Profil P Pisang

download Profil P Pisang

of 13

Transcript of Profil P Pisang

Profil dan peluang investasi di Pulau Pisang Kecamatan Pesisir Utara Lampung Barat

Profil

Pulau Pisang

Keadaan Umum Lokasi

Pulau Pisang terletak di perairan pantai barat Propinsi Lampung. Pada bagian barat dan selatan berbatasan dengan Samudera Hindia, bagian utara berhadapan dengan pantai Kecamatan Pesisir Utara, bagian timur berbatasan dengan pantai Kecamatan Karya Penggawa dan Kecamatan Pesisir Tengah. Secara administratif Pulau Pisang termasuk ke dalam Kecamatan Pesisir Utara Kabupaten Lampung Barat.

Pulau Pisang terdiri dari 6 desa/pekon yang masing-masing dikepalai oleh kepala desa/peratin. Tiga dari enam desa tersebut berada di daerah pesisir, yaitu Desa Pasar Pulau Pisang, Desa Labuhan dan Desa Sukadana. Tiga desa lainnya adalah Desa Bandar Dalam, Desa Pekon Lok dan Desa Sukamarga. Pulau Pisang memiliki luas wilayah kurang lebih 150 Ha.

Jumlah penduduk Pulau Pisang sesuai keadaan pada tahun 2003 adalah 3.176. Perbandingan jumlah penduduk laki-laki dan perempuan cukup seimbang, yaitu 1650 (laki-laki) dan 1526 (perempuan) dengan sex ratio 108 %. Jumlah penduduk terbanyak berada di Desa Pasar Pulau Pisang dengan 254 KK dan paling sedikit di Desa Sukamarga dengan 43 KK. Hampir seluruh penduduk Pulau Pisang merupakan masyarakat pribumi (suku Lampung).

Pada Pulau Pisang terdapat darmaga yang berada di

Desa Labuhan. Darmaga tersebut sudah tidak dapat

dipergunakan lagi karena kondisinya yang sudah buruk.

Hal ini mengakibatkan kapal-kapal yang cukup besar

tidak dapat merapat ke tepi pantai.

Profile of

Pisang Island

General Profiles

Pisang Island is located in the off-shore of western part of Lampung Province. The and southtern parts of the island directly borders Hindian Ocean. The eastern part borders the districts of Karya Penggawa and Pesisir Tengah. Pisang island belongs to Pesisir Utara District West Lampung.

Pisang Island consists of six villages (pekon) and the administrative affairs is controlled by a head villager (peratin). Three of six villages (Pasar Pulau Pisang, Labuhan, and Sukadana) are situated in the coastal areas of the island. Three other villages (Bandar Dalam, Pekon Lok, and Sukamarga) are located a far from the coastal region. The island covers 150 ha.

In 2003, this island has reached 3.176 populace with a sex ratio of 108 % (1.650 males and 1.526 females). Pasar village has the most dense population of about 254 households and the least populatedTiap desa di Pulau Pisang dihubungkan oleh jalan yang cukup lebar (2 3 meter). Kondisi jalan cukup baik bahkan di Desa Labuhan sebagian jalan telah disemen dengan lebar 1,5 meter. Fasilitas transportasi utama antar dusun adalah sepeda dan sepeda motor, tetapi pada umumnya masyarakat Pulau Pisang lebih memilih jalan kaki karena jarak antar desa tidak terlalu jauh.

Keadaan Jalan di Pulau Pisang

Fasilitas penerangan yang ada di Pulau Pisang adalah listrik dengan generator diesel. Listrik menyala dari pukul 18.00 10.00. Pada umumnya listrik merupakan milik pribadi yang disalurkan ke tetangganya dan biaya operasional ditanggung bersama. Desa Labuhan telah memiliki listrik desa yang merupakan bantuan dari pemerintah setempat.

in Sukamarga village occupied by 43 households. Pisang Island has mainly Lampung tribes heritage.

Pisang Island has one small harbour in Labuhan village. By now, the harbour could not function anymore so that relatively big ship could not approach the island.

Generally, a narrow road of about 2 to 3 m width connects one village to the others. In Labuhan village, a small road of about 1,5 width is already hardened with concrete. Common means of transportation are bicycles. Majority of the people prefer to take a walk to reach another village.

Pisang Island has already a source for electricity powered by a home-generator. Electricity is turned on daily from 18 p.m to 12 a.m. Supported by government aid, only Labuhan village successfully provides electricity for whole households.

Fasilitas puskesmas di Pulau Pisang

Setiap desa di Pulau Pisang telah dilengkapi sarana balai desa sebagai tempat kegiatan administrasi dan kegiatan umum, tetapi fasilitas ini kurang dimanfaatkan. Kegiatan desa lebih banyak dilakukan di salah satu rumah warga (tokoh masyarakat) atau pratin.

Di Pulau Pisang terdapat fasilitas pendidikan dari SD Negeri hingga SMP Negeri (SMPN 3). Proses pendidikan belum berjalan dengan baik karena kurangnya tenaga pengajar.

Fasilitas kesehatan berupa sebuah puskesmas yang terdapat di Desa Labuhan. Fasilitas dan pelayanan kesehatan di Pulau Pisang masih kurang baik. Masyarakat Pulau Pisang biasanya lebih memilih berobat ke Krui, terutama untuk pertolongan ibu yang akan melahirkan. Mayoritas masyarakat Pulau Pisang telah memiliki sarana air bersih berupa sumur dan fasilitas MCK yang cukup baik.

Fasilitas sosial keagamaan yang ada adalah masjid. Penduduk Pulau Pisang hampir seluruhnya beragama islam. Masjid ini menjadi pusat kegiatan keagamaan penduduk desa.

Sarana Pendidikan MTS di Pulau Pisang

Every village in this island has the administrative office to facilitate public affairs. However, such facility is not completely functioning because most administrative works are usually taken place in the house belonging to a most a influenced person or pratin.

Pisang island has two educational institutions, primary school and junior high school. The educational process is conducted insatiably due to a lack number of teachers. One public healt center (puskesmas) situated in Labuhan village becomes the only facility to provide health care. However, this health care center does not properly function. People prefer to go to a nearby mainland city (Krui), especially when mother has to deliver her baby. Moreover, the majority of the island inhabitants obtain water from a shallow-water well.

Most people in this island are Moslems. Religious activity is normally conducted in the mosque. As to say, the mosque becomes a center for all religious observances.

Masjid di Desa Labuhan

Aksesibilitas

Pulau pisang dapat diakses melalui rute Liwa Krui (kuala stabas) Pulau Pisang. Penyeberangan menggunakan perahu nelayan (dengan motor) dengan kapasitas penumpang 15 orang. Lama penyeberangan dari Krui (Kuala Stabas) ke Pulau Pisang adalah kurang lebih 1 jam. Di Kuala Stabas terdapat banyak perahu nelayan yang dapat disewa. Pulau pisang juga dapat diakses melalui rute Liwa Krui Tembaka Pulau Pisang. Jarak Krui ke Tembaka kurang lebih 17,5 km dengan waktu tempuh menggunakan kendaraan roda empat adalah 45 menit. Penyeberangan dari tembaka ke pulau pisang menggunakan perahu ketinting (motor tempel) dengan kapasitas penumpang 6 orang. Lama penyeberangan kurang lebih 20 menit. Penyeberangan dilakukan 2 trip dalam sehari, yaitu pukul 09.00 dan pukul 14.00. Wilayah pulau pisang juga dapat diakses telefon selular (mentari) sehingga arus informasi komunikasi dari pulau ke daerah luar cukup lancar.

Kapal tingting

Fasilitas penyeberangan dari Krui (Kuala Stabas)

Accessibility

Pisang island can be reached via Liwa-Krui (Kuala Stabas)-Pisang Island by boat able to carry 15 passengers. The boat journey takes about one hour. An alternative route is from Liwa-Krui-Tembakak-Pisang Island. The distance between Krui to Tembakak is about 17,5 km and it takes 45 minutes by car. There is a shuttle (boat service) between Tembakak and Pisang Island twice a day (9 a.m and 14 p.m). The journey by a small boat (capacity for 6 passengers) takes about 20 minutes. Morover, Pisang Island is also easily accessible because mobile telecommunication operator served by Mentari is already in existance.

Oceanografi

Pulau Pisang terletak di pantai barat Propinsi Lampung sehingga iklimnya dipengaruhi oleh Samudera Hindia yang dicirikan oleh adanya angin muson dan curah hujan yang tinggi, sekitar 2500 300 mm/th (Atlas Sumberdaya Pesisir Lampung, 1999). Angin berhembus dari arah selatan selama bulan Mei sampai September dan dari arah berlawanan selama bulan November sampai Maret. Tipe pasut di perairan Pulau Pisang adalah tipe pasut campuran dengan dominasi pasut ganda (Pariwono, 1985). Pantai pada barat dan selatan mempunyai gelombang besar karena berhadapan langsung dengan Samudera Hindia. Gelombang paling besar terjadi pada musim angin barat. Hal ini meyebabkan kondisi pantai berbatu dengan bongkahan batu dasar. Pantai bagian utara dan timur relatif lebih tenang dan kondisi pantai berpasir tebal. Pasir tersebut berwarna putih dan cukup bersih sehingga cocok untuk kawasan wisata.

Kondisi pantai dan ombak di bagian barat

Oceanography

As Pisang island located in the off-shore along weatern coast of Lampung Province, the climatic conditions is strongly influenced by the Hindian Ocean. Consequently, the monsoon wind blow across the island and bring about a period of heavy rainfall of 2500 mm to 3000 mm per year. Wind blows from south in May to September and in November to march blows from the opposite direction. Tide type in Pisang island is a mixed tide with predominantly double tides. Big waves take place along west and south coast because at those parts of the island directly faces the Hindian Ocean. The biggest wave is usually takes place during west-wind season giving rise to formation of a stony coast. However, small wave occur along north and east coast. In this coastal area, it can be found a beautiful beach with thick white sand suitable for tourism.

Flora dan Fauna

Vegetasi yang terdapat di pulau pisang bagian timur didominasi oleh tanaman perkebunan seperti kelapa (Cocos nucifera), cengkeh (Eugena aromatica) dan pisang. Pada bagian barat terdapat jenis Hibiscus sp., Barringtonia sp. dan Terminalia catappa. Jenis fauna yang ada adalah binatang ternak seperti sapi, kambing dan ayam. Binatang liar jarang ditemukan, hal ini disebabkan oleh tingkat kepadatan penduduk yang cukup tinggi (343 KK/km2).

Biota Laut

Terumbu karang di perairan pula pisang terdapat pada bagian barat (sisi luar pulau). Pada saat hamparan karang dan batu-batuan timbul saat surut, dapat dijumpai beberapa jenis rumput laut. Jenis yang telah dikenal dan dimanfaatkan oleh nelayan sebagai tambahan penghasilan adalah kades (Gelidium sp.).

Biota laut lainnya adalah berbagai macam ikan hias karang, lobster dan berbagai maluska. Jenis lobster yang terdapat diperairan ini adalah Panulirus versicolor, P. homarus, P. ornatus, P. longipes dan P. peniciatus. Berbagai jenis moluska yang ditemui diantaranya dari famili nautilidae, turbinidae, strombidae dan cypraeidae. Pada pantai berpasir yang berada di bagian timur pulau diketahui sebagai tempat penyu bertelur. Flora and Fauna

Dominant vegetation found in eastern part of Pisang Island are coconut (Cocos nucifera), clove (Eugenia aromatica) and banana (Musa sp.). In western part of Pisang Island there are Hibiscus sp., Barringtonia sp. and Terminalia catappa. Fauna found in Pisang Island are cattle, goat and chicken. Wild animals are rarely found because their ecosystem are evanded by human in form of dense settlement (343 households per km2).

Keadaan perumahan di Pulau Pisang

Sea Biota

The coral reef is found in the off-shore of western part of Pisang Island. During a low tide the coral reef and some seaweed offer beautiful panorama underside of the sea. Kades (Gelidium sp.) is one of a very important seaweed which the fishermen sell it to become a source for household income.

Another sea biota are ornamental coral fishes, lobster and molluscs. Some lobster species are found in Pisang Island such as Panulirus versicolor, P. homarus, P. ornatus, P. longipes, and P. peniciatus. Moluscs from different families like Nautilidae, Turbinidae, Strombidae and

Jenis yang ditemukan adalah penyu sisik (Eremochelys imbricata) dan penyu hijau (Chelonia midas). Keberadaannya saat ini sangat jarang karena aktifitas penangkapan dan pengambilan telur yang dilakukan oleh nelayan setempat.Potensi Perikanan

Kegiatan perikanan yang dilakukan masyarakat pulau pisang adalah penangkapan. Jenis tangkapannya antara lain berbagai jenis ikan tuna seperti madidihang (Thunnus albacores), tuna mata besar (Thunnus obesus), tuna sirip biru (Thunnus maccoyii). Jenis lainnya antara lain tongkol (Euthynnus affinis), cakalang (Katsuwonus pelamis), layaran (Isthioporus oriental), Setuhuk putih (Makaira mazara) simba (Caranx sp.), ikan-ikan karang seperti kerapu (Epinephelus sp.), kakap (Lutjanus sp.), lobster dan berbagai jenis ikan hias lainnya.

Jenis alat tangkap yang digunakan nelayan Pulau Pisang adalah pancing (rawe dan kontrek), jaring klitik, jaring lingkar dan jaring lobster. Perahu yang dipakai adalah perahu dayung (tanpa motor), perahu ketinting (dengan motor tempel 5,5 pk), dan perahu motor (15 GT).

Cypraeidae are also found. The sandy beach along the eastern coast of Pisang Island is known to be a nesting area for the sea turtles like green turtle (Chelonia midas) and hawksbill (Eremochelys imbricata). However, their existence is now seriously endangered by illegal hunting.

Fisheries Potency

Common fishing practice in Pisang Island is the capture fisheries. Various products of capture fisheries are madidihang (Thunnus albacores), big eye tuna (Thunnus obesus), blue fin tuna (Thunnus maccoyii), tongkol (Euthynnus affinis), cakalang (Katsuwonus pelamis), sail fish (Isthioporus oriental, blue marlin (Makaira mazara, simba (Caranx sp.), and coral fish like groupers (Epinephelus sp.), snapers (Lutjanus sp.) and various ornamental fishes.

The most important gear type used in Pisang Island are hook and lines, gillnets,encircling gillnet and trap. The boat type used are powered-boat and non-powered boat. Number of fishermen in Pisang Island are 82 people.

Majority of the fresh captive fishes are sold by fisherman to a fish collector in Kuala Stabas (Krui). Only a few of them are processed to a smoked fish. Usually smoked fishes are done by women to give additional incomes for their family.Jumlah kapal, alat tangkap dan jenis tangkapan terdapat pada tabel 1. Jumlah nelayan di P. Pisang adalah 82 orang.

Tabel 1. Jumlah kapal, alat tangkap dan jenis tangkapan di

P. Pisang

Jenis kapalJumlahAlat tangkapJumlahJenis tangkapan

Perahu tanpa motor

Perahu dengan motor tempel (tingting) (15 GT)74 unit

74 unit

Pancing

rawe

Jaring klitik

218 unit

105 unitmadidihang, berbagai jenis tuna. Jenis lainnya antara lain tongkol, cakalang, layaran, Setuhuk putih, simba, ikan-ikan karang seperti kerapu, kakap, lobster dan berbagai jenis ikan hias

Hasil tangkapan yang diperoleh umumnya dibawa ke Kuala Stabas (Krui) untuk dijual pada pengumpul. Disamping itu ada juga yang diolah menjadi ikan panggang atau ikan japit yaitu ikan yang akan dipanggang dijapit dengan sepotong bambu. Jenis ikan pagang yang berasal dari pulau pisang cukup dikenal dengan kelezatannya. Ikan panggang tersebut biasanya dipasarkan di pasar krui pada pagi hari. Kegiatan pengolahan ini umumnya dilakukan oleh kaum wanita sebagai tambahan penghasilan keluarga.

Peluang Pengembangan

Berdasarkan potensi yang ada, beberapa hal yang dapat dikembangkan di kawasan Pulau Pisang adalah sebagai berikut :

1. Bidang Perikanan Tangkap

Bidang perikanan yang dapat dikembangkan di kawasan Pulau Pisang adalah perikanan tangkap. Telah diketahui bahwa perairan P. Pisang memiliki sumberdaya perikanan laut yang

Beberapa jenis ikan yang tertangkapan di perairan P. Pisang

Development Opportunities

Base on potencies in Pisang Island there are some resources potentially explored and further develop such as follows :

1. Capture Fisheries

Capture fisheries becomes the most important fishing activity in Pisang Island. This island has abundant resources of fish such as tongkol, tuna, lobster and reef fishes which have high economical value for export.

Pisang Island directly borders Hindian Ocean that has relatively big waves. As the local fishermen only operate the small boats (less than 5 GT), their fishing area coverage are quite limited. Consequently, their captive results are still low. The analysis of fishing resources revealed that Maximum Sustainable Yield (MSY) values in the western sea of Lampung area ca. 16.600 tons per year with the optimum effort of cath. 566.800 trip per year (Atlas Sumberdaya Pesisir, 1999). In 1997, the exploitation level is estimated only about 62%. It can be concluded that development of captive fishing in this island is still promising especially in the Economic Exclusive Zone (EEZ).cukup besar. Spesies tangkapan seperti tongkol, tuna, lobster dan ikan-ikan karang merupakan ikan ekonomis tinggi yang memiliki pangsa pasar luas di dunia, sehingga sangat memungkinkan dilakukan industri penangkapan dengan orientasi ekspor.

Kawasan Pulau Pisang berbatasan langsung dengan Samudera Hindia yang memiliki ombak besar. Perahu nelayan yang beroperasi pada umumnya berukuran kecil (< 5 GT) sehingga wilayah penangkapannya sangat terbatas. Kondisi ini menyebabkan tingkat pemanfaat relatif masih rendah. Berdasarkan analisis sumberdaya ikan, dugaan nilai MSY untuk wilayah perairan barat Lampung sekitar 16.600 ton/th dengan upaya optimum sekitar 566.800 trip/th (Atlas Sumberdaya Pesisir, 1999). Menurut data tahun 1997, tingkat pemanfaatannya baru sekitar 62 %. Peluang pengembangan perikanan tangkap di perairan ini masih besar terutama untuk daerah pantai (12 mil laut) dan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE).2. Pengolahan Ikan

Di P. Pisang telah berkembang usaha pengolahan ikan yang terkenal dengan ikan panggang/ikan asap sebagai tambahan penghasilan. Terdapat 3 buah usaha pengolahan di P. Pisang. Kendala usaha ini adalah permodalan dan pemasaran.

3. Wisata Bahari

Keberadaan terumbu karang dengan biota laut yang beranekaragam sangat cocok untuk kegiatan wisata selama dan snorkling. Kondisi pantai yang berpasir putih dibagian timur baik untuk tempat berjemur dan bermain. Kondisi gelombang yang cukup besar pada bulan-bulan tertentu sangat cocok untuk berselancar khususnya bagi pemula. Keberadaan penyu laut yang bertelur pada musim tertentu dan makanan khas berupa ikan panggang membuat daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Wisata pemancingan juga dapat dilakukan, hal ini akan menambah pilihan jenis kegiatan yang dapat dilakukan oleh wisatawan.

2. Fish Processing

In Pisang island, home industry of smooked fish has already develop. There are three home industry of smooked fish. However, these industry overcome serious problems due to a lack of capital and limited access to the market.

Pengolahan ikan di P. Pisang

3. Marine Tourism

The existence of coral reef with a high diversity of sea biota becomes the suitable sport for diving and snorkeling. The beach with white sands in the eastern part of the island is also quite suitable for sun-bathing and playing. Long and big waves in particular month are very attractive for the surfing-beginer. Sea turtle laying their eggs (nesting) in certain season and the spesial food like a smoked fish offer more chance for the tourist.

Keadaan ombak pantai bagian utara yang relatif tenang

4. Industri pendukung

Perlu dikembangkan juga industri yang berbasis dari hulu ke hilir, diantaranya adalah penginapan untuk wisatawan, peralatan mesin kapal dan depot alat tangkap (bengkel), dan industri pengolahan ikan. Disamping itu juga perlu dibangun sarana darmaga yang cukup untuk bersandar kapal penangkapan.

Kondisi pantai bagian utara dengan dermaga yang sudah rusak

4. Supporting Facility and Industri

In the future, it is quite important to develop supporting facility and industri in the island. For instance, hotel, fishing ship machine and fishing gear, fish processing industry. A harbour to facilitate the fishing ship is also necessary to build in the island or nearby.

Rekomendasi Pengembangan

1. Perlu penambahan penempatan guru tetap, perbaikan gedung, pembangunan sarana dan prasarana sekolah terutama SLTP.

Penambahan penempatan bidan/dokter dan paramedis tetap, penyuluhan kesehatan, penambahan sarana dan prasarana kesehatan sangat perlu karena tingkat kesehatan masyarakat masih rendah.

2. Perberdayaan masyarakat tani dan nelayan perlu dilakukan guna mengatasi kebutuhan modal usaha, pengadaan sarana produksi dan pengembangan akses pasar serta sistem tata niaga yang baik. Hal ini dapat dilakukan melalui pembinaan koperasi dan kelompok tani/nelayan serta para pedagang pengumpul dan pedagang desa.

3. Perlu ditingkatan akses ke Pulau Pisang melalui peningkatan sarana dan prasarana transportasi ke P. Pisang, perbaikan dermaga dan pengadaan listrik oleh PLN.

4. Produk olahan berupa ikan panggang/asap cukup digemari masyarakat tetapi pasarnya sangat terbatas, sehingga perlu dikembangkan melalui peningkatan produksi yang disertai dengan pengembangan akses pasar.

5. Nelayan P. Pisang mayoritas menggunakan alat tangkap tradisional karena kurangnya modal. Untuk mengatasi hal ini ada 2 cara pengembangan perikanan tangkap di P. Pisang yaitu :

penambahan armada perahu motor tempel dan perahu motor berukuran lebih besar (>10 GT)

penambahan dan diversifikasi alat tangkap

alat tangkap yang dapat dikembangkan antara lain adalah :

a. Pancing (kotrek, rawe, ulur,jerigen)

b. Bubu

c. Purse seine

d. Troll line

e. Jaring lingkar

Recommendation of Island Development

1. The need to develop main public facilities should become the first priority for the decision makers in future. In the education sector, the placement of teacher ready to reside permanently in the island is necessary to overcome a lack of educational man power. In the health sector, health care services should be improved by construction of adequate healthcare facility as well as the placement of medical and paramedical personnels to provide good service for the people in the island.

2. Enpowerment of farmers and fishermen are also important to include by providing bussiness capital, equipments to control pest and diseases in agriculture in fisheries, as well as access to the market. All of these can only be obtained by the establishment of effective farmer and fisherman groups, trader collector, trader village.

3. Harbor and road reconstruction, public tranpsorts improvement and electricity are needed to speed up the access from outside to the island.

4. Improvement of smooked fish fish industry as well as opening access to the market.

5. Majority of fishermen in Pisang island use traditional fishing gear due to a lack of capital. Development of capture fishing should be directed to the given two main ways, namely the addition of non powered boat and diversification of fishing gear. Fishing gear can be develop are

a. hook and line,

b. trap,

c. Purse seine

d. Troll line

e. Encircling net

Also neceesary to give counselling in term of sustainable fisheries.

6. Research in sustainable potency especially for demersal fish es and lobster as well as diversity potency for coral reef and fish live in Pisang island should be done. uses bomb and poison to.

Disamping itu juga perlu dilakukan penyuluhan tentang teknik pemanfaatan perikanan berkelanjutan.

6. Perlu dilakukan penelitian tentang :

a. Potensi lestari khususnya untuk ikan-ikan demersal dan lobster yang hidup di perairan P. Pisang.

b. Potensi keragaman jenis terumbu karang dan spesies ikan yang hidup di perairan P. Pisang.

EMBED Word.Picture.8

Kondisi pantai bagian utara

Hasil tangkapan lobster dari Perairan P. Pisang

Pulau Pisang

Kuala Stabas (Krui) Kota Terdekat dari Pulau Pisang

Biota dan Rumput laut

PAGE

_1154376157.doc