Bahan Olimpiade Astronomi | Bab IVa

download Bahan Olimpiade Astronomi | Bab IVa

of 42

Transcript of Bahan Olimpiade Astronomi | Bab IVa

  • 5/25/2018 Bahan Olimpiade Astronomi | Bab IVa

    1/42

    DND-2006

    Fotometri Bintang

    Keadaan fisis bintang dapat ditelaah baik dari

    spektrumnya maupun dari kuat cahayanya.

    Pengukuran kuat cahaya bintang ini disebut

    juga fotometri bintang.

    http://hubblesite.org/gallery/album/nebula_collection/pr1998011d/http://hubblesite.org/gallery/album/nebula_collection/pr1998011d/http://hubblesite.org/gallery/album/nebula_collection/pr1998011d/http://hubblesite.org/gallery/album/nebula_collection/pr1998011d/http://hubblesite.org/gallery/album/nebula_collection/pr1998011d/http://hubblesite.org/gallery/album/nebula_collection/pr1998011d/http://hubblesite.org/gallery/album/nebula_collection/pr1998011d/http://hubblesite.org/gallery/album/nebula_collection/pr1998011d/
  • 5/25/2018 Bahan Olimpiade Astronomi | Bab IVa

    2/42

    DND - 2006

    Terang suatu bintang dalam astronomi dinyatakandalam satuan magnitudo

    Hipparchus (abad ke-2 SM) membagi terang bintangdalam 6 (enam) kelompok berdasarkan penampakan-

    nya dengan mata telanjang, Bintang paling terang tergolong magnitudo kesatu

    Bintang yang lebih lemah tergolong magnitudokedua

    Dan seterusnya hingga bintang paling lemah yangmasih bisa dilihat dengan mata termasukmagnitudo ke-6

    Terang Bintang

  • 5/25/2018 Bahan Olimpiade Astronomi | Bab IVa

    3/42

    DND - 2006

    Makin terang sebuah bintang, makin kecilmagnitudonya

    magnitudo 1 2 3 4 5 6

  • 5/25/2018 Bahan Olimpiade Astronomi | Bab IVa

    4/42

    DND - 2006

    Dalam tabel bawah ini terdapat data magnitudo dari limabuah bintang. Tentukanlah bintang nomor berapa sajayang bisa diamati di langit malam dengan matatelanjang? Tentukan juga bintang mana yang paling

    terang dan bintang mana yang paling lemah,jelaskanlah.

    No. Magnitudo

    1 6,5

    2 5,23 7,3

    4 -2,5

    5 2,7

    Contoh :

  • 5/25/2018 Bahan Olimpiade Astronomi | Bab IVa

    5/42

    DND - 2006

    John Herschel mendapatkan bahwa

    kepekaan mata dalam menilai terangbintang bersifat logaritmik

    Bintang yang magnitudonya satuternyata 100 kali lebih terang

    daripada bintang yang magnitudo-nya enam

    Berdasarkan kenyataan ini, Pogson(Norman Robert Pogson) pada tahun1856 mendefinisikan skala satuanmagnitudo secara lebih tegas

    John Herschel(1792-1871)

    http://en.wikipedia.org/wiki/Norman_Robert_Pogsonhttp://en.wikipedia.org/wiki/John_Herschelhttp://en.wikipedia.org/wiki/Norman_Robert_Pogsonhttp://en.wikipedia.org/wiki/Norman_Robert_Pogsonhttp://en.wikipedia.org/wiki/Norman_Robert_Pogsonhttp://en.wikipedia.org/wiki/Norman_Robert_Pogsonhttp://en.wikipedia.org/wiki/Norman_Robert_Pogson
  • 5/25/2018 Bahan Olimpiade Astronomi | Bab IVa

    6/42

    DND - 2006

    Skala Pogson didefinisikan sebagai :

    m1m2= - 2,5 log (E1/E2) . . . . . . . . . .(4-1)

    atau. . . . . . . . . . . .(4-2)

    E1/E2= 2,512

    -(m1- m2)

    Tinjau dua bintang :

    m1= magnitudo bintang ke-1m2= magnitudo bintang ke-2

    E1= fluks bintang ke-1

    E2= fluks bintang ke-2

  • 5/25/2018 Bahan Olimpiade Astronomi | Bab IVa

    7/42DND - 2006

    Dengan skala Pogson ini dapat ditunjukkan bahwa

    bintang bermagnitudo 1 adalah 100 kali lebih terangdaripada bintang bermagnitudo 6.

    Jikam1= 1 dan m2= 6, maka dari pers. (4-2),

    = 2,512 = 2,512 = 100-(1 - 6) 5

    E1= 100 E2

    Secara umum rumus Pogson dapat dituliskan :

    m = -2,5 logE+ tetapan . . . . . . . . . (4-3)

    merupakan besaran lain untukmenyatakan fluks bintang yangditerima di bumi per cm2s-1

    E1/E

    2= 2,512

    -(m1- m2)

    Jadi :

  • 5/25/2018 Bahan Olimpiade Astronomi | Bab IVa

    8/42DND - 2006

    Harga tetapan ditentukan dengan mendefinisikan

    suatu titik nol. Awalnya sebagai standar magnitudo digunakanbintang Polaris yang tampak di semuaObservatorium yang berada di belahan langitutara. Bintang Polaris ini diberi magnitudo 2 dan

    magnitudo bintang lainnya dinyatakan relatifterhadap magnitudo bintang polaris

    Tahun 1911, Pickering mendapatkan bahwabintang Polaris, cahayanya berubah-ubah

    (bintang variabel) dan Pickering mengusulkansebagai standar magnitudo digunakan kelompokbintang yang ada di sekitar kutub utara (NorthPolar Sequence)

  • 5/25/2018 Bahan Olimpiade Astronomi | Bab IVa

    9/42DND - 2006

    Cara terbaik untuk mengukur magnitudo adalah

    dengan menggunakan bintang standar yangberada di sekitar bintang yang di amati karenaperbedaan keadaan atmosfer Bumi tidak terlaluberpengaruh dalam pengukuran.

    Pada saat ini telah banyak bintang standar yangbisa digunakan untuk menentukan magnitudosebuah bintang, baik yang berada di langitbelahan utara, maupun di belahan langit selatan.

  • 5/25/2018 Bahan Olimpiade Astronomi | Bab IVa

    10/42DND - 2006

    Magnitudo :

    magnitudo semu magnitudo

    Faktor jarak : m = -2,5 logE+ tetapan

    magnitudo

    semu

    kuat cahaya

    sebenarnya

    . . . . . . (4-4)E=L

    4d2

    merupakan ukuran terang bintang yang

    kita lihat atau terang semu (ada faktorjarak dan penyerapan yang harusdiperhitungkan)

  • 5/25/2018 Bahan Olimpiade Astronomi | Bab IVa

    11/42DND - 2006

    E =L

    4102

    Untuk menyatakan luminositas atau kuat sebenarnya

    sebuah bintang, kita definisikan besaran magnitudomutlak:

    M = -2,5 logE+ tetapan

    magnitudo

    mutlak

    . . . . . . . (4-5)

    Skala Pogson untuk magnitudo mutlak ini adalah,

    . . . . . (4-6)

    magnitudo bintang yang diandaikan diamatidari jarak 10 pc

    M = -2,5 log + tetapanL4102

    Jadi . . . . . (4-7)

  • 5/25/2018 Bahan Olimpiade Astronomi | Bab IVa

    12/42DND - 2006

    m = -2,5 logE+ tetapanDari pers. (4-3) :

    M = -2,5 logE+ tetapanDari pers. (4-7) :

    m M = -2,5 logE/E . . . . . . . (4-8)

    Subtitusikan pers. (4-4) :

    dan pers. (4-6) :

    ke pers (4-8) diperoleh,

    m M = -5 + 5 logd . . . . . . . . (4-9)

    modulus jarak d dalampc

    E=

    L

    4d2L

    4102E =

  • 5/25/2018 Bahan Olimpiade Astronomi | Bab IVa

    13/42DND - 2006

    Contoh :

    Magnitudo mutlak sebuah bintang adalah M = 5 danmagnitudo semunya adalah m= 10. Jika absorpsi olehmateri antar bintang diabaikan, berapakah jarak bintangtersebut ?

    Jawab :

    m= 10 dan M = 5, dari rumus Pogson

    m M = -5 + 5 logd

    diperoleh, 105 = -5 + 5 logd5 logd = 10

    logd = 2 d = 100pc

  • 5/25/2018 Bahan Olimpiade Astronomi | Bab IVa

    14/42DND - 2006

    Dari rumus Pogson dapat kita tentukan perbedaan

    magnitudo mutlak dua bintang yang luminositasnyamasing-masing L1dan L2, yaitu,

    Dari rumus pers (4-7) : M = -2,5 log + tetapanL4102

    Untuk bintang ke-1 : M1 = -2,5 log + tetapanL1

    4102

    Untuk bintang ke-2 :

    M1- M2 = -2,5 logL1L2

    . . . (4-10)

    M2 = -2,5 log + tetapanL2

    4102

  • 5/25/2018 Bahan Olimpiade Astronomi | Bab IVa

    15/42

    DND - 2006

    1. Andaikan sebuah bintang yang mirip denganMatahari (temperatur dan luminositasnya sama)berjarak 100 juta kali lebih jauh dari jarak Bumi-Matahari. Berapa kali lebih terang atau lebih

    lemahkah bintang tersebut daripada Matahari?Berapakah magnitudo semu bintang tersebut?Apakah bintang ini bisa tampak dengan matatelanjang atau tidak ? Jelaskan jawabnmu.

    2. Bintang A mempunyai magnitudo semu 3,26, danbintang B magnitudo semunya 13,26. Bintangmanakah yang lebih terang ? Bagaimanakahperbandingan energi yang kita terima dari keduabintang tersebut?

    Soal-soal Latihan

  • 5/25/2018 Bahan Olimpiade Astronomi | Bab IVa

    16/42

    DND - 2006

    3. Jika kedua bintang dalam soal nomor 2 mempunyai

    magnitudo mutlak yang sama, bintang manakah yanglebih dekat? Berapakah perbandingan jarak kedua-nya?

    4. Andaikan magnitudo mutlak bintang dalam soal no. 2

    adalah M = 8,26. Tentukanlah jarak setiap bintangdalam parsecs.

    5. Energi yang diterima dari sebuah bintang yangberjarak 2 pc dan magnitudo semunya = 1,3 adalah

    8 x 10-9Watts/m2. Berapakah energi yang kita terimadari sebuah bintang yang magnitudo semunya 5,3?.

  • 5/25/2018 Bahan Olimpiade Astronomi | Bab IVa

    17/42

    DND - 2006

    6. Tabel di bawah ini memperlihatkan magnitudo mutlak

    Matahari dan dua bintang yang lebih terang (bintangA) dan yang lebih lemah (bintang B) daripadaMatahari.

    Objek M

    Matahari +5

    Bintang A -10

    Bintang B +15

    a. Berapa kali lebih terangkah bintang A dibanding-

    kan dengan bintang B.b. Jika luminostas Matahari adalah 4 x 1026 watts,

    tentukanlah luminositas bintang A dan B.

  • 5/25/2018 Bahan Olimpiade Astronomi | Bab IVa

    18/42

    DND - 2006

    Sebelum perkembangan fotografi, magnitudo bintangditentukan dengan mata.

    Kepekaan mata untuk daerah panjang gelombangyang berbeda tidak sama

    Mata terutama peka untuk cahaya kuning hijau didaerah = 5 500 , karena itu magnitudo yangdiukur pada daerah ini disebut magnitudo visualataumvis

    Sistem Magnitudo

  • 5/25/2018 Bahan Olimpiade Astronomi | Bab IVa

    19/42

    DND - 2006

    Pada awal fotografi, emulsi fotografi mempunyaikepekaan di daerah biru-ungu pada panjanggelombang sekitar 4 500 .

    Magnitudo yang diukur pada daerah ini disebutmagnitudo fotografi atau mfot

    Dengan berkembangnya fotografi, magnitudo bintang

    selanjutnya ditentukan secara fotografi.

    Sebagai contoh kita ambil perbandingan hasilpengukuran magnitudo visual dengan magnitudo

    fotografi untuk bintang Rigel dan Betelgeuse yangberada di rasi Orion. Rigel berwarna biru sedangkanBetelgeuse berwarna merah.

  • 5/25/2018 Bahan Olimpiade Astronomi | Bab IVa

    20/42

    DND - 2006

    Rigel (berwarna biru) Betelgeuse(berwarna merah)

    Menurut Hukum Planck danWien, temperatur permukaanbintang Rigel lebih tinggidaripada Betelgeuse

    Temperatur permukaan-nya lebih rendah daripadaRigel

    Akan memancarkan lebihbanyak cahaya biru daripadacahaya kuning

    Akan memancarkan lebihbanyak cahaya kuningdaripada cahaya biru

    Diamati secara fotografi akan

    tampak lebih terang daripadadiamati secara visual (mvisbesar dan mfotkecil).

    Diamati secara visual akan

    tampak lebih terangdaripada diamati secarafotografi (mviskecil dan mfotbesar).

    Perbandingan bintang Rigel dan Betelgeuse.

  • 5/25/2018 Bahan Olimpiade Astronomi | Bab IVa

    21/42

    DND - 2006

    Jadi untuk suatu bintang, mvisberbeda dari mfot. Selisih

    kedua magnitudo tersebut, dinamakan indeks warna(Color Index CI).

    Makin panas atau makin biru suatu bintang, semakinkecil indeks warnanya.

    CI = mfotmvis . . . . . . . . . . .(4-11)

  • 5/25/2018 Bahan Olimpiade Astronomi | Bab IVa

    22/42

    DND - 2006

    fot

    vis

    mvisbesar, mfotkecil

    Distribusi energi spektrum bintang Rigel

    CI kecil

    mvis= 0,14

    mfot= - 0,03

    CI = - 0,17

    mfot - mvis = indeks warna

    Intensitas

  • 5/25/2018 Bahan Olimpiade Astronomi | Bab IVa

    23/42

    DND - 2006

    mviskecil, mfotbesar CI besar

    Distribusi energi spektrum bintang Betelgeus

    mvis= 0,70

    mfot= 2,14

    CI = 1,44mfot - mvis = indeks warna

    Intensitas

    fot

    vis

  • 5/25/2018 Bahan Olimpiade Astronomi | Bab IVa

    24/42

    DND - 2006

    Intensitas

    Perbandingan distribusi energi spektrum (DES)

    bintang Rigel dan Betelgeus

    CI Betelgeus

    mfotmvis

    DES Betelgeus

    DES Rigel

    CI Rigel

  • 5/25/2018 Bahan Olimpiade Astronomi | Bab IVa

    25/42

    DND - 2006

    Karena ada perbedaan antara mvisdan mfot , maka perlu

    diadakan pembakuan titik nol kedua magnitudo tersebut.mvis= - 2,5 log Evis + Cvis . . . . . . . . . . . . . (4-12)

    mfot= - 2,5 log Efot + Cfot . . . . . . . . . . . . . (4-13)

    Evis = fluks dalam daerah visuil

    Efot= fluks dalam daerah fotografi

    Cvis danCfot adalah tetapan

    Tetapan Cvis dan Cfot dapat diambil sedemikian rupasehingga untuk bintang deret utama yang spektrumnyatermasuk kelas A0 (akan dibicarakan kemudian) hargamvis= mfot

  • 5/25/2018 Bahan Olimpiade Astronomi | Bab IVa

    26/42

    DND - 2006

    Contoh bintang deret utama dengan kelas spektrum A0

    adalah bintang Vega. Berdasarkan definisi indeks warna bintang Vega

    adalah nol (CI= 0)

    Jadi bintang yang lebih biru atau lebih panas daripada

    Vega, misalnya bintang Rigel indeks warnanya akannegatif.

    Bintang yang lebih merah atau lebih dingin daripadaVega, misalnya bintang Betelgeuse indeks warnanya

    akan positifRigel :mfot= -0,03, mvis= 0,14 CI = 0,17

    Betelgeuse :mfot= 2,14, mvis= 0,70 CI = 1,44

  • 5/25/2018 Bahan Olimpiade Astronomi | Bab IVa

    27/42

    DND - 2006

    Dengan berkembangnya fotografi, selanjutnya dapat

    dibuat pelat foto yang peka terhadap daerah panjanggelombang lainnya, seperti kuning, merah bahkaninframerah.

    Pada tahun 1951, H.L. Johnson dan W.W. Morgan

    mengajukan sistem magnitudo yang disebut sistemUBV, yaitu

    U = magnitudo semu dalam daerah ultraviolet (ef =3500 )

    B= magnitudo semu dalam daerah biru (ef = 4350 ) V= magnitudo semu dalam daerah visual (ef= 5550 )

  • 5/25/2018 Bahan Olimpiade Astronomi | Bab IVa

    28/42

    DND - 2006

    Daerah kepekaan pe-ngukuran magnitudo U,B dan V

    0,0

    1,0

    0,8

    0,6

    0,4

    0,2

    3000 4000 5000 6000

    Kepekaan

    ()

    U

    B V

  • 5/25/2018 Bahan Olimpiade Astronomi | Bab IVa

    29/42

    DND - 2006

    Indeks warna adalahU-B danB-V Untuk bintang panasB-V kecil.

    Harga tetapan dalam pers. (4-3)

    Dalam sistem JohnsonMorgan (sistem UBV)

    diambil sedemikian rupa sehingga untuk bintangderet utama kelas A0 (misalnya bintang Vega)

    m = -2,5 logE+ tetapan

    U = B = V CI = 0

  • 5/25/2018 Bahan Olimpiade Astronomi | Bab IVa

    30/42

    DND - 2006

    Tiga bintang diamati magnitudonya dalam visual (V) danbiru (B) seperti yang diperlihatkan dalam tabel di bawah.

    a. Tentukan bintang nomor berapakah yang paling terang ?Jelaskanlah alasannya

    b. Bintang yang dipilih sebagai bintang yang paling terangitu dalam kenyataannya apakah benar-benar merupakanbintang yang paling terang ? Jelaskanlah jawaban anda.

    c. Tentukanlah bintang mana yang paling panas dan manayang paling dingin. Jelaskanlah alasannya.

    No. B V

    1 8,52 8,82

    2 7,45 7,253 7,45 6,35

    Contoh :

  • 5/25/2018 Bahan Olimpiade Astronomi | Bab IVa

    31/42

    DND - 2006

    Jawab :

    a. Bintang paling terang adalah bintang yangmagnitudo visualnya paling kecil. Dari tabel tampakbahwa bintang yang magnitudo visualnya paling keciladalah bintang no. 3, jadi bintang yang paling terangadalah bintang no. 3

    No. B V

    1 8,52 8,82

    2 7,45 7,25

    3 7,45 6,35

  • 5/25/2018 Bahan Olimpiade Astronomi | Bab IVa

    32/42

    DND - 2006

    Jawab :

    b. Belum tentu karena terang suatu bintang bergantungpada jaraknya ke pengamat seperti tampak padarumus

    E=L

    4d

    2

    dimana E adalah terang bintang, L luminositasbintang dan d adalah jarak bintang ke pengamat.Oleh karena itu bintang yang sangat terang bisa

    tampak sangat lemah cahayanya karena jaraknyayang jauh.

    V = -2,5 logE+ tetapan, dan

  • 5/25/2018 Bahan Olimpiade Astronomi | Bab IVa

    33/42

    DND - 2006

    c. Makin panas atau makin biru sebuah bintang, indekswarnanya akan semakin kecil

    No. Btg B V B-V

    1 8,52 8,82 -0,302 7,45 7,25 0,20

    3 7,45 6,35 1,10

    Dari tabel di atas tampak bintang yang mempunyaiindeks warna terkecil adalah bintang no. 1. Jadibintang terpanas adalah bintang no. 1.

    Jawab :

  • 5/25/2018 Bahan Olimpiade Astronomi | Bab IVa

    34/42

    DND - 2006

    Magnitudo Warna Efektif()

    Lebar Pita()

    Sistem UGRdari Becker

    U Ultraviolet 3 690

    500700G Hijau 4 680

    R Merah 6380Sistem UBVdari Johnsondan Morgan

    U Ultraviolet 3 500

    8001000B Biru 4 350

    V Kuning 5 550

    SistemStromgren(Sistemubvy)

    u Ultraviolet 3 500

    200v Violet 4 100

    b Biru 4 670

    y Hijau 5 470

    Berbagai Sistem Magnitudo

  • 5/25/2018 Bahan Olimpiade Astronomi | Bab IVa

    35/42

    DND - 2006

    Magnitudo Warna Efektif () Lebar Pita()

    Sistem

    StebbinsdanWithford

    U Ultraviolet 3 550

    600 - 1500

    V Violet 4 200

    B Biru 4 900

    G Hijau 5 700

    R Merah 7 200

    I inframerah 10 300

    Berbagai Sistem Magnitudo

  • 5/25/2018 Bahan Olimpiade Astronomi | Bab IVa

    36/42

    DND - 2006

    Dewasa ini pengamatan fotometri tidak lagimenggunakan pelat film, tetapi dilakukan denganmenggunakan kamera CCD (digital), sehingga

    untuk menentukan bermacam-macam sistemmagnitudo hanya ditentukan oleh filter yangdigunakan.!

    Sistem dengan lebar pita (band width) yang sempitseperti sistem Stromgren dapat memberikan informasiyang lebih cermat, tetapi sistem ini memerlukan waktupengamatan yang lebih lama.

    dalam suatu selang waktu, jumlah cahaya yangditangkap detektor lebih sempit

  • 5/25/2018 Bahan Olimpiade Astronomi | Bab IVa

    37/42

    DND - 2006

    Diagram Hertzsprung-Russel (H-R)

    Ejnar Herztprung(18731967)Henry Norris Russel

    (18771957)

    Pada tahun 1911, seorang astronomDenmark bernama Eijnar Hertzsprungmembandingkan hubungan antaramagnitudo & indeks warna di dalam

    gugus Pleiades dan Hyades.

    Kemudian pada 1913, Henry Norris

    Russell, seorang Ph.D dari Universi-tas Princeton, membuat plot hubung-an antara magnitudo mutlak & spektrumbintang

    http://www.britannica.com/eb/article-9064468http://www.phys-astro.sonoma.edu/BruceMedalists/Hertzsprung/
  • 5/25/2018 Bahan Olimpiade Astronomi | Bab IVa

    38/42

    DND - 2006

    Hasil yang mereka peroleh sekarang dikenal sebagaidiagram Hertzsprung-Russellatau diagram H-R.

    Diagram H-R ini menunjukkan hubungan luminositas(atau besaran lain yang identik, seperti magnitudomutlak) dan temperatur efektif (atau besaran lain,seperti indeks warna (B - V) atau kelas spektrum .

  • 5/25/2018 Bahan Olimpiade Astronomi | Bab IVa

    39/42

    DND - 2006

    L = 4 R2sef

    Diagram H-R

    http://www.phys-astro.sonoma.edu/BruceMedalists/Russell/index.html

    http://www.phys-astro.sonoma.edu/BruceMedalists/Russell/index.html
  • 5/25/2018 Bahan Olimpiade Astronomi | Bab IVa

    40/42

    DND - 2006

    Dari diagram H-R ini dapat kita lihat bahwa bintang-bintang berkelompok dalam empat kelompok besaryaitu, Bintang Deret Utama (Main Sequence) Bintang Raksasa (Giants) Maharaksasa (Supergiants)

    Katai Putih (White Dwarf) Sebagian besar bintang-bintang berada dalam deret

    utama.

  • 5/25/2018 Bahan Olimpiade Astronomi | Bab IVa

    41/42

    DND - 2006

    Dari diagram dapat kita lihat bahwa bintang yangmempunyai temperatur sama, tetapi kelompoknyaberbeda akan mempunyai luminositas yang berbeda.

    Sebagai contoh, bintang A adalah bintang deretutama dan bintang B adalah bintangMaharaksasa, maka luminositas bintang A lebihkecil daripada bintang B. Dari hubungan L = 4R2sTef

    4 dapat diketahui bahwa radius bintang Blebih besar daripada radius bintang A.

  • 5/25/2018 Bahan Olimpiade Astronomi | Bab IVa

    42/42

    Lanjutkan

    Kembali ke Daftar Materi

    http://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/Final-1/Bab%20IVb.ppthttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/Final-1/Daftar%20Materi.ppthttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/Final-1/Daftar%20Materi.ppthttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/Final-1/Daftar%20Materi.ppthttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/Final-1/Bab%20IVb.ppthttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/Final-1/Bab%20IVb.ppt