gamel.fk.ugm.ac.id › pluginfile.php › 101394 › mod_folder › content › 0 › Rimawat… ·...
Transcript of gamel.fk.ugm.ac.id › pluginfile.php › 101394 › mod_folder › content › 0 › Rimawat… ·...
REKAM MEDISDARI ASPEK HUKUM
Rimawati
Faculty of Law – Gadjah Mada University
Materi:
Pengantar
Definisi
Landasan Hukum MR
Bentuk dan Isi Rekam Medis
Kegunaan dan Manfaat Rekam Medis
Kepemilikan Rekam Medis
Aspek Hukum Rekam Medis
Aspek Hukum
Aspek Medikolegal
Contoh Kasus dalam Rekam Medis
2
PENGANTAR3
Pengantar
Status hukum dan peraturan tentang catatan
kesehatan harus dijaga oleh institusi pelayanan
kesehatan.
Istitusi kesehatan tidak memiliki hukum atau
peraturan pemerintah pusat.
Institusi pelayanan kesehatan harus menyimpan
catatan mengenai kesehatan karena hukum atau
peraturan tersebut penting sebagai kepedulian
pasien dan dokumen yang sah.
4
Pengantar
Status hukum minimum berisi tentang alamat pasien. Selain itu juga harus berisi tentang identitas data, ramalan penyakit, sejarah keluarga, tindakan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan, laporankonsultasi, laporan laboratorium, prosedur operasi, laporan khusus, waktu tindakan, catatanperkembangan pasien, laporan asuhan perawatan, terapi, ringkasan pasien masuk, catatan untukmenentukan diagnosis akhir, komplikasi, pemeriksaan prosedur, dan tanda tangankehadiran dokter.
5
Definisi Rekam Medis
Pasal 1 angka 1 PERMENKES No:
269/MENKES/PER/III/2008 yang dimaksud rekam
medis adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen
antara lain identitas pasien, hasil pemeriksaan,
pengobatan yang telah diberikan, serta tindakan dan
pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.
Pasal 1 angka 6 : Catatan merupakan tulisan-tulisan
yang dibuat oleh dokter atau dokter gigi mengenai
tindakan-tindakan yang dilakukan kepada pasien
dalam rangka palayanan kesehatan.
6
Dasar Hukum Rekam Medis
di Indonesia
Keputusan Menteri Kesehatan (SK Menkes)
Keputusan menteri kesehatan No. 034 / Birhub / 1972 tentang Perencanaan dan Pemeliharaan Rumah Sakit di mana rumah sakit diwajibkan: a. Mempunyai dan merawat statistik yang up to date b. Membina rekam medis yang berdasarkan ketentuan yang telah ditetapkan.
Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes)
Permenkes No. 749a/ MENKES/PER/XII/1989 tentang Rekam Medis(diamandemen)
Permenkes No. 269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam Medis
Peraturan Pemerintah (PP)
PP No. 10 Tahun 1966 ttg Wajib Simpan Rahasia Kedokteran PP No. 32 Tahun 1996 ttg Tenaga Kesehatan
Undang-undang
UU No. 36 Tahun 2009 ttg Kesehatan UU No. 44 Tahun 2009 ttg RS UU No. 29 tahun 2004 tg Praktik Kedokteran
7
Dasar Hukum Rekam Medis
Permenkes 749a/Menkes/Per/XII/1989 diganti
dengan Permenkes 269/MENKES/PER/III/2008
tentang rekam medis.
Peraturan ini sebagai pelaksanaan Pasal 47 ayat
(3) Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang
Praktik Kedokteran
8
Bentuk Dan Isi Rekam Medis9
Bentuk Rekam Medis
• Manual
• Tertulis lengkap danjelas
1
• Elektronik
• Sesuai ketentuan2
10
ISI REKAM MEDIS
segala data tentang riwayatpenyakit, hasil pemeriksaan fisik, diagnosis, pengobatan sertahasilnya, laporan dokter, perawat, hasil pemeriksaan laboratorium, ronsen dsb.
Data-data ini merupakan data yang bersifat rahasia (confidential) sebingga tidak dapat dibukakepada pihak ketiga tanpa izin daripasien yang bersangkutan kecualijika ada alasan lain berdasarkanperaturan atau perundang-undanganyang memaksa dibukanya informasitersebut.
segala data lain yang tidakberkaitan langsung dengandata medis, seperti data identitas, data sosial ekonomi, alamat dsb.
Data ini oleh sebagian orangdianggap bukan rahasia, tetapi menurut sebagianlainnya merupakan data yang juga bersifat rahasia(confidensial).
11
Data Medis atau Data KlinisData sosiologis atau
data non-medis
Isi Rekam Medis
(Pasal 3 Permenkes 269/2008)
a. identitas Pasien
b. Tanggal dan waktu.
c. Anamnesis (sekurang-kurangnya keluhan, riwayat
penyakit).
d. Hasil Pemeriksaan fisik dan penunjang medis.
e. Diagnosis
f. Rencana penatalaksanaan
g. Pengobatan dan atau tindakan
h. Pelayanan lain yang telah diberikan kepada
pasien.
i. Untuk kasus gigi dan dilengkapi dengan
odontogram klinik dan
j. Persetujuan tindakan bila perlu.
a. Identitas Pasien
b. Tanggal dan waktu.
c. Anamnesis (sekurang-kurangnya keluhan, riwayat penyakit.
d. Hasil Pemeriksaan Fisik dan penunjang medis.
e. Diagnosis
f. Rencana penatalaksanaan
g. Pengobatan dan atau tindakan
h. Persetujuan tindakan bila perlu
i. Catatan obsservasi klinis dan hasil pengobatan
j. Ringkasan pulang (discharge summary)
k. Nama dan tanda tangan dokter, dokter gigi atau tenaga
kesehatan tertentu yang memberikan pelayanan ksehatan.
l. Pelayanan lain yang telah diberikan oleh tenaga kesehatan
tertentu.
m. Untuk kasus gigi dan dilengkapi dengan odontogram klinik
Pasien Rawat Jalan
Pasal 3 ayat (1) Permenkes No 269 Tahun 2008
Pasien Rawat Inap
Pasal 3 ayat (2) Permenkes No 269 Tahun 2008
12
Isi Rekam Medis
a. Identitas Pasien
b. Kondisi saat pasien tiba di sarana pelayanan kesehatan
c. Identitas pengantar pasien
d. Tanggal dan waktu.
e. Hasil Anamnesis (sekurang-kurangnya keluhan, riwayat
penyakit.
f. Hasil Pemeriksaan Fisik dan penunjang medis.
g. Diagnosis
h. Pengobatan dan/atau tindakan
i. Ringkasan kondisi pasien sebelum meninggalkan pelayanan
unit gawat darurat dan rencana tindak lanjut.
j. Nama dan tanda tangan dokter, dokter gigi atau tenaga
kesehatan tertentu yang memberikan pelayanan kesehatan.
k. Sarana transportasi yang digunakan bagi pasien yang akan
dipindahkan ke sarana pelayanan kesehatan lain dan
l. Pelayanan lain yang telah diberikan oleh tenaga kesehatan
tertentu.
- Nama :
- Jenis Kelamin :
- Tempat Tanggal lahir :
- Umur :
- Alamat :
- Pekerjaan :
- Pendidikan :
- Golongan Darah :
- Status pernikahan :
- Nama orang tua :
- Pekerjaan Orang tua :
- Nama suami/istri :
Data-data rekam medis diatas dapat
ditambahkan dan dilengkapi sesuai
kebutuhan yang ada dalam palayanan
kesehatan.
Ruang Gawat Darurat
Pasal 3 ayat (3) Permenkes No 269 Tahun 2008Contoh Data-data Identitas Pasien :
13
Kewajiban pokok yang menyangkut isi rekam
medis berkaitan dengan aspek hukum
1. Segala gejala atau peristiwa yang
ditemukan harus dicatat secara akurat dan
langsung
2. Setiap tindakan yang dilakukan tetapi tidak
ditulis, secara yuridis dianggap tidak
dilakukan
3. Rekam medis harus berisikan fakta dan
penilaian klinis
4. Setiap tindakan yang dilakukan terhadap
pasien harus dicatat dan dibubuhi paraf
5. Tulisan harus jelas dan dapat dibaca (juga
oleh orang lain)
a. Kesalahan yang diperbuat oleh tenaga
kesehatan lain karena salah baca dapat
berakibat fatal.
b. Tulisan yang tidak bisa dibaca, dapat menjadi
bumerang bagi si penulis, apabila rekam medis
ini sampai ke pangadilan.
6. Jangan menulis tulisan yang bersifat
menuduh atau mengkritik teman
sejawat atau tenaga kesehatan yang
lainnya.
7. Jika salah menulis, coretlah dengan
satu garis dan diparaf, sehingga yang
dicoret masih bisa dibaca.
8. Jangan melakukan penghapusan,
menutup dengan tip-ex atau mencorat-
coret sehingga tidak bisa dibaca
ulang.
9. Bila melakukan koreksi di komputer,
diberi space untuk perbaikan tanpa
menghapus isi yang salah.
10. Jangan merubah catatan rekam medis
dengan cara apapun karena bisa
dikenai pasal penipuan.
14
Rekam Medis Yang Bermutu
1. Akurat, menggambarkanproses dan hasil akhirpelayanan yang diukur secarabenar
2. Lengkap, mencakup seluruhkekhususan pasien dan sistemyang dibutuhkan dalamanalisis hasil ukuran
3. Terpercaya, dapat digunakandalam berbagai kepentingan
4. Valid atau sah sesuai dengangambaran proses atau produkhasil akhir yang diukur
5. Tepat waktu, dikaitkan denganepisode pelayanan yang terjadi
6. Dapat digunakan untuk kajian,
analis, dan pengambilan keputusan
7. Seragam, batasan sebutan tentang
elemen data yang dibakukan dan
konsisten penggunaaannya di
dalam maupun di luar organisasi
8. Dapat dibandingkan dengan
standar yang disepakati
diterapkan
9. Terjamin kerahasiaannya
10. Mudah diperoleh melalui sistem
komunikasi antar yang berwenang.
15
Standar informasi dalam Berkas
Rekam Medis
1. Identitas
• Identitas lengkappasien
2. PemeriksaanKlinik
• Mengisahkansecara kronologispelayanan medisyang diterimaoleh pasienselama berada diRS
16
Rekam medis akan berguna nilainya bagi unsur administratif, hukum,
keuangan, riset, edukasi, dan pendokumentasian, apabila memenuhi
unsur akreditasi, yaitu rekam medis memiliki:
1. Identitas dan formulir persetujuan-persetujuan;
2. Riwayat penyakit pasien secara lengkap;
3. Laporan pemeriksaan fisik;
4. Instruksi diagnostik dan teraupetik dengan tanda tangan dan namaterang tenaga kesehatan yang berwenang. Intruksi per telepondapat diterima oleh perawat dan dicatat tetapi dalam waktu 24 jam instruksi tersebut harus segera ditandatangani oleh dokter yang bertanggungjawab;
5. Observasi, segala laporan observasi termasuk laporan konsultasi;
6. Laporan tindakan dan penemuan, termasuk yang berasal daripenunjang medik, yaitu laboratorium, radiologi, laporan operasiserta tanda tangan pasien, dokter, dan sebagainya. Untuk laporanoperasi harus memuat informasi lengkap mengenai penemuan, caraoperasi, benda yang dikeluarkan dan diagnosis pasca bedah.
17
Kegunaan & Manfaat Rekam Medis18
Kegunaan Rekam Medis
1. Sebagai alat komunikasi antar tenaga kesehatan
2. Sebagai dasar untuk merencanakan pengobatan atau perawatan
3. Sebagai bukti tertulis atas segala tindakan pelayanan, perkembangan
penyakit dan pengobatan selama pasien dirawat.
4. Sebagai bahan untuk analisa, penelitian, dan evaluasi terhadap kualitas
pelayanan
5. Melindungi kepentingan hukum bagi pasien, rumah sakit dan tenaga
kesehatan
6. Menyediakan data untuk penelitian dan pendidikan
7. Sebagai dasar dalam perhitungan biaya pembayaran pelayanan medis
8. Menjadi sumber ingatan yang harus didokumentasikan,
dipertanggungjawabkan dan laporan.
19
5 Manfaat Rekam Medis
• Adminstrative value• Sebagai Rekaman Data Administrasi Pelayanan KesehatanA
• Legal value• Sebagai alat/bahan pembuktian di PengadilanL
• Financial value• Sebagai dasar untuk perincian biaya pelkes yang harus dibayar oleh pasienF
• Research value• Sebagai dasar untuk bahan penelitian dalam lapangan kedokteran,
keperawatan dan kesehatanR• Education value
• Sebagai bahan pengajaran dan pendidikan untuk mahasiswa kedokteran, keperawatanserta tenaga kesehatan lainnyaED
20
Kepemilikan Rekam Medis21
Kepemilikan Rekam Medis
Pada prinsipnya isi Rekam Medis adalah milik pasien, sedangkan berkas Rekam Medis (secara fisik) adalahmilik Rumah Sakit atau institusi kesehatan.
Pasal 8 Permenkes No. 269/2008 menyatakan bahwaberkas rekam medis itu merupakan milik saranapelayanan kesehatan, yang harus disimpan sekurang-kurangnya untuk jangka waktu 5 tahun terhitung sejaktanggal terakhir pasien berobat atau dipulangkan.
Untuk tujuan itulah di setiap institusi pelayanankesehatan, dibentuk Unit Rekam Medis yang bertugasmenyelenggarakan proses pengelolaan sertapenyimpanan Rekam Medis di institusi pelkes tersebut.
22
Kepemilikan Rekam Medis
• Sebagai penanggungjawab integritas dan kesinambunganpelayanan
• Sebagai tanda bukti rumah sakit terhadap segala upaya dalampenyembuhan pasien
• Rumah sakit memegang berkas rekam medis asli.
• Direktur RS bertanggungjawab atas:
• Hilangnya, rusak, atau pemalsuan rekam medis
• Penggunaan oleh badan atau orang yang tidak berhak
1. Rumah sakitatau tenagakesehatan
• Pasien memiliki hak legal maupun moral atas isi rekam medis.
• Rekam medis adalah milik pasien yang harus dijaga kerahasiaannya
2. Pasien
• Pihak ketiga boleh memiliki untukkepentingan tertentu (ex: asuransi, pengadilan/penyidikan, dsb)
3. Umum
23
Pemaparan isi rekam medis harus
seijin pasien, kecuali:
1) Keperluan hukum
2) Rujukan ke pelayanan lain untuk
kepentingan pasien/keluarganya.
3) Evaluasi pelayanan di institusi sendiri
4) Riset/edukasi
5) Kontrak badan atau organisasi
pelayanan.
24
Nilai informasi yang terdapat dalam
rekam medis
1) Laporan/catatan yang terdapat
dalam berkas rekam medis sebagai
hasil pemeriksaan , pengobatan,
observasi, atau wawancara dengan
pasien.
2) Tidak boleh disebarluaskan kepada
pihak-pihak yang tidak berwenang
karena menyangkut individu langsung
si pasien.
3) Pemberitahuan kepada
pasien.keluarga pasien harus oleh
dokter yang merawat.
1) Identitas pasien:
nama, alamat.
2) Untuk kasus-kasus tertentu
tidak boleh disebarluaskan
(untuk ketenangan dan
keamanan rumah sakit)
a. orang
terpandang/pejabat
b. atas permintaan pasien
c. buronan
1. Nilai kerahasiaan 2. Bukan Nilai Kerahasiaan
25
Rekam Medis melindungi 3 unsur
Minat hukum (legal interest) pasien
1Rumah Sakit
2 Dokter serta staff rumah sakit
3
Apabila ketiga belah pihak melengkapi
kewajibannya masing-masing terhadap
berkas rekam medis
26
Aspek Hukum Rekam Medis27
Definisi Aspek hukum
Mempunyai nilai hukum
Isinya menyangkut masalah adanya jaminan
kepastian hukum atas dasar keadilan dalam
rangka usaha menegakkan hukum serta
penyediaan bahan tanda bukti untuk menegakkan
keadilan
28
Sumber-sumber Mengikat
PP No. 10 Tahun 1966 Tanggal 21 Mei 1966 mengenai Wajib SimpanRahasia Kedokteran
Bila ada diantarapetugas RS membocorkanrahasia pasien dapatdikenakan sanksiantara lain:
Pasal 1365-1367 BW
KUHPerdata 1365 sampaidengan 1367:
“Barang siapa yang sengajamembuka suatu rahasia yang ia wajib menyimpannya olehkarena jabatan ataupekerjaannya, baik yang sekarang maupun yang dulu, dihukum dengan hukumanselama-lamanya 9 tahun ataudenda sebanyak-banyaknya50 juta.”
29
Aspek Medikolegal Rekam Medis
Ketika seorang petugas kesehatan dituntut karena membuka rahasia
kedokteran (isi Rekam Medis) kepada pihak ketiga tanpa izin pasien atau
bahkan menolak memberitahukan isi rekam medis (yang merupakan milik
pasien) ketika pasien menanyakannya.
Seorang tenaga kesehatan dapat secara sengaja membuka rahasia pasien
(isi Rekam Medis) dengan cara menyampaikannya secara langsung kepada
orang lain. Akan tetapi ia dapat juga membukanya secara tidak sengaja,
yaitu ketika ia membicarakan keadaan pasien dengan petugas kesehatan
lain di depan umum atau jika ia menaruh Rekam Medis secara
sembarangan sehingga orang yang tidak berkepentingan dapat
melihatnya.
Untuk tindakan membuka rahasia ini petugas kesehatan dapat dikenakan
sanksi.
30
Aspek Medikolegal Rekam Medis
Sanksi yang dapat dikenakan kepada Petugas Kesehatanyang melakukan tindakan membuka rahasia pasien
Sanksi Pidana membuka rahasia kedokteran diancam pidana melanggar Pasal
322 KUHP dengan ancaman hukuman selama-lamanya 9 tahunpenjara.
Sanksi Perdata Pasien yang merasa dirugikan dapat meminta ganti rugi
berdasarkan Pasal 1365 jo 1367 KUH Perdata.
Sanksi Administrative PP No.10 tahun 1966 menyatakan bahwa tenaga kesehatan
yang membuka rahasia kedokteran dapat dikenakan sanksiadmninistratif, meskipun pasien tidak menuntut dan telahmemaafkannya.
31
Kesimpulan
1. Rekam Medis adalah catatan yang dibuat oleh Dokter dan Dokter Gigiyang berisi informasi data pasien dan kronologis pelayanan medis pasienybs.
2. Diantara semua manfaat Rekam Medis , yang terpenting adalah aspeklegal Rekam Medis.
3. Pada kasus malpraktek medis, keperawatan maupun farmasi, Rekam Medismerupakan salah satu bukti tertulis yang penting.
4. Berdasarkan informasi dalam Rekam Medis, petugas hukum serta MajelisHakim dapat menentukan benar tidaknya telah terjadi tindakanmalpraktek, bagaimana terjadinya malpraktek tersebut serta menentukansiapa sebenarnya yang bersalah dalam perkara tersebut.
Dibawah ini diberikan beberapa ilustrasi kasus yang menunjukkanbagaimana Rekam Medis digunakan dalam pembuktian kasus malpraktek:
32
Case: Collins vs Westlake Community Hospital
(1974)
Pada kasus ini pasien menggugat staf perawat di
RS, yang menurutnya telah lalai dalam mengawasi
kondisi dan sirkulasi peredaran darah pada
kakinya selama dipasangi spalk kayu sehingga
kakinya menjadi busuk dan harus diamputasi.
Pengadilan memeriksa Rekam Medis dan dalam
catatan perawat tidak didapatkan adanya catatan
perawatan selama 7 jam yang kritis, menunjukkan
adanya unsur kelalaian perawat.
33
Case : Wagner vs Kaiiser Foundation Hospital
(1979)
Seorang pasien mengalami kerusakan otak setelah menjalani operasi mata.
Hal ini diduga terjadi akibat kelalaian perawat dalam pengawasan jumlah
dan kedalaman pemapasan selama pasien berada dalam ruang pulih
sadar (recovery room ), sesaat setelah operasi selesai dilaksanakan.
Dalam pembuktian di pengadilan didapatkan bahwa tidak didapatkan
adanya catatan mengenai pengawasan tersebut pada kartu pencatatan
yang sudah disediakan di recovery room.
Dalam putusannya, Majelis Hakim menyalahkan petugas kesehatan tersebut
karena menurutnya jika pengawasan jumlah dan kedalaman pemapasan
dilakukan dengan baik, maka akan dapat segera diketahui komplikasi
yang terjadi dan karenanya masih ada waktu untuk memberikan oksigen
untuk mencegah kerusakan otak.
34
Case : Fatuck vs Hillside Hospital (1975)
Pada kasus ini seorang psikiater memberi instruksi
kepada perawat untuk mengecek seorang pasien
penyakit jiwa setiap 15 menit. Ternyata pasien tersebut
melarikan diri dan berhasil bunuh diri.
Dalam pembuktian di pengadilan, pada Rekam Medis
(yaitu dalam catatan perawatan) tidak dijumpai
adanya laporan observasi setiap 15 menit.
Majelis hakim menyimpulkan bahwa berdasarkan
Rekam Medis dalam kasus ini telah ada bukti kuat
adanya kelalaian (prima facie case of negligence).
35
Terima Kasih
36