SOFIA1 , HJ ASMAUL HUSNA, SE, Ak, MM, CA2 , MYRNA …repository.umrah.ac.id/680/1/JURNAL...

19
1 Pengaruh Asset Tangibility, Size, Profitability, Growth Dan Earning Volatility Terhadap Leverage Pada Perusahaan Manufaktur Di BEI Periode 2013-2016 SOFIA 1 , HJ ASMAUL HUSNA, SE, Ak, MM, CA 2 , MYRNA SOFIA, SE, M.Si 3 Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Maritim Raja Ali Haji ABSTRAK Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Asset Tangibility, Size, Profitability, Growth, dan Earning Volatility berpengaruh terhadap Leverage pada perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2016. Jenis data adalah data Sekunder. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode Purposive Sampling. Pengumpulan data melalui dari situs www.idx.co.id. Hasil penelitian menunjukkan Asset Tangibility dan Profitability secara parsial berpengaruh terhadap Leverage, tetapi Size, Growth dan Earning Volatility secara parsial tidak berpengaruh terhadap Leverage. Sedangkan Asset Tangibility, Size, Profitability, Growth, dan Earning Volatility secara simultan berpengaruh terhadap Leverage Kata Kunci : Asset Tangibility, Size, Profitability, Growth, Earning Volatility dan Leverage. PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Leverage adalah penggunaan asset dan sumber dana oleh perusahaan yang memiliki biaya tetap dengan maksud agar meningkatkan keuntungan potensial pemegang saham. Penggunaan sumber-sumber pembiayaan perusahaan, baik yang merupakan sumber pembiayaan jangka pendek maupun sumber pembiayaan jangka panjang akan menimbulkan suatu efek yang biasa disebut dengan Leverage. Penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya yaitu penelitian Sa’diyah (2007) yang menggunakan variabel independen Asset Tangibility, Size, Profitability, Growth dan Earning Volatility dan variabel dependen Leverage dengan tahun penelitian 2002 sampai tahun 2005. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Asset Tangibility, Size, Profitability, Growth dan Earning Volatility Sedangkan variabel dependen yang di gunakan adalah Leverage. Namun penelitian ini berbeda dari penelitian sebelumnya terletak pada sampel perusahaan yang diambil dan tahun sampel yang di gunakan. Untuk pengambilan sampel yang digunakan dalam penalitian ini

Transcript of SOFIA1 , HJ ASMAUL HUSNA, SE, Ak, MM, CA2 , MYRNA …repository.umrah.ac.id/680/1/JURNAL...

Page 1: SOFIA1 , HJ ASMAUL HUSNA, SE, Ak, MM, CA2 , MYRNA …repository.umrah.ac.id/680/1/JURNAL SOFIA.pdfSOFIA1 , HJ ASMAUL HUSNA, SE, Ak, MM, CA2 , MYRNA SOFIA, SE, M.Si3 Program Studi Akuntansi,

1

Pengaruh Asset Tangibility, Size, Profitability, Growth Dan Earning

Volatility Terhadap Leverage Pada Perusahaan Manufaktur Di BEI

Periode 2013-2016

SOFIA1 , HJ ASMAUL HUSNA, SE, Ak, MM, CA

2 , MYRNA SOFIA, SE, M.Si

3

Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Maritim Raja Ali Haji

ABSTRAK

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Asset Tangibility, Size,

Profitability, Growth, dan Earning Volatility berpengaruh terhadap Leverage pada

perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

periode 2013-2016. Jenis data adalah data Sekunder. Metode pengambilan sampel

dalam penelitian ini menggunakan metode Purposive Sampling. Pengumpulan data

melalui dari situs www.idx.co.id. Hasil penelitian menunjukkan Asset Tangibility dan

Profitability secara parsial berpengaruh terhadap Leverage, tetapi Size, Growth dan

Earning Volatility secara parsial tidak berpengaruh terhadap Leverage. Sedangkan Asset

Tangibility, Size, Profitability, Growth, dan Earning Volatility secara simultan

berpengaruh terhadap Leverage

Kata Kunci : Asset Tangibility, Size, Profitability, Growth, Earning Volatility dan

Leverage.

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Leverage adalah penggunaan asset dan sumber dana oleh perusahaan yang

memiliki biaya tetap dengan maksud agar meningkatkan keuntungan potensial

pemegang saham. Penggunaan sumber-sumber pembiayaan perusahaan, baik yang

merupakan sumber pembiayaan jangka pendek maupun sumber pembiayaan jangka

panjang akan menimbulkan suatu efek yang biasa disebut dengan Leverage.

Penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya yaitu penelitian Sa’diyah

(2007) yang menggunakan variabel independen Asset Tangibility, Size, Profitability,

Growth dan Earning Volatility dan variabel dependen Leverage dengan tahun penelitian

2002 sampai tahun 2005. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini

adalah Asset Tangibility, Size, Profitability, Growth dan Earning Volatility Sedangkan

variabel dependen yang di gunakan adalah Leverage. Namun penelitian ini berbeda dari

penelitian sebelumnya terletak pada sampel perusahaan yang diambil dan tahun sampel

yang di gunakan. Untuk pengambilan sampel yang digunakan dalam penalitian ini

Page 2: SOFIA1 , HJ ASMAUL HUSNA, SE, Ak, MM, CA2 , MYRNA …repository.umrah.ac.id/680/1/JURNAL SOFIA.pdfSOFIA1 , HJ ASMAUL HUSNA, SE, Ak, MM, CA2 , MYRNA SOFIA, SE, M.Si3 Program Studi Akuntansi,

2

adalah perusahaan yang go public yang masuk dalam Bursa Efek Indonesia dan tahun

yang digunakan adalah tahun 2013 sampai dengan tahun 2016.

Berdasarkan latar belakang di atas peneliti tertarik untuk mengetahui lebih lanjut

tentang masalah tersebut, sehingga pada penelitian kali ini peneliti mengambil judul

penelitian “Pengaruh Asset Tangibility, Size, Profitability, Growth dan Earning

Volatility Terhadap Leverage pada Perusahaan Manufaktur Sektor Barang

konsumsi Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2016”.

Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dirumuskan diatas, maka dapat

dirumuskan masalah yaitu:

1. Apakah Asset Tangibility berpengaruh terhadap Leverage pada perusahaan

manufaktur sektor barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

periode 2013-2016?

2. Apakah Size berpengaruh terhadap Leverage pada perusahaan manufaktur

sektor barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode

2013-2016?

3. Apakah Profitability berpengaruh terhadap Leverage pada perusahaan

manufaktur sektor barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

periode 2013-2016?

4. Apakah Growth berpengaruh terhadap Leverage pada perusahaan

manufaktur sektor barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

periode 2013-2016?

5. Apakah Earning Volatility berpengaruh terhadap Leverage pada perusahaan

manufaktur sektor barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

periode 2013-2016?

6. Apakah Asset Tangibility, Size, Profitability, Growth, dan Earning Volatility

berpengaruh terhadap Leverage pada perusahaan manufaktur sektor barang

konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2016?

Tujuan Penelitian

Tujuan yang dilakukan penelitian ini berasarkan rumusan masalah adalah

sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengaruh Asset Tangibility terhadap Leverage pada

perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia periode 2013-2016.

2. Untuk mengetahui pengaruh Size terhadap Leverage pada perusahaan

manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia periode 2013-2016.

Page 3: SOFIA1 , HJ ASMAUL HUSNA, SE, Ak, MM, CA2 , MYRNA …repository.umrah.ac.id/680/1/JURNAL SOFIA.pdfSOFIA1 , HJ ASMAUL HUSNA, SE, Ak, MM, CA2 , MYRNA SOFIA, SE, M.Si3 Program Studi Akuntansi,

3

3. Untuk mengetahui pengaruh Profitability terhadap Leverage pada

perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia periode 2013-2016.

4. Untuk mengetahui pengaruh Growth terhadap Leverage pada perusahaan

manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia periode 2013-2016.

5. Untuk mengetahui pengaruh Earning Volatility terhadap Leverage pada

perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia periode 2013-2016.

6. Untuk mengetahui pengaruh Asset Tangibility, Size, Profitability, Growth

dan Earning Volatility terhadap Leverage pada perusahaan manufaktur

sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

periode 2013-2016.

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

Landasan Teori

Leverage

Dalam struktur modal, leverage merupakan hubungan antara debt dan equity.

Namun dalam beberapa penelitian, leverage didefinisikan sebagai pengukur besarnya

aktiva yang dibiayai dengan hutang (Sudarmadji dan Sularto didalam jayanti 2011).

Menurut Harahap (2013) leverage adalah rasio yang menggambarkan hubungan antara

utang perusahaan terhadap modal, rasio ini dapat melihat seberapa jauh perusahaan

dibiayai oleh utang atau pihak luar dengan kemampuan perusahaan yang digambarkan

oleh modal. Menurut Fidyati didalam Wenny dan Utiyati (2013), hutang mempunyai

beberapa keuntungan bagi perusahaan, yaitu: biaya bunga yang mengurangi beban

pajak, kreditor hanya mendapat bunga yang relatif tetap sehingga kelebihan keuntungan

merupakan klaim bagi pemilik perusahaan, dan kreditor tidak memiliki hak suara

sehingga pemilik dapat mengendalikan perusahaan dengan dana yang lebih kecil.

Sedangkan penggunaan hutang juga memiliki kelemahan, karena hutang yang semakin

tinggi meningkatkan resiko technical insolvency, yaitu apabila bisnis perusahaan tidak

bagus, pendapatan operasi menjadi rendah dan tidak cukup untuk menutup biaya bunga

sehingga kekayaan pemilik menjadi berkurang. Pada kondisi yang ekstrim, kerugian

tersebut dapat membahayakan perusahaan karena dapat terancam kebangkrutan.

Asset Tangibility

Menurut Elsas dan Florysiak di dalam Indrajaya, Herlina dan Setiadi (2011),

aktiva tetap dapat dijadikan jaminan /collateral dalam melakukan pinjaman utang, dan

karenanya dapat mereduksibiaya dari kesulitan keuangan (cost of financial distress) dan

ini akan semakin meningkatkan kapastitas tingkat utang yang dapat menguntungkan

perusahaan. Hipotesis ini sesuai dengan teori trade-off, dimana perusahaan perlu

menyeimbangkan antara manfaat dan biaya dari penggunaan utang.

Page 4: SOFIA1 , HJ ASMAUL HUSNA, SE, Ak, MM, CA2 , MYRNA …repository.umrah.ac.id/680/1/JURNAL SOFIA.pdfSOFIA1 , HJ ASMAUL HUSNA, SE, Ak, MM, CA2 , MYRNA SOFIA, SE, M.Si3 Program Studi Akuntansi,

4

Size

Ukuran perusahaan adalah suatu skala di mana dapat diklasifikasikan besar kecil

perusahaan menurut berbagai cara, antara lain: total aktiva, log size, nilai pasar saham,

dan lain-lain. Pada dasarnya ukuran perusahaan hanya terbagi dalam 3 kategori yaitu

perusahaan besar (large firm), perusahaan menengah (medium-size) dan perusahaan

kecil (small firm). Penentuan ukuran perusahaan ini didasarkan kepada total asset

perusahaan (Machfoedz dalam Sa’diyah didalam Jayanti 2011).

Profitability

Menurut Wenny dan Utiyati (2013), Profitability suatu perusahaan menunjukkan

efektifitas manajemen perusahaan dalam memanfaatkan sumber dananya yang

ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan maupun investasi perusahaan.

Dengan kata lain, profitability adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba

selama periode tertentu. Tingkat profitabilitas perusahaan merupakan hasil akhir dari

berbagai kebijakan dan keputusan yang dihasilkan oleh manajemen perusahaan.

Growth

Perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi akan mengimplikasikan

adanya permintaan yang lebih tinggi akan kebutuhan dana eksternal (Song, di dalam

Indrajaya, Herlina dan Setaidi 2011). Menurut Myers dan Majluf di dalam Indrajaya,

Herlina dan Setiadi (2011), perusahaan akan lebih memilih menggunakan utang untuk

menekan asimetri informasi yang dapat terjadi.

Earning Volatility

Volatility atau business risk merupakan proxi bagi kemungkinan terjadinya

kesulitan keuangan (financial distress). Volatility pada umumnya diperkirakan

mempunyai hubungan yang negatif dengan leverage (Huang dan Song didalam Wenny

dan Utiyati, 2013). Megginson didalam Wenny dan Utiyati, (2013) menyatakan bahwa keputusan mengenai besar hutang yang akan digunakan oleh perusahaan dipengaruhi

oleh persepsi terhadap besar biaya kebangkrutan (cost of bankruptcy) dan biaya

kesulitan keuangan yang akan timbul.

Pengembangan Hipotesis

Menurut Noor (2013), Hipotesis berasal dari dua kata hypo (belum tentu benar)

dan tesis (kesimpulan). Hipotesis sebagai hubungan yang diperkirakan secara logis di

antara dua atau lebih variable yang diungkap dalam bentuk pernyataan yang dapat diuji.

Hipotesis merupakan jawaban sementara atas pertanyaan penelitian. Hipotesis yang

terdapat didalm penelitian ini adalah sebagai berikut:

H1 : Asset Tangibility berpengaruh terhadap Leverage pada perusahaan manufaktur

sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-

2016.

H2 : Size berpengaruh terhadap Leverage pada perusahaan manufaktur sektor industri

barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2016.

H3 : Profitability berpengaruh terhadap Leverage pada perusahaan manufaktur sektor

industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2016.

Page 5: SOFIA1 , HJ ASMAUL HUSNA, SE, Ak, MM, CA2 , MYRNA …repository.umrah.ac.id/680/1/JURNAL SOFIA.pdfSOFIA1 , HJ ASMAUL HUSNA, SE, Ak, MM, CA2 , MYRNA SOFIA, SE, M.Si3 Program Studi Akuntansi,

5

H4 : Growth berpengaruh terhadap Leverage pada perusahaan manufaktur sektor

industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2016.

H5 : Earning Volatility berpengaruh terhadap Leverage pada perusahaan manufaktur

sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-

2016.

H6 : Asset Tangibility, Size, Profitability, Growth dan Earning Volatility berpengaruh

terhadap Leverage pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2016.

METODELOGI PENELITIAN

Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan mengambil data pada perusahaan manufaktur

sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-

2016. Sumber data dalam penelitian ini diperoleh melalui situs Bursa Efek Indonesia

yaitu www.idx.co.id.

Populasi Penelitian

Menurut Noor (2013), Dalam penelitian, populasi digunakan untuk

menyebutkan seluruh elemen/anggota dari suatu wilayah yang menjadi sasaran

penelitian atau merupakan keseluruhan dari objek penelitian. Populasi yang digunakan

dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2016 sebanyak 38 perusahaan.

Sampel Penelitian

Menurut Noor (2013), sampel sejumlah anggota yang dipilih dari populasi.

Subjek adalah suatua anggota dari sampel, sebagaimana elemen anggota dari populasi.

Sebelum ditentukan sampel, peneliti harus menetapkan populasi penelitian. Metode

yang digunakan alam penelitian ini adalah metode non probability Sampling yaitu

purposive sampling. Purposive Sampling adalah merupakan teknik penentuan sampel

dengan pertimbangan khusus sehingga layak dijadikan sampel.

Adapun kriteria sampel yang ditetapkan adalah sebagai berikut :

1. Perusahaan sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia selama periode 2013-2016.

2. Perusahaan tersebut mempublikasikan laporan keuangan secara berturut-turut di

Bursa Efek Indonesia selama periode 2013-2016 dan memiliki data-data lengkap

yang diperlukan untuk pengukuran variabel.

3. Periode laporan keuangan berakhir per 31 desember

4. Perusahaan yang memperoleh laba

Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang pada

umumnya berupa bukti, catatan atau laporan yang tersusun di dalam arsip yang telah

dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2016. Sumber data dalam

penelitian ini diperoleh melalui situs Bursa Efek Indonesia yaitu www.idx.co.id.

Page 6: SOFIA1 , HJ ASMAUL HUSNA, SE, Ak, MM, CA2 , MYRNA …repository.umrah.ac.id/680/1/JURNAL SOFIA.pdfSOFIA1 , HJ ASMAUL HUSNA, SE, Ak, MM, CA2 , MYRNA SOFIA, SE, M.Si3 Program Studi Akuntansi,

6

Operasionalisasi Variabel Penelitian

Variabel Dependen Leverage

Leverage merupakan pengukur besarnya aktiva yang dibiayai dengan hutang.

Hutang yang digunakan untuk membiayai aktiva berasal dari kreditor, bukan dari

pemegang saham ataupun investor. Variabel ini diukur dengan rumus:

LEV = Total Debt

Total Assets

(Pandey, 2001; Ezeoha, 2008; Supriyanto dan Falikhatun, 2008 dalam Jayanti, 2011)

Variabel Independen Asset Tangibility

Assets tangibility ini akan dihitung dengan menggunakan perbandingan antara

aktiva tetap dan total asset.

Tang= Fixed assets

Total asset

(Pandey, 2001; Ezeoha, 2008 dalam Jayanti, 2011)

Variabel Independen Size

Size adalah ukuran perusahaan, dalam penelitian ini dihitung dengan rumus sebagai

berikut:

SIZE = Assets

(Padron et al., 2005; Supriyanto dan Falikhatun, 2008 dalam Jayanti, 2011)

Variabel Independen Profitability

Profitability adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba, Dalam

penelitian ini, profitabilitas diukur dengan menggunakan rasio ROA. Oleh karena itu,

ROA dalam penelitian ini dihitung dengan rumus sebagai berikut:

ROA = Laba Bersih/Total Aktiva

(Pandey, 2001; Pandey, 2004; Deesomsak et al., 2004; Ezeoha, 2008 dalam Jayanti,

2011)

Variabel Independen Growth

Growth adalah pertumbuhan perusahaan, dalam penelitian ini dihitung dengan

rumus sebagai berikut: GROW = Total assets n – total asset o

Total Asset o

(Moh’d, Perry, dan Rimbey, 1998 dalam Jayanti, 2011)

Keterangan :

Total Asset n : Tahun aktiva tahun yang bersangkutan

Total Asset o : Total aktiva tahun dasar

Potensi pertumbuhan perusahaan ditunjukkan dengan perbandingan antara nilai

pasar sekarang dan tahun sebelumnya. Dan juga pertumbuhan sekarang dengan tahun

sebelumnya.

Page 7: SOFIA1 , HJ ASMAUL HUSNA, SE, Ak, MM, CA2 , MYRNA …repository.umrah.ac.id/680/1/JURNAL SOFIA.pdfSOFIA1 , HJ ASMAUL HUSNA, SE, Ak, MM, CA2 , MYRNA SOFIA, SE, M.Si3 Program Studi Akuntansi,

7

Variabel Independen Earning Volatility

Earning volatility adalah tingkat volatilitas (perubahan yang cepat) dari

keuntungan yang didapatkan perusahaan. Proxy ini diukur selama 2 tahun terakhir

mulai peiode (t-1) hingga periode (t). EVO = Standar Deviation of EBIT

Total Assets

(Mas’ud, 2008 dalam Jayanti, 2011)

Hasil Analisis Data

Statistik Deskriptif

Menurut Ghozali (2013), statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi

suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum,

minimum, sum, range, kurtosis dan skewnee (kemencengan distribusi).

Deskriptif variabel digunakan untuk mendapatkan informasi awal dalam menganalisis

jawaban responden. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Asset Tangibility, Size, Profitability, Growth dan Earning Volatility Sedangkan variabel

dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Leverage. Berikut ini adalah hasil

statistik deskriptif dari data yang digunakan didalam penelitian ini.

Tabel 4.3

Hasil Uji Descriptive Statistics Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

TANG 32 .17798 .78398 .3085595 .15319305 SIZE 32 1.19000 28.90000 6.7734375 7.86162489 PROF 32 .03982 .16744 .0974348 .02407017 GROW 32 .01000 .51000 .1337500 .10354211 EVO 32 .00004 .06375 .0192626 .01690915 LEV 32 .17691 .76094 .3853563 .14333556

Valid N (listwise) 32

Sumber : Data olah SPSS, (2017)

Dari tabel diatas menunjukkah bahwa variabel Asset Tangibility (X1) dari 32

observasi terdapat nilai minimum (terkecil) adalah 0.17798 pada perusahaan WIIM

(2013), nilai maximum (terbesar) adalah 0.78398 pada perusahaan ROTI (2014), nilai

mean (rata-rata) adalah 0.3085595 dan std. deviation 0.15319305. Size (X2) terdapat

nilai minimum (terkecil) adalah 1.19000 pada perusahaan DVLA (2013), nilai

maximum (terbesar) adalah 28.90000 pada perusahaan ICBP (2016), nilai mean (rata-

rata) adalah 6.7734375 dan std. deviation 7.86162489. Variabel Profitability (X3)

terdapat nilai minimum (terkecil) adalah 0.03982 pada perusahaan MYOR (2014), nilai

maximum (terbesar) adalah 0.16744 pada perusahaan ULTJ (2016), nilai mean (rata-

rata) adalah 0.974348 dan std. deviation 0.20407017. Variabel Growth (X4) terdapat

nilai minimum (terkecil) adalah 0.1000 pada perusahaan WIIM (2015), nilai maximum

(terbesar) adalah 0.51000 pada perusahaan ROTI (2013), nilai mean (rata-rata) adalah

0.1337500 dan std. deviation 0.10354211. Variabel Earning Volatility (X5) terdapat

nilai minimum (terkecil) adalah 0.00004 pada perusahaan TSPC (2016), nilai maximum

(terbesar) adalah 0.06375 pada perusahaan ULTJ (2015), nilai mean (rata-rata) adalah

Page 8: SOFIA1 , HJ ASMAUL HUSNA, SE, Ak, MM, CA2 , MYRNA …repository.umrah.ac.id/680/1/JURNAL SOFIA.pdfSOFIA1 , HJ ASMAUL HUSNA, SE, Ak, MM, CA2 , MYRNA SOFIA, SE, M.Si3 Program Studi Akuntansi,

8

0.0192626 dan std. deviation 0.01690915. Variabel Leverage (Y) terdapat nilai

minimum (terkecil) adalah 0.17691 pada perusahaan ULTJ (2016), nilai maximum

(terbesar) adalah 0.76094 pada perusahaan KAEF (2015), nilai mean (rata-rata) adalah

0.3853563 dan std. deviation 0.14333556.

Uji Asumsi Klasik

Uji Normalitas

Menurut Ghozali (2013), Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas

residual adalah dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara data

observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Namun demikian hanya

dengan melihat histogram hal ini dapat menyesatkan khususnya untuk jumlah sampel

yang kecil. Metode yang lebih handal adalah dengan melihat normal probability plot

yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal

akan membentuk garis lurus diagonal, dan ploting data residual akan dibandingkan

dengan garis diagonal. Jika data residual normal, maka garis yang menggambarkan data

sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya.

Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS, 2017

Gambar 4.1

Hasil Uji Normalitas dengan Histogram

Berdasarkan gambar diatas dapat disimpulkan bahwa data memiliki distribusi

normal, sebab data tersebut membentuk pola seperti lonceng. Selain grafik histogram,

grafik normality p-plot juga digunakan untuk menguji normalitas data.

Page 9: SOFIA1 , HJ ASMAUL HUSNA, SE, Ak, MM, CA2 , MYRNA …repository.umrah.ac.id/680/1/JURNAL SOFIA.pdfSOFIA1 , HJ ASMAUL HUSNA, SE, Ak, MM, CA2 , MYRNA SOFIA, SE, M.Si3 Program Studi Akuntansi,

9

Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS, 2017

Gambar 4.2

Hasil Uji Normalitas dengan Grafik P-Plot

Berdasarkan gambar diatas dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal,

dengan adanya terlihat titik-titik menyebar disekitar garis diagonal. Untuk memastikan

data tersebut benar-benar berdistriusi normal maka dilakuakan uji kolmogrov smirnov

dengan melihat nilai signifikan. Jika jumlah signifikansi lebih besar dari 0.05 maka data

tersebut berdistribusi normal.

Tabel 4.4

Hasil Uji Normalitas dengan One Sampel K-S Test One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 32

Normal Parametersa,b

Mean .0000000 Std. Deviation .10718727

Most Extreme Differences Absolute .197 Positive .197 Negative -.137

Kolmogorov-Smirnov Z 1.112 Asymp. Sig. (2-tailed) .168

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS, 2017

Berdasarkan table diatas dapat dilihat bahwa hasil analisis dengan menggunakan

One-Sample Kolmogrov-Smirnov Test menunjukkan bahwa jumlah Kolmogrov-Smirnov

Z 1.112 dan jumlah signifikan 0.168 karena p-value = 0.168 ˃ 0.05, maka diketahui Ho

diterima yang berarti data residual berdistribusi secara normal. Dapat dilihat pada grafik

histrogram bahwa distribusi data tidak terlihat mencenng (skewnes) kekiri ataupun

kekanan, oleh karena itu berarti variabel residual berdistribusi normal.

Uji Multikolinearitas

Menurut Ghozali (2013), uji multikolonieritas adalah bertujuan untuk menguji

apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).

Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen.

Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak orthogonal.

Page 10: SOFIA1 , HJ ASMAUL HUSNA, SE, Ak, MM, CA2 , MYRNA …repository.umrah.ac.id/680/1/JURNAL SOFIA.pdfSOFIA1 , HJ ASMAUL HUSNA, SE, Ak, MM, CA2 , MYRNA SOFIA, SE, M.Si3 Program Studi Akuntansi,

10

Variabel orthogonal adalah variabel independen yang nilai kolerasi antar sesame

variabel independen sama dengan nol.

Multikolonieritas dapat dilihat dari (1) nilai tolerance dan lawannya (2) variance

inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variable independen

manakah yang dijelaskan oleh variable independen lainnya. Dalam pengertian

sederhana setiap variable independen menjadi variable dependen (terikat) dan diregres

terhaap variable independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variable

independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variable independen lainnya. Jadi

nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF = 1/Tolerance).

Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah

nilai Tolerance ≤ 0.10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10.

Tabel 4.5

Hasil Uji Multikolinearitas Coefficientsa

Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1

(Constant) TANG .802 1.246

SIZE .915 1.092

PROF .856 1.169

GROW .813 1.230

EVO .880 1.136

a. Dependent Variable: LEV

Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS, 2017

Berdasarkan tabel diatas, keseluruhan variabel untuk nilai VIF dan Tolerance

untuk variabel Asset Tangibility (X1) memiliki nilai tolerance 0.802 > 0.10, dengan VIF

1.246 < 10, Size (X2) memiliki nilai tolerance 0.915 > 0.10, dengan VIF 1.092 < 10,

variabel Profitability (X3) memiliki nilai tolerance 0.856 > 0.10, dengan VIF 1.169 <

10, variabel Growth (X4) memiliki nilai tolerance 0.813 > 0.10, dengan VIF 1.230 < 10

dan variabel Earning Volatility (X5) memiliki nilai tolerance 0.880 > 0.10, dengan VIF

1.136 < 10.

Uji Heteroskedastisitas

Menurut Ghozali (2013), Uji heteroskedastisitas adalah bertujuan meguji apakah

dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain

tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedastisitas.

Model regresi yang baik adalah yang homoskesdatisitas atau tidak terjadi

heteroskedastisitas.

Untuk medeteksi ada atau tidaknya heterokedastisitas dengan melihat grafik Plot

anatara nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya

SRESID. Deteksi ada tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada

tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot anatara SRESID dan ZPRED dimana

sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y

sesungguhnya) yang telah di-studentized (Ghozali, 2013).

Page 11: SOFIA1 , HJ ASMAUL HUSNA, SE, Ak, MM, CA2 , MYRNA …repository.umrah.ac.id/680/1/JURNAL SOFIA.pdfSOFIA1 , HJ ASMAUL HUSNA, SE, Ak, MM, CA2 , MYRNA SOFIA, SE, M.Si3 Program Studi Akuntansi,

11

Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS, 2017

Gambar 4.3

Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Scatterplot

Berdasarkan gambar diatas Dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar secara acak

serta tersebar baik di atas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat

disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas. Selain ini uji heterokeastisitas juga

dapat menggunakan uji Spearman’s rho, jika nilai signifikansi lebih besar dari 0.05

maka tidak terjadi heterokedasitas.

Tabel 4.6

Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Spearman’s rho

Correlations

Unstandardized Residual

Spearman's rho

TANG

Correlation Coefficient .065

Sig. (2-tailed) .723

N 32

SIZE

Correlation Coefficient .123

Sig. (2-tailed) .502

N 32

ROA

Correlation Coefficient .123

Sig. (2-tailed) .502

N 32

GROW

Correlation Coefficient .185

Sig. (2-tailed) .310

N 32

EVO

Correlation Coefficient .082

Sig. (2-tailed) .655

N 32

Page 12: SOFIA1 , HJ ASMAUL HUSNA, SE, Ak, MM, CA2 , MYRNA …repository.umrah.ac.id/680/1/JURNAL SOFIA.pdfSOFIA1 , HJ ASMAUL HUSNA, SE, Ak, MM, CA2 , MYRNA SOFIA, SE, M.Si3 Program Studi Akuntansi,

12

Unstandardized Residual

Correlation Coefficient 1.000

Sig. (2-tailed) .

N 32

Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS, 2017

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa nilai signifikansi untuk Asset

Tangibility (X1) 0.723 ˃ 0.05, Size (X2) 0.502 ˃ 0.05, Profitability (X3) 0.502 ˃ 0.05,

Growth (X4) 0.310 ˃ 0.05 dan Earning Volatility (X5) 0.655 ˃ 0.05. Dapat disimpulkan

bahwa pada uji ini menunjukkan tidak adanya heterokedasitas.

Uji Autokorelasi

Menurut Ghozali (2013), Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam

model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan

kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Untuk mengetahui adanya

autokorelasi akan dilakukan Uji Durbin-Watson. Uji Durbin Watson hanya digunakan

untuk autokorelasi tingkat satu (first order autocorrelation) dan mensyaratkan adanya

intercept (konstanta) dalam model regresi dan tidak ada variabel lag I antara variabel

independen.

Hasil Uji Durbin Watson Model Summary

b

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 .664a .441 .333 .11704083 1.453

a. Predictors: (Constant), EVO, SIZE, GROW, PROF, TANG b. Dependent Variable: LEV

Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS, 2017

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa nilai DW sebesar 1.453 nilai ini

akan dibandingkan dengan nilai tabel Durbin-Watson d Statistic: Significance Point For

dI and du AT 0.05 Level of Sinificance dengan menggunakan nilai signifikani 5% jumlah

observasi (n) 32 dan jumlah variabel independen 5(K=5), maka ditabel Durbin-Watson

akan didapatkan nilai sebagai berikut nilai batas bawah (dL) adalah 1.109 dan nilai batas

atas (du) adalah 1.819.

Oleh karena nilai Durbin Watson 1.453 lebih besar dari batas atas (du) 1.819 dan

kurang dari 4-1.819 (4-du). Jika dilihat dari pengambilan keputusan termasuk dL˂d˂(4-

du), maka dapat disimpulkan bahwa 1.109 ˂ 1.453 ˂ (4-1.819) tidak dapat menolak Ho

yang menyatakan bahwa tidak ada autokorelasi positif atau negative berdasarkan tabel

3.3. Hal ini berarti bahwa tidak terjadi autokorelasi dalam model yang digunakan,

sehingga model regresi layak digunakan.

Uji Regresi Linear Berganda

Untuk mengetahui model atau bentuk hubungan pengaruh antar variabel dan

untuk mengetahui positif atau negatifnya pengaruh variabel Asset Tangibility (X1),

Return On Asset (X2), Profitability (X3), Growth (X4) dan Earning Volatility (X5)

terhadap variabel terikat Leverage (Y) dimana dari sampel yang diperoleh, digunakan

analisis regresi linier berganda dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + b4 X4 + b5 X5 + ε

Page 13: SOFIA1 , HJ ASMAUL HUSNA, SE, Ak, MM, CA2 , MYRNA …repository.umrah.ac.id/680/1/JURNAL SOFIA.pdfSOFIA1 , HJ ASMAUL HUSNA, SE, Ak, MM, CA2 , MYRNA SOFIA, SE, M.Si3 Program Studi Akuntansi,

13

Tabel 4.7

Hasil Uji Regresi Berganda Coefficients

a

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) .456 .099 4.625 .000

TANG .378 .153 .404 2.470 .020

SIZE .006 .003 .308 2.009 .055

PROF -2.691 .944 -.452 -2.850 .008

GROW .253 .225 .183 1.122 .272

EVO .152 1.325 .018 .114 .910

a. Dependent Variable: LEV

Sumber : Hasil Pengolahan data SPSS, 2017

Dari table diatas apat disusun persamaan regresi sebagai berikut:

Y = 0.456 + 0.378 X1 + 0.006 X2 – 2.691 X3 + 0.253 X4 + 0.152 X5 + ε

Dimana : a = Konstanta

b1 b5 = Koefisien Regresi

b1 = Kofisiensi regresi variable X1 Asset Tangibility

b2 = Kofisiensi regresi variable X2 Size

b3 = Kofisiensi regresi variable X3 Profitability

b4 = Kofisiensi regresi variable X4 Growth

b5 = Kofisiensi regresi variable X5 Earning Volatility

X1 = Asset Tangibility

X2 = Size

X3 = Profitability

X4 = Growth

X5 = Earning Volatility

Y = Ketepatan Leverage

ε = Epsilon/variabel residu

Persamaan regresi diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Konstanta (a) Nilai konstansta (a) bernilai positif yaitu 0.456, ini berarti jika semua variabel bebas

memiliki angka (0), maka nilai variabel Leverage adalah sebesar 0.456.

b. Koefisien b1 untuk variabel Asset Tangibility Besarnya nilai koefisien regresi (b1) sebesar 0.378, nilai b1 yang positif

menunjukkan adanya hubungan yang searah antara variabel Asset Tangibility

dengan variabel Leverage yang artinya jika nilai variabel Asset Tangibility naik

sebesar 1, maka nilai Leverage akan naik sebesar 0.378. Dengan asumsi variabel

bebas lainnya konstan.

Page 14: SOFIA1 , HJ ASMAUL HUSNA, SE, Ak, MM, CA2 , MYRNA …repository.umrah.ac.id/680/1/JURNAL SOFIA.pdfSOFIA1 , HJ ASMAUL HUSNA, SE, Ak, MM, CA2 , MYRNA SOFIA, SE, M.Si3 Program Studi Akuntansi,

14

c. Koefisien b2 untuk variabel Size Besarnya nilai koefisien regresi (b2) sebesar 0.006, nilai b2 yang positif

menunjukkan adanya hubungan yang searah antara variabel Size dengan variabel

Leverage yang artinya jika nilai variabel Size naik sebesar 1, maka nilai Leverage

akan naik sebesar 0.006. Dengan asumsi variabel bebas lainnya konstan.

d. Koefisien b3 untuk variabel Profitability Besarnya nilai koefisien regresi (b3) sebesar -2.691, nilai b3 yang negatif

menunjukkan adanya hubungan yang berlawanan antara variabel Profitability

dengan variabel Leverage yang artinya jika nilai variabel Profitability turun sebesar

1, maka nilai Leverage akan turun sebesar -2.691. Dengan asumsi variabel bebas

lainnya konstan.

e. Koefisien b4 untuk variabel Growth Besarnya nilai koefisien regresi (b4) sebesar 0.253, nilai b4 yang positif

menunjukkan adanya hubungan yang searah antara variabel Growth dengan

variabel Leverage yang artinya jika nilai variabel Growth naik sebesar 1, maka nilai

Leverage akan naik sebesar 0.253. Dengan asumsi variabel bebas lainnya konstan.

f. Koefisien b5 untuk variabel Earning Volatility Besarnya nilai koefisien regresi (b5) sebesar 0.152, nilai b5 yang positif

menunjukkan adanya hubungan yang searah antara variabel Earning Volatility

dengan variabel Leverage yang artinya jika nilai variabel Earning Volatility naik

sebesar 1, maka nilai Leverage akan naik sebesar 0.152. Dengan asumsi variabel

bebas lainnya konstan.

Pengujian Hipotesis

Uji Partial (Uji T)

Hasil Uji Partial Coefficients

a

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) .456 .099 4.625 .000

TANG .378 .153 .404 2.470 .020

SIZE .006 .003 .308 2.009 .055

PROF -2.691 .944 -.452 -2.850 .008

GROW .253 .225 .183 1.122 .272

EVO .152 1.325 .018 .114 .910

a. Dependent Variable: LEV

Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS, 2017

Dengan nilai n=32, α=5% : 2 =2.5%, α=2 (uji dua sisi) dengan derajat

keterbatasan (df) n-k-1 atau 32-6-1=25. Hasil untuk nilai t-tabel dengan pengujian dua

sisi yaitu 2.0595. Dengan ini dapat diambil kesimpulan dari analisis tabel diatas Sebagai

berikut:

Berdasarkan hasil analasis pada table diatas menunjukkan besarnya t-hitung

sebesar 2.470 ˃ 2.0595 dan nilai signifikansi (p-value = 0.020 ˂ 0.05). Maka H1

diterima dan Ho ditolak, yang berarti variabel Asset Tangibility (X1) secara parsial

berpengaruh terhadap Leverage (Y).

Page 15: SOFIA1 , HJ ASMAUL HUSNA, SE, Ak, MM, CA2 , MYRNA …repository.umrah.ac.id/680/1/JURNAL SOFIA.pdfSOFIA1 , HJ ASMAUL HUSNA, SE, Ak, MM, CA2 , MYRNA SOFIA, SE, M.Si3 Program Studi Akuntansi,

15

Berdasarkan hasil analasis pada tabel diatas menunjukkan besarnya t-hitung

sebesar 2.009 ˂ 2.0595 dan nilai signifikansi (p-value = 0.055 ˃ 0.05). Maka H2 ditolak

dan Ho diterima, yang berarti variabel Size (X2) secara parsial tidak berpengaruh

terhadap Leverage (Y).

Berdasarkan hasil analasis pada tabel diatas menunjukkan besarnya t-hitung

sebesar -2.850 ˂ -2.0595 dan nilai signifikansi (p-value = 0.008 ˃ 0.05). Maka H3

diterima dan Ho ditolak, yang berarti variabel Profitability (X3) secara parsial

berpengaruh terhadap Leverage (Y).

Berdasarkan hasil analasis pada tabel diatas menunjukkan besarnya t-hitung

sebesar 1.122 ˂ 2.0595 dan nilai signifikansi (p-value = 0.272 ˃ 0.05). Maka H4 ditolak

dan Ho diterima, yang berarti Growth (X4) secara parsial tidak berpengaruh terhadap

Leverage (Y).

Berdasarkan hasil analasis pada tabel diatas menunjukkan besarnya t-hitung

sebesar 0.114 ˃ 2.0595 dan nilai signifikansi (p-value = 0.910 ˃ 0.05). Maka H5 ditolak

dan Ho diterima, yang berarti variabel Earning Volatility (X5) secara parsial tidak

berpengaruh terhadap Leverage (Y).

Uji Simultan (Uji F)

Hasil Uji Simultan ANOVA

a

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1

Regression .281 5 .056 4.099 .007b

Residual .356 26 .014

Total .637 31 a. Dependent Variable: LEV b. Predictors: (Constant), EVO, SIZE, GROW, PROF, TANG

Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS, 2017

Berdasarkan tabel Diatas dapat dilihat bahwa nilai F hitung sebesar 4.099

dengan tingkat signifikansi 0.007b nilai F hitung akan dibandingkan dengan nilai F

tabel. Nilai F tabel pada tingkat kesalahan α=5% dengan derajat kebebasan (df) = (n-k) ;

(k-1). Jumlah observasi (n) sebanyak 32, dan jumlah variabel penelitian (k) berjumlah

(6). Jadi df = (32-6) ; (6-1), sehingga F tabel pada tingkat kepercayaan 95% (α=5%)

adalah 2.59. jadi F hitung ˃ F tabel (4.099 ˃ 2.59) dan tingkat signifikansi sebesar

0.007b maka keputusan Ha diterima Asset Tangibility, Size, Profitability, Growth dan

Earning Volatility secara simultan atau bersama-sama berpengaruh terhadap Leverage

pada perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia periode 2013-2016.

Uji Koefisien Determinasi (R²)

Menurut Priyatno (2012:55), Koefisien determinasi (R²) adalah untuk

mengetahui seberapa besar prosentase sumbangan pengaruh variabel independen yaitu

Asset Tangibility, Size, Profitability, Growth dan Earning Volatility secara bersama-

sama terhadap variabel dependen yaitu Leverage.

Page 16: SOFIA1 , HJ ASMAUL HUSNA, SE, Ak, MM, CA2 , MYRNA …repository.umrah.ac.id/680/1/JURNAL SOFIA.pdfSOFIA1 , HJ ASMAUL HUSNA, SE, Ak, MM, CA2 , MYRNA SOFIA, SE, M.Si3 Program Studi Akuntansi,

16

Hasil Uji Koefisien Determinasi (R²) Model Summary

b

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .664a .441 .333 .11704083

a. Predictors: (Constant), EVO, SIZE, GROW, ROA, TANG b. Dependent Variable: LEV

Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS, 2017

Berdasarkan tabel Diatas dapat dilihat bahwa dapat diketahui nilai Adjusted R²

(R Square) adalah 0.333. Jadi sumbangan pengaruh dari variabel independen (Asset

Tangibility, Size, Profitability, Growth dan Earning Volatility) terhadap Leverage pada

perusahaan manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia periode 2013-2016 yaitu 33.3% sedangkan sisanya 66,7% dipengaruhi oleh

faktor lain yang tidak diteliti.

Pembahasan

Pengaruh Asset Tangibility Terhadap Leverage

Hasil pengujian menunjukkan bahwa variabel Asset Tangibility berpengaruh

terhadap Leverage dengan melihat nilai signifikansi sebesar 0.020 dengan batas

signifikansi 0.05. Maka signifikansi 0.020 ˂ 0.05. Terdapat pengaruh antara Asset

Tangibility terhadap Leverage.

Hasil penelitian ini mendukung dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan

oleh Sa’diyah (2007) menunjukkan bahwa Asset Tangibility berpengaruh terhadap

Leverage. Namun berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh penelitian yang

dilakukan oleh Jayanti (2011), menunjukkan bahwa Asset Tangibility tidak berpengaruh

terhadap Leverage

Pengaruh Size Terhadap Leverage

Hasil pengujian menunjukkan bahwa variabel Size tidak berpengaruh terhadap

Leverage dengan melihat nilai signifikansi sebesar 0.055 dengan batas signifikansi 0.05.

Maka signifikansi 0.055 ˃ 0.05. Tidak terdapat pengaruh antara Size terhadap Leverage.

Hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Maharamya (2010) dan Penelitian Sa’diyah (2007), menunjukkan bahwa Size

berpengaruh terhadap Leverage.

Pengaruh Profitability Terhadap Leverage

Hasil pengujian menunjukkan bahwa variabel Profitability berpengaruh terhadap

Leverage dengan melihat nilai signifikansi sebesar 0.008 dengan batas signifikansi 0.05.

Maka signifikansi 0.008 ˂ 0.05. Terdapat pengaruh antara Profitability terhadap

Leverage.

Page 17: SOFIA1 , HJ ASMAUL HUSNA, SE, Ak, MM, CA2 , MYRNA …repository.umrah.ac.id/680/1/JURNAL SOFIA.pdfSOFIA1 , HJ ASMAUL HUSNA, SE, Ak, MM, CA2 , MYRNA SOFIA, SE, M.Si3 Program Studi Akuntansi,

17

Penelitian ini mendukung dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Jayanti (2011) dan Penelitian Sa’diyah (2007) menunjukkan bahwa Profitability

berpengaruh terhadap Leverage. Namun berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan

oleh oleh Maharamya (2010), menunjukkan bahwa Profitability tidak berpengaruh

terhadap Leverage.

Pengaruh Growth Terhadap Leverage

Hasil pengujian menunjukkan bahwa variabel Growth tidak berpengaruh

terhadap Leverage dengan melihat nilai signifikansi sebesar 0.272 dengan batas

signifikansi 0.05. Maka signifikansi 0.272 ˃ 0.05. Tidak terdapat pengaruh antara

Growth terhadap Leverage.

Hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Jayanti (2011) dan Sa’diyah (2007), menunjukkan bahwa Growth berpengaruh terhadap

Leverage.

Pengaruh Earning Volatility Terhadap Leverage

Hasil pengujian menunjukkan bahwa variabel Earning Volatility tidak

berpengaruh terhadap Leverage dengan melihat nilai signifikansi sebesar 0.910 dengan

batas signifikansi 0.05. Maka signifikansi 0.910 ˃ 0.05. Tidak terdapat pengaruh antara

Earning Volatility terhadap Leverage.

Hasil penelitian ini mendukung dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan

oleh oleh Jayanti (2011), menunjukkan bahwa Earning Volatility tidak berpengaruh

terhadap Leverage. Hal ini berarti semakin tinggi volatilitas laba, yang mencerminkan

risiko suatu usaha, maka akan mempersulit perusahaan dalam memperoleh pendanaan

eksternal. Namun, volatilitas laba yang diukur dengan rasio standar deviasi EBIT

terhadap total aktiva ini tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap keputusan

penggunaan hutang pada perusahaan-perusahaan manufaktur di Indonesia. Namun

berbeda dengan hasil penelitian ini tidak mendukung dengan penelitian sebelumnya

yang dilakukan oleh Sa’diyah (2007) menunjukkan bahwa Profitability berpengaruh

terhadap Leverage.

Pengaruh Asset Tangibility, Size, Profitability, Growth dan Earning Volatility

Terhadap Leverage

Hasil pengujian menunjukkan bahwa variabel Asset Tangibility, Size,

Profitability, Growth dan Earning Volatility berpengaruh signifikan terhadap Leverage

dengan melihat nilai signifikansi sebesar 0.038 dengan batas signifikansi 0.05. Maka

signifikansi 0.038 ˂ 0.05.

Page 18: SOFIA1 , HJ ASMAUL HUSNA, SE, Ak, MM, CA2 , MYRNA …repository.umrah.ac.id/680/1/JURNAL SOFIA.pdfSOFIA1 , HJ ASMAUL HUSNA, SE, Ak, MM, CA2 , MYRNA SOFIA, SE, M.Si3 Program Studi Akuntansi,

18

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Penelitian ini dilakukan untuk menguji apakah terdapat pengaruh antara Asset

Tangibility, Size, Profitability, Growth dan Earning Volatility terhadap Leverage pada

perusahaan manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia 2013-2016. Berdasarakan uraian pembahasan diatas maka kesimpulan yang

diambil adalah sebagai berikut :

1. Asset Tangibility berpengaruh terhadap Leverage pada perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-

2016.

2. Size tidak berpengaruh terhadap Leverage pada perusahaan manufaktur barang

konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2016.

3. Profitability berpengaruh terhadap Leverage pada perusahaan manufaktur

barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2016.

4. Growth tidak berpengaruh terhadap Leverage pada perusahaan manufaktur

barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2016.

5. Earning Volatility tidak berpengaruh terhadap Leverage pada perusahaan

manufaktur barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode

2013-2016.

6. Asset Tangibility, Size, Profitability, Growth dan Earning Volatility secara

simultan berpengaruh terhadap Leverage pada perusahaan manufaktur barang

konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2016.

Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas maka disarankan terhadap penelitian yang akan

datang agar dapat :

1. Memperluas populasi penelitian, seperti melakukan penelitian pada seluruh

perusahaan Bursa Efek Indonesia.

2. Menambahkan variabel independen lainnya, yang kemungkinan memiliki

pengaruh terhadap Leverage.

DAFTAR PUSTAKA

Darsono & Ashari. (2005). Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan.

Yogyakarta: Andi Offset.

Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivarite Dengan Proggram IBM SPSS 21.

Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Harahap, Sofyan Syafri. 2013. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Cetakan

Kesebelas. Jakarta: Rajawali Pers.

Page 19: SOFIA1 , HJ ASMAUL HUSNA, SE, Ak, MM, CA2 , MYRNA …repository.umrah.ac.id/680/1/JURNAL SOFIA.pdfSOFIA1 , HJ ASMAUL HUSNA, SE, Ak, MM, CA2 , MYRNA SOFIA, SE, M.Si3 Program Studi Akuntansi,

19

Jayanti, Ida Setya Dwi. 2011. Pengaruh Firm Size,Earning Volatility, Assets

Tangibility, Profitability, Growth dan Firm Age Terhadap Leverage (Studi Pada

Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2005-

2009). Surakarta: Universitas Sebelas Maret

Maharamya, Dea. 2010. Analisis Pengaruh Assets Tangibility, Size, Growth

Opportunity dan Profitability Terhadap Leverage pada Perusahaan Manufaktur

(Good Cunsumer, Apparel and Other Textile dan Food and Beverages) Di

Bursa Efek Indonesia. Jawa Timur: Universitas Pembangunan Nasional

"Veteran".

Munawir. 1995. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty Jogya

Noor, Juliansyah. 2013. Metodelogi Penelitian. Jakarta: Kencana.

Priyatno, Dwi. 2012. Belajar Praktis Analisis Parametrik dan Non Parametrik Dengan

SPSS & Prediksi Pertanyaaan Pendadaran Skripsi dan Tesis. Yogyakarta: Gava

Media.

Sa'diyah, Anisa'u. 2007. Pengaruh Assets Tangibility, Size, Growth, Profitability, dan

Earning Volatility Terhadap Leverage Pada perusahaan Manufaktur Di BEJ:

Dengan Pengujian Pecking Order Theory atau Statis Trade Off. Yogyakarta:

Universitas Islam Indonesia.

Sartono, R. Agus. 2010. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Edisi Keempat.

Yogyakarta: BPFE

Sjahrial, Dermawan, 2009. Manajemen Keuangan. Edisi Tiga. Jakarta: Mitra Wacana

Media.

Wahyuni, Wenny Setyo dan Utiyati, Sri. 2013. Pengaruh Karakteristik Perusahaan

Terhadap Struktur Modal Perusahaan Manufaktur Pada Bursa efek Indonesia.

Surabaya: Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA). Jurnal