blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../TUGAS-PERANCANGAN-PROYEK-INDUSTR-fix.docx · Web viewdapat diolah...
Transcript of blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../TUGAS-PERANCANGAN-PROYEK-INDUSTR-fix.docx · Web viewdapat diolah...
TUGAS PERANCANGAN PROYEK INDUSTRI
“PERANCANGAN UKM SIRUP BUAH MANGGIS”
Kelompok 6
Achmad Idris Safi’I 105100301111036
Alfian Prayoga 105100301111040
Gilang Pattangga F 105100301111048
Candra Silvi Arinta 105100303111002
Junia Tri Ardianto 105100300111022
JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2013
BAB I
PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang
Manggis (Garcinia mangostana L.) merupakan salah satu buah yang
memiliki kekhasan dari segi bentuk dan rasa sehingga disebut sebagai “Queen of
Tropical Fruits”. Keunikan dan kekhasan buah manggis menjadi daya tarik
konsumen sehingga menyebabkan permintaan terhadap buah manggis cenderung
meningkat. Potensi dan peluang pengembangan tanaman manggis di Indonesia sangat
besar, baik ditinjau dari potensi lahan, keragaman jenis, maupun dari aspek petani dan
teknologi. Terdapat sekitar 100 jenis tanaman manggis yang tumbuh di Indonesia dari
sekitar 400 jenis yang dijumpai di dunia.
Wilayah pertumbuhan tanaman manggis di Indonesia sangat luas mulai dari
dataran rendah hingga dataran tinggi. Hingga saat ini sekitar 25 kabupaten tercatat
sebagai penghasil dan penyumbang buah manggis untuk ekspor dan pemenuhan
kebutuhan dalam negeri, dan ada beberapa daerah telah mengembangkan manggis
meskipun belum tercatat sebagai penghasil buah manggis. Hal ini menggambarkan
bahwa potensi lahan dan areal masih sangat besar dan dapat dikembangkan sebagai
wilayah atau pusat pengembangan manggis di Indonesia.
Buah manggis terkenal kerana sedap dan enak dimakan langsung. Buah
manggis mengandung kalori dan kadar air yang cukup tinggi. Secara tradisional buah
manggis dapat dimanfaatkan sebagai obat sariawan, wasir dan luka. Manggis atau
mangosteen (Garcinia mangostana L) merupakan tanaman yang hampir seluruh
bagian tanamannya dapat dimanfaatkan, mulai dari daging buah, kulit luar, daun,
batang hingga akar. Selama ini manggis kebanyakan hanya dikonsumsi dalam bentuk
segar tanpa adanya pengolahan terhadap buah manggis, padahal manggis memiliki
banyak memliki manfaat dari segi ekonomi maupun dari segi kesehatan bila diolah
dengan baik.
Manggis sangat bermanfaat untuk kesehatan tubuh karena diketahui
mengandung xanthone sebagai antioksidan, antiproliferativ, antiinflamasi dan
antimikrobial. Sifat antioksidannya melebihi vitamin E dan vitamin C. Sebuah
penelitian di Singapura menunjukan bahwa sifat antioksidan pada buah manggis
jauh lebih efektif bila dibandingkan dengan antioksidan pada rambutan dan durian.
Xanthone tidak ditemui pada buah-buahan lainnya kecuali pada buah manggis, karena
itu manggis di dunia diberikan julukan ”Queen of Fruit” atau si ratu buah (Iswari dan
Sudaryono 2007). Komposisi kandungan yang dimiliki buah manggis dapat dilihat
pada Tabel 1.
Manggis dapat diolah menjadi berbagai macam produk olahan. Menurut
Kastaman (2007) berdasarkan karakteristik buahnya, manggis dapat diolah menjadi
berbagai produk olahan seperti jus atau sari buah, juice xanthone dari buah manggis,
sirup buah, cocktail, kapsul atau tablet xanthone yang bermanfaat untuk kesehatan,
obat anti kanker, suplemen untuk diet, bahan pewarna. Hampir seluruh bagian
tanaman manggis dapat dimanfaatkan untuk dijadikan menjadi berbagai macam
produk seperti produk pangan, bahan kosmetik, bahan bangunan dan bahan kompos.
Tanaman manggis yang sudah tidak produktif dapat menghasilkan kayu yang dapat
digunakan untuk bahan bangunan. Namun hal ini bukan menjadi alternatif utama
mengingat masa produksinya yang sangat lama. Bagian utama dari tanaman manggis
yang memiliki potensi yang besar untuk dijadikan produk olahan yaitu berasal dari
buah manggis yang terdiri dari daging buah,dan kulit buah. Bahan-bahan tersebut
dapat diolah menjadi berbagai produk pangan seperti xanthone, puree, sirup, jeli, selai
dan sebagainya.
Salah satu produk olahan dari buah manggis yang dapat dikembangkan lebih
lanjut adalah pembuatan sirup buah manggis. Dimana pembuatan sirup buah manggis
ini tidak hanya memanfaatkan daging buah itu sendiri namun juga memanfaatkan
kulit bagian dalam buah yang memilki kandungan sangat baik bagi kesehatan. Di
Indonesia sudah banyak produk olahan dari buah manggis yang diolah menjadi jus
kesehatan atau obat-obatan. Pada perkembangan saat ini, terutama dalam sektor
pemasaran produk sirup buah manggis belum banyak kita jumpai peredarannya. Hal
ini dikarenakan adanya keterbatasan bahan baku, dimana buah manggis merupakan
buah musiman. Kemudian selain itu adanya keterbatasan pengetahuan sumber daya
manusia akan manfaat yang terkandung dalam kulit manggis. Pada perkembangan
UKM limbah kulit manggis hanya terbiasa dimanfaatkan menjadi zat pewarna. Oleh
karena itu dengan adanya pengetahuan dan semakin berkembangya teknologi
perusahaan kami berusaha untuk membuat suatu produk baru yang memenfaatkan
limbah tersebut.
Kendala yang sering kita alami dalam pengembangan produk adalah
kurangnya pengetahuan sumber daya manusia khususnya konsumen akan manfaat
lain dari kulit buah manggis dan buah manggis itu sendiri. Sehingga berdampak pada
sulitnya melakukan pemasaran produk tersebut. Oleh karena itu perlu dilakukannya
penyuluhan dan pengenalan produk untuk memberikan pengetahuan akan khasiat dan
nikmatnya sirup manggis.
1.2 Ruang Lingkup
Terdapat banyak produk turunan dari buah manggis mulai dari kulit hingga
bijinya. yang bermanfaat untuk kesehatan, obat anti kanker, suplemen untuk diet,
bahan pewarna. Pohon industri manggis dapat dilihat pada Gambar 1.
Dari gambar 1 tersebut dapat dilihat bahwa buah manggis selain memiliki rasa
buah yang sedap dan enak, keseluruhan bagian-bagian buah dapat juga dimanfaatkan.
Produk sirup yang akan dibuat berasal dari campuran daging buah manggis dan kulit
manggis. Dalam perkembangannya saat ini banyak kita jumpai produk sirup yang
menambahkan berbagi vitamin atau kandungan lain pada produknya. Ditinjau dari
aspek tersebut sirup buah manggis memiliki lebih banyak kandungan alami yang
bermanfaat bagi kesehatan seperti kandungan anti-oksidan, terutama xanthone, tanin,
asam fenolat maupun antosianin. Xanthone merupakan kadar yang tinggi dan
memiliki sifat yang baik dan bermanfaat bagi tubuh, seperti anti-peradangan, anti-
diabetes, anti-kanker, anti-bakteri, anti-jamur, anti-plasmodial, dan mampu
meningkatkan kekebalan tubuh, epatoprotektif. Tanin, senyawa lain yang terkandung
dalam kulit buah Manggis, memiliki aktifitas antioksidan yang mampu menghambat
enzim seperti DNA topoisomerase, anti-diare, hemostatik, anti-hemoroid, dan juga
menghambat pertumbuhan tumor.
1.3 Tujuan
Produk sirup buah manggis diharapkan dapat diterima dan diminati konsumen
bukan hanya sebagai minuman kesehatan namun juga sebagai minuman sehari-hari.
Selain itu diharapkan dapat menjadi produk unggulan dalam industri minuman.
Tujuan lainnya yaitu dapat menguasai pasar saat ini dan mendapat profit yang
diinginkan.
BAB II
KONSEP PRODUK
2.1 Karakteristik Produk
Produk sirup buah manggis yang dihasilkan memiliki karakteristik yang dapat
diamati seperi fisik, kimia dan organoleptiknya. Pada produk sirup buah manggis ini
secara fisik yang dipasarkan ke konsumen dalam bentuk cair namun karena pada
proses pembuatan sirup ini dilakukan penambahan gula yang banyak pada sirup ini
sehingga dihasilkan larutan yang agak kental. Oleh karena itu untuk
mengkonsumsinya perlu pengenceran dengan air. Warna sirup yang dihasilkan yaitu
warna merah marun yang berasal dari ekstrak kulit buah manggis. Sirup ini dapat
dijadikan sebagai minuman sehat dan bergizi, karena mengandung xanthone yang
tinggi.
Xanthone yang terkandung pada sirup ini merupakan senyawa organik dengan
rumus molekul dasar C13H8O2. Turunan senyawa xanthone banyak terdapat di alam
dan berdasarkan penelitian telah terbukti memiliki aktivitas antioksidan. Xanthone
sendiri berfungsi sebagai antioksidan, antiproliferativ, antiinflamasi dan
antimikrobial. Sifat antioksidannya dalam kulit manggis melebihi vitamin E dan
vitamin C. Pada dasarnya buah manggis itu sendiri memiliki beberapa komponen, dan
komponen terbesar dari buah manggis adalah air, yaitu 83%. Kalori yang dihasilkan
oleh 100 gram buah manggis dapat dimakan adalah 63%, yang sebagian besar berasal
dari karbohidrat yang dikandungnya. Komponen protein dan lemak yang dikandung
sangat kecil, demikian pula kandungan vitaminnya. Buah manggis tidak mengandung
vitamin A, tetapi mengandung vitamin B1 dan vitamin C. Oleh karena itu, buah ini
tidak dapat dijadikan sumber vitamin yang potensial.
Secara organoleptik sirup manggis ini mempunyai rasa khas dimana manis
yang dihasilkan selain dari rasa manggis itu sendiri juga dibantu oleh gula sehingga
didapatkan rasa manis yang khas. Pada aroma pada sirup ini dihasilkan rasa alami
buah manggis meskipun sudah melalui beberapa proses tidak menghilangkan rasa
alami dari buah manggis. Pada tekstur maupun kekeruhan pada sirup buah manggis
ini tampak pekat namun bening hal ini dikarenakan warna yang dihasilkan dari proses
pembuatan sirup manggis ini berwarna merah marun. Hal ini dikarenakan
penambahan gula pada pembuatan sirup manggis ini sehingga viskositasnya menjadi
agak tinggi.
Produk sirup buah manggis ini memiliki keunikan dimana pada produk sirup
ini akan menggunakan satu macam kemasan saja. Kemasan yang digunakan adalah
kemasan botol ukuran 350ml. Hal ini selain mempengaruhi daya simpan dari sirup itu
sendiri juga menyangkut mengenai aspek pemasaran dimana pada kemasan sachet
digunakan untuk sekali pakai sehingga praktis untuk digunakan dengan takaran untuk
1 porsi, adapun pada botol gelas hal ini dikarenakan botol gelas mampu mencegah
kontaminasi daru produk memiliki daya simpan yang baik serta masyarakat mampu
melihat warna dari sirup itu sendiri sehingga selain rasa warna dari sirup dapat
menentukan minat dari pembeli itu sendiri.
Kemasan produk sirup buah manggis yang akan digunakan memiliki desain
kemasan yang bebeda dari produk sirup yang sudah ada. Hal ini dikarenakan untuk
lebih mempermudah konsumen dalam mengenali produk dan menarik minat
konsumen. Berikut adalah contoh kemasan botol untuk sirup buah manggis.
Pada produk sirup ini memiliki beberapa keunggulan dimana diantaranya
memiliki kandungan vitamin yang tinggi hal ini ditunjang dari buah manggis yang
kaya akan vitamin terutama xantone yang memiliki zat antioksidan. Selain itu pada
sirup ini memiliki masa simpan yang lama karena pada prosesnya melalui
serangkaian proses sterilisasi sehingga bakteri pathogen yang dapat merusak masa
simpan bisa hilang. Kemudian dari segi rasa, sirup ini memiliki rasa yang khas
dimana rasa buah asli Indonesia. Dimana kebanyakan sirup di pasaran menggunakan
rasa dari buah impor, sehingga menjadi salah satu keunggulan dari sirup ini.
Kemudian pada kemasan ada yang dikemas dalam sachet hal ini bertujuan agar
konsumen praktis dalam menggunakan dan mengkonsumsi sirup sesuai takaran
sehingga dihasilkan rasa yang pas saat disajikan.
Namun selain keunggulan yang ditampilkan ada juga kelemahan yang tampak
dari produk ini antara lain dimana produk ini membutuhkan bahan baku yang tidak
sedikit apalagi bahan baku yang digunakan yaitu manggis merupakan buah musiman.
Selain itu dari aspek pasar masih belum ditemui sirup manggis hal ini karena terutup
oleh market leader sirup sirup ternama yang menggunakan buah-buah impor.
BAB III
PASAR DAN PEMASARAN
3.1 STP (Segmenting, Targeting, Positioning)
Produk sirup buah manggis dapat dikatakan merupakan suatu produk baru
yang ada dipasaran. Produk olahan buah manggis ini dapat ditemui dalam bentuk
minuman jus kesehatan yaitu jus kulit manggis. Berbeda dengan produk sirup buah
manggis, produk ini merupakan minuman yang dapat disajikan untuk dijadikan
minuman segar atau saat santai dan berkumpul keluarga serta dapat juga digunakan
sebagai minuman hangat.
Perusahaan memiliki segmen pasar dan target pasar yang ingin dicapai.tujuan
dari segmentasi pasar ini adalah untuk menjadikan produk sirup manggis sebagai
minuman favorit di masyarakat dan minuman yang paling diminati. Produk ini
diutamakan pada segmen pasar yaitu kalangan remaja hingga dewasa. Namun tidak
menutup kemungkinan seluruh lapisan masyarakat juga dapat menikmati produk
sirup buah manggis ini, karena produk sirup ini aman untuk dikonsumsi siapa saja
dan setiap hari. Ditinjau dari kandungan buah manggis itu sendiri, diharapkan produk
sirup ini dapat memiliki tempat sebagai varian sirup yang telah ada dipasaran saat ini.
Adanya produk sirup buah manggis ini dipasaran diharapkan dapat menguasai
pasar minuman saat ini. Adanya keunggulan yang dimiliki oleh produk ini,
diharapkan mampu mendongkrak minat konsumen untuk mencoba produk ini. Selain
itu dapat diketahui juga masih sedikitnya produk sirup buah manggis yang ada
dipasaran saat ini. Dengan adanya kesempatan ini dan melihat peluang yang ada tidak
menutup kemungkinan target tersebut dapat dicapai.
Akan tetapi, produk ini masih terbilang baru dipasaran dan masyarakat maka
perlu adanya suatu tahap pengenalan atau promosi untuk menarik minat konsumen.
Kegiatan promosi ini merupakan salah satu langkah untuk dapat mengenalkan produk
terhadap konsumen. Strategi promosi ini penting untuk perusahaan untuk dapat
memikat minat konsumen agar memilih produk yang ditawarkan.
Produk sirup manggis ini merupakan produk pengembangn dari produk yang
sudah ada. Posisi produk kami adalah sebagai follower. Namun produk kami ini
memiliki pengembangan lain dimana produk kami ini merupakan pengembangan dari
jus kesehatan yang ada saat ini dipasaran. Adanya pengembangan produk ini
diharapkan membawa dampak positif bagi perusahaan karena dapat menarik minat
konsumen agar lebih menyukai produk ini. Selain tujuan untuk memikat minat
konsumen, perusahaan juga ingin lebih meningkatkan inovasi produk sehingga dapat
menguasai pasar yang telah ada.
3.2 Potensi Pasar
Buah manggis memiliki potensi yang sangat baik untuk dapat dikembangkan
menjadi suatu produk olahan karena kandungan yang dimilikinya. Namun, sebagian
besar masyarakat mengkonsumsi buah manggis dalam keadaan segar dan kulit serta
bagian buah tidak dimanfaatkan kembali. Banyak masyarakat masih belum tahu
khasiat yang dimiliki buah manggis. Oleh karena itu dengan adanya produk olahan
dari buah manggis diharapkan mampu memberikan pengetahuan akan manfaat buah
manggis dan memberi kemudahan dalam memperoleh khasiat yang terkandung.
Potensi dan peluang pengembangan tanaman manggis di Indonesia sangat
besar, baik ditinjau dari potensi lahan, keragaman jenis, maupun dari aspek petani dan
teknologi. Adanya potensi tersebut saat ini Indonesia mampu melakukan kegiatan
ekspor buah manggis secara kontinyu. Hal ini disebabkan adanya perbedaan awal dan
masa panen masing-masing sentra buah manggis. Data produksi buah manggis di
Indonesia dapat dilihat pada Tabel 1.
Selain konsumsi dalam negeri, saat ini telah berkembang produk olahan yang
berasal dari luar negeri. Pada pasaran internasional dapat dijumpai beberapa produk
olahan dari buah manggis yang dijadikan produk kesehataan. Harga produk olahan
dibanding dengan produk segar lebih tinggi produk olahan. Hal ini dapat dilihat pada
tabel harga yang ada dipasaran internasional berdasarkan data produk olahan manggis
yang diperjual belikan di pasaran internasional dapat diketahui bahwa buah manggis
yang dijual dalam bentuk segar harganya di bawah produk olahannya. Sebagai
gambaran harga produk olahan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.
3.3 Strategi Pemasaran
Product
Produk sirup buah manggis adalah minuman cair dengan tingkat
kekentalan tinggi dan memiliki rasa yang manis. Secara penyajian sirup ini
perlu ditambahakan air untuk kemudian dinikmati sebagai minuman. Produk
ini menggunakan kulitas buah yang sesuai dengan standart yang telah
ditetapkan. Untuk melindungi kepentingan konsumen dan meningkatkan daya
saing dalam hal mutu yaitu menerapkan standar buah manggis. Mutu buah
yang digunakan yaitu mutu super dimana mutu buah ini baik dari segi rasa
dan kualitas merupakan buah yang sangat baik untuk diolah, sehingga kualitas
produk yang dihasilkan juga baik. Standar mutu buah manggis tercantum
dalam Standar Nasional Indonesia SNI 01 – 3211 – 1992.
Price
Harga untuk produk sirup manggis kurang lebih sesuai dengan harga
pasaran sirup yang telah ada dipasaran saat ini. Kisaran harga buah ini
didasarkan pada proses yang dilakukan untuk memproduksi sirup manggis.
Dari analisa yang telah dilakukan oleh perusahaan harga sirup buah manggis
yaitu pada kisaran harga Rp 15.000,00 sampai harga Rp 18.000,00.
Place
Pemilihan lokasi yang sesuai baik untuk pemasaran dan produksi adalah
berdekatan dengan bahan baku. Untuk wilayah pemasaran dilakukan pada
supermarket, kemudian juga pada pasar tradisional dan akan dilakukan juga
pemasaran dengan menggunakan outlet. Pemasaran dengan outlet ini
diharapkan akan memberikan suatu kenyamanan bagi pelanggan dimana
produk juga akan bisa dipesan dan sekaligus disajikan.
Promotion
Promosi-promosi produk dilakukan dengan menggunakan media
cetak, audio atau juga visual. Misalnya menggunakan brosur, iklan tv dll.
Ataupun juga dapat dilakukan promosi melalui online marketing dan offline
marketing. Selain dengan promosi dalam medi-media, perusahaan juga akan
melakukan promosi dengan memberikan penurunan harga pada
produk.kemudian dengan menawarkan produk dengan sistem buy one get two.
Promosi-promosi ini diharapkan dapat menarik minat konsumen untuk
membeli produk siru manggis.
BAB IV
ASPEK TEKNIS DAN TEKNOLOGIS
4.1 Penentuan Lokasi Industri
Perusahaan dikatakan merupakan perusahaan yang baik adalah perusahaan yang
memiliki lokasi yang baik dan strategis. Pemilihan lokasi pabrik membutuhkan pertimbangan yang hati-hati. Keputusan lokasi sering bergantung pada tipe bisnis, dimana keputusan lokasi industri, strategi yang digunakan biasanya adalah strategi untuk meminimalkan biaya. Pemilihan lokasi pabrik dipengaruhi oleh beberapa faktor. Sebagai perusahaan yang berkembang dalam industry makanan pemilihan lokasi harus sesuai dan tepat. Faktor-faktor yang mempengaruhi antara lain jarak bahan baku, jarak dengan pasar, SDM, infrastruktur dan lain-lain.
Pada pemilihan lokasi perusahaan sirup buah manggis ini lokasi yang dipilih adalah berada didaerah Tasikmalaya, Jawa barat. Pemilihan lokasi ini berdasarkan adanya faktor kedekatan dengan bahan baku. Hal ini dikarenakan daerah Tasikmalaya merupakan daerah penghasil buah manggis terbesar di Indonesia. Adanya hasil yang melimpah maka akan menunjang proses produksi sirup buah manggis. Selain dari factor kedekatan bahan baku ada hal lain yang menunjang untuk memilih lokasi di daerah tersebut ditinjau dari letak geografisnya terletak antara 7°02'29" - 7°49'08" Lintang Selatan dan
107°54'10" - 108°26'42" Bujur Timur.
Selain itu secara administratif Kabupaten Tasikmalaya memiliki batas wilayah
sebagai berikut sebelah utara berbatasan dengan Kota Tasikmalaya, dan Kab. Ciamis,
sebelah selatan berbatasan dengan Samudera Hindia, sebelah barat berbatasan dengan
Kabupaten Garut dan sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Ciamis. Sebagian
besar wilayah Kabupaten Tasikmalaya merupakan daerah perbukitan, khususnya di
daerah timur Kabupaten. Beberapa berupa pegunungan, seperti yang terlihat di bagian
barat laut dimana pegunungan Galunggung berada. Hanya 13.05% bagian dari
Kabupaten yang terletak di dataran rendah dengan ketinggian dari nol hingga 200
meter. Sementara ketinggian rata-rata dari Kabupaten ini adalah 200 hingga 500
meter. Sisanya menjulang hingga ketinggian puncak Gunung Galunggung 2,168
meter.
Melihat potensi daerah tersebut yang memiliki lingkup kawasan yang memiliki
tanah subur, pemilihan lokasi perusahaan di daerah tersebut dapat memberikan suatu
dampak positif bagi perusahaan. Selain itu dengan adanya sentra penghasil buah
manggis di daerah Tasikmalaya dapat mempermudah akses dalam pemenuhan bahan
baku. Dengan kemudahan akses mendapatkan bahan baku maka perlu adanya
ketersediaan infrastruktur dalam perusahaan. Ketersediaan infrastruktur yang
memadai akan menunjang produksi suatu perusahaan. Infrastruktur yang dapat
diperoleh antara lain akses transportasi jalan dari sentra penghsil bahan baku menuju
ke gudang penyimpanan bahan baku, kemudian lokasi produksi yang mudah untuk
dijangkau. Serta penempatan dari mesin yang digunakan diatur sesuai urutan proses
dan diatur berdekatan untuk mengurangi waktu produksi. Infrastruktur lain yang
dibutuhkan adalah ketersediaan air bersih sebagai bahan penunjang dalam produksi
sirup buah manggis. Adanya infrastruktur yang lengkap dan memadai maka proses
produksi sirup buah manggis akan dapat memenuhi target yang diinginkan.
4.2 Perencanaan kapasitas produksi
Suatu perusahaan dalam usaha untuk memenuhi target yang diinginkan maka
pihak manajemen menentukan kapasitas produksi yang harus dipenuhi. Perusahaan
kami memiliki perencanaan kapasitas produksi yaitu 13000 botol sirup buah manggis
dengan kapasitas bahan baku sebesar 5 ton/ hari. Perencanaan kapasitas produksi ini
ditargetkan untuk dapat memenuhi permintaan pasar dan untuk mengenalkan produk
sirup buah manggis. Perusahaan memiliki target pasar semua kalangan masyarakat.
Dengan target tersebut maka kapasitas produksi perusahaan disesuaikan untuk
menjamin tercapainya target tersebut.
Target yang ingin dicapai perusahaan dapat dikelompokkan menjadi tiga
kelompok besar yaitu remaja, dewasa dan orang tua. Produk ini ditujukan bagi semua
kalangan. Dalam pencapaian target tersebut perusahaan juga harus melihat pesaing
yang ada, karena produk ini terbilang produk baru dipasaran. Selain itu perlu
dilakukan berbagai analisis yang mencakup dengan proses produksi antara lain
kecukupan bahan baku, SDM, dan analisis finansial.
Daerah Tasikmalaya sendiri memiliki sumber daya alam yang sangat baik
sekali dan menunjang untuk dijadikan suatu kawasan industri. Daerah ini secara
alami memiliki tanah yang kaya dan subur, dan memberikan kelimpahan sumber daya
air. Kabupaten Tasikmalaya juga berada rendah di rongga lereng gunung, yang
memasok tangkapan curah hujan dan kawasan resapan air lebih banyak. Kelebihan
tersebut didukung oleh iklim tropis hutan hujan di mana Kabupaten Tasikmalaya
mendapatkan hujan deras. Meskipun mendapatkan hujan deras, Kabupaten ini
memiliki temperatur yang sedang. Suhu rata-rata harian Kabupaten Tasikmalaya
bervariasi, berkisar antara 20 ° sampai 34 ° C di daerah dataran rendah dan 18 °
sampai 22 ° C di daerah dataran tinggi.
Selain daerahnya yang memiliki sumber daya alam melimpah, daerah
Tasikmalaya juga memiliki SDM yang sangat potensial untuk dikembangkan. Jumlah
penduduk Kabupaten Tasikmalaya tahun 2009 adalah sebanyak 1.727.320 jiwa yang
tersebar di 39 kecamatan. Dengan kepadatan penduduk sebesar 637 jiwa per Km2.
Jumlah penduduk laki-laki sebanyak 857.948 jiwa dan perempuan sebanyak 869.372
jiwa dengan pertumbuhan penduduknya 1,17%. Tentunya jumlah tersebut bukanlah
jumlah yang sedikit sebagi potensi demografi secara kuantitas.
Adanya sumber daya manusia dan sumber daya alam yang memadai
membuat daerah akan maju dan berkembang. Potensi inilah yang dimanfaatkan untuk
mengembangkan perusahaan menjadi perusahaan yang besar. Selain SDA dan SDM
yang memadai juga ada aspek finansial yang patut diperhitungkan dalam membangun
suatu perusahaan. Ditinjau dengan lingkungan daerah tersebut perekonomian daerah
tasikmalaya dapat terus berkembang baik dari sektor pariwisata, sektor pembangunan
dan sektor lainnya. Tingkat finansial di terjangkau mulai dari biaya UMR pekerja dan
bahan baku serta bahan pendukung lainnya.
4.3 Bahan baku
Sentra produksi buah manggis terbesar di Indonesia adalah Provinsi Jawa
Barat. Salah satu sentra penghasil buah manggis terbesar di Jawa Barat adalah
Tasikmalaya. Selain daerah Tasikmalaya terdapat pula daerah Jawa Barat yang
memiliki sentra penghasil buah manggis yaitu Kabupaten Purwakarta, Subang dan
Bogor. Produksi buah manggis dari keempat kabupaten tersebut memberikan
kontribusi yang besar terhadap produksi buah manggis di Provinsi Jawa Barat.
Adanya hasil yang melimpah membuat pasokan bahan baku manggis dapat dipenuhi.
Dengan kapasitas produksi 13000 botol/hari maka perusahaan membutuhkan pasokan
bahan baku yang banyak. Tiap harinya untuk memenuhi produksi tersebut dibutuhkan
buah manggis sebanyak 5 ton/hari.
Dalam usaha untuk memenuhi kebutuhan perusahaan dalam pembuatan sirup
manggis perlu supplay bahan baku yang tidak hanya berasal dari Tasikmalaya tetapi
juga diluar dari daerah tersebut seperti Bogor, Purwakarta, dan daerah Jawa Timur.
Wilayah tersebut dipilih karena adanya potensi produksi buah manggis yang tinggi.
Selain kapasitas produksinya tinggi juga kualitas buah yang dihasilkan memenuhi
standart dari perusahaan. Kriteria buah yang digunakan harus sesuai dengan yang
diinginkan perusahaan karena perusahaan ingin menjaga mutu kualitas produk
dengan menggunakan buah manggis yang memilki mutu baik.
Balai Penelitian Pohon Buah-buahan Solok merekomendasikan tiga klon
manggis,yaitu:
1) Kelompok besar: panjang daun>20 cm; lebar>10 cm; ketebalan kulit buah>9 mm;
diameter buah>6,5 cm; berat buah>140 gram; buah tiap tandan 1 butir.
2) Kelompok sedang: panjang daun 17-20 cm; lebar 8,5-10 cm; ketebalan kulit buah
6-9 mm; diameter buah 5,5-6,5 cm; berat buah 70-140 gram; buah tiap tandan 1-2
butir.
3) Kelompok kecil: panjang daun<17 cm; lebar<8,5 cm; ketebalan kulit buah<6 mm;
diameter buah<5,5, cm; berat buah<70 gram; buah tiap tandan>2 butir.
Selain itu bahan baku yang digunakan harus memiliki standart.
Berdasarkan SNI 01 – 3211 – 1992 mutu manggis segar dikelompokkan atas 3
jenis mutu, yaitu mutu super, mutu I, mutu II. Adapun klasifikasi dan standar
mutu manggis disajikan pada Tabel 3.
Tabel 3. Persyaratan mutu buah manggis
Bahan baku yang kan digunakan dalam proses produksi sirup buah manggis
adalah buah yang memiliki kulitas 1 atau dengan mutu super. Penggunaan buah
manggis ini dikarenakan perusahaan ingin menghasilkan produk yang memiliki
kualitas yang baik. Hali ini akan menjadi kelebihan produk yang dihasilkan. Sehingga
akan meningkatkan daya saing dan daya beli masyarakat terhadap produk. Selain
dengan kualitas bahan baku yang baik dan memiliki mutu super pengolahan buah
manggis juga dilakukan dengan teknologi yang baik dan sesuai untuk menghindari
terjadinya kegagalan dalam proses produksi. Adanya perencanaan yang baik dari
pihak menajemen perusahaan diharapkan akan dapat membuat produk sirup manggis
lebih berkembang untuk dapat lebih bersaing dipasar yang telah ada.
4.4 Proses Produksi
PETA PROSES OPERASI
Pembuatan sirup buah manggis diawali dengan penyortiran buah manggis
segar. Penyortiran dilakukan untuk memisahkan antara buah manggis yang baik
dengan yang jelek. Buah manggis baik yang dibuat sirup manggis adalah buah
manggis yang tidak busuk dan tidak terkena penyakit. Setelah buah manggis disortir,
lalu dilakukan pencucian buah manggis dengan air bersih. Buah manggis dicuci agar
tidak ada kotoran yang menempel pada buah. Selanjutnya buah manggis dibelah
kulitnya dan dipisahkan antara kulit dan daging buahnya. Setelah didapatkan daging
buahnya maka dilakukan proses selanjutnya yaitu proses blanching.
Proses ini dilakukan selama 3 menit dengan suhu 80oC. Proses blancing ini
bertujuan untuk melunakkan daging buah. Lalu proses selanjutnya adalah pulper atau
penghalusan daging buah manggis sehingga didapatkan buburan buah manggis.
Setelah itu buburan buah manggis disaring. Proses ini dilakukan untuk memisahkan
buburan buah dengan ampas dan kotoran yang ada. Selanjutnya adalah proses mixing
atau pencampuran. Pada proses ini bubur buah yang sudah disaring ditambahkan
bahan– bahan lain. Bahan yang ditambahkan yaitu air sebanyak 50%, ekstrak kulit
manggis sebanyak 20%, gula sebanyak 80% dan maltodekstrin sebanyak 0.1 %.
Semua bahan tersebut dicampur hingga rata lalu setelah tercampur rata, dilakukan
proses selanjutnya yaitu pemasakan sirup buah manggis. Proses pemasakan dilakukan
selama 2 jam untuk mendapatkan kekentalan sirup yang diinginkan. Setelah
dilakukan pemasakan, sirup dipasteurisasi selama 15 detik dengan suhu 71,7- 75oC.
Proses pasteurisasi dilakukan untuk mengurangi bakteri patogen yang merugikan.
Selanjutnya proses pengemasan sirup buah mnggis. Sirup buah manggis ini dikemas
pada botol kaca yang sudah disterilisasi terlebih dahulu sebelum dilakukan pengisian
sirup. Sirup buah manggis dikemas dalam ukuran 650ml untuk tiap botolnya. Setelah
dikemas, ditutup dengan tutup yang sudah disterilkan dan diberi label pada botol,
sirup buah manggis siap untuk dipasarkan.
4.5 Kebutuhan Mesin dan Peralatan
Proses pembuatan sirup buah manggis membutuhkan beberapa alat dan mesin.
Alat dan mesin ini digunakan untuk mempermudah dalam melakukan pengolahan
buah. Namun dalam pemilihan alat harus tepat dengan bahan mentah yang digunakan.
Pemilihan alat dan teknologi yang tepat akan membuat produk yang dihasilkan
memiliki kualitas yang baik. Alat dan mesin yang dibutuhkan seperti alat sortasi,
pasteurisasi, rak, kereta dorong, mesin blanching dan lain-lain. Berikut adalah daftar
alat yang dibutuhkan dalam pembuatan sirup manggis :
No Nama Proses Nama Mesin/Peralatan
Fungsi Kapasitas type
1 Blanching Rotary Drum Steam Blancher
Untuk melunakkan tekstur bahan dan mematikan mikroba.
Kapasitas 1000 - 50.000 PPH Dimensi diameter 1,5m, tinggi 1 m
Batch
2 Penyaringan Mesin Penyaringan (Screner)
Memisahkan bubur manggis dengan air
Kapasitas 600-700 liter/jam
Continou
3 Mixing Mixing Liquid Mencampur bahan menjadi satu
1000L-1500L/30 menitDimensi 2 tanki tinggi 1.75mdiameter : 1,5m
Batch
4 Pemasakan Tangki Pemasak Memasak bahan untuk menjadi produk jadi
2500 liter/2 jam
Batch
5 Pasteurisasi Plate Heat Exchanger
Untuk mensterilkan produk Suhu 71,7-750
C dengan waktu 15 detik
Continou
6 Pengemasan dan penutup botol
AUTOMATIC FILLING MACHINE
Pengisian sirup kedalam botol
50-2000ml2000-3500 bottles/ hour
Continou
7 Labeling label Botol machine
Pemberian label pada botol 20 - 50 bottle/ menit
Continou
Proses sortasi pada buah manggis digunakan belt conveyor. Belt conveyor ini
berfungsi untuk mengalirkan buah untuk disortasi oleh para pekerja. Hasil buah yang
telah disortasi kemudian dilakukan proses pencucian. Proses pencucuian ini
dilakukan dengan alat mesin pencuci kontinou. Mesin ini akan menyeprotkan air dan
buah akan terus berjalan dengan belt conveyor. Kapasitas alat yang digunakan adalah
500kg. dimensi alat yang digunakan memiliki panjang belt 3 meter, lebar 1 meter dan
tinggi 1.5 meter. Kemudian untuk proses pembelahan buah manggis secara manual
menggunakan pisau dan alat penampung buah adalah bak penampungan dengan
kapasitas 20kg.
Pada proses blancing buah manggis digunakan mesin rotary drum steam
blancher. Rotary drum blancher terdiri atas sebuah drum berputar yang secara
substansial ditutup selama operasi untuk meningkatkan efisiensi proses. Mesin ini
berfungsi untuk melunakkan dan mematikan mikroba. Kapasitas mesin ini 1.000
sampai 50.000 PPH dengan dimensi mesin yaitu diameter 1,5 m dan tinggi 1 m.
Mesin ini merupakan type batch dan dibutuhkan satu unit mesin. Pada proses
penyaringan dibutuhkan screner atau mesin penyaring. Mesin ini berfungsi untuk
memisahkan bubur buah manggis dengan kotoran dan ampas buah manggis. Mesin
ini berkapasitas 600- 700 liter/ jam dan dibutuhkan 4 unit mesin untuk proses
penbuatan sirup manggis ini. Mesin screner ini termasuk pada type continou.
Saat proses pencampuran bahan- bahan atau mixing, digunakan mesin mixing
liquid. Kegunaan mesin ini adalah untuk mencampur berbagai bahan agar homogen.
Kapasitas mesin ini sebesar 1.000- 1.500 liter/30 menit, mesin ini memiliki dimensi
tinggi 1,75m dengan diameter 1,5m dan memiliki 2 tangki. Jumlah kebutuhan mesin
sebanyak 3 unit dengan type mesin batch. Pada proses pemasakan menggunakan
mesin tangki pemasakan. Proses ini bertujuan untuk memasak bahan menjadi produk
jadi sehingga didapatkan kekentalan yang sesuai. Mesin ini berkapasitas 2500 liter,
dalam proses pemasakan dibutuhkan waktu 2 jam. Untuk memenuhi kapasitas
produksi maka mesin ini dibutuhkan sebanyak 2 unit, mesin ini merupakan type
mesin batch.
Proses pasteurisasi dilakukan dengan menggunakan alat yang dinamakan plate
heater exchanger dengan suhu 71,5 sampai 750 C dengan waktu 15 detik. Proses
pasteurisasi digunakan untuk menghilangkan bakteri yang ada pada produk sehingga
produk menjadi lebih sehat dan terhindar dari kontaminasi bakteri. Proses
pengemasan dilakukan dengan alat filling otomatis dengan kapasitas 2000-3500
botol. Proses pengemasan ini sirup yang sudah jadi didinginkan terlebih dahulu
kemudian langsung dikemas dalam botol. Setelah dimasukkan dalam pengemas
dilanjutkan dengan proses labeling dan pemberian tutup botol. Setelah itu dikemas
menggunakan kardus dan produk siap didistribusikan.
4.6 Tata letak
Proses produksi pembuatan sirup buah manggis ini memerlukan tata letak
yang sesuai untuk menempatkan alat dan mesin yang digunakan. Dalam penempatan
alat dan mesin diperlukan lokasi yang sesuai dengan besar mesin yang digunakan
serta diperlukan jarak antar mesin. Jarak ini diperlukan agar pekerja tidak kesulitan
dalam bekerja dan dapat dilewati alat bantu angkut. Pengaturan tata letak yang baik
akan memberikan kinerja yang baik pula, karena tidak mengganggu aktifitas pekerja
dalam melakukan kegiatan proses.
Tipe tata letak yang digunakan perusahaan dalam produksi sirup manggis
adalah product layout. Tipe tata letak ini berdasarkan aliran produk, maka mesin dan
fasilitas produksi lainnya akan dapat diatur menurut prinsip “machine after machine”
tidak peduli macam mesin yang digunakan. Pemilihan tipe tata letak ini sesuai dengan
proses produksi yang berurutan dari pembuatan sirup manggis.
Pihak perusahaan memilih tipe tata letak ini berdasarkan pertimbangan
dimana dengan penggunaan tipe layout ini memberikan biaya material handling
rendah, karena disini aktifitas pemindahan bahan menurut jarak yang terpendek. Tiap
unit produksi atau stasiun kerja memerlukan luas area yang minimal, karena disini
tidak diperlukan work-in process storage. Perencanaan dan pengendalian produksi
akan mudah dilaksanakan.
Tipe aliran produk yang digunakan adalah Serpentine or zig-zag – Shaped,
pemilihan pola aliran ini adalah untuk memudahkan pekerja dalam hal pengawasan
proses produksi. Selain itu penggunaan tipe aliran bahan ini dapat meringkas
kebutuhan lahan produksi agar tidak terlalu besar. Lokasi produksi pembuatan sirup
buah manggis dialokasikan berukuran 30x40 meter. Luasan area produksi ini
dipertimbangkan dari berbagai aspek dimana untuk memudahkan pekerja dalam
melakukan proses produksi. Selain itu juga akan meningkatkan kinerja para pegawai.
Berikut adalah aliran proses produksi sirup manggis :