Depigmentasi Ok

19
MAKALAH DEPIGMENTASI DISUSUN OLEH: Wyndi Novianti Kurnianto 07//KG/8218 Shoimah Alfa Makmur 07/KG/8228 Nirwana Laksmita Murti 07/KG/8246 FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

Transcript of Depigmentasi Ok

Page 1: Depigmentasi Ok

MAKALAH

DEPIGMENTASI

DISUSUN OLEH:

Wyndi Novianti Kurnianto 07//KG/8218

Shoimah Alfa Makmur 07/KG/8228

Nirwana Laksmita Murti 07/KG/8246

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA

2013

Page 2: Depigmentasi Ok

PENDAHULUAN

Gingiva atau yang biasa dikenal dengan gusi adalah membran mukosa

yang melekat erat pada periosteum tulang rahang atas dan rahang bawah.

(Junqueira & Carneiro, 2003). Gingiva yang sehat memiliki gambaran klinis

dengan warna merah muda, memiliki konsistensi yang kenyal, resilien dan

melekat erat pada tulang dibawahnya dan tekstur permukaannya terlihat stippling

di gingiva cekat (Fedi dkk., 2000).

Warna gingiva bervariasi tergantung dari jumlah pigmen melanin pada

epithelium, derajat keratinisasi epithelium dan vaskularisasinya serta sifat fibrosa

dari jaringan ikat di bawahnya. Pada bangsa Kaukasia pigmentasi umumnya

minimal, pada bangsa Afrika atau Asia daerah pigmentasi kecoklatan atau hitam

kebiruan terlihat menutupi sebagian besar gingival. Pada bangsa Mediterania

kadang-kadang terlihat adanya bercak pigmentasi, hal inilah yang sering disebut

pigmentasi fisiologis yang dimanifestasikan sebagai multifokal atau pigmentasi

melanin yang difus dengan jumlah yang beragam dalam suatu kelompok etnik tertentu.

Pigmentasi dapat terjadi pada semua ras dan berbagai umur dan juga

tidak mempunyai perbedaan dengan jenis kelamin laki-laki atau

perempuan. Pigmentasi ini bisa terjadi secara normal, misalnya karena

faktor genetik.

Keluhan terhadap warna gingiva yang hitam menjadikan adanya suatu

tindakan perawatan periodontal sebagai salah satu solusi untuk problem estetik

yang banyak dikeluhkan oleh masyarakat, dan ternyata penampakan klinis gingiva

Page 3: Depigmentasi Ok

sangat menunjang penampilan estetik seseorang (Reddy, 2003). Berdasarkan

penelitian Mokeem (2006) serta Humagain (2009) menyatakan bahwa perawatan

hiperpigmentasi gusi terdiri dari berbagai macam cara dan metode yaitu : gingivektomi,

gingivektomi dengan  free gingival autografting, electrosurgery, cryosurgery dan

laser.

Page 4: Depigmentasi Ok

PEMBAHASAN

A. Pigmentasi Gingiva

(3)

Pigmentasi adalah perubahan warna mukosa rongga mulut atau

gusi karena berbagai macam lesi dan kondisi tertentu. Pigmentasi gusi

berhubungan dengan berbagai faktor etiologi endogenous dan exogenous.

Pigmentasi umumnya disebabkan oleh 5 pigmen utama yaitu: melanin,

melanoid, oxyhemoglobin, hemoglobin dan karoten, selain itu pigmen

lainnya bilirubin dan besi. Melanin adalah pigmen warna coklat pada kulit,

gusi dan membran mukosa mulut. Pigmentasi melanin pada gusi lebih

banyak pada individu yang berkulit hitam.

Pigmentasi gingiva disebabkan karena melanin yan merupakan

pigmen dasar dari warna jaringan. Pigmentasi melanin gingiva terjadi di

semua ras (Sanjeevini, 2012). Hiperpigmentasi gingiva pada beberapa

populasi nampak sebagai faktor genetic dan lebih dikenal dengan sebutan

rasial pigmentasi (Roshna, 2005). Pigmentasi melanin oral diperkirakan

Page 5: Depigmentasi Ok

karena multifaktorial, baik fisiologis atau patologis dan dapat disebabkan

faktor lokal maupun sistemik.(Sanjeevini, 2012) Keadaan sistemik seperti

gangguan endokrin, Albright’s syndrome, malignant melanoma, terapi anti

malaria, Peutz Jeghers syndrome, trauma, hemachromatosis, penyakit

paru-paru kronis dan ras atau etnik telah diketahui menjadi penyebab

pigmentasi melanin pada rongga mulut. Manifestasi klinis dari pigmentasi

fisiologis pada mukosa oral yakni sebagai pigmentasi melanin yang difus

dengan jumlah yang berbeda pada kelompok etnis (Cicek,2003).

Estetik menjadi suatu aspek penting dalam kedokteran gigi,

termasuk warna gusi yang mempunyai peranan penting dalam memperoleh

kesan estetik secara menyeluruh. Pada umumnya hiperpigmentasi gusi

tidak menimbulkan masalah medis tetapi pasien sering mengeluh tentang

warna gusi coklat atau hitam yang dianggap mengganggu penampilan.

Pigmentasi gingiva dapat diklasifikasikan menjadi : 0- tidak ada

pigmentasi, 1- terdapat pigmentasi soliter pada papilla gingiva tanpa

perluasan unit tetangga, 2- pembentukan ribbon kontinu meluas dari unit

soliter sebelahnya (Hanioka, 2005).

Page 6: Depigmentasi Ok

B. Depigmentasi Gingiva

Depigmentasi gingiva merupakan prosedur bedah plastik periodontal

dimana bagian hiperpigmentasi gingiva diambil atau dikurangi dengan

teknik tertentu. Jenis teknik depigmentasi di antaranya dengan teknik kimia,

abrasi dengan bur diamond, gingivektomi, autograft jaringan lunak,

cryosurgery dan laser. Pemilihan teknik untuk depigmentasi gingiva

didasarkan pada pengalaman klinis, keterjangkauan pasien dan preferensi

individu (Prasad, 2009).

Perawatan hiperpigmentasi tersebut setiap teknik memiliki kelebihan

dan kekurangan antara lain :

1. Gingivektomi

Gingivektomi dapat dilakukan untuk perawatan hiperpigmentasi

gingival tetapi prosedur ini dilakukam untuk pasien yang mengalami

resorbsi tulang. Tindakan ini juga menyebabkan ketidaknyamanan dan

rasa sakit yang berlebih serta penyembuhan luka lebih lama. Teknik bedah

dengan menggunakan scalpel sangat dianjurkan dalam pertimbangan

Page 7: Depigmentasi Ok

kendala peralatan yang mungkin tidak sering tersedia di klinik (Almas &

Shadiq, 2002). Namun, operasi bedah dapat menyebabkan rasa tidak

nyaman dan perdarahan selama dan sesudah operasi, sehingga diperlukan

periodontal dressing untuk menutupi lamina propia yang terpapar selama

7-10 hari (Almas & Sadiq, 2002).

2. Bedah konvensional

Perawatan ini dengan mengambil secara bedah untuk deepitelisasi.

Pada perawatan dengan bedah konvensional, ada yang dengan gingival

abrasi menggunakan bur abrasi dan dengan metode scrapping atau

menggosok gingiva dengan scalpel tersebut. Penyembuhan jaringan akan

sedikit lebih lama yakni sekitar 12 minggu.

Sebuah studi kasus menggunakan teknik abrasi dengan bur bulat

dilakukan dengan handpiece kecepatan tinggi dan di bawah semprotan air

pada lapisan epitel dilakukan sampai jaringan ikat nampak. Sebuah bur

bulat # 2 digunakan untuk menggambar outline dari lesi pigmentasi dan

bur bulat # 6 digunakan untuk abrasi. Sisa-sia melanin epitel dihilangkan

secara komplit untuk mencegah terjadinya kemungkinan kekambuhan.

Setelah itu, jaringan ikat ditutupi dengan periodontal pack. Setelah 4

minggu, gingiva menunjukkan gambaran normal dengan warna pink dan

keratinisasi. Pasien merasa puas dengan peningkatan yang

signifikan dalam warna (Kwang-Myung, 2011).

Page 8: Depigmentasi Ok

3. Penggunaan bahan kimia

Bahan kimia yang digunakan biasanya dengan Fenol 90% yang memiliki

efek negatif dapat menimbulkan rasa panas dan sakit pada jaringan lunak mulut.

4. Electro surgery

Bedah elektro (electrosurgery) memiliki keuntungan untuk eksisi

jaringan lunak yang memiliki vaskularisasi tinggi dengan dapat

memberikan efek hemostasis. Namun jika panas yang digunakan terlalu

lama, dapat menyebabkan kerusakan jaringan lunak dan jaringan

periodontal jika digunakan di dekat tulang. Aplikasi yang berkepanjangan

atau berulang dapat menginduksi akumulasi panas dan kerusakan jaringan

yang tidak diinginkan. Kontak dengan periosteum atau tulang alveolar

harus dihindari. Sehingga penggunaan electrosurgery ini membutuhkan

keahlian khusus daripada bedah dengan menggunakan scalpel (Kwang-

Myung, 2011)

5. Laser

Penggunaan laser mencipakan cara yang paling efektif dan efisien

karena tidak menimbulkan efek samping seperti perdarahan, infeksi dan

rasa sakit pasca bedah. Semua macam teknik untuk penatalaksanaan

hiperpigmentasi gingiva tersebut memiliki tujuan yang s am a ya kn i

menc ip t a kan sua tu dep i gmen t a s i g ing iva ,   s e h ingga  dapa t

mencapai pengkoreksian terutama faktor estetiknya.

Page 9: Depigmentasi Ok

Berdasarkan penelitian dari Hariyanti dan Lastianny (2008)

menyatakan bahwa depigmentasi gingiva dengan metode scrapping

memberikan hasil yang lebih optimal dan setelah 1 bulan sudah

menunjukkan penyembuhan total dari gingiva.

Laser CO2 menyebabkan kerusakan minimal pada periosteum dan

tulang alveolar yang dilakukan perawatan serta memiliki karakteristik unik

yang mampu menghilangkan dengan bersih lapisan tipis epitel. Meskipun

penyembuhan luka yang disebabkan karena laser lebih lambat dari

penyembuhan luka lainnya, tetapi luka yang disebabkan karena laser

merupakan reaksi inflamasi yang steril. Pengobatan dengan menggunakan

laser cukup untuk menghilangkan daerah melanotik. Pada penggunaan

laser, perlakuan terhadap gingival dan mukosa tidak perlu dilakukan

dressing, dan reepitelisasi berlangsung selama 2-3 minggu (Almas &

Shadiq, 2002).

6. Cryosurgery

Penggunaan jarum cryo ekspansi gas yang didinginkan sampai -81

º C dan diterapkan pada gingiva berpigmen selama 10 detik. Gingiva

tersebut dicairkan secara spontan dalam waktu 1 menit, dan akan terlihat

nekrosis dalam waktu 1 minggu. Penyembuhan dan keratinisasi

berlangsung dalam waktu 3-4 minggu dan de-pigmentasi dapat dilihat

dalam waktu 20 bulan pasca-bedah. Selain itu penggunaan nitrogen cair

juga telah diuji pada pasien dengan pigmentasi melanin pada gingival.

Nitrogen cair diaplikasikan langsung ke gingival dengan kapas dalam satu

Page 10: Depigmentasi Ok

atau dua kali kunjungan. Cryosurgery memerlukan penggunaan bahan

tambahan, dan kontrol kedalaman yang cukup sulit. Risiko kerusakan

jaringan meningkat perlu dipertimbangkan (Karydis, 2011).

Pembengkakan mungkin dapat timbul setelah dilakukan cryosurgery dan

juga disertai dengan peningkatan kerusakan jaringan. Kontrol kedalaman

sulit, dan durasi optimal pembekuan tidak diketahui, tetapi pembekuan

berkepanjangan kerusakan jaringan meningkat (Almas & Shadiq, 2002).

Depigmentasi dengan laser mencapai hasil yang baik, namun

mereka membutuhkan peralatan yang canggih, menempati besar ruang dan

mahal. Sebuah graft gingiva bebas juga dapat digunakan untuk

menghilangkan daerah berpigmen. Namun, membutuhkan situs bedah

tambahan (situs donor) dan warna pencocokan (Mokeem, 2006).

Modalitas pengobatan, Namun, tidak diterima secara luas atau populer

digunakan. (Prasad, 2009)

Page 11: Depigmentasi Ok
Page 12: Depigmentasi Ok

KESIMPULAN

Depigmentasi gingiva merupakan prosedur bedah plastik periodontal

dimana bagian hiperpigmentasi gingiva diambil atau dikurangi dengan teknik

tertentu. Perawatan depigmentasi gingiva terdiri dari berbagai macam cara dan

metode yaitu : gingivektomi, bedah konvensional, penggunaan bahan kimia, electrosurgery,

cryosurgery dan laser.

Page 13: Depigmentasi Ok

DAFTAR PUSTAKA

Almas Khalid, Fracds, Sadig W,, 2002, Surgical Treatment Of Melanin- Pigmented Gingiva; Anesthetic Approach. IJDR, VOL13, No.2 April-June

Cicek Y., 2003, The Normal and Pathological Pigmentation of Oral Mucous Membrane: A Review. Journal of Contemporary Dental Practice, 4(3): 76-86

Doshi Y., Khandge N., Byakod g. dan PatilP., 2012, Case report : Management of gingival pigmentation with diode laser : is it a predictive tool?, International Journal of Laser Dentistry, 2(1): 29-32

Hanioka T, Tanaka K, Ojima M, Yuuku K., 2005, Association of melanin pigmentation in the gingiva of children with parents who smoke. Pediatric Aug 2005: 116(2):186-90

Karydis A., Bland P., Shiloah J., 2011, Management of Oral Melanin Pigmentation, Journal of the Tennese Dental Association, 92-2

Kwang-Myung Lee, et all, 2011 A Comparison Of Different Gingival Depigmentation Techniques: Ablation by Erbium:Yttrium-Aluminum-Garnet Laser and Abrasion by Rotary Instruments, J Periodontal Implant Science 2011;41:201-207

Prasad SSV, Agrawal N., Reddy NR., 2009, Gingival Depigmentation: A Case Report, People’s Journal of Scientific Research ,Vol.2(2), July

Roshna T. dan Nandakumar K., 2005, Anterior Esthetic Gingival Depigmentation and Crown Lengthening: Report of a Case, The Journal of Contemporary Dental Practice, Volume 6, No. 3

Sanjeevini H., Pudakalkatti P., Soumya B.G.,dan Nayak A., 2012, Gingival De-Pigmentation: Case Reports, World Journal of Medical Pharmaceutical and Biological Sciences, 2(1): 01-04