BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Langkah-Langkah...

16
32 Agriasta Atria Surya,2018 ANALISIS MINYAK TRANSFORMATOR BERDASARKAN UJI KANDUNGAN GAS TERLARUT (DGA) DAN TEGANGAN TEMBUS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Langkah-Langkah Penelitian Langkah-langkah penelitian ini dibuat dalam diagram alir seperti gambar 3.1 yang menunjukan langkah-langkah penelitian yang jelas dan terperinci.

Transcript of BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Langkah-Langkah...

  • 32 Agriasta Atria Surya,2018

    ANALISIS MINYAK TRANSFORMATOR BERDASARKAN UJI KANDUNGAN GAS TERLARUT (DGA)

    DAN TEGANGAN TEMBUS

    Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    3.1 Langkah-Langkah Penelitian

    Langkah-langkah penelitian ini dibuat dalam diagram alir seperti gambar

    3.1 yang menunjukan langkah-langkah penelitian yang jelas dan terperinci.

  • 33

    Agriasta Atria Surya,2018

    ANALISIS MINYAK TRANSFORMATOR BERDASARKAN UJI KANDUNGAN GAS TERLARUT (DGA)

    DAN TEGANGAN TEMBUS

    Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    Mulai

    Penelitan awal

    1. Studi lapangan / observasi

    2. Identifikasi masalah

    3. Studi Pustaka dan diskusi

    Persiapan penelitian

    1. Pengambilan sampel minyak trafo

    2. Alat uji

    Pengujian Minyak Isolasi Transformator

    1. Uji kandungan gas terlarut (DGA)

    2. Uji tegangan tembus

    selesai

    Ya

    Tidak

    Data hasil

    pengujian

    Kesimpulan

    Apakah data

    lengkap ?

    · Analisis kandungan gas terlarut (DGA)

    · Analisis nilai tegangan tembus

    · Analisis hubungan DGA dan tegangan tembus dalam

    menentukan kualitas minyak trafo

    Gambar 3. 1 Diagram Alir Penelitian

    Agar penelitian ini berjalan sistematis dan mempunyai target, perlunya

    digunakan flow chart (diagram alir) agar dapat memudahkan peneliti dalam

  • 34

    Agriasta Atria Surya,2018

    ANALISIS MINYAK TRANSFORMATOR BERDASARKAN UJI KANDUNGAN GAS TERLARUT (DGA)

    DAN TEGANGAN TEMBUS

    Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    menentukan tahap-tahap yang akan dilaksanakan dan memberikan arahan untuk

    mempermudah pemahaman tujuan yang ingin dicfapai dalam proses penelitian.

    3.2 Lokasi Penelitian

    Lokasi penelitian yang dipilih oleh peneliti berada di Laboratorium bidang

    enginering PT. PLN (Persero) Transmisi Jawa Bagian Tengah APP Bandung Jl.

    M Toha Km. 4 Komp. PLN GI Cigereleng, Bandung yang dilaksanakan pada

    tanggal 25 juni 2018 sampai dengan 31 juli 2018.

    3.3 Metode Pengumpulan Data

    Dalam penelitian mengenai analisis kandungan gas terlarut (DGA) dan

    tegangan tembus ini ada beberapa kegiatan yang dilakukan penulis berkaitan

    dengan pengumpulan data, adapun kegiatan tersebut adalah :

    a. Observasi (Pengamatan Langsung)

    Pengambilan data dengan metode observasi (pengamatan langsung)

    dilakukan dengan mencari data-data teknis secara langsung ke lapangan. Data

    tersebut berupa data hasil pengujian kandungan gas terlarut dan hasil pengujian

    tegangan tembus pada sampel yang sama dari beberapa transformator milik PT.

    PLN (Persero).

    b. Wawancara

    Pengambilan data dengan metode wawancara dilakukan dengan cara

    konsultasi dengan karyawan PT. PLN (Persero) di bagian laboratorium minyak

    trafo yang berkompeten mengenai minyak transformator.

    c. Studi Literatur

    Pengambilan data dengan metode studi literatur dilakukan dengan cara

    mengkaji dan menelaah teori-teori yang mendukung dalam pemecahan masalah

    yang diteliti. Teori-teori ini dapat bersumber dari jurnal ilmiah, penelitian

    sebelumnya serta dari buku-buku yang mendukung dari penelitian ini.

  • 35

    Agriasta Atria Surya,2018

    ANALISIS MINYAK TRANSFORMATOR BERDASARKAN UJI KANDUNGAN GAS TERLARUT (DGA)

    DAN TEGANGAN TEMBUS

    Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    3.4 Metode Pengambilan Sampel Minyak Transformator

    Pengambilan sampel minyak untuk pengujian DGA dan karakteristik sangat

    menentukan kehandalan diagnosa yang akan didapatkan. Ada beberapa hal yang

    harus diperhatikan dalam pengambilan sampel minyak, yaitu :

    1. Alat yang dipergunakan untuk pengambilan sampel

    2. Cara pengambilan sampel dan durasi pengambilan sampel dan pengujian

    Alat pengambil sampel minyak untuk uji DGA antara lain :

    1. Syringe

    Suntikan dengan wadah berbahan kaca untuk pengambilan sampel minyak.

    Tujuan penggunaan syringe adalah agar minyak tidak terkontaminasi dengan

    udara luar, dan menghindari hilangnya gas-gas ringan yang mudah lepas seperti

    𝐻2. Dengan demikian kandungan gas-gas yang terdeteksi dapat mewakili kondisi

    kandungan gas didalam minyak yang sebenarnya.

    Gambar 3. 2Syringe

    2. Oil flushing unit

    Unit yang terdiri dari selang silikon, flange, seal dan stop-kran yang

    berfungsi sebagai sarana untuk membuang minyak trafo yang kotor sekaligus

    mengambil sampel minyak.

    Gambar 3. 3Oil Flushing Unit

  • 36

    Agriasta Atria Surya,2018

    ANALISIS MINYAK TRANSFORMATOR BERDASARKAN UJI KANDUNGAN GAS TERLARUT (DGA)

    DAN TEGANGAN TEMBUS

    Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    3. Vial

    Botol kimia yang digunakan sebagai tempat sampel minyak yang digunakan

    untuk pengujian karakteristik.

    Gambar 3. 4Vial

    Tahap Pengambilan Sampel Minyak Transformator :

    1. Siapkan ember untuk menampung minyak trafo

    2. Pasang oil flushing unit pada drain valve tangki utama trafo lalu atur

    stop-kran pada posisi menutup

    3. Persiapkan syringe dan vial untuk pengambilan sampel minyak

    4. Buka drain valve tangki utama trafo

    5. Lakukan proses pembersihan / flashing terlebih dahulu (keluarkan

    minyak dari tangki utama trafo dengan membuka stop-kran) dan tutup

    kembali stop-kran

    6. Pasang jarum pada syringe lalu buka katup pada syringe dan suntikan

    syringe pada selang silikon dan lakukan penyedotan minyak dari selang

    7. Pastikan tidak ada udara (gelembung udara) yang masuk ke dalam

    syringe

    8. Tutup kembali katup pada syringe

    9. Pindahkan minyak dari syringe ke vial dengan cara menyuntikan

    minyak ke dalam vial tanpa membuka tutupnya

    10. Beri label pada syringe dan vial minyak

    11. Simpan syringe dan vial, lindungi dari panas maupun sinar matahari

    langsung

    12. Tutup kembali drain valve tangki utama trafo

  • 37

    Agriasta Atria Surya,2018

    ANALISIS MINYAK TRANSFORMATOR BERDASARKAN UJI KANDUNGAN GAS TERLARUT (DGA)

    DAN TEGANGAN TEMBUS

    Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    13. Buka stop-kran untuk mengeluarkan sisa minyak pada oil flushing unit

    (tampung dalam ember)

    14. Lepaskan oil flushing unit dari drain valve tangki utama trafo

    15. Pastikan drain valve telah terpasang dengan benar.

    3.5 Metode Pengujian DGA dan Tegangan Tembus

    Mulai

    Persiapan alat dan bahan

    · Sampel minyak trafo yang akan di

    uji

    · Alat Uji

    selesai

    Ya

    Tidak

    Data hasil

    pengujian (ppm)

    Apakah hasil uji sudah

    meyakinkan ?

    Pengujian

    Kandungan Gas

    Terlarut (DGA)

    Pengujian Tegangan

    Tembus

    Data hasil

    pengujian (kV)

    Membuat laporan

    Pengambilan Sampel Minyak

    Transformator

    Pengolahan Data

    Gambar 3. 5 Diagram Alir Pengujian DGA dan Tegangan Tembus

  • 38

    Agriasta Atria Surya,2018

    ANALISIS MINYAK TRANSFORMATOR BERDASARKAN UJI KANDUNGAN GAS TERLARUT (DGA)

    DAN TEGANGAN TEMBUS

    Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    3.5.1 Pengujian Kandungan Gas Terlarut (DGA)

    Pengujian DGA menggunakan alat uji SpectroscopyPortable merk

    MYRKOS Morgan Schaffer. Myrkos adalah alat kromatografi gas mikro yang

    digunakan untuk mengukur konsentrasi dari tujuh gas gangguan yang larut dalam

    cairan insulatif dielektrik : hidrogen, metana, karbon monoksida, karbon dioksida,

    etilena, etana dan asetilena. Myrkos juga mengukur komponen udara : oksigen

    dan nitrogen.

    Gambar 3. 6 Alat uji DGA MYRKOS Morgan Schaffer

    Prosedur pengujian DGA adalah sebagai berikut :

    Start Up dan Kalibrasi

    1. Persiapkan semua alat yang dibutuhkan, dan persiapkan sampel minyak

    yang akan diuji.

    2. Pastikan gas (helium 99.99%) masih diatas 200 psi dan pastikan laptop

    terhubung pada alat uji DGA.

    3. Pastikan laptop terhubung pada alat uji DGA.

    4. Buka valve gas carrier helium

    5. Nyalakan alat DGA kemudian nyalakan laptop dan buka program ppm

    report.

    Persiapan Sampel

    1. Bersihkan bagian luar syringe yang berisi sampel minyak menggunakan

    tissue atau majun

    2. Buang 10 ml sampel minyak dari 100 ml sampel minyak.

    3. Pasang filter udara “shake test” pada syringe sampel untuk mengambil

    udara bebas

    4. Kocok syringe sampel selama 30 detik

  • 39

    Agriasta Atria Surya,2018

    ANALISIS MINYAK TRANSFORMATOR BERDASARKAN UJI KANDUNGAN GAS TERLARUT (DGA)

    DAN TEGANGAN TEMBUS

    Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    5. Jika dibutuhkan, ulangi kembali pengambilan udara bebas untuk

    mengimbangi udara yang kembali terlarut dalam minyak.

    Pengujian Sampel

    1. Pasang syringe sampel pada holder

    2. Sambungan alat DGA dengan sampel menggunakan selang oil trap

    3. Lakukan analisa DGA

    4. Bersihkan colomn terlebih dahulu dengan menekan tombol “purge”

    5. Setelah pembersihan colomn selesai tekan “inject” dengan posisi piston

    syringe ditekan.

    6. Setelah program memberi petunjuk untuk melepas tekanan piston

    syringe, ubah posisi syringe.

    7. Selesai.

    3.5.2 Pengujian Tegangan Tembus

    Pengujian dilakukan dengan menggunakan Megger OTS 80 AF/2. Peralatan

    ini menggunakan jala-jala 220 V, 50 Hz sedangkan outputnya 0-80 kV. Peralatan

    ini dilengkapi dengan sel uji berdimensi kotak dengan ukuran 10 x 8 x 8 cm yang

    dilengkapi dengan elektroda bola-bola dengan jarak 2.5 mm dimana sampel yang

    akan diuji dimasukan ke dalam sel uji tersebut. Alat ini bekerja setelah tombol

    start ditekan yang secara otomatis akan menaikan tegangan 2000 V/s dan akan

    berhenti secara otomatis (autohold) pada saat terjadi tembus pada sampel. Standar

    pengujian tegangan tembus adalah IEC 156.

    Gambar 3. 7 Alat Uji Tegangan Tembus Megger OTS 80 AF/2

    Prosedur pengujian tegangan tembus adalah sebagai berikut :

    1. Buka hook penutup ruang uji dan keluarkan kotak contoh minyak

  • 40

    Agriasta Atria Surya,2018

    ANALISIS MINYAK TRANSFORMATOR BERDASARKAN UJI KANDUNGAN GAS TERLARUT (DGA)

    DAN TEGANGAN TEMBUS

    Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    2. Ambil Stirrer dari dalam kotak contoh minyak menggunakan stik

    magnetik.

    3. Bersihkan bagian dalam kotak contoh minyak dengan membilas

    menggunakan minyak bersih sejenis.

    4. Bersihkan ruang minyak dari sisa tumpahan minyak dan pastikan tidak

    ada ceceran atau tumpahan minyak.

    5. Masukan sampel minyak ke dalam kotak contoh minyak tanpa

    menimbukan gelembung udara.

    6. Tempatkan kotak contoh yang berisi minyak ke tempatnya.

    7. Masukan strirrer ke dalam kotak contoh minyak dan tutup covernya.

    8. Tekan tombol merah untuk menyalakan alat uji.

    9. Display akan menunjukan menu utama bergambar elektroda 2,5 mm

    dan Alat uji akan melakukan self test selama 15 detik.

    10. Pilih MENU, arahkan kursor ke IEC 156 / 1995 05 lalu tekan tombol

    START maka strirrer akan berputar mengaduk minyak selama 5 menit.

    11. Setelah waktu 5 menit tercapai maka alat uji akan bekerja otomatis.

    12. Tegangan akan naik mulai dari 0 sampai tegangan breakdown nya

    tercapai, setelah mencapai breakdown maka lampu petir akan padam,

    pada display dimunculkan tegangan breakdown dan nomor pengujian.

    13. Selanjutnya alat uji akan melakukan RECOVERY selama 2 menit dan

    otomatis akan melakukan pengujian sampai 6 kali.

    14. Hasil uji akan di print dengan menunjukan hasil rata – rata 6 kali

    pengujian tersebut.

  • 41

    Agriasta Atria Surya,2018

    ANALISIS MINYAK TRANSFORMATOR BERDASARKAN UJI KANDUNGAN GAS TERLARUT (DGA)

    DAN TEGANGAN TEMBUS

    Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    3.6 Metode Analisis Kandungan Gas Terlarut (DGA)

    Mulai

    selesai

    Key Gas,

    Data hasil

    pengujian

    DGA (ppm)

    TDCG ( Total Dissolved

    Combustible Gas)

    (ppm)

    Kondisi 1 : Normal

    Kondisi 2, 3, 4 :

    Mengindikasikan

    kegagalan

    Lanjutkan pengawasan

    secara normal Roger’s Ratio Duval Triangle

    Analisis Indikasi

    kegagalan

    Gambar 3. 8 Diagram Alir Metode Analisis Kandungan Gas Terlarut (DGA)

    Setelah dilakukan pengujian, dilakukan interpretasi data berdasarkan standar

    IEEE std. C57 – 104.1991. Jumlah gas terlarut yang mudah terlarut atau TDCG

    (Total Dissolved Combustible Gas) akan menunjukan apakah transformator yang

    diujikan masih berada pada kondisi operasi normal, waspada atau kondisi kritis.

    Tabel 3. 1 Batas Konsentrasi Gas Terlarut IEEE std. C57-104.1991

    Status 𝐻2 𝐶𝐻4 𝐶2𝐻2 𝐶2𝐻4 𝐶2𝐻6 CO 𝐶𝑂2 TDCG

    Kondisi 1 100 120 35 50 65 350 2500 720

    Kondisi 2 101-

    700

    121-

    400

    36-50 51-100 66-100 351-

    570

    2500-

    4000

    721-

    1920

    Kondisi 3 701-

    1800

    401-

    1000

    51-80 101-

    200

    101-

    150

    571-

    1400

    4001-

    10000

    1921-

    4630

    Kondisi 4 >18 >1000 >80 >200 >150 >1400 >10000 >4630

  • 42

    Agriasta Atria Surya,2018

    ANALISIS MINYAK TRANSFORMATOR BERDASARKAN UJI KANDUNGAN GAS TERLARUT (DGA)

    DAN TEGANGAN TEMBUS

    Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    00

    Kondisi 1, TDCG pada level ini mengindikasikan bahwa operasi trafo

    memuaskan. Namun, tetap perlu dilakukan pemantauan terhadap kandungan gas

    terlarut yang terdapat pada minyak trafo.

    Kondisi 2, tingkat TDCG mulai tinggi. Ada kemungkinan timbul gejala-

    gejala kegagalan yang harus mulai diwaspadai. Perlu dilakukan pengambilan

    sampel minyak yang lebih rutin dan sering.

    Kondisi 3, TDCG pada tingkat ini menunjukan adanya dekomposisi dari

    isolasi kertas atau minyak transformator. sebuah atau berbagai kegagalan mungkin

    saja sudah terjadi. Pada kondisi ini transformator sudah harus diwaspadai dan

    perlu perawatan lebih lanjut.

    Kondisi 4, TDCG pada level ini menunjukan adanya

    dekomposi/pemburukan tingkat tinggi pada isolasi kertas atau minyak

    transformator sudah meluas.

    Standar ini tidak memberikan proses analisis yang lebih pasti akan indikasi

    kegagalan yang sebenarnya terjadi. Ketika konsentrasi gas terlarut sudah melewati

    kondisi 1 (TDCG > 720 ppm) maka perlu dilakukan proses analisis lebih lanjut

    untuk mengetahui indikasi kegagalan yang terjadi pada transformator.

    Ada beberapa metode untuk melakukan interpretasi data dan analisis lebih

    lanjut seperti yang tercantum pada IEEE standard. C57-104.1991 dan IEC 60599

    adalah metode key gas, roger’s ratio, duval’s triangle.

    3.6.1 Metode Key Gas

    Untuk menggunakan metode ini perlu dipilih persentase tertinggi dari ke

    lima gas tersebut, lalu diagnosis sesuai tabel analisis key gas. Gas dengan

    persentasi tertinggi ini disebut sebagai gas kunci (key gas).

    Tabel 3. 2 Jenis Kegagalan Menurut Analisa Key Gas

    Jenis Kegagalan Gas Kunci Kriteria Jumlah Gas

    (dalam persen)

    Arcing (Busur Api) Asetilen (𝐶2𝐻2) Kandungan nilai 𝐻2 dan 𝐻2: 60%

  • 43

    Agriasta Atria Surya,2018

    ANALISIS MINYAK TRANSFORMATOR BERDASARKAN UJI KANDUNGAN GAS TERLARUT (DGA)

    DAN TEGANGAN TEMBUS

    Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    𝐶2𝐻2, sedikit kandungan

    𝐶𝐻4 dan 𝐶2𝐻4. CO dan 𝐶𝑂2

    mungkin ada apabila

    melibatkan selulose

    𝐶2𝐻2 : 30%

    Corona (Korona) Hidrogen (𝐻2) Kandungan gas 𝐻2 yang

    besar, beberapa 𝐶𝐻4 dengan

    sejumlah kecil nilai 𝐶2𝐻6

    dan 𝐶2𝐻4. CO dan 𝐶𝑂2

    mungkin ada jika selulose

    terlibat.

    𝐻2: 60%

    𝐶𝐻4 : 30%

    Overheating of Oil

    (Pemanasan

    Minyak)

    Asetilen (𝐶2𝐻4) Kandungan gas 𝐶2𝐻4 yang

    besar, sedikit kandungan

    𝐶2𝐻6 beberapa kandungan

    gas 𝐶𝐻4 dan 𝐻2

    𝐶2𝐻4: 63%

    𝐶2𝐻6 : 20%

    Overheating of

    Cellulose

    (Pemanasan Isolasi

    Kertas)

    Karbon

    Monoksida

    (CO)

    Kandungan nilai gas CO dan

    𝐶𝑂2 yang sangat besar. Gas

    hidrokarbon mungkin

    muncul.

    CO : 92 %

    3.6.2 Metode Roger’s Ratio

    Metode ini membandingkan nilai-nilai satu gas dengan gas dengan gas yang

    lain. Gas-gas yang digunakan dalam analisis menggunakan roger’s ratio adalah

    sebagaiberikut:𝐶2𝐻2/𝐶2𝐻4, 𝐶𝐻4/𝐻2 dan 𝐶2𝐻4/𝐶2𝐻6. Setelah diperoleh nilai

    perbandingan dari gas-gas tersebut, selanjutnya dimasukan kedalam kode ratio

    yang diperlihatkan pada tabel 3.3.

    Tabel 3. 3 Kode Roger’s Ratio

    Rentang

    kode roger

    𝐶2𝐻2/𝐶2𝐻4 𝐶𝐻4/𝐻2 𝐶2𝐻4/𝐶2𝐻6

    < 0.1 0 1 0

    0,1 - 1 1 1 0

  • 44

    Agriasta Atria Surya,2018

    ANALISIS MINYAK TRANSFORMATOR BERDASARKAN UJI KANDUNGAN GAS TERLARUT (DGA)

    DAN TEGANGAN TEMBUS

    Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    1-3 1 2 1

    >3 2 2 2

    Setelah dikonversi kedalam kode-kode seperti pada Tabel diatas, maka

    untuk analisis gangguan yang terjadi pada minyak transformator dapat diketahui

    dari Tabel 3.4 seperti berikut :

    Tabel 3. 4 Tipe Gangguan Menurut Analisis Roger’s Ratio

    Kasu

    s

    Tipe Gangguan Kode roger’s ratio

    C2H2/C2H4 CH4/CH

    2

    C2H4/C2H6

    1 Tidak ada gangguan 0 0 0

    2 Low energy partial discharge 1 1 0

    3 High energy partial discharge 1-2 1 0

    4 Low energy discharge,

    sparking, arcing

    1-2 0 1-2

    5 High energy discharge,

    sparking, arcing

    1 0 2

    6 Thermal fault suhu dibawah

    150oC

    0 0 1

    7 Thermal fault suhu antara

    150oC-300

    oC

    0 2 0

    8 Thermal fault suhu antara

    300oC-700

    oC

    0 2 1

    9 Thermal fault suhu diatas

    700oC

    0 2 2

  • 45

    Agriasta Atria Surya,2018

    ANALISIS MINYAK TRANSFORMATOR BERDASARKAN UJI KANDUNGAN GAS TERLARUT (DGA)

    DAN TEGANGAN TEMBUS

    Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    3.6.3 Metode Duval Triangle

    Untuk menganalisis dengan metode ini yaitu menggunakan gas 𝐶𝐻4,𝐶2𝐻2,

    𝐶2𝐻4. Berikut ini adalah cara menganalisis suatu transformator yang bermasalah

    menggunakan metoded duval’s triangle adalah jumlahkan nilai-nilai dari ketiga

    gas tersebut (𝐶𝐻4,𝐶2𝐻2, 𝐶2𝐻4).

    %𝐶𝐻4 = 𝐶𝐻4

    𝐶𝐻4+𝐶2𝐻2+𝐶2𝐻4𝑥 100 = [𝐶𝐻4] dalam ppm (3.1)

    %𝐶2𝐻2 = 𝐶2𝐻2

    𝐶𝐻4+𝐶2𝐻2+𝐶2𝐻4𝑥 100 = [𝐶2𝐻2] dalam ppm (3.2)

    %𝐶2𝐻4 = 𝐶2𝐻4

    𝐶𝐻4+𝐶2𝐻2+𝐶2𝐻4𝑥 100 = [𝐶2𝐻4] dalam ppm (3.3)

    Selanjutnya bandingkan harga masing-masing nilai dari tiap gas-gas

    tersebut dan buat dalam bentuk persen (%). Gambarkan garis pada Duval Triangle

    untuk ketiga gas tersebut sesuai nilai prosentase tadi. Daerah pertemuan dari

    ketiga gas tersebut menunjukan kondisi yang terjadi pada transformator.

    Gambar 3. 9 Grafik Duval Triangle

    Setelelah titik pertemuan ditemukan, interpretasikan kepada tabel indikasi

    kegagalan berdasarkan duval triangle dibawah ini.

  • 46

    Agriasta Atria Surya,2018

    ANALISIS MINYAK TRANSFORMATOR BERDASARKAN UJI KANDUNGAN GAS TERLARUT (DGA)

    DAN TEGANGAN TEMBUS

    Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    Tabel 3. 5 Indikasi Kegagalan Berdasarkan Duval Triangle

    PD Partial Discharge

    D1 Discharge of low energy

    D2 Discharge of high energy

    DT Combination of thermal faults and discharge

    T1 Low-range thermal faults below 300oC

    T2 Medium-range thermal fault (300-700oC)

    T3 High-range thermal fault (above 700oC)

    3.7 Metode Analisis Tegangan Tembus

    Mulai

    selesai

    Data hasil

    pengujian

    tegangan

    tembus (kV)

    Analisis menggunakan standar

    IEC 60422-2005

    Kondisi Baik, Cukup

    BaikKondisi Buruk

    Lanjutkan pengambilan

    contoh secara normal

    Rekondisi / ganti

    minyak trafo

    Gambar 3. 10 Diagram Alir Metode Analisis Tegangan Tembus

  • 47

    Agriasta Atria Surya,2018

    ANALISIS MINYAK TRANSFORMATOR BERDASARKAN UJI KANDUNGAN GAS TERLARUT (DGA)

    DAN TEGANGAN TEMBUS

    Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    Pengertian tegangan tembus minyak berdasarkan standar IEC-60422.2005

    adalah ukuran kemampuan isolasi minyak untuk menahan tegangan listrik.

    Interpretasi data untuk pengujian ini mengacu pada standar IEC 60422-2005.

    Tabel 3. 6 Standar Tegangan Tembus IEC 60422-2005

    Parameter

    Uji

    Kategori Penilaian Kualitatif Rekomendasi Aksi Catatan

    Baik Cukup

    Baik

    Buruk

    Tegangan

    Tembus

    (KV)

    O, A, D > 60 50-60 < 50 Baik : Lanjutkan

    pengambilan contoh

    secara normal

    B, E > 40 40-50 < 40 Cukup Baik :

    Pengambilan contoh

    yang lebih sering. Periksa

    parameter uji lain seperti

    warna, kandungan

    partikel, DDF/ketahanan

    dan keasaman

    C > 40 30-40 < 30

    F Tap changer of neutral

    end tap changgers on

    O, A, B, C transformers

    < 25

    Single phase or

    connected O, A, B

    transformer < 40

    Buruk : Periksa sumber

    air, rekondisi minyak

    (lihat 12.2) atau,

    alternatif, apabila lebih

    ekonomis karena

    parameter tes lain

    mengindikasikan

    kerusakan yang berat,

    ganti minyak.

    G < 30