Kel.4 Patricia Benner_from Novice to Expert

Post on 06-Aug-2015

496 views 24 download

Transcript of Kel.4 Patricia Benner_from Novice to Expert

TEORI TEORI PATRICIA BENNER:PATRICIA BENNER:FROM NOVICE TO EXPERTFROM NOVICE TO EXPERT

Kelompok 4:Harwina Widya A.

Liya Arista

Muhammad Taukhid

Neneng Kurniawati

Zahrah Maulida S.

TUJUAN PRESENTASI:

Who is Benner ?

Patricia Benner R.N, Ph.D., F.A.A.N., F.R.C.N.

1942: Lahir di Hampton, Virginia dan besar di California 1964: Menyelesaikan pendidikan Sarjada di Pasadena

College 1970: Mendapatkan gelar master keperawatan dengan

peminatan Medical-Surgical Nursing dari University of California, San Francisco (UCSF)

1982: mendapatkan gelar Ph.D, fokus studi terkait stres, koping dan kesehatan

1984: mengeluarkan buku From Novice to Expert: Excellence and Power in Clinical Nursing Practice

1989: Ditetapkan sebagai Professor di Department of Physiological Nursing UCSF

Teori Benner:

Benner mengakui bahwa teori nya dipengaruhi oleh beberapa orang antara lain Theorist keperawatan Virginia Henderson dan Profesor dari University of California-Berkeley Hubert Dreyfus (Seorang Filsuf) & Stuart Dreyfus (operational engineer)

5 tingkat keterampilan perawat menurut Benner:

5 tingkat keterampilan perawat menurut Benner:

1. Novice

Novice merupakan staf baru yang masih belum punya pengalaman, membutuhkan bimbingan dan instruksi yang jelas dalam melakukan tugasnya. Staf baru termasuk mahasiswa keperawatan atau orang yang telah berpengalaman dan bekerja lama pada satu unit, kemudian dipindahkan pada suatu unit baru yang berbeda, maka masih diperlukan bimbingan dan pengenalan terhadap aturan yang berlaku.

5 tingkat keterampilan perawat menurut Benner (lanjt…):

5 tingkat keterampilan perawat menurut Benner (lanjt…):

2. Advanced Beginner

Ketika seseorang mampu mengatasi masalah yang dapat diterima pada situasi nyata, mempunyai pengalaman yang cukup untuk memegang suatu situasi. Fungsi perawat pada situasi ini dipandu dengan aturan dan orientasi pada penyelesaian tugas. Mempunyai tanggung jawab yang lebih besar untuk melakukan manajemen asuhan pada pasien. Benner menempatkan sebagian besar perawat yang baru lulus pada tingkatan ini.

5 tingkat keterampilan perawat menurut Benner (lanjt…):

5 tingkat keterampilan perawat menurut Benner (lanjt…):

3. Competent

Tahap competent ditandai dengan kemampuan mempertimbangkan dan membuat perencanaan yang diperlukan untuk suatu situasi dan sudah dapat dipercaya untuk mandiri. Tahap competent ditandai dengan konsistensi dan kemampuan memprediksi serta manajemen waktu.

5 tingkat keterampilan perawat menurut Benner (lanjt…):

5 tingkat keterampilan perawat menurut Benner (lanjt…):

4. Proficient

Perawat pada tahap ini menunjukkan kemampuan baru untuk melihat perubahan yang relevan pada situasi, dan mengimplementasikan respon keterampilan dari situasi yang dikembangkan. Proficient akan menunjukan peningkatan percaya diri pada pengetahuan dan keterampilannya. Pada tingkatan ini perawat banyak terlibat dengan keluarga dan pasien.

5 tingkat keterampilan perawat menurut Benner (lanjt…):

5 tingkat keterampilan perawat menurut Benner (lanjt…):

5. Expert

Expert mempunyai pegangan intuitiv dari situasi yang terjadi sehingga mampu mengidentifikasi area dari masalah tanpa kehilangan pertimbangan waktu untuk membuat diagnosa alternatif dan penyelesaian. Expert “mengetahui pasien” yang berarti mengetahui tipe pola respon dan mengetahui pasien sebagai manusia. Ex. Clinical nursing and nursing spesialist, consultant.

Perawat Expert:Perawat Expert:

Aspek kunci pada perawat expert adalah:

• Menunjukkan pegangan klinis dan sumber praktis

• Mewujudkan proses know-how (menerapkan ilmu pengetahuan)

• Melihat gambaran yang luas

• Melihat yang tidak diharapkan

ASUMSI THEORISTASUMSI THEORISTKeperawatan

caring merupakan “suatu kondisi yang memungkinkan terbentuknya hubungan dan kepedulian” (Benner & Wrubel, 1989). “caring adalah hal utama karena caring membentuk kesempatan untuk memberikan pertolongan dan menerima pertolongan” (Benner & Wrubel, 1989). “Keperawatan di pandangan sebagai praktik caring yang dikendalikan oleh seni moral dan etik keperawatan serta tanggung jawab” (Benner & Wrubel, 1989).

ASUMSI THEORISTASUMSI THEORIST

Manusia• Benner & Wrubel (1989) menggunakan

Heidegger’s phenomenological dalam mendeskripsikan manusia sebagai “makhluk yang menginterpretasikan dirinya sendiri, yaitu, seseorang tidak datang ke dunia yang telah ditetentukan namun akan ditentukan dalam perjalanan dalam kehidupan”.

KesehatanKesehatan

Benner fokus pada pengalaman hidup menjadi sehat dan menjadi sakit. Sehat didefinisikan sebagai sesuatu yang dapat dikaji, sedangkan kesejahteraan adalah pengalaman manusia terhadap kesehatan atau secara keseluruhan. Kesehatan di deskripsikan tidak hanya ketiadaan penyakit dan kesakitan. Seseorang bisa mengalami penyakit tapi tidak merasakan sakit, karena sakit merupakan pengalaman seseorang terhadap kehilangan atau disfungsi, dimana penyakit adalah sesuatu yang dapat dikaji pada level fisik (Benner & Wrubel, 1989).

SituasiSituasi

Benner dan Wrubel (1989) lebih menggunakan istilah situasi dibandingkan dengan lingkungan, karena situasi menjelaskan lingkungan sosial dengan definisi sosial. Masa lalu, sekarang maupun masa depan setiap orang yang meliputi pemahaman pribadi, kebiasaan dan pandangan akan mempengaruhi situasi saat ini.

ANALISA TEORIANALISA TEORI

Simplicity

Teori ini adalah filosfi theori, maka sulit untuk diaplikasikan. sederhana karena menjelaskan 5 tingkat keterampilan perawat dan memberikan panduan perbandingan untuk mengidentfikasi masing-masing tingkatan berdasarkan deskripsi perawat maupun observasi terhadap tindakannya. Kompleksitas ditemui pada subkonsep untuk membedakan kompetensi masing-masing tingkatan.

ANALISA TEORIANALISA TEORI

Generality

Teori ini dalam praktik keperawatan memiliki potensi untuk diaplikasikan secara universal sebagai kerangka kerja, karena tidak dibatasi oleh usia, jenis penyakit, kesehatan atau lokasi praktik keperawatan, namun deskripsinya dibatasi oleh ketergantungan pada situasi klinis yang aktual yang dilakukan oleh perawat.

ANALISA TEORIANALISA TEORI

Empirical Precision

Teori ini telah diuji menggunakan metode kualitatif. Penelitian menunjukkan bahwa kerangka kerja dapat diaplikasikan dan bermanfaat untuk pengembangan pengetahuan dalam praktik keperawatan.

ANALISA TEORIANALISA TEORI

Derivable Consequences

Pendekatan klualitatis interpretif Benner untuk interpretasi makna dan tingkat praktik keperawatan menciptakan keraguan bagi peneliti objektif yang mencari ketelitian dan kontrol. Perdebatan terjadi pada konsep Benner terkait keahlian dan intuisi

ANALISA TEORI

Proses Keperawatan.

• Teori Benner tidak mengedepankan proses keperawatan melalui lima tahapan (pengkajian, diagnosis, intervensi, implementasi dan evaluasi. Proses asuhan keperawatan menurut Benner dianalisis dan dilakukan berdasarkan tujuh domain praktik keperawatan

Proses Keperawatan• Peran membantu (the helping role)• Fungsi pengajaran&pelatihan (the teaching-coaching function)• Fungsi diagnosis&pengawasan (the diagnostic and monitoring function)• Manajemen yang efektif terhadap perubahan situasi yang cepat (effective

management of rapidly changing situation)• Mengatur&memantau intervensi (administering and monitoring

therapeutic interventions)• Memantau&menjamin kualitas pelayanan praktik kesehatan (monitoring

and ensuring the quality of health care practices)• Kompetensi organisasi&peran kerja (organizational and work-role

competencies)