Kuliah mk 2 pengertian

Post on 15-Feb-2017

107 views 0 download

Transcript of Kuliah mk 2 pengertian

Pengertian Penelitian Kualitatif

MK. Metode KualitatifPertemuan ke-2

Pengertian

• Penelitian kualitatif adalah penelitian yang tidak menggunakan pendekatan statistik atau numerikal.

Kirk & Miller (Moleong 1993:3)

• Penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yg secara fundamental bergantung pada pengamatan pada manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan dalam peristilahannya

Bogdan dan Taylor (Moleong 1993:3)

• Penelitian kualitatif adalah salah satu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa ucapan atau tulisan dan perilaku orang-orang yang diamati.

Denzin & Lincoln (Handbook of Qualitative Research, 1994, 2000 and 2006)

“a progress narrative of different phases, stages or moments” (sebuah narasi yang menjelaskan berbagai fase, tahapan, maupun momen – peristiwa dalam sebuah tempat dan waktu).

“Kunci dalam penelitian kualitatif adalah narasi”

• Narasi mengkerangkai tubuh penelitian kualitatif secara keseluruhan sekaligus menjadi ruh bagi proses pemahaman fenomena sosial dan politik melalui sebuah penelitian.

“Penelitian kualitatif lebih dekat dengan “wording” (pengolahan kata) dan “rewording” (penyusunan kembali kata²”

• Artinya (Denzin & Lincoln), di dalam penelitian kualitatif, peneliti berusaha memahami lebih dekat perspektif aktor yang diteliti, melalui, misalnya interview yang detail, observasi yang mendalam, diskusi yang intensif, serta pencatatan dan perekaman yang teliti.

Aspek utama penelitian kualitatif

1. Memperhatikan ukuran-ukuran non-numerik

2. Dengan pernyataan verbal (words, kata perkata)

3. Menerapkan metode perbandingan studi kasus (atau metode lain selain metode statistik).

4. Menggunakan jumlah observasi yang kecil (small-N)

1. Menggunakan ukuran-ukuran numerik

2. Dengan pernyataan-pernyataan yang bersifat matematis

3. Menerapkan metode statistik

4. Jumlah observasi yang besar (large-N).

Aspek utama penelitian kuantitatif

Ciri/karakteristik penelitian kualitatif

1. Latar alamiah (konteks dari suatu keutuhan)2. Manusia sebagai instrumen (menjadi

pengumpul data utama)3. Metode kualitatif4. Analisis data secara induktif5. Teori dari dasar (grouded theory)6. Deskriptif (data berupa kata dan gambar,

bukan angka

Bogdan &Biklen; Lincoln & Guba (Moleong, 1993: 4-8)

7. Lebih mementingkan proses daripada hasil8. Adanya “batas” yg ditentukan oleh “fokus”9. Adanya kriteria khusus untuk keabsahan data

(redefinisi validitas, reliabilitas, obyektivitas)10.Desain bersifat sementara11.Hasil penelitian dirundingkan dan disepakati

bersama

Apakah pendekatan kualitatif adalah yang terbaik?• tidak semua fenomena

sosial dan politik tepat untuk diteliti secara kualitatif. semua tergantung pada topik, isu, atau permasalahan yang kita angkat

Apa kajian ilmu sosial dan politik,? Sebagian besar yang diamati adalah lembaga, perilaku, tradisi, dan sejenisnya

Silverman dan Marvasti (2008, hal. 8-10): “Pemberian tekanan pada penelitian kualitatif secara berlebihan sangatlah berbahaya”

Contoh:

• Jika kita hendak mengetahui perkembangan demografi sebuah wilayah, tentu kita memerlukan data statistik.

• jika kita ingin mengetahui tradisi nyumbang dalam masyarakat Jawa, kita akan menggunakan metode kualitatif karena kita dapat menggali lebih dalam filosofi nyumbang, maksud dan tujuannya, serta nilai-nilai yang terkandung terkait dengan kehidupan bermasyarakat.

Kapan memilih metode?

• Metode harus mengikuti/menyesuaikan topik. Jadi ditentukan setelah topik penelitian yang dipilih telah pasti pilihan metode dalam melakukan penelitian tidaklah tepat jika ditentukan sebelumnya, karena peneliti merasa metode tertentu lebih mudah digunakan.

• Peneliti memilih metode yang akan diterapkan apakah metode kuantitatif atau metode kualitatif dengan memperhatikan obyek penelitian/masalah yang akan diteliti serta mengacu pada tujuan penelitian yang telah ditetapkan.

• penelitian kualitatif diperlukan jika terdapat aspek-aspek yang bersifat interpretatif dan tidak bisa dikuantifikasi , sehingga akan lebih bisa dipahami secara mendalam jika menggunakan pendekatan interpretasi, melalui penjabaran (deskripsi), analisis kritis, penceritaan (narasi), dan diskusi

penelitian kualitatif berguna untuk menggali aspek “behind what we can see”, yaitu aspek-aspek yang lebih dalam dari apa yang kita lihat.

Mengapa memilih metode kualitatif?

Strauss dan Corbin (1997: 11-13)

• Penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak dapat dicapai (diperoleh) dengan menggunakan prosedur-prosedur statistik atau cara-cara lain dari kuantifikasi (pengukuran).

Contoh: Kapan Kuan/Kual?• Misalnya, dalam hal menjelaskan tingkat partisipasi

masyarakat.• Metode kuantitatif akan cenderung mengkaitkan isu

partisipasi dengan hitung-hitungan berapa jumlah masyarakat yang hadir dan ikut memilih di TPS dibandingkan dengan jumlah masyarakat yang tidak hadir. Biasanya dinyatakan dalam persentase, dimana jumlah masyarakat yang hadir maupun yang tidak hadir dibagi seluruh warga yang memenuhi syarat untuk memilih, dikalikan 100 persen. Dari sini, akan didapat persentase partisipasi maupun golput

• Metode kualitatif, Lebih ditujukan untuk menggali penjelasan mengapa tingkat partisipasi menunjukkan persentase tertentu? Misalnya, terkait dengan tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelaksanaan pemerintahan, persepsi masyarakat terhadap partai politik, maupun pertimbangan-pertimbangan ekonomis apakah datang dan memilih di TPS akan lebih menguntungkan jika dibandingkan dengan bekerja mencari nafkah?

Kesimpulan

• Penggunaan metode kuantitatif dan kualitatif tidak terletak pada mana yang lebih baik, akan tetapi tergantung pada mana yang dapat memenuhi kebutuhan penggalian dan analisis data, sehingga akan sangat terkait dengan angle (sudut pandang) yang digunakan dalam peneropongan fenomena sosial dan politik

Meneliti Wanita Kota di JakartaPeneliti: Julfita Rahardjo (Koentjaraningrat dan Donald K Emmerson , 1985:70)

1. Pendahuluan…………………………………………………………………….Di masyarakat maju ada masa-masa dalam kehidupan seorang wanita dewasa terlibat dalam kegiatan² di dalam rumah tangga, seperti: menikah, melahirkan, mengasuh anak dan kemudian kembali lagi ke pasaran kerja, yaitu sesudah anak-anak cukup besar untuk ditinggalkan.

Di masyarakat lain seperti Indonesia, keadaan tampaknya berlainan. Pilihan ini dapat dikatakan amat kecil, akan tetapi lebih banyak terdorong oleh keadaan keluarga dan keadaan ekonomi keluarga. Sebab itu penelitian ini lebih menekankan pada keadaan ekonomi keluarga dan pengaruh keluarga. Tampaknya tuntutan masyarakat yang meminta seorang wanita menjadi istri dan ibu rumah tangga yang baik, di samping tuntutan dapur yang meminta ikutsertanya wanita aktif secara ekonomi, membentuk pola pekerjaan yang lain bagi wanita Indonesia dibandingkan dengan saudara² nya misalnya dari negara² maju. Dalam pekerjaan² yang menghasilkan uang tanpa mengganggu fungsinya sebagai istri dan ibu rumah tangga yang baik seperti yang dituntut olehmasyarakat.

Di Indonesia berkembang berbagai jenis pekerjaan yang self employed yang tampaknya sangat sesuai dengan pola tersebut. Apakah jenis pekerjaan itu ada pengaruhnya terhadap tingkat fertilitas? Itulah beberapa hal yang saya cari dalam penelitian ini