Isi mos.ok

47
PANDUAN PELAKSANAAN DAN MATERI MASA ORIENTASI SISWA (MOS) SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA 2009

Transcript of Isi mos.ok

PANDUAN PELAKSANAAN DAN MATERI

MASA ORIENTASI SISWA (MOS)

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

2009

Milik Negara Tidak Diperdagangkan

i

KATA PENGANTAR

Panduan pelaksanaan penyelenggaraan Masa Orientasi Siswa

(MOS) ini disusun dengan maksud agar dapat dijadikan acuan

pelaksanaan kegiatan orientasi siswa baru.

Melalui kegiatan MOS diharapkan agar para siswa baru dapat

melaksanakan tugas belajarnya secara baik, penuh semangat, dan

dapat meningkatkan keakraban antara siswa baru dengan kakak

kelasnya.

Penyelenggaraan kegiatan MOS diharapkan dapat memberikan

kesan yang baik dan menyenangkan bagi warga sekolah, khususnya

bagi siswa baru, sehingga kegiatan ini dapat berlangsung sesuai

dengan yang diharapkan. Seluruh warga sekolah diharapkan juga

ikut bertanggungjawab terhadap penyelenggaraan kegiatan MOS.

MOS merupakan awal siswa mengikuti pendidikan di sekolah yang

baru. Oleh karena itu, MOS merupakan salah satu bagian dari

program pendidikan berkelanjutan (Education for Sustainable

Development).

Kami mengakui bahwa, baik dari segi materi maupun bahasa,

panduan ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, dengan senang

hati kami akan menerima masukan untuk bahan penyempurnaan

pada masa berikutnya.

Jakarta, Maret 2009

Direktur Pembinaan SMP

Didik Suhardi, SH. M.Si.

NIP 131270212

Milik Negara Tidak Diperdagangkan

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................... i

DAFTAR ISI ........................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN ................................................... 1

A. Latar Belakang ..................................................... 1

B. Fungsi .................................................................... 1

C. Tujuan ................................................................... 2

D. Waktu Pelaksanaan ............................................ 3

E. Sasaran .................................................................. 3

F. Sertifikat ............................................................... 3

BAB II PROGRAM KEGIATAN ..................................... 5

A. Materi .................................................................... 5

B. Metode dan Pendekatan ...................................... 5

C. Pemantauan .......................................................... 6

D. Penilaian ................................................................ 7

E. Laporan ................................................................. 8

BAB III PENUTUP ............................................................. 9

Lampiran 1. Contoh Kegiatan .......................................... 10

Lampiran 2. Contoh Jadwal Kegiatan MOS ................... 12

Lampiran 3. Jati Diri Siswa Baru SMP ........................... 13

Lampiran 4. Surat Dirjen Dikdasmen No. 5181/c/1998 . 16

LANGKAH-LANGKAH PELAKASANAAN MATERI

MASA ORIENTASI SISWA SMP ................................... 20

BAB I MENGENAL LINGKUNGN SEKOLAH ...... 21

BAB II TATAKRAMADAN TAT TERTIB

KEHIDUPAN SOSIAL DI SEKOLAH ......... 27

BAB III PROGRAM DAN CARA BELAJAR YANG

BAIK ................................................................... 31

BAB IV UPACARA BENDERA ..................................... 35

Milik Negara Tidak Diperdagangkan

iv

BAB V BRIDGING COURSE ....................................... 37

BAB VI PENILAIAN ...................................................... 42

Milik Negara Tidak Diperdagangkan

Panduan Pelaksanaan dan Materi MOS 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hari-hari pertama masuk sekolah merupakan bagian dari

hari efektif belajar yang perlu diarahkan dan diisi kegiatan

yang bermanfaat, namun tetap dalam suasana gembira dan

menyenangkan serta bernilai positif bagi segenap warga

sekolah.

Kegiatan hari-hari pertama masuk sekolah ini diberi nama

Masa Orientasi Siswa (MOS). MOS merupakan

serangkaian kegiatan pertama masuk sekolah pada setiap

awal tahun pelajaran baru yang berlangsung selama 3 hari.

Untuk penyelenggaraan di setiap wilayah, pihak Kantor

Dinas Pendidikan dapat merencanakan dan mengatur

kegiatan dimaksud, sesuai dengan kondisi dan situasi

sekolah masing-masing.

B. Fungsi

Fungsi MOS Sekolah Menengah Pertama adalah sebagai

berikut:

1. Mempersiapkan siswa sebagai warga sekolah yang baik

melalui pengenalan sekolah dan lingkungannya, serta

peraturan yang berlaku di sekolah. Selanjutnya

diharapkan siswa dapat bersikap dan bertingkah laku

sesuai dengan nilai-nilai luhur, dan dapat melaksanakan

kegiatan belajar mengajar dengan baik.

Milik Negara Tidak Diperdagangkan

Direktorat PSMP 2

2. Meningkatkan pemahaman dan partisipasi siswa dalam

mendukung terwujudnya sekolah sebagai lingkungan

pendidikan, yakni sebagai tempat proses pembudayaan

kehidupan, meningkatkan dan melaksanakan prinsip-

prinsip 7K (Keamanan, Kebersihan, Ketertiban,

Keindahan, Kekeluargaan, Kerindangan dan

Keselamatan / Kesehatan), sehingga memiliki rasa

bangga dan senang menjaga nama baik sekolahnya.

C. Tujuan

1. Umum

Kegiatan MOS bertujuan agar para siswa baru lebih

mengenal kehidupan lingkungan sekolah, dapat segera

menyatu dengan warga sekolah, mengetahui hak dan

kewajiban sebagai warga sekolah, sehingga siswa lebih

cepat beradaptasi dengan kegiatan belajar mengajar,

serta mampu berperan aktif dan bertanggung jawab

dalam kehidupan di sekolah.

2. Khusus

a. Membantu siswa baru mengenal lingkungan

sekolah secara mendalam dan lebih dekat, sehingga

tercipta suasana edukatif dan kondusif.

b. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman siswa

tentang tatakrama dan tata tertib yang berlaku di

sekolah, khususnya pengertian, ruang lingkup

tatakrama serta pentingnya menghargai dan

menghormati sesama manusia sebagai makluk

pribadi dan makluk sosial.

c. Agar siswa mengenal, memahami dan

melaksanakan program studi di sekolah, khususnya

Milik Negara Tidak Diperdagangkan

Panduan Pelaksanaan dan Materi MOS 3

cara belajar yang baik, matrikulasi (bridging

course), dapat memanfaatkan perpustakaan dan

laboratorium, serta mampu menyusun dan

melaksanakan program belajar atau jadwal belajar.

d. Menumbuhkembangkan jiwa kepemimpinan yang

demokratis.

e. Memotivasi siswa baru agar merasa bangga dan

merasa memiliki terhadap sekolahnya sehingga

tumbuh rasa tanggung jawab untuk menjaga,

merawat serta menjaga nama baik sekolah.

D. Waktu Pelaksanaan

Masa Orientasi Siswa (MOS) dilaksanakan selama tiga

hari belajar, pada hari-hari pertama masuk sekolah di

setiap tahun pelajaran baru. Namun, sekolah dapat

mengatur waktu apabila diperlukan pertemuan awal

dengan para siswa.

E. Sasaran

Sasaran MOS adalah siswa baru SMP kelas VII, baik

negeri maupun swasta di seluruh Indonesia.

F. Sertifikat

Bagi peserta MOS yang telah menyelesaikan seluruh

program secara baik akan diberikan sertifikat.

Milik Negara Tidak Diperdagangkan

Panduan Pelaksanaan dan Materi MOS 5

BAB II

PROGRAM KEGIATAN

A. Materi

Pada dasarnya materi MOS adalah hal-hal yang berkaitan

erat dengan upaya-upaya mengantarkan siswa baru agar

lebih cepat beradaptasi dengan lingkungan sekolah serta

segala tata cara pergaulannya. Oleh karena itu materi pokok

MOS meliputi sebagai berikut.

1. Pembinaan dan pengenalan lingkungan sekolah, dengan

penekanan pada 7K, yaitu Keamanan, Kebersihan,

Ketertiban, Keindahan, Kekeluargaan, Kerindangan,

dan Keselamatan/Kesehatan.

2. Tatakrama dan tata tertib kehidupan sosial di sekolah.

3. Program dan Cara Belajar yang baik.

4. Matrikulasi (bridging course).

5. Upacara Bendera.

6. Demonstrasi ekstrakurikuler dalam rangka penyaringan

bakat, minat dan potensi.

7. Peraturan Baris Berbaris.

8. Pengenalan Dasar Kepemimpinan.

B. Metode dan Pendekatan

1. Metode

Agar MOS dapat berlangsung secara efektif dan

konstruktif, maka perlu penerapan metode sebagai

berikut.

a. Metode yang bersifat gembira, menyenangkan dan

memberi kesan yang mendalam bagi siswa, bahwa

mereka telah diterima dalam lingkungan sekolah

baru yang dicita-citakan.

Milik Negara Tidak Diperdagangkan

Direktorat PSMP 6

b. Harus melibatkan kakak kelas pada umumnya dan

khususnya pengurus Organisasi Siswa Intra

Sekolah (OSIS) dalam kepanitiaan, mulai tahap

perencanaan sampai dengan pelaksanaan.

c. Tidak mengandung unsur perpeloncoan, yaitu tidak

bersifat menyakiti siswa, ancaman, dan teror, baik

dengan menggunakan kata-kata maupun perbuatan

yang dapat merendahkan martabat siswa.

d. Diskusi dan olah pikir yang dikemas dalam bentuk

sederhana tentang masalah-masalah aktual,

disesuaikan dengan tahap perkembangan siswa.

e. Pelaksanaan ceramah secara selektif dan bersifat

umum, lebih mengutamakan tentang pelaksanaan

dalam bentuk simulasi.

2. Pendekatan

Dalam pelaksanaan kegiatan MOS, pendekatan yang

perlu digunakan oleh para pembina hendaknya:

a. Bersifat persuasif dan edukatif, artinya siswa harus

dipandang sebagai warga masyarakat yang sedang

tumbuh dan berkembang, sehingga perlu

memperhatikan kegiatan mereka.

b. Bersifat psikologis dan sosiologis, artinya siswa

harus dipandang sebagai warga masyarakat yang

selalu bersosialisasi dengan lingkungannya.

c. Memanfaatkan potensi lingkungan, baik dalam

menentukan metode maupun materi kegiatan.

d. Pemberian materi yang lebih bersifat

memberdayakan potensi dan sifat kritis siswa.

C. Pemantauan

Pemantauan dimaksudkan untuk mengetahui tingkat

keberhasilan pelaksanaan MOS di sekolah, sejak

Milik Negara Tidak Diperdagangkan

Panduan Pelaksanaan dan Materi MOS 7

perencanaan program sampai dengan pelaksanaan. Untuk

itu perlu diatur langkah-langkah sebagai berikut.

1. Petugas pemantauan

Kegiatan pemantauan dilaksanakan oleh kepala sekolah,

wakil kepala sekolah, dan staf kesiswaan, dengan tugas

memantau: (a) Persiapan MOS di sekolah meliputi

tenaga guru pembimbing, materi dan bahan penunjang

kegiatan, fasilitas belajar dan lainnya; dan (b)

Pelaksanaan MOS.

2. Waktu

Pemantauan dilaksanakan sebelum dan atau pada saat

pelaksanaan orientasi.

3. Format Pemantauan

Instrumen dan format pemantauan sepenuhnya disusun

oleh sekolah.

4. Hasil Pemantauan

Hasil pemantauan disampaikan kepada atasan sesuai

jalur kedinasan yang berlaku, sekaligus disertai laporan

pelaksanaan MOS di sekolah.

D. Penilaian

1. Sasaran penilaian adalah siswa SMP kelas VII atau

yang belum pernah mengikuti MOS.

2. Aspek yang dinilai meliputi:

a. Penguasaan materi yang diberikan selama orientasi;

b. Sikap perilaku siswa selama mengikuti orientasi;

c. Peran serta siswa dalam kegiatan orientasi,

khususnya menyangkut kerajinan siswa dalam

mengikuti kegiatan.

Milik Negara Tidak Diperdagangkan

Direktorat PSMP 8

3. Penilaian, instrumen penilaian, dan bentuk penilaian

yang akan digunakan diserahkan sepenuhnya kepada

sekolah.

Diharapkan pelaksanaan penilaian tidak menghilangkan

suasana gembira dan tetap menyenangkan.

E. Laporan

Laporan pelaksanaan MOS disampaikan kepada atasan

langsung sesuai jalur kedinasan yang berlaku. Pelaksanaan

pelaporan sudah selesai secepatnya maksimal 7 hari setelah

MOS. Laporan pelaksanaan setidak-tidaknya memuat

pelaksanaan, pembiayaan, kendala dan upaya

penanggulangannya, serta saran-saran.

Milik Negara Tidak Diperdagangkan

Panduan Pelaksanaan dan Materi MOS 9

BAB III

PENUTUP

Panduan pelaksanaan MOS bagi siswa baru Sekolah Menengah

Pertama ini kiranya dapat dijadikan acuan dalam

melaksanakan masa orientasi sekolah demi tercapainya tujuan

yang telah ditetapkan.

MOS pada hakikatnya merupakan sarana untuk menjembatani

siswa baru ke sekolah yang akan ditempati dalam suasana yang

berbeda dengan sekolah sebelumnya. Beda yang dimaksud

tidak hanya lingkungan fisiknya, tetapi juga beda suasana dan

aturannya

Oleh karena itu MOS harus dikemas dalam suasana yang

menyenangkan, sehingga siswa akan merasakan betah masuk

dalam suasana sekolah yang baru. Rasa betah membawa siswa

bergairah beraktivitas, termasuk bergairah belajar.

Milik Negara Tidak Diperdagangkan

Direktorat PSMP 10

Lampiran 1

Pelaksanaan Kegiatan dan Jadwal

Masa Orientasi Siswa

1. Lingkungan sekolah dan tata keidupannya sebagai

lingkungan pendidikan perlu kenali,dipahami, dihayati dan

dapat dipraktikan oleh segenap warga sekolah dalam

kehidupan yang nyata, sekaligus sebagai upaya untuk

meningkatkan sekolah sebagai lingkungan pendidikan dan

lingkungan masyarakat belajar yang kreatif. Praktik

pengenalan lingkungan sekolah dapat menekankan pada

pelaksanaan 7K (Keamanan Kebersihan, Ketertiban,

Keindahan, Kekeluargaan, Kerindangan, dan

Keselamatan/Kesehatan). Pelaksanaannya tetap disesuaikan

dengan kondisi sekolah dan tingkat perkembangan siswa.

a . Keamanan, misalnya membentuk kelompok keamanan

kelas.

b . Kebersihan, misalnya membersihkan ruang kelas,

selokan, kamar mandi, warung sekolah dan membuang

sampah pada tempatnya.

c . Ketertiban, misalnya pelaksanaan tata tertib sekolah.

d . Keindahan, misalnya membuat berbagai dekorasi di

dalam dan di luar kelas

e . Kekeluargaan, misalnya pelaksanaan hak dan

kewajiban, saling tolong menolong tanpa pamrih, ketika

kerja bakti.

f . Kerindangan dapat dilakukan dengan menanam pohon

di halaman dan lingkungan sekolah.

g . Keselamatan/kesehatan, misalnya mengadakan

penyuluhan kesehatan.

CONTOH KEGIATAN

Milik Negara Tidak Diperdagangkan

Panduan Pelaksanaan dan Materi MOS 11

Dalam pelaksanaannya dapat dilakukan penyesuaian

dan dipilih yang cocok antara a sampai g.

2. Tatakrama Siswa secara harfiah adalah adat sopan santun,

kebiasaan sopan santun, atau sopan santun. Dalam

aktualisasinya dapat dilakukan melalui acara perkenalan,

menghormati orang tua dan guru, bagaimana bergaul

sesama teman, dan lain-lain. Bisa melalui permainan,

bermain peran, diskusi, simulasi rapat dan sebagainya

3. Lomba; pelaksanaan lomba dimaksudkan sambil mencari

bibit – bibit dan potensi serta bakat para siswa baru, dapat

dilakukan lomba sesuai jenis bakat yang akan ditelusuri,

baik dibidang olahraga, seni, keterampilan dan sains.

4. Program cara belajar yang baik, misalnya siswa ditugasi

menyusun jadwal kegiatan sehari-hari.

5. Upacara Bendera, praktik/simulasi melaksanakan upacara

bendera.

6. Bila akan menyelenggarakan kegiatan/lomba di bidang olah

raga hendaknya berprinsip pada 5 M (Masal, Murah,

Meriah, Mudah dan Menarik), misalnya sepak bola, bola

voli, tennis meja, bulutangkis, olahraga tradisional dan

lain-lain.

Contoh-contoh kegiatan tersebut di atas agar dikembangkan

oleh guru, disesuaikan dengan kondisi sekolah.

Milik Negara Tidak Diperdagangkan

Direktorat PSMP 12

Lampiran 2

CONTOH JADWAL KEGIATAN

MASA ORIENTASI SISWA (MOS)

I. Pendaftaran

1. Mengisi formulir jati diri bagi siswa baru

2. Mengisi surat pernyataan perjanjian akan mematuhi

tata tertib sekolah

II. Kegiatan

1. Hari Pertama (selama 6 jam)

a. Selamat datang

b. Upacara bendera

c. PBB (latihan kedisiplinan)

d. Cara belajar yang baik

e. Tatakrama

f. Ibadah

2. Hari Kedua (selama 6 jam)

a. Dinamika kelompok

b. Pengenalan lingkungan sekolah

c. Praktik 7K

d. Ibadah

3. Hari Ketiga (selama 6 jam)

a. Lomba

b. Menyanyikan lagu-lagu nasional dan daerah

c. Upacara penutupan

d. Ibadah

Susunan Jadwal tidak mengikat, dapat disesuaikan dengan

situasi dan kondisi sekolah.

Milik Negara Tidak Diperdagangkan

Panduan Pelaksanaan dan Materi MOS 13

Lampiran 3

JATI DIRI SISWA BARU SMP

I. DATA SISWA

1. Nama lengkap : …………………………………

2. Nama Panggilan : …………………………………

3. Tempat/tgl. Lahir : …………………………………

4. Jenis Kelamin : Laki-laki/Perempuan **)

5. Tingi Badan : ……………… cm

6. Berat Badan : ……………… kg

7. Panjang tangan : ……………… cm

8. Panjang kaki : ……………… cm

9. Agama : …………………………………

10. Alamat rumah : …………………………………

…………………………………

Kode Pos: …….. Telp. ………..

11. Asal Sekolah : …………………………………

12. Kelas/Jurusan : …………………………………

13. Alamat Sekolah : …………………………………

…………………………………

Kode Pos : …….. Telp. ………..

II. DATA ORANG TUA/WALI

1. Nama Ayah/wali : …………………………………

2. Pekerjaan : …………………………………

3. Alamat Rumah : …………………………………

…………………………………

Kode Pos : …….. Telp. ………..

Harap diisi dengan HURUF KAPITAL *)

Milik Negara Tidak Diperdagangkan

Direktorat PSMP 14

4. Nama Ibu : …………………………………

5. Pekerjaan : …………………………………

6. Alamat Rumah : …………………………………

…………………………………

Kode Pos : …….. Telp. ………..

III. LAIN-LAIN

1. Kedudukan

Sewaktu di SD : …………………………………

2. Kegemaran (hobi) : …………………………………

a. : …………………………………

…………………………………

b. : …………………………………

…………………………………

c. : …………………………………

…………………………………

3. Keterampilan Khusus : …………………………………

a. Olah raga : …………………………………

…………………………………

…………………………………

b. Seni/Budaya : …………………………………

…………………………………

…………………………………

c. Keterampilan : …………………………………

…………………………………

…………………………………

d. Lain-lain : …………………………………

…………………………………

…………………………………

IV. SERTIFIKAT/PENGHARGAAN YANG DIPEROLEH

a. Tingkat sekolah : ………………………………….

………………………………….

Milik Negara Tidak Diperdagangkan

Panduan Pelaksanaan dan Materi MOS 15

………………………………….

b. Tingkat kecamatan : ………………………………….

………………………………….

………………………………….

c. Tingkat kab/kota : ………………………………….

………………………………….

………………………………….

d. Tingkat provinsi : ………………………………….

………………………………….

………………………………….

e. Tingkat nasional : ………………………………….

………………………………….

………………………………….

f. Tingkat internasional : …………………………………

Jakarta,

Yang Membuat

……………………

*) Diisi oleh siswa sebelum waktu pendaftaran

**) Coret yang tidak perlu

Milik Negara Tidak Diperdagangkan

Direktorat PSMP 16

Lampiran 4

DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

A. Jenderal Sudirman Gedung E Lt. 14, Senayan, Telp. 5725061

JAKARTA

Nomor : 5181/C/MN/1998 12 Juni 1998

Lamp. :

Perihal : Kegiatan hari-hari pertama

siswa baru SLIP dan SLTA

Yth. Para Kepala Kantor Wilayah

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Seluruh Indonesia

Dalam rangka pengaturan pelaksanaan hari-hari pertama masuk sekolah

sebagai tindak lanjut pelaksanaan keputusan Direktur Jenderal Pendidikan

Dasar dan Menengah nomor 149/C/Kep/PP/1998 tanggal 8 Mei 1998

tentang Pedoman Pelaksanaan Penyusunan Kalender Pendidikan Bagi

Sekolah dalam lingkungan Pembinaan Direktorat Jenderal Pendidikan

Dasar dan Menengah tahun pelajaran 1998/1999 dan Edaran Direktur

Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah nomor 4186/C/PP/1998 tanggal 8

Mei 1998 tentang Kalender Pendidikan tahun pelajaran 1998/1999, dengan

hormat kami minta perhatian hal-hal sebagai berikut :

1. Hari-hari pertama masuk sekolah bagi siswa baru SLTP dan SLTA

merupakan serangkaian kegiatan permulaan masuk sekolah pada setiap

awal tahun pelajaran baru yang biasanya diawali dengan kegiatan

Penataran P4 selama 6 hari diubah menjadi kegiatan Masa Orientasi

Siswa selama 3 hari, sedangkan materi penataran P4 siswa akan

diintegrasikan ke dalam mats pelajaran PPKn.

2. Kegiatan "Masa Orientasi Siswa" ini bertujuan agar siswa baru

mengenal kehidupan lingkungan sekolah, menyatu dengan warga

sekolah dalam rangka mempersiapkan diri untuk mengikuti kegiatan

belajar mengajar di sekolah. Untuk itu perlu diupayakan kegiatan-

kegiatan antara lain, ceramah tentang Wawasan Wiyatamandala, Tata

Milik Negara Tidak Diperdagangkan

Panduan Pelaksanaan dan Materi MOS 17

Krama Siswa, Program dan Cara Belajar, pengenalan lingkungan

sekolah, tata tertib sekolah, kegiatan ekstrakurikuler, dan lain-lain

termasuk mengenal teman sesama, kakak kelas, guru, kepala sekolah,

pengawai tata usaha/penjaga sekolah, pengurus BP-3, sebagai

pembinaan awal ke arah persatuan dan kesatuan.

3. Agar kegiatan tersebut dapat berlangsung secara efektif, maka perlu

penerapan metode dan pendekatan sebagai berikut:

a. bersifat gembira, menyenangkan dan memberi kesan yang

mendalam bagi siswa, bahwa mereka telah diterima dan berada

dalam lingkungan sekolah yang baru yang dicitacitakan;

b. diskusi dan olah pikir yang dikemas dalam bentuk sederhana,

tentang masalah-masalah aktual;

c. pemberian materi lebih bersifat memberdayakan potensi dan sifat

kritis siswa;

d. harus melibatkan kakak kelas umumnya dan khususnya pengurus

OSIS dalam kepanitian, mulai dari tahap perencanaan sampai

dengan pelaksanaannya;

e. memanfaatkan potensi lingkungan, baik dalam menentukan

metode, maupun materi kegiatan;

f . tidak mengandung unsur perpeloncoan, yaitu tidak bersifat

menyakiti siswa, baik dengan kata-kata maupun perbuatan yang

dapat merendahkan martabat siswa.

4. Dengan memperhatikan situasi dan kondisi negara saat ini maka :

a. kegiatan tidak bersifat hura-hura, tetapi lebih bersifat substansial

dengan memperhatikan prinsip bahwa pembinaan siswa perlu

waktu, bertahap, berkelanjutan dan tidak dipaksakan;

b. tidak ada pungutan biaya;

c. tidak diperbolehkan menggunakan atribut perpeloncoan dan

sejenisnya yang berdampak pada pembebanan biaya.

5. Paket Buku Wawasan Wiyatamandala, Tata Krama Siswa, dan

Program dan Cara Belajar tetap berlaku untuk rujukan kegiatan Masa

Orientasi Siswa. Sedangkan paket buku bahan penataran P.4 yang

terdiri dari materi P.4, UUD 1945 dan GBHN yang ada di sekolah akan

dievaluasi dan disesuaikan sebagai bagian mata pelajaran PPKn dan

bahan-bahan pengembangan diskusi.

6. Petunjuk pelaksanaan tentang kegiatan “Masa Orientasi Siswa” akan

diatur lebih lanjut dalam ketentuan tersendiri, dan akan kami

Milik Negara Tidak Diperdagangkan

Direktorat PSMP 18

sampaikan paling lambat pada akhir bulan Juni 1998.

7. Bagi siswa kelas I SD, siswa kelas 2 dan 3 SLTP dan SLTA kegiatan

hari-hari pertama masuk sekolah masih tetap berlaku sebagaimana

diatur dalam keputusan dan edaran Dirjen Dikdasmen tersebut di atas.

Kepada seluruh jajaran Kepala Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan agar menginformasikan kebijaksanaan ini dan mengambil

langkah-langkah persiapan untuk terlaksanaanya kegiatan “Masa Orientasi

Siswa” di wilayah masing-masing.

Atas perhatian Saudara, kami ucapkan terima kasih.

Direktur Jenderal

Pendidikan Dasar dan Menengah

Dr. Ir. Indra Djati Sidi

NIP. 130672115

Tembusan

1. Menteri Pendidikan Nasional

2. Inspektur Jenderal Pendidikan Nasional

3. Direktur di lingkungan Ditjen Dikdasmen;

4. Pimbagpro Pendidikan Pancasila di seluruh Indonesia;

5. Kakandep/Kakanin Diknas di seluruh Indonesia;

Milik Negara Tidak Diperdagangkan

Panduan Pelaksanaan dan Materi MOS 19

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

DIREKTORAT JENDERAL

MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

Jalan Jonderal Sudirman, Godung E Lantal 6, Senayan Jakarta

Telp, 5726612,5725061 Posawat 6513-5515-5516-5518

Faksimill (021) 5725612

SURAT EDARAN

No. 220/C/MN/2008

Hal : Kegiatan Masa Orientasi Siswa Jakarta, 18 Januari 2008

Yang Terhormat,

1. Kepala Dinas Pendidikan Propinsi

2. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota

Di seluruh Indonesia

Sehubungan dengan opini yang terbentuk di masyarakat tentang kekhawatiran aksi kekerasan

selama masa orientasi siswa, maka dengan ini kami meminta perhatian Saudara atas hal-hal

sebagai berikut:

1. Hari-hari pertama masuk sekolah selama 3 (tiga) hari diisi dengan kegiatan Masa Orientesi

Siswa (MOS) yang bersifat edukatif dan bukan mengarah kepada tindakan destruktif dan

atau berbagai kegiatan lain yang merugikan siswa baru baik secara fisik maupun secara

psikologis;

2. Kegiatan ini bertujuan agar siswa baru mengenal kehidupan lingkungan sekolah dan

menyatu dengan warga sekolah dalam rangka mempersiapkan diri mengikuti kegiatan

balajar mengajar,

3. Kegiatan MOS dilakukan selama jam belajar antara lain dengan ceramah, pengenalan

terhadap program dan cara belajar, tata tertib, kegiatan ekstrakulikuler, lingkungan serta

visi dan misi sekolah, sebagai pembinaan awal ke arah terbentuknya kultur sekolah yang

kondusif bagi proses belajar mengajar;

4. Metode penyelenggaraan diupayakan sedemikian rupa agar menarik dan menyenangkan

bagi siswa.

Atas perhatian Saudara, kami ucapkan terima kasih.

Direktur Jenderal Manajemen

Pendidikan Dasar dan Menengah,

Prof, Suyanto, Ph.D

NIP. 130606377

Tembusan:

1. Menteri Pendidikan Nasional

2. Sekretaris Jenderal Depdiknas

3. Inspektur Jenderal Depdiknas

4. Direktur di lingkungan Ditjen Mandikdasmen

Milik Negara Tidak Diperdagangkan

Direktorat PSMP 20

LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN

MATERI MASA ORIENTASI SISWA SMP

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

DIREKTORAT PEMBINAAN SMP

2009

Milik Negara Tidak Diperdagangkan

Pedoman Pelaksanaan dan Materi MOS 21

BAB I

MENGENAL LINGKUNGAN SEKOLAH

A. Persiapan Penyajian

Agar kegiatan penyajian materi (ceramah dan non ceramah)

dapat terlaksana dengan baik dan memenuhi sasaran yang

telah ditetapkan, maka sebelum melaksanakan kegiatan

hendaknya guru pembimbing melakukan persiapan secara

seksama.

Kegiatan persiapan ini dimaksudkan agar guru

pembimbing:

1. Merencanakan program orientasi (metode, materi dan

proses)

2. Menentukan kedalaman dan keluasan materi

3. Menyesuaikan bahan/materi orientasi dengan waktu

yang tersedia

4. Menyusun langkah-langkah ceramah

5. Menetapkan metode simulasi/pelatihan yang akan

digunakan

6. Menyiapkan alat bantu yang diperlukan termasuk

mengadakan alat bantu kalau belum ada/tersedia

7. Menghubungi lembaga lain apabila diperlukan untuk

kegiatan pengenalan lapangan

8. Mempersiapkan alat penilaian.

Agar dapat melakukan kegiatan-kegiatan tersebut di atas

dengan baik, maka pembina perlu menggunakan dan

mempelajari berbagai sumber, baik berupa buku ataupun

sumber lain.

Milik Negara Tidak Diperdagangkan

Direktorat PSMP 22

Kegiatan ini akan lebih efektif jika dilakukan dalam

bentuk praktik peninjauan lapangan.

B. Tujuan, Materi dan Metode Penyajian

1. Tujuan

Penyajian bidang Pengenalan lingkungan sekolah

bertujuan agar siswa lebih meningkatkan pengetahuan

dan pemahaman tentang kondisi sekolah, khususnya

mengenai sekolah sebagai lingkungan pendidikan.

2. Materi

Materi Pembinaan lingkungan sekolah meliputi :

a. Pengenalan lingkungan sekolah secara umum.

b. Pengenalan ruang kelas sendiri, laboratorium,

perpustakaan, tempat olahraga dan tempat– tempat

lain yang dianggap perlu.

c. Memelihara dan meningkatkan prinsip 7K

(Keamanan, Kebersihan, Ketertiban, Keindahan,

Kekeluargaan, Kerindangan, Keselamatan/

Kesehatan).

3. Metode Penyajian

Ada dua kegiatan yang dapat dilaksanakan selama

menyajikan materi pengenalan lingkungan sekolah.

Pertama menggunakan metode ceramah dan yang

kedua menggunakan metode non ceramah

(simulasi/peninjauan). Penggunaan metode non

ceramah (simulasi) hendaknya disesuaikan dengan

situasi dan kondisi setempat serta tujuan yang ingin

dicapai.

Langkah-Langkah yang perlu dilaksanakan dalam

kegiatan ceramah maupun non ceramah

(simulasi/peninjauan), antara lain:

Milik Negara Tidak Diperdagangkan

Pedoman Pelaksanaan dan Materi MOS 23

a. Metode Ceramah

1) Agar disampaikan kepada siswa tentang tujuan

membahas materi pengenalan lingkungan

sekolah, sebagai berikut :

a) Siswa diharapkan dapat berperan aktif dalam

meningkatkan fungsi sekolah sebagai

lingkungan pendidikan.

b) Siswa dapat menciptakan situasi sekolah

sebagai masyarakat belajar, tempat saling

asah, saling asuh, dan saling asih.

c) Siswa dapat menempatkan diri sesuai dengan

fungsinya sebagai warga sekolah.

2) Langkah berikutnya, materi secara berurutan

tentang :

a) Sekolah dan fungsinya

b) Arti dan makna sekolah sebagai lingkungan

pendidikan.

c) Peran aktif siswa dalam mewujudkan sekolah

sebagai lingkungan pendidikan.

d) Kondisi yang mendukung pelaksanaan

pembinaan lingkungan sekolah sebagai

lingkungan pendidikan.

3) Agar siswa tidak merasa jenuh, hendaknya guru

pembina melakukan selingan/humor, atau

menyajikan lagu-lagu yang ada hubungannya

dengan materi ini.

4) Pemberian motivasi sangat diharapkan agar

siswa memiliki semangat untuk mengikuti -

ceramah.

Milik Negara Tidak Diperdagangkan

Direktorat PSMP 24

5) Gunakan alat bantu atau media yang dapat

menarik perhatian siswa.

6) Perlu diingat bahwa selama melaksanakan

kegiatan ceramah hendaknya lebih menekankan

pada peningkatan kesadaran siswa sebagai warga

sekolah. Hal ini dapat dilakukan baik pada waktu

ceramah maupun pada waktu akhir ceramah

yaitu pada waktu proses pengambilan

kesimpulan bersama siswa.

b. Metode non Ceramah

Ada beberapa metode non ceramah (antara lain

simulasi) yang dapat digunakan dalam kegiatan. ini.

Salah satu contoh adalah penggunaan metode

diskusi.

Langkah-langkah yang ditempuh dalam

melaksanakan kegiatan diskusi adalah sebagai

berikut:

1) Metode non ceramah adalah metode penyajian

yang lebih menekankan pada kegiatan-kegiatan

yang harus dilaksanakan oleh siswa. Jadi pada

metode non ceramah siswa lebih aktif dari pada

metode ceramah.

2) Kegiatan yang akan dilaksanakan dalam metode

penyajian non ceramah ini pada dasarnya

diserahkan sepenuhnya kepada guru Pembina.

Dalam memilih kegiatan non ceramah hendaknya

diperhatikan hal-hal sebagai berikut:

a) Usahakan kegiatan tersebut selaras dengan

kehidupan nyata sehari-hari.

Milik Negara Tidak Diperdagangkan

Pedoman Pelaksanaan dan Materi MOS 25

b) Usahakan tidak menggunakan alat bantu

terlalu banyak.

c) Sesuaikan dengan waktu yang tersedia.

Gunakan sebagian waktu untuk mendiskusikan

kegiatan yang telah dilaksanakan.

3) Contoh-contoh yang dapat dilaksanakan dalam

metode non ceramah seperti :

a) Keamanan, misalnya membentuk kelompok

keamanan kelas.

b) Kebersihan, misalnya membersihkan ruang

kelas, selokan, kamar mandi, warung sekolah

dan membuang sampah pada tempatnya.

c) Ketertiban, misalnya pelaksanaan tata tertib

sekolah, atau mendiskusikan tata tertib yang

diberlakukan di sekolah.

d) Keindahan, misalnya membuat berbagai

dekorasi di dalam dan di luar sekolah.

e) Kekeluargaan, misalnya pelaksanaan hal dan

kewajiban saling tolong menolong tanpa

pamrih

f) Kerindangan dapat dilakukan dengan

menanam pohon di halaman dan lingkungan

sekolah.

4) Untuk kegiatan dalam kelompok siswa dibagi

dalam beberapa kelompok. Jumlah kelompok

dan anggota setiap kelompok hendaknya

disesuaikan dengan beban/bobot tugas yang

harus diselesaikan.

5) Berikan tugas kepada semua kelompok untuk

mendiskusikan topik diatas. Guru pembina

hendaknya aktif memberikan bimbingan selama

Milik Negara Tidak Diperdagangkan

Direktorat PSMP 26

siswa bekerja kelompok. Bimbingan lebih

diarahkan pada hal-hal yang bersifat substantif.

6) Apabila kerja kelompok sudah selesai, lakukan

pembahasan di depan rapat pleno. Setiap

kelompok harus menyajikan hasilnya dan

kelompok lain membahasnya.

7) Beri kesempatan setiap kelompok untuk

melakukan perbaikan hasil kerja kelompok

berdasarkan masukan dari pembahasan pleno

kelas (butir 6)

Pembina dapat menggunakan metode non

ceramah yang lain, seperti simulasi, demonstrasi,

role playing (bermain peran), dan lain-lain.

C. Kegiatan Menyanyi

Kegiatan menyanyi mempunyai berbagai fungsi antara lain

untuk lebih menanamkan pengetahuan yang telah diterima

dari ceramah. Di samping itu, kegiatan menyanyi juga

sebagai sarana untuk melepaskan ketegangan. Oleh karena

itu:

1. Usahakan kegiatan menyanyi dapat berlangsung dengan

santai tapi serius.

2. Usahakan kegiatan menyanyi dipimpin oleh salah

seorang siswa.

3. Usahakan lagu-lagu yang dinyanyikan ada kaitan

dengan materi bidang pembinaan lingkungan sekolah

sebagai lingkungan pendidikan.

4. Sisakan waktu beberapa menit untuk menjelaskan

makna lagu-lagu yang dinyanyikan.

Milik Negara Tidak Diperdagangkan

Pedoman Pelaksanaan dan Materi MOS 27

BAB II

TATAKRAMA DAN TATA TERTIB

KEHIDUPAN SOSIAL DI SEKOLAH

A. Persiapan Penyajian

Agar kegiatan penyajian materi ceramah dan non ceramah

dapat terlaksana dengan baik dan memenuhi sasaran yang

telah ditetapkan, maka sebelum melaksanakan kegiatan

hendaknya guru pembina melakukan persiapan.

Kegiatan persiapan ini dimaksudkan agar pembina :

1. Memahami isi materi yang akan disajikan

2. Merencanakan program penyajian, antara lain

menentukan pokok bahasan, kedalaman dan keluasan

materi sesuai dengan waktu yang disediakan

3. Menyusun langkah-langkah ceramah

4. Menetapkan metode non ceramah yang akan digunakan

5. Menetapkan metode non ceramah yang sesuai dengan

situasi dan kondisi

6. Menyiapkan alat bantu yang diperlukan, termasuk

mengadakan alat bantu kalau belum ada/tersedia

7. Menghubungi lembaga lain apabila diperlukan untuk

kegiatan yang pengenalan lapangan

8. Mempersiapkan alat penilaian.

B. Tujuan, Materi, dan Metode Penyajian

1. Tujuan

Penyajian materi tatakrama dan tata tertib kehidupan

sosial di sekolah bertujuan :

a. Agar siswa dapat lebih meningkatkan pengetahuan

dan pemahaman tentang tatakrama dan tata tertib

Milik Negara Tidak Diperdagangkan

Direktorat PSMP 28

kehidupan sosial di sekolah khususnya mengenai

pengertian dan ruang lingkup tatakrama dan tata

tertib, serta pentingnya menghargai dan

menghormati manusia sebagai makhluk pribadi dan

makhluk sosial.

b. Agar siswa dapat melaksanakan sikap dan tingkah

laku berdasarkan tatakrama di lingkungan sekolah

dan masyarakat.

2. Materi

Materi tatakrama dan tata tertib kehidupan sosial di

sekolah.

a. Menghargai dan menghormati manusia sebagai

makhluk pribadi dan makhluk sosial.

b. Kebersamaan hidup di lingkungan keluarga.

c. Kebersamaan hidup di lingkungan sekolah melalui

tata tertib.

d. Kebersamaan hidup di lingkungan masyarakat.

3. Metode Penyajian

a. Metode ceramah

1) Ceramah sesuai dengan jadwal yang ditentukan

mendapat alokasi waktu yang ditentukan. Selama

waktu tersebut hendaknya digunakan secara

efesien untuk menjelaskan tentang :

- Tatakrama merupakan syarat dalam pergaulan

manusia

- Tatakrama dipengaruhi adat istiadat serta

falsafah negara

- Tatakrama bersifat lokal dan tatakrama

nasional

2) Pengertian dan ruang lingkup tatakrama :

- Pengertian secara harfiah

Milik Negara Tidak Diperdagangkan

Pedoman Pelaksanaan dan Materi MOS 29

- Pengertian tatakrama dalam kehidupan

lingkungan tatakrama

- Lokal dan nasional

- Dipandang dari sudut tingkah laku.

3) Menghargai dan menghormati manusia sebagai

makhluk pribadi dan makhluk sosial:

- Hak dan kewajiban manusia

- Menghargai perasaan pribadi orang lain.

4) Kebersamaan hidup di berbagai lingkungan

kehidupan :

- Kebersamaan hidup di lingkungan rumah

- Kebersamaan hidup di lingkungan sekolah,

melalui tata tertib sekolah.

- Kebersamaan hidup di lingkungan masyarakat

Ceramah untuk menjelaskan materi,

disampaikan dengan cara yang tidak

membosankan. Dalam ceramah ini diberikan

contoh-contoh nyata yang terjadi dalam

kehidupan sehari-hari dalam keluarga, sekolah

maupun masyarakat.

b. Metode non Ceramah

Metode non ceramah yang dipergunakan pada

kegiatan ini adalah metode diskusi. Diskusi

dilakukan dengan langkah sebagai berikut:

1) Siswa dikelompokan menjadi 4 kelompok (satu

kelompok terdiri 5-10 orang). Jumlah kelompok

dapat disesuaikan dengan jumlah siswa yang

ada.

2) Setiap kelompok diberi tugas membahas bahan

diskusi yang telah ditetapkan

Milik Negara Tidak Diperdagangkan

Direktorat PSMP 30

3) Pembina menjelaskan tujuan diskusi serta hal-

hal pokok yang harus diperoleh jawabannya

dalam diskusi tersebut.

Hal-hal yang perlu diperoleh jawabannya

adalah:

a) Tunjukkan bahwa ada kebersamaan hidup

dalam cerita tersebut.

b) Tunjukkan bahwa ada sikap-sikap tatakrama

dan tata tertib dalam cerita tersebut.

C. Kegiatan Menyanyi

Kegiatan menyanyi secara umum mempunyai fungsi

sebagai berikut:

1. Menjelaskan nilai-nilai yang terkandung dalam materi

tatakrama dan tata tertib yang sudah diceramahkan.

2. Selingan untuk menuju acara selanjutnya.

3. Menanamkan rasa cinta seni.

Milik Negara Tidak Diperdagangkan

Pedoman Pelaksanaan dan Materi MOS 31

BAB III

PROGRAM DAN CARA BELAJAR

YANG BAIK

A. Persiapan Penyajian

Agar kegiatan penyajian materi (ceramah dan non ceramah)

dapat terlaksana dengan baik dan memenuhi sasaran yang

telah ditetapkan maka sebelum melaksanakan kegiatan

hendaknya guru pembina melakukan persiapan dengan

seksama.

Kegiatan persiapan ini dimaksudkan agar pembina :

1. Memahami isi materi yang akan disajikan,

2. Merencanakan program penyajian ,

3. Menentukan kedalaman dan keluasan materi,

4. Menyesuaikan bahan/materi tataran dengan waktu yang

tersedia,

5. Menyusun langkah-langkah ceramah.

6. Menetapkan metode non ceramah yang akan

digunakan,

7. Menyiapakan alat bantu yang diperlukan, termasuk

mengadakan alat bantu kalau belum ada/tersedia,

8. Menghubungi lembaga lain apabila diperlukan untuk

kegiatan yang pengenalan lapangan,

9. Mempersiapkan alat penilaian.

B. Tujuan, Materi dan Metode Penyajian

1. Tujuan

Penyajian materi Program dan Cara Belajar yang baik

bertujuan: agar siswa mengenal dan memahami

program studi yang ada di sekolah, cara membaca dan

belajar yang baik, manfaat perpustakaan, laboratorium,

museum, dan sebagainya.

Milik Negara Tidak Diperdagangkan

Direktorat PSMP 32

2. Materi dan Metode Penyajian

Ruang lingkup materi Program dan Cara Belajar,

meliputi:

a. Sekolah dan lingkungannya

b. Pengenalan program studi

c. Cara belajar yang baik

3. Metode Penyajian

a) Metode Ceramah

1) Sesuai dengan jadwal yang disusun ceramah

diberi alokasi waktu yang disesuaikan dengan

keluwesan materi. Alokasi waktu digunakan

untuk menjelaskan hal sebagai berikut:

(1) Pengertian program studi

(2) Pengertian dan prinsip-prinsip belajar

(3) Cara belajar, membaca dan merangkum

(4) Perpustakaan sekolah

(5) Pengaturan waktu

2) Dalam ceramah dapat mempergunakan alat

peraga/alat bantu yang sesuai dengan bidang

tatar program dan cara belajar, misalnya

menunjukkan tentang rencana kerja sekolah.

3) Perlu sesekali meminta siswa untuk mena-

nyakan hal-hal yang dianggapnya kurang jelas

atau guru pembina yang bertanya kepada siswa.

4) Penyampaian ceramah hendaknya tidak

membosankan. Perlu ada keragaman/variasi,

sehingga siswa senang mendengarkan dan

menyimak materi yang disajikan.

b) Metode non Ceramah

1) Kegiatan non ceramah digunakan untuk

kegiatan nyata/praktik, antara lain seperti :

(a) Meringkas/merangkum suatu isi bacaan

Milik Negara Tidak Diperdagangkan

Pedoman Pelaksanaan dan Materi MOS 33

(b) Menyusun pengaturan waktu kegiatan

belajar

(c) Pemanfaatan pengaturan waktu

(d) Dan lain-lain

2) Sebelum kegiatan non ceramah dilaksanakan

perlu ada penjelasan singkat kepada siswa

tentang tujuan kegiatan tersebut.

3) Melaksanakan praktik meringkas/merangkum

suatu isi bacaan

(a) Bahan bacaan dapat dipilih dan disesuaikan

dengan perkembangan serta situasi sekolah.

(b) Kegiatan ini dilakukan oleh setiap siswa

4) Melaksanakan praktik menyusun pengaturan

waktu belajar

(a) Pengaturan waktu ini dimaksudkan untuk

menyusun kegiatan yang akan dilakukan

setelah siswa bangun tidur pagi hari sampai

menjelang tidur malam hari.

(b) Pengaturan waktu tersebut adalah untuk hari

setelah hari penyajian bahan tatar Program

dan Cara Belajar yang baik.

(c) Kegiatan ini dikerjakan oleh setiap siswa.

5) Melaksanakan praktik memanfaatkan

perpustakaan

(a) Dalam praktik ini dititikberatkan pada

menyusun katalog. Kepada siswa diberikan

beberapa daftar buku ( ± lima judul, lengkap

dengan keterangan untuk dapat disusun

dalam satu katalog).

(b) Siswa dikelompokkan menjadi beberapa

kelompok (1 kelompok lebih kurang 5

orang). Setiap kelompok diberi tugas

menyusun katalog dari daftar buku yang

telah disiapkan sebelumnya.

Milik Negara Tidak Diperdagangkan

Direktorat PSMP 34

Penyusunan katalog didasarkan kepada:

(a) Judul buku, dan

(b) Pengarang

(c) Tugas ini dilaksanakan dalam waktu

tertentu

6) Sisa waktu digunakan untuk membahas hasil

kerja siswa dengan pembagian sebagai berikut :

(a) Untuk membahas hasil ringkasan, siswa

diminta membacakan hasilnya dan

dimintakan tanggapan siswa lainnya. Guru

pembina berperan sebagai moderator dan

pengambil kesimpulan.

(b) Berikutnya untuk membahas hasil

penyusunan pengaturan waktu belajar,

kepada seorang siswa di minta untuk

membacakan basil penyusunan pengaturan

waktu dan siswa lainnya diminta untuk

menanggapi. Guru pembina berperan

sebagai moderator dan pengambilan

kesimpulan.

(c) Berikutnya untuk membahas hasil penyu-

sunan katalog, kepada satu kelompok siswa

diminta untuk menyajikan hasilnya dan

siswa lain di minta menanggapinya. Guru

pembina bertindak sebagai pembimbing dan

mengambil kesimpulan.

Milik Negara Tidak Diperdagangkan

Pedoman Pelaksanaan dan Materi MOS 35

BAB IV

UPACARA BENDERA

A. Persiapan Penyajian

1. Menugaskan pengurus OSIS untuk menyelenggarakan

kegiatan upacara bendera pada hari pertama (Senin)

MOS. Untuk itu segera dilakukan latihan-latihan.

2. Mempersiapkan segala kebutuhan upacara :

a. Lapangan upacara

b. Tiang bendera

c. Naskah-naskah

1) Naskah Pancasila

2) Naskah Pembukaan UUD 1945

d. Kostum/seragam yang dipakai petugas upacara

e. Teks amanat pembina upacara

f. Teks doa

g. Pelantang suara

h. Alat perekam suara (tape recorder)

i. Kaset lagu-lagu perjuangan dan hiburan

B. Tujuan

1. Umum

Mengusahakan dan memantapkan pencapaian tujuan

pendidikan nasional di sekolah dalam mewujudkan

sikap patriotisme dan rasa kebangsaan.

2. Khusus

a. Membiasakan bersikap tertib dan disiplin.

b. Membiasakan berpenampilan rapi.

c. Meningkatkan kemampuan mempimpin.

d. Membiasakan kesediaan dipimpin.

Milik Negara Tidak Diperdagangkan

Direktorat PSMP 36

e. Membina kekompakan dan kerjasama.

f. Mempertebal rasa semangat kebangsaan.

C. Materi

1. Unsur-unsur pelaksana upacara bendera (pejabat,

petugas dan peserta).

2. Formasi barisan upacara bendera (bentuk dan

susunannya).

3. Kelengkapan yang mencakup sarana dan pakaian.

4. Pelaksanaan upacara bendera yang meliputi

pengibaran, penurunan, dan gangguan yang mungkin

terjadi.

5. Lagu-lagu nasional.

D. Kegiatan

Dalam menerapkan materi upacara bendera, fasilitator

dapat menunjuk senior/kakak kelas untuk membimbing dan

meneliti upacara bendera selama MOS berlangsung dan

untuk hari-hari berikutnya.

1. Demontrasi upacara bendera oleh para senior.

2. Simulasi upacara bendera oleh siswa baru.

3. Melaksanakan upacara bendera yang sesungguhnya oleh

siswa baru.

4. Ceramah, tanya jawab dan diskusi tentang “Makna

Upacara Bendera”.

Milik Negara Tidak Diperdagangkan

Pedoman Pelaksanaan dan Materi MOS 37

BAB V

BRIDGING COURSE

Pelaksanaan bridging course di sekolah perlu dirancang

sedemikian rupa, yang dapat digunakan sebagai dasar pedoman

sekolah dalam penyelenggaraannya. Perancangan yang baik

akan menghasilkan dan mencapai tujuan BC seperti yang

diinginkan.

Seperti telah dijelaskaan sebelumanya bahwa pelaksanaan BC

menjadi satu dengan kegiatan masa orientasi siswa (MOS),

meskipun tidak menutup kemungkinaan dilaksanakan pada

kegiatan-kegiatan lain selain pada saat MOS dengan tujuan

yang juga berbeda. Misalnya pada saat waktu luang setelah

kenaikan kelas, yang bertujuan untuk memberikan bekal umum

kepada siswa untuk mempersiapkan materi dijenjang

berikutnya. Oleh karena itu, untuk menjamin terselenggaranya

BC dengan baik dan lancar perlu dibuat suatu desain atau

rancangan yang memadukan antara kedua kegiatan tersebut.

A. Komponen.

Sebagai suatu gambarandalam perencanaan pelaksanaan

BC di sekolah, perlu disususn komponen kegiatan pokok

sebagai berikut :

1. Melaksanakan sosialisasi dan penjelasan tentenagng

konsep dan penyelenggaran BC kepada warga sekoalah

dan stakeholder dengan melibatkan Dinas Pendidikan

Kabupaten/Kota.

2. Membentuk kepanitian untuk penyelenggaraan BC.

3. Melaksanakan pre-test kepada siswa baru untuk

mengetahui kompetesi atau kemampuan awal siswa.

4. Melaksanakan pembelajaran kepada siswa sasaran

dengan menggunakan materi (modul) yang telah

disediakan sebelumnya, dengan rambu-rambu

komponen dan kegiatan yang ada antara lain meliputi :

Milik Negara Tidak Diperdagangkan

Direktorat PSMP 38

a. Terdapat pembagian tugas antarapelaksanaan BC

dengan MOS, jika program BC disubstitusikan

dengan kegiatan MOS.

b. Penyiapan atau pembekalan terhadap fasilitator

atau guru yang akan melaksanakan program BC

untuk mata pelajaran tertentu sesuai dengan yang

sudah diputuskan oleh sekolah).

c. Terdapat penjadwalan yang menjamin terjadinya

pembelajaran yang menyenangkan, tidak

membosankan, tidak mononton.

d. Penggunaan media pembelajaran yang tepat dan

relevan.

e. Penggunaan metode pembelajaran yang tepat dan

relevan.

f. Penggunaan sistem evaluasi yang tepat dan relevan.

g. Penambahan sumber-sumber belajar yang relevan.

h. Dan lain-lain komponen / kegiatan yang

diperlukan.

5. Melaksanakan post-test untuk mengetahui hasil

pelaksanaan pembelajaran atau kompetensi/kemapuan

siswa atau tanggapan siswa terhadap pelaksanaan

program yang bertujuan untuk mengetahui kondisi

peserta didik antara sebelum dan sesudah pelaksanaan

BC.

6. Melaksanakan monitoring dan evaluasi mulai dari

persiapan, pelaksanaan, dan akhir kegiatan (purna BC).

7. Membuat laporan yang berisi tentang : hasil-hasil BC

dan penyelenggaraan BC, dengan dilampiri berbagai

doumen yang relevan termasuk beberapa komendasi

untuk keperluan pelaksanaan program sejenis di masa

yang akan datang. Laporan ini dibuat rangakap sesuai

dengan kebutuhan yang diperuntukan pada unsur-unsur

dan dinas terkait, misalnya untuk: komite sekolah,

Dinas Pendidikan Kabupatemn/Kota, Dinas Pendidikan

Milik Negara Tidak Diperdagangkan

Pedoman Pelaksanaan dan Materi MOS 39

Propinsi, dan arsip sekolah.

Penyelenggaraan program bridging course diharapkan

dapat dibiayai sendiri oleh sekolah atau lembaga

penyelenggara program. Besarnya dana yang diperlukan

untuk menyelenggarakan program bridging course di

sekolah tergantung kepada lama berlangsungnya

program dan jumlah sasaran murid yang mengikuti

program BC. Dana peruntukan dengan keperluan

sebagai berikut : (1) biaya operasional persiapan

persiapan program (misalnya: rapat), dan (2) biaya

operasional pelaksanaan (misalnya: honor guru,

transportasi, konsumsi, penggandaan materi, media, dan

ATK).

B. Pelatihan bagi Pelaksana Program

Sekolah-sekolah yang baru mulai program BC, perlu

mendapatkan pelatihan. Pelatihan bagi pelaksana program

bridging course yang baru ini merupakan kegiatan yang

sangat menentukan keberhasilan program ini. Dalam hal

ini guru-guru, kepala sekolah, dan salah satu anggota

komite sekolah dari sekolah yang menjadi sasaran

perluasan pelaksanaan bridging course adalah pihak

pelaksana program yang perlu mengikuti pelatihan. Guru

yang diikutsertakan untuk mengikuti pelatihan ini adalah

guru yang akan memberikan bridging course kepada para

siswa. Misalnya untuk program BC yang disubstitusikan

dengan kegiatan MOS, dapat dilibatkan guru yang terdiri

atas 5 (lima) mata pelajaran, yaitu: matematika, IPA

(fisika, biologi), PKN, IPS (geografi, sejarah, ekonomi),

dan bahasa indonesia.

Materi pelatihan lebih menekankan pada memberi

pembekalan kepada sekolah (dalam hal ini kepada kepala

sekolah) dan guru dalam melaksanakan program BC.

Milik Negara Tidak Diperdagangkan

Direktorat PSMP 40

Untuk peserta kepala sekolah dan komite, materi lebih

menitikberatkan pada perencanaan pelaksanaan BC dengan

produk akhir adalah dihasilkannya proposal kegiatan BC

termasuk mekanisme pelaksanaan BC di sekolah dan

bagaimana mengevaluasi keterlaksanaan program ini di

sekolah. Untuk guru mata pelajaran, lebih menitikberatkan

pada memberikan pembekalan kepada mereka bagaimana

penyampaian materi pembelajaran dalam program BC

dengan konsep-konsep yang melandasinya.

Instruktur dalam pelatihan ini dapat melibatkan para guru

yang sebelumnya sudah melaksanakan program BC di

sekolah atau para guru yang sudah mengembangkan materi

untuk keperluan implementasi program BC di sekolah. Di

samping itu, akan lebih baik jika pelatihan ini juga

melibatkan instruktur dari perguruan tinggi yang

memahami atau berkompeten dalam bidangnya. Pelatihan

akan dilakukan dengan menggunakan metode ceramah,

diskusi, dan kerja kelompok. Metode ceramah digunakan

untuk materi tentang konsep bridging course. Melalui

kegiatan diskusi diharapkan para peserta tidak akan merasa

digurui. Melalui kerja kelompok, para peserta

dikelompokkan sesuai dengan mata pelajaran yang diampu

masing-masing. Disamping itu, para peserta dari kelompok

mata pelajaran Biologi dan Fisika disatukan untuk

memperoleh materi hakikat IPA dan IPA terpadu, dan para

peserta dari kelompok mata pelajaran Sejarah, Geografi,

dan Ekonomi disatukan untuk memperoleh materi hakikat

dan IPS terpadu. Kegiatan lain yang dilakukan adalah

diskusi kelompok yang diikuti oleh kepala sekolah, dan

komite sekolah. Diskusi dimaksudkan untuk mmebuaat

rancangan pelaksanaan program bridging course di

masing-masing sekolah.

Milik Negara Tidak Diperdagangkan

Pedoman Pelaksanaan dan Materi MOS 41

BAB VI

PENILAIAN

Penilaian dilakukan oleh pengamat yang ditugaskan oleh

sekolah dan disesuaikan dengan kondisi sekolah

penyelenggara. Penilaian difokuskan pada pelaksanaan upacara

bendera termasuk penilaian terhadap pengatur upacara,

pembawa acara, pemimpin upacara, pembaca teks pembukaan

UUD’45, dirigen, pembaca doa, dan kelompok barisan siswa.