ARTIKEL · 2017. 5. 3. · Sistem sosial dan budaya . 4. ... pendapat ahli di atas, dapat...

23
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DAN PENDEKATAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) SISWA KELAS 4 SDN KUTOWINANGUN 12 SALATIGA SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2015/2016 ARTIKEL untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana oleh Fransiska Yuni 292012532 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2016

Transcript of ARTIKEL · 2017. 5. 3. · Sistem sosial dan budaya . 4. ... pendapat ahli di atas, dapat...

Page 1: ARTIKEL · 2017. 5. 3. · Sistem sosial dan budaya . 4. ... pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa langkah-langkah dalam penerapan model pembelajaran TGT sebagai berikut:

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL

PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DAN

PENDEKATAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) SISWA

KELAS 4 SDN KUTOWINANGUN 12 SALATIGA

SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2015/2016

ARTIKEL

untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

pada Universitas Kristen Satya Wacana

oleh

Fransiska Yuni

292012532

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2016

Page 2: ARTIKEL · 2017. 5. 3. · Sistem sosial dan budaya . 4. ... pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa langkah-langkah dalam penerapan model pembelajaran TGT sebagai berikut:
Page 3: ARTIKEL · 2017. 5. 3. · Sistem sosial dan budaya . 4. ... pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa langkah-langkah dalam penerapan model pembelajaran TGT sebagai berikut:
Page 4: ARTIKEL · 2017. 5. 3. · Sistem sosial dan budaya . 4. ... pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa langkah-langkah dalam penerapan model pembelajaran TGT sebagai berikut:
Page 5: ARTIKEL · 2017. 5. 3. · Sistem sosial dan budaya . 4. ... pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa langkah-langkah dalam penerapan model pembelajaran TGT sebagai berikut:
Page 6: ARTIKEL · 2017. 5. 3. · Sistem sosial dan budaya . 4. ... pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa langkah-langkah dalam penerapan model pembelajaran TGT sebagai berikut:

1

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL

PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DAN

PENDEKATAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) SISWA

KELAS 4 SDN KUTOWINANGUN 12 SALATIGA

SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Fransiska Yuni

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP

Universitas Kristen Satya Wacana

Email: [email protected]

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah hasil belajar IPS dapat diupayakan

melalui model pembelajaran TGT dan Pendekatan PBL siswa kelas 4 SDN Kutowinangun 12

Salatiga semester II tahun pelajaran 2015/2016.

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action

Research) yang menggunakan model spiral dari C. Kemmis dan Mc Taggart. Prosedur

penelitian terdiri dari dua siklus. Setiap siklus terdiri dari tiga tahap yaitu tahap perencanaan,

tahap pelaksanaan tindakan dan observasi, serta tahap refleksi. Subyek penelitian adalah siswa

kelas 4 SDN Kutowinangun 12 yang berjumlah 19 siswa. Teknik pengumpulan data berupa

teknik tes dan teknik nontes. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik deskriptif

komparatif dengan persentase yaitu teknik yang membandingkan hasil belajar IPS antara

siklus I dan siklus II berdasarkan ketuntasan hasil belajar dan skor minimum, skor maksimum

dan skor rata-rata.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa, peningkatan hasil belajar IPS dapat diupayakan

melalui model pembelajaran TGT dan pendekatan PBL siswa kelas 4 SDN Kutowinangun 12

Salatiga semester II tahun pelajaran 2015/2016 terbukti.Hal ini ditunjukkan pada

perbandingan hasil belajar IPS berdasarkan ketuntasan belajar melalui model pembelajaran

TGT dan pendekatan PBL antara siklus I dan siklus II adalah 10; 16. Skor minimum adalah

67; 87. Skor maksimum adalah 97;100. Skor rata-rata adalah 87; 94,21. Penelitian ini

dinyatakan berhasil, yang ditunjukkan oleh jumlah siswa yang tuntas 84% ≥ 80% dari seluruh

siswa yang ditetapkan dalam indikator kinerja.

Kata Kunci: Pembelajaran IPS, Model Pembelajaran Teams Games

Tournament (TGT) dan Pendekatan Problem Based Learning (PBL),

Hasil Belajar IPS.

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Menurut Undang-undang No.20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa

“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

Page 7: ARTIKEL · 2017. 5. 3. · Sistem sosial dan budaya . 4. ... pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa langkah-langkah dalam penerapan model pembelajaran TGT sebagai berikut:

2

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”. Salah satu

kompetensi profesional guru yaitu mensyaratkan guru untuk mendesain pembelajaran inovatif

dengan menggunakan berbagai pendekatan, model, strategi, dan teknik mengajar yang kreatif.

Namun, untuk menyiapkan pembelajaran dengan menggunakan model maupun pendekatan

yang kreatif, guru tentu memerlukan waktu yang cukup untuk mempersiapkan media, materi,

dan alat peraga lainnya untuk menunjang pembelajaran sesuai dengan model atau pendekatan

yang digunakan. Sedangkan, guru kelas di sekolah dasar umumnya mengajarkan semua mata

pelajaran, tentu guru akan mengalami kesulitan untuk membagi waktu mengajar, terutama

untuk mempersiapkan pembelajaran dengan model tertentu.

Pembelajaran yang terjadi di kelas 4 SDN Kutowinangun 12 Salatiga saat mempelajari

KD 2.2, guru menggunakan metode ceramah dengan kurangnya pemberian motivasi kepada

siswa untuk aktif bertanya, dan mengemukakan pendapat ketika kegiatan pembelajaran

berlangsung. Hal tersebut terjadi, dikarenakan guru belum mendesain pembelajaran yang

membuat siswa ikut terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Hal lain ditunjukkan dengan

hasil belajar siswa yang rendah. Hasil belajar siswa yang rendah dapat dilihat dari nilai

ulangan harian siswa pada mata pelajaran IPS tentang materi koperasi yang menunjukkan

nilai rata-rata kelas 30,13 dengan nilai tertinggi 35 dan nilai terendah 22,5, sehingga hasil

belajar IPS siswa 100% tidak tuntas.

Hal ini dapat dilihat dari hasil penilitian yang dilakukan oleh Astutik, Tri dan

Abdullah, M.Husni (2013) yang berjudul “Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe

Teams Games Tournament (TGT) untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa Sekolah Dasar

Negeri Klantingsari I Tarik-Sidoarjo kelas IV”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa data

hasil belajar siswa pada siklus I: 47,61%, siklus II: 76,19% dan siklus III: 90,47%. Pada siklus

III telah mengalami peningkatan rata rata nilai yang telah dicapai adalah 82,57 dan ketuntasan

klasikal 90,47%. Dengan demikian target peneliti telah terpenuhi yaitu 80% dan pembelajaran

dinyatakan tuntas sehingga penelitian dihentikan sampai siklus III.

Mengacu pada penelitian sebelumnya, maka dilakukan penelitian dengan

menggunakan pendekatan juga ditambah model dan variabel terikat yang sama. Adapun

indikator yang dinilai yaitu menerima 1 jenis permasalahan sosial didaerahnya, diskusi

pemecahan masalah, bermain game tanya jawab dimeja turnamen, terampil membuat laporan,

menerima penghargaan, dan terampil merefleksi.

Tujuan yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah

peningkatan hasil belajar IPS dapat diupayakan melalui model pembelajaran TGT dan

Page 8: ARTIKEL · 2017. 5. 3. · Sistem sosial dan budaya . 4. ... pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa langkah-langkah dalam penerapan model pembelajaran TGT sebagai berikut:

3

pendekatan PBL siswa kelas 4 SDN Kutowinangun 12 Salatiga semester II tahun pelajaran

2015/2016.

Manfaat penelitian ini diharapkan untuk mengembangkan pembelajaran IPS melalui

model pembelajaran TGT dan pendekatan PBL serta hasil belajar IPS. Bagi siswa, terlibat

dalam pembelajaran IPS melalui model pembelajaran TGT dan pendekatan PBL, serta

meningkatkan hasil belajar IPS. Bagi guru, meningkatkan keterampilan mendesain

pembelajaran IPS melalui model pembelajaran TGT dan pendekatan PBL, dan melakukan

pengukuran hasil belajar IPS untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas 4. Bagi

sekolah, mendorong dan memfasilitasi guru menggunakan model pembelajaran TGT dan

pendekatan PBL dalam meningkatkan kualitas pembelajaran IPS dan meningkatkan hasil

belajar IPS. Bagi pemerintah, menyediakan guru-guru khusus mata pelajaran di sekolah dasar,

sehingga guru kelas maupun guru yang bersangkutan dibidangnya memiliki waktu yang

cukup untuk mendesain dan mempersiapkan pembelajaran yang kreatif dengan menggunakan

model maupun pendekatan tertentu untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa.

KAJIAN PUSTAKA

Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Menurut Permendiknas No. 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi, Ilmu Pengetahuan

Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan mulai dari SD/MI/SDLB

sampai SMP/MTs/SMPLB. IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan

generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang SD/MI mata pelajaran IPS

memuat materi geografi, sejarah, sosiologi, dan ekonomi. Mata pelajaran IPS dirancang untuk

mengembangkan pengetahuan, pemahaman dan kemampuan analisis terhadap kondisi sosial

masyarakat dalam memasuki kehidupan masyarakat yang dinamis.

Mata Pelajaran IPS dalam Permendiknas No. 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi di

SD bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan untuk:

1. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan

lingkungannya.

2. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inquiri,

memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial.

3. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan.

4. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetensi dalam masyarakat

yang majemuk, ditingkat lokal, nasional, dan global.

Ruang lingkup mata pelajaran IPS yang termuat dalam Permendiknas No. 22 Tahun

2006 Tentang Standar Isi, meliputi aspek-aspek sebagai berikut:

1. Manusia, tempat, dan lingkungan

2. Waktu, keberlanjutan, dan perubahan

Page 9: ARTIKEL · 2017. 5. 3. · Sistem sosial dan budaya . 4. ... pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa langkah-langkah dalam penerapan model pembelajaran TGT sebagai berikut:

4

3. Sistem sosial dan budaya

4. Perilaku ekonomi dan kesejahteraan

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk mata pelajaran IPS kelas 4 semester

II sebagai berikut:

Tabel 1

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

Pembelajaran IPS Kelas 4 Semester II

Sumber: Permendiknas No.22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT

Menurut Slavin, Robert E (2005:163), menyatakan bahwa model pembelajaran

kooperatif tipe TGT menggunakan permainan akademik. Para ahli Frank Lyman dan Spencer

Kagan (Anita Lie, 2002:56), menyatakan bahwa “Model TGT (Teams Games Tournament)

mengandung kegiatan-kegiatan bersifat permainan”. Sedangkan menurut Nugroho, Dian

Rizki dan Rachman, A (2013:2), menyatakan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe

TGT adalah model pembelajaran kooperatif yang melibatkan siswa sebagai tutor sebaya,

mengandung unsur permainan yang bisa menggairahkan semangat belajar dan mengandung

reinforcement.

Berdasarkan beberapa pendapat ahli di atas mengenai pengertian TGT, dapat

disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe TGT merupakan model

pembelajaran kooperatif yang mengandung unsur permainan akademik yang mengandung

reinforcement dan melibatkan siswa sebagai turor sebaya.

Langkah-langkah Model Pembelajaran TGT

Langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe TGT seperti yang diakses pada

alamat berikut ini: (http://sakinahninaarz009.blogspot.co.id/2014/05/pengertian-jenis-dan-

langkah-langkah.html), menjelaskan langkah-langkah model pembelajaran TGT sebagai

berikut:

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

2.Mengenal sumber daya alam,

kegiatan ekonomi, dan kemajuan

teknologi dilingkungan

kabupaten/kota dan provinsi

2.1. Mengenal aktivitas ekonomi yang berkaitan

dengan sumber daya alam dan potensi lain

didaerahnya

2.2. Mengenal pentingnya koperasi dalam

meningkatkan kesejahteran masyarakat

2.3. Mengenal perkembangan teknologi produksi,

komunikasi, dan transportasi serta pengalaman

menggunakannya

2.4. Mengenal permasalahan sosial didaerahnya

Page 10: ARTIKEL · 2017. 5. 3. · Sistem sosial dan budaya . 4. ... pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa langkah-langkah dalam penerapan model pembelajaran TGT sebagai berikut:

5

1. Penyajian kelas

Pada awal pembelajaran guru menyampaikan materi dalam penyajian kelas,

menyampaikan tujuan pembelajaran, pokok materi dan penjelasan singkat tentang

LKS yang dibagikan kepada kelompok.

2. Belajar dalam kelompok

Guru membagi kelas menjadi kelompok-kelompok berdasarkan kriteria

kemampuan (prestasi) peserta didik. Kelompok biasanya terdiri dari 5 sampai 6

orang peserta didik.

3. Permainan

Game atau permainan terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang relevan dengan

materi, dan dirancang untuk menguji pengetahuan yang didapat peserta didik dari

penyajian kelas dan belajar kelompok.

4. Pertandingan atau Lomba (Tournament)

Tournament atau lomba adalah struktur belajar, dimana game atau permainan

terjadi.

5. Penghargaan kelompok

Setelah turnamen atau lomba berakhir, guru mengumumkan kelompok yang

menang dan masing-masing tim akan mendapat sertifikat atau hadiah apabila rata-

rata skor memenuhi kriteria yang telah ditentukan.

Hal serupa juga disampaikan oleh Slavin, Robert E (2005:166-170), yang

menyebutkan langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe TGT sebagai berikut:

1. Presentasi Kelas

Presentasi kelas merupakan penyampaian materi yang dilakukan guru kepada

siswa. Dalam tahap ini guru menyampaikan tujuan pembelajaran khusus dan

memotivasi rasa ingin tahu siswa tentang konsep yang dipelajari.

2. Tim

Tim terdiri dari 4 atau 5 orang siswa heterogen.Dalam kegiatan kelompok ini para

siswa bersama-sama mendiskusikan lembar kerja yang diberikan dan diharapkan

saling membantu sesama anggota kelompok untuk memahami bahan pelajaran dan

menyelesaikan permasalahan yang diberikan.

3. Game

Game terdiri atas pertanyaan-pertanyaan yang kontennya relevan yang dirancang

untuk menguji pengetahuan siswa yang diperolehnya dari presentasi dikelas dan

pelaksanaan kerja tim.

4. Turnamen

Turnamen adalah sebuah struktur dimana game berlangsung. Para siswa

memainkan game akademik dalam kemampuan yang homogen, dengan meja

turnamen tiga peserta.

5. Rekognisi Kelompok

Skor tim dihitung berdasarkan skor turnamen anggota tim, dan tim tersebut akan

direkognisi apabila mereka berhasil melampau kriteria yang telah ditetapkan

sebelumnya.

Berdasarkan langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe TGT dari beberapa

pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa langkah-langkah dalam penerapan model

pembelajaran TGT sebagai berikut:

1. Guru menyampaikan materi

2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

3. Guru menyampaikan pokok materi

Page 11: ARTIKEL · 2017. 5. 3. · Sistem sosial dan budaya . 4. ... pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa langkah-langkah dalam penerapan model pembelajaran TGT sebagai berikut:

6

4. Guru menjelaskan tentang LKS yang dibagikan kepada kelompok

5. Guru membagi kelompok-kelompok masing-masing 5 sampai 6 orang

6. Siswa berdiskusi dalam kelompok

7. Siswa bermain game pertanyaan yang diberikan dari penyajian kelas dan belajar

kelompok

8. Siswa bertanding dengan menggunakan meja turnamen

9. Siswa menentukan skor tim

10. Guru memberi penghargaan

Kelebihan model pembelajaran kooperatif tipe TGT menurut Taniredja (2011:72)

adalah sebagai berikut:

1. Dalam pembelajaran TGT, siswa memiliki kebebasan untuk berinteraksi dan

menggunakan pendapatnya.

2. Rasa percaya diri yang dimiliki siswa menjadi lebih tinggi

3. Perilaku mengganggu terhadap siswa lain menjadi lebih kecil

4. Motivasi belajar siswa bertambah

5. Pemahaman yang lebih mendalam terhadap materi pelajaran

6. Meningkatkan kebaikan budi, kepekaan, dan toleransi baik antar siswa maupun

antar siswa dengan guru

7. Siswa dapat mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam dirinya, selain itu

dengan adanya kerja sama akan membuat interaksi belajar dalam kelas menjadi

hidup dan tidak membosankan

Kelemahan model pembelajaran tipe TGT menurut Taniredja (2011:72) adalah

sebagai berikut: 1. Sering terjadi dalam kegiatan pembelajaran tidak semua siswa ikut serta

menyumbangkan pendapatnya

2. Kekurangan waktu untuk proses pembelajaran karena pembelajaran dengan

model TGT membutuhkan waktu yang lama, kemungkinan terjadinya kegaduhan kalau

guru tidak dapat mengelola kelas

Pendekatan Pembelajaran PBL

Menurut Sanjaya (2006: 212), PBL merupakan rangkaian aktivitas pembelajaran yang

menekankan kepada proses penyelesaian masalah yang dihadapi secara ilmiah. Pengertian

PBL yang lain yaitu “Problem-based learning (PBL) is a method of learning in which

learners first encounter a problem followed by a systematic,learner-centered inquiry and

reflection process” (Teacher & Educational Development, 2002:2). Artinya: problem-based

learning (PBL) adalah suatu metode pembelajaran dimana pembelajar bertemu dengan suatu

masalah yang tersusun sistematis; penemuan terpusat pada pembelajar dan proses refleksi

(Teacher & Educational Development, 2002:2). Menurut Slameto (2015:430), mengatakan

bahwa Problem Based Learning adalah pembelajaran yang melatih dan mengembangkan

kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang berorientasi pada masalah otentik dari

kehidupan aktual siswa, untuk merangsang kemampuan berpikir tingkat tinggi.

Page 12: ARTIKEL · 2017. 5. 3. · Sistem sosial dan budaya . 4. ... pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa langkah-langkah dalam penerapan model pembelajaran TGT sebagai berikut:

7

Berdasarkan beberapa pendapat ahli mengenai pengertian PBL di atas, dapat

disimpulkan bahwa PBL adalah pembelajaran yang melatih dan mengembangkan kemampuan

untuk proses penyelesaian suatu masalah otentik kehidupan aktual siswa secara ilmiah, yang

tersusun sistematis dan penemuan terpusat pada pembelajar, dan proses refleksi yang

merangsang kemampuan berpikir tingkat tinggi.

Langkah-langkah pendekatan pembelajaran PBL

Langkah-langkah pembelajaran PBL menurut Rusmono (2012:81) sebagai berikut:

1. Mengorganisasikan siswa kepada masalah

Pada tahap ini, guru menginformasikan tujuan-tujuan pembelajaran,

mendeskripsikan kebutuhan-kebutuhan logistik penting, dan memotivasi siswa

agar terlibat dalam kegiatan pemecahan masalah.

2. Mengorganisasikan siswa untuk belajar

Pada tahap ini, guru membantu siswa menentukan dan mengatur tugas-tugas

belajar yang berhubungan dengan masalah.

3. Membantu penyelidikan mandiri dan kelompok

Pada tahap ini, guru mendorong siswa mengumpulkan informasi yang sesuai,

melaksanakan eksperimen, mencari penjelasan dan solusi.

4. Mengembangkan dan mempresentasikan hasil karya

Pada tahap ini, guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan

hasil karya yang sesuai seperti laporan, rekaman video dan model, serta

membantu mereka berbagi karya mereka.

5. Menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

Pada tahap ini, guru membantu siswa melakukan refleksi atas penyidikan dan

proses-proses yang mereka gunakan.

Pendapat serupa juga disampaikan Arends (Mahardika, 2011), menyebutkan langkah-

langkah penerapan PBL adalah sebagai berikut:

1. Orientasi siswa terhadap masalah autentik

Pada tahap ini guru menjelaskan tujuan pembelajaran, memotivasi siswa agar

terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah, dan mengajukan masalah.

2. Mengorganisasi peserta didik

Pada tahap ini guru membagi peserta didik kedalam kelompok, membantu peserta

didik mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan

dengan masalah.

3. Membimbing penyelidikan individu dan kelompok

Pada tahap ini guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai,

melaksanakan eksperimen dan penyelidikan untuk mendapatkan penjelasan dan

pemecahan masalah.

4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya/diskusi

Pada tahap ini guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya

yang sesuai seperti laporan, model dan membantu mereka untuk berbagi tugas

dengan temannya.

5. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

Pada tahap ini guru membantu peserta didik untuk melakukan refleksi atau evaluasi

terhadap penyelidikan mereka dan proses yang mereka gunakan.

Hal serupa juga disampaikan Arends. Richard I (2008:57), menyebutkan langkah-

langkah penerapan pendekatan pembelajaran PBL sebagai berikut:

Page 13: ARTIKEL · 2017. 5. 3. · Sistem sosial dan budaya . 4. ... pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa langkah-langkah dalam penerapan model pembelajaran TGT sebagai berikut:

8

1. Memberikan orientasi tentang permasalahannya kepada siswa

Pada tahap ini guru membahas tujuan pembelajaran, mendeskripsikan berbagai

kebutuhan logistik penting, dan memotivasi siswa untuk terlibat dalam

kegiatan mengatasi masalah.

2. Mengorganisasikan siswa untuk meneliti

Guru membantu siswa untuk mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas-

tugas belajar yang terkait dengan permasalahannya.

3. Membantu investigasi mandiri dan kelompok

Guru mendorong siswa untuk mendapatkan informasi yang tepat,

melaksanakan eksperimen, dan mencari penjelasan dan solusi.

4. Mengembangkan dan mempresentasikan artefak dan exhibit

Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan artefak-artefak

yang tepat, seperti laporan, rekaman video, dan model-model, dan membantu

mereka untuk menyampaikannya kepada oranglain.

5. Menganalisis dan mengevaluasi proses mengatasi masalah

Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi terhadap investigasinya dan

proses-proses yang mereka gunakan.

Berdasarkan ketiga pendapat tentang langkah-langkah pendekatan PBL diatas, dapat

urutkan langkah-langkah pendekatan PBL berikut ini:

1. Siswa menyimak tujuan pembelajaran

2. Siswa menerima masalah

3. Siswa melaksanakan investigasi

4. Siswa menganalisis data

5. Siswa membuat laporan

6. Siswa melakukan refleksi atas penyelidikan

Kelebihan Problem Based Learning (PBL) menurut Endriani (2011), yaitu solving realistik

dengan kehidupan siswa, konsep sesuai dengan kebutuhan siswa, memupuk sifat inquiri siswa, retensi

konsep menjadi kuat, memupuk kemampuan problem solving. Sedangkan kekurangan Problem Based

Learning (PBL) adalah persiapan pembelajaran (alat, problem, konsep) yang kompleks, sulitnya

mencari problem yang relevan, sering terjadi mis konsepsi, dan memerlukan waktu yang cukup

panjang.

Langkah-langkah pada model TGT dan pada pendekatan PBL adalah sebagai berikut:

1. Siswa menyimak tujuan dan tugas pembelajaran

2. Siswa menyimak materi

3. Siswa menerima masalah

4. Siswa membentuk kelompok masing-masing 5-6 orang

5. Siswa mengumpulkan informasi

6. Siswa berdiskusi memecahkan masalah berdasarkan analisis data

Page 14: ARTIKEL · 2017. 5. 3. · Sistem sosial dan budaya . 4. ... pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa langkah-langkah dalam penerapan model pembelajaran TGT sebagai berikut:

9

7. Siswa bermain game berupa tanya jawab dengan menggunakan meja

turnamen

8. Siswa menentukan skor tim

9. Siswa membuat laporan

10. Siswa menerima penghargaan

11. Siswa melakukan refleksi pelaksanaan pembelajaran

Hasil Belajar

Menurut Widiyoko, Eko Putro (2009:1), mengemukakan bahwa hasil belajar terkait

dengan pengukuran, kemudian akan terjadi suatu penilaian dan menuju evaluasi baik

menggunakan tes maupun non-tes. Sedangkan, menurut Arikunto (2003:114-115), hasil

belajar merupakan segala upaya yang menyangkut aktivitas otak (proses berpikir) terutama

dalam ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Hal serupa juga dikemukakan Bloom (Suprijono,

2012:6), mengatakan bahwa: hasil belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Domain kognitif meliputi: knowledge (pengetahuan, ingatan), comprehension (pemahaman,

menjelaskan, meringkas, contoh), application (menerapkan), analysis (menguraikan, menentukan

hubungan), synthesis (mengorganisasikan, merencanakan, membentuk, bangunan baru), dan

evaluation (menilai). Domain afektif meliputi: receiving (sikap menerima), responding (memberikan

respon), valuing (nilai), organization (organisasi), characterization (karakterisasi). Sedangkan domain

psikomotor meliputi keterampilan produktif, teknik, fisik, sosial, manajerial dan intelektual.

Berdasarkan beberapa pendapat ahli mengenai definisi hasil belajar di atas, dapat

disimpulkan bahwa hasil belajar adalah segala upaya yang menyangkut aktivitas proses

berpikir yang mencakup ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik yang diukur dengan teknik

tes dan non-tes.

Kerangka Berpikir

Model pembelajaran TGT dan pendekatan PBL merupakan salah satu cara belajar

yang membuat siswa aktif dan melibatkan siswa berpikir tingkat tinggi dalam menyelidiki

masalah dan terampil untuk memecahkan masalah dalam materi pembelajaran. Dalam

pelaksanaan pembelajaran melalui model TGT dan pendekatan PBL dikelas, mula-mula siswa

menyimak tujuan dan tugas pembelajaran yang disampaikan oleh guru, kemudian siswa

menyimak materi dari KD 2.4, siswa menerima 1 masalah sosial dari materi yang dijelaskan

oleh guru, siswa membentuk kelompok masing-masing 5, pembentukan kelompok secara

heterogen baik dari gender,maupun tingkat kemampuan siswa; siswa mengumpulkan

informasi dari tugas yang diterima; siswa berdiskusi memecahkan masalah dengan

menganalisis data, kegiatan diskusi bersama teman; siswa bermain game dengan tanya jawab

Page 15: ARTIKEL · 2017. 5. 3. · Sistem sosial dan budaya . 4. ... pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa langkah-langkah dalam penerapan model pembelajaran TGT sebagai berikut:

10

dimeja turnamen, guru membagi siswa ke dalam 4 tim turnamen yang dibagi berdasarkan

tingkat kemampuan siswa; siswa menentukan skor tim, skor yang diperoleh tim ditentukan

berdasarkan jumlah kartu yang diperoleh atau yang terjawab ketika bermain game; siswa

membuat laporan dari hasil bermain game; langkah selanjutnya adalah siswa menerima

penghargaan dari guru berdasarkan skor yang diperoleh kelompok; dan siswa melakukan

refleksi pelaksanaan pembelajaran. Skema Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Model

Pembelajaran TGT dan Pendekatan PBL sebagai berikut.

Gambar 1

Skema Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Model

Pembelajaran TGT dan Pendekatan PBL

Skor

Hasil

belajar

Skor

Tes

Butir Skor

Kognitif

KD IPS: 2.4. Mengenal Permasalahan Sosial

didaerahnya

1. Menyimak tujuan dan tugas pembelajaran

2. Menyimak materi tentang permasalahan

sosial

3. Menerima satu jenis permasalahan sosial

didaerah

4. Membentuk kelompok @ 5 orang

5. Mengumpulkan data permasalahan sosial

6. Berdiskusi memecahkan masalah sosial

berdasarkan analisis data

7. Bermain game berupa tanya jawab dimeja

turnamen

8. Menentukan skor tim

11. Refleksi pelaksanaan pembelajaran

PENGUKURAN

10. Menerima penghargaan

9. Membuat laporan

TES

Menerima

Diskusi

Pemecahan

Masalah

Bermain dan

Turnamen

Menerima

penghargaan

Terampil

merefleksi

Rubrik

Afektif

Skor

Nontes

Rubrik Psikomotor

Model Pembelajaran TGT dan Pendekatan

PBL

Terampil

membuat laporan

Page 16: ARTIKEL · 2017. 5. 3. · Sistem sosial dan budaya . 4. ... pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa langkah-langkah dalam penerapan model pembelajaran TGT sebagai berikut:

11

Hipotesis Tindakan

Hipotesis tindakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah peningkatan hasil belajar

IPS dapat diupayakan melalui model pembelajaran TGT dan pendekatan PBL siswa kelas 4

SDN Kutowinangun 12 Salatiga semester II tahun pelajaran 2015/2016.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SDN Kutowinangun 12 Kecamatan Tingkir Kota

Salatiga pada semester II tahun pelajaran 2015/2016.

Subyek penelitian ini adalah siswa kelas 4 SDN Kutowinangun 12 Salatiga sebanyak

19 siswa terdiri dari 11 laki-laki, dan 8 perempuan. Variabel penelitian terdiri dari variabel

bebas yakni model pembelajaran TGT dan pendekatan PBL, sedangkan variabel terikat yakni

hasil belajar IPS.

Model pembelajaran TGT dan pendekatan PBL adalah pembelajaran IPS dengan KD

2.4 Mengenal Permasalahan Sosial didaerahnya melalui langkah-langkah yakni menerima

masalah, berdiskusi memecahkan masalah, bermain game dimeja turnamen, membuat

laporan, menerima penghargaan, refleksi pelaksanaan pembelajaran.

Hasil belajar adalah besarnya skor dari hasil pengukuran afektif, kognitif dan

psikomotor melalui teknik tes dan non-tes.

Jenis penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action

Research). PTK ini menggunakan model spiral dari C. Kemmis dan Mc. Taggart dengan

prosedur penelitian menggunakan 2 siklus, dalam setiap siklus terdiri dari 3 tahap, yaitu tahap

perencanaan, tahap pelaksanaan tindakan dan observasi, serta tahap refleksi. Prosedur

penelitian dengan PTK model spiral dari C.Kemmis dan Mc. Taggart dalam Arikunto

(2010:132) dapat digambarkan melalui sebagai berikut.

Gambar 2

PTK Model Spiral dari C. Kemmis dan Mc. Taggart

Page 17: ARTIKEL · 2017. 5. 3. · Sistem sosial dan budaya . 4. ... pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa langkah-langkah dalam penerapan model pembelajaran TGT sebagai berikut:

12

Adapun penjabaran 3 tahap dalam siklus pelaksanaan penelitian menurut model spiral

dari C. Kemmis dan Mc. Taggart sebagai berikut.

Siklus I

Siklus I terdiri dari 3 tahap, yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan dan observasi,

serta tahap refleksi. Adapun penjelasan ketiga tahap berikut ini.

Perencanaan

Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan adalah menemukan permasalahan

pembelajaran. Berdasarkan permasalahan pembelajaran yang ditemukan, dilakukan analisis

masalah dan dari analisis masalah disusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) beserta

perangkat pembelajaran IPS yang disajikan pada lampiran 1 dengan KD 2.4 Mengenal

Permasalahan Sosial didaerahnya. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dalam siklus I

disiapkan untuk dua kali pertemuan. Selain membuat RPP, juga menyiapkan media yang

akan digunakan dalam pembelajaran ini berupa gambar jenis masalah sosial dalam

powerpoint yang disajikan pada lampiran RPP dan Perangkat Pembelajaran Siklus I_2, kartu

masalah yang disajikan pada lampiran RPP dan Perangkat Pembelajaran Siklus I_3, serta

kartu pertanyaan dan kartu jawaban yang digunakan dalam game turnamen disajikan pada

lampiran RPP dan Perangkat Pembelajaran Siklus I_5, membuat sertifikat penghargaan untuk

siswa pada lampiran RPP dan Perangkat Pembelajaran siklus II_6, membuat perangkat

penilaian yang berupa kisi-kisi penilaian siklus I, membuat instrumen berupa butir soal siklus

I disajikan pada lampiran RPP dan Perangkat Pembelajaran Siklus I_7, membuat rubrik

pengamatan sebagai alat ukur untuk mengetahui hasil belajar siswa siklus I; membuat lembar

observasi aktivitas tindakan model pembelajaran TGT dan pendekatan PBL untuk guru kelas

4 siklus I yang disajikan pada lampiran 3, membuat lembar observasi aktivitas tindakan model

pembelajaran TGT dan pendekatan PBL untuk siswa kelas 4 siklus I yang disajikan pada

lampiran 5.

Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah menerapkan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) yang telah disusun dalam pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh

peneliti langsung. Selain itu, dalam tahap ini juga dilakukan kegiatan observasi sebagai sarana

pengumpulan data tindakan penelitian.

Refleksi

Tahap refleksi dilakukan setelah pelaksanaan tindakan dan observasi pada siklus 1. Refleksi

Page 18: ARTIKEL · 2017. 5. 3. · Sistem sosial dan budaya . 4. ... pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa langkah-langkah dalam penerapan model pembelajaran TGT sebagai berikut:

13

ini dilakukan untuk menganalisis hasil observasi serta pencapaian hasil belajar siswa,

mengevaluasi kelebihan dan kelemahan dari tindakan pembelajaran yang telah dilakukan.

Hasil refleksi ini berguna untuk menentukan perbaikan dalam penyusunan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) maupun alat evaluasi yang akan digunakan dalam Siklus II.

Siklus II

Perencanaan

Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan adalah menemukan permasalahan

pembelajaran. Berdasarkan permasalahan pembelajaran yang ditemukan, dilakukan analisis

masalah dan dari analisis masalah disusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) beserta

perangkat pembelajaran IPS yang disajikan pada lampiran 2 dengan KD 2.4 Mengenal

Permasalahan Sosial didaerahnya. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dalam siklus II

disiapkan untuk dua kali pertemuan. Selain membuat RPP, juga menyiapkan media yang

digunakan dalam pembelajaran seperti; gambar contoh perusakan hutan dan pencemaran

lingkungan pada lampiran RPP dan Perangkat Pembelajaran siklus II_2, video pencemaran

lingkungan yang terdiri dari video penebangan hutan, video polusi udara, air dan tanah yang

disajikan pada lampiran RPP dan Perangkat Pembelajaran siklus II_3, kartu soal dan kartu

jawaban dalam game disajikan pada lampiran RPP dan Perangkat Pembelajaran siklus II_4,

membuat sertifikat penghargaan untuk siswa pada lampiran RPP dan Perangkat Pembelajaran

siklus II_5, membuat perangkat penilaian yang berupa kisi-kisi penilaian siklus II, membuat

instrumen berupa butir soal sikus II disajikan pada lampiran RPP dan Perangkat Pembelajaran

siklus II_6, serta membuat rubrik pengamatan sebagai alat ukur untuk mengetahui hasil

belajar siswa siklus II, membuat lembar observasi aktivitas tindakan model pembelajaran

TGT dan pendekatan PBL untuk guru kelas 4 siklus II yang disajikan pada lampiran 4;

membuat lembar observasi aktivitas tindakan model pembelajaran TGT dan pendekatan PBL

untuk siswa kelas 4 siklus II yang disajikan pada lampiran 6.

Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

Tahap-tahap dalam kegiatan ini adalah mengimplementasikan RPP yang telah disusun dalam

pembelajaran dikelas. Kegiatan observasi dilakukan bersama dengan pelaksanaan tindakan

penelitian. Kegiatan ini dilakukan oleh guru kelas yang berkolaborasi dan dibantu rekan

sejawat disekolah sebagai observer dan waktunya bersamaan dengan pelaksanaan tindakan.

Refleksi

Refleksi dalam siklus II ini dilakukan sama seperti refleksi pada siklus II. Refleksi ini

dilakukan untuk mengevaluasi kelebihan dan kelemahan dari tindakan pembelajaran yang

Page 19: ARTIKEL · 2017. 5. 3. · Sistem sosial dan budaya . 4. ... pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa langkah-langkah dalam penerapan model pembelajaran TGT sebagai berikut:

14

telah ditentukan, hasil tindakan serta hambatan-hambatan yang dihadapinya. Hasil refleksi ini

berguna untuk menentukan tingkat keberhasilan dari tindakan yang telah dilakukan.

Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah apabila jumlah siswa yang

mencapai KKM ≥ 90 tuntas sebanyak ≥ 80 % dari seluruh siswa kelas 4 untuk mata pelajaran

IPS.

Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik deskriptif komparatif

yang membandingkan hasil belajar IPS berdasarkan ketuntasan, skor minimum, skor

maksimum, dan skor rata-rata siklus I dan siklus II.

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian observasi aktivitas tindakan menggunakan model pembelajaran TGT

dan pendekatan PBL yang dilakukan oleh guru untuk siklus I dan siklus II, nampak bahwa

adanya peningkatan aktivitas yang signifikan disetiap pertemuan siklus I maupun siklus II

yang dilakukan oleh guru kelas 4. Hal tersebut ditunjukkan dengan persentase aktivitas yang

dilakukan oleh guru pada siklus I pertemuan 1 mencapai 91,7% atau dapat dikatakan dari 12

indikator keseluruhan, 11 indikator sudah dilakukan dengan baik oleh guru kelas 4. Namun,

guru kurang maksimal membimbing siswa diskusi pemecahan masalah. Tetapi, pada

pertemuan ke 2 semua indikator / 12 indikator sudah dilakukan dengan baik dengan

persentase 100%. Hal serupa juga dilakukan oleh guru pada siklus II, dan menunjukkan

bahwa setiap indikator sudah dilakukan dengan baik pada pertemuan 1 maupun pertemuan 2.

Aktivitas tindakan menggunakan model pembelajaran TGT dan pendekatan PBL juga

dilakukan oleh siswa kelas 4. Hasil observasi siklus I menunjukkan bahwa siswa belum

maksimal melakukan diskusi pemecahan masalah dan belum lengkap menjelaskan definisi

masalah sosial. Dari 12 indikator aktivitas yang dinilai, terdapat 10 indikator yang dilakukan

oleh siswa saat kegiatan pembelajaran dengan persentase 83% pada pertemuan 1 meningkat

pada pertemuan 2 sebesar 100 %. Namun, pada siklus II, semua indikator tindakan sudah

dilakukan siswa dengan baik dengan persentase 100%. Maka, dapat dikatakan bahwa aktivitas

tindakan guru dan siswa dengan menggunakan model pembelajaran TGT dan pendekatan

PBL mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II.

Berikut disajikan perbandingan distribusi frekuensi hasil belajar IPS berdasarkan

ketuntasan siswa siklus I dan siklus II melalui tabel 2.

Page 20: ARTIKEL · 2017. 5. 3. · Sistem sosial dan budaya . 4. ... pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa langkah-langkah dalam penerapan model pembelajaran TGT sebagai berikut:

15

Tabel 2

Perbandingan Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPS Berdasarkan

Ketuntasan Siswa Kelas 4 SDN Kutowinangun 12 Salatiga

Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016

Siklus I dan Siklus II

Sumber: Data Primer

Berdasarkan tabel 2 di atas, menunjukkan bahwa adanya peningkatan hasil belajar IPS

siswa dari siklus I ke siklus II dengan ditunjukkan bahwa pada siklus I jumlah siswa yang

tuntas sebanyak 10 siswa (38,47%), sedangkan pada siklus II jumlah siswa tuntas sebanyak

16 (61,53%). Berikut ini disajikan secara rinci skor minimum, skor maksimum, dan skor rata-

rata siswa melalui tabel 3.

Tabel 3

Perbandingan Deskripsi Hasil Belajar IPS Berdasarkan Skor Minimum,

Maksimum dan Skor Rata-Rata Siswa Kelas 4 SDN Kutowinangun 12

Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016

Siklus I dan Siklus II

Sumber: Data Primer

Berdasarkan tabel 3 diatas, menunjukkan bahwa skor minimum pada siklus 1 sebesar

67 dan pada siklus 2 sebesar 87. Adapun perolehan skor maksimum pada siklus I 97 dan

siklus II sebesar 100. Sedangkan skor rata-rata pada siklus 1 sebesar 87 dan pada siklus 2

sebesar 94,21. Dapat dikatakan bahwa skor minimum, skor maksimum, dan skor rata-rata dari

siklus 1 ke siklus 2 mengalami peningkatan.

Peningkatan hasil belajar IPS berdasarkan ketuntasan siswa disajikan melalui gambar

3 Diagram batang peningkatan hasil belajar IPS siswa kelas 4 SDN Kutowinangun 12

Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016 Siklus I dan Siklus II berikut ini.

Siklus Ketuntasan

Frekuensi Persentase (%)

Siklus 1 10 38,47

Siklus 2 16 61,53

Jumlah 26 100

Deskripsi Siklus I Siklus II

Skor Minimum 67 87

Skor Maksimum 97 100

Skor Rata-rata 87 94,21

Page 21: ARTIKEL · 2017. 5. 3. · Sistem sosial dan budaya . 4. ... pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa langkah-langkah dalam penerapan model pembelajaran TGT sebagai berikut:

16

Sumber: Data Primer

Gambar 3

Diagram Batang Hasil Belajar IPS Berdasarkan Ketuntasan Siswa

Kelas 4 SDN Kutowinangun 12 Salatiga Semester II

Tahun Pelajaran 2015/2016 Siklus I dan Siklus II

Berdasarkan diagram batang hasil belajar IPS berdasarkan ketuntasan Siswa

kelas 4 SDN Kutowinangun 12 Salatiga pada gambar 3, menunjukkan bahwa adanya

peningkatan hasil belajar siswa pada siklus I ke siklus II, hal ini terlihat dari persentase

ketuntasan hasil belajar siklus I yang semula 10 siswa tuntas meningkat sebesar 31 %

disiklus II mencapai 16 siswa tuntas. Peningkatan presentase ketuntasan hasil belajar

IPS siswa, karena dalam kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran

TGT dan pendekatan PBL.

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa

peningkatan hasil belajar IPS dapat diupayakan melalui model pembelajaran TGT dan

pendekatan PBL siswa kelas 4 SDN Kutowinangun 12 Salatiga semester II tahun

pelajaran 2015/2016 terbukti. Hal ini ditunjukkan oleh perbandingan hasil belajar IPS

berdasarkan ketuntasan belajar melalui model pembelajaran TGT dan pendekatan PBL

antara siklus I dan siklus II adalah 10; 16. Perbandingan hasil belajar IPS berdasarkan

skor minimum antara siklus I dan siklus II adalah 67; 87. Perbandingan hasil belajar

IPS berdasarkan skor maksimum antara siklus I dan siklus II adalah 97;100.

Perbandingan hasil belajar IPS berdasarkan skor rata-rata antara siklus I dan siklus II

adalah 87; 94,21. Penelitian ini dinyatakan berhasil, yang ditunjukkan oleh jumlah

10

16

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

Siklus I Siklus II

Fre

kue

nsi

Page 22: ARTIKEL · 2017. 5. 3. · Sistem sosial dan budaya . 4. ... pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa langkah-langkah dalam penerapan model pembelajaran TGT sebagai berikut:

17

siswa yang tuntas sebesar 84% ≥ 80% dari seluruh siswa seperti yang ditetapkan

dalam indikator kinerja.

Saran

Berdasarkan hasil penelitiaan PTK di kelas 4 SDN Kutowinangun 12 Salatiga

semester II tahun pelajaran 2015/2016. Maka saran yang diberikan sebagai berikut:

Siswa hendaknya terlibat dalam kegiatan pembelajaran menggunakan model

pembelajaran TGT dan pendekatan PBL untuk meningkatkan hasil belajar IPS. Guru

hendaknya dapat mendesain pembelajaran IPS melalui model pembelajaran TGT dan

pendekatan PBL serta melakukan pengukuran hasil belajar. Sekolah sebaiknya

memotivasi dan memfasilitasi guru agar dapat memberikan pembelajaran kepada

siswa dengan menggunakan model pembelajaran TGT dan pendekatan PBL, sehingga

dapat meingkatkan hasil belajar IPS siswa. Pemerintah hendaknya menyediakan guru-

guru bidang studi di sekolah dasar, sehingga guru dapat memiliki waktu yang cukup

untuk mendesain dan mempersiapkan pembelajaran dengan menggunakan model dan

pendekatan tertentu untuk dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa.

DAFTAR PUSTAKA

Arends, Richard I. 2008. Learning To Teach. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Edisi

ketujuh.

Arikunto, Suharsimi. 2003. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

PT Rineka Cipta.

Astutik, Tri. 2013. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams

Games Tournament (TGT) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa

Sekolah Dasar. Skripsi. Dipublikasi. Surabaya: FKIP FIP Universitas Negeri

Surabaya.

Fitriananingsih, Mei Erayanti.2013.Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui

Pendekatan Berbasis Masalah Siswa Kelas V SD Negeri Ngepungrejo 02

Pati Semester 1 Tahun 2013/2014. Skripsi. Salatiga: Universitas Kristen

Satya Wacana.

Huda, Miftahul. 2014. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran: Isu-isu Metodis

dan Paradigmatis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Halaman: 197-199 Cetakan

keempat.

Page 23: ARTIKEL · 2017. 5. 3. · Sistem sosial dan budaya . 4. ... pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa langkah-langkah dalam penerapan model pembelajaran TGT sebagai berikut:

18

Indriana, Yunita. 2013. Upaya Peningkatan Hasil Belajar Dengan Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe Team-Game-Turnament (TGT) Dalam Pembelajaran PKn

Siswa Kelas 5 Sekolah Dasar Negeri 2 Tegowanu Kulon Kec. Tegowanu

Kab. Grobogan Tahun Pelajaran 2012/2013.Skripsi.

Nugroho, Dian Riski dan Rachman, A. 2013. Penerapan Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe (Teams Games Tournament) TGT terhadap Motivasi Siswa

Mengikuti Pembelajaran Bolavoli di kelas X SMAN 1 Panggul Kabupaten

Trenggalek. Skripsi. Dipublikasi. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.

Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan

Kompetensi Guru. Jakarta: Badan Nasional Pendidikan.

Undang-undang No. 20 Tahun 2003 Tentang SISDIKNAS pasal 1 ayat 1. Jakarta:

Badan Nasional Pendidikan,

Permendiknas No. 22 tahun 2006 Tentang Standar Isi. Jakarta: Badan Nasional

Pendidikan.

Slameto. 2015. Metodologi Penelitian & Inovasi Pendidikan. Salatiga: Satya Wacana

University Press.

Slavin, Robert E. 2005. Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Bandung:

Nusa Media.

Suryanto, Adi. Dan Tedjo Djatmiko.2009. Evaluasi Pembelajaran di SD. Jakarta:

Universitas Terbuka.

Taniredja, Tukiran, dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Alfabeta.

Trianto.2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Konsep, Landasan,

dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

Jakarta: Kencana Halaman 83-87

Wahyudi.2011. Peningkatan Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Melalui

Penerapan Problem- Based Learning Dalam Pembelajaran Matematika.

Salatiga: SCHOLARIA Jurnal Ilmiah Pendidikan Ke-SD-an (2011) Vol.1,

No.1, Mei.

Wardani, Naniek Sulistya dan Slameto. 2012. Evaluasi Proses dan Hasil Belajar.

Salatiga: Widya Sari Press.

(http://sakinahninaarz009.blogspot.co.id/2014/05/pengertian-jenis-dan-langkah-

langkah.html) langkah-langkah TGT diakses 27 februari 2016