KONVERGENSI ORGANISASI DI MEDIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20368872-MK-Rezaldy...

25
KONVERGENSI ORGANISASI DI MEDIA Penulis: Rezaldy Bastharian Pembimbing: Irwansyah Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Konvergensi organisasi ..., Rezaldy Bastharian, FISIP UI, 2014

Transcript of KONVERGENSI ORGANISASI DI MEDIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20368872-MK-Rezaldy...

Page 1: KONVERGENSI ORGANISASI DI MEDIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20368872-MK-Rezaldy Bastharian.pdfpenanganan, penyediaan, distribusi, dan pemrosesan seluruh bentuk visual,

KONVERGENSI ORGANISASI DI MEDIA

Penulis: Rezaldy Bastharian

Pembimbing: Irwansyah

Ilmu Komunikasi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Konvergensi organisasi ..., Rezaldy Bastharian, FISIP UI, 2014

Page 2: KONVERGENSI ORGANISASI DI MEDIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20368872-MK-Rezaldy Bastharian.pdfpenanganan, penyediaan, distribusi, dan pemrosesan seluruh bentuk visual,

Konvergensi organisasi ..., Rezaldy Bastharian, FISIP UI, 2014

Page 3: KONVERGENSI ORGANISASI DI MEDIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20368872-MK-Rezaldy Bastharian.pdfpenanganan, penyediaan, distribusi, dan pemrosesan seluruh bentuk visual,

Konvergensi organisasi ..., Rezaldy Bastharian, FISIP UI, 2014

Page 4: KONVERGENSI ORGANISASI DI MEDIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20368872-MK-Rezaldy Bastharian.pdfpenanganan, penyediaan, distribusi, dan pemrosesan seluruh bentuk visual,

Konvergensi organisasi ..., Rezaldy Bastharian, FISIP UI, 2014

Page 5: KONVERGENSI ORGANISASI DI MEDIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20368872-MK-Rezaldy Bastharian.pdfpenanganan, penyediaan, distribusi, dan pemrosesan seluruh bentuk visual,

v

ABSTRAKSI

Konvergensi bisa dikatakan sebagai bergabungnya media telekomunikasi tradisional

dengan internet sekaligus. Dari sini konvergensi menyebabkan perubahan radikal dalam

penanganan, penyediaan, distribusi, dan pemrosesan seluruh bentuk visual, audio, data, dan

sebagainya. Kunci dari konvergensi itu sendiri adalah digitalisasi, karena seluruh bentuk

informasi maupun data diubah dari format analog ke format digital sehingga dikirim kedalam

satuan bit (binary digit). Lalu ketika terjadinya konvergensi dalam sebuah media, maka akan

terjadi pula transformasi dalam organisasi tersebut. Jika dulu dalam sebuah organisasi media

setidaknya memiliki satu pemimpin redaksi dalam setiap platform media, namun dengan

konvergensi organisai hal ini diubah dalam bentuk organisasi yang baru. Dengan

menggunakan contoh perusahaan Kompas Gramedia Group yang mempunyai dua perusahaan

media besar di Indonesia, yaitu harian Kompas dan Tribun, tulisan ini berusaha melihat sejauh

mana dan seperti apa perusahaan-perusahaan media di Indonesia mewujudkan konvergensi

organisasi tersebut. Merujuk pada hasil temuan data melalui literatur review dan wawancara,

hasil pengamatan menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan media di Indonesia telah

melakukan konvergensi organisasi. Namun tetap ada perbedaan dalam struktur organisasi di

tiap-tiap media di Indonesia, tergantung kebijakan masing-masing pemimpin media.

(Kata Kunci: Konvergensi, Konvergensi Organisasi, transformasi organisasi)

ABSTRACT

Convergency is a process of conventional telecommunication media merge with

internet. Convergency causes radical shifting to handle, supply, distribute, and process all

form of visual, audio, data, et cetera. The cause of convergence is digitalisation whom is

reasoned by forms of data and information transformed from analog form into digital form,

so they are delivered as binary digit. When convergency happens in a media, then

transformation will also happen in the organisation. Media organisation has one chief of

editor at least, but with organisational convergency changes form of organisation, the

organisation change its structure. Using as an example, Kompas Gramedia Group who has

two big media organisation in Indonesia, Kompas and Tribun daily, this journal describe how

media organisation converge their organisation and how impactful the convergency.

Referring to result from findings of data, literature review, and interviews, observations show

that media organisation has converge their organisation. There are still difference on

structure of each media organisation in Indonesia depending from their policies.

(Key word: Convergence, Organisational Convergence, organisational transform)

Konvergensi organisasi ..., Rezaldy Bastharian, FISIP UI, 2014

Page 6: KONVERGENSI ORGANISASI DI MEDIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20368872-MK-Rezaldy Bastharian.pdfpenanganan, penyediaan, distribusi, dan pemrosesan seluruh bentuk visual,

vi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...................................................................................................................i

HALAMAN PENGESAHAN....................................................................................................ii

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI................................................................................iii

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI DOSEN..................................................................iv

ABSTRAKSI..............................................................................................................................v

DAFTAR ISI..............................................................................................................................vi

LATAR BELAKANG ............................................................................................................................. 1

TINJAUAN TEORITIS .......................................................................................................................... 2

Dimensi Konvergensi .......................................................................................................................... 2

Framework Kerja Media ..................................................................................................................... 2

Perspektif Konvergensi Organisasi ..................................................................................................... 5

METODE PENELITIAN ........................................................................................................................ 5

HASIL PENELITIAN ............................................................................................................................. 6

Konvergensi Organiasi Media Internasional ....................................................................................... 6

Konvergensi Organisasi Media di Indonesia ....................................................................................... 7

Idientitas Media ................................................................................................................................... 8

PEMBAHASAN ................................................................................................................................... 11

Konvergensi Organisasi di Media Kompas dan Tribun .................................................................... 11

Konvergensi Organisasi di Harian Tribun ......................................................................................... 12

Konvergensi Organisasi di Harian Kompas ...................................................................................... 14

Konvergensi dan Konglomerasi ........................................................................................................ 15

KESIMPULAN ..................................................................................................................................... 17

SARAN ................................................................................................................................................. 18

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................ 19

Konvergensi organisasi ..., Rezaldy Bastharian, FISIP UI, 2014

Page 7: KONVERGENSI ORGANISASI DI MEDIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20368872-MK-Rezaldy Bastharian.pdfpenanganan, penyediaan, distribusi, dan pemrosesan seluruh bentuk visual,

1

LATAR BELAKANG

Hampir dua dekade yang lalu kita melihat orang tua kita duduk di sofa, membaca

koran, sambil ditemani biskuit ataupun teh hangat. Lembar demi lembar ‘kertas’ informasi itu

dibaca demi mengetahui kabar berita yang sedang terjadi di seluruh kota bahkan dunia ini.

Kini budaya itu makin hari makin tereduksi, tidak lagi banyak kita temukan orang-orang

bersantai sambil membaca koran ditemani teh hangat. Mobilitas yang tinggi menuntut

perusahaan media untuk mampu memenuhi kebutuhan masyarakat akan informasi, dari sana

mulai muncul devices yang bisa mengakomodir kebutuhan itu, tapi bukan hanya devices

melainkan juga perlu ada transformasi dari sebuah bentuk yang analog seperti koran, buku,

dsb kedalam bentuk digital agar dapat dimanfaatkan dalam devices tersebut, fenomena itulah

yang sekarang terjadi disekitar kita. Berangkat dari hal itu dapat kita tanyakan apa sebetulnya

kovergensi itu dan apakah ada masalah di balik manfaat yang sangat banyak dari konvergensi

tersebut. Lalu bagaimana jika konvergensi tersebut dilihat dalam aspek organisasi.

Konvergensi secara umum memanfaatkan penyatuan dari berbagai layanan yaitu

dibidang teknologi komunikasi serta informasi atau yang sekarang dikenal dengan istilah

ICTS (Information and communication technology and services). Dalam arti paling umum

pula konvergensi mampu menghilangkan penghalang dari berbagai hal, misalnya antara

konsumen dan produsen, antara konsumen dan konsumen, bahkan antar negara. Selain itu

konvergensi juga didefinisikan sebagai penggabungan teknologi informasi mutakhir dan sifat-

sifat teknologi telekomunikasi konvensional yang bersifat massif dengan teknologi komputer

yang bersifat interaktif, secara singkat konvergensi dapat dikatakan sebagai bergabungnya

media telekomunikasi tradisional dengan internet sekaligus. Dari sini juga konvergensi

menyebabkan perubahan radikal dalam penanganan, penyediaan, distribusi dan pemrosesan

seluruh bentuk visual, audio, data dan sebagainya (Preston, 2001). Kunci dari konvergensi

adalah digitalisasi, karena seluruh bentuk informasi maupun data diubah dari format analog

ke format digital sehingga dikirim kedalam satuan bit (binary digit). Karena informasi yang

dikirim berupa dalam bentuk digital, konvergensi mengarah pada penciptaan produk-produk

yang aplikatif yang mampu melakukan fungsi audiovisual sekaligus komputasi. Maka dengan

begitu banyak alat komputasi yang dapat melakukan beberapa hal misalnya komputer dapat

difungsikan sebagai pesawat televisi, atau telepon genggam yang dapat menerima suara,

tulisan, data maupun gambar tiga dimensi yang kini dikenal dengan teknologi 3G.

Konvergensi organisasi ..., Rezaldy Bastharian, FISIP UI, 2014

Page 8: KONVERGENSI ORGANISASI DI MEDIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20368872-MK-Rezaldy Bastharian.pdfpenanganan, penyediaan, distribusi, dan pemrosesan seluruh bentuk visual,

2

TINJAUAN TEORITIS

Dimensi Konvergensi

Di dalam bukunya, Gordon menulis bahwa ada lima dimensi dalam konvergensi, yaitu

dimensi kepemilikan atau ownership, dimensi taktik atau strategi, dimensi struktur, dimensi

pengumpulan informasi, dan presentasi. Dari dimensi yang pertama, agar sebuah perusahaan

media dapat bertahan di tengah perhelatan konvergensi yang semakin masif ini, pemilik

perusahaan dianjurkan agar tidak hanya memiliki satu jenis atau satu format media. Memang,

secara hukum tindakan kapitalis ini tidak diperbolehkan, namun dari sisi ekonomi cara ini

dapat membantu sebuah perusahaan bertahan ditengah terpaan konvergensi.

Sedangkan dari dimensi yang kedua, dimensi taktik atau strategi, dengan adanya

monopoli kepemilikan jenis media, perusahaan tersebut dapat memberitakan sebuah

pemberitaan dalam semua kanal yang ia punya. Pada dimensi struktur, perusahaan dapat

menerapkan apa yang sekarang dikenal dengan News room, dimana semua kanal informasi

dijadikan satu sehingga memiliki keakurasian berita yang sama, atau dengan kata lain satu

berita akan disiarkan dengan semua kanal informasi yang ada seperti media cetak, radio,

ataupun televisi. Untuk dimensi pengumpulan data, para pekerja media seperti wartawan,

dapat memperkaya informasi yang ia dapat melalui internet, sehingga informasi yang ia

perlukan tidak hanya berasal dari narasumber seperti seorang tokoh atau buku, melainkan

juga dengan internet yang lebih mudah dan lebih murah. Dan untuk dimensi presentasi, kini

semua media dituntut agar dapat mempresentasikan sebuah beritas semenarik mungkin, tidak

hanya menarik, tetapi juga harus ada bentuk digital agar berita tersut dapat dengan mudah

disebarluaskan ataupun disimpan sehingga keberlangsungan berita tersebut dapat bertahan

lama.

Framework Kerja Media

Selain itu juga, sebagai pijakan dasar kita dalam melihat perspektif ini, perlu kita

pahami dalam buku nya Grand yang menuliskan bahwa untuk dapat melihat teori dan

frameworks dari kerja media dapat dibagi dalam dua teori, yaitu The Market theory of news

production, dan Pure Journalistic theory of production. Dari namanya sudah dapat kita

bedakan bagaimana kedua teori ini memiliki pandangan yang sangat berbeda. The market

theory of news production menjelaskan bahwa bagaimana sebuah kejadia itu diberitakan oleh

Konvergensi organisasi ..., Rezaldy Bastharian, FISIP UI, 2014

Page 9: KONVERGENSI ORGANISASI DI MEDIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20368872-MK-Rezaldy Bastharian.pdfpenanganan, penyediaan, distribusi, dan pemrosesan seluruh bentuk visual,

3

media karena memiliki nilai yang dapat dijual. Tidak hanya itu, dalam hal produksinya pun,

media harus dapat seminim mungkin menekan cost production nya. lain hal nya dengan Pure

journalistic theory of production yang jelas-jelas menekankan bahwa dalam sebuah proses

pemberitaan di media, media tersebut harus sesuai dengan koridor-koridor jurnalistik. Tidak

hanya itu, media juga harus mampu memperhatikan untuk siapa dan bagaimana target audiens

yang menjadi sasarannya. Dalam tahap produksi beritapun media harus melalui tiga tahap,

yaitu, discovery, the selection of events for coverage, dan reporting of the story (McManus,

1994).

Jika berkaca pada tren perkembangan media jaman sekarang yang telah

terkonvergensi, media justru lebih memilih pada teori pertama yaitu The Market theory of

news production sehingga media sebagai salah satu institusi sekaligus industri dalam

masyarakat memiliki budayanya sendiri yang membedakannya dengan institusi maupun

industri lainnya. Isu budaya atau kultural dalam teori media yang pertama kali muncul adalah

tentang karakter dari kebudayaan massal baru yang dibawa oleh komunikasi massa. Ada

banyak tema-tema dari teori kultural media antara lain efek-efek teknologi komunikasi,

globalisasi, komodifikasi budaya, identitas kultural, gender dan subkultur, ideologi dan

hegemoni, dan lain sebagainya.

Berkaitan dengan komodifikasi budaya, Media massa sebagai industri juga memiliki

aspek politik-ekonomi dalam produksi budayanya. Perlu diingat bahwa sebagai sebuah

industri tersendiri, media pun juga didorong oleh prinsip-prinsip logika ekonomi. Ada sesuatu

yang dijual dan dipertukarkan oleh media dalam pasar yang besar. Dalam media massa,

informasi menjadi komoditi yang memiliki nilai tukar. Informasi yang mengalami

komodifikasi (contoh: acara televisi, berita, film, database, dsb) akhirnya dapat

diperjualbelikan dan memiliki nilai pasar ketimbang nilai intrinsik yang sederhana (Littlejohn,

Foss, 2009: 647). Maka jika dikaitkan dengan dimensi yang telah dijelaskan diawal tadi, hal

yang seperti ini erat kaitannya dengan dimensi presentasi dimana media jadi cenderung

memberitakan hal-hal yang yang hanya memiliki nilai jual di masyarakat, bukan lagi

pemberitaan yang mencerdaskan masyarakat.

Dengan logika industri, media massa menjual dan mempertukarkan informasi maupun

hiburan kepada khalayak. Prinsip utama dari industri itu sendiri adalah produksi massal untuk

target khalayak yang besar. Demi memproduksi sesuatu dalam jumlah yang besar kepada

target yang besar pula, adalah suatu konsekuensi logis apabila produk media massa akhirnya

Konvergensi organisasi ..., Rezaldy Bastharian, FISIP UI, 2014

Page 10: KONVERGENSI ORGANISASI DI MEDIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20368872-MK-Rezaldy Bastharian.pdfpenanganan, penyediaan, distribusi, dan pemrosesan seluruh bentuk visual,

4

mengalami standardisasi. Karena sebuah pabrik tidak akan bisa memproduksi barang

yang berbeda-beda dalam skala besar dan waktu yang sama. Proses komunikasi massa

melalui media akhirnya menghasilkan konten yang terstandardisasi (McQuail, 1983: 56). Hal

ini adalah salah satu karakteristik utama dari apa yang disebut sebagai “mass culture” yang

dihasilkan oleh media massa.

Kebangkitan dari mass culture ini pun menuai banyak kritik dari berbagai pihak.

Kritik sosial terhadap mass culture ini mulai muncul pada pertengahan abad ke-20, dimulai di

Inggris seiring dengan berkembangnya teori kritis radikal yang tercermin dalam karya

Richard Hoggart, Raymond Williams, dan Stuart Hall (McQuail, 1983: 115). Kritik mereka

terhadap mass culture yang utama adalah untuk menyerang akar komersial dari penurunan

nilai kultural dan untuk menyuarakan konsumen mass culture kelas pekerja yang menjadi

korban. Menjadi korban dari apa? Yaitu menjadi korban dari mass culture yang (dianggap)

berselera dan berkualitas rendah. Inggris yang memang terkenal dengan kebudayaan yang

tinggi dalam hal ini secara khusus mengkritik budaya media massa dari Amerika yang

dianggap terlalu komersial dan tidak menjunjung lagi nilai-nilai budaya, yang ada adalah

membodohi masyarakat. Namun, kritik terhadap mass culture maupun pembahasan tentang

komunikasi massa dan budaya media secara keseluruhan dalam kerangka internasional lebih

berpengaruh dan dikenal secara luas dari lahirnya teori kritis dari Mazhab Frankfurt. Tokoh

sentral dalam Mazhab Frankfurt tidak lain dan tidak bukan adalah Max Horkheimer dan

Theodor Adorno, namun ada pula orang-orang seperti Herbert Marcuse, Walter Benjamin,

dan lain sebagainya. Mazhab Frankfurt menggagas akan adanya proses komodifikasi dalam

mass culture, mengacu pada konsep komodifikasi dari teori Marx. Dalam Grundrisse, Marx

menyatakan bahwa komodifikasi merupakan proses di mana sebuah objek menjadi sebua

komoditi yang diperjualbelikan dengan memperoleh suatu nilai tukar, bukan sekedar nilai

intrinsik dari objek tersebut. Bila diterapkan dalam media massa, produk-produk kultural

(dalam bentuk gambar, ide, ataupun simbol) diproduksi dan dijual dalam pasar media sebagai

komoditas. “Imbalan” dari penjualan produk kultural ini adalah kepuasan dan kesenangan

konsumen, hiburan dan ilusi angan-angan tentang realitas, yang seringkali menghasilkan

adanya pengaburan akan struktur masyarakat yang sebenarnya – yang disebut sebagai

kesadaran palsu.

Konvergensi organisasi ..., Rezaldy Bastharian, FISIP UI, 2014

Page 11: KONVERGENSI ORGANISASI DI MEDIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20368872-MK-Rezaldy Bastharian.pdfpenanganan, penyediaan, distribusi, dan pemrosesan seluruh bentuk visual,

5

Perspektif Konvergensi Organisasi

Kembali ke lima jenis dimensi diatas, Dari lima dimensi tersebut, dimensi yang paling

riskan dalam hal konvergensi dengan perspektif organisasi atau politik adalah dimensi

ownership atau kepemilikan atas sebuah media. Dimensi ini dianggap adalah dimensi yang

paling mendasar dalam sebuah berdiri nya media. Jika sebuah perusahaan sudah memiliki

semua kanal informasi, maka akan terjadinya monopoli atas informasi tersebut. Lalu apa yang

menjadi bahaya pada dimensi ini adalah jika informasi tersebut telah disusupi dengan nilai-

nilai dan kepentingan sipemilik media. Bisa saja pemilik media tersebut bekerja demi

menguntungkan salah satu pihak. Tidak hanya itu, jika telah terjadi nya monopoli media atas

perusahaan-perusahaan besar, maka besar kemungkinan akan terjadinya konglomerasi media,

jika hal ini telah terjadi, maka informasi yang disampaikan kepada masyarakat tidak lagi

bertujuan untuk mencerdaskan orang banyak, melainkan demi kepentingan profit semata atau

dengan kata lain adanya komodifikasi.

METODE PENELITIAN

Metodologi yang digunakan dalam penelitian adalah studi literatur dan wawancara

kepada narasumber terkait. Dalam pengerjaannya, penelitian ini menggunakan buku-buku dan

laporan ataupun artikel mengenai konvergensi organisasi di media sekaligus dari hasil

wawancara narasumber. Penulis juga melakukan perbandingan antara kasus-kasus

konvergensi organisasi media di dunia internasional dengan kasus-kasus konvergensi

organisasi media yang ada di Indonesia. Data-data dan teori-teori yang didapat membantu

mendukung hasil analisis dari penelitian ini.

Konvergensi organisasi ..., Rezaldy Bastharian, FISIP UI, 2014

Page 12: KONVERGENSI ORGANISASI DI MEDIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20368872-MK-Rezaldy Bastharian.pdfpenanganan, penyediaan, distribusi, dan pemrosesan seluruh bentuk visual,

6

HASIL PENELITIAN

Konvergensi Organiasi Media Internasional

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan melalui internet, terdapat banyak contoh

kasus mengenai konvergensi yang berakibat terhadap ‘adaptasi’ organisasi adalah misalnya

saja di Amerika sekarang terdapat 5 perusahaan media yang mendominasi atau yang

menguasai pasar Amerika. Kelima perusahaan itu ialah Bertelsmann Inc., News Corp., Time-

Warner, Walt Disney, dan Viacom. Misalnya kita lihat dari sejarah Bertelsmann Inc.

Perusahaan ini pada awalnya merupakan korporasi yang bekerja di bidang percetakan.

Bentuk-bentuk cetakan yang ia terbitkan misalnya buku-buku misionaris yang berbau

keagamaan. Kemudian seiring berjalannya waktu dan addanya pergantian tampuk kekuasaan,

perusahaan ini mengembangkan sayap menjadi perusahan yang mencetak buku-buku yang

lebih umum, musalnya nya penerbitan novel-novel yang berbau nasionalisme-sosialisme.

Pada tahun 1980-an perusahaan ini berhasil mengembangkan sayapnya hingga ke level

internasional. Tidak hanya bergerak dibidang penerbitan buku saja, perusahaan itu juga

membeli Arista, sebuah label musik dan lebel musik tersebut terus berkembang hingga saat

ini yang kita kenal dengan nama Sony-BMG.

Kurang lebih sama hal nya dengan Bertelsmann Inc. News Corp. Juga merupakan

salah satu konglomerasi media terbesar di dunia. Total pendapatan perusahaan ini

diperkirakan sekitar US$23,856 billion dimana 70% pendapatan berasal dari jaringan televisi

yang dimilikinya. Perusahaan ini didirikan oleh seseorang yang kita kenal karena kasus

pemindahan kewarganegaraan yang ia miliki yaitu Rupert Murdoch, pada tahun 1980 yang

berbasis di Adelaide, Australia. Perusahaan ini mulai terdaftar sebagai perusahaan Amerika

Serikat sejak tahun 2004. Hingga sekarang begitu banyak perusahaan yang telah di akuisisi

nya antara lain jaringan televisi Fox, studio film 20th Century Fox, penerbitan buku

HerperCollins, Times Newspaper, dan masih banyak lagi.

Selain itu adapula Viacom. Awal mula perusahaan ini terbentuk, perusahaan ini

bernama CBS Corporation. Kemudian di tahun 2005 perusahaan ini memisahkan diri dengan

total aset yang dimiliki mencapai US$9,609 billion. Dan sekarang Viacom mampu

mengakuisisi banyak media-media besar dunia seperti Paramount Pictures, DreamWorks,

Konvergensi organisasi ..., Rezaldy Bastharian, FISIP UI, 2014

Page 13: KONVERGENSI ORGANISASI DI MEDIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20368872-MK-Rezaldy Bastharian.pdfpenanganan, penyediaan, distribusi, dan pemrosesan seluruh bentuk visual,

7

Nickelodeon Movies, selain itu ada pula jaringan televisi yang mereka miliki adalah Comedy

Central, Logo, BET, Spike, MTV, dan masih banyak lagi.

Tidak mau ketinggalan, selanjut nya ada Walt Disney. Walt Disney merupakan

perusahaan animasi, film, dan media terbesar di dunia dengan total pendapatan pertahun

diperkirakanmencapai US$30 billion. Sampai saat ini perusahaan yang melahirkan Mickey

dan Minie Mouse ini memiliki 5 resort wisat, 11 taman Disney, 39 hotel, 8 studio film, 6 label

musik, 11 jaringan televisi kabel dan 1 jaringan televisi terestrial. Beberapa contoh

perusahaan itu misalnya, di perusahaan film, label musik, dan hiburan Disney memiliki Walt

Disney Motion Pictures Group Inc., Miramax, Pixar, Disney Music Group. Sedangkan dalam

tv jaringan Disney menguasi jaringan televisi ABC atau American Broadcasting Company

yang menguasai 30 stasiun TV lokal, 2 stasiun radio, selain itu ada pula Disney Channel,

ESPN, dan SOAPnet.

Dan yang terakhir tidak kalah besar adalah Time Warner Inc. Yang sekarang menjabat

sebagai konglomerasi media terbesar di dunia yang berkantor pusat di New York. Bidang

industri perusahaan raksasa ini meliputi film, televisi, penerbitan, internet, dan

telekomunikasi. Perusahaan-perusahaan yang termasuk dalam konglomerasi ini antara lain

AOL (American On-Line), home box office, New Line Cinema, Time Inc., Time Warner,

Turner Broadcasting System, The CW, dan yang paling terkenal adalah Warner Bross.

Konvergensi Organisasi Media di Indonesia

Setalah memahami dan mengerti bagaimana konvergensi media dalam perspektif

organisasi dan politik, serta pendalaman melalui contoh-contoh di negara luar, maka

konvergensi media dalam perspektif organisasi dan politik ini akan kita kaji dalam konteks ke

Indonesiaa. Di Indonesia sendiri banyak sekali media-media yang sudah terkonvergen, media

yang awal nya hanya memproduksi dalam bentuk koran kini mulai merambah online, radio,

ataupun TV. Karena banyak nya contoh di Indonesia yang dapat dikaji konvergensi media

dalam perspektif organisasi dan politik nya tersebut, maka dianggap perlu nya pengerucutan

akar analisi makalah ini lebih dalam. Oleh karena itu media yang akan kami bandingkan

dalam hal perspektif organisasi dan politik nya adalah dua media yang cukup besar di

Indonesia, yang bisa dikatakan sebagai ayah dan anak namun memiliki kultur yang beda

dalam pelaksanaan kerja nya, media tersebut adalah Kompas dan Tribun.

Konvergensi organisasi ..., Rezaldy Bastharian, FISIP UI, 2014

Page 14: KONVERGENSI ORGANISASI DI MEDIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20368872-MK-Rezaldy Bastharian.pdfpenanganan, penyediaan, distribusi, dan pemrosesan seluruh bentuk visual,

8

Data yang kami dapat mengenai iklim organisasi dan politik dalam kedua media

tersebut merupakan data primer melalui wawancara mendalam kepada salah seorang petinggi

di Tribun News. Informasi yang beliau berikan cukup objektif karena memang ia sempat

bekerja di kedua media tersebut. Sehingga informasi atau data-data yang diberikan tidak berat

sebelah.

Idientitas Media

Dimulai dari Kompas, seperti yang kita tahu, harian Kompas berdiri sejak tahun 1965,

atau hampir 47 tahun memberikan informasi atau berita bagi negeri ini. Kompas didirikan

oleh P.K Ojong dan Jakoeb Oetama. Seiring berkembang nya waktu harian Kompas ini

menjadi surat kabar harian nasional dengan segmentasi masyarakat kelas mengah ke atas.

Karena semakin pesat nya kebutuhan informasi masyarakat dan semakin maju nya teknologi,

Kompas mengembangkan sayap nya dengan melalui ranah online. Kompas online yang kita

kenal dengan nama website nya Kompas.com ini berdiri pada tahun 1997. Pada awalnya

Kompas Online hanya berperan sebagai edisi internet dari harian Kompas. Pada tahun 1998

Kompas Online merubah namanya menjadi Kompas.com dengan berfokus pada

pengembangan isi, desain, dan strategi pemasaran yang baru. Sepuluh tahun kemudian, pada

tahun 2008, terjadi perubahan yang cukup signifikan pada Kompas.com, yaitu portal online

ini membawa logo, tata letak, hingga konsep baru di dalam nya yang dianggap lebih segar,

lebih elegan, dan tentunya tetap mengedepankan user-friendly dan advertiser-friendly.

Kompas.com semakin bersinergi dan menjadikannya sebagai sumber informasi yang

lengkap, tidak hanya menghadirkan berita dalam bentuk teks, namun juga gambar, video, live

streaming. Perubahan yang dilakukan ini juga berimbas pada bertambahnya jumlah

pengunjung yang di klaim mencapai angka 20 juta pembaca aktif perbulan dan total 40 juta

page view/impression perbulan pada tahun 2008. Sedangkan saat ini jumlah pembaca telah

mencapai angka 120 juta page view perbulan.

Inovasi-inovasi yang dilakukan oleh Kompas.com tidak berhenti sampai disitu. Ribuan

informasi yang masuk tiap hari nya di portal Kompas.com mulai di sort-ir berdasarkan

kebutuhan pembaca yang ditampilkan berdasarkan channel-channel tertentu. Tiap channel

pun didesain sesuai dengan tema berita dan membuat setiap pengelompokan berita memiliki

karakter. Beberapa channel tersebut misalnya, Kompas Female, Kompas Bola, Kompas

Health, Kompas Tekno, Kompas Entertainment, Kompas Otomotif, Kompas Properti, Kompas

Images, dan Kompas Karier. Sebagai portal berita yang mengikuti perkembangan teknologi

Konvergensi organisasi ..., Rezaldy Bastharian, FISIP UI, 2014

Page 15: KONVERGENSI ORGANISASI DI MEDIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20368872-MK-Rezaldy Bastharian.pdfpenanganan, penyediaan, distribusi, dan pemrosesan seluruh bentuk visual,

9

terkini, Kompas.com dapat diakses melalui handphone atau dapat diunduh sebagai aplikasi

gratis di Smartphone atau Tablet PC.

Selain di ranah online, Kompas juga menyentuh ranah penyiaran melalui media

televisi yang ia punya, yaitu Kompas TV. Kompas TV merupakan stasiun televisi yang

berusaha menampilkan kekayaan alam Indonesia. televisi yang memiliki tagline ‘inspirasi

Indonesia’ ini berusaha menampilkan acara-acara yang inspiratif dan mencerdaskan bangsa

dengan program-program yang edukatif. Seperti yang kita ketahui, sebelum hadir nya

Kompas TV, Kompas sendiri telah memiliki stasiun televisi yang dulu kita kenal dengan TV7,

namun pada tahun 2006 saham TV7 dibeli oleh Trans Corp di bawah kepemimpinan Chairul

Tanjung dan berganti nama menjadi Trans7. Maka sejak saat itu Kompas tidak lagi memiliki

perusahaan televisi. Barulah pada tahun 2011 Kompas meluncurkan kembali stasiun televisi

nya yang kita kenal dengan Kompas TV.

Kompas TV menjadi salah satu televisi berbayar pertama di Indonesai yang memiliki

kualitas High Definition (HD). Kualitas HD ini menyajikan gambar dengan resolusi tinggi

sehingga pemirsa dapat menikmati detail gambar dengan kontur jelas dan warna yang lebih

tajam. Kompas TV sebagai pionir televisi berkualitas HD juga telah mengarah pada sistem

televisi digital sesuai standar yang lazim digunakan secara internasional.

Selain diranah online, cetak, dan televisi, perusahaan Kompas Gramedia Group (KG)

ini juga memiliki platform radio. Radio yang mereka miliki yaitu radio Sonora, dan Motion

Radio. Radio Sonora dan Motion Radio ini merupakan stasiun radio yang memiliki komitmen

untuk mewujudkan visi sebagai radio informasi dan hiburan yang paling diminati oleh

pendengan dan pemasang iklan serta untuk mengantisipasi berbagai perubahan yang terjadi di

masyarakat. radio Sonora sendiri memiliki cabang di beberapa kota seperti Surabaya,

Yogyakarta, Palembang, Pangkal Pinang, Pontianak, Semarang, Solo, Bandung, Purwokerto,

Cirebon, Banjarmasin, Malang, dan NAD.

Media yang selanjutnya akan kita bahas adalah Tribun. Tribun merupakan surat kabar

atau pers daerah yang terbut setiap hari di bawah naungan Kompas Gramedia Group. Harian

Tribun News ini sendiri merupakan pemain baru di Indonesia dan mulai diperkenalkan pada

tahun 2008. Sebelum memiliki brand Tribun, seperti yang kita kenal sekarang, pers daerah

diperkenalkan dengan nama yang berbeda-beda dengan brand yang berbeda pula seperti

Serambi Aceh di Aceh, Pos Kupang di Nusa Tenggara Timur, Bernas di Jogjakarta, Bangka

Konvergensi organisasi ..., Rezaldy Bastharian, FISIP UI, 2014

Page 16: KONVERGENSI ORGANISASI DI MEDIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20368872-MK-Rezaldy Bastharian.pdfpenanganan, penyediaan, distribusi, dan pemrosesan seluruh bentuk visual,

10

Pos di Pangkal Pinang, Banjarmasin Post di Kalimantan Selatan, Sriwijaya Post di

Palembang, dan Surya di Surabaya. Dengan konsep baru, pers daerah buatan Kompas Group

ini mulai memproduksi koran dengan brand Tribun. Nama Tribun ini mulai diaplikasikan di

Kalimantan Timur dengan nama Tribun Kaltim pada tahun 2008. Nama tersebut makin

meluas seiring berjalan nya waktu seperti Tribun Jabar di Jawa Barat, Tribun Timur di

Sulawesi Selatan, Tribun Jogja di Jogjakarta, dan yang paling baru pada tahun 2012 adalah

Tribun Medan di Sumatra Utara dan Tribun Sumsel di Sumatra Selatan. Harian Tribun ini

memiliki segmentasi pasar masyarakat kelas menengah kebawah yang banyak tersebar di

seluruh daerah di Indonesia.

Lahir nya harian Tribun di tengah kebutuhan akan informasi dan kemajuan yang pesat

dalam bidang teknologi mau tidak mau ikut mengadopsi pentingnya konvergensi dalam media

Tribun itu sendiri. Salah satu bentuk konvergensi yang dimiliki oleh Tribun adalah

Tribunnews.com. Situs berita Tribunnews.com dikelola oleh PT. Indopersda Primamedia,

divisi koran daerah dari Kompas Gramedia. Selain itu Tribunnews.com juga mengelola forum

diskusi, dan komunitas online melalui Facebook, Twitter, dan Google+. Selain didukung oleh

reporter yang bertugas di Jakarta, Tribunnews.com didukung oleh jaringan 17 koran daerah

atau Tribun Network, selain itu juga didukung oleh hampir 500 wartawan di 18 kota penting

di Indonesia. Selain itu, yang menarik dari Tribunnews.com adalah, website ini memiliki

domain-domain lagi dari Tribunnews di tiap daerah nya. misal nya Tribunjakarta.com,

tribunjabar.co.id, tribunjogja.com dan masih banyak lagi, sehingga jika di hitung secara

kuantitas, portal website Tribunnews.com ini memiliki sekitar 26 anak website berita.

Sama hal nya dengan kompas, selain di ranah online. Tribun juga merambah dunia

broadcasting melalui beberapa radio yang tersebar di seluruh Indonesia. Misalnya saja di

Kalimantan selatan, Banjarmasin Post FM, di Aceh, Serambi FM, dan beberapa kota besar

lainnya yang juga tergabung di Sonora FM.

Konvergensi organisasi ..., Rezaldy Bastharian, FISIP UI, 2014

Page 17: KONVERGENSI ORGANISASI DI MEDIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20368872-MK-Rezaldy Bastharian.pdfpenanganan, penyediaan, distribusi, dan pemrosesan seluruh bentuk visual,

11

PEMBAHASAN

Konvergensi Organisasi di Media Kompas dan Tribun

Dari kedua media besar di Indonesia tersebut, sangat jelas terlihat bahwa adanya

konvergensi yang terjadi demi memenuhi kebutuhan pasar. Konvergensi yang terjadi disini

menghasilkan banyak platform yang berguna sebagai jalan lain untuk penyebaran informasi.

Melalui wawancara mendalam kami dengan Bapak Herman Darmo selaku Regional

Newspaper Group Director, Kompas Gramedia Group, beliau mengatakan bahwa asumsi

dasar dari konvergensi adalah menekan harga pokok produksi. Dahulu, ranah informasi bagi

masyarakat adalah media cetak atau koran. Untuk dapat menghasilkan koran itu sendiri

diperlukan biaya produksi yang tidak murah, mulai dari kertas, tinta, pegawai, distribusi, dan

sebagai nya. sedangkan disatu sisi banyak tumbuh media-media yang menjadi pesaing dalam

memperoleh perhatian pengiklan. Pengiklan yang notabene nya sebagai pemasukan utama

bagi media mulai terpecahkan perhatiannya dan mulai tertarik dengan media-media pesaing.

Oleh karena itu, tanpa mengurangi kualitas berita yang dibuat, maka penekanan terhadap

biaya produksi dilakukan terhadap kanal dari pemberitaan media tersebut.

Tidak hanya itu, Bapak Herman Darmo juga mengatakan bahwa konvergensi dalam

media itu sendiri bukan berarti sinergitas atau persilangan dari berbagai macam platforrm

media melainkan bertemunya antara media dan teknologi. Namun yang menarik dari

konvergensi ini adalah, ketika terjadi konvergensi dalam sebuah media, maka akan terjadi

transformasi pula dalam organisasi media tersebut, hal ini akan dijelaskan kemudian.

Dalam menjalankan konvergensi, Tribunnews menerapkan strategi 3M. 3M disini

adalah Multi media, Multi channel, dan Multi Platform. Multi media adalah cara bagaimana

kita mempresentasikan sebuah konten atau berita yang kita dapat. Misal nya melalui koran,

majalah ataupun radio. Sedangkan multi channel adalah bagaimana proses pendistribusian

dari berita yang kita miliki tersebut, misal nya melalui ranah online, tv ataupun broadcast.

Sedangkan multi platform adalah bagaimana informasi yang kita sebarkan tersebut mampu

mendukung atau mampu digunakan di banyak platform, misalnya mobile, Tablet PC, dan

sebagainya.

Konvergensi organisasi ..., Rezaldy Bastharian, FISIP UI, 2014

Page 18: KONVERGENSI ORGANISASI DI MEDIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20368872-MK-Rezaldy Bastharian.pdfpenanganan, penyediaan, distribusi, dan pemrosesan seluruh bentuk visual,

12

Dari wawancara dengan Bapak Herman Darmo juga dijelaskan bahwa dalam

Tribunnews, konvergensi digunakan sebagai sebuah alat yang diharapkan mampu menutupi

kelemahan dari masing-masing media atau bahkan saling memperkuat. Misalnya dalam

urusan media cetak, mungkin tidak semua orang sempat untuk membeli media cetak setiap

harinya ataupun mungkin pada hari tersebut seorang tersebut sedang tidak memegang uang,

atau mungkin ketika seorang tersebut sedang ingin membeli koran, loper koran nya sedang

tidak ada di tempat dan kemungkinan-kemungkinan lain yang mungkin terjadi. Maka

disinilah letak atau fungsi media online untuk melengkapi dan memperkuat harian Tribun

tersebut. Orang yang tadi nya tidak bisa membaca koran karena berbagi macam kemungkinan

yang terjadi dapat diatasi dengan membaca secara online. Bukan hanya itu, fungsi radio juga

saling mengisi kebutuhan informasi dari setiap individu. Misalnya yang paling terasa manfaat

nya adalah laporan yang realtime dari sebuah kondisi atau keadaan jalan. Misalnya kita

sedang berada di jalan protokol ataupun di jalan tol, maka ada informasi yang menyatakan

bahwa jalan yang akan kita lalui tersebut mengalami kemacetan, maka dengan sigap hal

tersebut dapat kita hindari dengan cara memilih jalan alternatif.

Konvergensi Organisasi di Harian Tribun

Masuk ke dalam ranah organisasi di Tribunnews, pada jaman dulu dalam sebuah

organisasi media, setidak nya ada satu pemred di setiap satu jenis media yang ia punya.

Misalnya media X memiliki media cetak, online, radio, dan televisi, maka ia seharus nya

memiliki 4 pemimpin redaksi. Namun hal ini lah yang sekarang dirubah dalam bentuk

organisasi di Tribunnews. Kini struktur organisasi yang ada mulai dipersempit dan semakin

‘langsing’. Berdasarkan pengakuan Bapak Herman Darmo, sekarang setidaknya dalam 4 jenis

media hanya memiliki satu pemimpin redaksi atau pemred. Dulu ketika setiap jenis media

memiliki pemred masing-masing maka setiap pemred sudah pasti memiliki redpel atau

redaktur pelaksana, news editor, manager redaksi, manager produksi, editor beritas dan

reporter masing-masing. Jadi dapat dibayangkan betapa ‘gendut’ organisasi hanya untuk satu

jenis media, dan itu dikalikan jumlah jenis media yang mereka miliki. Dengan adanya

konvergensi tersebut ada beberapa bagian-bagian yang dianggap tidak perlu dihilangkan.

Misalnya redaktur pelaksanan sudah ditiadakan, begitu pula manager redaksi dianggap kurang

tepat sehingga perlu direduksi dan pemimpin redaksi digabung menjadi satu pemred.

Dengan adanya penyatuan atau pengurangan bagian-bagian yang sebelum nya telah

ada sejak lama maka sangat berpotensi mempengaruhi iklim politik dalam organisasi tersebut.

Konvergensi organisasi ..., Rezaldy Bastharian, FISIP UI, 2014

Page 19: KONVERGENSI ORGANISASI DI MEDIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20368872-MK-Rezaldy Bastharian.pdfpenanganan, penyediaan, distribusi, dan pemrosesan seluruh bentuk visual,

13

Lalu bagaimana dengan iklim politik di Tribunnews? Berdasarkan keterangan yang kami

dapat, Tribunnews adalah media dan pemain baru dalam kancah permediaan. Tribunnews

sendiri baru hidup selama 13 tahun. Sejak awal kehidupannya, Tribunnews telah mengenal

yang namanya konvergensi, maka setidaknya tidak ada atau sedikit Culture shock yang

dirasakan jika terjadinya konvergensi dalam organisasi mereka. Itu artinya dengan kata lain

hampir tidak ada masalah dalam iklim politik di Tribunnews itu sendiri, baik dari tribun cetak,

tribun online, dan radio.

Iklim politik yang memang telah sejak awal di bangun oleh harian Tribun memberikan

efek yang positif dalam berkembangnya media atau pers daerah ini, hal itu dibuktikan dengan

tercapainya paringkat ke 4 oleh Alexa yaitu lembaga yang menilai kinerja sebuah media

berdasarkan kinerja di bidang online nya. Tidak hanya itu, efek positif ini juga dirasakan

dengan semakin berkembang nya Brand Tribun dengan berdiri nya dua koran Tribun di dua

provinsi besar di Indonesia, yaitu Sumatra Utara dan Sumatra Selatan.

Kesadaran akan penting nya konvergensi di bidang organisasi tampak nya telah

disadari dan di antisipasi oleh para pendiri harian ini. hal ini terlihat dari model yang mereka

terapkan dalam struktur organisasi dan strategi media yang mereka gunakan. Ketika kami

tanyakan siapakah yang menjadi Role model atau Bussines Model yang mereka gunakan

dalam organisasi mereka, maka Bpk Herman Darmo menjelaskan bahwa sebenar nya tidak

ada role model ataupun Bussines model khusus yang kami tiru dalam struktur organisasi dan

strategi media yang kami gunakan. Beliau menjawab bahwasan nya yang kami lakukan

sekarang adalah hasi hibridisasi beberapa model organisasi media-media yang kami anggap

cocok diterapkan di Indonesia, maka dengan kata lain, dari hasil riset pribadi itulah maka

ditemukan sebuah struktur dan strategi yang tepat untuk diterapkan di Indonesia yang mereka

sebuat sebagai 3M (telah dijelaskan sebelum nya). lalu apakah model organisasi yang mereka

gunakan ini dipengaruhi oleh latar belakang pekerja dalam harian Tribun itu sendiri? Lalu

beliau menjawab, jika dikatakan bahwa bentuk organisasi dan strategi yang kami terapkan

karena latar belakang pegawai, itu tidak juga. Strategi yang diterapkan ini lebih karena

‘pergaulan’ dari Tribun itu sendiri yang ikut dalam salah satu organisasi Media internasional.

Dalam organisasi tersebut biasanya akan ada presentasi Annual Report dari media-media di

seluruh dunia yang tergabung dalam organisasi tersebut. Dari ‘pergaulan’ inilah bagaimana

akhirnya kami melakukan riset terhadap kinerja masing-masing media dan strategi mana yang

Konvergensi organisasi ..., Rezaldy Bastharian, FISIP UI, 2014

Page 20: KONVERGENSI ORGANISASI DI MEDIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20368872-MK-Rezaldy Bastharian.pdfpenanganan, penyediaan, distribusi, dan pemrosesan seluruh bentuk visual,

14

tepat di gunakan di Indonesia, tutur pria yang juga merupakan dosen S1 Komunikasi

Universitas Indonesia tersebut.

Konvergensi Organisasi di Harian Kompas

Kompas merupakan media yang sudah cukup berpengalaman di negeri ini, mulai dari

masa pemerintahan Presiden Soekarno sampai Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Kompas juga telah melewati tiga masa dalam negeri ini, mulai dari Orde lama, Orde Baru,

hingga Reformasi. Informasi yang kami dapatkan dari pria yang juga bagian dari executif

board Kompas tersebut menyatakan bahwa jika dulu pada zaman orde baru, media bergerak

dengan sangat tidak bebas. Banyak orang-orang ‘titipan’ yang terpaksa harus dimasukan

dalam jajaran pimpinan Kompas. Mulai dari orang kementrian hingga keluarga cendana. Hal

ini sengaja mereka lakukan dengan dalih menjaga stabilitas ekonomi dan politik di Indonesia.

Setelah reformasi terjadi di Indonesia, maka keran aspirasi masyarakat dibuka seluas-

luas nya. Pertumbuhan media menjadi membabi buta dan mulai adanya perombakan struktur

dalam tubuh Kompas itu sendiri. Selain karena terbukanya keran demokrasi tersebut, tuntutan

konvergensi juga menjadi pendorong perombakan struktur di tubuh Kompas. Namun, dari

informasi yang kami dapatkan, ternyata adanya culture shock yang dialami oleh lembaga

media senior ini. masih ada sifat-sifat feodalisme yang dibawa hingga saat ini. sifat-sifat

feodal ini akhirnya berpengaruh pada tumbuh kembang konvergensi organisasi media ini. jika

dalam Tribun strutur organisasi telah diperkecil dan ada kolaborasi kinerja tiap platform,

maka beda hal nya dengan Kompas. Kompas memiliki Pemred di masing-masing jenis media

yang ia miliki sehingga walaupun dikatakan konten yang disebarkan terkonvergen, namun

dari sisi organisasi, lembaga media senior ini belum terkonvergen. Adanya rasa eksklusifitas

yang dibawa oleh Kompas cetak terhadap platform yang lain membuat iklim politik di

lembaga ini kurang serasi. Newsroom yang diterapkan juga belum mengadopsi newsroom

yang terkonvergen seperti newsroom1.0, newsroom2.0, dan newsroom3.0.

Jika kita bandingkan kedua jenis organisasi dan iklim politik di kedua media tersebut

dapat disimpulkan bahwa organisasi dan politik di Tribunnews lebih modern dan lebih maju.

Namun, jika dikaitkan dengan laba perusahaan, maka kedua perusahaan ini tidak dapat

dibandingkan dan tidak dapat dipungkiri bahwa Kompas jauh mengungguli Tribunnews. Hal

ini dikarenakan kepercayaan masyarakat yang besar terhadap lembaga media yang telah

senior ini dan banyak nya ranah bisnis yang telah didirikan oleh Kompas oleh karena itu yang

terpenting dalam konvergensi dalam sebuah organisasi dan iklim politik yang mereka alami

Konvergensi organisasi ..., Rezaldy Bastharian, FISIP UI, 2014

Page 21: KONVERGENSI ORGANISASI DI MEDIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20368872-MK-Rezaldy Bastharian.pdfpenanganan, penyediaan, distribusi, dan pemrosesan seluruh bentuk visual,

15

adalah bagaimana perusahaan tersebut mampu membangun kredibilitas dan kepercayaan

kepada masyarakat sehingga mampu menarik banyak pengiklan.

Konvergensi dan Konglomerasi

Dengan begitu, kembali lagi pada asumsi dasar kita bahwa konvergensi yang

dilakukan dalam sebuah media mampu menimbulkan konglomerasi media. Jika yang terjadi

di Tribunnews murni adalah konvergensi di bidang organisasi dan strategi bisnis mereka, lain

hal nya dengan Kompas Group. Selain banyak mendirikan kanal informasi, Kompas juga

banyak melakukan pengembangan sayap bisnis yang terkesan mengkonglomerasikan media.

Banyak media yang mereka dirikan sehingga membuat semakin banyak nya pesaing dalam

ranah penyebaran informasi. Hal ini berimbas pada semakin menyusut nya media-media

komunitas yang membutuhkan pengiklan malah ter-distract dengan muncul nya Kompas di

ranah tersebut, otomatis pengiklan lebih memilih untuk berinvestasi di Kompas yang memang

telah memiliki kepercayaan yang besar di Masyarakat. maka jika hal ini di biarkan terus

menerus maka semakin berkurang nya keberagaman informasi, dan keberagaman sudut

pandang dan opini dalam media di Indonesia.

Oleh karena itu, dengan konvergensi yang juga berdampak pada banyak terjadinya

konglomerasi media di seluruh penjuru dunia maka akan mengingatkan kita pada wacana

globalisasi. Globalisasi menjadi sebuah gejala kontemporer yang mampu merevolusi dunia

dengan sangat cepat. Gejala globalisasi ini pula sangat dekat dengan kegiatan yang berbau

kapitalis. Gejala ini akhirnya membuat banyak kaum pemilik modal bersorak, sementara

negera-negara dunia ketiga beserta komunitas-komunitas sipil melakukan gerakan protes

untuk mengubah itu. karena hal itulah yang ditakutkan akan mengubah cara bagaimana dunia

dilihat. Dan yang juga sangat penting untuk diketahui addalah korporasi yang seperti ini juga

telah mengubah wajah dunia, baik dalam hal hubungan-hubungan produksi, pola interaksi

sosial, politik, hubungan antara negara kaya dan negara miskin hingga kebudayaan dan

praktika hidup sehari-hari di masyarakat.

Kini konglomerasi perusahaan-perusahaan yang seperti itu telah menjadi fenomena

global yang sangat erat kaitannya dengan pertumbuhan dan akselerasi ekonomi dan jaringan

kultural yang beroprasi diseluruh dunia, menembus batas ruang dan waktu. Konglomerasi ini

berakar dari konvergensi dan pembangunan pasar multinasional (transnasional), yang

akhirnya berimbas pada tumbuhnya entitas baru ekonomi dan politik. Perkembangan

teknologi dan media semakin terintegrasi sistem produksi dan konsumsinya diseluruh dunia.

Konvergensi organisasi ..., Rezaldy Bastharian, FISIP UI, 2014

Page 22: KONVERGENSI ORGANISASI DI MEDIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20368872-MK-Rezaldy Bastharian.pdfpenanganan, penyediaan, distribusi, dan pemrosesan seluruh bentuk visual,

16

Dengan begitu, yang ditakutkan dalam hal ini ialah dalam proses nya, korporasi sebagai

kekuatan baru transnasional memiliki peran dalam mengontrol apa yang boleh dipertukarkan

dan apa yang tidak, jenis komoditi seperti apa yang boleh dipertukarkan dan bagaimana

komoditi itu dipertukarkan. Musik, film, informasi merupakan bidang-bidang yang secara

khusus dikelola oleh kelima perusahaan diatas.

Dikarenakan terpusatnya kekuatan pada korporasi-korporasi ini, maka bukan tidak

mungkin masyarakat akan menjadi sangat mudah untuk dikonstruksikan pikiran dan dibentuk

oleh ideologi perusahaan-perusahaan raksasa ini. Efek lebih jauhnya lagi, karena jaringan

perusahaan-perusahaan ini yang kuat, maka ditakutkan bisa mengkontrol atau mendikte

kebijakan-kebijakan yang dihasilkan oleh pemerintah khusus nya kebijakanyang tekait

dengan permasalahan media, dengan begitu maka bukan hal yang sulit bagi salah satu

perusahaan media tersebut untuk melakukan blokade ekonomi misalnya saja dengan dalih

pelanggaran hak cipta bagi negara yang membajak produk media tersebut.

Konvergensi organisasi ..., Rezaldy Bastharian, FISIP UI, 2014

Page 23: KONVERGENSI ORGANISASI DI MEDIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20368872-MK-Rezaldy Bastharian.pdfpenanganan, penyediaan, distribusi, dan pemrosesan seluruh bentuk visual,

17

KESIMPULAN

Konvergensi organisasi yang terjadi di media berawal dari konvegensi yang terjadi di

platform media itu sendiri. Konvergensi platform itu terjadi karena untuk menekan biaya

pokok produksi. Itu artinya ketika terjadinya konvergensi dalam sebuah media, maka akan

terjadi pula transformasi dalam organisasi media tersebut. Misalnya pada jaman dulu dalam

sebuah organisasi media setidaknya ada satu Pemimpin redaksi (Pemred) di setiap media yang

ia punya. Itu artinya jika suatu media memiliki bentuk cetak, online, radio, dan televisi, maka

seharusnya media tersebut memiliki 4 pemimpin redaksi. Namun, dengan konvergensi

organisasi, hal tersebut dapat diubah dalam bentuk organisasi yang baru. Kini struktur

organisasi yang ada mulai di persempit dan semakin ‘langsing’, sekarang setidaknya dalam 4

jenis media hanya memiliki satu pemimpin redaksi atau Pemred.

Tidak hanya itu, konvergensi yang dilakukan dalam sebuah media mampu

menimbulkan konglomerasi media. Oleh karena itu, dengan konvergensi yang juga

berdampak pada banyak terjadinya konglomerasi media di seluruh penjuru dunia maka akan

mengingatkan kita pada wacana globalisasi. Globalisasi menjadi sebuah gejala kontemporer

yang mampu merevolusi dunia dengan sangat cepat. Gejala globalisasi ini pula sangat dekat

dengan kegiatan yang berbau kapitalis. Gejala ini akhirnya membuat banyak kaum pemilik

modal bersorak, sementara negera-negara dunia ketiga beserta komunitas-komunitas sipil

melakukan gerakan protes untuk mengubah itu. karena hal itulah yang ditakutkan akan

mengubah cara bagaimana dunia dilihat. Dan yang juga sangat penting untuk diketahui

addalah korporasi yang seperti ini juga telah mengubah wajah dunia, baik dalam hal

hubungan-hubungan produksi, pola interaksi sosial, politik, hubungan antara negara kaya dan

negara miskin hingga kebudayaan dan praktika hidup sehari-hari di masyarakat.

Kini konglomerasi perusahaan-perusahaan yang seperti itu telah menjadi fenomena

global yang sangat erat kaitannya dengan pertumbuhan dan akselerasi ekonomi dan jaringan

kultural yang beroprasi diseluruh dunia, menembus batas ruang dan waktu. Konglomerasi ini

berakar dari konvergensi dan pembangunan pasar multinasional (transnasional), yang

akhirnya berimbas pada tumbuhnya entitas baru ekonomi dan politik. Perkembangan

teknologi dan media semakin terintegrasi sistem produksi dan konsumsinya diseluruh dunia.

Konvergensi organisasi ..., Rezaldy Bastharian, FISIP UI, 2014

Page 24: KONVERGENSI ORGANISASI DI MEDIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20368872-MK-Rezaldy Bastharian.pdfpenanganan, penyediaan, distribusi, dan pemrosesan seluruh bentuk visual,

18

SARAN

Melihat dari permasalahan tersebut, kepada pemerintah ataupun pemilik media.

Sebagai sebuah lembaga yang memiliki otoritas untuk membuat kebijakan seharusnya jeli

untuk melihat fenomena ini. pemerintah dapat membuat kebijakan yang membatasai

monopoli kepemilikan media sebagai imbas dari Konvergensi tersebut agar tidak terjadinya

konglomerasi media. Selain itu pemerintah juga dapat menerapkan sebuah sistem dimana ada

satu hari perusahaan-perusahaan media besar tidak diperkenankan mencetak dan

menyebarkan produknya, melainkan kesempatan ini diberikan bagi media-media publik yang

otonom, baru dan aset yang tidak begitu banyak sehingga mampu menstimulus para pelaku

usaha media yang masih baru. Sedangkan bagi pemilik media yang telah ‘dewasa’, sistem

ekonomi yang gotong royong tampak nya dapat menjadi pilihan, perusahaan-perusahaan

besar tidak harus serakah dalam memonopoli informasi, selain itu perlu adanya dana CSR

yang dikeluarkan sebagai bantuan moral bagi perusahaan yang baru berkembang. Walaupun

solusi yang ditawarkan ini tampak tekesan utopis, namun jika hal ini berhasil dilakukan maka

bukan tidak mungkin akan adanya kerukunan dalam masyarakat dan pencerdasan masyarakat

akan informasi yang ia terima.

Konvergensi organisasi ..., Rezaldy Bastharian, FISIP UI, 2014

Page 25: KONVERGENSI ORGANISASI DI MEDIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20368872-MK-Rezaldy Bastharian.pdfpenanganan, penyediaan, distribusi, dan pemrosesan seluruh bentuk visual,

19

DAFTAR PUSTAKA

Dwyer, T. (2010). Media Convergence: Issues in Cultural and Media Studies. London: McGraw Hill

& Open University Press.

Grant A. E. & Wilkinson, J. S. (2009). Understanding Media Convergence: The State of the Field.

New York: Oxford University Press.

Kompas. (2012, Desember 25). Kompas.com. Retrieved from Kompas.com:

http://www.kompas.com/aboutus

Tim, O. S. (2001). Key Concept in Communication and Cultural Studies. london : Routledge.

Tribunnews. (2012, Desember 25). Tribunnews.com. Retrieved from Tribunnews.com:

http://www.tribunnews.com/about

TV, K. (2012, Desember 25). Kompas TV Inspirasi Indonesia. Retrieved from Kompas.tv:

http://www.kompas.tv/index.php/front/profil

Veronique. (2012, oktober 31). Situs veronique's. Retrieved from Situs veronique's:

http://pravdakino.multiply.com/journal/item/26/Lima-Perusahaan-Media-Terbesar-di-

Amerika-Serikat

Konvergensi organisasi ..., Rezaldy Bastharian, FISIP UI, 2014