54. JURNAL - I Made Edi Suandana (356-360) OK

12

Transcript of 54. JURNAL - I Made Edi Suandana (356-360) OK

DAFTAR&ISI&&

!Dampak Sosial Budaya Pro-Poor Tourism: Social Humanity Tour Di Jakarta Dita Ayu Lestari, I Made Bayu Ariwangsa 204-209 !!Pemberdayaan Kelompok Masyarakat Dalam Pengemasan Paket Wisata Pedesaan Di Desa Pelaga Kecamatan Petang Kabupaten Badung Desak Gede Sri Intan Wahyuni, I Putu Anom 210-216 !Dampak Pengembangan Sarana Pariwisata Terhadap Peningkatan Jumlah Pengunjung Di Wisata Alam Air Panas Angseri, Tabanan I Gusti Ayu Widyarini, I Nyoman Sunarta 217-223 !Penerapan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Di Daya Tarik Wisata Bali Treetop Adventure Park, Bedugul I Made Ari Sudana, Made Sukana 224-228 !Persepsi Wisatawan Terhadap Kawasan Suci Pura Masceti Di Desa Medahan Kecamatan Blahbatuh Kabupaten Gianyar Gede Surya Arta Darma, I Putu Anom 229-236 !Studi Komparasi Taman Kota Lumintang Dan Taman Kota Puputan Margarana Niti Mandala Renon Sebagai Sarana Leisure And Recreation Shindi Ayu Permatasari, I Gusti Agung Oka Mahagangga 237 - 244 !!Kontribusi Desa Wisata Sendang Duwur Kabupaten Lamongan Terhadap Ekonomi Masyarakat Lokal Ursulla Mariska Maduma Silaban, Saptono Nugroho 245 - 251 !

!Pengembangan Produk Pariwisata Melalui Penerapan Prinsip-Prinsip Ekowisata Bahari Di Pantai Labuhan Amuk, Desa Antiga, Karangasem, Bali Adilah Ata Nazhima, I Nyoman Sukma Arida 252 - 257 !Perencanaan Pengembangan Kawasan Pariwisata Pantai Lebih, Desa Lebih, Kabupaten Gianyar Ni Ketut Desi Ariani, Ida Bagus Suryawan 258 - 263 !Strategi Pengembangan The Ogoh-Ogoh Bali Collection Sebagai Atraksi Wisata Pendukung Di Kawasan Daya Tarik Wisata Pura Taman Ayun, Kabupaten Badung Saldana Devin Ayu Norastika, I Putu Anom 264 - 273 Pengembangan Pantai Dreamland Sebagai Daerah Tujuan Wisata Elya Kennis Rozana, I Nyoman Sunarta 274 - 282 !Penanganan Lingkungan Fisik Di Objek Wisata Air Panas Desa Mengeruda, Kabupaten Ngada, Provinsi Nusa Tenggara Timur Desi Deratus Adven Meo, Ida Bagus Suryawan 283 - 291 !Identifikasi Komponen Daya Tarik Wisata Dan Pengelolaan Pantai Labuan Sait, Desa Adat Pecatu, Kabupaten Badung Putu Karyana Putra, I Nyoman Sunarta 292 - 298 !Wisatawan Milenial Di Bali Nina Ester Parhusip, I Nyoman Sukma Arida 299 - 303 !Mitigasi Bencana Pada Layanan Jasa Penyedia Akomodasi Pariwisata Pulau Nusa Lembongan Kabupaten Klungkung Ayu Asri Wilasasti, I Made Sukana 304 - 308 !

Perkembangan Pariwisata Di Daya Tarik Wisata Pantai Berawa Kabupaten Badung I Made Dipadewanda, I Gusti Agung Oka Mahagangga 309 - 313 !Karakteristik Wisatawan Pada Program City Tour Kota Denpasar Anak Agung Surya Brahmana Putra, Ida Bagus Suryawan 314 - 319 !Kontribusi Pusat Oleh-Oleh Khas Bali Terhadap Desa Batubulan I Made Pendhi Kurniadi, Ni Luh Putu Kerti Pujani 320 - 324 !Studi Pengembangan Air Terjun Tibu Sampi Sebagai Daya Tarik Wisata Di Kabupaten Tabanan Gek Ayu Tahta Kurnia Natha Dewi, I Nyoman Sunarta 325 - 330 !Keselamatan Wisatawan Dalam Atraksi Cliff Jumping Yang Terdapat Di Pantai Tegal Wangi Jimbaran Sebagai Daya Tarik Wisata Alternatif I Putu Yudi Kurniawan, I Made Bayu Ariwangsa 331-334 !!Pengaruh Tanggapan Di Media Sosial Terhadap Pilihan Koleksi Bagi Pengunjung Interactive Art Museum Bali, Kota Denpasar Gusti Ngurah Kade Wahyu Ari Hutama, I Gusti Agung Oka Mahagangga 335 - 340 !Partisipasi Masyarakat Lokal Dalam Pengelolaan Wisata Bahari Di Pantai Semawang Kelurahan Sanur Kelod Putu Devi Oktaviani, Ida Ayu Suryasih 341 - 349 !!!Pengembangan Waroeng Semawis Dalam Mendukung Wisata Kuliner Di Kota Semarang Provinsi Jawa Tengah Gayuh Sherdianto, I Putu Anom 350 - 355 !

Partisipasi Dan Sikap Masyarakat Desa Manukaya Terhadap Pengelolaan Daya Tarik Wisata Tirta Empul Tampaksiring Kabupaten Gianyar I Made Edi Suandana, I Gusti Agung Oka Mahagangga 356-360 !Kesempatan Kerja Bagi Masyarakat Dengan Adanya Bali safari and Marine park Di desa Serongga, Kabupaten Gianyar Bernardinus Ignasius Gunawan, I Made Adikampana 361 - 367 !Problematika Masyarakat Lokal Dalam Pengembangan Desa Wisata Bayung Gede, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli I Made Pujiwiyasnawa, I Gusti Agung Oka Mahagangga 368 - 370 Trend Rooftop Restaurant And Bar Sebagai Daya Tarik Wisata Kuliner di DKI Jakarta Cindy Larini, Ida Bagus Suryawan 371 - 378 !Pola Kunjungan Wisatawan Pada Daya Tarik Wisata Di Kawasan Sarbagita I Putu Dody Andrian, Ida Bagus Suryawan 379 - 382 !

JurnalDestinasiPariwisata p-ISSN:2338-8811,e-ISSN:2548-8937Vol.6No2,2018

356

Partisipasi Dan SikapMasyarakat DesaManukaya Terhadap Pengelolaan Daya TarikWisataTirtaEmpulTampaksiringKabupatenGianyarIMadeEdiSuandanaa,1,IGustiAgungOkaMahaganggaa,[email protected],[email protected],FakultasPariwisata,UniversitasUdayana,Jl.Dr.R.Goris,Denpasar,Bali80232Indonesia

Abstract TirtaEmpulTemple isoneof the temples inbali thatbecomea touristattractionandcrowdedby tourists

eitherdomestictouristsor foreigntourists.ThetouristattractionofTirtaEmpul isuniquebecausebesidesbeinga

placeofworshipforHindusaswellasaholybath.Besidesthat,TirtaEmpulTemplealsohasitsownuniquehistory

and architecture. Tirta Empul Tourist Attraction is managed by the Manukaya Village Community and from the

GianyarRegencyGovernment.

ThisstudyaimstofindouthowtheparticipationofManukayaVillagecommunityinmanagingTirtaEmpul

TourismAttraction.ThentofindouttheresponseoftheManukayaVillagecommunitytotheManagementofTirta

Empul Tourism Attraction. In this study data was collected by conducting direct observations to the field and

conducting interviews with the community. The sample was determined using purposive sampling technique to

determinethesample.Andthedatawereanalyzedusingqualitativedescriptivedataanalysistechniques

Theresultsof this study indicate that theparticipationof thecommunityofManukayaVillagetowards the

management of the attraction of Tirta Empul can be seen from the involvement of the local community directly

managingtheTouristAttraction,throughtheirobligationtoworktherealternately.Allheadsoffamiliesandyouths

intheManukayaTraditionalVillagewillhavetheirturntoserveintheattractionofTirtaEmpul,startingfromthose

whoarenurturingandthosewhodonothaveobligationsinthetraditionalvillageorcalledBaluAngkep.TheAduk

ManukayaVillageCommunityLetallparticipate inthemanagementofTirtaEmpul'stouristattraction,bothfrom

planning,organizing,mobilizingpeople,andsupervising.Overall theresponseasattitudeof theManukayaVillage

communitytothemanagementofTirtaEmpulTourismAttractionislookpositivewithoutcomplain.Althoughthere

are twogroups included in thisarea,butparticipatedgroupsdirectly in themanagement isDesaAdatManukaya.

GroupdesaadatMalatacceptedwithcomfortablethissituation.

Keywords:participation,response,management.

I. PENDAHULUAN

Pariwisata Bali telah berkembang pesathampir di seluruh kabupaten dan kota.TermasukdikabupatenGianyarpariwisatatelahmenjadisumberpendapatanutamadibeberapakecamatan. Varian produk wisata yang dimilikidapat berupa, lukisan, ukiran, keindahan alam,daya tarikwisata buatan dan daya tarikwisatatinggalanarkeologismaupunsejarahyangmasihtetapmenjadiperhatianwisatawan.

Seperti daya tarik wisata yang terkenal dikabupaten Gianyar yaitu Pura Tirta Empul dikecamatan Tampaksiring. Daya tarik wisataTirta Empul sampai saat ini masih menjadifavoritkunjunganwisatawannusantaramaupunmancanegara.Pura Tirta Empul memilikikeunikan tersendiri terutama keindahanpanorama alam yang dipadukan dengantinggalanarkeologisyangsangatmempesona.

Sebagai living monument, Pura Tirta Empulrutin digunakan untuk persembahyangan umatHindu dan penglukatan (penyucian diri).Ditambah letakny bersebelahan dengan IstanaPresiden RI Tampaksiring. Sebagai peninggalan

purbakala Pura Tirta Empul dilindungi olehpemerintah berdasarkan Undang-UndangNomor11Tahun2010tentangCagarBudaya.

MinatwisatawandatangkePuraTirtaEmpulhampir tidak pernah menurun, melainkancenderung meningkat dari tahun ke tahun.Sebagaiperbandingandengandaya tarikwisatasejenis di kabupaten Gianyar, berikut dapatdilihat pada tabel 1.1 jumlah kunjunganwisatawan yang berkunjung ketiga daya tarikwisatadaritahun2011-2015dibawahini:

Tabel1.1JumlahKunjunganWisatawankeDayaTarikWisataTirtaEmpul,GoaGajah,danGunungKawiTahun2011s/d2015

NamaDTW

2011 2012 2013 2014 2015

TirtaEmpul

366.368 461.677 445.502 443.883 585.481

GoaGajah

192.669 252.741 253.455 286.409 290.148

GunungKawi

68.070 105.499 115.795 140.326 157.760

Sumber:DispardaKabupatenGianyar,2016

JurnalDestinasiPariwisata p-ISSN:2338-8811,e-ISSN:2548-8937Vol.6No2,2018

357

Dari tabel 1.1 di atas menunjukkan, sejak 5tahun terahkir jumlah kunjungan wisatawan keDaya Tarik Wisata Tirta Empul paling banyakdibandingkan dengan Daya Tarik Wisata GoaGajahdanGunungKawiTampaksiring.Walaupundi tahun 2013 dan 2014 jumlah kunjunganwisatawankeTirtaEmpulmengalamipenurunan,namunjumlahkunjunganwisatawankedayatarikwisataTirtaEmpultetaptertinggi.

Dalam pengelolaannya secara adat Pura TirtaEmpuldi-emponmasyarakatDesaAdatManukaya.Terdiri dari Desa Adat Manukaya Let (3 dusunyaitu Dusun Manukaya Let, Dusun Tatag , danDusun Bantas). Selain itu ada 3 Dusun lain yangikut berpartisipasi dalam kegiatan upacarakeagamaan disana, ketiga dusun tersebut yaitu,Dusun Malet, Dusun Penempahan, dan DusunTegalPayan.

Pengelolaan Pura Tirta Empul sebagai dayatarik wisata dilaksanakan oleh Desa AdatManukaya Let bersama pemerintah kabupatenGianyar. Segala sesuatu yang berkaitan denganpengelolaan Daya Tarik Wisata Tirta Empuldipayungi olehDesaAdatManukaya Let danPemkab Gianyar. Sebenarnya terdapat keganjilanketika dalam upacara keagamaan seluruh dusunberpartisipasi namun untuk pengelolaan dayatarikwisatahanyaDesaAdatManukayaLet yangmenangani.

Berdasarkan hal tersebut, dilaksanakanpenelitian partisipasi Desa Adat Manukaya Let(DusunManukaya Let, Dusun Tatag, dan Bantas)terhadap pengelolaan Daya Tarik Wisata TirtaEmpul. Termasuk sikap masyarakat Desa AdatManukaya Let dan masyarakat yang tidakberpartisipasi dalam pengelolaan Daya TarikWisataTirtaEmpul.

II. KEPUSTAKAANSebagai pembanding disampaikan penelitian

sebelumnya oleh Anggraeni, Volume 3 Nomor 1bulan Februari tahun 2016 berjudul “PartisipasiMasyarakat Dalam Pengelolaan Objek Wisata Air

Terjun Guruh Gemurai Desa Kasang Kabupaten

Kuantan Singingi Provinsi Riau”. Penelitianmenggunakan konsep partisipasi (Adisasmita,2006), Konsep Sikap (Azwar, 1998), konseppengelolaan (Handoko,1994) dan konsep POAC(Terry,2001)

III. METODEPENELITIANPenelitian ini dilakukan di Desa

Manukaya, Kecamatan Tampaksiring,Kabupaten Gianyar, Bali. Ruang LingkupPenelitianpartisipasimasyarakat lokaldansikap Masyarakat. Data dikumpulkandengan melakukan observasi(Suardeyasasri. 2010) dan wawancara (Sugiyono, 2014). Teknik penentuaninformanmenggunakanpurposivesampling(Sugiyono, 2014) dan teknik analisis datamenggunakan deskriptif kualitatif(Sugiyono,2014).

IV. HASILDANPEMBAHASANPengelolaan daya tarik wisata Tirta

Empul dilakukan oleh masyarakat DesaAdat Manukaya Let. Pihak pemerintahkabupaten Gianyar hanya berpartisipasidi bagian penjualan tiket, untukselebihnya merupakan partisipasi darimasyarakatdesaadat.

Partisipasi langsung masyarakatdesa Adat Manukaya Let terhadappengelolaandayatarikTirtaEmpuldapatdilihat dari keterlibatan masyarakatsetempat mengelola Daya Tarik Wisatatersebut, melalui kewajiban merekabekerjadisanasecarabergantian.Seluruhkepala keluarga dan pemuda di DesaAdat Manukaya akan mendapat giliranuntukbertugasdidayatarikTirtaEmpul,mulai dari ngrapin dan yang tidakmendapat kewajiban di desa adat ataudisebut Balu Angkep. Istilah “ngarepin”artinyamendapatkewajibandidesaadatbaik itu sebagai Seka Gong, Seka Baris,danPecalang.DiDesaManukayasendiri,dalamsetiappekaranganrumahrata-ratadihuni oleh lebih dari 2 KK yang masihberstatus berkeluarga. Salah satu kepalakeluargadisatupekaranganakan

ada yang ngarepin di desa adat danuntuk kepala keluarga lainnya yang tidakngarepindisebutbaluangkep.

Partisipasi dalam pengelolaan dayatarik wisata Pura Tirta Empul yangdilakukan Desa Adat Manukaya Letmeliputi partisipasi dalam perencanaan,partisipasi dalam pengorganisasian,partisipasidalampenggerakanorang-orang,danpartisipasidalampengawasan.

Partisipasi dalamperencanaan tampak

JurnalDestinasiPariwisata p-ISSN:2338-8811,e-ISSN:2548-8937Vol.6No2,2018

358

pada keterlibatan seluruhmasyarakat DesaAdatManukayadalamrapatdesaadat yangdihadiri seluruh kepala keluarga Desa AdatManukayasetiap3bulansekalibertempatdiWantilan Pura. Dibahas mengenaipengelolaan daya tarik wisata Tirta Empulsebagai evaluasi untuk perencanaan kedepan.

Program-program dalam perencanaanmeliputi pertama karcis masuk. Karcismasukuntukmemastikanwisatawan sudahmembeli karcis dan memastikan tidakmemakaikarcisyangsudahpernahdipakai.Dibagian ini ditugaskan 3 orang kepalakeluarga yangngarepindarimasing-masingdusun di Desa Adat Manukaya Let. Merekabertugas dibagian ini selama satu hari,setelah itu mereka akan pindah ke bagianlainnya,danmerekaakanbertugasselama1bulan di daya tarik Tirta Empul. Kedua,penyediaan kamen (kain) dan selendang.Pemakaian kamen dan selendang bertujuanuntuk menjaga kesucian Pura Tirta Empul.Wisatawan tidak dipungut biaya tambahansaat mengambil kamen dan selendang,disana hanya disediakan kotak punia bagiwisatawan yang hendak menyumbangseikhlasnya.Ketiga,programdibagianlokerpenitipan barang. Loker disediakan untukwisatawan dan pengunjung yang hendakmelukat. Di bagian ini juga ditugaskan 3orang kepala keluaga dengan sisitem yangsama. Keempat, program kebersihanlingkungan daya tarikwisata. Untuk bagiankebersihantidakdilakukanolehmasyarakatyangngarepinnamundilakukanolehwargaBalu Angkep. Mereka bertugas untukmembersihkanareadaya tarikTirtaEmpul.Kelima, parkir. Untuk bagian parkirmerupakan tanggung jawab dari keompokpemuda atau seka teruna. Seka teruna dariketiga dusun di Desa Adat Manukaya Letbergantian selama satu bulan bertugasdisana.

Dalam sehari akan ada 4 terunayang bertugas dan untukpenghasilannya tidak masuk ke desaadat,namunmasukkekasSekaTeruna.Keenam, yaitu pendukung seperti jasafoto,diberikankesempatanbagiseluruhmasyarakat Desa Manukaya yangmemilikikamera.

Sampai saat ini sudah ada 100

anggota, mereka bergantian selama 5hari dan dalam satu hari ada 20 orangjasa foto. Selain jasa foto, programpendukung lainnya yaitu penyewaanpayungketikahujanyangdilakukanolehanak-anakSDDesaAdatManukayaLet.

Partisipasi masyarakat desa adatManukayaLetdalampengorganisasiandidaya tarik wisata Tirta Empul bersifattradisional. Mengikuti organisasi DesaAdat Manukaya Let. Ketuanya adalahBendesaAdatManukayaLetyangdibantupenyarikan Desa Adat Manukaya Let.Kemudiandibawahnyaadakepaladusundari masing-masing Dusun di Desa AdatManukayaLet.

Partisipasi Masyarakat DesaManukayaLetdalampenggerakanadalahpenggerakan sumber dayamanusia yangbekerjadidayaTarikWisataTirtaEmpul.Terdiri dari masyarakat Desa Adat

ManukayaLetkecualidibagianpenjualantiket. Seluruh kepala keluarga akanmendapat kesempatan untukberpartisipasi dalam pengelolaan dayatarikwisataTirtaEmpulmulaidariyangngarepin dan Balu Angkep. Untuk yangngarepin terdiri dari beberapakelompok/seka yaitu, Seka Gong, SekaBaris, dan Pecalang. Untuk Seka Gongsebanyak 74 orang, Seka Baris sebanyak80 orang, Pecalang sebanyak 60 orang,dan untuk Balu Angkep sebanyak 156orang.

Partisipasi Masyarakat Desa

Manukaya Let dalam Pengawasan untukmemastikan pengelolaan berjalan sesuaiharapan yang diawasi oleh bendesa.Namun jika bendesa berhalangan hadirmaka akan diawasi olehwakil bendesa /penyarikan desa. Bila bendesa dan wakilbendesa berhalangan hadir maka akandiawasi oleh kepala dusun. Untukkeuangan diawasi oleh seluruhmasyarakat Desa Adat Manukaya Let.Seluruh masyarakat berhak mengetahuirincian pendapatan daya tarik wisataTirta Empul dan pengeluarannya, haltersebut disampaikan saat rapat yangdiadakandesaadatsetiap3bulan.

SecaraumummasyarakatlokalDesaAdat Manukaya Let dilihat dari sikappartisipasi memiliki sikap positif

JurnalDestinasiPariwisata p-ISSN:2338-8811,e-ISSN:2548-8937Vol.6No2,2018

359

terhadap pengelolaan daya tarik wisataTirta Empul. Masyarakat Desa Adat

Manukaya Let merasa pengelolaan DayaTarik

Wisata Tirta Empul sudah sesuaidengan keinginan masyarakat. Dalam 10tahun terakhir ini masyarakat lokal sudahmerasakandampakpositif daripengelolaandayatarikwisataTirtaEmpul.Terjawabdarisikap masyarakat terhadap pengelolaandaya tarik wisata Tirta Empul menyangkutsikap masyarakat terhadap 4 indikatorpengelolaan.

Pertama, sikap masyarakat terhadapperencanaan, Masyarakat Desa AdatManukaya Let terhadap perencanaan dayatarik wisata Tirta Empul sangat positif.Masyarakat menilai dalam sistemperencanaan sudah baik dan aspirasimasyarakatlokalterakomodasi.Haltersebutdapat dilihat dari keterlibatan masyarakatdalamkegiatanrapat.Dalamkurunwaktu3bulan sekali Desa Adat Manukaya akanmengadakan rapat mengenai pengelolaandaya tarik Tirta Empul. Seluruh kepalakeluarga Desa Adat Manukaya Let wajibuntuk hadir. Masyarakat diberikankesempatan untuk untuk menyumbangkanaspirasi mengenai perencanaan dalampengelolaandayatarikTirtaEmpul.Seluruhaspirasi masyarakat akan ditampung dandirundingkan bersama sehingga mencapaisuatu kesepakatan bersama. Jika ada suatuprogramyangtidaksesuaidengankeinginanmasyarakat maka program itu tidakdijalankan.Sehinggadalamperencanaannya,masyarakatlokalbenar-benardilibatkan.

Kedua sikap masyarakat terhadappengorganisasian, Masyarakat Desa AdatManukaya Let bersikap positif terhadappengorganisasiandidaya tarikTirtaEmpul.PengurusintidiDayaTarikWisatatersebutyaitu dari pengurus di desa adat danpengurus dusun. Yaitu Bendesa Adat

Manukaya Let,Wakil/Penyarikan Desa Adat

ManukayaLet, Kepala besertaWakilKepalaDusunManukaya Let, Kepala besertaWakilKepala Dusun Tatag, dan Kepala besertaWakil Kepala Dusun Bantas. Temuan dilapangan menunjukkan, seluruh pengurusinti berasal dari Desa Adat Manukaya Let.Maka masyarakat lokal lebih mudah untukberkomunikasi,koordinas,bekerjasamadan

melaksanakan program-programpengelolaan.

Masyarakat lokal menilaikepengurusan yang sekarang sudah baikdibandingkan dengan 10 tahun yang lalu.Kepengurusan yang sekarang sudah sangatterbuka dan dalam programnya sesuaiaspirasi masyarakat. Sekarang dampakpositifdaripengelolaanDaya

Tarik Wisata Tirta Empul lebihdirasakan oleh Masyarakat Desa AdatManukaya.Bahkanmasyarakat lokalsaatinitidakharusmengeluarkanuanguntukpatungan ketika ada perbaikanpelinggihdan ketika upacara agama di Pura TirtaEmpul.UpacaraagamadiPura

Tirta Empul Masyarakat hanyacukup membawa bahan untuk sesajenyang terjangkau seperti daun kelapa,daun pisang, dan kelengkapan upacaralainnya.

Ketiga, sikap masyarakat terhadappenggerakan orang-orang. SikapMasyarakat Desa Adat Manukaya Letterhadap penggerakan orang-orangsangatpositif.SeluruhkepalakeluargadiDesa Adat Manukaya Let mendapatkesempatan untuk bekerja dan merekaakanmendapatkan upah selama 1 bulanbekerja di daya tarik Tirta Empul.Masyarakat menilai hal tersebutmenambah kesejahteraan masyarakatDesa Adat Manukaya Let. Selain kepalakeluarga, pemuda, dan anak-anak jugamendapat kesempatan untuk mencaripenghasilan disana. Pemuda diberikankesempatan di bagian parkir, sehinggaorganisasipemudaakanmemilikikasdantidakperlulagimengeluarkanuanguntukpatungan kas. Anak-anak SD bisaamencari penghasilan disana dengan caramenyewakan payung kepada wisatawanyang berkunjung ke daya tarik TirtaEmpul ketika hujan. Kemudian bagimasyarakat yang memiliki kamera DSLRdapat berpartipasi. Hampir seluruhwarga masyarakat Desa Adat ManukayaLet digerakan dalam pengelolaan DayaTarikWisataTirtaEmpul.

Keempat, sikap masyarakatterhadap pengawasan. Sikap masyarakatDesa Adat Manukaya Let terhadappengawasan sangat positif. Masyarakat

JurnalDestinasiPariwisata p-ISSN:2338-8811,e-ISSN:2548-8937Vol.6No2,2018

360

menilai dalam sistempengawasan sudahbaik,dan terjadipolakerjayangdinamisantara pengurus inti denganmasyarakatlokal. Pengurus mengawasi secarapersuasif dalam kinerja setiap pos-pospelayanankepadawisatawan.Disisilain,masyarakat mengawasi keuangan yangakan disampaikan setiap 3 bulan sekalidalam rapat desa adat mengenaipenghasilandariDayaTarikWisataTirtaEmpul. Keterbukaan menjadi faktorpenting dalampengawasan di daya tarikwisataTirtaEmpul.

V. PENUTUP1.1 Simpulan

Berdasarkan hasil dari pembahasan yangtelah diuraikan dapat diambil kesimpulanbahwa:

1) PartisipasimasyarakatDesaAdatManukaya Let terhadap pengelolaandayatarikTirtaEmpulbersifatlangsungdan aktif yang melibatkan keseluruhankomponenmasyarakatlokal.2) Terdapat komponen wargamasyarakat adat yang meng-empondaya tarik wisata Pura Tirta Empul,namun Sikap masyarakat Desa

Manukayasecarakeseluruhanterhadappengelolaan daya tarik wisata TirtaEmpul sangat positif. WargaDesa AdatManukaya Let dan warga masyarakatyang tidak berpartisipasi bersikappositif dan menilai pengelolaannyasudah baik, baik dari perencanaan,pengorganisasian, pengerakan orang-orang,danpengawasan.

1.2 SaranAdapun saran yang dapat disampaikanadalahsebagaiberikut:

1. Menjaga keharmonisan antarakedua warga desa adat danmewujudkanpengelolaaansecaraberkelanjutan.

2. Memperhatikan perkembanganmasyarakat di desa adat yangmengelola dan tidak mengeloladilihat dari aspek religius, aspeksosial-ekonomi untukmeminimalkan konflik dikemudianhari.

3. Perlu dilaksanakan penelitianlanjutan seperti potensi konflikuntuk mencegah terjadinyaperebutanhakkedepannya.

DAFTARPUSTAKAAnonim.2010. Undang-Undang No 11 tentang CagarBudaya-----------,2016.DinasPariwisataKabupatenGianyar----------,2016.MonografiDesaManukayaAdisasmita, Rahardjo. 2006. Membangun DesaPartisipatif.

Yogyakarta:GrahaIlmuAnggraeni, Axelicia Dessy. 2016. Partisipasi

MasyarakatDalam

Pengelolaan ObjekWisata Air Terjun Guruh

Gemurai

Desa Kasang Kabupaten Kuantan Singingi

Provinsi

Riau.JOMFisipVol.3No.1-Februari2016Azwar, Saifudin. 1998. Sikap Manusia Teori danPengaruhnya.

Yogyakarta:LibertyHandoko, T.Hani. 1994. Manajemen Edisi 2.

Yogyakarta:PT.BPFE

Suardeyasasri.2010.MetodePenelitianKualitatif.Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif

Kualitatifdan

R&D.Bandung:AlfabetaTerry, G..R., 2001.ManajemenDasar, PengerttiandanMasalah.BumiAksara.