8/16/2019 MK Apendisitis (Revisi 1)
1/35
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Apendisitis adalah inflamasi apendiks vermiformis yang disebabkan
oleh obstruksi akibat infeksi, striktur, massa fekal, benda asing atau tumor.
Apendisitis dapat mengenai semua kelompok usia, tetapi paling umum pada
pria 10 sampai 30 tahun. Apendisitis adalah penyakit bedah mayor paling
umum. Bila tidak diatasi, apendisitis dapat berlanjut menjadi abses, perforasi,
selanjutnya peritonitis dan kematian (Nettina, 00!."nsiden apendisitis akut lebih tinggi pada negara maju daripada
Negara berkembang, namun dalam tiga sampai empat dasa#arsa terakhir
menurun se$ara bermakna, yaitu 100 kasus tiap 100.000 populasi mejadi %
tiap 100.000 populasi. &ejadian ini mungkin disebabkan perubahan pola
makan, yaitu Negara berkembang berubah menjadi makanan kurang serat.
'enurut data epidemiologi apendisitis akut jarang terjadi pada balita,
meningkat pada pubertas, dan men$apai pun$aknya pada saat remaja dan
a#al 0an, sedangkan angka ini menurun pada menjelang de#asa ()*+,
01%!.
Apendisitis termasuk penyakit yang dapat di$egah apabila kita
mengetahui dan mengerti ilmu tentang penyakit ini. eorang pera#at
memiliki peran tidak hanya sebagai care giver yang nantinya hanya akan bisa
memberikan pera#atan pada pasien yang sedang sakit saja. -etapi, pera#at
harus mampu menjadi promotor, promosi kesehatan yang tepat akan
menurunkan tingkat kejadian penyakit ini ('ansjoer, 00!.+leh karena itu, makalah ini di susun untuk memberi pengetahuan tentang
penyakit apendisitis sehingga mahasis#a $alon pera#at dapat lebih mudah
memahami tentang pengertian, etiologi, manifestasi klinis, klasifikasi,
patofisiologi, penatalaksanaan kepera#atan, komplikasi, asuhan kepera#atan
sesuai teori dan asuhan kepera#atan sesuai kasus pada pasien dengan
apendisitis.
1
8/16/2019 MK Apendisitis (Revisi 1)
2/35
2
8/16/2019 MK Apendisitis (Revisi 1)
3/35
3
1.2 Rumusan Masalah
8/16/2019 MK Apendisitis (Revisi 1)
4/35
4
a. Bagaimana konsep dari penyakit Appendisitis/
b. Bagaimana Asuhan &epera#atan pada penyakit Appendisitis/
$.1.3 Tujuan
a. -ujuan mum
d. 'engetahui konsep dan asuhan kepera#atan pada pasien dengan
penyakit appendi$itis.
b. -ujuan &husus
'engetahui definisi dari eppendisitis
'engetahui etiologi dari appendi$itis
'engetahui manifestasi klinis dari appendi$itis
'engetahui klasifikasi dari appendi$itis
'engetahui patofisiologi dari appendi$itis 'engetahui penatalaksanaan kepera#atan dari appendi$itis
'engetahui komplikasi dari appendi$itis
'engetahui asuhan kepera#atan sesuai teori dari appendi$itis
'engetahui asuhan kepera#atan sesuai kasus pada pasien dengan
appendi$itis
e.
f.
g.
h.
i. j.
k.
l.
m.
n.
8/16/2019 MK Apendisitis (Revisi 1)
5/35
. BAB II
!. PEMBAHA"AN
2.1 De#$n$s$
. Apendisitis adalah inflamasi apendiks vermiformis yang
disebabkan oleh obstruksi akibat infeksi, striktur, massa fekal, benda asing
atau tumor. Apendisitis dapat mengenai semua kelompok usia, tetapi paling
umum pada pria 10 sampai 30 tahun. Apendisitis adalah penyakit bedah
mayor paling umum. Bila tidak diatasi, apendisitis dapat berlanjut menjadi
abses, perforasi, selanjutnya peritonitis dan kematian (Nettina, 00!.
r. Appendi$itis adalah suatu proses obstruksi (hiperplasi limpo nodisubmukosa, fe$olith, benda asing, tumor!, kemudian diikuti proses infeksi
dan disusul oleh peradangan dari appendiks vermiformis (Nugroho, 011!.
s.
2.2 Et$lg$ %Mansjer& 2''()
t. Apendisitis umumnya terjadi karena infeksi bakteri. Berbagai hal
berperan sebagai faktor pen$etusnya. 2iantaranya adalah
a. +bstruksi yang terjadi pada lumen apendiks.
u. +bstruksi ini biasanya disebabkan karena adanya timbunan
tinja yang keras (fekalit!, hiperplasia jaringan limfoid, tumor apendiks,
striktur, benda asing dalam tubuh, dan $a$ing askaris dapat pula
menyebabkan terjadinya sumbatan. Namun, diantara penyebab obstruksi
lumen yang telah disebutkan di atas, fekalit dan hiperplasia jaringan
limfoid merupakan penyebab obstruksi yang paling sering terjadi.
v. +bstruksi tersebut menyebabkan mukus yang diproduksi
mukosa mengalami bendungan. 'akin lama mukus tersebut makin
banyak, namun elastisitas dinding apendiks mempunyai keterbatasan
sehingga menyebabkan penekanan tekanan intralumen. -ekanan yang
meningkat tersebut akan menghambat aliran limfe yang mengakibatkan
edema, diapedesis bakteri, dan ulserasi mukosa.
#.
4.
b. lserasi mukosa apendiks oleh parasit 5. histolyti$a.
5
8/16/2019 MK Apendisitis (Revisi 1)
6/35
6
$. 6enelitian epidemiologi menunjukkan peranan kebiasaan mengkonsumsi
makanan rendah serat dan pengaruh konstipasi terhadap timbulnya
penyakit apendisitis.
d. -inja yang keras dapat menyebabkan terjadinya konstipasi.
&emudian konstipasi akan menyebabkan meningkatnya tekanan
intrasekal yang berakibat timbulnya sumbatan fungsional apendiks dan
meningkatnya pertumbuhan kuman flora kolon biasa. emua ini akan
mempermudah timbulnya apendisitis.
e.
2.3 Man$#estas$ *l$n$s %+$ll$ams& 2''3)
f. -anda dan gejala dari apendisitis termasuk demam, peningkatan
leukosit, nyeri general pada abdomen bagian atas. Beberapa jam setelah onset
nyeri biasanya terlokalisasi pada kuadran kanan ba#ah pada titik
'$Burney7s, jalan tengah antara umbili$us dan krista iliaka kanan. 8ejala
klasik dari appendiks adalah mual, muntah dan anoreksia selalu terjadi.
g. 6ada pemeriksaan fisik ditemukan sedikit kekauan otot perut, suara
usus normal, dan saat dilakukan palpasi, nyeri semakin hebat ketika tekanan
tangan dilepaskan. &adangkadang nyeri pada kuadran kanan ba#ah ketika
kuadran kiri ba#ah dipalpasi ( Rovsing’s sign!. 6asien mungkin akan menekuk
kaki kanannya untuk kenyamanan karena apabila kaki kanannya diluruskan
akan semakin meningkatkan rasa nyerinya.
h.
2., *las$#$kas$ A!!en-$$t$s %Nugrh& 2'11)
i. Berikut ini adalah klasifikasi appendi$itis berdasarkan tanda dan
gejala yang ditimbulkan, diantaranya adalah
a. Appendi$itis Akut
akit mendadak mulai disekitar pusat baru menetap di kanan ba#ah 'ual muntah
Nyeri tekan, nyeri ketok, nyeri lepas
2emam, leukositosis
b. Appendi$itis "nfiltrat
akit perut kanan ba#ah lebih dari 9: jam
2itemukan massa tumor di daerah '$ Burney yang jelas pada 8
$. Appendi$itis 6erforasi
akit perut mulai terasa di kanan ba#ah lebih lama dari ;0 jam
-anda peritonitis sudah menyebar ke seluruh perut
'enderita tampak sepsis, dapat disertai diare akibat peritonitis
d. Appendi$itis &ronis
8/16/2019 MK Apendisitis (Revisi 1)
7/35
7
6ernah sakit appendi$itis akut dan sembuh, timbul sikatrik <
perlengketan dengan jaringan sekitar akibatnya aliran isi lumen
apendiks terganggu sehingga menimbulkan sakit perut berulang.
6ada keadaan ini dapat timbul eksaserbasi akut dengan gejala sama
seperti appendi$itis akut
j.
2./ Pat#$s$lg$
k. Apendisitis adalah peradangan usus buntu, ke$il seperti jari
kelingking yang melekat pada sekum dari usus besar. Apendisitis biasanya
disebabkan oleh obstruksi yang terjadi pada lumen apendiks, ulserasi mukosa
apendiks, dan kebiasaan mengkonsumsi makanan rendah serat. +bstruksi
tersebut menyebabkan mukus yang diproduksi mukosa mengalami
bendungan. 'akin lama mukus tersebut makin banyak, namun elastisitas
dinding apendiks mempunyai keterbatasan sehingga menyebabkan penekanan
tekanan intralumen. -ekanan yang meningkat tersebut akan menghambat
aliran limfe yang mengakibatkan edema, diapedesis bakteri, dan ulserasi
mukosa. 6ada saat inilah terjadi apendisitis akut fokal yang ditandai oleh
nyeri epigastrium. ehingga diagnosa kepera#atan yang timbul yaitu nyeri
akut. elain nyeri, tanda gejala yang dapat mun$ul diantaranya adalah
anoreksia, mual dan muntah sehingga didapatkan diagnosa kekurangan
volume $airan serta ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh.
Bila kemudian aliran arteri terganggu akan terjadi infark dinding apendiks
yang diikuti dengan gangren. tadium ini disebut dengan apendisitis
gangrenosa. Bila dinding yang telah rapuh itu pe$ah, akan terjadi apendisitis
perforasi. Bila semua proses di atas berjalan lambat, omentum dan usus yang berdekatan akan bergerak ke arah apendiks hingga timbul suatu massa lokal
yang disebut infiltrat apendikularis. 6eradangan apendiks tersebut dapat
menjadi abses atau menghilang. 6ada anakanak, karena omentum lebih
pendek dan apediks lebih panjang, dinding apendiks lebih tipis. &eadaan
tersebut ditambah dengan daya tahan tubuh yang masih kurang memudahkan
terjadinya perforasi. edangkan pada orang tua perforasi mudah terjadi
karena telah ada gangguan pembuluh darah ('ansjoer, 00!.
8/16/2019 MK Apendisitis (Revisi 1)
8/35
8
l. &arena usus buntu berukuran ke$il, obstruksi mungkin terjadi,
sehingga rentan terhadap infeksi. 6roses inflamasi yang dihasilkan
menyebabkan peningkatan tekanan intraluminal usus buntu ()illiams, 003!.
ehingga diagnosa yang dapat diangkat yaitu resiko infeksi. Apabila infeksi
berlanjut dan tidak ada penatalaksanaan lebih lanjut maka diagnosa yang
dapat diambil yaitu $emas yang diakibatkan karena prognosis penyakit.
m.
n.
o.
p..
r.
s.
t.
u.
v.
2.0 Patha %Mansjer& 2''()
.
.
.4.
aa.
ab.
a$.
ad.
ae.
af.
ag.
ah.
ai.
aj.
ak.
al.
am.
an.
ao.
ap.
a5.
2.6 Penatalaksanaan *e!eraatan %+$ll$ams& 2''3)
a. 6re +perasi
&onsumsi
makanan
rendah serat
-erdapat timbunan tinja yang keras
(fekalit!, hiperplasia jaringan limfoid,
tumor apendiks, striktur, benda asing
dalam tubuh, dan $a$ing askaris
konstipasi
2istensi
abdomen
tekanan
intrasekal
&ekurangan
volume $airan'ual, muntah,
Anoreksia
+bstruksi terjadi pada
lumen apendiks
&etidakseimbangan
nutrisi &urang dari
kebutuhan -ubuh
'ukosa mengalami bendungan
tekanan intralumen
Aliran limfe terhambat
5dema dan ulserasi mukosa
6arasit 5. histolyti$a
lserasi mukosaapendiks
• 6eningkatan leukosit,
platelet, =52
• 6enurunan *'-
• &eratin, BN dan
elektrolit (sodium,
potassium, klordia!
normal
Nyeri kuadran kanan ba#ah
abdomen
Nyeri akut berhubungan
dengan agen $edera
biologis (Apendisitis!
>esiko "nfeksiinflamasi
Ansietas
8/16/2019 MK Apendisitis (Revisi 1)
9/35
9
6asien dengan dugaan apendisitis tidak diberikan apaapa melalui
mulut sampai diagnosis dipastikan, dalam kasus operasi di diperlukan.
Berikan kompres es ke lokasi rasa sakit dan mempertahankan posisi
semifo#ler mungkin membantu mengurangi rasa sakit saat diagnosis
dibuat.
6asien sering disiapkan untuk operasi usus buntu oleh staf ga#at
darurat, sehingga #aktu untuk mengajar pra operasi terbatas.
b. etelah +perasi
6asien N6+ (Nil per os! yang berarti pasien tidak diberikan makanan
dan $airan melalui mulut untuk alasan apapun, jika tidak ada bising
usus yang hadir. ?ika usus buntu pe$ah, pasien pas$a operasi mungkin diberikan tabung
nasogastrik sampai bising usus kembali untuk men$egah distensi
abdomen dan muntah.
etelah bising usus kembali, diet a#alnya terdiri dari $airan yang jelas
dan lanjutan yang ditoleransi oleh pasien.
@ek tandatanda vital dan gejala peritonitis.
Ambulasi dini, batuk, bernapas dalamdalam untuk men$egah
komplikasi pernapasan.
6asien dapat diajarkan nafas dalam untuk mengurangi rasa sakit dan
stres pada sayatan.
6erubahan dressing dilakukan seperti yang diperintahkan
ar.
2.7 *m!l$kas$ %+$ll$ams& 2''3)
as.&omplikasi utama yang dapat terjadi pada pasien dengan
appendi$itis yaitu
a. 6erforasi
at. 2engan perforasi, nyeri menjadi parah dan suhu tinggi untuk
setidaknya 3,0@ (1000!. b. Abses dari apendiks
au. Abses adalah kumpulan nanah lokal dipisahkan dari rongga
peritoneum oleh omentum atau usus ke$il. ini biasanya diobati dengan
antibiotik parenteral dan drainase bedah. operasi usus buntu dilakukan
sekitar ; minggu
$. 6eritonitis
av. 6eritonitis adalah peradangan yang biasanya disebabkan oleh
infeksi pada selaput rongga perut ( peritoneum!. 6eradangan ini
http://id.wikipedia.org/wiki/Peradanganhttp://id.wikipedia.org/wiki/Infeksihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Peritoneum&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Infeksihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Peritoneum&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Peradangan
8/16/2019 MK Apendisitis (Revisi 1)
10/35
10
merupakan komplikasi berbahaya yang sering terjadi akibat penyebaran
infeksi dari organorgan abdomen (misalnya apendisitis, salpingitis,
perforasi ulkus gastroduodenal!, ruptura saluran $erna, komplikasi
pas$aoperasi, iritasi kimia#i, atau dari luka tembus abdomen.
a#.
2.( Asuhan *e!eraatan "esua$ Ter$
a. Anamnesa keluhan utama, ri#ayat penyakit sekarang, ri#ayat penyakit
dahulu, ri#ayat penyakit keluarga
b. 6emeriksaan isik &, sirkulasi, respirasi, aktivitas
8/16/2019 MK Apendisitis (Revisi 1)
11/35
11
9! @emas berhubungan dengan 6erubahan status kesehatan C
&emungkinan dilakukannya operasi.
%! >esiko infeksi berhubungan dengan -idak adekuatnya pertahanan
tubuh C 6rosedur invasive (insisi bedah!.
;! &urang pengetahuan berhubungan dengan &urang terpaparnya
informasi C &eterbatasan kognitif.
ay. N+@
1! 'engurangi
8/16/2019 MK Apendisitis (Revisi 1)
12/35
12
• Berikan informasi yang tepat tentang kebutuhan nutrisi dan
bagaimana memenuhinya.• 'inimalkan faktor yang dapat menimbulkan mual dan muntah.
• 6ertahankan higiene mulut sebelum dan sesudah makan.
ba.
bb.
9! 'engurangi ke$emasan
• 'emberikan informasi kepada klien mengenai prosedur dan
tujuan dilakukan tindakan pembedahan.
• Berbin$ang dengan klien mengenai apa yang akan dikerjakan.
• 'enggunakan pendekatan yang tenang untuk meyakinkan klien.
• 'emotivasi keluarga untuk selalu menemani klien.• 'enghindari infeksi
• 'elakukan pen$u$ian tangan yang baik dan pera#atan luka
asepti$.
• 'engobservasi tandatanda vital dan tandatanda infeksi.
• 'emberikan antibioti$ sesuai indikasi.
%! 'emberikan pendidikan kesehatan
• 'emberikan penjelasan pada klien tentang penyakitnya.
• 'emberikan informasi kepada klien dan keluarga tentang tindakan
dan perkembangan kondisi klien.
b$.
bd.
be.
bf.
bg.
bh.
bi.
bj.
bk.
bl. bm.
bn.
bo.
bp.
8/16/2019 MK Apendisitis (Revisi 1)
13/35
85.BAB III
8r. A"UHAN *EPERA+ATAN
bs.
bt. &A
bu. eorang #anita spanyol berusia ;9 tahun datang dengan keluhan nyeri
pada kuadran kanan ba#ah selama ; minggu. Nyeri berselang dan disertai
dengan anoreksia, mual dan sering muntah dan banyak. *asilnya, bahkan
"a tidak dapat mentoleransi $airan dan kehilangan , kg (1 pond! dalam
; minggu. 6asien mengalami distensi abdominal progresif selama 1 bulan.
>i#ayat kesehatan terdahulu biasa saja ke$uali untuk kolesistektomi pada
11 dan histerektomi. "a tidak mempunyai ri#ayat merokok atau
menkonsumsi alkohol. >i#ayat keluarga yang signifikan dimana
pamannya memiliki ri#ayat kanker perut. 6emeriksaan fisik
menunjukkan perut bun$it yang men$olok dan nyeri tekan fokal pada
kuadran kanan ba#ah. *asil dari pemeriksaan laboratorium ditemukan
leukosit ,; 4 103
8/16/2019 MK Apendisitis (Revisi 1)
14/35
by.'etode 6engkajian Autoanamnesa
bD. 2iagnosa 'edis Apendisitis
$a. No. >egisterasi 1%39;0
14
8/16/2019 MK Apendisitis (Revisi 1)
15/35
15
A. 65N8&A?"AN
". B"+2A-A
1. "dentitas &lien
B. Nama &lien Ny.
@. ?enis &elamin 6erempuan
2. Alamat 'adrid, panyol
5. mur ;9 tahun
. Agama "slam
8. tatus 6erka#inan 'enikah
*. 6endidikan 23
". 6ekerjaan )iras#asta
?.
. "dentitas 6enanggungja#ab
&. Nama Ny. G
=. ?enis &elamin 6erempuan
'. mur 90 tahun
N. 6endidikan 1
+. 6ekerjaan #asta
6. Alamat 'adrid, panyol
H. *ubungan klien dengan pasien Anak pasien
>.
"". >")AGA- &55*A-AN
1. &eluhan tama
. Nyeri pada perut kuadran kanan ba#ah
. >i#ayat 6enyakit ekarang
-. &lien a#alnya mengeluh nyeri pada kuadran kanan ba#ah
selama ; minggu. Nyeri menetap, nyeri bertambah saat berjalan,
mengedan, bernapas dalam, dan saat perut ditekan. nyeri seperti
ditusuk I tusuk, skala nyeri dari 10. &lien juga mengalami
anoreksia (tidak nafsu makan!, mual dan muntah. &lien tidak dapat
mentoleransi $airan dan setelah mengukur berat badan, berat badan
8/16/2019 MK Apendisitis (Revisi 1)
16/35
16
klien menurun , kg dalam ; minggu. &lien juga mengalami
distensi abdominal progresif selama 1 bulan. &emudian klien
memutuskan untuk berobat ke >umah akit.
3. >i#ayat 6enyakit 2ahulu
. &lien pernah dilakukan kolesistektomi pada 11, dan juga
pernah dilakukan histerektomi. "a tidak mempunyai ri#ayat
merokok atau menkonsumsi alkohol.
9. >i#ayat 6enyakit &eluarga
J. &eluarga klien ada yang memiliki ri#ayat kanker perut,
yaitu pamannya.
%. 8enogram
).
K.
G.
L.
AA.
AB.
A@.
A2. &eterangan A5. =aki laki
A. 6erempuan
A8. &lien
A*.
A". 'enikah
A?. 'empunyai anak
A&. M -inggal satu rumah dengan klienA=.
""". 65N8&A?"AN 6+=A N8" 8+>2+N
1. 6ola 6ersepsi dan 6emeliharaan &esehatan
A'. &lien mengatakan sehat itu sangat penting baginya. &lien
merasa sedih jika sakit. &lien selalu menjaga makanannya dengan
makan makanan yang bergiDi. &lien juga tidak pernah merokok
dan tidak pernah mengkonsumsi al$ohol. Namun, klien jarang
berolahraga. aat ini, klien mengalami nyeri di perut bagian
kuadran kanan ba#ah, klien merasa sedih dengan kondisinya saat
ini.
Ny.
Ny.
8/16/2019 MK Apendisitis (Revisi 1)
17/35
17
AN.
A+.
. 6ola Aktivitas dan =atihan
A6. &emampuan
6era#atan 2iri
AH. ebelum
akit
A>. elama
akit
A-.
0
A.
1
AJ.
A).
3
AK.
9
AG.
0
AL.
1
BA.
BB.
3
B@.
9
B2. 'akan dan
'inum
B5.
B.B8.B*.B". B?.
B&.B=. B'.BN.
B+. 'andi B6.
BH.B>.B.B-.B.
BJ.B).
BK.BG.
BL. -oileting @A.
@B.@@.@2.@5.@.
@8.
@*.@". @?.
@&. Berpakaian @=.
@'.@N.@+.@6.@H.
@>.@. @-. @.
@J. 'obilitas di
tempat tidur
@).
@K.@[email protected].
25.2.
28. Berpindah 2*.
2". 2?. 2&.2=.
2'.
2N.2+.26.
2H.
2>. Ambulasi <
>+'
2.
2-.2.2J.2).2K.
2G.2L.
5A.5B.
5@. &eterangan
52. 0 'andiri, 1 2engan alat bantu, 2ibantu orang lain, 3
2ibantu orang lain dan alat, 9 tergantung total
3. 6ola "stirahat dan -idur
55. &eterangan 5. ebelum
akit
58. elama
akit
5*. ?umlah jam tidur
siang
5". jam 5?. -idak
pernah
5&. ?umlah jam tidur
malam
5=. E : jam 5'. E 9 jam
5N. 6engantar tidur
(6enggunaan obat tidur!
5+. -idak
ada
56. Ada
5H. 8angguan tidur 5>. -idak
ada
5. -idur
tidak nyenyak,
8/16/2019 MK Apendisitis (Revisi 1)
18/35
18
karena nyeri
pada perut di
kuadran kanan
ba#ah
5-. 6erasaan #aktu
bangun
5. Nyaman 5J. Nyaman
5).
9. 6ola Nutrisi
8/16/2019 MK Apendisitis (Revisi 1)
19/35
19
J. &onjungtiva anemis, badan kurus
2 2iet
). 'akanan O porsi habis, 6asien tidak boleh
memakan pedas pedasan, dianjurkan untuk makan makanan
yang tinggi serat.
K.
%. 6ola 5liminasi
a. 5liminasi BAB
G. &eterang
an
L. ebelum
akit
8A. elama
akit
8B. rekuens
i
8@. 1 kali sehari
(pagi!
82. 1 kali
dalam 3 hari
85. &onsiste
nsi
8. =unak
berbentuk
88. &eras
8*. Bau 8". &has 8?. &has
8&. )arna 8=. &uning
ke$oklatan
8'. @oklat
pekat
8N. &eluhan 8+. -idak ada 86. &onstipasi,nyeri pada perut
kuadran kanan
ba#ah
8H. 6enggun
aan obat
pen$ahar
8>. -idak ada 8. -idak ada
8-.
b. 5liminasi rine
8. &eteranga
n
8J. ebelum
akit
8). elama
akit
8K. rekuensi 8G. %;
kali
8/16/2019 MK Apendisitis (Revisi 1)
20/35
20
lebih menyengat
*?. )arna
*&. ?ernih
*=. 6ekat
seperti the
*'. 6erasaan
setelah BA& *N. =ega *+. =ega
*6. &eluhan
*H. -idak ada
*>. ?umlah
urine sedikit,
#arna pekat, dan
bau menyengat
*. -otal
6roduksi rine
(per hari!
*-. E 1100 I 1300 $$
8/16/2019 MK Apendisitis (Revisi 1)
21/35
21
">. &lien mengatakan, Paya merasa malu dengan perutnya
yang terlihat bun$it yang men$olok ini.Q
d. 6eran 2iri
". &lien mengatakan, Pelama saya sakit, saya tidak bisa
melakukan aktivitas sehari I hari sebagai nenek bagi $u$u I
$u$u saya.Q
e. "dentitas 2iri
"-. &lien mengatakan, Paya menyadari bah#a saya adalah
perempuan, dan saya sudah menikah, sudah mempunyai anak
dan $u$u.Q
:. 6ola eksual dan eksualitas
". &lien sudah mengalami menopause dan sudah pernah
dilakukan histerektomi (pengangkatan rahim!.
. 6ola 6eran dan *ubungan
"J. *ubungan klien dengan keluarga harmonis. elain itu
dengan masyarakat juga baik.
10. 6ola manajemen dan &oping tres
"). elama sakit klien sering mengalami ke$emasan akibat
penyakitnya, klien takut jika harus dilakukan operasi. &eluarga pun
selalu mendukungnya agar $epat sembuh.
11. istem Nilai dan &eyakinan
"K. &lien selalu menjalankan sholat % #aktu. &arena tidak ada
halangan untuk menjalankan ibadah sholat.
"G.
3! 65'5>"&AAN ""&
1. &eadaan < 6enampilan mum
a. &esadaran @omposmentis
b. -anda I -anda Jital
-ekanan darah 130
8/16/2019 MK Apendisitis (Revisi 1)
22/35
22
>> % kalieflek terhadap $ahaya E
8/16/2019 MK Apendisitis (Revisi 1)
23/35
23
f. 8enitalia tidak ada kelainan
g. Anus, >ektum tidak ada kelainan
h. 5kstremitas &ekuatan +tot kanan dan &iri
?'.
%
?N.
%
?+.
%
?6.
%
6erabaan Akral hangat
5dema pitting
i. "ntegumen
?H. &ulit bersih, #arna putih, tidak ada lesi.
?>.
9! 65'5>"&AAN 65NN?AN8
a. 6emeriksaan =aboratorium
leukosit ,; 4 103
8/16/2019 MK Apendisitis (Revisi 1)
24/35
24
?K.
No
?G. *ari<
-anggal
< ?am
?L. 2ata okus &A. 'a
salah
&B. 5ti
ologi
&@. 2i
agnosa
&epera
#atan
&2.
1
&5. ?um
7at< 13
'aret
01%<
1.90
)"B
&.2
&8. &lien
mengeluh nyeri
pada perut
bagian kuadran
kanan ba#ah
selama ;
minggu. Nyeri berselang.
&*. 6 Nyeri
bertambah saat
berjalan,
mengedan,
bernapas dalam,
dan saat perut
ditekan
&". H Nyeri seperti
ditusuk tusuk
&?.> Nyeri pada
perut bagian
kuadran kanan
ba#ah
&&. kala
Nyeri dari 10
&=. - Nyeri
menetap
&'. 2+ &N. &lien tampak
membungkuk
dan memegangi
perutnya.
-ekanan darah
130 %
&6.Nyeri
Akut
&H. Ag
en
$edera
biologi
s
(Apen
disitis!
&>. Ny
eri
akut
berhub
ungan
dengan
agen
$edera biologi
s
(Apen
disitis!
8/16/2019 MK Apendisitis (Revisi 1)
25/35
25
kali
8/16/2019 MK Apendisitis (Revisi 1)
26/35
26
Berat badan ;0
kg, "'- 1,%
kg. 6ro
gnosis
penyak
it
karena
pembe
dahan
=.Ansiet
as
berhub
ungan
dengan
6rogno
sis
penyak
it
karena
pembe
dahan
=-.
=. 2"A8N+A &565>A)A-AN
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen $edera biologis (Apendisitis!
. &ekurangan volume $airan berhubungan dengan kegagalan mekanisme
regulasi (mekanisme kerja peristalti$ usus menurun3. &etidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan fa$tor biologis dan ketidakmampuan men$erna makanan
9. Ansietas berhubungan dengan 6rognosis penyakit karena pembedahan
=J.
=). 65>5N@ANAAN &565>A)A-AN
8/16/2019 MK Apendisitis (Revisi 1)
27/35
27
=L. No
'A. *
ari<
-ang
gal<
?am
'B. 2iagnosa&epera#atan
'@. -ujuan dan
&riteria *asil
(N+@!
'2. "ntervensi(N"@!
'5.-td
'.
1
'8. ?
um7a
t<
'*. 3
1
'are
t01%<
1.9%
)"B
(6re
+per
asi!
'".Nyeri akut
berhubungan
dengan agen
$edera biologis
(apendisitis!
'?.
'&. etelah
dilakukan
tindakan
kepera#atan
selama 349 jam
pasien dapat
mengontrol nyeridengan kriteria
hasil
ML. Pain control :
• 6asien melaporkan
nyeri sudah
terkontrol.
• 6asien mengatakan
nyeri berkurang
menjadi skala ;• 'enggunakan
analgetik sesuai
kebutuhan.
• 'enggunakan metode
non analgetik untuk
mengurangi nyeri
• -idak mengalami
gangguan tidur.
MM. Pain
manageme
nt :
° =akukan
pengkajian
nyeri,
se$arakomprhensi
f meliputi
lokasi,
keparahan.
° +bservasi
ketidaknya
manan non
verbal
°8unakan
pendekatan
yang positif
terhadap
pasien,
hadir dekat
pasien
untuk
memenuhi
kebutuhan
rasa
nyamannya
dengan
$ara
masase,
perubahan
posisi,
berikan
pera#atan
yang tidak
'+.
8/16/2019 MK Apendisitis (Revisi 1)
28/35
28
terburu
buru.
° &endalikan
fa$tor
lingkungan
yang dapat
mempengar
uhi respon
pasien
terhadap
ketidaknya
manan.° Anjurkan
pasien
untuk
istirahat
dan
menggunak
an tenkik
relaksai
saat nyeri.° &olaborasi
medis
dalam
pemberian
analgesi$.
'N.
'6.
'H. ?
um7a
t<
'>. 3
1
'are
t
01%<
1.%0
)"B
(6re
+per
asi!
'. &ekurangan
volume $airan
berhubungan
dengan
kegagalan
mekanisme
regulasi
(mekanisme
kerja peristalti$
usus menurun
'-.
'. eteleah
dilakukan
tindakan
kepera#atan
selama 349 jam
keseimbangan
$airan pasien
normal dengan
indikator
MV. Fluid
balance :
-ekanan darah
dalam rentang
M. Fluid
manageme
nt :
° 6ertahanka
n $atatan
intake dan
output yang
akurat.
° 'onitor
vital sign
dan status
hidrasi.
° 'onitor
'K.
8/16/2019 MK Apendisitis (Revisi 1)
29/35
29
diharapkan
&eseimbangan
"ntake dan outputdalam 9 jam
-idak ada haus
yang abnormal
tatus hidrasi
kulit kembali
normal
'embran
mukosa basah
rine output
normal
status
nutrisi
° A#asi nilai
laboratoriu
m, seperti
*b
8/16/2019 MK Apendisitis (Revisi 1)
30/35
30
men$egah
konstipasi
° &olaborasi
dengan ahli
giDi untuk
menentuka
n jumlah
kalori dan
nutrisi yang
dibutuhkan
pasien.
!#. !utriti
on
Monitoring
:
'onitor
kalori dan
intake
nutrisi
'onitor mual dan
muntah
8/16/2019 MK Apendisitis (Revisi 1)
31/35
31
N".
9
N?. ?um7
at<
N&. 3
1
'are
t
01%<
1;.00
)"B
(6re
+per
asi!
N=. Ansietas
berhubungan
dengan
6rognosis
penyakit karena
pembedahan
N'.
NN. etelah
dilakukan
tindakan
kepera#atan
selama 149 jam
pasien dapat
mengontrol $emas
dengan indi$ator
!$. %n&iety self
control :
'enyingkirkan
tanda ke$emasan -idak ada
menifestasi
perilaku
ke$emasan
!P. %n&i
ety reduction :
° Berikan
informasi
mengenai
informasi
mengenai
diagnosis,
tindakan,
prognosis.
° Bi$arakan
denganklien
mengenai
apa yang
akan
dikerjakan.
° 8unakan
pendekatan
yang
tenanguntuk
meyakinka
n klien.
° 'otivasi
keluarga
untuk
selalu
menemani
klien° =akukan
pen$u$ian
tangan
yang baik
dan
pera#atan
luka
asepti$.
° +bservasi
NH.
8/16/2019 MK Apendisitis (Revisi 1)
32/35
32
tandatanda
vital dan
tandatanda
infeksi.
° Berikan
antibioti$
sesuai
indikasi.
N>.
N.
N-.
N. NJ.
N).
NK.
NG.
NL.
+A.
+B.
+@.
+2.
+5.
+.+8.
+*.
+".
+?.
+&.
+=.
+'.
+N.
8/16/2019 MK Apendisitis (Revisi 1)
33/35
99. BAB I:
9P. PENUTUP
A. *es$m!ulan
9;. Apendisitis adalah inflamasi apendiks vermiformis yang
disebabkan oleh obstruksi akibat infeksi, striktur, massa fekal, benda asing
atau tumor. Apendisitis dapat mengenai semua kelompok usia, tetapi paling
umum pada pria 10 sampai 30 tahun. Gang disebabkan antara lain Benda
asing, Neuplasma, lserasi mukosa, 'assa feses, triktur, Barium
mealinfeksi virus. 2an penanganannya yang paling utama adalah denganoperasi atau disebut dengan apendiktomi.
+>.
B. "aran
+. ntuk men$egah terjadinya apendisitis disarankan menjaga
pola hidup sehat dan tidak makan makanan se$ara sembarangan, untuk
men$egah kemungkinan terkena infeksi bakteri ataupun virus pada system
pen$ernaan.
9T.
9U.
9:.
9+.
9.
PA.
PB.
P?.
PD.
PE.
P@.
33
8/16/2019 MK Apendisitis (Revisi 1)
34/35
P.
34
8/16/2019 MK Apendisitis (Revisi 1)
35/35
PH. DA@TAR PU"TA*A
6".
6?. Bule$h$k, 8loria '. 013. !ursing 'ntervention (lassification )!'(*+ ,i&th "dition. 'issouri 5lsevier 'osby
6&.
6=. *erdman, -. *eather. 01. !ursing -iagnoses -efinition and
(lassification /01/02. +4ford )ileyBla$k#ell
6'.
6N. 'ansjoer, A. (001!. 3apita ,elekta 3edokteran. ?akarta 'edia
Aes$ulapius &"
6+.
66. 'oorhead, ue et.al. 013. !ursing $utcomes (lassification )!$(*+ Fifth
"dition. 'issouri 5lsevier 'osby
6H.6>. Nettina, andra '. 00. Pedoman Praktik 3epera4atan. ?akarta 58@
P,.
6-. Nugroho, -aufan. 011. %suhan 3epera4atan Maternitas+ %nak+ 5edah+
Penyakit -alam. Gogyakarta Nuha 'edika
6.
6J. meltDer, .@., dan B.8. Bare. 00. 3epera4atan Medikal bedah 5runner
6 ,uddarth. 5disi :. Jolume 3. ?akarta 58@
6).
6K. )illiams, =inda ., and 6aula 2. *opper. 003. 7nderstanding Medical
,urgical !ursing . . A. 2avid @ompany
6G.
6L.
HA.
HB.
H@.
H2.
H5.
H.
H8.
H*.
H".
QJ.
Top Related