Identifikasi Bahaya

9
Identifikasi Bahaya, Penilaian Resiko dan Pengendalian Resiko merupakan salah satu syarat elemen Sistem Manajemen Keselamatan Kerja OHSAS 18001:2007 klausul 4.3.1. Identifikasi Bahaya dilaksanakan guna menentukan rencana penerapan K3 di lingkungan Perusahaan. Identifikasi bahaya termasuk di dalamnya ialah identifikasi aspek dampak lingkungan operasional Perusahaan terhadap alam dan penduduk sekitar di wilayah Perusahaan menyangkut beberapa elemen seperti tanah, air, udara, sumber daya energi serta sumber daya alam lainnya termasuk aspek flora dan fauna di lingkungan Perusahaan. Ilustrasii Identifikasi Bahaya K3 Identifikasi Bahaya dilakukan terhadap seluruh aktivitas operasional Perusahaan di tempat kerja meliputi : 1. Aktivitas kerja rutin maupun non-rutin di tempat kerja. 2. Aktivitas semua pihak yang memasuki termpat kerja termasuk kontraktor, pemasok, pengunjung dan tamu. 3. Budaya manusia, kemampuan manusia dan faktor manusia lainnya.

Transcript of Identifikasi Bahaya

Page 1: Identifikasi Bahaya

Identifikasi Bahaya, Penilaian Resiko dan Pengendalian Resiko merupakan salah satu syarat elemen Sistem Manajemen Keselamatan Kerja OHSAS 18001:2007 klausul 4.3.1.

Identifikasi Bahaya dilaksanakan guna menentukan rencana penerapan K3 di lingkungan Perusahaan.

Identifikasi bahaya termasuk di dalamnya ialah identifikasi aspek dampak lingkungan operasional Perusahaan terhadap alam dan penduduk sekitar di wilayah Perusahaan menyangkut beberapa elemen seperti tanah, air, udara, sumber daya energi serta sumber daya alam lainnya termasuk aspek flora dan fauna di lingkungan Perusahaan.

Ilustrasii Identifikasi Bahaya K3

Identifikasi Bahaya dilakukan terhadap seluruh aktivitas operasional Perusahaan di tempat kerja meliputi :

1. Aktivitas kerja rutin maupun non-rutin di tempat kerja.2. Aktivitas semua pihak yang memasuki termpat kerja termasuk kontraktor, pemasok,

pengunjung dan tamu.3. Budaya manusia, kemampuan manusia dan faktor manusia lainnya.4. Bahaya dari luar lingkungan tempat kerja yang dapat mengganggu keselamatan dan

kesehatan kerja tenaga kerja yang berada di tempat kerja.5. Infrastruktur, perlengkapan dan bahan (material) di tempat kerja baik yang disediakan

Perusahaan maupun pihak lain yang berhubungan dengan Perusahaan.6. Perubahan atau usulan perubahan yang berkaitan dengan aktivitas maupun

bahan/material yang digunakan.7. Perubahan Sistem Manajemen K3 termasuk perubahan yang bersifat sementara dan

dampaknya terhadap operasi, proses dan aktivitas kerja.8. Penerapan peraturan perundang-undangan dan persyaratan lain yang berlaku.9. Desain tempat kerja, proses, instalasi mesin/peralatan, prosedur operasional, struktur

organisasi termasuk penerapannya terhadap kemampuan manusia.

Page 2: Identifikasi Bahaya

Identifikasi bahaya yang dilaksanakan memperhatikan faktor-faktor bahaya sebagai berikut :

1. Biologi (jamur, virus, bakteri, mikroorganisme, tanaman, binatang).2. Kimia (bahan/material/gas/uap/debu/cairan beracun, berbahaya, mudah

meledak/menyala/terbakar, korosif, iritan, bertekanan, reaktif, radioaktif, oksidator, penyebab kanker, bahaya pernafasan, membahayakan lingkungan, dsb).

3. Fisik/Mekanik (infrastruktur, mesin/alat/perlengkapan/kendaraan/alat berat, ketinggian, tekanan, suhu, ruang terbatas/terkurung, cahaya, listrik, radiasi, kebisingan, getaran dan ventilasi).

4. Biomekanik (postur/posisi kerja, pengangkutan manual, gerakan berulang serta ergonomi tempat kerja/alat/mesin).

5. Psikis/Sosial (berlebihnya beban kerja, komunikasi, pengendalian manajemen, lingkungan sosial tempat kerja, kekerasan dan intimidasi).

6. Dampak Lingkungan (air, tanah, udara, ambien, sumber daya energi, sumber daya alam, flora dan fauna).

Penilaian resiko menggunakan pendekatan metode matriks resiko yang relatif sederhana serta mudah digunakan, diterapkan dan menyajikan representasi visual di dalamnya.

Pengendalian resiko didasarkan pada hierarki sebagai berikut :

1. Eliminasi (menghilangkan sumber/aktivitas berbahaya).2. Substitusi (mengganti sumber/alat/mesin/bahan/material/aktivitas/area yang lebih

aman).3. Perancangan (modifikasi/instalasi sumber/alat/mesin/bahan/material/aktivitas/area

supaya menjadi aman).4. Administrasi (penerapan prosedur/aturan kerja, pelatihan dan pengendalian visual di

tempat kerja).5. Alat Pelindung Diri (penyediaan alat pelindung diri bagi tenaga kerja dengan

paparan bahaya/resiko tinggi).

Keseluruhan identifikasi bahaya, penilaian dan pengendalian resiko didokumentasikan dan diperbarui sebagai acuan rencana penerapan K3 di lingkungan Perusahaan. Dokumentasi identifikasi bahaya dapat menggunakan contoh sederhana dari link berikut : form identifikasi bahaya, penilaian resiko dan pengendalian resiko.

Terdapat beberapa pengertian/definisi K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) dari berbagai macam sumber di antaranya ialah pengertian dan definisi K3 menurut Filosofi, pengertian dan definisi K3 menurut Keilmuan serta pengertian dan definisi K3 menurut standar OHSAS 18001:2007.

Page 3: Identifikasi Bahaya

Ilustrasi

Berikut adalah pengertian dan definisi K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) tersebut :

Filosofi (Mangkunegara) :Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan jasmani maupun rohani tenaga kerja khususnya dan manusia pada umumnya serta hasil karya dan budaya menuju masyarakat adil dan makmur.

Keilmuan :Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah semua Ilmu dan Penerapannya untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja (PAK), kebakaran, peledakan dan pencemaran lingkungan.

OHSAS 18001:2007 :Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah semua kondisi dan faktor yang dapat berdampak pada keselamatan dan kesehatan kerja tenaga kerja maupun orang lain (kontraktor, pemasok, pengunjung dan tamu) di tempat kerja.

Pengertian/definisi K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) di atas merupakan pengertian/definisi K3 yang secara umum digunakan dan diajarkan. Namun di luar referensi di atas masih banyak referensi lain mengenai pengertian/definisi K3 diantaranya menurut ILO (International Labour Organization - PBB) ataupun OSHA dimana bisa didapat melalui penelusuran menggunakan mesin pencarian internet.

Sasaran (Tujuan/Target) dan Program K3 (OH&S Objectives and Programmes) dalam klausul  4.3.3 OHSAS 18001:2007 didefinisikan sebagai cita-cita terukur dari suatu manajemen organisasi (perusahaan) terhadap resiko K3 yang ingin dicapai.

Page 4: Identifikasi Bahaya

Dalam klausul 4.3.3. OHSAS 18001 : 2007 terdapat syarat-syarat dalam menyusun sasaran/target/tujuan K3 antara lain :

1. Didokumentasikan, diterapkan dan dirawat.2. Terukur, dapat diterapkan dan sesuai dengan Kebijakan K3 organisasi (perusahaan).3. Mengacu pada pemenuhan peraturan perundang-undangan terkait resiko

K3 (termasuk pada pilihan teknologi, pendanaan, persyaratan bisnis dan operasional serta pandangan pihak ke tiga yang berhubungan dengan aktivitas operasional organisasi/perusahaan).

Untuk syarat-syarat dalam menyusun program-program K3 untuk mencapai sasaran/tujuan/target K3 antara lain ialah :

1. Penetapan Tanggung Jawab terkait tingkatan struktur organisasi (perusahaan).2. Terdapat kerangka jadwal rencana pencapian program-program K3.3. Ditinjau secara berkala yang direncanakan menurut jangka waktu tertentu dan

disesuaikan seperlunya untuk menjamin tercapainya sasaran/tujuan/target K3 organisasi (perusahaan).

Contoh Tujuan (Sasaran/Target) dan Program K3 secara sederhana :

No Sasaran Program Jadwal Kewenangan

1.

Tidak ada kecelakaan kerja yang menghilangkan waktu kerja tenga kerja melebihi 2x24 jam dan atau terhentinya proses melebihi shift berikutnya

Merekrut Ahli K3 Umum untuk merencanakan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Penerapannnya serta melakukan identifikasi bahaya dan rencana pengendalian terhadapnya

Februari 2013 HRD

Membentuk Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) sesuai perundang-undangan yang berlaku untuk mendukung berjalannya penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Maret 2013

Pimpinan Perusahaan

Menyediakan sumber daya yang dibutuhkan sesuai identifikasi bahaya dan perencanaan penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Juni 2013 HRD

2. Meningkatkan derajat kesehatan kerja tenaga

Ikut serta dalam program BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan

Maret 2013

HRD dan Ahli K3 Umum

Page 5: Identifikasi Bahaya

No Sasaran Program Jadwal Kewenangan

kerja

PemerintahMelaksanakan kerjasama dengan rumah sakit terdekat sebagai rujukan penanganan kecelakan kerja ataupun keadan darurat di tempat kerja

Maret 2013 HRD

Menyediakan kantin tenaga kerja dan bekerja sama dengan jasa katering penyedia makanan sehat dengan harga yang terjangkau oleh tenaga kerja

Mei 2013

HRD dan Ahli K3 Umum

3.

Meningkatkan pengetahuan tenaga kerja mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja di tempat kerja

Melaksanakan pendidikan dan pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja sesuai dengan kebutuhan, keahlian dan kompetensi tenaga kerja secara rutin baik dilaksanakan sendiri maupun pihak luar

Juni 2013

HRD dan Ahli K3 Umum

Menjalin kerjasama dengan dinas-dinas terkait yang memiliki kewenangan khusus untuk memberikan pelatihan/pendidikan K3 di tempat kerja

Mei 2013

HRD dan Ahli K3 Umum

4.Meningkatkan dan memelihara kinerja K3 Perusahaan

Melaksanakan audit internal Sistem Manajemen Keselamatan Kerja minimal setiap enam bulan sekali ataupun jika ada kondisi yang memerlukan tindakan audit Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja baik secata internal maupun eksternal

Januari 2014 P2K3

Download Contoh Sasaran dan Program K3 :Sasaran dan Program K3.doc (51 Kb)

Gambar di bawah merupakan contoh sederhana dari Sasaran (Tujuan/Target) dan Program-Program K3 | OHS Objective and Programme(s) :

Page 7: Identifikasi Bahaya