MK Apendisitis (Revisi 1)

download MK Apendisitis (Revisi 1)

of 35

Transcript of MK Apendisitis (Revisi 1)

  • 8/16/2019 MK Apendisitis (Revisi 1)

    1/35

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Apendisitis adalah inflamasi apendiks vermiformis yang disebabkan

    oleh obstruksi akibat infeksi, striktur, massa fekal, benda asing atau tumor.

    Apendisitis dapat mengenai semua kelompok usia, tetapi paling umum pada

     pria 10 sampai 30 tahun. Apendisitis adalah penyakit bedah mayor paling

    umum. Bila tidak diatasi, apendisitis dapat berlanjut menjadi abses, perforasi,

    selanjutnya peritonitis dan kematian (Nettina, 00!."nsiden apendisitis akut lebih tinggi pada negara maju daripada

     Negara berkembang, namun dalam tiga sampai empat dasa#arsa terakhir 

    menurun se$ara bermakna, yaitu 100 kasus tiap 100.000 populasi mejadi %

    tiap 100.000 populasi. &ejadian ini mungkin disebabkan perubahan pola

    makan, yaitu Negara berkembang berubah menjadi makanan kurang serat.

    'enurut data epidemiologi apendisitis akut jarang terjadi pada balita,

    meningkat pada pubertas, dan men$apai pun$aknya pada saat remaja dan

    a#al 0an, sedangkan angka ini menurun pada menjelang de#asa ()*+,

    01%!.

    Apendisitis termasuk penyakit yang dapat di$egah apabila kita

    mengetahui dan mengerti ilmu tentang penyakit ini. eorang pera#at

    memiliki peran tidak hanya sebagai care giver  yang nantinya hanya akan bisa

    memberikan pera#atan pada pasien yang sedang sakit saja. -etapi, pera#at

    harus mampu menjadi promotor, promosi kesehatan yang tepat akan

    menurunkan tingkat kejadian penyakit ini ('ansjoer, 00!.+leh karena itu, makalah ini di susun untuk memberi pengetahuan tentang

     penyakit apendisitis sehingga mahasis#a $alon pera#at dapat lebih mudah

    memahami tentang pengertian, etiologi, manifestasi klinis, klasifikasi,

     patofisiologi, penatalaksanaan kepera#atan, komplikasi, asuhan kepera#atan

    sesuai teori dan asuhan kepera#atan sesuai kasus pada pasien dengan

    apendisitis.

    1

  • 8/16/2019 MK Apendisitis (Revisi 1)

    2/35

    2

  • 8/16/2019 MK Apendisitis (Revisi 1)

    3/35

    3

    1.2 Rumusan Masalah

  • 8/16/2019 MK Apendisitis (Revisi 1)

    4/35

    4

    a. Bagaimana konsep dari penyakit Appendisitis/

     b. Bagaimana Asuhan &epera#atan pada penyakit Appendisitis/

    $.1.3 Tujuan

    a. -ujuan mum

    d. 'engetahui konsep dan asuhan kepera#atan pada pasien dengan

     penyakit appendi$itis.

     b. -ujuan &husus

    'engetahui definisi dari eppendisitis

    'engetahui etiologi dari appendi$itis

    'engetahui manifestasi klinis dari appendi$itis

    'engetahui klasifikasi dari appendi$itis

    'engetahui patofisiologi dari appendi$itis 'engetahui penatalaksanaan kepera#atan dari appendi$itis

    'engetahui komplikasi dari appendi$itis

    'engetahui asuhan kepera#atan sesuai teori dari appendi$itis

    'engetahui asuhan kepera#atan sesuai kasus pada pasien dengan

    appendi$itis

    e.

    f.

    g.

    h.

    i. j.

    k.

    l.

    m.

    n.

  • 8/16/2019 MK Apendisitis (Revisi 1)

    5/35

    . BAB II

    !. PEMBAHA"AN

    2.1 De#$n$s$

    . Apendisitis adalah inflamasi apendiks vermiformis yang

    disebabkan oleh obstruksi akibat infeksi, striktur, massa fekal, benda asing

    atau tumor. Apendisitis dapat mengenai semua kelompok usia, tetapi paling

    umum pada pria 10 sampai 30 tahun. Apendisitis adalah penyakit bedah

    mayor paling umum. Bila tidak diatasi, apendisitis dapat berlanjut menjadi

    abses, perforasi, selanjutnya peritonitis dan kematian (Nettina, 00!.

    r. Appendi$itis adalah suatu proses obstruksi (hiperplasi limpo nodisubmukosa, fe$olith, benda asing, tumor!, kemudian diikuti proses infeksi

    dan disusul oleh peradangan dari appendiks vermiformis (Nugroho, 011!.

    s.

    2.2 Et$lg$ %Mansjer& 2''()

    t. Apendisitis umumnya terjadi karena infeksi bakteri. Berbagai hal

     berperan sebagai faktor pen$etusnya. 2iantaranya adalah

    a. +bstruksi yang terjadi pada lumen apendiks.

    u. +bstruksi ini biasanya disebabkan karena adanya timbunan

    tinja yang keras (fekalit!, hiperplasia jaringan limfoid, tumor apendiks,

    striktur, benda asing dalam tubuh, dan $a$ing askaris dapat pula

    menyebabkan terjadinya sumbatan. Namun, diantara penyebab obstruksi

    lumen yang telah disebutkan di atas, fekalit dan hiperplasia jaringan

    limfoid merupakan penyebab obstruksi yang paling sering terjadi.

    v. +bstruksi tersebut menyebabkan mukus yang diproduksi

    mukosa mengalami bendungan. 'akin lama mukus tersebut makin

     banyak, namun elastisitas dinding apendiks mempunyai keterbatasan

    sehingga menyebabkan penekanan tekanan intralumen. -ekanan yang

    meningkat tersebut akan menghambat aliran limfe yang mengakibatkan

    edema, diapedesis bakteri, dan ulserasi mukosa.

    #.

    4.

     b. lserasi mukosa apendiks oleh parasit 5. histolyti$a.

    5

  • 8/16/2019 MK Apendisitis (Revisi 1)

    6/35

    6

    $. 6enelitian epidemiologi menunjukkan peranan kebiasaan mengkonsumsi

    makanan rendah serat dan pengaruh konstipasi terhadap timbulnya

     penyakit apendisitis.

    d. -inja yang keras dapat menyebabkan terjadinya konstipasi.

    &emudian konstipasi akan menyebabkan meningkatnya tekanan

    intrasekal yang berakibat timbulnya sumbatan fungsional apendiks dan

    meningkatnya pertumbuhan kuman flora kolon biasa. emua ini akan

    mempermudah timbulnya apendisitis.

    e.

    2.3 Man$#estas$ *l$n$s %+$ll$ams& 2''3)

    f. -anda dan gejala dari apendisitis termasuk demam, peningkatan

    leukosit, nyeri general pada abdomen bagian atas. Beberapa jam setelah onset

    nyeri biasanya terlokalisasi pada kuadran kanan ba#ah pada titik 

    '$Burney7s, jalan tengah antara umbili$us dan krista iliaka kanan. 8ejala

    klasik dari appendiks adalah mual, muntah dan anoreksia selalu terjadi.

    g. 6ada pemeriksaan fisik ditemukan sedikit kekauan otot perut, suara

    usus normal, dan saat dilakukan palpasi, nyeri semakin hebat ketika tekanan

    tangan dilepaskan. &adangkadang nyeri pada kuadran kanan ba#ah ketika

    kuadran kiri ba#ah dipalpasi ( Rovsing’s sign!. 6asien mungkin akan menekuk 

    kaki kanannya untuk kenyamanan karena apabila kaki kanannya diluruskan

    akan semakin meningkatkan rasa nyerinya.

    h.

    2., *las$#$kas$ A!!en-$$t$s %Nugrh& 2'11)

    i. Berikut ini adalah klasifikasi appendi$itis berdasarkan tanda dan

    gejala yang ditimbulkan, diantaranya adalah

    a. Appendi$itis Akut

    akit mendadak mulai disekitar pusat baru menetap di kanan ba#ah 'ual muntah

    Nyeri tekan, nyeri ketok, nyeri lepas

    2emam, leukositosis

     b. Appendi$itis "nfiltrat

    akit perut kanan ba#ah lebih dari 9: jam

    2itemukan massa tumor di daerah '$ Burney yang jelas pada 8

    $. Appendi$itis 6erforasi

    akit perut mulai terasa di kanan ba#ah lebih lama dari ;0 jam

    -anda peritonitis sudah menyebar ke seluruh perut

    'enderita tampak sepsis, dapat disertai diare akibat peritonitis

    d. Appendi$itis &ronis

  • 8/16/2019 MK Apendisitis (Revisi 1)

    7/35

    7

    6ernah sakit appendi$itis akut dan sembuh, timbul sikatrik <

     perlengketan dengan jaringan sekitar akibatnya aliran isi lumen

    apendiks terganggu sehingga menimbulkan sakit perut berulang.

    6ada keadaan ini dapat timbul eksaserbasi akut dengan gejala sama

    seperti appendi$itis akut

     j.

    2./ Pat#$s$lg$

    k. Apendisitis adalah peradangan usus buntu, ke$il seperti jari

    kelingking yang melekat pada sekum dari usus besar. Apendisitis biasanya

    disebabkan oleh obstruksi yang terjadi pada lumen apendiks, ulserasi mukosa

    apendiks, dan kebiasaan mengkonsumsi makanan rendah serat. +bstruksi

    tersebut menyebabkan mukus yang diproduksi mukosa mengalami

     bendungan. 'akin lama mukus tersebut makin banyak, namun elastisitas

    dinding apendiks mempunyai keterbatasan sehingga menyebabkan penekanan

    tekanan intralumen. -ekanan yang meningkat tersebut akan menghambat

    aliran limfe yang mengakibatkan edema, diapedesis bakteri, dan ulserasi

    mukosa. 6ada saat inilah terjadi apendisitis akut fokal yang ditandai oleh

    nyeri epigastrium. ehingga diagnosa kepera#atan yang timbul yaitu nyeri

    akut. elain nyeri, tanda gejala yang dapat mun$ul diantaranya adalah

    anoreksia, mual dan muntah sehingga didapatkan diagnosa kekurangan

    volume $airan serta ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh.

    Bila kemudian aliran arteri terganggu akan terjadi infark dinding apendiks

    yang diikuti dengan gangren. tadium ini disebut dengan apendisitis

    gangrenosa. Bila dinding yang telah rapuh itu pe$ah, akan terjadi apendisitis

     perforasi. Bila semua proses di atas berjalan lambat, omentum dan usus yang berdekatan akan bergerak ke arah apendiks hingga timbul suatu massa lokal

    yang disebut infiltrat apendikularis. 6eradangan apendiks tersebut dapat

    menjadi abses atau menghilang. 6ada anakanak, karena omentum lebih

     pendek dan apediks lebih panjang, dinding apendiks lebih tipis. &eadaan

    tersebut ditambah dengan daya tahan tubuh yang masih kurang memudahkan

    terjadinya perforasi. edangkan pada orang tua perforasi mudah terjadi

    karena telah ada gangguan pembuluh darah ('ansjoer, 00!.

  • 8/16/2019 MK Apendisitis (Revisi 1)

    8/35

    8

    l. &arena usus buntu berukuran ke$il, obstruksi mungkin terjadi,

    sehingga rentan terhadap infeksi. 6roses inflamasi yang dihasilkan

    menyebabkan peningkatan tekanan intraluminal usus buntu ()illiams, 003!.

    ehingga diagnosa yang dapat diangkat yaitu resiko infeksi. Apabila infeksi

     berlanjut dan tidak ada penatalaksanaan lebih lanjut maka diagnosa yang

    dapat diambil yaitu $emas yang diakibatkan karena prognosis penyakit.

    m.

    n.

    o.

     p..

    r.

    s.

    t.

    u.

    v.

    2.0 Patha %Mansjer& 2''()

    .

    .

    .4.

    aa.

    ab.

    a$.

    ad.

    ae.

    af.

    ag.

    ah.

    ai.

    aj.

    ak.

    al.

    am.

    an.

    ao.

    ap.

    a5.

    2.6 Penatalaksanaan *e!eraatan %+$ll$ams& 2''3)

    a. 6re +perasi

    &onsumsi

    makanan

    rendah serat

    -erdapat timbunan tinja yang keras

    (fekalit!, hiperplasia jaringan limfoid,

    tumor apendiks, striktur, benda asing

    dalam tubuh, dan $a$ing askaris

    konstipasi

    2istensi

    abdomen

    tekanan

    intrasekal

    &ekurangan

    volume $airan'ual, muntah,

    Anoreksia

    +bstruksi terjadi pada

    lumen apendiks

    &etidakseimbangan

    nutrisi &urang dari

    kebutuhan -ubuh

    'ukosa mengalami bendungan

    tekanan intralumen

    Aliran limfe terhambat

    5dema dan ulserasi mukosa

    6arasit 5. histolyti$a

    lserasi mukosaapendiks

    • 6eningkatan leukosit,

     platelet, =52

    • 6enurunan *'-

    • &eratin, BN dan

    elektrolit (sodium,

     potassium, klordia!

    normal

     Nyeri kuadran kanan ba#ah

    abdomen

     Nyeri akut berhubungan

    dengan agen $edera

     biologis (Apendisitis!

    >esiko "nfeksiinflamasi

    Ansietas

  • 8/16/2019 MK Apendisitis (Revisi 1)

    9/35

    9

    6asien dengan dugaan apendisitis tidak diberikan apaapa melalui

    mulut sampai diagnosis dipastikan, dalam kasus operasi di diperlukan.

    Berikan kompres es ke lokasi rasa sakit dan mempertahankan posisi

    semifo#ler mungkin membantu mengurangi rasa sakit saat diagnosis

    dibuat.

    6asien sering disiapkan untuk operasi usus buntu oleh staf ga#at

    darurat, sehingga #aktu untuk mengajar pra operasi terbatas.

     b. etelah +perasi

    6asien N6+ (Nil per os! yang berarti pasien tidak diberikan makanan

    dan $airan melalui mulut untuk alasan apapun, jika tidak ada bising

    usus yang hadir. ?ika usus buntu pe$ah, pasien pas$a operasi mungkin diberikan tabung

    nasogastrik sampai bising usus kembali untuk men$egah distensi

    abdomen dan muntah.

    etelah bising usus kembali, diet a#alnya terdiri dari $airan yang jelas

    dan lanjutan yang ditoleransi oleh pasien.

    @ek tandatanda vital dan gejala peritonitis.

    Ambulasi dini, batuk, bernapas dalamdalam untuk men$egah

    komplikasi pernapasan.

    6asien dapat diajarkan nafas dalam untuk mengurangi rasa sakit dan

    stres pada sayatan.

    6erubahan dressing dilakukan seperti yang diperintahkan

    ar.

    2.7 *m!l$kas$ %+$ll$ams& 2''3)

    as.&omplikasi utama yang dapat terjadi pada pasien dengan

    appendi$itis yaitu

    a. 6erforasi

    at. 2engan perforasi, nyeri menjadi parah dan suhu tinggi untuk 

    setidaknya 3,0@ (1000!. b. Abses dari apendiks

    au. Abses adalah kumpulan nanah lokal dipisahkan dari rongga

     peritoneum oleh omentum atau usus ke$il. ini biasanya diobati dengan

    antibiotik parenteral dan drainase bedah. operasi usus buntu dilakukan

    sekitar ; minggu

    $. 6eritonitis

    av. 6eritonitis adalah  peradangan  yang biasanya disebabkan oleh

    infeksi  pada selaput rongga perut ( peritoneum!. 6eradangan ini

    http://id.wikipedia.org/wiki/Peradanganhttp://id.wikipedia.org/wiki/Infeksihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Peritoneum&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Infeksihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Peritoneum&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Peradangan

  • 8/16/2019 MK Apendisitis (Revisi 1)

    10/35

    10

    merupakan komplikasi berbahaya yang sering terjadi akibat penyebaran

    infeksi dari organorgan abdomen (misalnya apendisitis, salpingitis,

     perforasi ulkus gastroduodenal!, ruptura saluran $erna, komplikasi

     pas$aoperasi, iritasi kimia#i, atau dari luka tembus abdomen.

    a#.

    2.( Asuhan *e!eraatan "esua$ Ter$

    a. Anamnesa keluhan utama, ri#ayat penyakit sekarang, ri#ayat penyakit

    dahulu, ri#ayat penyakit keluarga

     b. 6emeriksaan isik &, sirkulasi, respirasi, aktivitas

  • 8/16/2019 MK Apendisitis (Revisi 1)

    11/35

    11

    9! @emas berhubungan dengan 6erubahan status kesehatan C

    &emungkinan dilakukannya operasi.

    %! >esiko infeksi berhubungan dengan -idak adekuatnya pertahanan

    tubuh C 6rosedur invasive (insisi bedah!.

    ;! &urang pengetahuan berhubungan dengan &urang terpaparnya

    informasi C &eterbatasan kognitif.

    ay. N+@

    1! 'engurangi

  • 8/16/2019 MK Apendisitis (Revisi 1)

    12/35

    12

    • Berikan informasi yang tepat tentang kebutuhan nutrisi dan

     bagaimana memenuhinya.• 'inimalkan faktor yang dapat menimbulkan mual dan muntah.

    • 6ertahankan higiene mulut sebelum dan sesudah makan.

     ba.

     bb.

    9! 'engurangi ke$emasan

    • 'emberikan informasi kepada klien mengenai prosedur dan

    tujuan dilakukan tindakan pembedahan.

    • Berbin$ang dengan klien mengenai apa yang akan dikerjakan.

    • 'enggunakan pendekatan yang tenang untuk meyakinkan klien.

    • 'emotivasi keluarga untuk selalu menemani klien.• 'enghindari infeksi

    • 'elakukan pen$u$ian tangan yang baik dan pera#atan luka

    asepti$.

    • 'engobservasi tandatanda vital dan tandatanda infeksi.

    • 'emberikan antibioti$ sesuai indikasi.

    %! 'emberikan pendidikan kesehatan

    • 'emberikan penjelasan pada klien tentang penyakitnya.

    • 'emberikan informasi kepada klien dan keluarga tentang tindakan

    dan perkembangan kondisi klien.

     b$.

     bd.

     be.

     bf.

     bg.

     bh.

     bi.

     bj.

     bk.

     bl. bm.

     bn.

     bo.

     bp.

  • 8/16/2019 MK Apendisitis (Revisi 1)

    13/35

    85.BAB III

    8r. A"UHAN *EPERA+ATAN

     bs.

     bt. &A

     bu. eorang #anita spanyol berusia ;9 tahun datang dengan keluhan nyeri

     pada kuadran kanan ba#ah selama ; minggu. Nyeri berselang dan disertai

    dengan anoreksia, mual dan sering muntah dan banyak. *asilnya, bahkan

    "a tidak dapat mentoleransi $airan dan kehilangan , kg (1 pond! dalam

    ; minggu. 6asien mengalami distensi abdominal progresif selama 1 bulan.

    >i#ayat kesehatan terdahulu biasa saja ke$uali untuk kolesistektomi pada

    11 dan histerektomi. "a tidak mempunyai ri#ayat merokok atau

    menkonsumsi alkohol. >i#ayat keluarga yang signifikan dimana

     pamannya memiliki ri#ayat kanker perut. 6emeriksaan fisik 

    menunjukkan perut bun$it yang men$olok dan nyeri tekan fokal pada

    kuadran kanan ba#ah. *asil dari pemeriksaan laboratorium ditemukan

    leukosit ,; 4 103

  • 8/16/2019 MK Apendisitis (Revisi 1)

    14/35

     by.'etode 6engkajian Autoanamnesa

     bD. 2iagnosa 'edis Apendisitis

    $a. No. >egisterasi 1%39;0

    14

  • 8/16/2019 MK Apendisitis (Revisi 1)

    15/35

    15

    A. 65N8&A?"AN

    ". B"+2A-A

    1. "dentitas &lien

    B. Nama &lien Ny.

    @. ?enis &elamin 6erempuan

    2. Alamat 'adrid, panyol

    5. mur ;9 tahun

    . Agama "slam

    8. tatus 6erka#inan 'enikah

    *. 6endidikan 23

    ". 6ekerjaan )iras#asta

    ?.

    . "dentitas 6enanggungja#ab

    &. Nama Ny. G

    =. ?enis &elamin 6erempuan

    '. mur 90 tahun

     N. 6endidikan 1

    +. 6ekerjaan #asta

    6. Alamat 'adrid, panyol

    H. *ubungan klien dengan pasien Anak pasien

    >.

    "". >")AGA- &55*A-AN

    1. &eluhan tama

    . Nyeri pada perut kuadran kanan ba#ah

    . >i#ayat 6enyakit ekarang

    -. &lien a#alnya mengeluh nyeri pada kuadran kanan ba#ah

    selama ; minggu. Nyeri menetap, nyeri bertambah saat berjalan,

    mengedan, bernapas dalam, dan saat perut ditekan. nyeri seperti

    ditusuk I tusuk, skala nyeri dari 10. &lien juga mengalami

    anoreksia (tidak nafsu makan!, mual dan muntah. &lien tidak dapat

    mentoleransi $airan dan setelah mengukur berat badan, berat badan

  • 8/16/2019 MK Apendisitis (Revisi 1)

    16/35

    16

    klien menurun , kg dalam ; minggu. &lien juga mengalami

    distensi abdominal progresif selama 1 bulan. &emudian klien

    memutuskan untuk berobat ke >umah akit.

    3. >i#ayat 6enyakit 2ahulu

    . &lien pernah dilakukan kolesistektomi pada 11, dan juga

     pernah dilakukan histerektomi. "a tidak mempunyai ri#ayat

    merokok atau menkonsumsi alkohol.

    9. >i#ayat 6enyakit &eluarga

    J. &eluarga klien ada yang memiliki ri#ayat kanker perut,

    yaitu pamannya.

    %. 8enogram

    ).

    K.

    G.

    L.

    AA.

    AB.

    A@.

    A2. &eterangan A5. =aki laki

    A. 6erempuan

    A8. &lien

    A*.

    A". 'enikah

    A?. 'empunyai anak  

    A&. M -inggal satu rumah dengan klienA=.

    """. 65N8&A?"AN 6+=A N8" 8+>2+N

    1. 6ola 6ersepsi dan 6emeliharaan &esehatan

    A'. &lien mengatakan sehat itu sangat penting baginya. &lien

    merasa sedih jika sakit. &lien selalu menjaga makanannya dengan

    makan makanan yang bergiDi. &lien juga tidak pernah merokok 

    dan tidak pernah mengkonsumsi al$ohol. Namun, klien jarang

     berolahraga. aat ini, klien mengalami nyeri di perut bagian

    kuadran kanan ba#ah, klien merasa sedih dengan kondisinya saat

    ini.

     Ny.

     Ny.

  • 8/16/2019 MK Apendisitis (Revisi 1)

    17/35

    17

    AN.

    A+.

    . 6ola Aktivitas dan =atihan

    A6. &emampuan

    6era#atan 2iri

    AH. ebelum

    akit

    A>. elama

    akit

    A-.

    0

    A.

    1

    AJ.

    A).

    3

    AK.

    9

    AG.

    0

    AL.

    1

    BA.

    BB.

    3

    B@.

    9

    B2. 'akan dan

    'inum

    B5.

    B.B8.B*.B". B?.

    B&.B=. B'.BN.

    B+. 'andi B6.

    BH.B>.B.B-.B.

    BJ.B).

    BK.BG.

    BL. -oileting @A.

    @B.@@.@2.@5.@.

    @8.

    @*.@". @?.

    @&. Berpakaian @=.

    @'.@N.@+.@6.@H.

    @>.@. @-. @.

    @J. 'obilitas di

    tempat tidur 

    @).

    @K.@[email protected].

    [email protected].

    25.2.

    28. Berpindah 2*.

    2". 2?. 2&.2=.

    2'.

    2N.2+.26.

    2H.

    2>. Ambulasi <

    >+'

    2.

    2-.2.2J.2).2K.

    2G.2L.

    5A.5B.

    5@. &eterangan

    52. 0 'andiri, 1 2engan alat bantu, 2ibantu orang lain, 3

    2ibantu orang lain dan alat, 9 tergantung total

    3. 6ola "stirahat dan -idur 

    55. &eterangan 5. ebelum

    akit

    58. elama

    akit

    5*. ?umlah jam tidur  

    siang

    5". jam 5?. -idak  

     pernah

    5&. ?umlah jam tidur  

    malam

    5=. E : jam 5'. E 9 jam

    5N. 6engantar tidur  

    (6enggunaan obat tidur!

    5+. -idak  

    ada

    56. Ada

    5H. 8angguan tidur 5>. -idak  

    ada

    5. -idur  

    tidak nyenyak,

  • 8/16/2019 MK Apendisitis (Revisi 1)

    18/35

    18

    karena nyeri

     pada perut di

    kuadran kanan

     ba#ah

    5-. 6erasaan #aktu

     bangun

    5. Nyaman 5J. Nyaman

    5).

    9. 6ola Nutrisi

  • 8/16/2019 MK Apendisitis (Revisi 1)

    19/35

    19

    J. &onjungtiva anemis, badan kurus

    2 2iet

    ). 'akanan O porsi habis, 6asien tidak boleh

    memakan pedas pedasan, dianjurkan untuk makan makanan

    yang tinggi serat.

    K.

    %. 6ola 5liminasi

    a. 5liminasi BAB

    G. &eterang

    an

    L. ebelum

    akit

    8A. elama

    akit

    8B. rekuens

    i

    8@. 1 kali sehari

    (pagi!

    82. 1 kali

    dalam 3 hari

    85. &onsiste

    nsi

    8. =unak  

     berbentuk 

    88. &eras

    8*. Bau 8". &has 8?. &has

    8&. )arna 8=. &uning

    ke$oklatan

    8'. @oklat

     pekat

    8N. &eluhan 8+. -idak ada 86. &onstipasi,nyeri pada perut

    kuadran kanan

     ba#ah

    8H. 6enggun

    aan obat

     pen$ahar 

    8>. -idak ada 8. -idak ada

    8-.

     b. 5liminasi rine

    8. &eteranga

    n

    8J. ebelum

    akit

    8). elama

    akit

    8K. rekuensi 8G. %;

    kali

  • 8/16/2019 MK Apendisitis (Revisi 1)

    20/35

    20

    lebih menyengat

    *?. )arna

    *&. ?ernih

    *=. 6ekat

    seperti the

    *'. 6erasaan

    setelah BA& *N. =ega *+. =ega

    *6. &eluhan

    *H. -idak ada

    *>. ?umlah

    urine sedikit,

    #arna pekat, dan

     bau menyengat

    *. -otal

    6roduksi rine

    (per hari!

    *-. E 1100 I  1300 $$

  • 8/16/2019 MK Apendisitis (Revisi 1)

    21/35

    21

    ">. &lien mengatakan, Paya merasa malu dengan perutnya

    yang terlihat bun$it yang men$olok ini.Q

    d. 6eran 2iri

    ". &lien mengatakan, Pelama saya sakit, saya tidak bisa

    melakukan aktivitas sehari I hari sebagai nenek bagi $u$u I 

    $u$u saya.Q

    e. "dentitas 2iri

    "-. &lien mengatakan, Paya menyadari bah#a saya adalah

     perempuan, dan saya sudah menikah, sudah mempunyai anak 

    dan $u$u.Q

    :. 6ola eksual dan eksualitas

    ". &lien sudah mengalami menopause dan sudah pernah

    dilakukan histerektomi (pengangkatan rahim!.

    . 6ola 6eran dan *ubungan

    "J. *ubungan klien dengan keluarga harmonis. elain itu

    dengan masyarakat juga baik.

    10. 6ola manajemen dan &oping tres

    "). elama sakit klien sering mengalami ke$emasan akibat

     penyakitnya, klien takut jika harus dilakukan operasi. &eluarga pun

    selalu mendukungnya agar $epat sembuh.

    11. istem Nilai dan &eyakinan

    "K. &lien selalu menjalankan sholat % #aktu. &arena tidak ada

    halangan untuk menjalankan ibadah sholat.

    "G.

    3! 65'5>"&AAN ""& 

    1. &eadaan < 6enampilan mum

    a. &esadaran @omposmentis

     b. -anda I -anda Jital

    -ekanan darah 130

  • 8/16/2019 MK Apendisitis (Revisi 1)

    22/35

    22

    >> % kalieflek terhadap $ahaya E

  • 8/16/2019 MK Apendisitis (Revisi 1)

    23/35

    23

    f. 8enitalia tidak ada kelainan

    g. Anus, >ektum tidak ada kelainan

    h. 5kstremitas &ekuatan +tot kanan dan &iri

    ?'.

    %

    ?N.

    %

    ?+.

    %

    ?6.

    %

    6erabaan Akral hangat

    5dema pitting

    i. "ntegumen

    ?H. &ulit bersih, #arna putih, tidak ada lesi.

    ?>.

    9! 65'5>"&AAN 65NN?AN8

    a. 6emeriksaan =aboratorium

    leukosit ,; 4 103

  • 8/16/2019 MK Apendisitis (Revisi 1)

    24/35

    24

    ?K.

     No

    ?G. *ari<

    -anggal

    < ?am

    ?L. 2ata okus &A. 'a

    salah

    &B. 5ti

    ologi

    &@. 2i

    agnosa

    &epera

    #atan

    &2.

    1

    &5. ?um

    7at< 13

    'aret

    01%<

    1.90

    )"B

    &.2

    &8. &lien

    mengeluh nyeri

     pada perut

     bagian kuadran

    kanan ba#ah

    selama ;

    minggu. Nyeri berselang.

    &*. 6 Nyeri

     bertambah saat

     berjalan,

    mengedan,

     bernapas dalam,

    dan saat perut

    ditekan

    &". H Nyeri seperti

    ditusuk tusuk

    &?.> Nyeri pada

     perut bagian

    kuadran kanan

     ba#ah

    &&. kala

     Nyeri dari 10

    &=. - Nyeri

    menetap

    &'. 2+ &N. &lien tampak 

    membungkuk 

    dan memegangi

     perutnya.

    -ekanan darah

    130 %

    &6.Nyeri

    Akut

    &H. Ag

    en

    $edera

     biologi

    s

    (Apen

    disitis!

    &>. Ny

    eri

    akut

     berhub

    ungan

    dengan

    agen

    $edera biologi

    s

    (Apen

    disitis!

  • 8/16/2019 MK Apendisitis (Revisi 1)

    25/35

    25

    kali

  • 8/16/2019 MK Apendisitis (Revisi 1)

    26/35

    26

    Berat badan ;0

    kg, "'- 1,%

    kg. 6ro

    gnosis

     penyak 

    it

    karena

     pembe

    dahan

    =.Ansiet

    as

     berhub

    ungan

    dengan

    6rogno

    sis

     penyak 

    it

    karena

     pembe

    dahan

    =-.

    =. 2"A8N+A &565>A)A-AN

    1. Nyeri akut berhubungan dengan agen $edera biologis (Apendisitis!

    . &ekurangan volume $airan berhubungan dengan kegagalan mekanisme

    regulasi (mekanisme kerja peristalti$ usus menurun3. &etidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan

    dengan fa$tor biologis dan ketidakmampuan men$erna makanan

    9. Ansietas berhubungan dengan 6rognosis penyakit karena pembedahan

    =J.

    =). 65>5N@ANAAN &565>A)A-AN

  • 8/16/2019 MK Apendisitis (Revisi 1)

    27/35

    27

    =L. No

    'A. *

    ari<

    -ang

    gal<

    ?am

    'B. 2iagnosa&epera#atan

    '@. -ujuan dan

    &riteria *asil

    (N+@!

    '2. "ntervensi(N"@!

    '5.-td

    '.

    1

    '8. ?

    um7a

    t<

    '*. 3

    1

    'are

    t01%<

    1.9%

    )"B

    (6re

    +per 

    asi!

    '".Nyeri akut

     berhubungan

    dengan agen

    $edera biologis

    (apendisitis!

    '?.

    '&. etelah

    dilakukan

    tindakan

    kepera#atan

    selama 349 jam

     pasien dapat

    mengontrol nyeridengan kriteria

    hasil

     ML. Pain control :

    • 6asien melaporkan

    nyeri sudah

    terkontrol.

    • 6asien mengatakan

    nyeri berkurang

    menjadi skala ;• 'enggunakan

    analgetik sesuai

    kebutuhan.

    • 'enggunakan metode

    non analgetik untuk 

    mengurangi nyeri

    • -idak mengalami

    gangguan tidur.

     MM. Pain

    manageme

    nt :

    ° =akukan

     pengkajian

    nyeri,

    se$arakomprhensi

    f meliputi

    lokasi,

    keparahan.

    ° +bservasi

    ketidaknya

    manan non

    verbal

    °8unakan

     pendekatan

    yang positif 

    terhadap

     pasien,

    hadir dekat

     pasien

    untuk 

    memenuhi

    kebutuhan

    rasa

    nyamannya

    dengan

    $ara

    masase,

     perubahan

     posisi,

     berikan

     pera#atan

    yang tidak 

    '+.

  • 8/16/2019 MK Apendisitis (Revisi 1)

    28/35

    28

    terburu

     buru.

    ° &endalikan

    fa$tor 

    lingkungan

    yang dapat

    mempengar 

    uhi respon

     pasien

    terhadap

    ketidaknya

    manan.° Anjurkan

     pasien

    untuk 

    istirahat

    dan

    menggunak 

    an tenkik 

    relaksai

    saat nyeri.° &olaborasi

    medis

    dalam

     pemberian

    analgesi$.

    'N.

    '6.

    'H. ?

    um7a

    t<

    '>. 3

    1

    'are

    t

    01%<

    1.%0

    )"B

    (6re

    +per 

    asi!

    '. &ekurangan

    volume $airan

     berhubungan

    dengan

    kegagalan

    mekanisme

    regulasi

    (mekanisme

    kerja peristalti$

    usus menurun

    '-.

    '. eteleah

    dilakukan

    tindakan

    kepera#atan

    selama 349 jam

    keseimbangan

    $airan pasien

    normal dengan

    indikator

     MV. Fluid 

    balance :

    -ekanan darah

    dalam rentang

     M. Fluid 

    manageme

    nt :

    ° 6ertahanka

    n $atatan

    intake dan

    output yang

    akurat.

    ° 'onitor 

    vital sign

    dan status

    hidrasi.

    ° 'onitor 

    'K.

  • 8/16/2019 MK Apendisitis (Revisi 1)

    29/35

    29

    diharapkan

    &eseimbangan

    "ntake dan outputdalam 9 jam

    -idak ada haus

    yang abnormal

    tatus hidrasi

    kulit kembali

    normal

    'embran

    mukosa basah

    rine output

    normal

    status

    nutrisi

    ° A#asi nilai

    laboratoriu

    m, seperti

    *b

  • 8/16/2019 MK Apendisitis (Revisi 1)

    30/35

    30

    men$egah

    konstipasi

    °   &olaborasi

    dengan ahli

    giDi untuk 

    menentuka

    n jumlah

    kalori dan

    nutrisi yang

    dibutuhkan

     pasien.

     !#. !utriti

    on

     Monitoring 

    :

    'onitor  

    kalori dan

    intake

    nutrisi

    'onitor  mual dan

    muntah

  • 8/16/2019 MK Apendisitis (Revisi 1)

    31/35

    31

     N".

    9

     N?. ?um7

    at<

     N&. 3

    1

    'are

    t

    01%<

    1;.00

    )"B

    (6re

    +per 

    asi!

     N=. Ansietas

     berhubungan

    dengan

    6rognosis

     penyakit karena

     pembedahan

     N'.

     NN. etelah

    dilakukan

    tindakan

    kepera#atan

    selama 149 jam

     pasien dapat

    mengontrol $emas

    dengan indi$ator

     !$. %n&iety self 

    control :

    'enyingkirkan

    tanda ke$emasan -idak ada

    menifestasi

     perilaku

    ke$emasan

     !P. %n&i

    ety reduction :

    ° Berikan

    informasi

    mengenai

    informasi

    mengenai

    diagnosis,

    tindakan,

     prognosis.

    ° Bi$arakan

    denganklien

    mengenai

    apa yang

    akan

    dikerjakan.

    ° 8unakan

     pendekatan

    yang

    tenanguntuk 

    meyakinka

    n klien.

    ° 'otivasi

    keluarga

    untuk 

    selalu

    menemani

    klien° =akukan

     pen$u$ian

    tangan

    yang baik 

    dan

     pera#atan

    luka

    asepti$.

    ° +bservasi

     NH.

  • 8/16/2019 MK Apendisitis (Revisi 1)

    32/35

    32

    tandatanda

    vital dan

    tandatanda

    infeksi.

    ° Berikan

    antibioti$

    sesuai

    indikasi.

     N>.

     N.

     N-.

     N. NJ.

     N).

     NK.

     NG.

     NL.

    +A.

    +B.

    +@.

    +2.

    +5.

    +.+8.

    +*.

    +".

    +?.

    +&.

    +=.

    +'.

    +N.

  • 8/16/2019 MK Apendisitis (Revisi 1)

    33/35

    99. BAB I:

    9P. PENUTUP

    A. *es$m!ulan

    9;. Apendisitis adalah inflamasi apendiks vermiformis yang

    disebabkan oleh obstruksi akibat infeksi, striktur, massa fekal, benda asing

    atau tumor. Apendisitis dapat mengenai semua kelompok usia, tetapi paling

    umum pada pria 10 sampai 30 tahun. Gang disebabkan antara lain Benda

    asing, Neuplasma, lserasi mukosa, 'assa feses, triktur, Barium

    mealinfeksi virus. 2an penanganannya yang paling utama adalah denganoperasi atau disebut dengan apendiktomi.

    +>.

    B. "aran

    +. ntuk men$egah terjadinya apendisitis disarankan menjaga

     pola hidup sehat dan tidak makan makanan se$ara sembarangan, untuk 

    men$egah kemungkinan terkena infeksi bakteri ataupun virus pada system

     pen$ernaan.

    9T.

    9U.

    9:.

    9+.

    9.

    PA.

    PB.

    P?.

    PD.

    PE.

    P@.

    33

  • 8/16/2019 MK Apendisitis (Revisi 1)

    34/35

    P.

    34

  • 8/16/2019 MK Apendisitis (Revisi 1)

    35/35

    PH. DA@TAR PU"TA*A

    6".

    6?. Bule$h$k, 8loria '. 013. !ursing 'ntervention (lassification )!'(*+ ,i&th "dition. 'issouri 5lsevier 'osby

    6&.

    6=. *erdman, -. *eather. 01.  !ursing -iagnoses -efinition and 

    (lassification /01/02. +4ford )ileyBla$k#ell

    6'.

    6N. 'ansjoer, A. (001!.  3apita ,elekta 3edokteran. ?akarta 'edia

    Aes$ulapius &"

    6+.

    66. 'oorhead, ue et.al. 013. !ursing $utcomes (lassification )!$(*+ Fifth

     "dition. 'issouri 5lsevier 'osby

    6H.6>. Nettina, andra '. 00. Pedoman Praktik 3epera4atan. ?akarta 58@

     P,.

    6-. Nugroho, -aufan. 011. %suhan 3epera4atan Maternitas+ %nak+ 5edah+

     Penyakit -alam. Gogyakarta Nuha 'edika

    6.

    6J. meltDer, .@., dan B.8. Bare. 00. 3epera4atan Medikal bedah 5runner 

    6 ,uddarth. 5disi :. Jolume 3. ?akarta 58@

    6).

    6K. )illiams, =inda ., and 6aula 2. *opper. 003. 7nderstanding Medical

    ,urgical !ursing . . A. 2avid @ompany

    6G.

    6L.

    HA.

    HB.

    H@.

    H2.

    H5.

    H.

    H8.

    H*.

    H".

    QJ.