Review Draft RUUJK

download Review Draft RUUJK

of 60

Transcript of Review Draft RUUJK

  • 7/25/2019 Review Draft RUUJK

    1/60

    Draft RUUJK Komentar/ saran

    BAB I

    KETENTUAN UMUM

    Pasal 1Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan:

    1. Jasa Konstruksi adalah layanan jasa yang meliputi

    pekerjaan konstruksi dan/atau konsultansi

    konstruksi.

    2. Pekerjaan Konstruksi adalah keseluruhan atau

    sebagian kegiatan yang meliputi pembuatan

    pengoperasian pemeliharaan penghan!uran dan

    pembuatan kembali.

    ". Konsultansi Konstruksi adalah keseluruhan atau

    sebagian kegiatan yang meliputi pengkajian

    peren!anaan peran!angan dan penga#asan.

    $. Pengguna Jasa adalah pemberi atau pemilik

    Pekerjaan Konstruksi dan/atau Konsultansi

    Konstruksi yang memerlukan layanan Jasa

    Konstruksi.

    %. Penyedia Jasa adalah pemberi layanan Jasa

    Konstruksi.

    &. 'ubpenyedia Jasa adalah pihak yang memberikan

    layanan jasa konstruksi kepada Penyedia Jasa.

    (. )adan 'erti*ikasi dan +egistrasi Jasa Konstruksi

    yang selanjutnya disingkat )'+JK adalah suatu

    badan yang dibentuk dan bertanggungja#ab

    kepada ,enteri untuk menyelenggarakan

    serti*ikasi dan registrasi di bidang Jasa

    Konstruksi.

    . Kontrak Kerja Konstruksi adalah keseluruhan

    dokumen yang mengatur hubungan hukum antara

    Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa dalam

    penyelenggaraan Jasa Konstruksi.

    1. Pada bagian yang dimaksud

    point ( perlu ditambah

    mengenai lingkup pekerjaan

    dari )+'JK se!ara lebih

    jelas

    2. Point 12 san 1" tidak perlu

    di!antumkan atau dapat

    dihilangkan karena pada

    dasarnya badan usaha tidak

    perlu diserti*ikasi. dapun

    serti*ikasi dibutuhkan untuk

    menilai kinerja atau proses

    dari suatu pekerjaan.

    'edangkan untuk badanusaha hanya perlu

    diregestrasi.

    1 | R e v i e w D r a f t R U U J a s a K o n s t r u k s i

  • 7/25/2019 Review Draft RUUJK

    2/60

    1. 'tandar Keamanan Keselamatan dan Kesehatan

    adalah pedoman keteknikan keamanan

    keselamatan kesehatan tempat kerja konstruksi

    dan perlindungan sosial tenaga kerja serta tata

    lingkungan setempat dan pengelolaan lingkungan

    hidup dalam penyelenggaraan Jasa Konstruksi.

    11. Kegagalan Pekerjaan Konstruksi adalah suatu

    keadaan keruntuhan hasil penyelenggaraan Jasa

    Konstruksi baik se!ara keseluruhan maupun

    sebagian yang terjadi dalam proses Pekerjaan

    Konstruksi sebelum dilaksanakannya penyerahan

    akhir hasil Pekerjaan Konstruksi.

    12. Kegagalan )angunan adalah suatu keadaan

    keruntuhan bangunan dan/atau tidak ber*ungsinya

    bangunan baik se!ara keseluruhan maupun

    sebagian dari segi teknis dan/atau man*aat setelah

    penyerahan akhir hasil Jasa Konstruksi.

    1". 'erti*ikasi )adan Usaha adalah proses pemberian

    serti*ikat atas penilaian untuk mendapatkan

    pengakuan terhadap klasi*ikasi dan kuali*ikasi

    atas kemampuan badan usaha di bidang Jasa

    Konstruksi.

    1$. 'erti*ikat )adan Usaha adalah tanda bukti

    pengakuan terhadap klasi*ikasi dan kuali*ikasi

    atas kemampuan badan usaha Jasa Konstruksi.

    1%. 'erti*ikasi Kompetensi Kerja adalah proses

    pemberian serti*ikat kompetensi melalui uji

    kompetensi sesuai standar kompetensi kerja

    nasional 0ndonesia standar internasional

    dan/atau standar khusus.

    1&. 'erti*ikat Kompetensi Kerja adalah tanda bukti

    pengakuan kompetensi tenaga kerja konstruksi.

    1(. anda Da*tar Usaha Perseorangan adalah iin

    yang diberikan kepada usaha orang perseorangan

    2 | R e v i e w D r a f t R U U J a s a K o n s t r u k s i

  • 7/25/2019 Review Draft RUUJK

    3/60

    untuk menyelenggarakan kegiatan Jasa

    Konstruksi.

    1. 0in Usaha Jasa Konstruksi yang selanjutnya

    disebut

    13. 0in Usaha adalah iin yang diberikan kepada

    badan usaha untuk menyelenggarakan kegiatan

    Jasa Konstruksi.

    2. Pemerintah Pusat adalah Presiden +epublik

    0ndonesia yang memegang kekuasaan

    pemerintahan negara +epublik 0ndonesia yang

    dibantu oleh 4akil Presiden dan menteri

    sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang

    Dasar 5egara +epublik 0ndonesia ahun 13$%.

    21. Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagai

    unsur penyelenggara pemerintahan daerah yang

    memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan

    yang menjadi ke#enangan daerah otonom.

    22. 'etiap 6rang adalah orang perseorangan dan/atau

    badan usaha.

    BAB II

    ASAS DAN TUJUAN

    Pasal 2

    Penyelenggaraan Jasa Konstruksi berlandaskan pada

    asas:

    a. kejujuran dan keadilan7

    b. man*aat7

    !. kesetaraan7

    d. keserasian7

    e. keseimbangan7

    *. pro*esionalitas7

    g. kemandirian7

    h. keterbukaan7

    i. kemitraan7

    j. keamanan dan keselamatan7

    k. kebebasan7

    l. pembangunan berkelanjutan7 danm. ber#a#asan lingkungan.

    3 | R e v i e w D r a f t R U U J a s a K o n s t r u k s i

  • 7/25/2019 Review Draft RUUJK

    4/60

    Pasal 3

    Pengaturan penyelenggaraan Jasa Konstruksi bertujuan:

    a. memberikan arah pertumbuhan dan perkembangan

    Jasa Konstruksi untuk me#ujudkan struktur usaha

    yang kokoh andal berdaya saing tinggi dan hasil

    Jasa Konstruksi yang berkualitas7

    b. me#ujudkan tertib penyelenggaraan Jasa

    Konstruksi yang menjamin kesetaraan kedudukan

    antara Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa dalam

    menjalankan hak dan ke#ajiban serta

    meningkatkan kepatuhan sesuai dengan ketentuan

    peraturan perundang-undangan7

    !. me#ujudkan peningkatan partisipasi masyarakat di

    bidang Jasa Konstruksi7

    d. menata sistem Jasa Konstruksi yang mampu

    me#ujudkan keselamatan publik dan men!iptakan

    kenyamanan lingkungan terbangun7

    e. menjamin tata kelola penyelenggaraan Jasa

    Konstruksi yang baik7 dan

    *. men!iptakan integrasi nilai seluruh layanan dari

    tahapan penyelenggaraan Jasa Konstruksi.

    BAB III

    PEMBINAAN

    )agian Kesatu

    anggung Ja#ab

    Pasal 4

    819 Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah

    bertanggungja#ab atas terselenggaranya pembinaan

    Jasa Konstruksi.

    829 Pembinaan yang menjadi tanggung ja#ab

    Pemerintah Pusat sebagaimana dimaksud pada ayat

    819 dilakukan oleh ,enteri berkoordinasi dengan

    menteri teknis terkait.8"9 Pembinaan yang menjadi tanggung ja#ab

    )agian pembinaan telah direisi

    dengan baik dari UUJKsebelumnya dimana pada

    perbaikan UUJK ini telah

    menjelaskan masing-masing

    tanggung ja#ab pemerintah

    daerah dan pemerintah pusat

    4 | R e v i e w D r a f t R U U J a s a K o n s t r u k s i

  • 7/25/2019 Review Draft RUUJK

    5/60

    Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat

    819 dilakukan oleh gubernur dan/atau #alikota/bupati.

    Pasal 5

    819 Pembinaan Jasa Konstruksi yang menjadi tanggung

    ja#ab Pemerintah Pusat sebagaimana dimaksud

    dalam Pasal $ ayat 829 meliputi:

    a. penetapan kebijakan pengembangan Jasa

    Konstruksi nasional7

    b. penyelenggaraan kebijakan pengembangan

    Jasa Konstruksi yang bersi*at strategis lintas

    negara lintas proinsi dan/atau berdampak

    pada kepentingan nasional7 dan

    !. pemantauan dan ealuasi penyelenggaraan

    kebijakan pengembangan Jasa Konstruksi

    nasional.

    829 Pembinaan Jasa Konstruksi yang menjadi tanggung

    ja#ab Pemerintah Daerah di proinsi meliputi:

    a. penetapan pedoman teknis pelaksanaan

    kebijakan Jasa Konstruksi nasional di #ilayah

    proinsi7

    b. penyelenggaraan kebijakan Jasa Konstruksi

    yang berdampak lintas kabupaten/kota di

    #ilayah proinsi7 dan

    pemantauan dan ealuasi penyelenggaraan

    kebijakan Jasa Konstruksi nasional di #ilayah

    proinsi.

    8"9 Pembinaan Jasa Konstruksi oleh Pemerintah

    Daerah di kabupaten/kota dilaksanakan meliputi:

    a. penyelenggaraan kebijakan Jasa Konstruksi

    yang berdampak hanya di #ilayah

    kabupaten/kota7 dan

    Pada point 2 bagian a sebaiknya

    tugas pemerintah daerah hanyak

    menerapkan peraturan atau

    pedoman teknis yang sudah

    ditetapkan oleh pemerintah

    pusat. 'ehingga pemeritah

    daerah dan bekerja

    berkesinambungan dengan

    pemerintah pusat.

    5 | R e v i e w D r a f t R U U J a s a K o n s t r u k s i

  • 7/25/2019 Review Draft RUUJK

    6/60

    b. pemantauan dan ealuasi penyelenggaraan

    kebijakan Jasa Konstruksi nasional di #ilayahPasal

    Dalam melaksanakan pembinaan sebagaimana

    dimaksud dalam Pasal % Pemerintah Pusat dan/atau

    Pemerintah Daerah dapat melibatkan )'+JK.

    )agian Kedua

    ujuan

    Pasal !

    Pembinaan Jasa Konstruksi bertujuan:

    a. meningkatkan kompetensi pro*esionalitas dan

    produktiitas tenaga kerja konstruksi nasional7

    b. meningkatkan kemampuan dan kapasitas usaha

    Jasa Konstruksi nasional7

    !. meningkatkan kualitas dan penggunaan material

    konstruksi dan teknologi konstruksi dalam negeri7

    d. men!iptakan iklim usaha yang kondusi*

    penyelenggaraan Jasa Konstruksi yang transparan

    persaingan usaha yang sehat serta jaminan

    kesetaraan hak dan ke#ajiban antara Pengguna

    Jasa dan Penyedia Jasa7

    e. menjamin keamanan keselamatan dan kesehatan

    *. masyarakat dalam penyelenggaraan Jasa

    Konstruksi serta hasil Jasa Konstruksi yang ramah

    lingkungan7 dan

    g. meningkatkan partisipasi masyarakat di bidangJasa Konstruksi.

    )agian Ketiga

    )entuk Pembinaan

    Paragra* 1

    Pengembangan 'umber Daya ,anusia

    Pasal "

    6 | R e v i e w D r a f t R U U J a s a K o n s t r u k s i

  • 7/25/2019 Review Draft RUUJK

    7/60

    Untuk men!apai tujuan sebagaimana dimaksud dalam

    Pasal ( huru* a Pemerintah Pusat menetapkan

    kebijakan pengembangan sumber daya manusia di

    bidang Jasa Konstruksi meliputi:

    a. mengembangkan standar kompetensi tenaga kerja

    konstruksi7

    b. mengembangkan sistem pelatihan tenaga kerja

    konstruksi nasional7

    !. menyelenggarakan pelatihan tenaga kerja

    konstruksi7

    d. mengembangkan sistem serti*ikasi kompetensi

    tenaga kerja konstruksi nasional7 dan

    e. menetapkan standar remunerasi minimal tenaga

    kerja konstruksi.

    Paragra* 2

    Pengembangan Usaha Jasa Konstruksi

    Pasal #

    Untuk men!apai tujuan sebagaimana dimaksud dalam

    Pasal ( huru* b Pemerintah Pusat menetapkan

    kebijakan pengembangan usaha di bidang Jasa

    Konstruksi meliputi:

    a. mengembangkan struktur usaha Jasa

    Konstruksi guna ter!iptanya kerja sama

    sinergis antara usaha umum dan spesialis

    serta antar usaha ke!il menengah dan

    besar7

    b. mengembangkan sistem persyaratan usaha

    Jasa Konstruksi7

    !. mengembangkan sistem rantai pasok Jasa

    Konstruksi7

    d. meningkatkan akses badan usaha jasa

    kontruksi terhadap penjaminan dan

    permodalan usaha7 dane. memberikan dukungan bagi badan usaha

    7 | R e v i e w D r a f t R U U J a s a K o n s t r u k s i

  • 7/25/2019 Review Draft RUUJK

    8/60

    Jasa Konstruksi nasional dalam mengakses

    pasar Jasa Konstruksi internasional.

    Paragra* "

    Pengembangan ,aterial dan eknologi Konstruksi

    Pasal 1$

    Untuk men!apai tujuan sebagaimana dimaksud dalam

    Pasal ( huru* ! Pemerintah Pusat menetapkan

    kebijakan pengembangan material dan teknologi

    konstruksi dalam negeri meliputi:

    a. menetapkan ren!ana induk dan pembiayaan atas

    penelitian dan pengembangan material dan

    teknologi konstruksi nasional7

    b. mengembangkan skema kerja sama antara

    institusi penelitian dan pengembangan dengan

    seluruh pemangku kepentingan Jasa Konstruksi7

    !. menetapkan pengembangan teknologi prioritas

    yang meliputi:

    1. teknologi sederhana tepat guna dan

    padat karya7

    2. teknologi yang berkaitan dengan posisi

    geogra*is 0ndonesia7

    ". teknologi konstruksi yang ramah

    lingkungan7

    $. teknologi material baru yang berpotensi

    tinggi di 0ndonesia7 dan

    %. teknologi dan manajemen pemeliharaan

    aset in*rastruktur7 dan

    d. mempublikasikan material dan teknologi

    konstruksi dalam negeri kepada seluruh

    pemangku kepentingan nasional maupun

    internasional.

    8 | R e v i e w D r a f t R U U J a s a K o n s t r u k s i

  • 7/25/2019 Review Draft RUUJK

    9/60

    Paragra* $

    Pengembangan Penyelenggaraan Jasa Konstruksi

    Pasal 11

    Untuk men!apai tujuan sebagaimana dimaksud dalam

    Pasal ( huru* d Pemerintah Pusat menetapkan

    kebijakan pengembangan penyelenggaraan Jasa

    Konstruksi meliputi:

    a. mengembangkan prosedur pemilihan Penyedia

    Jasa Konstruksi dan pelaksanaan konstruksi7

    b. mengembangkan standar Kontrak Kerja

    Konstruksi yang menjamin kesetaraan hak dan

    ke#ajiban Pengguna Jasa maupun Penyedia

    Jasa7

    !. mendorong digunakannya alternati*

    penyelesaian sengketa penyelenggaraan Jasa

    Konstruksi di luar pengadilan7 dan

    d. mengembangkan sistem kinerja Penyedia Jasa

    dalam penyelenggaraan Jasa Konstruksi.

    Paragra* % Pengembangan 'tandar Keamanan Keselamatan dan

    Kesehatan

    Pasal 12

    Untuk men!apai tujuan sebagaimana dimaksud dalam

    Pasal ( huru* e Pemerintah Pusat menyusun kebijakan

    dan menetapkan 'tandar Keamanan Keselamatan dan

    Kesehatan dalam penyelenggaraan Jasa Konstruksi.

    Paragra* &

    Pengembangan Partisipasi ,asyarakat

    Pasal 13

    Untuk men!apai tujuan sebagaimana dimaksud dalam

    Pasal ( huru* * Pemerintah Pusat menetapkan

    Pada bagian ! pasal 1" perlu

    ditambahkan mengenai

    9 | R e v i e w D r a f t R U U J a s a K o n s t r u k s i

  • 7/25/2019 Review Draft RUUJK

    10/60

    kebijakan pengembangan partisipasi masyarakat di

    bidang Jasa Konstruksi meliputi:

    a. memperkuat kapasitas kelembagaan masyarakat

    Jasa Konstruksi7

    b. meningkatkan partisipasi masyarakat yang

    berkualitas dan bertanggung ja#ab dalam

    penga#asan penyelenggaraan pekerjaan

    konstruksi7 dan

    !. mem*asilitasi penyelenggaraan *orum Jasa

    Konstruksi sebagai #adah aspirasi masyarakat

    Jasa Konstruksi.

    penyelenggaraan *orum jasa

    konstruksi seperti #aktu

    minimal dan maksimal

    penyelengaraan *orum.

    )agian Keempat

    Penga#asan

    Pasal 14

    Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah sesuai

    dengan ke#enangannya melakukan penga#asan

    terhadap penyelenggaraan Jasa Konstruksi meliputi:

    a. tertib penyelenggaraan JasaKonstruksi sesuai

    dengan 'tandar Keamanan Keselamatandan

    Kesehatan7

    b. tertib persyaratan usaha dan periinan tata

    bangunan sesuai dengan ketentuan peraturan

    perundangan-undangan7 dan

    !. kinerja Penyedia Jasa dalam

    menyelenggarakanJasaKonstruksi.

    Pada bagian ! pasal 1$ perlu

    dirin!ikan mengenai penilaian

    atau penga#asan terhadap

    kinerja dari penyedia jasa

    kinerja apa yang dia#asi dan hal

    apa saja yang dibutuhkan.

    Pasal 15

    Ketentuan lebih lanjut mengenai pembinaan

    sebagaimana dimaksud dalam Pasal $ sampai dengan

    Pasal 1$ diatur dalam Peraturan Pemerintah.

    BAB I%

    USA&A JASA K'NSTRUKSI

    )agian Kesatu

    10 | R e v i e w D r a f t R U U J a s a K o n s t r u k s i

  • 7/25/2019 Review Draft RUUJK

    11/60

    'tuktur Usaha

    Paragra* 1

    Umum

    Pasal 1

    'truktur usaha Jasa Konstruksi meliputi:

    a. jenis si*at klasi*ikasi dan layanan usaha7 dan

    b. bentuk dan kuali*ikasi usaha.

    Paragra* 2

    Jenis 'i*at Klasi*ikasi dan ;ayanan Usaha Pasal 1!

    819 Jenis usaha Jasa Konstruksi meliputi: Perlu adanya pengertian

    mengenai perbedaan jasa

    pelaksana konstruksi dan jasa

    pelaksanaan konstruksi

    terintergrasi.

    a. jasa konsultansi konstruksi7

    b. jasa pelaksana konstruksi7 dan

    !. jasa pelaksana konstruksi terintegrasi. 829 Klasi*ikasi usaha Jasa Konstruksi didasarkan pada

    klasi*ikasi produk konstruksi.

    Pasal 1"

    819 'i*at usaha jasa konsultansi konstruksi

    sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1( ayat

    819huru* a meliputi:a. umum7 dan

    b. spesialis.

    829 Klasi*ikasi usaha jasa konsultansi konstruksi yang

    bersi*at umum sebagaimana dimaksud pada ayat

    819 huru* a meliputi antara lain:

    a. arsitektur7

    b. rekayasa7

    !. rekayasa terpadu7 dan

    dapun si*at usaha jasa

    konsultasi tidak dibutuhkan

    berbentuk umum dan spesialis

    karena pada dasarnya jasa

    konsultasi dilakukan oleh paraahli. Pada pasal 1 terdpat

    beberapa keran!uan mengenai

    *ungsi dan pekerjaan jasa

    konsultasi yang dianggap tidak

    sesuai 8pada bagian " dan %

    pasal 19.

    11 | R e v i e w D r a f t R U U J a s a K o n s t r u k s i

  • 7/25/2019 Review Draft RUUJK

    12/60

    d. arsitektur lanskap dan peren!anaan #ilayah.8"9 Klasi*ikasi usaha jasa konsultansi konstruksi yang

    bersi*at spesialis sebagaimana dimaksud pada ayat

    819 huru* b meliputi antara lain:

    a. konsultansi ilmiah dan teknis7 dan

    b. pengujian dan analisis teknis.

    8$9 ;ayanan usaha yang dapat diberikan oleh jasa

    konsultansi konstruksi yang bersi*at umum

    sebagaimana dimaksud pada ayat 819 huru* a

    meliputi:

    a. pengkajian7

    Pasal 1#

    819 'i*at usaha jasa pelaksana konstruksi sebagaimana

    dimaksud dalam Pasal 1( ayat 819 huru* b meliputi:

    a. umum7 danb. spesialis.

    829 Klasi*ikasi usaha untuk jasa pelaksana konstruksi

    yang bersi*at umum sebagaimana dimaksud pada

    ayat 819 huru* a meliputi:

    a.bangunan gedung7 dan

    b. bangunan sipil.

    8"9 Klasi*ikasi usaha untuk jasa pelaksana konstruksi

    yang bersi*at spesialis sebagaimana dimaksud pada

    12 | R e v i e w D r a f t R U U J a s a K o n s t r u k s i

  • 7/25/2019 Review Draft RUUJK

    13/60

    ayat 819 huru* b meliputi antara lain:a. penyiapan lapangan7

    b. instalasi7

    !. konstruksi khusus7

    d. konstruksi prapabrikasi7

    e. penyelesaian bangunan7 dan

    *. penye#aan peralatan.

    8$9 ;ayanan usaha yang dapat diberikan oleh jasa

    pelaksana konstruksi yang bersi*at umum

    sebagaimana dimaksud pada ayat 819 huru* a

    meliputi:

    Pasal 2$

    819 Klasi*ikasi usaha untuk jasa pelaksana konstruksi

    terintegrasi meliputi:

    a. bangunan gedung7 dan

    b. bangunan sipil.

    829 ;ayanan usaha yang dapat diberikan oleh jasa

    pelaksana konstruksi terintegrasi meliputi:

    a. ran!ang bangun7

    b. peren!anaan pengadaan dan pelaksanaan7 dan

    !. penyelenggaraan pekerjaan konstruksi berbasis

    kinerja.

    Pasal 21

    13 | R e v i e w D r a f t R U U J a s a K o n s t r u k s i

  • 7/25/2019 Review Draft RUUJK

    14/60

    Ketentuan lebih lanjut mengenai jenis si*at klasi*ikasi

    dan layanan usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal

    1( sampai dengan Pasal 2 diatur dalam Peraturan

    Pemerintah.

    Paragra* "

    )entuk dan Kuali*ikasi Usaha

    Pasal 22

    Usaha Jasa Konstruksi berbentuk usaha orang

    perseorangan atau badan usaha baik yang berbadan

    hukum maupun tidak berbadan hukum.

    Pasal 23

    819 Kuali*ikasi usaha bagi badan usaha sebagaimana

    dimaksud dalam Pasal 22 terdiri atas:

    a. ke!il7

    b. menengah7 dan

    !. besar.

    829 Penetapan kuali*ikasi usaha sebagaimana dimaksud

    pada ayat 819 dilaksanakan melalui penilaian

    terhadap:

    a. penjualan tahunan7

    b. kemampuan keuangan7 dan

    !. ketersediaan tenaga kerja konstruksi.

    8"9 Kuali*ikasi usaha sebagaimana dimaksud pada ayat

    819 menentukan batasan kemampuan usaha dan

    segmentasi pasar usaha Jasa Konstruksi.

    8$9 Ketentuan lebih lanjut mengenai standar penilaian

    kuali*ikasi sebagaimana dimaksud pada ayat 829

    diatur dalam Peraturan ,enteri.

    'i*at dan kuali*ikasi usaha sudah

    dibedakan dengan baik namun

    untuk kriteria penetapan

    kuali*ikasi usaha perlu

    ditambahkan kemampuan daya

    saing suatu badan usaha hal ini

    terkait seberapa kuat badan

    usaha tersebut dapat bersaing

    hal ini dapat dijadikan poin

    penilaian untuk meningkatkan

    kelas kuali*ikasi.

    )agian Kedua

    'egmentasi Pasar

    Pasal 24

    819 Usaha orang perseorangan sebagaimana dimaksud

    Pasal 2$ < Pasal 2

    Pada segmentasi pasar

    perlu penjelasan lebih lanjut

    mengenai batasan-batasan

    14 | R e v i e w D r a f t R U U J a s a K o n s t r u k s i

  • 7/25/2019 Review Draft RUUJK

    15/60

    dalam Pasal 22 dan badan usaha Jasa Konstruksi

    kuali*ikasi ke!il sebagaimana dimaksud dalam

    Pasal 2" ayat 819 huru* a hanya dapat

    menyelenggarakan Jasa Konstruksi pada segmen

    pasar yang:

    a. berisiko ke!il7

    b. berteknologi sederhana7 dan

    !. berbiaya ke!il.

    829 Usaha orang perseorangan sebagaimana dimaksud

    pada ayat 819 hanya dapat menyelenggarakan

    pekerjaan yang sesuai dengan bidang keahliannya.

    resiko teknologi dan biaya

    ke!il sedang dan

    menengah.

    Pasal 25

    )adan usaha Jasa Konstruksi kuali*ikasi menengah

    sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2" ayat 819 huru* b

    hanya dapat menyelenggarakan Jasa Konstruksi pada

    segmen pasar yang:

    a. berisiko sedang7

    b. berteknologi madya7 dan/atau

    !. berbiaya sedang.

    Pasal 2

    )adan usaha Jasa Konstruksi kuali*ikasi besar

    sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2" ayat 819 huru* !

    yang berbadan hukum dan per#akilan usaha Jasa

    Konstruksi asing hanya dapat menyelenggarakan Jasa

    Konstruksi pada segmen pasar yang:

    a. berisiko besar7

    b. berteknologi tinggi7 dan/atau

    !. berbiaya besar.

    Pasal 2!

    819 Dalam hal penyelenggaraan Jasa Konstruksi

    menggunakan anggaran pendapatan dan belanja

    15 | R e v i e w D r a f t R U U J a s a K o n s t r u k s i

  • 7/25/2019 Review Draft RUUJK

    16/60

  • 7/25/2019 Review Draft RUUJK

    17/60

    anda Da*tar Usaha Perseorangan dan 0in Usaha

    Pasal 3$

    819 Untuk mendapatkan anda Da*tar Usaha

    Perseorangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal

    23 ayat 819 usaha orang perseorangan harus

    memiliki 'erti*ikat Kompetensi Kerja.

    829 anda Da*tar Usaha Perseorangan sebagaimana

    dimaksud pada ayat 819 diberikan oleh Pemerintah

    Daerah di kabupaten/kota kepada usaha

    perseorangan yang berdomisili di #ilayahnya

    sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

    Pasal 31

    819 Untuk mendapatkan 0in Usaha sebagaimana

    dimaksud dalam Pasal 23 ayat 829 badan usaha

    harus memiliki 'erti*ikat )adan Usaha dan

    penanggung ja#ab teknik badan usaha yang

    berserti*ikat.

    829 0in Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat 819

    diberikan oleh Pemerintah Daerah di

    kabupaten/kota kepada badan usaha yang

    berdomisili di #ilayahnya sesuai ketentuan

    peraturan perundang-undangan.

    Disebutkan bah#a badan usaha

    harus memiliki 'erti*ikat )adan

    Usaha sebenarnya badan usaha

    tidak bisa diserti*ikasi tetapi

    yang lebih tepat adalah

    registrasi. Di pasal setelahnya

    banyak disebutkan juga kata

    serti*ikasi badan usaha. )adan

    usaha hanya bisa diserti*ikasi

    proses usaha tsb bukan

    badannya.

    Pasal 32

    819 0in Usaha dan anda Da*tar Usaha Perseorangan

    berlaku untuk melaksanakan kegiatan usaha Jasa

    Konstruksi di seluruh #ilayah +epublik 0ndonesia.

    829 Pemerintah Daerah di kabupaten/kota sebagaimana

    dimaksud dalam Pasal " ayat 829 dan Pasal "1

    ayat 829 membentuk peraturan di daerah mengenai

    0in Usaha dan anda Da*tar Usaha Perseorangan.

    Paragra* " Disebutkan bah#a setiap

    17 | R e v i e w D r a f t R U U J a s a K o n s t r u k s i

  • 7/25/2019 Review Draft RUUJK

    18/60

    'erti*ikasi )adan Usaha

    Pasal 33

    819 'erti*ikat )adan Usaha sebagaimana dimaksud

    dalam Pasal "1 ayat 819 diterbitkan melalui suatu

    proses serti*ikasi dan registrasi oleh )'+JK.

    829 'erti*ikat )adan Usaha sebagaimana dimaksud

    pada ayat 819 paling sedikit memuat:

    a. jenis usaha7

    b. si*at usaha7

    !. klasi*ikasi usaha7 dan

    d. kuali*ikasi usaha.

    8"9 Untuk mendapatkan 'erti*ikat )adan Usaha

    sebagaimana dimaksud pada ayat 819 badan usaha

    jasa konstruksi mengajukan permohonan kepada

    )'+JK melalui asosiasi badan usaha yang

    terakreditasi.

    8$9 kreditasi sebagaimana dimaksud pada ayat 8"9

    diberikan oleh ,enteri kepada asosiasi badan

    usaha yang memenuhi persyaratan:

    jumlah dan sebaran anggota7

    pemberdayaan kepada anggota7

    pemilihan pengurus se!ara demokratis7

    sarana dan prasarana di tingkat pusat dan daerah7 dan

    e. memenuhi ketentuan sesuai dengan peraturan

    perundangan-undangan.

    8%9 'etiap asosiasi yang mendapatkan akreditasi #ajib

    menjalankan ke#ajiban yang diatur dalam

    Peraturan ,enteri.

    8&9 Ketentuan lebih lanjut mengenai serti*ikasi dan

    registrasi badan usaha sebagaimana dimaksud pada

    ayat 819 dan ayat 8"9 dan akreditasi asosiasi badan

    usaha sebagaimana dimaksud pada ayat 8$9 diatur

    dalam Peraturan ,enteri.

    asosiasi yang mendapatkan

    akreditasi #ajib menjalankan

    ke#ajiban yang diatur oleh PP.

    sosiasi sendiri sebenarnya

    bentuknya adalah ormas atau

    badan non pemerintah tetapi

    pada pasal ini disebutkan bah#a

    asosiasi tersebut harus

    menjalankan ke#ajiban/

    melayani publik= Dengan

    begitu asosiasi ini seharusnya

    mendapatkan anggaran dari

    pemerintah untuk menjalankan

    ke#ajibannya.

    Perlu disebutkan asosiasi mana

    yang dapat mengajukan

    permohonan serti*ikat badan

    usaha menurut keputusan

    de#an lembaga pengembangan

    jasa konstruksi nasional nomor

    %% hanya asosiasi yang

    terakreditasi yang dapat

    menjalankan.

    18 | R e v i e w D r a f t R U U J a s a K o n s t r u k s i

  • 7/25/2019 Review Draft RUUJK

    19/60

  • 7/25/2019 Review Draft RUUJK

    20/60

  • 7/25/2019 Review Draft RUUJK

    21/60

    819 Ketentuan mengenai kerja sama modal

    sebagaimana dimaksud dalam Pasal "% huru* b

    dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan

    perundang-undangan.

    829 )adan usaha Jasa Konstruksi yang

    dibentuk dalam rangka kerja sama modal

    sebagaimana dimaksud dalam Pasal "% huru* b

    harus memenuhi persyaratan kuali*ikasi besar

    sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2" ayat 819

    huru* !.

    8"9 )adan usaha Jasa Konstruksi

    sebagaimana dimaksud pada ayat 829 #ajibmemiliki 0in Usaha.

    8$9 0in Usaha sebagaimana dimaksud pada

    ayat 8"9 diberikan oleh ,enteri sesuai ketentuan

    peraturan perundang-undangan.

    Pasal 3"

    Ketentuan lebih lanjut mengenai pemberian 0in

    Per#akilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal "& ayat

    819 huru* ! mekanisme kerja sama operasi sebagaimana

    dimaksud dalam Pasal "& ayat 819 huru* d prioritas

    penggunaan tenaga kerja 0ndonesia sebagaimana

    dimaksud dalam Pasal "& ayat 819 huru* e dan

    pemberian 0in Usaha sebagaimana dimaksud dalam

    Pasal "( ayat 8$9 diatur dalam Peraturan ,enteri.

    )agian KelimaPengembangan Usaha )erkelanjutan

    Pasal 3#

    819 'etiap badan usaha Jasa Konstruksi harus

    melakukan pengembangan usaha berkelanjutan.

    829 Pengembangan usaha berkelanjutan sebagaimana

    dimaksud pada ayat 819 bertujuan:

    a.meningkatkan tata kelola usaha yang baik7 dan

    b. memiliki tanggung ja#ab pro*esional

    829 Disebutkan bah#a setiap

    badan usaha yang melakukan

    pengembangan usaha

    berkelanjutan memilki tanggung

    ja#ab kepada masyarakat. idak

    ada penjelasan yang lebih rin!i

    mengenai bentuk dari tanggung

    ja#ab terhadap masyarakat

    21 | R e v i e w D r a f t R U U J a s a K o n s t r u k s i

  • 7/25/2019 Review Draft RUUJK

    22/60

    termasuk tanggung ja#ab badan usaha

    terhadap masyarakat.

    8"9 Pengembangan usaha berkelanjutan sebagaimana

    dimaksud pada ayat 819 diselenggarakan oleh

    asosiasi badan usaha Jasa Konstruksi.

    8$9 Ketentuan lebih lanjut mengenai pengembangan

    usaha berkelanjutan sebagaimana dimaksud pada

    ayat 819 diatur dalam Peraturan ,enteri.

    tersebut.

    8"9 Disebutkan bah#a

    pengembangan usaha jasa

    konstruksi dilakukan oleh

    asosiasi badan usaha Jasa

    Konstruksi. Dalam hal ini

    pengembangan usaha

    berkelanjutan merupakan tugas

    pemerintah sebagai regulator

    tetapi mengapa asosiasi yang

    merupakan badan non pemeintah

    yang harus menjalankan tugas

    tsb.

    BAB %

    PEN-IKATAN JASA K'NSTRUKSI

    )agian Kesatu

    Para Pihak

    Pasal 4$

    819 Para pihak dalam pengikatan Jasa Konstruksi

    terdiri dari:

    a. Pengguna Jasa7 dan

    b. Penyedia Jasa.

    829 Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa sebagaimana

    dimaksud pada ayat 819 terdiri dari:

    a.orang perseorangan7 atau

    b. badan.

    )agian kedua

    Pengikatan Para Pihak

    Pasal 41

    Ketentuan mengenai pengikatan antara para pihak

    sebagaimana dimaksud dalam Pasal $ berlaku sesuai dengan

    ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur

    mengenai hukum keperadataan ke!uali dinyatakan lain

    22 | R e v i e w D r a f t R U U J a s a K o n s t r u k s i

  • 7/25/2019 Review Draft RUUJK

    23/60

    dalam Undang-Undang ini.

    Pasal 42

    819 Pengikatan hubungan kerja Jasa Konstruksi

    dilakukan berdasarkan prinsip persaingan yang

    sehat dan dapat dipertanggungja#abkan sesuai

    kaidah keilmuan.

    829 Pemilihan Penyedia Jasa dan penetapan Penyedia

    Jasa dalam pengikatan hubungan kerja

    sebagaimana dimaksud pada ayat 819 dilakukan

    dengan mempertimbangkan:

    a. kesesuaian antara bidang usaha dan ruang

    lingkup pekerjaan7b. kesetaraan antara kuali*ikasi usaha dan beban

    kerja7

    !. kinerja Penyedia Jasa7 dan

    d. pengalaman menghasilkan produk konstruksi

    sejenis.

    Pasal 43

    Pemilihan Penyedia Jasa hanya boleh diikuti oleh

    Penyedia Jasa yang memenuhi persyaratan

    sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 Pasal " dan

    Pasal "1.

    Pasal 44

    819 Pemilihan Penyedia Jasa dalam pengikatan

    hubungan kerja sebagaimana dimaksud dalam

    Pasal $2 ayat 829 yang menggunakan pembiayaan

    yang bersumber dari keuangan negara dilakukan

    dengan !ara pelelangan umum atau terbatas sesuai

    dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

    829 Pelelangan terbatas sebagaimana dimaksud pada

    ayat 819 hanya boleh diikuti oleh Penyedia Jasa

    yang dinyatakan telah lulus prakuali*ikasi.

    8"9 Pemilihan Penyedia Jasa sebagaimana dimaksud

    Disebutkan bah#a penunjukkan

    langsung dapat dilakukan dalam

    keadaan pekerjaan berskala

    ke!il. Perlu penjelasan lebih

    lanjut mengenai kriteria

    pekerjaan yang berskala ke!il.

    23 | R e v i e w D r a f t R U U J a s a K o n s t r u k s i

  • 7/25/2019 Review Draft RUUJK

    24/60

    pada ayat 819 dapat dilakukan dengan !ara

    pemilihan langsung atau penunjukan langsung

    dalam keadaan:

    a. penanganan darurat untuk keamanan dan

    keselamatan masyarakat7

    b. pekerjaan yang kompleks yang hanya dapat

    dilaksanakan oleh Penyedia Jasa yang sangat

    terbatas atau hanya dapat dilakukan oleh

    pemegang hak7

    !. pekerjaan yang perlu dirahasiakan yang

    menyangkut keamanan dan keselamatan

    negara7 dan/atau

    d. pekerjaan yang berskala ke!il.

    Pasal 45

    819 Pengguna Jasa sebagaimana dimaksud dalam Pasal

    $ ayat 829 dilarang menggunakan layanan Jasa

    Konstruksiuntuk pembangunan kepentingan

    umumdari Penyedia Jasa yang tera*iliasi tanpa

    melalui pelelangan umum atau pelelangan terbatas.

    829 )adan usaha yang dimiliki oleh satu atau kelompok

    orang yang sama atau berada pada kepengurusan

    yang sama dilarang mengikuti pelelangan untuk

    satu layanan Jasa Konstruksi se!ara bersamaan.

    Pasal 4

    Ketentuan lebih lanjut mengenai pemilihan Penyedia

    Jasa dan penetapan Penyedia Jasa dalam hubungan

    kerja Jasa Konstruksi sebagaimana dimaksud dalam

    Pasal $2 ayat 829 Pasal $" dan Pasal $$ diatur dalam

    Peraturan Pemerintah.

    Pasal 4!

    24 | R e v i e w D r a f t R U U J a s a K o n s t r u k s i

  • 7/25/2019 Review Draft RUUJK

    25/60

  • 7/25/2019 Review Draft RUUJK

    26/60

    g. !idera janji yang memuat ketentuan tentang

    tanggung ja#ab dalam hal salah satu pihak

    tidak melaksanakan ke#ajiban sebagaimana

    diperjanjikan7

    h. penyelesaian perselisihan yang memuat

    ketentuan tentang tata !ara penyelesaian

    perselisihan akibat ketidaksepakatan7

    i. pemutusan Kontrak Kerja Konstruksi yang

    memuat ketentuan tentang pemutusan Kontrak

    Kerja Konstruksi yang timbul akibat tidak

    dapat dipenuhinya ke#ajiban salah satu pihak7

    j. keadaan memaksa yang memuat ketentuan

    tentang kejadian yang timbul di luar kemauan

    dan kemampuan para pihak yang

    menimbulkan kerugian bagi salah satu pihak.

    k. Kegagalan Pekerjaan Konstruksi dan

    Kegagalan )angunan yang memuat ketentuan

    tentang ke#ajiban Penyedia Jasa dan/atau

    Pengguna Jasa atas Kegagalan Pekerjaan

    Konstruksi dan Kegagalan )angunan dan

    jangka #aktu pertanggungja#aban Kegagalan

    )angunan7

    l. perlindungan pekerja yang memuat ketentuan

    tentang ke#ajiban para pihak dalam

    pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja

    serta jaminan sosial7

    m. perlindungan terhadap pihak ketiga selain para

    pihak dan pekerja yang memuat ke#ajiban

    para pihak dalam hal terjadi Kegagalan

    Pekerjaan Konstruksi dan/atau Kegagalan

    )angunan yang menimbulkan kerugian atau

    menyebabkan ke!elakaan dan/atau kematian

    orang-orang di luar tenaga kerja7

    n. aspek lingkungan yang memuat ke#ajiban

    para pihak dalam pemenuhan ketentuan

    tentang lingkungan7

    26 | R e v i e w D r a f t R U U J a s a K o n s t r u k s i

  • 7/25/2019 Review Draft RUUJK

    27/60

    o. jaminan atas risiko yang timbul dan tanggung

    ja#ab hukum kepada pihak lain dalam

    pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi atau akibat

    dari Kegagalan Pekerjaan Konstruksi7 dan

    pilihan penyelesaian sengketa konstruksi.

    829 'elain ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat

    819 Kontrak Kerja Konstruksi dapat memuat

    kesepakatan para pihak tentang pemberian insenti*.

    Pasal 4#

    'elain memuat ketentuan sebagaimana dimaksud dalam

    Pasal $ Kontrak Kerja Konstruksi:

    a. untuk layananjasa peren!anaan harus memuat

    ketentuan tentang hak atas kekayaan intelektual7

    b. untuk kegiatan pelaksanaan layanan

    JasaKonstruksi dapat memuat ketentuan tentang

    'ubpenyedia Jasaserta pemasok bahan dan/atau

    komponen bangunan dan/atau peralatan yang harus

    memenuhi standar yang berlaku7 dan

    !. yang dilakukan dengan pihak asing memuat

    ke#ajiban alih teknologi.

    Pasal 5$

    Ketentuan mengenai Kontrak Kerja Konstruksi

    sebagaimana dimaksud dalam pasal $ berlaku juga

    dalam Kontrak Kerja Konstruksi antara Penyedia Jasadengan 'ubpenyedia Jasa.

    Pasal 51

    819 Kontrak Kerja Konstruksi dibuat dalam bahasa

    0ndonesia.

    829 Dalam hal Kontrak Kerja Konstruksi dilakukan

    dengan pihak asing harus dibuat dalam bahasa

    0ndonesia dan bahasa 0nggris.

    Pasal 52

    27 | R e v i e w D r a f t R U U J a s a K o n s t r u k s i

  • 7/25/2019 Review Draft RUUJK

    28/60

  • 7/25/2019 Review Draft RUUJK

    29/60

  • 7/25/2019 Review Draft RUUJK

    30/60

  • 7/25/2019 Review Draft RUUJK

    31/60

    yang dilakukan oleh Penyedia Jasa.

    8$9 Jaminan sebagaimana dimaksud pada ayat 8"9

    dapat dikeluarkan oleh lembaga perbankan

    perusahaan asuransi dan/atau perusahaan

    penjaminan dalam bentuk bank garansi dan/atau

    surety bond sesuai dengan ketentuan peraturan

    perundang-undangan.

    8%9 Ketentuan lebih lanjut mengenai jaminan

    sebagaimana dimaksud pada ayat 819 sampai

    dengan ayat 8$9 diatur dalam Peraturan Pemerintah.

    Pasal 5#

    819 Jaminan kelayakan kredit diperlukan untuk

    memperluas dan meningkatkan akses terhadap

    sumber pendanaan penyelenggaraan Jasa

    Konstruksi.

    829 Jaminan kelayakan kredit sebagaimana dimaksud

    pada ayat 819 diterbitkan oleh lembaga perbankan

    perusahaan asuransi dan/atau perusahaan

    penjaminan dan dapat digunakan oleh Penyedia

    Jasa untuk mendapatkan pinjaman pendanaan dari

    lembaga keuangan atau institusi pemberi pinjaman

    lainnya.

    8"9 Ketentuan lebih lanjut mengenai jaminan

    kelayakan kredit sebagaimana dimaksud pada ayat

    819 dan ayat 829 diatur dalam Peraturan Pemerintah.

    Pasal $

    819 Dalam setiap penyelenggaraan Jasa Konstruksi

    Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa #ajib memenuhi

    'tandar Keamanan Keselamatan dan Kesehatan.

    829 Dalam penyelenggaraan Jasa Konstruksi Pengguna

    Jasa dan/atau Penyedia Jasa dapat memberikan

    pengesahan atau persetujuan atas:

    a. hasil pengkajian peren!anaan dan/atau

    peran!angan7

    31 | R e v i e w D r a f t R U U J a s a K o n s t r u k s i

  • 7/25/2019 Review Draft RUUJK

    32/60

  • 7/25/2019 Review Draft RUUJK

    33/60

  • 7/25/2019 Review Draft RUUJK

    34/60

  • 7/25/2019 Review Draft RUUJK

    35/60

  • 7/25/2019 Review Draft RUUJK

    36/60

  • 7/25/2019 Review Draft RUUJK

    37/60

    Pasal !

    819 Pengguna Jasa dan/atau pihak lain yang dirugikan

    akibat Kegagalan )angunan dapat melaporkan

    terjadinya suatu Kegagalan )angunan kepada

    )'+JK.

    829 Ketentuan lebih lanjut mengenai mekanisme

    pelaporan terjadinya suatu Kegagalan )angunan

    kepada )'+JK sebagaimana dimaksud dalam ayat

    819 diatur dalam Peraturan ,enteri.

    Pasal "

    819 Penyedia Jasa dan/atau Pengguna Jasa #ajib

    memberikan ganti kerugian dalam hal terjadi

    Kegagalan )angunan sebagaimana dimaksud

    dalam Pasal && ayat 819 dan ayat 829.

    829 Ketentuan mengenai pemberian ganti kerugian

    sebagaimana dimaksud pada ayat 819 diatur dalam

    Peraturan Pemerintah.

    'eharusnya penyedia jasa tidak

    harus memberikan ganti rugi

    akibat kegagalan bangunan

    karena terjadi selama umur

    ren!ana/opersional. Penyedia

    jasa berke#ajiban memberikan

    ganti rugi jika terjadi kegagalan

    konstruksi. 6leh karena itu perlu

    diperjelas kembaili perbedaan

    antara kegagalan bangunan dan

    kegagalan konstruksi.

    BAB %II

    TENA-A KERJA K'NSTRUKSI

    Pasal #

    819 enaga kerja konstruksi terdiri atas klasi*ikasi di

    bidang:

    a. arsitektur7

    b. sipil7

    !. mekanikal7

    d. elektrikal7

    e. tata lingkungan7 dan

    *. manajemen pelaksanaan.

    >ukup jelas

    37 | R e v i e w D r a f t R U U J a s a K o n s t r u k s i

  • 7/25/2019 Review Draft RUUJK

    38/60

    829 enaga kerja konstruksi terdiri atas kuali*ikasi

    dalam jenjang:

    a. jabatan operator7

    b. jabatan teknisi atau analis7 dan

    !. jabatan ahli.

    8"9 Ketentuan lebih lanjut mengenai subklasi*ikasi

    dan subkuali*ikasi tenaga kerja konstruksi diatur dalam

    Peraturan ,enteri.

    Pasal !$

    819 Pelatihan tenaga kerja konstruksi

    diselenggarakan dengan metode pelatihan kerja yang

    relean e*ekti* dan e*isien dalam rangka men!apai

    standar kompetensi kerja sesuai dengan ketentuan

    peraturan perundang-undangan.

    829 Pemerintah Pusat bertanggung ja#ab atas

    penyelenggaraan pelatihan tenaga kerja konstruksi

    sebagaimana dimaksud pada ayat 819.

    8"9 Pelatihan tenaga kerja konstruksi sebagaimana

    dimaksud pada ayat 819 diselenggarakan oleh lembaga

    pelatihan kerja sesuai dengan ketentuan peraturan

    perundang-undangan.

    ;embaga pelatihan tenaga kerja

    seharusnya juga diakreditasi dan

    dimonitor jumlahnya atau

    ditentukan asosiasi yang diakui

    oleh pemerintah melalui )'+JK

    agar tidak banyak mun!ul

    lembaga-lembaga pelatihan

    yang hanya mengutip uang

    untuk serti*ikasi.

    'tandar pelatihan harus dapat

    dibandingkan dengan 5egara

    lain agar serti*ikat yang

    dihasilkan dapat

    dimatrikulasi/disetarakandengan serti*ikat 5egara lain.

    Pasal !1

    819 'etiap tenaga kerja yang bekerja di bidang

    konstruksi #ajib memiliki 'erti*ikat Kompetensi Kerja.

    829 'erti*ikat Kompetensi Kerja sebagaimana

    dimaksud pada ayat 819 diberikan kepada tenaga kerja

    ;embaga pelatihan tenaga kerja

    seharusnya juga diakreditasi dan

    dimonitor jumlahnya atau

    ditentukan asosiasi yang diakui

    38 | R e v i e w D r a f t R U U J a s a K o n s t r u k s i

  • 7/25/2019 Review Draft RUUJK

    39/60

    konstruksi yang telah memenuhi standar kompetensi

    kerja sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

    undangan.

    8"9 'erti*ikat Kompetensi Kerja sebagaimana

    dimaksud pada ayat 829 diberikan oleh lembaga

    serti*ikasi pro*esi bidang Jasa Konstruksi.

    8$9 ;embaga serti*ikasi pro*esi sebagaimana

    dimaksud pada ayat 8"9 dapat dibentuk oleh )'+JK atau

    oleh masyarakat Jasa Konstruksi sesuai ketentuan

    peraturan perundang-undangan.

    8%9 ;embaga serti*ikasi pro*esi sebagaimana

    dimaksud pada ayat 8$9 melakukan registrasi 'erti*ikat

    Kompetensi Kerja yang diterbitkan kepada )'+JK.

    8&9 ;embaga serti*ikasi pro*esi sebagaimana

    dimaksud pada ayat 8$9 #ajib mengikuti ketentuan

    pelaksanaan pemberian 'erti*ikat Kompetensi Kerja

    sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

    oleh pemerintah melalui )'+JK

    agar tidak banyak mun!ul

    lembaga-lembaga pelatihan

    yang hanya mengutip uang

    untuk serti*ikasi.

    Pasal !2

    819 +egistrasi 'erti*ikat Kompetensi Kerja

    sebagaimana dimaksud dalam Pasal (1 ayat 8%9 harus

    dilakukan melalui asosiasi pro*esi yang terakreditasi.

    829 kreditasi sebagaimana dimaksud pada ayat 819

    diberikan oleh ,enteri kepada asosiasi pro*esi yang

    memenuhi persyaratan:

    a. jumlah dan sebaran anggota7b. pemberdayaan kepada anggota7

    !. pemilihan pengurus se!ara demokratis7

    d. sarana dan prasarana di tingkat pusat dan daerah7

    dan

    e. melakukan ke#ajiban sesuai dengan ketentuan

    peraturan perundangan-undangan.

    8"9 Ketentuan lebih lanjut mengenai registrasi

    'erti*ikat Kompetensi Kerja sebagaimana dimaksud

    'eharusnya diatur di UU

    Keinsinyuran karena

    pembahsan merujuk pada tenaga

    ahli bukan tenaga terampil

    39 | R e v i e w D r a f t R U U J a s a K o n s t r u k s i

  • 7/25/2019 Review Draft RUUJK

    40/60

    pada ayat 819 dan akreditasi asosiasi pro*esi

    sebagaimana dimaksud pada ayat 829 diatur dalam

    Peraturan ,enteri.

    Pasal !3

    819 Untuk mendapatkan pengakuan pengalaman

    pro*esional setiap tenaga kerja konstruksi pada

    kuali*ikasi jenjang jabatan ahli harus melakukan

    registrasi kepada )'+JK.

    829 +egistrasi sebagaimana dimaksud pada ayat 819

    dibuktikan dengan tanda da*tar pengalaman

    pro*esional.8"9 anda da*tar pengalaman pro*esional

    sebagaimana dimaksud pada ayat 829 paling

    sedikit memuat:

    a. jenis layanan pro*esional yang diberikan7

    b. nilai pekerjaan konstruksi yang terkait dengan

    hasil layanan pro*esional7

    !. tahun pelaksanaan pekerjaan7 dan

    d. nama Pengguna Jasa.

    8%9 Ketentuan lebih lanjut mengenai pemberian tanda

    da*tar pengalaman pro*esional sebagaimana

    dimaksud pada ayat 829 diatur dalam Peraturan

    ,enteri.

    Pasal !4

    8$9'etiap tenaga kerja konstruksi yang memiliki 'erti*ikat

    Kompetensi Kerja berhak atas imbalan yang layak

    atas layanan jasa yang diberikan.8%90mbalan yang layak sebagaimana dimaksud pada ayat

    819 bagi tenaga kerja konstruksi pada jenjang

    jabatan operator dan jabatan teknisi atau analis

    menga!u pada upah minimum yang ditetapkan

    sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

    8&90mbalan yang layak sebagaimana dimaksud pada ayat

    819 bagi tenaga kerja konstruksi pada jenjang

    jabatan ahli menga!u pada standar remunerasi

    'iapa yang dimaksud dengan

    tenaga kerja= 'eharusnya

    imbalan yang dibahas oleh pasal

    ($ lebih membahas imbalan

    tenaga terampil bukan

    remunerasi tenaga ahli.

    +emunerasi seharusnya diatur di

    UU keinsinyuran

    40 | R e v i e w D r a f t R U U J a s a K o n s t r u k s i

  • 7/25/2019 Review Draft RUUJK

    41/60

    minimal.

    8(9'tandar remunerasi minimal sebagaimana dimaksud

    pada ayat 8"9 ditetapkan oleh ,enteri.

    89'etiap Pengguna Jasa dan/atau Penyedia Jasa yang

    menggunakan layanan pro*esional tenaga kerja

    konstruksi pada kuali*ikasi jenjang jabatan ahli

    harus memperhatikan standar remunerasi minimal

    sebagaimana dimaksud pada ayat 8$9.

    Pasal !5

    839 enaga kerja konstruksi asing yang dapat

    melakukan Pekerjaan Konstruksi di 0ndonesia

    hanya tenaga kerja konstruksi asing pada jabatan

    ahli dan sesuai dengan kebutuhan sumber daya

    manusia ilmu pengetahuan dan teknologi

    pembangunan nasional yang ditetapkan oleh

    Pemerintah.

    819 enaga kerja konstruksi asing pada jabatan ahli

    sebagaimana dimaksud pada ayat 819 harus

    memiliki surat iin kerja tenaga ahli asing sesuai

    dengan ketentuan peraturan perundang-

    undangan.

    8119 Untuk mendapat surat iin kerja sebagaimana

    dimaksud pada ayat 829 tenaga kerja konstruksi

    asing pada jabatan ahli harus memiliki surat

    tanda registrasi tenaga kerja konstruksi asing

    pada jabatan ahli dari )'+JK.

    8129 'urat tanda registrasi sebagaimana dimaksud

    pada ayat 8"9 diberikan berdasarkan surat tanda

    registrasi atau serti*ikat kompetensi tenaga kerja

    konstruksi asing menurut hukum negaranya.

    81"9 enaga kerja konstruksi asing pada jabatan ahli

    #ajib melaksanakan alih pengetahuan dan/atau

    alih teknologi.

    Perlu diterbitkan standar

    penyetaraan serti*ikasi tenaga

    kerja konstruksi asing dan lokal

    sehingga tidak mun!ul

    ketimpangan imbalan antara

    tenaga kerja konstruksi asing

    dan lokal.

    Dengan begitu tenaga kerja

    konstruksi 0ndonesia dapat

    memiliki daya saing dan nilai

    jual yang tidak kalah dengan

    asing

    41 | R e v i e w D r a f t R U U J a s a K o n s t r u k s i

  • 7/25/2019 Review Draft RUUJK

    42/60

    81$9 Penga#asan terhadap pelaksanaan kegiatan alih

    ilmu pengetahuan dan teknologi dilaksanakan

    sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

    undangan.

    819 8(9 Ketentuan lebih lanjut mengenai

    mekanisme iin kerja dan registrasi bagi tenaga

    kerja konstruksi asing pada jabatan ahli dan

    penga#asan alih pengetahuan dan/atau teknologi

    diatur dalam Peraturan ,enteri.

    Pasal !

    819 enaga kerja konstruksi yang memberikan

    layanan Jasa Konstruksi harus bertanggung ja#ab

    se!ara pro*esional terhadap hasil pekerjaannya.

    829 anggung ja#ab sebagaimana dimaksud pada

    ayat 819 dilaksanakan berdasarkan prinsip

    keahlian sesuai dengan kaidah keilmuan

    kepatutan dan kejujuran intelektual dalam

    menjalankan pro*esinya dengan tetap

    mengutamakan kepentingan umum.

    a. 8"9 anggung ja#ab tenaga kerja konstruksi

    sesuai dengan kode etik masing-masing pro*esi

    yang terlibat.

    BAB %III

    BADAN SERTI0IKASI DAN RE-ISTRASI

    JASA K'NSTRUKSI

    Pasal !!

    819 Dalam rangka penyelenggaraan sebagian tugas

    pengembangan Jasa Konstruksi dibentuk

    )'+JK.

    829 Dalam melaksanakan tugas dan *ungsinya

    )'+JK sebagaimana dimaksud pada ayat 819

    terlepas dari pengaruh kekuasaan dan

    42 | R e v i e w D r a f t R U U J a s a K o n s t r u k s i

  • 7/25/2019 Review Draft RUUJK

    43/60

    kepentingan golongan atau kelompok.

    8"9 )'+JK sebagaimana dimaksud pada ayat 819

    dibentuk oleh dan bertanggung ja#ab kepada

    ,enteri.

    8$9 )'+JK sebagaimana dimaksud pada ayat 819

    berkedudukan di ibukota 5egara.

    8%9 )'+JK dapat membentuk per#akilan di tingkat

    proinsi yang berkedudukan di ibukota proinsi.

    Pasal !"

    819 )'+JK terdiri atas seorang ketua merangkap

    anggota seorang #akil ketua merangkap anggota

    dengan jumlah % 8lima9 orang anggota.

    829 nggota )'+JK sebagaimana dimaksud dalam

    Pasal (( diangkat oleh ,enteri.

    8"9 8"9 Dalam mengangkat anggota )'+JK

    sebagaimana dimaksud pada ayat 829 ,enteri

    membentuk panitia seleksi.

    Karena )'+JK bertanggung

    ja#ab untuk mengembangkan

    jasa konstruksi dan juga

    mengusulkan regulasi-regulasi

    yang mendukung kemajuan

    konstruksi di 0ndonesia maka

    diperlukan per#akilan-

    per#akilan dari sektor terkait

    untuk menjadi anggota. Dengan

    jumlah % orang anggota menurut

    kurang untuk me#akilkan

    masing-masing sektor terkait.

    'ektor-sektor yang terkait

    diantranya kementerian tenagakerja kemenpupera

    kemenristek kemendag

    kemenhub kementerian

    perindustrian

    Pasal !#

    819 Untuk dapat diangkat menjadi anggota )'+JK

    43 | R e v i e w D r a f t R U U J a s a K o n s t r u k s i

  • 7/25/2019 Review Draft RUUJK

    44/60

    seseorang harus memenuhi paling sedikit

    persyaratan sebagai berikut:

    a. 4arga 5egara +epublik 0ndonesia7

    b. bertempat tinggal di #ilayah 5egara +epublik

    0ndonesia7

    !. berpengalaman dalam bidang konstruksi

    sekurang-kurangnya 1 8sepuluh9 tahun7

    d. tidak pernah dijatuhi pidana penjara

    berdasarkan Putusan Pengadilan yang telah

    memperoleh kekuatan hukum tetap karena

    melakukan tindak pidana yang dian!am dengan

    pidana penjara % 8lima9 tahun atau lebih7 dan

    e. tidak dalam rangkap jabatan sebagai pejabat

    negara pejabat struktural di pemerintahan

    jabatan struktural di Perguruan inggi jabatan

    struktural perusahaan dan jabatan struktural di

    dalam asosiasi pro*esi maupun asosiasi badan

    usaha.

    829 >alon anggota )'+JK sebagaimana dimaksud pada

    ayat 819 dapat diusulkan oleh:

    a. asosiasi badan usaha yang terakreditasi7

    b. asosiasi pro*esi yang terakreditasi7

    !. institusi Pengguna Jasa konstruksi yang

    memenuhi kriteria7 dan/ atau

    d. perguruan tinggi yang memenuhi kriteria.

    Pasal "$

    819819 ,asa keanggotaan )'+JK adalah % 8lima9 tahun.

    829nggota )'+JK dapat berhenti atau diberhentikan oleh

    ,enteri dalam hal:

    a. mengundurkan diri7

    b. meninggal dunia7

    !. berhalangan tetap atau tidak melaksanakan

    tugasnya sekurang-kurangnya selama & 8enam9

    44 | R e v i e w D r a f t R U U J a s a K o n s t r u k s i

  • 7/25/2019 Review Draft RUUJK

    45/60

    bulan7

    d. terbukti melakukan tindak pidana berdasarkan

    putusan pengadilan yang berkekuatan hukum

    tetap7

    e. merangkap jabatan sebagai pejabat negara

    pejabat struktural di pemerintahan jabatan

    struktural perusahaan atau pengurus asosiasi

    pro*esi atau pengurus asosiasi perusahaan7

    dan/atau

    *. tidak memenuhi persyaratan sebagaimana

    dimaksud dalam Pasal (3 ayat 819.

    Pasal "1

    819ugas dan #e#enang )'+JK sebagaimana dimaksud

    dalam Pasal (( meliputi:

    a. menyelenggarakan serti*ikasi dan registrasi

    badan usaha7

    b. menyelenggarakan registrasi pengalamanusaha7

    !. menyelenggarakan serti*ikasi penyetaraan

    badan usaha asing7

    d. menyelenggarakan registrasi penilai ahli7

    e. menetapkan penilai ahli yang terda*tar dalam

    hal terjadi Kegagalan Pekerjaan Konstruksi

    atau Kegagalan )angunan7

    *. membentuk lembaga serti*ikasi pro*esi bidang

    Jasa Konstruksi7

    g. menyelenggarakan registrasi 'erti*ikat

    Kompetensi Kerja7

    h. menyelenggarakan registrasi tenaga kerja

    konstruksi asing7

    i. menyelenggarakan registrasi pengalaman

    pro*esional7

    )adan usaha seharusnya di

    registrasi saja bukan disert*ikasi

    45 | R e v i e w D r a f t R U U J a s a K o n s t r u k s i

  • 7/25/2019 Review Draft RUUJK

    46/60

  • 7/25/2019 Review Draft RUUJK

    47/60

    BAB I

    SISTEM IN0'RMASI JASA K'NSTRUKSI

    Pasal "5

    819 Untuk menyediakan data dan in*ormasi yang akurat

    dan terintegrasi dalam penyelenggaraan Jasa

    Konstruksi dibentuk suatu sistem in*ormasi yang

    terintegrasi.

    829 'istem in*ormasi yang terintegrasi sebagaimana

    dimaksud pada ayat 819 memuat data dan in*ormasi

    yang berkaitan dengan:

    a. tugas pembinaan di bidang Jasa Konstruksi

    yang dilakukan Pemerintah Pusat dan

    Pemerintah Daerah7 dan

    b. tugas serti*ikasi dan registrasi di bidang Jasa

    Konstruksi yang dilakukan oleh )'+JK.

    8"9 'istem in*ormasi yang terintegrasi sebagaimana

    dimaksud pada ayat 819 dikelola oleh Pemerintah

    Pusat bekerja sama dengan )'+JK.

    8$9 Pembiayaan yang diperlukan dalam pengembangan

    dan pemeliharaan sistem in*ormasi yang

    terintegrasi sebagaimana dimaksud pada ayat 819

    dibebankan kepada anggaran pendapatan dan

    belanja negara.

    8%9 Ketentuan lebih lanjut mengenai sistem in*ormasiyang terintegrasi diatur dalam Peraturan ,enteri.

    BAB

    PARTISIPASI MAS.ARAKAT

    Pasal "

    819 ,asyarakat dapat berpartisipasi dalam penga#asan Peraturan pembentukan asosiasi

    47 | R e v i e w D r a f t R U U J a s a K o n s t r u k s i

  • 7/25/2019 Review Draft RUUJK

    48/60

    penyelenggaraan Jasa Konstruksi dengan:

    a. mengakses in*ormasi dan keterangan terkait

    dengan kegiatan kontruksi yang berdampak

    pada kepentingan masyarakat7

    b. melakukan pengaduan gugatan dan upaya

    mendapatkan ganti rugi atau kompensasi

    terhadap dampak yang ditimbulkan dari

    kegiatan Jasa Konstruksi7 dan

    !. membentuk asosiasi pro*esi dan asosiasi badan

    usaha di bidang Jasa Konstruksi sesuai dengan

    ketentuan peraturan perundang-undangan.

    829 'elain berpartisipasi dalam penga#asan

    sebagaimana dimaksud pada ayat 819 masyarakat

    juga dapat memberikan masukan kepada

    Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah bagi

    perumusan kebijakan Jasa Konstruksi.

    8"9 Partisipasi masyarakat dilakukan sesuai dengan

    ketentuan peraturan perundang- undangan yang

    berlaku.

    pro*esi dan badan usaha

    seharusnya diperjelas agar tidak

    mun!ul banyak asosiasi namun

    pada kenyataannya tidak

    ber*ungsi sebagai mestinya

    yaitu sebagai #adah untuk

    menyalurkan aspirasi pada

    pemerintah.

    yat 1b siapa yang bertanggung

    ja#ab atas gugatan tersebut=

    )agaimana proses gugatan

    terjadi=

    Perlu dijelaskan batasan dampak

    kegiatan konstruksi hingga

    masyarakat dapat mengajukan

    gugatan

    ,asyarakat dapat memberi

    masukan melalui= prosesnya

    bagaimana= pakah yang

    dimaksud disini masyarakat

    konstruksi atau bukan=

    Perlu diberikan *asilitas bagi

    masyarakat umum untuk

    menyalurkan aspirasi

    Pasal "!

    819 Dalam hal terdapat pengaduan masyarakat

    sebagaimana dimaksud dalam Pasal & ayat 819

    huru* b akan adanya dugaan pelanggaran dalam

    penyelenggaraan Jasa Konstruksi proses

    48 | R e v i e w D r a f t R U U J a s a K o n s t r u k s i

  • 7/25/2019 Review Draft RUUJK

    49/60

  • 7/25/2019 Review Draft RUUJK

    50/60

    musya#arah para pihak untuk men!apai suatu

    kemu*akatan.

    829 Dalam hal musya#arah para pihak sebagaimana

    dimaksud pada ayat 819 tidak dapat men!apai suatu

    kemu*akatan para pihak dapat menempuh upaya

    penyelesaian sengketa yang ter!antum dalam

    Kontrak Kerja Konstruksi.

    8"9 Dalam halupaya penyelesaian sengketa tidak

    ter!antum dalam Kontrak Kerja Konstruksi

    sebagaimana dimaksud pada ayat 829 para pihak

    yang bersengketa membuat suatu persetujuan

    tertulis mengenai tata !ara penyelesaian sengketayang akan dipilih.

    8$9 Upaya penyelesaian sengketa sebagaimana

    dimaksud pada ayat 8"9 meliputi:

    a. mediasi7

    b. konsiliasi7

    !. arbitrase7 dan/atau

    d. pengadilan.

    8%9 'elain upaya penyelesaian sengketa sebagaimana

    dimaksud pada ayat 8$9 para pihak dapat

    membentuk de#an sengketa.

    8&9 Upaya penyelesaian sengketa sebagaimana

    dimaksud pada ayat 8$9 dalam penyelenggaraan

    konstruksi yang timbul di antara pihak ketiga

    dengan Pengguna Jasa atau Penyedia Jasa

    diselesaikan sesuai dengan ketentuan peraturan

    perundang-undangan.

    Pasal #$

    Pihak yang dirugikan akibat penyelenggaraan pekerjaan

    konstruksi berhak mengajukan gugatan ke pengadilan

    se!ara:

    a. orang perseorangan7

    50 | R e v i e w D r a f t R U U J a s a K o n s t r u k s i

  • 7/25/2019 Review Draft RUUJK

    51/60

    b. kelompok orang dengan pemberian kuasa7 atau

    !. kelompok orang tidak dengan pemberian kuasa

    melalui gugatan per#akilan.

    Pasal #1

    ?ugatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3

    merupakan tuntutan untuk melakukan tindakan tertentu

    dan/atau tuntutan berupa biaya atau pengeluaran nyata

    dengan tidak menutup kemungkinan tuntutan lain sesuai

    dengan ketentuan peraturan perundang undangan.

    Pasal #2

    ata !ara pengajuan gugatan sebagaimana dimaksud

    dalam Pasal dapat diajukan oleh orang perseorangan

    kelompok orang atau lembaga kemasyarakatan sesuai

    dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

    Pasal #3

    819 Dalam hal diketahui masyarakat

    dirugikan sebagai akibat penyelenggaraan Jasa

    Konstruksi yang sekurang-kurangnya

    mempengaruhi tata kehidupan sosial ekonomi

    masyarakat dan lingkungan hidup Pemerintah

    Pusat dan/atau Pemerintah Daerah #ajib berpihak

    dan bertindak untuk kepentingan masyarakat.

    829 Ketentuan lebih lanjut mengenai tata !ara

    Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah

    dalam berpihak dan bertindak sebagaimana

    dimaksud pada ayat 819 diatur dalam Peraturan

    Pemerintah.

    51 | R e v i e w D r a f t R U U J a s a K o n s t r u k s i

  • 7/25/2019 Review Draft RUUJK

    52/60

    BAB II

    SANKSI ADMINISTRATI0

    Pasal #4

    819 'etiap usaha orang perseorangan yang tidak

    memiliki anda Da*tar Usaha Perseorangan

    sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat 819

    dikenai sanksi administrati* berupa:

    a. peringatan tertulis7

    b. penghentian sementara kegiatan layanan Jasa

    Konstruksi7 dan/atau

    !. denda.

    829 'etiap badan usaha dan badan usaha asing yang

    tidak memenuhi ke#ajiban memiliki 0in Usaha

    sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat 829 dan

    Pasal "( ayat 8"9 dikenai sanksi administrati*

    berupa:

    a. peringatan tertulis7

    b. penghentian sementara kegiatan layanan Jasa

    Konstruksi7 dan/atau

    !. denda.

    'e!ara umum dalam bab sanksi

    administrati* kami mengusulkan

    untuk adanya sanksi bla!klist

    terhadap penyedia jasa yang

    melanggar peraturan

    sebagaimana diatur dalam butir

    butir di UUJK ini sehingga

    lebih menimbulkan e*ek jera

    bagi pelanggar sehingga

    kedepanya tidak akan

    mengulangi pelanggaranya lagi.

    Pasal #5

    'etiap asosiasi badan usaha yang tidak melakukan

    ke#ajiban sesuai dengan ketentuan peraturan

    perundang-undangan sebagaimana dimaksud dalam

    Pasal "" ayat 8$9 huru* e dikenai sanksi administrati*

    berupa:

    a. peringatan tertulis7

    b. pembekuan akreditasi7

    !. pen!abutan akreditasi7 dan/ataud. denda.

    52 | R e v i e w D r a f t R U U J a s a K o n s t r u k s i

  • 7/25/2019 Review Draft RUUJK

    53/60

    Pasal #

    'etiap badan usaha asing atau usaha orang perseorangan

    asing yang akan melakukan usaha Jasa Konstruksi tidak

    memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam

    Pasal "% dikenai sanksi administrati* berupa:

    a. peringatan tertulis7

    b. penghentian sementara kegiatan layanan Jasa

    Konstruksi7 dan/atau

    !. denda.

    Pasal #!

    'etiap kantor per#akilan badan usaha asing yang tidak

    menjalankan ke#ajiban sebagaimana dimaksud pada

    Pasal "& ayat 819 huru* a huru* b huru* ! huru* d huru*

    e huru* * huru* g huru* h dan/atau huru* i dikenai

    sanksi administrati* berupa:

    a. peringatan tertulis7

    b. penghentian sementara kegiatan layanan Jasa

    Konstruksi7

    !. pembekuan iin7

    d. pen!abutan iin7 dan/atau

    e. denda.

    Pasal #"

    819 'etiap orang yang menggunakan layanan Jasa

    Konstruksi untuk pembangunan kepentingan umum

    kepada Penyedia Jasa yang tera*iliasitanpa melalui

    pelelangan umum atau pelelangan terbatas

    sebagaimana dimaksud dalam Pasal $% ayat 819

    dikenai sanksi administrati* berupa:

    a. peringatan tertulis7

    b. penghentian sementara kegiatan layanan Jasa

    53 | R e v i e w D r a f t R U U J a s a K o n s t r u k s i

  • 7/25/2019 Review Draft RUUJK

    54/60

    Konstruksi7

    !. pembekuan iin7

    d. pen!abutan iin7 dan/atau

    e. denda.

    829 'etiap badan usaha yang dimiliki oleh satu atau

    kelompok orang yang sama atau berada pada

    kepengurusan yang sama yang melanggar ketentuan

    sebagaimana dimaksud dalam Pasal $% ayat 829

    dikenai sanksi administrati* berupa:

    a. peringatan tertulis7

    b. penghentian sementara kegiatan layanan Jasa

    Konstruksi7

    !. pembekuan iin7

    d. pen!abutan iin7 dan/atau

    e. denda.

    Pasal ##

    'etiap Penyedia Jasa yang melanggar ketentuan

    pemberian pekerjaan utama sebagaimana dimaksud

    dalam Pasal %$ ayat 819 dikenai sanksi administrati*

    berupa:

    a. peringatan tertulis7

    b. penghentian sementara kegiatan layanan Jasa

    Konstruksi7

    !. pembekuan iin7

    d. pen!abutan iin7 dan/ataue. denda.

    Pasal 1$$

    819 'etiap Penyedia Jasa dan Pengguna Jasa yang tidak

    memenuhi 'tandar Keamanan Keselamatan dan

    Kesehatan dalam penyelenggaraan Jasa Konstruksi

    sebagaimana dimaksud dalam Pasal & ayat 819

    dikenai sanksi administrati* berupa:

    54 | R e v i e w D r a f t R U U J a s a K o n s t r u k s i

  • 7/25/2019 Review Draft RUUJK

    55/60

    a. peringatan tertulis7

    b. penghentian sementara kegiatan layanan Jasa

    Konstruksi7

    !. pembekuan iin7

    d. pen!abutan iin7 dan/atau

    e. denda.

    829 'etiap Pengguna Jasa dan/atau Penyedia Jasa yang

    dalam memberikan pengesahan atau persetujuan

    melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam

    Pasal & ayat 8"9 dikenai sanksi administrati*

    berupa:

    a. peringatan tertulis7

    b. penghentian sementara kegiatan layanan Jasa

    Konstruksi7

    !. pembekuan iin7

    d. pen!abutan iin7 dan/atau

    e. denda.

    Pasal 1$1

    'etiap penilai ahli yang dalammelaksanakan tugasnya

    tidak menjalankan ke#ajiban sebagaimana dimaksud

    dalam Pasal &2 ayat 8"9 dikenai sanksi administrati*

    berupa:

    a. peringatan tertulis7

    b. pemberhentian dari tugas7 dan/atau

    !. denda.Pasal 1$2

    Penyedia Jasa yang tidak memenuhi ke#ajiban untuk

    mengganti atau memperbaiki Kegagalan Pekerjaan

    Konstruksi dan/atau Kegagalan )angunan sebagaimana

    dimaksud dalam Pasal &$ dikenai sanksi administrati*

    berupa:

    a. peringatan tertulis7

    55 | R e v i e w D r a f t R U U J a s a K o n s t r u k s i

  • 7/25/2019 Review Draft RUUJK

    56/60

    b. penghentian sementara kegiatan layanan Jasa

    Konstruksi7

    !. pembekuan iin7

    d. pen!abutan iin7 dan/atau

    e. denda.

    Pasal 1$3

    819 'etiap tenaga kerja yang bekerja di bidang

    konstruksi yang tidak memiliki 'erti*ikat

    Kompetensi Kerja sebagaimana dimaksud dalam

    Pasal (1 ayat 819 dikenai sanksi administrati*

    berupa:

    a. peringatan tertulis7

    b. penghentian sementara kegiatan layanan Jasa

    Konstruksi7 dan/atau

    !. denda.

    829 'etiap lembaga serti*ikasi pro*esi yang tidak

    mengikuti ketentuan pelaksanaan pemberian

    'erti*ikat Kompetensi Kerja sebagaimana dimaksud

    dalam Pasal (1 ayat 8%9 dikenai sanksi administrasi

    berupa:

    a. peringatan tertulis7

    b. pembekuan lisensi7

    !. pen!abutan lisensi7 dan/atau

    d. denda.

    Pasal 1$4

    'etiap asosiasi pro*esi yang tidak melakukan ke#ajiban

    sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

    sebagaimana dimaksud dalam Pasal (2 ayat 829 huru* e

    dikenai sanksi administrati* berupa:

    a. peringatan tertulis7

    b. pembekuan akreditasi7

    !. pen!abutan akreditasi7 dan/atau

    56 | R e v i e w D r a f t R U U J a s a K o n s t r u k s i

  • 7/25/2019 Review Draft RUUJK

    57/60

    d. denda.

    Pasal 1$5

    'etiap Pengguna Jasa dan/atau Penyedia Jasa yang

    menggunakan layanan pro*esional tenaga kerja

    konstruksipada kuali*ikasi jenjang jabatan ahli yang

    tidak memperhatikan standar remunerasi minimal

    sebagaimana dimaksud dalam Pasal ($ ayat 8%9 dikenai

    sanksi administrati* berupa:

    a. peringatan tertulis7 dan/atau

    b. denda

    Pasal 1$

    'etiap tenaga kerja konstruksi asing pada jabatan ahli

    yang melanggar ketentuan mengenai iin kerja dan

    registrasi tenaga kerja asing sebagaimana dimaksud

    dalam Pasal (% ayat 829 ayat 8"9 dan/atau ayat 8%9

    dikenai sanksi administrati* berupa:a. peringatan tertulis7

    b. penghentian sementara kegiatan layanan Jasa

    Konstruksi7

    !. pembekuan iin7

    d. pen!abutan iin7 dan/atau

    e. denda.

    Pasal 1$!

    Ketentuan lebih lanjut mengenai tata !ara pengenaan

    sanksi administrati* sebagaimana dimaksud dalam Pasal

    3$ sampai dengan Pasal 1& diatur dalam Peraturan

    Pemerintah.

    BAB III

    KETENTUAN PIDANA

    Pasal 1$"

    57 | R e v i e w D r a f t R U U J a s a K o n s t r u k s i

  • 7/25/2019 Review Draft RUUJK

    58/60

    'etiap orang yang memberikan pengesahan atau

    persetujuan terhadap:

    a. hasil pengkajian peren!anaan dan/atau

    peran!angan sebagaimana dimaksud dalam Pasal

    & ayat 829 huru* a7

    b. ren!ana teknis proses pembangunan pemeliharaan

    penghan!uran dan/atau pembuatan kembali

    sebagaimana dimaksud dalam Pasal & ayat 829

    huru* b7

    !. dilaksanakannya suatu proses pembangunan

    pemeliharaan penghan!uran dan/atau pembuatan

    kembali sebagaimana dimaksud dalam Pasal &

    ayat 829 huru* !7

    d. penggunaan material dan/atau peralatan

    sebagaimana dimaksud dalam Pasal & ayat 829

    huru* d7 dan/atau

    e. diterimanya hasil pekerjaan konstruksi sebagaimana

    dimaksud dalam Pasal & ayat 829 huru* e7

    tidak memenuhi 'tandar Keamanan Keselamatan dan

    Kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal & ayat

    8"9 sehingga terjadi Kegagalan Pekerjaan Konstruksi

    atau Kegagalan )angunan yang mengakibatkan atau

    berpotensi mengakibatkan kerugian masyarakat

    dan/atau gangguan terhadap keselamatan umum

    dipidana penjara paling lama % 8lima9 tahun dan/atau

    pidana denda paling banyak +p1... 8satu

    miliar rupiah9.

    BAB I%

    KETENTUAN PERAI&AN

    Pasal 1$#

    58 | R e v i e w D r a f t R U U J a s a K o n s t r u k s i

  • 7/25/2019 Review Draft RUUJK

    59/60

    ;embaga yang dibentuk berdasarkan peraturan

    pelaksanaan dari Undang-Undang 5omor 1 ahun

    1333 tentang Jasa Konstruksi 8;embaran 5egara

    +epublik 0ndonesia ahun 1333 5omor %$ ambahan

    ;embaran 5egara +epublik 0ndonesia 5omor """9

    tetap menjalankan tugas sampai dengan terbentuknya

    )'+JK berdasarkan Undang-Undang ini.

    BAB %

    KETENTUAN PENUTUP

    Pasal 11$

    Pada saat Undang-Undang ini mulai berlaku:

    a. semua peraturan perundang-undangan yang

    merupakan peraturan pelaksanaan dari Undang-

    Undang 5omor 1 ahun 1333 tentang Jasa

    Konstruksi 8;embaran 5egara +epublik 0ndonesia

    ahun 1333 5omor %$ ambahan ;embaran 5egara

    +epublik 0ndonesia 5omor """9 dinyatakan masih

    tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan

    ketentuan dalam Undang-Undang ini7

    b. Undang-Undang 5omor 1 ahun 1333 tentang

    Jasa Konstruksi 8;embaran 5egara +epublik

    0ndonesia ahun 1333 5omor %$ ambahan

    ;embaran 5egara +epublik 0ndonesia 5omor

    """9 di!abut dan dinyatakan tidak berlaku.

    Pasal 111

    Pada saat Undang-Undang ini mulai berlaku )'+JK

    sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini harus

    dibentuk paling lambat 2 8dua9 tahun terhitung sejak

    Undang-Undang ini diundangkan.

    59 | R e v i e w D r a f t R U U J a s a K o n s t r u k s i

  • 7/25/2019 Review Draft RUUJK

    60/60

    Pasal 112

    Peraturan pelaksanaan dari Undang-Undang ini harus

    ditetapkan paling lama 1 8satu 9 tahun terhitung sejak

    Undang-Undang ini diundangkan.

    Pasal 113

    Undang-Undang ini mulai berlaku pada tanggal

    diundangkan.