ISSUE UTAMA TUJUAN DISKUSI - gamel.fk.ugm.ac.id

16
1 Pernanan Komite Medis dalam Clinical Governance Herkutanto Herkutanto Herkutanto Guru Besar Kedokteran Forensik dan Studi Medikolegal Doktor (S3), Dokter, Spesialis Forensik - Universitas Indonesia Grad. Dip. Forens.Med. - Monash University, Australia Dip. Forens.Med - Netherland School of Public Health, The Netherland Sarjana Hukum (SH) Universitas Indonesia, Fakultas Hukum Master of Laws (LL.M) La Trobe University, Australia, School of Law Pendidikan Hukum Pendidikan Kedokteran. Memberikan keterangan ahli pada kasus Omni vs. Prita Ketua Kompartemen Hukum Perhimpunan RS Seluruh Indonesia ISSUE UTAMA ISSUE UTAMA Komite Komite medik medik kurang kurang adekuat adekuat dalam dalam mengimplementasikan mengimplementasikan professionalisme professionalisme di di rumah rumah sakit sakit Pemahaman konsep profesionalisme masih berbeda-beda Pemahaman konsep komite medik kurang tepat TUJUAN DISKUSI Identifikasi penyebab kurang adekuatnya etika profesi diimplementasikan oleh komite medik Alternatif pemberdayaan komite medik dalam mengimplementasikan etika profesi Click to buy NOW! P D F - X C h a n g e w w w . d o c u - t r a c k . c o m Click to buy NOW! P D F - X C h a n g e w w w . d o c u - t r a c k . c o m

Transcript of ISSUE UTAMA TUJUAN DISKUSI - gamel.fk.ugm.ac.id

Page 1: ISSUE UTAMA TUJUAN DISKUSI - gamel.fk.ugm.ac.id

1

Pernanan Komite Medis dalam ClinicalGovernance

Herkutanto

HerkutantoHerkutantoGuru Besar Kedokteran Forensik dan Studi Medikolegal

Doktor (S3), Dokter,Spesialis Forensik -Universitas IndonesiaGrad. Dip. Forens.Med. -Monash University, AustraliaDip. Forens.Med -Netherland School of PublicHealth, The Netherland

Sarjana Hukum (SH)Universitas Indonesia,Fakultas HukumMaster of Laws (LL.M) LaTrobe University, Australia,School of Law

Pendidikan HukumPendidikan Kedokteran.

Memberikan keteranganahli pada kasus Omni vs.Prita

Ketua Kompartemen HukumPerhimpunan RS SeluruhIndonesia

ISSUE UTAMAISSUE UTAMAKomiteKomite medikmedik kurangkurang adekuatadekuat dalamdalammengimplementasikanmengimplementasikanprofessionalismeprofessionalisme didi rumahrumah sakitsakit

Pemahaman konsep profesionalismemasih berbeda-bedaPemahaman konsep komite medik kurangtepat

TUJUAN DISKUSI• Identifikasi penyebab kurang adekuatnya

etika profesi diimplementasikan olehkomite medik

• Alternatif pemberdayaan komite medikdalam mengimplementasikan etika profesi

Click t

o buy NOW!

PDF-XChange

www.docu-track.com Clic

k to buy N

OW!PDF-XChange

www.docu-track.com

Page 2: ISSUE UTAMA TUJUAN DISKUSI - gamel.fk.ugm.ac.id

2

Tanggung jawab Hukum RS

Pasal 46Rumah sakit bertanggung jawab secarahukum terhadap semua kerugian yangditimbulkan atas kelalaian yang dilakukanoleh tenaga kesehatan di rumah sakit.

Penjelasan:Cukup jelas

UNDANG-UNDANG RUMAH SAKITPasal 29

(1) Setiap Rumah Sakit mempunyai kewajiban :a. memberikan informasi yang benar tentang pelayanan Rumah Sakit kepada masyarakat;b. Dwt, dstr. menyusun dan melaksanakan peraturan internal Rumah Sakit (hospital by laws);• Penjelasan Pasal 29 huruf r

Yang dimaksud dengan peraturan internal Rumah Sakit (Hospital bylaws)adalah peraturan organisasi Rumah Sakit (corporate bylaws) dan peraturanstaf medis Rumah Sakit (medical staff bylaw) yang disusun dalam rangkamenyelenggarakan tata kelola perusahaan yang baik (good corporategovernance) dan tata kelola klinis yang baik (good clinical governance).Dalam peraturan staf medis Rumah Sakit (medicalstaff bylaw) antara lain diatur kewenangan klinis(Clinical Privilege).

PROFESIONALISME

SOCIAL CONTRACTPROFESSIONALS - COMMUNITY

Self CredentialingSelf CredentialingSelf licensingSelf licensing

Moral responsibilityMoral responsibilityHigh standard of competenceHigh standard of competence

Market controlMarket controlWorking conditionWorking condition PROFESSIONALISM

William M Sullivan,William M Sullivan, Medicine under threat: Professionalism and professional identityMedicine under threat: Professionalism and professional identity, CMAJ 2000:162(5): 673, CMAJ 2000:162(5): 673

Clinical privilege

Click t

o buy NOW!

PDF-XChange

www.docu-track.com Clic

k to buy N

OW!PDF-XChange

www.docu-track.com

Page 3: ISSUE UTAMA TUJUAN DISKUSI - gamel.fk.ugm.ac.id

3

Registered Practitioners

Medical Council

Masyarakat / Pasien

Clinical privilege

PROFESIONALISMEPROFESIONALISME• Kontrak Sosial antara Elit Profesi dan

Masyarakat• Masyarakat memberikan:

– Self Credentialing– Self licensing

Dengan benefit• Market control• Working condition

• Profesi memberikan:William M Sullivan, Medicine under threat: Professionalism andprofessional identity, CMAJ 2000:162(5): 673

INSTRUMEN PROFESIINSTRUMEN PROFESI

CIRI PROFESISELF GOVERNING

SELF REGULATINGSELF DISCIPLINING

Dahrendorf R, J. Royal Soc. Med., vol.77, march 1984, p.178.

DUA KOMPONEN UTAMADUA KOMPONEN UTAMAPROFESSIONALISMEPROFESSIONALISME

CONDUCT / PERILAKU– Empathy– Duty of Care

KOMPETENSI / KECAKAPAN– Kognitif & Keterampilan– Fisik

[1] Browne, Freeling, The Doctor-Patient relationship, E&S Livingstone Ltd., Edinburgh, 1967. p.22[2] Tahka V., The Patient Doctor Relationship, ADIS Health Science Press, Sydney, 1984. pp.3-4.

Click t

o buy NOW!

PDF-XChange

www.docu-track.com Clic

k to buy N

OW!PDF-XChange

www.docu-track.com

Page 4: ISSUE UTAMA TUJUAN DISKUSI - gamel.fk.ugm.ac.id

4

ASAS YANG BERLAKU DALAMASAS YANG BERLAKU DALAMPROFESIONALISMEPROFESIONALISME

•• KEPERCAYAANKEPERCAYAAN– Klien percaya bahwa dirinya akan diurusi dengan sebaik-baiknya

(duty of care), tanpa diminta– Klien tidak perlu waspada bahwa professionals akan senantiasa

mencari kesempatan untuk melanggar haknya•• KEADILANKEADILAN

– memberikan klien hak-hak yang seharusnya diterima tanpa harusmenagih

•• RESIPROKSITASRESIPROKSITAS– Meningkat atau menurunnya kepercayaan klien akan sesuai

dengan komitmen yang dipercayakan kepada para professionals

COUNCIL (BOARD)COUNCIL (BOARD)• Instrumen utk menjaga profesionalisme• Dibentuk oleh masyarakat (dg UU – Medical Act)• Bertujuan melindungi masyarakat• Terdiri dari wakil profesi, wakil masyarakat, dan stake holder lain• Menentukan siapa yang boleh menjadi anggota komunitas profesi

(mekanisme registrasi)• Menjaga kualitas pelayanan• Memberi sanksi atas anggota profesi yang melanggar norma profesi

(mekanisme pendisiplinan)

Medical Practitioners Board of Victoria, Annual Report 2001, Melbourne, 2001

Deprofessionalization andProletarianization Process

Professionalized Proletarianized

Professionalized Proletarianized

Deprofessionalization Process

Bureaucratic Erosion Consumerism Corporate Erosion

Haug, MR, Deprofesionalization: an Alternate hypothesis for the Future, in Halmos, P, Professionalisationand Social Change, in The Sociological Review Monograph 20, University of Keele, Staffordshire, 1973

Oppenheimer, Proletarization of the Professional, in Halmos, P, Professionalisation and SocialChange, in The Sociological Review Monograph 20, University of Keele, Staffordshire, 1973, p.213

ISSUE PELAYANAN KESEHATANISSUE PELAYANAN KESEHATAN•• ISSUE PROFESI KESEHATANISSUE PROFESI KESEHATAN

–– ProfesionalismeProfesionalisme kurangkurang–– AkuntabilitasAkuntabilitas kurangkurang

•• ISSUE PERLINDUNGAN PASIENISSUE PERLINDUNGAN PASIEN–– PasienPasien tidaktidak terlindungiterlindungi daridari pemberipemberi pelayananpelayanan

kesehatankesehatan ygyg kurangkurang bertanggungjawabbertanggungjawab–– PadaPada kecelakaankecelakaan medismedis,, kompensasikompensasi tidaktidak terjaminterjamin

Click t

o buy NOW!

PDF-XChange

www.docu-track.com Clic

k to buy N

OW!PDF-XChange

www.docu-track.com

Page 5: ISSUE UTAMA TUJUAN DISKUSI - gamel.fk.ugm.ac.id

5

INDONESIAN DOCTORSLACK OF PUBLIC TRUST (3)

INDONESIAN DOCTORSLACK OF PUBLIC TRUST (4)

Terbaurnya provider medis – non medis AKUNTABILITAS PROFESIAKUNTABILITAS PROFESIKESEHATANKESEHATAN

• Akuntabilitas = RasaRasaTanggungjawabTanggungjawab

• Pemahaman Akuntabilitas Tenagakesehatan Indonesia belumsempurna– Faktor historikal– Faktor Kultural

• Tidak ada mekanisme pengendalianakuntabilitas profesi kesehatan

Click t

o buy NOW!

PDF-XChange

www.docu-track.com Clic

k to buy N

OW!PDF-XChange

www.docu-track.com

Page 6: ISSUE UTAMA TUJUAN DISKUSI - gamel.fk.ugm.ac.id

6

KOMITE MEDISRUMAH SAKIT

FitRegisteredPractitioners

Clinical PrivilegeCredentialing

Re-CredentialingMedical Practice

DisciplinaryTribunal

CONTRACTCONTRACT HRD / MedicalDirector

CONTRACTCONTRACT

HOSPITALHOSPITALHOSPITALHOSPITAL

HOSPITALHOSPITAL

MEDICAL COMMIITEE

MEDICAL COMMIITEE

FUNGSI KOMITE MEDIS• Credential

– Menyaring tenaga medis yang baik– Clinical Privilege

• Maintaining Professionalism– Audit medis– Recredential

• Expelling Professionals– Sub-komite Disiplin– Panitia Ad-Hoc (peer)

KONDISI KOMITE MEDIKSAAT INI DI INDONESIA

• Kurang menangani masalah keprofesian• Tidak berorientasi kepentingan pasien• Lebih fokus menangani kesejahteraan

para dokter

Click t

o buy NOW!

PDF-XChange

www.docu-track.com Clic

k to buy N

OW!PDF-XChange

www.docu-track.com

Page 7: ISSUE UTAMA TUJUAN DISKUSI - gamel.fk.ugm.ac.id

7

BENTUK PENYIMPANGANBENTUK PENYIMPANGANDISTORSI TUJUAN KOMITE MEDISDISTORSI TUJUAN KOMITE MEDIS

Bukannya untuk keselamatan pasienBukannya untuk keselamatan pasientetapi malahantetapi malahan

Untuk kepentingan finansialUntuk kepentingan finansialkelompok dokterkelompok dokter

PENELITIANPENELITIANPERSI 2006PERSI 2006

•• JumlahJumlah RespondenResponden: 133 RS: 133 RS•• SwastaSwasta: 109 (82,0%): 109 (82,0%)•• BadanBadan HukumHukum::

–– TidakTidak JelasJelas: 2 (1,5%): 2 (1,5%)–– BadanBadan HukumHukum PublikPublik: 22 (16,5%): 22 (16,5%)–– PT/BUMN/BUMD: 31 (23,3%)PT/BUMN/BUMD: 31 (23,3%)–– YayasanYayasan: 67 (50,4%): 67 (50,4%)–– PerkumpulanPerkumpulan: 11 (8,3%): 11 (8,3%)

Tipe RS:– A: 6 (4,5%)– B & Utama: 24 (18,0%)– C & Madya: 62 (46,6%)– D dan Pratama: 36 (27,1%)– Tidak ada data: 5 (3,8%)

BAHAN DAN CARABAHAN DAN CARA•• DesainDesain:: crosscross--sectionalsectional•• RespondenResponden:: perwakilan manajemenperwakilan manajemen RSRS•• BahanBahan::

–– KKuesioner profil komite medis RSuesioner profil komite medis RS–– FFormulir skoring terhadap 4 aspekormulir skoring terhadap 4 aspek @@ 10 butir karakteristik10 butir karakteristik

ideal.ideal.–– TiapTiap karakteristik diberi skor 1karakteristik diberi skor 1 skor totalskor total == 40.40.

•• AnalisisAnalisis::–– DihitungDihitung skorskor tiaptiap aspekaspek dandan skorskor totaltotal–– DibuatDibuat korelasikorelasi antaraantara skorskor dengandengan beberapabeberapa karakteristikkarakteristik

KomiteKomite MedisMedis

Karakteristik Responden RSKarakteristik Responden RS•• 124 (93,2%) RS Non124 (93,2%) RS Non PendidikanPendidikan

•• 83 (62,4%)83 (62,4%) sudahsudah diakreditasidiakreditasi

•• 42 (31,6%) KARS 542 (31,6%) KARS 5 pelayananpelayanan

•• 22 (16,5%) KARS 1222 (16,5%) KARS 12 pelayananpelayanan

•• 121 (91%) RS121 (91%) RS UmumUmum dandan 12 (9%) RS12 (9%) RS KhususKhusus

•• 2020 (15%) RS(15%) RS tidaktidak memiliki Komite Medismemiliki Komite Medis..

Click t

o buy NOW!

PDF-XChange

www.docu-track.com Clic

k to buy N

OW!PDF-XChange

www.docu-track.com

Page 8: ISSUE UTAMA TUJUAN DISKUSI - gamel.fk.ugm.ac.id

8

Keterlibatan KM dalam ManajemenKeterlibatan KM dalam Manajemen•• SebagianSebagian besarbesar KMKM terlibatterlibat dalamdalam berbagaiberbagai urusanurusan

manajemenmanajemen::–– PengadaanPengadaan alatalat–– PengadaanPengadaan obatobat// farmasifarmasi–– PengadaanPengadaan reagensreagens–– PengadaanPengadaan filmfilm radiologiradiologi–– PembahasanPembahasan jasajasa medikmedik–– PembahasanPembahasan kesejahteraankesejahteraan

•• KeterlibatanKeterlibatan mulaimulai daridari hanyahanya sebatassebatas usulanusulan sampaisampaiterlibatterlibat penuhpenuh..

KM Terlibat Pengadaan AlatKM Terlibat Pengadaan Alat

79.570

20.530

0

20

40

60

80

100%

Ya TidakPemilik RS

SwastaPemerintah

P = 0.354

KM Terlibat Pengadaan ObatKM Terlibat Pengadaan Obat

78.485

21.615

0

20

40

60

80

100%

Ya TidakPemilik RS

SwastaPemerintah

P = 0.509

KM Membahas & MemperjuangkanKM Membahas & MemperjuangkanJasa MedisJasa Medis

P = 0.044*P = 0.044*

40.9

65 59.1

35

0

20

40

60

80

100%

Ya TidakPemilik RS

SwastaPemerintah

Click t

o buy NOW!

PDF-XChange

www.docu-track.com Clic

k to buy N

OW!PDF-XChange

www.docu-track.com

Page 9: ISSUE UTAMA TUJUAN DISKUSI - gamel.fk.ugm.ac.id

9

SUB-KOMITE KREDENSIALrisk

risk

risk

risk DE

FEN

CES

DEFEN

CES

INCIDENT

ACCIDENT

risk

risk risk

INCIDENT

ACCIDENT

Tindakan Medis

Tindakan Medis

Tindakan Medis

Tindakan Medis

Clinical Privileges

Clinical Privileges

Clinical Privileges

Clinical Privileges

CLINICAL PRIVILEGECLINICAL PRIVILEGECricothyrotomy

Endotracheal (Nasal/Oral)

Neuromuscular blockade

Mechanical ventilation

Percutaneoustranstracheal ventilation

Therapeutic decompression

riskrisk

risk

risk

risk

risk

CREDENTIALINGCREDENTIALING

Click t

o buy NOW!

PDF-XChange

www.docu-track.com Clic

k to buy N

OW!PDF-XChange

www.docu-track.com

Page 10: ISSUE UTAMA TUJUAN DISKUSI - gamel.fk.ugm.ac.id

10

Check List Clinical Privilege Check List Clinical Privilege

KREDENSIAL DOKTER DI RUMAH SAKIT

• Pemberian “authority (privilege)” oleh“penguasa” (pemilik / Direktur) Rumah Sakitkepada seorang klinisi untuk melakukantindakan medis dilingkungan rumah sakittersebut

• Delineasi (rincian) jenis tindakan yang diijinkandidasarkan pada rekomendasi “peer-group”

TARGET KREDENSIAL• Setiap dokter memiliki surat “clinical

appointment” dari Direksi RS sesuai

dengan “clinical privilege” berdasarkan

mekanisme “credentialing”Hanya dokter yang memiliki clinicalappointment sajalah yang diperbolehkanmelakukan tindakan medis di rumah sakit

Click t

o buy NOW!

PDF-XChange

www.docu-track.com Clic

k to buy N

OW!PDF-XChange

www.docu-track.com

Page 11: ISSUE UTAMA TUJUAN DISKUSI - gamel.fk.ugm.ac.id

11

PEDOMAN KREDENSIAL

Tanggungjawab Rumah Sakit• Rumah Sakit

bertanggungjawabuntuk memilih dokteryang aman bagi pasien

• Rumah sakitbertanggungjawab bilapasien cedera

SUB-KOMITE MUTU PROFESI

Click t

o buy NOW!

PDF-XChange

www.docu-track.com Clic

k to buy N

OW!PDF-XChange

www.docu-track.com

Page 12: ISSUE UTAMA TUJUAN DISKUSI - gamel.fk.ugm.ac.id

12

KETENTUAN HUKUM• UU Praktik Kedokteran No.29/2004 Pasal 49

– Tiap dokter wajib kendali mutu– Audit Medis diupayakan IDI

• KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN496/MENKES/SK/IV/2005 Tentang PedomanAudit Medis di Rumah Sakit

HAKEKAT AUDIT MEDIS• Menjaga mutu• Peduli keselamatan pasien• Bukan untuk tujuan menilai performance

dokter• Bukan instrumen untuk menilai ada /

tidaknya kesalahan dokter pada kasusdugaan malpraktek

MANFAAT AUDIT MEDISKESAN POSITIF PADA KASUS KECELAKAANMEDIS

Telah ada upaya menjaga mutuMenunjukkan kepedulian thd. keselamatan pasienTelah ada upaya memelihara performance dokter

MANFAAT SAAT MELAKUKAN “LEGAL DEFENCE”Kejadian “kecelakaan” tsb adalah “unforeseen”Dokter / RS berhati-hati dalam mengangani pasienKompetensi dokter dapat dipertanggungjawabkan

SELECTTOPIC

OBSERVEPRACTICE

COMPAREWITH

STANDARD

IMPLEMENTCHANGE

AUDIT CYCLEAUDIT CYCLE

Click t

o buy NOW!

PDF-XChange

www.docu-track.com Clic

k to buy N

OW!PDF-XChange

www.docu-track.com

Page 13: ISSUE UTAMA TUJUAN DISKUSI - gamel.fk.ugm.ac.id

13

SUB-KOMITE DISIPLIN

Purpose / Tujuan DISIPLIN•• ProteksiProteksi PasienPasien

– Mencegah terulangnya kejadian serupa

• Lain-lain– Menjaga Mutu

• memastikan setiap praktisi bekerja dalam batas normaprofesi yang baik (memelihara standar-standar dalamprofesi - Professional Standards)

– Menjaga Kehormatan Profesi• Altruisme, mengedepankan kepentingan pasien• Memelihara Kepedulian / duty of care• Pemantauan Internal oleh kolega / sejawat

PERBEDAANETIKA PROFESI vs DISIPLIN PROFESI vs. HUKUM

ETIKAETIKA• Masalah Moral

– Baik - Buruk• Dilemma Norma

Internal (etika profesi)• Kehormatan Profesi –

Kualitas Moral• MKEK – Org.Profesi

– Anggota Profesi• Lingkup - sasaran:

– Diri sendiri

DISIPLIN• Standar Profesi / Perilaku-

Pelayanan• Pelanggaran Standar

profesi (Benar – Salah)• Kualitas Profesi

(Pelayanan-Perilaku)

• KONSIL – JointCommission– Anggota Profesi– Masyarakat– Pemerintah

• Lingkup - sasaran:– Pasien / Klien– Underskilled– Communication

Problems– Sexual harrashment

HUKUM• Norma Hukum• Pelanggaran Norma

Hukum ( Benar – Salah)• Kedamaian (mencegah –

mengatasi konflik)– Perdata - Pidana

• PENGADILAN– Hakim– Penggugat/Jaksa– Tergugat / terdakwa

• Lingkup - sasaran:– Dokter– Rumah Sakit

• Kelalaian

Ruang lingkup DISIPLIN• Termasuk Ruang Lingkup Disiplin

– Norma Profesi / Disiplin– Kalangan Komunitas profesi tertentu

• Tidak termasuk Ruang Lingkup Disiplin– Norma Hukum / Etika– Sengketa Dokter – Pasien

• Jargon– unprofessional conduct dan professional misconduct– Bukan ethical violation

Click t

o buy NOW!

PDF-XChange

www.docu-track.com Clic

k to buy N

OW!PDF-XChange

www.docu-track.com

Page 14: ISSUE UTAMA TUJUAN DISKUSI - gamel.fk.ugm.ac.id

14

BUKAN Purpose / TujuanDISIPLIN

•• MenghukumMenghukum (walaupun nampak dan dirasakan sebagai suatupunitive)

• Menciptakan keadilan• Kompensasi Pasien

– Materi– Non-materi

• Kepuasan psikologis• Permintaan maaf

MKEK IDIMasalah Profesi

– Professional Conduct Committee (PCC)– Tim "Intern" Profesi (IDI) untuk "membenahi"

kalangan "sendiri"– menangani Rumusan Kode Etik Kedokteran

Indonesia

PELAKSANAAN PENANGANANPROFESSIONAL CONDUCT DI INDONESIA

• IDI– MKEK

• Diluar IDI– Pejabat: Departemen Kesehatan - Dinas Kesehatan– P3EK-MP2EPM

• Tidak Jarang terkait penyelesaian konflik / sengketa dengan pihak lain• Statutory Body (Kelembagaan berdasarkan UU)

– UU No 23 / 1992 tentang Kesehatan• Majelis Disiplin Tenaga Kesehatan (MDTK)

– UU No. 29 / 2004 tentang Praktik Kedokteran• Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia (MKDKI)

SALAH KAPRAH• Komite Medik diimitasikan sebagai MKEK

dalam RS, menangani (mengadili..)– Pelanggaran disiplin– Konflik / sengketa– Masalah hukum

• Masalah etika (biomedik) justru kurangtertangani

Click t

o buy NOW!

PDF-XChange

www.docu-track.com Clic

k to buy N

OW!PDF-XChange

www.docu-track.com

Page 15: ISSUE UTAMA TUJUAN DISKUSI - gamel.fk.ugm.ac.id

15

BAGAIMANA SEHARUSNYA?• Sub-Komite Disiplin dalam Komite Medik dianalogikan sebagai

MKDKI, bukannya MKEK.

• Menangani Pelanggaran disiplin

• Tidak menangani

– Konflik / sengketa

– Masalah hukum

• (Sub-komite / Panitia) etika bersifat konsultatif, tidak mengadili

BAGAIMANA CARANYA?• Komite Medik didisain hanya menangani issue

keprofesian saja, bukannya issue kesejahteraan dokter.

• Komite Medik tidak didisain membantu direktur dalammengelola RS

– PINOK, Panitia Rekam Medis, dll

• Meningkatkan Kepedulian Governing Board RS

• Menyusun medical staff bylaws yang baik dan benar

Sub-KomiteKredensial

MEDICAL STAFF BYLAWS

Sub-KomiteDisiplin

Sub-KomiteMutu Profesi

BUKAN MEDICAL STAFF BYLAWS

• Perjanjian Dr – RS• Hak dan kewajiban

Dokter – RS• Jadual Praktik

• Besarnya Jasa Medis• Cuti / libur

Mengatur hubungan DR -RS

Mengatur KesejahteraanDokter

Herkutanto 2009

Click t

o buy NOW!

PDF-XChange

www.docu-track.com Clic

k to buy N

OW!PDF-XChange

www.docu-track.com

Page 16: ISSUE UTAMA TUJUAN DISKUSI - gamel.fk.ugm.ac.id

16

PENUTUPPENUTUP

•• Perlu RePerlu Re--Orientasi fungsiOrientasi fungsi Komite MedisKomite Medis

•• Perlu RePerlu Re--Orientasi pemahaman etika profesiOrientasi pemahaman etika profesi

Click t

o buy NOW!

PDF-XChange

www.docu-track.com Clic

k to buy N

OW!PDF-XChange

www.docu-track.com