s +olume butiran padat (cm#)

    0 +olume air (cm#)

    0a +olume udara (cm#)

    0 +olume (cm#)

    0+ +olume pori (cm#)

    &erat udara (a) dianggap sama dengan nol. 2ubungan-hubungan +olume

    yang sering digunakan dalam mekanika tanah adalah kadar air (w), angka pori ( 3 3 3e),

     porositas (n), dan derajat kejenuhan (').

    $. 4ngka pori (e)

    15

  • 8/16/2019 BAB 3jydtuytuitidktkihkkhktkfytjgy

    3/28

    17

    e Vv

    Vs

    ....................................................................................................(#.5)

    4ngka pori adalah perbandingan antara +olume rongga (0+) dengan+olume btiran (0s) biasanya dinyatakan dalam desimal. 6ilai-nilai angka pori

    untuk pasir alam akan berkisar dari 7,8 sampai 7,9, sedang untuk tanah-tanah

    kohesif berkisar dari 7,: sampai $,$.1. Porositas (n)

    n Vv

    V   ;

    $77..........................................................................................(#.8)

    Porositas adalah perbandingan antara +olume rongga (0+) dengan +olumetotal (0) dikali $77. 6ilai n sering dinyatakan dalam persentase, alaupun

    dipakai dalam perhitungan-perhitungan teknis sebagai desimal.#. adar air (w)

    w Ww

    Ws  ; $77........................................................................................

    (#.

  • 8/16/2019 BAB 3jydtuytuitidktkihkkhktkfytjgy

    4/28

    18

    Tabel 3.1. Derajat kejenuhan dan kondisi tanaheadaan tanah Derajat kejenuhan '

    !anah kering 7

    !anah agak lembab = 7 > 7,18

    !anah lembab 7,1< > 7,87

    !anah sangat lembab 7,8$ > 7,:8

    !anah basah 7,:< > 7,??

    !anah jenuh air $

    'umber 2ary @hristady 2ardiyatmo, ($??1)

    8. &erat +olume basah (A b)

    A b W 

    V  .....................................................................................................

    (#.9)&erat +olume basah adalah perbandingan antara berat butiran tanah

    termasuk air dan udara () dengan +olume total tanah (0). Dengan  /

    s / a  (a  7). &ila ruang udara terisi oleh air seluruhnya (0 a  7), maka

    tanah menjadi jenuh.

  • 8/16/2019 BAB 3jydtuytuitidktkihkkhktkfytjgy

    5/28

    19

    "s γ s

    γ w .........................................................................................................

    (#.$$)

    &erat jenis tanah adlah perbandingan antara berat +olume butiran padat(As), dengan berat +olume air (A) pada temperatur 5 @ . "ᵒ s tidak berdimensi. &erat

     jenis dari berbagai jenis tanah berkisar antara 1,

  • 8/16/2019 BAB 3jydtuytuitidktkihkkhktkfytjgy

    6/28

    20

    4dapun sistem klasifikasi tanah yang sering digunakan adalah sebagai berikut

    ( 2ardiyatmo, $??1) $. 'istem lasifikasi 44'2!C

    'istem klasifikasi 44'2!C ( American Association of State Highway and 

    Transportation Officials Classification) berguna untuk menentukan kualitas tanah

    untuk perencanaan timbunan jalan, subbase dan subgrade.'istem ini pertama kali diperkenalkan oleh 2oentogler dan !erzaghi, yang

    akhirnya diambil oleh Bureau of Public Roads *aka dalam mengklasifikasikan

    tanah membutuhkan pengujian analisis saringan batas-batas attergerg . Dalam

    sistem klasifikasi 44'2!C, tanah dibagi ke dalam 9 kelompok yang diberi nama

    dari 4-$ sampai 4-9. 4-9 adalah kelompok tanah organik yang bersifat tidak stabil

    sebagai bahan lapisan struktur jalan raya, maka pada re+isi terkhir oleh 44'2!Cdiabaikan. !anah-tanah dalam tiap kelompoknya die+aluasi terhadap indeks

    kelompoknya yang dihitung dengan rumus-rumus empiris. 'istem klasifikasi

    dapat dilihat pada Tabel 3.3.

    Tabel 3.3 'istem lasifikasi 4''2!C

    'umber 2ary @hristady 2ardiyatmo, ($??1)

    1. 'istem klasifikasi U'@'!ekstur tanah dipengaruhi oleh ukuran tiap-tiap butiran yang ada dalam tanah.

     pada sistem U'@' (!nified Soil Classification System), tanah diklasifikasikan ke

    dalam tanah berbutir kasar (kerikil dan pasir) jika kurang dari 87E lolos saringan

    nomer 177, dan sebagai tanah berbutir halus (lanauFlempung) jika lebih dari 87E

    lolos saringan nomer 177. 'elanjutnya, tanah diklasifikasikan dalam sejumlah

    kelompok dan subkelompok yang dapat dilihat pada Tabel 3..

  • 8/16/2019 BAB 3jydtuytuitidktkihkkhktkfytjgy

    7/28

     

    21

    Tabel 3. elompok-kelompok tanah utama pada sistem U'@'

  • 8/16/2019 BAB 3jydtuytuitidktkihkkhktkfytjgy

    8/28

    22

    'umber 2ary @hristady 2ardiyatmo, ($??1)

    3.1.3 Definisi Tanah Lem!"n#

    !anah lempung merupakan tanah yang bersifat multi component yang

    terdiri dari tiga fase yaitu padat, cair, dan udara. &agian yang padat merupakan polyamorphous terdiri dari mineral inorganis dan organis. *ineral-mineral

    lempung merupakan substansi-substansi kristal yang sangat tipis yang

     pembentukan utamanya berasal dari perubahan kimia pada pembentukan mineral-

    mineral batuaan dasaar. 'emua mineral lempung sangat tipis kelompok-kelompok 

     partikel kristalnya berukuran koloidd (G7,771 mm) dan hanya dapat dilihat

    dengan menggunakan mikroskop elektron.*itchell ($?

  • 8/16/2019 BAB 3jydtuytuitidktkihkkhktkfytjgy

    9/28

    23

    Tabel 3.$ lasifikasi kompresibilitas tanah (@oduto, $??5)

    Cmpresibility, @ @lassification

    7 - 7,78 0ery slightly compressible

    7,78 - 7,$ 'lightly compressible7,$ > 7,1 *oderately compressible

    7,1 > 7,#8 2ighly compressible

    = 7,#8 0ery highly compressible

    g. &erubah +olumenya dengan bertambahnya aktu akibat rangkak pada beban

    yang konstanh. *erupakan material kedap air 

    3.2 STABILISASI TANAH

    3.2.1 K%nse! &m"m S'abilisasi Tanah

    'etiap perubahan sifat fisis atau teknis dari massa tanah akan

    membutuhkan penyelidikan dari alternatif-alternatif ekonomis seperti relokasi

    tempat bangunan atau mempergunakan tempat bangunan alternatif. Pada saat ini

    sebagian besar lokasi bangunan di daerah perkotaan telah dipergunakan sehingga

    lokasi alternatif mungkin tidak akan praktis. Pada saat ini tempat-tempat seperti

     bekas penimbunan sampah, raa-raa, teluk, semak belukar, tepi bukit dan arealyang kurang baik lainnya telah dipakai sebagai tempat konstruksi, dan gejala ini

    terlihat telah berlangsung menerus dan malahan makin banyak terjadi. 4pabila

    tempat alternatif tidak tersedia atau pertimbangan-pertimbangan lingkungan,

    oposisi dari masyarakat, dan pengaturan zone telah sangat membatasi pilihan yang

    tersedia, maka makin dibutuhkan modifikasi atau stabilisasi suatu lokasi bangunan

    untuk mendapatkan sifat-sifat yang diinginkan. 'uatu penyelsaian yang secara

    ekonomis menguntungkan adalah suatu tantangan bagi para insinyur geoteknik.(&oles dan 2ainim, $?9

  • 8/16/2019 BAB 3jydtuytuitidktkihkkhktkfytjgy

    10/28

    24

     b. *enambahkan material yang tidak aktif, sehingga mempertinggi kohesi danF

    tahanan geser yang timbul.c. *enambahkan material untuk menyebabkan peruahan-perubahan kimiai dan

    fisis dari material tanah.d. *erendahkan muka air (drainase tanah)e. *engganti tanah-tanah yang buruk.

    3.2.2 S'abilisasi Tanah

    'tabilisasi tanah dapat terdiri dari salah satu atau kombinasi dari pekerjaan

     berikut a. 'tabilisasi tanah dengan cara mekanis.

    'tabilisasi *ekanis merupakan upaya untuk pengaturan gradasi tanah secara

     proposional yang diikuti dengan proses pemadatan untuk mendapatkan

    kepadatan tanah yang maksimum. Pemadatan dapat dilakukan dengan berbagai

    cara yaitu dengan mesin gilas (roller), benda berat yang dijatuhkan (pounded),

    ledakkan (eksplofi) dan sebagainya. 'tabilitas mekanis dilakukan tanpa

     perubahan material baru. *etode ini meningkatkan kekuatan tanah,

    mengurangi komprebilitas tanah, dan mengurangi permeabilitas tanah.

     b. 'tabilitas tanah dengan cara kimiai.'tabilisasi imia adalah stabilisasi dengan memberikan bahan kimia pada

    tanah sehingga mengakibatkan terjadinya perubahan sifat-sifat dari tanah

    tersebut, seperti kapur, semen dan lain sebagainya.c. 'tabilitas tanah dengan thermal.

    'tabilisasi !hermal adalah suatu cara atau upaya untuk mengubah sifat-sifat

    fisik tanah dengan memanfaatkan rekasi-reaksi tanah, misalnya pemanasan

    (heating ), pendinginan (cooling ), dan menggunakan arus listrik. 'alah satu

     jenis stabilisasi fisik yang sering digunakan adalah pemanasan (heting ).

    3.3 STABILITAS LERENG

    3.3.1 Te%ri S'abili'as Leren#

    'ebuah permukaan tanah yang terbuka yang berdiri membentuk sudut

    tertentu terhadap horisontal disebut sebuah lereng tanpa perkuatan. Bereng dapat

    terjadi secara ilmiah atau buatan manusia. ika tanah tidak horisontal, suatu

  • 8/16/2019 BAB 3jydtuytuitidktkihkkhktkfytjgy

    11/28

    25

    komponen gra+itasi akan cenderung untuk menggerakkan tanah ke baah. ika

    komponen gra+itasi cukup besar maka kegagalan lereng akan terjadi, yakni massa

    tanah dapat meluncur jatuh. "aya yang meluncurkan mempengaruhi ketahanan

    dari kuat geser tanah sepanjang permukaan keruntuhan.

    'eorang engineer  sering diminta untuk membuat perhitungan untuk 

    memeriksa keamanan dari lereng alamiah, lereng galian, dan lereng timbunan.

    Pemeriksaan ini termasuk menentukan kekuatan geser yang terbangun sepanjang

     permukaan keruntuhan dan membedakannya dengan kekuatan geser tanah. Proses

    ini disebut analisa stabilitas lereng. Permukaan keruntuhan itu biasanya adalah

     permukaan kritis yang memiliki faktor keamanan minimum.

    4nalisa stabilitas lereng adalah hal yang sulit untuk dilakukan. H+aluasi+ariabel-+ariabel seperti stratifikasi tanah dan parameter-parameter tanahnya bisa

    menjadi suatu pekerjaan yang berat. %embesan pada lereng dan pemilihan suatu

     permukaan gelincir potensial menambah kompleksitas dari pemasalahan ini.

    Pengertian tanah longsor sebagai respon dari pada yang merupakan faktor utama

    dalam proses geomorfologi akan terjadi di mana saja di atas permukaan bumi,

    terutama permukaan relief pegunungan yang berlereng terjal, maupun permukaan

    lereng baah laut. !anah longsor didefinisikan sebagai tanah batuan atau tanah diatas lereng permukan yang bergerak kearah baah lereng bumi disebabkan oleh

    gra+itasiFgaya berat.

    Didaerah yang beriklim tropis termasuk ndonesia, air hujan yang jatuh ke

    atas permukaan tanah memicu gerakan material yang ada diatas permukaan

    lereng. *aterial berupa tanah atau campuran tanah dan rombakan batuan akan

     bergerak kearah baah lereng dengan cara air meresap kedalam celah pori batuan

    atau tanah, sehingga menambah beban material permukaan lereng dan menekanmaterial tanah dan bongkah-bongkah perombakan batuan, selanjutnya memicu

    lepas dan bergeraknya material bersama-sama dengan air.

    3.3.2 Klasifikasi Tanah L%n#s%r 

    !anah longsor yang disesuaikan dengan dasar klasifikasi yang dipergunakan

    masing-masing ahli, berikut ini dijelaskan nama-nama kelas gerakan tanah yang

    umum dipakai ( Ritter , $?9

  • 8/16/2019 BAB 3jydtuytuitidktkihkkhktkfytjgy

    12/28

    26

    !anah longsor tipe ini, material batuan atau tanah atau campuran

    keduaduanya bergerak dengan cara jatuh bebas karena gaya beratnya sendiri.

    Proses tanah longsor semacam ini umumnya terjadi pada lereng terjal , bisa dalam

     bentuk bongkah indi+idual batuan berukuran besar atau dalam bentuk guguran

    fragmen bongkah bercampur dengan bongkah-bongkah yang berukuran lebih

    kecil. !anah longsor jenis ini dapat dilihat pada Gambar 3.2.

    Gambar 3.2 !anah longsonr tipe jatuhan ( falls)

    1. !anah Bongsor tipe robohan (toplle)

    "erakan massa tipe robohan hampir serupa dengan tanah longsor tipe falls,

     pada tipe topples ini gerakannya dimulai dengan bagian paling atas dari bongkah

    lepas dari batuan dari batuan induknya karena adanya cela retakan pemisah,

     bongkah terdorong kedepan hingga tidak dapat menahan bebannya sendiri. !anah

    longsor jenis ini dapat dilihat pada Gambar 3.3.

    Gambar 3.3 !anah Bongsor tipe robohan (toplle)

  • 8/16/2019 BAB 3jydtuytuitidktkihkkhktkfytjgy

    13/28

    27

    #. !anah Bongsor tipe gelincir ( slides)

    !anah longsor tipe gelincir adalah tanah longsor batuan atau tanah atau

    campuran keduanya yang bergerak melalui bidang gelincir tertentu yang bertindak 

    sebagai bidang diskontinuitas berupa bidang perlapisan batuan atau bidang

     patahan, bidang kekar, bidang batas pelapukan. ika bidang-bidang diskontinuitas

    tersebut sejajar dengan bidang perlapisan, maka semakin besar peluang terjadinya

    tanah longsor. !anah longsor jenis ini dapat dilihat pada Gambar 3..

    Gambar 3. !anah Bongsor tipe gelincir ( slides)

    3.3.3 (ak'%r Keamanan Leren#

    Iaktor eamanan (I') lereng tanah dapat dihitung dengan berbagai

    metode. Iaktor eamanan (I') adalah nilai banding antara gaya yang menahan

    dan gaya yang menggerakkan. Data-data yang diperlukan dalam perhitungan nilai

    faktor keamanan suatu lereng adalah

    a. Data lereng (terutama diperlukan untuk membuat penampang lereng)

    • 'udut kemiringan lereng

    • !inggi lereng atau panjang lereng dari kaki lereng ke puncak lereng.

     b. Data mekanika tanah

    • 'udut geser dalam (J)

    • &erat isi tanah (ɣ)

    • ohesi (c)

    • adar air tanah ()

  • 8/16/2019 BAB 3jydtuytuitidktkihkkhktkfytjgy

    14/28

    28

    Perumusan dalam perhitungan suatu faktor keamanan (I') suatu lereng

    adalah

    ..............................................................................................(#.$1)Dimana I' Iaktor eamanan

    !egangan geser rata-rata tanah

       !egangan geser yang terjadi di sepanjang bidang runtuh

    'edangkan nilai    dan   dari adalah

        K / K tan ∅K dan    K   / K   tan ∅K   'ehingga diperoleh

     persamaan baru yakni

    ...................................................................................(#.$#)

    Iaktor keamanan yang diperhitungkan juga ditinjau dari faktor keamanan

    kohesi (K) dan faktor keamanan friksi (∅K). Persamaan untuk mendapatkan nilai

    dari faktor keamanan kohesi (K) dan faktor keamanan friksi (∅K) adalah

    dan

    *embandingkan nilai K dan ∅K , sehingga diperoleh

    ........................................................................................(#.$5)

    *aka   K ∅K 

    Iaktor keamanan suatu lereng dapat dilihat dari Tabel 3.)  yang dibuat

    sesuai dengan besar kestabilan suatu lereng.

    Tabel 3.) 6ilai Iaktor eamanan Untuk Perancangan Bereng (Sosrodarsono  ,177#) Iaktor eamanan ( I' ) eadaan Bereng

    I' G $,77 Bereng dalam kondisi tidak mantap (lereng labil )

    $,77 G I' G $,17 Bereng dalam kondisi kemantapan diragukan

    $,#7 G I' G $,57 Bereng dalam kondisi memuaskan

    $,87 G I' G $,:7 Bereng dalam kondisi mantap (lereng stabil )

  • 8/16/2019 BAB 3jydtuytuitidktkihkkhktkfytjgy

    15/28

    29

    Dalam perhitungan perhitungan nilai faktor keamanan suatu lereng dapat

    dilakukan dengan berbagai cara diantaranya dengan metode grafik. *enurut

    Taylor  ($?#:), perhitungan faktor keamanan dapat dilakukan dengan menghitung

    resultan gaya dari faktor keamanan kohesi (K) dan faktor keamanan friksi (∅K).

    4ngka stabilitas (m) diperoleh dari plot antara nilai sudut geser dalam tanah

    dengan sudut kemiringan lereng yang ditinjau, atau dengan menggunakan

    rumusan berupa

    ...........................................................................................................(#.$8)

    Dimana m angka stabilitas

    c kohesi tanah (kgFcmL)ɣ  berat isi tanah

    (gFcm#)

    2 tinggi lereng (m)

    Pada Gambar 3.$ dapat dilihat grafik hubungan antara angka stabilitasdengan sudut kemiringan lereng (J = 7). Dengan menggunakan metode Taylor ,Singh ($?:7) juga member grafik unutk menentukan angka-angka keamanan (I')untuk bermacam-macam kemiringan lereng. "rafik tersebut ditunjukkan dalamGambar 3.$.

  • 8/16/2019 BAB 3jydtuytuitidktkihkkhktkfytjgy

    16/28

    30

     

    Gambar 3.$ "rafik 2ubungan antara 4ngka 'tabilitas dengan 'udut

    emiringan Bereng (J = 7)

    3. SERAT I*&K SEBAGAI +ATERIAL STABILITAS LERENG

    juk merupakan serat alami yang dihasilkan oleh pangkal pelepah aren atau

    enau (arenga pinnata) yaitu sejenis tumbuhan bangsa palma. juk memiliki

    keunggulan diantaranya tahan terhadap pelapukan apabila berada didalam tanah,

    kuat tarik cukup tinggi, murah, mudah didapat, tahan terhadap lingkungan

    asam,maupun lingkungan kadar garam tinggi. 'erabut ijuk biasa dipintal sebagai

    tali (tali ijuk), sapu atau dijadikan atap, selain itu dalam kontruksi bangunan ijuk 

    digunakan sebagai lapisan penyaring ( filter ) pada sumur resapan. Pemakaian serat

    ijuk dapat meningkatkan permeabilitas tanah dan mempermudah penyerapan air.

    juk mempunyai sifat aet dan tidak mudah busuk baik dalam keadaan terbuka

    (tahan terhadap cuaca) maupun tertanam dalam tanah.

  • 8/16/2019 BAB 3jydtuytuitidktkihkkhktkfytjgy

    17/28

    31

    Dari data sifat-sifat mekanis beberapa jenis serat yang dapat dilihat pada

    Tabel 3.,, terlihat baha serat sabut kelapa memiliki nilai densitas, kuat tarik dan

    modulus elastisitas lebih kecil daripada serat ijuk ('ulistyoati,17$8).

    Tabel 3.,. 'ifat *ekanis &eberapa 'erat

    'erat Densitas (gFcmM)ekuatan !arik 

    (*Pa)*odulus

    Hlastisitas (*Pa)%ami - 577 > ?#9 $19'isal $,8 8$$ > 11,7'abut kelapa $,1 $:8 5,7 > $7#8 1:,<H-glass 1,8 1777 > #877 :7,7

    'alah satu manfaat utama dari keberadaan serat yang terdistribusi secara

    acakFtak beraturan adalah untuk mengurangi bagian-bagian dari tanah yang lemah

    dan memberikan perkuatan secara paralelFsejajar dengan gaya yang diberikan.

    'erat dapat menyebabkan air mudah meresap, sehingga meningkatkan

     permeabilitas tanah secara signifikan seperti terlihat pada Gambar 3.)

    (4zadegan, dkk 17$1 dalam 'ulistyoati, 17$8). Pada saat serat menyerap air 

    dalam tanah yang jenuh, maka serat akan mengembang seperti halnya partikel

    tanah lempung. 'elaput air yang melapisi permukaan serat dan partikel tanah

    lempung akan menurunkan gesekan antara tanah dan serat (Gambar 3.,). Di sisi

    lain, ketika tanah mulai kehilangan kelembaban akibat penurunan kadar air, maka

    serat dan partikel tanah menjadi kering kemudian akan melekat lebih kuat

    sehingga akan menahan retakan yang terjadi (Gambar 3.-).

  • 8/16/2019 BAB 3jydtuytuitidktkihkkhktkfytjgy

    18/28

    32

    Gambar 3.). (a) %esapan air ke dalam sampel tanah asli, (b) 'erat bekerja

    sebagai penghantar aliran dalam sampel tanah yang diperkuat serat (4zadegan,

    dkk 17$1).

    Gambar 3.,. 'elaput air bebas yang melapisi koloid tanah dan memperkuat

    elemen tanah (4zadegan, dkk 17$1).

  • 8/16/2019 BAB 3jydtuytuitidktkihkkhktkfytjgy

    19/28

    33

    Gambar 3.-. 'kematik pengaruh serat terhadap retakan akibat penyusutan(4zadegan dkk, 17$1).

    3.$ KEK&ATAN GESER 

    Parameter kuat geser tanah dientukan dari uji-uji laboratorium pada benda uji

    yang diambill dari lapangan yaitu dari hasil pengeboran tanah yang dianggap

    meakili. !anah pada umumnya mempunyai kekasaran, kuat gesernya tergantung

    kepada tegangan yang diberikan. uat geser dipengaruhi oleh tegangan

    effektifnya. !egangan geser tergantung pada drainase pengukuran tegangan

    dilakukan pada kondisi, deformasi pada +olume constan (undrained ) dan

    deformasi tanpa menimbulkan eNcess pore pressures (drained ). &ila suatu titik 

    dengan sembarang bidang dari suatu massa tanah memiliki tegangan geser yang

    sama dengan kekuatan gesernya, maka keruntuhan akan terjadi pada titik tersebut.

    &erikut adalah beberapa kriteria keruntuhan yang dapat terjadi a. riteria eruntuhan *ohr-@oulomb

    ekuatan geser tanah (O) disuatu titik pada suatu bidang dikemukakan oleh

    @oulomb sebagai suatu fungsi linear terhadap tegangan normal (Q) pada bidang

    tersebut pada titik yang sama. 2ubungan antara tegangan geser dan tegangan

    normal O c / Qntan R................................................................................

    (#.$

  • 8/16/2019 BAB 3jydtuytuitidktkihkkhktkfytjgy

    20/28

    34

    eruntuhan akan terjadi pada titik yang mengalami keadaan kritis yang

    disebabkan oleh kombinasi antara tegangan geser dan tegangan normal efektif.

    ika tanah dalam kondisi runtuh , kriteria keruntuhan pada tegangan efektif akan

    memenuhi persamaan sebagai berikut

    "# c$  / %$# !an $ ϕ ..............................................................................(#.$:)

    Dimana

    cK and RK4dalah parameter kuat geser dalam kondisi terdrainase.

    c. riteria keruntuhan pada tegangan totalika tanah dibebani pada kondisi +olume konstan (undrained) persamaan

    kriteria keruntuhan dapat dirumuskan

    "# cu / % n !an ϕu..............................................................................(#.$9)

    3.) &*I TRIAKSIAL

    3.).1 Te%ri &i Triaksial

    Pengujian triaksial adalah pengujian sampel tanah dengan tiga dimensi

    tekanan. Pada pengujian ini disamping dapat diketahui tegangan geser (" ) juga

    diperoleh teganagn normal (% ). egunaan dari pengujian ini adalah untuk 

    mendapatkan nilai kohesi (c) dan sudut geser dalam ( ) dari suatu sampel tanah,ᵠ

    serta sifat-sifat elastik tanah seperti modulus tegangan-tegangan (modulus

    elastis, (Hs), modulus geser ("), dan nilai banding angka  poisson (T). 4cuan yang

    digunakan pada metode pengujian triaksial untuk tanah kohesif dalam keadaan

    tanpa konsolidasi dan tanpa drainase yaitu pada '6 7#-1588-$??$ dan Pd *-11-

    $??

  • 8/16/2019 BAB 3jydtuytuitidktkihkkhktkfytjgy

    21/28

    35

    Gambar 3./ 4lat uji triaksial!egangan- tegangan yang bekerja pada benda uji dinotasikan % $ , % 1 dan % #.

    !egangan % $ disebut tegangan utama mayor (ma'or principal stress), tegangan % 1

    disebut teganagn utama minor (minor principal stress). !egangan utama tengan

    (intermediate principal stress) % 1 % #, merupakan teganagn kekang atau tegangan

    sel (confining stress). arenan tinjauanya hanya dua dimensi, tegangan % 1 sering

    tidak diperhitungkan. !egangan yang terjadi dari selisih % $  dan % # atau (% $  - % #)

    disebut teganaagn de+iator atau beda tegangan. %egangan aksial diukur selama

     penerapan tegangan de+iator. Perlu diperhatikan baha pemnambahan regangan

    akan menambah tampang melintanag benda uji. arena itu, koreksi penampang

     benda uji dalam menghitungg tegangan de+iator harus dilakukan. Uji triaksial

    dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu

    $) Uji triaksial !nconsolidated&!ndrained   (tak terkonsolidasi-tak terdrainase)(UU)

    1) Uji triaksial Consolidated&!ndrained  (terkonsolidasi-tak terdrainase) (@U)#) Uji triaksial Consolidated&drained  ( terkonsolidasi-terdrainase) (@D)

    Untuk uji UU, baik pada fase kompresi maupun pada fase de+iatorik keran

    ditutup, artinya tidak ada air yang keluar dari sampel benda uji. 'elama benda uji

    tidak diperbolehkannya keluar, benda uji tidak mengalami perubahan +olume

    sama sekali karena air diasumsikan incompressible !idak berubahnya perubahan

  • 8/16/2019 BAB 3jydtuytuitidktkihkkhktkfytjgy

    22/28

  • 8/16/2019 BAB 3jydtuytuitidktkihkkhktkfytjgy

    23/28

    37

    &ersamaan dengan proses ini, akan terjadi penambahan tegangan efektif 

    tanah akibat proses  shearing  pada fase undrained . &ila tanah tersaturasi

    sempurna, maka besarnya penambahan tegngan efektif tanah ini akan selalu

    sama tidak peduli berapapun besarnya tegangan kompresi pada fase

    unconsolidated ini adalah hal yang sangat logis, karena pada fase kompresi

    dan fase de+iatorik disini tidak ada perubahan angka poriFporositas dari benda

    uji, sehingga pada uji !nconsolidated !ndrained( benda uji memiliki nilai

    tegangan efektif yang sama untuk +ariasi tegangan kompresi yang berbeda.

    2asil tipikal dari pengukuran tegangan de+itorik selama pembebanan

    de+iatorik dapat dilihat dibaah ini.

    Gambar 3.12 !ipikal hasil uji UU (fase de+iatorik)

    erunuhan benda uji menurut criteria *ohr-@oulomb tergantung dari

    kekuatan maksimal benda uji, sehingga saat menggambarkan tegangan total

    di lingkaran *ohr, maka kita harus menggunakan tegangan de+iatorik 

    maksimal dari kur+a diatas. Pada saat puncak de+iatorik, benda uji akan

    mendapat tambahan tegangan aksial sebesr Qf  pada arah prinsipalnya. 6ilai

    ini tidak tergantung pada besarnya tegangan kompresi pada fase kompresi

    (consolidated)

    Dengan mengukur tegangan air pori, kita dapat menghitung tegangan

    efektif tanah, namun disini tidak perlu dilakukan, karena secara intuisi telah

    dijelaskan baha besarnya tegangan aksial tambahan Qf  yang diperlukan untuk 

    mencapai keruntuhan dari benda uji selalu konstan.

  • 8/16/2019 BAB 3jydtuytuitidktkihkkhktkfytjgy

    24/28

    38

    Gambar 3.13 Uji UU-!egangan pada fase de+iatorik (disaat rupture)

    2asil uji UU pada bidang teganan *ohr dapat digambarkan pada gambar 

     berikut ini

    Gambar 3.1 Diagram *ohr Uji UU

    Dengan melihat gambar diatas, maka akan didapat properti tanah untuk uji

    UU yaitu, kohesi tanah, sudut geser tanah dan sedut geser efektif tanah.

    3.).1 Analisis Hasil en#"ian

    1. %egangan aksial tanah, W untuk setiap beban yang dibaca, yaitu

    W B F Bo........................................................................................(#.$:)

    eterangan

    B Pemendekan benda uji yang terbaca arloji ukur (cm)

    Bo !inggi benda uji mula-mula (cm)

    1. Buas rata-rata tampang tanah, 4 pada setiap beban

  • 8/16/2019 BAB 3jydtuytuitidktkihkkhktkfytjgy

    25/28

    39

    4X 4o F $-W..................................................................................(#.$9)eterangan

    4X luas benda uji terkoreksi (cm1)

    4o luas penampang benda uji muka-mula (cm1

    )W regangan

    #. !egangan de+iator pada setiap bebanYQ (Q$ > Q #)................................................................................(#.$?)(Q$ > Q #) P F4X YQ

    eterangan

    P beban de+iator yang memecahkan sampel (kg)

    4X luas penampang terkoreksi (cm1)

    YQ tegangan de+iator (kgFcm1)Q# tegangan sel (kgFcm1)

    5. *odulus elastsitas Hs, poisoon rasio (T), dan modulus geser (") pada

    regangan aal hingga $,#E

    Hs  Δσ 

     Δε ...........................................................................................

    (#.17)

    T

    εh

    εv ............................................................................................

    (#.1$)

    "  Es

    2(1+ μ) .....................................................................................

    (#.11)

    eterangan

    YQ selisih tegangan

    YW selisih reganganWh regangan horizontalW+ regangan +ertikal

    8. !egangan utama mayor maksimum (Q$) dan minor (Q#) pada saat pecah!egangan utama minor Q# tegangan sel!egangan utama mayor Q$ tegangan normal, Q$ YQ / Q#

  • 8/16/2019 BAB 3jydtuytuitidktkihkkhktkfytjgy

    26/28

    40

    Gambar 3.1$ "rafik 2ubungan !egangan De+iator dengan %egangan

    Q #)F1 dan dengan jari-jari

    lingkaran sama dengan (Q$ > Q #)F1 pada ordinat.

    Gambar 3.1) "rafik Bingkaran *ohr "aris singgung persekutuan yang menyinggung lingkaran-lingkaran *ohr 

    adalah garis selubung (srength en+elop atau +ailure).  Potongan garis

  • 8/16/2019 BAB 3jydtuytuitidktkihkkhktkfytjgy

    27/28

    41

    selubung dengan sumbu +ertical merupakan nilai kohesi semu cu  dan Zu

    sudut garis selubung dengan sumbu mendatar adalah sudut geser intern

    semu Zu  .untuk mendapatkan nilai cu  dan Zu  dapat pula diperoleh

    menggunakan grafik dengan absis (Q$ > Q #)F1 dan ordinat (Q$ > Q #)F1. Pada

    masing-masing benda uji memberikan satu titik pada grafik diatas. "aris

    lurus penghubung pada titik-titik tersebut memotong sumbu +ertical pada

     jarak b (dari 7,7) dan membentuk sudut [ dengan sumbu mendatar, maka

    nilai cu dan Zu dapat dihitung dari hubungan di baah ini

    Gambar 3.1, @ara *enentukan 6ilai c dan Z

    'in Zu tg [.............................................................................(#.1#)cu bF cos Zueterangan

    [ kemiringan garis

    3., KEADATAN TANAH STANDART ROKTOR TEST4

    3.,.1 Te%ri Ke!a5a'an Tanah S'an5ar' r%6k'%r Tes'4

    3.,.2 Analisis Hasil en#"ian

    $. &erat +olume tanah basah (kepadatan tanah)

    A (W  2−W  1)

    ..................................................................................(#.15)

    eterangan

    A berat +olume tanah basah (grFcm#)

    $ berat cetakan

    1 berat cetakan / tanah basah

    1. &erat +olume kering

  • 8/16/2019 BAB 3jydtuytuitidktkihkkhktkfytjgy

    28/28

    42

    Ad γ 

    1+w .......................................................................................

    (#.18)

    eterangan

    Ad berat +olume tanah kering (grFcm#)

    A berat +olume tanah basah (grFcm#)

    kadar air tanah (dalam desimal)

    #. &erat +olume kering untuk derajat kejenuhan $77E

    Ad G s × γ w

    1+e  Gs×γ w

    (1+e )×w

    ................................................................(#.1