BAB II IMAM

download BAB II IMAM

of 32

Transcript of BAB II IMAM

  • 8/17/2019 BAB II IMAM

    1/32

    BAB II

    TINJAUAN TEORI

    A. Konsep Dasar Penyakit

    1. Definisi

    Definisi tentang fraktur sangat banyak dituliskan dalam berbagai referensi.

    Oleh sebab itu penulis akan mencoba mengangkat berbagai definisi tentang

    fraktur diantaranya menurut Smeltzer dan Bare (2002: 2!"#$ fraktur adalah

    terputusnya kontinuitas tulang dan ditentukan sesuai %enis dan luasnya$

    definisi lain %uga menyebutkan bah&a fraktur adalah terputusnya %aringan

    tulang dan'tulang ra&an yang umumnya disebabkan oleh rudapaksa.

    (S%amsuhida%at )ong$ 200!: *+0#. ,raktur adalah terputusnya kontinuitas

    tulang$ retak atau patahnya tulang yang utuh yang biasanya disebabkan oleh

    trauma'rudapaksa atau tenaga fisik yang ditentukan oleh %enis dan luasnya

    trauma (-ukman ingsih$ 200/:2#. 1enurut Doenges (2000: "#$ fraktur

    adalah pemisahan atau patahnya tulang. Berdasarkan definisi di atas penulis

    menyimpulkan bah&a fraktur merupakan terputusnya kontiuitas tulang yang

    disebabkan oleh trauma'rudapaksa yang ditentukan oleh %enis dan luasnya.

    2. Etiologi

    ,raktur dapat disebabkan oleh pukulan langsung$ gaya meremuk$ gerakan

     puntir mendadak$ dan bahkan kontraksi otot ekstrem (Smeltzer Bare$ 2002:

    /

  • 8/17/2019 BAB II IMAM

    2/32

    0

    2!"#$ fraktur lebih sering ter%adi pada orang laki laki dari pada perempuan

    dengan umur diba&ah +! tahun dan sering berhubungan dengan olahraga$

     peker%aan atau kecelakaan. Sedangkan pada usia lan%ut pre3alensi cenderung

    lebih banyak ter%adi pada &anita berhubungan dengan adanya osteoporosis

    yang terkait dengan perubahan hormon (-ukman ingsih$ 200/: 2"#.

    . Patofisiologi

    Skema 2. 4atofisiologi ter%adinya fraktur menurut Smeltzer dan Bare (2002: 

    2+!# adalah:

    5rauma 5rauma 6ondisi-angsung tidak langsung 4atologis

    ,786597

    Diskontinuitas pergeseran nyeri  5ulang fragmen

     4erubahan %aringan laserasi kulit spasme otot kerusakan fragmen

    Sekitar tulang

     

     putus 3ena' peningkatan tek.

     pergeseran framen arteri luka terbuka kapiler tek. Sumsum

     tulang tulang ; tek. kapiler  kerusakan

    integritas perdarahan 7esiko infeksi protein plasma

    deformitas kulit hilang reaksi stres klien

      melepaskankatekolamin

      kehilangan 3ol. edema

    gg. fungsi cairan

     mobilisasi as.lemak   penekanan pembuluh

      darah

    gg. mobilitas fisik shock hipo3olemik globula lemak <

    eritrosit = emboli>g. perfusi %aringan

      4erifer menyumbatan pemb.

  • 8/17/2019 BAB II IMAM

    3/32

      darah  disfungsi neuro3askuler 

    6eterangan skema:

    1enggambarkan bah&a fraktur atau patah tulang disebabkan oleh adanya

    trauma atau tenaga fisik dari luar secara langsung maupun tidak langsung$

    fraktur %uga bisa disebabkan karena kondisi patologis seseorang$ trauma

    tersebut mengenai tulang sehingga menyebabkan kerusakan pada %aringan

    tulang dimana akan terbentuk fragmen tulang$ fragmen tulang yang sangat

    ta%am berisiko untuk ter%adinya cedera tambahan pada %aringan lunak dan

     pembuluh darah sekitar tulang$ %ika fragmen mencederai pembuluh darah akan

    ter%adi perdarahan$ menyebabkan hematoma sehingga ter%adi 3asodilatasi$

    eksudasi plasma dan migrasi pada pembuluh darah$ inflamasi$ bengkak dan

    menekan saraf sehingga menimbulkan rasa nyeri$ selain itu odema %uga akan

    menekan 3askuler sehingga akan ter%adi penurunan perfusi %aringan perifer.

    4erdarahan %uga dapat mengakibatkan syok hipo3olemik sehingga

    menurunkan tekanan darah (hipotensi#. 5ekanan darah menurun

    mengakibatkan suplai darah keotak berkurang sehingga dapat mengakibatkan

     penurunan kesadaran$ dan akan terasa nyeri %ika ter%adi gerakan pada fragmen

    tulang$ fraktur yang mengenai %aringan lunak akan menyebabkan luka$ luka

     pada fraktur terbuka akan memudahkan bakteri masuk kedalam %aringan

    lunak$ sehingga dapat mengakibatkan ter%adinya infeksi. ?nfeksi yang ter%adi

    akan menyebabkan proses penyembuhan tulang terhambat dari keadaan

  • 8/17/2019 BAB II IMAM

    4/32

    2

    normal$ sehingga tulang yang patah akan cepat sembuh dalam posisi yang

    tidak seharusnya$ membentuk sudut atau miring.

    -uka fraktur yang tidak mengalami infeksi (biasanya fraktur tertutup# akan

    ter%adi proses penyembuhan tulang sehingga terbentuk tulang sesuai dengan

    aslinya. ,raktur %uga dapat mengenai periosteum dan korteks tulang sehingga

    dapat mengakibatkan deformitas (pemendekan e@termitas# dan krepitasi pada

    saat dipalpasi.

    !. "anifestasi Klinis

    1anifestasi klinis fraktur menurut Smeltzer dan Bare (2002: 2!*# adalah:

    a. yeri terus menerus dan bertambah beratnya sampai fragmen tulang

    diimobilisasi. Spasme otot yang menyertai fraktur merupakan bentuk

     bidai alamiah yang dirancang untuk meminimalkan gerakan antar

    fragmen tulang.

     b. Deformitas$ pergeseran fragmen pada fraktur lengan atau tungkai

    menyebabkan deformitas.

    c. Ailangnya fungsi$ pergeseran fragmen pada fraktur menyebabkan daerah

    fraktur tidak dapat berfungsi dengan baik karena fungsi normal otot

     bergantung pada integritas tulang tempat melekatnya otot.

    d. 4emendekan tulang$ pada fraktur tulang pan%ang ter%adi pemendekan

    tulang yang sebenarnya karena kontaksi otot yang melekat diatas dan

    diba&ah tempat fraktur.

  • 8/17/2019 BAB II IMAM

    5/32

    e. Saat ekstermitas diperiksa dengan tangan$ teraba adanya derik tulang

    dinamakan krepitus$ saat diperiksa dengan perabaan teraba adanya derik

    tulang akibat gesekan antara fragmen satu dengan yang lainnya.

    f. 4embengkakan dan perubahan &arna lokal ter%adi akibat trauma dan

     perdarahan yang mengikuti fraktur. 5anda ini bisa baru ter%adi setelah

     bebrerapa %am atau hari setelah cedera.

    #. Klasifikasi

    1enurut 8rif$ dkk (2000:+#$ untuk men%elaskan keadaan fraktur halhal

    yang perlu dideskripsikan adalah:

    a. 6omplit'tidak komplit

    # ,raktur komplit$ bila garis patah melalui seluruh penampang tulang

    atau melalui kedua korteks tulang.

    2# ,raktur tidak komplit$ bila garis patah tidak melalui seluruh

     penampang tulang.

     b. Bentuk garis patah dan hubungannya dengan mekanisme trauma

    # ,raktur melintang atau tran3ersal$ bentuk fragmen melintang$ trauma

    angulasi atau langsung.

    2# ,raktur oblik$ fraktur garis patahnya membentuk sudut terhadap

    tulang.

    # ,raktur spiral$ fraktur ini timbul akibat rotasi pada ekstermitas$

    memimbulkan sedikit kerusakan %aringan lunak dan cenderung cepat

    dengan imobilisasi luar.+# ,raktur kompresi$ trauma aksila fleksi pada tulang spongiosa.

    !# ,raktur o3ulsi$ trauma tarikan'traksi otot pada insersinya di tulang.

    c. )umlah garis fraktur 

    # ,raktur komunitif$ garis patah lebih dari satu dan saling berhubungan.

  • 8/17/2019 BAB II IMAM

    6/32

    +

    2# ,raktur segmental$ garis patah lebih dari satu tapi tidak berhubungan.

    # ,raktur multipel$ garis patah lebih dari satu tetapi tulang yang

     berlainan tempatnya.

    d. Bergeser 'tidak bergeser 

    # ,raktur undisplaced (tidak bergeser#$ garis patah komplit tetapi kedua

    fragmen tidak bergeser.

    2# ,raktur displaced (bergeser#$ ter%adi pergeseran fragmenfragmen.

    e. 5erbuka'tertutup# ,raktur terbuka$ apabila terdapat hubungan antar fragmen tulang

    dengan dunia luar karena adanya perlukaan.

    2# ,raktur tetutup$ bila tidak terdapat hubungan antara fragmen tulang

    dengan dunia luar.

    1enurut 1uttain (200*:2!*# fraktur metatarsal disebabkan oleh trauma

    langsung akibat ke%atuhan benda berat$ tarikan otot pada trauma rotasi dan

    fraktur stres (march fraktur#. ,raktur metatarsal dapat ter%adi pada:

    a. ,raktur basis metatarsal Cfraktur basis metatarsal C sering ditemukan$ biasanya ter%adi karena trauma

    trauma rotasi yang dipaksakan dalam posisi in3ersi. 8da nyeri tekan pada

    daerah basis metatarsal C$ pemeriksaan radiologi dapat menentukan

    diagnosis$ pengobatan sebaiknya dengan gips sirkuler untuk mengurangi

    nyeri.

     b. ,raktur diafisis metatarsal,raktur diafisis metatarsal %uga dapat ter%adi karena trauma langsung akibat

    ke%atuhan benda berat$ fraktur dapat tunggal dan dapat %uga pada beberapa

    metatarsal.

     

  • 8/17/2019 BAB II IMAM

    7/32

    !

    1enurut Syamsuhida%at dan de %ong (200!: *+# fraktur terbuka digradasi

    men%adi:

    a. >rade ? dengan laserasi 2 cm

     b. >rade ?? dengan laserasi ; 2 cm$ kontusi otot disekitar 

    c. >rade ??? dengan luka lebar$ rusak hebat atau hilangnya %aringan

    disekitanya

    $. Ko%plikasi

    1enurut Smeltzer dan Bare (2002: 2!# komplikasi fraktur dapat berupa

    komplikasi a&al dan komplikasi lan%ut.

    a. 6omplikasi a&al

    6omplikasi a&al setelah fraktur adalah syok $ yang bisa berakibat fatal

    dalam beberapa %am setelah cedera$ emboli lemak yang dapat ter%adi

    setelah +* %am atau lebih dan sindrom kompartement yang akan berakibat

    kehilangan fungsi ekstremitas permanen %ika tidak ditangani segera.

    6omplikasi a&al lainnya yang berhubungan dengan fraktur adalah infeksi$

    tromboemboli (emboli paru#$ yang dapat menyebabkan kematian setelah

     beberapa minggu cedera dan 6oagulopati ?ntra3askuler Diseminata (6?D#.

    # Syok $ syok hipo3olemik atau traumatik akibat perdarahan (baik

    kehilangan darah eksterna maupun yang tak kelihatan# dan kehilangan

    cairan ektrasel ke %aringan yang rusak dapat ter%adi pada fraktur

  • 8/17/2019 BAB II IMAM

    8/32

    ekstremitas$ toraks$ pel3is dan 3ertebra. 6arena tulang merupakan

    organ yang sangat 3askuler$ maka dapat ter%adi kehilangan darah

    dalam %umlah yang besar sebagai akibat trauma$ tandatanda syok$

    yaitu: 6ulit dingin$ pucat$ dan 3ena kulit kolaps akibat penurunan

     pengisian kapiler selalu berkaitan dengan berkurangnya perfusi

     %aringan. 4enanganan meliputi mempertahankan 3olume darah$

    mengurangi nyeri yang diderita pasien$ memasang pembebatan yang

    memadai$ dan melindungi pasien dari cedera lebih lan%ut.

    2# Sindrom emboli lemak$ biasanya ter%adi pada fraktur pan%ang. 4ada

    saat ter%adi fraktur$ globula lemak dapat masuk kedalam darah karena

    tekanan sumsum tulang lebih tinggi dari tekanan kapiler atau karena

    katekolamin yang dilepaskan oleh reaksi stress akan memobilisasi

    asam lemak dan memudahkan ter%adinya globula lemak dalam aliran

    darah. >lobula lemak akan bergabung dengan tombosit membentuk

    emboli$ yang kemudian menyumbat pembuluh darah kecil yang

    memasok otak$ paru$ gin%al dan organ lain. 8&itan ge%alanya yang

    sangat cepat dapat ter%adi dapat ter%adi dari beberapa %am sampai satu

    minggu setelah cedera$ tandanya seperti hipoksia$ takipnea dan

    takikardi.

    & Sindroma kompartemen merupakan masalah yang ter%adi saat perfusi

     %aringan dalam otot kurang dari yang dibutuhkan untuk kehidupan

  • 8/17/2019 BAB II IMAM

    9/32

    "

     %aringan. ?ni bisa disebabkan karena penurunan ukuran kompartemen

    otot karena fasia yang membungkus otot terlalu ketat atau pemasangan

    gips'bidai yang terlalu ketat$ dan dapat ter%adi karena peningkatan isi

    kompartemen otot karena edema atau perdarahan sehubungan dengan

     berbagai masalah misalnya$ iskemia$ cedera remuk dan penyuntikan

     bahan pennghan%ur (toksik#. 8pabila iskhemi dalam %am pertama

    tidak mendapat tindakan dapat menimbulkan kematian'nekrosis otot

    yang nantinya akan diganti dengan %aringan fibrus yang secara

     periahanlahan men%adi pendek dan disebut dengan kontraktur

    3olkman. >e%ala klinisnya adalah ! 4 yaitu Pain (nyeri#$ 4arestesia$

     Pallor  (pucat#$  Pulseness (denyut nadi hilang# dan 4aralisis.

    !& 6omplikasi a&al lainnya seperti tromboemboli$ infeksi dan

    6oagulopati ?ntra3askuler Diseminata (6?D# merupakan kemungkinan

    komplikasi terhadap fraktur. 6?D meliputi sekelompok kelainan

     perdarahan dengan berbagai penyebab termasuk trauma masif.

    1anifestasi 6?D meliputi ekimosis$ perdarahan yang tak terduga

    setelah pembedahan.

     b. 6omplikasi lan%ut

    1enurut Suratun (200: !2# komplikasi lan%ut dari fraktur yaitu:

  • 8/17/2019 BAB II IMAM

    10/32

    *

    #  Mal union$ adalah suatu keadaan

    dimana tulang yang sembuh tidak pada posisi yang seharusnya$

    membentuk sudut atau pendek.

     Non union, adalah akibat penanganan yang tidak benar pada saat tahap

    reduksi sehingga menyebabkan tulang yang patah tidak bisa menyatu.

    2# ekrosis a3askuler tulang

    # 7eaksi terhadap alat fiksasi interna

    '. Proses penye%()*an t)lang

    1enurut Smeltzer dan Bare (2002: 22# proses penyembuhan tulang terdiri

    dari lima tahapan yaitu:

    a. ?nflamasi

    Dengan adanya fraktur$ tubuh mengalami respon yang sama dengan bila

    adanya cidera di lain dalam tubuh$ ter%adi perdarahan dalam %aringan yang

    cidera dan ter%adi pembentukan hematoma pada tempat patah tulang$

    u%ung fragmen tulang mengalami de3italisasi karna terputusnya pasokan

    darah. 5empat cidera akan diin3asi oleh makrofag (sel darah putih besar#$

    yang akan membersihkan daerah tersebut$ ter%adi inflamasi$

     pembengkakan dan nyeri$ tahap inflamasi berlangsung beberapa hari dan

    hilang dengan berkurangnya pembengkakan dan nyeri.

     b. 4roliferasi Seluler 

  • 8/17/2019 BAB II IMAM

    11/32

    /

    Dalam sekitar ! hari$ hematoma akan mengalami organisasi$ terbentuk

     benangbenang fibrin dalam %edalan darah$ membentuk %aringan lunak

    re3askulerisasi$ dan in3asi fibroblast dan osteoblast$ fibroblast dan

    osteoklast (berkembang dari ostesit$ sel endotel$ dan periosteum# akan

    menghasilkan kolagen dan proteoglikan sebagai matriks kolagen pada

     patahan tulang$ terbentuk %aringan ikat fibrus dan tulang ra&an(osteosid#.

    Dari periosteum tampak pertumbuhan melingkar. 6alus tulang ra&ang

    tersebut dirangsang oleh gerakan mikro minimal pada tempat patahan

    tulang$ tetapi gerakan yang berlebihan akan merusak struktur kalus$ tulang

    yang sedang aktif tumbuh menun%ukan potensial elektronegatif.

    c. 4embentukan kalus

    4ertumbuhan %aringan berlan%ut dan lingkaran tulang ra&an tumbuh

    mencapai sisi lain sampai celah sudah terhubungkan. ,ragmen patahan

    tulang disambungkan dengan %aringan fibrus$ tulang ra&an$ dan serat

    imatur$ bentuk kalus dan 3olume yang dibutuhkan untuk menghubungkan

    defek secara langsung berhubungan dengan %umlah kerusakan dan

     pergeseran tulang$ perlu &aktu sampai + minggu agar fragmen tulang

    tersambung dalam tulang ra&an atau %aringan fibrus.

    d. Osifikasi

  • 8/17/2019 BAB II IMAM

    12/32

    20

    4embentukan kalus mulai mengalami penulangan dalam 2 sampai

    minggu melalui proses penulangan endokondral$ mineral terus ditimbun

    sampai stulang telah benarbenar bersatu dan keras$ permukaan kalus tetap

     bersifat elektronegatif$ pada patah tulang pan%ang orang de&asa

    normalnya penulangan memerlukan &aktu sampai + bulan.

    e. 7emodeling

    5ahap akhir perbaikan patah tulang meliputi pengambilan %aringan mati

    dan reorganisasi tulang baru ke susunan tulang sebelumnya$ remondeling

    memerlukan &aktu berbulanbulan sampai bertahuntahun tergantung

     beratnya modifikasi tulang yang dibutuhkan$ ketika remondeling telah

    sempurna muatan permukaan tidak lagi negatif.

    +. ,ase Penye%()*an -)ka

    1enurut 4otter dan 4erry ( 200: *!# proses penyembuhan luka memiliki

    fase yaitu fase inflamasi$ proliferasi dan maturasi. 8ntara satu fase dengan lain

    merupakan suatu kesinambungan yang tidak dapat dipisahkan.

    a. ,ase ?nflamasi

    5ahap ini muncul segera setelah in%uri sampai hari. ?nflamasi berfungsi

    untuk mengontrol pendarahan$ mencegah in3asi bakteri$ menghilangkan

    debris dari %aringan yang luka dan mempersiapkan proses penyembuhan

    lan%utan.

  • 8/17/2019 BAB II IMAM

    13/32

    2

     b. ,ase 4roliferasi

    5ahapan ini berlangsung dari hari ke 2+. ,ibroblast ( sel %aringan

     penyembung# memiliki peran yang sangat besar dalam fase proliferasi$

    akti3itas utama selama fase regenerasi ini adalah mengisi luka dengan

    dengan %aringan penyambung atau %aringan granulasi yang baru dan

    menutup bagian atas luka dengan epitelisasi.

    c. ,ase 1aturasi

    5ahap ini merupakan tahap akhir proses penyembuhan luka$ pada tahap ini

    memerlukan &aktu sampai tahun$ bergantung pada luas dan kedalaman

    luka$ %aringan parut terus melakukan reorganisasidan akan menguat setelah

     beberapa bulan$ biasanya %aringan parut mengandung pigmentasi yang

    lebih sedikit dan memiliki &arna yang lebih terang dari kulit normal.

    . Pe%eriksaan Diagnostik  

    1enurut Doengoes (2000: "2# untuk menegakkan diagnosa pada kasus patah

    tulang perlu dilakukan beberapa pemeriksaan antara lain :

    a. 7adiologi (E7ay# : untuk melihat dan menentukan lokasi dan luas dari

    fraktur'trauma.

  • 8/17/2019 BAB II IMAM

    14/32

    22

     b. Scan tulang$ tomogram$ scan F5'17? : untuk melihat fraktur dapat %uga

    digunakan untuk mengidentifikasi kerusakan %aringan lunak.

    c. 8rteriogram : dilakukan %ika dicurigai terdapat kerusakan 3askuler.

    d. Aitung darah lengkap : At mungkin meningkat (hemokonsentrasi# atau

    menurun (perdarahan bermakna pada sisi fraktur atau organ %auh pada

    fraktur multiple#$ peningkatan %umlah sel darah putih adalah respon stres

    normal setelah trauma.

    e. 6reatinin : trauma otot meningkatkan beban kreatinin untuk klirensa

    gin%al.

    f. 4rofil koagulasi : perubahan dapat ter%adi pada kehilangan darah$ transfusi

    multipel atau cidera hati.

    1/. Penatalaksanaan U%)%

    a. 1edis

    1enurut suratun (200: !0# ada + konsep dasar yang harus

    dipertimbangkan pada &aktu menagani fraktur yaitu 7ekognisi$ 7eduksi$

    imobilisasi sesudah direduksi (7etensi#$ mempertahankan dan

    mengembalikan fungsi (7ehabilitasi#.

    # 7ekognisi$ menyangkut ketepatan diagnosa fraktur pada tempat

    kecelakaannya dan kemudian dirumah sakit dengan $melakukan

     pengka%ian terhadap ri&ayat kecelakaan$ dera%at keparahan$ %enis

    kekuatan yang berperan pada peristi&a yang ter%adi$ serta menentukan

  • 8/17/2019 BAB II IMAM

    15/32

    2

    kemungkinan adannya fraktur melalui pemeriksaan dan keluhan dari

    klien.

    2# 7eduksi$ merupakan mengembalikan

     posisi tulang keposisi anatomisnya. 5erdapat 2 macam reduksi yaitu

    reduksi terbuka dan reduksi tertutup , reduksi terbuka dengan melalui

     pembedahan$ memasang alat fiksasi interna yang menggunakan

     peralatan$ misal plat$ pen$ untuk  reduksi tertutup adalah ekstermitas

    dipertahankan dengan menggunakan traksi$ bidai$ gips.

    # ?mobilisasi' Retensi setelah direduksi fragmen tulang di imobilisasi

    atau dipertahankan dalam posisi dan kese%a%aran yang benar hingga

    ter%adi penyatuan. 1etode imobilisasi dilakukan dengan menggunakan

    fiksasi eksterna (gips dan traksi# dan fiksasi eksterna.

    +# 1empertahankan dan

    mengembalikan fungsi'7ehabilitasi$ yaitu metode mengembalikan

    keadaan yang mendekati fungsi normalnya dimulai bersamaan dengan

     pengobatan fraktur yang: mempertahankan reduksi dan imobilisasi$

    meninggikan daerah fraktur untuk meminimalkan pengbengkakan$

    memantau status neuro3askuler$ memantau kecemasan dan nyeri$

    latihan isometrik$ kembali keakti3itas seara bertahap.

     b. 6epera&atan

  • 8/17/2019 BAB II IMAM

    16/32

    2+

    1enurut Doenges (2000#$ penatalaksanaan kepera&atan pada pasien

    fraktur yaitu :

    # 1engatur posisi

    5u%uan : memberikan rasa nyaman dan mencegah komplikasi.

    8dapun hal hal yang perlu diperhatikan dalam pengaturan posisi

    yaitu: hindari ter%adinya perubahan posisi fraktur$ hindari berubahnya

    arah tarikan traksi$ hindari tekanan'tahanan pada alat fraksi interna$

    hindari mengubah integritas gips$ sikap tidur pasien %angan dirubah

    sebelum dilakukan reduksi tulang$ setelah patah tulang direduksi

     pergantian posisi tidur harus dilaksanakan minimal 2 %am sekali.

    2# 4emantauan eurosirkulatori

    Dalam melakukan pemantauan neurosirkulatori dapat dilakukan tiap

     %am secara dini pada pasien dengan fraktur$ dengan cara: meraba

    lokasi fraktur apakah terasa hangat$ obser3asi &arna kulit$ menekan

    akar kuku dan memperhatikan pengisian kembali kapiler$ tanyakan

     pada pasien mengenai rasa nyeri atau hilangnya sensasi pada lokasi

    fraktur.

    # 1empertahankan perfusi %aringan yang adekuat

    Dalam mempertahankan perfusi %aringan yang adekuat dapat

    dilakukan dengan cara: meninggikan area yang in%uri untuk

  • 8/17/2019 BAB II IMAM

    17/32

    2!

     pembengkakan $ monitor ekstreminitas yang fraktur seperti rasa

    nyeri$ bengkak$ pucat atau kebiruan$ patastesi$ berkurangnya nadi$

    dan ekstremitas dingin$ bengkak dan edema menurunkan perfusi

     %aringan$ kuku yang sianosis diduga terdapat bendungan 3ena$ %ari

     pucat dan dingin karena ada obstruksi arteri$ menurunnya

    kemampuan motorik dan adanya parastesi menun%ukkan iskemia

    syaraf.

    +# 4ertahankan kekuatan dan mobilisasi

    Dalam mempertahankan kekuatan dan mobilisasi klien dengan

    fraktur dapat dilakukan : bergerak bebas sebatas adanya pembatas

    kepada anggota tubuh yang telah direduksi pera&at$ melaksanakan

    tan diri yang mungkin$ melatih sendi yang termobilisasi dengan

     Range Of Motion (7O1# untuk mempertahankan fungsi.

    !# 1empertahankan keutuhan kulit dan

     penyembuhan luka.

    6lien dengan fraktur dalam mempertahankan keutuhan kulit dan

     penyembuhan luka dapat dilakukan dengan cara: memperhatikan

    daerah kulit yang beresiko terutama daerah ton%olan tulang$ inspeksi

    adanya tekanan (minimal setiap * %am#$ obser3asi tanda tanda

    infeksi$ inspeksi kulit yang kontak dengan pinggir atau alat traksi

  • 8/17/2019 BAB II IMAM

    18/32

    2

    dan usahakan tidak ter%adi gesekan pada daerah kulit $ lakukan

     pera&atan luka dengan teknik aseptik$ an%urkan makan makanan

    dengan gizi seimbang.

    # -angkahlangkah yang dapat dilakukan pera&at

    untuk mengurangi nyeri yaitu: kompres dingin pada tempat cidera$

    atur posisi secara teratur sesuai indikasi$ a%arkan teknis relaksasi

    napas dalam dan distraksi$ kolaborasi dengan dokter pemberian

    analgetik.

    B. Konsep Dasar As)*an Kepera0atan

    1. Pengkaian

    1enurut Doenges (2000# >e%alage%ala fraktur tergantung pada sisi beratnya

    dan %umlah kerusakan pada struktur lain dengan data pengka%ian klien

    meliputi :

    a. 7i&ayat kepera&atan

    meliputi :

    # Data biografi

    2# 7i&ayat ter%adinya trauma'fraktur 

    # 5rauma yang pernah dialami sebelumnnya.

    4engka%ian fisik$ meliputi :

  • 8/17/2019 BAB II IMAM

    19/32

    2"

    # 8ktifitas'istirahat.

    Saat pengka%ian pasien dengan fraktur pada pola akti3itas mungkin akan

    ditemukan data keterbatasan atau kehilangan fungsi pada bagian yang

    terkena fraktur itu sendiri atau ter%adi secara sekunder dari

     pembengkakan %aringan$ nyeri.

    2# Sirkulasi

    4ada saat pengka%ian mungkin akan didapatkan data hipertensi : (kadang

    kadang terlihat sebagai terhadap nyeri'ansietas# atau hipotensi

    (kehilangan darah#$ takikardi$ penurunan atau tak ada nadi pada bagian

    distal yang cidera$ pengisian kapiler.

    # eurosensori

    4ada pasien fraktur mungkin akan ditemukan tandatanda seperti hilang

    gerakan'sensasi$ spasme otot$ kebas'kesemutan (parastesia#

    deformitas total$ angulasi abnormal$ pemendekan$ rotasi$ krepitasi$

    spasme otot$ kelemahan atau hilangnya fungsi$ agitasi.

    +# yeri'kenyamanan

     Saat pengka%ian nyeri berat tiba tiba saat cidera mungkin men%adi salah

    satu keluhan pasien$ atau mungkin tidak ditemukan adanya nyeri akibat

    kerusakan syaraf$ spasme otot'kram setelah imobilitas.

  • 8/17/2019 BAB II IMAM

    20/32

    2*

    !# 6eamanan

    5anda tanda yang mungkin bisa ditemukan pada pengka%ian pada pasien

    dengan fraktur yaitu: laserasi kulit$ a3ulsi %aringan$ perdarahan$

     perubahan &arna$ pembengkakan lokal.

    # 4enyuluhan'pembela%aran

     >e%ala: -ingkungan cedera.

    Diagnosa an inte3ensi kepera0atan

    1enurut Doenges (2000#$ diagnosa kepera&atan yang muncul pada pasien

    dengan fraktur dan inter3ensi kepera&atan yang dapat dilakukan untuk

    mengurangi$ menghilangkan$ dan mencegah masalahmasalah kepera&atan

    dan komplikasi yaitu:

    a. 7esiko tinggi terhadap trauma tambahan berhubungan dengan terputusnya

    kontinuitas %aringan tulang

    9ntuk diagnosa 7esiko tinggi terhadap trauma tambahan berhubungan

    dengan terputusnya kontinuitas %aringan tulang inter3ensi yang dapat

    dilakukan yaitu:

    # 4ertahankan tirah baring'ekstermitas sesuai indikasi. Berikan sokongan

    sendi diatas dan diba&ah fraktur bila bergerak'membalik.7asional: 1eningkatnya stabilitas$ menurunkan kemungkinan

    gangguan posisi'penyembuhan.

  • 8/17/2019 BAB II IMAM

    21/32

    2/

    2# -etakkan papan diba&ah tempat tidur atau tempatkan pasien pada

    tempat tidur ortopedik 7asional: 5empat tidur lembut atau lentur dapat membuat deformasi

    gips yang masih basah.# Sokong fraktur dengan bantal'gulungan selin netral pada bagian yang

    sakit

    7asional: 1encegah gerakan yang tak perlu dan perubahan posisi.

    +# 5ugaskan petugas yang cukup untuk membalik pasien

    7asional: 6egagalan untuk menyokong ekstermitas yang digips dapat

    menyebabkan gips patah.!# G3aluasi pembebatan ekstermitas terhadap resolusi edema

    7asional: 4embebatan koaptasi mungkin digunakan untuk memberikan

    imobilisasi fraktur dimana pembengkakan %aringan berlebihan.

    # 4ertahankan posisi dan integritas traksi

    7asional: 5raksi memungkinkan tarikan pada aksis pan%ang dan

    mengatasi tegangan otot'pemendekan.

    "# Hakinkan bah&a semua klem berfungsi

    7asional: Hakinkan bah&a susunan traksi berfungsi dengan tepat.

    *# 4ertahankan kontrol tidak terhambat dengan beban bebas

    menggantung hindari mengangkat'menghilangkan berat

    7asional: )umlah beban traksi optimal dipertahankan

    /# Bantu meletakkan beban diba&ah roda tempat tidur bila diindikasikan7asional: 1embantu posisi tepat pasien dan fungsi traksi dengan

    memberikan keseimbangan timbal balik.0# 6a%i ulang tahanan yang mungkin timbul karena terapi

    7asional: 1empertahankan integritas tarikan traksi.

    # 6a%i integritas alat fiksasi eksterna

    7asional : 6urang atau berlebihannya keketatan dapat mengubah

    tekanan kerangka

  • 8/17/2019 BAB II IMAM

    22/32

    0

    2# 6a%i ulang foto

    7asional : 1emberikan bukti 3isual mulainya pembentukan

    kalus'proses penyembuhan

    # Berikan'pertahankan stimulasi listrik bila digunakan

    7asional: 1ungkin diindikasikan untuk meningkatkan pertumbuhan

    tulang pada keterlambatan penyembuhan'tidak menyatu.

     b. yeri berhubungan dengan spasme otot$ gerakan fragmen tulang$

    edema dan cidera %aringan lunak$ imobilisasi$ stress$ ansietas

    9ntuk diagnosa yeri berhubungan dengan spasme otot$ gerakan fragmen

    tulang$ edema dan cidera %aringan lunak$ imobilisasi$ stress$ ansietas

     ?nter3ensi yang dapat dilakukan yaitu:

    # 4ertahankan imobilisasi bagian yang sakit dengan tirah baring$ gips$

     pembebatan dan traksi

    7asional: 1enghilangkan nyeri dan mencegah kesalahan posisi tulang.2# 5inggikan ekstermitas yang terkena

    7asional: 1eningkatkan aliran balik 3ena

    # Aindari penggunaan sprei'bantal plastik diba&ah ekstermitas dalam

    gips

    7asional: Dapat meningkatkan ketidaknyamanan karena peningkatan

     produksi panas dalm gips yang kering.

    +# 5inggikan penutup tempat tidurI pertahankan linen terbuka pada ibu

     %ari kaki

    7asional: 1empertahankan kehangatan tubuh tanpa ketidaknyamanan

    karena tekanan selimut pada bagian yang sakit.

  • 8/17/2019 BAB II IMAM

    23/32

    !# 6a%i keluhan nyeri'ketidaknyamanan$ perhatikan karakteristik$ lokasi

    dan intensitas (skala 00# dan adanya perubahan tandatanda 3ital

    (takikardi#

    7asional : 1empengaruhi pilihan inter3ensi berdasarkan informasi

    dari klien.

    # Dorong pasien untuk mendiskusikan masalah sehubungan dengan

    cedera.

    7asional: 1embantu menghilangkan ansietas"# )elaskan prosedur sebelum memulai

    7asional: 1emungkinkan pasien untuk siap secara mental untuk

    akti3itas.

    *# Beri obat sebelum pera&atan akti3itas7asional: 1eningkatkan relaksasi otot dan meningkatkan partisipasi.

    /# -akukan dan a&asi latihan rentang gerak pasif'aktik 

    7asional: 1empertahankan kekakuan'imobilisasi otot yang sakit dan

    memudahkan resolusii inflamasi pada %aringan yang cedera.

    0# Berikan alternatif tindakan kenyamanan contoh pi%atan pinggang dan

     punggung

    7asional: 1eningkatkan sirkulasi umum$ menurunkan area tekanan

    lokal dan kelelahan otot.

    # Dorong dengan menggunakan teknik mana%emen stres$ latihan nafas

    dalam$ ima%inasi dan 3isualisasi

    7asional : 1eningkatkan koping terhadap nyeri

    2# ?dentifikasi akti3itas terapeutik yang tepat untuk usia pasien$

    kemempuan fisik$ dan penempilan pribadi7asional: 1encegah kebosanan dalam proses pera&atan

    # Selidiki adanya keluhan nyeri yang tak biasa'tibatiba

    7asional: Dapat menendakan ter%adinya komplikasi

    +# -akukan kompres dingin'es 2++* %am pertama sesuai keperluan

  • 8/17/2019 BAB II IMAM

    24/32

    2

    7asional: 1enurunkan edema'pembentukan hematoma$ menurunkan

    sensasi nyeri.!# 6olaborasi$ a&asi pemberian analgetik sesuai indikasi

    7asional : Dapat menurunkan nyeri dan atau spasme otot.

    c. 7esiko tinggi terhadap disfungsi neuro3askuler perifer berhubungan

    dengan penurunan aliran darah$ cidera 3askuler langsung$ edema

     berlebihan$ pembentukan thrombus$ hipo3olemia.

    ?nter3ensi yang dapat dilakukan yaitu:

    # -epaskan perhiasan dari ekstermitas yang cedera

    7asional: Dapat membendung sirkulasi bila ter%adi edema2# G3alusi adanya'kualitas nadi perifer distal tehadap cedera melalui

     palpasi. Bandingkan dengan ekstermitas yang sakit

    7asional: 4enurunan adanya nadi dapat menggambarkan cedera

    3askuler dan perlunya e3aluasi medik segera terhadap status sirkulasi.

    # 6a%i aliran Fapiler 7efill 5ime (F75#$ &arna kulit$ dan kehangatan

     pada daerah distal fraktur.

    7asional : Dapat menun%ukkan gangguan arterial

    +# -akukan pengka%ian neuromuskuler$ perhatikan perubahan fungsi

    motorik'sensori

    7asional: >angguan perasaan kebas$ kesemutan$

     peningkatan'penyebaran nyeri ter%adi bila sirkulasi pada saraf tidak

    adekuat atau saraf rusak.

  • 8/17/2019 BAB II IMAM

    25/32

    !# 5es sensasi saraf perifer dengan menusuk pada kedua selaput antara

    ibu %ari pertama dan kedua dan ka%i kemampuan untuk dorsofleksi ibu

     %ari bila diindikasikan

    7asional: 4an%ang dan posisi saraf perineal meningkatkan resiko

    cedera pada adanya fraktur kaki.

    # 6a%i %aringan sekitar akhir gips untuk titik yang kasar'tekanan. Selidiki

    keluhan rasa terbakar di ba&ah gips

    7asioanal: ,aktor ini disebabkan atau mengidentifikasi tekanan

     %aringan'iskemia."# 4ertahankan peninggian ekstremitas yang cidera sesuai indikasi.

    7asional: 1eninggikan drainage 3ena dan mengurangi edema.

    *# 6a%i keseluruhan ekstermitas yang cedera untuk

     pembengkakan'pembentukan edema

    7asional: peningkatan lingkar ekstermitas yang cedera dapat diduga

    adanya pembengkakan %aringan'edema.

    /# 4erhatikan keluhan nyeri ekstrem untuk tipe cedera atau peningkatan

    nyeri pada gerakan pasif ekstermitas

    7asional: 4erdarahan'pembentukan edema berlan%ut dalam otot

    tertutup dengan fasia ketat dapat menyebabkan gangguan aliran darah

    dan ter%adi iskemia.

    0# Dorong pasien untuk secara rutin latihan %ari'sendi distal cidera

    7asional: 1eningkatkan sirkulasi dan menurunkan pengumpulan

    darah pada ekstremitas ba&ah

    # 8&asi tanda 3ital$ perhatikan ada pucat$ sianosis$ perubahan mental.

    7asional: 6etidak adekuatan 3olume sirkuasi akan mempengaruhi

    sistem perfusi %aringan

  • 8/17/2019 BAB II IMAM

    26/32

    +

    2# Bebat'buat spalk sesuai kebutuhan

    7asional: 9ntuk menghilangkan retriksi sirkulasi yang diakibatkan

    oleh pembentukan edema

    # 8&asi hemoglobin dan hematokrit dan pemeriksaan hemotakrit

    7asional : 1embantu dalam kalkulasi kehilangan darah

    +# 6a%i'a&asi tekanan kompartemen

    7asional: peninggian tekanan (biasanya sampai 0 mmAg atau lebih#

    menun%ukkan kebutuhan e3aluasi segera dan inter3ensi.

    d. 7esiko tinggi terhadap kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan

     perubahan aliran : darah'emboli lemak$ perubahan membran

    al3eolar'kapiler$ interstitial$ edema paru$ kongesti.

    ?nter3ensi yang dapat dilakukan yaitu:

    # 8&asi frekuensi pernafasan dan upaya$ perhatikan stridor$

     penggunaan otot bantu nafas

    7asional: 1erupakan indikator ter%adinya emboli paru tahap a&al

    2# 8uskultasi bunyi nafas perhatikan adanya ketidaksamaan$ ronchi$

    mengi dan &heezing

    7asional: 4erubahan dalam pernafasan dapat menun%ukkan adanya

    komplikasi pernafasan

    # 8tasi %aringan cedera'tulang dengan lembut

    7asional: Dapat mencegah emboli lemak 

    +# ?nstruksikan dan bantu dalam latihan nafas dalam dan batuk efektif 

  • 8/17/2019 BAB II IMAM

    27/32

    !

    7asional: meningkatkan 3entilasi al3eolar

    !# 4erhatiakan peningkatan kegelisahan$ kacau$ latergi$ stupor 7asional: >angguan pertukaran gas'adanya emboli paru dapat

    menyebabkan penyimpangan pada tingkat kesadaran pasien seperti

    ter%adi hipoksemia'asidosis.

    # Obser3asi sputum untuk tanda adanya darah

    7asional: Aemodialisa dapat ter%adi dengan emboli paru.

    "# Berikan tambahan oksigen bila diindikasikan

    7asional: 1eningkatkan sediaan oksigen untuk oksigenisasi optimal

     %aringan.

    *# 8&asi pemeriksaan laboratorium$ seperti >D8

    7asional: 1enurunkan 4aO2 dan peningkatan 4aFO2 menun%ukkan

    gangguan pertukaran gas.

    /# Berikan obat sesuai indikasi$ seperti heparin$ kortokisteroid

    7asional: 1encegah pembekuan'tromboplibitis$ steroid mencegah

    emboli lemak.

    e. 6erusakan mobilitas fisik berhubungan dengan kerusakan rangka

    neuromuskular$ nyeri'ketidaknyamanan$ terapi restriktif (imobilisasi

    tungkai#

      ?nter3ensi yang dapat dilakukan yaitu:

    # 6a%i dera%at imobilitas yang dihasilkan oleh cedera atau persepsi klien

    terhadap pengobatan

  • 8/17/2019 BAB II IMAM

    28/32

      7asional: 4ersepsi diri memerlukan inter3ensi informasi untuk

    meningkatkan kema%uan pengobatan.

    2# Dorong partisipasi pada aktifitas terapeutik'relaksasi

    7asional: 1emberikan kesempatan untuk mengeluarkan energi.# ?nstruksikan klien untuk rentang gerak aktif pada ekstremitas yang

    sakit dan yang tidak sakit

    7asional: 1eningkatkan aliran darah dan tulang$ meningkatkan tonus

    otot$ meningkatkan gerak sendi$ mencegah kontraktur'atrofi.

    +# Dorong penggunaan latihan isometrik mulai dengan tungkai yang sakit

    7asional: 1embantu mempertahankan kekuatan dan massa otot.

    !# Berikan papan kaki$ bebat pergelangan$ gulungan trokanter' tangan

    yang sesuai

    7asional: Berguna dalam mempertahankan posisi fungsional

    ekstermitas.

    # 5empatkan dalam posisi terlentang secara periodik bila mungkin$ bila

    traksi digunakan untuk menstabilkanfraktur tungkai ba&ah

    7sional: 1enurunkan resiko kontraktur fleksi panggul.

    "# Bantu atau dorong pera&atan diri'kebersihan

    7asional: 1eningkatkan kekuatan otot dan sirkulasi dan meningkatkan

    moti3asi klien.

    *# 9bah posisi secara periodik dan dorong untuk latihan batuk dan nafas

    dalam

    7asional: 1encegah komplikasi kulit dan pernafasan.

    /# 6onsul dengan ahli terapi fisik'okupasi dan'atau rehabilitasi spesialis

  • 8/17/2019 BAB II IMAM

    29/32

    "

    7asional: Berguna untuk membuat akti3itas indi3idu'program latihan

     pasien.

    f. 6erusakan integritas kulit berhubungan dengan cidera tusukI fraktur

    terbuka

    ?nter3ensi yang dapat dilakukan yaitu:

    # 6a%i kulit untuk luka terbuka$ perdarahan dan perubahan &arna

    7asional: 1emberikan informasi untuk sirkualsi kulit.

    2# 1asase kulit dan penon%olan tulang

    7asional: 1enurunkan tekanan pada area yang luka

    # 9bah posisi dengan sering

    7asional: 1engurangi tekanan konstan pada area yang sama.

    +# Bersihkan kulit dengan air sabun hangat

    7asional: 1enurunkan kadar kontaminasi kulit.

    !# 4otong pakaian dalam yang menutup area dan perlebar beberapa inci

    diatas gips

    7asional: Berguana untuk bantalan ton%olan tulang.

    # 4otong kelebihan plaster dari akhir gips sesegera mungkin saat gips

    lengkap

    7asional: 4laster yang berlebihan dapat mengiritasi kulit yang sehat.

    "# 5ingkatkan pengeringan gips dengan mengangkat linen tempat tidur

    meman%akan pada sirkulasi udara

    7asional: 1encegah kerusakan kulit yang disebabkan kulit yang

    terrtutup oleh kelembapan.

  • 8/17/2019 BAB II IMAM

    30/32

    *

    *# Obser3asi untuk potensial area yang tertekan$ khususnya pada akhir

    dan ba&ah bebatan'gips7asional: 5ekanan dapat menyebabkan ulserasi'nekrosis dan atau

    kelumpuhan saraf./# ?nstruksikan pasien'orang terdekat untuk menghindari memasukkan

    ob%ek kedalam gips

    7asional: Sakit gesekan dapat menyebabkan cedera %aringan.0# >unakan tempat tidur busa$ bulu domba$ bantal apung$ atau kasur

    udara sesuai indikasi

    7asional: 6arena imobilisasi bagian tubuh$ ton%olan tulang lebih dari

    area yang sakit oleh gips mungkin sakit karena penurunan sirkulasi.# Buat gips dengan katup tunggal$ katup ganda atau %endela$ sesuai

     protokol7asional: 1emungkinkan pengurangan tekanan dan memberikan akses

    untuk pera&atan luka'kulit.

    g. 7esiko tinggi terhadap infeksi b.d kerusakan kulit: trauma %aringan

    ?nter3ensi yang dapat dilakukan yaitu:

    # Obser3asi keadaan luka$ kedalaman dan karakteristik luka

     7asional: 1endapatkan data dan pekiraan adanya infeksi

    2# 6a%i tandatanda 3ital (5D$ $ 4$ dan S#7asional: 4eningkatan suhu mengidentifikasi ter%adinya infeksi.

    # -akukan prosedur isolasi dengan mengganti balutan dengan steril

    7asional: 1eminimalkan kesempatan kontaminasi silang.

    +# ?nstruksikan kepada pasien untuk tidak menyentuh luka

    7asional: 1encegah'meminimalkan kontaminasi silang.

  • 8/17/2019 BAB II IMAM

    31/32

    /

    !# Obser3asi luka untuk pembentukan bula$ krepitasi$ perubahan &arna

    kulit kecoklatan$ bau drainase yang tak enak 7asional: 5anda perkiraan infeksi gas ganggren.

    # 6a%i tonus otot$ refleks tendon dalam dan kemampuan untuk berbicara

    7asional: 6ekuatan otot$ spasme tonik otot rahang$ dan disfagia

    menun%ukkan ter%adinya tetanus.

    "# Selidiki nyeri tibatiba'keterbatasan gerakan dengan edema

    lokal'eritmia ekstermitas cedera.

    7asional: Dapat mengidentifikasikan ter%adinya osteomelitis

    *# 6olaborasi pemeriksaan labI -a%u Gndap Darah (-GD#$ dan leukosit

    dan pemberian antibiotik

    7asional: 1engidentifikasi adanya proses infeksi dan membunuh

    mikroorganisme patogen.

    h. 6urangnya pengetahuan tentang kondisi dan prognosis berhubungan

    dengan tidak mengenal sumber informasi

      ?nter3ensi yang dapat dilakukan yaitu:

    # 6a%i ulang patologi$ prognosis$ dan harapan yang akan datang7asional: 1emberikan dasar pengetahuan dimana pasien dapat

    membuat pilihan informasi.2# Beri penguatan metode mobilitas dan ambulasi sesuai instruksi dengan

    terapis fisik bila diindikasikan

    7asional: Banyak fraktur memerlukan gips$ bebat$ atau pen%epit

    selama proses penyembuhan.

    3) 8n%urkan penggunaan backpack 

    7asional: 1emberikan tempat untuk memba&a arikel tertentu dam

    membiarkan tangan bebas untuk memanipulasi kruk atau dapat

    men%egah kelelahan otot yang tak perlu bila satu tangan gips.

  • 8/17/2019 BAB II IMAM

    32/32

    +0

    4) Buat daftar aktifitas dimana pasien dapat melakukannya secara mandiri

    dan yang memerlukan bantuan7asional: 4enyusunan akti3itas sekitar kebutuhan data yang

    memerlukan bantuan!# Dorong pasien untuk melan%utkan latihan aktif untuk sendi di atas dan

    diba&ah fraktur 

    7asional: 1encegah kekakuan sendi$ kontraktur$ dan kelelahan otot$

    meningkatkan kembalinya aktifitas seharihari secara dini.

    # ?dentifikasi tersedianya sumber pelayanan di masyarakat

    7asional: 1emberikan bantuan untuk memudahkan pera&atan diri dan

    mendukung kemandirian.

    "# Diskusikan pentingnya per%an%ian e3aluasi klinis7asional: 4enyembuhan fraktur memerlukan &aktu tahunan untuk

    sembuh lengkap.

    *# ?dentifikasi tandatanda dan ge%alage%ala yang memerlukan e3aluasi

    medik$ contoh nyeri hebat$ demam'menggigil$ bau tak enak$ perubahan

    sensasi$ pembengkakan$ paralisis$ ibu %ari atau u%ung %ari putih'dingin$

    titik hangat$ area lunak$ gips retak.7asional: ?nter3ensi yang cepat dapat menurunkan ter%adinya

    komplikasi seperti infeksi dan gangguan sirkulasi.

    /# 8%arkan caracara untuk menutupi ibu %ari kaki$ bila tepat$ contoh

    sarung tangan atau kaos kaki

    7asional: 1embantu mempertahankan kehangatan'melindungi dari

    cedera.