No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

143
No. : 00058/2.0162-00/BS/06/0382/1/VI/2020 25 Juni 2020 Kepada Yth. PT MULTIPOLAR Tbk Menara Matahari Lt. 20 21 Boulevard Palem Raya 7 Lippo Karawaci 1100 Tangerang 15811 U.p. : Direksi Hal : Pendapat Kewajaran atas Transaksi Akuisisi Dengan hormat, PT Multipolar Tbk (selanjutnya disebut “Perseroan”) dan PT Prima Cakrawala Sentosa (selanjutnya disebut “PCS”), entitas anak Perseroan dengan kepemilikan efektif sebesar 100,00% pada tanggal 31 Desember 2019, telah melakukan beberapa aksi korporasi dengan rincian sebagai berikut: Pada tanggal 25 Juni 2020, Perseroan telah melakukan penyelesaian pelaksanaan pengalihan saham PT Multi Prima Sejahtera Tbk (selanjutnya disebut “ LPIN”) dari PT Inti Anugrah Pratama (selanjutnya disebut “IAP”) sejumlah 347.246.400 lembar saham yang mewakili 81,71% dari seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh dalam LPIN dengan nilai transaksi sebesar Rp 238,56 miliar (selanjutnya disebut “Transaksi Pembelian Saham LPIN”), dimana pada tanggal 18 Juni 2020, Perseroan dan IAP telah menandatangani Perjanjian Pengikatan Jual Beli Saham (selanjutnya disebut “PPJB LPIN”) sehubungan dengan Transaksi Pembelian Saham LPIN. Berdasarkan Akta Jual Beli Saham No. 101 tanggal 25 Juni 2020 yang dibuat di hadapan Notaris Sriwi Bawana Nawaksari, S.H., M.Kn., Notaris di Kabupaten Tangerang (selanjutnya disebut “AJB TPM”), PCS telah melakukan pembelian saham PT Tahta Putera Manunggal (selanjutnya disebut “TPM”) dari IAP sejumlah 2.344.000 lembar saham yang mewakili 46,88% dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam TPM dengan nilai transaksi sebesar Rp 90,25 miliar (selanjutnya disebut Transaksi Pembelian Saham TPM”). Berdasarkan Akta Jual Beli Saham No. 97 tanggal 25 Juni 2020 yang dibuat di hadapan Notaris Sriwi Bawana Nawaksari, S.H., M.Kn., Notaris di Kabupaten Tangerang (selanjutnya disebut “AJB AI”), PCS telah melakukan akuisisi saham PT Anekatrada Indotama (selanjutnya disebut “AI”) dari IAP sejumlah 106.655 lembar saham yang mewakili 83,00% dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam AI dengan nilai transaksi sebesar Rp 130,50 miliar (selanjutnya disebut “Transaksi Akuisisi AI”).

Transcript of No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

Page 1: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

No. : 00058/2.0162-00/BS/06/0382/1/VI/2020 25 Juni 2020 Kepada Yth. PT MULTIPOLAR Tbk Menara Matahari Lt. 20 – 21 Boulevard Palem Raya 7 Lippo Karawaci 1100 Tangerang 15811 U.p. : Direksi Hal : Pendapat Kewajaran atas Transaksi Akuisisi Dengan hormat, PT Multipolar Tbk (selanjutnya disebut “Perseroan”) dan PT Prima Cakrawala Sentosa (selanjutnya disebut “PCS”), entitas anak Perseroan dengan kepemilikan efektif sebesar 100,00% pada tanggal 31 Desember 2019, telah melakukan beberapa aksi korporasi dengan rincian sebagai berikut:

• Pada tanggal 25 Juni 2020, Perseroan telah melakukan penyelesaian pelaksanaan pengalihan saham PT Multi Prima Sejahtera Tbk (selanjutnya disebut “LPIN”) dari PT Inti Anugrah Pratama (selanjutnya disebut “IAP”) sejumlah 347.246.400 lembar saham yang mewakili 81,71% dari seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh dalam LPIN dengan nilai transaksi sebesar Rp 238,56 miliar (selanjutnya disebut “Transaksi Pembelian Saham LPIN”), dimana pada tanggal 18 Juni 2020, Perseroan dan IAP telah menandatangani Perjanjian Pengikatan Jual Beli Saham (selanjutnya disebut “PPJB – LPIN”) sehubungan dengan Transaksi Pembelian Saham LPIN.

• Berdasarkan Akta Jual Beli Saham No. 101 tanggal 25 Juni 2020 yang dibuat di hadapan Notaris Sriwi Bawana Nawaksari, S.H., M.Kn., Notaris di Kabupaten Tangerang (selanjutnya disebut “AJB – TPM”), PCS telah melakukan pembelian saham PT Tahta Putera Manunggal (selanjutnya disebut “TPM”) dari IAP sejumlah 2.344.000 lembar saham yang mewakili 46,88% dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam TPM dengan nilai transaksi sebesar Rp 90,25 miliar (selanjutnya disebut “Transaksi Pembelian Saham TPM”).

• Berdasarkan Akta Jual Beli Saham No. 97 tanggal 25 Juni 2020 yang dibuat di hadapan Notaris Sriwi Bawana Nawaksari, S.H., M.Kn., Notaris di Kabupaten Tangerang (selanjutnya disebut “AJB – AI”), PCS telah melakukan akuisisi saham PT Anekatrada Indotama (selanjutnya disebut “AI”) dari IAP sejumlah 106.655 lembar saham yang mewakili 83,00% dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam AI dengan nilai transaksi sebesar Rp 130,50 miliar (selanjutnya disebut “Transaksi Akuisisi AI”).

Page 2: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

2

• Berdasarkan Akta Jual Beli Saham No. 99 tanggal 25 Juni 2020 yang dibuat di hadapan Notaris Sriwi Bawana Nawaksari, S.H., M.Kn., Notaris di Kabupaten Tangerang (selanjutnya disebut “AJB – CCP”), PCS telah melakukan akuisisi saham PT Cahaya Citra Permai (selanjutnya disebut “CCP”) dari IAP sejumlah 499 lembar saham yang mewakili 99,80% dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam CCP dengan nilai transaksi sebesar Rp 86,70 miliar (selanjutnya disebut “Transaksi Akuisisi CCP”).

Berdasarkan keterangan yang diperoleh dari manajemen Perseroan, Transaksi Pembelian Saham TPM, Transaksi Akuisisi AI, dan Transaksi Akuisisi CCP merupakan satu kesatuan transaksi yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya dan selanjutnya secara bersama-sama disebut “Transaksi Akuisisi CC”. Transaksi Pembelian Saham LPIN dan Transaksi Akuisisi CC selanjutnya secara bersama-sama disebut “Transaksi Akuisisi”. Sehubungan dengan Transaksi Akuisisi tersebut, manajemen Perseroan telah menunjuk Kantor Jasa Penilai Publik (selanjutnya disebut “KJPP”) Kusnanto & rekan (selanjutnya disebut “KR” atau “kami”) untuk memberikan pendapat sebagai penilai independen atas kewajaran Transaksi Akuisisi sesuai dengan surat penawaran kami No. KR/200515- 001 tanggal 15 Mei 2020 yang telah disetujui oleh manajemen Perseroan. Selanjutnya, kami sebagai KJPP resmi berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No. 2.19.0162 tanggal 15 Juli 2019 dan terdaftar sebagai kantor jasa profesi penunjang pasar modal di Otoritas Jasa Keuangan (selanjutnya disebut “OJK”) dengan Surat Tanda Terdaftar Profesi Penunjang Pasar Modal dari OJK No. STTD.PB-02/PM.22/2018 (penilai bisnis), menyampaikan pendapat kewajaran (fairness opinion) (selanjutnya disebut “Pendapat Kewajaran”) atas Transaksi Akuisisi. ALASAN DAN LATAR BELAKANG TRANSAKSI AKUISISI Perseroan merupakan sebuah perseroan terbatas berstatus perusahaan terbuka (publicly-held company), didirikan dan menjalankan kegiatan usahanya di Indonesia. Ruang lingkup kegiatan usaha Perseroan terutama bergerak dalam bidang jasa telekomunikasi, industri informatika, perdagangan umum termasuk perdagangan impor, ekspor, interinsulair, lokal dan retail (eceran), jasa pengembangan dan pengelolaan properti/real estate, menyewakan ruang-ruang dalam bangunan dan investasi. Perseroan berdomisili di Menara Matahari Lantai 20 – 21, Boulevard Palem Raya 7, Lippo Karawaci 1100, Tangerang 15811, dengan nomor telepon: (021) 546 8888, nomor faksimile: (021) 547 5301, dan website: www.multipolar-group.com.

Page 3: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

3

LPIN merupakan sebuah perseroan terbatas berstatus perusahaan terbuka (publicly-held company), didirikan dan menjalankan kegiatan usahanya di Indonesia. Ruang lingkup kegiatan usaha LPIN meliputi melakukan kegiatan industri suku cadang dan aksesori kendaraan bermotor roda empat atau lebih, melakukan kegiatan perdagangan besar mesin, melakukan kegiatan pertanian taman hias dan pengembangbiakan tanaman, melakukan kegiatan penunjang pertanian, melakukan kegiatan aktivitas profesional, ilmiah, dan teknis lainnya, dan melakukan penyertaan dalam perusahaan-perusahaan dan/atau badan hukum lain. LPIN memulai operasi komersial pada tahun 1987. Berdasarkan keterangan yang diperoleh dari manajemen Perseroan, struktur kepemilikan LPIN pada entitas anak dan entitas asosiasi LPIN pada tanggal 31 Desember 2019 adalah sebagai berikut:

MSI merupakan sebuah perseroan terbatas berstatus tertutup (privately-held company), didirikan dan menjalankan kegiatan usahanya di Indonesia. Ruang lingkup kegiatan usaha MSI adalah perdagangan barang hasil pertanian, perkebunan, hasil tambang, alat teknik, mekanikal, dan elektrikal. Berdasarkan keterangan yang diperoleh dari manajemen Perseroan, sampai dengan tanggal laporan ini, MSI tidak aktif melakukan kegiatan operasional secara komersial. MUW merupakan sebuah perseroan terbatas berstatus tertutup (privately-held company), didirikan dan menjalankan kegiatan usahanya di Indonesia. Ruang lingkup kegiatan usaha MUW adalah perdagangan besar hasil pertanian, perkebunan, petenakan hewan hidup, perdagangan reparasi, perawatan sepeda motor, perdagangan suku cadang, aksesoris sepeda motor, perdagangan suku cadang, dan aksesoris mobil. Berdasarkan keterangan yang diperoleh dari manajemen Perseroan, sampai dengan tanggal laporan ini, MUW tidak aktif melakukan kegiatan operasional secara komersial. WLK merupakan sebuah perseroan terbatas berstatus tertutup (privately-held company), didirikan dan menjalankan kegiatan usahanya di Indonesia. Ruang lingkup kegiatan usaha WLK adalah memproduksi berbagai jenis kabel, seperti kabel telepon dan kabel listrik. Berdasarkan keterangan yang diperoleh dari manajemen Perseroan, sampai dengan tanggal laporan ini, WLK tidak aktif melakukan kegiatan operasional secara komersial.

100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 30,00%

0,00% 0,01% 99,99%

30,00% 0,00% 0,00%

73,33% 75,00% 25,00%

11,57%

PT Maxx Coffee

Prima (MCP)

PT Multi Prima

Sejahtera Tbk (LPIN)

PT Multi Usaha

Wisesa (MUW)

PT Walsin Lippo

Industries (WLI)

PT Metropolitan

Sinar Indah (MSI)

PT Champion Multi

Usaha (CMU)

PT Walsin Lippo

Kabel (WLK)

PT Cipta Selaras

Maju Jaya (CSMJ)

PT Karya Indah

Selaras Jaya (KISJ)

PT Bintang Sinar

Fortuna (BSF)

PT Cipta Global

Internasional (CGI)

Page 4: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

4

CSMJ merupakan sebuah perseroan terbatas berstatus tertutup (privately-held company), didirikan dan menjalankan kegiatan usahanya di Indonesia. Ruang lingkup kegiatan usaha CSMJ adalah developer dan perdagangan alat-alat perfilman. Berdasarkan keterangan yang diperoleh dari manajemen Perseroan, sampai dengan tanggal laporan ini, CSMJ tidak aktif melakukan kegiatan operasional secara komersial. BSF merupakan sebuah perseroan terbatas berstatus tertutup (privately-held company), didirikan dan menjalankan kegiatan usahanya di Indonesia. Ruang lingkup kegiatan usaha BSF adalah real estat yang dimiliki sendiri atau sewa. Berdasarkan keterangan yang diperoleh dari manajemen Perseroan, sampai dengan tanggal laporan ini, BSF tidak aktif melakukan kegiatan operasional secara komersial. MCP merupakan sebuah perseroan terbatas berstatus tertutup (privately-held company), didirikan dan menjalankan kegiatan usahanya di Indonesia. Ruang lingkup kegiatan usaha MCP adalah bergerak dalam bidang penyediaan makanan dan minuman, baik berbentuk restoran, bar atau kafe, serta dapat pula menyelenggarakan pertunjukan atau hiburan sebagai pelengkap. Saat ini, MCP mengoperasikan beberapa gerai kopi dengan merek Maxx Coffee dan Maxx Corner. CGI merupakan sebuah perseroan terbatas berstatus tertutup (privately-held company), didirikan dan menjalankan kegiatan usahanya di Indonesia. Ruang lingkup kegiatan usaha CGI adalah perdagangan dan jasa bahan bangunan, konstruksi, jasa konsultasi dan manajemen. Berdasarkan keterangan yang diperoleh dari manajemen Perseroan, sampai dengan tanggal laporan ini, CGI tidak aktif melakukan kegiatan operasional secara komersial. CMU merupakan sebuah perseroan terbatas berstatus tertutup (privately-held company), didirikan dan menjalankan kegiatan usahanya di Indonesia. Ruang lingkup kegiatan usaha CMU adalah perdagangan dan jasa alat teknik, mekanikal, elektrikal, suku cadang kendaraan bermotor, hasil pertanian, dan perkebunan. Berdasarkan keterangan yang diperoleh dari manajemen Perseroan, sampai dengan tanggal laporan ini, CMU tidak aktif melakukan kegiatan operasional secara komersial. KISJ merupakan sebuah perseroan terbatas berstatus tertutup (privately-held company), didirikan dan menjalankan kegiatan usahanya di Indonesia. Ruang lingkup kegiatan usaha KISJ adalah developer dan perdagangan alat-alat perfilman. Berdasarkan keterangan yang diperoleh dari manajemen Perseroan, sampai dengan tanggal laporan ini, KISJ tidak aktif melakukan kegiatan operasional secara komersial. WLI merupakan sebuah perseroan terbatas berstatus tertutup (privately-held company), didirikan dan menjalankan kegiatan usahanya di Indonesia. Ruang lingkup kegiatan usaha WLI adalah dalam bidang pembuatan kawat beton pratekan relaksasi rendah dan untaian, kawat baja galvanis dan untaian, batang dan kawat alumunium (EC dan Alloy Grade), alumunium bare conductor (AAC, AAAC, dan ASCR). MSI, MUW, WLK, CSMJ, BSF, MCP, CGI, CMU, KISJ, dan WLI selanjutnya secara Bersama-sama disebut “Entitas Anak dan Entitas Asosiasi LPIN”.

Page 5: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

5

PT Ciptadana Capital (selanjutnya disebut “CC”) merupakan sebuah perseroan terbatas berstatus tertutup (privately-held company), didirikan dan menjalankan kegiatan usahanya di Indonesia. Ruang lingkup kegiatan usaha CC antara lain meliputi perantara perdagangan, industri, pembangunan, pertambangan, agrobisnis, angkutan, jasa, dan percetakan. Saat ini, kegiatan utama CC adalah sebagai penyedia jasa konsultasi manajemen dan sebagai entitas investasi. CC mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1989. Berdasarkan keterangan yang diperoleh dari manajemen Perseroan, struktur kepemilikan IAP pada CC dan entitas anak dan entitas asosiasi CC pada tanggal 31 Desember 2019 adalah sebagai berikut:

TPM merupakan sebuah perseroan terbatas berstatus tertutup (privately-held company), didirikan dan menjalankan kegiatan usahanya di Indonesia. Ruang lingkup kegiatan usaha TPM antara lain melaksanakan perdagangan besar dan eceran, real estat, dan aktivitas profesional, ilmiah, dan teknis. AI merupakan sebuah perseroan terbatas berstatus tertutup (privately-held company), didirikan dan menjalankan kegiatan usahanya di Indonesia. Ruang lingkup kegiatan usaha AI adalah antara lain melaksanakan perdagangan besar dan eceran, real estat, dan aktivitas profesional, ilmiah, dan teknis. CCP merupakan sebuah perseroan terbatas berstatus tertutup (privately-held company), didirikan dan menjalankan kegiatan usahanya di Indonesia. Ruang lingkup kegiatan usaha CCP antara lain melaksanakan perdagangan, perindustrian, perbengkelan, pengangkutan darat, pembangunan, pertambangan, pertanian, percetakan, dan jasa.

100,00% 100,00% 99,82%

0,00% 0,00%

PT Inti Anugrah

Pratama (IAP)

99,80% 46,88% 83,00%

PT Cahaya Citra

Permai (CCP)

PT Tahta Putera

Manunggal

(TPM)

PT Anekatrada

Indotama (AI)

PT Tunas Jaya

Investama

(TJI)

6,84% 15,16% 12,38%

PT Ciptadana Capital

(CC)

100,00% 100,00% 100,00%

PT Ciptadana

Sekuritas Asia

(CSA)

PT Ciptadana

Multifinance

(CMF)

PT Ciptadana Aset

Management

(CAM)

PT Ciptadana Investa

Prima

(CIP)

PT Ciptadana

Capital Asia Pte. Ltd

(CCA)

40,00% 16,88% 42,79%

PT Ovo Finance

Indonesia

(OFI)

PT Cinemaxx Global

Pacific

(CGP)

PT Max Coffee Prima

(MCP)

PT Surya Properti

(SP)

PT Bumi Pakuan

Permai

(BPP)

PT Kustodian Sentral

Efek Indonesia

(KSEI)

PT Pemeringkat Efek

Indonesia

(Pefindo)

PT Bursa Efek

Indonesia

(BEI)

Page 6: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

6

CSA merupakan sebuah perseroan terbatas berstatus tertutup (privately-held company), didirikan dan menjalankan kegiatan usahanya di Indonesia. Ruang lingkup kegiatan usaha CSA adalah menjalankan usaha selaku perantara pedagang efek dan penjamin emisi efek. CSA memperoleh ijin dari OJK untuk melakukan kegiatan sebagai penjamin emisi efek dengan No. KEP.01/PM/PEE/2006 tanggal 20 Januari 2006. Pada tanggal 1 Maret 2006 CSA telah menerima Surat Persetujuan Anggota Bursa (selanjutnya disebut “SPAB”) dari PT Bursa Efek Indonesia (selanjutnya disebut “BEI”) melalui surat No. SPAB-240/JATS/BEJ.ANG/03-2006 sehingga CSA diperkenankan untuk melakukan aktivitas perdagangan efek di BEI. CSA juga memperoleh izin untuk melakukan transaksi marjin dari BEI melalui surat No. PENG-150/BEJ-ANG/08-2006 tanggal 4 Agustus 2006. CMF merupakan sebuah perseroan terbatas berstatus tertutup (privately-held company), didirikan dan menjalankan kegiatan usahanya di Indonesia. Ruang lingkup kegiatan usaha CMF adalah menjalankan usaha di bidang pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana atau barang modal yang mencakup antara lain pembiayaan investasi, pembiayaan modal kerja, pembiayaan multiguna dan sewa operasi. CMF memperoleh izin usaha sebagai perusahaan pembiayaan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. 5521/KMK.01711/1994 tanggal 14 Oktober 1994. Saat ini, kegiatan utama CMF meliputi sewa pembiayaan, pembiayaan konsumen, dan anjak piutang. CAM merupakan sebuah perseroan terbatas berstatus tertutup (privately-held company), didirikan dan menjalankan kegiatan usahanya di Indonesia. Ruang lingkup kegiatan usaha CAM meliputi manajer investasi. CAM memulai kegiatan operasi komersialnya pada bulan April 1992. CAM memperoleh ijin usaha sebagai manajer investasi dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal atas nama Menteri Keuangan Republik Indonesia melalui surat No. KEP-06/PM/MI/1997 tanggal 21 Agustus 1997. CIP merupakan sebuah perseroan terbatas berstatus tertutup (privately-held company), didirikan dan menjalankan kegiatan usahanya di Indonesia. Ruang lingkup kegiatan usaha CIP adalah perdagangan, jasa, pembangunan, perindustrian, pertanian, percetakan, perbengkelan, dan pengangkutan darat. CCA merupakan sebuah perseroan terbatas berstatus tertutup (privately-held company), didirikan dan menjalankan kegiatan usahanya di Indonesia. Ruang lingkup kegiatan usaha CIP adalah melakukan penyertaan dalam perusahaan-perusahaan dan/atau badan hukum lain. Berdasarkan keterangan yang diperoleh dari manajemen Perseroan, sampai dengan tanggal laporan ini, CCA tidak aktif melakukan kegiatan operasional secara komersial. TJI merupakan sebuah perseroan terbatas berstatus tertutup (privately-held company), didirikan dan menjalankan kegiatan usahanya di Indonesia. Ruang lingkup kegiatan usaha TJI meliputi perdagangan dan jasa. OFI merupakan sebuah perseroan terbatas berstatus tertutup (privately-held company), didirikan dan menjalankan kegiatan usahanya di Indonesia. Ruang lingkup kegiatan usaha OFI adalah bidang pembiayaan, yang meliputi pembiayaan investasi, pembiayaan modal kerja, pembiayaan multiguna, sewa operasi, dan pembiayaan lainnya.

Page 7: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

7

CGP merupakan sebuah perseroan terbatas berstatus tertutup (privately-held company), didirikan dan menjalankan kegiatan usahanya di Indonesia. Ruang lingkup kegiatan usaha CGP terutama meliputi pembuatan dan perekaman video, pembuatan film program televisi, jasa bioskop, ekspor dan impor film. Saat ini, CGP berusaha dalam industri bioskop dan penyediaan makanan dan minuman. MCP merupakan sebuah perseroan terbatas berstatus tertutup (privately-held company), didirikan dan menjalankan kegiatan usahanya di Indonesia. Ruang lingkup kegiatan usaha MCP adalah bergerak dalam bidang penyediaan makanan dan minuman, baik berbentuk restoran, bar atau kafe, serta dapat pula menyelenggarakan pertunjukan atau hiburan sebagai pelengkap. Saat ini, MCP mengoperasikan beberapa gerai kopi dengan merek Maxx Coffee dan Maxx Corner. SP merupakan sebuah perseroan terbatas berstatus tertutup (privately-held company), didirikan dan menjalankan kegiatan usahanya di Indonesia. Ruang lingkup kegiatan usaha SP adalah investasi, pembangunan, jasa, industri, perdagangan, pengangkutan, pertanian, percetakan, dan perbengkelan. BPP merupakan sebuah perseroan terbatas berstatus tertutup (privately-held company), didirikan dan menjalankan kegiatan usahanya di Indonesia. Ruang lingkup kegiatan usaha BPP adalah investasi, pembangunan, jasa, industri, perdagangan, pengangkutan, pertanian, percetakan, dan perbengkelan. CSA, CMF, CAM, CIP, CCA, TJI, OFI, CGP, MCP, SP, dan BPP selanjutnya secara bersama-sama disebut “Entitas Anak dan Entitas Asosiasi CC”. Perseroan memandang sektor usaha di bidang industri kabel dan suku cadang otomotif memiliki prospek yang menjanjikan. Industri kabel diperkirakan akan mengalami pertumbuhan permintaan sejalan dengan kebijakan Pemerintah Indonesia yang menargetkan rasio elektrifikasi menjadi 100% dan juga proyek nasional 35 Gigawatt yang sudah dimulai beberapa tahun yang lalu yang akan terus meningkatkan pertumbuhan jaringan transmisi listrik secara nasional. Industri suku cadang otomotif khususnya di sektor purna jual diyakini memiliki potensi pertumbuhan yang menjanjikan sejalan dengan meningkatnya pertumbuhan penetrasi dari kendaraan bermotor baik roda dua maupun roda empat di Indonesia. LPIN memberikan peluang kepada Perseroan untuk berinvestasi dan mengkapitalisasi potensi yang ada di industri kabel dan suku cadang otomotif. Hal ini sejalan dengan strategi Perseroan untuk mencari peluang-peluang investasi di sektor-sektor yang menjanjikan, khususnya di Indonesia. Perseroan berkeyakinan bahwa sumber daya yang dimiliki manajemen Perseroan dapat membantu LPIN untuk meningkatkan kinerjanya pada masa yang akan datang dan mengidentifikasi peluang-peluang baru yang dapat diraih oleh LPIN, yang diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi Perseroan dan juga pemangku kepentingan Perseroan. Dengan demikian, Perseroan telah melakukan Transaksi Pembelian Saham LPIN. Pada tanggal 18 Juni 2020, Perseroan dan IAP telah menandatangani PPJB – LPIN sehubungan dengan Transaksi Pembelian Saham LPIN.

Page 8: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

8

Setelah Transaksi Pembelian Saham LPIN menjadi efektif, Perseroan mengharapkan potensi sinergi LPIN dengan portofolio lainnya yang dimiliki Perseroan, seperti akses terhadap jaringan distribusi yang luas serta pengalaman dan keahlian yang baru yang dapat dibagikan manajemen Perseroan kepada manajemen LPIN untuk memperkuat model bisnis, implementasi strategi kegiatan operasional dan manajemen risiko, serta kemudahan akses keuangan. Selanjutnya, Perseroan juga memandang sektor keuangan di Indonesia memiliki prospek akan berkembang sejalan dengan rencana Pemerintah Indonesia untuk meningkatkan keuangan inklusif (financial inclusion) terhadap seluruh masyarakat di Indonesia. Hal ini sejalan dengan prospek usaha yang dijalankan oleh CC, yang bergerak dalam bidang keuangan. Perseroan memandang sektor keuangan di Indonesia memiliki prospek akan berkembang sejalan dengan rencana Pemerintah Indonesia untuk meningkatkan keuangan inklusif (financial inclusion) terhadap seluruh masyarakat di Indonesia. Hal ini sejalan dengan prospek usaha yang dijalankan oleh CC, yang bergerak dalam bidang keuangan. Dengan demikian, untuk menambah portofolio Perseroan dalam bidang keuangan, PCS telah melakukan Transaksi Akuisisi CC. Pada tanggal 18 Juni 2020, PCS dan IAP telah menandatangani Perjanjian Pengikatan Jual Beli Saham (selanjutnya disebut “PPJB – TPM”) sehubungan dengan Transaksi Pembelian Saham TPM, Perjanjian Pengikatan Jual Beli Saham (selanjutnya disebut “PPJB – AI”) sehubungan dengan Transaksi Akuisisi AI, dan Perjanjian Pengikatan Jual Beli Saham (selanjutnya disebut “PPJB – CCP”) sehubungan dengan Transaksi Akuisisi CCP. CC merupakan perusahaan jasa keuangan yang terintegrasi mulai dari sekuritas, manajer investasi, perantara pedagang efek dan penjamin emisi efek, penyedia jasa konsultasi manajemen, dan perusahaan pembiayaan. Perseroan menilai bahwa CC memiliki nama baik yang dipercaya oleh klien-klien dan nasabah-nasabahnya baik di dalam negeri maupun luar negeri. Kepercayaan tersebut telah dibangun CC selama kurang lebih 30 tahun sejak beroperasi secara komersial. Perseroan berpendapat lini-lini usaha yang dijalankan oleh CC dapat melengkapi lini usaha keuangan yang dimiliki Perseroan. Dengan demikian, setelah Transaksi Akuisisi CC menjadi efektif, Perseroan mengharapkan dapat mengimplementasikan keahlian dan pengalaman yang dimiliki oleh manajemen Perseroan dalam bidang jasa keuangan untuk meningkatkan kinerja keuangan konsolidasian CC, yang pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan kinerja keuangan konsolidasian Perseroan dan memberikan nilai tambah bagi seluruh pemegang saham Perseroan. Setelah Transaksi Akuisisi CC menjadi efektif, Perseroan mengharapkan dapat menciptakan potensi sinergi, termasuk akses terhadap jaringan distribusi dari jasa-jasa keuangan dan usaha ritel yang telah dimiliki oleh Perseroan, potensi untuk cross selling produk-produk keuangan yang ditawarkan oleh CC ke basis konsumen di dalam Perseroan, dan dapat mendukung memperkuat model bisnis, implementasi strategi kegiatan operasional dan manajemen risiko, serta kemudahan akses keuangan.

Page 9: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

9

Alasan dilakukannya Transaksi Akuisisi adalah sebagai berikut:

• Perseroan memandang sektor usaha di bidang industri kabel dan suku cadang otomotif memiliki prospek yang menjanjikan. Industri kabel diperkirakan akan mengalami pertumbuhan permintaan sejalan dengan kebijakan Pemerintah Indonesia yang menargetkan rasio elektrifikasi menjadi 100% dan juga proyek nasional 35 Gigawatt yang sudah dimulai beberapa tahun yang lalu yang akan terus meningkatkan pertumbuhan jaringan transmisi listrik secara nasional. Industri suku cadang otomotif khususnya di sektor purna jual diyakini memiliki potensi pertumbuhan yang menjanjikan sejalan dengan meningkatnya pertumbuhan penetrasi dari kendaraan bermotor baik roda dua maupun roda empat di Indonesia.

• LPIN memberikan peluang kepada Perseroan untuk berinvestasi dan mengkapitalisasi potensi yang ada di industri kabel dan suku cadang otomotif. Hal ini sejalan dengan strategi Perseroan untuk mencari peluang-peluang investasi di sektor-sektor yang menjanjikan, khususnya di Indonesia. Perseroan berkeyakinan bahwa sumber daya yang dimiliki manajemen Perseroan dapat membantu LPIN untuk meningkatkan kinerjanya pada masa yang akan datang dan mengidentifikasi peluang-peluang baru yang dapat diraih oleh LPIN, yang diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi Perseroan dan juga pemangku kepentingan Perseroan. Dengan demikian, Perseroan telah melakukan Transaksi Pembelian Saham LPIN.

• Setelah Transaksi Pembelian Saham LPIN menjadi efektif, Perseroan mengharapkan potensi sinergi LPIN dengan portofolio lainnya yang dimiliki Perseroan, seperti akses terhadap jaringan distribusi yang luas serta pengalaman dan keahlian yang baru yang dapat dibagikan manajemen Perseroan kepada manajemen LPIN untuk memperkuat model bisnis, implementasi strategi kegiatan operasional dan manajemen risiko, serta kemudahan akses keuangan.

• Perseroan memandang sektor keuangan di Indonesia memiliki prospek akan berkembang sejalan dengan rencana Pemerintah Indonesia untuk meningkatkan keuangan inklusif (financial inclusion) terhadap seluruh masyarakat di Indonesia. Hal ini sejalan dengan prospek usaha yang dijalankan oleh CC, yang bergerak dalam bidang keuangan. Dengan demikian, untuk menambah portofolio Perseroan dalam bidang keuangan, Perseroan telah melakukan Transaksi Akuisisi CC.

• CC merupakan perusahaan jasa keuangan yang terintegrasi mulai dari sekuritas, manajer investasi, perantara pedagang efek dan penjamin emisi efek, penyedia jasa konsultasi manajemen, dan perusahaan pembiayaan. Perseroan menilai bahwa CC memiliki nama baik yang dipercaya oleh klien-klien dan nasabah-nasabahnya baik di dalam negeri maupun luar negeri. Kepercayaan tersebut telah dibangun CC selama kurang lebih 30 tahun sejak beroperasi secara komersial.

Page 10: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

10

• Perseroan berpendapat lini-lini usaha yang dijalankan oleh CC dapat melengkapi lini usaha keuangan yang dimiliki Perseroan. Dengan demikian, setelah Transaksi Akuisisi CC menjadi efektif, Perseroan mengharapkan dapat mengimplementasikan keahlian dan pengalaman yang dimiliki oleh manajemen Perseroan dalam bidang jasa keuangan untuk meningkatkan kinerja keuangan konsolidasian CC, yang pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan kinerja keuangan konsolidasian Perseroan dan memberikan nilai tambah bagi seluruh pemegang saham Perseroan.

• Setelah Transaksi Akuisisi CC menjadi efektif, Perseroan mengharapkan dapat menciptakan potensi sinergi, termasuk akses terhadap jaringan distribusi dari jasa-jasa keuangan dan usaha ritel yang telah dimiliki oleh Perseroan, potensi untuk cross selling produk-produk keuangan yang ditawarkan oleh CC ke basis konsumen di dalam Perseroan, dan dapat mendukung memperkuat model bisnis, implementasi strategi kegiatan operasional dan manajemen risiko, serta kemudahan akses keuangan.

Berdasarkan keterangan yang diperoleh dari manajemen Perseroan, mengingat IAP merupakan pihak yang terafiliasi dengan Perseroan, maka Transaksi Akuisisi tersebut merupakan transaksi afiliasi, sehingga Perseroan harus memenuhi Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.1 tentang “Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu” yang

dimuat dalam Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep‑412/BL/2009 tanggal 25 November 2009 (selanjutnya disebut “Peraturan IX.E.1”). Selanjutnya, berdasarkan laporan keuangan konsolidasian Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (selanjutnya disebut “KAP”) Amir Abadi Jusuf, Aryanto, Mawar & Rekan (selanjutnya disebut “AAJAMR”), nilai buku ekuitas Perseroan adalah sebesar Rp 5.263,35 miliar. Selanjutnya, berdasarkan PPJB – LPIN, AJB – TPM, AJB – AI, dan AJB – CCP, keseluruhan nilai transaksi atas Transaksi Akuisisi adalah sebesar Rp 546,00 miliar. Dengan demikian, jumlah nilai transaksi dari Transaksi Akuisisi tersebut mencerminkan kurang dari 20,00% nilai ekuitas Perseroan per tanggal 31 Desember 2019 sehingga berdasarkan keterangan yang diperoleh dari manajemen Perseroan, Transaksi Akuisisi bukan merupakan transaksi material sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.2 tentang “Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama” yang dimuat dalam Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-614/BL/2011 tanggal 28 November 2011. Untuk transaksi yang tergolong dalam kategori transaksi afiliasi, Peraturan IX.E.1 mensyaratkan adanya laporan pendapat kewajaran atas transaksi tersebut, yang disiapkan oleh penilai independen. Dengan demikian, dalam rangka pelaksanaan Transaksi Akuisisi tersebut, maka Perseroan menunjuk penilai independen, KR untuk memberikan Pendapat Kewajaran atas Transaksi Akuisisi. Selanjutnya, Pendapat Kewajaran ini hanya dapat digunakan sehubungan dengan Transaksi Akuisisi dan tidak dapat digunakan untuk kepentingan lainnya. Pendapat Kewajaran ini juga tidak dimaksudkan untuk memberikan rekomendasi untuk menyetujui atau tidak menyetujui Transaksi Akuisisi atau mengambil tindakan tertentu atas Transaksi Akuisisi.

Page 11: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

11

OBJEK TRANSAKSI PENDAPAT KEWAJARAN Objek transaksi dalam Pendapat Kewajaran atas Transaksi Akuisisi adalah sebagai berikut:

• Transaksi dimana Perseroan telah melakukan penyelesaian pelaksanaan pengalihan saham LPIN dari IAP sejumlah 347.246.400 lembar saham yang mewakili 81,71% dari seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh dalam LPIN dengan nilai transaksi sebesar Rp 238,56 miliar, dimana pada tanggal 18 Juni 2020, Perseroan dan IAP telah menandatangani PPJB – LPIN sehubungan dengan Transaksi Pembelian Saham LPIN.

• Transaksi dimana PCS telah melakukan pembelian saham TPM dari IAP sejumlah 2.344.000 lembar saham yang mewakili 46,88% dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam TPM dengan nilai transaksi sebesar Rp 90,25 miliar sehubungan dengan Transaksi Pembelian Saham TPM.

• Transaksi dimana PCS telah melakukan akuisisi saham AI dari IAP sejumlah 106.655 lembar saham yang mewakili 83,00% dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam AI dengan nilai transaksi sebesar Rp 130,50 miliar sehubungan dengan Transaksi Akuisisi AI.

• Transaksi dimana PCS telah melakukan akuisisi saham CCP dari IAP sejumlah 499 lembar saham yang mewakili 99,80% dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam CCP dengan nilai transaksi sebesar Rp 86,70 miliar sehubungan dengan Transaksi Akuisisi CCP.

MAKSUD DAN TUJUAN PENDAPAT KEWAJARAN Maksud dan tujuan penyusunan laporan pendapat kewajaran atas Transaksi Akuisisi adalah untuk memberikan gambaran kepada Direksi Perseroan mengenai kewajaran Transaksi Akuisisi dari aspek keuangan dan untuk memenuhi ketentuan yang berlaku, yaitu Peraturan IX.E.1. Pendapat Kewajaran ini disusun dengan memenuhi ketentuan-ketentuan dalam Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang “Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan Penilaian Usaha di Pasar Modal” yang dimuat dalam Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-196/BL/2012 tanggal 19 April 2012 (selanjutnya disebut “Peraturan VIII.C.3”) dan Standar Penilaian Indonesia (selanjutnya disebut “SPI”) 2018. TANGGAL PENDAPAT KEWAJARAN Pendapat Kewajaran atas Transaksi Akuisisi dalam laporan Pendapat Kewajaran diperhitungkan pada tanggal 31 Desember 2019. Tanggal ini dipilih atas dasar pertimbangan kepentingan dan tujuan analisis Pendapat Kewajaran atas Transaksi Akuisisi.

Page 12: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

12

JENIS LAPORAN Jenis laporan pendapat kewajaran atas Transaksi Akuisisi ini merupakan laporan terinci. RUANG LINGKUP Dalam menyusun Pendapat Kewajaran ini, kami telah menelaah, mempertimbangkan, mengacu atau melaksanakan prosedur atas data dan informasi, antara lain sebagai berikut: 1. Keterbukaan Informasi sehubungan dengan Transaksi Akuisisi yang disusun oleh

manajemen Perseroan;

2. Laporan keuangan konsolidasian Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 yang telah diaudit oleh KAP AAJAMR sebagaimana tertuang dalam laporannya No. 00574/2.1030/AU.1/05/1169-1/1/V/2020 tanggal 5 Mei 2020 dengan pendapat wajar tanpa pengecualian dengan penekanan suatu hal;

3. Laporan keuangan konsolidasian Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 yang telah diaudit oleh KAP AAJAMR sebagaimana tertuang dalam laporannya No. 00293/2.1030/AU.1/05/0502-1/1/III/2019 tanggal 29 Maret 2019 dengan pendapat wajar tanpa pengecualian;

4. Laporan keuangan konsolidasian Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 yang telah diaudit oleh KAP AAJAMR sebagaimana tertuang dalam laporannya No. R-3/221.AGA/tjn.3/2018 tanggal 21 Juni 2018 dengan pendapat wajar tanpa pengecualian dengan hal lain;

5. Laporan keuangan konsolidasian Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 yang telah diaudit oleh KAP AAJAMR sebagaimana tertuang dalam laporannya No. R/193.AGA/tjn.2/2017 tanggal 27 Maret 2017 dengan pendapat wajar tanpa pengecualian dengan penekanan suatu hal;

6. Laporan keuangan konsolidasian Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 yang telah diaudit oleh KAP AAJAMR sebagaimana tertuang dalam laporannya No. R/167.AGA/tjn.1/2016 tanggal 30 Maret 2016 dengan pendapat wajar tanpa pengecualian;

7. Laporan keuangan konsolidasian LPIN untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 yang telah diaudit oleh KAP Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono, Retno, Pnaalilingan & Rekan (Selanjutnya disebut “PHHARPR”) sebagaimana tertuang dalam laporannya No. 00740/2.1133/AU.1/04/0261-2/1/IV/2020 tanggal 30 April 2020 dengan pendapat wajar tanpa pengecualian dengan penekanan suatu hal;

8. Laporan keuangan konsolidasian LPIN untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 yang telah diaudit oleh KAP PHHARPR sebagaimana tertuang dalam laporannya No. 00454/2.1133/AU.1/04/0261-1/1/III/2019 tanggal 28 Maret 2019 dengan pendapat wajar tanpa pengecualian;

Page 13: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

13

9. Laporan keuangan konsolidasian LPIN untuk tahun yang berakhir pada tanggal

31 Desember 2017 yang telah diaudit oleh KAP PHHARPR sebagaimana tertuang dalam laporannya No. PHHARP/434/LY/BP/2018 tanggal 29 Maret 2018 dengan pendapat wajar tanpa pengecualian;

10. Laporan keuangan konsolidasian LPIN untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 yang telah diaudit oleh KAP Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono, Achmad, Suharli & Rekan (selanjutnya disebut “PHHAASR”) sebagaimana tertuang dalam laporannya No. PHHAAS/349/LY/BP/2017 tanggal 29 Maret 2017 dengan pendapat wajar tanpa pengecualian;

11. Laporan keuangan konsolidasian LPIN untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 yang telah diaudit oleh KAP PHHAASR sebagaimana tertuang dalam laporannya No. PHHAAS/413/DAN/BP/2016 tanggal 30 Mei 2016 dengan pendapat wajar tanpa pengecualian;

12. Laporan keuangan TPM untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2019 dengan angka perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 yang telah diaudit oleh KAP AAJAMR sebagaimana tertuang dalam laporannya No. 00619/2.1030/AU.1/05/1169-2/1/V/2020 tanggal 22 Mei 2020 dengan pendapat wajar tanpa pengecualian;

13. Laporan keuangan TPM untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 –2017;

14. Laporan keuangan AI untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2019 dengan angka perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 yang telah diaudit oleh KAP AAJAMR sebagaimana tertuang dalam laporannya No. 00617/2.1030/AU.1/05/1169-2/1/V/2020 tanggal 22 Mei 2020 dengan pendapat wajar tanpa pengecualian;

15. Laporan keuangan AI untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 – 2017;

16. Laporan keuangan CCP untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2019 dengan angka perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 yang telah diaudit oleh KAP AAJAMR sebagaimana tertuang dalam laporannya No. 00618/2.1030/AU.1/05/1169-2/1/V/2020 tanggal 22 Mei 2020 dengan pendapat wajar tanpa pengecualian;

17. Laporan keuangan CCP untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 –2017;

18. Informasi Keuangan Ringkasan Proforma konsolidasian Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 sehubungan dengan Transaksi Akuisisi;

19. Proyeksi keuangan konsolidasian Perseroan sebelum dan setelah Transaksi Akuisisi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2020 – 2024 yang disusun oleh manajemen Perseroan;

Page 14: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

14

20. Laporan penilaian 81,71% saham LPIN per 31 Desember 2019 yang disusun oleh KJPP

KR sebagaimana tertuang dalam laporannya No. 00052/2.0162-00/BS/06/0382/1/VI/2020 tanggal 17 Juni 2020;

21. Laporan penilaian 83,00% saham AI per 31 Desember 2019 yang disusun oleh KJPP KR sebagaimana tertuang dalam laporannya No. 00053/2.0162-00/BS/06/0382/1/VI/2020 tanggal 17 Juni 2020;

22. Laporan penilaian 46,88% saham TPM per 31 Desember 2019 yang disusun oleh KJPP KR sebagaimana tertuang dalam laporannya No. 00054/2.0162-00/BS/06/0382/1/VI/2020 tanggal 17 Juni 2020;

23. Laporan penilaian 99,80% saham CCP per 31 Desember 2019 yang disusun oleh KJPP KR sebagaimana tertuang dalam laporannya No. 00055/2.0162-00/BS/06/0382/1/VI/2020 tanggal 17 Juni 2020;

24. PPJB – LPIN;

25. PPJB – TPM;

26. AJB – TPM;

27. PPJB – AI;

28. AJB – AI;

29. PPJB – CCP;

30. AJB – CCP;

31. Anggaran dasar Perseroan yang terakhir sebagaimana dinyatakan dalam akta No. 56 tanggal 18 Desember 2019 oleh Notaris Sriwi Bawana Nawaksari, S.H., M.Kn., terkait perubahan ketentuan pasal 3 anggaran dasar Perseroan tentang maksud dan tujuan serta kegiatan usaha Perseroan dalam rangka penyesuaian terhadap Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik No. 19 tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik No. 95 Tahun 2015 tentang Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia;

32. Anggaran dasar LPIN yang terakhir sebagaimana dinyatakan dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 62 tanggal 26 April 2019, dibuat di hadapan Stephanie Wilamarta, S.H., Notaris di Jakarta, sehubungan dengan penyesuaian pasal 3 anggaran dasar LPIN dengan KBLI 2017 dan pemecahan nilai nominal saham LPIN yang sebelumnya Rp 100,00 menjadi Rp 25,00;

33. Anggaran dasar TPM yang terakhir sebagaimana dinyatakan dalam Akta No. 47 tanggal 19 September 2019 dari Notaris Unik Setyawati, S.H., mengenai perubahan ruang lingkup kegiatan usaha dan penyusunan kembali seluruh anggaran dasar TPM;

Page 15: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

15

34. Anggaran dasar AI yang terakhir sebagaimana dinyatakan dalam Akta No. 5 tanggal

17 Oktober 2019 dari Notaris Unita Christina Winata, S.H., mengenai perubahan ruang lingkup kegiatan usaha dan penyusunan kembali seluruh anggaran dasar AI;

35. Anggaran dasar CCP yang terakhir sebagaimana dinyatakan dalam Akta No. 1 tanggal 3 Desember 2018 dari Notaris Amang Wiriawan, S.H., mengenai perubahan tempat kedudukan CCP;

36. Hasil wawancara dengan pihak manajemen Perseroan mengenai alasan, latar belakang dan hal-hal lain yang terkait dengan Transaksi Akuisisi;

37. Informasi mengenai rencana-rencana bisnis yang akan dilakukan oleh Perseroan di masa mendatang;

38. Dokumen-dokumen lain yang berhubungan dengan Transaksi Akuisisi;

39. Data dan informasi industri berdasarkan media cetak maupun elektronik, antara lain website Aswath Damodaran, website Bank Indonesia, website Bursa Efek Indonesia dan Bloomberg;

40. Data dan informasi pasar berdasarkan media cetak maupun elektronik, antara lain website Aswath Damodaran, website Bank Indonesia, website Bursa Efek Indonesia dan Bloomberg;

41. Data dan informasi ekonomi berdasarkan media cetak maupun elektronik, antara lain website Aswath Damodaran, website Bank Indonesia, website Bursa Efek Indonesia dan Bloomberg;

42. Informasi lain dari pihak manajemen Perseroan serta pihak-pihak lain yang relevan untuk penugasan; dan

43. Berbagai sumber informasi baik berdasarkan media cetak maupun elektronik dan hasil analisis lain yang kami anggap relevan.

Page 16: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

16

KONDISI PEMBATAS DAN ASUMSI-ASUMSI POKOK Analisis Pendapat Kewajaran atas Transaksi Akuisisi dipersiapkan menggunakan data dan informasi sebagaimana diungkapkan di atas, data dan informasi mana telah kami telaah. Dalam melaksanakan analisis, kami bergantung pada keakuratan, kehandalan dan kelengkapan dari semua informasi keuangan, informasi atas status hukum Perseroan dan informasi-informasi lain yang diberikan kepada kami oleh Perseroan atau yang tersedia secara umum dan kami tidak bertanggung jawab atas kebenaran informasi-informasi tersebut. Segala perubahan atas data dan informasi tersebut dapat mempengaruhi hasil akhir pendapat kami secara material. Kami juga bergantung kepada jaminan dari manajemen Perseroan bahwa mereka tidak mengetahui fakta-fakta yang menyebabkan informasi-informasi yang diberikan kepada kami menjadi tidak lengkap atau menyesatkan. Oleh karenanya, kami tidak bertanggung jawab atas perubahan kesimpulan atas Pendapat Kewajaran kami dikarenakan adanya perubahan data dan informasi tersebut. Proyeksi laporan keuangan konsolidasian Perseroan sebelum dan setelah Transaksi Akuisisi disusun oleh manajemen Perseroan. Kami telah melakukan penelahaan atas proyeksi laporan keuangan tersebut dan proyeksi laporan keuangan tersebut telah menggambarkan kondisi operasi dan kinerja Perseroan. Secara garis besar, tidak ada penyesuaian yang signifikan yang perlu kami lakukan terhadap target kinerja Perseroan. Kami tidak melakukan inspeksi atas aset tetap atau fasilitas Perseroan. Selain itu, kami juga tidak memberikan pendapat atas dampak perpajakan dari Transaksi Akuisisi. Jasa-jasa yang kami berikan kepada Perseroan dalam kaitan dengan Transaksi Akuisisi hanya merupakan pemberian Pendapat Kewajaran atas Transaksi Akuisisi dan bukan jasa-jasa akuntansi, audit atau perpajakan. Kami tidak melakukan penelitian atas keabsahan Transaksi Akuisisi dari aspek hukum dan implikasi aspek perpajakan. Pendapat Kewajaran atas Transaksi Akuisisi hanya ditinjau dari segi ekonomis dan keuangan. Laporan pendapat kewajaran atas Transaksi Akuisisi bersifat non-disclaimer opinion dan merupakan laporan yang terbuka untuk publik kecuali terdapat informasi yang bersifat rahasia, yang dapat mempengaruhi operasional Perseroan. Selanjutnya, kami juga telah memperoleh informasi atas status hukum Perseroan, LPIN, TPM, AI, dan CCP berdasarkan anggaran dasar Perseroan, LPIN, TPM, AI, dan CCP. Pekerjaan kami yang berkaitan dengan Transaksi Akuisisi tidak merupakan dan tidak dapat ditafsirkan merupakan dalam bentuk apapun, suatu penelaahan atau audit atau pelaksanaan prosedur-prosedur tertentu atas informasi keuangan. Pekerjaan tersebut juga tidak dapat dimaksudkan untuk mengungkapkan kelemahan dalam pengendalian internal, kesalahan atau penyimpangan dalam laporan keuangan atau pelanggaran hukum. Selain itu, kami tidak mempunyai kewenangan dan tidak berada dalam posisi untuk mendapatkan dan menganalisis suatu bentuk transaksi-transaksi lainnya di luar Transaksi Akuisisi yang ada dan mungkin tersedia untuk Perseroan serta pengaruh dari transaksi-transaksi tersebut terhadap Transaksi Akuisisi. Pendapat Kewajaran ini disusun berdasarkan kondisi pasar dan perekonomian, kondisi umum bisnis dan keuangan serta peraturan-peraturan Pemerintah terkait dengan Transaksi Akuisisi pada tanggal Pendapat Kewajaran ini diterbitkan.

Page 17: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

17

Dalam penyusunan Pendapat Kewajaran ini, kami menggunakan beberapa asumsi, seperti terpenuhinya semua kondisi dan kewajiban Perseroan serta semua pihak yang terlibat dalam Transaksi Akuisisi. Transaksi Akuisisi akan dilaksanakan seperti yang telah dijelaskan sesuai dengan jangka waktu yang telah ditetapkan serta keakuratan informasi mengenai Transaksi Akuisisi yang diungkapkan oleh manajemen Perseroan. Pendapat Kewajaran ini harus dipandang sebagai satu kesatuan dan penggunaan sebagian dari analisis dan informasi tanpa mempertimbangkan informasi dan analisis lainnya secara utuh sebagai satu kesatuan dapat menyebabkan pandangan dan kesimpulan yang menyesatkan atas proses yang mendasari Pendapat Kewajaran. Penyusunan Pendapat Kewajaran ini merupakan suatu proses yang rumit dan mungkin tidak dapat dilakukan melalui analisis yang tidak lengkap. Kami juga mengasumsikan bahwa dari tanggal penerbitan Pendapat Kewajaran sampai dengan tanggal terjadinya Transaksi Akuisisi ini tidak terjadi perubahan apapun yang berpengaruh secara material terhadap asumsi-asumsi yang digunakan dalam penyusunan Pendapat Kewajaran ini. Kami tidak bertanggung jawab untuk menegaskan kembali atau melengkapi, memutakhirkan pendapat kami karena adanya perubahan asumsi dan kondisi serta peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah tanggal surat ini. Perhitungan dan analisis dalam rangka pemberian Pendapat Kewajaran telah dilakukan dengan benar dan kami bertanggung jawab atas laporan pendapat kewajaran. Kesimpulan Pendapat Kewajaran ini berlaku bilamana tidak terdapat perubahan yang memiliki dampak material terhadap Transaksi Akuisisi. Perubahan tersebut termasuk, namun tidak terbatas pada, perubahan kondisi baik secara internal pada Perseroan maupun secara eksternal, yaitu kondisi pasar dan perekonomian, kondisi umum bisnis, perdagangan dan keuangan serta peraturan-peraturan pemerintah Indonesia dan peraturan terkait lainnya setelah tanggal laporan pendapat kewajaran ini dikeluarkan. Bilamana setelah tanggal laporan pendapat kewajaran ini dikeluarkan terjadi perubahan-perubahan tersebut di atas, maka Pendapat Kewajaran atas Transaksi Akuisisi mungkin berbeda. Analisis Pendapat Kewajaran atas Transaksi Akuisisi ini dilakukan dalam kondisi yang tidak menentu, antara lain, namun tidak terbatas pada, tingginya tingkat ketidakpastian akibat adanya pandemi wabah Covid-19. Prinsip kehati-hatian diperlukan dalam penggunaan laporan pendapat kewajaran, khususnya berkenaan perubahan yang terjadi dari tanggal penilaian sampai dengan tanggal penggunaan laporan pendapat kewajaran. Perubahan asumsi dan kondisi serta peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah tanggal laporan ini akan berpengaruh secara material terhadap kesimpulan Pendapat Kewajaran. TINGKAT KEDALAMAN INVESTIGASI Dalam menyusun laporan pendapat kewajaran atas Transaksi Akuisisi, KR diberikan kesempatan untuk melakukan inspeksi guna mendukung proses penyusunan laporan pendapat kewajaran.

Page 18: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

18

INDEPENDENSI PENILAI Dalam mempersiapkan laporan pendapat kewajaran atas Transaksi Akuisisi, KR bertindak secara independen tanpa adanya benturan kepentingan dan tidak terafiliasi dengan Perseroan ataupun pihak-pihak yang terafiliasi dengan Perseroan. KR juga tidak memilki kepentingan ataupun keuntungan pribadi terkait dengan penugasan ini. Selanjutnya, laporan pendapat kewajaran ini tidak dilakukan untuk memberikan keuntungan atau merugikan pihak manapun. Imbalan yang kami terima adalah sama sekali tidak dipengaruhi oleh kewajaran kesimpulan yang dihasilkan dari proses analisis Pendapat Kewajaran ini dan KR hanya menerima imbalan sesuai dengan surat penawaran No. KR/200515-001 tanggal 15 Mei 2020 yang telah disetujui oleh manajemen Perseroan. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL PENDAPAT KEWAJARAN (SUBSEQUENT EVENTS) Berdasarkan keterangan yang diperoleh dari manajemen Perseroan, dari tanggal Pendapat Kewajaran, yaitu tanggal 31 Desember 2019, sampai dengan tanggal diterbitkannya laporan pendapat kewajaran, tidak terdapat kejadian penting setelah tanggal Pendapat Kewajaran (subsequent events), yang secara signifikan dapat mempengaruhi Pendapat Kewajaran, kecuali berdasarkan Perjanjian Pembelian Saham yang telah ditandatangani oleh IAP, CC, dan OVPL pada tanggal 10 Februari 2020, CC telah melakukan divestasi atas 42,79% saham MCP kepada OVPL dengan nilai transaksi sebesar Rp 111,00 miliar. PENDEKATAN DAN PROSEDUR PENDAPAT KEWAJARAN ATAS TRANSAKSI AKUISISI Dalam evaluasi Pendapat Kewajaran atas Transaksi Akuisisi ini, kami telah melakukan analisis melalui pendekatan dan prosedur Pendapat Kewajaran atas Transaksi Akuisisi dari hal-hal sebagai berikut: I. Analisis atas Transaksi Akuisisi; II. Analisis Kualitatif atas Transaksi Akuisisi; III. Analisis Kuantitatif atas Transaksi Akuisisi; dan IV. Analisis atas Kewajaran Transaksi Akuisisi.

Page 19: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

19

I. ANALISIS ATAS TRANSAKSI AKUISISI

Berdasarkan pendekatan dan prosedur Pendapat Kewajaran atas Transaksi Akuisisi sebagaimana diuraikan di atas, analisis kewajaran Transaksi Akuisisi adalah sebagai berikut:

I.A. Identifikasi dan Analisis Hubungan antara Pihak-pihak yang Bertransaksi

I.A.1. PT Multipolar Tbk Dalam Transaksi Akuisisi, Perseroan merupakan pihak yang telah melakukan penyelesaian pelaksanaan pengalihan saham LPIN dari IAP sejumlah 347.246.400 lembar saham yang mewakili 81,71% dari seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh dalam LPIN dengan nilai transaksi sebesar Rp 238,56 miliar, dimana pada tanggal 18 Juni 2020, Perseroan dan IAP telah menandatangani PPJB – LPIN sehubungan dengan Transaksi Pembelian Saham LPIN. Berdasarkan keterangan yang diperoleh dari manajemen Perseroan, pada tanggal 31 Desember 2019, Perseroan merupakan entitas anak IAP dengan kepemilikan sebesar 78,08%. Latar belakang, manajemen, kepemilikan saham, dan kegiatan usaha Perseroan adalah sebagai berikut:

I.A.1.a. Latar Belakang Perseroan didirikan di Republik Indonesia pada tanggal 4 Desember 1975 berdasarkan akta notaris Adlan Yulizar, S.H., No. 7, yang telah beberapa kali mengalami perubahan, terakhir dengan akta notaris Misahardi Wilamarta, S.H., No. 119 tanggal 25 Maret 1982. Akta pendirian dan perubahannya tersebut telah disetujui oleh Menteri Kehakiman dalam surat keputusan No. C2-1093.HT.01.01.Th.82 tanggal 3 September 1982 dan diumumkan dalam Berita Negara No. 84, Tambahan No. 938 tanggal 20 Oktober 1987. Anggaran dasar Perseroan telah beberapa kali mengalami perubahan, terakhir dengan akta notaris Sriwi Bawana Nawaksari, S.H., M.Kn., No. 56 tanggal 18 Desember 2019 terkait perubahan ketentuan pasal 3 anggaran dasar Perseroan tentang maksud dan tujuan serta kegiatan usaha Perseroan dalam rangka penyesuaian terhadap Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik No. 19 tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik No. 95 Tahun 2015 tentang Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia. Perubahan anggaran dasar tersebut telah memperoleh telah mendapatkan Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor AHU-0108818.AH.01.02.Tahun 2019 tanggal 26 Desember 2019. Perseroan berkedudukan di Jakarta Selatan dengan kantor pusat operasional Perseroan berada di Menara Matahari Lantai 20 – 21, Boulevard Palem Raya 7, Lippo Karawaci 1100, Tangerang 15811. Perseroan mulai beroperasi komersial pada tanggal 4 Desember 1975.

Page 20: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

20

I.A.1.b. Manajemen

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan pada tanggal 31 Desember 2019 adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Presiden Komisaris : Bunjamin Jonatan Mailool Wakil Presiden Komisaris Independen : Roy Nicholas Mandey Komisaris Independen : Hadi Cahyadi Komisaris : Jeffrey Koes Wonsono Komisaris : Benny Haryanto Komisaris : Henry Jani Liando Direksi Presiden Direktur : Adrian Suherman Wakil Presiden Direktur : Rudy Ramawy Direktur : Lukman Djaja Direktur : Agus Arismunandar

I.A.1.c. Kepemilikan Saham Susunan pemegang saham Perseroan berikut dengan kepemilikannya pada tanggal 31 Desember 2019 adalah sebagai berikut:

I.A.1.d. Kegiatan Usaha Ruang lingkup kegiatan usaha Perseroan terutama bergerak dalam bidang jasa telekomunikasi, industri informatika, perdagangan umum termasuk perdagangan impor, ekspor, interinsulair, lokal dan retail (eceran), jasa pengembangan dan pengelolaan properti/real estate, menyewakan ruang-ruang dalam bangunan dan investasi.

(Dalam Rupiah)

Saham biasa seri A

PT Inti Anugerah Pratama 146.570.634 1,00% 293.141.268.000

Manajemen - Jeffrey Koes Wonsono 28.000 0,00% 56.000.000

Lain-lain - publik (masing-masing di bawah 5%) 321.343.366 2,20% 642.686.732.000

Sub-jumlah 467.942.000 3,20% 935.884.000.000

Saham biasa seri B

PT Inti Anugerah Pratama 396.136.849 2,71% 198.068.424.500

Manajemen - Jeffrey Koes Wonsono 44.678 0,00% 22.339.000

Lain-lain - publik (masing-masing di bawah 5%) 832.166.363 5,68% 416.083.181.500

Sub-jumlah 1.228.347.890 8,39% 614.173.945.000

Saham biasa seri C

PT Inti Anugerah Pratama 10.887.359.423 74,37% 1.088.735.942.300

Lain-lain - publik (masing-masing di bawah 5%) 2.055.983.157 14,04% 205.598.315.700

Sub-jumlah 12.943.342.580 88,41% 1.294.334.258.000

Jumlah 14.639.632.470 100,00% 2.844.392.203.000

Pemegang Saham Persentase

KepemilikanJumlah ModalJumlah Saham

Page 21: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

21

I.A.1.e. Kegiatan Operasional dan Prospek Usaha

Ruang lingkup kegiatan usaha Perseroan terutama bergerak dalam bidang jasa telekomunikasi, industri informatika, perdagangan umum termasuk perdagangan impor, ekspor, interinsulair, lokal dan retail (eceran), jasa pengembangan dan pengelolaan properti/real estate, menyewakan ruang-ruang dalam bangunan dan investasi. Pada tahun 2019, Perseroan memposisikan diri sebagai perusahaan investasi untuk mengoptimalkan kepentingan bisnis, meningkatkan nilai dan memanfaatkan peluang pasar. Entitas anak Perseroan masing-masing menawarkan produk dan jasa yang berbeda dan dikelola secara terpisah karena perbedaan model bisnis dan strategi pemasaran. Perseroan mengelompokkan entitas anak menjadi beberapa segmen operasi sebagai berikut: Ritel Pada segmen ritel, Perseroan berinvestasi pada PT Matahari Department Store Tbk (selanjutnya disebut “MDS”) dan PT Matahari Putra Prima Tbk (selanjutnya disebut “MPPA”) yang merupakan pemimpin pasar terutama di kategori konsumen kelas menengah. MDS merupakan pionir konsep department store modern di Indonesia dan tetap menjadi pilihan utama untuk produk-produk fashion, kecantikan dan barang-barang keperluan rumah tangga dengan harga terjangkau. MPPA mengoperasikan berbagai gerai multiformat, yaitu jaringan ritel hipermarket Hypermart, gerai grosir SmartClub, supermarket Foodmart yang terdiri dari Foodmart Primo untuk segmen premium dan Foodmart Fresh untuk produk segar berkualitas, Boston Health and Beauty untuk produk perawatan dan Kesehatan pribadi, convenience store FMX, dan e-commerce melalui aktivitas online-to-offline (O2O). Pada tahun 2019, MPPA meluncurkan format gerai terbaru – Hyfresh, sebuah format supermarket berbasis komunitas dengan focus yang lebih luas pada produk segar dan grocery dengan harga yang menarik bagi komunitas rumah tangga kelas menengah untuk berbelanja kebutuhan harian. PT Gratia Prima Indonesia, mengoperasikan jaringan toko buku Books and Beyond (B&B), yang menawarkan berbagai koleksi buku, mainan, serta alat tulis impor dan lokal dalam konsep gerai yang modern. PT Matahari Graha Fantasi mengelola jaringan pusat hiburan keluarga Timezone yang menawarkan pengalaman bermain game arcade.

Page 22: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

22

Telekomunikasi, Multimedia, dan Teknologi PT Multipolar Technology Tbk (selanjutnya disebut “MLPT”) mewakili investasi Perseroan dalam bidang Teknologi Informasi (TI). MLPT telah berkembang menjadi salah satu system integrator terkemuka di negeri ini dengan menawarkan layanan dan solusi TI yang komprehensif. Dalam investasi Teknologi, Multimedia, dan Teknologi, Perseroan memiliki saham di PT First Media Tbk yang mengoperasikan sejumlah anak perusahaan yang berkaitan dengan telekomunikasi dan infrastruktur, termasuk TV berbayar yang dilengkapi dengan kemampuan siaran dan produksi. Manajemen Arsip Investasi Perseroan lainnya juga mencakup manajemen arsip, yaitu PT Multifiling Mitra Indonesia Tbk yang menawarkan pengelolaan arsip secara sistematis, data computer, dokumen berharga, dan dokumen elektronik. Manajemen Properti Perseroan berinvestasi pada PT Nadya Putra Investama dan PT Matahari Pacific yang mengelola pusat perbelanjaan, perkantoran, dan apartemen. Bisnis Digital Pada bidang bisnis digital Perseroan berinvestasi pada PT Briliant Ecommere Berjaya, yang mengoperasikan platform berbasis web yang menyediakan solusi total procurement yang terintegrasi secara penuh dengan B2B e-commerce marketplace dan solusi e-procurement.

I.A.2. PT Prima Cakrawala Sentosa Dalam Transaksi Akuisisi, PCS merupakan pihak yang telah melakukan beberapa aksi korporasi sebagai berikut:

• PCS telah melakukan pembelian saham TPM dari IAP sejumlah 2.344.000 lembar saham yang mewakili 46,88% dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam TPM dengan nilai transaksi sebesar Rp 90,25 miliar sehubungan dengan Transaksi Pembelian Saham TPM.

• PCS telah melakukan akuisisi saham AI dari IAP sejumlah 106.655 lembar saham yang mewakili 83,00% dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam AI dengan nilai transaksi sebesar Rp 130,50 miliar sehubungan dengan Transaksi Akuisisi AI.

Page 23: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

23

• PCS telah melakukan akuisisi saham CCP dari IAP sejumlah 499 lembar saham yang mewakili 99,80% dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam CCP dengan nilai transaksi sebesar Rp 86,70 miliar sehubungan dengan Transaksi Akuisisi CCP.

Berdasarkan keterangan yang diperoleh dari manajemen Perseroan, pada tanggal 31 Desember 2019, PCS merupakan entitas anak Perseroan dengan kepemilikan efektif sebesar 100,00%. Latar belakang, manajemen, kepemilikan saham, dan kegiatan usaha PCS adalah sebagai berikut:

I.A.2.a. Latar Belakang PCS didirikan berdasarkan Akta Pendirian No. 19 tanggal 9 Mei 2011, dibuat di hadapan Rini Yulianti, S.H., Notaris di Jakarta Timur, yang telah disahkan oleh Menkumham berdasarkan Keputusan No. AHU-25011.AH.01.01.Tahun 2011 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0039902.AH.01.09.Tahun 2011 tanggal 19 Mei 2011. Anggaran dasar PCS terakhir diubah dengan Akta Keputusan Para Pemegang Saham No. 7 tanggal 3 Mei 2012, dibuat di hadapan Rini Yulianti, S.H., notaris di Jakarta Timur, sehubungan dengan perubahan pasal 4 ayat. 1 dan 2 Anggaran Dasar PCS. Akta tersebut telah disetujui oleh Menkumham berdasarkan Keputusan No. AHU-024710.AH.01.02.Tahun 2012 tanggal 8 Mei 2012 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0041202.AH.01.09.Tahun 2012 tanggal 8 Mei 2012.

I.A.2.b. Manajemen Komisaris dan Direktur PCS pada tanggal 31 Desember 2019 masing-masing adalah Chrysologus Radja Nampeken Sinulingga dan Djony Rosnipa.

I.A.2.c. Kepemilikan Saham Susunan pemegang saham PCS berikut dengan kepemilikannya pada tanggal 31 Desember 2019 adalah sebagai berikut:

(Dalam Rupiah)

PT Multipolar Tbk 44.999.000 99,998% 44.999.000.000

PT Sinar Cemerlang Sejati 1.000 0,002% 1.000.000

Jumlah 45.000.000 100,00% 45.000.000.000

Pemegang Saham Jumlah SahamPersentase

KepemilikanJumlah Modal

Page 24: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

24

I.A.2.d. Kegiatan Usaha

Ruang lingkup kegiatan usaha PCS bergerak dalam bidang perdagangan, pengangkutan darat, jasa dan jasa dan percetakan.

I.A.3. PT Inti Anugrah Pratama Dalam Transaksi Akuisisi, IAP merupakan pihak yang telah melakukan beberapa aksi korporasi sebagai berikut:

• IAP telah melakukan penyelesaian pelaksanaan pengalihan saham LPIN kepada Perseroan sejumlah 347.246.400 lembar saham yang mewakili 81,71% dari seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh dalam LPIN dengan nilai transaksi sebesar Rp 238,56 miliar, dimana pada tanggal 18 Juni 2020, Perseroan dan IAP telah menandatangani PPJB – LPIN sehubungan dengan Transaksi Pembelian Saham LPIN.

• IAP telah melakukan penjualan saham TPM kepada PCS sejumlah 2.344.000 lembar saham yang mewakili 46,88% dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam TPM dengan nilai transaksi sebesar Rp 90,25 miliar sehubungan dengan Transaksi Pembelian Saham TPM.

• IAP telah melakukan divestasi saham AI kepada PCS sejumlah 106.655 lembar saham yang mewakili 83,00% dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam AI dengan nilai transaksi sebesar Rp 130,50 miliar sehubungan dengan Transaksi Akuisisi AI.

• IAP telah melakukan divestasi saham CCP kepada PCS sejumlah 499 lembar saham yang mewakili 99,80% dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam CCP dengan nilai transaksi sebesar Rp 86,70 miliar sehubungan dengan Transaksi Akuisisi CCP.

Berdasarkan keterangan yang diperoleh dari manajemen Perseroan, pada tanggal 31 Desember 2019, IAP merupakan entitas induk dari Perseroan dengan kepemilikan sebesar 78,08%. Latar belakang, manajemen, kepemilikan saham dan kegiatan usaha IAP adalah sebagai berikut:

I.A.3.a Latar Belakang IAP didirikan berdasarkan Akta Pendirian No. 33 tanggal 19 Juli 2013 oleh Notaris Sriwi Bawana Nawaksari, S.H., M.Kn., Notaris di Kabupaten Tangerang. Akta pendirian ini telah mendapatkan pengesahan dari Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-40318.AH.01.01.Tahun 2013 tanggal 24 Juli 2013 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0071003.AH.01.09.Tahun 2013 tanggal 24 Juli 2013.

Page 25: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

25

Anggaran dasar IAP telah beberapa kali mengalami perubahan. Perubahan terakhir berdasarkan Akta No. 39 tanggal 12 Oktober 2018, dibuat dihadapan Notaris Sriwi Bawana Nawaksari, S.H., M.Kn., notaris di Kabupaten Tangerang mengenai perubahan tempat kedudukan dan menyatakan kembali seluruh anggaran dasar. Perubahan anggaran dasar tersebut telah diterima dan dicatat di dalam Sisminbakum Kemenkumham sebagaimana ternyata dalam Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data No. AHU-AH.01.03-0252388 tanggal 12 Oktober 2018 dan telah memperoleh persetujuan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Keputusan No. AHU-0021463.AH.01.02.TAHUN 2018 tertanggal 12 Oktober 2018, telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0135684.AH.01.11.TAHUN 2018 tanggal 12 Oktober 2018.

I.A.3.b. Manajemen Komisaris dan Direktur IAP pada tanggal 31 Desember 2019 masing-masing adalah Bunjamin Jonatan Mailool dan Eddy Harsono Handoko.

I.A.3.c. Kepemilikan Saham Susunan pemegang saham IAP berikut dengan kepemilikannya pada tanggal 31 Desember 2019 adalah sebagai berikut:

I.A.3.d. Kegiatan Usaha Ruang lingkup kegiatan IAP adalah bergerak dalam bidang jasa aktivitas konsultasi manajemen lainnya.

(Dalam Rupiah)

PT Trijaya Utama Mandiri 11.400.000.000 60,00% 11.400.000.000.000

Fullerton Capital Limited 7.600.000.000 40,00% 7.600.000.000.000

Jumlah 19.000.000.000 100,00% 19.000.000.000.000

Pemegang Saham Jumlah SahamPersentase

KepemilikanJumlah Modal

Page 26: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

26

I.A.4. PT Multi Prima Sejahtera Tbk

Dalam Transaksi Akuisisi, LPIN merupakan pihak yang sejumlah 347.246.400 lembar saham yang mewakili 81,71% dari seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh dalam LPIN telah dilakukan penyelesaian pelaksanaan pengalihan saham LPIN dari IAP dengan nilai transaksi sebesar Rp 238,56 miliar, dimana pada tanggal 18 Juni 2020, Perseroan dan IAP telah menandatangani PPJB – LPIN sehubungan dengan Transaksi Pembelian Saham LPIN. Latar belakang, manajemen, kepemilikan saham dan kegiatan usaha LPIN adalah sebagai berikut:

I.A.4.a. Latar Belakang LPIN didirikan pertama kali dengan nama PT Lippo Champion Glory berdasarkan Akta Pendirian No. 9 tanggal 7 Januari 1982, dibuat di hadapan Misahardi Wilamarta, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-302.H.T.01.01-TH.84 tanggal 14 Januari 1984 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 82, Tambahan No. 2417 tanggal 13 Oktober 1989. LPIN melakukan perubahan nama menjadi PT Multi Prima Sejahtera Tbk. berdasarkan Akta No. 137 tanggal 27 Juni 2001, dibuat di hadapan Misahardi Wilamarta, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C-02583.HT.01.04.TH.2001 tanggal 28 Juni 2001 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 8217, Tambahan No. 100 tanggal 14 Desember 2001. Anggaran Dasar LPIN terakhir diubah berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 62 tanggal 26 April 2019, dibuat di hadapan Stephanie Wilamarta, S.H., Notaris di Jakarta, sehubungan dengan penyesuaian pasal 3 anggaran dasar LPIN dengan KBLI 2017 dan pemecahan nilai nominal saham LPIN yang sebelumnya Rp 100,00 menjadi Rp 25,00. Akta tersebut telah disetujui oleh Menkumkam berdasarkan Keputusan No. AHU-0024820.AH.01.02.Tahun 2019 tanggal 9 Mei 2019, diterima dan dicatat di dalam Sisminbakum Kemenkumham berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.03-0238599 tanggal 9 Mei 2019 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0074273.AH.01.11.Tahun 2019 tanggal 9 Mei 2019.

Page 27: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

27

I.A.4.b. Manajemen

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi LPIN pada tanggal 31 Desember 2019 adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Presiden Komisaris : Drs. Lukman Djaja, MBA Komisaris Independen : Ganesh Chander Grover Komisaris : Bunjamin Jonatan Mailool Direksi Presiden Direktur : Eddy Harsono Handoko Direktur : Made Seputra Djaya Direktur : Widhayati Hendropurnomo

I.A.4.c. Kepemilikan Saham Susunan pemegang saham LPIN berikut dengan kepemilikannya pada tanggal 31 Desember 2019 adalah sebagai berikut:

I.A.4.d. Kegiatan Usaha Ruang lingkup kegiatan usaha LPIN meliputi melakukan kegiatan industri suku cadang dan aksesori kendaraan bermotor roda empat atau lebih, melakukan kegiatan perdagangan besar mesin, melakukan kegiatan pertanian taman hias dan pengembangbiakan tanaman, melakukan kegiatan penunjang pertanian, melakukan kegiatan aktivitas profesional, ilmiah, dan teknis lainnya, dan melakukan penyertaan dalam perusahaan-perusahaan dan/atau badan hukum lain. LPIN memulai operasi komersial pada tahun 1987.

(Dalam Rupiah)

PT Inti Anugerah Pratama 347.246.400 81,71% 8.681.160.000

Masyarakat (masing-masing kepemilikan kurang

dari 5%) 77.753.600 18,29% 1.943.840.000

Jumlah 425.000.000 100,00% 10.625.000.000

Pemegang Saham Jumlah SahamPersentase

KepemilikanJumlah Modal

Page 28: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

28

I.A.5. PT Tahta Putra Manunggal

Dalam Transaksi Akuisisi, TPM merupakan pihak yang sejumlah 2.344.000 lembar saham yang mewakili 46,88% dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam TPM telah dibeli PCS dari IAP dengan nilai transaksi sebesar Rp 90,25 miliar sehubungan dengan Transaksi Pembelian Saham TPM. Latar belakang, manajemen, kepemilikan saham dan kegiatan usaha TPM adalah sebagai berikut:

I.A.5.a. Latar Belakang TPM didirikan berdasarkan Akta No. 64 tanggal 8 Agustus 1997 yang dibuat oleh Misahardi Wilamarta, S.H., Notaris di Jakarta. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C2-10421.HT.01.01.TH 97 tanggal 6 Oktober 1997. Anggaran dasar TPM telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan terakhir berdasarkan Akta No. 47 tanggal 19 Desember 2019 yang dibuat oleh Notaris Unik Setyawati, S.H., Notaris di Tangerang, mengenai perubahan ruang lingkup kegiatan usaha dan penyusunan kembali seluruh anggaran dasar TPM. Perubahan anggaran dasar tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU-0082496.AH.01.02.Tahun 2019 tanggal 15 Oktober 2019.

I.A.5.b. Manajemen Susunan Dewan Komisaris dan Direksi TPM pada tanggal 31 Desember 2019 adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama : Jeffrey Koes Wonsono Komisaris : Gautama Hartarto Direksi Direktur Utama : Hutama Adilukito Direktur : Laurensia Adi Direktur : Lukman Djaja

I.A.5.c. Kepemilikan Saham Susunan pemegang saham TPM berikut dengan kepemilikannya pada tanggal 31 Desember 2019 adalah sebagai berikut:

(Dalam Rupiah)

PT Garama Servikatama 2.656.000 53,12% 2.656.000.000

PT Inti Anugerah Pratama 2.344.000 46,88% 2.344.000.000

Jumlah 5.000.000 100,00% 5.000.000.000

Pemegang Saham Jumlah SahamPersentase

KepemilikanJumlah Modal

Page 29: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

29

I.A.5.d. Kegiatan Usaha

Ruang lingkup kegiatan usaha TPM antara lain melaksanakan perdagangan besar dan eceran, real estat, dan aktivitas profesional, ilmiah, dan teknis.

I.A.6. PT Anekatrada Indotama Dalam Transaksi Akuisisi, AI merupakan pihak yang sejumlah 106.655 lembar saham yang mewakili 83,00% dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam AI telah diakuisisi PCS dari IAP dengan nilai transaksi sebesar Rp 130,50 miliar sehubungan dengan Transaksi Akuisisi AI. Latar belakang, manajemen, kepemilikan saham dan kegiatan usaha AI adalah sebagai berikut:

I.A.6.a. Latar Belakang AI didirikan berdasarkan Akta No. 6 tanggal 22 Desember 1993 yang dibuat oleh Notaris Ariani Lakshmijati Rachim, S.H., Notaris di Batam. Akta pendirian tersebut telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C2-4435.HT.01.01.TH 94 tanggal 10 Maret 1994. Anggaran dasar AI telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan terakhir berdasarkan Akta No. 5 tanggal 17 Oktober 2019 yang dibuat oleh Notaris Unita Christina Winata, S.H., Notaris di Jakarta, mengenai perubahan ruang lingkup kegiatan usaha dan penyusunan kembali seluruh anggaran dasar AI. Perubahan anggaran dasar tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU-0095246.AH.01.02.Tahun 2019 tanggal 18 November 2019.

I.A.6.b. Manajemen Komisaris dan Direktur AI pada tanggal 31 Desember 2019 masing-masing adalah Jeffrey Koes Wonsono dan Laurensia Adi.

I.A.6.c. Kepemilikan Saham Susunan pemegang saham AI berikut dengan kepemilikannya pada tanggal 31 Desember 2019 adalah sebagai berikut:

I.A.6.d. Kegiatan Usaha Ruang lingkup kegiatan usaha AI adalah antara lain melaksanakan perdagangan besar dan eceran, real estat, dan aktivitas profesional, ilmiah, dan teknis.

(Dalam Rupiah)

PT Inti Anugerah Pratama 106.655 83,00% 10.665.500.000

PT Star Pacific Tbk 21.845 17,00% 2.184.500.000

Jumlah 128.500 100,00% 12.850.000.000

Pemegang Saham Jumlah SahamPersentase

KepemilikanJumlah Modal

Page 30: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

30

I.A.7. PT Cahaya Citra Permai

Dalam Transaksi Akuisisi, CCP merupakan pihak yang sejumlah 499 lembar saham yang mewakili 99,80% dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam CCP telah diakuisisi PCS dari IAP dengan nilai transaksi sebesar Rp 86,70 miliar sehubungan dengan Transaksi Akuisisi CCP. Latar belakang, manajemen, kepemilikan saham dan kegiatan usaha CCP adalah sebagai berikut:

I.A.7.a. Latar Belakang CCP didirikan berdasarkan Akta No. 1 tanggal 6 Februari 2006 yang dibuat oleh Notaris Heri Martono, S.H., Notaris di Bekasi. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C-15041 HT.01.01.TH.2006 tanggal 22 Mei 2006. Anggaran dasar CCP telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan terakhir berdasarkan Akta No. 1 tanggal 3 Desember 2018 yang dibuat oleh Notaris Amang Wiriawan, S.H., Notaris di Jakarta, mengenai perubahan tempat kedudukan CCP. Perubahan anggaran dasar tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU-0029132.AH.01.02.Tahun 2018 tanggal 7 Desember 2018.

I.A.7.b. Manajemen Komisaris dan Direktur CCP pada tanggal 31 Desember 2019 masing-masing adalah Jeffrey Koes Wonsono dan Laurensia Adi.

I.A.7.c. Kepemilikan Saham Susunan pemegang saham CCP berikut dengan kepemilikannya pada tanggal 31 Desember 2019 adalah sebagai berikut:

I.A.7.d. Kegiatan Usaha Ruang lingkup kegiatan usaha CCP antara lain melaksanakan perdagangan, perindustrian, perbengkelan, pengangkutan darat, pembangunan, pertambangan, pertanian, percetakan, dan jasa.

(Dalam Rupiah)

PT Inti Anugerah Pratama 499 99,80% 499.000.000

PT Trijaya Utama Mandiri 1 0,20% 1.000.000

Jumlah 500 100,00% 500.000.000

Pemegang Saham Jumlah SahamPersentase

KepemilikanJumlah Modal

Page 31: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

31

I.B. Analisis Perjanjian dan Persyaratan yang Disepakati dalam Transaksi Akuisisi

I.B.1. PPJB – LPIN

Pada tanggal 18 Juni 2020, Perseroan dan IAP telah menandatangani PPJB – LPIN sehubungan dengan Transaksi Pembelian Saham LPIN. Pokok-pokok kesepakatan penting dalam PPJB – LPIN adalah sebagai berikut:

• Pihak-pihak yang Bertransaksi Pihak-pihak yang bertransaksi berdasarkan PPJB – LPIN adalah Perseroan dan IAP.

• Objek dan Nilai Transaksi Pembelian Saham LPIN Objek Transaksi Pembelian Saham LPIN adalah transaksi dimana Perseroan telah melakukan penyelesaian pelaksanaan pengalihan saham LPIN dari IAP sejumlah 347.246.400 lembar saham yang mewakili 81,71% dari seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh dalam LPIN dengan nilai transaksi sebesar Rp 238,56 miliar, dimana pada tanggal 18 Juni 2020, Perseroan dan IAP telah menandatangani PPJB – LPIN sehubungan dengan Transaksi Pembelian Saham LPIN.

• Hukum yang Mengatur Berdasarkan PPJB – LPIN, hukum yang berlaku adalah berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia.

I.B.2. AJB – TPM

Pada tanggal 25 Juni 2020, PCS dan IAP telah menandatangani AJB – TPM sehubungan dengan Transaksi Pembelian Saham TPM. Pokok-pokok kesepakatan penting dalam AJB – TPM adalah sebagai berikut:

• Pihak-pihak yang Bertransaksi Pihak-pihak yang bertransaksi berdasarkan AJB – TPM adalah PCS dan IAP.

• Objek dan Nilai Transaksi Pembelian Saham TPM Objek Transaksi Pembelian Saham TPM berdasarkan AJB – TPM adalah transaksi dimana PCS telah melakukan pembelian saham TPM dari IAP sejumlah 2.344.000 lembar saham yang mewakili 46,88% dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam TPM dengan nilai transaksi sebesar Rp 90,25 miliar sehubungan dengan Transaksi Pembelian Saham TPM.

Page 32: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

32

• Pembayaran PCS wajib membayar kepada IAP sebesar Rp 52,67 miliar pada tanggal pelaksanaan Transaksi Pembelian Saham TPM dan sisanya Rp 37,57 miliar dibayarkan PCS dengan menerbitkan Promissory Notes kepada IAP yang akan jatuh tempo pada tanggal 21 September 2020.

• Hukum yang Mengatur Berdasarkan AJB – TPM, hukum yang berlaku adalah berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia.

I.B.3. AJB – AI

Pada tanggal 25 Juni 2020, Perseroan dan IAP telah menandatangani AJB – AI sehubungan dengan Transaksi Akuisisi AI. Pokok-pokok kesepakatan penting dalam AJB – AI adalah sebagai berikut:

• Pihak-pihak yang Bertransaksi Pihak-pihak yang bertransaksi berdasarkan AJB – AI adalah PCS dan IAP.

• Objek dan Nilai Transaksi Akuisisi AI Objek Transaksi Akuisisi AI berdasarkan AJB – AI adalah transaksi dimana PCS telah melakukan akuisisi saham AI dari IAP sejumlah 106.655 lembar saham yang mewakili 83,00% dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam AI dengan nilai transaksi sebesar Rp 130,50 miliar sehubungan dengan Transaksi Akuisisi AI.

• Pembayaran PCS wajib membayar kepada IAP sebesar Rp 76,17 miliar pada tanggal pelaksanaan Transaksi Pembelian Saham AI dan sisanya Rp 54,33 miliar dibayarkan PCS dengan menerbitkan Promissory Notes kepada IAP yang akan jatuh tempo pada tanggal 21 September 2020.

• Hukum yang Mengatur Berdasarkan AJB – AI, hukum yang berlaku adalah berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia.

Page 33: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

33

I.B.4. AJB – CCP

Pada tanggal 25 Juni 2020, PCS dan IAP telah menandatangani AJB – CCP sehubungan dengan Transaksi Akuisisi CCP. Pokok-pokok kesepakatan penting dalam AJB – CCP adalah sebagai berikut:

• Pihak-pihak yang Bertransaksi Pihak-pihak yang bertransaksi berdasarkan AJB – CCP adalah PCS dan IAP.

• Objek dan Nilai Transaksi Akuisisi CCP Objek Transaksi Akuisisi CCP berdasarkan AJB – CCP adalah transaksi dimana PCS telah melakukan akuisisi saham CCP dari IAP sejumlah 499 lembar saham yang mewakili 99,80% dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam CCP dengan nilai transaksi sebesar Rp 86,70 miliar sehubungan dengan Transaksi Akuisisi CCP.

• Pembayaran PCS wajib membayar kepada IAP sebesar Rp 50,60 miliar pada tanggal pelaksanaan Transaksi Pembelian Saham CCP dan sisanya Rp 36,10 miliar dibayarkan PCS dengan menerbitkan Promissory Notes kepada IAP yang akan jatuh tempo pada tanggal 21 September 2020.

• Hukum yang Mengatur Berdasarkan AJB – CCP, hukum yang berlaku adalah berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia.

Page 34: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

34

I.C. Analisis atas Manfaat dan Risiko dari Transaksi Akuisisi

Manfaat Transaksi Akuisisi adalah sebagai berikut:

• Perseroan memandang sektor usaha di bidang industri kabel dan suku cadang otomotif memiliki prospek yang menjanjikan. Industri kabel diperkirakan akan mengalami pertumbuhan permintaan sejalan dengan kebijakan Pemerintah Indonesia yang menargetkan rasio elektrifikasi menjadi 100% dan juga proyek nasional 35 Gigawatt yang sudah dimulai beberapa tahun yang lalu yang akan terus meningkatkan pertumbuhan jaringan transmisi listrik secara nasional. Industri suku cadang otomotif khususnya di sektor purna jual diyakini memiliki potensi pertumbuhan yang menjanjikan sejalan dengan meningkatnya pertumbuhan penetrasi dari kendaraan bermotor baik roda dua maupun roda empat di Indonesia.

• LPIN memberikan peluang kepada Perseroan untuk berinvestasi dan mengkapitalisasi potensi yang ada di industri kabel dan suku cadang otomotif. Hal ini sejalan dengan strategi Perseroan untuk mencari peluang-peluang investasi di sektor-sektor yang menjanjikan, khususnya di Indonesia. Perseroan berkeyakinan bahwa sumber daya yang dimiliki manajemen Perseroan dapat membantu LPIN untuk meningkatkan kinerjanya pada masa yang akan datang dan mengidentifikasi peluang-peluang baru yang dapat diraih oleh LPIN, yang diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi Perseroan dan juga pemangku kepentingan Perseroan. Dengan demikian, Perseroan telah melakukan Transaksi Pembelian Saham LPIN.

• Setelah Transaksi Pembelian Saham LPIN menjadi efektif, Perseroan mengharapkan potensi sinergi LPIN dengan portofolio lainnya yang dimiliki Perseroan, seperti akses terhadap jaringan distribusi yang luas serta pengalaman dan keahlian yang baru yang dapat dibagikan manajemen Perseroan kepada manajemen LPIN untuk memperkuat model bisnis, implementasi strategi kegiatan operasional dan manajemen risiko, serta kemudahan akses keuangan.

• Perseroan memandang sektor keuangan di Indonesia memiliki prospek akan berkembang sejalan dengan rencana Pemerintah Indonesia untuk meningkatkan keuangan inklusif (financial inclusion) terhadap seluruh masyarakat di Indonesia. Hal ini sejalan dengan prospek usaha yang dijalankan oleh CC, yang bergerak dalam bidang keuangan. Dengan demikian, untuk menambah portofolio Perseroan dalam bidang keuangan, Perseroan telah melakukan Transaksi Akuisisi CC.

Page 35: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

35

• CC merupakan perusahaan jasa keuangan yang terintegrasi mulai dari sekuritas, manajer investasi, perantara pedagang efek dan penjamin emisi efek, penyedia jasa konsultasi manajemen, dan perusahaan pembiayaan. Perseroan menilai bahwa CC memiliki nama baik yang dipercaya oleh klien-klien dan nasabah-nasabahnya baik di dalam negeri maupun luar negeri. Kepercayaan tersebut telah dibangun CC selama kurang lebih 30 tahun sejak beroperasi secara komersial.

• Perseroan berpendapat lini-lini usaha yang dijalankan oleh CC dapat melengkapi lini usaha keuangan yang dimiliki Perseroan. Dengan demikian, setelah Transaksi Akuisisi CC menjadi efektif, Perseroan mengharapkan dapat mengimplementasikan keahlian dan pengalaman yang dimiliki oleh manajemen Perseroan dalam bidang jasa keuangan untuk meningkatkan kinerja keuangan konsolidasian CC, yang pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan kinerja keuangan konsolidasian Perseroan dan memberikan nilai tambah bagi seluruh pemegang saham Perseroan.

• Setelah Transaksi Akuisisi CC menjadi efektif, Perseroan mengharapkan dapat menciptakan potensi sinergi, termasuk akses terhadap jaringan distribusi dari jasa-jasa keuangan dan usaha ritel yang telah dimiliki oleh Perseroan, potensi untuk cross selling produk-produk keuangan yang ditawarkan oleh CC ke basis konsumen di dalam Perseroan, dan dapat mendukung memperkuat model bisnis, implementasi strategi kegiatan operasional dan manajemen risiko, serta kemudahan akses keuangan.

Risiko Transaksi Akuisisi adalah sebagai berikut:

• Perseroan mungkin akan kehilangan kesempatan untuk memanfaatkan dana tersebut untuk investasi lain yang mungkin memiliki tingkat balikan yang lebih menguntungkan dibandingkan Transaksi Akuisisi.

• Terdapat kemungkinan dimana Perseroan tidak dapat sepenuhnya melakukan implementasi implementasi strategi kegiatan operasional maupun pemanfaatan akses terhadap jaringan distribusi yang luas serta pengalaman dan keahlian yang baru yang dapat dibagikan manajemen Perseroan kepada manajemen LPIN dan CC untuk memperkuat model bisnis serta potensi sinergi LPIN dan CC dengan portofolio lainnya yang dimiliki Perseroan, yang dapat terjadi jika dalam pelaksanaannya terkait faktor perbedaan budaya, manajemen dan operasional, yang pada akhirnya menyebabkan tidak dapat terlaksananya sinergi yang diharapkan atau bila terlaksana sinergi yang tidak maksimal dan pada akhirnya berpotensi berdampak pada proyeksi kinerja keuangan konsolidasian Perseroan, LPIN, dan CC.

Page 36: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

36

II. Analisis Kualitatif atas Transaksi Akuisisi

II.A.1. PT Multi Prima Sejahtera Tbk

II.A.1.a. Latar Belakang

LPIN didirikan pertama kali dengan nama PT Lippo Champion Glory berdasarkan Akta Pendirian No. 9 tanggal 7 Januari 1982, dibuat di hadapan Misahardi Wilamarta, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-302.H.T.01.01-TH.84 tanggal 14 Januari 1984 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 82, Tambahan No. 2417 tanggal 13 Oktober 1989. LPIN melakukan perubahan nama menjadi PT Multi Prima Sejahtera Tbk. berdasarkan Akta No. 137 tanggal 27 Juni 2001, dibuat di hadapan Misahardi Wilamarta, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C-02583.HT.01.04.TH.2001 tanggal 28 Juni 2001 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 8217, Tambahan No. 100 tanggal 14 Desember 2001. Anggaran Dasar LPIN terakhir diubah berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 62 tanggal 26 April 2019, dibuat di hadapan Stephanie Wilamarta, S.H., Notaris di Jakarta, sehubungan dengan penyesuaian pasal 3 anggaran dasar LPIN dengan KBLI 2017 dan pemecahan nilai nominal saham LPIN yang sebelumnya Rp 100,00 menjadi Rp 25,00. Akta tersebut telah disetujui oleh Menkumkam berdasarkan Keputusan No. AHU-0024820.AH.01.02.Tahun 2019 tanggal 9 Mei 2019, diterima dan dicatat di dalam Sisminbakum Kemenkumham berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.03-0238599 tanggal 9 Mei 2019 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0074273.AH.01.11.Tahun 2019 tanggal 9 Mei 2019.

II.A.1.b. Kegiatan Usaha Ruang lingkup kegiatan usaha LPIN meliputi melakukan kegiatan industri suku cadang dan aksesori kendaraan bermotor roda empat atau lebih, melakukan kegiatan perdagangan besar mesin, melakukan kegiatan pertanian taman hias dan pengembangbiakan tanaman, melakukan kegiatan penunjang pertanian, melakukan kegiatan aktivitas profesional, ilmiah, dan teknis lainnya, dan melakukan penyertaan dalam perusahaan-perusahaan dan/atau badan hukum lain. LPIN memulai operasi komersial pada tahun 1987.

Page 37: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

37

II.A.2. PT Tahta Putera Manunggal

II.A.2.a. Latar Belakang

TPM didirikan berdasarkan Akta No. 64 tanggal 8 Agustus 1997 yang dibuat oleh Misahardi Wilamarta, S.H., Notaris di Jakarta. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C2-10421.HT.01.01.TH 97 tanggal 6 Oktober 1997. Anggaran dasar TPM telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan terakhir berdasarkan Akta No. 47 tanggal 19 Desember 2019 yang dibuat oleh Notaris Unik Setyawati, S.H., Notaris di Tangerang, mengenai perubahan ruang lingkup kegiatan usaha dan penyusunan kembali seluruh anggaran dasar TPM. Perubahan anggaran dasar tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU-0082496.AH.01.02.Tahun 2019 tanggal 15 Oktober 2019.

II.A.2.a. Kegiatan Usaha Ruang lingkup kegiatan usaha TPM antara lain melaksanakan perdagangan besar dan eceran, real estat, dan aktivitas profesional, ilmiah, dan teknis.

II.A.3. PT Anekatrada Indotama

II.A.3.a. Latar Belakang AI didirikan berdasarkan Akta No. 6 tanggal 22 Desember 1993 yang dibuat oleh Notaris Ariani Lakshmijati Rachim, S.H., Notaris di Batam. Akta pendirian tersebut telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C2-4435.HT.01.01.TH 94 tanggal 10 Maret 1994. Anggaran dasar AI telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan terakhir berdasarkan Akta No. 5 tanggal 17 Oktober 2019 yang dibuat oleh Notaris Unita Christina Winata, S.H., Notaris di Jakarta, mengenai perubahan ruang lingkup kegiatan usaha dan penyusunan kembali seluruh anggaran dasar AI. Perubahan anggaran dasar tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU-0095246.AH.01.02.Tahun 2019 tanggal 18 November 2019.

II.A.3.a. Kegiatan Usaha Ruang lingkup kegiatan usaha AI adalah antara lain melaksanakan perdagangan besar dan eceran, real estat, dan aktivitas profesional, ilmiah, dan teknis.

Page 38: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

38

II.A.4. PT Cahaya Citra Permai

II.A.4.a. Latar Belakang

CCP didirikan berdasarkan Akta No. 1 tanggal 6 Februari 2006 yang dibuat oleh Notaris Heri Martono, S.H., Notaris di Bekasi. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C-15041 HT.01.01.TH.2006 tanggal 22 Mei 2006. Anggaran dasar CCP telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan terakhir berdasarkan Akta No. 1 tanggal 3 Desember 2018 yang dibuat oleh Notaris Amang Wiriawan, S.H., Notaris di Jakarta, mengenai perubahan tempat kedudukan CCP. Perubahan anggaran dasar tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU-0029132.AH.01.02.Tahun 2018 tanggal 7 Desember 2018.

II.A.4.a. Kegiatan Usaha Ruang lingkup kegiatan usaha CCP antara lain melaksanakan perdagangan, perindustrian, perbengkelan, pengangkutan darat, pembangunan, pertambangan, pertanian, percetakan, dan jasa.

II.B. Tinjauan Industri Suku Cadang

II.B.1. Tinjauan Industri Suku Cadang di Dunia Industri suku cadang merupakan industri yang sangat bergantung pada pertumubuhan industri otomotif. Produk-produk dari suku cadang ini diklasifikasikan menjadi drivelines and powertrain, interior and exteriors, electronics, bodies and chassis, seating, lighting, wheel and tires, dan lainnya.

10 Negara Eksportir Suku Cadang Terbesar

Tahun 2019

(dalam miliar USD)

Jerman 61,80

Amerika Serikat 43,12

Tiongkok 33,63

Jepang 32,70

Meksiko 30,66

Korea Selatan 18,98

Republik Ceko 15,13

Italia 14,68

Polandia 14,35

Perancis 13,93

KeteranganJumlah

Eksportir

Sumber: World's Top Exports

Page 39: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

39

Berdasarkan data yang disampaikan oleh website World’s Top Export, negara dengan jumlah ekspor suku cadang terbesar pada tahun 2019 adalah Jerman, dimana jumlah ekspor suku cadang yang dihasilkan oleh Jerman pada tahun 2019 mencapai USD 61,80 miliar. Selanjutnya, negara dengan jumlah ekspor suku cadang terbesar kedua, ketiga, dan keempat adalah Amerika Serikat, Tiongkok, dan Jepang, dimana jumlah ekspor suku cadang Amerika Serikat, Tiongkok, dan Jepang pada tahun 2019 masing-masing adalah sebesar USD 43,12 miliar, USD 33,63 miliar, dan USD 32,70 miliar. Sementara itu, negara dengan jumlah ekspor suku cadang terendah pada tahun 2019 adalah Perancis, dimana jumlah ekspor suku cadang Perancis pada tahun 2019 adalah sebesar USD 13,39 miliar. Lima Negara Terbesar Penerima Ekspor Suku Cadang dari Tiongkok Tahun 2019 (Dalam miliar USD)

Selanjutnya, menurut data yang diperoleh dari website World’s Top Export, Tiongkok melakukan ekspor suku cadang kendaraan bermotor ke berbagai negara di dunia, diantaranya yaitu Jerman, Jepang, Korea Selatan, Amerika Serikat, dan Meksiko masing-masing dengan nilai jumlah ekspor sebesar USD 8,10 miliar, USD 6,80 miliar, USD 1,70 miliar, USD 1,50 miliar, dan USD 1,00 miliar. Penyebaran pandemi virus corona secara global menunjukkan adanya dampak negatif yang signifikan terhadap kinerja industri suku cadang, dimana hal tersebut disebabkan oleh produksi kendaraan bermotor yang mengalami penurunan sebesar 20,00% menjadi sekitar 70 juta unit pada tahun 2020. Dengan demikian, hal tersebut berpengaruh secara langsung terhadap kinerja industri suku cadang secara global. Menurut data yang dibuat oleh China Association of Automotive Manufacturers, pada bulan Februari 2020, terdapat lebih dari 90,00% pemasok suku cadang otomotif yang berlokasi di luar kota Hubei sudah melanjutkan kegiatan produksi suku cadangnya secara normal. Namun demikian, jika dilihat secara keseluruhan, tingkat produksi suku cadang secara global masih cukup rendah dikarenakan adanya masalah suku cadang yang relatif langka dan adanya permasalahan logistik.

8,1

6,8

1,7 1,51

0

2

4

6

8

10

Jerman Jepang Korea Selatan Amerika Serikat Meksiko

Sumber: World's Top Export

Page 40: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

40

Berdasarkan laporan dari Market Watch, pasar suku cadang global pada tahun 2019 mencapai USD 1.969,10 triliun, dimana jumlah tersebut diperkirakan akan mengalami peningkatan menjadi sebesar USD 2.543,70 triliun pada tahun 2024, dengan tingkat pertumbuhan tahunan majemuk (CAGR) sebesar 4,40% selama tahun 2020-2024. Dengan adanya tren pertumbuhan yang positif tersebut, maka dapat diperkirakan bahwa kinerja industri suku cadang secara global masih akan senantiasa stabil dalam beberapa waktu yang akan datang sehingga hal tersebut diperkirakan dapat memberikan dampak yang positif bagi pertumbuhan industri lainnya yang terkait dengan industri suku cadang.

II.B.2. Tinjauan Industri Suku Cadang di Indonesia Sebagai salah satu industri pendukung utama sektor otomotif, industri suku cadang mempunyai hubungan yang sangat erat dengan industri otomotif. Pasar industri ini sangat bergantung kepada perkembangan industri otomotif sehingga perubahan yang terjadi pada industri otomotif dapat memberikan dampak yang besar terhadap perkembangan industri suku cadangnya. Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Gabungan Industri Alat Mobil dan Motor (GIAMM), nilai ekspor suku cadang otomotif di Indonesia pada tahun 2018 sebesar USD 3.115,70 juta, dimana hal tersebut tidak sebanding dengan nilai impornya yang mencapai USD 4.539,00 juta. Hal tersebut menyebabkan adanya defisit neraca perdagangan sebesar USD 1.423,80 juta. Salah satu kendala dalam pengembangan industri suku cadang di Indonesia adalah masih kurangnya volume penjualan kendaraan bermotor dari produksi dalam negeri. Penjualan yang tidak sebanding dengan produksi suku cadang menyebabkan biaya produksi yang menjadi lebih tinggi. Berdasarkan laporan dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (Gaikindo), dengan adanya kapasitas produksi mobil di Indonesia sebesar 2,3 juta unit per tahunnya, maka Indonesia diperkirakan dapat menjadi pemasok suku cadang di tingkat global. Namun demikian, hal tersebut juga memerlukan kerja sama dengan negara-negara yang sudah memiliki indurstri suku cadang yang sudah optimal.

Page 41: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

41

Pertumbuhan Tahunan Indeks Penjualan Riil Tahun 2019 – April 2020

Berdasarkan laporan yang diterbitkan oleh Bank Indonesia pada bulan Maret 2020 yang berjudul Hasil Survei Penjualan Eceran, mengindikasikan bahwa penjualan suku cadang eceran pada bulan Maret 2020 mengalami penurunan. Hal ini terlihat dari Indeks Penjualan Riil (IPR) bulan Maret 2020 yang mengalami penurunan sebesar 4,50% jika dibandingkan dengan periode bulan Maret 2019 (year on year-yoy). Jumlah produksi dan penggunaan suku cadang di Indonesia yang tidak mengalami peningkatan tersebut tidak terlepas dari kondisi penjualan mobil yang mengalami penurunan pada tahun 2019. Selain itu, adanya pandemi virus corona yang terjadi di tahun 2020 ini mengakibatkan industri otomotif mengalami penurunan kinerja dalam mencapai penjualannya sehingga hal tersebut akan berdampak terhadap kinerja industri suku cadang di Indonesia. Pada saat ini, Pemerintah Indonesia merencanakan untuk memberikan bantuan terhadap industri otomotif di Indonesia dengan mendorong investor-investor baru yang masuk ke Indonesia untuk memanfaatkan produk suku cadang dalam negeri. Pemerintah juga membuat kebijakan untuk memberikan stimulus fiskal, non-fiskal, dan moneter bagi industri otomotif di Indonesia seperti pengurangan bea masuk impor, pengurangan barang larangan atau batasan ekspor impor untuk bahan baku otomotif, serta relaksasi program jaminan pada Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan. Upaya ini dilakukan demi meminimalisasi dampak negatif terhadap industri otomotif akibat pandemi virus corona. Selain itu, hal ini juga diperkirakan akan memebrikan dampak yang positif untuk permintaan dan penggunaan suku cadang otomotif dalam negeri sehingga hal tersebut diharapkan dapat meningkatkan kinerja industri suku cadang dalam beberapa tahun yang akan datang.

9,40%

14,00%

20,70%

25,80%

25,40%

20,00%23,50%

23,00%

19,00%18,00%17,00%15,70%

6,20%

0,20%

-14,70%

-20,00%

-15,00%

-10,00%

-5,00%

0,00%

5,00%

10,00%

15,00%

20,00%

25,00%

30,00%

Kategori Suku Cadang & Aksesoris

Sumber: Survei Penjual Eceran, Bank Indonesia Maret 2020

Page 42: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

42

II.C. Tinjauan Industri Sekuritas

II.C.1. Tinjauan Industri Sekuritas di Dunia

Pasar modal merupakan sarana bagi investor untuk memperoleh pendapatan secara riil melalui transaksi-transaksi yang dilakukan. Pada saat ini, aktivitas transaksi keuangan yang terjadi di pasar modal, baik secara individual maupun antar perusahaan tidak terlepas dari peran perusahaan sekuritas. Perusahaan sekuritas menjadi perantara bagi berbagai pihak, baik perorangan maupun korporasi yang berminat melakukan transaksi jual beli saham dan/atau obligasi maupun instrumen keuangan lainnya. Pada saat ini, perusahaan sekuritas terus berkembang menjadi sarana bagi para investor untuk melakukan investasi bisnisnya, baik secara lokal maupun global.

Berdasarkan data yang diperoleh dari Statista, pada tahun 2019, bursa saham dengan tingkat kapitalisasi pasar tertinggi adalah bursa saham NYSE, dimana bursa saham NYSE memiliki tingkat kapitalisasi pasar sebesar USD 23,21 triliun. Selanjutnya, bursa saham dengan tingkat kapitalisasi pasar terbesar kedua dan ketiga adalah bursa saham Nasdaq dan bursa saham Jepang masing-masing dengan tingkat kapitalisasi pasar sebesar USD 11,22 triliun dan USD 5,61 triliun. Sementara itu, bursa saham dengan tingkat kapitalisasi pasar yang paling rendah adalah bursa saham TMX Kanada dan bursa saham Bombay masing-masing dengan tingkat kapitalisasi pasar sebesar USD 2,22 triliun dan USD 2,18 triliun.

10 Bursa Saham Terbesar di Dunia Tahun 2019

(dalam triliun USD)

Bursa Saham NYSE 23,21

Bursa Saham Nasdaq 11,22

Bursa Saham Jepang 5,61

Bursa Saham Shanghai 5,01

Bursa Saham Hongkong 4,31

Bursa Saham Euronext 4,27

Bursa Saham London 3,97

Bursa Saham Shenzhen 3,36

Bursa Saham TMX Kanada 2,22

Bursa Saham Bombay 2,18

KeteranganKapitalisasi

Pasar

Sumber: Statista

Page 43: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

43

Berdasarkan data yang diperoleh dari Bloomberg, indeks harga saham gabungan (IHSG) di bursa efek Inggris, bursa efek Eropa, bursa efek Hongkong, bursa efek Jepang, dan bursa efek Kuala Lumpur pada tanggal 31 Desember 2019, IHSG di bursa efek Inggris, bursa efek Eropa, bursa efek Hongkong, bursa efek Jepang, dan bursa efek Kuala Lumpur masing-masing adalah sebesar GBP 7.542, EUR 3.745, HKD 28.190, JPY 23.657, dan MYR 1.589. Sementara itu, IHSG di bursa efek Inggris, bursa efek Eropa, bursa efek Hongkong, bursa efek Jepang, dan bursa efek Kuala Lumpur pada tanggal 30 April 2020 masing-masing mencapai GBP 5.901, EUR 2.928, HKD 24.644, JPY 20.194, dan MYR 1.408. Berdasarkan laporan yang berjudul Global Economic Prospects January 2020, pertumbuhan ekonomi global pada tahun 2020 diperkirakan akan mencapai 2,50%. Sementara itu, pertumbuhan di pasar negara berkembang dan perekonomian di negara berkembang juga diperkirakan masih akan rendah. Namun demikian, dengan adanya berbagai kebijakan ekonomi yang diterapkan serta adanya kebijakan dalam perdagangan dunia, maka hal tersebut diperkirakan dapat meningkatkan kembali aktivitas perekonomian secara global. Dengan mempertimbangkan hal tersebut, maka kinerja industri keuangan di dunia diharapkan akan senantiasa kembali stabil sehingga hal tersebut dapat memberikan dampak positif bagi kinerja industri perusahaan sekuritas dalam melakukan perdagangan intsrumen keuangannya secara global.

Indeks Harga Saham Gabungan*

31 Desember 2018 6.728 3.001 25.846 20.015 1.691

31 Januari 2019 6.969 3.159 27.942 20.773 1.684

28 Februari 2019 7.075 3.298 28.633 21.385 1.708

31 Maret 2019 7.279 3.352 29.051 21.206 1.644

30 April 2019 7.418 3.515 29.699 22.259 1.642

31 Mei 2019 7.162 3.280 26.901 20.601 1.651

30 Juni 2019 7.426 3.474 28.543 21.276 1.672

31 Juli 2019 7.587 3.467 27.778 21.522 1.635

31 Agustus 2019 7.207 3.427 25.725 20.704 1.612

30 September 2019 7.408 3.569 26.092 21.756 1.584

31 Oktober 2019 7.248 3.604 26.907 22.927 1.598

30 November 2019 7.347 3.704 26.346 23.294 1.562

31 Desember 2019 7.542 3.745 28.190 23.657 1.589

31 Januari 2020 7.286 3.641 26.313 23.205 1.531

28 Februari 2020 6.581 3.329 26.130 21.143 1.483

31 Maret 2020 5.672 2.787 23.603 18.917 1.351

30 April 2020 5.901 2.928 24.644 20.194 1.408

Bursa Efek Kuala

Lumpur (MYR)Tanggal

Bursa Efek

Inggris (GBP)

Bursa Efek Eropa

(EUR)

Bursa Efek

Hongkong (HKD)

Bursa Efek

Jepang (JPY)

Sumber: Bloomberg

* sampai dengan April 2020

Page 44: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

44

II.C.2. Tinjauan Industri Sekuritas di Indonesia

Selama tahun 2019, investor di pasar modal Indonesia yang terdiri dari investor saham, reksa dana, dan surat berharga negara (SBN) mengalami pertumbuhan yang signifikan, yaitu sebesar 53,04% dibandingkan dengan pertumbuhan investor pada tahun 2018, dimana jumlah pertumbuhan investor saham, reksa dana, dan SBN pada tahun 2019 masing-masing mencapai 29,53%, 77,65%, dan 61,89%. Sementara itu, rata-rata nilai transaksi perdagangan saham harian pada tahun 2019 di bursa efek Indonesia mengalami peningkatan sebesar 7,00% menjadi Rp 9,10 triliun dibandingkan dengan rata-rata nilai transaksi perdagangan saham harian pada tahun 2018 yang mencapai Rp 8,50 triliun. Indeks Harga Saham Gabungan Tahun 2016 – April 2020

Berdasarkan data yang dibuat oleh OJK, IHSG di bursa efek Indonesia pada bulan April 2020 adalah sebesar Rp 4.716,40 per saham, dimana harga ini mengalami penurunan sebesar 25,13% dibandingkan dengan IHSG pada tanggal 31 Desember 2019 yang mencapai Rp 6.299,54 per saham. Adanya pnurunan ini disebabkan karena pengaruh wabah virus corona yang mulai masuk ke Indonesia sejak awal bulan Maret 2020. Jumlah Perusahaan Efek di Indonesia Tahun 2016 – April 2020

5.296,71

6.355,65

6.194,50

6.299,54

4.716,40

-

2.000,00

4.000,00

6.000,00

8.000,00

2016 2017 2018 2019 *2020

Sumber: Otoritas Jasa Keuangan

132130

124

124

123

115

120

125

130

135

2016 2017 2018 2019 *2020

Sumber: Otoritas Jasa Keuangan

* sampai dengan April 2020

Page 45: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

45

Berdasarkan data yang dibuat oleh OJK, jumlah perusahaan efek di Indonesia pada bulan April 2020 mencapai 123 perusahaan, dimana sebelumnya pada tahun 2016 – 2019, jumlah perusahaan efek di Indonesia masing-masing adalah sebesar 132 perusahaan, 130 perusahaan, dan 124 perusahaan untuk tahun 2018 dan 2019. Walaupun saat ini Indonesia sedang mengalami penurunan perdagangan saham yang dikarenakan adanya pandemi virus corona, namun diharapkan pada semester II/2020 keadaaan perdagangan saham akan mulai mengalami peningkatan kembali walaupun secara bertahap. Apabila hal tersebut dapat terealisasi, maka hal tersebut diharapkan dapat kembali meningkatkan kinerja perusahaan sekuritas dan perusahaan efek lainnya dalam memperdagangkan instrumen keuangannya sehingga kinerja industri perusahaan sekuritas dan perusahaan efek akan senantiasa mengalami pertumbuhan yang positif dalam beberapa tahun yang akan datang.

II.D. Kegiatan Operasional dan Prospek Usaha Ruang lingkup kegiatan usaha Perseroan adalah bergerak dalam bidang jasa telekomunikasi, industri informatika, perdagangan umum termasuk perdagangan impor, ekspor, antar pulau, lokal dan ritel, jasa pengembangan dan pengelolaan properti, menyewakan ruang-ruang dalam bangunan dan investasi. Pada tahun 2019, Perseroan memposisikan diri sebagai perusahaan investasi untuk mengoptimalkan kepentingan bisnis, meningkatkan nilai dan memanfaatkan peluang pasar. Entitas anak Perseroan masing-masing menawarkan produk dan jasa yang berbeda dan dikelola secara terpisah karena perbedaan model bisnis dan strategi pemasaran. Perseroan mengelompokkan entitas anak menjadi beberapa segmen operasi sebagai berikut: Ritel Pada segmen ritel, Perseroan berinvestasi pada PT Matahari Department Store Tbk (selanjutnya disebut “MDS”) dan PT Matahari Putra Prima Tbk (selanjutnya disebut “MPPA”) yang merupakan pemimpin pasar terutama di kategori konsumen kelas menengah. MDS merupakan pionir konsep department store modern di Indonesia dan tetap menjadi pilihan utama untuk produk-produk fashion, kecantikan dan barang-barang keperluan rumah tangga dengan harga terjangkau.

Page 46: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

46

MPPA mengoperasikan berbagai gerai multiformat, yaitu jaringan ritel hipermarket Hypermart, gerai grosir SmartClub, supermarket Foodmart yang terdiri dari Foodmart Primo untuk segmen premium dan Foodmart Fresh untuk produk segar berkualitas, Boston Health and Beauty untuk produk perawatan dan Kesehatan pribadi, convenience store FMX, dan e-commerce melalui aktivitas online-to-offline (O2O). Pada tahun 2019, MPPA meluncurkan format gerai terbaru – Hyfresh, sebuah format supermarket berbasis komunitas dengan focus yang lebih luas pada produk segar dan grocery dengan harga yang menarik bagi komunitas rumah tangga kelas menengah untuk berbelanja kebutuhan harian. PT Gratia Prima Indonesia, mengoperasikan jaringan toko buku Books and Beyond (B&B), yang menawarkan berbagai koleksi buku, mainan, serta alat tulis impor dan lokal dalam konsep gerai yang modern. PT Matahari Graha Fantasi mengelola jaringan pusat hiburan keluarga Timezone yang menawarkan pengalaman bermain game arcade. Telekomunikasi, Multimedia, dan Teknologi PT Multipolar Technology Tbk (selanjutnya disebut “MLPT”) mewakili investasi Perseroan dalam bidang Teknologi Informasi (TI). MLPT telah berkembang menjadi salah satu system integrator terkemuka di negeri ini dengan menawarkan layanan dan solusi TI yang komprehensif. Dalam investasi Teknologi, Multimedia, dan Teknologi, Perseroan memiliki saham di PT First Media Tbk yang mengoperasikan sejumlah anak perusahaan yang berkaitan dengan telekomunikasi dan infrastruktur, termasuk TV berbayar yang dilengkapi dengan kemampuan siaran dan produksi. Manajemen Arsip Investasi Perseroan lainnya juga mencakup manajemen arsip, yaitu PT Multifiling Mitra Indonesia Tbk yang menawarkan pengelolaan arsip secara sistematis, data computer, dokumen berharga, dan dokumen elektronik. Manajemen Properti Perseroan berinvestasi pada PT Nadya Putra Investama dan PT Matahari Pacific yang mengelola pusat perbelanjaan, perkantoran, dan apartemen. Bisnis Digital Pada bidang bisnis digital Perseroan berinvestasi pada PT Briliant Ecommere Berjaya, yang mengoperasikan platform berbasis web yang menyediakan solusi total procurement yang terintegrasi secara penuh dengan B2B e-commerce marketplace dan solusi e-procurement.

Page 47: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

47

II.E. Alasan Dilakukan Transaksi Akuisisi

Alasan dilakukannya Transaksi Akuisisi adalah sebagai berikut:

• Perseroan memandang sektor usaha di bidang industri kabel dan suku cadang otomotif memiliki prospek yang menjanjikan. Industri kabel diperkirakan akan mengalami pertumbuhan permintaan sejalan dengan kebijakan Pemerintah Indonesia yang menargetkan rasio elektrifikasi menjadi 100% dan juga proyek nasional 35 Gigawatt yang sudah dimulai beberapa tahun yang lalu yang akan terus meningkatkan pertumbuhan jaringan transmisi listrik secara nasional. Industri suku cadang otomotif khususnya di sektor purna jual diyakini memiliki potensi pertumbuhan yang menjanjikan sejalan dengan meningkatnya pertumbuhan penetrasi dari kendaraan bermotor baik roda dua maupun roda empat di Indonesia.

• LPIN memberikan peluang kepada Perseroan untuk berinvestasi dan mengkapitalisasi potensi yang ada di industri kabel dan suku cadang otomotif. Hal ini sejalan dengan strategi Perseroan untuk mencari peluang-peluang investasi di sektor-sektor yang menjanjikan, khususnya di Indonesia. Perseroan berkeyakinan bahwa sumber daya yang dimiliki manajemen Perseroan dapat membantu LPIN untuk meningkatkan kinerjanya pada masa yang akan datang dan mengidentifikasi peluang-peluang baru yang dapat diraih oleh LPIN, yang diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi Perseroan dan juga pemangku kepentingan Perseroan. Dengan demikian, Perseroan telah melakukan Transaksi Pembelian Saham LPIN.

• Setelah Transaksi Pembelian Saham LPIN menjadi efektif, Perseroan mengharapkan potensi sinergi LPIN dengan portofolio lainnya yang dimiliki Perseroan, seperti akses terhadap jaringan distribusi yang luas serta pengalaman dan keahlian yang baru yang dapat dibagikan manajemen Perseroan kepada manajemen LPIN untuk memperkuat model bisnis, implementasi strategi kegiatan operasional dan manajemen risiko, serta kemudahan akses keuangan.

• Perseroan memandang sektor keuangan di Indonesia memiliki prospek akan berkembang sejalan dengan rencana Pemerintah Indonesia untuk meningkatkan keuangan inklusif (financial inclusion) terhadap seluruh masyarakat di Indonesia. Hal ini sejalan dengan prospek usaha yang dijalankan oleh CC, yang bergerak dalam bidang keuangan. Dengan demikian, untuk menambah portofolio Perseroan dalam bidang keuangan, Perseroan telah melakukan Transaksi Akuisisi CC.

• CC merupakan perusahaan jasa keuangan yang terintegrasi mulai dari sekuritas, manajer investasi, perantara pedagang efek dan penjamin emisi efek, penyedia jasa konsultasi manajemen, dan perusahaan pembiayaan. Perseroan menilai bahwa CC memiliki nama baik yang dipercaya oleh klien-klien dan nasabah-nasabahnya baik di dalam negeri maupun luar negeri. Kepercayaan tersebut telah dibangun CC selama kurang lebih 30 tahun sejak beroperasi secara komersial.

Page 48: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

48

• Perseroan berpendapat lini-lini usaha yang dijalankan oleh CC dapat melengkapi lini usaha keuangan yang dimiliki Perseroan. Dengan demikian, setelah Transaksi Akuisisi CC menjadi efektif, Perseroan mengharapkan dapat mengimplementasikan keahlian dan pengalaman yang dimiliki oleh manajemen Perseroan dalam bidang jasa keuangan untuk meningkatkan kinerja keuangan konsolidasian CC, yang pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan kinerja keuangan konsolidasian Perseroan dan memberikan nilai tambah bagi seluruh pemegang saham Perseroan.

• Setelah Transaksi Akuisisi CC menjadi efektif, Perseroan mengharapkan dapat menciptakan potensi sinergi, termasuk akses terhadap jaringan distribusi dari jasa-jasa keuangan dan usaha ritel yang telah dimiliki oleh Perseroan, potensi untuk cross selling produk-produk keuangan yang ditawarkan oleh CC ke basis konsumen di dalam Perseroan, dan dapat mendukung memperkuat model bisnis, implementasi strategi kegiatan operasional dan manajemen risiko, serta kemudahan akses keuangan.

II.E. Analisis Keuntungan dan Kerugian dari Transaksi Akuisisi

Keuntungan Transaksi Akuisisi adalah sebagai berikut:

• Perseroan memandang sektor usaha di bidang industri kabel dan suku cadang otomotif memiliki prospek yang menjanjikan. Industri kabel diperkirakan akan mengalami pertumbuhan permintaan sejalan dengan kebijakan Pemerintah Indonesia yang menargetkan rasio elektrifikasi menjadi 100% dan juga proyek nasional 35 Gigawatt yang sudah dimulai beberapa tahun yang lalu yang akan terus meningkatkan pertumbuhan jaringan transmisi listrik secara nasional. Industri suku cadang otomotif khususnya di sektor purna jual diyakini memiliki potensi pertumbuhan yang menjanjikan sejalan dengan meningkatnya pertumbuhan penetrasi dari kendaraan bermotor baik roda dua maupun roda empat di Indonesia.

• LPIN memberikan peluang kepada Perseroan untuk berinvestasi dan mengkapitalisasi potensi yang ada di industri kabel dan suku cadang otomotif. Hal ini sejalan dengan strategi Perseroan untuk mencari peluang-peluang investasi di sektor-sektor yang menjanjikan, khususnya di Indonesia. Perseroan berkeyakinan bahwa sumber daya yang dimiliki manajemen Perseroan dapat membantu LPIN untuk meningkatkan kinerjanya pada masa yang akan datang dan mengidentifikasi peluang-peluang baru yang dapat diraih oleh LPIN, yang diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi Perseroan dan juga pemangku kepentingan Perseroan. Dengan demikian, Perseroan telah melakukan Transaksi Pembelian Saham LPIN.

Page 49: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

49

• Setelah Transaksi Pembelian Saham LPIN menjadi efektif, Perseroan mengharapkan potensi sinergi LPIN dengan portofolio lainnya yang dimiliki Perseroan, seperti akses terhadap jaringan distribusi yang luas serta pengalaman dan keahlian yang baru yang dapat dibagikan manajemen Perseroan kepada manajemen LPIN untuk memperkuat model bisnis, implementasi strategi kegiatan operasional dan manajemen risiko, serta kemudahan akses keuangan.

• Perseroan memandang sektor keuangan di Indonesia memiliki prospek akan berkembang sejalan dengan rencana Pemerintah Indonesia untuk meningkatkan keuangan inklusif (financial inclusion) terhadap seluruh masyarakat di Indonesia. Hal ini sejalan dengan prospek usaha yang dijalankan oleh CC, yang bergerak dalam bidang keuangan. Dengan demikian, untuk menambah portofolio Perseroan dalam bidang keuangan, Perseroan telah melakukan Transaksi Akuisisi CC.

• CC merupakan perusahaan jasa keuangan yang terintegrasi mulai dari sekuritas, manajer investasi, perantara pedagang efek dan penjamin emisi efek, penyedia jasa konsultasi manajemen, dan perusahaan pembiayaan. Perseroan menilai bahwa CC memiliki nama baik yang dipercaya oleh klien-klien dan nasabah-nasabahnya baik di dalam negeri maupun luar negeri. Kepercayaan tersebut telah dibangun CC selama kurang lebih 30 tahun sejak beroperasi secara komersial.

• Perseroan berpendapat lini-lini usaha yang dijalankan oleh CC dapat melengkapi lini usaha keuangan yang dimiliki Perseroan. Dengan demikian, setelah Transaksi Akuisisi CC menjadi efektif, Perseroan mengharapkan dapat mengimplementasikan keahlian dan pengalaman yang dimiliki oleh manajemen Perseroan dalam bidang jasa keuangan untuk meningkatkan kinerja keuangan konsolidasian CC, yang pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan kinerja keuangan konsolidasian Perseroan dan memberikan nilai tambah bagi seluruh pemegang saham Perseroan.

• Setelah Transaksi Akuisisi CC menjadi efektif, Perseroan mengharapkan dapat menciptakan potensi sinergi, termasuk akses terhadap jaringan distribusi dari jasa-jasa keuangan dan usaha ritel yang telah dimiliki oleh Perseroan, potensi untuk cross selling produk-produk keuangan yang ditawarkan oleh CC ke basis konsumen di dalam Perseroan, dan dapat mendukung memperkuat model bisnis, implementasi strategi kegiatan operasional dan manajemen risiko, serta kemudahan akses keuangan.

Kerugian Transaksi Akuisisi adalah sebagai berikut:

• Perseroan mungkin akan kehilangan kesempatan untuk memanfaatkan dana tersebut untuk investasi lain yang mungkin memiliki tingkat balikan yang lebih menguntungkan dibandingkan Transaksi Akuisisi.

Page 50: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

50

• Terdapat kemungkinan dimana Perseroan tidak dapat sepenuhnya melakukan implementasi implementasi strategi kegiatan operasional maupun pemanfaatan akses terhadap jaringan distribusi yang luas serta pengalaman dan keahlian yang baru yang dapat dibagikan manajemen Perseroan kepada manajemen LPIN dan CC untuk memperkuat model bisnis serta potensi sinergi LPIN dan CC dengan portofolio lainnya yang dimiliki Perseroan, yang dapat terjadi jika dalam pelaksanaannya terkait faktor perbedaan budaya, manajemen dan operasional, yang pada akhirnya menyebabkan tidak dapat terlaksananya sinergi yang diharapkan atau bila terlaksana sinergi yang tidak maksimal dan pada akhirnya berpotensi berdampak pada proyeksi kinerja keuangan konsolidasian Perseroan, LPIN, dan CC.

Page 51: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

51

III. Analisis Kuantitatif atas Transaksi Akuisisi

III.A. Analisis atas Kinerja Historis Perseroan

Laporan keuangan konsolidasian Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 telah diaudit oleh KAP AAJAMR dengan pendapat wajar tanpa pengecualian dengan penekanan suatu hal. Laporan keuangan konsolidasian Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 telah diaudit oleh KAP AAJAMR masing-masing dengan pendapat wajar tanpa pengecualian. Laporan keuangan konsolidasian Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 telah diaudit oleh KAP AAJAMR dengan pendapat wajar tanpa pengecualian dengan penekanan suatu hal. Laporan keuangan konsolidasian Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 telah diaudit oleh KAP AAJAMR dengan pendapat wajar tanpa pengecualian. Ikhtisar data keuangan penting Perseroan adalah sebagai berikut:

III.A.1. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian

(Dalam jutaan Rupiah)

A S E T

ASET LANCAR

Kas dan setara kas 1.782.922 2.527.201 3.197.507 3.417.015 1.852.059

Piutang usaha

Pihak ketiga 322.023 329.057 278.458 275.803 171.377

Pihak berelasi 224.170 258.646 207.886 217.818 167.893

Aset keuangan lancar lainnya 1.067.948 1.110.308 1.772.684 1.616.887 1.450.101

Persediaan 1.533.341 1.893.093 1.860.579 3.471.557 3.381.734

Pajak dibayar di muka 252.072 326.220 399.680 278.088 291.468

Biaya dibayar di muka 203.409 184.774 229.469 222.735 234.252

Aset lancar lainnya 163.659 102.875 154.841 125.257 227.255

Aset kelompok lepasan yang dimiliki untuk didistribusikan

kepada pemilik 1.815 2.286 8.751 22.829 -

Jumlah Aset Lancar 5.551.359 6.734.460 8.109.855 9.647.989 7.776.139

ASET TIDAK LANCAR

Piutang pihak berelasi non-usaha - - - 20.993 17.382

Aset keuangan tidak lancar lainnya 384.879 469.595 495.637 561.807 484.034

Investasi pada entitas asosiasi 2.187.882 2.566.781 3.403.823 3.719.505 4.353.288

Investasi jangka panjang lainnya 1.788.110 1.759.435 1.719.511 1.000.781 33.343

Properti investasi 170.344 172.126 165.903 165.969 100.892

Aset tetap 2.346.942 2.553.362 3.199.960 3.353.565 3.550.288

Uang muka dan jaminan sewa 1.265.444 1.376.891 1.411.629 1.463.498 1.515.040

Sewa dibayar di muka jangka panjang 281.977 323.702 435.608 453.717 525.079

Aset takberwujud 114.294 147.835 150.350 212.157 241.624

Aset pajak tangguhan 637.947 844.819 652.221 317.321 652.374

Aset tidak lancar lainnya 178.365 211.896 279.398 364.469 381.969

Jumlah Aset Tidak Lancar 9.356.184 10.426.442 11.914.040 11.633.782 11.855.313

JUMLAH ASET 14.907.543 17.160.902 20.023.895 21.281.771 19.631.452

Keterangan 31/12/19 31/12/18 31/12/17 31/12/16 31/12/15

Page 52: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

52

III.A.2. Aset Jumlah aset Perseroan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2019, 2018, 2017, 2016, dan 2015 masing-masing adalah sebesar Rp 14.907,54 miliar, Rp 17.160,90 miliar, Rp 20.023,90 miliar, Rp 21.281,77 miliar, dan Rp 19.631,45 miliar. Pada tanggal 31 Desember 2019, jumlah aset Perseroan mengalami penurunan sebesar Rp 2.253,36 miliar atau setara dengan 13,13% dibandingkan dengan jumlah aset pada tanggal 31 Desember 2018. Penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan kas dan setara kas, persediaan, investasi pada entitas asosiasi, aset tetap, serta aset pajak tangguhan masing-masing sebesar Rp 744,28 miliar, Rp 359,75 miliar, Rp 378,90 miliar, Rp 206,42 miliar, dan Rp 206,87 miliar.

(Dalam jutaan Rupiah)

LIABILITAS DAN EKUITAS

LIABILITAS

LIABILITAS JANGKA PENDEK

Utang bank dan lembaga keuangan jangka pendek 741.179 1.012.954 1.746.518 504.666 913.526

Utang usaha

Pihak ketiga 1.483.747 1.760.360 1.926.057 2.958.434 2.386.300

Pihak berelasi 6.479 7.384 7.282 2.961 8.415

Beban akrual 997.112 1.155.176 1.260.365 1.494.641 1.384.071

Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya 522.918 501.918 425.314 512.627 480.444

Utang pajak 209.074 215.964 114.354 121.071 129.321

Liabilitas imbalan kerja jangka pendek 296.430 305.575 311.495 249.597 175.535

Bagian lancar atas utang jangka panjang:

Utang sewa pembiayaan 56.452 58.312 46.092 33.902 48.975

Utang bank dan lembaga keuangan lainnya 678.068 429.554 347.220 72.085 34.654

Liabilitas jangka pendek lainnya 503.557 496.346 517.046 582.937 472.955

Liabilitas terkait aset kelompok lepasan yang dimiliki

untuk didistribusikan kepada pemilik 70 145 126 107.750 -

Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 5.495.086 5.943.688 6.701.869 6.640.671 6.034.196

LIABILITAS JANGKA PANJANG

Utang pihak berelasi non-usaha - - - 1.212 1.212

Utang jangka panjang - setelah dikurangi bagian

yang jatuh tempo dalam satu tahun:

Utang sewa pembiayaan 53.443 108.568 130.645 137.720 182.889

Utang bank dan lembaga keuangan lainnya 2.787.351 3.597.614 3.007.505 780.630 419.363

Utang obligasi - - - 3.075.258 3.149.429

Liabilitas imbalan kerja jangka panjang 499.058 377.455 472.223 398.751 374.199

Liabilitas pajak tangguhan 155.209 80.207 2.671 1.972 4.444

Liabilitas jangka panjang lainnya 654.044 799.020 2.173.092 881.086 814.537

Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 4.149.105 4.962.864 5.786.136 5.276.629 4.946.073

JUMLAH LIABILITAS 9.644.191 10.906.552 12.488.005 11.917.300 10.980.269

EKUITAS

Modal saham 2.844.392 2.844.392 2.386.904 2.386.904 2.386.904

Tambahan modal disetor (330.879) (330.879) (224.678) (223.907) (228.139)

Komponen ekuitas lainnya 258.268 268.970 394.724 391.670 146.016

Penghasilan komprehensif lain 480.391 473.679 397.748 388.787 318.160

Bagian kelompok lepasan yang diklasifikasikan sebagai

dimiliki untuk didistribusikan kepada pemilik 31.262 27.585 24.302 11.247 -

Saldo laba 1.373.257 2.239.351 3.461.120 4.732.147 4.488.344

Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas

induk 4.656.691 5.523.098 6.440.120 7.686.848 7.111.285

Kepentingan non-pengendali 606.661 731.252 1.095.770 1.677.623 1.539.898

JUMLAH EKUITAS 5.263.352 6.254.350 7.535.890 9.364.471 8.651.183

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 14.907.543 17.160.902 20.023.895 21.281.771 19.631.452

31/12/15Keterangan 31/12/19 31/12/18 31/12/17 31/12/16

Page 53: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

53

Pada tanggal 31 Desember 2018, jumlah aset Perseroan mengalami penurunan sebesar Rp 2.862,99 miliar atau setara dengan 14,30% dibandingkan dengan jumlah aset pada tanggal 31 Desember 2017. Penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan kas dan setara kas, asset keuangan lancar lainnya, dan investasi pada entitas asosiasi masing-masing sebesar Rp 670,31 miliar, Rp 662,38 miliar, dan 837,04 miliar. Pada tanggal 31 Desember 2017, jumlah aset Perseroan mengalami penurunan sebesar Rp 1.257,88 miliar atau setara dengan 5,91% dibandingkan dengan jumlah aset pada tanggal 31 Desember 2016. Penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan kas dan setara kas, persediaan, dan investasi pada entitas asosiasi masing-masing sebesar Rp 219,51 miliar, Rp 1.610,98 miliar, dan Rp 315,68 miliar, yang disertai dengan kenaikan aset keuangan lancar lainnya, pajak dibayar di muka, dan investasi jangka panjang lainnya masing-masing sebesar Rp 155,80 miliar, Rp 121,59 miliar, dan Rp 718,73 miliar. Pada tanggal 31 Desember 2016, jumlah aset Perseroan mengalami kenaikan sebesar Rp 1.650,32 miliar atau setara dengan 8,41% dibandingkan dengan jumlah aset pada tanggal 31 Desember 2015. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh kenaikan kas dan setara kas, aset keuangan lancar lainnya, dan investasi jangka panjang lainnya masing-masing sebesar Rp 1.564,96 miliar, Rp 166,79 miliar, dan Rp 967,44 miliar, yang disertai dengan penurunan investasi pada entitas asosiasi, aset tetap, dan aset pajak tangguhan masing-masing sebesar Rp 633,78 miliar, Rp 196,72 miliar, dan Rp 335,05 miliar.

III.A.3. Liabilitas Jumlah liabilitas Perseroan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2019, 2018, 2017, 2016, dan 2015 masing-masing adalah sebesar Rp 9.644,19 miliar, Rp 10.906,55 miliar, Rp 12.488,01 miliar, Rp 11.917,30 miliar, dan Rp 10.980,27 miliar. Pada tanggal 31 Desember 2019, jumlah liabilitas Perseroan mengalami penurunan sebesar Rp 1.262,36 miliar atau setara dengan 11,57% dibandingkan dengan jumlah liabilitas pada tanggal 31 Desember 2018. Penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan utang bank dan lembaga keuangan dan lainnya dan utang usaha masing-masing sebesar Rp 833,52 miliar dan Rp 277,52 miliar. Pada tanggal 31 Desember 2018, jumlah liabilitas Perseroan mengalami penurunan sebesar Rp 1.581,45 miliar atau setara dengan 12,66% dibandingkan dengan jumlah liabilitas pada tanggal 31 Desember 2017. Penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan utang bank dan lembaga keuangan dan lembaga keuangan lainnya, utang usaha, dan liabilitas jangka panjang lainnya masing-masing sebesar Rp 629,79 miliar, Rp 165,60 miliar, dan Rp 1.374,07 miliar, yang disertai dengan kenaikan utang pajak sebesar Rp 101,61 miliar.

Page 54: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

54

Pada tanggal 31 Desember 2017, jumlah liabilitas Perseroan mengalami kenaikan sebesar Rp 570,71 miliar atau setara dengan 4,79% dibandingkan dengan jumlah liabilitas pada tanggal 31 Desember 2016. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh kenaikan utang bank dan lembaga keuangan lainnya dan liabilitas jangka panjang lainnya masing-masing sebesar Rp 3.743,86 miliar dan Rp 1.292,01 miliar, yang disertai dengan penurunan utang usaha, beban akrual, dan utang obligasi masing-masing sebesar Rp 1.028,06 miliar, Rp 234,28 miliar, dan Rp 3.075,26 miliar. Pada tanggal 31 Desember 2016, jumlah liabilitas Perseroan mengalami kenaikan sebesar Rp 937,03 miliar atau setara dengan 8,53% dibandingkan dengan jumlah liabilitas pada tanggal 31 Desember 2015. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh kenaikan utang usaha, beban akrual, dan liabilitas jangka pendek lainnya masing-masing sebesar Rp 566,68 miliar, Rp 110,57 miliar, dan Rp 109,98 miliar.

III.A.4. Ekuitas Jumlah ekuitas Perseroan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2019, 2018, 2017, 2016, dan 2015 masing-masing adalah sebesar Rp 5.263,35 miliar, Rp 6.254,35 miliar, Rp 7.535,89 miliar, Rp 9.364,47 miliar, dan Rp 8.651,18 miliar. Pada tanggal 31 Desember 2019, jumlah ekuitas Perseroan mengalami penurunan sebesar Rp 991,00 miliar atau setara dengan 15,84% dibandingkan dengan jumlah ekuitas pada tanggal 31 Desember 2018. Penurunan ini terutama disebabkan oleh rugi tahun berjalan yang dibukuan oleh Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 sebesar Rp 1.041,54 miliar. Pada tanggal 31 Desember 2018, jumlah ekuitas Perseroan mengalami penurunan sebesar Rp 1.281,54 miliar atau setara dengan 17,01% dibandingkan dengan jumlah ekuitas pada tanggal 31 Desember 2017. Penurunan ini terutama disebabkan oleh rugi tahun berjalan yang dibukuan oleh Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 sebesar Rp 1.620,17 miliar, yang disertai dengan kenaikan modal saham sebesar Rp 457,49 miliar. Pada tanggal 31 Desember 2017, jumlah ekuitas Perseroan mengalami penurunan sebesar Rp 1.828,58 miliar atau setara dengan 19,53% dibandingkan dengan jumlah ekuitas pada tanggal 31 Desember 2016. Penurunan ini terutama disebabkan oleh rugi tahun berjalan yang dibukuan oleh Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 sebesar Rp 1.823,53 miliar. Pada tanggal 31 Desember 2016, jumlah ekuitas Perseroan mengalami kenaikan sebesar Rp 713,29 miliar atau setara dengan 8,24% dibandingkan dengan jumlah ekuitas pada tanggal 31 Desember 2015. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh laba tahun berjalan yang dibukuan oleh Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar Rp 312,38 miliar dan kenaikan komponen ekuitas lainnya sebesar 245,65 miliar.

Page 55: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

55

III.A.5. Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian

III.A.6 Penjualan Penjualan Perseroan untuk tahun yang berakhir tanggal-tanggal 31 Desember 2019, 2018, 2017, 2016, dan 2015 masing-masing adalah sebesar Rp 12.233,98 miliar, Rp 14.982,24 miliar, Rp 17.077,40 miliar, Rp 17.814,24 miliar, dan Rp 17.739,51 miliar. Penjualan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 mengalami penurunan sebesar Rp 2.748,26 miliar atau setara dengan 18,34% dibandingkan dengan penjualan neto untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018. Penjualan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 mengalami penurunan sebesar Rp 2.095,15 miliar atau setara dengan 12,27% dibandingkan dengan penjualan neto untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017. Penjualan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 mengalami penurunan sebesar Rp 736,84 miliar atau setara dengan 4,14% dibandingkan dengan penjualan neto untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016. Penjualan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 mengalami kenaikan sebesar Rp 74,22 miliar atau setara dengan 0,42% dibandingkan dengan penjualan neto untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015.

(Dalam jutaan Rupiah)

Penjualan 12.233.984 14.982.244 17.077.396 17.814.235 17.739.513

Beban pokok penjualan barang dan jasa 9.815.045 12.171.996 14.868.612 14.625.667 14.555.255

Laba bruto 2.418.939 2.810.248 2.208.784 3.188.568 3.184.258

Beban usaha (2.686.256) (3.361.054) (3.920.177) (3.948.413) (3.773.292)

Pendapatan lainnya 1.240.878 1.119.153 432.484 2.271.970 207.916

Beban lainnya (1.262.077) (693.275) (191.792) (557.521) (311.325)

Laba (rugi) usaha (288.516) (124.928) (1.470.701) 954.604 (692.443)

Penghasilan keuangan 59.841 56.259 169.216 71.194 97.760

Beban keuangan (485.101) (506.467) (676.556) (594.744) (564.097)

Bagian atas laba (rugi) neto entitas asosiasi 172.136 (982.927) (45.707) 111.437 157.775

Laba (rugi) sebelum pajak final dan pajak penghasilan (541.640) (1.558.063) (2.023.748) 542.491 (1.001.005)

Beban pajak final (49.375) (57.217) (65.301) (55.421) (52.672)

Manfaat (beban) pajak penghasilan (466.536) 4.260 166.568 (162.789) (34.863)

Laba (rugi) tahun berjalan dari operasi yang dilanjutkan (1.057.551) (1.611.020) (1.922.481) 324.281 (1.088.540)

Laba (rugi) tahun berjalan dari operasi yang dihentikan 16.008 (9.145) 98.949 (11.902) (119.247)

Laba (rugi) tahun berjalan (1.041.543) (1.620.165) (1.823.532) 312.379 (1.207.787)

Penghasilan komprehensif lain 31.236 115.592 13.159 89.229 84.272

Jumlah laba (rugi) komprehensif tahun berjalan (1.010.307) (1.504.573) (1.810.373) 401.608 (1.123.515)

Laba (rugi) tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada:

Pemilik entitas induk (866.094) (1.221.769) (1.246.872) 243.625 (1.180.708)

Kepentingan non-pengendali (175.449) (398.396) (576.660) 68.754 (27.079)

31/12/15Keterangan 31/12/19 31/12/18 31/12/17 31/12/16

Page 56: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

56

III.A.7. Laba (Rugi) Tahun Berjalan

Rugi tahun berjalan Perseroan untuk tahun yang berakhir tanggal-tanggal 31 Desember 2019, 2018, 2017, dan 2015 masing-masing sebesar Rp 1.041,54 miliar, Rp 1.620,17 miliar, Rp 1.823,53 miliar, dan Rp 1.207,79 miliar. Laba tahun berjalan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar Rp 312,38 miliar. Rugi tahun berjalan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 mengalami penurunan sebesar Rp 578,62 miliar atau setara dengan 35,71% dibandingkan dengan rugi tahun berjalan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018. Rugi tahun berjalan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 mengalami penurunan sebesar Rp 203,37 miliar atau setara dengan 11,15% dibandingkan dengan rugi tahun berjalan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017. Rugi tahun berjalan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 mengalami kenaikan sebesar Rp 2.135,91 miliar atau setara dengan 683,76% dibandingkan dengan laba tahun berjalan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016. Laba tahun berjalan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 mengalami kenaikan sebesar Rp 1.520,17 miliar atau setara dengan 125,86% dibandingkan dengan rugi tahun berjalan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015.

Page 57: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

57

III.A.8. Laporan Arus Kas

(Dalam jutaan Rupiah)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

Penerimaan kas dari penjualan 12.030.814 14.588.318 16.613.837 17.311.087 17.712.381

Penerimaan kas dari pendapatan sewa 416.796 409.128 511.767 610.494 544.216

Pembayaran kas kepada pemasok (9.168.783) (11.668.894) (14.153.414) (13.068.648) (14.257.621)

Pembayaran kepada karyawan (1.444.582) (1.561.584) (1.636.807) (1.690.382) (1.754.532)

Pembayaran untuk beban sewa (970.825) (1.055.382) (1.245.824) (1.204.040) (1.163.089)

Pembayaran untuk beban penjualan (305.698) (562.321) (702.322) (1.005.883) (970.881)

Pembayaran pajak penghasilan (274.397) (171.969) (221.869) (172.797) (217.472)

Pendapatan dan penerimaan lainnya 732.415 803.479 1.360.474 723.972 646.027

Beban lainnya (983.771) (691.263) (1.038.512) (706.811) (767.779)

Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk)

Aktivitas Operasi 31.969 89.512 (512.670) 796.992 (228.750)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

Hasil penjualan investasi jangka panjang lainnya 1.255.107 588.054 - - -

Hasil penjualan aset tetap 386.095 460.563 372.436 227.288 9.188

Pendapatan dividen 174.928 199.602 210.873 222.473 214.395

Penjualan investasi entitas anak 17.520 - - - -

Hasil penjualan properti investasi 6.091 - - 12.019 9.581

Penambahan investasi jangka panjang lainnya (497.730) (133.923) (540.915) (307.193) (32.338)

Penambahan aset tetap (381.331) (350.497) (314.891) (594.419) (499.111)

Penambahan aset tidak lancar lainnya (159.746) (150.976) (251.534) (348.959) (56.303)

Pengurangan (penambahan) aset keuangan lainnya (13.038) 420.981 (827.000) (16.997) 35.283

Pengembalian (penambahan) uang muka dan jaminan sewa (4.961) (10.501) 32.944 (53.607) (63.684)

Hasil penjualan investasi saham pada entitas anak - - 300.842 190.332 -

Hasil penjualan sebagian investasi saham pada entitas - - - - -

asosiasi - - - 1.648.504 -

Penambahan properti investasi - - - (67.075) -

Perolehan entitas anak, setelah dikurangi kas yang diperoleh - - - - (57.072)

Penambahan uang muka pembelian aset tetap - - - - (394.537)

Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk)

Aktivitas Investasi 782.935 1.023.303 (1.017.245) 912.366 (834.598)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

Penerimaan dari pinjaman 243.909 485.243 4.173.771 490.299 1.275.835

Pendapatan bunga yang diterima 62.268 58.140 168.952 103.195 99.503

Penambahan modal dari pihak non-pengendali 37.075 398.689 21.550 111.958 -

Pengurangan aset keuangan lainnya 21.844 75.743 150.651 - -

Pembayaran pinjaman (962.828) (758.697) (493.932) (157.764) (416.871)

Pembayaran beban keuangan (475.322) (524.412) (739.470) (541.220) (564.144)

Perolehan entitas anak dan entitas asosiasi (374.500) (442.325) (15.326) - -

Pembayaran utang sewa pembiayaan (62.329) (46.446) (33.196) (36.507) (31.988)

Penambahan aset keuangan lainnya (24.135) (30.134) (242.339) - -

Pembayaran dividen tunai kepada pihak kepentingan

non-pengendali (19.430) (25.330) (17.886) (76.774) (117.694)

Penambahan modal perusahaan - 496.149 - - -

Penambahan (penurunan) liabilitas jangka panjang lainnya - (1.406.951) 1.406.951 - -

Pengurangan (penambahan) piutang pihak berelasi

non-usaha - - 19.782 (3.610) (341)

Pembayaran obligasi - - (3.063.970) - -

Pembayaran dividen tunai oleh perusahaan - - (24.155) - (94.609)

Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk)

Aktivitas Pendanaan (1.553.448) (1.720.331) 1.311.383 (110.423) 149.691

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN

SETARA KAS (738.544) (607.516) (218.532) 1.598.935 (913.657)

KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN 2.529.309 3.206.173 3.423.654 1.852.059 2.707.486

Entitas anak yang tidak dikonsolidasi - (75.261) (291) (24.390) -

Dampak perubahan selisih kurs terhadap kas dan setara kas (6.108) 5.913 1.342 (2.950) 58.230

KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN 1.784.657 2.529.309 3.206.173 3.423.654 1.852.059

Kas dan setara kas dari operasi dilanjutkan 1.782.922 2.527.201 3.197.507 3.417.015 1.826.133

Kas dan setara kas dari operasi dihentikan 1.735 2.108 8.666 6.639 25.926

Keterangan 31/12/19 31/12/18 31/12/17 31/12/16 31/12/15

Page 58: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

58

Arus Kas Dari (Untuk) Aktivitas Operasi Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2019, 2018, dan 2016 masing-masing adalah sebesar Rp 31,97 miliar, Rp 89,51 miliar, dan Rp 796,99 miliar. Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasi Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2015 masing-masing adalah sebesar Rp 512,67 miliar dan Rp 228,75 miliar. Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 sebesar Rp 31,97 miliar terutama berasal dari penerimaan kas dari penjualan, pembayaran kas kepada pemasok, pembayaran kepada karyawan, pembayaran untuk beban sewa, pendapatan dan penerimaan lainnya, serta beban lainnya masing-masing sebesar Rp 12.030,81 miliar, Rp 9.168,78 miliar, Rp 1.444,58 miliar, Rp 970,83 miliar, Rp 732,42 miliar, dan Rp 983, 77 miliar. Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 sebesar Rp 89,51 miliar terutama berasal dari penerimaan kas dari penjualan, pembayaran kas kepada pemasok, pembayaran kepada karyawan, dan pembayaran untuk beban sewa masing-masing sebesar Rp 14.588,32 miliar, Rp 11.668,89 miliar, Rp 1.561,58 miliar, dan Rp 1.055,38 miliar. Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasi Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 sebesar Rp 512,67 miliar terutama berasal dari penerimaan kas dari penjualan, pembayaran kas kepada pemasok, pembayaran kepada karyawan, dan pembayaran untuk beban sewa masing-masing sebesar Rp 16.613,84 miliar, Rp 14.153,41 miliar, Rp 1.636,81 miliar, dan Rp 1.245,82 miliar. Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar Rp 796,99 miliar terutama berasal dari penerimaan kas dari penjualan, pembayaran kas kepada pemasok, pembayaran kepada karyawan, pembayaran untuk beban sewa, dan pembayaran untuk beban penjualan masing-masing sebesar Rp 17.311,09 miliar, Rp 13.068,65 miliar, Rp 1.690,38 miliar, Rp 1.204,04 miliar, dan Rp 1.005,88 miliar. Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasi Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp 228,75 miliar terutama berasal dari penerimaan kas dari penjualan, pembayaran kas kepada pemasok, pembayaran kepada karyawan, pembayaran untuk beban sewa, dan beban lainnya masing-masing sebesar Rp 17.712,38 miliar, Rp 14.257,62 miliar, Rp 1.754,53 miliar, Rp 1.163,09 miliar, dan Rp 767,78 miliar.

Page 59: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

59

Arus Kas dari (untuk) Aktivitas Investasi Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas investasi Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2019, 2018, dan 2016 masing-masing adalah sebesar Rp 782,94 miliar, Rp 1.023,30 miliar, dan Rp 912,37 miliar. Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2015 masing-masing adalah sebesar Rp 1.017,25 miliar dan Rp 834,60 miliar. Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas investasi Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 sebesar Rp 782,94 miliar terutama berasal dari hasil penjualan investasi jangka panjang lainnya dan penambahan investasi jangka panjang lainnya masing-masing sebesar Rp 1.255,11 miliar dan Rp 497,73 miliar. Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas investasi Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 sebesar Rp 1.023,30 miliar terutama berasal dari hasil penjualan investasi jangka panjang lainnya dan hasil penjualan aset tetap masing-masing sebesar Rp 588,05 miliar dan Rp 460,56 miliar. Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 sebesar Rp 1.017,25 miliar terutama berasal dari penambahan investasi jangka panjang lainnya dan penambahan aset keuangan lainnya masing-masing sebesar Rp 540,92 miliar dan Rp 827,00 miliar. Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas investasi Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar Rp 912,37 miliar terutama berasal dari penambahan aset tetap dan hasil penjualan sebagian investasi saham pada entitas asosiasi masing-masing sebesar Rp 594,42 miliar dan Rp 1.684,50 miliar. Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp 834,60 miliar terutama berasal dari penambahan aset tetap dan penambahan uang muka pembelian aset tetap masing-masing sebesar Rp 499,11 miliar dan Rp 394,54 miliar. Arus Kas dari (untuk) Aktivitas Pendanaan Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2019, 2018, dan 2016 masing-masing adalah sebesar Rp 1.553,45 miliar, Rp 1.720,33 miliar, dan Rp 110,42 miliar. Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2015 masing-masing adalah sebesar Rp 1.311,38 miliar dan Rp 149,69 miliar.

Page 60: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

60

Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 sebesar Rp 1.553,45 miliar terutama berasal dari pembayaran pinjaman, pembayaran beban keuangan, serta perolehan entitas anak dan entitas asosiasi masing-masing sebesar Rp 926,83 miliar, Rp 475,32 miliar, dan Rp 374,50 miliar. Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 sebesar Rp 1.720,33 miliar terutama berasal dari pembayaran pinjaman dan penurunan liabilitas jangka panjang lainnya masing-masing sebesar Rp 758,70 miliar, dan Rp 1.406,951 miliar. Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 sebesar Rp 1.311,38 miliar terutama berasal dari penerimaan dari pinjaman, pembayaran beban keuangan, dan pembayaran obligasi masing-masing sebesar Rp 4.173,77 miliar, Rp 739,47 miliar, dan Rp 3.063,97 miliar. Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar Rp 110,42 miliar terutama berasal dari penerimaan dari pinjaman dan pembayaran beban keuangan masing-masing sebesar Rp 490,30 miliar dan Rp 541,22 miliar. Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp 149,69 miliar terutama berasal dari penerimaan dari pinjaman, pembayaran pinjaman, dan pembayaran beban keuangan masing-masing sebesar Rp 1.275,84 miliar, Rp 416,87 miliar, dan Rp 564,14 miliar.

III.A.9. Rasio-rasio Keuangan

Rasio Likuiditas

Lancar 1,01 1,13 1,16 1,31 1,19

Rasio Pengelolaan Aset

Perputaran jumlah aset 0,82 0,87 0,75 0,74 0,79

Ekuitas terhadap jumlah aset 0,35 0,36 0,33 0,39 0,38

Rasio Solvabilitas

Jumlah liabilitas terhadap jumlah aset 0,65 0,64 0,67 0,61 0,62

Jumlah liabilitas terhadap ekuitas 1,83 1,74 2,03 1,58 1,60

Rasio Profitabilitas

Marjin laba kotor 19,77% 18,76% 12,93% 17,90% 17,95%

Marjin laba (rugi) usaha -2,19% -3,68% -10,02% -3,22% -3,32%

Marjin laba (rugi) bersih -8,51% -10,75% -11,26% 1,82% -6,14%

Laba (rugi) usaha terhadap jumlah aset -1,79% -3,21% -7,48% -2,38% -2,62%

Imbal hasil aset -6,99% -9,39% -8,41% 1,34% -4,84%

Laba (rugi) usaha terhadap ekuitas -5,08% -8,81% -22,71% -6,13% -6,81%

Imbal hasil ekuitas -19,79% -25,76% -25,51% 3,46% -12,58%

31/12/15Keterangan 31/12/19 31/12/18 31/12/17 31/12/16

Page 61: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

61

III.A.10. Pengelolaan Aset

Rasio perputaran jumlah aset mencerminkan kemampuan Perseroan dalam menghasilkan pendapatan dari jumlah investasi Perseroan. Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2019, 2018, 2017, 2016, dan 2015, rasio perputaran jumlah aset masing-masing adalah 0,82; 0,87; 0,75; 0,74; dan 0,79. Rasio ekuitas terhadap jumlah aset menunjukkan perbandingan ekuitas Perseroan terhadap jumlah aset Perseroan. Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2019, 2018, 2017, 2016, dan 2015, rasio ekuitas terhadap jumlah aset masing-masing adalah 0,35; 0,36; 0,33; 0,39; dan 0,38.

III.A.11. Solvabilitas Solvabilitas menunjukkan kemampuan Perseroan untuk memenuhi seluruh liabilitasnya, yang diukur dengan menggunakan dua pendekatan, yaitu melalui perbandingan antara jumlah liabilitas dan jumlah aset dan melalui perbandingan antara jumlah liabilitas dengan ekuitas. Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2019, 2018, 2017, 2016, dan 2015, rasio jumlah liabilitas terhadap jumlah aset masing-masing adalah 0,65; 0,64; 0,67; 0,61; dan 0,62, sedangkan rasio jumlah liabilitas terhadap ekuitas masing-masing adalah 1,83; 1,74; 2,03; 1,58; dan 1,60.

III.A.12. Profitabilitas Tingkat imbal hasil aset menunjukkan kemampuan Perseroan dalam menghasilkan laba bersih dari aset yang dimilikinya. Imbal hasil aset untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebesar 1,34%. Tingkat imbal hasil ekuitas menunjukkan kemampuan Perseroan dalam menghasilkan laba bersih dari ekuitas yang ditanamkan. Imbal hasil ekuitas untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebesar 3,46%.

Page 62: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

62

III.B. Analisis atas Kinerja Historis LPIN

Laporan keuangan konsolidasian LPIN untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 telah diaudit oleh KAP PHHARPR dengan pendapat wajar tanpa pengecualian dengan penekanan suatu hal. Laporan keuangan konsolidasian LPIN untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 telah diaudit oleh KAP PHHARPR masing-masing dengan pendapat wajar tanpa pengecualian. Laporan keuangan konsolidasian LPIN untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 telah diaudit oleh KAP PHHAASR masing-masing dengan pendapat wajar tanpa pengecualian. Ikhtisar data keuangan penting LPIN adalah sebagai berikut:

III.B.1. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian

(Dalam jutaan Rupiah)

A S E T

ASET LANCAR

Kas dan setara kas 79.638 60.458 31.174 91.025 56.031

Wesel tagih - - - 15.500 15.000

Piutang usaha - pihak ketiga 23.629 23.455 24.171 20.212 19.098

Piutang lain-lain 2.639 2.450 35.153 4.450 2.368

Persediaan 32.088 48.252 39.845 40.988 39.607

Uang muka pajak 1.992 1.935 2.371 1.938 4.558

Beban dibayar di muka 359 503 488 11.991 3.121

Aset lancar lainnya 269 527 269 949 5.087

Jumlah Aset Lancar 140.615 137.579 133.471 187.053 144.869

ASET TIDAK LANCAR

Aset pajak tangguhan 8.111 8.913 8.949 35.617 11.600

Piutang lain-lain 733 765 22.834 2.004 1.270

Investasi pada entitas asosiasi 164.670 143.519 91.452 102.985 87.322

Aset tetap 4.934 5.011 5.604 136.749 69.344

Aset tak berwujud - - - 3.699 1.365

Properti investasi 5.497 5.497 5.497 5.497 5.497

Aset lain-lain 355 312 310 4.235 2.788

Jumlah Aset Tidak Lancar 184.301 164.018 134.646 290.785 179.185

JUMLAH ASET 324.916 301.596 268.116 477.838 324.055

Keterangan 31/12/19 31/12/18 31/12/17 31/12/16 31/12/15

Page 63: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

63

III.B.2. Aset Jumlah aset LPIN pada tanggal-tanggal 31 Desember 2019, 2018, 2017, 2016, dan 2015 masing-masing adalah sebesar Rp 324,92 miliar, Rp 301,60 miliar, Rp 268,12 miliar, Rp 477,84 miliar, dan Rp 324,06 miliar. Pada tanggal 31 Desember 2019, jumlah aset LPIN mengalami kenaikan sebesar Rp 23,32 miliar atau setara dengan 7,73% dibandingkan dengan jumlah aset pada tanggal 31 Desember 2018. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh kenaikan kas dan setara kas serta investasi pada entitas asosiasi masing-masing sebesar Rp 19,18 miliar dan Rp 21,15 miliar yang disertai dengan penurunan persediaan sebesar Rp 16,16 miliar. Pada tanggal 31 Desember 2018, jumlah aset LPIN mengalami kenaikan sebesar Rp 33,48 miliar atau setara dengan 12,49% dibandingkan dengan jumlah aset pada tanggal 31 Desember 2017. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh kenaikan kas dan setara kas serta investasi pada entitas asosiasi masing-masing sebesar Rp 29,29 miliar dan Rp 52,07 miliar yang disertai dengan penurunan piutang lain-lain sebesar Rp 54,77 miliar.

(Dalam jutaan Rupiah)

LIABILITAS DAN EKUITAS

LIABILITAS

LIABILITAS JANGKA PENDEK

Utang bank - - - 6.664 6.842

Utang usaha - pihak ketiga 7.161 13.141 14.686 23.399 8.425

Utang lain-lain - - 366 168.337 113.085

Biaya yang masih harus dibayar 2.886 3.202 8.924 43.332 36.826

Uang muka - - - 1.806 353

Utang pajak 735 878 1.532 18.624 10.936

Liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam setahun

Utang sewa pembiyaan - 139 127 - 4.063

Utang dividen - - - - 26

Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 10.782 17.361 25.635 262.162 180.556

LIABILITAS JANGKA PANJANG

Utang bank jangka panjang - - - 149.345 -

Liabilitas jangka panjang:

Utang sewa pembiayaan - - 139 5 16.051

Imbalan pasca kerja 10.835 10.666 10.881 14.731 10.956

Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 10.835 10.666 11.019 164.081 27.008

JUMLAH LIABILITAS 21.617 28.026 36.655 426.243 207.564

EKUITAS

Modal saham 10.625 10.625 10.625 10.625 10.625

Tambahan modal disetor 60.238 60.238 60.238 54.496 54.496

Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan/

entitas asosiasi 19.022 19.022 19.022 51.578 51.578

Penghasilan (kerugian) komprehensif lainnya (1.574) (1.384) (2.737) (2.232) (1.373)

Saldo laba (defisit) 207.191 177.272 144.314 (47.664) 3.214

Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas

induk 295.502 265.773 231.462 66.803 118.539

Kepentingan non-pengendali 7.797 7.797 - (15.208) (2.048)

JUMLAH EKUITAS 303.299 273.570 231.462 51.595 116.491

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 324.916 301.596 268.116 477.838 324.055

31/12/15Keterangan 31/12/19 31/12/18 31/12/17 31/12/16

Page 64: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

64

Pada tanggal 31 Desember 2017, jumlah aset LPIN mengalami penurunan sebesar Rp 209,72 miliar atau setara dengan 43,89% dibandingkan dengan jumlah aset pada tanggal 31 Desember 2016. Penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan kas dan setara kas serta aset tetap masing-masing sebesar Rp 59,85 miliar dan Rp 131,15 miliar. Pada tanggal 31 Desember 2016, jumlah aset LPIN mengalami kenaikan sebesar Rp 153,78 miliar atau setara dengan 47,46% dibandingkan dengan jumlah aset pada tanggal 31 Desember 2015. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh kenaikan kas dan setara kas serta aset tetap masing-masing sebesar Rp 34,99 miliar dan Rp 67,40 miliar.

III.B.3. Liabilitas Jumlah liabilitas LPIN pada tanggal-tanggal 31 Desember 2019, 2018, 2017, 2016, dan 2015 masing-masing adalah sebesar Rp 21,62 miliar, Rp 28,03 miliar, Rp 36,66 miliar, Rp 426,24 miliar, dan Rp 207,56 miliar. Pada tanggal 31 Desember 2019, jumlah liabilitas LPIN mengalami penurunan sebesar Rp 6,41 miliar atau setara dengan 22,87% dibandingkan dengan jumlah liabilitas pada tanggal 31 Desember 2018. Penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan utang usaha – pihak ketiga sebesar Rp 5,98 miliar. Pada tanggal 31 Desember 2018, jumlah liabilitas LPIN mengalami penurunan sebesar Rp 8,63 miliar atau setara dengan 23,54% dibandingkan dengan jumlah liabilitas pada tanggal 31 Desember 2017. Penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan utang usaha – pihak ketiga dan biaya yang masih harus dibayar masing-masing sebesar Rp 1,55 miliar dan Rp 5,72 miliar. Pada tanggal 31 Desember 2017, jumlah liabilitas LPIN mengalami penurunan sebesar Rp 389,59 miliar atau setara dengan 91,40% dibandingkan dengan jumlah liabilitas pada tanggal 31 Desember 2016. Penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan utang lain-lain dan utang bank jangka panjang masing-masing sebesar Rp 167,97 miliar dan Rp 149,35 miliar. Pada tanggal 31 Desember 2016, jumlah liabilitas LPIN mengalami kenaikan sebesar Rp 218,68 miliar atau setara dengan 105,36% dibandingkan dengan jumlah liabilitas pada tanggal 31 Desember 2015. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh kenaikan utang lain-lain dan utang bank jangka panjang masing-masing sebesar Rp 55,25 miliar dan Rp 149,35 miliar.

Page 65: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

65

III.B.4. Ekuitas

Jumlah ekuitas LPIN pada tanggal-tanggal 31 Desember 2019, 2018, 2017, 2016, dan 2015 masing-masing adalah sebesar Rp 303,30 miliar, Rp 273,57 miliar, Rp 231,46 miliar, Rp 51,60 miliar, dan Rp 116,49 miliar. Pada tanggal 31 Desember 2019, jumlah ekuitas LPIN mengalami kenaikan sebesar Rp 29,73 miliar atau setara dengan 10,87% dibandingkan dengan jumlah ekuitas pada tanggal 31 Desember 2018. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh laba bersih tahun berjalan yang dibukukan oleh LPIN sebesar Rp 29,92 miliar. Pada tanggal 31 Desember 2018, jumlah ekuitas LPIN mengalami kenaikan sebesar Rp 42,11 miliar atau setara dengan 18,19% dibandingkan dengan jumlah ekuitas pada tanggal 31 Desember 2017. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh laba bersih tahun berjalan yang dibukukan oleh LPIN sebesar Rp 32,78 miliar. Pada tanggal 31 Desember 2017, jumlah ekuitas LPIN mengalami kenaikan sebesar Rp 179,87 miliar atau setara dengan 348,61% dibandingkan dengan jumlah ekuitas pada tanggal 31 Desember 2016. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh laba bersih tahun berjalan yang dibukukan oleh LPIN sebesar sebesar Rp 191,98 miliar. Pada tanggal 31 Desember 2016, jumlah ekuitas LPIN mengalami penurunan sebesar Rp 64,90 miliar atau setara dengan 55,71% dibandingkan dengan jumlah ekuitas pada tanggal 31 Desember 2015. Penurunan ini terutama disebabkan oleh rugi bersih tahun berjalan yang dibukukan oleh LPIN sebesar sebesar Rp 64,04 miliar.

III.B.5. Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian

(Dalam jutaan Rupiah)

Pendapatan bersih 88.358 95.213 102.949 141.747 77.790

Beban pokok pendapatan 70.119 71.670 77.203 90.088 55.239

Laba kotor 18.238 23.543 25.746 51.659 22.551

Beban usaha (20.547) (20.581) (19.805) (121.188) (59.632)

Pendapatan lainnya 7.221 9.329 185.206 5.604 47.964

Beban lainnya (1.051) (1.206) (3.072) (2.502) (5.792)

Laba (rugi) usaha 3.861 11.086 188.075 (66.427) 5.091

Beban keuangan - (21) (8.481) (35.429) (10.981)

Bagian atas laba (rugi) bersih perusahaan asosiasi 27.514 24.068 15.556 15.663 (12.810)

Laba (rugi sebelum pajak 31.375 35.133 195.150 (86.192) (18.699)

Pendapatan (beban) pajak penghasilan (1.457) (2.377) (3.172) 22.155 526

Laba (rugi) bersih tahun berjalan 29.919 32.756 191.978 (64.037) (18.174)

Penghasilan komprehensif lainnya (190) 1.353 (719) (858) 509

Jumlah laba (rugi) komprehensif tahun berjalan 29.728 34.109 191.259 (64.896) (17.664)

Laba (rugi) bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan

kepada:

Pemilik entitas induk 29.919 32.959 191.978 (50.878) (14.125)

Kepentingan non-pengendali (0) (203) - (13.159) (4.048)

Keterangan 31/12/19 31/12/18 31/12/17 31/12/16 31/12/15

Page 66: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

66

III.B.6 Pendapatan Bersih

Pendapatan bersih LPIN untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2019, 2018, 2017, 2016, dan 2015 masing-masing adalah sebesar Rp 88,36 miliar, Rp 95,21 miliar, Rp 102,95 miliar, Rp 141,75 miliar, dan Rp 77,79 miliar. Pendapatan bersih LPIN untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 mengalami penurunan sebesar Rp 6,86 miliar atau setara dengan 7,20% dibandingkan dengan pendapatan bersih LPIN untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018. Pendapatan bersih LPIN untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 mengalami penurunan sebesar Rp 7,74 miliar atau setara dengan 7,51% dibandingkan dengan pendapatan bersih LPIN untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017. Pendapatan bersih LPIN untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 mengalami penurunan sebesar Rp 38,80 miliar atau setara dengan 27,37% dibandingkan dengan pendapatan bersih LPIN untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016. Pendapatan bersih LPIN untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 mengalami kenaikan sebesar Rp 63,96 miliar atau setara dengan 82,22% dibandingkan dengan pendapatan bersih LPIN untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015.

III.B.7. Laba (Rugi) Bersih Tahun Berjalan Laba bersih tahun berjalan LPIN untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2019, 2018, dan 2017 masing-masing adalah sebesar Rp 29,92 miliar, Rp 32,76 miliar, Rp 191,98 miliar. Rugi bersih tahun berjalan LPIN untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing adalah sebesar Rp 64,04 miliar dan Rp 18,17 miliar. Laba bersih tahun berjalan LPIN untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 mengalami penurunan sebesar Rp 2,84 miliar atau setara dengan 8,66% dibandingkan dengan laba bersih tahun berjalan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018. Laba bersih tahun berjalan LPIN untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 mengalami penurunan sebesar Rp 159,22 miliar atau setara dengan 82,94% dibandingkan dengan laba bersih tahun berjalan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017. Laba bersih tahun berjalan LPIN untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 mengalami kenaikan sebesar Rp 256,02 miliar atau setara dengan 399,79% dibandingkan dengan rugi tahun berjalan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016.

Page 67: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

67

Rugi bersih tahun berjalan LPIN untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 mengalami kenaikan sebesar Rp 45,86 miliar atau setara dengan 252,36% dibandingkan dengan rugi bersih tahun berjalan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015.

III.B.8. Laporan Arus Kas

Arus Kas dari (untuk) Aktivitas Operasi Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi LPIN untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2015 masing-masing adalah sebesar Rp 16,08 miliar dan Rp 46,28 miliar. Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasi LPIN untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018, 2017, dan 2016 masing-masing adalah sebesar Rp 15,04 miliar, Rp 3,67 miliar, dan Rp 17,35 miliar.

(Dalam jutaan Rupiah)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

Penerimaan dari pelanggan 96.045 95.929 98.842 142.087 77.808

Pembayaran kepada pemasok (44.415) (63.732) (60.513) (98.820) (41.761)

Pembayaran untuk beban usaha lainnya - - - - (6.464)

Pembayaran kepada karyawan (20.526) (41.282) (17.218) (59.889) (28.726)

Penerimaan bunga - - - 491 518

Pembayaran bunga - - (8.481) - -

Pembayaran pajak penghasilan badan (10.242) (13.609) (2.934) 8.661 (1.899)

Penerimaan (beban) lainnya (4.785) 7.656 (13.364) (9.878) 46.806

Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk)

Aktivitas Operasi 16.077 (15.038) (3.670) (17.349) 46.283

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

Pembelian aset tetap (819) (338) (1.597) (85.098) (67.428)

Penambahan investasi - (10.000) - - -

Perolehan aset tak berwujud - - - (2.966) (1.426)

Hasil dari penjualan aset tetap - - 293 73 -

Penerimaan dividen 6.363 - 8.976 - 3.042

Penempatan surat berharga - - - (500) (15.000)

Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk)

Aktivitas Investasi 5.545 (10.338) 7.672 (88.491) (80.813)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

Penerimaan (pembayaran) piutang pihak berelasi (1.854) 54.442 (191.928) (7.654) (4.064)

Pelepasan kepentingan terhadap entitas anak kepada

kepentingan non pengendali - - 149.765 - -

Kenaikan (pembayaran) atas utang sewa pembiayaan (139) (127) - (20.109) 20.114

Kenaikan investasi pada entitas asosiasi - - - - (28.000)

Kenaikan (penurunan) utang pihak berelasi - - - 52.140 104.098

Pembayaran bunga pinjaman dan provisi - - - (33.425) (9.426)

Pelunasan pinjaman bank - - (37.235) - -

Kenaikan atas utang bank - - - 149.345 -

Penerimaan wesel tagih - - 15.500 - -

Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk)

Aktivitas Pendanaan (1.992) 54.315 (63.898) 140.297 82.723

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN

SETARA KAS 19.629 28.940 (59.896) 34.458 48.192

Dampak perubahan selisih kurs (450) 345 44 536 21

KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN 60.458 31.174 91.025 56.031 7.817

KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN 79.638 60.458 31.174 91.025 56.031

Keterangan 31/12/19 31/12/18 31/12/17 31/12/16 31/12/15

Page 68: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

68

Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi LPIN untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 sebesar Rp 16,08 miliar terutama berasal dari penerimaan dari pelanggan, pembayaran kepada pemasok, pembayaran kepada karyawan, dan pembayaran pajak penghasilan badan masing-masing sebesar Rp 96,05 miliar, Rp 44,42 miliar, Rp 20,53 miliar, dan Rp 10,24 miliar. Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasi LPIN untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 sebesar Rp 15,04 miliar terutama berasal dari penerimaan dari pelanggan, pembayaran kepada pemasok, pembayaran kepada karyawan masing-masing sebesar Rp 95,93 miliar, Rp 63,73 miliar, dan Rp 41,28 miliar. Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasi LPIN untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 sebesar Rp 3,67 miliar terutama berasal dari penerimaan dari pelanggan, pembayaran kepada pemasok, pembayaran kepada karyawan, pembayaran bunga, dan beban lainnya masing-masing sebesar Rp 98,84 miliar, Rp 60,51 miliar, Rp 17,22 miliar, dan Rp 8,48 miliar, dan Rp 13,36 miliar. Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasi LPIN untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar Rp 17,35 miliar terutama berasal dari penerimaan dari pelanggan, pembayaran kepada pemasok, dan pembayaran kepada karyawan masing-masing sebesar Rp 142,09 miliar, Rp 98,82 miliar, dan Rp 59,89 miliar. Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi LPIN untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp 46,28 miliar terutama berasal dari penerimaan dari pelanggan, pembayaran kepada pemasok, pembayaran kepada karyawan, dan penerimaan lainnya masing-masing sebesar Rp 77,81 miliar, Rp 41,76 miliar, Rp 28,73 miliar, dan Rp 46,81 miliar. Arus Kas dari (untuk) Aktivitas Investasi Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi LPIN untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2019 dan 2017 masing-masing adalah sebesar Rp 5,55 miliar dan Rp 7,67 miliar. Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi LPIN untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018, 2016, dan 2015 masing-masing adalah sebesar Rp 10,34 miliar, Rp 88,49 miliar, dan Rp 80,81 miliar. Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas investasi LPIN untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 sebesar Rp 5,55 miliar terutama berasal dari penerimaan dividen sebesar Rp 6,36 miliar. Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi LPIN untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 sebesar Rp 10,34 miliar terutama berasal dari penambahan investasi sebesar Rp 10,00 miliar.

Page 69: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

69

Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas investasi LPIN untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 sebesar Rp 7,67 miliar terutama berasal dari penerimaan dividen sebesar Rp 8,98 miliar. Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi LPIN untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar Rp 88,49 miliar terutama berasal dari pembelian aset tetap sebesar Rp 85,10 miliar. Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi LPIN untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp 80,81 miliar terutama berasal dari pembelian aset tetap dan penempatan surat berharga masing-masing sebesar Rp 67,43 miliar dan Rp 15,00 miliar. Arus Kas dari (untuk) Aktivitas Pendanaan Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan LPIN untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2019 dan 2017 masing-masing adalah sebesar Rp 1,99 miliar dan Rp 63,90 miliar. Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan LPIN untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018, 2016, dan 2015 masing-masing adalah sebesar Rp 54,32 miliar, Rp 140,30 miliar, dan Rp 82,72 miliar. Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan LPIN untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 sebesar Rp 1,99 miliar terutama berasal dari pembayaran piutang pihak berelasi sebesar Rp 1,85 miliar. Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan LPIN untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 sebesar Rp 54,32 miliar terutama berasal dari penerimaan piutang pihak berelasi sebesar Rp 54,44 miliar. Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan LPIN untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 sebesar Rp 63,90 miliar terutama berasal dari pembayaran piutang pihak berelasi dan pelepasan kepentingan terhadap entitas anak kepada kepentingan non pengendali masing-masing sebesar Rp 191,93 miliar dan Rp 149,77 miliar. Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan LPIN untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar Rp 140,30 miliar terutama berasal dari kenaikan atas utang bank sebesar Rp 149,35 miliar. Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan LPIN untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp 82,72 miliar terutama berasal dari kenaikan utang pihak berelasi sebesar Rp 104,10 miliar.

Page 70: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

70

III.B.9. Rasio-rasio Keuangan

III.B.10. Pengelolaan Aset Rasio perputaran jumlah aset mencerminkan kemampuan LPIN dalam menghasilkan pendapatan dari jumlah investasi LPIN. Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2019, 2018, 2017, 2016, dan 2015, rasio perputaran jumlah aset masing-masing adalah 0,27; 0,32; 0,38; 0,30; dan 0,24. Rasio ekuitas terhadap jumlah aset menunjukkan perbandingan ekuitas LPIN terhadap jumlah aset LPIN. Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2019, 2018, 2017, 2016, dan 2015, rasio ekuitas terhadap jumlah aset masing-masing adalah 0,93; 0,91; 0,86; 0,11; dan 0,36.

III.B.11. Solvabilitas Solvabilitas menunjukkan kemampuan LPIN untuk memenuhi seluruh liabilitasnya, yang diukur dengan menggunakan dua pendekatan, yaitu melalui perbandingan antara jumlah liabilitas dan jumlah aset dan melalui perbandingan antara jumlah liabilitas dengan jumlah ekuitas. Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2019, 2018, 2017, 2016, dan 2015, rasio jumlah liabilitas terhadap jumlah aset masing-masing adalah 0,07; 0,09; 0,14; 0,89; dan 0,64, sedangkan rasio jumlah liabilitas terhadap jumlah ekuitas masing-masing adalah 0,07; 0,10; 0,16; 8,26; dan 1,78.

III.B.12. Profitabilitas Tingkat imbal hasil aset menunjukkan kemampuan LPIN dalam menghasilkan laba bersih dari aset yang dimilikinya. Imbal hasil aset untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2019, 2018, dan 2017 masing-masing adalah sebesar 9,21%; 10,86%; dan 71,60%.

Rasio Likuiditas

Lancar 13,04 7,92 5,21 0,71 0,80

Rasio Pengelolaan Aset

Perputaran jumlah aset 0,27 0,32 0,38 0,30 0,24

Ekuitas terhadap jumlah aset 0,93 0,91 0,86 0,11 0,36

Rasio Solvabilitas

Jumlah liabilitas terhadap jumlah aset 0,07 0,09 0,14 0,89 0,64

Jumlah liabilitas terhadap ekuitas 0,07 0,10 0,16 8,26 1,78

Rasio Profitabilitas

Marjin laba kotor 20,64% 24,73% 25,01% 36,44% 28,99%

Marjin laba (rugi) usaha 4,37% 11,64% 182,69% -46,86% 6,54%

Marjin laba (rugi) bersih 33,86% 34,40% 186,48% -45,18% -23,36%

Laba (rugi) usaha terhadap jumlah aset 1,19% 3,68% 70,15% -13,90% 1,57%

Imbal hasil aset 9,21% 10,86% 71,60% -13,40% -5,61%

Laba (rugi) usaha terhadap ekuitas 1,27% 4,05% 81,26% -128,75% 4,37%

Imbal hasil ekuitas 9,86% 11,97% 82,94% -124,12% -15,60%

31/12/15Keterangan 31/12/19 31/12/18 31/12/17 31/12/16

Page 71: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

71

Tingkat imbal hasil ekuitas menunjukkan kemampuan LPIN dalam menghasilkan laba bersih dari ekuitas yang ditanamkan. Imbal hasil ekuitas untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2019, 2018, dan 2017 masing-masing adalah sebesar 9,86%; 11,97%; dan 82,94%.

III.C. Analisis atas Kinerja Historis TPM Laporan keuangan TPM untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 telah diaudit oleh KAP AAJAMR dengan pendapat wajar tanpa pengecualian. Ikhtisar data keuangan penting TPM adalah sebagai berikut:

III.C.1. Laporan Posisi Keuangan

III.C.2. Aset Jumlah aset TPM pada tanggal-tanggal 31 Desember 2019, 2018, 2017, 2016, dan 2015 masing-masing adalah sebesar Rp 33,09 miliar, Rp 33,69 miliar, Rp 33,20 miliar, Rp 38,85 miliar, dan Rp 33,52 miliar.

(Dalam jutaan Rupiah)

A S E T

ASET LANCAR

Kas dan setara kas 1.051 1.658 1.160 6.812 1.488

Jumlah Aset Lancar 1.051 1.658 1.160 6.812 1.488

ASET TIDAK LANCAR

Investasi pada saham 32.034 32.034 32.034 32.034 32.034

Jumlah Aset Tidak Lancar 32.034 32.034 32.034 32.034 32.034

JUMLAH ASET 33.085 33.692 33.195 38.846 33.522

Keterangan 31/12/19* 31/12/18* 31/12/17** 31/12/16** 31/12/15**

* diaudit

** tidak diaudit

(Dalam jutaan Rupiah)

LIABILITAS DAN EKUITAS

LIABILITAS JANGKA PENDEK

Utang pajak 161 104 83 65 336

Utang usaha - - 411 6.000 -

Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 161 104 493 6.065 336

EKUITAS

Modal saham 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000

Saldo laba 27.924 28.588 27.701 27.781 28.186

JUMLAH EKUITAS 32.924 33.588 32.701 32.781 33.186

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 33.085 33.692 33.195 38.846 33.522

31/12/15**Keterangan 31/12/19* 31/12/18* 31/12/17** 31/12/16**

* diaudit

** tidak diaudit

Page 72: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

72

Pada tanggal 31 Desember 2019, jumlah aset TPM mengalami penurunan sebesar Rp 0,61 miliar atau setara dengan 1,80% dibandingkan dengan jumlah aset pada tanggal 31 Desember 2018. Penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan kas dan setara kas sebesar Rp 0,61 miliar. Pada tanggal 31 Desember 2018, jumlah aset TPM mengalami kenaikan sebesar Rp 0,50 miliar atau setara dengan 1,50% dibandingkan dengan jumlah aset pada tanggal 31 Desember 2017. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh kenaikan kas dan setara kas sebesar Rp 0,50 miliar. Pada tanggal 31 Desember 2017, jumlah aset TPM mengalami penurunan sebesar Rp 5,65 miliar atau setara dengan 14,55% dibandingkan dengan jumlah aset pada tanggal 31 Desember 2016. Penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan kas dan setara kas sebesar Rp 5,65 miliar. Pada tanggal 31 Desember 2016, jumlah aset TPM mengalami kenaikan sebesar Rp 5,32 miliar atau setara dengan 15,88% dibandingkan dengan jumlah aset pada tanggal 31 Desember 2015. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh kenaikan kas dan setara kas sebesar Rp 5,32 miliar.

III.C.3. Liabilitas Jumlah liabilitas TPM pada tanggal-tanggal 31 Desember 2019, 2018, 2017, 2016, dan 2015 masing-masing adalah sebesar Rp 0,16 miliar, Rp 0,10 miliar, Rp 0,49 miliar, Rp 6,07 miliar, dan Rp 0,34 miliar. Pada tanggal 31 Desember 2019, jumlah liabilitas TPM mengalami kenaikan sebesar Rp 0,06 miliar atau setara dengan 54,36% dibandingkan dengan jumlah liabilitas pada tanggal 31 Desember 2018. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh kenaikan utang pajak sebesar Rp 0,06 miliar. Pada tanggal 31 Desember 2018, jumlah liabilitas TPM mengalami penurunan sebesar Rp 0,39 miliar atau setara dengan 78,89% dibandingkan dengan jumlah liabilitas pada tanggal 31 Desember 2017. Penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan utang usaha sebesar Rp 0,41 miliar. Pada tanggal 31 Desember 2017, jumlah liabilitas TPM mengalami penurunan sebesar Rp 5,57 miliar atau setara dengan 91,87% dibandingkan dengan jumlah liabilitas pada tanggal 31 Desember 2016. Penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan utang usaha sebesar Rp 5,59 miliar. Pada tanggal 31 Desember 2016, jumlah liabilitas TPM mengalami kenaikan sebesar Rp 5,73 miliar dibandingkan dengan jumlah liabilitas pada tanggal 31 Desember 2015. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh kenaikan utang usaha sebesar Rp 6,00 miliar.

Page 73: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

73

III.C.4. Ekuitas

Jumlah ekuitas TPM pada tanggal-tanggal 31 Desember 2019, 2018, 2017, 2016, dan 2015 masing-masing adalah sebesar Rp 32,92 miliar, Rp 33,59 miliar, Rp 32,70 miliar, Rp 32,78 miliar, dan Rp 33,19 miliar. Pada tanggal 31 Desember 2019, jumlah ekuitas TPM mengalami penurunan sebesar Rp 0,66 miliar atau setara dengan 1,98% dibandingkan dengan jumlah ekuitas pada tanggal 31 Desember 2018. Penurunan ini terutama disebabkan oleh laba tahun berjalan yang dibukukan oleh TPM sebesar Rp 6,34 miliar yang disertai dengan adanya pembagian dividen sebesar Rp 7,00 miliar. Pada tanggal 31 Desember 2018, jumlah ekuitas TPM mengalami kenaikan sebesar Rp 0,89 miliar atau setara dengan 2,71% dibandingkan dengan jumlah ekuitas pada tanggal 31 Desember 2017. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh laba tahun berjalan yang dibukukan oleh TPM sebesar Rp 5,89 miliar yang disertai dengan adanya pembagian dividen sebesar Rp 5,00 miliar. Pada tanggal 31 Desember 2017, jumlah ekuitas TPM mengalami penurunan sebesar Rp 0,08 miliar atau setara dengan 0,24% dibandingkan dengan jumlah ekuitas pada tanggal 31 Desember 2016. Penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan saldo laba sebesar Rp 0,08 miliar. Pada tanggal 31 Desember 2016, jumlah ekuitas TPM mengalami penurunan sebesar Rp 0,41 miliar atau setara dengan 1,22% dibandingkan dengan jumlah ekuitas pada tanggal 31 Desember 2015. Penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan saldo laba sebesar Rp 0,41 miliar.

III.C.5. Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain

III.C.6 Pendapatan Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2019, 2018, 2017, 2016, dan 2015, TPM belum membukukan pendapatan.

(Dalam jutaan Rupiah)

Pendapatan - - - - -

Beban usaha - - - - -

Laba usaha - - - - -

Penghasilan lainnya 7.569 7.027 7.124 6.635 9.387

Penghasilan keuangan 67 18 15 21 12

Laba sebelum beban pajak 7.635 7.045 7.139 6.656 9.399

Beban pajak (1.299) (1.158) (1.219) (1.061) (1.750)

Laba tahun berjalan 6.336 5.887 5.921 5.595 7.649

Pendapatan komprehensif lain - - - - -

Jumlah laba komprehensif tahun berjalan 6.336 5.887 5.921 5.595 7.649

Keterangan 31/12/19* 31/12/18* 31/12/17** 31/12/16** 31/12/15**

* diaudit

** tidak diaudit

Page 74: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

74

III.C.7. Laba Tahun Berjalan

Laba tahun berjalan TPM untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2019, 2018, 2017, 2016, dan 2015 masing-masing adalah sebesar Rp 6,34 miliar, Rp 5,89 miliar, Rp 5,92 miliar, Rp 5,60 miliar, dan Rp 7,65 miliar. Laba tahun berjalan TPM untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 mengalami kenaikan sebesar Rp 0,45 miliar atau setara dengan 7,64% dibandingkan dengan laba tahun berjalan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018. Laba tahun berjalan TPM untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 mengalami penurunan sebesar Rp 0,03 miliar atau setara dengan 0,57% dibandingkan dengan laba tahun berjalan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017. Laba tahun berjalan TPM untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 mengalami kenaikan sebesar Rp 0,33 miliar atau setara dengan 5,82% dibandingkan dengan laba tahun berjalan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016. Laba tahun berjalan TPM untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 mengalami penurunan sebesar Rp 2,05 miliar atau setara dengan 26,86% dibandingkan dengan laba tahun berjalan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015.

III.C.8. Rasio-rasio Keuangan

III.C.9. Pengelolaan Aset Rasio perputaran jumlah aset mencerminkan kemampuan TPM dalam menghasilkan pendapatan dari jumlah investasi TPM. Rasio ekuitas terhadap jumlah aset menunjukkan perbandingan ekuitas TPM terhadap jumlah aset TPM. Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2019, 2018, 2017, 2016, dan 2015, rasio ekuitas terhadap jumlah aset masing-masing adalah 1,00; 1,00; 0,99; 0,84; dan 0,99.

Rasio Likuiditas

Lancar 6,54 15,92 2,35 1,12 4,43

Rasio Pengelolaan Aset

Ekuitas terhadap jumlah aset 1,00 1,00 0,99 0,84 0,99

Rasio Solvabilitas

Jumlah liabilitas terhadap jumlah aset 0,00 0,00 0,01 0,16 0,01

Jumlah liabilitas terhadap ekuitas 0,00 0,00 0,02 0,19 0,01

Rasio Profitabilitas

Imbal hasil aset 19,15% 17,47% 17,84% 14,40% 22,82%

Imbal hasil ekuitas 19,25% 17,53% 18,11% 17,07% 23,05%

31/12/15**Keterangan 31/12/19* 31/12/18* 31/12/17** 31/12/16**

* diaudit

** tidak diaudit

Page 75: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

75

III.C.10. Solvabilitas

Solvabilitas menunjukkan kemampuan TPM untuk memenuhi seluruh liabilitasnya, yang diukur dengan menggunakan dua pendekatan, yaitu melalui perbandingan antara jumlah liabilitas dan jumlah aset dan melalui perbandingan antara jumlah liabilitas dengan ekuitas. Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2019, 2018, 2017, 2016, dan 2015, rasio jumlah liabilitas terhadap jumlah aset masing-masing adalah 0,00; 0,00; 0,01; 0,16; dan 0,01, sedangkan rasio jumlah liabilitas terhadap ekuitas pada tanggal-tanggal 31 Desember 2019, 2018, 2017, 2016, dan 2015 masing-masing adalah 0,00; 0,00; 0,02; 0,19; dan 0,01.

III.C.11. Profitabilitas Tingkat imbal hasil aset menunjukkan kemampuan TPM dalam menghasilkan laba bersih dari aset yang dimilikinya. Imbal hasil aset untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2019, 2018, 2017, 2016, dan 2015 masing-masing adalah sebesar 19,15%, 17,47%, 17,84%, 14,40%, dan 22,82%. Tingkat imbal hasil ekuitas menunjukkan kemampuan TPM dalam menghasilkan laba bersih dari ekuitas yang ditanamkan. Imbal hasil ekuitas untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2019, 2018, 2017, 2016, dan 2015 masing-masing adalah sebesar 19,25%, 17,53%, 18,11%, 17,07%, dan 23,05%.

III.D. Analisis atas Kinerja Historis AI Laporan keuangan AI untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 telah diaudit oleh KAP AAJAMR dengan pendapat wajar tanpa pengecualian. Ikhtisar data keuangan penting AI adalah sebagai berikut:

III.D.1. Laporan Posisi Keuangan

(Dalam jutaan Rupiah)

A S E T

ASET LANCAR

Kas dan setara kas 6.019 34.703 30.000 24.263 6.859

Piutang lain-lain - 75 - 3 12.361

Jumlah Aset Lancar 6.019 34.778 30.000 24.266 19.220

ASET TIDAK LANCAR

Investasi pada saham 26.006 26.006 26.006 26.006 26.006

Jumlah Aset Tidak Lancar 26.006 26.006 26.006 26.006 26.006

JUMLAH ASET 32.025 60.784 56.006 50.272 45.226

Keterangan 31/12/19* 31/12/18* 31/12/17** 31/12/16** 31/12/15**

* diaudit

** tidak diaudit

Page 76: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

76

III.D.2. Aset Jumlah aset AI pada tanggal-tanggal 31 Desember 2019, 2018, 2017, 2016, dan 2015 masing-masing adalah sebesar Rp 32,03 miliar, Rp 60,78 miliar, Rp 56,01 miliar, Rp 50,27 miliar, dan Rp 45,23 miliar. Pada tanggal 31 Desember 2019, jumlah aset AI mengalami penurunan sebesar Rp 28,76 miliar atau setara dengan 47,31% dibandingkan dengan jumlah aset pada tanggal 31 Desember 2018. Penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan kas dan setara kas sebesar Rp 28,68 miliar. Pada tanggal 31 Desember 2018, jumlah aset AI mengalami kenaikan sebesar Rp 4,78 miliar atau setara dengan 8,53% dibandingkan dengan jumlah aset pada tanggal 31 Desember 2017. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh kenaikan kas dan setara kas sebesar Rp 4,70 miliar. Pada tanggal 31 Desember 2017, jumlah aset AI mengalami kenaikan sebesar Rp 5,73 miliar atau setara dengan 11,41% dibandingkan dengan jumlah aset pada tanggal 31 Desember 2016. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh kenaikan kas dan setara kas sebesar Rp 5,74 miliar. Pada tanggal 31 Desember 2016, jumlah aset AI mengalami kenaikan sebesar Rp 5,05 miliar atau setara dengan 11,16% dibandingkan dengan jumlah aset pada tanggal 31 Desember 2015. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh kenaikan kas dan setara kas sebesar Rp 17,40 miliar yang disertai dengan penurunan piutang lain-lain sebesar Rp 12,36 miliar.

III.D.3. Liabilitas Jumlah liabilitas AI pada tanggal-tanggal 31 Desember 2019, 2018, 2017, dan 2016, masing-masing adalah sebesar Rp 0,12 miliar, Rp 0,002 miliar, Rp 0,27 miliar, dan Rp 188,36 ribu.

(Dalam jutaan Rupiah)

LIABILITAS DAN EKUITAS

LIABILITAS

LIABILITAS JANGKA PENDEK

Utang pajak 115 2 23 0 -

Utang usaha - - 248 - -

Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 115 2 270 0 -

JUMLAH LIABILITAS 115 2 270 0 -

EKUITAS

Modal saham 12.850 12.850 12.850 12.850 12.850

Saldo laba 19.061 47.932 42.886 37.422 32.376

JUMLAH EKUITAS 31.911 60.782 55.736 50.272 45.226

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 32.025 60.784 56.006 50.272 45.226

31/12/15**Keterangan 31/12/19* 31/12/18* 31/12/17** 31/12/16**

* diaudit

** tidak diaudit

Page 77: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

77

Pada tanggal 31 Desember 2019, jumlah liabilitas AI mengalami kenaikan sebesar Rp 0,11 miliar dibandingkan dengan jumlah liabilitas pada tanggal 31 Desember 2018. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh kenaikan utang pajak sebesar Rp 0,11 miliar. Pada tanggal 31 Desember 2018, jumlah liabilitas AI mengalami penurunan sebesar Rp 0,27 miliar atau setara dengan 99,15% dibandingkan dengan jumlah liabilitas pada tanggal 31 Desember 2017. Penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan utang usaha sebesar Rp 0,27 miliar. Pada tanggal 31 Desember 2017, jumlah liabilitas AI mengalami kenaikan sebesar Rp 0,27 miliar dibandingkan dengan jumlah liabilitas pada tanggal 31 Desember 2016. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh kenaikan utang usaha sebesar Rp 0,25 miliar. Pada tanggal 31 Desember 2016, jumlah liabilitas AI mengalami kenaikan sebesar Rp 188,36 ribu dibandingkan dengan jumlah liabilitas pada tanggal 31 Desember 2015. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh kenaikan utang pajak sebesar Rp 188,36 ribu.

III.D.4. Ekuitas Jumlah ekuitas AI pada tanggal-tanggal 31 Desember 2019, 2018, 2017, 2016, dan 2015 masing-masing adalah sebesar Rp 31,91 miliar, Rp 60,78 miliar, Rp 55,74 miliar, Rp 50,27 miliar, dan Rp 45,23 miliar. Pada tanggal 31 Desember 2019, jumlah ekuitas AI mengalami penurunan sebesar Rp 28,87 miliar atau setara dengan 47,50% dibandingkan dengan jumlah ekuitas pada tanggal 31 Desember 2018. Penurunan ini terutama disebabkan oleh laba tahun berjalan yang dibukukan oleh AI sebesar 6,47 miliar yang disertai dengan adanya pembagian dividen sebesar Rp 35,34 miliar. Pada tanggal 31 Desember 2018, jumlah ekuitas AI mengalami kenaikan sebesar Rp 5,05 miliar atau setara dengan 9,05% dibandingkan dengan jumlah ekuitas pada tanggal 31 Desember 2017. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh kenaikan laba tahun berjalan sebesar Rp 5,05 miliar. Pada tanggal 31 Desember 2017, jumlah ekuitas AI mengalami kenaikan sebesar Rp 5,46 miliar atau setara dengan 10,87% dibandingkan dengan jumlah ekuitas pada tanggal 31 Desember 2016. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh kenaikan laba tahun berjalan sebesar Rp 5,46 miliar. Pada tanggal 31 Desember 2016, jumlah ekuitas AI mengalami kenaikan sebesar Rp 5,05 miliar atau setara dengan 11,16% dibandingkan dengan jumlah ekuitas pada tanggal 31 Desember 2015. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh kenaikan laba tahun berjalan sebesar Rp 5,05 miliar.

Page 78: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

78

III.D.5. Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain

III.D.6 Pendapatan Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2019, 2018, 2017, 2016, dan 2015, AI belum membukukan pendapatan.

III.D.7. Laba Tahun Berjalan Laba tahun berjalan AI untuk tahun yang berakhir tanggal-tanggal 31 Desember 2019, 2018, 2017, 2016, dan 2015 masing-masing adalah sebesar Rp 6,47 miliar, Rp 5,05 miliar, Rp 5,46 miliar, Rp 5,05 miliar, dan Rp 7,01 miliar. Laba tahun berjalan AI untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 mengalami kenaikan sebesar Rp 1,42 miliar atau setara dengan 28,15% dibandingkan dengan laba tahun berjalan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018. Laba tahun berjalan AI untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 mengalami penurunan sebesar Rp 0,42 miliar atau setara dengan 7,65% dibandingkan dengan laba tahun berjalan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017. Laba tahun berjalan AI untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 mengalami kenaikan sebesar Rp 0,42 miliar atau setara dengan 8,27% dibandingkan dengan laba tahun berjalan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016. Laba tahun berjalan AI untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 mengalami penurunan sebesar Rp 1,96 miliar atau setara dengan 27,98% dibandingkan dengan laba tahun berjalan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015.

(Dalam jutaan Rupiah)

Pendapatan - - - - -

Beban usaha - - - - -

Laba usaha - - - - -

Penghasilan lainnya - bersih 6.099 5.815 5.967 5.511 7.692

Penghasilan keuangan - bersih 1.411 94 453 349 638

Laba sebelum beban pajak 7.510 5.909 6.420 5.860 8.330

Beban pajak (1.044) (863) (956) (813) (1.324)

Laba tahun berjalan 6.467 5.046 5.464 5.046 7.007

Penghasilan komprehensif lain - - - - -

Jumlah laba komprehensif tahun berjalan 6.467 5.046 5.464 5.046 7.007

31/12/15**Keterangan 31/12/19* 31/12/18* 31/12/17** 31/12/16**

* diaudit

** tidak diaudit

Page 79: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

79

III.D.8. Rasio-rasio Keuangan

III.D.9. Pengelolaan Aset Rasio perputaran jumlah aset mencerminkan kemampuan AI dalam menghasilkan pendapatan dari jumlah investasi AI. Rasio ekuitas terhadap jumlah aset menunjukkan perbandingan ekuitas AI terhadap jumlah aset AI. Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2019, 2018, 2017, 2016, dan 2015, rasio ekuitas terhadap jumlah aset masing-masing adalah 1,00; 1,00; 1,00; 1,00; dan 1,00.

III.D.10. Solvabilitas Solvabilitas menunjukkan kemampuan AI untuk memenuhi seluruh liabilitasnya, yang diukur dengan menggunakan dua pendekatan, yaitu melalui perbandingan antara jumlah liabilitas dan jumlah aset dan melalui perbandingan antara jumlah liabilitas dengan ekuitas. Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2019, 2018, 2017, dan 2016, rasio jumlah liabilitas terhadap jumlah aset masing-masing adalah 0,00; 0,00; 0,00; dan 0,00, sedangkan rasio jumlah liabilitas terhadap ekuitas pada tanggal-tanggal 31 Desember 2019, 2018, 2017, dan 2016 masing-masing adalah 0,00; 0,00; 0,00; dan 0,00.

III.D.11. Profitabilitas Tingkat imbal hasil aset menunjukkan kemampuan AI dalam menghasilkan laba bersih dari aset yang dimilikinya. Imbal hasil aset untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2019, 2018, 2017, 2016, dan 2015 masing-masing adalah sebesar 20,19%, 8,30%, 9,76%, 10,04%, dan 15,49%. Tingkat imbal hasil ekuitas menunjukkan kemampuan AI dalam menghasilkan laba bersih dari ekuitas yang ditanamkan. Imbal hasil ekuitas untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2019, 2018, 2017, 2016, dan 2015 masing-masing adalah sebesar 20,26%, 8,30%, 9,80%, 10,04%, dan 15,49%.

Rasio Likuiditas

Lancar 52,56 15.083,52 111,01 128.828,48 N/A

Rasio Pengelolaan Aset

Ekuitas terhadap jumlah aset 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00

Rasio Solvabilitas

Jumlah liabilitas terhadap jumlah aset 0,00 0,00 0,00 0,00 N/A

Jumlah liabilitas terhadap ekuitas 0,00 0,00 0,00 0,00 N/A

Rasio Profitabilitas

Imbal hasil aset 20,19% 8,30% 9,76% 10,04% 15,49%

Imbal hasil ekuitas 20,26% 8,30% 9,80% 10,04% 15,49%

31/12/15**Keterangan 31/12/19* 31/12/18* 31/12/17** 31/12/16**

* diaudit

** tidak diaudit

Page 80: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

80

III.E. Analisis atas Kinerja Historis CCP

Laporan keuangan CCP untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 telah diaudit oleh KAP AAJAMR dengan pendapat wajar tanpa pengecualian. Ikhtisar data keuangan penting CCP adalah sebagai berikut:

III.E.1. Laporan Posisi Keuangan

III.E.2. Aset Jumlah aset CCP pada tanggal-tanggal 31 Desember 2019, 2018, 2017, 2016, dan 2015 masing-masing adalah sebesar Rp 19,42 miliar, Rp 24,84 miliar, Rp 22,04 miliar, Rp 19,01 miliar, dan Rp 16,57 miliar. Pada tanggal 31 Desember 2019, jumlah aset CCP mengalami penurunan sebesar Rp 5,42 miliar atau setara dengan 21,83% dibandingkan dengan jumlah aset pada tanggal 31 Desember 2018. Penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan kas dan setara kas sebesar Rp 5,42 miliar.

(Dalam jutaan Rupiah)

A S E T

ASET LANCAR

Kas dan setara kas 3.213 8.635 5.918 2.879 290

Pajak dibayar di muka 168 167 87 90 240

Jumlah Aset Lancar 3.381 8.802 6.005 2.969 530

ASET TIDAK LANCAR

Investasi pada saham 16.037 16.037 16.037 16.037 16.037

Jumlah Aset Tidak Lancar 16.037 16.037 16.037 16.037 16.037

JUMLAH ASET 19.417 24.839 22.041 19.005 16.567

Keterangan 31/12/19* 31/12/18* 31/12/17** 31/12/16** 31/12/15**

* diaudit

** tidak diaudit

(Dalam jutaan Rupiah)

LIABILITAS DAN EKUITAS

LIABILITAS JANGKA PENDEK

Utang pajak - 0 0 3 -

Jumlah Liabilitas Jangka Pendek - 0 0 3 -

JUMLAH LIABILITAS - 0 0 3 -

EKUITAS

Modal saham 500 500 500 500 500

Saldo laba 18.917 24.339 21.541 18.502 16.067

JUMLAH EKUITAS 19.417 24.839 22.041 19.002 16.567

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 19.417 24.839 22.041 19.005 16.567

31/12/15**Keterangan 31/12/19* 31/12/18* 31/12/17** 31/12/16**

* diaudit

** tidak diaudit

Page 81: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

81

Pada tanggal 31 Desember 2018, jumlah aset CCP mengalami kenaikan sebesar Rp 2,80 miliar atau setara dengan 12,69% dibandingkan dengan jumlah aset pada tanggal 31 Desember 2017. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh kenaikan kas dan setara kas sebesar Rp 2,72 miliar. Pada tanggal 31 Desember 2017, jumlah aset CCP mengalami kenaikan sebesar Rp 3,04 miliar atau setara dengan 15,98% dibandingkan dengan jumlah aset pada tanggal 31 Desember 2016. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh kenaikan kas dan setara kas sebesar Rp 3,04 miliar. Pada tanggal 31 Desember 2016, jumlah aset CCP mengalami kenaikan sebesar Rp 2,44 miliar atau setara dengan 14,72% dibandingkan dengan jumlah aset pada tanggal 31 Desember 2015. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh kenaikan kas dan setara kas sebesar Rp 2,59 miliar.

III.E.3. Liabilitas Jumlah liabilitas CCP pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018, 2017, dan 2016 masing-masing adalah sebesar Rp 17,09 ribu, Rp 18,12 ribu, dan Rp 0,003 miliar. Pada tanggal 31 Desember 2018, jumlah liabilitas CCP mengalami penurunan sebesar Rp 1,04 ribu atau setara dengan 5,72% dibandingkan dengan jumlah liabilitas pada tanggal 31 Desember 2017. Penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan utang pajak sebesar Rp 1,04 ribu. Pada tanggal 31 Desember 2017, jumlah liabilitas CCP mengalami penurunan sebesar Rp 2.712,83 ribu atau setara dengan 99,34% dibandingkan dengan jumlah liabilitas pada tanggal 31 Desember 2016. Penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan utang pajak sebesar Rp 2.712,83 ribu. Pada tanggal 31 Desember 2016, jumlah liabilitas CCP mengalami kenaikan sebesar Rp 0,003 miliar dibandingkan dengan jumlah liabilitas pada tanggal 31 Desember 2015. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh kenaikan utang pajak sebesar Rp 0,003 miliar.

III.E.4. Ekuitas Jumlah ekuitas CCP pada tanggal-tanggal 31 Desember 2019, 2018, 2017, 2016, dan 2015 masing-masing adalah sebesar Rp 19,42 miliar, Rp 24,84 miliar, Rp 22,04 miliar, Rp 19,00 miliar, dan Rp 16,57 miliar. Pada tanggal 31 Desember 2019, jumlah ekuitas CCP mengalami penurunan sebesar Rp 5,42 miliar atau setara dengan 21,83% dibandingkan dengan jumlah ekuitas pada tanggal 31 Desember 2018. Penurunan ini terutama disebabkan oleh laba tahun berjalan yang dibukukan oleh CCP sebesar Rp 3,33 miliar yang disertai dengan adanya pembagian dividen sebesar Rp 8,75 miliar.

Page 82: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

82

Pada tanggal 31 Desember 2018, jumlah ekuitas CCP mengalami kenaikan sebesar Rp 2,80 miliar atau setara dengan 12,69% dibandingkan dengan jumlah ekuitas pada tanggal 31 Desember 2017. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh laba tahun berjalan yang dibukukan oleh CCP sebesar Rp 2,80 miliar. Pada tanggal 31 Desember 2017, jumlah ekuitas CCP mengalami kenaikan sebesar Rp 3,04 miliar atau setara dengan 15,99% dibandingkan dengan jumlah ekuitas pada tanggal 31 Desember 2016. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh laba tahun berjalan yang dibukukan oleh CCP sebesar Rp 3,04 miliar. Pada tanggal 31 Desember 2016, jumlah ekuitas CCP mengalami kenaikan sebesar Rp 2,44 miliar atau setara dengan 14,70% dibandingkan dengan jumlah ekuitas pada tanggal 31 Desember 2015. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh laba tahun berjalan yang dibukukan oleh CCP sebesar Rp 2,57 miliar.

III.E.5. Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain

III.E.6 Pendapatan Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2019, 2018, 2017, 2016, dan 2015, CCP belum membukukan pendapatan.

III.E.7. Laba Tahun Berjalan Laba tahun berjalan CCP untuk tahun yang berakhir tanggal-tanggal 31 Desember 2019, 2018, 2017, 2016, dan 2015 masing-masing adalah sebesar Rp 3,33 miliar, Rp 2,80 miliar, Rp 3,04 miliar, Rp 2,57 miliar, dan Rp 3,76 miliar. Laba tahun berjalan CCP untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 mengalami kenaikan sebesar Rp 0,53 miliar atau setara dengan 19,00% dibandingkan dengan laba tahun berjalan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018.

(Dalam jutaan Rupiah)

Pendapatan - - - - -

Beban usaha - - - - -

Laba usaha - - - - -

Penghasilan lainnya 3.403 3.168 3.414 2.886 4.121

Penghasilan keuangan 351 25 52 48 154

Laba sebelum beban pajak 3.754 3.193 3.465 2.934 4.275

Beban pajak (425) (396) (427) (361) (515)

Laba tahun berjalan 3.329 2.797 3.039 2.573 3.760

Pendapatan komprehensif lain - - - - -

Jumlah laba komprehensif tahun berjalan 3.329 2.797 3.039 2.573 3.760

31/12/15**Keterangan 31/12/19* 31/12/18* 31/12/17** 31/12/16**

* diaudit

** tidak diaudit

Page 83: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

83

Laba tahun berjalan CCP untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 mengalami penurunan sebesar Rp 0,24 miliar atau setara dengan 7,95% dibandingkan dengan laba tahun berjalan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017. Laba tahun berjalan CCP untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 mengalami kenaikan sebesar Rp 0,47 miliar atau setara dengan 18,09% dibandingkan dengan laba tahun berjalan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016. Laba tahun berjalan CCP untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 mengalami penurunan sebesar Rp 1,19 miliar atau setara dengan 31,55% dibandingkan dengan laba tahun berjalan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015.

III.E.8. Rasio-rasio Keuangan

III.E.9. Pengelolaan Aset Rasio perputaran jumlah aset mencerminkan kemampuan CCP dalam menghasilkan pendapatan dari jumlah investasi CCP. Rasio ekuitas terhadap jumlah aset menunjukkan perbandingan ekuitas CCP terhadap jumlah aset CCP. Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2019, 2018, 2017, 2016, dan 2015, rasio ekuitas terhadap jumlah aset masing-masing adalah 1,00; 1,00; 1,00; 1,00; dan 1,00.

III.E.10. Solvabilitas Solvabilitas menunjukkan kemampuan CCP untuk memenuhi seluruh liabilitasnya, yang diukur dengan menggunakan dua pendekatan, yaitu melalui perbandingan antara jumlah liabilitas dan jumlah aset dan melalui perbandingan antara jumlah liabilitas dengan ekuitas.

Rasio Likuiditas

Lancar N/A 515.099,25 331.312,99 1.087,03 N/A

Rasio Pengelolaan Aset

Ekuitas terhadap jumlah aset 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00

Rasio Solvabilitas

Jumlah liabilitas terhadap jumlah aset N/A 0,00 0,00 0,00 N/A

Jumlah liabilitas terhadap ekuitas N/A 0,00 0,00 0,00 N/A

Rasio Profitabilitas

Imbal hasil aset 17,14% 11,26% 13,79% 13,54% 22,69%

Imbal hasil ekuitas 17,14% 11,26% 13,79% 13,54% 22,69%

31/12/15**Keterangan 31/12/19* 31/12/18* 31/12/17** 31/12/16**

* diaudit

** tidak diaudit

Page 84: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

84

Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018, 2017, dan 2016, rasio jumlah liabilitas terhadap jumlah aset masing-masing adalah 0,00; 0,00; dan 0,00, sedangkan rasio jumlah liabilitas terhadap ekuitas pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018, 2017, dan 2016 masing-masing adalah 0,00; 0,00; dan 0,00.

III.E.11. Profitabilitas Tingkat imbal hasil aset menunjukkan kemampuan CCP dalam menghasilkan laba bersih dari aset yang dimilikinya. Imbal hasil aset untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2019, 2018, 2017, 2016, dan 2015 masing-masing adalah sebesar 17,14%, 11,26%, 13,79%, 13,54%, dan 22,69%. Tingkat imbal hasil ekuitas menunjukkan kemampuan CCP dalam menghasilkan laba bersih dari ekuitas yang ditanamkan. Imbal hasil ekuitas untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2019, 2018, 2017, 2016, dan 2015 adalah sebesar 17,14%, 11,26%, 13,79%, 13,54%, dan 22,69%.

Page 85: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

85

III.F. Analisis atas Laporan Proforma

Analisis atas Proforma Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan Sebelum dan Setelah Transaksi Akuisisi. Tabel di bawah ini menunjukkan ikhtisar mengenai proforma laporan posisi keuangan konsolidasian Perseroan sebelum dan setelah Transaksi Akuisisi, yang disusun oleh manajemen Perseroan. Ikhtisar Data Keuangan Penting Proforma pada Tanggal 31 Desember 2019:

(Dalam jutaan Rupiah)

A S E T

ASET LANCAR

Kas dan setara kas 1.782.922 (457.130) 1.325.792

Piutang usaha 546.193 23.629 569.822

Aset keuangan lancar lainnya 1.067.948 2.640 1.070.588

Persediaan 1.533.341 32.088 1.565.429

Pajak dan biaya dibayar di muka 455.481 2.352 457.833

Aset lancar lainnya 163.658 437 164.095

Aset kelompok lepasan yang dimiliki untuk didistribusikan

kepada pemilik 1.816 - 1.816

Jumlah Aset Lancar 5.551.359 (395.984) 5.155.375

ASET TIDAK LANCAR

Piutang usaha pihak berelasi - 733 733

Aset keuangan tidak lancar lainnya 384.879 - 384.879

Investasi pada entitas asosiasi 2.187.882 254.915 2.442.797

Investasi jangka panjang lainnya 1.788.110 42.043 1.830.153

Aset tetap 2.346.942 4.934 2.351.876

Uang muka dan jaminan sewa 1.265.444 - 1.265.444

Sewa dibayar di muka jangka panjang 281.977 - 281.977

Aset takberwujud 114.294 - 114.294

Aset pajak tangguhan 637.947 8.111 646.058

Properti investasi 170.344 5.497 175.841

Aset tidak lancar lainnya 178.365 355 178.720

Jumlah Aset Tidak Lancar 9.356.184 316.588 9.672.772

JUMLAH ASET 14.907.543 (79.396) 14.828.147

Keterangan 31-Des-19 Penyesuaian

Setelah

Transaksi

Akuisisi

Page 86: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

86

(Dalam jutaan Rupiah)

LIABILITAS DAN EKUITAS

LIABILITAS

LIABILITAS JANGKA PENDEK

Utang bank jangka pendek 741.179 - 741.179

Utang usaha 1.490.226 7.161 1.497.387

Beban akrual 997.112 2.886 999.998

Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya 522.918 - 522.918

Utang pajak 209.074 850 209.924

Bagian jangka pendek atas keuntungan yang ditangguhkan 442 - 442

Liabilitas imbalan kerja jangka pendek 296.430 - 296.430

Bagian lancar atas utang jangka panjang 678.068 - 678.068

Utang sewa pembiayaan jangka pendek 56.452 - 56.452

Utang jangka pendek lainnya 503.115 - 503.115

Liabilitas terkait aset kelompok lepasan yang dimiliki untuk

didistribusikan kepada pemilik 70 - 70

Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 5.495.086 10.897 5.505.983

LIABILITAS JANGKA PANJANG

Utang jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh

tempo dalam waktu satu tahun 2.787.351 - 2.787.351

Liabilitas imbalan kerja jangka panjang 499.058 10.835 509.893

Liabilitas pajak tangguhan 155.209 - 155.209

Utang sewa pembiayaan jangka panjang 53.443 - 53.443

Bagian jangka panjang atas keuntungan yang ditangguhkan 3.980 - 3.980

Liabilitas jangka panjang lainnya 650.064 - 650.064

Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 4.149.105 10.835 4.159.940

JUMLAH LIABILITAS 9.644.191 21.732 9.665.923

EKUITAS

Modal saham 2.844.392 - 2.844.392

Tambahan modal disetor (330.879) (168.450) (499.329)

Komponen ekuitas lainnya 258.268 - 258.268

Penghasilan komprehensif lain 480.391 - 480.391

Bagian kelompok lepasan yang diklasifikasikan sebagai

dimiliki untuk didistribusikan kepada pemilik 31.262 - 31.262

Saldo laba 1.373.257 - 1.373.257

Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas

entitas Induk 4.656.691 (168.450) 4.488.241

Kepentingan non pengendali 606.661 67.322 673.983

JUMLAH EKUITAS 5.263.352 (101.128) 5.162.224

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 14.907.543 (79.396) 14.828.147

Keterangan 31-Des-19 Penyesuaian

Setelah

Transaksi

Akuisisi

Page 87: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

87

Penjualan neto 12.233.984 - 12.233.984

Beban pokok penjualan barang dan jasa 9.815.045 - 9.815.045

Laba bruto 2.418.939 - 2.418.939

Beban penjualan (639.293) - (639.293)

Beban administrasi dan umum (2.046.963) - (2.046.963)

Beban lainnya (21.199) - (21.199)

Rugi usaha (288.516) - (288.516)

Penghasilan keuangan 59.841 - 59.841

Beban keuangan (485.101) - (485.101)

Bagian atas laba neto entitas asosiasi 172.136 - 172.136

Rugi sebelum pajak final dan

dan pajak penghasilan (541.640) - (541.640)

Beban pajak final dan pajak penghasilan (515.911) - (515.911)

Rugi tahun berjalan dari operasi yang dilanjutkan (1.057.551) - (1.057.551)

Laba tahun berjalan dari operasi yang dihentikan 16.008 - 16.008

Rugi tahun berjalan (1.041.543) - (1.041.543)

Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada:

Pemilik entitas induk (866.094) - (866.094)

Kepentingan non-pengendali (175.449) - (175.449)

(Dalam jutaan Rupiah)

Keterangan 31-Des-19 Penyesuaian

Setelah

Transaksi

Akuisisi

Page 88: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

88

III.G. Analisis atas Laporan Penilaian 81,71% Saham LPIN

KR, KJPP resmi berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No. 2.19.0162 tanggal 15 Juli 2019 dan terdaftar sebagai kantor jasa profesi penunjang pasar modal di OJK dengan Surat Tanda Terdaftar Profesi Penunjang Pasar Modal dari OJK No. STTD.PB-02/PM.22/2018 (penilai bisnis), telah ditunjuk oleh manajemen Perseroan sebagai penilai independen sesuai dengan surat penawaran No. KR/200515-001 tanggal 15 Mei 2020 yang telah disetujui oleh manajemen Perseroan untuk memberikan pendapat sebagai penilai independen atas nilai pasar wajar 81,71% saham LPIN. Hasil penilaian atas 81,71% saham LPIN tersebut tertuang dalam laporan penilaian 81,71% saham LPIN dengan No. 00052/2.0162-00/BS/06/0382/1/VI/2020 tanggal 17 Juni 2020 dengan ringkasan sebagai berikut: 1. Pihak-pihak yang Bertransaksi

Pihak-pihak yang bertransaksi dalam Transaksi Pembelian Saham LPIN adalah Perseroan dan IAP.

2. Objek Penilaian Objek Penilaian adalah nilai pasar wajar 81,71% saham LPIN.

3. Tujuan Penilaian Tujuan penilaian adalah untuk memperoleh pendapat yang bersifat independen tentang nilai pasar wajar dari Objek Penilaian yang dinyatakan dalam mata uang Rupiah dan/atau ekuivalensinya pada tanggal 31 Desember 2019.

4. Asumsi-asumsi dan Kondisi Pembatas Penilaian ini disusun berdasarkan kondisi pasar dan perekonomian, kondisi umum bisnis dan keuangan serta peraturan-peraturan Pemerintah yang berlaku sampai dengan tanggal penerbitan laporan penilaian ini.

Page 89: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

89

Penilaian Objek Penilaian yang dilakukan dengan metode diskonto arus kas didasarkan pada proyeksi laporan keuangan yang disusun oleh manajemen LPIN, MCP, dan WLI. Dalam penyusunan proyeksi laporan keuangan, berbagai asumsi dikembangkan berdasarkan kinerja LPIN, MCP, dan WLI pada tahun-tahun sebelumnya dan berdasarkan rencana manajemen di masa yang akan datang. Kami telah melakukan penyesuaian terhadap proyeksi laporan keuangan tersebut agar dapat menggambarkan kondisi operasi dan kinerja LPIN, MCP, dan WLI yang dinilai pada saat penilaian ini dengan lebih wajar. Secara garis besar, tidak ada penyesuaian yang signifikan yang kami lakukan terhadap target kinerja LPIN, MCP, dan WLI yang dinilai. Kami bertanggung jawab atas pelaksanaan penilaian dan kewajaran proyeksi laporan keuangan berdasarkan kinerja historis LPIN, MCP, dan WLI dan informasi manajemen LPIN, MCP, dan WLI terhadap proyeksi laporan keuangan LPIN, MCP, dan WLI tersebut. Kami juga bertanggung jawab atas laporan penilaian LPIN dan kesimpulan nilai akhir. Dalam penugasan penilaian ini, kami mengasumsikan terpenuhinya semua kondisi dan kewajiban LPIN. Kami juga mengasumsikan bahwa dari tanggal penilaian sampai dengan tanggal diterbitkannya laporan penilaian tidak terjadi perubahan apapun yang berpengaruh secara material terhadap asumsi-asumsi yang digunakan dalam penilaian. Kami tidak bertanggung jawab untuk menegaskan kembali atau melengkapi, memutakhirkan pendapat kami karena adanya perubahan asumsi dan kondisi serta peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah tanggal laporan ini. Dalam melaksanakan analisis, kami mengasumsikan dan bergantung pada keakuratan, kehandalan dan kelengkapan dari semua informasi keuangan dan informasi-informasi lain yang diberikan kepada kami oleh Perseroan dan LPIN atau yang tersedia secara umum yang pada hakekatnya adalah benar, lengkap dan tidak menyesatkan dan kami tidak bertanggung jawab untuk melakukan pemeriksaan independen terhadap informasi-informasi tersebut. Kami juga bergantung kepada jaminan dari manajemen Perseroan dan LPIN bahwa mereka tidak mengetahui fakta-fakta yang menyebabkan informasi-informasi yang diberikan kepada kami menjadi tidak lengkap atau menyesatkan. Analisis penilaian Objek Penilaian dipersiapkan menggunakan data dan informasi sebagaimana diungkapkan di atas. Segala perubahan atas data dan informasi tersebut dapat mempengaruhi hasil akhir pendapat kami secara material. Kami tidak bertanggung jawab atas perubahan kesimpulan atas penilaian kami maupun segala kehilangan, kerusakan, biaya ataupun pengeluaran apapun yang disebabkan oleh ketidakterbukaan informasi sehingga data yang kami peroleh menjadi tidak lengkap dan atau dapat disalahartikan.

Page 90: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

90

Karena hasil dari penilaian kami sangat tergantung dari data serta asumsi-asumsi yang mendasarinya, perubahan pada sumber data serta asumsi sesuai data pasar akan merubah hasil dari penilaian kami. Oleh karena itu, kami sampaikan bahwa perubahan terhadap data yang digunakan dapat berpengaruh terhadap hasil penilaian dan bahwa perbedaan yang terjadi dapat bernilai material. Walaupun isi dari laporan penilaian ini telah dilaksanakan dengan itikad baik dan dengan cara yang profesional, kami tidak dapat menerima tanggung jawab atas kemungkinan terjadinya perbedaan kesimpulan yang disebabkan oleh adanya analisis tambahan, diaplikasikannya hasil penilaian sebagai dasar untuk melakukan analisis transaksi ataupun adanya perubahan dalam data yang dijadikan sebagai dasar penilaian. Laporan penilaian Objek Penilaian bersifat non-disclaimer opinion dan merupakan laporan yang terbuka untuk publik kecuali terdapat informasi yang bersifat rahasia, yang dapat mempengaruhi operasional LPIN. Pekerjaan kami yang berkaitan dengan penilaian Objek Penilaian tidak merupakan dan tidak dapat ditafsirkan dalam bentuk apapun, suatu penelaahan atau audit atau pelaksanaan prosedur-prosedur tertentu atas informasi keuangan. Pekerjaan tersebut juga tidak dapat dimaksudkan untuk mengungkapkan kelemahan dalam pengendalian internal, kesalahan atau penyimpangan dalam laporan keuangan atau pelanggaran hukum. Selanjutnya, kami juga telah memperoleh informasi atas status hukum LPIN berdasarkan anggaran dasar LPIN. Penilaian ini dilakukan dalam kondisi yang tidak menentu, antara lain, namun tidak terbatas pada, tingginya tingkat ketidakpastian akibat adanya pandemi wabah Covid-19. Prinsip kehati-hatian diperlukan dalam penggunaan hasil penilaian, khususnya berkenaan perubahan yang terjadi dari tanggal penilaian sampai dengan tanggal penggunaan hasil penilaian. Perubahan asumsi dan kondisi serta peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah tanggal laporan ini akan berpengaruh secara material terhadap hasil penilaian.

5. Metode Penilaian yang Digunakan Metode penilaian yang digunakan dalam penilaian Objek Penilaian adalah metode diskonto arus kas (discounted cash flow [DCF] method), metode penyesuaian aset bersih (adjusted net asset method), dan metode pembanding perusahaan tercatat di Bursa Efek (guideline publicly traded company method).

Page 91: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

91

Metode diskonto arus kas dipilih mengingat bahwa kegiatan usaha yang dilaksanakan oleh LPIN, MCP, dan WLI di masa depan masih akan berfluktuasi sesuai dengan perkiraan atas perkembangan usaha LPIN, MCP, dan WLI. Dalam melaksanakan penilaian dengan metode ini, operasi LPIN, MCP, dan WLI diproyeksikan sesuai dengan perkiraan atas perkembangan usaha LPIN, MCP, dan WLI. Arus kas yang dihasilkan berdasarkan proyeksi dikonversi menjadi nilai kini dengan tingkat diskonto yang sesuai dengan tingkat risiko. Indikasi nilai adalah total nilai kini dari arus kas tersebut. Dalam melaksanakan penilaian dengan metode penyesuaian aset bersih, nilai dari semua komponen aset dan liabilitas/utang harus disesuaikan menjadi nilai pasar wajarnya, kecuali untuk komponen-komponen yang telah menunjukkan nilai pasar wajarnya (seperti kas/bank atau utang bank). Nilai pasar wajar keseluruhan perusahaan kemudian diperoleh dengan menghitung selisih antara nilai pasar wajar seluruh aset (berwujud maupun tak berwujud) dan nilai pasar liabilitas. Selain aset berwujud, nilai pasar aset takberwujud juga harus dihitung. Untuk menghitung nilai aset takberwujud, terlebih dahulu dihitung nilai aset berwujud bersih dengan mengurangkan nilai pasar wajar kewajiban dari nilai pasar wajar aset berwujud (setelah semua nilai pada laporan posisi keuangan disesuaikan). Setelah itu, diperkirakan nilai pendapatan yang diharapkan per tahun dari nilai aset berwujud bersih tersebut dengan menggunakan tingkat pengembalian yang wajar. Metode pembanding perusahaan tercatat di bursa efek digunakan dalam penilaian ini karena walaupun di pasar saham perusahaan terbuka tidak diperoleh informasi mengenai perusahaan sejenis dengan skala usaha dan aset yang setara, namun diperkirakan data saham perusahaan terbuka yang ada dapat digunakan sebagai data perbandingan atas nilai saham yang dimiliki oleh LPIN serta Entitas Anak dan Entitas Asosiasi LPIN. Pendekatan dan metode penilaian di atas adalah yang kami anggap paling sesuai untuk diaplikasikan dalam penugasan ini dan telah disepakati oleh pihak manajemen Perseroan. Tidak tertutup kemungkinan untuk diaplikasikannya pendekatan dan metode penilaian lain yang dapat memberikan hasil yang berbeda. Selanjutnya nilai-nilai yang diperoleh dari tiap-tiap metode tersebut direkonsiliasi dengan melakukan pembobotan.

6. Kesimpulan Penilaian Berdasarkan hasil analisis atas seluruh data dan informasi yang telah kami terima dan dengan mempertimbangkan semua faktor yang relevan yang mempengaruhi penilaian, maka menurut pendapat kami, nilai pasar wajar Objek Penilaian pada tanggal 31 Desember 2019 adalah sebesar Rp 248,82 miliar.

Page 92: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

92

III.H. Analisis atas Laporan Penilaian 46,88% Saham TPM

KR, KJPP resmi berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No. 2.19.0162 tanggal 15 Juli 2019 dan terdaftar sebagai kantor jasa profesi penunjang pasar modal di OJK dengan Surat Tanda Terdaftar Profesi Penunjang Pasar Modal dari OJK No. STTD.PB-02/PM.22/2018 (penilai bisnis), telah ditunjuk oleh manajemen Perseroan sebagai penilai independen sesuai dengan surat penawaran No. KR/200515-001 tanggal 15 Mei 2020 yang telah disetujui oleh manajemen Perseroan untuk memberikan pendapat sebagai penilai independen atas nilai pasar wajar 46,88% saham TPM. Hasil penilaian atas 46,88% saham TPM tersebut tertuang dalam laporan penilaian 46,88% saham TPM dengan No. 00054/2.0162-00/BS/06/0382/1/VI/2020 tanggal 17 Juni 2020 dengan ringkasan sebagai berikut: 1. Pihak-pihak yang Bertransaksi

Pihak-pihak yang bertransaksi dalam Transaksi Pembelian TPM adalah PCS dan IAP.

2. Objek Penilaian Objek Penilaian adalah nilai pasar wajar 46,88% saham TPM.

3. Tujuan Penilaian Tujuan penilaian adalah untuk memperoleh pendapat yang bersifat independen tentang nilai pasar wajar dari Objek Penilaian yang dinyatakan dalam mata uang Rupiah dan/atau ekuivalensinya pada tanggal 31 Desember 2019.

4. Asumsi-asumsi dan Kondisi Pembatas Penilaian ini disusun berdasarkan kondisi pasar dan perekonomian, kondisi umum bisnis dan keuangan serta peraturan-peraturan Pemerintah yang berlaku sampai dengan tanggal penerbitan laporan penilaian ini.

Page 93: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

93

Penilaian Objek Penilaian yang dilakukan dengan metode diskonto arus kas didasarkan pada proyeksi laporan keuangan yang disusun oleh manajemen CC, CSA, CMF, dan CAM. Dalam penyusunan proyeksi laporan keuangan, berbagai asumsi dikembangkan berdasarkan kinerja CC, CSA, CMF, dan CAM pada tahun-tahun sebelumnya dan berdasarkan rencana manajemen di masa yang akan datang. Kami telah melakukan penyesuaian terhadap proyeksi laporan keuangan tersebut agar dapat menggambarkan kondisi operasi dan kinerja CC, CSA, CMF, dan CAM yang dinilai pada saat penilaian ini dengan lebih wajar. Secara garis besar, tidak ada penyesuaian yang signifikan yang kami lakukan terhadap target kinerja CC, CSA, CMF, dan CAM yang dinilai. Kami bertanggung jawab atas pelaksanaan penilaian dan kewajaran proyeksi laporan keuangan berdasarkan kinerja historis CC, CSA, CMF, dan CAM dan informasi manajemen CC, CSA, CMF, dan CAM terhadap proyeksi laporan keuangan CC, CSA, CMF, dan CAM tersebut. Kami juga bertanggung jawab atas laporan penilaian TPM dan kesimpulan nilai akhir. Dalam penugasan penilaian ini, KR mengasumsikan terpenuhinya semua kondisi dan kewajiban Perseroan. KR juga mengasumsikan bahwa dari tanggal penilaian sampai dengan tanggal diterbitkannya laporan penilaian tidak terjadi perubahan apapun yang berpengaruh secara material terhadap asumsi-asumsi yang digunakan dalam penilaian. KR tidak bertanggung jawab untuk menegaskan kembali atau melengkapi, memutakhirkan (update) pendapat KR karena adanya perubahan asumsi dan kondisi serta peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah tanggal surat ini. Dalam melaksanakan analisis, kami mengasumsikan dan bergantung pada keakuratan, kehandalan dan kelengkapan dari semua informasi keuangan dan informasi-informasi lain yang diberikan kepada kami oleh Perseroan dan TPM atau yang tersedia secara umum yang pada hakekatnya adalah benar, lengkap dan tidak menyesatkan dan kami tidak bertanggung jawab untuk melakukan pemeriksaan independen terhadap informasi-informasi tersebut. Kami juga bergantung kepada jaminan dari manajemen Perseroan dan TPM bahwa mereka tidak mengetahui fakta-fakta yang menyebabkan informasi-informasi yang diberikan kepada kami menjadi tidak lengkap atau menyesatkan. Analisis penilaian Objek Penilaian dipersiapkan menggunakan data dan informasi sebagaimana diungkapkan di atas. Segala perubahan atas data dan informasi tersebut dapat mempengaruhi hasil akhir pendapat kami secara material. Kami tidak bertanggung jawab atas perubahan kesimpulan atas penilaian kami maupun segala kehilangan, kerusakan, biaya ataupun pengeluaran apapun yang disebabkan oleh ketidakterbukaan informasi sehingga data yang kami peroleh menjadi tidak lengkap dan atau dapat disalahartikan.

Page 94: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

94

Karena hasil dari penilaian kami sangat tergantung dari data serta asumsi-asumsi yang mendasarinya, perubahan pada sumber data serta asumsi sesuai data pasar akan merubah hasil dari penilaian kami. Oleh karena itu, kami sampaikan bahwa perubahan terhadap data yang digunakan dapat berpengaruh terhadap hasil penilaian dan bahwa perbedaan yang terjadi dapat bernilai material. Walaupun isi dari laporan penilaian ini telah dilaksanakan dengan itikad baik dan dengan cara yang profesional, kami tidak dapat menerima tanggung jawab atas kemungkinan terjadinya perbedaan kesimpulan yang disebabkan oleh adanya analisis tambahan, diaplikasikannya hasil penilaian sebagai dasar untuk melakukan analisis transaksi ataupun adanya perubahan dalam data yang dijadikan sebagai dasar penilaian. Laporan penilaian Objek Penilaian bersifat non-disclaimer opinion dan merupakan laporan yang terbuka untuk publik kecuali terdapat informasi yang bersifat rahasia, yang dapat mempengaruhi operasional Perseroan dan TPM. Pekerjaan kami yang berkaitan dengan penilaian Objek Penilaian tidak merupakan dan tidak dapat ditafsirkan dalam bentuk apapun, suatu penelaahan atau audit atau pelaksanaan prosedur-prosedur tertentu atas informasi keuangan. Pekerjaan tersebut juga tidak dapat dimaksudkan untuk mengungkapkan kelemahan dalam pengendalian internal, kesalahan atau penyimpangan dalam laporan keuangan atau pelanggaran hukum. Selanjutnya, kami juga telah memperoleh informasi atas status hukum TPM berdasarkan anggaran dasar TPM. Penilaian ini dilakukan dalam kondisi yang tidak menentu, antara lain, namun tidak terbatas pada, tingginya tingkat ketidakpastian akibat adanya pandemi wabah Covid-19. Prinsip kehati-hatian diperlukan dalam penggunaan hasil penilaian, khususnya berkenaan perubahan yang terjadi dari tanggal penilaian sampai dengan tanggal penggunaan hasil penilaian. Perubahan asumsi dan kondisi serta peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah tanggal laporan ini akan berpengaruh secara material terhadap hasil penilaian.

5. Metode Penilaian yang Digunakan Metode penilaian yang digunakan dalam penilaian Objek Penilaian adalah metode diskonto arus kas (discounted cash flow [DCF] method), metode penyesuaian aset bersih (adjusted net asset method), dan metode pembanding perusahaan tercatat di bursa efek (guideline publicly traded company method).

Page 95: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

95

Metode diskonto arus kas dipilih mengingat bahwa kegiatan usaha yang dilaksanakan oleh CC, CSA, CMF, dan CAM di masa depan masih akan berfluktuasi sesuai dengan perkiraan atas perkembangan usaha CC, CSA, CMF, dan CAM. Dalam melaksanakan penilaian dengan metode ini, operasi CC, CSA, CMF, dan CAM diproyeksikan sesuai dengan perkiraan atas perkembangan usaha CC, CSA, CMF, dan CAM. Arus kas yang dihasilkan berdasarkan proyeksi dikonversi menjadi nilai kini dengan tingkat diskonto yang sesuai dengan tingkat risiko. Indikasi nilai adalah total nilai kini dari arus kas tersebut. Dalam melaksanakan penilaian dengan metode penyesuaian aset bersih, nilai dari semua komponen aset dan liabilitas/utang harus disesuaikan menjadi nilai pasar wajarnya, kecuali untuk komponen-komponen yang telah menunjukkan nilai pasar wajarnya (seperti kas/bank atau utang bank). Nilai pasar wajar keseluruhan perusahaan kemudian diperoleh dengan menghitung selisih antara nilai pasar wajar seluruh aset (berwujud maupun tak berwujud) dan nilai pasar liabilitas. Selain aset berwujud, nilai pasar aset takberwujud juga harus dihitung. Untuk menghitung nilai aset takberwujud, terlebih dahulu dihitung nilai aset berwujud bersih dengan mengurangkan nilai pasar wajar kewajiban dari nilai pasar wajar aset berwujud (setelah semua nilai pada laporan posisi keuangan disesuaikan). Setelah itu, diperkirakan nilai pendapatan yang diharapkan per tahun dari nilai aset berwujud bersih tersebut dengan menggunakan tingkat pengembalian yang wajar. Metode pembanding perusahaan tercatat di bursa efek digunakan dalam penilaian ini karena walaupun di pasar saham perusahaan terbuka tidak diperoleh informasi mengenai perusahaan sejenis dengan skala usaha dan aset yang setara, namun diperkirakan data saham perusahaan terbuka yang ada dapat digunakan sebagai data perbandingan atas nilai saham yang dimiliki oleh TPM, CC, serta Entitas Anak dan Entitas Asosiasi CC. Pendekatan dan metode penilaian di atas adalah yang kami anggap paling sesuai untuk diaplikasikan dalam penugasan ini dan telah disepakati oleh pihak manajemen Perseroan. Tidak tertutup kemungkinan untuk diaplikasikannya pendekatan dan metode penilaian lain yang dapat memberikan hasil yang berbeda. Selanjutnya nilai-nilai yang diperoleh dari tiap-tiap metode tersebut direkonsiliasi dengan melakukan pembobotan.

6. Kesimpulan Penilaian Berdasarkan hasil analisis atas seluruh data dan informasi yang telah kami terima dan dengan mempertimbangkan semua faktor yang relevan yang mempengaruhi penilaian, maka menurut pendapat kami, nilai pasar wajar Objek Penilaian pada tanggal 31 Desember 2019 adalah sebesar Rp 92,47 miliar.

Page 96: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

96

III.I. Analisis atas Laporan Penilaian 83,00% Saham AI

KR, KJPP resmi berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No. 2.19.0162 tanggal 15 Juli 2019 dan terdaftar sebagai kantor jasa profesi penunjang pasar modal di OJK dengan Surat Tanda Terdaftar Profesi Penunjang Pasar Modal dari OJK No. STTD.PB-02/PM.22/2018 (penilai bisnis), telah ditunjuk oleh manajemen Perseroan sebagai penilai independen sesuai dengan surat penawaran No. KR/200515-001 tanggal 15 Mei 2020 yang telah disetujui oleh manajemen Perseroan untuk memberikan pendapat sebagai penilai independen atas nilai pasar wajar 83,00% saham AI. Hasil penilaian atas 83,00% saham AI tersebut tertuang dalam laporan penilaian 83,00% saham AI dengan No. 00053/2.0162-00/BS/06/0382/1/VI/2020 tanggal 17 Juni 2020 dengan ringkasan sebagai berikut: 1. Pihak-pihak yang Bertransaksi

Pihak-pihak yang bertransaksi dalam Transaksi Akuisisi AI adalah PCS dan IAP.

2. Objek Penilaian Objek Penilaian adalah nilai pasar wajar 83,00% saham AI.

3. Tujuan Penilaian Tujuan penilaian adalah untuk memperoleh pendapat yang bersifat independen tentang nilai pasar wajar dari Objek Penilaian yang dinyatakan dalam mata uang Rupiah dan/atau ekuivalensinya pada tanggal 31 Desember 2019.

4. Asumsi-asumsi dan Kondisi Pembatas Penilaian ini disusun berdasarkan kondisi pasar dan perekonomian, kondisi umum bisnis dan keuangan serta peraturan-peraturan Pemerintah yang berlaku sampai dengan tanggal penerbitan laporan penilaian ini.

Page 97: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

97

Penilaian Objek Penilaian yang dilakukan dengan metode diskonto arus kas didasarkan pada proyeksi laporan keuangan yang disusun oleh manajemen CC, CSA, CMF, dan CAM. Dalam penyusunan proyeksi laporan keuangan, berbagai asumsi dikembangkan berdasarkan kinerja CC, CSA, CMF, dan CAM pada tahun-tahun sebelumnya dan berdasarkan rencana manajemen di masa yang akan datang. Kami telah melakukan penyesuaian terhadap proyeksi laporan keuangan tersebut agar dapat menggambarkan kondisi operasi dan kinerja CC, CSA, CMF, dan CAM yang dinilai pada saat penilaian ini dengan lebih wajar. Secara garis besar, tidak ada penyesuaian yang signifikan yang kami lakukan terhadap target kinerja CC, CSA, CMF, dan CAM yang dinilai. Kami bertanggung jawab atas pelaksanaan penilaian dan kewajaran proyeksi laporan keuangan berdasarkan kinerja historis CC, CSA, CMF, dan CAM dan informasi manajemen CC, CSA, CMF, dan CAM terhadap proyeksi laporan keuangan CC, CSA, CMF, dan CAM tersebut. Kami juga bertanggung jawab atas laporan penilaian AI dan kesimpulan nilai akhir. Dalam penugasan penilaian ini, KR mengasumsikan terpenuhinya semua kondisi dan kewajiban Perseroan. KR juga mengasumsikan bahwa dari tanggal penilaian sampai dengan tanggal diterbitkannya laporan penilaian tidak terjadi perubahan apapun yang berpengaruh secara material terhadap asumsi-asumsi yang digunakan dalam penilaian. KR tidak bertanggung jawab untuk menegaskan kembali atau melengkapi, memutakhirkan (update) pendapat KR karena adanya perubahan asumsi dan kondisi serta peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah tanggal surat ini. Dalam melaksanakan analisis, kami mengasumsikan dan bergantung pada keakuratan, kehandalan dan kelengkapan dari semua informasi keuangan dan informasi-informasi lain yang diberikan kepada kami oleh Perseroan dan AI atau yang tersedia secara umum yang pada hakekatnya adalah benar, lengkap dan tidak menyesatkan dan kami tidak bertanggung jawab untuk melakukan pemeriksaan independen terhadap informasi-informasi tersebut. Kami juga bergantung kepada jaminan dari manajemen Perseroan dan AI bahwa mereka tidak mengetahui fakta-fakta yang menyebabkan informasi-informasi yang diberikan kepada kami menjadi tidak lengkap atau menyesatkan. Analisis penilaian Objek Penilaian dipersiapkan menggunakan data dan informasi sebagaimana diungkapkan di atas. Segala perubahan atas data dan informasi tersebut dapat mempengaruhi hasil akhir pendapat kami secara material. Kami tidak bertanggung jawab atas perubahan kesimpulan atas penilaian kami maupun segala kehilangan, kerusakan, biaya ataupun pengeluaran apapun yang disebabkan oleh ketidakterbukaan informasi sehingga data yang kami peroleh menjadi tidak lengkap dan atau dapat disalahartikan.

Page 98: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

98

Karena hasil dari penilaian kami sangat tergantung dari data serta asumsi-asumsi yang mendasarinya, perubahan pada sumber data serta asumsi sesuai data pasar akan merubah hasil dari penilaian kami. Oleh karena itu, kami sampaikan bahwa perubahan terhadap data yang digunakan dapat berpengaruh terhadap hasil penilaian dan bahwa perbedaan yang terjadi dapat bernilai material. Walaupun isi dari laporan penilaian ini telah dilaksanakan dengan itikad baik dan dengan cara yang profesional, kami tidak dapat menerima tanggung jawab atas kemungkinan terjadinya perbedaan kesimpulan yang disebabkan oleh adanya analisis tambahan, diaplikasikannya hasil penilaian sebagai dasar untuk melakukan analisis transaksi ataupun adanya perubahan dalam data yang dijadikan sebagai dasar penilaian. Laporan penilaian Objek Penilaian bersifat non-disclaimer opinion dan merupakan laporan yang terbuka untuk publik kecuali terdapat informasi yang bersifat rahasia, yang dapat mempengaruhi operasional Perseroan dan AI. Pekerjaan kami yang berkaitan dengan penilaian Objek Penilaian tidak merupakan dan tidak dapat ditafsirkan dalam bentuk apapun, suatu penelaahan atau audit atau pelaksanaan prosedur-prosedur tertentu atas informasi keuangan. Pekerjaan tersebut juga tidak dapat dimaksudkan untuk mengungkapkan kelemahan dalam pengendalian internal, kesalahan atau penyimpangan dalam laporan keuangan atau pelanggaran hukum. Selanjutnya, kami juga telah memperoleh informasi atas status hukum AI berdasarkan anggaran dasar AI. Penilaian ini dilakukan dalam kondisi yang tidak menentu, antara lain, namun tidak terbatas pada, tingginya tingkat ketidakpastian akibat adanya pandemi wabah Covid-19. Prinsip kehati-hatian diperlukan dalam penggunaan hasil penilaian, khususnya berkenaan perubahan yang terjadi dari tanggal penilaian sampai dengan tanggal penggunaan hasil penilaian. Perubahan asumsi dan kondisi serta peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah tanggal laporan ini akan berpengaruh secara material terhadap hasil penilaian.

5. Metode Penilaian yang Digunakan Metode penilaian yang digunakan dalam penilaian Objek Penilaian adalah metode diskonto arus kas (discounted cash flow [DCF] method), metode penyesuaian aset bersih (adjusted net asset method), dan metode pembanding perusahaan tercatat di bursa efek (guideline publicly traded company method).

Page 99: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

99

Metode diskonto arus kas dipilih mengingat bahwa kegiatan usaha yang dilaksanakan oleh CC, CSA, CMF, dan CAM di masa depan masih akan berfluktuasi sesuai dengan perkiraan atas perkembangan usaha CC, CSA, CMF, dan CAM. Dalam melaksanakan penilaian dengan metode ini, operasi CC, CSA, CMF, dan CAM diproyeksikan sesuai dengan perkiraan atas perkembangan usaha CC, CSA, CMF, dan CAM. Arus kas yang dihasilkan berdasarkan proyeksi dikonversi menjadi nilai kini dengan tingkat diskonto yang sesuai dengan tingkat risiko. Indikasi nilai adalah total nilai kini dari arus kas tersebut. Dalam melaksanakan penilaian dengan metode penyesuaian aset bersih, nilai dari semua komponen aset dan liabilitas/utang harus disesuaikan menjadi nilai pasar wajarnya, kecuali untuk komponen-komponen yang telah menunjukkan nilai pasar wajarnya (seperti kas/bank atau utang bank). Nilai pasar wajar keseluruhan perusahaan kemudian diperoleh dengan menghitung selisih antara nilai pasar wajar seluruh aset (berwujud maupun tak berwujud) dan nilai pasar liabilitas. Selain aset berwujud, nilai pasar aset takberwujud juga harus dihitung. Untuk menghitung nilai aset takberwujud, terlebih dahulu dihitung nilai aset berwujud bersih dengan mengurangkan nilai pasar wajar kewajiban dari nilai pasar wajar aset berwujud (setelah semua nilai pada laporan posisi keuangan disesuaikan). Setelah itu, diperkirakan nilai pendapatan yang diharapkan per tahun dari nilai aset berwujud bersih tersebut dengan menggunakan tingkat pengembalian yang wajar. Metode pembanding perusahaan tercatat di bursa efek digunakan dalam penilaian ini karena walaupun di pasar saham perusahaan terbuka tidak diperoleh informasi mengenai perusahaan sejenis dengan skala usaha dan aset yang setara, namun diperkirakan data saham perusahaan terbuka yang ada dapat digunakan sebagai data perbandingan atas nilai saham yang dimiliki oleh AI, CC, serta Entitas Anak dan Entitas Asosiasi CC. Pendekatan dan metode penilaian di atas adalah yang kami anggap paling sesuai untuk diaplikasikan dalam penugasan ini dan telah disepakati oleh pihak manajemen Perseroan. Tidak tertutup kemungkinan untuk diaplikasikannya pendekatan dan metode penilaian lain yang dapat memberikan hasil yang berbeda. Selanjutnya nilai-nilai yang diperoleh dari tiap-tiap metode tersebut direkonsiliasi dengan melakukan pembobotan.

6. Kesimpulan Penilaian Berdasarkan hasil analisis atas seluruh data dan informasi yang telah kami terima dan dengan mempertimbangkan semua faktor yang relevan yang mempengaruhi penilaian, maka menurut pendapat kami, nilai pasar wajar Objek Penilaian pada tanggal 31 Desember 2019 adalah sebesar Rp 137,40 miliar.

Page 100: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

100

III.J. Analisis atas Laporan Penilaian 99,80% Saham CCP

KR, KJPP resmi berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No. 2.19.0162 tanggal 15 Juli 2019 dan terdaftar sebagai kantor jasa profesi penunjang pasar modal di OJK dengan Surat Tanda Terdaftar Profesi Penunjang Pasar Modal dari OJK No. STTD.PB-02/PM.22/2018 (penilai bisnis), telah ditunjuk oleh manajemen Perseroan sebagai penilai independen sesuai dengan surat penawaran No. KR/200515-001 tanggal 15 Mei 2020 yang telah disetujui oleh manajemen Perseroan untuk memberikan pendapat sebagai penilai independen atas nilai pasar wajar 99,80% saham CCP. Hasil penilaian atas 99,80% saham CCP tersebut tertuang dalam laporan penilaian 99,80% saham CCP dengan No. 00055/2.0162-00/BS/06/0382/1/VI/2020 tanggal 17 Juni 2020 dengan ringkasan sebagai berikut: 1. Pihak-pihak yang Bertransaksi

Pihak-pihak yang bertransaksi dalam Transaksi Akuisisi adalah PCS dan IAP.

2. Objek Penilaian Objek Penilaian adalah nilai pasar wajar 99,80% saham CCP.

3. Tujuan Penilaian Tujuan penilaian adalah untuk memperoleh pendapat yang bersifat independen tentang nilai pasar wajar dari Objek Penilaian yang dinyatakan dalam mata uang Rupiah dan/atau ekuivalensinya pada tanggal 31 Desember 2019.

4. Asumsi-asumsi dan Kondisi Pembatas Penilaian ini disusun berdasarkan kondisi pasar dan perekonomian, kondisi umum bisnis dan keuangan serta peraturan-peraturan Pemerintah yang berlaku sampai dengan tanggal penerbitan laporan penilaian ini.

Page 101: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

101

Penilaian Objek Penilaian yang dilakukan dengan metode diskonto arus kas didasarkan pada proyeksi laporan keuangan yang disusun oleh manajemen CC, CSA, CMF, dan CAM. Dalam penyusunan proyeksi laporan keuangan, berbagai asumsi dikembangkan berdasarkan kinerja CC, CSA, CMF, dan CAM pada tahun-tahun sebelumnya dan berdasarkan rencana manajemen di masa yang akan datang. Kami telah melakukan penyesuaian terhadap proyeksi laporan keuangan tersebut agar dapat menggambarkan kondisi operasi dan kinerja CC, CSA, CMF, dan CAM yang dinilai pada saat penilaian ini dengan lebih wajar. Secara garis besar, tidak ada penyesuaian yang signifikan yang kami lakukan terhadap target kinerja CC, CSA, CMF, dan CAM yang dinilai. Kami bertanggung jawab atas pelaksanaan penilaian dan kewajaran proyeksi laporan keuangan berdasarkan kinerja historis CC, CSA, CMF, dan CAM dan informasi manajemen CC, CSA, CMF, dan CAM terhadap proyeksi laporan keuangan CC, CSA, CMF, dan CAM tersebut. Kami juga bertanggung jawab atas laporan penilaian CCP dan kesimpulan nilai akhir. Dalam penugasan penilaian ini, KR mengasumsikan terpenuhinya semua kondisi dan kewajiban Perseroan. KR juga mengasumsikan bahwa dari tanggal penilaian sampai dengan tanggal diterbitkannya laporan penilaian tidak terjadi perubahan apapun yang berpengaruh secara material terhadap asumsi-asumsi yang digunakan dalam penilaian. KR tidak bertanggung jawab untuk menegaskan kembali atau melengkapi, memutakhirkan (update) pendapat KR karena adanya perubahan asumsi dan kondisi serta peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah tanggal surat ini. Dalam melaksanakan analisis, kami mengasumsikan dan bergantung pada keakuratan, kehandalan dan kelengkapan dari semua informasi keuangan dan informasi-informasi lain yang diberikan kepada kami oleh Perseroan dan CCP atau yang tersedia secara umum yang pada hakekatnya adalah benar, lengkap dan tidak menyesatkan dan kami tidak bertanggung jawab untuk melakukan pemeriksaan independen terhadap informasi-informasi tersebut. Kami juga bergantung kepada jaminan dari manajemen Perseroan dan CCP bahwa mereka tidak mengetahui fakta-fakta yang menyebabkan informasi-informasi yang diberikan kepada kami menjadi tidak lengkap atau menyesatkan. Analisis penilaian Objek Penilaian dipersiapkan menggunakan data dan informasi sebagaimana diungkapkan di atas. Segala perubahan atas data dan informasi tersebut dapat mempengaruhi hasil akhir pendapat kami secara material. Kami tidak bertanggung jawab atas perubahan kesimpulan atas penilaian kami maupun segala kehilangan, kerusakan, biaya ataupun pengeluaran apapun yang disebabkan oleh ketidakterbukaan informasi sehingga data yang kami peroleh menjadi tidak lengkap dan atau dapat disalahartikan.

Page 102: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

102

Karena hasil dari penilaian kami sangat tergantung dari data serta asumsi-asumsi yang mendasarinya, perubahan pada sumber data serta asumsi sesuai data pasar akan merubah hasil dari penilaian kami. Oleh karena itu, kami sampaikan bahwa perubahan terhadap data yang digunakan dapat berpengaruh terhadap hasil penilaian dan bahwa perbedaan yang terjadi dapat bernilai material. Walaupun isi dari laporan penilaian ini telah dilaksanakan dengan itikad baik dan dengan cara yang profesional, kami tidak dapat menerima tanggung jawab atas kemungkinan terjadinya perbedaan kesimpulan yang disebabkan oleh adanya analisis tambahan, diaplikasikannya hasil penilaian sebagai dasar untuk melakukan analisis transaksi ataupun adanya perubahan dalam data yang dijadikan sebagai dasar penilaian. Laporan penilaian Objek Penilaian bersifat non-disclaimer opinion dan merupakan laporan yang terbuka untuk publik kecuali terdapat informasi yang bersifat rahasia, yang dapat mempengaruhi operasional Perseroan dan CCP. Pekerjaan kami yang berkaitan dengan penilaian Objek Penilaian tidak merupakan dan tidak dapat ditafsirkan dalam bentuk apapun, suatu penelaahan atau audit atau pelaksanaan prosedur-prosedur tertentu atas informasi keuangan. Pekerjaan tersebut juga tidak dapat dimaksudkan untuk mengungkapkan kelemahan dalam pengendalian internal, kesalahan atau penyimpangan dalam laporan keuangan atau pelanggaran hukum. Selanjutnya, kami juga telah memperoleh informasi atas status hukum CCP berdasarkan anggaran dasar CCP. Penilaian ini dilakukan dalam kondisi yang tidak menentu, antara lain, namun tidak terbatas pada, tingginya tingkat ketidakpastian akibat adanya pandemi wabah Covid-19. Prinsip kehati-hatian diperlukan dalam penggunaan hasil penilaian, khususnya berkenaan perubahan yang terjadi dari tanggal penilaian sampai dengan tanggal penggunaan hasil penilaian. Perubahan asumsi dan kondisi serta peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah tanggal laporan ini akan berpengaruh secara material terhadap hasil penilaian.

5. Metode Penilaian yang Digunakan Metode penilaian yang digunakan dalam penilaian Objek Penilaian adalah metode diskonto arus kas (discounted cash flow [DCF] method), metode penyesuaian aset bersih (adjusted net asset method), dan metode pembanding perusahaan tercatat di bursa efek (guideline publicly traded company method).

Page 103: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

103

Metode diskonto arus kas dipilih mengingat bahwa kegiatan usaha yang dilaksanakan oleh CC, CSA, CMF, dan CAM di masa depan masih akan berfluktuasi sesuai dengan perkiraan atas perkembangan usaha CC, CSA, CMF, dan CAM. Dalam melaksanakan penilaian dengan metode ini, operasi CC, CSA, CMF, dan CAM diproyeksikan sesuai dengan perkiraan atas perkembangan usaha CC, CSA, CMF, dan CAM. Arus kas yang dihasilkan berdasarkan proyeksi dikonversi menjadi nilai kini dengan tingkat diskonto yang sesuai dengan tingkat risiko. Indikasi nilai adalah total nilai kini dari arus kas tersebut. Dalam melaksanakan penilaian dengan metode penyesuaian aset bersih, nilai dari semua komponen aset dan liabilitas/utang harus disesuaikan menjadi nilai pasar wajarnya, kecuali untuk komponen-komponen yang telah menunjukkan nilai pasar wajarnya (seperti kas/bank atau utang bank). Nilai pasar wajar keseluruhan perusahaan kemudian diperoleh dengan menghitung selisih antara nilai pasar wajar seluruh aset (berwujud maupun tak berwujud) dan nilai pasar liabilitas. Selain aset berwujud, nilai pasar aset takberwujud juga harus dihitung. Untuk menghitung nilai aset takberwujud, terlebih dahulu dihitung nilai aset berwujud bersih dengan mengurangkan nilai pasar wajar kewajiban dari nilai pasar wajar aset berwujud (setelah semua nilai pada laporan posisi keuangan disesuaikan). Setelah itu, diperkirakan nilai pendapatan yang diharapkan per tahun dari nilai aset berwujud bersih tersebut dengan menggunakan tingkat pengembalian yang wajar. Metode pembanding perusahaan tercatat di bursa efek digunakan dalam penilaian ini karena walaupun di pasar saham perusahaan terbuka tidak diperoleh informasi mengenai perusahaan sejenis dengan skala usaha dan aset yang setara, namun diperkirakan data saham perusahaan terbuka yang ada dapat digunakan sebagai data perbandingan atas nilai saham yang dimiliki oleh CCP, CC, serta Entitas Anak dan Entitas Asosiasi CC. Pendekatan dan metode penilaian di atas adalah yang kami anggap paling sesuai untuk diaplikasikan dalam penugasan ini dan telah disepakati oleh pihak manajemen Perseroan. Tidak tertutup kemungkinan untuk diaplikasikannya pendekatan dan metode penilaian lain yang dapat memberikan hasil yang berbeda. Selanjutnya nilai-nilai yang diperoleh dari tiap-tiap metode tersebut direkonsiliasi dengan melakukan pembobotan.

6. Kesimpulan Penilaian Berdasarkan hasil analisis atas seluruh data dan informasi yang telah kami terima dan dengan mempertimbangkan semua faktor yang relevan yang mempengaruhi penilaian, maka menurut pendapat kami, nilai pasar wajar Objek Penilaian pada tanggal 31 Desember 2019 adalah sebesar Rp 91,38 miliar.

Page 104: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

104

III.K. Analisis Inkremental

Dalam evaluasi Pendapat Kewajaran atas Transaksi Akuisisi ini, kami juga melakukan analisis inkremental dengan mempertimbangkan hal-hal antara lain sebagai berikut:

• Kontribusi nilai tambah terhadap perusahaan sebagai akibat dari transaksi yang dilakukan, termasuk dampaknya terhadap proyeksi keuangan Perseroan;

• Biaya atau pendapatan yang relevan;

• Informasi non-keuangan yang relevan; dan

• Prosedur pengambilan keputusan oleh perusahaan dalam menentukan rencana dan nilai transaksi dengan memperhatikan alternatif lain.

III.K.1. Kontribusi Nilai Tambah terhadap Perseroan

III.K.1.a. Transaksi Pembelian Saham LPIN

Berikut adalah proyeksi laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2020 – 2024: Sebelum Transaksi Pembelian Saham LPIN

Setelah Transaksi Pembelian Saham LPIN

(Dalam jutaan Rupiah)

Penjualan neto 12.582.551 14.095.150 16.260.655 19.091.920 22.213.083

Beban pokok penjualan barang dan jasa 10.069.797 11.139.983 12.892.012 15.178.972 17.759.200

Laba bruto 2.512.754 2.955.167 3.368.643 3.912.948 4.453.883

Beban usaha 2.485.302 2.692.839 2.876.192 3.134.384 3.414.356

Laba usaha 27.452 262.328 492.451 778.564 1.039.527

Beban lain-lain 75.443 167.124 833.530 1.055.500 310.326

Laba sebelum pajak final dan

dan pajak penghasilan 102.895 429.452 1.325.981 1.834.064 1.349.853

Beban pajak final dan pajak penghasilan (55.631) (103.822) (156.777) (228.158) (305.011)

Laba tahun berjalan 47.264 325.630 1.169.204 1.605.906 1.044.842

Keterangan 31/12/20 31/12/21 31/12/22 31/12/23 31/12/24

(Dalam jutaan Rupiah)

Penjualan neto 12.673.559 14.190.763 16.361.106 19.197.454 22.323.957

Beban pokok penjualan barang dan jasa 10.141.110 11.213.948 12.969.720 15.260.612 17.844.970

Laba bruto 2.532.450 2.976.815 3.391.386 3.936.842 4.478.987

Beban usaha 2.506.900 2.716.016 2.900.986 3.161.008 3.442.785

Laba usaha 25.550 260.799 490.401 775.834 1.036.202 Beban lain-lain 115.305 217.055 894.877 1.124.313 387.369

Laba sebelum pajak final dan

dan pajak penghasilan 140.855 477.854 1.385.277 1.900.147 1.423.571

Beban pajak final dan pajak penghasilan (56.057) (104.500) (157.444) (228.801) (305.659)

Laba tahun berjalan 84.798 373.354 1.227.834 1.671.346 1.117.913

31/12/2431/12/2331/12/22Keterangan 31/12/2131/12/20

Page 105: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

105

Berdasarkan analisis tersebut di atas, proyeksi penjualan neto dan jumlah laba tahun berjalan sebelum Transaksi Pembelian Saham LPIN adalah masing-masing adalah sebesar Rp 84,24 triliun dan Rp 4,19 triliun. Selanjutnya, proyeksi penjualan neto dan jumlah laba tahun berjalan setelah Transaksi Pembelian Saham LPIN masing-masing adalah sebesar Rp 84,75 triliun dan Rp 4,48 triliun. Dengan demikian, berdasarkan proyeksi laporan laba rugi komprehensif tersebut di atas, setelah Transaksi Pembelian Saham LPIN menjadi efektif, Perseroan berpotensi memperoleh tambahan laba tahun berjalan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2020 – 2024, sehingga diharapkan dapat meningkatkan kinerja keuangan konsolidasian Perseroan pada masa yang akan datang.

III.K.1.b. Transaksi Akuisisi CC Berikut adalah proyeksi laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain Perseroan sebelum Transaksi Akuisisi CC untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2020 – 2024:

Berdasarkan keterangan yang diperoleh dari manajemen Perseroan, setelah Transaksi Akuisisi CC menjadi efektif, tidak terdapat perubahan signifikan dan material terhadap proyeksi laporan keuangan konsolidasian Perseroan. Namun demikian, setelah Transaksi Akuisisi CC menjadi efektif, Perseroan mengharapkan dapat meningkatkan kinerja keuangan konsolidasian Perseroan pada masa yang akan datang, dengan pertimbangan:

• Perseroan memandang sektor keuangan di Indonesia memiliki prospek akan berkembang sejalan dengan rencana Pemerintah Indonesia untuk meningkatkan keuangan inklusif (financial inclusion) terhadap seluruh masyarakat di Indonesia. Hal ini sejalan dengan prospek usaha yang dijalankan oleh CC, yang bergerak dalam bidang keuangan. Dengan demikian, untuk menambah portofolio Perseroan dalam bidang keuangan, Perseroan telah melakukan Transaksi Akuisisi CC.

(Dalam jutaan Rupiah)

Penjualan neto 12.582.551 14.095.150 16.260.655 19.091.920 22.213.083

Beban pokok penjualan barang dan jasa 10.069.797 11.139.983 12.892.012 15.178.972 17.759.200

Laba bruto 2.512.754 2.955.167 3.368.643 3.912.948 4.453.883

Beban usaha 2.485.302 2.692.839 2.876.192 3.134.384 3.414.356

Laba usaha 27.452 262.328 492.451 778.564 1.039.527

Beban lain-lain 75.443 167.124 833.530 1.055.500 310.326

Laba sebelum pajak final dan

dan pajak penghasilan 102.895 429.452 1.325.981 1.834.064 1.349.853

Beban pajak final dan pajak penghasilan (55.631) (103.822) (156.777) (228.158) (305.011)

Laba tahun berjalan 47.264 325.630 1.169.204 1.605.906 1.044.842

Keterangan 31/12/20 31/12/21 31/12/22 31/12/23 31/12/24

Page 106: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

106

• CC merupakan perusahaan jasa keuangan yang terintegrasi mulai dari sekuritas, manajer investasi, perantara pedagang efek dan penjamin emisi efek, penyedia jasa konsultasi manajemen, dan perusahaan pembiayaan. Perseroan menilai bahwa CC memiliki nama baik yang dipercaya oleh klien-klien dan nasabah-nasabahnya baik di dalam negeri maupun luar negeri. Kepercayaan tersebut telah dibangun CC selama kurang lebih 30 tahun sejak beroperasi secara komersial.

• Perseroan berpendapat lini-lini usaha yang dijalankan oleh CC dapat melengkapi lini usaha keuangan yang dimiliki Perseroan. Dengan demikian, setelah Transaksi Akuisisi CC menjadi efektif, Perseroan mengharapkan dapat mengimplementasikan keahlian dan pengalaman yang dimiliki oleh manajemen Perseroan dalam bidang jasa keuangan untuk meningkatkan kinerja keuangan konsolidasian CC, yang pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan kinerja keuangan konsolidasian Perseroan dan memberikan nilai tambah bagi seluruh pemegang saham Perseroan.

• Setelah Transaksi Akuisisi CC menjadi efektif, Perseroan mengharapkan dapat menciptakan potensi sinergi, termasuk akses terhadap jaringan distribusi dari jasa-jasa keuangan dan usaha ritel yang telah dimiliki oleh Perseroan, potensi untuk cross selling produk-produk keuangan yang ditawarkan oleh CC ke basis konsumen di dalam Perseroan, dan dapat mendukung memperkuat model bisnis, implementasi strategi kegiatan operasional dan manajemen risiko, serta kemudahan akses keuangan.

III.K.2. Biaya atau Pendapatan yang Relevan

Berdasarkan keterangan yang diperoleh dari manajemen Perseroan, tidak terdapat biaya atau pendapatan yang relevan yang signifikan terkait dengan Transaksi Akuisisi, selain yang telah diungkapkan dalam Laporan Pendapat Kewajaran.

III.K.3. Informasi Non-Keuangan LPIN yang Relevan

III.K.3.a. Produk yang dihasilkan Ruang lingkup kegiatan usaha LPIN meliputi melakukan kegiatan industri suku cadang dan aksesori kendaraan bermotor roda empat atau lebih, melakukan kegiatan perdagangan besar mesin, melakukan kegiatan pertanian taman hias dan pengembangbiakan tanaman, melakukan kegiatan penunjang pertanian, melakukan kegiatan aktivitas profesional, ilmiah, dan teknis lainnya, dan melakukan penyertaan dalam perusahaan-perusahaan dan/atau badan hukum lain. LPIN memulai operasi komersial pada tahun 1987.

Page 107: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

107

III.K.3.b. Pasar Geografis

Dalam menjalankan kegiatan usahanya, pasar geografis LPIN meliputi Jawa, Sumatera, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, dan Kalimantan Timur.

III.K.3.c. Pemasok Utama dan Pelanggan Kunci Dalam menjalankan kegiatan usahanya, pemasok utama LPIN adalah sebagai berikut:

• Federal Mogul – Yura;

• PT Alfa Gemilang;

• PT Sinar Makmur Printing; dan

• PT Puji Lestari. Selanjutnya, dalam menjalankan kegiatan usahanya, pelanggan kunci LPIN adalah sebagai berikut:

• PT Mega Anugerah Mandiri;

• PT Cahaya Sejahtera Abadi;

• PT Astra Otopart Tbk;

• PT Sumber Kencana Sakti; dan

• PT Putra Motorindo Perkasa.

III.K.3.d. Pesaing Usaha Dalam menjalankan kegiatan usahanya, pesaing usaha LPIN adalah sebagai berikut:

• PT Asta Otoparts Tbk;

• PT NGK Busi Indonesia;

• PT Brisk Busi Indonesia.

III.K.3.e. Strategi dan Rencana Masa Depan (Business Plan) Dalam menjalankan kegiatan usahanya, strategi dan rencana masa depan (business plan) LPIN adalah sebagai berikut:

• Meningkatkan kualitas produk busi dan suku cadang bermotor seiring dengan perkembangan teknologi manufaktur busi dan suku cadang bermotor untuk memenuhi permintaan terhadap kebutuhan para konsumen sehingga tercapainya kepuasan para konsumen;

• Meningkatkan jumlah produksi busi dan suku cadang kendaraan bermotor, sehingga dapat meningkatkan penjualan LPIN yang diharapkan dapat memberikan laba yang lebih besar untuk LPIN dan para pemegang saham LPIN.

Page 108: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

108

III.K.4. Informasi Non-Keuangan CC yang Relevan

III.K.4.a. Produk dan/atau Jasa yang Dihasilkan

Berdasarkan keterangan yang diperoleh dari manajemen Perseroan, pada tanggal 31 Desember 2019, TPM, AI, dan CCP memiliki penyertaan saham pada CC, masing-masing 15,16%; 12,38%; dan 6,84%. Ruang lingkup kegiatan usaha CC antara lain meliputi perantara perdagangan, industri, pembangunan, pertambangan, agrobisnis, angkutan, jasa, dan percetakan. Saat ini, kegiatan utama CC adalah sebagai penyedia jasa konsultasi manajemen dan sebagai entitas investasi, dimana ruang lingkup kegiatan usaha Entitas Anak dan Entitas Asosiasi CC antara lain menjalankan usaha selaku perantara pedagang efek dan penjamin emisi efek, menjalankan usaha di bidang pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana atau barang modal yang mencakup antara lain pembiayaan investasi, pembiayaan modal kerja, pembiayaan multiguna dan sewa operasi, dan manajer investasi.

III.K.4.b. Pasar Geografis Dalam menjalankan kegiatan usahanya, pasar geografis CC, Entitas Anak dan Entitas Asosiasi CC meliputi seluruh wilayah Indonesia.

III.K.4.c. Pemasok Utama dan Pelanggan Kunci Dalam menjalankan kegiatan usahanya, pemasok utama CC adalah PT Lippo Securities Tbk. Selanjutnya, dalam menjalankan kegiatan usahanya, pelanggan kunci CC adalah perusahaan-perusahaan yang membutuhkan jasa sekuritas, manajer investasi, perantara pedagang efek dan penjamin emisi efek, penyedia jasa konsultasi manajemen, dan perusahaan pembiayaan.

III.K.4.d. Pesaing Usaha Dalam menjalankan kegiatan usahanya, pesaing usaha CC adalah sebagai berikut:

• PT MNC Kapital Indonesia Tbk;

• PT Sinar Mas Multiartha Tbk;

• PT Victoria Investama Tbk;

• PT Trust Finance Indonesia; dan

• PT Pool Advista Finance Tbk.

Page 109: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

109

III.K.4.e. Strategi dan Rencana Masa Depan (Business Plan)

Dalam menjalankan kegiatan usahanya, strategi dan rencana masa depan (business plan) CC adalah sebagai berikut:

• Menjadi pengelola dana yang paling dipercaya oleh klien yang memerlukan bantuan dalam membangun, menjaga, dan meningkatkan portofolio investasi dan kekayaan finansial klien; dan

• Senantiasa memposisikan keinginan klien sebagai prioritas utama dalam membantu klien untuk mencapai kesuksesan finansial dengan menggabungkan seluruh kompetensi utama yang dimiliki (sekuritas, asset management, multifinance, dan investment banking).

III.K.5. Prosedur Pengambilan Keputusan atas Transaksi Akuisisi

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari manajemen Perseroan, proses pengambilan keputusan atas Transaksi Akuisisi telah dilakukan melalui proses yang sesuai prosedur internal Perseroan. Setelah menentukan rencana atas Transaksi Akuisisi, Direktur harus memperoleh persetujuan dari Presiden Direktur dan Dewan Komisaris. Sebelum Direktur mengusulkan usulan rencana atas Transaksi Akuisisi, Direktur telah melalui tahapan proses analisis internal, sebagaimana konfirmasi dengan manajemen Perseroan. Dengan demikian, manajemen telah mengikuti prosedur pengambilan keputusan oleh perusahaan dalam menentukan rencana dan nilai transaksi dengan memperhatikan alternatif lain.

Page 110: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

110

IV. Analisis atas Kewajaran Transaksi Akuisisi

Analisis kewajaran Transaksi Akuisisi secara lengkap adalah sebagai berikut: Transaksi Pembelian Saham LPIN 1. Sebagaimana tercantum dalam PPJB – LPIN, Perseroan telah melakukan

penyelesaian pelaksanaan pengalihan saham LPIN dari IAP sejumlah 347.246.400 lembar saham yang mewakili 81,71% dari seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh dalam LPIN dengan nilai transaksi sebesar Rp 238,56 miliar, dimana pada tanggal 18 Juni 2020, Perseroan dan IAP telah menandatangani PPJB – LPIN sehubungan dengan Transaksi Pembelian Saham LPIN. Selanjutnya, berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh KJPP KR terhadap 81,71% saham LPIN sebagaimana termuat dalam laporannya No. 00052/2.0162-00/BS/06/0382/1/VI/2020 tanggal 17 Juni 2020, nilai pasar wajar 81,71% saham LPIN adalah sebesar Rp 248,82 miliar. Dengan demikian, nilai transaksi sebesar Rp 238,56 miliar adalah lebih rendah dari nilai pasar wajar 81,71% saham LPIN sebesar Rp 248,82 miliar, sehingga Perseroan berpotensi membukukan keuntungan. Selisih nilai transaksi sebesar 4,12% tersebut telah sesuai dengan Peraturan VIII.C.3, persentase mana tidak melebihi 7,50% dari nilai pasar wajar 81,71% saham LPIN sebesar Rp 248,82 miliar.

2. Berikut adalah proyeksi laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2020 – 2024: Sebelum Transaksi Pembelian Saham LPIN

(Dalam jutaan Rupiah)

Penjualan neto 12.582.551 14.095.150 16.260.655 19.091.920 22.213.083

Beban pokok penjualan barang dan jasa 10.069.797 11.139.983 12.892.012 15.178.972 17.759.200

Laba bruto 2.512.754 2.955.167 3.368.643 3.912.948 4.453.883

Beban usaha 2.485.302 2.692.839 2.876.192 3.134.384 3.414.356

Laba usaha 27.452 262.328 492.451 778.564 1.039.527

Beban lain-lain 75.443 167.124 833.530 1.055.500 310.326

Laba sebelum pajak final dan

dan pajak penghasilan 102.895 429.452 1.325.981 1.834.064 1.349.853

Beban pajak final dan pajak penghasilan (55.631) (103.822) (156.777) (228.158) (305.011)

Laba tahun berjalan 47.264 325.630 1.169.204 1.605.906 1.044.842

Keterangan 31/12/20 31/12/21 31/12/22 31/12/23 31/12/24

Page 111: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

111

Setelah Transaksi Pembelian Saham LPIN

Berdasarkan analisis tersebut di atas, proyeksi penjualan neto dan jumlah laba tahun berjalan sebelum Transaksi Pembelian Saham LPIN adalah masing-masing adalah sebesar Rp 84,24 triliun dan Rp 4,19 triliun. Selanjutnya, proyeksi penjualan neto dan jumlah laba tahun berjalan setelah Transaksi Pembelian Saham LPIN masing-masing adalah sebesar Rp 84,75 triliun dan Rp 4,48 triliun. Dengan demikian, berdasarkan proyeksi laporan laba rugi komprehensif tersebut di atas, setelah Transaksi Pembelian Saham LPIN menjadi efektif, Perseroan berpotensi memperoleh tambahan laba tahun berjalan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2020 – 2024, sehingga diharapkan dapat meningkatkan kinerja keuangan konsolidasian Perseroan pada masa yang akan datang.

(Dalam jutaan Rupiah)

Penjualan neto 12.673.559 14.190.763 16.361.106 19.197.454 22.323.957

Beban pokok penjualan barang dan jasa 10.141.110 11.213.948 12.969.720 15.260.612 17.844.970

Laba bruto 2.532.450 2.976.815 3.391.386 3.936.842 4.478.987

Beban usaha 2.506.900 2.716.016 2.900.986 3.161.008 3.442.785

Laba usaha 25.550 260.799 490.401 775.834 1.036.202 Beban lain-lain 115.305 217.055 894.877 1.124.313 387.369

Laba sebelum pajak final dan

dan pajak penghasilan 140.855 477.854 1.385.277 1.900.147 1.423.571

Beban pajak final dan pajak penghasilan (56.057) (104.500) (157.444) (228.801) (305.659)

Laba tahun berjalan 84.798 373.354 1.227.834 1.671.346 1.117.913

31/12/2431/12/2331/12/22Keterangan 31/12/2131/12/20

Page 112: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

112

3. Perhitungan jumlah nilai kini dari proyeksi laba tahun berjalan sebelum dan

setelah Transaksi Pembelian Saham LPIN untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2020 – 2024 masing-masing adalah sebesar Rp 2,78 triliun dan Rp 2,98 triliun. Dengan demikian, jumlah nilai kini dari proyeksi laba tahun berjalan setelah Transaksi Pembelian Saham LPIN untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2020 – 2024 lebih besar daripada jumlah nilai kini dari proyeksi laba tahun berjalan sebelum Transaksi Pembelian Saham LPIN untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2020 – 2024. Dalam perhitungan nilai kini, digunakan tingkat diskonto sebesar 13,57%, yang merupakan biaya modal ekuitas Perseroan, yang ditentukan dengan menggunakan formula sebagai berikut: ke = Rf + ( β x RPm ) – RBDS dimana: ke = Tingkat balikan yang diharapkan dari suatu sekuritas tertentu,

atau biaya modal ekuitas/saham biasa Rf = Tingkat balikan yang tersedia untuk suatu sekuritas bebas risiko

(risk free rate) β = Beta RPm = Premi risiko ekuitas untuk pasar secara keseluruhan (equity risk

premium) Rf adalah tingkat suku bunga untuk instrumen-instrumen yang dianggap tidak memiliki kemungkinan gagal bayar. Di Indonesia, instrumen bebas risiko yang dapat dipilih adalah tingkat bunga Obligasi Pemerintah untuk jangka panjang. Terkait dengan tanggal penilaian yang jatuh pada tanggal 31 Desember 2019, maka instrumen bebas risiko yang dipakai yaitu obligasi Indonesia berjangka panjang dalam mata uang Rupiah dengan jangka waktu 10 tahun dengan tingkat yield rata-rata sebesar 7,26%, yang diperoleh dari Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) dan angka tersebut akan digunakan sebagai tingkat balikan bebas risiko. RPm adalah selisih antara tingkat bunga investasi bebas risiko dengan tingkat balikan investasi dalam bentuk penyertaan. Penentuan equity market risk premium memasukkan premi untuk risiko spesifik negara (country-specific risk premiums) seperti volatilitas harga saham untuk menghasilkan base equity market risk premium. Dengan mengikutsertakan risiko-risiko ini, dihasilkan tingkat diskonto yang mengakomodasi perubahan-perubahan sentimen jangka pendek di sekuritas pada pasar negara yang bersangkutan. Untuk penilaian ini, kami menggunakan tingkat premi risiko sebesar 7,08%, yang diperoleh dari riset Aswath Damodaran (New York University Business School) tahun 2019 yang diterbitkan pada bulan Januari tahun 2020.

Page 113: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

113

Beta (β) adalah faktor untuk meliput risiko sistematis dari suatu ekuitas. Beta akan dikalikan dengan market risk premium untuk mendapatkan equity risk premium. Beta Perseroan diperoleh dari riset Bloomberg per tanggal 31 Desember 2019 sebesar 1,12. Berdasarkan nilai beta tersebut, maka dengan menggunakan persamaan CAPM dengan memperhitungkan rating-based default spread sebesar 1,59% diperoleh biaya modal atas ekuitas Perseroan sebagaimana tampak dalam perhitungan di bawah ini: ke = Rf + ( β x RPm ) – RBDS = 7,26% + (1,12 x 7,08% ) – 1,59% = 13,57% Perhitungan jumlah nilai kini dari proyeksi laba tahun berjalan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2020 – 2024 adalah sebagai berikut: Sebelum Transaksi Pembelian Saham LPIN

Setelah Transaksi Pembelian Saham LPIN

4. Perseroan memandang sektor usaha di bidang industri kabel dan suku cadang otomotif memiliki prospek yang menjanjikan. Industri kabel diperkirakan akan mengalami pertumbuhan permintaan sejalan dengan kebijakan Pemerintah Indonesia yang menargetkan rasio elektrifikasi menjadi 100% dan juga proyek nasional 35 Gigawatt yang sudah dimulai beberapa tahun yang lalu yang akan terus meningkatkan pertumbuhan jaringan transmisi listrik secara nasional. Industri suku cadang otomotif khususnya di sektor purna jual diyakini memiliki potensi pertumbuhan yang menjanjikan sejalan dengan meningkatnya pertumbuhan penetrasi dari kendaraan bermotor baik roda dua maupun roda empat di Indonesia.

(Dalam jutaan Rupiah)

Laba tahun berjalan 47.264 325.630 1.169.204 1.605.906 1.044.842

Faktor diskonto 0,9383 0,8262 0,7275 0,6406 0,5640

Nilai kini 44.348 269.036 850.596 1.028.744 589.291

Jumlah nilai kini 2.782.014

Keterangan

Proyeksi

31/12/20 31/12/21 31/12/22 31/12/23 31/12/24

(Dalam jutaan Rupiah)

Laba tahun berjalan 84.798 373.354 1.227.834 1.671.346 1.117.913

Faktor diskonto 0,9383 0,8262 0,7275 0,6406 0,5640

Nilai kini 79.566 308.465 893.249 1.070.665 630.503

Jumlah nilai kini 2.982.447

Keterangan

Proyeksi

31/12/20 31/12/21 31/12/22 31/12/23 31/12/24

Page 114: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

114

5. LPIN memberikan peluang kepada Perseroan untuk berinvestasi dan mengkapitalisasi potensi yang ada di industri kabel dan suku cadang otomotif. Hal ini sejalan dengan strategi Perseroan untuk mencari peluang-peluang investasi di sektor-sektor yang menjanjikan, khususnya di Indonesia. Perseroan berkeyakinan bahwa sumber daya yang dimiliki manajemen Perseroan dapat membantu LPIN untuk meningkatkan kinerjanya pada masa yang akan datang dan mengidentifikasi peluang-peluang baru yang dapat diraih oleh LPIN, yang diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi Perseroan dan juga pemangku kepentingan Perseroan. Dengan demikian, Perseroan telah melakukan Transaksi Pembelian Saham LPIN.

6. Setelah Transaksi Pembelian Saham LPIN menjadi efektif, Perseroan mengharapkan potensi sinergi LPIN dengan portofolio lainnya yang dimiliki Perseroan, seperti akses terhadap jaringan distribusi yang luas serta pengalaman dan keahlian yang baru yang dapat dibagikan manajemen Perseroan kepada manajemen LPIN untuk memperkuat model bisnis, implementasi strategi kegiatan operasional dan manajemen risiko, serta kemudahan akses keuangan.

Transaksi Akuisisi CC

7. Sebagaimana tercantum dalam AJB – TPM, PCS telah melakukan pembelian saham TPM dari IAP sejumlah 2.344.000 lembar saham yang mewakili 46,88% dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam TPM dengan nilai transaksi sebesar Rp 90,25 miliar sehubungan dengan Transaksi Pembelian Saham TPM. Selanjutnya, berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh KJPP KR terhadap 46,88% saham TPM sebagaimana termuat dalam laporannya No. 00053/2.0162-00/BS/06/0382/1/VI/2020 tanggal 17 Juni 2020, nilai pasar wajar 46,88% saham TPM adalah sebesar Rp 92,47 miliar. Dengan demikian, nilai transaksi sebesar Rp 90,25 miliar adalah lebih rendah dari nilai pasar wajar 46,88% saham TPM sebesar Rp 92,47 miliar, sehingga Perseroan berpotensi membukukan keuntungan. Selisih nilai transaksi sebesar 2,40% tersebut telah sesuai dengan Peraturan VIII.C.3, persentase mana tidak melebihi 7,50% dari nilai pasar wajar 46,88% saham TPM sebesar Rp 92,47 miliar.

8. Sebagaimana tercantum dalam AJB – AI, PCS telah melakukan akuisisi saham AI dari IAP sejumlah 106.655 lembar saham yang mewakili 83,00% dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam AI dengan nilai transaksi sebesar Rp 130,50 miliar sehubungan dengan Transaksi Akuisisi AI. Selanjutnya, berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh KJPP KR terhadap 83,00% saham AI sebagaimana termuat dalam laporannya No. 00053/2.0162-00/BS/06/0382/1/VI/2020 tanggal 17 Juni 2020, nilai pasar wajar 83,00% saham AI adalah sebesar Rp 137,40 miliar.

Page 115: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

115

Dengan demikian, nilai transaksi sebesar Rp 130,50 miliar adalah lebih rendah dari nilai pasar wajar 83,00% saham AI sebesar Rp 137,40 miliar, sehingga Perseroan berpotensi membukukan keuntungan. Selisih nilai transaksi sebesar 5,02% tersebut telah sesuai dengan Peraturan VIII.C.3, persentase mana tidak melebihi 7,50% dari nilai pasar wajar 83,00% saham AI sebesar Rp 137,40 miliar.

9. Sebagaimana tercantum dalam AJB – CCP, PCS telah melakukan akuisisi saham CCP dari IAP sejumlah 499 lembar saham yang mewakili 99,80% dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam CCP dengan nilai transaksi sebesar Rp 86,70 miliar sehubungan dengan Transaksi Akuisisi CCP. Selanjutnya, berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh KJPP KR terhadap 99,80% saham CCP sebagaimana termuat dalam laporannya No. 00055/2.0162-00/BS/06/0382/1/VI/2020 tanggal 17 Juni 2020, nilai pasar wajar 99,80% saham CCP adalah sebesar Rp 91,38 miliar. Dengan demikian, nilai transaksi sebesar Rp 86,70 miliar adalah lebih rendah dari nilai pasar wajar 99,80% saham CCP sebesar Rp 91,38 miliar, sehingga Perseroan berpotensi membukukan keuntungan. Selisih nilai transaksi sebesar 5,12% tersebut telah sesuai dengan Peraturan VIII.C.3, persentase mana tidak melebihi 7,50% dari nilai pasar wajar 99,80% saham AI sebesar Rp 91,38 miliar.

10. Berikut adalah proyeksi laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain Perseroan sebelum Transaksi Akuisisi CC untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2020 – 2024:

Berdasarkan keterangan yang diperoleh dari manajemen Perseroan, setelah Transaksi Akuisisi CC menjadi efektif, tidak terdapat perubahan signifikan dan material terhadap proyeksi laporan keuangan konsolidasian Perseroan. Namun demikian, setelah Transaksi Akuisisi CC menjadi efektif, Perseroan mengharapkan dapat meningkatkan kinerja keuangan konsolidasian Perseroan pada masa yang akan datang

(Dalam jutaan Rupiah)

Penjualan neto 12.582.551 14.095.150 16.260.655 19.091.920 22.213.083

Beban pokok penjualan barang dan jasa 10.069.797 11.139.983 12.892.012 15.178.972 17.759.200

Laba bruto 2.512.754 2.955.167 3.368.643 3.912.948 4.453.883

Beban usaha 2.485.302 2.692.839 2.876.192 3.134.384 3.414.356

Laba usaha 27.452 262.328 492.451 778.564 1.039.527

Beban lain-lain 75.443 167.124 833.530 1.055.500 310.326

Laba sebelum pajak final dan

dan pajak penghasilan 102.895 429.452 1.325.981 1.834.064 1.349.853

Beban pajak final dan pajak penghasilan (55.631) (103.822) (156.777) (228.158) (305.011)

Laba tahun berjalan 47.264 325.630 1.169.204 1.605.906 1.044.842

Keterangan 31/12/20 31/12/21 31/12/22 31/12/23 31/12/24

Page 116: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

116

11. Perhitungan jumlah nilai kini dari proyeksi laba tahun berjalan sebelum

Transaksi Akuisisi CC untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2020 – 2024 adalah sebesar Rp 2,78 triliun. Dalam perhitungan nilai kini, digunakan tingkat diskonto sebesar 13,57%, yang merupakan biaya modal ekuitas Perseroan, sebagaimana diperhitungkan pada butir 3. Perhitungan jumlah nilai kini dari proyeksi laba tahun berjalan sebelum Transasi Akuisisi CC untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2020 – 2024 adalah sebagai berikut:

12. Perseroan memandang sektor keuangan di Indonesia memiliki prospek akan berkembang sejalan dengan rencana Pemerintah Indonesia untuk meningkatkan keuangan inklusif (financial inclusion) terhadap seluruh masyarakat di Indonesia. Hal ini sejalan dengan prospek usaha yang dijalankan oleh CC, yang bergerak dalam bidang keuangan. Dengan demikian, untuk menambah portofolio Perseroan dalam bidang keuangan, Perseroan telah melakukan Transaksi Akuisisi CC.

13. CC merupakan perusahaan jasa keuangan yang terintegrasi mulai dari sekuritas, manajer investasi, perantara pedagang efek dan penjamin emisi efek, penyedia jasa konsultasi manajemen, dan perusahaan pembiayaan. Perseroan menilai bahwa CC memiliki nama baik yang dipercaya oleh klien-klien dan nasabah-nasabahnya baik di dalam negeri maupun luar negeri. Kepercayaan tersebut telah dibangun CC selama kurang lebih 30 tahun sejak beroperasi secara komersial.

14. Perseroan berpendapat lini-lini usaha yang dijalankan oleh CC dapat melengkapi lini usaha keuangan yang dimiliki Perseroan. Dengan demikian, setelah Transaksi Akuisisi CC menjadi efektif, Perseroan mengharapkan dapat mengimplementasikan keahlian dan pengalaman yang dimiliki oleh manajemen Perseroan dalam bidang jasa keuangan untuk meningkatkan kinerja keuangan konsolidasian CC, yang pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan kinerja keuangan konsolidasian Perseroan dan memberikan nilai tambah bagi seluruh pemegang saham Perseroan.

(Dalam jutaan Rupiah)

Laba tahun berjalan 47.264 325.630 1.169.204 1.605.906 1.044.842

Faktor diskonto 0,9383 0,8262 0,7275 0,6406 0,5640

Nilai kini 44.348 269.036 850.596 1.028.744 589.291

Jumlah nilai kini 2.782.014

Keterangan

Proyeksi

31/12/20 31/12/21 31/12/22 31/12/23 31/12/24

Page 117: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

117

15. Setelah Transaksi Akuisisi CC menjadi efektif, Perseroan mengharapkan

dapat menciptakan potensi sinergi, termasuk akses terhadap jaringan distribusi dari jasa-jasa keuangan dan usaha ritel yang telah dimiliki oleh Perseroan, potensi untuk cross selling produk-produk keuangan yang ditawarkan oleh CC ke basis konsumen di dalam Perseroan, dan dapat mendukung memperkuat model bisnis, implementasi strategi kegiatan operasional dan manajemen risiko, serta kemudahan akses keuangan.

KESIMPULAN Berdasarkan ruang lingkup pekerjaan, asumsi-asumsi, data, dan informasi yang diperoleh dari manajemen Perseroan yang digunakan dalam penyusunan laporan ini, penelaahan atas dampak keuangan Transaksi Akuisisi sebagaimana diungkapkan dalam laporan Pendapat Kewajaran ini, kami berpendapat bahwa Transaksi Akuisisi adalah wajar.

Page 118: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

118

DISTRIBUSI PENDAPAT KEWAJARAN INI Pendapat Kewajaran ini ditujukan untuk kepentingan Direksi Perseroan dalam kaitannya dengan Transaksi Akuisisi dan tidak untuk digunakan oleh pihak lain atau untuk kepentingan lain. Pendapat Kewajaran ini tidak merupakan rekomendasi kepada pemegang saham untuk menyetujui Transaksi Akuisisi atau melakukan tindakan lainnya dalam kaitan dengan Transaksi Akuisisi dan tidak dapat digunakan secara demikian oleh pemegang saham. Pendapat Kewajaran ini harus dipandang sebagai satu kesatuan dan penggunaan sebagian dari analisis dan informasi tanpa mempertimbangkan isi Pendapat Kewajaran ini secara keseluruhan dapat menyebabkan pandangan yang menyesatkan atas proses yang mendasari Pendapat Kewajaran ini. Pendapat Kewajaran ini juga disusun berdasarkan kondisi pasar dan perekonomian, kondisi umum bisnis dan keuangan serta peraturan yang ada pada saat ini. Kami tidak bertanggung jawab untuk memutakhirkan atau melengkapi Pendapat Kewajaran kami karena peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah tanggal Pendapat Kewajaran ini. Pendapat Kewajaran ini tidak sah apabila tidak dibubuhi tanda tangan pihak yang berwenang dan stempel perusahaan (corporate seal) dari KJPP Kusnanto & rekan. Hormat kami, KJPP KUSNANTO & REKAN Andi Wijaya Rekan Izin Penilai : B-1.13.00382 STTD : STTD.PB-02/PM.22/2018 Klasifikasi Izin : Penilai Bisnis MAPPI : 08-S-02223

Page 119: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

119

Lampiran A

PERNYATAAN PENILAI

1. KR tidak memiliki benturan kepentingan dan tidak terafiliasi dengan Perseroan ataupun pihak-pihak yang terafiliasi dengan Perseroan.

2. KR tidak memiliki kepentingan atau keuntungan pribadi terkait dengan penugasan ini.

3. KR tidak memiliki pinjaman dengan Perseroan ataupun pihak-pihak yang terafiliasi dengan Perseroan.

4. Laporan Pendapat Kewajaran ini tidak dilakukan untuk memberikan keuntungan atau merugikan pihak manapun.

5. KR hanya menerima imbalan jasa sesuai dengan surat penugasan KR.

6. Perhitungan dan analisis dalam rangka pemberian Pendapat Kewajaran telah dilakukan dengan benar dan kami bertanggung jawab atas laporan pendapat kewajaran.

Page 120: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

120

Lampiran B

PT Multipolar Tbk dan Entitas Anak

Proyeksi Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Sebelum Transaksi Pembelian Saham LPIN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2020 - 2024

(Dalam jutaan Rupiah)

Penjualan neto 12.582.551 14.095.150 16.260.655 19.091.920 22.213.083

Beban pokok penjualan barang dan jasa 10.069.797 11.139.983 12.892.012 15.178.972 17.759.200

Laba bruto 2.512.754 2.955.167 3.368.643 3.912.948 4.453.883

Beban usaha 2.485.302 2.692.839 2.876.192 3.134.384 3.414.356

Laba usaha 27.452 262.328 492.451 778.564 1.039.527

Beban lain-lain 75.443 167.124 833.530 1.055.500 310.326

Laba sebelum pajak final dan

dan pajak penghasilan 102.895 429.452 1.325.981 1.834.064 1.349.853

Beban pajak final dan pajak penghasilan (55.631) (103.822) (156.777) (228.158) (305.011)

Laba tahun berjalan 47.264 325.630 1.169.204 1.605.906 1.044.842

Keterangan 31/12/20 31/12/21 31/12/22 31/12/23 31/12/24

PT Multipolar Tbk dan Entitas Anak

Proyeksi Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Setelah Transaksi Pembelian Saham LPIN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2020 - 2024

(Dalam jutaan Rupiah)

Penjualan neto 12.673.559 14.190.763 16.361.106 19.197.454 22.323.957

Beban pokok penjualan barang dan jasa 10.141.110 11.213.948 12.969.720 15.260.612 17.844.970

Laba bruto 2.532.450 2.976.815 3.391.386 3.936.842 4.478.987

Beban usaha 2.506.900 2.716.016 2.900.986 3.161.008 3.442.785

Laba usaha 25.550 260.799 490.401 775.834 1.036.202 Beban lain-lain 115.305 217.055 894.877 1.124.313 387.369

Laba sebelum pajak final dan

dan pajak penghasilan 140.855 477.854 1.385.277 1.900.147 1.423.571

Beban pajak final dan pajak penghasilan (56.057) (104.500) (157.444) (228.801) (305.659)

Laba tahun berjalan 84.798 373.354 1.227.834 1.671.346 1.117.913

31/12/2431/12/2331/12/22Keterangan 31/12/2131/12/20

Page 121: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

121

Lampiran C

PT Multipolar Tbk dan Entitas Anak

Proyeksi Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Sebelum Transaksi Akuisisi CC

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2020 - 2024

(Dalam jutaan Rupiah)

Penjualan neto 12.582.551 14.095.150 16.260.655 19.091.920 22.213.083

Beban pokok penjualan barang dan jasa 10.069.797 11.139.983 12.892.012 15.178.972 17.759.200

Laba bruto 2.512.754 2.955.167 3.368.643 3.912.948 4.453.883

Beban usaha 2.485.302 2.692.839 2.876.192 3.134.384 3.414.356

Laba usaha 27.452 262.328 492.451 778.564 1.039.527

Beban lain-lain 75.443 167.124 833.530 1.055.500 310.326

Laba sebelum pajak final dan

dan pajak penghasilan 102.895 429.452 1.325.981 1.834.064 1.349.853

Beban pajak final dan pajak penghasilan (55.631) (103.822) (156.777) (228.158) (305.011)

Laba tahun berjalan 47.264 325.630 1.169.204 1.605.906 1.044.842

Keterangan 31/12/20 31/12/21 31/12/22 31/12/23 31/12/24

Page 122: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

122

Lampiran D

PT Multipolar Tbk dan Entitas Anak

Proyeksi Nilai Kini Laba Tahun Berjalan Sebelum Transaksi Pembelian Saham LPIN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2020 - 2024

(Dalam jutaan Rupiah)

Laba tahun berjalan 47.264 325.630 1.169.204 1.605.906 1.044.842

Faktor diskonto 0,9383 0,8262 0,7275 0,6406 0,5640

Nilai kini 44.348 269.036 850.596 1.028.744 589.291

Jumlah nilai kini 2.782.014

Keterangan

Proyeksi

31/12/20 31/12/21 31/12/22 31/12/23 31/12/24

PT Multipolar Tbk dan Entitas Anak

Proyeksi Nilai Kini Laba Tahun Berjalan Setelah Transaksi Pembelian Saham LPIN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2020 - 2024

(Dalam jutaan Rupiah)

Laba tahun berjalan 84.798 373.354 1.227.834 1.671.346 1.117.913

Faktor diskonto 0,9383 0,8262 0,7275 0,6406 0,5640

Nilai kini 79.566 308.465 893.249 1.070.665 630.503

Jumlah nilai kini 2.982.447

Keterangan

Proyeksi

31/12/20 31/12/21 31/12/22 31/12/23 31/12/24

Page 123: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

123

Lampiran E

PT Multipolar Tbk dan Entitas Anak

Proyeksi Nilai Kini Laba Tahun Berjalan Sebelum Transaksi Akuisisi CC

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2020 - 2024

(Dalam jutaan Rupiah)

Laba tahun berjalan 47.264 325.630 1.169.204 1.605.906 1.044.842

Faktor diskonto 0,9383 0,8262 0,7275 0,6406 0,5640

Nilai kini 44.348 269.036 850.596 1.028.744 589.291

Jumlah nilai kini 2.782.014

Keterangan

Proyeksi

31/12/20 31/12/21 31/12/22 31/12/23 31/12/24

Page 124: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

124

Lampiran F Analisis Perjanjian dan Persyaratan yang Disepakati dalam Transaksi Akuisisi PPJB – LPIN Pada tanggal 18 Juni 2020, Perseroan dan IAP telah menandatangani PPJB – LPIN sehubungan dengan Transaksi Pembelian Saham LPIN. Pokok-pokok kesepakatan penting dalam PPJB – LPIN adalah sebagai berikut:

• Pihak-pihak yang Bertransaksi Pihak-pihak yang bertransaksi berdasarkan PPJB – LPIN adalah Perseroan dan IAP.

• Objek dan Nilai Transaksi Pembelian Saham LPIN Objek Transaksi Pembelian Saham LPIN adalah transaksi dimana Perseroan telah melakukan penyelesaian pelaksanaan pengalihan saham LPIN dari IAP sejumlah 347.246.400 lembar saham yang mewakili 81,71% dari seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh dalam LPIN dengan nilai transaksi sebesar Rp 238,56 miliar, dimana pada tanggal 18 Juni 2020, Perseroan dan IAP telah menandatangani PPJB – LPIN sehubungan dengan Transaksi Pembelian Saham LPIN.

• Hukum yang Mengatur Berdasarkan PPJB – LPIN, hukum yang berlaku adalah berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia.

Page 125: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

125

Lampiran G Analisis Perjanjian dan Persyaratan yang Disepakati dalam Transaksi Akuisisi AJB – TPM Pada tanggal 25 Juni 2020, PCS dan IAP telah menandatangani AJB – TPM sehubungan dengan Transaksi Pembelian Saham TPM. Pokok-pokok kesepakatan penting dalam AJB – TPM adalah sebagai berikut:

• Pihak-pihak yang Bertransaksi Pihak-pihak yang bertransaksi berdasarkan AJB – TPM adalah PCS dan IAP.

• Objek dan Nilai Transaksi Pembelian Saham TPM Objek Transaksi Pembelian Saham TPM berdasarkan AJB – TPM adalah transaksi dimana PCS telah melakukan pembelian saham TPM dari IAP sejumlah 2.344.000 lembar saham yang mewakili 46,88% dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam TPM dengan nilai transaksi sebesar Rp 90,25 miliar sehubungan dengan Transaksi Pembelian Saham TPM.

• Pembayaran PCS wajib membayar kepada IAP sebesar Rp 52,67 miliar pada tanggal pelaksanaan Transaksi Pembelian Saham TPM dan sisanya Rp 37,57 miliar dibayarkan PCS dengan menerbitkan Promissory Notes kepada IAP yang akan jatuh tempo pada tanggal 21 September 2020.

• Hukum yang Mengatur Berdasarkan AJB – TPM, hukum yang berlaku adalah berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia.

Page 126: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

126

Lampiran H Analisis Perjanjian dan Persyaratan yang Disepakati dalam Transaksi Akuisisi AJB – AI Pada tanggal 25 Juni 2020, Perseroan dan IAP telah menandatangani AJB – AI sehubungan dengan Transaksi Akuisisi AI. Pokok-pokok kesepakatan penting dalam AJB – AI adalah sebagai berikut:

• Pihak-pihak yang Bertransaksi Pihak-pihak yang bertransaksi berdasarkan AJB – AI adalah PCS dan IAP.

• Objek dan Nilai Transaksi Akuisisi AI Objek Transaksi Akuisisi AI berdasarkan AJB – AI adalah transaksi dimana PCS telah melakukan akuisisi saham AI dari IAP sejumlah 106.655 lembar saham yang mewakili 83,00% dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam AI dengan nilai transaksi sebesar Rp 130,50 miliar sehubungan dengan Transaksi Akuisisi AI.

• Pembayaran PCS wajib membayar kepada IAP sebesar Rp 76,17 miliar pada tanggal pelaksanaan Transaksi Pembelian Saham AI dan sisanya Rp 54,33 miliar dibayarkan PCS dengan menerbitkan Promissory Notes kepada IAP yang akan jatuh tempo pada tanggal 21 September 2020.

• Hukum yang Mengatur Berdasarkan AJB – AI, hukum yang berlaku adalah berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia.

Page 127: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

127

Lampiran I Analisis Perjanjian dan Persyaratan yang Disepakati dalam Transaksi Akuisisi AJB – CCP Pada tanggal 25 Juni 2020, PCS dan IAP telah menandatangani AJB – CCP sehubungan dengan Transaksi Akuisisi CCP. Pokok-pokok kesepakatan penting dalam AJB – CCP adalah sebagai berikut:

• Pihak-pihak yang Bertransaksi Pihak-pihak yang bertransaksi berdasarkan AJB – CCP adalah PCS dan IAP.

• Objek dan Nilai Transaksi Akuisisi CCP Objek Transaksi Akuisisi CCP berdasarkan AJB – CCP adalah transaksi dimana PCS telah melakukan akuisisi saham CCP dari IAP sejumlah 499 lembar saham yang mewakili 99,80% dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam CCP dengan nilai transaksi sebesar Rp 86,70 miliar sehubungan dengan Transaksi Akuisisi CCP.

• Pembayaran PCS wajib membayar kepada IAP sebesar Rp 50,60 miliar pada tanggal pelaksanaan Transaksi Pembelian Saham CCP dan sisanya Rp 36,10 miliar dibayarkan PCS dengan menerbitkan Promissory Notes kepada IAP yang akan jatuh tempo pada tanggal 21 September 2020.

• Hukum yang Mengatur Berdasarkan AJB – CCP, hukum yang berlaku adalah berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia.

Page 128: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

128

Lampiran J Analisis atas Laporan Penilaian 81,71% Saham LPIN KR, KJPP resmi berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No. 2.19.0162 tanggal 15 Juli 2019 dan terdaftar sebagai kantor jasa profesi penunjang pasar modal di OJK dengan Surat Tanda Terdaftar Profesi Penunjang Pasar Modal dari OJK No. STTD.PB-02/PM.22/2018 (penilai bisnis), telah ditunjuk oleh manajemen Perseroan sebagai penilai independen sesuai dengan surat penawaran No. KR/200515-001 tanggal 15 Mei 2020 yang telah disetujui oleh manajemen Perseroan untuk memberikan pendapat sebagai penilai independen atas nilai pasar wajar 81,71% saham LPIN. Hasil penilaian atas 81,71% saham LPIN tersebut tertuang dalam laporan penilaian 81,71% saham LPIN dengan No. 00052/2.0162-00/BS/06/0382/1/VI/2020 tanggal 17 Juni 2020 dengan ringkasan sebagai berikut:

1. Pihak-pihak yang Bertransaksi

Pihak-pihak yang bertransaksi dalam Transaksi Pembelian Saham LPIN adalah Perseroan dan IAP.

2. Objek Penilaian Objek Penilaian adalah nilai pasar wajar 81,71% saham LPIN.

3. Tujuan Penilaian Tujuan penilaian adalah untuk memperoleh pendapat yang bersifat independen tentang nilai pasar wajar dari Objek Penilaian yang dinyatakan dalam mata uang Rupiah dan/atau ekuivalensinya pada tanggal 31 Desember 2019.

4. Asumsi-asumsi dan Kondisi Pembatas Penilaian ini disusun berdasarkan kondisi pasar dan perekonomian, kondisi umum bisnis dan keuangan serta peraturan-peraturan Pemerintah yang berlaku sampai dengan tanggal penerbitan laporan penilaian ini. Penilaian Objek Penilaian yang dilakukan dengan metode diskonto arus kas didasarkan pada proyeksi laporan keuangan yang disusun oleh manajemen LPIN, MCP, dan WLI. Dalam penyusunan proyeksi laporan keuangan, berbagai asumsi dikembangkan berdasarkan kinerja LPIN, MCP, dan WLI pada tahun-tahun sebelumnya dan berdasarkan rencana manajemen di masa yang akan datang. Kami telah melakukan penyesuaian terhadap proyeksi laporan keuangan tersebut agar dapat menggambarkan kondisi operasi dan kinerja LPIN, MCP, dan WLI yang dinilai pada saat penilaian ini dengan lebih wajar. Secara garis besar, tidak ada penyesuaian yang signifikan yang kami lakukan terhadap target kinerja LPIN, MCP, dan WLI yang dinilai. Kami bertanggung jawab atas pelaksanaan penilaian dan kewajaran proyeksi laporan keuangan berdasarkan kinerja historis LPIN, MCP, dan WLI dan informasi manajemen LPIN, MCP, dan WLI terhadap proyeksi laporan keuangan LPIN, MCP, dan WLI tersebut. Kami juga bertanggung jawab atas laporan penilaian LPIN dan kesimpulan nilai akhir.

Page 129: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

129

Dalam penugasan penilaian ini, kami mengasumsikan terpenuhinya semua kondisi dan kewajiban LPIN. Kami juga mengasumsikan bahwa dari tanggal penilaian sampai dengan tanggal diterbitkannya laporan penilaian tidak terjadi perubahan apapun yang berpengaruh secara material terhadap asumsi-asumsi yang digunakan dalam penilaian. Kami tidak bertanggung jawab untuk menegaskan kembali atau melengkapi, memutakhirkan pendapat kami karena adanya perubahan asumsi dan kondisi serta peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah tanggal laporan ini. Dalam melaksanakan analisis, kami mengasumsikan dan bergantung pada keakuratan, kehandalan dan kelengkapan dari semua informasi keuangan dan informasi-informasi lain yang diberikan kepada kami oleh Perseroan dan LPIN atau yang tersedia secara umum yang pada hakekatnya adalah benar, lengkap dan tidak menyesatkan dan kami tidak bertanggung jawab untuk melakukan pemeriksaan independen terhadap informasi-informasi tersebut. Kami juga bergantung kepada jaminan dari manajemen Perseroan dan LPIN bahwa mereka tidak mengetahui fakta-fakta yang menyebabkan informasi-informasi yang diberikan kepada kami menjadi tidak lengkap atau menyesatkan. Analisis penilaian Objek Penilaian dipersiapkan menggunakan data dan informasi sebagaimana diungkapkan di atas. Segala perubahan atas data dan informasi tersebut dapat mempengaruhi hasil akhir pendapat kami secara material. Kami tidak bertanggung jawab atas perubahan kesimpulan atas penilaian kami maupun segala kehilangan, kerusakan, biaya ataupun pengeluaran apapun yang disebabkan oleh ketidakterbukaan informasi sehingga data yang kami peroleh menjadi tidak lengkap dan atau dapat disalahartikan. Karena hasil dari penilaian kami sangat tergantung dari data serta asumsi-asumsi yang mendasarinya, perubahan pada sumber data serta asumsi sesuai data pasar akan merubah hasil dari penilaian kami. Oleh karena itu, kami sampaikan bahwa perubahan terhadap data yang digunakan dapat berpengaruh terhadap hasil penilaian dan bahwa perbedaan yang terjadi dapat bernilai material. Walaupun isi dari laporan penilaian ini telah dilaksanakan dengan itikad baik dan dengan cara yang profesional, kami tidak dapat menerima tanggung jawab atas kemungkinan terjadinya perbedaan kesimpulan yang disebabkan oleh adanya analisis tambahan, diaplikasikannya hasil penilaian sebagai dasar untuk melakukan analisis transaksi ataupun adanya perubahan dalam data yang dijadikan sebagai dasar penilaian. Laporan penilaian Objek Penilaian bersifat non-disclaimer opinion dan merupakan laporan yang terbuka untuk publik kecuali terdapat informasi yang bersifat rahasia, yang dapat mempengaruhi operasional LPIN. Pekerjaan kami yang berkaitan dengan penilaian Objek Penilaian tidak merupakan dan tidak dapat ditafsirkan dalam bentuk apapun, suatu penelaahan atau audit atau pelaksanaan prosedur-prosedur tertentu atas informasi keuangan. Pekerjaan tersebut juga tidak dapat dimaksudkan untuk mengungkapkan kelemahan dalam pengendalian internal, kesalahan atau penyimpangan dalam laporan keuangan atau pelanggaran hukum. Selanjutnya, kami juga telah memperoleh informasi atas status hukum LPIN berdasarkan anggaran dasar LPIN.

Page 130: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

130

Penilaian ini dilakukan dalam kondisi yang tidak menentu, antara lain, namun tidak terbatas pada, tingginya tingkat ketidakpastian akibat adanya pandemi wabah Covid-19. Prinsip kehati-hatian diperlukan dalam penggunaan hasil penilaian, khususnya berkenaan perubahan yang terjadi dari tanggal penilaian sampai dengan tanggal penggunaan hasil penilaian. Perubahan asumsi dan kondisi serta peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah tanggal laporan ini akan berpengaruh secara material terhadap hasil penilaian.

5. Metode Penilaian yang Digunakan Metode penilaian yang digunakan dalam penilaian Objek Penilaian adalah metode diskonto arus kas (discounted cash flow [DCF] method), metode penyesuaian aset bersih (adjusted net asset method), dan metode pembanding perusahaan tercatat di Bursa Efek (guideline publicly traded company method). Metode diskonto arus kas dipilih mengingat bahwa kegiatan usaha yang dilaksanakan oleh LPIN, MCP, dan WLI di masa depan masih akan berfluktuasi sesuai dengan perkiraan atas perkembangan usaha LPIN, MCP, dan WLI. Dalam melaksanakan penilaian dengan metode ini, operasi LPIN, MCP, dan WLI diproyeksikan sesuai dengan perkiraan atas perkembangan usaha LPIN, MCP, dan WLI. Arus kas yang dihasilkan berdasarkan proyeksi dikonversi menjadi nilai kini dengan tingkat diskonto yang sesuai dengan tingkat risiko. Indikasi nilai adalah total nilai kini dari arus kas tersebut. Dalam melaksanakan penilaian dengan metode penyesuaian aset bersih, nilai dari semua komponen aset dan liabilitas/utang harus disesuaikan menjadi nilai pasar wajarnya, kecuali untuk komponen-komponen yang telah menunjukkan nilai pasar wajarnya (seperti kas/bank atau utang bank). Nilai pasar wajar keseluruhan perusahaan kemudian diperoleh dengan menghitung selisih antara nilai pasar wajar seluruh aset (berwujud maupun tak berwujud) dan nilai pasar liabilitas. Selain aset berwujud, nilai pasar aset takberwujud juga harus dihitung. Untuk menghitung nilai aset takberwujud, terlebih dahulu dihitung nilai aset berwujud bersih dengan mengurangkan nilai pasar wajar kewajiban dari nilai pasar wajar aset berwujud (setelah semua nilai pada laporan posisi keuangan disesuaikan). Setelah itu, diperkirakan nilai pendapatan yang diharapkan per tahun dari nilai aset berwujud bersih tersebut dengan menggunakan tingkat pengembalian yang wajar. Metode pembanding perusahaan tercatat di bursa efek digunakan dalam penilaian ini karena walaupun di pasar saham perusahaan terbuka tidak diperoleh informasi mengenai perusahaan sejenis dengan skala usaha dan aset yang setara, namun diperkirakan data saham perusahaan terbuka yang ada dapat digunakan sebagai data perbandingan atas nilai saham yang dimiliki oleh LPIN serta Entitas Anak dan Entitas Asosiasi LPIN. Pendekatan dan metode penilaian di atas adalah yang kami anggap paling sesuai untuk diaplikasikan dalam penugasan ini dan telah disepakati oleh pihak manajemen Perseroan. Tidak tertutup kemungkinan untuk diaplikasikannya pendekatan dan metode penilaian lain yang dapat memberikan hasil yang berbeda. Selanjutnya nilai-nilai yang diperoleh dari tiap-tiap metode tersebut direkonsiliasi dengan melakukan pembobotan.

Page 131: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

131

6. Kesimpulan Penilaian

Berdasarkan hasil analisis atas seluruh data dan informasi yang telah kami terima dan dengan mempertimbangkan semua faktor yang relevan yang mempengaruhi penilaian, maka menurut pendapat kami, nilai pasar wajar Objek Penilaian pada tanggal 31 Desember 2019 adalah sebesar Rp 248,82 miliar.

Page 132: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

132

Lampiran K Analisis atas Laporan Penilaian 46,88% Saham TPM KR, KJPP resmi berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No. 2.19.0162 tanggal 15 Juli 2019 dan terdaftar sebagai kantor jasa profesi penunjang pasar modal di OJK dengan Surat Tanda Terdaftar Profesi Penunjang Pasar Modal dari OJK No. STTD.PB-02/PM.22/2018 (penilai bisnis), telah ditunjuk oleh manajemen Perseroan sebagai penilai independen sesuai dengan surat penawaran No. KR/200515-001 tanggal 15 Mei 2020 yang telah disetujui oleh manajemen Perseroan untuk memberikan pendapat sebagai penilai independen atas nilai pasar wajar 46,88% saham TPM. Hasil penilaian atas 46,88% saham TPM tersebut tertuang dalam laporan penilaian 46,88% saham TPM dengan No. 00054/2.0162-00/BS/06/0382/1/VI/2020 tanggal 17 Juni 2020 dengan ringkasan sebagai berikut: 1. Pihak-pihak yang Bertransaksi

Pihak-pihak yang bertransaksi dalam Transaksi Pembelian TPM adalah PCS dan IAP.

2. Objek Penilaian Objek Penilaian adalah nilai pasar wajar 46,88% saham TPM.

3. Tujuan Penilaian Tujuan penilaian adalah untuk memperoleh pendapat yang bersifat independen tentang nilai pasar wajar dari Objek Penilaian yang dinyatakan dalam mata uang Rupiah dan/atau ekuivalensinya pada tanggal 31 Desember 2019.

4. Asumsi-asumsi dan Kondisi Pembatas Penilaian ini disusun berdasarkan kondisi pasar dan perekonomian, kondisi umum bisnis dan keuangan serta peraturan-peraturan Pemerintah yang berlaku sampai dengan tanggal penerbitan laporan penilaian ini. Penilaian Objek Penilaian yang dilakukan dengan metode diskonto arus kas didasarkan pada proyeksi laporan keuangan yang disusun oleh manajemen CC, CSA, CMF, dan CAM. Dalam penyusunan proyeksi laporan keuangan, berbagai asumsi dikembangkan berdasarkan kinerja CC, CSA, CMF, dan CAM pada tahun-tahun sebelumnya dan berdasarkan rencana manajemen di masa yang akan datang. Kami telah melakukan penyesuaian terhadap proyeksi laporan keuangan tersebut agar dapat menggambarkan kondisi operasi dan kinerja CC, CSA, CMF, dan CAM yang dinilai pada saat penilaian ini dengan lebih wajar. Secara garis besar, tidak ada penyesuaian yang signifikan yang kami lakukan terhadap target kinerja CC, CSA, CMF, dan CAM yang dinilai. Kami bertanggung jawab atas pelaksanaan penilaian dan kewajaran proyeksi laporan keuangan berdasarkan kinerja historis CC, CSA, CMF, dan CAM dan informasi manajemen CC, CSA, CMF, dan CAM terhadap proyeksi laporan keuangan CC, CSA, CMF, dan CAM tersebut. Kami juga bertanggung jawab atas laporan penilaian TPM dan kesimpulan nilai akhir.

Page 133: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

133

Dalam penugasan penilaian ini, KR mengasumsikan terpenuhinya semua kondisi dan kewajiban Perseroan. KR juga mengasumsikan bahwa dari tanggal penilaian sampai dengan tanggal diterbitkannya laporan penilaian tidak terjadi perubahan apapun yang berpengaruh secara material terhadap asumsi-asumsi yang digunakan dalam penilaian. KR tidak bertanggung jawab untuk menegaskan kembali atau melengkapi, memutakhirkan (update) pendapat KR karena adanya perubahan asumsi dan kondisi serta peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah tanggal surat ini. Dalam melaksanakan analisis, kami mengasumsikan dan bergantung pada keakuratan, kehandalan dan kelengkapan dari semua informasi keuangan dan informasi-informasi lain yang diberikan kepada kami oleh Perseroan dan TPM atau yang tersedia secara umum yang pada hakekatnya adalah benar, lengkap dan tidak menyesatkan dan kami tidak bertanggung jawab untuk melakukan pemeriksaan independen terhadap informasi-informasi tersebut. Kami juga bergantung kepada jaminan dari manajemen Perseroan dan TPM bahwa mereka tidak mengetahui fakta-fakta yang menyebabkan informasi-informasi yang diberikan kepada kami menjadi tidak lengkap atau menyesatkan. Analisis penilaian Objek Penilaian dipersiapkan menggunakan data dan informasi sebagaimana diungkapkan di atas. Segala perubahan atas data dan informasi tersebut dapat mempengaruhi hasil akhir pendapat kami secara material. Kami tidak bertanggung jawab atas perubahan kesimpulan atas penilaian kami maupun segala kehilangan, kerusakan, biaya ataupun pengeluaran apapun yang disebabkan oleh ketidakterbukaan informasi sehingga data yang kami peroleh menjadi tidak lengkap dan atau dapat disalahartikan. Karena hasil dari penilaian kami sangat tergantung dari data serta asumsi-asumsi yang mendasarinya, perubahan pada sumber data serta asumsi sesuai data pasar akan merubah hasil dari penilaian kami. Oleh karena itu, kami sampaikan bahwa perubahan terhadap data yang digunakan dapat berpengaruh terhadap hasil penilaian dan bahwa perbedaan yang terjadi dapat bernilai material. Walaupun isi dari laporan penilaian ini telah dilaksanakan dengan itikad baik dan dengan cara yang profesional, kami tidak dapat menerima tanggung jawab atas kemungkinan terjadinya perbedaan kesimpulan yang disebabkan oleh adanya analisis tambahan, diaplikasikannya hasil penilaian sebagai dasar untuk melakukan analisis transaksi ataupun adanya perubahan dalam data yang dijadikan sebagai dasar penilaian. Laporan penilaian Objek Penilaian bersifat non-disclaimer opinion dan merupakan laporan yang terbuka untuk publik kecuali terdapat informasi yang bersifat rahasia, yang dapat mempengaruhi operasional Perseroan dan TPM. Pekerjaan kami yang berkaitan dengan penilaian Objek Penilaian tidak merupakan dan tidak dapat ditafsirkan dalam bentuk apapun, suatu penelaahan atau audit atau pelaksanaan prosedur-prosedur tertentu atas informasi keuangan. Pekerjaan tersebut juga tidak dapat dimaksudkan untuk mengungkapkan kelemahan dalam pengendalian internal, kesalahan atau penyimpangan dalam laporan keuangan atau pelanggaran hukum. Selanjutnya, kami juga telah memperoleh informasi atas status hukum TPM berdasarkan anggaran dasar TPM.

Page 134: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

134

Penilaian ini dilakukan dalam kondisi yang tidak menentu, antara lain, namun tidak terbatas pada, tingginya tingkat ketidakpastian akibat adanya pandemi wabah Covid-19. Prinsip kehati-hatian diperlukan dalam penggunaan hasil penilaian, khususnya berkenaan perubahan yang terjadi dari tanggal penilaian sampai dengan tanggal penggunaan hasil penilaian. Perubahan asumsi dan kondisi serta peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah tanggal laporan ini akan berpengaruh secara material terhadap hasil penilaian.

5. Metode Penilaian yang Digunakan Metode penilaian yang digunakan dalam penilaian Objek Penilaian adalah metode diskonto arus kas (discounted cash flow [DCF] method), metode penyesuaian aset bersih (adjusted net asset method), dan metode pembanding perusahaan tercatat di bursa efek (guideline publicly traded company method). Metode diskonto arus kas dipilih mengingat bahwa kegiatan usaha yang dilaksanakan oleh CC, CSA, CMF, dan CAM di masa depan masih akan berfluktuasi sesuai dengan perkiraan atas perkembangan usaha CC, CSA, CMF, dan CAM. Dalam melaksanakan penilaian dengan metode ini, operasi CC, CSA, CMF, dan CAM diproyeksikan sesuai dengan perkiraan atas perkembangan usaha CC, CSA, CMF, dan CAM. Arus kas yang dihasilkan berdasarkan proyeksi dikonversi menjadi nilai kini dengan tingkat diskonto yang sesuai dengan tingkat risiko. Indikasi nilai adalah total nilai kini dari arus kas tersebut. Dalam melaksanakan penilaian dengan metode penyesuaian aset bersih, nilai dari semua komponen aset dan liabilitas/utang harus disesuaikan menjadi nilai pasar wajarnya, kecuali untuk komponen-komponen yang telah menunjukkan nilai pasar wajarnya (seperti kas/bank atau utang bank). Nilai pasar wajar keseluruhan perusahaan kemudian diperoleh dengan menghitung selisih antara nilai pasar wajar seluruh aset (berwujud maupun tak berwujud) dan nilai pasar liabilitas. Selain aset berwujud, nilai pasar aset takberwujud juga harus dihitung. Untuk menghitung nilai aset takberwujud, terlebih dahulu dihitung nilai aset berwujud bersih dengan mengurangkan nilai pasar wajar kewajiban dari nilai pasar wajar aset berwujud (setelah semua nilai pada laporan posisi keuangan disesuaikan). Setelah itu, diperkirakan nilai pendapatan yang diharapkan per tahun dari nilai aset berwujud bersih tersebut dengan menggunakan tingkat pengembalian yang wajar. Metode pembanding perusahaan tercatat di bursa efek digunakan dalam penilaian ini karena walaupun di pasar saham perusahaan terbuka tidak diperoleh informasi mengenai perusahaan sejenis dengan skala usaha dan aset yang setara, namun diperkirakan data saham perusahaan terbuka yang ada dapat digunakan sebagai data perbandingan atas nilai saham yang dimiliki oleh TPM, CC, serta Entitas Anak dan Entitas Asosiasi CC. Pendekatan dan metode penilaian di atas adalah yang kami anggap paling sesuai untuk diaplikasikan dalam penugasan ini dan telah disepakati oleh pihak manajemen Perseroan. Tidak tertutup kemungkinan untuk diaplikasikannya pendekatan dan metode penilaian lain yang dapat memberikan hasil yang berbeda. Selanjutnya nilai-nilai yang diperoleh dari tiap-tiap metode tersebut direkonsiliasi dengan melakukan pembobotan.

Page 135: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

135

6. Kesimpulan Penilaian

Berdasarkan hasil analisis atas seluruh data dan informasi yang telah kami terima dan dengan mempertimbangkan semua faktor yang relevan yang mempengaruhi penilaian, maka menurut pendapat kami, nilai pasar wajar Objek Penilaian pada tanggal 31 Desember 2019 adalah sebesar Rp 92,47 miliar.

Page 136: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

136

Lampiran L Analisis atas Laporan Penilaian 83,00% Saham AI KR, KJPP resmi berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No. 2.19.0162 tanggal 15 Juli 2019 dan terdaftar sebagai kantor jasa profesi penunjang pasar modal di OJK dengan Surat Tanda Terdaftar Profesi Penunjang Pasar Modal dari OJK No. STTD.PB-02/PM.22/2018 (penilai bisnis), telah ditunjuk oleh manajemen Perseroan sebagai penilai independen sesuai dengan surat penawaran No. KR/200515-001 tanggal 15 Mei 2020 yang telah disetujui oleh manajemen Perseroan untuk memberikan pendapat sebagai penilai independen atas nilai pasar wajar 83,00% saham AI. Hasil penilaian atas 83,00% saham AI tersebut tertuang dalam laporan penilaian 83,00% saham AI dengan No. 00053/2.0162-00/BS/06/0382/1/VI/2020 tanggal 17 Juni 2020 dengan ringkasan sebagai berikut: 1. Pihak-pihak yang Bertransaksi

Pihak-pihak yang bertransaksi dalam Transaksi Akuisisi AI adalah PCS dan IAP.

2. Objek Penilaian Objek Penilaian adalah nilai pasar wajar 83,00% saham AI.

3. Tujuan Penilaian Tujuan penilaian adalah untuk memperoleh pendapat yang bersifat independen tentang nilai pasar wajar dari Objek Penilaian yang dinyatakan dalam mata uang Rupiah dan/atau ekuivalensinya pada tanggal 31 Desember 2019.

4. Asumsi-asumsi dan Kondisi Pembatas Penilaian ini disusun berdasarkan kondisi pasar dan perekonomian, kondisi umum bisnis dan keuangan serta peraturan-peraturan Pemerintah yang berlaku sampai dengan tanggal penerbitan laporan penilaian ini. Penilaian Objek Penilaian yang dilakukan dengan metode diskonto arus kas didasarkan pada proyeksi laporan keuangan yang disusun oleh manajemen CC, CSA, CMF, dan CAM. Dalam penyusunan proyeksi laporan keuangan, berbagai asumsi dikembangkan berdasarkan kinerja CC, CSA, CMF, dan CAM pada tahun-tahun sebelumnya dan berdasarkan rencana manajemen di masa yang akan datang. Kami telah melakukan penyesuaian terhadap proyeksi laporan keuangan tersebut agar dapat menggambarkan kondisi operasi dan kinerja CC, CSA, CMF, dan CAM yang dinilai pada saat penilaian ini dengan lebih wajar. Secara garis besar, tidak ada penyesuaian yang signifikan yang kami lakukan terhadap target kinerja CC, CSA, CMF, dan CAM yang dinilai. Kami bertanggung jawab atas pelaksanaan penilaian dan kewajaran proyeksi laporan keuangan berdasarkan kinerja historis CC, CSA, CMF, dan CAM dan informasi manajemen CC, CSA, CMF, dan CAM terhadap proyeksi laporan keuangan CC, CSA, CMF, dan CAM tersebut. Kami juga bertanggung jawab atas laporan penilaian AI dan kesimpulan nilai akhir.

Page 137: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

137

Dalam penugasan penilaian ini, KR mengasumsikan terpenuhinya semua kondisi dan kewajiban Perseroan. KR juga mengasumsikan bahwa dari tanggal penilaian sampai dengan tanggal diterbitkannya laporan penilaian tidak terjadi perubahan apapun yang berpengaruh secara material terhadap asumsi-asumsi yang digunakan dalam penilaian. KR tidak bertanggung jawab untuk menegaskan kembali atau melengkapi, memutakhirkan (update) pendapat KR karena adanya perubahan asumsi dan kondisi serta peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah tanggal surat ini. Dalam melaksanakan analisis, kami mengasumsikan dan bergantung pada keakuratan, kehandalan dan kelengkapan dari semua informasi keuangan dan informasi-informasi lain yang diberikan kepada kami oleh Perseroan dan AI atau yang tersedia secara umum yang pada hakekatnya adalah benar, lengkap dan tidak menyesatkan dan kami tidak bertanggung jawab untuk melakukan pemeriksaan independen terhadap informasi-informasi tersebut. Kami juga bergantung kepada jaminan dari manajemen Perseroan dan AI bahwa mereka tidak mengetahui fakta-fakta yang menyebabkan informasi-informasi yang diberikan kepada kami menjadi tidak lengkap atau menyesatkan. Analisis penilaian Objek Penilaian dipersiapkan menggunakan data dan informasi sebagaimana diungkapkan di atas. Segala perubahan atas data dan informasi tersebut dapat mempengaruhi hasil akhir pendapat kami secara material. Kami tidak bertanggung jawab atas perubahan kesimpulan atas penilaian kami maupun segala kehilangan, kerusakan, biaya ataupun pengeluaran apapun yang disebabkan oleh ketidakterbukaan informasi sehingga data yang kami peroleh menjadi tidak lengkap dan atau dapat disalahartikan. Karena hasil dari penilaian kami sangat tergantung dari data serta asumsi-asumsi yang mendasarinya, perubahan pada sumber data serta asumsi sesuai data pasar akan merubah hasil dari penilaian kami. Oleh karena itu, kami sampaikan bahwa perubahan terhadap data yang digunakan dapat berpengaruh terhadap hasil penilaian dan bahwa perbedaan yang terjadi dapat bernilai material. Walaupun isi dari laporan penilaian ini telah dilaksanakan dengan itikad baik dan dengan cara yang profesional, kami tidak dapat menerima tanggung jawab atas kemungkinan terjadinya perbedaan kesimpulan yang disebabkan oleh adanya analisis tambahan, diaplikasikannya hasil penilaian sebagai dasar untuk melakukan analisis transaksi ataupun adanya perubahan dalam data yang dijadikan sebagai dasar penilaian. Laporan penilaian Objek Penilaian bersifat non-disclaimer opinion dan merupakan laporan yang terbuka untuk publik kecuali terdapat informasi yang bersifat rahasia, yang dapat mempengaruhi operasional Perseroan dan AI. Pekerjaan kami yang berkaitan dengan penilaian Objek Penilaian tidak merupakan dan tidak dapat ditafsirkan dalam bentuk apapun, suatu penelaahan atau audit atau pelaksanaan prosedur-prosedur tertentu atas informasi keuangan. Pekerjaan tersebut juga tidak dapat dimaksudkan untuk mengungkapkan kelemahan dalam pengendalian internal, kesalahan atau penyimpangan dalam laporan keuangan atau pelanggaran hukum. Selanjutnya, kami juga telah memperoleh informasi atas status hukum AI berdasarkan anggaran dasar AI.

Page 138: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

138

Penilaian ini dilakukan dalam kondisi yang tidak menentu, antara lain, namun tidak terbatas pada, tingginya tingkat ketidakpastian akibat adanya pandemi wabah Covid-19. Prinsip kehati-hatian diperlukan dalam penggunaan hasil penilaian, khususnya berkenaan perubahan yang terjadi dari tanggal penilaian sampai dengan tanggal penggunaan hasil penilaian. Perubahan asumsi dan kondisi serta peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah tanggal laporan ini akan berpengaruh secara material terhadap hasil penilaian.

5. Metode Penilaian yang Digunakan Metode penilaian yang digunakan dalam penilaian Objek Penilaian adalah metode diskonto arus kas (discounted cash flow [DCF] method), metode penyesuaian aset bersih (adjusted net asset method), dan metode pembanding perusahaan tercatat di bursa efek (guideline publicly traded company method). Metode diskonto arus kas dipilih mengingat bahwa kegiatan usaha yang dilaksanakan oleh CC, CSA, CMF, dan CAM di masa depan masih akan berfluktuasi sesuai dengan perkiraan atas perkembangan usaha CC, CSA, CMF, dan CAM. Dalam melaksanakan penilaian dengan metode ini, operasi CC, CSA, CMF, dan CAM diproyeksikan sesuai dengan perkiraan atas perkembangan usaha CC, CSA, CMF, dan CAM. Arus kas yang dihasilkan berdasarkan proyeksi dikonversi menjadi nilai kini dengan tingkat diskonto yang sesuai dengan tingkat risiko. Indikasi nilai adalah total nilai kini dari arus kas tersebut. Dalam melaksanakan penilaian dengan metode penyesuaian aset bersih, nilai dari semua komponen aset dan liabilitas/utang harus disesuaikan menjadi nilai pasar wajarnya, kecuali untuk komponen-komponen yang telah menunjukkan nilai pasar wajarnya (seperti kas/bank atau utang bank). Nilai pasar wajar keseluruhan perusahaan kemudian diperoleh dengan menghitung selisih antara nilai pasar wajar seluruh aset (berwujud maupun tak berwujud) dan nilai pasar liabilitas. Selain aset berwujud, nilai pasar aset takberwujud juga harus dihitung. Untuk menghitung nilai aset takberwujud, terlebih dahulu dihitung nilai aset berwujud bersih dengan mengurangkan nilai pasar wajar kewajiban dari nilai pasar wajar aset berwujud (setelah semua nilai pada laporan posisi keuangan disesuaikan). Setelah itu, diperkirakan nilai pendapatan yang diharapkan per tahun dari nilai aset berwujud bersih tersebut dengan menggunakan tingkat pengembalian yang wajar. Metode pembanding perusahaan tercatat di bursa efek digunakan dalam penilaian ini karena walaupun di pasar saham perusahaan terbuka tidak diperoleh informasi mengenai perusahaan sejenis dengan skala usaha dan aset yang setara, namun diperkirakan data saham perusahaan terbuka yang ada dapat digunakan sebagai data perbandingan atas nilai saham yang dimiliki oleh AI, CC, serta Entitas Anak dan Entitas Asosiasi CC. Pendekatan dan metode penilaian di atas adalah yang kami anggap paling sesuai untuk diaplikasikan dalam penugasan ini dan telah disepakati oleh pihak manajemen Perseroan. Tidak tertutup kemungkinan untuk diaplikasikannya pendekatan dan metode penilaian lain yang dapat memberikan hasil yang berbeda. Selanjutnya nilai-nilai yang diperoleh dari tiap-tiap metode tersebut direkonsiliasi dengan melakukan pembobotan.

Page 139: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

139

6. Kesimpulan Penilaian

Berdasarkan hasil analisis atas seluruh data dan informasi yang telah kami terima dan dengan mempertimbangkan semua faktor yang relevan yang mempengaruhi penilaian, maka menurut pendapat kami, nilai pasar wajar Objek Penilaian pada tanggal 31 Desember 2019 adalah sebesar Rp 137,40 miliar.

Page 140: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

140

Lampiran M Analisis atas Laporan Penilaian 99,80% Saham CCP KR, KJPP resmi berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No. 2.19.0162 tanggal 15 Juli 2019 dan terdaftar sebagai kantor jasa profesi penunjang pasar modal di OJK dengan Surat Tanda Terdaftar Profesi Penunjang Pasar Modal dari OJK No. STTD.PB-02/PM.22/2018 (penilai bisnis), telah ditunjuk oleh manajemen Perseroan sebagai penilai independen sesuai dengan surat penawaran No. KR/200515-001 tanggal 15 Mei 2020 yang telah disetujui oleh manajemen Perseroan untuk memberikan pendapat sebagai penilai independen atas nilai pasar wajar 99,80% saham CCP. Hasil penilaian atas 99,80% saham CCP tersebut tertuang dalam laporan penilaian 99,80% saham CCP dengan No. 00055/2.0162-00/BS/06/0382/1/VI/2020 tanggal 17 Juni 2020 dengan ringkasan sebagai berikut: 1. Pihak-pihak yang Bertransaksi

Pihak-pihak yang bertransaksi dalam Transaksi Akuisisi adalah PCS dan IAP.

2. Objek Penilaian Objek Penilaian adalah nilai pasar wajar 99,80% saham CCP.

3. Tujuan Penilaian Tujuan penilaian adalah untuk memperoleh pendapat yang bersifat independen tentang nilai pasar wajar dari Objek Penilaian yang dinyatakan dalam mata uang Rupiah dan/atau ekuivalensinya pada tanggal 31 Desember 2019.

4. Asumsi-asumsi dan Kondisi Pembatas Penilaian ini disusun berdasarkan kondisi pasar dan perekonomian, kondisi umum bisnis dan keuangan serta peraturan-peraturan Pemerintah yang berlaku sampai dengan tanggal penerbitan laporan penilaian ini. Penilaian Objek Penilaian yang dilakukan dengan metode diskonto arus kas didasarkan pada proyeksi laporan keuangan yang disusun oleh manajemen CC, CSA, CMF, dan CAM. Dalam penyusunan proyeksi laporan keuangan, berbagai asumsi dikembangkan berdasarkan kinerja CC, CSA, CMF, dan CAM pada tahun-tahun sebelumnya dan berdasarkan rencana manajemen di masa yang akan datang. Kami telah melakukan penyesuaian terhadap proyeksi laporan keuangan tersebut agar dapat menggambarkan kondisi operasi dan kinerja CC, CSA, CMF, dan CAM yang dinilai pada saat penilaian ini dengan lebih wajar. Secara garis besar, tidak ada penyesuaian yang signifikan yang kami lakukan terhadap target kinerja CC, CSA, CMF, dan CAM yang dinilai. Kami bertanggung jawab atas pelaksanaan penilaian dan kewajaran proyeksi laporan keuangan berdasarkan kinerja historis CC, CSA, CMF, dan CAM dan informasi manajemen CC, CSA, CMF, dan CAM terhadap proyeksi laporan keuangan CC, CSA, CMF, dan CAM tersebut. Kami juga bertanggung jawab atas laporan penilaian CCP dan kesimpulan nilai akhir.

Page 141: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

141

Dalam penugasan penilaian ini, KR mengasumsikan terpenuhinya semua kondisi dan kewajiban Perseroan. KR juga mengasumsikan bahwa dari tanggal penilaian sampai dengan tanggal diterbitkannya laporan penilaian tidak terjadi perubahan apapun yang berpengaruh secara material terhadap asumsi-asumsi yang digunakan dalam penilaian. KR tidak bertanggung jawab untuk menegaskan kembali atau melengkapi, memutakhirkan (update) pendapat KR karena adanya perubahan asumsi dan kondisi serta peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah tanggal surat ini. Dalam melaksanakan analisis, kami mengasumsikan dan bergantung pada keakuratan, kehandalan dan kelengkapan dari semua informasi keuangan dan informasi-informasi lain yang diberikan kepada kami oleh Perseroan dan CCP atau yang tersedia secara umum yang pada hakekatnya adalah benar, lengkap dan tidak menyesatkan dan kami tidak bertanggung jawab untuk melakukan pemeriksaan independen terhadap informasi-informasi tersebut. Kami juga bergantung kepada jaminan dari manajemen Perseroan dan CCP bahwa mereka tidak mengetahui fakta-fakta yang menyebabkan informasi-informasi yang diberikan kepada kami menjadi tidak lengkap atau menyesatkan. Analisis penilaian Objek Penilaian dipersiapkan menggunakan data dan informasi sebagaimana diungkapkan di atas. Segala perubahan atas data dan informasi tersebut dapat mempengaruhi hasil akhir pendapat kami secara material. Kami tidak bertanggung jawab atas perubahan kesimpulan atas penilaian kami maupun segala kehilangan, kerusakan, biaya ataupun pengeluaran apapun yang disebabkan oleh ketidakterbukaan informasi sehingga data yang kami peroleh menjadi tidak lengkap dan atau dapat disalahartikan. Karena hasil dari penilaian kami sangat tergantung dari data serta asumsi-asumsi yang mendasarinya, perubahan pada sumber data serta asumsi sesuai data pasar akan merubah hasil dari penilaian kami. Oleh karena itu, kami sampaikan bahwa perubahan terhadap data yang digunakan dapat berpengaruh terhadap hasil penilaian dan bahwa perbedaan yang terjadi dapat bernilai material. Walaupun isi dari laporan penilaian ini telah dilaksanakan dengan itikad baik dan dengan cara yang profesional, kami tidak dapat menerima tanggung jawab atas kemungkinan terjadinya perbedaan kesimpulan yang disebabkan oleh adanya analisis tambahan, diaplikasikannya hasil penilaian sebagai dasar untuk melakukan analisis transaksi ataupun adanya perubahan dalam data yang dijadikan sebagai dasar penilaian. Laporan penilaian Objek Penilaian bersifat non-disclaimer opinion dan merupakan laporan yang terbuka untuk publik kecuali terdapat informasi yang bersifat rahasia, yang dapat mempengaruhi operasional Perseroan dan CCP. Pekerjaan kami yang berkaitan dengan penilaian Objek Penilaian tidak merupakan dan tidak dapat ditafsirkan dalam bentuk apapun, suatu penelaahan atau audit atau pelaksanaan prosedur-prosedur tertentu atas informasi keuangan. Pekerjaan tersebut juga tidak dapat dimaksudkan untuk mengungkapkan kelemahan dalam pengendalian internal, kesalahan atau penyimpangan dalam laporan keuangan atau pelanggaran hukum. Selanjutnya, kami juga telah memperoleh informasi atas status hukum CCP berdasarkan anggaran dasar CCP.

Page 142: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

142

Penilaian ini dilakukan dalam kondisi yang tidak menentu, antara lain, namun tidak terbatas pada, tingginya tingkat ketidakpastian akibat adanya pandemi wabah Covid-19. Prinsip kehati-hatian diperlukan dalam penggunaan hasil penilaian, khususnya berkenaan perubahan yang terjadi dari tanggal penilaian sampai dengan tanggal penggunaan hasil penilaian. Perubahan asumsi dan kondisi serta peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah tanggal laporan ini akan berpengaruh secara material terhadap hasil penilaian.

5. Metode Penilaian yang Digunakan Metode penilaian yang digunakan dalam penilaian Objek Penilaian adalah metode diskonto arus kas (discounted cash flow [DCF] method), metode penyesuaian aset bersih (adjusted net asset method), dan metode pembanding perusahaan tercatat di bursa efek (guideline publicly traded company method). Metode diskonto arus kas dipilih mengingat bahwa kegiatan usaha yang dilaksanakan oleh CC, CSA, CMF, dan CAM di masa depan masih akan berfluktuasi sesuai dengan perkiraan atas perkembangan usaha CC, CSA, CMF, dan CAM. Dalam melaksanakan penilaian dengan metode ini, operasi CC, CSA, CMF, dan CAM diproyeksikan sesuai dengan perkiraan atas perkembangan usaha CC, CSA, CMF, dan CAM. Arus kas yang dihasilkan berdasarkan proyeksi dikonversi menjadi nilai kini dengan tingkat diskonto yang sesuai dengan tingkat risiko. Indikasi nilai adalah total nilai kini dari arus kas tersebut. Dalam melaksanakan penilaian dengan metode penyesuaian aset bersih, nilai dari semua komponen aset dan liabilitas/utang harus disesuaikan menjadi nilai pasar wajarnya, kecuali untuk komponen-komponen yang telah menunjukkan nilai pasar wajarnya (seperti kas/bank atau utang bank). Nilai pasar wajar keseluruhan perusahaan kemudian diperoleh dengan menghitung selisih antara nilai pasar wajar seluruh aset (berwujud maupun tak berwujud) dan nilai pasar liabilitas. Selain aset berwujud, nilai pasar aset takberwujud juga harus dihitung. Untuk menghitung nilai aset takberwujud, terlebih dahulu dihitung nilai aset berwujud bersih dengan mengurangkan nilai pasar wajar kewajiban dari nilai pasar wajar aset berwujud (setelah semua nilai pada laporan posisi keuangan disesuaikan). Setelah itu, diperkirakan nilai pendapatan yang diharapkan per tahun dari nilai aset berwujud bersih tersebut dengan menggunakan tingkat pengembalian yang wajar. Metode pembanding perusahaan tercatat di bursa efek digunakan dalam penilaian ini karena walaupun di pasar saham perusahaan terbuka tidak diperoleh informasi mengenai perusahaan sejenis dengan skala usaha dan aset yang setara, namun diperkirakan data saham perusahaan terbuka yang ada dapat digunakan sebagai data perbandingan atas nilai saham yang dimiliki oleh CCP, CC, serta Entitas Anak dan Entitas Asosiasi CC. Pendekatan dan metode penilaian di atas adalah yang kami anggap paling sesuai untuk diaplikasikan dalam penugasan ini dan telah disepakati oleh pihak manajemen Perseroan. Tidak tertutup kemungkinan untuk diaplikasikannya pendekatan dan metode penilaian lain yang dapat memberikan hasil yang berbeda. Selanjutnya nilai-nilai yang diperoleh dari tiap-tiap metode tersebut direkonsiliasi dengan melakukan pembobotan.

Page 143: No. : 012/ZPP/IV/94 26 April 1994

143

6. Kesimpulan Penilaian

Berdasarkan hasil analisis atas seluruh data dan informasi yang telah kami terima dan dengan mempertimbangkan semua faktor yang relevan yang mempengaruhi penilaian, maka menurut pendapat kami, nilai pasar wajar Objek Penilaian pada tanggal 31 Desember 2019 adalah sebesar Rp 91,38 miliar.