Taiwanese Dollar Chinese Renminbi Date Country Release ... · Pertambangan dan Penggalian 7.65 7.18...

5
EKONOMI MINGGUAN Edisi 14 / 4 / 2019 Kementrian Koordinator Bidang Perekonomian Date Country Release Current Previous 23-Apr Government Debt to GDP 2018 85.10% 87.10% 23-Apr Consumer Confidence Flash APR -7.9 -7.2 24-Apr Loan Growth YoY MAR 11.55% 12.13% 25-Apr Interest Rate Decision 6% 6% 26-Apr CBI Business Optimism Index Q2 -13 -23 26-Apr CBI Industrial Trends Orders APR -5 1 Euro Area Indonesia UK PASAR VALAS Kurs 26-Apr-19 Percentage Change (%wtw) Movement Indonesia 14,199.00 Eropa 1.12 Inggris 1.29 Jepang 111.58 Tiongkok 6.74 Dollar Index 98.01 -1.08 -0.84 -0.59 -0.57 -0.64 0.30 IDR EUR GBP JPY CNY DXY PERINGKAT NILAI TUKAR 0.03% 0.00% -0.21% -0.37% -0.45% -0.50% -0.79% -0.95% -1.02% -2.08% Malaysian Ringgit Hong Kong Dollar Taiwanese Dollar Chinese Renminbi Thai Baht Singapore Dollar Philippine Peso Indian Rupee Indonesian Rupiah South Korean Won PASAR SAHAM Kurs 26-Apr-19 Movement Indonesia 6,401.08 AS 26,543.33 Eropa 3,187.63 Jepang 22,258.73 Tiongkok 3,086.40 -1.63 -0.06 -5.64 0.56 0.26 JCI DJI SX5P NKY SHCOMP Percentage Change (wtw) PERINGKAT INDEKS SAHAM 23.76% 14.55% 12.59% 11.21% 9.39% 8.31% 6.77% 6.60% 5.39% 3.33% -3.09% Tiongkok Hong Kong Taiwan Jepang Singapura India Korea Selatan Thailand Filipina Indonesia Malaysia Date Country Release Current Previous 25-Apr BoJ Interest Rate Decision -0.10% -0.10% 26-Apr Industrial Production YoY Prel MAR -4.60% -1.10% 26-Apr Retail Sales YoY MAR 1% 0.60% 24-Apr API Crude Oil Stock ChangeAPR/19 6.9M -3.096M 26-Apr GDP Growth Rate QoQ Adv Q1 3.20% 2.20% 26-Apr GDP Price Index QoQ Adv Q1 0.60% 1.90% US Japan PASAR UANG Kurs 26-Apr-19 Movement (wtw) Movement (ytd) Movement Yield 7.78 PUAB 6.90 Overnight 5.94 0.00 0.00 0.00 -7.07 -3.08 1.93 FOREIGN INVESTMENT (61.31) (80.00) (60.00) (40.00) (20.00) - 20.00 22-Apr 23-Apr 24-Apr 25-Apr 26-Apr Foreign Investment on Stocks (Million USD) 76.16 (200.00) - 200.00 400.00 600.00 800.00 22-Apr 23-Apr 24-Apr 25-Apr 26-Apr Foreign Investment on Government Bonds (Million USD) ALIRAN DANA ASING Saham Obligasi Periode (Saham/Obligasi) Indonesia 901.1 4,736.6 Per 26 Apr 2019 AS -41,873.0 64,708.0 Per 28 Feb 2019 Filipina 809.4 720.4 Per 26 Apr 2019 / 31 Jan 2019 India 9,874.9 -9.5 Per 25 Apr 2019 Malaysia -626.3 1,110.0 Per 26 Apr 2019 / 1 Apr 2019 Thailand -311.6 -944.0 Per 26 Apr 2019 Tiongkok -11,104.5 66,542.2 Per 31 Des 2018 Vietnam 186.0 Per 26 Apr 2019 PASAR KOMODITAS MINERAL Kurs Movement Percentage Change (%wtw) Batu Bara 85.20 USD/MT Brent 72.15 USD/bbl Emas 1,286.16 USD/XAU Nikel 12,372.50 USD/MT Tembaga 288.65 USD/lb WTI 63.30 USD/bbl 26-Apr-19 0.89 0.25 0.83 -1.95 -1.15 -1.20 Brent WTI PASAR KOMODITAS PERTANIAN Kurs Movement Percentage Change (%wtw) Beras 10.45 USD/cwt CPO 2,118.00 MYR/MT Gandum 442.50 USD/bu Gula 12.65 USD/lb Kedelai 867.00 USD/bu 26-Apr-19 -2.52 -0.09 0.74 1.02 -1.71 Rilis Mingguan (20 Apr – 26 Apr 2019)

Transcript of Taiwanese Dollar Chinese Renminbi Date Country Release ... · Pertambangan dan Penggalian 7.65 7.18...

EKONOMI MINGGUAN

Edisi

14 / 4 / 2019 Kementrian Koordinator

Bidang Perekonomian

Date Country Release Current Previous

23-Apr Government Debt to GDP 2018 85.10% 87.10%23-Apr Consumer Confidence Flash APR -7.9 -7.224-Apr Loan Growth YoY MAR 11.55% 12.13%25-Apr Interest Rate Decision  6% 6%26-Apr CBI Business Optimism Index Q2 -13 -2326-Apr CBI Industrial Trends Orders APR -5 1

Euro Area

Indonesia

UK

PASAR VALAS

Kurs 26-Apr-19 Percentage Change (%wtw) Movement

Indonesia 14,199.00

Eropa 1.12

Inggris 1.29

Jepang 111.58

Tiongkok 6.74

Dollar Index 98.01

-1.08

-0.84

-0.59

-0.57

-0.64

0.30

IDR

EUR

GBP

JPY

CNY

DXY

PERINGKAT NILAI TUKAR

0.03%

0.00%

-0.21%

-0.37%

-0.45%

-0.50%

-0.79%

-0.95%

-1.02%

-2.08%

Malaysian Ringgit

Hong Kong Dollar

Taiwanese Dollar

Chinese Renminbi

Thai Baht

Singapore Dollar

Philippine Peso

Indian Rupee

Indonesian Rupiah

South Korean Won

PASAR SAHAM

Kurs 26-Apr-19 Movement

Indonesia 6,401.08

AS 26,543.33

Eropa 3,187.63

Jepang 22,258.73

Tiongkok 3,086.40

-1.63

-0.06

-5.64

0.56

0.26

JCI

DJI

SX5P

NKY

SHCOMP

Percentage Change (wtw)

PERINGKAT INDEKS SAHAM

23.76%

14.55%

12.59%

11.21%

9.39%

8.31%

6.77%

6.60%

5.39%

3.33%

-3.09%

Tiongkok

Hong Kong

Taiwan

Jepang

Singapura

India

Korea Selatan

Thailand

Filipina

Indonesia

Malaysia

Date Country Release Current Previous

25-Apr BoJ Interest Rate Decision  -0.10% -0.10%26-Apr Industrial Production YoY Prel MAR -4.60% -1.10%26-Apr Retail Sales YoY MAR 1% 0.60%24-Apr API Crude Oil Stock ChangeAPR/19 6.9M -3.096M26-Apr GDP Growth Rate QoQ Adv Q1 3.20% 2.20%26-Apr GDP Price Index QoQ Adv Q1 0.60% 1.90%

US

Japan

PASAR UANG

Kurs 26-Apr-19 Movement (wtw) Movement (ytd) Movement

Yield 7.78

PUAB 6.90

Overnight 5.94 0.00

0.00

0.00 -7.07

-3.08

1.93

FOREIGN INVESTMENT

(61.31) (80.00)

(60.00)

(40.00)

(20.00)

-

20.00

22

-Ap

r

23

-Ap

r

24

-Ap

r

25

-Ap

r

26

-Ap

r

Foreign Investment on Stocks

(Million USD)

76.16

(200.00) -

200.00 400.00 600.00 800.00

22

-Ap

r

23

-Ap

r

24

-Ap

r

25

-Ap

r

26

-Ap

r

Foreign Investment on Government Bonds (Million USD)

ALIRAN DANA ASING

Saham Obligasi Periode (Saham/Obligasi)

Indonesia 901.1 4,736.6 Per 26 Apr 2019

AS -41,873.0 64,708.0 Per 28 Feb 2019

Filipina 809.4 720.4 Per 26 Apr 2019 / 31 Jan 2019

India 9,874.9 -9.5 Per 25 Apr 2019

Malaysia -626.3 1,110.0 Per 26 Apr 2019 / 1 Apr 2019

Thailand -311.6 -944.0 Per 26 Apr 2019

Tiongkok -11,104.5 66,542.2 Per 31 Des 2018

Vietnam 186.0 Per 26 Apr 2019

PASAR KOMODITAS MINERAL

Kurs Movement Percentage Change (%wtw)

Batu Bara 85.20 USD/MT

Brent 72.15 USD/bbl

Emas 1,286.16 USD/XAU

Nikel 12,372.50 USD/MT

Tembaga 288.65 USD/lb

WTI 63.30 USD/bbl

26-Apr-19

0.890.25 0.83

-1.95-1.15 -1.20

Brent WTI

PASAR KOMODITAS PERTANIAN

Kurs Movement Percentage Change (%wtw)

Beras 10.45 USD/cwt

CPO 2,118.00 MYR/MT

Gandum 442.50 USD/bu

Gula 12.65 USD/lb

Kedelai 867.00 USD/bu

26-Apr-19

-2.52-0.09

0.74 1.02

-1.71

Rilis Mingguan (20 Apr – 26 Apr 2019)

Asisten Deputi Moneter dan Neraca Pembayaran

Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan

Kementerian Koordinator

Bidang Perekonomian

Daya Saing Industri Manufaktur Ditengah Gempuran

Produk Impor

ilai impor Indonesia cenderung

mengalami peningkatan

selama 4 tahun terakhir (2015-

2018) dengan rata-rata pertumbuhan per-

tahun sebesar 10.31%. Nilai impor Indone-

sia pada tahun 2018 sebesar USD

188.62miliar merupakan nilai impor yang

tertinggi sepanjang tahun 2015-2018. Na-

mun memasuki tahun 2019 (Januari-

Maret) nilai impor mulai mengalami

penurunan.

Dari nilai impor Indonesia tersebut,

mayoritas impor adalah bahan baku/pe-

nolong dengan rata-rata pangsa impor

sebesar 74.95% pertahunnya. Impor ba-

han baku/penolong pada tahun 2018 sebe-

sar 75.02% dari impor Indonesia. Semen-

tara itu impor barang modal Indonesia

pada periode yang sama sebesar 16.01%

dan barang konsumsi yang di impor sebe-

sar 8.97%. Kondisi ini menunjukan bahwa

Indonesia memiliki ketergantungan yang

cukup tinggi terhadap pasokan bahan

baku/penolong.

Sumber : BPS

Kinerja impor bahan baku/peno-

long yang terus meningkat, disisi lain tidak

diikuti dengan peningkatan pertumbuhan

industri manufaktur dan kontribusi indus-

tri manufaktur dalam pembentukan

Produk Domestik Bruto (PDB). Share in-

dustri manufaktur terhadap PDB cender-

ung menurun hingga kuartal 4 tahun 2018

yang hanya berkisar 19.82% dan pertum-

buhannya hanya sebesar 4.25% pada

kuartal 4 tahun 2018. Beberapa industri

seperti industri makanan dan minuman,

industri kimia, farmasi dan obat, industri

14.83

20.12

-7.40

-1.13

5.93

0.76

Jan-Mar 2017 Jan-Mar 2018 Jan-Mar 2019

PERTUMBUHAN NILAI DAN VOLUME IMPOR (%yoy)

Nilai Impor (%yoy)

Volume Impor (%yoy)

N

Edisi 14/4/2019

Industri Daya Saing Produk Impor

Asisten Deputi Moneter dan Neraca Pembayaran

Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan

Kementerian Koordinator

Bidang Perekonomian

barang logam, computer, barang el-

ektronik, optic dan peralatan serta indus-

tri furniture mengalami perlambatan pada

tahun 2018.

Sumber : BPS

Perlemahan industri manufaktur

tidak terlepas dari perlemahan faktor

pendukung daya saing industri. Meskipun

daya saing Indonesia membaik menurut

Global Competitiveness Index (GCI) diper-

ingkat 45 dari 140 negara pada tahun 2018.

Dari 12 komponen penilaian dalam GCI, In-

donesia masih lemah untuk komponen

kesehatan human capital; komponen

pasar tenaga kerja dan komponen infra-

struktur terkait dengan konektivitas jalan,

ketersediaan aliran listrik dan ketersedi-

aan air bersih.

Lemahnya daya saing Indonesia di

industri manufaktur juga tidak terlepas

dari masih rendahnya penguasaan

teknologi. Kondisi ketidakpastian ekonomi

global juga ikut berpengaruh terhadap

perkembangan industri manufaktur Indo-

nesia khususnya pelemahan pertum-

buhan ekonomi pasar utama ekspor Indo-

nesia, terjadinya gejolak politik beberapa

negara serta arus liberalisasi

perdagangan dunia. Pasar negara

berkembang saat ini dipaksa untuk ter-

buka walaupun negara maju masih

protektif. Keterbukaan pasar Indonesia ini

juga ikut berperan dalam pelemahan in-

dustri manufaktur Indonesia.

75.44 73.55 75.62 75.02 75.13

17.6416.55 15.35 16.01 16.57

6.92 9.90 9.03 8.97 8.30

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

2015 2016 2017 2018 2019

KOMPOSISI BARANG IMPORPERIODE JANUARI-MARET (%)

Barang Konsumsi

Barang Modal

Bahan Baku/Penolong

Asisten Deputi Moneter dan Neraca Pembayaran

Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan

Kementerian Koordinator

Bidang Perekonomian

Tabel 1 Kontribusi Industri Manufaktur Terhadap PDB

Share (%) 2015 2016 2017 2018

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4

Industri Pen-

golahan 20.99 20.52 20.50 20.28 19.94 19.97 20.23 19.80 19.63 19.82

Pertanian, Kehu-

tanan, dan Peri-

kanan

13.49 13.48 13.58 13.92 13.96 11.20 13.25 13.63 13.52 10.88

Perdagangan Be-

sar dan Eceran;

Reparasi Mobil dan

Sepeda Motor

13.3 13.19 13.18 13.01 12.95 12.95 13.11 12.97 13.01 13.00

Konstruksi 10.21 10.38 10.22 10.11 10.24 10.93 10.47 10.17 10.35 11.11

Pertambangan dan

Penggalian 7.65 7.18 7.93 7.32 7.15 7.92 8.11 7.97 8.21 8.03

Sumber : BPS

Berdasarkan data dari BPS

menunjukan bahwa Impor barang kon-

sumsi selama tahun berjalan (Jan-Des

2018) mengalami peningkatan 22.03%

(ytd). Peningkatan impor barang kon-

sumsi ini dipicu oleh kenaikan impor alat

angkutan bukan untuk industri sebesar

56.40% (ytd), makanan dan minuman (pro-

cess) untuk rumah tangga sebesar 47.11%

(ytd) impor barang konsumsi tahan lama

sebesar 33.84% (ytd). Pada saat yang

sama, pertumbuhan industri manufaktur

khususnya untuk makanan dan minuman

hanya tumbuh 7.91% (yoy) melambat

dibandingkan tahun sebelumnya yang

sebesar 9.23% (yoy). Hal ini menunjukan

bahwa produk Indonesia tidak dapat

berdaya saing. Data diatas menjadi bukti

bahwa terbukanya pasar impor semakin

memperburuk industri manufaktur Indo-

nesia.

4.734.25

0246

Q1

-20

16

Q2

-20

16

Q3

-20

16

Q4

-20

16

Q1

-20

17

Q2

-20

17

Q3

-20

17

Q4

-20

17

Q1

-20

18

Q2

-20

18

Q3

-20

18

Q4

-20

18

LAJU PERTUMBUHAN LAPANGANUSAHA INDUSTRI PENGOLAHAN (%,YOY)

Nonmigas Total

Asisten Deputi Moneter dan Neraca Pembayaran

Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan

Kementerian Koordinator

Bidang Perekonomian

Sumber : BPS

Melihat semakin terkikisnya indus-

tri manufaktur Indonesia saat ini maka ha-

rus segera dilakukan upaya-upaya ter-

konsolidasi dan sistematis antar instansi

termasuk dunia usaha untuk dapat

meningkatkan daya saing. Upaya yang

pemerintah dapat lakukan dalam men-

dorong industri manufaktur diantaranya

mengurangi ketergantungan terhadap ba-

han baku/penolong impor; mendorong

kemudahan iklim investasi; menekan

biaya investasi dengan memberikan

kemudahan perizinan; penerbitan insentif

fiskal dan non fiskal yang tepat; penurunan

biaya input dan biaya logistik yang mampu

memperkuat daya saing yang mencakup

aspek biaya energi, perbaikan peraturan

ketenagakerjaan, ketersediaan pasokan

bahan baku seperti gas, serta layanan jasa

kepelabuhan yang efisien serta keamanan

logistic. Pemerintah juga perlu men-

dorong masuknya investor yang bergerak

pada industri bahan baku dan barang

modal serta mendorong program hilir-

isasi. Sehingga saat industri manufaktur

membutuhkan bahan baku dan barang

modak tidak perlu impor yang pada

akhirnya kita tidak bergantung terhadap

impor dan industri manufaktur Indonesia

dapat berdaya saing.

Sumber : Kementerian Keuangan RI

Susiyanti

Tenaga Ahli Pratama

Asdep Moneter dan Neraca Pembayaran

PROFIL PENULIS