Petrokimia - 2d. Bahan baku.pdf

PENGEMBANGAN PENGEMBANGAN INDUSTRI INDUSTRI

PETROKIMIA DI PETROKIMIA DI PETROKIMIA DI PETROKIMIA DI INDONESIAINDONESIAINDONESIAINDONESIA

Indonesian Chemical Industries Indonesian Chemical Industries Indonesian Chemical Industries Indonesian Chemical Industries ClubClub

POTENSI SUMBER DAYA POTENSI SUMBER DAYA BAHAN BAKUBAHAN BAKUBAHAN BAKUBAHAN BAKU

Bahan BakuBahan Baku

Sumber Daya Alam Bahan Baku Industri Produk Hulu

Gas Bumi Methane Ethane

C1 Base Amoniak/ Urea

MethanolMinyak Bumi LPG

Nafta NGL

Pusat Olefin Ethylene Propylene Butadiene

Pusat Aromatik Benzene Toluene Xylene


Cadangan Gas BumiCadangan Gas BumiDi Indonesia 10% gas bumi digunakan sebagai bahan baku industri dan sebagai bahan baku industri, dan sisanya sebagai bahan bakar. Namun pemanfaatan gas bumi untuk industri pemanfaatan gas bumi untuk industri kimia hanya 8%, terutama untuk industri pupuk dan amoniak industri pupuk dan amoniak.


Cadangan Minyak BumiCadangan Minyak Bumi Cadangan minyak bumi Indonesia

per 1 Januari 1995 adalah sebesar per 1 Januari 1995 adalah sebesar 48400 juta barel.

Cadangan yang terbukti sebesar Cadangan yang terbukti sebesar 5300 juta barel, yang potensial sebesar 5430 juta barel

Cadangan geologis sebesar 37670 juta barel

Minyak Bumi sebagai Sumber Minyak Bumi sebagai Sumber Bahan Baku PetrokimiaBahan Baku PetrokimiaBahan Baku PetrokimiaBahan Baku Petrokimia

NGLAssociated Gas Liquid

Gas OilNafta

Kondensat

Cracking Reforming (perengkahan) (pembentukan)

1 BenzenaSteam (kukus)

1. Benzena2Toluene3XyleneO-XyleneM-XyleneP-Xylene1.Olefin

2P ly

2Propylene3C4 OlefinButadieneButen-1Buten-2IsobutenIsobuten4. C5 Olefin5Aromatik

FAKTOR PENDUKUNG FAKTOR PENDUKUNG PENGEMBANGAN INDUSTRI PENGEMBANGAN INDUSTRI PENGEMBANGAN INDUSTRI PENGEMBANGAN INDUSTRI

PETROKIMIAPETROKIMIA

1. Sumber Daya ManusiaTahun 2001, tenaga kerja industri Tahun 2001, tenaga kerja industri petrokimia berjumlah 113.732 orang, terdiri dari 112.708 tenaga o a g, te d da 08 te agakerja Indonesia, dan 1024 tenaga kerja asing (0,90%). ja a g (0, 0 )


PETROKIMIAPETROKIMIA2.Investasi Perkembangan investasi industri petrokimia di

Indonesia (selain pupuk) dimulai pada tahun 1976, yaitu dengan berdirinya industri resin PVC, 1976, yaitu dengan berdirinya industri resin PVC, senili US$ 18 juta.

Industri petrokimia mulai berkembang dengan pesat pada periode Pelita IV pesat pada periode Pelita IV.

Adanya krisis moneter yang berlangsung sejak 1997 mengakibatkan melemahnya minat i t i di t i d t i t ki i b ik d i investasi di sector industri petrokimia, baik dari dalam maupun dari luar negeri.


PETROKIMIAPETROKIMIA3 Teknologi :3. Teknologi :

Teknologi proses produksi petrokimia pada umumnya dilakukan pada fasa pada umumnya dilakukan pada fasa gas dan cair, sehingga mempunyai bobot kompleksitas yang tinggi bobot kompleksitas yang tinggi dalam parameter kondisi operasi dan resikonyaresikonya.


PETROKIMIAPETROKIMIA4. Prasarana, Sarana dan Utilitas4. Prasarana, Sarana dan Utilitas

Industri petrokimia menuntut fasilitas utama berupa tenaga listrik, sarana uta a be upa te aga st , sa a atelekomunikasi, unit pemrosesan limbah, perbankan, kegiatan bisnis pendukung, restauran, pusat rekreasi, perumahan tenaga kerja, ketersediaan air bersih, steam dan sebagainya steam dan sebagainya.

KONDISI INDUSTRI KONDISI INDUSTRI PETROKIMIA SAAT INIPETROKIMIA SAAT INIPETROKIMIA SAAT INIPETROKIMIA SAAT INI

1. Kapasitas Terpasang:p p g

SEE THE LINK BELOW :

KAPASITAS TERPASANGKAPASITAS TERPASANG

Perkembangan Pasok Perkembangan Pasok K b t h P d k P t ki iK b t h P d k P t ki iKebutuhan Produk PetrokimiaKebutuhan Produk Petrokimia

A Perkembangan Realisasi Pasok A.Perkembangan Realisasi Pasok Kebutuhan Produk Olefin Hulu :Produk olefin hulu yang sudah Produk olefin hulu yang sudah diproduksi di dalam negeri, yaitu ethylene dan propylene sedangkan ethylene dan propylene, sedangkan butadiene dan n-butylene belum diproduksi di dalam negeridiproduksi di dalam negeri

Perkembangan Realisasi Pasok Perkembangan Realisasi Pasok Kebutuhan Produk Olefin Kebutuhan Produk Olefin Kebutuhan Produk Olefin Kebutuhan Produk Olefin

AntaraAntaraProduk yang sudah diproduksi di Indonesia :EDCPolyolAcrylic, AcidEthyl,AcrylateButil, Acrylate2- ethylhexyl,y , y y y ,acrylate2-EHn- butanol, Iso-butyl alcohol, Formic acid, H2O2, Melamine, VCM SLS/ SLES Ni ll l VCM, SLS/ SLES, Nitro cellulose, Adhesive Resin,Hexamine

Perkembangan Realisasi Pasok Perkembangan Realisasi Pasok Kebutuhan Produk Olefin HilKebutuhan Produk Olefin Hilir ir Kebutuhan Produk Olefin HilKebutuhan Produk Olefin Hilir ir

Beberapa produk industri hilir yang Beberapa produk industri hilir yang sudah diproduksi di Indonesia hingga akhir tahun 1999 adalah :Polyethylene (PE)Polypropylene (PP)Polypropylene (PP)PVC ResinPolyurethanePolyurethaneEthylene Glycol

Perkembangan Realisasi Pasok Perkembangan Realisasi Pasok Kebutuhan Industri Aromatik Kebutuhan Industri Aromatik Kebutuhan Industri Aromatik Kebutuhan Industri Aromatik

HuluHulu

Indonesia hanya mempunyai satu industri aromatik hulu yaitu yPERTAMINA Cilacap, yangmenghasilkan Benzene sebesar g123.000 ton/ tahun, yang dihasilkan oleh Pertamina Cilacap, dan p,Paraxylene sebesar 270.000 ton/ tahun

Perkembangan Realisasi Pasok Perkembangan Realisasi Pasok Kebutuhan Produk Aromatik Kebutuhan Produk Aromatik Kebutuhan Produk Aromatik Kebutuhan Produk Aromatik

AntaraAntara Produk industri aromatik antara yang Produk industri aromatik antara yang

sudah diproduksi di indonesia hingga akhir tahun 1999 :akhir tahun 1999 :Ethyl benzene, Phthalic Anhydride, Alkyl Benzene Maleic Anhydride Alkyl Benzene, Maleic Anhydride, Styrene Monomer, Epoxy resin, Alkyl Benzene Sulfonate Fumaric AcidBenzene Sulfonate, Fumaric Acid

Perkembangan Realisasi Pasok Perkembangan Realisasi Pasok Kebutuhan Produk Aromatik Kebutuhan Produk Aromatik Kebutuhan Produk Aromatik Kebutuhan Produk Aromatik

HilirHilirBeberapa produk industri aromatik hilir yang sudah diproduksi di Indonesia hi khi t h 1999

Styrene Butadiene Latex (SBL)

hingga akhir tahun 1999 adalah :

Alkyd Resin

Styrene Acrylonitrile Latex (SAL)

Styrene Butadiene Rubber (SBR)Alkyd Resin

Sintetik Resin Dispersion (campuran saturated polyester resin dan unsaturated polyester resin)

Para Amino Phenol (PAP) Nylon Filament Yarn (NFY) Nylon Tyre Cord (NTC) Polystyrene (PS))

Pure Terephathalic Acid (TPA)Acrylonitrile Butadiene Styrene (AB Styrene)Dioctyl Phthalate (DOP)

Polystyrene (PS) Polyethylene Terepthalate

(PET)

Dioctyl Phthalate (DOP)

Perkembangan Izin Usaha Perkembangan Izin Usaha Industri PetrokimiaIndustri PetrokimiaIndustri PetrokimiaIndustri Petrokimia

Total jumlah industri petrokimia adalah j psebanyak 32 proyek, terdiri dari 24 proyek PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri), 7 proyek PMA (Penanaman ege ), p oye ( e a a aModal Asing, dan 1 proyek non PMDN/ PMA.

Dari 32 industri tersebut total jumlah Dari 32 industri tersebut, total jumlah investasi yang ditanamkan oleh PMA sebesar US$ 8269 juta, dari PMDN sebesar Rp 3591 milyar dan sebesar Rp sebesar Rp 3591 milyar, dan sebesar Rp 60 milyar berasal dari proyek non PMDN/ PMA.

Perkembangan Izin Usaha Perkembangan Izin Usaha Industri PetrokimiaIndustri PetrokimiaIndustri PetrokimiaIndustri Petrokimia

Jumlah Tenaga Kerja :Jumlah Tenaga Kerja :- Tenaga kerja Indonesia = 10748

orangorang- Tenaga Kerja Asing = 464 orang

Petrokimia - 2d. Bahan baku.pdf

Documents

Transcript of Petrokimia - 2d. Bahan baku.pdf