Bab II Sudden Death 2003

download Bab II Sudden Death 2003

of 25

Transcript of Bab II Sudden Death 2003

  • 8/16/2019 Bab II Sudden Death 2003

    1/25

  • 8/16/2019 Bab II Sudden Death 2003

    2/25

    &

    2nggris dan #ales terdapat sekitar 80 autpsi krner, sisanya karena bunuh diri,

    ke*elakaan, dan pembunuhan.1,,4

    II.1.2 EPIDEMIOLOGIKematian mendadak terjadi empat kali lebih sering pada laki'laki

    dibandingkan pada perempuan. Penyakit pada jantung dan pembuluh darah

    menduduki urutan pertama dalam penyebab kematian mendadak dan juga

    memiliki ke*enderungan yang serupa yaitu lebih sering menyerang laki'laki

    dibandingkan perempuan dengan perbandingan 31 sebelum menpause dan menjadi

    11 setelah perempuan menpause. ahun 1553 '&00 di 6epang dilakukan

     penelitian pada 1447 kematian pada ke*elakaan lalu lintas dan dari autpsi pada

    krban ke*elakaan lalu lintas di !kky niersity dikn"irmasikan bahwa 10 kasus

    dari 1447 kasus tadi penyebab kematiannya diglngkan dalam kematian mendadak,

     bukan karena trauma akibat ke*elakaan lalu lintas. !i 2ndnesia seperti yang

    dilaprkan badan 9itbang !epartemen Kesehatan :2, persentase kematian akibat

     penyakit ini meningkat dari /,5 (153/) menjadi 5,1 (1581), 17,0 (1587), dan

    15,0 (155/). 1,,4

    ;edangkan berdasarkan hasil autpsi yang dilakukan

  • 8/16/2019 Bab II Sudden Death 2003

    3/25

    erminlgi kematian mendadak dibatasi pada suatu kematian alamiah yang

    terjadi tanpa diduga dan terjadi se*ara mendadak ( sudden natural 

    unexpected death).

    Kematian alamiah ini dapat dibagi menjadi dua kategri besar, yaitu

    1,,4

    1.) Kematian yang terjadi dimana ada saksi mata dan keadaan dimana "aktr "isik 

    dan emsi mungkin memainkan peran, juga dapat terjadi saat aktiitas

    "isik, dimana *ara mati dapat lebih mudah diterangkan atau kematian

    tersebut terjadi selama perawatan@pengbatan yang dilakukan leh dkter 

    (-ttendaned Physi*ian).

    &.) Keadaan dimana mayat ditemukan dalam keadaan yang lebih

    men*urigakan seringnya diakibatkan KP nya atau pada saat rang

    tersebut meninggal tidak dalam perawatan atau pengbatan dkter 

    (unattendaned physi*ian), terdapat kemungkinan hadirnya saksi'saksi yang

    mungkin ikut bertanggung jawab terhadap terjadinya kematian.

    Pada kematian alamiah kategri pertama, kematian alamiah dapat dengan lebih

    mudah ditegakkan, dan kepentingan dilakukannya autpsi menjadi lebih ke*il.

    Pada kematian kategri ini, keluarga untuk kepentingan almarhum dan mereka sendiri

    dapat meminta dilakukannya autpsi klinik pada almarhum. -utpsi klinik tidak 

    memerlukan surat permintaan dari keplisian, karena pada prinsipnya dilakukan

    atas kehendak keluarga, bukan untuk kepentingan penyidikan. Persetujuan

    keluarga dalam tindakan autpsi klinik ini harus dibuat se*ara tertulis, dan hasil dari

     pemeriksaan akan dituangkan dalam sebuah lapran autpsi atau ”autopsy report ”.

    Pada kematian alamiah kategri kedua, sebab kematian harus benar'benar 

    ditentukan agar *ara kematian dapat ditentukan dan kematian alamiah dan tidak wajar 

    sedapat mungkin ditentukan dengan *ara apakah kekerasan atau ra*un ikut berperan

    dalam menyebabkan kematian. %leh karena keadaan pada kematian alamiah kategri

    kedua ini lebih men*urigakan maka plisi akan mengadakan penyidikan dan membuat

    surat permintaan isum et repertum. Pada keadaan ini hasil pemeriksaan akan

    dituangkan dalam isum et repertum, dan persetujuan keluarga akan menjadi priritas

    yang lebih rendah dari kepentingan penegakan hukum.

    II.1.4 ETIOLOGI

  • 8/16/2019 Bab II Sudden Death 2003

    4/25

    4

    ;e*ara garis besar penyebab kematian mendadak, yaitu karena trauma,

    kera*unan dan penyakit. 2nsiden kematian mendadak akibat trauma dan kera*unan

    lebih kurang sekitar &/'0, sementara penyakit merupakan penyebab tersering

    dari terjadinya kematian mendadak dengan persentase men*apai 70'30.

    Kematian mendadak akibat dari penyakit terbanyak pada sistem jantung dan

     pembuluh darah.1,&,

  • 8/16/2019 Bab II Sudden Death 2003

    5/25

    /

    2. Keracua4!"

    a. !e"inisi

    :a*un ialah >at yang bekerja pada tubuh se*ara kimiawi dan "isilgik 

    yang dalam dsis tksik akan menyebabkan gangguan berupa sakit ataukematian.

    2ntksikasi merupakan suatu keadaaan dimana "ungsi tubuh

    menjadi tidak nrmal yang disebabakan leh sesuatu jenis ra*un atau bahan

    tksik lain.

     b. 6enis B jenis ra*un

  • 8/16/2019 Bab II Sudden Death 2003

    6/25

    7

    *. Cara kerja atau e"ek yang ditimbulkan

    • 9kal pada tempat kntak akan timbul beberapa reaksi,

    misalnya perangsangan, peradangan atau krsi". Cnth

    krsi" asam dan basa kuat

    • ;istemik mempunyai a"initas terhadap salah satu

    system, misalnya barbiturate, al*hl, mr"in, mempunyai

    a"initas kuat terhadap ;;P. !igitalis dan ksalat terhadap

     jantung. C% terhadap darah.

    • 9kal dan sistemik asam karbl menyebabkan ersi lambung,

    sedangkan sebagian yang diabsrpsi akan menimbulkan

    depresi ;;P

    d. aktr yang mempengaruhi kera*unan

    • Cara masuk mulai dari yang paling *epat sampai paling lambat

     berturut'turut adalah inhalasi, intraena, intramuskuler,

    intraperitneal, subkutan, perral, kulit.

    • mur rang tua dan anak'anak lebih

    rentan

    • Kndisi tubuh lebih rentan pada rang dengan daya tahan

    tubuh yang rendah seperi pada rang dengan gi>i kurang

    atau buruk, rang dengan penyakit ginjal

    • Kebiasaan penting pada kasus kera*unan al*hl dan

    mr"in sebab terjadi tleransi

    • -lergi misal itamin D, peni*illin, streptmisin, dan prkain

    • aktr ra*un sendiri yaitu takaran, knsentrasi, bentuk 

    dan kndisi "isik lambung, struktur kimia, sinergisme dan adisi.

    • #aktu pemberian sebelum atau sesudah makan. Pada

    ra*un perral jika diberikan sebelum makan absrpsi akan lebih

     baik dan e"ek lebih *epat.

    e. Kriteria !iagnsis

    1. -danya tanda dan gejala yang sesuai dengan ra*un penyebab

  • 8/16/2019 Bab II Sudden Death 2003

    7/25

    3

    &. !engan analisis kimiawi dapat dibuktikan adanya ra*un pada

     barang bukti jika sisanya masih ada

    . !apat ditemukan ra*un atau sisa dalam tubuh@ *airan tubuh krban,

     jika ra*un menjalar se*ara sistemik 

    4. Kelainan pada tubuh krban, makrskpik maupun mikrskpik 

    sesuai dengan ra*un penyebab

    /. :iwayan penyakit, bahwa krban tersebut benar'benar kntak 

    dengan ra*un

  • 8/16/2019 Bab II Sudden Death 2003

    8/25

    8

    3. Pe#a$%&2!3!4

    a. Penyakit ;istem Kardiaskular 

  • 8/16/2019 Bab II Sudden Death 2003

    9/25

    5

    a.) ramus des*enden a. *rnaria sinistra (4/'74)

     b.) a. *rnaria detra (&4'47)

    *.) a. *ir*um"lea *rnaria sinistra ('10)

    d.) pangkal a. *rnaria sinistra (0'10)

    ;tensis dari arteri krner leh aterma sangat sering terjadi,

    knsekuensinya terjadi pengurangan aliran darah ke tt jantung yang

    dapat menyebabkan kematian dengan berbagai *ara, yaitu

    a.) 2nsu"isiensi krner akibat penyempitan lumen utama akan

    mengakibatkan iskemia krnik dan hipksia dari tt'tt jantung

    di bawah stensis. %tt jantung yang mengalami hipksia mudah

    menyebabkan aritmia dan "ibrilasi entrikel, terutama pada adanya

     beban stress seperti lahraga atau emsi.

     b.) Kmplikasi dari aterma dapat memperburuk stensis krner dan

    kematian tt jantung yang mengikutinya. Plak aterma ulserati" 

    dapat pe*ah atau han*ur, mengisi sebagian atau seluruh

     pembuluh darah dengan klesterl, lemak dan debris "ibrsa.

    Pe*ahan ini akan terbawa ke arah distal pembuluh darah dan

     pada per*abangan pembuluh darah menyumbat pembuluh darah

    dan menyebabkan multipel mini'in"ark.

  • 8/16/2019 Bab II Sudden Death 2003

    10/25

    10

    makrskpik tidak terjadi saat kematian mendadak, karena perlu

     beberapa jam agar klusi jantung menjadi jelas. api e"ek "atal dari

    in"ark dapat terjadi pada setiap saat setelah tt menjadi iskemik.

    ".) 2n"ark mikard yang ruptur dapat menyebabkan kematian

    mendadak karena hemperkardium dan tampnade jantung.

    Keadaan ini umumnya terjadi pada wanita tua, yang

    mempunyai mikardium yang rapuh, namun tidak menutup

    kemungkinan terjadi pada semua rang. Keadaan ini *enderung

    terjadi dua atau tiga hari setelah nset in"ark dan bagian tt yang

    in"ark menjadi lunak. :uptur terkadang terjadi pada septum

    interentrikuler, menyebabkan ”le"tright shunt” pada jantung.

    g.) ibrsis mikard, terjadi ketika in"ark mikard menyembuh

    karena mikardium tidak dapat berpr"ilerasi. ;ebuah daerah

    "ibrsis yang besar di entrikel kiri dapat kemudian membengkak 

    karena tekanan yang tinggi selama systle membentuk 

    aneurisma jantung yang mengurangi "ungsi jantung.

    h.) :uptur tt papilaris, dapat terjadi karena in"ark dan nekrsis.

    Keadaan ini memungkinkan katup mitral mengalami prlaps

    dengan gejala insu"isiensi mitral dan bahkan kematian.

    -terma pada arteri krner bisa "kal dengan plak yang irreguler 

    dengan berbagai ukuran atau dalam jumlah sedikit dan terlkalisir 

    dengan sisa lumen lain pada sistem kardiaskuler hampir nrmal.

    $al ini berarti setiap bagian pembuluh darah utama harus diperiksa

    saat tpsi, pemtngan transersal dilakukan dengan jarak tidak 

    lebih dari mm.

    &.) 2n"ark =ikard

    2n"ark mikard adalah nekrsis jaringan tt jantung akibat

    insu"isiensi aliran darah. 2nsu"isiensi terjadi karena spasme dan

    atau sumbatan karena sklersis dan trmbsis. 2n"ark mikard adalah

     patlgik (gejala klinisnya berariasi, kadang tanpa gejala apapun),

    sedangkan in"ark mikard akut adalah pengertian klinis (dengan gejala

    diagnsis tertentu). Kematian dapat terjadi dalam beberapa jam awal

  • 8/16/2019 Bab II Sudden Death 2003

    11/25

    11

    atau hari setelah in"ark dan penyebab segeranya adalah "ibrilasi

    entrikel.

  • 8/16/2019 Bab II Sudden Death 2003

    12/25

    1&

    ma*am umur in"ark yang digambarkan leh penulis.

  • 8/16/2019 Bab II Sudden Death 2003

    13/25

    1

    • $ari kedua sampai keempat, nukleus menjadi *ekung dan

    membayang. erjadi in"iltasi netr"il pada sebagian

    in"ark, kemudian digantikan leh mnnuklear makr"ag

    akan membersihkan debris dan "ibrblas akan menjadiklagen selama perbaikan.

    • Pada akhir minggu pertama, terjadi disitegrasi serabut

    tt, dan kapiler baru dan "ibrblas mulai terlihat.

    • Pada minggu keempat, terjadi "ibrsis awal yang lambat

    dan tidak merata.

    .) Penyakit Katup 6antung

    Penyakit katup jantung biasanya mempunyai riwayat yang

     panjang. Kematian mendadak dapat terjadi akibat rupture alula.

    Kematian mendadak juga dapat terjadi pada stensis arta kalsi"ikasi

    (*al*i"i* arta stensis) kasus ini disebabkan leh penyakit degenerasi

    dan bukan karditis reumatik. Penyakit ini lebih banyak pada pria dari

     pada wanita dan timbul pada usia sekitar 70 tahun atau lebih.

    ;tensis arta menyebabkan hipertr"i entrikel kiri, bahkan lebih nyata dibanding pada hipertensi. 6antung dapat men*apai

     berat 800 B 1000 gram. Penyebabnya biasanya adalah kalsi"ikasi pada

    katup jantung menyebabkan katup menjadi tebal dan kaku. Pada

    tingkat lanjut, seluruh katup mungkin hampir tidak dapat dikenali,

    massa seperti kapur, dengan lumen hampir tidak *ukuplebar untuk 

    memuat sebuah pensil. Katup arta yang sempit, menghalangi aliran

    darah dari entrikel kiri dan menyebabkan hipertr"i tt dalam rangka

    memmpa strke lume yang sama melewati lubang yang lebih

    sempit. D"ek yang lain adalah penurunan tekanan per"usi krner,

    dan akan lebih buruk jika terjadi regurgitasi. Kematian mendadak 

    umumnya terjadi pada usia di atas 70 tahun, namun terjadi pula pada

    rang yang lebih muda dengan kelainan kngenital berupa katup arta

    yang bikuspid.2!3!4

    4.) =ikarditis

  • 8/16/2019 Bab II Sudden Death 2003

    14/25

    14

    =ikarditis biasanya tidak menunjukkan gejala dan sering

    terjadi pada dewasa muda. !iagnsis mikarditis pada kematian

    mendadak hanya dapat ditegakkan dengan pemeriksaan histpatlgik.

    %tt jantung harus diambil sebanyak &0 ptngan dari &0 lkasi

    yang berbeda dari pemeriksaan ini. Pada pemeriksaan

    histpatlgik tampak peradangan interstisial dan atau parenkim,

    edema, perlemakan, nekrsis, degenerasi tt hingga milisis.

    2n"iltrasi leuksit berinti tunggal, plasmsit dan histisit tampak jelas.

    2!3!4

    /.) Kardimipati

    Kardimipati adalah suatu kelainan pada mikardium yang

    dihubungkan dengan dis"ungsi jantung dimana belum diketahui

     penyebab yang pasti. Kardimipati bukan merupakan hasil dari

    arterisklersis, hipertensi, kngenital, atau penyakit katup jantung.

    Kardimipati dapat diglngakan menjadi , yaitu dilated@kngesti,

    hipertr"i, dan restrikti"'bliterati". Pada dilated@kngesti, jantung

    dengan nyata membesar, dengan mikardium yang lembek dan

     perbesaran pada semua ruang. ;e*ara mikrskpis, terdapat

    degenerasi dan atau hipertr"i serat tt, "ibrsis mikardium yang

    "kal atau di"us, in"iltasi sel mnnuklear, dan kadang in"iltrasi lemak.

    2!3!4

     b. Penyakit ;istem :espirasi

    Kematian biasanya melalui mekanisme perdarahan, as"iksia, dan

    atau pneumthraks. Perdarahan dapat terjadi pada tuber*ulsis paru,

    kanker paru, brnkiektasis, abses, dan sebagainya. ;edangkan as"iksia

    terjadi pada pneumnia, spasme saluran na"as, asma, penyakit paru

    bstrukti" krnis, aspirasi darah atau tersedak. 2!3!4

    *. Penyakit ;istem Pen*ernaan

    Kematian dapat *epat terjadi pada kasus perdarahan akibat gastritis

    krnis atau ulkus dudeni. Perdarahan "atal akibat tumr jarangterjadi dan jika terjadi maka sering akibat dari karsinma atau leimyma.

  • 8/16/2019 Bab II Sudden Death 2003

    15/25

    1/

    Kematian mendadak dapat juga disebabkan leh arises esphagus yang

    sering merupakan kmplikasi dari sirsis hepatis dimana mekanisme

    terjadinya adalah akibat dari hipertensi prtal. 2!3!4

    d. Penyakit ;istem $ematpietik 

    1.) 9impa

    :uptur dari limpa dapat menyebabkan klaps dan mati mendadak 

    dengan *epat. 9impa dapat ruptur se*ara spntan atau karena trauma.

    $al ini terjadi jika limpa terlibat dalam penyakit yang *ukup berat yaitu

    in"eksi mnnuklesa, hem"ilia, malaria dan ti"id.

    &.) !arah

    Kematian mendadak tak terduga dilaprkan leh kasus

    megalblastik anemia. 2n"eksi ringan juga dapat mun*ul sebagai

     pemi*u terjadinya kematian pada beberapa keadaan anemia.$al

    tersebut juga dapat terjadi pada pasien leukemia. 2!3!4

    e. Penyakit ;istem rgenital

    Penyakit pada ginjal dan sistem urinaria jarang menyebabkan mati

    mendadak. -da beberapa kndisi yaitu pada pasien dengan uremia

    "ase terminal atau dengan kma@kejang dapat terjadi mati mendadak. 2!3!4

    ". Penyakit ;istem ;ara" Pusat

    Kejadian mati mendadak yang berhubungan dengan penyakit sistem

    sara" pusat biasanya akibat perdarahan yang dapat terjadi pada

    subara*hnid atau intraserebral.

    1.) Perdarahan ;ub -rakhnid ;pntan (Gn rauma)

    Perdarahan sub arakhnid spntan merupakan keadaan yang

    sangat berptensi mengan*am jiwa. Penyebab dari perdarahan sub

    arakhnid spntan ini sangat perlu diketahui karena akan menentukan

     penatalaksanaan selanjutnya. Perdarahan subarakhnid dapat

    menyebabkan kematian yang sangat *epat walaupun mekanismenya

    masih belum jelas. Pada autpsi, diagnsis perdarahansubarakhnid terbukti sendiri (sel"eident).

  • 8/16/2019 Bab II Sudden Death 2003

    16/25

    17

     berasal dari sirkulus #illis, perdarahan yang paling tebal akan

    melewati dasar tak, terutama sisterna basalis. !arah biasanya akan

    menyebar se*ara lateral dan dapat menutupi seluruh permukaan

    hemis"er serebral, tak bagian belakang, dan ke bawah menuju kanalis

    spinalis. Perdarahan akan berwarna merah terang pada perdarahan

    segarE apabila bertahan beberapa minggu akan berwarna ke*klatan

    karena hemglbin mengalami perubahan. $emsiderin dapat dideteksi

    dengan penge*atan Perl setelah sekitar tiga hari. Penentuan sumber 

     perdarahan terkadang sulit.-neurisma tampak pada 8/ kasus

     perdarahan sub arakhnid spntan namun sisanya tidak menunjukkan

    adanya aneurisma. $al ini mungkin karena destruksi aneurisma ke*il

    ketika ruptur. Pen*arian akan adanya aneurisma ke*ilpada tpsi

    mungkin sulit karena adanya lapisan tebal dari bekuan darah

    yangterjebak antara selaput tak dan pembuluh darah. 2!3!4

    &.) Perdarahan 2ntraserebral

    Perdarahan intraserebral nn traumatik umumnya disebabkan leh

    kerusakan pembuluh darah akibat hipertensi (hipertensi,

    eklamsia), juga dikarenakan dis"ungsi autregulasi dengan aliran darah

    tak yang berlebihan (*edera reper"usi, trans"rmasi hemragik,

     paparan dingin), pe*ahnya aneurisma atau mal"rmasi arteri'ena,

    arteripati, perubahan hemstasis (trmblisis,antikagulasi,

    diathesis hemragik), nekrsis hemragik (tumr, in"eksi),

    ataubstruksi aliran ena (trmbsis ena serebral). Perdarahan

    intraserebral se*ara klinis ditandai dengan nset yang mendadak dan

     berkembang dengan *epat.

    Perdarahan serebral lebih sering ditemui pada laki'laki dibanding

     perempuan dan tidak umum terjadi pada umur muda. Perdarahan

     biasanya terjadi pada rang ketika akti" dibanding ketikaberistirahat.

    $ipertensi sebenarnya sering menyertai keadaan ini dan biasanya hanya

    ada satu episde perdarahan yaitu ketika serangan. Perdarahan berulang

    tidak umum ditemukan. Penderita biasanya menunjukkan gejala dalam

    dua hingga beberapa jam. Pada perdarahan intraserebral tak akan

    membengkak se*ara asimetris, dengan hemis"er yang membengkak 

  • 8/16/2019 Bab II Sudden Death 2003

    17/25

    13

    mengandung darah. Perdarahan subarakhnid dapat atau tidak mun*ul

     pada dasar tak. Pada irisan, jaringan tak yang berdekatan dengan

     perdarahan akan membengkak dan edematus. idak ada jaringan

    tak pada daerah hematm. 2risan mikrskpik menunjukkan

    sklertik yang terhialinisasi pada arteri dan arteril. erkadang dapat

    ditemukan aneurisma arteril dan arteri yang dilatasi. Kematian

    umumnya disebabkan kmpresi dandistrsi tak tengah atau perdarahan

    ke dalam sistem entrikel.

    #alaupun kematian pada pe*ahnya aneurisma atau perdarahan

    intraserebral dianggap wajar, namun pada beberapa keadaan tertentu

    dapat termasuk dalam pembunuhan, misalnya apabila rang tersebut

    mengalami ruptur aneurisma ketika terjadi kekerasan se*ara "isik,

    namun yang menentukan apakah ada aksi kriminal di dalamnya adalah

     pengadilan, bukan tenaga medis yang memeriksa. 2!3!4

    .) 9ain'lain

    Kematian mendadak jarang terjadi pada in"eksi, meskipun ada

    abses serebral yang ruptur, dan kematian yang *epat berhubungan

    dengan meningitis (pneumkkus, meningkkus, in"luen>a,

    tuberkulsa). -kut plimyelitis dan ense"alitis dapat

    menyebabkan kematian *epat jika juga mengenai batang tak.2!3!4

    II.1.' PEMEIKSAAN PENUNJANG

  • 8/16/2019 Bab II Sudden Death 2003

    18/25

    18

    yang nrmal dan daerah yang kita *urigai se*ara mikrskpik terjadi prses patlgik.

    2n"rmasi mengenai temuan'temuan pada autpsi perlu disertakan dalam permintaan

     pemeriksaan histpatlgi, sehingga dkter ahli patlgi dapat melakukan tugasnya

    dengan maksimal.

    1!2!3!4

    Pada autpsi kasus yang diduga kematian mendadak, hampir selalu harus

    dilakukan pemeriksaan tksiklgi. anpa pemeriksaan tksiklgi, penegakan sebab

    mati menjadi kurang tajam. Pengambilan sampel untuk pemeriksaan tksiklgi

     beragam sesuai dengan ke*urigaan jenis ra*un pada kasus se*ara indiidual. 1!2!3!4

    ;e*ara umum sampel untuk analisa tksiklgi yang dianggap rutin antara lain

    1. Dara

    empat terbaik untuk memperleh sampel darah adalah dari ena

    "emralis atau ilia*a, atau dari ena ailaris. ntuk analisa se*ara umum, sekitar 1/

    ml darah dimasukkan ke dalam tabung ksng agar pembekuan darah dapat terjadi,

     bersama itu diambil pula /'10 ml darah dimasukkan kedalam tabung berisi

    antikagulan seperti D!- atau ptassium alat atau heparin. ntuk pemeriksaan

    alkhl dari darah diperlukan / ml darah yang dimasukkan dalam tabung berisi

    sdium "lurida untuk mengambat destruksi alkhl leh mikr rganisme.

    2. Ur%

    ;ebanyak &0'0 ml urine dimasukkan ke dalam kntainer ksng,

    ke*uali bila ada penundaan pemeriksaan, dapat dimasukkan sdium a>ide.

    3. Mu&aa a&au %*% +am,u-

    =untahan dapat dimasukkan ke dalam kantung plastik yang dapat

    ditutup rapat, pada autpsi isi lambung dapat dimasukkan ke dalam

    wadahyang sama dengan membuka kuratura minr dengan gunting.9abratrium

    tertentu juga akan meminta sampel dinding lambungkarena bubuk atau debristablet dapat melekat pada lipatan lambung denganknsentrasi yang tinggi.

    4. Fece*

    2si rektum umumnya tidak diperlukan untuk analisa, ke*uali ada ke*urigaan

    kera*unan lgam berat, sampel sebanyak &0'0 gram dapatdimasukkan ke dalam

    wadah yang dapat tertutup rapat.

    '. L%er /a 0r-a +a%

  • 8/16/2019 Bab II Sudden Death 2003

    19/25

  • 8/16/2019 Bab II Sudden Death 2003

    20/25

    &0

    *.-pakah ditemukan barang'barang yang men*urigakan

    4. -pakah krban tersebut diasuransikan.

    /. Pada pemeriksaan luar, apakah ditemukan tanda'tanda kekerasan atau hal'hal

    lain yang men*urigakan.

    !ari hasil pemeriksaan krban tersebut, maka kemungkinannya adalah

    1. Krban meninggal se*ara wajar, dan sebab kematian jelas misalnyaE *rnary

    heart disease, maka selanjutnya diberi surat kematian untuk dimakamkan.

    &. ;ebab kematian tidak jelas, maka keluarga atau dkter lapr ke plisikemudian

     plisi meminta isum et repertum. ;etelah ;PH: datang makakrban ditpsi

    untuk menenrukan sebab kematian.

    . Krban meninggal se*ara tidak wajar, misalnya ditemukan adanya tnda'tanda

    kekerasan, maka keluarga atau dkter lapr ke plisi.

    4. Krban diduga meninggal se*ara wajar, misalnya CH- tetapi jugaditemukan

    tanda'tanda kekerasan, maka keluarga atau dkter lapr plisi.

    II.2 ASPEK MEDIKOLEGAL PADA NATURAL SUDDEN DEATH 

    Pada tindak pidana pembunuhan, pelaku biasanya akan melakukan suatutindakan atau usaha agar tindak kejahatan yang dilakukanya tidak diketahui baik 

    leh keluarga, masyarakat dan yang pasti adalah pihak penyiidik (plisi) , salah

    satu mdus perandus yang bisa dilakukan adalah dengan *ara membawa jena>ah

    tersebut ke rumah sakit dengan alasan ke*elakaan atau meninggal di perjalanan

    ketika menuju ke rumah sakit ( Death on Arrival ) dimana sebelumnya krban

    mengalami serangan suatu penyakit (natural sudden death).3

    Pada kndisi diatas, dkter sebagai serang pr"esinal yang mempunyai

    kewenangan untuk memberikan surat keterangan kematian harus bersikap sangat hati'

    hati dalam mengeluarkan dan menandatangani surat kematian pada kasus

    kematian mendadak ( sudden death) karena dikhawatirkan kematian tersebut

    setelah diselidiki leh pihak penyidik merupakan kematian yang terjadi akibat suatu

    tindak pidana. Kesalahan prsedur atau ke*erbhan yang dkter lakukan dapat

    mengakibatkan dkter yang membuat dan menandatangani surat kematian tersebut

    dapat terkena sangsi hukuman pidana.1,3,11

  • 8/16/2019 Bab II Sudden Death 2003

    21/25

  • 8/16/2019 Bab II Sudden Death 2003

    22/25

    &&

    ;ebaiknya autpsi klinik dilakukan se*ara lengkap, namun dalam keadaan

    amat memaksa dapat dilakukan juga autpsi partial atau needle terhadap

    rgan tertentu meskipun kedua keadaan tersebut kesimpulannya sangat tidak 

    akurat.

    &. -utpsi "rensik@mediklegal

    !ilakukan terhadap mayat seserang yang diduga meninggal akibat

    suatu sebab yang tidak wajar seperti pada kasus ke*elakaan, pembunuhan maupun

     bunuh diri. -utpsi "rensik harus dilakukan sedini mungkin dan lengkap leh

    dkter sendiri dan seteliti mungkin.

    ujuan pemeriksaan ini adalah

    a. =embantu penentuan identitas mayat

     b. =enentukan sebab pasti kematian, mekanisme kematian dan saat kematian

     *. =engumpulkan dan memeriksa benda bukti untuk penentuan identitas

     benda penyebab dan pelaku kejahatan

    d. =embuat lapran tertulis yang bjekti" berdasarkan "akta dalam bentuk 

    visum et repertum.

    . -utpsi -natmi

    !ilakukan terhadap mayat krban meninggal akibat penyakit, leh

    mahasiswa kedkteran dalam rangka belajar mengenai anatmi manusia.

    ntuk autpsi ini diperlukan i>in dari krban (sebelum meninggal) atau

    keluarganya. !alam keadaan darurat, jika dalam & &4 jam serang jena>ah tidak 

    ada keluarganya maka tubuhnya dapat diman"aatkan untuk autpsi anatmi.

    II.3.3 Per*%aa Se,e+um Au&0*% F0re*%$ 

    ;ebelum dilakukan autpsi "rensik yang perlu diperhatikan adalah hal'hal

    sebagai berikut

    1. =elengkapi surat'surat yang berkaitan dengan autpsi yang akan

    dilakukan termasuk i>in keluarga, surat permintaan

     pemeriksaan@pembuatan visum et repertum

  • 8/16/2019 Bab II Sudden Death 2003

    23/25

  • 8/16/2019 Bab II Sudden Death 2003

    24/25

    &4

    Kasus mati mendadak yang tidak terduga sering menimbulkan pertanyaan.

    Ke*urigaan adanya ketidakwajaran sering mun*ul dalam pikiran rang.

    ales yang menyebutkan beberapa

    kndisi yang mendukung untuk dilakukannya autpsi pada kasus mati mendadak,

    yaitu

    1. 6ika jena>ah ditemukan dalam keadaaan yang men*urigakan, seperti

    ditemukan adanya tanda kekerasan. Kadang kematian mendadak yang disebabkan

     penyakit dapat dipa*u leh adanya kekerasan yang disengaja tanpa meninggalkan

    tanda pada tubuh krban. mur krban juga memegang peranan penting

    dalam menentukan, apakah krban perlu dilakukan autpsi atau tidak. =ati

    mendadak jarang terjadi pada usia muda, jadi ke*urigaan adanya unsur 

    kriminal perlu lebih diperhatikan dibanding pada rang tua.

    &. -utpsi dilakukan atas permintaan keluarga, yang ingin mengetahui

    sebab kematian krban.

    . -utpsi dilakukan untuk kepentingan asuransi.

    Kematian mendadak yang tidak mendatangkan ke*urigaan pada prinsipnya

    tidak perlu dilakukan autpsi.

  • 8/16/2019 Bab II Sudden Death 2003

    25/25

    &/

    hampir selalu pemeriksaan tksiklgi harus dilakukan. anpa pemeriksaan

    tksiklgi, penegakan sebab mati menjadi kurang tajam.

    DAFTA PUSTAKA

    1. Kristant, Drwin, jahjanegara #inardi.Kematian =endadak (;udden Gatural nepe*ted

    !eath). h tt p @@ www . "ree w ebs .* m @er w inJk @ k e m a ti a n m endada k . h t m .  !iakses tanggal

    11 ;eptember &01

    &. =unim 2dris, -bdul. 1553. =ati =endadak -kibat Penyakit. 6akarta awa A, Akyama , $itsugi =, et all. -nalysis " sudden natural deaths

    while driing with "rensi* autpsy "indings. -ailable "rm h tt p www '

    nr d . nh t s a . d t. g @ pd " @nr d '01 @ es @ es15 @0 / '011&' # . pd " . , !iakses tanggal 1&

    ;eptember &01

    3.