Etika Profesi.docxasdas

31
BAB 9 Upaya Mengatasi Pelanggaran Hak Cipta Dengan banyaknya karya yang dihasilkan, tidak dipungkiri akan ada banyak pelanggaran hak cipta yang dilakukan. Maka berikut ini cara mengatasi pelanggaran hak cipta, antara lain: Membangun budaya masyarakat untuk menghargai hasil karya orang lain. Hal yang paling sederhana untuk mengatasi pelanggaran hak cipta adalah membangun budaya masyarakat untuk menghargai hasil karya orang ain. Dengan adanya sikap menghargai dari masyarakat terhadapa hasil karya seseorang. Masyarakat tidak akan melanggara hak cipta karena mereka sudah memiliki kesadaran untuk menghargai hasil karya orang lain. Dengan cara tidak mencopi, membajak, atau memperjual belikan karya tersebut secara ilegal. Ketika masyarakat yang merupakan pengguna terbesar suatu hasil karya, sudah sadar akan sikapnya, maka pelanggaran Hak cipta bisa diatasi. Pemerintah, baik instansi-instansi terkait, jajaran penegak hukum dan segenap lapisan masyarakat hendaknya sepakat untuk secara bersama-sama memerangi pembajakan terhadap karya-karya intelektual.

description

dasdas

Transcript of Etika Profesi.docxasdas

Page 1: Etika Profesi.docxasdas

BAB 9

Upaya Mengatasi Pelanggaran Hak Cipta

Dengan banyaknya karya yang dihasilkan, tidak dipungkiri akan ada banyak

pelanggaran hak cipta yang dilakukan. Maka berikut ini cara mengatasi

pelanggaran hak cipta, antara lain:

Membangun budaya masyarakat untuk menghargai hasil karya orang lain.

Hal yang paling sederhana untuk mengatasi pelanggaran hak cipta adalah

membangun budaya masyarakat untuk menghargai hasil karya orang ain.

Dengan adanya sikap menghargai dari masyarakat terhadapa hasil karya

seseorang.  Masyarakat tidak akan melanggara hak cipta karena mereka

sudah memiliki kesadaran untuk menghargai hasil karya orang lain. Dengan

cara tidak mencopi, membajak, atau memperjual belikan karya tersebut

secara ilegal. Ketika masyarakat yang merupakan pengguna terbesar suatu

hasil karya, sudah sadar akan sikapnya, maka pelanggaran Hak cipta  bisa

diatasi.

Pemerintah, baik instansi-instansi terkait, jajaran penegak hukum dan

segenap lapisan masyarakat hendaknya sepakat untuk secara bersama-sama

memerangi pembajakan terhadap karya-karya intelektual.

Pemerintah merupakan organisasi tertinggi yang memiliki kewenangan untuk

mengatur masyarakat dari level bawah hingga level atas masyarakat.

Pemerintah juga dapat menjadi contoh terhadapa perilaku baik untuk secara

bersama-sama memerangi pembajakan, dengan tidak memberikan mudahnya

izin memperbanyak hasil karya orang lain dengan tidak mencantumkan nama

pihak yang menghasilkan karya tersebut. Pemerintah mampu memberikan

contoh kepada masyarakat dengan menggalakkan produk open source jika

belum mampu membeli yang berlisence berbayar. Apabila dari tingkatan

organisasi tertinggi (pemerintah, institut-institut, serta jajaran penegak

hukum) memiliki kesadaran tidak membajak hasil karya orang lain, maka

dapat menjadi contoh kepada masyarakat untuk tidak membajak karya orang

lain yang berakibat mampu meminimalisir pelanggaran Hak Cipta di bidang

IT.

Page 2: Etika Profesi.docxasdas

Menggunakan program yang memiliki lisensi Open Source.

Lisensi Open Source adalah lisensi di mana setiap orang yang menggunakan

perangkat lunak diperbolehkan membuat salinan tak terbatas, menjual atau

bahkan memberikan program komputer secara bebas tanpa ada kewajiban

membayar kepada siapapun. Dengan menggunakan program dan Sistem

Operasi yang memiliki lisense Open Source maka dapat meminimalisir

adanya pelanggaran Hak Cipta yang ada. Ketersediaan SourceCode dalam

program dengan lisensi ini mejadi syarat utama untuk dilakukan modifikasi

dan perbaikan program.

Dibuatnya undang-undang oleh pemerintah tentang hak cipta

Undang-undang tentang hak cipta yang berisi pada pasal 1 ayat 1- 4 adalah:

Hak Cipta adalah hak eksklusif bagi Pencipta atau penerima hak untuk

mengumumkan atau memperbanyak Ciptaannya atau memberikan izin untuk

itu dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

Pencipta adalah seorang atau beberapa orang secara bersama-sama yang atas

inspirasinya melahirkan suatu Ciptaan berdasarkan kemampuan pikiran,

imajinasi, kecekatan, keterampilan, atau keahlian yang dituangkan ke dalam

bentuk yang khas dan bersifat pribadi.

Ciptaan adalah hasil setiap karya Pencipta yang menunjukkan keasliannya

dalam lapangan ilmu pengetahuan, seni, atau sastra.Pemegang Hak Cipta

adalah Pencipta sebagai Pemilik Hak Cipta, atau pihak yang menerima hak

tersebut dari Pencipta, atau pihak lain yang menerima lebih lanjut hak dari

pihak yang menerima hak tersebut.

Dengan adanya pembuatan undang-undang tentang hak cipta diharap dapat

mengatasi pelanggaran hak cipta, karena peraturan yang mengatur hak cipta

sudah ada pada isi undang-undang tentang hak cipta, apa bila ada yang

melanggar Undang-undang hak cipta tersebut akan ada sangsi yang menjerat

pelaku. Sehingga ada efek jera yang didapat karena denda beserta hukum

pidana akan menjeratnya.

PELANGGARAN HAK CIPTA dapat dikenakan hukuman sesuai dengan

pasal 72 Undang-undang :

Page 3: Etika Profesi.docxasdas

(1) Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 49 ayat (1) dan

ayat (2) dipidana dengan pidana penjara masing-masing paling singkat 1

(satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp 1.000.000,00 (satu juta

rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda

paling banyak Rp 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).

(2) Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan,

mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu Ciptaan atau barang hasil

pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun

dan/atau denda paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

(3) Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak memperbanyak

penggunaan untuk kepentingan komersial suatu Program Komputer

dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau

denda paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

(4) Barangsiapa dengan sengaja melanggar Pasal 17 dipidana dengan

pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak

Rp 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).

(5) Barangsiapa dengan sengaja melanggar Pasal 19, Pasal 20, atau Pasal

49 ayat (3) dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun

dan/atau denda paling banyak Rp 150.000.000,00 (seratus lima puluh juta

rupiah).

(6) Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melanggar Pasal 24 atau

Pasal 55 dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun

dan/atau denda paling banyak Rp 150.000.000,00 (seratus lima puluh juta

rupiah).

(7) Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melanggar Pasal 25

dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun dan/atau denda

paling banyak Rp 150.000.000,00 (seratus lima puluh juta rupiah).

(8) Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melanggar Pasal 27

dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun dan/atau denda

paling banyak Rp 150.000.000,00 (seratus lima puluh juta rupiah).

Page 4: Etika Profesi.docxasdas

(9) Barangsiapa dengan sengaja melanggar Pasal 28 dipidana dengan

pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak

Rp 1.500.000.000,00 (satu miliar lima ratus juta rupiah).

Dibentuknya Tim Nasional Penanggulangan Pelanggaran HKI oleh

pemerintah yang bertugas merumuskan kebijakan nasional penanggulangan

pelanggaran HKI, menetapkan langkah-langkah nasional dalam

menanggulangi pelanggaran HKI, serta melakukan koordinasi sosialisasi dan

pendidikan di bidang HKI guna penanggulangan pelanggaran HKI. Dengan

adanya Tim Nasional Penanggulangan Pelanggaran HKI yang dibentuk oleh

pemerintah di harapkan mampu membantu kinerja pemerintah untuk

melindungi hasil karya dari warga negaranya. Meminimalisir pelanggaran

Hak Cipta berupa pembajakan karya, mengklaim karya orang lain, dan lain-

lain. Melalui tim ini, pemerintah juga mudah mengawasi warga negaranya

untuk hasil karya yang ada.  

Mendandaftarkan hasil karya pribadi agar dilindungi oleh undang-undang

HKI. Dengan mendaftarkan hasil karya peribadi diharapkan mampu

meminimalisir pelanggaran HKI karena dari diri sendiri sudah memiliki

kesadaran untuk melindungi karya yang sudah tercipta.

Melaporkan pelanggar Undang-Undang HKI ke pihak yang berwenang.

Dengan melaporkan pelanggaran Undang-Undang diharapkan memiliki efek

jera kepada pelaku dan melindungi hasil karya cipta.

Sangsi pidana yang memberatkan pelaku pelanggaran. Sangsi yang berat

yang terdiri dari hukuman  pidanya yang sangat lama dan denda yang sangat

besar. Dengan adanya hukuman pidana yang sangat berat kepada pelaku

pelanggaran maka diharap akan mencegah adanya pelanggaran Hak Cipta.

Jenis ciptaan yang dilindungi

Ciptaan yang dilindungi ialah ciptaan dalam bidang ilmu pengetahuan, seni, dan

sastra yang meliputi karya:

Buku, program komputer, pamflet, perwajahan (lay out ) karya tulis yang

diterbitkan, dan semua hasil karya tulis lain;

Page 5: Etika Profesi.docxasdas

Ceramah, kuliah, pidato dan ciptaan lain yang sejenis dengan itu;

Alat  peraga yang dibuat untuk kepentingan pendidikan dan ilmu

pengetahuan;

Lagu atau musik dengan atau tanpa teks;

Drama atau  drama  musikal,  tari, koreografi, pewayangan dan pantomim;

Seni rupa dalam segala bentuk seperti seni lukis, gambar, seni ukir, seni

kaligrafi, seni pahat, seni patung, kolase, dan seni terapan;

Arsitektur;

Peta;

Seni batik;

Fotografi;

Sinematografi;

Terjemahan, tafsir, saduran, bunga rampai dan karya lain dari hasil pengalih

wujudan.

Ciptaan yang tidak memiliki hak cipta

Source code program aplikasi

Source code Web

Data Base

Seni Pertunjukan

Fonogram (rekaman suara atau media lainnya)

Penyiaran

Beberapa hal yang tidak dianggap pelanggaran hak cipta

Page 6: Etika Profesi.docxasdas

Download Film Gratis

Sangat banyak layanan download film gratis di internet. Baik itu lewat blog

ataupun website. Apakah itu film terbaru Hollywood, Bollywood, maupun

Indowood, eh maksudnya film lokal.Sudahkah Anda tahu bawah kegiatan

mendownload film secara gratis itu adalah tindakan yang melanggar hukum?

Mengenai hal tersebut bisa Anda baca Pasal 2 Ayat (1) Undang-Undang Hak

Cipta yang menyatakan, hak cipta merupakan hak eksklusif bagi Pencipta atau

Pemegang Hak Cipta untuk mengumumkan atau memperbanyak Ciptaannya.

Apakah film termasuk hal yang dilindungi oleh UUHC? Berdasarkan Pasal 12

ayat (1) huruf k UUHC, salah satu ciptaan yang dilindungi adalah

sinematografi, termasuk film dokumenter, film iklan, reportase, atau film

cerita, dan film kartun yang dapat dibuat dalam media yang memungkinkan

pertunjukan di bioskop, layar lebar, televisi, atau media lainnya. Karena film

dilindungi oleh UUHC, maka perbanyakan film harus dilakukan seizin

pencipta atau pemegang hak cipta. Jika mengunduh film dilakukan tanpa izin,

maka termasuk pelanggaran hak cipta dan dapat dikenakan sanksi pidana.

Menyanyikan Lagu Orang Lain (Cover Version)

Kita bisa menemukan banyak orang yang membawakan lagu orang lain,

bahkan bisa penyanyi aslinya tersaingi oleh yang membawahkan lagunya

dengan cover version. Biasanya pelaku cover version mencantumkan nama

penyanyi aslinya. Dalam perlindungan hak cipta atas musik, dibedakan

antara komposisi musik/lagu (music composition) dan rekaman suara (sound

recordings). Hak cipta pada sebuah rekaman suara tidak dapat disamakan

dengan, atau tidak dapat menggantikan hak cipta pada komposisi musiknya

yang menjadi dasar rekaman suara tersebut. Dalam UU Hak Cipta,

perlindungan hak cipta atas komposisi musik disebut pada Pasal 12 ayat (1)

huruf d UU Hak Cipta, sementara perlindungan hak cipta atas rekaman suara

disebut pada Pasal 49 ayat (1) dan (2) UU Hak Cipta. Untuk lagu-lagu cover

yang diciptakan untuk tujuan komersial, pencantuman nama penyanyi asli saja

pada karya cover tentu tidak

Page 7: Etika Profesi.docxasdas

Cukup untuk menghindari tuntutan hukum pemegang hak cipta. Agar tidak

melanggar hak cipta orang lain, seseorang perlu memperoleh izin (lisensi) dari

pencipta/pemegang hak cipta sebagai berikut:

1. Lisensi atas Hak Mekanikal (mechanical rights)

2. Hak Mengumumkan (performing rights)

Mengunggah Lagu Ke Internet

Mungkin Anda berpikir dengan mengunggah lagu orang lain ke internet dapat

membantu mempromosikan lagu tersebut. Walaupun niat Anda baik dan tidak

mengambil keuntungan dari tindakan tersebut. Namun bisa saja Anda

terancam sebagai pelanggar hak cipta. Sebenarnya, hak cipta itu merupakah

hak yang eksklusif bagi penciptanya ataupun bagi yang menerima hak untuk

menyebar luaskan, mengumumkan, memperbanyak ciptaan atau yang

memberikan izin. Sedangkan pengumuman sendiri berdasarkan UU Hak

Cipta artinya adalah pembacaan, penyiaran, pameran, penjualan,

pengedaran, atau penyebaran suatu Ciptaan dengan menggunakan alat apa

pun, termasuk media internet, atau melakukan dengan cara apa pun sehingga

suatu Ciptaan dapat dibaca, didengar, atau dilihat orang lain. Jadi walau agan

melakukan pengumuman tidak untuk mencari profit, namun tindakan itu

merugikan kepentingan ekonomis yang wajar dari pemegang hak cipta, maka

agan dapat dianggap melanggar hak cipta. Ancaman sanksinya seperti diatur

dlm Pasal 72 UU Hak Cipta adalah penjara antara 1 bulan hingga 7 tahun

dan/atau denda paling antara Rp1 juta sampe Rp5 miliar.

Membuat Kaos Berlogo Band Terkenal

Pernahkah Anda melihat baju kaos dengan logo band Sebenarnya logo band

terkenal itu termasuk sebagai karya yang dilindungi oleh UU Hak Cipta.

Berdasarkan UU Hak Cipta, logo band terkenal termasuk sebagai karya yang

memiliki nilai seni, gambar dan potret, merupakan karya-karya yang

dilindungi Pasal 12 UU Hak Cipta. Perlindungan ini diberikan secara otomatis

tanpa mensyaratkan pemiliknya mendaftarkan di Ditjen HKI. Karenanya,

untuk memakai logo, gambar atau potret band musik secara legal, agan-

Page 8: Etika Profesi.docxasdas

aganwati wajib dapetin lisensi dari pemiliknya walaupun logo, gambar atau

potret yang ingin dipakai tidak terdaftar di Ditjen HKI.

Page 9: Etika Profesi.docxasdas

BAB 10

Lisensi perangkat lunak dan kaitannya dengan hak cipta

Lisensi erat kaitannya dengan hak cipta. Lisensi adalah pemberi izin tentang

pemakaian sesuatu (perangkat lunak/software) yang diberikan oleh pemilik atau

pemegang hak cipta atas sesuatu tersebut. Latar belakang pemberian lisensi,

tentunya tergantung dari masing-masing pihak pemegang hakcipta. Ada pihak

yang memberikan lisensi tanpa pamrih, namun ada juga yang mengharuskan

penerima lisensi untuk melaksanakan kewajiban tertentu, misalnya membayar

sejumlah uang atau membeli.

Lisensi tidak harus dituangkan dalam bentuk tertulis dan bersifat formal karena

pada dasrnya hanya sebagai pemberian izin. Tetapi akan lebih baik kalau lisensi

tersebut diformalkan sehingga diketahui oleh pihak-pihak lain, baik yang

menggunakan maupun tidak.

Jika kita kembali mengutip Undang-Undang Hak Cipta Republik Indonesia Pasal

2 Ayat 2 menyatakan sebagai berikut :

"Pencipta dan/atau Pemegang Hak Cipta atas karya sinematografi dan Program

Komputer memiliki hak untuk memberikan izin atau melarang orang lain yang

tanpa persetujuannya menyewakan Ciptaan tersebut unt uk kepentingan yang

bersifat komersial".

Dari pasal tersebut memang terlihat bahwa sebenarnya pemegang hak cipta

memiliki kebebasan untuk mengizinkan atau melarang penggunaan sebuah

ciptaan tanpa sepengetahuannya. Meskipun demikian, pada program komputer

komersil yang dikembangkan oleh vendor atau perusahaan  besar, sering kali

lisensi sudah ditetapkan secara sepihak. hal itu bisa dipahami karena program

komersil memang dibuat dan dikembangkan untuk dijual dan dikomersilkan.

Menurut Microsoft dalam “The Hallowen Document”, terdapat beberapa jenis

lisensi yang dapat digunakan untuk program komputer. Beberapa jenis lisensi

tersebut antara lain :

Page 10: Etika Profesi.docxasdas

Lisensi Commercial

adalah jenis lisensi yang biasa ditemui pada perangkat lunak seperti

Microsoft dengan Windows dan Officenya, Lotus, Oracle dan lain

sebagainya. Software yang diciptakan dengan lisensi ini memang dibuat

untuk kepentingan komersial sehingga user yang ingin menggunakannya

harus membeli atau mendapatkan izin penggunaan dari pemegang hak cipta.

Lisensi Trial Software

adalah jenis lisensi yang biasa ditemui pada software untuk keperluan demo

dari sebuah software sebelum diluncurkan ke masyarakat atau biasanya sudah

diluncurkan tetapi memiliki batas masa aktif. Lisensi ini mengizinkan

pengguna untuk menggunakan, menyalin atau menggandakan software

tersebut secara bebas. Namun karena bersifat demo, seringkali software

dengan lisensi ini tidak memiliki fungsi dan fasilitas selengkap versi

komersialnya. Dan biasanya dibatasi oleh masa aktif tertentu.

Lisensi Non Commercial Use

biasanya diperuntukkan untuk kalangan pendidikan atau yayasan tertentu

dibidang sosial. Sifatnya yang tidak komersial, biasanya gratis tetapi dengan

batasan penggunaan tertentu.

Lisensi Shareware

mengizinkan pemakainya untuk menggunakan, menyalin atau menggandakan

tanpa harus meminta izin pemegang hak cipta. Berbeda dengan Trial

Software, lisensi ini tidak dibatasi oleh batas waktu masa aktif dan memiliki

fitur yang lengkap. Lisensi jenis ini biasanya ditemui pada software

perusahaan kecil.

Lisensi Freeware

biasanya ditemui pada software yang bersifat mendukung, memberikan

fasilitas tambahan atau memang free/gratis. Contoh yang bersifat mendukung

antara lain adalah plug-in tambahan yang biasanya menempel pada software

induk seperti Eye Candy yang menempel pada Adobe Photoshop.

Lisensi Royalty-Free Binaries

Page 11: Etika Profesi.docxasdas

serupa dengan lisensi freeware, hanya saja produk yang ditawarkan adalah

library yang berfungsi melengkapi software yang sudah ada dan bukan

merupakan suatu software yang berdiri sendiri.

Lisensi Open Source

membebaskan usernya untuk menjalankan, menggandakan,

menyebarluaskan, mempelajari, mengubah, dan meningkatkan kinerja

software. Berbagai jenis lisensi open source berkembang sesuai dengan

kebutuhan, misalnya GNU/GPL, The FreeBSD, The MPL. Jenis-jenis

software yang memakai lisensi ini misalnya Linux, sendmail, apache dan

FreeBSD.

Perbedaan dan Persamaan lisensi Freeware dan Shareware

Perbedaan :

Freeware

Istilah ``freeware'' tidak terdefinisi dengan jelas, tapi biasanya digunakan untuk

paket-paket yang mengizinkan redistribusi tetapi bukan pemodifikasian (dan kode

programnya tidak tersedia). Paket-paket ini bukan perangkat lunak bebas, jadi

jangan menggunakan istilah ``freeware'' untuk merujuk ke perangkat lunak bebas.

Shareware

Shareware ialah perangkat lunak yang mengizinkan orang orang untuk

meredistribusikan salinannya, tetapi mereka yang terus menggunakannya diminta

untuk membayar biaya lisensi. Shareware bukan perangkat lunak bebas atau pun

semi-bebas. Ada dua alasan untuk hal ini, yakni: Sebagian besar shareware, kode

programnya tidak tersedia; jadi anda tidak dapat memodifikasi program tersebut

sama sekali. Shareware tidak mengizinkan seseorang untuk membuat salinan dan

memasangnya tanpa membayar biaya lisensi, tidak juga untuk orang-orang yang

terlibat dalam kegiatan nirlaba. Dalam prakteknya, orang-orang sering tidak

mempedulikan perjanjian distribusi dan tetap melakukan hal tersebut, tapi

sebenarnya perjanjian tidak mengizinkannya.

Persamaan :

Page 12: Etika Profesi.docxasdas

Kedua lisensi baik freeware ataupun shareware bersifat gratis, atau untuk

mendapatkannya user atau pengguna tidak perlu mengeluarkan dana sedikitpun.

Perbedaan antara Copyright dengan Copyleft

Copyright atau Hak cipta (lambang internasional: ©) adalah hak eksklusif

Pencipta atau Pemegang Hak Cipta untuk mengatur penggunaan hasil penuangan

gagasan atau informasi tertentu. Pada dasarnya, hak cipta merupakan “hak untuk

menyalin suatu ciptaan”. Hak cipta dapat juga memungkinkan pemegang hak

tersebut untuk membatasi penggandaan tidak sah atas suatu ciptaan. Pada

umumnya pula, hak cipta memiliki masa berlaku tertentu yang terbatas.

Hak cipta berlaku pada berbagai jenis karya seni atau karya cipta atau “ciptaan”.

Ciptaan tersebut dapat mencakup puisi,drama, serta karya tulis lainnya, film,

karya-karya koreografis (tari, balet, dan sebagainya), komposisi musik, rekaman

suara, lukisan, gambar, patung, foto, perangkat lunak komputer, siaran radio dan

televisi, dan (dalam yurisdiksi tertentu) desain industri.

Hak cipta merupakan salah satu jenis hak kekayaan intelektual, namun hak cipta

berbeda secara mencolok dari hak kekayaan intelektual lainnya (seperti paten,

yang memberikan hak monopoli atas penggunaan invensi), karena hak cipta bukan

merupakan hak monopoli untuk melakukan sesuatu, melainkan hak untuk

mencegah orang lain yang melakukannya.

Hukum yang mengatur hak cipta biasanya hanya mencakup ciptaan yang berupa

perwujudan suatu gagasan tertentu dan tidak mencakup gagasan umum, konsep,

fakta, gaya, atau teknik yang mungkin terwujud atau terwakili di dalam ciptaan

tersebut. Sebagai contoh, hak cipta yang berkaitan dengan tokoh kartun Miki

Tikus melarang pihak yang tidak berhak menyebarkan salinan kartun tersebut atau

menciptakan karya yang meniru tokoh tikus tertentu ciptaan Walt Disney tersebut,

namun tidak melarang penciptaan atau karya seni lain mengenai tokoh tikus

secara umum.

Copyleft adalah permainan kata dari copyright (hak cipta) dan seperti halnya

makna berlawanan yang dikandung masing-masing (right vs left), begitu pula arti

dari kedua istilah tersebut berlawanan. Copyleft merupakan praktik penggunaan

Page 13: Etika Profesi.docxasdas

undang-undang hak cipta untuk meniadakan larangan dalam pendistribusian

salinan dan versi yang telah dimodifikasi dari suatu karya kepada orang lain dan

mengharuskan kebebasan yang sama diterapkan dalam versi-versi selanjutnya

kemudian. Copyleft diterapkan pada hasil karya seperti perangkat lunak,

dokumen, musik, dan seni. Jika hak cipta dianggap sebagai suatu cara untuk

membatasi hak untuk membuat dan mendistribusikan kembali salinan suatu karya,

maka lisensi copyleft digunakan untuk memastikan bahwa semua orang yang

menerima salinan atau versi turunan dari suatu karya dapat menggunakan,

memodifikasi, dan juga mendistribusikan ulang baik karya, maupun versi

turunannya. Dalam pengertian awam, copyleft adalah lawan dari hak cipta.

Pengarang dan pengembang yang menggunakan copyleft untuk karya mereka

dapat melibatkan orang lain untuk mengembangkan karyanya sebagai suatu

bagian dari proses yang berkelanjutan. Salah satu contoh lisensi copyleft adalah

GNU General Public License.

Hal-hal menguntungkan dan merugikan dari penggunaan OPEN SOURCE

Adapun keuntungan dari penggunaan Open Source antara lain :

Lisensi Gratis, sehingga tidak memerlukan biaya tambahan untuk pembelian

lisensi Software. dan kita tidak lagi terikat pada satu vendor Software dan

membeli lisensi.

Keberadaan Bug/Error dapat segera terdeteksi dan diperbaiki karena Software

tersebut dikembangkan oleh banyak orang ataupun pemakai, karena secara

tidak langsung telah dievaluasi oleh banyak pemakai (End-User).

Banyaknya tenaga (SDM) untuk mengerjakan & mengembakan proyek Open

Source, karena biasanya proyek Open Source menarik banyak developer.

Konsep dalam sebuah proyek Open Source adalah dikembangkan oleh banyak

pengembang dan organisasi di seluruh dunia. Melalui komunitas besar dengan

banyak konsep-konsep ini Software Open Source tumbuh menjadi standar

internasional yang terbuka dan memiliki daya inter-operabilitas yang baik.

Dan dalam proyek closed source atau tertutup, pengembangan dilakukan

tertutup oleh vendor, sedangkan pada proyek Open Source banyak orang yang

berpartisipasi mengembangkan fiturnya dan orang-orang ini bukanlah orang

Page 14: Etika Profesi.docxasdas

sembarangan melainkan mereka yang ahli dibidangnya. Hal ini

memungkinkan peningkatan kualitas fungsional Software Open Source.

Pengguna dapat langsung ikut serta dalam pengembangan Program, karena

pengguna memiliki source code.

Software dapat dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan dari pengguna tanpa

menyalahi EULA.

Cross Platform dan Kompatible, biasanya Software Open Source tersedia di

berbagai Sistem Operasi contohnya : XAMPP (Software WebServer &

Database Management) tersedia di Windows maupun Linux, NetBeans

(Software untuk membuat Software Java & Java Mobile) tersedia di Windows

maupun Linux, Eclipse (Software untuk membuat Software Android) tersedia

di Windows maupun Linux, Compiere (Software ERP) tersedia di Windows

maupun Linux, dan lain-lain.

Legal, dan tidak melanggar undang-undang hak cipta serta aman dari razia

penggunaan dan pembajakan Software illegal.

Software Ope nSource bebas dari Malware (Virus/Worm/Trojan) dibanding

Software Illegal hasil Crack, Patch ataupun dari Keygen.

Jika Software Open Sourceyang kita gunakan perusahaannya mengalami

kebangkrutan, maka tidak menimbulkan kerugian materiil bagi pemakainya,

lain halnya pada Software Komersiil, pasti pemakainya harus membeli

Software baru.

Terkadang keahlian kita akan terasah dengan memakai Software Open Source.

Dapat menghasilkan produk yang tidak kalah bagus dengan hasil dari

Software yang berlisensi. Jika dijual maka keuntungan dari penjualan produk

lebih besar.

Sebagian Software Open Source tidak menguras sumber daya pemakaian

komputer.

Disamping segudang kelebihan tersebut, juga terselip beberapa kekurangan dari

Open Source ini, antara lain :

Memunculkan celah awal ketika sumbe code masih mentah dan

pengembangan dasar masih dalam pembangunan.

Page 15: Etika Profesi.docxasdas

Masalah yang berhubungan dengan intelektual property. Pada saat ini,

beberapa negara menerima Software dan algoritma yang dipatentkan. Hal ini

sangat sulit untuk diketahui jika beberapa motede utama untuk

menyelesaikan masalah Software di patenkan sehingga beberapa komunitas

dapat dianggap bersalah dalam pelanggaran intelektual property.

Kurangnya Sumber Daya Manusia yang dapat menggunakan dan

memanfaatkan Open Source. Salah satu keuntungan utama dari gerakan

adalah adanya ketersediaan code. Namun ketersediaan ini menjadi sia-sia

apabila SDM yang ada tidak dapat menggunakannya, tidak dapat mengerti

code tersebut. SDM yang ada ternyata hanya mampu produk saja. Jika

demikian, maka tidak ada bedanya produk dan yang proprietary dan tertutup.

Tidak adanya perlindungan terhadap HAKI.

Perkembangan Software tergantug dari sekumpulam manusia itu sendiri.

Tidak ada garansi dari pengembangan, sumber code masih mentah dan

pengembangan dasar masih dalam pembangunan.

Kesulitan dalam mengetahui status project : Tidak banyak iklan bagi Open

Source Software, biasanya beberapa project secara tidak langsung ditangani

oleh perusahaan yang mampu berinvestasi dan melakukan merketing.

Tidak adanya proteksi terhadap Hak atas Kekayaan Intelektual (HaKI)

Kebanyakan orang masih menganggap bahwa code merupakan aset yang

harus dijaga kerahasiannya. Hal ini dikaitkan dengan besarnya usaha yang

sudah dikeluarkan untuk membuat produk tersebut. Karena sifatnya yang

terbuka, dapat di-abuse oleh orang-orang untuk mencuri ide dan karya orang

lain.

Page 16: Etika Profesi.docxasdas

BAB 11

Lima karakteristik cybercrime

Selama ini dalam kejahatan konvensional, kita menganl adanya 2 jenis kejahatan

sebagai berikut:

Kejahatan kerah biru (blue collar criem)

Kejahatan jenis ini merupakan jenis kejahatan atau tindak criminal yang

dilakukan secara konvensional, misalnya perampokan, pencurian, dan lain-

lain. Para pelaku kejahatan jenis ini biasanya digambarkan memiliki

steorotip tertentu misalnya, dari kelas sosial bawah, kurang terdidik, dan lain-

lain.

Kejahatan kerah putih (white collar crime)

Kejahatan jenis ini terbagi dalam 4 kelompok kejahatan yakni kejahatan

korporasi, kejahatan birokrat, malpraktek, dan kejahatan individu. Pelakunya

biasanya bekebalikan dari blue collar, mereka memiliki penghasilan tinggi,

berpendidikan, memegang jabatan-jabatan terhormat di masyaratat.

Cybercrime sendiri sebagai kejahatan yang muncul sebagai akibat adanya

komunitas dunia maya di internet, memiliki karakteristik tersendiri yang berbeda

dengan kedua model di atas.

Karakteristik unik dari kejahatan di dunia maya tersebut antara lain menyangkut

lima hal berikut:

Ruang lingkup kejahatan

Sesuai sifat global internet, ruang lingkup kejahatan ini jga bersifat global.

Cybercrime seringkali dilakukan secara transnasional, melintasi batas negara

sehingga sulit dipastikan yuridikasi hukum negara yang berlaku terhadap

pelaku. Karakteristik internet di mana orang dapat berlalu-lalang tanpa

identitas (anonymous) memungkinkan terjadinya berbagai aktivitas jahat yang

tak tersentuh hukum.

Sifat kejahatan

Bersifat non-violence, atau tidak menimbulkan kekacauan yang mudah

terlihat. Jika kejahatan konvensional sering kali menimbulkan kekacauan

makan kejahatan di internet bersifat sebaliknya.

Page 17: Etika Profesi.docxasdas

Pelaku kejahatan

Bersifat lebih universal, meski memiliki cirri khusus yaitu kejahatan dilakukan

oleh orang-orang yang menguasai penggunaan internet beserta aplikasinya.

Pelaku kejahatan tersebut tidak terbatas pada usia dan stereotip tertentu,

mereka yang sempat tertangkap remaja, bahkan beberapa di antaranya masih

anak-anak.

Modus kejahatan

Keunikan kejahatan ini adalah penggunaan teknologi informasi dalam modus

operandi, itulah sebabnya mengapa modus operandi dalam dunia cyber

tersebut sulit dimengerti oleh orang-orang yang tidak menguasai pengetahuan

tentang komputer, teknik pemrograman dan seluk beluk dunia cyber.

Jenis kerugian yang ditimbulkan

Dapat bersifat material maupun non-material. Seperti waktu, nilai, jasa, uang,

barang, harga diri, martabat bahkan kerahasiaan informasi.

Jenis-jenis Cybercrime

Berdasarkan jenis aktifitas yang dilakukannya, cybercrime dapat digolongkan

menjadi beberapa jenis sebagai berikut:

Unauthorized Access

Merupakan kejahatan yang terjadi ketika seseorang memasuki atau menyusup

ke dalam suatu sistem jaringan komputer secara tidak sah, tanpa izin, atau

tanpa sepengetahuan dari pemilik sistem jaringan komputer yang

dimasukinya. Probing dan port merupakan contoh kejahatan ini.

Illegal Contents

Merupakan kejahatan yang dilakukan dengan memasukkan data atau

informasi ke internet tentang suatu hal yang tidak benar, tidak etis, dan dapat

dianggap melanggar hukum atau menggangu ketertiban umum, contohnya

adalah penyebaran pornografi.

Penyebaran virus secara sengaja

Page 18: Etika Profesi.docxasdas

Penyebaran virus pada umumnya dilakukan dengan menggunakan email. 

Sering kali orang yang sistem emailnya terkena virus tidak menyadari hal ini.

Virus ini kemudian dikirimkan ke tempat lain melalui emailnya.

Data forgery

Kejahatan jenis ini dilakukan dengan tujuan memalsukan data pada dokumen-

dokumen penting yang ada di internet. Dokumen-dokumen ini biasanya

dimiliki oleh institusi atau lembaga yang memiliki situs berbasis web

database.

Cyber Espionage, Sabotage, and Extortion

Cyber Espionage merupakan kejahatan yang memanfaatkan jaringan internet

untuk melakukan kegiatan mata-mata terhadap pihak lain, dengan memasuki

sistem jaringan komputer pihak sasaran. Sabotage and Extortion merupakan

jenis kejahatan yang dilakukan dengan membuat gangguan, perusakan atau

penghancuran terhadap suatu data, program komputer atau sistem jaringan

komputer yang terhubung dengan internet.

Cyberstalking

Kejahatan jenis ini dilakukan untuk mengganggu atau melecehkan seseorang

dengan memanfaatkan komputer, misalnya menggunakan e-mail dan 

dilakukan berulang-ulang. Kejahatan tersebut menyerupai teror yang ditujukan

kepada seseorang dengan memanfaatkan media internet. Hal itu bisa terjadi

karena kemudahan dalam membuat email dengan alamat tertentu tanpa harus

menyertakan identitas diri yang sebenarnya.

Carding

Carding merupakan kejahatan yang dilakukan untuk mencuri nomor kartu

kredit milik orang lain dan digunakan dalam transaksi perdagangan di internet.

Hacking dan Cracker

Istilah hacker biasanya mengacu pada seseorang yang punya minat besar

untuk mempelajari sistem komputer secara detail dan bagaimana

meningkatkan kapabilitasnya. Adapun mereka yang sering melakukan aksi-

aksi perusakan di internet lazimnya disebut cracker. Boleh dibilang cracker

ini sebenarnya adalah hacker yang memanfaatkan kemampuannya untuk hal-

hal yang negatif. Aktivitas cracking di internet memiliki  lingkup yang sangat

Page 19: Etika Profesi.docxasdas

luas, mulai dari pembajakan account milik orang lain, pembajakan situs web,

probing, menyebarkan virus, hingga pelumpuhan target sasaran. Tindakan

yang terakhir disebut sebagai DOS (Denial Of Service). Dos attack merupakan

serangan yang bertujuan melumpuhkan target (hang, crash) sehingga tidak

dapat memberikan layanan.

Cybersquatting and Typosquatting

Cybersquatting merupakan kejahatan yang dilakukan dengan mendaftarkan

domain nama perusahaan orang lain dan kemudian berusaha menjualnya

kepada perusahaan tersebut dengan harga yang lebih mahal. Adapun

typosquatting adalah kejahatan dengan membuat domain plesetan yaitu

domain yang mirip dengan nama domain orang lain. Nama tersebut

merupakan nama domain saingan perusahaan.

Hijacking

Hijacking merupakan kejahatan melakukan pembajakan hasil karya orang lain.

Yang paling sering terjadi adalah Software Piracy (pembajakan perangkat

lunak).

Cyber Terorism

Suatu tindakan cybercrime termasuk cyber terorism jika mengancam

pemerintah atau warganegara, termasuk cracking ke situs pemerintah atau

militer. Beberapa contoh kasus cyber terorism sebagai berikut:

1. Ramzi Yousef, dalang penyerangan pertama ke gedung WTC, di ketahui

menyimpan detail serangan dalam file yang di enkripsi di laptopnya.

2. Osama Bin Laden diketahui menggunakan steganography untuk

komunikasi jaringannya.

3. Suatu website yang dinamai Club Hacker Muslim diketahui menuliskan

daftar tip untuk melakukan hacking ke Pentagon.

4. Seseorang hacker yang menyebut dirinya sebagai Doktor Nuker diketahui

telah kurang lebih lima tahun melakukan defacing atau mengubah isi

halaman web dengan propaganda ant i- American, anti – Israel dan pro –

Bin Laden.

5. Berdasarkan sasaran kejahatan, cybercrime dapat dikelompokkan menjadi

beberapa kategori seperti berikut ini :

Page 20: Etika Profesi.docxasdas

6. Cybercrime yang menyerang individu (Against Person)