pmrysrryrruffi · 2017. 12. 1. · pmrysrryrruffi SEf{!NAR NASIONAL flilir;'ffin ilii' r#l iiilfii...

20
1. Dr. Esti Ismawati, M.Pd (Uwidha Klaten) Prof" Dr" Sukarno, ,U"Si (Untidar) Pro" D!-. Dadan Rosafr&, fot"Si (UNY) Prof. Dr" Sudarmifi, M.Si" ( Ketua ALFA, Universitas Negeri Semarang ) Prof. Dr. Suwardi Endraswar&, M.Fl um. ( Ketua Umum HISKI, Universitas Negeri Yogyakarta ) Drs. Pardi Suratilo, M.Hum. ( Kepata Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah ] Prof" Dr. Triyono, M.Pd. ( Rektor Universitas Widya Dharma Klaten ) rc ,,,,,, .,,..,,. ,, ,, . ,f ,,,.,::i:i::.']l l,iilr:1uiitii:iiiiliijii,rf ljiii:,i:il,; i :iiii. 1iiitirlir }'j t i ii t,,,,,: , .,,i ,. , ,, ,, : ::: ,, ::,:: ::: 11," : , :: :: ",,.lj.ft:iti:ttll ,rrilir:1 ' ,,. . , ,,, **, iriri'i lti irn.t, , -. t , .., ii* :::r:::rli:J:lijiii:i:.:ilii::r'i::!:::ii:.ii::i:1r:i:.':,::,:r,l:ir::1i:::i::|::.1;:::;l::::ar:i:,::.::';::,t:::: , i.i,.,irxi :,,r1ti |ni1jffii|;ili,t *'*ffi* "'irr, i:rr.irtt:r: : t'l+ii:ti 2. 3. 4. |.Jniversitas Widya Dharma Klaten Active Learni ng F acil itatorAssoc iation (ALFA) Jateng-D lY Himpunan Sarjana Kesusastraan lndonesia (HlSKl) Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah

Transcript of pmrysrryrruffi · 2017. 12. 1. · pmrysrryrruffi SEf{!NAR NASIONAL flilir;'ffin ilii' r#l iiilfii...

  • 1.

    Dr. Esti Ismawati, M.Pd (Uwidha Klaten)Prof" Dr" Sukarno, ,U"Si (Untidar)Pro" D!-. Dadan Rosafr&, fot"Si (UNY)

    Prof. Dr" Sudarmifi, M.Si"( Ketua ALFA, Universitas Negeri Semarang )Prof. Dr. Suwardi Endraswar&, M.Fl um.( Ketua Umum HISKI, Universitas Negeri Yogyakarta )Drs. Pardi Suratilo, M.Hum.

    ( Kepata Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah ]Prof" Dr. Triyono, M.Pd.( Rektor Universitas Widya Dharma Klaten )

    rc,,,,,, .,,..,,. ,, ,,

    .

    ,f ,,,.,::i:i::.']l l,iilr:1uiitii:iiiiliijii,rf ljiii:,i:il,; i :iiii.

    1iiitirlir }'j t i iit,,,,,: , .,,i ,. , ,, ,,

    :

    ::: ,, ::,:: :::11,"

    :, :: ::",,.lj.ft:iti:ttll,rrilir:1

    ' ,,. . , ,,,

    **,

    iriri'i lti irn.t, , -.

    t , ..,

    ii*:::r:::rli:J:lijiii:i:.:ilii::r'i::!:::ii:.ii::i:1r:i:.':,::,:r,l:ir::1i:::i::|::.1;:::;l::::ar:i:,::.::';::,t::::

    , i.i,.,irxi :,,r1ti |ni1jffii|;ili,t*'*ffi*

    "'irr, i:rr.irtt:r::

    t'l+ii:ti

    2.

    3.

    4.

    |.Jniversitas Widya Dharma KlatenActive Learni ng F acil itatorAssoc iation (ALFA) Jateng-D lY

    Himpunan Sarjana Kesusastraan lndonesia (HlSKl)Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah

  • pmrysrryrruffiSEf{!NAR NASIONAL

    flilir;'ffin ilii' r#l iiilfii Affi, fi iffi i]i iHi. lJ i

    Pemantapan Active Learning Dan Notionat ldentityDi Era fr,tEA fienuju Generasi Emas

    Indonesia Yang SantunBerbahasa

    EDITOR

    Dr. Esti isrnawati, ,\d" Pd (Uwidha Klaten)Prof. Dr. Sukarno, Ivl.Si (Untidar)

    Pro. Dr. Dadan Rosaffd, frd.si (UNY)

    NARASUft,IBER,

    t. Prof, Dr. Sudarmin, ifi.Si.{ Ketua ALFA, Universitas Negeri Semar.ang }

    2, Prof. Dr. Suwardi Endraswara, fi .HuITr"{ Ketua Umuffi HISKI, Universitas Neger"i Yogyakarta }

    3, Drs. Pardi Suratno, M.Hum.{ Kepala Ba[ai Bahasa Provinsi Jawa Tengah ]

    , *-[lt*,3hITffi:?i,.*;1fl;*-- ]

    Universitas Widya Dharma KlatenActive Learni ng FacilitatarAssoclation {ALFA} Jateng-DlY,

    Himpunan Sarjana Kesusastraan Indonesia (HISXI lBalai Bahasa Provinsi Jawa Tengah

    ffiffiqF

  • )

    \ .-\DAFTAR ISI

    MAKALAH UTAMA

    Prof. Dr. Triyono, M.Pd. - Pembelajaran Aktif Dan Implementasinya DalamKonten dan Konteks Kurikulum Tahun 20L3 ......... ....... 1Prof. Dr. suwardi Endraswara, M.Hum. Gelap: National Identity ............... LoPardi suratno - Kesantunan Berbahasa dan Masyarakat Berbudaya Tinggi ................... ......21

    Sudarmin - Pembelajaran Aktif Dan Implementasinya Dalam Konten dan KonteksKurikulum Tahun 2013 ......... ........ 29

    MAKATAH PENDAMPING

    Alif lndah Nurgubitasari, Laila Fatmawati - Penggunaan Metode Simulasi dalamoptimalisasi Pemahaman Konsep Gejala Alam Gempa Bumi pada siswa sDdi Daerah Istimewa Yogyakarta ................. 31Anindita Putri Raharjaningtyas, Fika widya pratama, Helti Lygia Mampouw -Deskripsi Kemampuan Siswa Tunagrahita Ringan dalam Menyelesaikan Soal CeritaTentang Tipe-Tipe Perkalian 37Ayu ostyaningsih, widya Ayu Pangestika, Novisita Ratu, Helti Lygia Mampouw -Deskripsi Pemahaman Himpunan Oleh Siswa SMP............. 49Eka Dwiputri Haryani, sekar Arum septianti, Danang setyadi, Helti LygiaMampouw - Pemahaman Materi Kedudukan Dua Garis oleh siswa sMp ........... 57Dahroni, Astrid Dery Prabowo, M. Amin Sunarhadi- Efektivitas Pembelajaran AktifStrategiJigsaw dalam Pendidikan Pengurangan Risiko Bencana Letusan Gunung

    Hariwahyono - Bermain Kuis siapa Dia dalam Pembelajaran Membuat danMengembangkan Kalimat disekolah Dasar 71

    Kirana Prama Dewi, S.Sos., M.Pd - lndigenous Pendidikan Multikultural BerbasisKarakter Keindonesiaan: Upaya Pemantapan ldentitas Nasiona1.................... 76

    ilt

  • (\ _,/ Lian Grista Pradika Putri, Fika Widya Pratama, Danang Setyadi, Helti Lygia Mampouw

    - Proses Berpikir Siswa SMA dalam Memecahkan Masalah Perbandingan Senilai DanPerbandingan Berbalik Nilai ........... ................... 88

    Luri Ratnawati, Danang Setyadi, Helti Lygia Mampouw - Deskripsi PemecahanMasalah Aritmatika Sosial Oleh Siswa SMK Ditinjau DariTeori Polya 100

    Naniek Sulistya Wardani - Efektivitas Pendekatan Pembelajaran IPS BerdasarTeoriKonstruktivisme Terhadap Kreativitas Belajar Mahasiswa '112

    Octaviana Ayu Harini, Shela Wahyuni, DwiAyu Restuning Ratri, Novisita Ratu, HeltiLygia Mampouw - Pemodelan Matematika Pada Materi Sistem Persamaan Linier DuaVariabelOleh Siswa SMP Ditinjau Dari Perbedaan Kemampuan Matematika.................... 125

    Riska Zulta Anggraeni, Nanik Sugiyarsi, Merlista Suryanti Ndaong, NovisitaRatu, Helti Lygia Mampouw - Deskripsi Pemahaman Konsep Garis Dan SudutOleh Siswa Kelas VIII MP L32

    Savyra Aryanty Kurniawan, Elsya Theresia, Yohana Sari, Novisita Ratu, Helti LygiaMampouw - Deskripsi Kemampuan Konsep Persegi Dan Belah Ketupat DitinjauDari Tingkatan Van Hiele Siswa SMP Kelas VIII ............ .................. l-41

    Suratmi - Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Membaca Ekstensif untukMenemukan Masalah Utama dari Beberapa Berita Bertopik Sama Melalui MetodeCooperative Integrated Reading And Composition (Circ) Bagi Siswa Kelas VIII GMadrasah Tsanawiyah Negeri Mlinjon Klaten Semester Ganjil Tahun Pelajaran

    Sri Sarwanti - Trends Of Educational Researches Among Millennials 161

    Wahyu Hari Kristiyanto, Rendi Hadi Perdana, Dewi lntan Purwitasari, MarthenBilly Jesajas, Cahyo Permadi, Estrisia Angu Bima, Marianus Ama Kii, SanchiaRiani Huwae, Ruth Rinentahansih, Nurul HeniAstuti, Aswab Eka Setiawan,Gadhis Maretta Ayu Sandra, Ardian Febrianty Padji Mamo, Verdaus YogoSaputro, Attiin Machfiroh, Pandu Praditya Yusuf, Mahasiswa di Progdi Fisikadan Pendidikan Fisika - Implementasi Pembelajaran Aktif Dalam PerkuliahanFisika Inti Menggunakan Media Pembelajaran Sebagai Panduan Tugas L67

    Warsito, Asrowi - Peningkatan Karakter Siswa Dengan Strategi Penerapan BahanAjar Berbasis Nilai-Nilai Luhur Ajaran Ki Hajar Dewantara Dalam PembelajaranIPSLT2

    Wanda Widyaningrum dan Trianik Widyaningrum - Analisis Miskonsepsi BukuAjar Biologi Kelas XI SMA/MA Pada Materi Sel ............. ................. 183

    Candradewi Wahyu Anggraeni, Endah Ratnaningsih - Mixed-Active LearningMethods Dalam Pengajaran Speaking 2 di Universitas Tidar ... 202

    iv

  • :".:eng Riyanto - Keterkaitan Budaya Ngerumpi Ibu-lbu Dusun Banjarjo Di Pasar-':: s :nal Terhadap Kesantunan Berbahasa Anak . 2Og!r Harini Ekowati - The Needs For French Teaching Material Thatlntegratei -": rean Des Langues Portfolio (Elp/Pel) .................... 2j.53":iu lndrayanto dan Kinasih Yuliastuti - Fenomena Kesantunan Tuturan Dalam

    sah Cahyani - Model Pembelajaran Aktif Bermuatan Pedagogik Dengan""'- : nredia Dalam Pembelajaran Menulis ................ ... 228

    Sr r'{6pys1i - Model Pembelajaran Kooperatif Dalam Pengembanganmateri Kuliah:= :. a'oembelajaran ..244rgus Riyanto - Peran Bahasa Dalam Penanaman Karakter ...... 255

    sna Rahmawati Bermain Sebagai Model Pembelajaran Aktif Di Sekolah Dasar ..... 263

    ruli lndriani Inovasi Pembelajaran Keterampilan Membaca Huruf Jawa NglegenaJ :rganMetode Iqro Pada Siswa Kelas Iii Sd Negeri 2 Joho Prambanan Klaten ........270

    Luncana Faridhoh Sasmito - Konstelasi Pengembangan Kurikulum Berbasis. :rakter Di Sekolah Dasar Era Globalisasi ........... ..........277

    \eshi Rasyida Aisyah, s.Pd Penerapan Active Learning Pada Mata pelajaran

    Nela Rofisian - Model Pembelajaran Aktif Di Berbagai Bidang Studi ....... 294

    Bayu Purbha Sakti, S.Or., M.Pd. - Santun Berbahasa Cermin Insan Cendekia ...........302

    Angela Marici Girlani Wijayanti - Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajarl"l atemati ka M elal u i Pendekata n Pend idikan Matematika Rea l istis IndonesiaPMRD Pada Siswa Kelas VII SMP N 7 Klaten Tahun Pelajaran 20L5/20t6....................311

    Joko sungkono, M. wahid syaifuddin - Efektifitas Penggunaan strategiPembelajaran Info Search Berbasis Pmr Pada Pembelajaran Statistika DitinjauDari Kecerdasan Interpersonal Mahasiswa .......... .........320

    sudiyo widodo, s.Pd., M.H. - Pancasila Sebagai Kepribadian Dan IdentitasNasional Di Era Global ................. 328

    ShofiePutriningtyas.PenerapanActiveLearningDiSekoIahDasar

  • Muhammad Ridlo Yuwono - Penggunaan Strategi Pogil Dengan Peer-AssessmentUntuk Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa Pada Materi Garis Lurus ' 334

    Dholina lnang Pambudi, M.Pd, RahayulkaPrasetya -'Pendidikan Karakter'Santun

    Berbahasa Uelalui Dongeng ""' 357

    Alif lndah Nurgubitasari, Laila Fatmawati - Penggunaan Metode Simulasi Dalam

    optimalisasi pJmahaman Konsep Gejala Alam Gempa Bumi Pada Siswa SD di DIY 363

    Sri Lestari - peningkatan Kompetensi Akademik Guru Melalui Latkusidamping di

    SD Negeri I Gergu-nung Kecamatan Klaten Utara Tahun Pelajaran 20L6 / 20L7 ...... 369

    Sri Suwartini - Mewujudkan Generasi Emas Indonesia Melalui Pembelajaran

    Berbasis Scientific Approach Sesuai Kurikulum 2Ot3 """"' """"' 375

    Sriyanti pamungkasari - Peningkatan Kualitas Pembelajaran Dan Kemampuanpenguasaan Kosa Kata Ragam Basa Krama Dengan Pembelajaran Aktif Metode

    Wofu Square pada Siswa Kelas VII A Mts Negeri Sragen Tahun Ajaran 20!5/20L6 387

    Hanum Hanifa Sukma - (Studi Deskriptif Siswa Kelas 5 SDN Pringapus 01) ............. 393

    Ika Maryani, Sri Tutur Martaningsih Mewujudkan Pembelajaran Yang Bermutu

    Melaluibptimalisasi Active Learning dan Peningkatan Student Engagement Di

    Perguruan Tinggi """" 399

    Ummu Hany Almasitoh, S.Psi., M.A. - Basic Concepts Ctl Learning In IndonesianLanguange Rnd Literature """"" 407

    Fembriani, S.Pd., M.Pd - Model Pembelajaran Air (Auditory IntellectuallyRepetition) Berbantuan Audiovisual Dengan Pendekatan Scientific Approach

    Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Sekolah Dasar Menuju Generasi Emas

    Satrianawati, M.Pd. - Implementasi Visi Misi Sekolah Dasar Muhammadiyah

    Pulokadang yang Bernafaskan Islam Dalam Mewujudkan Generasi Emas

    Indonesia a)L

    Dr. Esti lsmawati, MPd - Active Learning Dalam Pembelajaran Menulis PuisiPendek (Haiku) Di Home Schooling Melalui Media Sosial Focebook 429

    Sutrisno Badri, Pujo Darmo - Inovasi Pembelajaran "statistika" Untuk

    Memi ni mu m kan Stres Mahasiswa (Pengalama n Empi rik Pengaja ran Statistika

    Bagi Program Studi Pendidikan Bahasa) " 435

    Vi

    \E

  • i :., r-':-: ",:'ri - Active Learning Dalam pembelajaran Kimia Di Kelas xII MIPA:1t,': triti- - Karanganom Klaten 44L{sth Sholihul Hadi, Andi Fadllan - Peningkatan Kemampuan Menulis Laporani'3r- {--r- r''lelalui Penilaian Autentik Dengin Balikan Dan pendampingan pada::-:: 3 3-an IpA Kelas VII-A MTS Negerib2 Semarang .......... 44gtr-' t'{idayah, M.Pd, Rera Fenika Vindaswari - Implementasi Model pembetajaran-:-=, < Dan Pengelolaan Keras Untuk Meningkatkan Minat Belajar siswaI : s:-' asl Di sD Muhammadiyah sunten, rr,linggir, sreman, yogyakarta) .................. 45g="-:n Zudhah Ferryka - Pembelajaran Berbasis Scientific Approach pada Materi:'=-: ':ahan Panas Siswa Kelas IV Sekolah Dasar ..... 4654'l"i lndah Nurgubitasari, Laila Fatmawati - Penggunaan Metode Simutasi dalaml:: *aiisasi Pemahaman Konsep Gejara Atam c-eirpa Bumi pada Siswa sD diI =='ah istimewa yogyakarta ................. 474rera Yuli Erviana - Peranan Kurikulum 20L3 dan Profesionalisme Guru dalamr,':^iiapkan Generasi Indonesia Emas 2045 ......... ..... 4g0iofian - Pemanfaatan Unsur-Unsur Rumah Joglo pencu Kudus sebagai Upaya:::s:arian dan Menegaskan Identitas pada Bingunan Modern Di Kudus 4ggK'rndharu Saddhono dan Purwadi - Strategi Penerapan permendikbud No.503'.r. 2015 Tentang pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (puebi) Jalam:enulisan Karya Ilmiah Untuk Guru SMp di Kabupaten Boyolali ..........._........................ 495lke Anisa - The Effectiveness of Experiential Learning in Teaching English ............... 4gg

    vil

  • ,TTTD'GEilOUS P E N DIDI KA NKEIilDONESIAIN: UPAYA

    M U LTIKU LTU RAL BERBASIS KARAKTERPEMANTAPAN IDENTITAS NASIONAL

    Kirana Prama Dewi, S.Sos., M.pdPGSD Universitas Ahmad Dahlan

    Kampus V Jln. Ki Ageng Pemanahan 19 Sorosutan YKki ra na.dewi @ pgsd. uad.ac. id

    Abstrak .,-Y:)11,u.i.Nrlah, ini penulis. ingin membangun konsepsi tentang

    ,,membumikan,,

    P,agigru multikultural berbasis karakter kelndone.siaan dalam ,[uy, pemantapanlg9llqt na.sional. Berbagai referensi menunjukkan bahwa di era glo'briirrrldewaia]1i ter(apa1 b.9rb9.1gpa masalah. terkait dengan berkembangryi kesadaran etniiyang sempit. Konflik horizontal kerap terjadi di bumi Indonisii. Munculny, [*iijati diri (identitas nasional) yTg merigakibatkan luntu inyi [r16r.t"r kelndonesiaandi kalangan generasi muda. Fenomeria penyelesaian toiriit vl,.lg destruktif yanqdiakibatkan lu.ntur.nya sikap toleran aan suling menghargrl. #rbrg;i

    ';;fi;ttersebut lnab.ila, tidak sggela ditanga.ni maka

    "akan ,i.ng;liur*rn-Jitirt"g;ibangsa.. Pendidikan multikultural b6rbasis karakter telnion.ri.un tepat untukdiadopsi sebagai. upaya pemantapan identitas nasional dalam menghadapitantangan global, karena pendidikan multikultural berbasis karakter kelndo"nesialnmenekankan pada nilai semangat kebangsaan dan nilai cinta tanah air.

    -- _ 5111_t:l_::.o.ndidikan multikulturat, karakte'fl:9_::_"_rl::-:,:*:lt:: ::::::!Pendahuluan

    Perkembangan IPTEK (llmu Pengeta.huan dan Teknologi) semakin pesat danmemberikan tan_tangan dalam berba{ai dimensi kehidupan.-iuir[-irtu imilit

  • r:3at memecah belah persatuan da.n kesatuan bangsa sehingga internalisasi':iian identitas nasional perlu dilakukan. J';''arakat Indonesia- merupakan masyarakat muttikultural. Hal ini merupakan. ,:' bagi b!.ngsa Indonesia untuk'dapgl mempertahankan f"rriturn dan'-:- bangsa. oleh kqf:nq itu,.pemantapan identitas'nasional t;rd-k":i;donesia_: :^- masygrakat multikultural tidaklah'mudah. Terlebih lagi paJa-eru globrlirari,.':'rat nrultikultur,a)/yem\utuhkan perhatian dan pemeli6alaan b;;;;u secara- :''erus dan usa/na berkelanjutan.

    ::-.:":l:lj:.ffryen teknolosi informasi d6n komunikasi.leru'Uaha, t.Li 6r"ii.l ::i l?i:lF:i3l-.1 mensubah dimensiwaktu dan tempat pada rerriaup#-=- 1r_1

    globalis\si menyebabkan budaya masyarakat uerlerat Jin -oeruoar,

    - :=pat' Penetraslbudaya dapat terjadi secara nyita dan mayi sehingga tiJak ada'- 'ranusia yang mampu. mencegahnya. Batis-batas negara secara geografis: i Cak penting. karena keluar mazuknya informasi, qengeiahuan dan t-ekn"otogi-.'-empengaruhi kehidupan nranusia (Suyanto, 200b:11i.-':anano QaLL:22) menyatakan bahwa liara.kter dapat dibentuk melalui tahap:':-,kan pola pikia.sikap, tindakan, dan pembiasaanl karakter ,"rrp.[rn nilai_' ; melandasi perilaku manusia berdasaikan norma agama, kebudat;;nl r,rrr*:'sritusi, adat istiadat, dan estetika. Penanaman nilai-iilai oeritakrr ita,, bar^v+o,- >irLu5r. dudL lsrlaoar, oan estetlKa. Penanaman nilai-nilai perilaku atau karakter:: a

  • terjadi pada bangsa Indonesia, seperti peristiwa Sampit, Sambas, Ambon, dan daerahlain. Hal ini akan mengancam integritas dan ketahanan bangsa Indonesia.

    Terjadinya krisis jati diri (identitas nasional) yang mengakibatkan lunturnya karakterke-lndonesia-an dikalangan generasi muda juga menjadi permasalahan lain yang tidakkalah penting. Derasnya arus informasi globalyang berdampak pada penetrasi budayaasing juga memiliki p.engaruh terhadap pola piki; perilaku, dan sikap generasi muda.Rendahnya kemaryluan untuk menyeleksi derasnya arus budaya global sehinggapenyerapan buday'a global yang negatif lebih cepat dibandingkan dengan penyerapanbudaya global y[ng positif dan konstruktif yang bermanfaat untuk pembangunandan karakter barigsa. Dampak negatif yang sangat dirasakan secara langsung adalahpenyalahgunaafl narkoba dan zat aditif lainnya (NAPZA), tawuran pelajar dan mahasiswa,kriminalitas, minpman keras, penyebaran penyakit HIV/AIDS.

    Laporan BN\ tahun 2AL4 (BNN, 2014:viii) menyatakan jumlah penyalahgunanarkoba sebanyak$8 -4,Ljuta orang atau sekitar2,L0%o sampai 2,25yo daritotal seluruhpenduduk Indonesia. Jumlah konflik sosial di Indonesia juga semakin meningkat. Datayang dimiliki Kemdagri menyebutkan jumlah konflik sosial tahun 2010 sebanyak 93kasus, tahun 2011 menurun menj adi 77 kasus, dan tahun 20!2 meningkat lagi menjadi89 kasus (Antara News, 2AL4.

    Fenomena maraknya penyelesaian konflik secara destruktif (budaya kekerasan)juga banyak terjadi di Indonesia. Hal ini terjadi baik di lingkungan pelajar maupunmasyarakat. Jika fenomena tindak kekerasan ini terjadi pada masyarakat yang kurangterdidik tentu akan menjadi wajar-wajar saja tetapi jika melanda pada masyarakatyang cukup berpendidikan seperti pada kalangan pelajar SD (Sekolah Dasar), maka inimenunjukkan adanya kesalahan dengan proses pendidikan di sekolah.

    Proses pendidikan belum mampu mengembangkan sikap toleran dan sikapsaling menghargai di antara masing-masing individu dengan baik. Selain itu, prosespendidikam juga telah gagal mengajarkan kepada siswa untuk bisa memahami danberkomunikasi dengan orang lai, mampu berpikir dari beragam perspekti{, mampumelihat perbedaan antar individu dari segi suasana hati, temperamen, motivasi dantingkat kemampuannya.

    Pada siswa Sekolah Dasar (SD) sebagian besar siswa sering mengalami konflikdengan teman sebayanya. Beberapa kasus meninggalnya siswa sekolah dasar akibatperkelahian sesama anak sekolah dasar sangat memprihatinkan. Kasus bullying siswasekolah dasar yang videonya beredar beberapa waktu lalu menghebohkan publik danmenambah daftar kekerasan di kalangan siswa sekolah dasar. Menurut KPAI (kpai.go.id, 20L4) kasus bullying menduduki peringkat teratas pengaduan masyarakat. Datadari tahun 201L hingga Agustus20L4, KPAI mencatat 369 pengaduan terkait masalahtersebut.Pembahasan

    Bangsa Indonesia telah lama akrab dengan slogan Bhinneko Tunggal /ko. Namun,selama ini slogan tersebut hanya menempati kesadaran kognitif masyarakat dan belumdiimplementasikan secara nyata dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Secarahistoris, founding fothers bangsa Indonesia juga merumuskan Pancasila. Lima kalimatdalam Pancasila diharapkan dapat digunakan sebagai basis konsensus yang merupakancommon will dari subkultur yang hidup dalam masyarakat Indonesia (Yaya Suryana &.Rusdiana, 2AL5'12$.

    Lemahnya kemampuan masyarakat Indonesia dalam mengelola keragaman budayadapat dilihat dari menguatnya orientasi kelompok, etnik, dan aganra yang berpotensimenimbulkan konflik sosial dan bahkan disintegrasi bangsa. Semangat kebhinnekaankian luntur dan tererosi oleh paham primordialisme. Nilai-nilai toleransi, menghargai

    78

  • *, al olCIi::^lan ni

    ::ldapat dan pemikiran golongan lain semakin melemah dalam masyarakat Indonesia.::.tentangan ideologi, rasa saling curiga serta bermusuhan lahir dan berkembang--:\varnai kehidupan masyarakat. Fenomena yag terjadi ini makin mengkhawatirkan,.cat makin /rbatasnya ruang publik yang dapat diakses dan dikelola bersama-- asyarakatrdltikultur untuk penyaluran aspirasi. Fakta ini membuktikan pentingnya:=-gsa ]n-donesia untuk memahami lebih luas karakter dan model pendidikan yang,=s;ai dengan kondisi bangsa Indonesia yang multikultural.

    Permasalahan yang telah dikemukakan sebelumnya dapat mengganggu=. rambungan dan-kesiabilan dalam kehidupan masyarakat apabila tidak memperole.h

    :='ratian dln penanganan secara bijaksana dan sistematis. Muara dari segala,:.^awdtiran tersebut adalah ancaman terhadap integrasi bangsa yang semakin=':lka lebar. Pemahaman dan penyadaran kondisi multikultural akan menumbuhkan: .:p identitas diri bangsa dan bukan identitas etnis yang dapat memunculkan isu- :';iik etnis.

    3angsa yang multikultural pada satu sisi bisa dijadikan sebagai wahana belajarT banyak tentang perbedaan yang akan berujung pada persatuan bangsa. Namun,si lain, perbedaan-perbedaan yang ada dapat menjadi pemicu konflik bernuansa

    :'- s,0g0rT1a, dan budaya. Nilai persaudaraan bangsa yang multikultural hendaknya*, ai dibangLjn. Idealnya bangsa iniini mampu beradapasi dengan kultur yang beragarngan nilai-nilai ke-lndonesia-an. Hal ini dimaksudkan agar masyarakat bisa menerima

    .. :.npok lain sebagai kesatuan, tanpa memperdulikan perbedaan agama, suku/etnis,:- ler, bahasa daeiah maupun budaya serta adat istiadat. Konsep multikultural sangat:e.lukan untuk bangsa yang multikultur seperti Indonesia.

    Pemahaman dan implementasi multikultural yang berkarakter kelndonesiaan:::at dilakukan melalui pendidikan. Somantri (2001:55) menyatakan peran pendidikan::-:at penting untuk "kekuatan". Senada dengan hal tersebut Socrates beranggapan:7' .^,ta pengetahuan adalah kekuatan (knowledge ts power). Lebih lanjut Somantri- - - 1:56) menegaskan bahwa education os pawer yang bisa meningkatkan kualitas- :,o, bahkan iebagai director of pawer. Pendidikan merupakan pembangkit dan: 'e:tor of power terhadap kekuatan lainnya yang sudah diperoleh manusia seperti(:. ratan politik, ekonomi, dan pertahanan.

    >endidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk menyiapkan peserta didik-: alui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan/atau latihan bagi peranannya di masa: - E akan datang. Pendidikan sering pula disebut sebagai suatu proses memanusiakan*,^usia. Seorang anak yang baru saja lahir tidak begitu saja menjadi manusia yang

    :=.oudaya karena menjadi manusia yang berbudaya harus melalui pengisian jasmani:,- rohani. Made Pidarta (2007:2) menyimpulkan bahwa maksud dari mendidik adalah-='rbuat manusia menjadi lebih sempurna, membuat manusia meningkat hidupnya:,' kehidupan alamiah menjadi berbudaya.

    Pendidikan mempunyai peran penting untuk membentuk identitas bangsa.:=^didikan mampu menjadi media belajar bagi semua usia dan kalangan agar menjadi-:,rusia dewasa yang berkarakter. Salah satu indikator manusia yang dewasa adalah-=niliki budaya yang unggul dan tangguh. Artinya, di samping memiliki pengetahuan::r reterampilan, juga memiliki nilai dan norma yang unggul dalam kehidupannya ffiyaj-',iana & Rusdiana, 2015:83). Dalam pendidikan, setiap peserta didik ditumbuhkan(:'akternya sesuai dengan dirinya sendiri. Pendidikan menjadikan peserta didik-.ergenal, peduli dan menginternalisasikan nilai-nilai serta berperilaku sebagai insan.:.lil.

    Pendididikan dan pembelajaran yang dilakukan saat ini harus mampu merespon::.ubahan yang terjadi dengan cepat. Pendidikan dan pembelajaran tidak hulyq-entransfeiitmu saj'a melainlian mampu membelajarkan peserta didik agar memiliki

    79

  • I'

    kemampuan dan keterampilan yang bisa digunakan sebagai bekal untuk menghadapip"rriinbrn ketat dalam 'kehidupJn global sekaligus menanamkan karakter. Nilai-

    L^-il c6.rrzhil.i p"irnentuk llarakter pada dasarnya merupakan pem"bentuk insan kamil secarauniversal harus d(kembanikan di setiap lembaga pendidikan. Di tengah keragama.nq;;ri;; i^g"1,u Indoneiia..f,r.ty: memiliki.karakter \" Tdgl::j::Tl:fl,L:"il|,:*hg*l"ddfusia yang memiliki identitas diri yang berbeda dengan bangsa lain ffayaSuryana & Rusdiana, 2015:262).

    I ndigenous Pendidika n M ultikultural Berbasis Karakter Kelndonesiaan[lultikulturalisme adalah kearifan untuk melihat keragaman budaya sebagai rea_litas

    fundamentaldalam kehidupan bermasyarakat (Mahfud, 201-0:l-03). Sementara Sparringa

    (2003:17) menyatakan bihwa multikulturalisme merupakan sebuah kepercayaani;i;rg ftelomfof-leto*pot etnik atau budaya.(ethnic and culture groups).yang dapathiJrp i;idam'pingin r"lrrc damgi dalam_-prinsip. co-existonge yTg ditandai olehkesediaan untuk ,i"nghoirati budaya lain. P'endidikan multikultural merupakan salahsatu intry point rnir[ mengurai peimasalahan yang muncul akibat keberagaman diIndonesia.

    Nieto (2010:68) mendefinisikan pendidikan multikultural adalah proses reformasi

    sekolah dan dasar-[.nJiikrn untuk semua siswa. Lebih lanjut Nieto. menjelaskan bahwa;;lr; p"nOiOifrn multikultural menolak rasisme dan bentuk-bentuk diskriminasidi sekolah dan masyarakat. Peserta didik dan masyarakat belajar menerima adanya

    ,ir;;i[;; seperti einis, ras, bahasa, agama, gendei dan status sosial ekonomi yangada dalam masyarakat.

    Banks & Banks (2010:1) mendefinisikan pendidikan multikultural adalah ide,g"rrLin p"*nrf.,rruan pendidikan, dan .proses pendidikan yglq .tujuan utamanya;J.l;h mbngubah strukiur lembaga pendidikan agar siswa laki-laki dan perempual,iii*u berke"butuhan khusus, dan- siswa yang merupakan anggota dari kelompokras, etnis, bahasa dan budaya yang berbeda-beda memiliki kesempatan yang sama

    ,nirl mencapai pr.rtmi a[ad6mii di sekolah. Berdasarkan definisi tersebut makaJip"rfulun konse'[ *[ofuf.r sebagai sistem sosial untuk keberhasilan pendidikan*Lltikrltrral. Variib*l ,tr*, dalarir sekolah misalnya, budaya, kurikulum dan materi,ii[r[ r"rt, keyakinan dari semua pihak sekolah harus dirubah dengan cara-cara yang*"riirngLinkan sekolah untuk mempromosikan kesetaraan pendidikan bagi siswa dari

    kelompok yang beragam.pendidikan ,riiiiritrral tepat diterapkan pada masyarakat Indonesia yang memiliki

    t.ragi*in urorvr, "ini[, uguil, dan bahasi. Tuluan utama pendidikan multikultural

    ;;rdh ,;ngrbrh pendekatin pembelajaran ke.arah memberikan peluang yang samap;; r"iiif siswa. Nieto Qa10:44) lrr"ng"*r.t g\un tiga tujuan utama pendidikanmultikultural meliputi (1-) menanggulanfr ketidaksetaraan dan memberikan aksesp"nAiAif.un yang tr*r) iZ) meniiitrtt in pencap.aian akademik semua siswa danin"ny"Jirr.un p.loiaikan'yang m.e6ta dan berkualitas; (3) memberikan kesempatanUrgi"i* *eniuAi [ritii Oln froduktif ditengah-t9.lgafr masyarakat y?.ng demokratis'

    Menurut fellnei doebagio, 2005:356) plndidikln multikultural dirancang..untukmendukung p"it"rn[u;il,{ keragaman'murni dengan memodifikasi kurikulumUiJrng stuli,

    'baik melalu-i proses fenyusunan, pengemb91gan, maupun pengayaan'

    yang kese*runyu Jigunrtin untuk mLmbantu'peserta didik memahami sejarah. dani"uiauvuun urngr;.'D.ft;; fendidikan multikultural diharapkan peserta didik dapat;".d;ir.OuOiviun di"n"grrltya,terlebih bagi Indonesia yang memiliki keragamanUrJiVu. S.Orngk* Nasikuni2005) menyatakan 6ahwa dalam perspektif pembelaja.ran,,sintesis multikultural' memiliki rasional yang paling mendasai yang diindentifikasikan

    80

  • - :. .'n tiga tujuan, yaitu:- ?ada tataran attitudinal, pendidikan multikultural memiliki fungsi untuk

    :nenyemaikan dan mengembangkan sensitivitas kultural, toleransi kultural,oenghormatan pada identitas kultural, pengembangan sikap budaya yangresponsif serta keahlian untuk melakukan penolakan konflik dan resolusi konflik.

    - pada tataran kogniti{, pendidikan multikultural memiliki tujuan bagi pencapaianKemampuan akademik, pengembangan pengetahuan tentang kemajemukankebudayaan, kompetensi untuk melakukan analisis dan interpretasi perilakukultural, dan kemampuan untuk membangun kesadaran kritis tentang

  • terhadapfegara kesatuan, (3) penghargaan, pengakuan, dan penerimaan keragamanbudayal'(4) menjunjung tinggi supremasi hukum, dan (5) penghargaan martabatmanusia dan hak asasiyang universal. Senada dengan Moeis, Yaqin (2005:4) menyatakanpendidikan multikultural memiliki kaitan yang signifikan dalam perkembangan duniaglobal. Keragaman bangsa didunia menuntutwarga dunia mengenalperbedaan agama,kepercayaan, ideologi, etnik, ras, warna kulit, gender; kebudayaan, dan kepentingan.

    Di Indonesia terdapat banyak suku bangsa atau kelompok etnis dengan beragamkebudayaan yang dimilikinya. Realitas ini sesungguhnya yang menjadikan Indonesiasebagai negara yang rawan konflik. Negara yang rawan terhadap disintegrasi bangsa.Sehingga dalam konteks ini diperlukan sarana pemecahan masalah melalui pendidikanmultikulturalyang menawarkan cara pandang dan sikap dalam menghadapi perbedaandan heterogenitas kelompok etnis, agama, bahasa, relasi gender; kebudayaan, adatistiadat dan bentuk-bentuk keragaman lain yang dimilik bangsa Indonesia dan bangsa-bangsa lain di dunia.

    Musa Asya'rie (2004) menekankan bahwa pendidikan multikultural merupakanproses pendidikan dimana didalamnya terdapat cara hidup menghormati, tulus,toleransi terhadap keragaman budaya yang hidup ditengah-tengah masyarakat plural,sehingga peserta didik kelak memiliki kekenyalan dan kelenturan mental bangsa dalammenyikapi konflik sosial masyarakat. Pendidikan multikultural mempunyai prinsip yangmengedepankan kesetaraan, demokrasi, dan keadilan yang di dalamnya terdapatnilai toleransi sebagai medianya. Nilai toleransi dapat memberikan kesadaran padapeserta didik dalam memahami perbedaan. Hal ini merupakan salah satu hasil daripendidikan multikultural sehingga peserta didik berkembang menjadi pribadi dewasayang mengenal, peduli, menginternalisasikan nilai-nilai perilaku sebagai insan kamil,dan berkarakten

    Pendidikan multikultural yang berbasis karakter kelndonesiaan perlu diaplikasikankepada anak sejak dini agar menjadi lebih bermakna dan mengena. Masa dimana anakmudah menyerap informasi dari lingkungannya. Ketika dewasa nanti informasi yangtelah diterima dan diserap sedikit demi sedikit akan ditata dalam struktur pengetahuandan digunakan untuk berpikir (Slamet, 2005:L9). Karakter dapat dibentuk melaluitahappola pikia sikap, tindakan, dan pembiasaan.

    Karakter merupakan hal penting dalam kehidupan. Meminjam quotes dariAntoninScalia (http://www.azquotes.com/quote/602360) "Beor in mind thot broins andleorning, like muscle ond physical skill, are articles of commerce. They ore bought andsold. You con hire them by the yeor or by the haur. The only thing in the world not forsale is charqcter." Scalia mengemukakan bahwa karakter harus menjadi fondasi bagikecerdasan dan pengetahu ai (brains and learning). Sehingga idealnya orang yangmemiliki pengetahuan yang luas seharusnya dia juga memiliki karakter terpuji.

    Karakter kelndonesiaan dalam konteks ini dimaknai sebagai karakter manusiaIndonesia yang membedakannya dengan manusia bangsa lain sebagai perwujudaneksistensi dan jati diri bangsa Indonesia (Yaya Suryana & Rusdiana,2015:262). Lebihlanjut dikemukakan bahwa karakter kelndonesiaan adalah nilai kebangsaan dan cintatanah air. Penanaman nilai semangat kebangsaan dan cinta tanah air merupakan halyang urgen dalam membentuk karakter kelndonesiaan.

    Karakter kelndonesiaan akan muncul apabila seluruh komponen bangsa Indonesiamenyatakan perlunya memiliki perilaku kolektif kebangsaan dalam kesadaranpemahaman, rasa, karsa, dan perilaku berbangsa dan bernegara dari manusia Indonesia.Kesadaran, pemahaman rasa dan karsa, serta perilaku berbangsa dan bernegara diIndonesia dilandasi oleh nilai-nilai Pancasila, norma UUD L945, keragaman dalamsemboyan Bhinneka Tunggal Ika dan komitmen terhadap NKRI.

    Bangsa Indonesia harus menyadari betul keragaman yang dimilikinya. Dari

    82

  • ';:=':gaman ini masayarakat Indonesia harus mampu belajar menjadi toleran,::*-:

  • didik. Model pengembangan pendidilan multikultural berbasis karakter kelndonesiaanharus bersumber-pada falsafah Bhinneka Tunggal /ko karena karakter majemuk Y?ngdimiliki bangsa indonesia. Upaya membangun pemahaman ke-Bhinneka-an dalamke-/ko-an diperlukan pemikiran yang matang. Pemikiran ini harus didasari pada sendiequity, plurolity, dan toleronce (Yaya Suryana & Rusdiana, 2015:306).'

    SenOi eqiity dapat dipahami sebagai persamaan, yaitu equity dalam pendidikanadalah kesejbjaian atau perlakuan yang merata yang diterima oleh peserta didik dalammemperoleh-pendidikan tanpa memandang status ekonomi dan strata sosial. Sendiptura'tity menyangkut keberagaman yang dimiliki bangsa Indonesia dalam -agama,'budayi,

    dan -sukl.r.

    Sehingga perlu ditanamkan pemahaman yang inklusif dalam*"*ifrrri perbedaan. Oengan ditanamkannya pemahaman tentang pluralismemaka diharai:kan peserta didik paham bahwa perbedaan ada bukan untuk salingmenghantam, memusuhi, menjajah, dan merendahkan suatu kebudayaalVang berbeda.Adariva perbedaan itu harus dipahami sebagai sarana mutual respect. Sendi talersnceUela(i aktualisasi lari pluralitas yang dalam istilah lokal disebul tepa selira. Apabilapemalarnan+en-6ng pluralitas telaliterpatri pada.setiap individu. ma.k3 bersemailahiit ap toleran dalam [ehidupan masyarakat. Masyarakat Indonesia akan hidup harmonisdalam ke-Bhinneko-an dan maembangun bangsa dengan ke-iko-an.

    Pertamo, model pendidikan multikultural berbasis karakter kelndonesiaan dapatdilakukan dengan mempelaj ari lacol wisdom. Misalnya, lingkungan sekitar tempatpeserta didik linggal dapat dijadikan sebagai baha.n pembelajaran. Lingkunganbipandang sebagai media dan sumber belajar yang perlu.diperhatikan.dan digunakandilam ploses -pembelajaran. Prinsip-prinsip pengembangan model pendidikanmultikultural berbasis keindonesiaan dapat melihat sudut pandang keragaman suatudaerah.

    Keduo, model pendidikan multikultural berbasis karakter kelndonesiaan dapatdilakukan dengan memilih bahan ajaryang relevan. Kriteria bahan yang. relevan ini harusrelevan denga-n kurikulum. Hal ini-dimaksudkan agar _tuj.ua1 dari kurikulum diarahkanuntuk salinghenguatkan adanya "keberagaman" dan "keberbedaan". Misalnya, dengancara memp-erkenittan ciri khas masing-masing suku di Indonesia kepada semua siswa;mengenal'kan bahasa, lagu, tarian, alit musik, budaya, adat, dan pakaian tradisionaldengan mengadakan pameran budaya di kelas.

    ketigo, fiodel pendidikan multikultural berbasis karakter keindonesiaan dapatdilakukin dengan mengintegrasikan nilai-nilai multikultural ke dalam semua muatanpelajaran atau mata pefuaran. Nilai-nilai multikultural dapat diintegrasikan ke dalamsemua mata pelajaran.

    Keempat, model pendidikan multikultural berbasis karakter kelndonesiaan 9rPqtdilakukan dengan caia semua komponen sekolah (guru, laboran, dan warga sekolahIainnya) harus-bersifat multikultur.' Misalnya, memiliki wawasan kebangsaan,.tidakdiskriminatif, memiliki sikap terbuka, berjiwa inovasi, kreatif, dan mampu melakukanpenelitian.

    Implementasi Pendidikan Multikultural Berbasis Karakter Kelndonesiaan: UpayaPemantapan ldentitas Nasional

    Banyikaspekyang harus diperhatikan dalam implementasi pendidikan multikulturalberbasii kariktei k-elndonesiaan mulai dari paradigma multikultural, metodepembelajaran, strategi pembelajaran, dan media pembelajaran. Hal.'ini dimaksudkanbgar korisep dan pri-nsip pendi8ikan multikultural dapat t_ers.ampaikan. deng.an baik.Iriplementisi penilidikin multikultural berbasis karakter kelndonesiaan bisa dilakukandehgan mengembangkan kurikulum multikultural. Kurikulum yang dikembangkanharu-s didasar[an padJbeberapa prinsip (Ngainun & Sauqi,2008:198), yaitu keragaman

    84

  • lII

    i

    I

    I :,laya menjadi dasar dalam menentukan teori, filsafat, model dan hubungan sekolah-:.:Qdrl lingkungan sosial budaya; keragaman budaya menjadi dasar dalam komponen. -.i[ulum;budaya dalam unit pendidikan adalah sumber belajar; kurikulum dijadikan, =:agai pengembangan budaya.

    iangkah-langka6 Pengembangan kurikulum yang mengimplementasikan::-didikan multikultural berbasis karakter kelndonesiaan adalah sebagai berikut.

    1. Merumuskan visi, misi, tujuan sekolah, dan pengembangan diri yangmem u ncu I kan pend id i kan mu ltiku ltu ra I berbasis ka rakter kelndonesiaa n.

    2. Mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar yang bermuatanmultikultur atau dapat pula mengkaji tema-tema yang bermuatan multikultur(jika menggunakan kurikulum 2013).

    3. Mengidentifikasi materi pembelajaran yang bermuatan multikultur denganpertimbangan: keberagaman peserta didik, karakteristik muatan atau matapelajaran, relevansi dengan karakteristik daerah;tingkat perkembangan peserta

    didik, kebermanfaatan bagi peserta didik, aktualitas materi pembelajaran, danrelevansi dengan kebutuhan peserta didik.

    5. Merumuskan indikator pencapaian kompetensi yang bermuatan multikultur.D. Menentukan jenis penilaian yang bernuansa atau bermuatan multikultur.i. Menentukan sumber belajar yang bermuatan multikultur')endidikan multikultural berbasis karakter kelndonesiaan selalu mengedepankan- . karakter; karena dalam pembelajaran dapat menggali dan mengenalkan budaya

    -'=sTarakat kepada peserta didik. (arakter kelndonesiaan dilandasi oleh Pancasila: =-'.rilai-nilai karakter kelndonesiaan, yaitu semangat kebangsaan dan cinta tanah air::=-anaman nilai-nilai karakter ini dilakukan dengan pembiasaan dan aplikasi dalam,=- Cupan sehari-hari, diawali dengan pembelajaran di kelas. Sehingga pengetahuan,-g diperoleh akan lebih bermakna karena didapat dari pengalamannya sendiri yang

    , :-.,dian akan dikembangkan dalam kehidupan sehari-hari.

    XesimpulanDari uraian tersebut, pendidikan multikultural berbasis karakter kelndonesiaan perlu

    : :-,mikan. Dengan cara menggali nilai-nilai kelndonesiaan yang mencakup !9a.ma,=:- s. suku, dan liebudayaan peserta didik sebagai keyakinan yang mengajarkan bahwa:='cedaan adalah fitrah Tuhan. Rasa cinta dan kasih sayang sesama manusia harus,: :lu dan terus ditumbuhkan dalam segala perbedaan.

    eendidikan multikultural berbasis karakter kelndonesiaan yang dimaksud dalam*:

  • Identitas nasional yang dikembangkan melalui pendidikan multikultural diharapkanakan memberi harapan positif bagi kemajuan bangsa ini untuk mempertahankankarakteristiknya sebagai sebuah bangsa yang yang beradab, bangsa yang santun,bangsa yang toleran, bangsa yang mengahargai perbedaan dan bangsa yangmenjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.

    86

  • Iaste r Pustaka-r'i '.:',','s. 20!2. Konflik sosiol di rndonesia semokin meningkat. http://www:- -.o',a$e\rssssslber\\ar3Bs$ql Jkonl\\k-sosra\-dr-rndonesra-seiraYrn-men'ing)

  • SEMINAR NASIONAL

    Active Learning Facilitatur Assuciatiun (Alfa) 1ll

    Active Learning Facilitator Association (ALFA) adalahkomunitas para dosen, guru dan motivator yang pernahmendapatkan pelatihan dari DBE USAID (Decentralized BasedEducation) mengenai pentingnya pembelajaran aktif,beranggotakan 11 PTN PTS di Jateng dan DIY dan ingin terusmeng-update pengetahuan tentang active Iearning ini sesuaidengan kemajuan zaman dan perkembangan IPTEKS. Di sisilain, tidak bisa dipungkiri bahwa kita berada di alam (era) MEA(Masyarakat Ekonomi Asean) yang memiliki banyak tantangandan tentu saja menuntut kecerdasan dan kreativitas kitasebagai bangsa untuk terus mempertahankan jati diri danidentitas nasional kita agar mampu bersaing dalam percaturanregional maupun global.

    Seminar Nasional ini penting dilaksanakan untuk menyiapkangenerasi emas lndonesia agar mampu berkiprah di duniadengan bekal active learning, national identity, dan santunberbahasa. Singkat kata berkat fondasi karakter jati diri yangkuat serta kreativitas dan kemampuan berfikir kritis (berfikirtingkat tinggi/ high order thinking) yang dihasilkan oleh prosespembelajaran yang mensyaratkan active learning diharapkanimpian Generasi Emas Indonesia 2035 yang santun berbahasamampu diwujudkan.

    !rffi

    11. Prosiding unwidha 111. Prosiding unwidha ljt