ANALISIS DAYA SAING USAHATANI RUMPUT LAUT Eucheuma ...

102
ANALISIS DAYA SAING USAHATANI RUMPUT LAUT (Eucheuma Spinosum) DI DESA LIYA BAHARI KECAMATAN WANGI-WANGI SELATAN KABUPATEN WAKATOBI HASNA 105961111017 PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2021

Transcript of ANALISIS DAYA SAING USAHATANI RUMPUT LAUT Eucheuma ...

Page 1: ANALISIS DAYA SAING USAHATANI RUMPUT LAUT Eucheuma ...

i

ANALISIS DAYA SAING USAHATANI RUMPUT LAUT

(Eucheuma Spinosum) DI DESA LIYA BAHARI

KECAMATAN WANGI-WANGI SELATAN

KABUPATEN WAKATOBI

HASNA

105961111017

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2021

Page 2: ANALISIS DAYA SAING USAHATANI RUMPUT LAUT Eucheuma ...

ii

ANALISIS DAYA SAING USAHATANI RUMPUT LAUT

(Eucheuma Spinosum) DI DESA LIYA BAHARI

KECAMATAN WANGI-WANGI SELATAN

KABUPATEN WAKATOBI

HASNA

105961111017

SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian

Strata Satu (S-1)

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2021

Page 3: ANALISIS DAYA SAING USAHATANI RUMPUT LAUT Eucheuma ...

iii

HALAMAN PENGESAHAN

Judul : Analisis Daya Saing Usahatani Rumput Laut (Eucheuma

Spinosum) di Desa Liya Bahari Kecamatan Wangi-Wangi

Selatan Kabupaten Wakatobi

Nama : Hasna

Stambuk : 105961111017

Program Studi : Agribisnis

Fakultas : Pertanian

Disetujui,

Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

Dr. Sri Mardiyati, S.P., M.P Rahmawati, S.Pi., M.Si

NIDN: 0921037003 NIDN : 0904118304

Diketahui

Dekan Fakultas Pertanian Ketua Program Studi Agribisnis

Dr. Ir. Andi Khaeriyah, M.Pd Dr. Sri Mardiyati, S.P., M.P

NIDN : 0926036803 NIDN: 0921037003

Page 4: ANALISIS DAYA SAING USAHATANI RUMPUT LAUT Eucheuma ...

iv

PENGESAHAN KOMISI PENGUJI

Judul : Analisis Daya Saing Usahatani Rumput Laut (Eucheuma

Spinosum) di Desa Liya Bahari Kecamatan Wangi-Wangi

Selatan Kabupaten Wakatobi

Nama : Hasna

Stambuk : 105961111017

Program Studi : Agribisnis

Fakultas : Pertanian

KOMISI PENGUJI

Nama Tanda Tangan

1. Dr. Sri Mardiyati, S.P., M.P

Ketua Sidang

2. Rahmawati, S.Pi., M.Si

Sekretaris

3. Ir. Hj. Nailah, M.Si

Anggota

4. Asriyanti Syarif, S.P., M.Si

Anggota

Tanggal Lulus : ...........................

Page 5: ANALISIS DAYA SAING USAHATANI RUMPUT LAUT Eucheuma ...

v

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI

DAN SUMBER INFORMASI

Dengan ini Saya menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul Analisis Daya

Saing Usahatani Rumput Laut (Eucheuma Spinosum) di Desa Liya Bahari

Kecamatan Wangi-Wangi Selatan Kabupaten Wakatobi adalah benar

merupakan hasil karya yang belum diajukan dalam bentuk apapun kepada

perguruan tinggi manapun. Semua sumber data dan informasi yang berasal atau

dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain

telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian

akhir Skripsi ini.

Makassar, 31 Agustus 2021

Hasna

105961111017

Page 6: ANALISIS DAYA SAING USAHATANI RUMPUT LAUT Eucheuma ...

vi

ABSTRAK

HASNA. 105961111017. “Analisis Daya Saing Usahatani Rumput Laut

(Eucheuma Spinosum) di Desa Liya Bahari Kecamatan Wangi-Wangi Selatan

Kabupaten Wakatobi”. Dibimbing oleh SRI MARDIYATI dan RAHMAWATI.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keunggulan kompetitif, keunggulan

komparatif dan daya saing usahatani rumput laut (Eucheuma Spinosum).

Penelitian dilaksanakan di Desa Liya Bahari Kecamatan Wangi-Wangi Selatan

Kabupaten Wakatobi. Penelitian ini dilaksanakan secara sengaja (Purposive).

Penelitian dilaksanakan bulan Juli sampai bulan Agustus 2021. Sumber data

dalam penelitian ini merupakan data primer dan sekunder. Analisis data dalam

penelitian ini adalah Analisis Deskriptif Kuantitatif dan analisis PAM (Policy

Analisys Matrix) dan untuk mendapatkan hasil Analisis PAM (Policy Analisys

Matrix) didukung dengan menggunakan Analisis Usahatani yaitu Analisis Biaya,

Analisis Penerimaan dan Analisis Pendapatan.

Hasil penelitian ini menunjukkan usahatani rumput laut (Eucheuma

Spinosum) di Desa Liya Bahari Kecamatan Wangi-Wangi Selatan Kabupaten

Wakatobi memiliki daya saing keunggulan kompetitif dan keunggulan

komparatif. Analisis sensitivitas menunjukkan keuntungan dan daya saing

usahatani rumput laut (Eucheuma Spinosum) sensistif terhadap variabel

perdagangan internasional seperti perubahan harga internasional benih, bensin,

perubahan upah tenaga kerja, perubahan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar

Amerika. Usahatani rumput laut (Eucheuma Spinosum) di Desa Liya Bahari

Kecamatan Wangi-Wangi Selatan Kabupaten Wakatobi memiliki nilai DRC 0,03.

Hal ini berarti bahwa untuk memperoleh nilai tambahan output sebesar 1 juta

memerlukan faktor domestic pada harga dunia. Dengan nilai DRC < 1

menunjukan bahwa usahatani rumput laut (Eucheuma Spinosum) memiliki

keunggulan komparatif sehingga menunjukan efisiensi sumber daya domestiknya

pada harga internasional.

Usahatani rumput laut (Eucheuma Spinosum) di Desa Liya Bahari Kecamatan

Wangi-Wangi Selatan Kabupaten Wakatobi memiliki nilai PCR 0,40. Hal ini

berarti bahwa untuk memperoleh nilai tambah output Rp 1 juta memerlukan biaya

tambahan faktor domestik. Dengan nilai PCR < 1 menunjukan efisiensi sumber

daya domestiknya pada harga aktual.

Kata Kunci : Daya Saing, Usahatani Rumput Laut, PAM.

Page 7: ANALISIS DAYA SAING USAHATANI RUMPUT LAUT Eucheuma ...

vii

ABSTRACT

HASNA. 105961111017. "Analysis of the Competitiveness of Seaweed

(Eucheuma Spinosum) Farming in Liya Bahari Village, Wangi-Wangi Selatan

District, Wakatobi Regency". Supervised by SRI MARDIYATI and

RAHMAWATI.

This study aims to determine the competitive advantage, comparative

advantage and competitiveness of seaweed farming (Eucheuma Spinosum).This

research was conducted in Liya Bahari Village, Wangi-Wangi Selatan District,

Wakatobi Regency. This research was conducted intentionally (purposive). The

research was conducted from July to August 2021. The data sources in this study

were primary and secondary data. Analysis of the data in this study is quantitative

descriptive analysis and analysis of PAM (Policy Analysis Matrix) and to obtain

the results of analysis of PAM (Policy Analysis Matrix) supported by using

Farming Analysis, namely Cost Analysis, Revenue Analysis and Income

Analysis.

The results of this study indicate that seaweed farming (Eucheuma Spinosum)

in Liya Bahari Village, Wangi-Wangi Selatan District, Wakatobi Regency has a

competitive advantage and comparative advantage. Sensitivity analysis shows the

profitability and competitiveness of seaweed farming (Eucheuma Spinosum) is

sensitive to international trade variables such as changes in international prices for

seeds, gasoline, changes in labor wages, changes in the rupiah exchange rate

against the US dollar. Seaweed (Eucheuma Spinosum) farming in Liya Bahari

Village, Wangi-Wangi Selatan District, Wakatobi Regency has a DRC value of

0.03. This means that to obtain an additional value of output of 1 million requires

domestic factors in world prices. With a value of DRC < 1, it shows that seaweed

farming (Eucheuma Spinosum) has a comparative advantage so that it shows the

efficiency of its domestic resources at international prices.

Seaweed (Eucheuma Spinosum) farming in Liya Bahari Village, Wangi-

Wangi Selatan District, Wakatobi Regency has a PCR value of 0.40. This means

that to obtain value added output of Rp. 1 million requires additional costs of

domestic factors. With a PCR value < 1, it shows the efficiency of its domestic

resources at the actual price.

Keywords: Competitiveness, Seaweed Farming, PAM.

Page 8: ANALISIS DAYA SAING USAHATANI RUMPUT LAUT Eucheuma ...

viii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrohim

Assalamuaallaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan

hidayah yang tiada henti diberikan kepada hamba-Nya. Shalawat dan salam

taklupa penulis kirimkan kepada Rasulullah SAW beserta para keluarga, sahabat

dan para pengikutnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi berjudul

“Analisis Daya Saing Usahatani Rumput Laut (Eucheuma Spinosum) di Desa

Liya Bahari Kecamatan Wangi-Wangi Selatan Kabupaten Wakatobi”.

Skripsi ini merupakan tugas akhir sebagai syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Pertanian pada Universitas Muhammadiyah Makassar. Penulis menyadari

bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan dan tidak akan

terwujud tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, Penulis

menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada:

1. Ibu Dr. Sri Mardiyati, S.P., M.P., selaku pembimbing utama dan Ibu

Rahmawati, S.P., M.Si selaku pembimbing pendamping yang senantiasa

meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan penulis, sehingga

skripsi dapat diselesaikan.

2. Ibu Dr. Ir. Andi Khaeriyah, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas

Muhammadiayah Makassar.

3. Ibu Dr. Sri Mardiyati, S.P., M.P., selaku Ketua Pogram Studi Agribisnis

Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Makassar.

Page 9: ANALISIS DAYA SAING USAHATANI RUMPUT LAUT Eucheuma ...

ix

4. Kedua Orangtua ayahanda La Mohama dan ibunda Wa Ode Salima, suami

tercinta Jurie dan kedua saudaraku tersayang Ningsi S. Pd, Hastata Fika dan

segenap keluarga yang senantiasa memberikan bantuan, baik moral maupun

material sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

5. Seluruh Dosen Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas

Muhammadiyah Makassar yang telah membekali segudang ilmu kepada

penulis.

6. Semua pihak yang telah membantu penyusunan skripsi dari awal hingga akhir

yang penulis tidak dapat sebut satu persatu.

Akhir kata penulis ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang

terkait dalam penulisan ini, semoga karya tulis ini bermanfaat dan dapat

memberikan sumbangan yang berarti bagi pihak yang membutuhkan.

Makassar, 31 Agustus 2021

Hasna

Page 10: ANALISIS DAYA SAING USAHATANI RUMPUT LAUT Eucheuma ...

x

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ......................................................................................... i

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... iii

PENGESAHAN KOMISI PENGUJI .................................................................... iv

HALAMAN PERNYATAAN .............................................................................. v

ABSTRAK ............................................................................................................ vi

KATA PENGANTAR ................................................................................................. viii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ................................................................................................. xii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xiii

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xiv

I. PENDAHULUAN ............................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 6

1.3 Tujuan Penelitian ..................................................................................... 6

1.4 Kegunaan Penelitian ................................................................................ 6

II. TINJAUN PUSTAKA ..................................................................................... 8

2.1 Budidaya Rumput Laut ............................................................................ 8

2.2 Konsep Usahatani .................................................................................... 10

2.3 Teori Daya Saing ..................................................................................... 14

2.3.1. Keunggulan Komparatif dan Kompetitif ...................................... 15

2.4 Konsep Policy Analysis Matrix (PAM) ................................................... 17

2.5 Penelitian Terdahulu yang Relavan ......................................................... 20

2.6 Kerangka Pikir ......................................................................................... 26

Page 11: ANALISIS DAYA SAING USAHATANI RUMPUT LAUT Eucheuma ...

xi

III. METODE PENELITIAN ................................................................................ 28

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................... 28

3.2 Teknik Penentuan Sampel ........................................................................ 28

3.3 Jenis dan Sumber Data ............................................................................. 29

3.4 Teknik Pengumpulan Data ....................................................................... 30

3.5 Teknik Analisis Data ................................................................................ 30

3.6 Definisi Operasional ................................................................................ 33

IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN ....................................... 36

4.1 Letak Geografis ........................................................................................ 36

4.2 Kondisi Demografis ................................................................................. 37

4.3 Kondisi Pertanian ..................................................................................... 39

V. HASIL DAN PEMBAHSAN ........................................................................... 40

5.1 Identitas Responden ................................................................................. 40

5.2 Analaisis Pendapatan Usahatani Rumput Laut

(Eucheuma Spinosum) di Desa Liya Bahari Kecamatan

Wangi-Wangi Selatan Kabupaten Wakatobi ......................................... 44

5.3 Daya Saing Usahatani Rumput Laut (Eucheuma Spinosum)

di Desa Liya Bahari Kecamatan Wangi-Wangi Selatan

Kabupaten Wakatobi ............................................................................... 47

5.4 Keunggulan Komparatif dan Keunggulan Kompetitif

Usahatani Rumput Laut (Eucheuma Spinosum) ..................................... 49

VI. KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................................... 53

6.1 Kesimpulan ............................................................................................. 53

6.2 Saran......................................................................................................... 53

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 55

Page 12: ANALISIS DAYA SAING USAHATANI RUMPUT LAUT Eucheuma ...

xii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Produksi Rumput Laut Provinsi Sulawesi Tenggara

Menurut (ton) Tahun 2015-2019 ......................................................... 3

Tabel 2.1 Komposisi Kimia Rumput Laut Kering (Eucheuma Spinosum) .......... 10

Tabel 2.2 Ringkasan Beberapa Penelitian Terdahulu yang Relavan ................... 20

Tabel 3.1 Matriks Analisis Kebijakan (Policy Matrix Analisys/PAM)................ 32

Tabel 4.2.1 Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin di Desa Liya Bahari

Kecamatan Wangi-Wangi Selatan Kabupaten Wakatob ........................... 38

Tabel 4.2.2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan di

Desa Liya Bahari Kecamatan Wangi-Wangi ............................................ 38

Tabel 5.1.1 Umur Responden Usahatani Rumput Laut

(Eucheuma Spinosum) di Desa Liya Bahari Kecamatan

Wangi-Wangi Selatan Kabupaten Wakatobi ............................................. 40

Tabel 5.1.2 Pendidikan Responden Petani Rumput Laut

(Eucheuma Spinosum) di Desa Liya Bahari Kecamatan

Wangi-Wangi Selatan Kabupaten Wakatobi ............................................. 41

Tabel 5.1.3 Pengalaman Berusahatani Rumput Laut (Eucheuma Spinosum)

di Desa Liya Bahari Kecamatan Wangi-Wangi Selatan

Kabupaten Wakatobi ................................................................................. 42

Tabel 5.1.4 Jumlah Tanggungan Keluarga Usahatani Rumput Laut

(Eucheuma Spinosum) di Desa Liya Bahari Kecamatan

Wangi-Wangi Selatan Kabupaten Wakatobi ............................................. 44

Tabel 5.2.1 Jumlah Rata-Rata Biaya Produksi, dan Pendapatan/Musim

Per Hektar pada Usahatani Rumput Laut (Eucheuma Spinosum) di

Desa Liya Bahari Kecamatan Wangi-Wangi Selatan

Kabupaten Wakatobi ................................................................................. 45

Tabel 5.2.2 Biaya Sosial Usahatani Rumput Laut (Eucheuma Spinosum) ........... 47

Tabel 5.3.1 PAM Daya Saing Usahatani Rumput Laut Eucheuma

Spinosum di Desa Liya Bahari ..................................................................... 48

Page 13: ANALISIS DAYA SAING USAHATANI RUMPUT LAUT Eucheuma ...

xiii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Alur Kerangka Pikir Penelitian Analisis Daya Saing Usahatani

Rumput Luat (Eucheuma Spinosum) di Desa Liya Bahari

Kecamatan Wangi-Wangi Selatan Kabupaten Wakatobi ................... 27

Page 14: ANALISIS DAYA SAING USAHATANI RUMPUT LAUT Eucheuma ...

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian ......................................................................... 58

Lampiran 2. Peta Lokasi Penelitian ...................................................................... 62

Lampiran 3. Identitas Responden .......................................................................... 63

Lampiran 4. Rekapitulasi Data .............................................................................. 65

Lampiran 5. Dokumentasi Penelitian .................................................................... 79

Lampiran 6. Surat Izin Penelitian.......................................................................... 81

Lampiran 7. Kartu Kontrol .................................................................................... 83

Lampiran 8. Turniti ............................................................................................... 85

Lampiran 9. Riwayat Hidup .................................................................................. 87

Page 15: ANALISIS DAYA SAING USAHATANI RUMPUT LAUT Eucheuma ...

xv

Page 16: ANALISIS DAYA SAING USAHATANI RUMPUT LAUT Eucheuma ...

1

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan negara kepulauan yang mempunyai luas lautan yang

lebih besar dari daratan. Berdasarkan faktor titiknya, Indonesia merupakan negara

kepulauan terbesar didunia yang terdiri dari 17.508 pulau dengan garis pantai

sepanjang 81.000 km (terpanjang kedua setelah Kanada) dan luas laut sekitar 5

juta km2 atau 62% dari luas total Indonesia (Nontji A, 1993). Dengan luas lautan

yang lebih besar, maka potensi pemanfaatan sumber daya kelautan juga sangat

besar. Sayangnya, dengan potensi yang besar tersebut belum dimanfaatkan secara

optimal oleh masyarakat khususnya masyarakat pesisir. Salah satu usaha yang

memiliki potensi besar dipesisir adalah budidaya rumput laut.

Budidaya rumput laut di Indonesia dirintis sejak tahun 1980 dalam upaya

merubah kebiasaan penduduk pesisir dari pengambilan sumber daya alam seperti

terumbu karang yang dapat merusak ekosistem laut perairan setempat.

Pengembangan budidaya rumput laut merupakan salah satu alternatif

pemberdayaan masyarakat pesisir yang mempunyai keunggulan dalam hal produk

yang dihasilkan mempunyai kegunaan yang beragam, tersedianya lahan untuk

budidaya yang cukup luas serta, mudahnya teknologi budidaya yang diperlukan

(Dirjenkan, 2004). Rumput laut merupakan sumber daya hayati laut yang

mempunyai nilai ekonomi tinggi yang memiliki potensi yang besar untuk

dikembangkan sebagai budidaya. Alasan rumput laut memiliki nilai ekonomi

tinggi adalah karna adanya kandungan hidrokolid dari rumput laut (karaginat, agar

Page 17: ANALISIS DAYA SAING USAHATANI RUMPUT LAUT Eucheuma ...

2

dan alginat) sangat diperlukan mengingat fungsingnya sebagai gelling agent,

stabilizer, emulsifier agent, pensuspesi, pendispersi yang berguna dalam berbagai

industri (Zat Nika, 2009).

Daya saing suatu komoditas dapat diukur melalui dua pendekatan yaitu

tingkat keuntungan yang dihasilkan dan efisiensi usahatani. Tingkat keuntungan

yang dihasilkan dapat dilihat dari dua sisi yaitu keuntungan privat dan

keuntungan sosial. Sedangkan daya saing dapat dilihat dari dua indikator

yaitu keunggulan kompetitif dan keunggulan komparatif (Murtiningrum, 2013).

Pendapatan usahatani dibandingkan biaya input menentukan seberapa besar

pendapatan dan tingkat keuntungan (profitabilitas) usahatani. Efisiensi biaya

menggunakan sumber daya akan menentukan daya saing usahatani dalam

menghasilkan komoditas dibandingkan dengan komoditas impor.

Memperhitungkan keadaan keuangan dari suatu usahatani untuk menentukan

apakah usahatani sebagai perusahaan menguntungkan atau rugi. Sering kali

petani hanya memperhitungkan biaya aktual yang dikeluarkan untuk satu kali

masa tanam, kemudian dibandingkan dengan pendapatan yang diperoleh. Apabila

pendapatan lebih besar dari pada biaya maka petani menganggap usahataninya

menguntungkan, begitupun sebaliknya (Antriyandarti dkk, 2012).

Sebagian besar petani tidak memperhitungkan biaya dan pendapatan secara

rinci karena tujuan akhir usahatani terutama usahatani keluarga adalah pendapatan

keluarga petani. Hal ini yang menyebabkan terkadang usahatani yang sebenarnya

rugi, tidak efisien atau tidak memiliki daya saing tetap saja dijalankan oleh petani.

Page 18: ANALISIS DAYA SAING USAHATANI RUMPUT LAUT Eucheuma ...

3

Sulawesi Tenggara merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang potensial

dalam perkembangan usahatani rumput laut, salah satu provinsi yang

membudidayakan usahatani rumput laut adalah Sulawesi Tenggara dengan data

produksi disajikan pada Tabel 1.1 berikut.

Tabel 1.1 Produksi Rumput Laut di Provinsi Sulawesi Tenggara Menurut (ton)

Tahun 2015-2019

No. Tahun Produksi Budidaya Rumput Laut (ton)

1. 2015 12.745

2. 2016 148.747

3. 2017 200.332

4. 2018 202.307

5. 2019 346.886

Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan

Berdasarkan data DKP (Dinas Kelautan dan Perikanan ) Provinsi Sulawesi

Tenggara tahun 2019 produksi budidaya rumput luat di Provinsi Sulawesi

Tenggara mengalami peningkatan produksi mencapai 346.886 ton dan menurun di

tahun 2015 mencapai 12.745 ton. Produksi rumput laut yang melonjak besar

menjadi tanda bahwa masyarakat pesisir sangat antusias berbudidaya rumpu laut.

Sehingga roda ekonomi pedesaan dapat berkembang dan terus berputar dengan

membudidayakan rumput laut.

Sulawesi Tenggara merupakan wilayah yang sangat potensial dalam

pengembangan usaha budidaya rumput laut, salah satunya berada di Kabupaten

Wakatobi. Wakatobi merupakan salah satu wilayah strategis dan memiliki potensi

yang prospektif dari segi perikanan, karena didukung dengan wilayah perairan

laut yang cukup luas, yaitu ± 17.554 km2 atau 97 % dari keseluruhan luas

wilayah sedang luas wilayah daratan ± 823 𝑘𝑚2 atau hanya mencapai 4,29 % dari

Page 19: ANALISIS DAYA SAING USAHATANI RUMPUT LAUT Eucheuma ...

4

keseluruhan luas wilayah (BPS Wakatobi, 2019). Wakatobi memiliki potensi laut

yang sangat menjanjikan untuk dikelola secara maksimal baik melalui perikanan

tangkap, budidaya ikan, maupun budidaya rumput laut. Berdasarkan data BPS

tahun 2018 luas area budidaya rumput laut di Kecamatan Wangi-Wangi Selatan

seluas 237,851 ha. Kecamatan Wangi-Wangi Selatan, tepatnya terdapat di Desa

Liya Bahari banyak rumput laut telah mengganggu lalulintas laut, namun kegiatan

tersebut tetap dipertahankan dari Kabupaten Wakatobi karena merupakan sumber

kehidupan masyarakan dan menjadi salah satu pusat budidaya rumput laut di

Kabupaten Wakatobi.

Desa Liya Bahari terletak di Kecamatan Wangi-Wangi Selatan Kabupaten

Wakatobi sebagai salah satu daerah yang memproduksi rumput laut jenis

Spinosum dan Cattonik sepanjang tahun, baik dalam bentuk rumput laut kering

yang siap jual maupun rumput laut basah yang dijadikan sebagai bibit unggul baik

petani rumput laut dan sekitarnya. Namun lima tahun terakhir ini terjadi

penurunan produksi, sebagai akibat dari turunnya harga rumput laut kering jenis

Spinosum di Desa Liya Bahari yang berkisar 12.500/kg pada tahun 2015 hingga

saat ini harga rumput laut kering jenis Spinosum semakin menurun sebesar

5000/kg. Hal ini diduga bahwa disebabkan oleh rendahnya kualitas dan

produktivitas rumput laut di Desa Liya Bahari, selain itu juga faktor ekologis dan

teknologi yang digunakan oleh petani, faktor rendahnya modal yang dimiliki juga

sangat mempengaruhi.

Page 20: ANALISIS DAYA SAING USAHATANI RUMPUT LAUT Eucheuma ...

5

Melihat kondisi tersebut, kemampuan daya saing usahatani rumput laut

menjadi salah satu permasalahan yang perlu diperhitungkan untuk

mengembangkan rumput laut sebagai salah satu komoditas unggulan Indonesia

dalam revitalisasi perikanan melalui program minapolitan baik dari segi

keunggulan kompetitif maupun keunggulan komparatif. Hasibuan dan Bedy

(2008) menyatakan bahwa rendahnya daya saing rumput laut disebabkan oleh

faktor eksternal dan faktor domestik. Faktor eksternal ditunjukkan oleh adanya

peningkatan persaingan dengan Cina sebagai penghasil utama rumput laut dipasar

internasional. Sedangkan faktor domestik ditunjukkan oleh tidak meratanya

tingkat daya saing yang dimiliki oleh setiap daerah sentra produksi rumput laut

khususnya di Desa Liya Bahari Kecamatan Wangi-Wangi Selatan Kabupaten

Wakatobi.

Permasalahan mendasar lainnya adalah dari segi teknik budidaya yang masih

tradisional. Penanganan budidaya rumput laut di Desa Liya Bahari oleh petani

dilakukan berdasarkan pengalaman dan kebiasaan turun-temurun. Penanganan

rumput laut secara turun-temurun dan kurangnya inovasi teknologi menjadi faktor

penting dalam penentuan kualitas. Keadaan ini akan memperlemah posisi daya

saing produk usahatani rumput laut (Spinosum) di Desa Liya Bahari. Petani

rumput laut pada umumnya tidak memiliki akses keluar ke Outer system

(pemerintah) sedangkan akses ditingkat komunitas (inner system) juga belum

berjalan dengan baik. Sinergi kelembagaan belum terjalin, hal ini dapat dilihat

pada tingkat dari persentuhan dan pengaruh kelembagaan komunitas dan

kelembagaan pemerintah sebagai pengambil kebijakan (Fausayana, 2017).

Page 21: ANALISIS DAYA SAING USAHATANI RUMPUT LAUT Eucheuma ...

6

Berdasarkan permasalahan tersebut maka peneliti memutuskan untuk

melakukan penelitian mengenai Analisis Daya Saing Usahatai Rumput Laut

(Eucheuma Spinosum) di Desa Liya Bahari Kecamatan Wangi-Wangi Selatan

Kabupaten Wakatobi.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas maka rumusan masalah

penelitian ini antara lain:

1. Bagaimana keunggulan kompetitif dan komparatif usahatani rumput laut

(Eucheuma Spinosum) di Desa Liya Bahari Kecamatan Wangi-Wangi

Selatan Kabupaten Wakatobi ?

2. Bagaimana daya saing usahatani rumput laut (Eucheuma Spinosum) di

Desa Liya Bahari Kecamatan Wangi-Wangi Selatan Kabupaten Wakatobi?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk menganalisis kenggulan kompetitif dan komparatif usahatani rumput

laut (Eucheuma Spinosum) di Desa Liya Bahari Kecamatan Wangi-Wangi

Selatan Kabupaten Wakatobi

2. Untuk menganalisis daya saing usahatani rumput laut (Eucheuma

Spinosum) di Desa Liya Bahari Kecamatan Wangi-Wangi Selatan

Kabupaten Wakatobi

1.4 Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan berguna dalam memberikan informasi kepada

berbagai pihak mengenai daya saing usahatani rumput laut (Eucheuma Spinosum)

Page 22: ANALISIS DAYA SAING USAHATANI RUMPUT LAUT Eucheuma ...

7

di Desa Liya Bahari Kecamatan Wangi-Wangi Selatan Kabupaten Wakatobi.

Adapun keguanaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagi kalangan akademisi, dapat menambah pengetahuan tentang daya

saing suatu komoditas dan dapat menjadi salah satu referensi untuk

melanjutkan penelitian dengan topik kajian yang berbeda.

2. Bagi petani sebagai bahan informasi untuk mengembangkan dan

meningkatkan pendapatan usahatani rumput laut (Eucheuma Spinosum) di

Desa Liya Bahari Kecamatan Wangi-Wangi Selatan Kabupaten Wakatobi.

3. Bagi pemerintah Kabupaten Wakatobi untuk mengembalikan kebijakan

dan referensi dalam pengembangan keunggulan komparatif, keunggulan

kompetitif dan daya saing usahatani rumput laut (Eucheuma Spinosum).

Page 23: ANALISIS DAYA SAING USAHATANI RUMPUT LAUT Eucheuma ...

8

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Budidaya Rumput Laut

Rumput laut menjadi sumberdaya perairan yang bernilai ekonomi tinggi

karena rumput laut mempunyai kandungan nutrisi yang cukup lengkap dan

banyak manfaat untuk kecantikan, mencegah penuaan dini, mencegah penurunan

kecerdasan, mencegah stroke, mencegah kanker dan sebagai bahan obat lainnya

(Irwan Sapto Adhin, 2020).

Rumput laut tergolong tanaman berderajat rendah, umumnya tumbuhan

melekat pada subtract tertentu, tidak mempunyai akar, bataang maupun daun

sejati, tetapi hanya menyerupai batang yang disebut thallus. Rumput laut tumbuh

di alam dengan melekatkan dirinya pada karang, lumpur pasir, batu, dan benda

keras lainnya (Anggadiredja dkk, 2010).

Secara taksonomi, rumput laut dikelompokan kedalam division Thallophyta

berdasarkan kandungan pigmennya, rumput laut dikelompokan 4 kelas yaitu

sebagai berikut.

1.Rhodophyceae (ganggang merah)

2. Phaeophyceae (ganggang coklat)

3. Chloropyceae (ganggang hijau)

4. Chobophyceae (ganggang biru hijau)

Eucheuma Spinosum dan Haypnea Spinosum menghasilkan metabolit primer

senyawa hidrokoloid yang disebut keraginan. Gracilaria Spinosum dan Gelidium

Spinosum menghasilkan metabolit priper senyawa hidrokoloid yang disebut agar-

Page 24: ANALISIS DAYA SAING USAHATANI RUMPUT LAUT Eucheuma ...

9

agar. Sementara Sargassum Spinosum menghasilkan metabolit prime senyawa

hidrokoloid yang disebut alginate. Rumput laut yang menghasilkan karaginan

disebut karaginofit (Anggadiredja dkk, 2010).

Eucheuma Spinosum adalah salah satu jenis rumput laut dari kelas

Rhodophyceae (ganggang merah) klarifikasi (Eucheuma Spinosum) Menurut

Anggadredja dkk, (2010) adalah sebagai berikut :

Kingdom :Plantae

Kelas : Rhodophyta

Devisi : Rhodophceae

Ordo : Gigartiaceae

Genus :Eucheuma

Spesies :(Eucheuma Spinosum) (Eucheuma Denticulatum)

Eucheuma Spinosum dikenal dengan nama ilmiah Eucheuma Muricatum dan

Eucheuma Denticulatum merupakan penghasil utama biota karagiman. Ciri fisik

(Eucheuma Spinosum) mempunyai bentuk tallus bulat tegak, dengan ukuran

panjang 5-30 cm, transparan, warna coklat kekuningan sampai merah kekuningan.

Permukaan thallus tertutup oleh tonjolan yang berbentuk seperti duri-duri runcing

yang tidak beratutran, duri terebut ada yang memanjang seolah berbentuk seperti

cabang. Tanaman tegak karena percabangannya yang rimbun dapat membentuk

rumpun. Percabangan thallus tumbuh pada bagian yang tua ataupun muda tidak

beraturan. Didaerah Cirebon, Solor dikenal sebagai rambu kasang, di Madura

dikenal sebagai bulung agar dan di Pulau Seribu dikenal dengan agar patah tulang

Page 25: ANALISIS DAYA SAING USAHATANI RUMPUT LAUT Eucheuma ...

10

(Atmadja dkk, 1996). Komposisi senyawa organik dari rumput laut (Eucheuma

Spinosum) yang tumbuh di Indonesia dapat di lihat pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1. Komposisi Kimia Rumput Laut Kering (Eucheuma Spinosum)

Komponen Kimia Komposisi

Kadar Air 12,90 (%)

Protein Kasar 5,12 (%)

Lemak 0,13 (%)

Karbohidrat 13,38 (%)

Serat Kasar 1,39 (%)

Abu 14,21 (%)

Kalsium 52,85 ppm

Besi 0,108 ppm

Tembaga 0,768 ppm

Vitamin B1 0,21 mg/100 g

Vitamin B2 2,26 mg/100 g

Vitamin C 43,00 mg/100 g

Keraginan 65,75 (%)

Sumber: Poncomulyo, dalam Arfini 2011.

2.2 Konsep Usahatani

Kegiatan ekonomi yang dapat menghasilkan barang dan jasa disebut

berproduksi, begitu pula dalam kegiatan usahatani yang meliputi sub sektor

kegiatan ekonomi pertama tanaman pangan, perkebunan tanaman karas, perikanan

dan peternakan adalah merupakan usahatani yang menghasilkan produksi

(Umaldin, 2014). Untuk lebih menjelaskan pengertian usahatani dapat dikutip dari

definisi yaitu usahatani adalah himpunan sumber-sumber alam yang terdapat pada

sektor pertanian itu diperlukan untuk produksi pertanian, tanah dan air, perbaikan-

perbaikan yang telah dilakukan diatas tanah dan sebagainya, atau daoat dikatakan

bahwa pemanfaatan tanah untuk kebutuhan hidup (Mubyarto, 1997).

Page 26: ANALISIS DAYA SAING USAHATANI RUMPUT LAUT Eucheuma ...

11

Pengertian diatas dapat dijelaskan bahwa pada mulanya usahatani bertujuan

untuk memenuhi kebutuhan keluarga petani, segala jenis tanaman dicoba,

dibudidayakan. Segala jenis ternak dipopulasikan, sehingga ditemukan jenis yang

cocok dengan kondisi alam setempat, kemudian disesuikan dengan prasarana yang

harus disiapkan guna menunjang keberhasilan produk usahatani (Umaldin, 2014).

Definisi lain dari usahatani adalah sebagai ilmu yang mempelajari bagaimana

seseorang mengalokasikan sumberdaya yang ada secara efektif dan efisien untuk

tujuan memperoleh keuntungan yang tinggi pada waktu tertentu (Soekartawi,

1999). Suatu usahatani dikatakan berhasil apabila dapat memenuhi kewajiban

membayar bunga modal, alat-alat digunakan, upah tenaga luar serta sarana

produksi yang lain termaksud kewajiban terhadap pihak ketiga dan dapat menjaga

kelestarian usahanya (Ken Suaratiyah, 2016:77).

Biaya usahatani merupakan nilai penggunaan sarana produksi dan lain-lain

yang dibebankan pada produk bersangkutan. Selain biaya tunai yang harus

dikeluarkan ada pula biaya yang diperhitungkan, yaitu nilai pemakaian barang dan

jasa yang dihasilkan dari usaha itu sendiri. Biaya yang diperhitungkan digunakan

untuk menghitung berapa sebenarnya pendapatan kerja petani kalau modal dan

nilai kerja keluarga diperhitungkan (Hermanto dan Ferdiansyah, 2004).

Biaya produksi dapat didefinisikan sebagai semua pengeluaran yang

dikeluarkan untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah

yang digunakan untuk menciptakan barang-barang yang produksi tersebut

(Sukirno, 2002).

Page 27: ANALISIS DAYA SAING USAHATANI RUMPUT LAUT Eucheuma ...

12

Biaya produksi dalam usahatani dapat dibedakan berdasrkan :

1. Berdasakan jumlah output yang dihasilkan terdiri dari

a. Biaya tetap adalah biaya yang besar kecilnya tidak tergantung pada besar

kecilnya produksi misalnya : pajak tanah, sewah tanah, penyusutan

bangunan pertanian, dan bunga pinjaman.

b. Biaya variabel adalah biaya yang berhubungan langsung dengan produksi,

misalnya : pengeluaran untuk benih, pupuk, obat-obatan, dan biaya tenaga

kerja.

2. Berdasarkan biaya yang langsung dikeluarkan dan diperhitungkan adalah biaya

tunai adalah biaya tetap dan biaya variabel yang dibayar tunai. Biaya tetap

misalnya : pajak tanah dan bunga pinjaman, sedangkan biaya variabel misalnya

pengeluaran untuk benih, pupuk, obat-obatan, dan tenaga kerja luar keluarga.

Biaya tunai ini berguna untuk melihat pengelokasian modal yang dimiliki

petani (Sukirno, 2002).

Penerimaan usahatani adalah suatu nilai produk total dalam jangka waktu

tertentu, baik untuk dijual maupun untuk dikonsumsi sendiri. Penerimaan ini

mencakup semua produk yang dijual, konsumsi rumah tangga petani, untuk

pembayaran dan untuk disimpan. Penerimaan usahatani rumput laut dalam

penelitian ini adalah nilai produk diperoleh dari produk total dikali dengan harga

jual ditingkat petani (Soekartawi 1986). Pendapatan usahatani adalah pendapatan

yang berasal dari kegiatan usahatani dan peternakan setiap tahun (Makeham dan

Malcolm, 1995).

Page 28: ANALISIS DAYA SAING USAHATANI RUMPUT LAUT Eucheuma ...

13

Pendapatan usahatani adalah keuntungan yang diperoleh petani dengan

mengurangkan biaya yang dikeluarkan selama proses produksi dengan

penerimaan usahatani. Tujuan utama dari analisis pendapatan adalah

menggambarkan keadaan sekarang suatu kegiatan usaha dan menggambarkan

keadaan yang datang dari perencanaan dan tindakan. Faktor-faktor yang

mempengaruhi pendapatan usahatani adalah luas usahatani, efisiensi kerja dan

efisiensi produksi. Luas usahatani yang sempit dapat mengakibatkan produksi

persatuan luas yang tinggi tidak dapat tercapai. Sementara efisiensi kerja dan

efisiensi produksi yang tinggi menyebabkan pendapatan petani semakin tinggi (Al

Hariz, 2007).

Pendapatan usahatani adalah selisih antara penerimaan total dan total

renaveme (TR) dengan biaya total atau total cost (TC). Penerimaan usahatani

adalah hasil dari jumlah hasil produksi (output) dengan harga jual output. Biaya

usahatani diklarifikasikan menjadi dua yaitu biaya tetap (fixed cost) dan biaya

variabel (variabele cost) (Soekartawi, 2002). Biaya tetap umumnya relatif tetap

jumlahnya dan terus dikeluarkan walaupun produksi yang diperoleh banyak atau

sedikit. Jadi besarnya biaya ini tidak tergantung pada besar kecilnya produksi

yang diperoleh, sedangkan biaya variabel dipengaruhi oleh besar kecilnya

produksi yang diperolehnya, yang termaksud biaya variabel adalah sewah tanah,

pajak, alat-alat pertanian, iuran irigasi, dan lainnya atau bisa dikatakan sebagai

biaya input produksi.Pendapatan usahatani yang diterima seorang petani dalam

satu tahun berbeda dengan pendapatan yang diterima petani lainnya. Perbedaan

pendapat ini dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor ini ada yang dapat masih

Page 29: ANALISIS DAYA SAING USAHATANI RUMPUT LAUT Eucheuma ...

14

diubah dalam batasan-batasan kemampuan petani dan ada faktor yang tidak dapat

diubah yaitu iklim dan tanah (Al Hariz, 2007).

2.3 Teori Daya Saing

Daya saing dianalisis melalui keunggulan komparatif suatu negara secara

nisbi terhadap dunia dengan menggunakan indeks “Revealed Comparative

Advantage (RCA)”. Indeks RCA dirumuskan sebagai berikut (Siegfried Bender

dan Kuil-Wai Li dan Ratna Kania, 2002).

Daya saing merupakan kemampuan produsen untuk memproduksi suatu

komuditas pada kondisi teknologi usahatani, lingkungan ekonomi, dan kebijakan,

pemerintah yang ada daya saing tersebut sangat dinamis. Keunggulan saat ini bisa

saja menjadi ketidak unggulan dimasa yang akan datang. Tingginya tingkat

persaingan antar Negara tidak hanya berdampak pada perekonomian. Konsep

daya saing adalah sesuatu yang sangat dinamis, dimana keunggulan saat bisa saja

menjadi ketidak unggulan dimasa yang akan datang, atau sesuatu yang belum

unggul saat ini sangat mungkin untuk semakin tidak unggul lagi dimasa yang akan

datang (Pahan, 2008). Tingginya tingkat persaingan antara negara tidak hanya

akan berdampak pada perekonomian Indonesia secara keseluruhan, tetapi juga

akan terdampak langsung pada perekonomian daerah khususnya kemampuan

suatu daerah untuk meningkatkan daya saing perekonomiannya yang sangat

bergantung pada kemampuan daerah dalam menentukan faktor-faktor yang dapat

digunakan sebagai ukuran daya saing daerah dan kemampuan daerah dalam

menetapkan kebijakan terhadap daerah lain (Abdullah dkk, 2002).

Page 30: ANALISIS DAYA SAING USAHATANI RUMPUT LAUT Eucheuma ...

15

Daya saing merupakan kemampuan suatu komoditas untuk bersaing dipasar

luar negeri atau kemampuan untuk dapat bertahan dalam pasar dalam negeri dan

bersaing dengan komuditas dari luar negeri. Jika suatu produk mempunyai daya

saing maka produk banyak diminati oleh banyak konsumen. Simanjutak (1992)

menyatakan bahwa daya saing adalah kemampuan produsen untuk memproduksi

suatu komoditas dengan biaya yang cukup rendah sehingga pada harga-harga

yang terjadi dipasar internasional kegiatan produksi tersebut menguntungkan.

Daya saing komoditas dapat diukur melalui dua pendekatan yaitu tingkat

keuntungan yang dihasilkan dan efisiensi usahatani. Tingkat keuntungan yang

dihasilkan dapat dilihat dari dua sisi yaitu keuntungan privat dan keuntungan

sosial. Pendekatan daya saing dapat dilihat dari dua indikator keunggulan

kompetitif dan keunggulan komparatif. Masing-masing keunggulan menunjukan

efisiensi penggunaan faktor produksi usahatani (Simajuntak, 1992).

Daya saing suatu komoditas dapat diukur melalui dua pendekatan yaitu

tingkat keuntungan yang dihasilnya dapat dilihat dari dua indikator yaitu

keuntungan kompetitif dan keunggulan komparatif (Murtininggrum, 2013).

2.3.1. Keunggulan Komparatif dan Keunggulan Kompetitif

Keunggulan komparatif merupakan konsep yang diterapkan suatu negara

untuk membandingkan terhadap aktifitas produksi dan perdagangan didalam

negeri terhadap perdagangan dunia. Definisi tersebut menerangkan bahwa biaya

produksi dinyatakan dalam nilai sosial dan harga komuditas diukur pada tingkat

harga dipelabuhan yang berarti juga harga bayangan. Dengan demikian, analisis

Page 31: ANALISIS DAYA SAING USAHATANI RUMPUT LAUT Eucheuma ...

16

keunggulan komparatif adalah analisis sosial dan bukan analsis privat

(Murtininggrum, 2013).

Keunggulan komparatif merupakan suatu konsep yang dikembangkan

pertama kali oleh David Ricardo. Konsep tersebut menyatakan bahwa meskipun

sebuah negara kurang efisien akan memiliki kerugian absolut dibandingkan

dengan negara lain dalam memproduksi suatu komoditas, namun masi terdapat

dasar untuk melakukan perdagangan yang saling menguntungkan kedua belak

pihak. Negara yang memiliki kerugian absolute akan berpesialisasi dalam

berproduksi dan mengekspor komoditas dengan absolute terkecil dengan kata lain

komoditas yang memiliki keunggulan komparatif (Salvatore, 1997).

Keunggulan komparatif merupakan ukuran daya saing potensial yang akan

dicapai apabila perekonomian tidak mengalami distori sama sekali (Simatupang

dan Sudaryanto, 1990). Menurut Kurniawan (2011) menjelaskan bahwa menurut

asian developmen bank, keunggulan komparatif adalah kemampuan suatu wilayah

atau negara dalam memproduksi satu unik dari beberapa komoditas dengan biaya

relative lebih rendah dari biaya imbangan sosialnya dari alternative lainnya.

Keunggulan komparatif merupakan suatu konsep yang diterapkan suatu negara

untuk membandingan aktifitas pada tingkat harga dipelabuhan yang berarti juga

harga bayangan.

Keunggulan kompetitif merupakan perlusan dari konsep keunggulan

komparatif yang menggambarkan kondisi daya saing suatu aktifitas pada kondisi

perekonomian aktual. Teori keunggulan kompetitif menjelaskan kondisi daya

saing pembangunan suatu negara yang kompetitif (Michael Porter, 1990).

Page 32: ANALISIS DAYA SAING USAHATANI RUMPUT LAUT Eucheuma ...

17

Keunggulan komparatif suatu negara ditentukan oleh empat faktor yaitu, keadaan

faktor-faktor produktif, permintaan dan tuntutan mutu, industri terkait dengan

pendukung yang kompetitif dan strategi, serta struktur dan titik penguasaan antar

perusahaan. Selain dari empat faktor penentu tersebut, keunggulan kompetitif juga

ditentukan oleh alternal yaitu siystem permintaan dan terdapatnya kesempatan

(Halwati, 2002).

Keunggulan komparatif dan kompetitif dapat dimiliki oleh suatu komoditas

sekaligus, namun bisa saja suatu komoditas hanya memiliki salah satu

keunggulan. Komoditas yang memiliki keunggulan komparatif tetapi tidak

memiliki keunggulan kompetitif terjadi disebabkan karena adanya distori pasar

atau adanya hambatan yang bersifat disintensif, misalnya perpajakan atau

produsen admistrasi yang menghambat aktifitas tersebut sehingga merugikan

produsen sebaliknya suatu komoditas yang dimiliki keunggulan kompetititf tapi

tidak memiliki keunggulan komparatif dapat terjadi bila pemerintah memberikan

proteksi terhadap komoditas yang dihasilkan misalnya jaminan harga, perijinan

dan kemudahan fasilitas lainnya (Halwati, 2002).

2.4 Konsep Policy Analysis Matrix (PAM)

Penelitian ini menggunakan alat analisis PAM (Policy Analysis Matrix).

Alat analisis PAM dikembangkan oleh Monke dan Pearson sejak tahun 1989.

PAM (Policy Analysis Matrix) adalah alat analisis yang digunakan untuk

mengetahui efisiensi ekonomi dan besarnya insentif atau intervensi dalam

berbagai aktivitas usahatani secara keseluruhan dan sistematis. Dalam

Page 33: ANALISIS DAYA SAING USAHATANI RUMPUT LAUT Eucheuma ...

18

penelitian ini PAM menyusun matrik yang berisi informasi biaya, pendapatan dan

keuntungan privat serta sosial usahatani rumput laut pada Kabupaten dengan

produksi tertingggi.

1. Profitabilitas dan daya saing

Profitabilitas usahatani dilihat dari keuntungan privat dan keuntungan

sosial. Daya saing usahatani dapat dilihat melalui keunggulan kompetitif dan

komparatifnya.

1) Keuntungan privat dan keunggulan kompetitif didasarkan pada biaya dan

pendapatan privat dalam perekonomian aktual. Keunggulan Kompetitif

dapat dihitung melalui keuntungan privat dan Indikator Private Cost Ratio

(PCR).

-Keuntungan privat merupakan keuntungan yang sebenarnya diperoleh petani.

Keuntungan privat dihitung berdasarkan harga privat. Keuntungan privat

dalam tabel PAM disimbolkan dengan D. Indikatornya apabila D positif,

berarti usahatani memperoleh keuntungan atau profit atas biaya normal dalam

kondisi terdapat kebijakan pemerintah. Hal ini mempunyai implikasi

bahwa komoditas tersebut mampu ekspansi, kecuali apaila sumberdaya

terbatas atau adanya komoditas alternatif yang lebih menguntungkan.

Apabila D negatif, usahtani tersebut tidak memperoleh profit atas biaya

normal yang artinya bahwa usahatani belum mampu ekspansi.

-Private Cost Ratio (PCR) menunjukkan penggunaan sumber daya domestik

untuk menghasilkan nilai tambah usahatani. Indikator PCR didapat dari

biaya privat input non tradeable usahatani dibandingkan pendapatan privat

Page 34: ANALISIS DAYA SAING USAHATANI RUMPUT LAUT Eucheuma ...

19

domestik dikurangi biaya input tradeable privat. PCR dapat dihitung dari

notasi dalam tabel PAM = C/(A-B). Indikatornya adalah apabila PCR<1,

usahtani yang diteliti memiliki keunggulan kompetitif PCR>1, sistem

input tradeable yang diteliti tidak memiliki keunggulan kompetitif.

PCR = Biaya Input Tradable Privat

Pendapatan Privat−Biaya Input 𝑇𝑟𝑎𝑑𝑎𝑏𝑙𝑒 𝑃𝑟𝑖𝑣𝑎𝑡

2) Keuntungan sosial dan keunggulan komparatif didasarkan pada biaya dan

pendapatan sosial, oleh karena itu keuntungan sosial dan keunggulan

kompetitif mencerminkan efisiensi usahatani. Keuntungan sosial

dan keunggulan komparatif dapat dihitung melalui keuntungan sosial

danindikator Domestic Resource Cost Ratio (DRCR).

-Keuntungan sosial merupakan keuntungan yang seharusnya diterima petani

apabila tidak ada kebijakan pemerintah dan kegagalan pasar. Keuntungan

sosial pada tabel PAM disimbolkan dengan H. Indikatornya adalah

apabila H positif, usahatani tetap menguntungkan meski tidak ada kebijakan

pemerintah. Apabila H negatif, berarti usahatani tidak menguntungkan dan

tidak mampu bersaing tanpa kebijakan pemerintah.

-Indikator yang menggambarkan rasio penggunaan faktor domestikyaitu

Domestic Resource Cost Ratio (DRCR) dilihat dari nilai Domestic

Resource Cost (DRC) yang dihitung dari identitas G/(E-F).

DRC = Biaya Input Non 𝑇𝑟𝑎𝑑𝑎𝑏𝑙𝑒 𝑆𝑜𝑠𝑖𝑎𝑙

Pendapatan Sosial−Biaya Input Tradable Sosial

Page 35: ANALISIS DAYA SAING USAHATANI RUMPUT LAUT Eucheuma ...

20

Apabila tabel PAM. Indikatornya apa bila DRC<1, usahatani mempunyai

keunggulan komparatif. Apabila DRC>1, usahatani tidak mempunyai

keunggulan komparatif (Scott Pearson, 2005).

2.5 Penelitian Terdahulu yang Relavan

Tabel 2.2. Ringkasan Beberapa Penelitian Terdahulu yang Relavan

No. Judul

Penelitian

Metode Analisis

Data

Hasil Penelitian

1 Analisis

Daya Saing

Usahatani

Rumput Laut

di Kabupaten

Konawe

Selatan.

(Yusriadin,

Budiyanto,

Rosmawati,

dan Ine

Fausayana,

2019)

Analisis Policy

Analysis Matrix

(PAM) data yang

digunakan data primer

dan sekunder, metode

Simple Random

Sampling

Menunjukan bahwa secara

kompetitif dan komparatif,

usahatani rumput laut di

Kabupaten Konawe Selatan

memiliki daya saing. Hal ini

bisa dilihat berdasarkan nilai

Privat Cost Rasio yaitu 0,34

dan nilai Domestic Roseurces

Cost Ratio yaitu 0,26 lebih

kecil dari satu.

2 Analisis

Daya Saing

Usahatani

Jagung dan

Kedelai di

Sulawesi

Selatan.

(Hardianti

Syam, 2019)

Analisis yang

digunakan adalah

Policy Analysis

Matrix (PAM)

Hasil analisis PAM dalam

penelitian ini menunjukkan

usahatani jagung dan kedelai

Sulawesi Selatan memiliki

daya saing keunggulan

kompetitif dan keunggulan

komparatif. Tetapi kebijakan

pemerintah terhadap input

dan non output secara

keseluruhan blom efektif

memproteksi usahatani

jagung dan kedelai di

Sulawesi Selatan

3

Analisis Deskriptif kuantitatif Nilai DRC 0.60. Hal ini

Page 36: ANALISIS DAYA SAING USAHATANI RUMPUT LAUT Eucheuma ...

21

Daya Saing

Usaha Padi

Sawah di

Desa

Toddotoa

Kecamatan

Pallangga

Kabupaten

Gowa. (Ayu

Anggraeni,

2019)

dan Analisis Policy

Analisys Matrix (PAM)

berarti bahwa untuk

memperoleh nilai tambahan

output sebessr Rp. 1 juta

memerlukan biaya faktor-

faktor produksi domestik

sebesar RP. 600.000 dengan

nilai DRC lebih <1

menunjukan bahwa usahatani

padi sawah memiliki

keunggulan komparatif

sehingga menunjukan

efisiensi sumber daya

domestiknya pada harga

internasional.

Nilai PCR 0,35 Hal ini berarti

bahwa untuk memperoleh

nilai tambahan output sebesar

Rp1 juta memerlikan biaya

faktor-faktor produksi

domestik sebesar RP. 530.000

Dengan nilai PCR <1

menunjukan efisiensi sumber

daya domestiknya pada harga

actual.

4 Analisis

Daya Saing

Usaha Ternak

Ayam Petelur

Kabupaten

Sidenreng

Rappang di

Era

Masyarakat

Ekonomi

Asean

(MEA).

(Nurul

Haerani,

2017)

Analisis data yang

digunakan dalam

penelitian ini adalah

analisis Policy

Analisys Matrix

(PAM)

Bahwa usaha ternak ayam

petelur Kabupaten Sidenreng

Rappang memiliki

keunggulan komparatif dan

keunggulan kampetitif

terhadap komuditas telur

yang sangat kuat, hasil dari

keunggulan komparatif yaitu

DRC<1 sebesar -0,19

Hal ini menunjukan

keunggulan komparatif yang

kuat usaha ternak ayam petelur

Kabupaten Sidenreng Rappang

memerlukan faktor domestik

sebesar Rp. 1.000.000 & nilai

Page 37: ANALISIS DAYA SAING USAHATANI RUMPUT LAUT Eucheuma ...

22

PCR<1 yaitu 0,01 kondisi ini

menunjukan memiliki

keunggulan kompetitif Yng

kuat dan memiliki keunggulan

untuk berdaya saing.

5 Analisis

Daya Saing

Usahatani

Lada Puti di

Desa

Motompi

Kecamatan

Towuti

Kabupaten

Luwu Timur.

(Nirwana

Sari Saputri,

2017)

Analisis PAM (Policy

Analisys Matrix), data

primer dan data

sekunder

Nilai DRC 0,08. Hal ini

berarti bahwa untuk

memperoleh nilai tambahan

output sebesar 1 juta

memerlukan biaya faktor-

faktor produksi domestik

sebesar Rp. 80.000. Dengan

nilai DRC lebih <1

menunjukan bahwa usahatani

. . memiliki keunggulan

komparatif sehingga

menunjukan efisiensi sumber

daya domestiknya pada harga

internasional. Usahatani pada

.h putu di Desa Mayompi

Kecamatan Towuti

Kabupaten Luwu Timur

memiliki nilai PCR 0,15. Hal

ini berarti bahwa untuk

memperoleh nilai tambahan

output Rp. 1 juta memerukan

biaya faktor-faktor produksi

domestik sebesar Rp. 150

Dengan nilai PCR <1

menunjukan efisiensi sumber

daya domestiknya pada harga

aktual.

6 Analisis

Daya Saing

Agribisnis

Rumput Laut

di Kabupaten

Lombok

Timur.

(Fadli,

Policy Analysis

Matrix (PAM), Privat

Cost Ratio (PCR),

Domestic Resource

Cost Ratio (DRC)

Usahatani rumput laut di

Kabupaten Lombok Timur

memiliki daya saing yang di

tunjuka dengan nilai PCR dan

DRC lebih kecil dari 1. Hal

ini menunjukan bahwa

memiliki keunggulan

komparatif dan keunggulan

Page 38: ANALISIS DAYA SAING USAHATANI RUMPUT LAUT Eucheuma ...

23

Rachmat

Pambudy dan

Harianto,

2017)

kompetititf. Berdasarkan

analisis R/C ratio

menunjukan penerapan

sistem budidaya rumput laut

melalui sistem lepas dasar

lebih efisiensi dan memiliki

penerimaan yan lebih besar

dari setiap rupiah biaya yang

dikeluarkan oleh petani.

Analisis sensivitas

menunjukan bahwa

peningkatan produktivitas

sebesar 25% menjadi

skenario kebijakan yang

terbaik, hal ini menunjukan

dengan nilai PCR dan DCR

yang diperoleh pada skenario

ini paling rendah

dibandingkan skenario-

skenario lainnya.

7 Analisis

Daya Saing

Usahatani

Kelapa Sawit

di Kecamatan

Waway

Karya

Kabupaten

Lampung

Timur. (Ni

Wayan

Hermayanti,

Zinal Abidin

dan Hurip

Santosa,

2013)

Deskriptif kualitatif

dan kuantitatif.

Analisis data

menggunakan metode

PAM (Policy Analysis

Matrix)

Daya saing (Keunggulan

kompetitif dan keunggulan

komparatif) pada usahatani

kelapa sawit di Kabupaten

Lampung Timur memiliki

daya saing yang tinggi baik

berdasarkan data proyeksi

maupun data standar

produktivitas produksi.

Keunggulan kompetitif

ditunjukan masing-masing

dengan nilai PCR 0,68 dan

0,56 dan keunggulan

komparatif ditunjukan dengan

nilai DRCR 0,67 dan 0,64.

Sehingga usahatani kelapa

sawit layak untuk

dikembangnkan karena dapat

memberikan keuntungan

yang maksimal. Namun

Page 39: ANALISIS DAYA SAING USAHATANI RUMPUT LAUT Eucheuma ...

24

usahatani kelapa sawit

sensitif terhadap penurunan

harga output yang tajam,

maupun kenaikan harga input

yang sedikit saja.

8 Analisis

Daya Saing

Usahatani

Kelapa Sawit

Kabupaten

Mukomuko.

(Aprizal,

2013)

Analisis PAM (Policy

Analysis Matrix)

Hasil analisis dengan metode

PAM Desa Bumi Mulya

Kabupaten Mukomuko

memiliki keunggulan

kompetititf dan komperatif.

Nilai PP dan SP bernilai

positif nilai PCR sebesar

0,91, DRCR adalah 0,72.

Dampak kebijakan

pemerintah terhadap output

bersifat disinsentif diketahui

dari nilai OT negatif RP.

5.521.890,00/Ha/Tahun, nilai

NPCO adalah 0,80, sementara

itu dampak kebijakan

pemerintah terhadap input

terhadap subsidi pemerintah

terhadapa input pupuk. Nilai

NT negatif, EPC 0,83 dan

SRP 0,16 kebijakan

pemerintah terhadap input-

output menunjukkan bahwa

subsidi pupuk masi sangat

diperlukan pada usahatani

kelapa sawit rakyat.

9 Analisis

Daya Saing

Rumput Laut

di Indonesia

(Studi Kasus:

Kabupaten

Konawe

Selatan,

Sulawesi

Tenggara),

Analisis penelitian

ini menggunakan

Policy Analysis

Matrix (PAM)

Nilai Domestic Resource Cost

Ratio (DRCR)

sebesar 0,98 menunjukkan

bahwa usaha rumput laut di

Kabupaten Konawe Selatan

memiliki keunggulan

komparatif dan daya saing

lebih besar dibandingkan

dengan usaha rumput laut di

Kabupaten Lombok

Timur. Sebaliknya, nilai

Page 40: ANALISIS DAYA SAING USAHATANI RUMPUT LAUT Eucheuma ...

25

(Estu Sri

Luhur,

Cormelia

Mirwantini

Witomo dan

Maulana

Firdaus,

2012)

Tradable Resource Cost

Ratio (TRCR) sebesar 1,38

menunjukan kurang mampu

bersaing dengan usaha

budidaya rumput laut di

Kabupaten Lombok Timur.

Peningkatan daya saing

rumput laut di Kabupaten

Konawe Selatan dapat

dilakukan melalui kebijakan

penurunan harga satuan bibit

dan bahan bakar minyak

(BBM) secara bersama-sama

sebesar 28% serta kebijakan

peningkatan harga satuan

tenaga kerja upahan dan

depresiasi aset produksi

secara keseluruhan sebesar

4%.

10 Analisis

Daya Saing

Rumput Laut

di Kabupaten

Sumenep

(Ribut

Santosa,

2008)

Analisis yang

digunakan adalah

matrik kebijakan atau

Policy Analysis

Matrix (PAM)

Hasil penelitian menunjukkan

bahwa usahatani rumput laut

di Kabupaten Sumenep

memiliki efisiensi usahatani.

Hal ini dibuktikan dari hasil

analisis keuntungan sistem

harga privat yang bernilai

positif. Usahatani rumput laut

di Kabupaten Sumenep

menguntungkan dan mampu

bersaing, serta layak untuk

diusahakan. Usahatani

rumput laut memiliki

keunggulan komparatif dan

keunggulan kompetitif.

Kebijakan pemerintah tidak

memberikan dampak positif

atau tidak berpihak baik dari

segi output dan input tradable

terhadap petani rumput laut di

Kabupaten Sumenep.

Page 41: ANALISIS DAYA SAING USAHATANI RUMPUT LAUT Eucheuma ...

26

2.6 Kerangka Pikir

Sulawesi Tenggara adalah wilayah yang sangat potensial dalam

pengembangan usahatani budidaya rumput laut dengan pruduksi mencapai

911.017 ton di lima tahun terakhir, salah satunya berada di Kabupaten Wakatobi.

Kabupaten Wakatobi merupakan wilayah strategis dan memiliki potensi yang luas

produksi rumput lautnya. Luas area budidaya rumput laut di Kecamatan Wangi-

Wangi Selatan seluas 237,851 ha. Desa Liya Bahari Kecamatan Wangi-Wangi

Selatan sebagian besar sumber mata pencahariannya ada pada budidaya rumput

laut, daerah ini adalah daerah yang selalu memproduksi rumput laut sepanjang

tahun, baik dalam bentuk rumput laut kering siap jual maupun rumput laut basah

yang dijadikaan sebagai bibit unggul .

Peningkatan produksi rumput laut (Eucheuma Spinosum) di Kabupaten

Wakatobi Kecamatan Wangi-Wangi Selatan tidak terlepas dari penggunaan input

produksi dari usahatani rumput laut (Eucheuma Spinosum) itu sendiri. Input

produksi yang digunakan maliputi input bersifat tradable (barang yang

diperdagangkan di pasar internasional). Input produksi tersebut sangat terkait

dengan harga yang dibayarkan, untuk membeli input produksi ini sehingga akan

menimbulkan biaya baik berupa biaya tetap (Fixed Cost) maupun biaya variabel

(Variabel Cost). Besarnya biaya yang dikeluarkan untuk menjalankan usahatani

rumput laut (Eucheuma Spinosum) akan mempengaruhi penerimaa usahatani

rumput laut (Eucheuma Spinosum) itu sendiri sehingga akan menentukan

besarnya pendapatan yang diterima oleh petani. Pendapatan yang diterima oleh

petani rumput laut (Eucheuma Spinosum) akan menunjukan sejauh mana

Page 42: ANALISIS DAYA SAING USAHATANI RUMPUT LAUT Eucheuma ...

27

usahatani rumput laut (Eucheuma Spinosum) dapat berdaya saing baik secara

komparatif maupun kompetitif dengan menggunakan analisis PAM (Policy

Analysis Matrix). Adapun mengenai kerangka pikir penelitian dapat dilihat pada

Gambar 1 dibawah ini:

Gambar 1. Alur Kerangka Pikir Penelitian Analisis Daya Saing Usahatani Rumput

Luat (Eucheuma Spinosum) di Desa Liya Bahari Kecamatan Wangi-

Wangi Selatan Kabupaten Wakatobi.

Usahatani Rumput Laut

(Eucheuma Spinosum)

Input Output

Biaya

1. Fixed cost

2.Variabel cost

Pendapatan

Keunggulan

Kompetitif

Daya Saing Usahatani Rumput

Laut (Eucheuma Spinosum)

Keunggulan

Komparatif PAM

(Policy Analysis Matrix)

Penerimaan

Page 43: ANALISIS DAYA SAING USAHATANI RUMPUT LAUT Eucheuma ...

28

III. METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Liya Bahari Kecamatan Wangi-Wangi

Selatan Kabupaten Wakatobi pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja

(Purposive) dengan pertimbangan bahwa Kecamatan Wangi-Wangi Selatan

merupakan salah satu sentra produksi terbesar rumput laut di Kabupaten

Wakatobi. Penelitian dilaksanakan bulan Juli sampai bulan Agustus 2021.

3.2 Teknik Penentuan Sampel

Populasi menurut Arikunto (2006), adalah keseluruhan subjek penelitian. Jadi

jumlah populasi merupakan jumlah keseluruhan populasi yang merupakan hasil

pengukuran atau perhitugan. Sedangkan sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi Sugianto, (2008).

Pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan secara acak sederhana

(Simple Random Sampling), populasinya yaitu petani rumput laut yang

membudidayakan (Eucheuma Spinosum) yang berjumlah 640 orang (Monografi

Desa Liya Bahari). Maka ditentukan sampel sebesar 20% dari jumlah populasi

sehingga diperoleh sebesar 32 orang sebagai sampel, yang diperoleh dengan

menggunakan metode menurut (Suharsimi Arikunto, 2006) yaitu sebagai berikut:

Apabila kurang dari 100 lebih baik diambil semuannya sehingga penelitian

yang merupakan penelitian, jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10-

15 % dan 20-55 % atau lebih tergantung dari sedikit banyaknya:

1. Kemampuan penelitian dilihat dari waktu, tenaga dan dana.

Page 44: ANALISIS DAYA SAING USAHATANI RUMPUT LAUT Eucheuma ...

29

2. Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subyek, karena ini menyangkut

banyak sedikitnya dana.

3. Besar kecilnya resiko yang ditanggung peneliti untuk meneliti yang resikonya

besar, tentu saja jika sampelnya besar hasilnya akan juga besar (Suharsimi

Arikanto, 2006)

3.3 Jenis dan Sumber Data

Adapun jenis data yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai

berikut:

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh melalui proses wawancara secara

langsung kepada petani yang melakukan usahatani rumput laut (Eucheuma

Spinosum) dengan menggunakan daftar pertanyaan (kuesioner) yang telah

disedikan sebagai alat bantu dalam pengumpulan data.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang telah dikumpulkan untuk maksud selain

menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi data ini dapat juga ditemukan

dengan cepat. Dalam penelitian yang menjadi sumber data sekunder adalah jurnal,

artikel, literature serta situs internet yang berkenan dengan penelitian yang di

lakukan.

Page 45: ANALISIS DAYA SAING USAHATANI RUMPUT LAUT Eucheuma ...

30

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data skripsi ini antara lain yaitu:

1. Observasi

Observasi dilakukan dalam rangka mencari informasi lokasi penelitian dan

mendapatkan gambaran umum lokasi penelitian di Desa Liya Bahari Kecamatan

Wangi-Wangi Selatan Kabupaten Wakatobi.

2. Wawancara

Wawancara dilakukan dengan bertanya langsung kepada responden dengan

menggunakan kuesioner. Metode tersebut digunakan untuk memperoleh informasi

mengenai daya saing usahatani rumput laut (Eucheuma Spinosum).

3. Dokumentasi

Dokumentasi pada penelitian ini meliputi data sekunder di Desa Liya Bahari

Kecamatan Wangi-Wangi Selatan Kabupaten Wakatobi seperti jenis tanah,

monografi desa, dan foto-foto yang dapat menunjang kegiatan penelitian.

3.5 Teknik Analisis Data

Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif dengan

menggunakan analisis perhitungan. Data yang diperoleh dianalisis dengan

menggunakan analisis usahatani dan analisis daya saing usahatani rumput laut

(Eucheuma Spinosum) menggunakan alat analisis (PAM) Policy Matrix Analisis.

Page 46: ANALISIS DAYA SAING USAHATANI RUMPUT LAUT Eucheuma ...

31

1. Analisis Usahatani

a. Analisis Biaya

Menurut Suratiyah (2009) untuk menghitung besarnya biaya total

(Total Cost) diperoleh dengan cara menjumlahkan biaya tetap (Fixed

Cost/ FC) dengan biaya variabel (Variable Cost) dengan rumus:

TC = FC + VC

Dimana :

TC = Total Cost (Biaya Total)

FC = Fixed Cost (Biaya Tetap Total)

VC = Variable Cost (Biaya Variabel)

b. Analisis Penerimaan

Menurut Suratiyah (2009) secara umum perhitungan penerimaan

total (Total Revenue/ TR) adalah perkalian antara jumlah produksi (Y)

dengan harga jual (Py) dan dinyatakan dengan rumus sebagai berikut:

TR = Py . Y

Dimana :

TR = Total Revenue (Penerimaan Total)

Py = Harga produk

Y = Jumlah produksi

c. Analisis Pendapatan

Menurut Suratiyah (2009) pendapatan adalah selisih antara

penerimaan (TR) dan biaya total (TC) dan dinyatakan dengan rumus:

Pd = TR –TC

Page 47: ANALISIS DAYA SAING USAHATANI RUMPUT LAUT Eucheuma ...

32

Dimana :

Pd = Pendapatan

TR = Total Revenue (Penerimaan Total)

TC = Total Cost (Biaya Total)

2. Analisis PAM Policy Matrix Analisis

Informasi biaya, pendapatan dan keuntungan privat serta sosial usahatani

rumput laut di Desa Liya Bahari Kecamatan Wangi-Wangi Selatan Kabupaten

Wakatobi memberikan indikator daya saing usahatani yaitu keunggulan

komparatif dan kompetitif.

Analisis PAM dapat digunakan pada usahatani dengan berbagai wilayah, tipe

usahatani dan teknologi. Selain itu analisis PAM juga dapat digunakan untuk

mengetahui apakah suatu kebijakan dapat memperbaiki daya saing terhadap

usahatani suatu komoditas yang dihasilkan melalui pencintaan efisiensi usaha dan

pertumbuhan pendapatan. Model PAM dengan formulasi seperti pada tabel.

Tabel 3.1 Matriks Analisis Kebijakan (Policy Analysis Matrix /PAM)

Keterangan

Penerimaan

Biaya

Input Input non

Keuntungan

Harga Privat A B C D = A-B-C

Harga Sosial E F G H = E-F-G

Sumber. Scott Pearson et al, 2005.

Keterangan :

Penerimaan usahatani pada harga privet` = A

Total biaya input tradable usahatani pada harga privet = B

Total biaya input non tradable usahatani pada harga privet = C

Penerimaan usahatani pada harga sosial = E

Page 48: ANALISIS DAYA SAING USAHATANI RUMPUT LAUT Eucheuma ...

33

Total biaya input tradable usahatani pada harga sosial = F

Total biaya input non tradable usahatani pada harga sosial = G

Keuntungan privet = D

Keuntungan sosial = H

Baris pertama dari matrik PAM adalah perhitungan dengan harga pasar

(privat), yaitu harga yang secara aktual diterima dan dibayarkan petani. Baris

kedua merupakan penghitungan yang didasarkan pada harga sosial, yaitu harga

yang menggambarkan nilai sosial yang sesungguhnya bagi unsur biaya maupun

hasil. Harga sosial merupakan harga tanpa kebijakan pemerintah dan kegagalan

pasar.

Tabel PAM dapat menghasilkan indikator profitabilitas dan daya saing.

Penelitian ini indikator profitabilitas yang dianalisis adalah keuntungan privat dan

keuntungan sosial. Indikator daya saing yang dianalisis adalah keunggulan

komparatif dan keunggulan kompetitif.

3.6 Definisi Operasional

1. Rumput laut (Eucheuma Spinosum) merupakan salah satu jenis rumput laut dari

kelas Rhodophyceae (ganggang merah). Rumput laut jenis ini dibudidayakan di

Desa Liya Bahari Kecamatan Wangi-Wangi Selatan Kabupaten Wakatobi

2. Biaya usahatani semua pengeluaran yang dipergunakan usahatani rumput laut.

Biaya usahatani dibedakan menjadi dua yaitu:

a) Biaya tetap adalah biaya yang besar kecilnya tidak tergantung pada

besarnya kecilnya produksi, misalnya: pajak tanah, sewa tanah,

penyusutan bangunan pertanian dan bunga pinjaman.

Page 49: ANALISIS DAYA SAING USAHATANI RUMPUT LAUT Eucheuma ...

34

b) Biaya variabel adalah biaya yang berhubungan langsung dengan produksi,

misalnya: pengeluaran untuk benih, pupuk, obat-obatan, dan biaya tenaga

kerja di Desa Liya Bahari Kecamatan Wangi-Wangi Selatan Kabupaten

Wakatobi.

3. Penerimaan usahatani adalah keuntungan material yang diperoleh seorang

petani atau bentuk inbalan jasa petani maupun keluarga sebagai pengelola

usahatani maupun akibat pemakain barang modal yang dimilikinya.

4. Pendapatan usahatani adalah keuntungan yang diperoleh petani di Desa Liya

Bahari Kecamatan Wangi-Wangi Selatan Kabupaten Wakatobi.

5. Input tradable adalah input yang diperdagangkan sehingga memiliki harga

pasar internasional yang termaksud dalam input tradable adalah pupuk, benih,

pestisida.

6. Input non tradable, input yang tidak diperdagangkan secara internasional

sehingga tidak memiliki harga pasar internasiaonal yang termaksud dalam

input non tradable adalah lahan, tenaga kerja, alat-alat pertanian dan modal.

7. Harga privat adalah harga yang didasarkan atas harga aktual atau harga pasar,

dihitung dalam satuan rupiah (Rp)

8. Harga sosial adalah harga yang menggambarkan harga yang sesungguhnya

yang seharusnya diterima petani baik input maupun output, diukur dalam

satuan rupiah (Rp).

9. Keuntungan sosial adalah selisih antara penerimaan sosial dengan biaya sosial,

diukur dalam suatu rupiah (Rp).

Page 50: ANALISIS DAYA SAING USAHATANI RUMPUT LAUT Eucheuma ...

35

10. Keunggulan komparatif adalah konsep yang diterapkan suatu negara untuk

membantingkan beragam aktivitas produksi dan perdagangan didalam negeri

terhadap perdagangan dunia.

11. Keunggulan kompetitif adalah perluasan dari konsep keunggulan komparatif

yang menggambarkan kondisi daya saing suatu aktivitas pada kondisi

perekonomian aktual. Teori keunggulan kompetitif menjelaskan kondisi daya

saing pembangunan suatu negara yang kompetitif.

12. Analisis Policy Analysis Matrix (PAM) dapat digunakan pada usahatani

dengan berbagai wilayah, tipe usahatani dan teknologi. Selain itu analisis PAM

juga dapat digunakan untuk mengetahui apakah suatu kebiajakan dapat

memperbaiki daya saing terhadap usahatani suatu komoditas yang dihasilkan

melalui penciptaan efisiensi usaha dan pertumbuhan pendapatan di Desa Liya

Bahari Kecamatan Wangi-Wangi Selatan Kabupaten Wakatobi.

Page 51: ANALISIS DAYA SAING USAHATANI RUMPUT LAUT Eucheuma ...

36

IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

4.1 Keadaan Geografis

Desa Liya Bahari merupakan salah satu desa yang terdapat di Kecamatan

Wangi-Wangi Selatan Kabupaten Wakatobi. Desa ini terletak 6 km dari ibukota

Kecamatan Wangi-Wangi Selatan dan 9 km dari ibu kota kabupaten. Desa Liya

Bahari memiliki luas wilayah mencapai ± 36.36 km2. Terdiri dari 3 dusun yaitu

Dusun Sempo Mekar, Dusun Onelaro Melangka, dan Dusun Lagundi Bersatu.

Desa Liya Bahari merupakan desa pesisir, sehingga cocok untuk pengembangan

budidaya rumput laut. Secara administratif Desa Liya Bahari adalah bagian dari

pemerintahan Kecamatan Wangi-Wangi Selatan Kabupaten Wakatobi dengan

batas-batas wilayah sebagai berikut.

1. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Liya Togo

2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Laut Banda

3. Sebelah Timur berbatas dengan Desa Liya Mawi

4. Sebelah Barat berbatas dengan Selat Kaledupa

Secara umum keadaan iklim di Desa Liya Bahari Kecamatan Wangi-Wangi

Selatan tidak jauh berbeda dengan keadaan iklim pada beberapa wilayah lain di

Indonesia. Ciri iklim tropis dengan dua jenis musim dalam setahun merupakan

sifat kondisi secara umum yang terjadi di Indonesia. Desa Liya Bahari terdapat

dua jenis musim yait musim hujan dan musim kemarau. Pada musim hujan terjadi

pada bulan April sampai Juni sedangkan musim kemarau terjadi pada bulan Juni

sampai Oktober dan terkadang musim hujan dan kemarau terjadi pada bulan

Page 52: ANALISIS DAYA SAING USAHATANI RUMPUT LAUT Eucheuma ...

37

November sampai Maret. Walaupun demikian sering terjadi keadaan musim yang

menyimpang dari keadaan yang sebenarnya atau yang biasa disebut dengan

musim pancaroba.

4.2 Keadaan Demografis

Keadaan demografis menjelaskan keadaan suatu daerah atau wilayah yang

dapat dilihat dari segi kependudukan, komposisi penduduk dan distribusi

penduduk. Pertumbuhan penduduk dengan segala potensi yang dimiliki akan

sangat mendukung kelancaran pembangunan disegala bidang. Potensi yang

dimaksud adalah Sumber Daya Manusis (SDM). Jumlah penduduk merupakan

salah satu syarat bagi terbentuknya suatu Negara dan sekaligus sebagai aset atau

modal bagi suksesnya pembangunan disegala bidang kehidupan. Oleh karena itu

kehadiran dan peranan sangat menentukan bagi perkembangan suatu wilayah ,

baik dalam skala kecil maupun dalam skala besar.

Desa Liya Bahari dihuni oleh 672 Jiwa, terdiri dari Jiwa Laki-laki dan Jiwa

Perempuan dan Jumlah Keluarga. Wilayah Desa Liya Bahari Terbagia atas 3

dusun yakni Dusun Sempo Mekar, Dusun One Laro Melangka dan Dusun

Lagundi Bersatu. Untuk mengetahui keadaan penduduk di Desa Liya Bahari

Kecamatan Wangi-Wangi Selatan dapat dilihat dari segi jenis kelamin dan

pendidikan.

Page 53: ANALISIS DAYA SAING USAHATANI RUMPUT LAUT Eucheuma ...

38

4.2.1. Jumlah Penduduk

Tabel 4.2.1 Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin di Desa Liya Bahari Kecamatan

Wangi-Wangi Selatan Kabupaten Wakatobi

No. Jenis Kelamin Jumlah(Jiwa) Persentase (%)

1 Laki-Laki 334 52

2 Perempuan 306 48

Jumlah 640 100

Sumber : Desa Liya Bahari Kecamatan Wangi-Wangi Selatan, 2021

Tabel 4.2.1 menunjukan bahwa antara jumlah penduduk laki-laki di Desa

Liya Bahari lebih besar dari jumlah perempuan. Dimana jumlah penduduk laki-

laki 334 dengan persentase 52% hal ini dikarenakan pertumbuhan pada kelahiran

laki-laki lebih meningkat dibandingkan jumlah penduduk perempuan dimana

jumlah perempuan 306 dengan persentase 48 % lebih sedikit dari jumlah

penduduk laki-laki.

4.2.2. Tingkat Pendidikan

Tabel 4.2.2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Desa Liya

Bahari Kecamatan Wangi-Wangi

No. Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase (%)

1 Tidak/belum pernah sekolah 123 19,21

2 SD/MI 154 22,9

3 SLTP/MTs/SMP 104 15,4

4 SMU/SMA/SMK 162 24,1

5 DIPLOMA 8 1,1

6 S1 83 12,3

7 S2 6 0,8

Jumlah 640 100

Sumber: Desa Liya Bahari Kecamatan Wangi-Wangi Selatan, 2021

Tabel 4.2.2 menunjukan bahwa tingkat pendidikan penduduk yang terbanyak

di Desa Liya Bahari Kecamatan Wangi-Wangi Selatan Kabupaten Wakatobi ada

pada tingkatan pendidikan Sekolah Dasar (SD/MI) yaitu 154 orang dengan

Page 54: ANALISIS DAYA SAING USAHATANI RUMPUT LAUT Eucheuma ...

39

persentase 22,9 dan jumlah yang rendah ada pada pendidikan Sarjanan S2 dengan

persentase 0,8 %. Rendahnya pendidikan di Desa Liya Bahari Kecamatan Wangi-

Wangi Selatan Kabupaten Wakatobi akan mempengaruhi usahatani yang

dijalaninya.

4.3 Keadaan Pertanian

Kecamatan Wangi-Wangi Selatan terkhusus di Desa Liya Bahari keadaan

pertanian kurang produktif untuk membudidaya tanaman hortikultura. Desa Liya

Bahari merupakan desa pesisir. Wilayah ini merupakan wialayah berbatuan dan

berlahan kering sehingga masyarakat dominan berusahatani rumput laut. Desa

Liya Bahari hanya memanfaatkan lahan untuk tanaman pangan seperti (ubi kayu,

jagung dan ubi jalar). Produksi tanaman pangan dan hortikultura (sayuran) tidak

mencukupi kebutuhan masyarakat setempat, maka di datangkan dari Kecamatan

Wangi-Wangi.

Lahan pertanian yang ada di Desa Liya Bahari Kecamatan Wangi-Wangi

Selatan Kabupaten Wakatobi cukup luas namun lahan di desa tersebut berbatuan

sehingga masyarakat menggantungkan hidup di usaha perikanan. Adapun tenaga

kerja pada bidang pertanian di Desa Liya Bahari Kecamatan Wangi-Wangi

Selatan Kabupaten Wakatobi kurang tenaga kerja ahli pada bidang pertanian

karna rata-rata masyarakat di Desa Liya Bahari ahli pada bidang perikanan.

Page 55: ANALISIS DAYA SAING USAHATANI RUMPUT LAUT Eucheuma ...

40

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Identitas Responden

Responden dalam penelitian ini adalah petani rumput laut (Eucheuma

Spinosum) yang ada di Desa Liya Bahari Kecamatan Wangi-Wangi Selatan.

Karakteristik responden dalam penelitian ini meliputi: umur, pendidikan,

pengalaman usahatani rumput laut dan jumlah tanggungan keluarga.

5.1.1 Umur

Hasil pengumpulan data yang diperoleh menunjukkan bahwa umur petani

responden bervariasi, mulai dari 31 tahun sampai 67 tahun, umur petani

responden dapat dilihat pada Tabel 5.1.1.

Tabel 5.1.1 Umur Responden Usahatani Rumput Laut (Eucheuma Spinosum) di

Desa Liya Bahari Kecamatan Wangi-Wangi Selatan Kabupaten Wakatobi.

Umur (Tahun) Jumlah (Orang) Persentase (%)

31- 40

41- 50

51 - 60

61 - 70

10

11

6

5

31,25

34,37

18,75

15,62

Jumlah 32 100

Sumber: Data Primer Diolah, 2021

Tabel 5.1.1 dapat dilihat bahwa umur petani rumput laut (Eucheuma

Spinosum) antara 41-50 tahun merupakan yang tertinggi yaitu 11 orang dengan

persentase 34,37 % dan yang terendah adalah 61-70 tahun dengan persentase

15,62 %.

Tingkat umur merupakan salah satu faktor yang menentukan bagi petani

rumput laut (Eucheuma Spinosum) dalam upaya pengelolahan usahataninya.

Page 56: ANALISIS DAYA SAING USAHATANI RUMPUT LAUT Eucheuma ...

41

Umur sangat mempengaruhi kemampuan fisik dan cara berfikir, sehinggah dapat

mempengaruhi dalam mengambil keputusan. Petani rumput laut (Eucheuma

Spinosum) yang berusia muda memiliki kemampuan fisik yang lebih baik

dibandingkan dengan petani rumput laut yang berusia tua. Namun demikian,

petani yang memiliki usia lebih tua relatif memiliki pengalaman yang lebih

banyak, sehingga akan mempengaruhi kematangan dalam mengambil keputusan

untuk mengelolah usahataninya.

5.1.2 Pendidikan

Pendidikan merupakan salah satu variabel penentu tingkat kemajuan suatu

wilayah, makin banyak penduduk yang berpendidikan tinggi dalam suatu wilayah,

maka tingkat kemajuan wilayah tersebut cenderung lebih tinggi. Secara rinci

dapat dilihat pada Tabel 5.1.2 di bawah ini.

Tabel 5.1.2 Pendidikan Responden Petani Rumput Laut (Eucheuma Spinosum) di

Desa Liya Bahari Kecamatan Wangi-Wangi Selatan Kabupaten Wakatobi

Pendidikan

Jumlah

Persentase (%)

Tidak Sekolah

SD

SMP

SMA

Sarjana

3

11

7

10

1

9,37

34,37

21,87

31,25

3,12

Jumlah 32 100

Sumber : Data Primer Diolah, 2021

Tabel 5.1.2 dapat dilihat bahwa sebagian besar petani rumput laut (Eucheuma

Spinosum) berpendidikan rendah dari 32 responden yang berpendidikan tinggi

pada pendidikan SD yaitu dengan jumlah 11 orang dengan persentase 34,37 %

Page 57: ANALISIS DAYA SAING USAHATANI RUMPUT LAUT Eucheuma ...

42

dan tidak sekolah 3 orang dengan persentase 9,37 %. Dilihat dari tingkat

pendidikan reponden petani rumput laut (Eucheuma Spinosum) yang masih

rendah tersebut, memberikan dampak terhadap usahatani rumput laut yang

dijalani.

5.1.3 Pengalaman Berusahatani

Pengalaman berusatani rumput laut (Eucheuma Spinosum) adalah lamanya

seorang responden usahatani rumput laut (Eucheuma Spinosum) dalam menekuni

usahataninya. Semakain lama petani rumput laut menggeluti usahataninya maka

akan semakin banyak pengalaman yang mereka miliki. Pada umumnya petani

yang memiliki pengalaman usahatani yang cukup lama cenderung memiliki pula

kemampuan berusahatani yang lebih baik dibandingkan dengan petani yang

belum memiliki pengalaman berusahatani. Pengalaman petani rumput laut

(Eucheuma Spinosum) dapat dilihat pada tabel 5.1.3 dibawah ini.

Tabel 5.1.3 Pengalaman Berusahatani Rumput Laut (Eucheuma Spinosum) di

Desa Liya Bahari Kecamatan Wangi-Wangi Selatan Kabupaten Wakatobi

Pengalaman Bertani

(Tahun) Jumlah (Orang) Persentase (%)

10-20

21-30

31-40

19

8

5

59,37

25

15,62

Jumlah 32 100

Sumber : Data Primer Diolah, 2021

Tabel 5.1.3 dapat dilihat bahwa pengalaman berusahatani rumput laut

(Eucheuma Spinosum) di Desa Liya Bahari Kecamatan Wangi-Wangi Selatan

Kabupaten Wakatobi yang tertinggi pada pengalaman 10-20 tahun dengan

Page 58: ANALISIS DAYA SAING USAHATANI RUMPUT LAUT Eucheuma ...

43

persentase 59,37 %. Menjelaskan bahwa petani dalam berusahatani sudah cukup

lama, hal ini menunjukan bahwa pengalaman berusahatani akan berpengaruh

terhadap tingkat keterampilan petani dan mengelola usahataninya.

5.1.4 Jumlah Tanggungan Keluarga

Tanggungan keluarga yang dimaksud disini adalah keseluruhan anggota

keluarga yang memiliki beban hidup bagi usahatani yang bersangkutan. Anggota

keluarga ini dapat berfungsi sebagai tenaga kerja dalam keluarga. Anggota

keluarga usahatani rumput laut (Eucheuma Spinosum) terdiri dari usahatani it

sendiri, istri, anak dan anggota keluarga lainnya yang menjadi tanggungan

usahatani. Jumlah anggota keluarga usahatani akan berpengaruh bagi usahatani

dalam perencanaan dan pengambilan keputusan usahatani dalam usahataninya,

karena anggota keluarga usahatani merupakan sumber tenaga kerja dalam

usahataninya terutama anggota keluarga yang produktif selain itu jumlah anggota

keluarga merupakan salah satu potensi yang sangat menentukan dalam

peningkatan produksi dan pendapatan usahatani.

Mereka yang memiliki sedikit tanggungan akan lebih banyak mengalokasikan

modalnya untuk menyediakan sarana produksi akan tetapi bagi usahatani rumput

laut (Eucheuma Spinosum) yang memiliki banyak tanggungan alokasi modal

untuk penyediaan sarana produksi akan sangat terbatas sehingga harapan akan

peningkatan produksi dan pendapatan kurang terwujud.

Page 59: ANALISIS DAYA SAING USAHATANI RUMPUT LAUT Eucheuma ...

44

Tabel 5.1.4 Jumlah Tanggungan Keluarga Usahatani Rumput Laut (Eucheuma

Spinosum) di Desa Liya Bahari Kecamatan Wangi-Wangi Selatan

Kabupaten Wakatobi.

Tanggungan Keluarga

(Orang) Jumlah (Orang) Persentase (%)

3 - 4

5 - 6

7 - 8

9 - 10

10

11

10

1

31,25

34,37

31,25

3,12

Jumlah 32 100

Sumber : Data Primer Diolah, 2021

Tabel 5.1.4 menunjukan bahwa jumlah tanggungan keluarga terbesar adalah

5-6 orang dengan persentase 34,37% dan yang terendah adalah 9-10 orang dengan

jumlah 1 orang persentase 3,12%. Tanggungan keluarga semakin besar

menyebabkan seseorang memerlukan tambahan penghasilan yang lebih tinggi

untuk membiayai kehidupan keluarga dan jumlah tenaga kerja bisa juga menjadi

tenaga kerja bagi keluarga.

5.2 Analaisis Pendapatan Usahatani Rumput Laut (Eucheuma Spinosum) di

Desa Liya Bahari Kecamatan Wangi-Wangi Selatan Kabupaten

Wakatobi

Pendapatan merupakan balas jasa terhadap penggunaan faktor-faktor

produksi. Menurut soekartawi (2006) pendapatan usahatani adalah selisih antara

penerimaan dan semua biaya. Adapun fungsi pendapatan memenuhi kebutuhan

sehari-hari dan kebutuhan kegiatan usahatani selanjutnya. Dijelaskan oleh

Soekartawi et all (1986) bahwa selisih antara penerimaan tunai usahatani dan

pengeluaran tunai usahatani disebut pendapatan tunai usahatani (farm net cash

flow) dan merupakan ukuran kemampuan usahatani untuk menghasilkan uang

Page 60: ANALISIS DAYA SAING USAHATANI RUMPUT LAUT Eucheuma ...

45

tunai. Soekartawi et all (1986) juga menjelaskan bahwa pendapatan usahatani

dibedakan menjadi pendapatan atas biaya tunai dan dan pendapatan atas biaya

total. Dimana pendapatan atas biaya tunai merupakan pendapatan yang diperoleh

atas biaya-biaya yang benar-benar dikeluarkan oleh petani, sedangkan pendapatan

atas biaya total merupakan pendapatan setelah dikurangi biaya tunai dan biaya

diperhitungkan dan dapat di lihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 5.2.1 Jumlah Rata-Rata Biaya Produksi, dan Pendapatan/Musim Per Hektar

pada Usahatani Rumput Laut (Eucheuma Spinosum) di Desa Liya Bahari

Kecamatan Wangi-Wangi Selatan Kabupaten Wakatobi

Uraian Jumlah

(kg)

Harga Per Unit

(Rp/kg) Rumput

Laut Kering

Nilai

(Rp)

1. Produksi (kg) 369,6875 5.000 1.811.875

2. Biaya Variabel

Benih (kg)

Bensin (liter)

Tenaga Kerja:

Persiapan Lahan (HOK)

Persiapan Benih(HOK)

Tanam (HOK)

Perawatan (HOK)

Panen (HOK)

Penjemuran (HOK)

Total :

213

5,43

1,18

4,6

1,12

1

1,53

2

1.250

9.813

- -

-

-

-

-

265.625

82.031

8.375

177.208

11.328

35.125

29.375

50.094

659.161

3. Biaya Tetap

Penyusutan Alat (Rp)

Total :

-

-

-

-

329.714

329.714

4. Pendapatan (Rp) - - 898.802

Sumber : Data Primer diolah Tahun 2021

Tabel 5.2.1 menjelaskan bahwa total rata-rata produksi rumput laut

(Eucheuma Spinosum) adalah sebesar Rp 369,6875 kg dengan harga Rp 5000 /kg.

Total penerimaan usahatani rumput laut (Eucheuma Spinosum) adalah sebesar Rp

1.811.875 per hektar.

Page 61: ANALISIS DAYA SAING USAHATANI RUMPUT LAUT Eucheuma ...

46

Biaya merupakan semua dana yang digunakan dalam melaksanakan suatu

kegiatan usaha. Biaya adalah pengorbanan yang mutlak atau harus dikeluarkan

agar diperoleh suatu hasil. Biaya yang di hitung dalam penelitian ini adalah biaya

yang dikeluarkan selama beberapa bulan dalam setiap produksi yang tergolong

dalam biaya tetap dan biaya variabel.

Jumlah rata-rata total biaya variabel per hektar usahatani rumput laut

(Eucheuma Spinosum) di Desa Liya Bahari Kecamatan Wangi-Wangi Selatan

Kabupaten Wakatobi yaitu sebesar Rp. 659.161 dan jumlah rata-rata total biaya

tetap per hektar usahatani rumput laut (Eucheuma Spinosum) di Desa Liya Bahari

yaitu sebesar Rp. 329.714. Dan jumlah rata-rata pendapatan per hektar sebesar

Rp. 898.802.

Rendahnya harga rumput laut (Eucheuma Spinosum) kering di Desa Liya

Bahari Kecamatan Wangi-Wangi Selatan Kabupaten Wakatobi disebabkan karna

kadar garam pada jenis rumput laut ini sangat rendah sehingga menyebabkan

harga rumput laut sangat murah. Adapun harga rumput laut jenis Spinosum di

desa tetangga tergolong mahal berbanding 2 kali lipat di banding Desa liya bahari,

hal ini terjadi karna kualitas pada rumput laut Spinosum kurang baik.

Page 62: ANALISIS DAYA SAING USAHATANI RUMPUT LAUT Eucheuma ...

47

Tabel 5.2.2 Biaya Sosial Usahatani Rumput Laut (Eucheuma Spinosum)

Rumput Laut (Eucheuma Spinosum)

Jenis Fisik Biaya Sosial (Rp)

Input Tradable

Bibit 300.000

Bensin 275.000

Total 575.000

Faktor Domestik Tenaga Kerja

Persiapan Lahan 1.340,00

Persiapan Benih 3.273,00

Tanam 2.630,00

Perawatan 5.630,00

Panen 1.052,00

Penjemuran 1.502,00

Total 15.427,00

Pendapatan 10.234.297

Sumber : Data Harga Sosial di Olah Tahun, 2021

Berdasarkan tabel 5.2.2 input tradable yaitu semua yang termasuk biaya

produksi yang diperdagangkan secara internasional berdasarkan harga sosial atau

harga yang berlaku di internasional. Total biaya dari input tradable sebesar Rp

575.000 dan faktor domestik yang termasuk tenaga kerja sebesar Rp 15.427,00.

Pendapatan adalah selisih antara total penerimaan dan total biaya yang

dikeluarkan oleh pelaku usahatani rumput laut (Eucheuma Spinosum) sebesar Rp

10.234.297.

5.3 Daya Saing Usahatani Rumput Laut (Eucheuma Spinosum) di Desa Liya

Bahari Kecamatan Wangi-Wangi Selatan Kabupaten Wakatobi

Daya saing usahatani rumput laut (Eucheuma Spinosum) di Desa Liya Bahari

Kecamatan Wangi-Wangi Selatan Kabupaten Wakatobi dapat dilihat melalui

Page 63: ANALISIS DAYA SAING USAHATANI RUMPUT LAUT Eucheuma ...

48

indicator priofitabilitas dan indikator daya saing dari tabel 5.3.1 pada tabel PAM

berikut ini:

Tabel 5.3.1 PAM Daya Saing Usahatani Rumput Laut (Eucheuma Spinosum) di

Desa Liya Bahari Kecamatan Wangi-Wangi Selatan Kabupaten Wakatobi

Biaya

Komponen

Penerimaan Input Input Keuntungan

(Rp) Tradable (Rp)

Non Tradable

(Rp) (Rp)

Privat 1.811.875 135.000 311.505 1.365.370

Sosial 6.320.750 229.500 342.100 5.749.150

Sumber : Hasil PAM Diolah, 2021

Berdasarkan tabel 5.3.1 bahwa indikator profitabilitas usahatani menunjukkan

bahwa usahatani rumput laut (Eucheuma Spinosum) di Desa Liya Bahari

Kecamatan Wangi-Wangi Selatan Kabupaten Wakatobi memiliki keuntungan

sosial positif. Kondisi ini berarti usahatani rumput laut (Eucheuma Spinosum) di

Desa Liya Bahari Kecamatan Wangi-Wangi Selatan Kabupaten Wakatobi tetap

memperoleh keuntungan sebesar sebesar Rp 5.749.150 juta Rupiah meskipun

dalam kondisi tidak terdapat kebijakan pemerintah. Selain itu, usahatani rumput

laut (Eucheuma Spinosum) di Desa Liya Bahari Kecamatan Wangi-Wangi Selatan

Kabupaten Wakatobi memiliki keuntungan privat positif. Artinya usahatani

rumput laut (Eucheuma Spinosum) di Desa Liya Bahari Kecamatan Wangi-Wangi

Selatan Kabupaten Wakatobi memperoleh keuntungan atas biaya aktual sebesar

Rp 1.365.370 Hal ini mempunyai implikasi bahwa usahatani rumput laut

(Eucheuma Spinosum) di Desa Liya Bahari Kecamatan Wangi-Wangi Selatan

Kabupaten Wakatobi mampu melakukan ekspansi.

Page 64: ANALISIS DAYA SAING USAHATANI RUMPUT LAUT Eucheuma ...

49

Hasil ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh

Ribut Santosa pada tahun 2008 yang menunjukkan bahwa usahatani rumput laut

di Kabupaten Sumenep memiliki efisiensi usahatani. Hal ini dibuktikan dari hasil

analisis keuntungan sistem harga privat yang bernilai positif. Usahatani rumput

laut di Kabupaten Sumenep menguntungkan dan mampu bersaing, serta layak

untuk diusahakan. bahwa memiliki keunggulan komparatif dan keunggulan

kompetitif.

Hasil ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh

Yusriadi, Budiyanto, Rosmawati dan Ine Fausayana pada tahun 2019 yang

menunjukan bahwa bahwa secara kompetitif dan komparatif, usahatani rumput

laut di Kabupaten Konawe Selatan memiliki daya saing.

Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ayu Anggraeni pada

tahun 2019 yang menunjukan bahwa usaha padi sawah di Desa Taddatoa

Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa memiliki efisiensi usahatani. Hal ini

dibuktikan dari hasil analisis keuntungan sistem harga privat dan sosial positif.

Usaha di Desa Taddatoa Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa mampu bersaing.

5.4 Keunggulan Komparatif dan Keunggulan Kompetitif Usahatani Rumput

Laut (Eucheuma Spinosum)

Berdasarkan hasil perhitungan dari Tabel 5.3.1 daya saing usahatani rumput

laut (Eucheuma Spinosum) di Desa Liya Bahari Kecamatan Wangi-Wangi Selatan

Kabupaten Wakatobi dapat diketahui berdasarkan keunggulan komparatif dan

keunggulan kompetitif sebagai berikut :

Page 65: ANALISIS DAYA SAING USAHATANI RUMPUT LAUT Eucheuma ...

50

1. Keunggulan Komparatif

Keunggulan komparatif dapat dianalisis menggunakan indicator Domestic

Resources Cost Ratio (DRCR) berdasarkan nilai Domestic Resources Cost yang

dihitung dari komponen pada tabel PAM.

DRC = Biaya Input Non 𝑇𝑟𝑎𝑑𝑎𝑏𝑙𝑒 𝑆𝑜𝑠𝑖𝑎𝑙

Pendapatan Sosial−Biaya Input Tradable Sosial

= 342.100

10.234.297− 229.500

= 0,03

Usahatani rumput laut (Eucheuma Spinosum) di Desa Liya Bahari Kecamatan

Wangi-Wangi Selatan Kabupaten Wakatobi memiliki nilai DRC < 1 yaitu 0,03.

Kondisi ini menunjukkan untuk memperoleh nilai tambah output sebesar 1 juta

Rupiah usahatani rumput laut (Eucheuma Spinosum) memerlukan tambahan biaya

faktor domestic pada harga dunia. Berdasarkan nilai DRC usahatani rumput laut

(Eucheuma Spinosum) di Desa Liya Bahari Kecamatan Wangi-Wangi Selatan

Kabupaten Wakatobi telah efisien dalam menggunakan sumber daya domestiknya

pada harga dunia, sehingga memiliki keunggulan komparatif.

2. Keunggulan Kompetitif

Keunggulan kompetitif dapat dianalisis meenggunakan indictor Private Cost

Ratio (PCR) yang dihitung dari komponen pada tabel PAM.

Page 66: ANALISIS DAYA SAING USAHATANI RUMPUT LAUT Eucheuma ...

51

PCR = Biaya Input 𝑁𝑜𝑛 𝑇𝑟𝑎𝑑𝑎𝑏𝑙𝑒 𝑃𝑟𝑖𝑣𝑎𝑡

Pendapatan Privat−Biaya Input 𝑇𝑟𝑎𝑑𝑎𝑏𝑙𝑒 𝑃𝑟𝑖𝑣𝑎𝑡

= 311.505

898.802− 135.000

= 0,40

Usahatani rumput laut (Eucheuma Spinosum) di Desa Liya Bahari Kecamatan

Wangi-Wangi Selatan Kabupaten Wakatobi memiliki nilai PCR < 1 yaitu 0,40.

Kondisi ini menunjukkan untuk memperoleh nilai tambah output sebesar 1 juta

Rupiah usahatani rumput laut (Eucheuma Spinosum) di Desa Liya Bahari

Kecamatan Wangi-Wangi Selatan Kabupaten Wakatobi memerlukan tambahan

biaya faktor domestik pada harga aktual. Berdasarkan nilai PCR usahatani rumput

laut (Eucheuma Spinosum) di Desa Liya Bahari Kecamatan Wangi-Wangi Selatan

Kabupaten Wakatobi telah efisien dalam menggunakan faktor domestiknya atas

harga aktual sehingga memiliki keunggulan kompetitif.

Hasil ini sesui dengan penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh Fadli,

Rachmat Pambudy dan Harianto pada tahun 2017 yang menemukan bahwa

usahatani rumput laut di Kabupaten Lombok Timur memiliki daya saing yang di

tunjukan dengan nilai PCR dan DRC < 1 dan memiliki keuntungan privat dan

keuntungan sosial positif. Hal ini menunjukan bahwa memiliki keunggulan

komparatif dan keunggulan kompetitif.

Hasil ini sesui dengan penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh Yusri

adi, Budiyanto, Rosmawati dan Ine Fausayana pada tahun 2019 menunjukan

bahwa secara kompetitif dan komparatif, usahatani rumput laut di Kabupaten

Konawe Selatan memiliki daya saing. Hal ini bisa dilihat berdasarkan nilai Privat

Page 67: ANALISIS DAYA SAING USAHATANI RUMPUT LAUT Eucheuma ...

52

Cost Rasio yaitu 0,34 dan nilai Domestic Roseurces Cost Ratio yaitu 0,26 lebih

kecil dari satu.

Hasil ini sesui dengan penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh

Nirwana Sari Saputri pada tahun 2017 yang menemukan bahwa usahatani rumput

laut di Kabupaten Lombok Timur memiliki daya saing yang di tunjukan dengan

nilai PCR < 1 yaitu 0,15 dan DRC <1 yaitu 0,08. Menunjukan bahwa usahatani

memiliki keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif sehingga

menunjukan efisiensi sumberdaya domestiknya pada harga internasional dan

harga aktual.

Page 68: ANALISIS DAYA SAING USAHATANI RUMPUT LAUT Eucheuma ...

53

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai daya saing terhadap

usahatani rumput laut (Eucheuma Spinosum) di Desa Liya Bahari Kecamatan

Wangi-Wangi Selatan Kabupaten Wakatobi Provinsi Sulawesi Tenggara maka

dapat ditarik kesimpulan sebagai:

1. Usahatani rumput laut (Eucheuma Spinosum) di Desa Liya Bahari Kecamatan

Wangi-Wangi Selatan Kabupaten Wakatobi memiliki nilai PCR < 1 yaitu 0,40

dan nilai DRC < 1 yaitu 0,03. Hal ini menunjukkan bahwa usahatani rumput

laut (Eucheuma Spinosum) memiliki keunggulan kompetitif dan keunggulan

komparatif sehingga menunjukkan efisiensi sumber daya domestiknya pada

harga aktual dan harga internasional.

2. Usahatani rumput laut (Eucheuma Spinosum) di Desa Liya Bahari Kecamatan

Wangi-Wangi Selatan Kabupaten Wakatobi memiliki daya saing yang kuat

karena memiliki keunggulan komparatif dengan nilai DRC 0,03 dan

keunggulan kompetitif dengan nilai PCR 0,40.

6.2 Saran

Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan analisis daya saing usahatani

rumput laut (Eucheuma Spinosum) di Desa Liya Bahari Kecamatan Wangi-Wangi

Selatan Kabupaten Wakatobi Provinsi Tenggara dapat diajukan beberapa

rekomendasi sebagai berikut :

Page 69: ANALISIS DAYA SAING USAHATANI RUMPUT LAUT Eucheuma ...

54

1. Rumput laut (Eucheuma Spinosum) di Desa Liya Bahari Kecamatan Wangi-

Wangi Selatan Kabupaten Wakatobi penting untuk dikembangkan dalam

rangka meningkatkan efisiensi pengguna input produksi serta meningkatkan

output hasil usahatani rumput laut (Eucheuma Spinosum) pada masing-masing

usahatani Rumput laut (Eucheuma Spinosum) guna untuk meningkatkan

keuntungan serta keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif.

2. Pemerintah sebagai otoritas penentu impor komoditas Rumput laut (Eucheuma

Spinosum) penting untuk memperhatikan perubahan variabel yang memberikan

dampak pada kenaikan atau penurunan daya saing usahatani seperti perubahan

harga internasional komoditas, perubahan harga internasional benih, bensin,

perubahan harga upah tenaga kerja dan perubahan nilai tukar rupiah terhadap

US dollar.

Page 70: ANALISIS DAYA SAING USAHATANI RUMPUT LAUT Eucheuma ...

55

DAFTAR PUSTAKA

Abdulullah P, Armida, Nurry dan Boediono. 2002. Daya Saing Daerah Konsep

dan Pengukurannya di Indonesia. Pusat Pendidikan dan Studi

Kebanksentralan. BPFE. Yogyakarta.

Al Hariz. 2007. Pendapatan Usahatani Padi Menurut Luas Dan Status

Kepemilikan Lahan Di Desa Caracak Kecamatan Leuwilang

Kabupaten Bogor Jawa Barat. Institusi Pertanian Bogor: Bogor.

Anggaadiredja, Jana. T dkk., 2010. Rumput Lautcet. 5, Jakarta: Penebar Swadaya

Antriyandarti, Ernoiz. 2012. “Analisis Private dan Sosial Usahatani Padi di

Kabupaten Grobogan”. Jurnal SEPA, Vol 9 No.1 September 2012:12

Arikanto, Suharmisi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. PT.

Rineka Cipta: Jakarta.

Atmadja W. S., Kadi A., Sulistijo dan Rachmaniar. 1996. Pengenalan Jenis-Jenis

Rumput Laut Indonesia.Jakarta : Puslitbang Oseanologi-LIPI.

Badan Pusat Statistik. 2019. Kabupaten Wakatobi Dalam Angka.

Bender, Siegfriend dan Kui-Wai Li. 2002. The Changing Trade And Revealed

Comparative Advantages of Asian And Latin American Manufacture

Exports. Center Discussion Paper no.843, Yale University.

Dirjenkan Budidaya. 2004. Putunju Tiknis Budidaya Rumput Laut (Eucheuma

Sp). Direktorat Pembudidayaan: Departemen Kelautan dan Perikanan.

Fausayana, I. (2017). Habitus, Modal dan Kelembagaan Pembudidaya Rumput

Laut (dalam Meningkatkan Ekonomi Masyarakat Pesisir).

Yogyakarta: Penerbit Deepublish.

Hasibuan, A.M. dan Bedy S. (2008). Daya Saing Usahatani Lada di Lampung

.Buletin RISTRI, 1(1).

Hermanto dan Ferdiansyah. 2004. Pengaruh Biaya Produksi Terhadap

Pendapatan Petani Padi Sawah Di Loa Gagak Kabupaten Kutai

Kartanegara, Jurnal EPP.

Page 71: ANALISIS DAYA SAING USAHATANI RUMPUT LAUT Eucheuma ...

56

Irwan Sapto Adhi. 2020. Manfaat Rumput Laut. Online

https://amp.kompas.com/health/read/2020/05/12/160200768/9-

manfaat-rumput-laut-dukung-kecerdasan-hingga-cegah-kanker

Ken Suratiyah, Ir., MS., 2016. Ilmu Usahatani. Edisi Revisi. Jakarta Timur:

Swadaya

Makeham, J.P dan R.L Malcolm. 1995. Manajemen Usahatani Daerah Tropis.

Diterjemahkan oleh Basilius B.TekuLP3ES: Jakarta.

Mubyaro. 1997. Pengantar Ekonomi Pertanian. LP3ES. Jakarta.

MuhIsmail Z., Muhammad Wijaya, Kadirman. 2018. Pengaruh Jarak Tanam

Terhadap Budidayah Rumput Laut (Eucheuna Cattonii) Terhadap

Spesifikasi Mutu Keraginan. Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian

Vol.4 Thn. 2018: S242-S249

Murtiningrum, Fery. 2013. Analisis Daya Saing Usahatani Kopi Rebusta (Coffee

Canephora) di Kabupaten Rejang Lebong. Tesis. Bengkulu: Fakultas

Pertanian Universitas Bengkulu.

Nirwana S. S., 2018. Analisis Daya Saing Usahatani Lada Puti di Desa Motompi

Kecamatan Towuti Kabupaten Luwu Timur. (Skripsi). Fakultas

Pertanian, Universitas Muhammadiayah Makassar.

Nontji, A. 1993. Pengolahan Sumberdaya Kelautan Indonesia Dengan Tekanan

Utama Pada Perairan Pesisir. Posisig Seminar Dies Natalis

Universitas Hang Tuah. Surabaya

Pahan. I. 2008. Panduan Lengkap Kelapa Sawit: Manajemen Agribisnis dari Hulu

Hingga Hilir. Penebar Swadaya.

Pearson, Scott. 2005. Aplikasi Policy Analiysis Matrix Pada Pertanian Indonesia.

Yayasan Obor Indonesia : Jakarta.

Porter, Michael R. (1990). Competitive Advantage Of Nations. New York:

WordP=ress.

Salvatore. 1997. Ekonomi Internasional. Erlangga. Jakarta.

Simajuntak, 1992. Sahat Barita. Analisis Daya Saing Dan Dampak

Kebijakasanaan Pemerintah Terhadap Daya Saing Perusahaan

Kelapa Sawit Indonesia. Disertai.Bogor. Program Pasca Sarjana,

Institut Pertanian Bogor.

Page 72: ANALISIS DAYA SAING USAHATANI RUMPUT LAUT Eucheuma ...

57

Simatupang dan Sudaryanto. 1990. Pengembangan Agribisnis Suatu Catatan

Kerangka Analisis Dalam Perseding Prespektif Pengembangan

Agribisnis Indonesia. Pusat Penelitian dan Perkembangan Pertanian

Bogor.

Soekartawi, 1986. Ilmu Usahatani dan Penelitian Untuk Pengembangan Petani

Kecil.UI-Press: Jakarta

Soekartawi, 1999. Agribisnis Teori Dan Aplikasinya. Jakarta : Raja Grafindo

Persada

Soekartawi , 2002. Analisis Usahatani. Jakarta: Universitas Indonesia

Sugiyanto. 2008. Pasa Modal. Cetakan Kedua, Alfabeta, Bandung.

Sukirno, Sadono. 2002. Teori Mikro Ekonomi. Cetakan Keempat Belas Rajawali

Pres: Jakarta.

Suratiyah, K. 2009. Ilmu Usahatani. Jakarta: Penebar Swadaya

Umaldi. 2014. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi Usahatani

Rumput Laut. Skripsi. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam,

Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.

Page 73: ANALISIS DAYA SAING USAHATANI RUMPUT LAUT Eucheuma ...

58

L

A

M

P

I

R

A

N

Page 74: ANALISIS DAYA SAING USAHATANI RUMPUT LAUT Eucheuma ...

59

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

KUISIONER PENELITIAN “ANALISIS DAYA SAING USAHATANI

RUMPUT LAUT (Eucheuma Spinosum) Di DESA LIYA BAHARI

KECAMATAN WANGI-WANGI SELATAN KABUPATEN WAKATOBI

A. Identitas Responden

1. Nama Responden :

2. Umur :

3. Pendidiikan Terakhir : Tidak Sekolah/ SD/ SMP/ SMA/ Diploma/ Sarjana

4. Pekerjaan Pokok :

5. Pekerjaan Sampingan :

6. Pengalaman Berusahatani :

7. Luas Lahan Usahatani :

8. Jumlah Tanggungan Keluarga :

9. Status Lahan :

Page 75: ANALISIS DAYA SAING USAHATANI RUMPUT LAUT Eucheuma ...

60

B. Biaya Usahatani Rumput Laut (Eucheuma Spinosum)

1. Biaya Variabel (Sarana Produksi dan Tenaga Kerja)

No. Uraian Satuan

(unit)

Jumlah

(unit)

Harga

(Rp/unit)

Nilai

(Rp)

1 Persiapan Lahan

a. Tk Luar Keluarga HOK

b.Tk Dalam Keluarga HOK

2 Tanam

a. Tk Luar Keluarga HOK

b.Tk Dalam Keluarga HOK

3 Pemupukan

a. Pupuk.............. Kg

b. Pupuk..............

c. Pupuk..............

Kg

Kg

d. Tk Luar Keluarga HOK

e.Tk Dalam Keluarga HOK

4 Penyiangan

a. Tk Luar Keluarga HOK

b.Tk Dalam Keluarga HOK

5 Pengendalian OPT

a....................... HOK

b....................... HOK

c....................... Kg

d. Tk Luar Keluarga HOK

e.Tk Dalam Keluarga HOK

6 Panen

a.Tk Luar Keluarga HOK

b.Tk Dalam Keluarga HOK

7. Total Biaya

Variabel

-

Page 76: ANALISIS DAYA SAING USAHATANI RUMPUT LAUT Eucheuma ...

61

2. Biaya Tetap Penyusutan Alat

No. Nama Alat Harga

Beli

(Rp/unit)

Jumlah

(unit)

Nilai

(Rp)

Umur

Ekonom

is

(tahun)

Penyus

utan

(Rp/ta

hun)

1

2

3

4

5

6

7

Total

Penyusutan

Pengeluaran lain-lain:

a. Luar kelompok tani : Rp..................../tahun

b. Pajak : Rp..................../tahun

c. ........................ : Rp..................../tahun

C. Penerimaan Usahatani Rumput Laut (Eucheuma Spinosum)

Komoditas Jumlah (kg) Harga (Rp/kg) Nilai (Rp)

Page 77: ANALISIS DAYA SAING USAHATANI RUMPUT LAUT Eucheuma ...

62

D. Pemasaran Produk

1. Penjualan Produk

No. Komoditas Petani Didatangi

A B C

Petani Mendatangi

A B C D E

1

2

3

Keterangan:

a. Pedagang pengumpul

b. Pedagang perantara

c. Pedagang pengecer

d. Pasar

e. Rumah ke rumah

2. Biaya Pemasaran

No. Komoditas Transport

(Rp)

Pengepakan

(Rp)

Total

Biaya

(Rp)

1

2

E. Pertanyaan Pendukung

1. Darimana Bpk/Ibu mendapatkan benih rumput laut (Eucheuma Spinosum)?

2. Mengapa Bpk/Ibu memilih membudidayakan benih rumput laut (Eucheuma

Spinosum)? Alasanya:

3. Apakah kelebihan dan kekurangan membudidayakan rumput laut (Eucheuma

Spinosum)? Alasanya:

Page 78: ANALISIS DAYA SAING USAHATANI RUMPUT LAUT Eucheuma ...

63

Peta Lokasi Penelitian

Page 79: ANALISIS DAYA SAING USAHATANI RUMPUT LAUT Eucheuma ...

64

Identitas Responden

Lampiran 1. Identitas Responden di Desa Liya Bahari Kecamatan Wangi-Wangi Selatan Kabupaten Wakatobi

No. Nama Responden Umur Pendidikan Pekerjaan Pekerjaan Pengalaman Luas Tanggungan Status

Terakhir Pokok Sampingan Berusahatani Lahan Keluarga Lahan

1 La Ode Mulliyono 47 SMA PNS Usaha Rumput Laut 10 0,388 5 Pemilik

2 La Aliadi 38 SMA Kantor Desa Usaha Rumput Laut 20 0,500 7 Pemilik

3 La Simu 48 SMA Petani Rumput Laut − 20 0,075 4 Pemilik

4 Wa Ode Nuri 58 SD Petani Rumput Laut − 21 0,300 3 Pemilik

5 Wa Ogo 61 SD Petani Rumput Laut Berkebun 40 0,075 8 Pemilik

6 La Pomo 42 SD Petani Rumput Laut Kebersihan Lingkungan 15 0,080 6 Pemilik

7 La Anisa 44

Tidak

Sekolah Perangkat Desa Usaha Rumput Laut 17 1,500 6 Pemilik

8 La Da'o K 67

Tidak

Sekolah Petani Rumput Laut Berkebun 15 0,095 8 Pemilik

9 Rojikun 46 SMP Petani Rumput Laut Pedagang 10 0,075 7 Pemilik

10 La Adi 33 SMA Petani Rumput Laut − 10 0,075 4 Pemilik

11 La Ana Goa 66 SD Petani Rumput Laut Peternak 35 0,075 7 Pemilik

12 La Unga 65

Tidak

Sekolah Petani Rumput Laut Berkebun 25 0,030 8 Pemilik

13 La Musu Ali Ode 61 S1 Kepala Desa Usaha Rumput Laut 21 1,000 4 Pemilik

14 La Ode Aliono 42 SMA Perangkat Desa Usaha Rumput Laut 32 1,500 7 Pemilik

15 La Hadi 41 SMA Perangkat Desa Usaha Rumput Laut 17 1,000 4 Pemilik

16 Wa Ode Ati 42 SMP Petani Rumput Laut Menjual 20 0,075 7 Pemilik

Page 80: ANALISIS DAYA SAING USAHATANI RUMPUT LAUT Eucheuma ...

65

Lanjutan Lampiran 1. Identitas Responden

No. Nama

Responden Umur Pendidikan Pekerjaan Pekerjaan Pengalaman Luas Tanggungan Status

Terakhir Pokok Sampingan Berusahatani Lahan Keluarga Lahan

17 Nurhidayah 35 SMP Petani Rumput Laut

Kebersihan

Lingkungan 15 0,500 5 Pemilik

18 Wa Hermen 36 SMP Petani Rumput Laut Pedagang Ikan 14 0,075 5 Pemilik

19 La Haludin 52 SMA Petani Rumput Laut Tambang Pasir 30 0,075 8 Pemilik

20 Wa Yai 55 SD Petani Rumput Laut Berkebun 15 0,003 9 Pemilik

21 Wa Abi 59 SD Petani Rumput Laut Berkebun 40 0,075 3 Pemilik

22 Haeruddin 42 SMA Petani Rumput Laut Berkebun 22 0,030 5 Pemilik

23 Sariadi 31 SMA Petani Rumput Laut Berkebun 15 0,040 4 Pemilik

24 La Kari 51 SD Petani Rumput Laut Berkebun 40 0,040 5 Pemilik

25 La Suba 41 SMP Petani Rumput Laut Berkebun 15 0,030 4 Pemilik

26 Arham 39 SMA Guru Usaha Rumput Laut 12 0,040 4 Pemilik

27 Irwan 39 SD Petani Rumput Laut Berkebun 15 0,040 4 Pemilik

28 La Ode Auri 38 SMP Petani Rumput Laut Berkebun 17 0,750 5 Pemilik

29 Nuraeni 32 SMP Petani Rumput Laut Berkebun 15 0,135 6 Pemilik

30 La Sida 42 SD Petani Rumput Laut Nelayan 25 0,080 6 Pemilik

31 La Ode Irmansyah 40 SD Petani Rumput Laut Nelayan 21 0,050 7 Pemilik

32 La Ode Wao 55 SD Petani Rumput Laut Berkebun 23 0,075 5 Pemilik

Jumlah 1488 − − − 662 8,881 180 −

Rata-Rata 46,5 − − − 20,6875 0,277531 5,625 −

Maksimum 67 − − − 40 1,5 9 −

Minimum 31 − − − 10 0,003 3 −

Page 81: ANALISIS DAYA SAING USAHATANI RUMPUT LAUT Eucheuma ...

66

Rekapitulasi Data

Lampiran 2. Biaya Variabel Per Usahatani (Jumlah Tenaga Kerja)

No

Jumlah Biaya

Variabel Per

Usahatani

Responden Persiapan Benih

Persiapan Lahan Tk Dalam Tk Luar Tanam Perawatan Panen Penjemuran

1 2 5 3 2 1 2 3

2 2 2 − 1 1 2 2

3 2 2 − 1 1 2 2

4 2 2 1 1 1 2 2

5 2 4 − 2 1 2 3

6 1 3 − 1 1 2 2

7 1 3 2 1 1 2 2

8 2 4 − 2 1 2 3

9 1 2 − 1 1 1 2

10 1 2 − 1 1 1 1

11 1 2 − 1 1 1 2

12 1 3 − 1 1 2 3

13 1 2 − 1 1 1 3

14 1 3 3 1 1 2 3

15 1 2 2 1 1 1 2

16 1 4 − 1 1 2 2

Page 82: ANALISIS DAYA SAING USAHATANI RUMPUT LAUT Eucheuma ...

67

17 1 2 − 1 1 2 1

18 1 4 2 1 1 1 2

19 1 1 − 1 1 1 1

20 1 3 − 2 1 2 2

21 1 2 − 1 1 1 1

22 1 2 − 1 1 1 1

23 1 2 − 1 1 1 2

24 1 2 − 1 1 1 2

25 1 3 − 1 1 1 2

26 1 2 − 1 1 2 2

27 1 2 − 1 1 1 2

28 1 2 − 1 1 1 2

29 1 2 − 1 1 2 2

30 1 3 − 1 1 2 2

31 1 2 − 1 1 2 2

32 1 2 − 1 1 1 1

Jumlah 38 81 13 36 32 49 64

Rata-Rata 1,1875 2,53125 2,166666667 1,125 1 1,53125 2

Page 83: ANALISIS DAYA SAING USAHATANI RUMPUT LAUT Eucheuma ...

68

Lanjutan lampiran 2. Biaya Variabel Per Usahatani

Biaya Variabel Per Usahatani

No

Responden Persiapan Lahan

Persiapan Lahan Tk Dalam Tk Luar Perawatan Panen Penjemuran Tanam

1 14.000 135.000 150.000 37.000 60.000 90.000 20.000

2 10.000 66.000 − 33.000 20.000 10.000 22.500

3 10.000 20.000 − 20.000 66.000 20.000 10.500

4 10.000 20.000 20.000 25.000 66.000 40.000 10.000

5 60.000 80.000 − 20.000 15.000 90.000 14.000

6 7.000 15.000 − 10.500 40.000 40.000 7.000

7 5.000 66.000 144.000 22.000 44.000 60.000 10.000

8 10.000 60.000 − 10.500 40.000 60.000 7.000

9 3.000 33.000 − 40.000 11.000 40.000 6.000

10 6.000 33.000 − 40.000 11.000 20.000 6.000

11 4.000 33.000 − 40.000 11.000 60.000 6.000

12 4.000 45.000 − 37.000 44.000 90.000 7.000

13 7.000 30.000 − 35.000 20.000 135.000 5.000

14 7.000 99.000 300.000 100.000 90.000 135.000 15.000

15 7.000 14.000 96.000 37.000 28.000 60.000 10.000

16 7.000 96.000 − 60.000 48.000 40.000 42.000

17 7.000 66.000 − 33.000 20.000 10.000 22.500

18 7.000 60.000 42.000 20.000 11.000 60.000 5.000

Page 84: ANALISIS DAYA SAING USAHATANI RUMPUT LAUT Eucheuma ...

69

19 7.000 11.000 − 30.000 15.000 15.000 15.000

20 7.000 60.000 − 37.000 20.000 40.000 30.000

21 7.000 14.000 − 32.000 12.000 15.000 10.000

22 7.000 40.000 − 48.000 15.000 15.000 7.000

23 7.000 30.000 − 37.000 15.000 50.000 7.000

24 7.000 33.000 − 40.000 11.000 40.000 6.000

25 5.000 180.000 − 25.000 12.000 50.000 6.000

26 7.000 60.000 − 55.500 45.000 60.000 18.000

27 7.000 30.000 − 35.000 20.000 40.000 5.000

28 3.000 33.000 − 40.000 11.000 50.000 6.000

29 6.000 90.000 − 37.000 24.000 50.000 7.000

30 5.000 45.000 − 37.000 44.000 60.000 7.000

31 5.000 30.000 − 10.500 40.000 40.000 7.000

32 3.000 33.000 − 40.000 11.000 18.000 6.000

Jumlah 268.000 1.660.000 752.000 1.124.000 940.000 1.603.000 362.500

Rata-Rata 8.375 51.875 125.333 35.125 29.375 50.094 11.328

Page 85: ANALISIS DAYA SAING USAHATANI RUMPUT LAUT Eucheuma ...

70

Lanjutan Lampiran 2. Biaya Variabel per Usahatani

No Bibit

Biaya

Bensin

Responden Rp/Kg Kg Nilai (Rp) Liter Rp Rp/Liter

1 1.250 400 500.000 12 10.000 120.000

2 1.250 100 125.000 10 10.000 100.000

3 1.250 200 250.000 10 10.000 100.000

4 1.250 200 250.000 9 8.000 72.000

5 1.250 200 250.000 10 10.000 100.000

6 1.250 300 375.000 10 10.000 100.000

7 1.250 200 250.000 11 8.000 88.000

8 1.250 300 375.000 10 10.000 100.000

9 1.250 100 125.000 8 10.000 80.000

10 1.250 100 125.000 5 10.000 50.000

11 1.250 100 125.000 8 10.000 70.000

12 1.250 200 250.000 8 10.000 80.000

13 1.250 200 250.000 8 10.000 80.000

14 1.250 400 500.000 10 10.000 100.000

15 1.250 300 375.000 8 10.000 80.000

16 1.250 300 375.000 8 10.000 80.000

17 1.250 500 625.000 10 10.000 100.000

18 1.250 100 125.000 11 8.000 85.000

19 1.250 200 250.000 6 10.000 60.000

20 1.250 100 125.000 5 10.000 50.000

21 1.250 200 250.000 8 10.000 80.000

22 1.250 200 250.000 5 10.000 50.000

23 1.250 200 250.000 8 10.000 80.000

24 1.250 100 125.000 8 10.000 80.000

25 1.250 200 250.000 10 10.000 100.000

26 1.250 400 500.000 10 10.000 100.000

27 1.250 200 250.000 8 10.000 80.000

28 1.250 100 125.000 5 10.000 50.000

29 1.250 200 250.000 8 10.000 80.000

30 1.250 200 250.000 8 10.000 80.000

31 1.250 200 250.000 10 10.000 100.000

32 1.250 100 125.000 5 10.000 50.000

Jumlah 40.000 6.800 8.500.000 270 314.000 2.625.000

Rata-Rata 1.250 213 265.625 8,4375 9.813 82.031

Page 86: ANALISIS DAYA SAING USAHATANI RUMPUT LAUT Eucheuma ...

71

Lampiran 3. Biaya Tetap Per Usahatani

No Biaya Tetap

Responden Per Usahatani

Penyusutan Alat

1 548.500

2 323.250

3 351.325

4 945.650

5 252.700

6 339.375

7 255.450

8 315.375

9 269.875

10 219.250

11 204.250

12 280.250

13 267.500

14 284.250

15 316.875

16 358.250

17 789.500

18 195.450

19 329.250

20 234.750

21 276.250

22 182.500

23 266.900

24 184.250

25 488.700

26 446.800

27 267.500

28 204.250

29 363.125

30 289.875

31 284.375

32 215.250

Jumlah 10.550.850

Rata-Rata 329.714

Page 87: ANALISIS DAYA SAING USAHATANI RUMPUT LAUT Eucheuma ...

72

Lampiran 3. Luas Lahan, Produksi dan Penerimaan Petani Rumput Laut

(Eucheuma Spinosum) di Desa Liya Bahari Indah Kecamatan Wangi-Wangi

Selatan Kabupaten Wakatobi

No

Responden

Luas

Lahan

(Ha)

Produksi Rumput

Laut SP Kering (Kg)

Harga

Per

Kg (Rp)

Penerimaan

(Rp)

1 0,39 680 5000 3400000

2 0,50 620 5000 3100000

3 0,08 500 5000 2500000

4 0,30 400 5000 2000000

5 0,08 480 5000 2400000

6 0,08 300 5000 1500000

7 1,50 600 5.000 3000000

8 0,10 360 5000 1800000

9 0,08 180 5000 900000

10 0,08 100 5000 500000

11 0,08 180 5000 900000

12 0,03 200 5000 1000000

13 1,00 800 5000 4000000

14 1,50 850 5000 4250000

15 1,00 700 5000 3500000

16 0,08 360 5000 1800000

17 0,50 400 5000 2000000

18 0,08 180 5000 900000

19 0,08 750 5000 3750000

20 0,00 120 5000 600000

21 0,08 240 5000 1200000

22 0,03 240 5000 1200000

23 0,04 360 5000 1800000

24 0,04 180 5000 900000

25 0,03 240 5000 1200000

26 0,04 360 5000 1800000

27 0,04 300 5000 1500000

28 0,75 180 5000 900000

29 0,14 240 5000 1200000

30 0,08 300 5000 1500000

31 0,05 250 5000 1250000

32 0,08 180 5000 900000

Jumlah 8,88 11830 160000 59150000

Rata-Rata 0,28 369,6875 5000 1.811.875

Page 88: ANALISIS DAYA SAING USAHATANI RUMPUT LAUT Eucheuma ...

73

Lampiran 4. Penerimaan, Biaya Total, dan Pendapatan Petani Rumput Laut

(Eucheuma Spinosum) di Desa Liya Bahari Indah Kecamatan Wangi-Wangi

Selatan Kabupaten Wakatobi

Nomor Luas Penerimaan Biaya Total Pendapatan

Responden Lahan (ha) (Rp) (Rp) (Rp)

1 0,39 3.400.000 1.674.500 1.725.500

2 0,50 3.100.000 1.088.750 2.011.250

3 0,08 2.500.000 847.825 1.652.175

4 0,30 2.000.000 1.461.650 538.350

5 0,08 2.400.000 881.700 1.518.300

6 0,08 1.500.000 933.872 566.128

7 1,50 2.100.000 941.450 1.158.550

8 0,10 1.800.000 977.875 822.125

9 0,08 900000 574.875 325.125

10 0,08 500.000 477.250 22.750

11 0,08 900.000 577.250 322.750

12 0,03 1.000.000 970.250 29.750

13 1,00 4.000.000 829.500 3.170.500

14 1,50 4.250.000 1.630.250 2.619.750

15 1,00 3.500.000 1.023.875 2.476.125

16 0,08 1.800.000 1.352.250 447.750

17 0,50 2.000.000 1.673.000 327.000

18 0,08 630.000 748.450 -118.450

19 0,08 3.750.000 747.250 3.002.750

20 0,00 600.000 603.750 -3.750

21 0,08 1.200.000 696.250 503.750

22 0,03 1.200.000 619.500 580.500

23 0,04 1.800.000 742.900 1.057.100

24 0,04 900.000 493.250 406.750

25 0,03 1.200.000 1.166.700 33.300

26 0,04 1.800.000 1.292.300 507.700

27 0,04 1.500.000 734.500 765.500

28 0,75 900.000 489.250 410.750

29 0,14 1.200.000 915.125 284.875

30 0,08 1.500.000 817.875 682.125

31 0,05 1.250.000 766.875 483.125

32 0,08 900.000 468.250 431.750

Jumlah 8,88 57.980.000 29.218.347 28.761.653

Rata-Rata 0,28 1.811.875 913.073 898.802

Page 89: ANALISIS DAYA SAING USAHATANI RUMPUT LAUT Eucheuma ...

74

Lampiran 5. Harga Privat Usahatani

Input Output Fisik (dalam Unit)

Rumput Laut

(Eucheuma

Spinosum)

Jenis Fisik Unit (Rp)

Input Tradable Bibit 1.250

Bensin 213

Faktor Domestik Tenaga Kerja

Persiapan Lahan 38

Persiapan Benih 94

Tanam 36

Perawatan 32

Panen 49

Penjemuran 64

Output 313

Harga Privat (Dalam Rupiah)

Rumput Laut

(Eucheuma

Spinosum)

Jenis Fisik Harga Privat (Rp)

Input Tradable Bibit 125.000

Bensin 10.000

Faktor Domestik Tenaga Kerja

Persiapan Lahan 8.375

Persiapan Benih 177.208

Tanam 11.328

Perawatan 35.125

Panen 29.375

Penjemuran 50.094

Output 311.505

Page 90: ANALISIS DAYA SAING USAHATANI RUMPUT LAUT Eucheuma ...

75

Budget Privat (Dalam Rupiah)

Rumput Laut

(Eucheuma

Spinosum)

Jenis Fisik Biaya Privat (Rp)

Input Tradable Bibit 650.000

Bensin 200.000

Faktor Domestik Tenaga Kerja

Persiapan Lahan 5.00.00

Persiapan Benih 1.000.000

Tanam 180.300

Perawatan 590.000

Panen 300.000

Penjemuran 250.000

Output 2.320.300

Lampiran 6 : Harga Sosial Usahatani Rumput Laut (Eucheuma Spinosum) Input

Output Fisik (dalam unit)

Rumput Laut (Eucheuma Spinosum)

Jenis Fisik (Nilai Rp)

Input Tradable

Bibit 200

Bensin 150

Faktor Domestik Tenaga Kerja

Persiapan Lahan 15

Persiapan Benih 20

Tanam 10

Perawatan 8

Panen 10

Penjemuran 5

Output 68

Page 91: ANALISIS DAYA SAING USAHATANI RUMPUT LAUT Eucheuma ...

76

Harga Sosial

Rumput Laut (Eucheuma Spinosum)

Jenis Fisik Harga Sosial (Rp)

Input Tradable

Bibit 225.000

Bensin 4.500

Faktor Domestik Tenaga Kerja

Persiapan Lahan 15.000

Persiapan Benih 177.200

Tanam 15.500

Perawatan 40.000

Panen 35.000

Penjemuran 59.400

Output 342.100

Budget Sosial (Dalam Rupiah)

Rumput Laut (Eucheuma Spinosum)

Jenis Fisik Biaya Sosial (Rp)

Input Tradable

Bibit 300.000

Bensin 275.000

Faktor Domestik Tenaga Kerja

Persiapan Lahan 1.340,00

Persiapan Benih 3.273,00

Tanam 2.630,00

Perawatan 5.630,00

Panen 1.052,00

Penjemuran 1.502,00

Output 15.427,00

Page 92: ANALISIS DAYA SAING USAHATANI RUMPUT LAUT Eucheuma ...

77

Penerimaan Pada Harga Sosial Rumput Laut (Eucheuma Spinosum)

Jenis Fisik Harga Sosial (Rp) Jumlah Penerimaan

Input

Tradable

Bibit 225.000 200 45.000.000

Bensin 4.500 150 675.000

Faktor

Domestik Tenaga Kerja

Persiapan Lahan 15.000 15 225.000

Persiapan Benih 177.200 20 3.544.000

Tanam 15.500 10 155.000

Perawatan 40.000 8 320.000

Panen 35.000 10 350.000

Penjemuran 59.400 5 297.000

Jumlah 571.600 418 50.566.000

Rata-Rata 71.450 52 6.320.750

Page 93: ANALISIS DAYA SAING USAHATANI RUMPUT LAUT Eucheuma ...

78

Lampiran 7. Harga Internasional/Harga Dunia Komoditas

Sumber : World Bank, 2021

Page 94: ANALISIS DAYA SAING USAHATANI RUMPUT LAUT Eucheuma ...

79

Dokumentasi Penelitian

Gambar 1. Pengikatan Benih

Gambar 2. Pengikatan Tali Pelampung dan Wawancara

Page 95: ANALISIS DAYA SAING USAHATANI RUMPUT LAUT Eucheuma ...

80

Gambar 3. Proses Penjemuran

Gambar 4. Proses Tanam

Page 96: ANALISIS DAYA SAING USAHATANI RUMPUT LAUT Eucheuma ...

81

Surat Izin Penelitian

Page 97: ANALISIS DAYA SAING USAHATANI RUMPUT LAUT Eucheuma ...

82

Page 98: ANALISIS DAYA SAING USAHATANI RUMPUT LAUT Eucheuma ...

83

Page 99: ANALISIS DAYA SAING USAHATANI RUMPUT LAUT Eucheuma ...

84

Page 100: ANALISIS DAYA SAING USAHATANI RUMPUT LAUT Eucheuma ...

85

Page 101: ANALISIS DAYA SAING USAHATANI RUMPUT LAUT Eucheuma ...

86

Page 102: ANALISIS DAYA SAING USAHATANI RUMPUT LAUT Eucheuma ...

87

RIWAYAT HIDUP

Hasna lahir di Patuno pada tanggal 21 Agustus

1999 anak kedua, buah kasih sayang pasangan La

Mohama dan Wa Ode Salima. Penulis merupakan

anak kedua dari tiga bersaudara. Penulis memulai

pendidikan formal di SD Negeri 2 Patuno pada tahun

2006 dan tamat tahun 2011. Pada tahun yang sama

penulis melanjutkan pendidikan di MTs.S Untu Melambi Desa Patuno dan tamat

pada tahun 2014. Penulis melanjutkan pendidikan di SMK Negeri 1 Wangi-

Wangi Kab. Wakatobi Sulawesi Tenggara, sehingga akhirnya tamat pada tahun

2017. Kemudian melanjutkan jenjang pendidikan tinggi di Perguruan Tinggi

Swasta yaitu Universitas Muhammadiyah Makassar dan diterima di Fakultas

Pertanian Program Studi Agribisnis program strata satu (S1). Adapun organisasi

yang pernah diikuti yaitu organisasi Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Makassar

Fakultas Pertanian pada tahun 2017-2018.

Atas ridho Allah SWT dan dengan kerja keras, pengorbanan dan kesabaran

pada tahun 2021 Penulis mengakhiri masa perkuliahan S1 dengan judul skripsi

“Analisis Daya Saing Usahatani Rumput Laut (Eucheuma Spinosum) di Desa

Liya Bahari Kecamatan Wangi-Wangi Selatan Kabupaten Wakatobi”.