Isi Modul 2 Agama Ok

download Isi Modul 2 Agama Ok

of 24

Transcript of Isi Modul 2 Agama Ok

  • 8/18/2019 Isi Modul 2 Agama Ok

    1/24

      MODUL 2. HAKIKAT DAN KARAKTERISTIK AGAMA ISLAM  

    MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM 29

    1.1. 

    Sub Kompetensi

    Kemampuan yang akan dimiliki oleh mahasiswa setelah memahami isi modul

    ini adalah sebagai berikut :

    -  Memahami dan menganalisa makna kata Islam secara literal dan

    substansional

    -  Memahami dan menganalisa karakteristik agama Islam

    Memahami metode mempelajari agama Islam

    1.2. 

    Uraian Materi

    Pengertian Din al-I slam

    Dalam sejarah keyakinan dan pemikiran agama Islam, kata  islam  م) )

     biasa digunakan dalam 2 level makna. Pertama dalam konteks pemikiran teologis, ia

    terkait erat dengan istilah iman, dan diartikan kepatuhan kepada Allah Swt., yang

    diekspresikan dalam bentuk ibadah personal maupun perilaku sosial. Dalam hal ini

    maka ia merupakan bagian dari bangunan besar keyakinan agama Islam.1  Kedua,

    kata islam  (م

    ) digunakan untuk menyebut nama sebuah agama, di mana

     pemeluknya disebut Muslim, dengan keharusan meyakini bahwa al-Qur‟an adalah

    wahyu Allah Swt. dan Muhammad adalah utusan-Nya. (Martin. 2004). Dalam

    konteks pemaknaan yang kedua inilah istilah islam  م) ) akan dielaborasi lebih

    detail dalam modul ini.

    1.  Pengertian secara bahasa

    Istilah din al-Islam  (:) tersusun dari dua kataدين ام  din  dan al-Islam.

    Penjelasan arti kata din secara rinci sudah diuraikan di modul satu. Karena

    disusul dengan kata al-Islam, maka kata din di sini cukup diartikan dengan

    agama. Sementara kata al-Islam  (ام

    ) atau islam  (م

    ) berasal dari akar

    kata  salima  –  yaslamu  (    – 

    ل

    س

      ), kemudian menjadi aslama  –  yuslimu  –  

    1

     Pembahasan lebih detail tentang hal ini akan di bahas dalam modul 3 tentang ruang lingkup ajaranIslam.

  • 8/18/2019 Isi Modul 2 Agama Ok

    2/24

      MODUL 2. HAKIKAT DAN KARAKTERISTIK AGAMA ISLAM  

    MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM 30

    islam (  لس

    َ

     – 

    س

     

     – يس

    ). Dari akar kata ini kata islam memiliki banyak arti,

    di antaranya adalah selamat, damai, sejahtera, tunduk, patuh, berserah diri dll.

    Makna kata islam yang beragam ini bisa dilihat dalam kamus-kamus bahasaArab maupun di dalam al-Qur‟an sebagai sumber utama ajaran Islam.2 Hal ini

    sejatinya mengisyaratkan dua hal. Pertama, kata islam mengandung arti yang

    identik dengan pengertian agama, yakni menguasai, menundukkan, patuh,

    hutang, balasan dan kebiasaan.3  Kedua, makna-makna tersebut menunjukkan

    subtansi pesan agama Islam; bahwa agama Islam adalah agama yang

    menawarkan jalan keselamatan; menekankan pencapaian hidup yang damai

    dan sejahtera; mencapai keselamatan, kedamaian dan kesejahteraan dengan

    cara tunduk dan patuh kepada hukum dan aturan; dan kesemuanya itu

    dilakukan sebagai bentuk kepasarahan total kepada Allah Swt.

    2.  Pengertian secara istilah 

    Secara terminologis istilah din al-Islam atau agama Islam dimaknai oleh para

    ahli dengan ungkapan yang berbeda-beda. Harun Nasution menyebut Islam

    sebagai agama yang ajaran-ajarannya diwahyukan Tuhan kepada masyarakat

    manusia melalui Nabi Muhammad Saw. sebagai Rasul, dan dimuat di

    dalamnya berbagai segi kehidupan manusia. (Nata, 2001).

    زدٗفئى

    ّ

    سأس

    ّ

    ض

    ً

    أخخ٘

    ً

    ّ

    ف

    ْ

    خ

    ّ

    و

    ّ

    ف٘خٗوٗإذو

    ٌ

    ٗوذوٗإذ٘

    ّ

    ٘وأو

    ٗإإٗسٌس٘

    ّ

    (Islam adalah agama Allah yang karenanya Ia menciptakan makhluk-Nya, dan

     bersamanya Ia mengutus Rasul dan menurunkan Kitab suci. Islam adalah berserah

    diri dan tunduk kepada Allah, baik dalam ucapan, keyakinan maupun tindakan.

    Karenanya, tidak lah iman itu disebut tegak tanpa ada pelaksanaan. Begitu pula

    iman tidak berguna tanpa dilandasi keyakinan dan akidah yang berdih, demikian

    2 Di dalam al- Qur’an, kata islam disebut 8 kali (QS. 3:19&85; 5:3;6:125; 9:74; 39:22; 49:17 dan 61:7).

    Ia berarti agama seperti konsep agama saat ini, dengan kesan lebih luas lagi meliputi kredo, standar

    aturan dan standar perilaku dan sikap secara bersamaan. Namun istilah lain yang memiliki akar kata

    yang sama dengan kata islam lebih banyak lagi dan lebih beragam maknanya.3 Lihat pula isyarat kesesuaian ini dalam QS. Ali Imran ayat 19.

    4 Abd ‘llah bin Jar ‘llah bin Ibrahim al jar ‘llah, Kamal al-Din al-Islami wa haqiqatuh wa mazayah 

    (alMamlakah al-‘Arabiyyah al-sa’udiyyah: wizarah al-Shu`un al-Islamiyyah wa al-Awqaf wa al-Da’wahwa al-Irshad,1418 H),6.

  • 8/18/2019 Isi Modul 2 Agama Ok

    3/24

      MODUL 2. HAKIKAT DAN KARAKTERISTIK AGAMA ISLAM  

    MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM 31

     pula sebuah perbuatan t idak akan diterima oleh Allah kecuali yang mengerjakannya

    dengan benar dan ikhlas kepada Allah, sejalan dengan sunnah nabi Saw. )

    Sementara persyarikatan Muhammadiyah menyebut agama Islam yang

    dibawa oleh Nabi Muhammad saw. ialah apa yang diturunkan Allah di dalam

    Qur‟an dan yang tersebut dalam sunnah yang shahih, berupa perintah-

     perintah dan larangan-larangan serta petunjuk untuk kebaikan manusia di

    dunia dan akhirat. (HPT. Tt.).

    Di sebagian kalangan kaum orientalis,5  Islam sering disebut dengan

     Muhammadanism atau  Muhammedan. Penyebutan ini erat kaitannya dengan

     penisbatan nama-nama agama selain Islam terhadap figur tokoh spiritual

    masing-masing agama. Agama Budha misalnya disandarkan kepada gelartokoh Sidharta Gautama sang budha. Sementara Nashrani adalah nama agama

    yang dinisbatkan kepada Nazareth sebagai tempat kelahiran Isa al-Masih.

    Adapun Yahudi merupakan agama yang diyakini oleh kaum bani Israel

    keturunan Yahuda. Penisbatan nama agama kepada keadaan atau gelar

    tertentu yang terkait dengan tokoh spiritual sebagaimana terjadi dalam

     banyak agama yang dicontohkan di atas jelas tidak relevan untuk agama

    Islam. Karena itu, penyebutan  Muhammadanism  untuk agama Islam oleh

    kaum orientalis tidak saja mereduksi makna kata islam  sehingga membawa

    ke arah definisi yang salah, tetapi juga menempatkan agama Islam sebagai

    sekedar bahan kajian ilmiah atau fenomena sejarah yang akan kehilangan

    keotentikannya.

    Maka penting ditekankan di sini, berdasarkan keunikan agama Islam di

     banding agama lain dari aspek penyebutannya; dan berdasarkan definisi dari

    kaum Muslim di atas; bahwa  pertama, Islam adalah agama yang bersumber

    dari Tuhan Allah Swt., di mana manifestasinya adalah al-Qur‟an. Penegasan

    ini perlu disampaikan untuk menunjukkan bahwa agama Islam tidak berasal

    dari nilai-nilai yang dikembangkan oleh manusia sendiri. Agama Islam bukan

    agama budaya, yang suatu saat muncul tetapi kemudian ditinggalkan karena

     perubahan jaman. Oleh sebab itu eksistensi agama Islam sangat terkait erat

    dan berbanding lurus dengan keotentikan al-Qur‟an.  Kedua, Islam adalah

    5

     Orientalis adalah kaum peneliti Barat yang fokus melakukan penelitian dan kajian tentangmasyarakat Timur, khususnya kajian keIslaman.

  • 8/18/2019 Isi Modul 2 Agama Ok

    4/24

      MODUL 2. HAKIKAT DAN KARAKTERISTIK AGAMA ISLAM  

    MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM 32

    agama yang mengharuskan umatnya untuk mempercayai kerasulan

    Muhammad Saw. sekaligus kedudukannya sebagai penutup para nabi dan

    rasul. Di dalam ajaran Islam keyakinan tentang nabi (konsep nubuwwah)

    menempati kedudukan yang penting karena keterbatasan manusia untuk

    memahami realitas Tuhan, manusia sendiri maupun alam semesta secara

    haqiqi. Maka secara historis Islam menyebut beberapa figur nabi dan rasul

    yang diutus di tengah-tengah masyarakat pada periode dan kawasan tertentu,

    untuk menyampaikan ajaran Allah kepada mereka. Adapun tentang

    kedudukan Muhammad sebagai penutup para nabi dan rasul, Nasr

    mengatakan: “ Islam sees itself as the final link in a long chain of prophecy

    that goes back to adam, who was not only the father of humanity ( abu’l -

    bashar  ), but also the first prophet”. (Islam memandang dirinya sebagai

     bagian terakhir dari mata rantai kenabian yang dimulai dari Adam, figur yang

     bukan saja dijuluki bapaknya manusia, tetapi nabi pertama).(Nasr. 2002). Hal

    ini lantas didukung oleh jaminan universalitas dan otentitas al-Qur‟an. 

     Ketiga, secara umum ajaran Islam berisi peintah-perintah, larangan-larangan

    dan petunjuk-petunjuk bagi manusia. Dalam konteks ini, makna agama

    sebagai seperangkat aturan dan tata nilai berkorelasi langsung dengan isi

    ajaran Islam. Keempat , fungsi ajaran Islam adalah sebagai jalan hidup (way of

    life) yang mengantarkan manusia meraih kebahagiaan, baik di dunia maupun

    di akhirat. Tidak satupun manusia di muka bumi ini yang menjalani hidupnya

    tanpa tujuan meraih kebahagiaan. Hanya saja kebahagiaan hidup menurut

    Islam mencakup pula kebahagiaan di akhirat, sebagai corak dasar ajaran

    agama-agama.

    Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa hakikat ajaran Islam ada didalam makna tersirat ayat-ayat al-Qur‟an yang sudah disebut sebagiannya, yakni

    ajaran yang menekankan sikap, patuh, taat, dan berserah diri kepada Allah Swt,

    dengan berusaha kuat mewujudkan kedamaian dan kesejahteraan hidup yang hakiki,

    melalui cara menjaga hati, pikiran dan tindakan yang bersih. Sementara ada yang

     berpendapat6:

    6 Abd ‘llah bin Jar ‘llah bin Ibrahim al jar ‘llah, Kamal al-Din al-Islami wa haqiqatuh wa mazayah, 8.

  • 8/18/2019 Isi Modul 2 Agama Ok

    5/24

      MODUL 2. HAKIKAT DAN KARAKTERISTIK AGAMA ISLAM  

    MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM 33

    إٗوأهذٗف٘ت

    ْ

    س

    ّ

    ٘

    ْ

    ح

    ّ

    إ

    ّ

    ل

    ّ

    ص

    ّ

    ْ

    ّ

    ّ

    ف

    ّ

    ْ

    حشك

    ّ

    هشوخه

    ّ

    ه

    ّ

    ٌ

    خ

    ّ

    ُ

    ْ

    ٌ

    ه

    ّ

    ل

    ْ

    س

    ّ

    د

    ّ

    ٘

    ٌ

    هؤوغ

    ّ

    وغٗ

    ْ

    س

    ّ

    “Hakikat agama Islam adalah iman kepada Allah Swt. dan rasulnya, tauhid dan ikhlas kepada

    Allah Swt., shalat, zakat, puasa, haji, mengerjakan kewajiban-kewajiban, meninggalkan

     perkara-perkara yang haram, melaksanakan perintah dan menjauhi larangan (Allah),

    mencintai Allah, rasul-Nya, hamba-hamba-Nya yang beriman serta membenci apa saja yang

    dibenci oleh Allah dan rasul-Nya”. 

    Karakteristik Agama Islam

    Mendeskripsikan karakteristik agama Islam bukanlah pekerjaan mudah. Para

    ahli keislaman pun tidak satu kata dalam menjelaskan ciri-ciri khas agama Islam.

     Nurcholis Madjid misalnya lebih menekankan pluralisme sebagai konsep besar yang

    diusung oleh ajaran Islam. Sementara Yusuf Qardlawi melihat karakteristik agama

    Islam pada sifat-sifat ajarannya secara umum, seperti rabbaniyyah  (ketuhanan),

    insaniyyah  (kemanusiaan),  syumuliyyah  (universal), al-Wasatiyyah  (keseimbangan),

    al-Waqi’iyah  (kontekstual), al-Wuduh  (kejelasan), thabat   dan munanah  (konsisten

    dan luwes). Ada lagi Seyyed Hossein Nasr yang menilai kekhasan ajaran Islam

    dalam mengkonsepsikan agama itu sendiri. “I n the I slamic perspective, reli gion i s

    not seen as a part of li fe or a special kind of activity l ike art, thought, commerce,

    social discourse, or poli tics. Rather, it is the matri x and worldview with in wich

    these and all other human activit ies, effor ts, creations, and thoughts take place or

    shoul d take place ”, (dalam sudut pandang Islam, agama tidak (saja) dilihat

    sebagai bagian dari suatu aktifitas khusus seperti seni, pemikiran, kegiatan

    komersial, wacana sosial ataupun politik. Lebih dari itu, (Islam) adalah matriks

    dan pandangan dunia di mana semuanya itu, bersama seluruh pemikiran,

    kreatifitas, pencarian dan aktifitas manusia mengambil perannya),tuturnya.

    (Seyyed Hossein Nasr, 2002.). Kalimat singkat dari Schuon berikut juga

    menggambarkan kekhasan agama Islam dari sudut pandang yang bernuansa

    komparatif: 

    “I slam is the rel igion of certitude and equil ibr ium, as christianity is the rel igion of

    love and sacri fi ce ”. (Schuon. 1998).

  • 8/18/2019 Isi Modul 2 Agama Ok

    6/24

      MODUL 2. HAKIKAT DAN KARAKTERISTIK AGAMA ISLAM  

    MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM 34

     Nu‟man „abd al-Razzaq al-Samarrai juga membuat komparasi antara ajaran

    Islam dengan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat non muslim termasuk bangsa

    Barat dengan melihat dari dua aspek, yakni akidah dan akhlaq. Dalam hal keyakinan,

    konsep tauhid merepresentasikan monoteisme murni yang sejalan dengan naluri dan

    nalar manusia, kapan pun dan di mana pun. Bahkan nilai-nilai kesetaraan, keadilan,

    hak asasi manusia, kebebasan berpendapat, bahkan kebebasan beragama hanya bisa

    muncul dari keyakinan tauhid.7  Adapun dalam hal etika atau akhlak, Islam

    sesungguhnya telah mengaitkannya dengan akidah, sebagaimana hubungan antara

    akar pohon dengan buahnya.8  Karenanya, ketika akidah tauhid tertanam dengan

     benar dan kuat dalam diri seseorang, maka di antara pengaruh yang muncul adalah

    satunya pikiran, tindakan dan akhlak. Maknanya, Islam tidak menghendaki adanya

     split personality  (kepribadian ganda). Juga tidak dibenarkan munculnya etika

     personal dan etika publik yang berlainan. Dalam contoh masyarakat kontemporer,

    situasi ini justru banyak terjadi. Misalnya, hukum tidak boleh mengintervensi

     persoalan-persoalan privat seperti free sex, berjudi dan meminum khamr, selama

    tidak menggangu orang lain. Hukum hanya mengatur tentang etika publik seperti

     patuh berlalu lintas, mengikuti antrian dalam memperoleh sesuatu, membuang

    sampah pada tempatnya, serta contoh-contoh lain yang menunjang terwujudnya

     social order .(al-Samarrai. 1984).

    Abuddin Nata membuat model elaborasi yang lebih rinci. Menggunakan

     pendekatan sektoral (Nata, 2001), ia menyebut:

    1. 

    Dalam bidang agama, Islam bersifat toleran, pemaaf dan tidak memaksa.

    2.  Dalam bidang ibadah, Islam adalah agama yang secara unik memandang

     bahwa ibadah adalah sifat, jiwa dan misi ajaran Islam. Hal ini terkait eratdengan tugas penciptaan manusia.

    3.  Dalam bidang aqidah, Islam tidak saja menekankan benar dan lurusnya

    keyakinan, tapi juga kedudukan akidah Islam sebagai acuan dan dasar dalam

     bertingkah laku sehingga dapat menumbuhkan amal saleh.

    7

     Pembahasan lebih ekstensif tentang akidah islam akan dibahas dalam modul 3.8 Lihat al-qur,an Surah Ibrahim/14 ayat 24-25.

  • 8/18/2019 Isi Modul 2 Agama Ok

    7/24

      MODUL 2. HAKIKAT DAN KARAKTERISTIK AGAMA ISLAM  

    MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM 35

    4.  Dalam bidang ilmu dan kebudayaan, Islam bersikap terbuka, akomodatif

    sekaligus selektif.

    5. 

    Dalam bidang pendidikan, Islam memiliki konsep education for all  dan long

    life education. 

    6.  Dalam bidang sosial, Islam adalah agama yang concern mengatur persoalan

    mu’amalah (hubungan sosial) secara komprehensif.

    7.  Dalam bidang ekonomi, Islam menekankan keseimbangan kehidupan

    duniawi dan kehidupan ukhrowi.9 

    8. 

    Dalam bidang kesehatan, Islam memiliki konsep pencegahan lebih

    diproritaskan daripada penyembuhan ( 

     هي

     ٘ش

     ٗت

    ْ

    ). Untuk itu Islam

    menekankan kebersihan lahir dan batin.10 

    9.  Dalam bidang politik, Islam mengatur tentang prinsip patuh kepada

     pemimpin, termasuk di dalamnya pemimpin politik dan negara, selama tidak

     bertentangan dengan nilai-nilai ajaran Islam.11  Dalam proses

     penyelenggaraan pemerintahan, ditekankan pula prinsip  shura,12  di mana

    secara umum prinsip ini diterjemahkan oleh bangsa Indonesia dalam bentuk

    sila keempat Pancasila.

    10. 

    Dalam bidang pekerjaan, Islam tampil sebagai agama yang menekankan

    dimensi amal positif, dalam proporsi yang luas dan seimbang. Di dalam al-

    Qur‟an, setiap penyebutan kata iman selalu disertai dengan kata amal saleh. 13 

    11. 

    Selain itu, agama Islam telah menjadi sebuah disiplin ilmu tersendiri dengan

     banyak cabang keilmuannya, seperti tafsir, studi al-Qur‟an, studi hadits, fiqh,

    teologi atau kalam, filsafat Islam, tasawuf, ekonomi Islam, dan lain

    sebagainya. Karena itu, studi-studi keislaman tidak saja dijadikan mata kuliah

    di perguruan tinggi  –  perguruan tinggi Islam, tetapi juga di perguruan tinggiumum, termasuk di dunia Barat.

    9 Lihat Q. S. al-Qasas/28 ayat 77.

    10 Lihat Q. S. al-Baqarah/2 ayat 222 dan al-Muddaththir/74 ayat 4-5.

    11 Lihat Q. S. al-Nisa’/ 4 ayat 59. 

    12

     Lihat Q. S. al-Shura/42 ayat 38.13 Lihat misalnya di dalam Q. S. al-‘Asr/103 ayat 3. 

  • 8/18/2019 Isi Modul 2 Agama Ok

    8/24

      MODUL 2. HAKIKAT DAN KARAKTERISTIK AGAMA ISLAM  

    MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM 36

    Metode Mempelajari Agama Islam 

    Terdapat beberapa penjelasan terkait dengan bagaimana cara mempelajari

    ajaran Islam. Sifat kandungan al-Qur‟an yang multidimensional dan luwes, serta

    didukung oleh perkembangan ilmu-ilmu keislaman dewasa ini membawa dampak

    secara langsung terhadap bermunculannya metode-metode mempelajari Islam. Pada

    masa-masa awal perkembangan agama Islam, ilmu bahasa Arab, ilmu hadits dan

    tafsir al-Qur‟an menjadi bahan kajian yang berkembang pesat. Sedangkan teologi

    atau kalam, fiqh, tasawuf dan filsafat Islam masih menjadi semacam pendekatan

    dalam memahami dan menafsirkan agama Islam.

    Secara umum, istilah tekstual dan  kontekstual dipakai untuk menyebut cara

    atau metode memahami ajaran Islam. Dalam konteks ini, adakalanya ajaran Islam

    yang tersebut dalam al-Qur‟an dan al-Hadits dipahami secara harfiyah dan apa

    adanya sesuai dengan makna lughowy dari nash. Metode pemahaman seperti ini

    disebut pemahaman tekstual. Pemahaman tekstual terhadap nash al-Qur’an

    maupun al-Hadits dilakukan terhadap nash yang terkait dengan masalah

    akidah atau keyakinan, ibadah mahdlah dan hukum-hukum yang telah diatur

    secara tegas. Contoh-contoh:

                     Tidak menyentuhnya kecuali orang-orang yang disucikan.(al-Waqi’ah 79)

                                                                           

                                                   Sesungguhnya Allah Hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang

    yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah[108]. tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa

    (memakannya) sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, Maka tidak ada

    dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (al-Baqarah173).

    [108] Haram juga menurut ayat Ini daging yang berasal dari sembelihan yang menyebut nama

    Allah tetapi disebut pula nama selain Allah.

  • 8/18/2019 Isi Modul 2 Agama Ok

    9/24

      MODUL 2. HAKIKAT DAN KARAKTERISTIK AGAMA ISLAM  

    MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM 37

                                                               

                  Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu[1223]., tetapi

    dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. dan adalah Allah Maha mengetahui segala sesuatu. (al-

    Ahzab 40).

    [1223] Maksudnya: nabi Muhammad s.a.w. bukanlah ayah dari salah seorang sahabat, Karena

    itu janda Zaid dapat dikawini oleh Rasulullah s.a.w.

                                                        

           

    Katakanlah: "Dia-lah Allah, yang Maha Esa.

    Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.

    Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan,Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia."(al-Ikhlas1-4)

                                                                            

                                                                                      

                                                                                    

                                                               

  • 8/18/2019 Isi Modul 2 Agama Ok

    10/24

      MODUL 2. HAKIKAT DAN KARAKTERISTIK AGAMA ISLAM  

    MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM 38

                                                                                

              6. Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, Maka basuhlah

    mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai

    dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub Maka mandilah, dan jika kamu sakit[403] atau dalam

     perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh[404] perempuan, lalu kamu

    tidak memperoleh air, Maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan

    tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi dia hendak membersihkan

    kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur.

    [403] Maksudnya: sakit yang tidak boleh kena air.

    [404] artinya: menyentuh. menurut Jumhur ialah: menyentuh sedang sebagian Mufassirin

    ialah: menyetubuhi.

    Sebaliknya, manakala nash al-Qur‟an dan al-Hadits dimaknai dari aspek

    substansinya, dengan menjadikan situasi yang mengiringi turunnya ayat al-Qur‟an

    (asbabun nuzul) atau al-Hadits (asbabul wurud) sebagai pijakan makna, maka

     pemahaman semacam ini disebut pemahaman kontekstual. Pemahaman model

    kontekstual ini dipakai untuk nash yang berhubungan dengan persoalan muamalah

    duniawi, perkara-perkara yang menunjang terlaksananya Ibadah, serta hukum-hukum

    yang berkecenderungan berubah oleh situasi yang bermacam-macam.

    ٘س

    ( -18/82)

     ي

    ع

    ي

    ش

    ع

    و

     ع

    س

    ا

    ع

    و

    ع

     عىا

    ْ

    ااسع عاع انع ع شععع

      يعاع شهع عع ع

     عع 

     

    ٘س

    ( -5/370)

     ي

    ع

    ي

    ش

    ع

    و

     ع

    س

    ا

    ع

    و

    ع

    ع

     ع

    ع

    ش

    ع

    ف

    ْ

    ع

    س

    ا

    ا

    ع

    ا

    ع

    ع

    ن

    ا

    ع

    ع

    ة

    ع

    ع

    شص

     

     

    ع

    ي

    شه

    و

    ع

    ع

     

    ع

    ي

    ٘شه

    ع عع

     ذ

    ع

    ر

    ش

    ع

    ش

    ع

    ا

    ز

    ع

    ع

    ع

    ٘ش

    غ

    ا

    ع

    ٘ش

     ع

    ع

    ي

    ه

    ع

    ٘ي

    و

    و

    ش

    ع

    ه

    ع

    ع

    ع

    ى

    ع

    ا

    د

    ع

    ؤ

    ع

    ّ

    ش

     ط

    ا

    ع

    ة

    ع

    ا

    ٘س

    ( -7

    /217

    )

  • 8/18/2019 Isi Modul 2 Agama Ok

    11/24

      MODUL 2. HAKIKAT DAN KARAKTERISTIK AGAMA ISLAM  

    MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM 39

    ج

    عع

    ع

    ش

    ع

    ع

    ي

    ب

    ص

    ع

    ذ

    ع

    ص

    ع

    ع

    ي

    ن

    ع

    س

    ع

     ي

    ع

    ش

    ا

    ع

    ع

    ع

    ف

    ا

    ي

    ع

    ش

    ع

    ع

    ع

    ذ

    ع

    ْ

    ع

    س

    ا

    ا

    ع

    ا

    ع

    ع

    ن

    ا

    ع

    ع

    ع

    عع

    ع

    ف

    ْ

    ع

    س

    ا

    ا

    ع

    ا

    ع

    ع

    ن

    ا

    ع

    ع

    ي

    ع

    ش

    ا

    ع

    ع

    ف

    ى

    ع

    ى

    ع

     

    ذ

    ع

    ذ

    ع

    ع

    ع

    ف

    ع

    ط

    ع

    ى

    ع

    ع

    ى

    ع

    ع

    ع

    ع

    ع

    ف

    ع

     

    Selain itu, adapula metode pemahaman subtantif yang hanya menekankan pada

    aspek tujuan syari‟ah (maqasid al-Syari‟ah). 

    Penyebaran Islam yang sangat cepat ke berbagai penjuru dunia pada masa Bani

    Umayyah abad ke-7 dan ke-8, lalu dilanjutkan dengan kemajuan umat Islam di

     berbagai bidang, termasuk ilmu pengetahuan pada masa dinasti bani Abbas (abad ke-

    9 sampai ke-13) mendorong lahirnya disiplin baru ilmu-ilmu keislaman. Teologi atau

    kalam, fiqh, tasawuf dan filsafat Islam lantas menjadi seperti kajian yang parsial,

    kalau tidak bisa disebut saling bertolak belakang.

    Saat ini, kondisi pemahaman ke-Islaman tidak saja bersifat parsial atau

    sepotong-potong, tapi dikotomis. Kemunduruan dunia Islam yang berlangsung sejak

    runtuhnya dinasti bani Abbas sampai abad ke-19 di satu sisi, serta kemajuan ilmu-

    ilmu modern yang diraih oleh bangsa Barat di saat yang sama, dan ditambah dengan

    keyakinan yang kuat bahwa agama Islam adalah agama yang universal, jalan

    kebahagiaan bagi seluruh umat manusia di mana pun dan kapan pun, semuanya itu,

    menuntut kesadaran baru umat Islam agar lebih kreatif dan aktual dalam

    mengaplikasi ajaran agama Islam. Agama tidak boleh hanya sekedar menjadi

    lambang kesalehan atau berhenti sekadar disampaikan dalam ceramah-ceramah,

    melainkan secara konsepsional menunjukkkan cara-cara yang paling efektif dalam

    memecahkan masalah. 

    Dari sinilah kemudian muncul pendekatan-pendekatan baru, bahkan menjadi

    disiplin kajian ke-Islaman yang berbeda-beda. Jalaluddin Rahmat misalnya,menawarkan konsep kajian agama Islam dengan menggunakan berbagai paradigma.  

    Berbagai pendekatan tersebut meliputi pendekatan teologis normatif, antropologis,

    sosiologis, psikologis, historis, kebudayaan dan pendekatan filosofis.

    A. Pendekatan Teologis Normatif  

    Pendekatan teologis normatif dalam memahami agama secara harfiah dapat

    diartikan sebagai upaya memahami agama dengan menggunakan kerangka

  • 8/18/2019 Isi Modul 2 Agama Ok

    12/24

      MODUL 2. HAKIKAT DAN KARAKTERISTIK AGAMA ISLAM  

    MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM 40

    Ilmu Ketuhanan yang bertolak dari suatu keyakinan bahwa wujud empirik

    dari suatu keagamaan dianggap sebagai yang paling benar dibandingkan

    dengan lainnya. Amin Abdullah mengatakan, bahwa teologi, sebagaimana

    kita ketahui, tidak bisa tidak pasti mengacu kepada agama tertentu. Loyalitas

    terhadap kelompok sendiri, komitmen dan dedikasi yang tinggi serta

     penggunaan bahasa yang bersifat subyektif, yakni bahasa sebagai pelaku,

     bukan sebagai pengamat adalah merupakan ciri yang melekat pada bentuk

     pemikiran teologis.

    Dari pemikiran tersebut, dapat diketahui bahwa pendekatan teologi

    dalam pemahaman keagamaan adalah pendekatan yang menekankan pada

     bentuk forma atau simbol-simbol keagamaan yang masing-masing bentuk

    forma atau simbol-simbol keagamaan tersebut mengklaim dirinya sebagai

    yang paling benar sedangkan lainnya sebagai salah.

    B. Pendekatan Antropologis 

    Pendekatan antropologis dalam memahami agama dapat diartikan

    sebagai salah satu upaya memahami agama dengan cara melihat wujud

     praktik keagamaan yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat. Melalui

     pendekatan ini agama tampak akrab dan dekat dengan masalah-masalah yang

    dihadapi manusia dan berupaya menjelaskan dan memberikan jawabannya. 

    C. Pendekatan Sosiologis 

    Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hidup bersama dalam

    masyarakat dan menyelidiki ikatan-ikatan antara manusia yang menguasai

    hidupnya itu. Soerjono Soekanto mengartikan sosiologi sebagai suatu ilmu

     pengetahuan yang membatasi diri terhadap persoalan penilaian.

    Dari dua definisi terlihat bahwa sosiologi adalah ilmu yang

    menggambarkan tentang keadaan masyarakat lengkap dengan struktur,

    lapisan serta berbagai gejala sosial lainnya yang saling berkaitan.

    Selanjutnya, sosiologi dapat digunakan sebagai salah satu pendekatan

    dalam memahami agama. Hal demikian dapat dimengerti, karena banyak

  • 8/18/2019 Isi Modul 2 Agama Ok

    13/24

      MODUL 2. HAKIKAT DAN KARAKTERISTIK AGAMA ISLAM  

    MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM 41

     bidang kajian agama yang baru dapat dipahami secara proporsional dan tepat

    apabila menggunakan jasa bantuan dan ilmu sosiologi.

    Jalaluddin Rahmat dalam bukunya yang berjudul  Islam Alternatif ,menunjukkan betapa besarnya perhatian agama yang dalam hal ini Islam

    terhadap masalah sosial, dengan mengajukan lima alasan sebagai berikut :

    1).  Pertama, dalam Alquran atau kitab-kitab hadis, proporsi terbesar kedua

    sumber hukum Islam itu berkenaan dengan urusan muamalah. Menurut

    Ayatullah Khomaeni dalam bukunya  Al-Hukumah Al-Islamiyah yang dikutip

    Jalaluddin Rahmat, dikemukakan bahwa perbandingan antara ayat-ayat

    ibadah dan ayat-ayat yang menyangkut kehidupan sosial adalah satu

     berbanding seratus  –   untuk satu ayat ibadah, ada seratus ayat muamalah 

    (masalah sosial).

    2).  Kedua, bahwa ditekankannya masalah muamalah (sosial) dalam Islam ialah

    adanya kenyataan bahwa bila urusan ibadah bersamaan waktunya dengan

    urusan muamalah  yang penting, maka ibadah boleh diperpendek atau

    ditangguhkan (tentu bukan ditinggalkan), melainkan dengan tetap dikerjakan

    sebagaimana mestinya.

    3).  Ketiga, bahwa ibadah yang mengandung segi kemasyarakatan diberi

    ganjaran lebih besar daripada ibadah yang bersifat perseorangan. Karena itu

    shalat yang dilakukan secara berjemaah dinilai lebih tinggi nilainya daripada

    shalat yang dikerjakan sendirian (munfarid) dengan ukuran satu berbanding

    dua puluh derajat.

    4). Keempat, dalam Islam terdapat ketentuan bila urusan ibadah dilakukan tidak

    sempurna atau batal, karena melanggar pantangan tertentu, maka kifaratnya 

    (tembusannya) adalah melakukan sesuatu yang berhubungan dengan masalah

    sosial.

    5).  Kelima, dalam Islam terdapat ajaran bahwa amal baik dalam bidang

    kemasyarakatan mendapat ganjaran lebih besar daripada ibadah sunnah.

    D. Pendekatan Filosofis 

  • 8/18/2019 Isi Modul 2 Agama Ok

    14/24

      MODUL 2. HAKIKAT DAN KARAKTERISTIK AGAMA ISLAM  

    MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM 42

    Secara harfiah, kata filsafat berasal dari kata philo yang berarti cinta

    kepada kebenaran, ilmu dan hikmah. Selain itu, filsafat dapat pula berarti

    mencari hakikat sesuatu, berusaha menautkan sebab dan akibat serta berusaha

    manafsirkan pengalaman-pengalaman manusia. Dalam  Kamus Umum Bahsa

     Indonesia, Poerwadarminta mengartikan filsafat sebagai pengetahuan dan

     penyelidikan dengan akal budi mengenai sebab-sebab, asas-asas, hukum dan

    sebagainya terhadap segala yang ada di alam semesta ataupun mengenai

    kebenaran dan ar ti ”adanya” sesuatu. Pengertian filsafat yang umumnya

    digunakan adalah pendapat yang dikemukakan Sidi Gazalba. Menurutnya

    filsafat adalah berpikir secara mendalam, sitemik, radikal dan universal dalam

    rangka mencari kebenaran, inti, hikmah atau hakikat mengenai segala sesuatu

    yang ada.

    Filsafat mencari sesuatu yang mendasar, asas, dan inti yang terdapat di

     balik yang bersifat lahiriah.

    E. Pendekatan Historis  

    Sejarah atau historis adalah suatu ilmu yang di dalamnya dibahas

     berbagai peristiwa dengan memperhatikan unsur tempat, waktu, objek, latar

     belakang dan pelaku dari peristiwa tersebut.

    Melalui pendekatan sejarah seseorang diajak menukik dari alam idealis

    ke alam yang bersifat empiris dan mendunia. Dari keadaan ini seseorang akan

    melihat adanya kesenjangan atau keselarasan antara yang terdapat dalam alam

    idealis dengan yang ada di alam empiris dan historis.

    F. Pendekatan Kebudayaan 

    Dalam  Kamus Umum Bahasa Indonesia, kebudayaan diartikan sebagai

    hasil kegiatan dan penciptaan batin (akal budi) manusia seperti kepercayaan,

    kesenian, adat istiadat; dan berarti pula kegiatan (usaha) batin (akal dan

    sebagainya) untuk menciptakan sesuatu yang termasuk hasil kebudayaan.

    Sementara itu, Sutan Takdir Alisjahbana mengatakan bahwa kebudayaan

    adalah keseluruhan yang kompleks, yang terjadi dari unsur-unsur yang

  • 8/18/2019 Isi Modul 2 Agama Ok

    15/24

      MODUL 2. HAKIKAT DAN KARAKTERISTIK AGAMA ISLAM  

    MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM 43

     berbeda seperti pengetahuan, kepercayaan, seni, hukum, moral, adat istiadat

    dan segala kacakapan lain yang diperoleh manusia sebagai anggota

    masyarakat.

    Dengan demikian, kebudayaan adalah hasil daya cipta manusia dengan

    menggunakan dan mengarahkan segenap potensi batin yang dimilikinya.

    G. Pendekatan Psikologi 

    Psikologi atau ilmu jiwa adalah jiwa yang mempelajari jiwa seseorang

    melalui gejala perilaku yang dapat diamatinya. Menurut Zakiah Daradjat,

     perilaku seseorang yang tampak lahiriah terjadi karena dipengaruhi oleh

    keyakinan yang dianutnya. Ilmu jiwa agama sebagaimana yang dikemukakan

    Zakiah Daradjat, tidak akan mempersoalkan benar tidaknya suatu agama yang

    dianut seseorang, melainkan yang dipentingkan adalah bagaimana keyakinan

    agama tersebut terlihat pengaruhnya dalam perilaku penganutnya.

    Dengan ilmu jiwa ini seseorang selain akan mengetahui tingkat

    keagamaan yang dihayati, dipahami dan diamalkan seseorang juga dapat

    digunakan sebagai alat untuk memasukkan agama ke dalam jiwa seseorangsesuai dengan tingkatan uasianya. Dengan ilmu agama akan menemukan cara

    yang tepat dan cocok untuk menanamkannya.

    Kajian Islam dengan berbagai pendekatan seperti di atas di satu sisi

    menunjukkan pesatnya perkembangan studi keislaman. Akan tetapi, kecenderungan

    yang kemudian muncul, dan ini lantas menjadi problem kajian Islam, adalah

     polarisasi pemikiran Islam dalam bidang-bidang yang spesifik, yang pada tahap

    selanjutnya melahirkan pemahaman keIslaman yang parsial. Karenanya, para ahli

    studi Islam seperti Amin Abdullah dan lainnya kemudian menggagas lahirnya kajian

    atau studi Islam yang integratif-interkonektif.

    1.3.  Rangkuman

    Hakikat ajaran Islam sesungguhnya dapat diketahui dengan menelusuri makna

    kosakata islam  atau kosakata lain yang terkait, di dalam al-Qur‟an. Dari sana

    kemudian ditemukan bahwa hakikat agama Islam adalah sikap tunduk, patuh, dan

  • 8/18/2019 Isi Modul 2 Agama Ok

    16/24

      MODUL 2. HAKIKAT DAN KARAKTERISTIK AGAMA ISLAM  

    MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM 44

     berserah diri kepada Allah, dengan menciptakan kehidupan yang damai sejahtera,

    selamat, dengan cara membersihkan dan mensucikan diri.

    Berbeda dengan agama-agama lain, Islam memiliki karakteristik yang unik.

     Pertama, dari aspek penamaan, Islam tidak terkait dengan figur-figur atau tokoh

    spiritual tertentu, sebagaimana dipakai dalam penamaan agama-agama selain Islam.

    Bahkan makna kata Islam atau kosakata yang terkait dengannya di dalam al-Qur‟an

    sebagiannya justru menunjuk pada makna yang sama dari istilah al-Din (agama),

    yakni tunduk, patuh dan berserah diri kepada Allah dan kepada hukum-hukumnya.

     Kedua, dari aspek subtansi ajarannya, agama Islam juga unik dalam konsepnya

    tentang tauhid. Bila dibandingkan dengan agama-agama lain, konsep tauhid atau

    monoteisme Islam bersifat murni, konsisten dan menyeluruh untuk segala aspek

    kehidupan, teori maupun praktik. Ketiga, ajaran Islam bersifat komplit dan universal

    mengatur seluruh aspek kehidupan manusia dengan mempertimbangkan

    keseimbangan antara kehidupan duniawi dan ukhrowi, personal maupun sosial.

    Ajaran Islam mengatur seluruh aspek kehidupan manusia. Masalah

    keyakinan, ibadah, kehidupan sosial baik menyangkut urusan pribadi, keluarga,

    maupun bertetangga, masalah politik, bisnis, pengembangan ilmu pengetahuan, seni-

     budaya dan lain sebagainya diatur oleh Islam didalam al-Qur‟an maupun al-Hadits.

    Dari sini, mengetahui cara atau metode memahami ajaran Islam menjadi penting.

    Adakalanya ajaran Islam yang terkandung di dalam nash al-Qur‟an maupun al-Hadits

    tersebut harus dipahami secara tekstual, yakni bila berhubungan dengan masalah

    keyakinan, ibadah dan hukum-hukum yang tegas. Adakalanya pula nash-nash

    tersebut perlu dipahami secara kontekstual, supaya semangat ajaran Islam bisa dijaga

    dan tetap relevan dengan situasi yang terus berubah. Bahkan metode atau cara

    mempelajari Islam pada saat ini telah berkembang sedemikian rupa sehinggamemunculksn disiplin kajian keIslaman yang berbeda-beda.

    1.4. 

    Referensi

    Abdullah, Amin, Islamic Studies di Perguruan Tinggi Pendekatan Integratif-

    Interkonektif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2006.

    Al-Faruqi, Isma’il Raji, Islamization of Knowledge: General Principles and

    Workplan,diterjemahkan Anas Mahyudin, Cetakan ke-1, Pustaka, Bandung:

    1984.

  • 8/18/2019 Isi Modul 2 Agama Ok

    17/24

      MODUL 2. HAKIKAT DAN KARAKTERISTIK AGAMA ISLAM  

    MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM 45

    Al-Qardawi, Yusuf, Berinteraksi dengan al-Qur’an, Jakarta: Gema Insani Press,

    1999.

     ______, al-Sunnah sebagai Sumber Iptek dan Peradaban: Diskursus Konstektual

    dan Aktualisasi Sunnah Nabi SAW dalam Iptek dan Peradaban, Jakarta: Pustaka

    al-Kautsar, 1999.

    Ali, Mohammad Daud, Pendidikan Agama Islam, Cetakan Keempat, PT.

    RajaGrafindo Persada, Jakarta: 2002.

    Ali, H.A. Mukti, Memahami Beberapa Aspek Ajaran Islam, Bandung: Mizan,

    1990.

    Anshari, Endang Saifuddin, Ilmu, Filsafat & Agama. Surabaya: Bina Ilmu.1979.

    Bellah, Robert N., Beyond Belief esei-esei tentang Agama di dunia Modern.

    Jakarta: Penerbit Paramadina.2000. 

    Geertz, Clifford, Religion as a Cultural System. In: The Interpretation ofCultures: selected essays, Geertz, Clifford, pp. 87 –  125. Fontana press. 1993. 

    Departemen Agama Republik Indonesia, al-Quran dan Terjemahnya, Jakarta :

    1984

    Hakim, Agus, Perbandingan Agama. Bandung: Diponegoro. 1996.

    Himpunan Putusan Tarjih Muhammadiyah.

    Kartanegara, Mulyadhi, Integrasi Ilmu Sebuah rekonstruksi Holistik . Jakarta: UIN

    Jakarta Press. 2005.

    Kuhn, Thomas S., The Structure of Scientific Revolutions(Peran Paradigma

    dalam Revolusi Sains terj. Tjun Suryaman). Jakarta: Remaja Rosdakarya. 2002.

    Martin, Richard C. (ed.). Encyclopedia of Islam and Muslim World . Vol. 1. New

    York: Macmillan Reference USA. 2004. 

  • 8/18/2019 Isi Modul 2 Agama Ok

    18/24

      MODUL 2. HAKIKAT DAN KARAKTERISTIK AGAMA ISLAM  

    MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM 46

    Nasr, Seyyed Hossein, Islam: Religion, History and Civilization. HarpeCollins e-

    books. 2002.

    Nasution, Harun, Islam Rasional : Gagasan dan Pemikiran, Bandung : Mizan,1995.

    Nata, Abuddin, Metodologi Studi Islam. Jakarta: Raja Grafindo Persada. 2001.

    Schuon, Frithjof, Understanding Islam. Bloomington, Indiana: World Wisdom.

    Inc. 1998.

    al-Samarrai, Nu‟man „abd al-Razzaq, Mabahith fi al-Thaqafah al-Islamiyyah.

    Riyad. Maktabah al-Ma‟arif.1984. 

    Shihab, M. Quraish, Membumikan al-Qur’an, Bandung: Mizan, 1992.

     _______, Wawasan al-Qur’an, Bandung:Mizan, 1996.

    Tim Penyusun Studi Islam IAIN Sunan Ampel Surabaya, Pengantar Studi Islam.

    Surabaya:IAIN Sunan Ampel Press. 2006.

    Wikipedia

  • 8/18/2019 Isi Modul 2 Agama Ok

    19/24

      MODUL 2. HAKIKAT DAN KARAKTERISTIK AGAMA ISLAM  

    MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM 47

    1.5. 

    Latihan Soal

    a) Soal Pilihan

    1.  Sebutkan makna kata al-Silm dalam QS. Al-Baqarah ayat 208!

    a.  Agama Islam b. Damai c. Selamat d.suci d. bersih

    2.  Agama sebagai ajaran yang dipraktikkan dalam kehidupan

    masyarakat di sebut...

    a. 

    Al-Din

     b.  Al-Islam

    c.  Agama Ibrahim

    d.  Al-Millah

    e. 

    Agama nenek moyang

    3. 

    Ajaran Islam itu bersifat syumul(universal), artinya...

    a. 

    Seimbang dalam urusan dunia dan akhirat

     b.  Sempurna tidak ada keraguan di dalamnya

    c.  Dalam urusan dunia terdapat nilai ibadah

    d.  Dalam semua urusan ada hukumnya

    e.  Mengatur seluruh aspek kehidupan manusia

    4. 

    Karakteristik ajaran Islam terletak pada ajaran tauhid. Hal ini dapat

    dilihat di dalam al-Qur‟an: 

    a.  Al-Baqarah 130

     b.  Al-Maidah 6

    c.  Al-Nahl 36

    d.  Al-Qasas 36

    e. 

    Al-Ahzab 40

    5. 

    Makna tekstual dari hadits “shumuu li ru‟yatihi wa afthiruu li

    ru‟yatih” adalah 

    a.  Menentukan puasa harus dengan perhitungan

     b.  Menetukan puasa harus dengan rukyat

    c.  Menentukan awal puasa dan hari raya harus dengan rukyat

    d. 

    Rukyat dan hisab dapat dipakai menentukan awal bulan

    e. 

    Rukyat lebih utama dari hisab

  • 8/18/2019 Isi Modul 2 Agama Ok

    20/24

      MODUL 2. HAKIKAT DAN KARAKTERISTIK AGAMA ISLAM  

    MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM 48

    b) Soal Uraian

    1. 

    Jelaskan 3 makna berebeda tentang Islam di dalam al-Qur‟an beserta

    dalilnya!

    2. 

    Jelaskan ciri keseimbangan sebagai ciri khas agama Islam!

    3.  Dalam hal apa saja sebuah nash atau dalil agama harus dipahami secara

    tekstual? Sertakan 1 contoh!

    4.  Dalam hal apa saja nash atau dalil agama bisa dimaknai secara

    kontekstual? Sertakan 1 contoh

    5.  Mengapa ajaran Islam perlu dipahami dengan pendekatan

    sosiologis?(pendapat Jalaluddin Rahmat) 

  • 8/18/2019 Isi Modul 2 Agama Ok

    21/24

      MODUL 2. HAKIKAT DAN KARAKTERISTIK AGAMA ISLAM  

    MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM 49

    1.6. 

    Lembar Kerja

    .........................................................................................................................................

    .........................................................................................................................................

    .........................................................................................................................................

    .........................................................................................................................................

    .........................................................................................................................................

    .........................................................................................................................................

    .........................................................................................................................................

    .........................................................................................................................................

    .........................................................................................................................................

    .........................................................................................................................................

    .........................................................................................................................................

    .........................................................................................................................................

    .........................................................................................................................................

    .........................................................................................................................................

    .........................................................................................................................................

    .........................................................................................................................................

    .........................................................................................................................................

    .........................................................................................................................................

    .........................................................................................................................................

    .........................................................................................................................................

    .........................................................................................................................................

    .........................................................................................................................................

    .........................................................................................................................................

    .........................................................................................................................................

    .........................................................................................................................................

    .........................................................................................................................................

    .........................................................................................................................................

    .........................................................................................................................................

  • 8/18/2019 Isi Modul 2 Agama Ok

    22/24

      MODUL 2. HAKIKAT DAN KARAKTERISTIK AGAMA ISLAM  

    MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM 50

  • 8/18/2019 Isi Modul 2 Agama Ok

    23/24

      MODUL 2. HAKIKAT DAN KARAKTERISTIK AGAMA ISLAM  

    MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM 51

    .........................................................................................................................................

    .........................................................................................................................................

    .........................................................................................................................................

    .........................................................................................................................................

    .........................................................................................................................................

    .........................................................................................................................................

    .........................................................................................................................................

    .........................................................................................................................................

    .........................................................................................................................................

    .........................................................................................................................................

    .........................................................................................................................................

    .........................................................................................................................................

    .........................................................................................................................................

    .........................................................................................................................................

    .........................................................................................................................................

    .........................................................................................................................................

    .........................................................................................................................................

    .........................................................................................................................................

    .........................................................................................................................................

    .........................................................................................................................................

    .........................................................................................................................................

    .........................................................................................................................................

    .........................................................................................................................................

    .........................................................................................................................................

    .........................................................................................................................................

    .........................................................................................................................................

    .........................................................................................................................................

    .........................................................................................................................................

  • 8/18/2019 Isi Modul 2 Agama Ok

    24/24

      MODUL 2. HAKIKAT DAN KARAKTERISTIK AGAMA ISLAM  

    1.7.  Jawaban