KULIT OPTIE

8
Defnisi Foto UKK Etiologi DD Penunjang Terapi Urtikaria mer upa kan reaks i vascular dari kul it be rwar na mera h atau keput i ha n akibat edema inte rsel ul er local yang terbatas pada kulit dan mukosa. Akut : timbul mendadak, menghilang dengan cepat, pada umumnya mudah diobati Sinonim : hives, nettle rassh, biduran, kaligata Keluhan subyekti bias anya gata l, rasa terbakar, dan tertusuk. Klinistampak eritema dan edema sete mpat ber bata s te ga s, ka da ng-k adang bagi an ka dang-kadang bagian tengah tampak pucat Bentuknya dapat papul ar seperti pada urtikaria akibat gigit an serangga ,bes arny a dap at lentik ule r, numula r sampai plakat. Distribusinya dap at lok ali sat a maupun generalista tergantung reaksi alerginya. bat penisilin, sulfonamid, analgesik, pencahar, hormon, diuretik, ko de in, opium, aspirin !akanantelur, ikan, kacang, coklat, tomat, keju, bawang semangka "igitan#sengata n serangga nyamuk, kepinding, serangga lain Bahan fotosensitizer  griseofulvin, fenotiazin, sulfonamid, bahan kosmetik $nhalan serbuk sari bunga, spora  jamur, debu, bul u binatang, dan aerosol Trauma fsik  berenang, pegang benda dingin, sinar !, matahari, radiasi, panas pembakaran $neksi% inestasi infeksi bakteri, virus, jamur, infestasi parasit Penyakit -"#$ -$ritrema nodusum &%urpura &enoch- "chonlein  ' es eliminasi makanan %emeriksaan histopatologik %ada urtikaria (sik akibat sinar dapat dilakukan tes foto tempel  ' es dengan es )Ice cube test *  ' es dengan air hangat %emeriksaan kadar +g$, eosino(l, dan komplemen  ' es kulitji ores )sctrach test * dan uji tusuk )  prick test * Antihistamin '( )diphenhydra min &l i.m* )hlorpheniramine aleat* )&ydro/yzine &l* yprohept adine &l )loratadin 01mg2dosis sehari 0 kali* )etirizin 01 mg2dosis sehari 0 kali* Kombinasi 3ntihistamin &0 dan antihistamin &4) tablet imetidin 411-511mg, sehari 4- 5 kali* Kortikosteroi) digunakan pada urtikaria yang akut dan berat prednisone, de/amethasone A)renalin injeksi subkutis, untuk yang akut, sangat dan luas Tablet Ephe)rin '*l

Transcript of KULIT OPTIE

8/18/2019 KULIT OPTIE

http://slidepdf.com/reader/full/kulit-optie 1/8

Defnisi Foto UKK Etiologi DD Penunjang Terapi

Urtikaria

merupakan reaksi

vascular dari kulit

berwarna merah

atau keputihan

akibat edema

interseluler local

yang terbatas pada

kulit dan mukosa.

Akut  : timbul

mendadak,

menghilang dengan

cepat, pada

umumnya mudah

diobati

Sinonim :

hives,

nettle rassh,

biduran, kaligata

Keluhan

subyekti biasanya gatal,

rasa terbakar, dan tertusuk.

Klinistampak eritema dan

edema setempat berbatas

tegas, kadang-kadang

bagian kadang-kadang

bagian tengah tampak pucat

Bentuknya dapat papular

seperti pada urtikaria akibat

gigitan serangga,besarnya

dapat lentikuler, numular

sampai plakat. Distribusinya

dapat lokalisata maupun

generalista tergantung

reaksi alerginya.

bat  penisilin,

sulfonamid,

analgesik,

pencahar,

hormon, diuretik,

kodein, opium,

aspirin

!akanantelur,

ikan, kacang,

coklat, tomat,

keju, bawang

semangka

"igitan#sengata

n serangga 

nyamuk,

kepinding,

serangga lain

Bahan

fotosensitizer  

griseofulvin,fenotiazin,

sulfonamid,

bahan kosmetik

$nhalan serbuk

sari bunga, spora

 jamur, debu, bulu

binatang, dan

aerosol

Trauma fsik  

berenang,

pegang benda

dingin, sinar !,

matahari, radiasi,

panaspembakaran

$neksi% 

inestasi 

infeksi bakteri,

virus, jamur,

infestasi parasit

Penyakit

-"#$

-$ritrema

nodusum

&%urpura

&enoch-

"chonlein

 'es eliminasi

makanan

%emeriksaan

histopatologik

%ada urtikaria

(sik akibat sinar

dapat dilakukan tes

foto tempel

 'es dengan es

)Ice cube test *

 'es dengan air

hangat

%emeriksaan

kadar +g$, eosino(l,

dan komplemen

 'es kulitji

ores )sctrach test *

dan uji tusuk ) prick 

test *

Antihistamin '(

)diphenhydramin &l

i.m*

)hlorpheniramine

aleat* )&ydro/yzine

&l* yproheptadine

&l )loratadin

01mg2dosis sehari 0

kali*

)etirizin 01 mg2dosis

sehari 0 kali*

Kombinasi

3ntihistamin &0 dan

antihistamin

&4) tablet imetidin

411-511mg, sehari 4-

5 kali*

Kortikosteroi)

digunakan pada

urtikaria yang akutdan berat 

prednisone,

de/amethasone

A)renalin injeksi

subkutis, untuk yang

akut, sangat dan luas

Tablet Ephe)rin

'*l

8/18/2019 KULIT OPTIE

http://slidepdf.com/reader/full/kulit-optie 2/8

sistemik  "#$,

hipertiroid,

limfoma,demam

rematik,artritis

reumatoid

Psikis

"enetik

Hidradenitis supurativa

(HS)  adalah suatu

keadaan kronik, yaitu

infeksi kelenjar apokrin

yang berhubungan

dengan axilla dan regio

anogenital.

Terdapat tiga stadium dalam

 perkembangan penyakit ini.

Stadium primer berupa abses yang

 berbatas tegas, tanpa bekas luka dan

tanpa adanya saluran sinus.

Stadium sekunder  berupa

terbentuknya saluran sinus dengan

 bekas luka akibat bekas garukanserta abses yang berulang.

Stadium tersier  menunjukkan lesi

yang menyatu, terbentuknya skar,

serta adanya inflamasi dan discharge

saluran sinus1,11.

Kriter ia diagnostik 

hidradenitis supurativa menurut the

2nd   International Conference on

 Hidradenitis supurativa, March 5,

2009, San Francisco, CA US adalah:

Lesi yang khas : nodul yang nyeri,

‘blind boils pada lesi yang akut!

abses, sinus, skar dan tomstone

serta komedo terbuka   pada lesi

sekunder 

Topografi yang khas:  pada regio

axilla, pangkal paha, perineum dan

regio perianal, bokong, dan area

lipatan infra mammae dan

intermammae

Kronik dan berulang

mikroorganism

e patogen: 

".aureus

".aureus 6

".pyogenes

$.coli, %roteus

mirabilis,

%.aeruginosaFaktor

Pre)isposisi

7besitas,

hiperhidrosis,

kebersihan buruk,

Deodoran 6

menghilangkan2

mencukur rambut

)depilator*,

Recurrent

folliculitis

8urunkel2

karbunkel

#ymphadenitis

"crofuloderma

#ymphogranul

oma venereum

3ctinomycosis

Tes laboratorium

"ada pasien dengan lesi yang

akut pemeriksaan

laboratorium dapa t

ditemukan leukositosis,

 peningkatan sedimentasi

eritrosit dan peningkatan #$

%eaktif "rotein &#%"'. (ikatanda infeksi cukup jelas,

dapat dilakukan kultur 

 bakteri dengan sampel yang

diambil pada lesi1,),1*.

Radiologi

+ltrasonography dapat

dilakukan pada dermis dan

folikel untuk melihat formasi

abses dan kelainan bagian

 profunda dari folikel namun

tidak terlalu dianjurkan.

Telah berkembang pula

 pemeriksaan dengan

menggunakan magneting

resonance imaging &%-'

untuk menilai kulit dan

 jaringan subkutaneus1.

Histopatologi

esi a/al ditandai dengan

sumbatan keratinosa dalam

duktus apokrin atau orifisium

Lesi akut

 0odul: triamcinolon &$2

mg3ml' intralesi

4bses: triamcinolon &$2

mg3ml' intralesional pada

dinding lesi kemudian

insisi dan drainase cairan

abse s. Ke tika lesi

mengalami fluktuasi,

 penuh cairan, dan terapi

medis t idak efektif ,

sebaiknya tidak menunda

 prosedur drainase bedah.

4 ntibiotik topikal :

tetracycline dan

clindamycin

4ntibiotik oral dengan

tujuan memperpendek

durasi nyeri dan

menghindari evolusi lesi

menuju abses. 5erbagai

antibiotik yang telah

digunakan: 4moxcicilin,

amoxcicilin6asam

klavulanat, cephalosporine,

clindamicin, rifampisin.

Kasus kronik residif 

4ntibiotik oral :

8/18/2019 KULIT OPTIE

http://slidepdf.com/reader/full/kulit-optie 3/8

7emua kriteria harus terpenuhi

untuk diagnosis yang tepat11

folikel rambut dan distensi

kistik folikel. "roses ini

umumnya meluas ke kelenjar 

apokrin. 8apat pula

ditemukan hiperkeratosis,

folikulitis aktif atau abses,

 pembentukan traktus sinus,

fibrosis dan granuloma.

"emeriksaan histologis

struktur adneksa dengan

tanda$tanda peradangan

kelenjar apokrin hanya

ditemukan pada 13 kasus.

"ada lapisan subkutis dapat

ditemukan fibsosis, nekrosis

lemak dan inflamasi1,9.

rythromycin &;2*$2** mg

<id'

Tetracycline &;2*$2** mg

<id'

inocycline &1** mg ;x

sehari' hingga lesi kering

atau kombinasi dengan

clindamycin ** mg ;x

sehari atau rifampin **

mg ;x sehari,1.

=inc salt, dosis tinggi

&>*mg', telah terbukti

efektif dalam penelitian

singkat.

etronida?ol pada kasus

dengan discharge berbau

dapat membantu

8apson telah digunakan

dan memberi hasil yang

 baik 1).

Kortikosteroid :

"rednisone dapat diberikan

 jika nyeri dan terdapat

tanda inflamasi yang berat.

8engan dosis 9* mg

 perhari untuk ;$ hari dan

tapering off selama ;

minggu.

-sotretionin oral,1  :

Tidak digunakan pada

infeksi berat tapi baik

digunakan pada stadium

akut untuk mencegah

sumbatan folikular dan

kemudian kombinasi

dengan eksisi bedah.

-sotreinoin tidak dapat

diberikan pada ibu hamil.

%adioterapi

5eberapa kasus dilaporkan

memberi hasil yang baik 1).

Mana

 emen operatif 

8/18/2019 KULIT OPTIE

http://slidepdf.com/reader/full/kulit-optie 4/8

-nsisi dan drainase abses

akut

ksisi kronik rekuren,

nodul fibrotik atau sinus

tract. "engobatan defenitif

membutuhkan eksisi

komplit yang melibatkan

daerah yang terkena,@.

!ermatitis perioral

adalah peradangan pada

kulit yang mengenai

daerah perioral dan

lipatan nasolabialis

&sekitar hidung'.

Aejala dari dermatitis

 perioral berupa timbulnya erupsi

 berbatas tegas yang persisten dan

eritematosa yang ukurannya 1$; mm

 berbentuk papul dan pustula

didaerah perioral, lipatan nasolabial,

dan daerah periorbital ;  umumnya

terdistribusi dan dia/ali pada daerah

dagu atau pada bibir atas dan

menyebar disekitar mulut,

membentuk daerah kecil berbataskemerahan dan diantara batas bibir 

dengan ruam kulit biasanya

dipisahkan oleh daerah kulit yang

masih normal, akhirnya dapat

menyebar di alis, glabella atau

keduanya sekaligus, penderita

mengeluh gatal dan rasa seolah

terbakar.)

"bat : steroid

Kosmetik

#aktor fisik:  sinar 

+B, panas dapat

memperburuk 

dermatitis.

#aktor

Mi$robiologi$:

spirilla Cusiformis

 bakteri, Candida

spesies, dan lainnyaKehadiran mereka

tida k memiliki

relevansi klinis yang

 jelas.selain itu

kandidiasis di duga

memicu perioral

dermatitis.

faktor hormonal

dicurigai karena

kerusakan

 pramenstruasi yang

diamati.

Dermatitis

perioral

Dermatitis

seboroik

3cne vulagris

9osasea

 'idak ada untuk terapi sistemik

dapat diberikan antibiotik

seperti tetrasiklin ;2*$2**

mg ;x1 hari selama ;$

 bulan jika penderita a lergi

terhadap tetrasiklin bisa

diberikan minocyclin 2*$

1** mg ;D1. +ntuk anak$

anak kurang dari 1* tahun

 berikan erithromycin,

?ithromax atau biaxin.)

 pada anak$anak dan ibu

hamil sebaiknya berikan

obat topikal saja untuk

menghindari kotraindikasi.

Klindamisin cream satu

atau dua kali sehari selama

@ minggu.

%on Medikamentosa

 0ol$terapi yaitu

menghentikan penggunaan

semua obat$obatan topikal

dan kosmetik yang menjadi

faktor penyebab dermatitis perioral.

5erikan informasi pada

 penderita bah/a se/aktu$

/aktu penyakit ini dapat

kambuh lagi. 8isarankan

untuk menggunakan sabun

yang lembut dan luka tidak

8/18/2019 KULIT OPTIE

http://slidepdf.com/reader/full/kulit-optie 5/8

 boleh digosok dengan

kasar. 7elama menjalani

terapi pasien dilarang

menggunakan moisturi?er

dan cream.

!iliaria  adalah

gangguan umumpada kelenjar ekrin

yang sering terjadi

pada kondisi di

mana terjadi

peningkatan panas

dan kelembaban.

!iliaria kristalina  terdiri

dari vesikel transparan,super(cial, intrakorneal atau

subkorneal dan tidak

meradang. ),;,04,0<*. !esikel

tersebut berukuran 0 = 4 mm

dan mudah pecah ketika

tersentuh oleh tangan. )5,05*.

" ifat dar i ves ikelnya

asimptomatik dan biasanya

diketahui secara kebetulan

pada waktu pemeriksaan

(sik serta sembuh dengan

deskuamasi halus di bagian

super(sial. )0,>,?,05*. %ada bayi,

lesi sering terjadi pada

kepala, leher, dan bagian

atas badan. "edangkan pada

dewasa, lesi terjadi pada

badan. )0*.

!iliaria +ubra, 

%enyakit ini lebih berat

daripada miliaria kristalina,

terdapat pada badan dan

tempat-tempat tekanan atau

gesekan pakaian.)<*  iliaria

rubra meliputi lesi papul

yang eritematous dan

papulovesikel berdiameterkurang lebih 0 = 5 mm

disertai dengan makula

eritem, gatal yang luar biasa,

serta sensasi seperti

terbakar, tertusuk atatu

perasaan geli.

!iliaria proun)a  biasanya

$mmaturitas

)ari saluranekrin :  @eonatus

dipikirkan

mempunyai

saluran ekrin

yang immatur

yang

memudahkan

terjadinya ruptur

ketika keringat

keluar. 9uptur ini

mengakibatkan

terjadinya

miliaria.

Aurangnya

penyesuaian

)iri terha)ap

iklim :  iliaria

biasanya terjadi

pada individu

yang pindah dari

iklim tidak tetap

ke iklim tropis.

Aondisi ini

biasanya berubah

setelah individu

tinggal di kondisi

panas danlembab selama

beberapa bulan.

Kon)isi panas

)an lembab :

+klim tropis,

perawatan

neonatus di

$ritema

@eonatorum8olikulitis

%apular

usinosis

Aandidosis

+nfeksi virus

&erpes

"impleks

$ritema

 'oksikum

elanosis

%ustular

@eonatal

 'ransien )?*

Pemeriksaan

Sitologik %ada miliaria kristalina,

pemeriksaan sitologik

untuk kandungan

vesikel tidak

didapatkan sel-sel

radang atau sel giant

multinukleat )seperti

yang terdapat pada

vesikel dari penyakit

herpes*. )0*

%ada miliaria pustulosa,

pemeriksaan sitologik

memperlihatkan

adanya kandungan dari

sel-sel radang dan

coccus  gram positif.

 'idak seperti eritema

toksik neonatorum,

eosino(l tidak terlalu

menonjol pada miliaria

pustulosa. )0*

Pemeriksaan

Histopatologik 

%ada miliaria kristalina,

terdapat vesikel

intrakorneal atau

subkorneal yangberhubungan dengan

saluran keringat dan

sumbatan keratin. )?*

%ada miliaria rubra,

vesikel spongiotik

terdapat di dalam

stratum spinosum, di

First Line

Therapy (8)

%reventif )*

saha-usaha

preventif 

dilaksanakan dengan

mengontrol panas

dan kelembaban

sehingga keringat

tidak distimulasi.

ara-caranya antara

lain mengobati

demam, tidak

menggunakan

pakaian yang tidak

menyerap keringat,

mencegah evaporasi,

aktivitas yang

terbatas,

penggunaan air 

conditioner , atau

pindah ke tempat

yang ikl im lebih

dingin. )0,*

%engobatan

simptomatik dengan

pengobatan topikal )*

%engobatan topikal

seperti calamine,boric acid  atau

menthol  dan

penggunaan sabun

pada waktu mandi. )0*

#osio faberi dapat

pula diber ikan,

dengan komposisi : )<*

8/18/2019 KULIT OPTIE

http://slidepdf.com/reader/full/kulit-optie 6/8

timbul setelah miliaria rubra

dengan ciri-ciri tidak gatal,

berwarna seperti daging,

lebih dalam, dan papul yang

putih berukuran 0 = > mm)0,<,04*. 3simptomatik biasanya

kurang dari 0 jam setelah

kepanasan yang berlebihan,

dan terfokus pada

ekstremitas. "elain wajah,

aksilla, tangan, dan kaki, dan

kemungkinan merupakan

kompensasi dari

hiperhidrosis, semua kelenjar

keringat tidak berfungsi.

7klusi terdapat pada bagian

atas dermis. )04*

!iliaria pustulosa  selalu

didahului oleh beberapa

dermatitis lainnya yang

dihasilkan oleh suatu luka,kerusakan atau sumbatan

saluran keringat. %ustulanya

 jelas, super(cial, dan

terlepas dari folikel rambut.

%ustula yang gatal, paling

sering pada daerah

intertriginosa, pada

permukaan Cekso

ekstremitas, pada skrotum,

atau pada bagian belakang

pasien yang terbaring di

tempat tidur. Dermatitis

kontak, liken simpleks kronik,

dan intertrigo dari gabunganbeberapa penyakit,

walalupun miliaria pustulosa

dapat terjadi beberapa

minggu setelah penyakit

sembuh. Biasanya isi dari

pustula bersifat steril, akan

tetapi mengandung coccus

inkubator, dan

demam mungkin

dapat

menyebabkan

miliaria.

-atihan :

Beberapa

stimulus untuk

berkeringat dapat

menyebabkan

miliaria.

bat :

Bethanecol, obat

yang dapat

menyebabkan

keringat,

isotretinoin, obat

yang

menyebabkan

diferensiasi folikel

dilaporkan dapatmenyebabkan

miliaria.

.akteri :

Staphylococci

berhubungan

dengan miliaria,

dan antibiotik

dapat mencegah

miliaria.

+a)iasi

ultra/iolet :

Beberapa peneliti

menemukan

bahwa miliariakristalina terjadi

pada kulit yang

terekspos sinar

ultraviolet.

bawah sumbatan

keratin dan in(ltrat

radang kronis terdapat

di sekitarnya dan di

dalam vesikel serta

mengelilingi dermis,

in(ltrasi l imfositik

perivaskuler dan

vasodilatasi terlihat

pada dermis super(sial.

Dengan perwarnaan

khusus dapat terlihat

coccus  gram positif di

bawah dan di dalam

sumbatan keratin. %ada

saluran keringat

intraepidermal diisi

dengan substansi

amorf yang %eriodic

3cid "chi )%3"* positif 

dan diastase resistant.)?*

%ada miliaria

profunda, terlihat

sumbatan pada daerah

taut dermoepidermal

dan pecahnya saluran

keringat pada dermis

bagian atas dan juga

adanya edema

intraseluler periduktal

pada epidermis

)spongiosis* serta

in(ltrat radang kronis )?*

%ada miliariapustulosa, terdapat

campuran in(ltrat

dengan sel-sel

mononuklear dan

lekosit

polimorfonuklear dan

sumbatan ekrin pada

 Acid. Salicylic. 0 E

Talc. venetum 01 E

Oxyd. inc. 01 E

 Amyl. Ory!ae 01 E

Spiritus ad. 411 cc

ntuk memberikan

efek antipruritus

dapat ditambahkan

mentholum  atau

camphora  pada losio

faberi. )<*

%engobatan agen

antibiotik )*

%engobatan ini

dipercaya dapat

mengurangi

terjadinya miliaria )0*

Second Line

Therapy (8

%engobatan

kortikosteroidtopikal)*

%engobatan

sistemik)*

%ro(laksis miliaria

dengan antibiotik oral

dengan retinoid oral,

vitamin 3 dan vitamin

dilaporkan sukses.)0*

Third Line

Therapy (8)

%engobatan lanolin

anhydrous  yang

dipercaya mencegahpenyumbatan

saluran, sehingga

keringat dapat

mengalir ke

permukaan kulit. )0,* 

8/18/2019 KULIT OPTIE

http://slidepdf.com/reader/full/kulit-optie 7/8

non patogenik. )04*  taut dermoepidermal

dengan gangguan pada

sistem ekrin dermal. )?*

Pemeriksaan

Patologi Klinik 

%ada

pemeriksaan ini, tidak

didapatkan has il

pemeriksaan yang

abnormal. )?*

Fixed Drug Eruption

(FDE) adalah salah

satu jenis erupsi obat

yang sering dijumpai.

Darinamanya dapat

disimpulkan bahwa

kelainan akan terjadi

berkali -kal i pada

tempat yang sama.

ritema

vesikel, bercak, esi target

 berbentuk bulat lonjong atau

numular 

 

Kadang$kadang disertai erosi

5ercak hiperpigmentasi dengan

kemerahan di tepinya, terutama pada

lesi berulang

Tempat predileksi. 7ekitar mulut.

8aerah bibir  

8aerah penis atau vulva &lokalisata'

. Riwayat konsumsi

obat (jumlah, jenis,

dosis, ara

pemberian,

pengaruh pajanan

sinar matahari, atau

kontak obat pada

kulit terbuka)

b. Riwayat atopi diri

dan keluarga

. !lergi terhadap

alergen lain

d. Riwayat alergi

obat sebelumnya

"emfigoid

 bulosa,

7elulitis,

Eerpes

simpleks,

 'idak ada +ntuk mengatasi keluhan,

farmakoterapi yang dapat

diberi kan, ya itu:

Kortikosteroid sistemik ,

misalnya prednison tablet

* mg3hari dibagi dalam

kali pemberian per hari

&ntihistamin sistemikuntuk mengurangi rasa

gatal! misalnya hidroksisin

tablet 1* mg3hari ; kali

sehari selama 9 hari atau

loratadin tablet 1x1*

mg3hari selama 9 hari.

'engobatan topikal

"e mbe rian top ika l

tergantung dari keadaan

lesi, bila terjadi erosi atau

madidans dapat dilakukan

kompres 0a#l *,>F atau

arutan "ermanganas

kalikus 131*.*** dengan lapis kasa selama 1*$12

menit. Kompres dilakukan

kali sehari sampai lesi

kering.

Terapi dilanjutkan dengan

 pemakaian topikal

kortikosteroid potensi

8/18/2019 KULIT OPTIE

http://slidepdf.com/reader/full/kulit-optie 8/8