art tbc 26

download art tbc 26

of 34

Transcript of art tbc 26

  • 8/18/2019 art tbc 26

    1/34

     Program Penanggulangan Tuberkolosis

    Ary Adolf Mananue

    102011065

    A3

    Fakultas Kedokteran Uniersitas Kristen Krida !a"ana

    #l$Ar%una Utara &o$6 #akarta 'arat 11510

    (K)&A*+,

    Bapak M (45 tahun) memiliki seorang istri (43 tahun) dan 5 orang anak. Istri bapak M

    sedang menjalani pengobatan TBC dan sudah berjalan 3 bulan. Anak perempuanna (s)

    ang paling ke!il ang berusia "#5 tahun dan masih menusu pada ibuna menderita

     batuk$batuk dan berat badanna turun# batukna sudah diobati dengan obat %arung karena

    ketiadaan uang tapi tidak kunjung sembuh. &eluarga bapak M tinggal di rumah petak 

    ukuran 5' meter di pemukiman padat penduduk.

    P)&-A.U/UA&

    Tuberkulosis paru merupakan salah satu penakit saluran pernaasan bagian ba%ah.

    Tuberkulosis paru (TBC) adalah penakit ineksi pada paru ang disebabkan oleh

    m!oba!terium tuberkulosa. *enularan kuman dipindahkan melalui udara ketika seseorang

    sedang batuk# bersin# ang kemudian terjadi droplet. +eseorang penderita TBC akan

    mengalami tanda dan gejala seperti kelelahan# lesu# mual# anoreksia# penurunan berat$

     badan# haid tidak teratur pada %anita# demam sub ebris dari beberapa minggu sampai

     beberapa bulan# malam batuk# produksi sputum mukuporolent atau disertai darah# naas

     buni !rakles (gemer!ik)# ,hee-ing (mengi)# keringat banak malam hari# dan merasa

    kedinginan.

    PBL BLOK 26: PROGRAM PENANGGULANGAN TB 1

  • 8/18/2019 art tbc 26

    2/34

    aktor$aktor ang mempengaruhi terjadina ineksi tuberkulosis menurut Alsaga 

    (/00") adalah adana sumber ineksi (sering kontak dengan penderita)# penurunan daa

    tahan tubuh (pasien ineksi 1I2# pengguna obat$obat terlarang atau alkohol)# aktor 

    lingkungan (pemukiman ang penuh# kumuh)# irulensi tinggi dan jumlah basil banak 

    (perilaku buang dahak sembarangan)# aktor imunologis# aktor psikologis# dan kelompok 

    sosio ekonomi rendah (nutrisi dan sebagaina).

    *enatalaksanaan TBC dilakukan melalui kegiatan promoti# preenti# kurati dan

    rehabilitati. *enatalasanaan se!ara promoti aitu peningkatan kesehatan diberikan pada

    indiidu dan keluarga baik ang kontak dengan penderita TBC maupun tidak# adapun !ara$

    !ara untuk meningkatkan kesehatan terkait dengan TBC meliputi hal$hal menghindari

    a!tor resiko# mengelola stress# menjaga kebersihan diri (*ersonal higiene)# nutrisi ang

    seimbang# imunisasi# pemeriksaan rutin (laboratorium).

    *engetahuan penderita TBC dan keluarga pada tingkatan tahu adalah mengingat

     penebab kambuhna batuk# tertarik menjadi tahu setelah melihat iklan obat batuk dan

    dengan obat batuk tersebut gejala batuk bisa reda. Contoh dari pengetahuan tingkat kedua

    (memahami) adalah mampu menjelaskan tanda dan gejala penakit TBC# ataupun penakit

    laina. *engetahuan ang terkait pada aplikasi misalna adalah seorang penderita atau

    keluarga ang mampu memilih berobat se!ara rutin ke puskesmas atau Balai *aru untuk 

     pengobatan sakit TBC.

    1$ *+!AAT A/AM+A. P)&AK+T

    a$ )tiologi

    *enakit Tuberkulosis adalah penakit menular ang disebabkan

    oleh M!roba!terium tuber!ulo!is# ang masih keluarga

     besar genus M!roba!terium. ari anggota keluarga M!roba!terium ang

    diperkirakan lebih dari 30# hana 3 ang dikenal bermasalah dengan kesehatan

    masarakat. Mereka adalah M!roba!terium tuber!ulo!is# M.bois ang terdapat

     pada susu sapi ang tidak dimasak# dan M.leprae ang menebabkan penakit

    kusta. M!roba!terium tuber!ulo!is berbentuk batang# berukuran panjang "$4

    mikron dan tebal 0#3$0#6 mikron# tahan terhadap pe%arnaan ang asam sehingga

    disebut dengan Bakteri Tahan Asam (BTA). +ebagian besar kuman terdiri dari

    asam lemak dan lipid ang membuat lebih tahan asam. Bisa hidup bertahun$

    PBL BLOK 26: PROGRAM PENANGGULANGAN TB 2

  • 8/18/2019 art tbc 26

    3/34

    tahun. +iat lain adalah bersiat aerob# lebih menukai jaringan kaa oksigen

    terutama pada bagian api!al posterior paru$paru."#/#3

    b$ )idemiologi

    alam hal mempertimbangkan kepekaan seseorang terhadap tuberkulosis#

    ada dua aktor ang harus dipikirkan.*ertama# adalah resiko mendapatkan ineksi dan ang lain adalah resiko

    timbulna penakit klinik sesudah ineksi terjadi. 7esiko mendapatkan ineksi

    dan timbulna penakit klinik tergantung dari adana ineksi di dalam

    masarakat# kepadatan penduduk# keadaan sosial dari populasi tersebut dari tidak 

    tepatna pera%atan medis. +umber penularan adalah penderita tuberkulosis BTA

     positi ang dapat menularkan kepada orang ang berada di sekelilingna#

    terutama kontak erat. 7esiko penularan setiap tahun (annual risk o tuber!ulosis

    ine!tion A7TI) di Indonesia dianggap !ukup tinggi dan berariasi antara "$/8.

    *ada daerah dengan A7TI sebesar "8 berarti setiap tahun diantara "000

     penduduk# "0 orang akan terineksi. +ebagian besar dari orang ang terineksi

    tidak akan menjadi penderita tuber!ulosis hana "08 ang akan terineksi. 1al

    ini dipengaruhi daa tahan tubuh ang rendah# diantarana karena gi-i buruk atau

    1I29AI+.4

    ,1: memperkirakan bah%a sepertiga populasi dunia# kurang lebih

    sejumlah / bilun orang terineksi dengan M!oba!terium tuber!ulosis. Angka

    ineksi tertinggi di Asia Tenggara# Cina# India dan Amerika ;atin.   3 ata ang

    dilaporkan ,1: Indonesia menempati urutan nomor tiga setelah india dan !ina

    aitu dengan angka "# juta orang Indonesia# menurut teori apabila tidak diobati#

    tiap satu orang penderita tuberkulosis akan menularkan pada sekitar "0 sampai "5

    orang dan !ara penularanna dipengaruhi berbagai a!tor.

    Tuberkulosis terutama menonjol di populasi ang mengalami stress nutrisi

     jelek# penuh sesak# pera%atan kesehatan ang tidak memadai# dan perpindahan

    tempat. 3

    *ada orang de%asa dua pertiga kasus terjadi pada laki$laki# tetapi ada

    sedikit dominasi tuber!ulosis pada %anita di masa anak$anak. *ada anak#

    kebanakan terineksi dengan M!oba!terium tuber!ulosis di rumahna dari

    seseorang ang dekat padana. :rang de%asa ang terineksi irus 1I2 dengan

    tuber!ulosis dapat menularkan M!oba!terium tuber!ulosis ke anak# beberapa

    darina berkembang penakit tuber!ulosis# dan anak dengan ineksi 1I2

     bertambah resiko berkembang tuber!ulosis sesudah ineksi. 3#"/

    "$ ara Penularan

    PBL BLOK 26: PROGRAM PENANGGULANGAN TB 3

  • 8/18/2019 art tbc 26

    4/34

    *enularan TB dikenal melalui udara# terutama pada udara tertutup seperti

    udara dalam rumah ang pengap dan lembab# udara dalam pesa%at terbang#

    gedung pertemuan# dan kereta api berpendingin. *rosesna tentu tidak se!ara

    langsung# menghirup udara ber!ampur bakteri TB lalu terineksi# lalu menderita

    TB# tidak demikian. Masih banak ariabel ang berperan dalam timbulna

    kejadian TB pada seseorang# meski orang tersebut menghirup udara ang

    mengandung kuman. +umber penularan adalah penderita TB dengan BTA (

  • 8/18/2019 art tbc 26

    5/34

     

    Faktor /ingkungan

    istribusi geograis TBC men!akup seluruh dunia dengan ariasi kejadian

    ang besar dan prealensi menurut tingkat perkembanganna. *enularanna

     pun berpola sekuler tanpa dipengaruhi musim dan letak geograis.

    &eadaan sosial$ekonomi merupakan hal penting pada kasus TBC.

    *embelajaran sosiobiologis menebutkan adana korelasi positi antara TBC

    dengan kelas sosial ang men!akup pendapatan# perumahan# pelaanan

    kesehatan# lapangan pekerjaan dan tekanan ekonomi. Terdapat pula aspek 

    dinamis berupa kemajuan industrialisasi dan urbanisasi komunitas perdesaan.

    +elain itu# gaji rendah# eksploitasi tenaga isik# penggangguran dan tidak 

    adana pengalaman sebelumna tentang TBC dapat juga menjadi

     pertimbangan pen!etus peningkatan epidemi penakit ini.

    *ada lingkungan biologis dapat ber%ujud kontak langsung dan berulang$

    ulang dengan he%an ternak ang terineksi adalah berbahaa.?

     

    Faktor .ost

    >mur merupakan aktor terpenting dari 1ost pada TBC. Terdapat 3 pun!ak 

    kejadian dan kematian

     

    *aling rendah pada a%al anak (bai) dengan orang tua penderita

     

    *aling luas pada masa remaja dan de%asa muda sesuai dengan

     pertumbuhan# perkembangan isik$mental dan momen kehamilan

     pada %anita

     

    *un!ak sedang pada usia lanjut

    PBL BLOK 26: PROGRAM PENANGGULANGAN TB 5

  • 8/18/2019 art tbc 26

    6/34

    alam perkembanganna# ineksi pertama semakin tertunda# %alau tetap

    tidak berlaku pada golongan de%asa# terutama pria dikarenakan penumpukan

    grup sampel usia ini atau tidak terlindung dari resiko ineksi. *ria lebih umum

    terkena# ke!uali pada %anita de%asa muda ang diakibatkan tekanan

     psikologis dan kehamilan ang menurunkan resistensi. *enduduk dengan

    sosialekonomi rendah memiliki laju lebih tinggi. Aspek keturunan dan

    distribusi se!ara amilial sulit terinterprestasikan dalam TBC# tetapi mungkin

    menga!u pada kondisi keluarga se!ara umum dan sugesti tentang pe%arisan

    siat resesi dalam keluarga. &ebiasaan sosial dan pribadi turut memainkan

     peranan dalam ineksi TBC# sejak timbulna ketidakpedulian dan

    kelalaian. +tatus gi-i# kondisi kesehatan se!ara umum# tekanan isik$mental

    dan tingkah laku sebagai mekanisme pertahanan umum juga berkepentingan

     besar. Imunitas spesiik dengan pengobatan ineksi primer memberikan

     beberapa resistensi# namun sulit untuk diealuasi.?

    e$ Periode Patogenesis +nteraksi .ostAgent4

    Interaksi terutama terjadi akibat masukna agent ke dalam saluran respirasi

    dan pen!ernaan host. Ineksi berikut seluruhna bergantung pada pengaruh

    interaksi dari Agent # Host  dan ;ingkungan./#4#?

    PBL BLOK 26: PROGRAM PENANGGULANGAN TB 6

  • 8/18/2019 art tbc 26

    7/34

    Basil TB ang masuk ke dalam paru melalui bronkhus se!ara langsung

    dan pada manusia ang pertama kali terineksi disebut primar ine!tion dan

    umumna tidak terlihat gejalana. +ebagian besar orang berhasil menahan

    serangan kuman tersebut dengan !ara melakukan isolasi dengan !ara kuman TB

    dimakan oleh makroag# dan dikumpulkan pada kelenjar regional disekitar hilus

     paru. Ineksi dimulai saat kuman TB berhasil berkembang biak dengan !ara

    membelah diri di paru ang menebabkan peradangan di dalam paru. :leh

    sebab itu# kemudian disebut sebagai kompleks primer. *ada saat terjadi ineksi#

    kuman masuk hingga pembentukan kompleks primer sekitar 4$6 minggu.

    Adana ineksi dapat diketahui dengan reaksi positi pada tes tuberkulin./

    PBL BLOK 26: PROGRAM PENANGGULANGAN TB 7

  • 8/18/2019 art tbc 26

    8/34

    Biasana hal tersebut terjadi pada masa kanak$kanak diba%ah umur "

    tahun. Apabila gagal melakukan containment  kuman# maka kuman TB masuk 

    melalui aliran darah dan berkembang# maka timbulah peristi%a klinik ang

    disebut TB milier. Bahkan kuman bisa diba%a aliran darah ke selaput otak ang

    disebut meningitis radang selaput otak ang sering menimbulkan sequele gejala

    sisa ang permanen./

    +e!ara umum tubuh memiliki kemampuan perla%anan# ke!uali pada

     penderita AI+91I2. i Amerika @58 anak$anak tubuhna mampu mela%an

    kuman TB. i negara$negara ang mempunai status gi-i buruk# angka tersebut

     jauh lebih besar. Ada ukuran Annual Risk of Tubercolosis

     Infection (A7TI). Indonesia ter!atat memiliki A7TI sebesar "$/8# sedangkan

    ropa memiliki A7TI 0#"$0#38. *ada A7TI sebesar "8 berarti setiap tahun

    diantara "000 orang penduduk akan ada "0 orang ang tertular. +ebagian besar 

    ang tertular belum tentu berkembang menjadi TB klinis# hana sekitar "08

    menjadi TB klinis. engan A7TI sebesar "8 maka diantara "00.000 penduduk#

    rata$rata "000 orang penderita TB baru setiap tahunna# dimana "00 orang

    diantarana adalah BTA positi./

    +ebagian besar dari kuman TB ang beredar dan masuk ke dalam paru

    orang$orang ang tertular mengalami ase atau menjadi dormant dan mun!ul

     bila kondisi tubuh mengalami penurunan kekebalan# gi-i buruk# atau menderita

    1I29AI+. TB se!ara teoritis menerang berbagai organ# namun terutama

    menerang organ paru. +edangkan pada paru$paru tempat ang paling disukai

    atau tempat ang sering terkena adalah bagian api!al pasterior. 1al ini

    disebabkan karena M!roba!terium tuber!olo!is bersiat aerobik# sedangkan

     pada daerah tersebut adalah bagian paru$paru ang banak memiliki oksigen./

    f$ Manifestasi Klinis

     

    e%ala (istemik 

    +e!ara sistemik pada umumna penderita akan mengalami demam. emam

     berlangsung pada sore dan malam hari# disertai keringat dingin meskipun

    tanpa aktiitas# kemudian kadang hilang. ejala ini akan timbul lagi beberapa

     bulan kemudian seperti demam# inluen-a biasa# dan kemudian seolah$olah

    sembuh tidak ada demam. ejala lain adalah malaise (perasaan lesu) bersiat

     berkepanjangan kronis# disertai rasa tidak it# tidak enak badan# lemah# lesu# pegal$pegal# nasu makan berkurang# badan semakin kurus# pusing# serta

    PBL BLOK 26: PROGRAM PENANGGULANGAN TB 8

  • 8/18/2019 art tbc 26

    9/34

    mudah lelah. ejala sistemik ini terdapat baik pada TB *aru maupun TB ang

    menerang organ lain."

     

    e%ala *esiratorik 

    Adapun gejala repiratorik atau gejala saluran pernaasan adalah batuk. Batuk  bisa berlangsung se!ara terus$menerus selama 3 mingggu atau lebih. 1al ini

    terjadi apabila sudah melibatkan bro!hus. ejala respiratorik lainna adalah

     batuk produkti sebagai upaa untuk membuang ekskresi peradangan berupa

    dahak atau sputum. ahak ini kadang bersiat purulent. &adang gejala

    respiratorik ini ditandai dengan batuk berdarah. 1al ini disebabkan karena

     pembuluh darah pe!ah# akibat luka dalam aleoli ang sudah lanjut. Batuk 

    darah inilah ang sering memba%a penderita berobat ke dokter. Apabila

    kerusakan sudah meluas# timbul sesak naas dan apabila pleura sudah terkena#

    maka disertai pula dengan rasa neri pada dada."

    2$ P)-,MA& &A(+,&A/ P)M')*A&TA(A& T'

    alam perkembanganna dalam upaa ekspansi penanggulangan TB#

    kemitraan global dalam penanggulangan TB mengembangkan strategi sebagai berikut

    "0

    ". Men!apai# mengoptimalkan dan mempertahankan mutu :T+/. Merespon masalah TB$1I2# M7$TB dan tantangan lainna

    3. Berkontribusi dalam penguatan sstem kesehatan

    4. Melibatkan semua pemberi pelaanan kesehatan baik pemerintahmaupun

    s%asta

    5. Memberdaakan pasien dan masarakat

    6. Melaksanakan dan mengembangkan riset

    Adapun kegiatan */TB dilaksanakan dengan !ara penemuan dan pengobatan

     pasien# peren!anaan# pemantauan dan ealuasi# peningkatan +M (pelatihan#

    superisi)# penelitian# promosi kesehatan# dan kemitraan dengan lintas se!tor.

    Tu%uan -an Target

    Tujuan */TB adalah menurunkan angka kesakitan dan angka kematian TB#

    memutuskan rantai penularan# serta men!egah terjadina multidrug resistan!e

    (M7)#sehingga TB tidak lagi merupakan masalah kesehatan masarakat.

    PBL BLOK 26: PROGRAM PENANGGULANGAN TB 9

  • 8/18/2019 art tbc 26

    10/34

    Kebi%akan

    a$ *enanggulangan TB di Indonesia dilaksanakan sesuai dengan a-as

    desentralisasi dengan &abupaten9kota sebagai titik berat manajemen program

    ang meliputi peren!anaan# pelaksanaan# monitoring dan ealuasi

    sertamenjamin ketersediaan sumber daa (dana# tenaga# sarana dan prasarana)

    b$ *enanggulangan TB dilaksanakan dengan menggunakan strategi :T+

    "$ *enguatan kebijakan untuk meningkatkan komitmen daerah

    terhadap program penanggulangan TB

    d$ *enguatan strategi :T+ dan pengembanganna ditujukan

    terhadap peningkatan mutu pelaanan# kemudahan akses untuk penemuan

    dan pengobatan sehingga mampu memutuskan rantai penularan dan

    men!egahterjadina M7$TBe$ *enemuan dan pengobatan dalam rangka penanggulangan TBdilaksanakan

    oleh seluruh >nit *elaanan &esehatan (>*&)# meliputi*uskesmas# 7umah

    +akit *emerintah dan s%asta# 7umah +akit *aru(7+*)# Balai *engobatan

    *enakit *aru *aru (B*4)# &linik *engobatanlain serta okter *raktek 

    +%asta (*+)

    f$ *enanggulangan TB dilaksanakan melalui promosi# penggalangan kerjasama

    dan kemitraan dengan program terkait# sektor pemerintah# non pemerintah

    dan s%asta dalam %ujud erakan Terpadu asional *enanggulangan TB

    (erdunas TB)

    g$ *eningkatan kemampuan laboratorium diberbagai tingkat pelaanan

    ditujukan untuk peningkatan mutu pelaanan dan jejaring

    7$ :bat Anti Tuberkulosis (:AT) untuk penanggulangan TB diberikankepada

     pasien se!ara !uma$!uma dan dijamin ketersediaanna

    i$ &etersediaan sumberdaa manusia ang kompeten dalam jumlah

    angmemadai untuk meningkatkan dan mempertahankan kinerja program

     %$ *enanggulangan TB lebih diprioritaskan kepada kelompok miskin

    dankelompok rentan terhadap TB

    k$ *asien TB tidak dijauhkan dari keluarga# masarakat dan pekerjaanna

    l$ Memperhatikan komitmen internasional ang termuat dalam Millennium

    eelopment oals (Ms)

    (trategi

    a$ *eningkatan komitmen politis ang berkesinambungan untuk menjamin

    ketersediaan sumberdaa dan menjadikan penanggulangan TB suatu prioritas

    PBL BLOK 26: PROGRAM PENANGGULANGAN TB 10

  • 8/18/2019 art tbc 26

    11/34

    b$ *elaksanaan dan pengembangan strategi :T+ ang bermutu dilaksanakan

    se!ara bertahap dan sistematis

    "$ *eningkatan kerjasama dan kemitraan dengan pihak terkait melaluikegiatan

    adokasi# komunikasi dan mobilisasi so!ial

    d$ &erjasama dengan mitra internasional untuk mendapatkan komitmen dan

     bantuan sumber daa.

    e$ *eningkatan kinerja program melalui kegiatan pelatihan dan

    superisi# pemantauan dan ealuasi ang berkesinambungan

    3$ P)&-)KATA& K)-,KT)*A& K)/UA*A

    okter keluarga adalah dokter praktek umum ang menelenggarakan

     pelaanan primer ang komprehensi# kontinu# integratie# holisti!# koordinati#

    dengan mengutamakan pen!egahan# menimbang peran keluarga dan lingkungan serta

     pekerjaanna. *elaanan diberikan kepada semua pasien tanpa memandang jenis

    kelamin# usia ataupun jenis penakitna.5

    +istem pelaanan dokter keluarga sesungguhna merupakan bagian dari

    +istem &esehatan asional (+&) ang perlu diatur dalam >ndang$undang. isinilah

    sesungguhna tumbuh kembangna Dthe ie stars do!torsD# sebagai Dthe agent o 

    !hangeD# ang berkemampuan dan berungsi sebagai D!are proiderD (sebagai bagian

    dari kelurga# sebagai pelaksana pealanan kedokteran komprehensi# terpadu#

     berkesinambungan# pada pelaanan dokter tingkat pertamaE sebagai pelapis menuju ke

     pelaanan kedokteran tingkat kedua)# sebagai Dde!i!ion makerD (sebagai penentu pada

    setiap tindakan kedokteran# dengan memperhatikan semua kondisi ang ikut

    mempengaruhina)# sebagai D!ommuni!atorD (sebagai pendidik# penuluh# teman#

    mediator dan sebagai penasehat keluarga dalam banak hal dan masalah gi-i#

    narkoba# keluarga beren!ana# seks# 1I2# AI+# sters# kebersihan# pola hidup sehat#

    olah raga# olah ji%a# kesehatan lingkungan)# sebagai D!ommunit leaderD (membantu

    mengambil keputusan dalan ikh%al kemasarakatan# utamana kesehatan dan

    kedokteran keluarga# sebagai pemantau# penelaah ikh%al kesehatan dan kedokteran

    keluarga)# dan sebagai DmanagerD (berkemampuan untuk berkolaborasi dalam

    kemitraan# dalam ikh%al penanganan kesehatan dan kedokteran keluarga).

    ie star do!tor merupakan proil dokter ideal ang memiliki kemampuan

    untuk melakukan serangkaian pelaanan kesehatan untuk memenuhi kualitas#

    kebutuhan# eektiitas biaa# dan persamaan dalam dunia kesehatan. ,1:

    menerapkan batasan bah%a dokter masa depan %ajib memenuhi kriteria lima kualitas

    seorang dokter# aitu

    PBL BLOK 26: PROGRAM PENANGGULANGAN TB 11

  • 8/18/2019 art tbc 26

    12/34

    1$ are roider

    alam memberikan pelaanan medis# seorang dokter hendakna

    • Memperlakukan pasien se!ara holisti!

    • Memandang Indiidu sebagai bagian integral dari keluarga dan komunitas.

    • Memberikan pelaanan ang bermutu# meneluruh# berkelanjutan dan

    manusia%i.

    • ilandasi hubungan jangka panjang dan saling per!aa.

    2$ -e"ision maker

    +eorang dokter diharapkan memiliki

     

    &emampuan memilih teknologi

     

    *enerapan teknologi penunjang se!ara etik 

     

    Cost e!tieness

    3$ ommuni"ator

    +eorang dokter# dimanapun ia berada dan bertugas# hendakna

    Mampu mempromosikan gaa hidup sehat.• Mampu memberikan penjelasan dan edukasi ang eekti.

    • Mampu memberdaakan indiidu dan kelompok untuk dapat tetap sehat.

    8$ ommunity leader

    alam kehidupan bermasarakat dan bernegara# seorang dokter hendakna

     

    apat menempatkan dirina sehingga mendapatkan keper!aaan

    masarakat.

     

    Mampu menemukan kebutuhan kesehatan bersama indiidu serta

    masarakat.

     

    Mampu melaksanakan program sesuai dengan kebutuhan masarakat.5$ Manager

    alam hal manajerial# seorang dokter hendakna

    • Mampu bekerja sama se!ara harmonis dengan indiidu dan organisasi di

    luar dan di dalam lingkup pelaanan kesehatan# sehingga dapat memenuhi

    kebutuhan pasien dan komunitas.

    • Mampu memanaatkan data$data kesehatan se!ara tepat dan berhasil guna.

    okter keluarga harus mempunai kompetensi khusus ang lebih dari pada

    seorang lulusan akultas kedokteran pada umumna. &ompetensi ang harus dimiliki

    oleh setiap dokter keluarga se!ara garis besarna ialah

    a. Menguasai dan mampu menerapkan konsep operasional kedokteran keluarga.

     b. Menguasai pengetahuan dan mampu menerapkan ketrampilan klinik dalam

     pelaanan kedokteran keluarga.

    !. Menguasai keterampilan berkomunikasi# menelenggarakan hubungan

     proessional dokter$pasien untuk

    • +e!ara eekti berkomunikasi dengan pasien dan semua anggota keluarga

    dengan perhatian khusus terhadap peran dan risiko kesehatan keluarga.

    +e!ara eekti memanaatkan kemampuan keluarga untuk bekerja samamenelesaikan masalah kesehatan# peningkatan kesehatan# pen!egahan dan

    PBL BLOK 26: PROGRAM PENANGGULANGAN TB 12

  • 8/18/2019 art tbc 26

    13/34

     penembuhan penakit# serta penga%asan dan pemantauan risiko kesehatan

    keluarga.

    • apat bekerjasama se!ara proessional se!ara harmonis dalam satu tim pada

     penelenggaran pelaanan kedokteran9 kesehatan.

    &arakteristik okter keluarga menurut II ("@?/) adalah

    a. Memandang pasien sebagai indiidu# bagian dari keluarga dan masarakat.

     b. *elaanan meneluruh dan maksimal

    !. Mengutamakan pen!egahan# tingkatan tara kesehatan

    d. Menesuaikan dengan kebutuhan pasien dan memenuhina

    e. Menelenggarakan pelaanan primer dan bertanggung ja%ab atas

    kelanjutanna.

    Tugas okter &eluarga# meliputi

    a. Menelenggarakan pelaanan primer se!ara paripurna menuruh# dan bermutu

    guna penapisan untuk pelaanan spesialistik ang diperlukan.

     b. Mendiagnosis se!ara !epat dan memberikan terapi se!ara !epat dan tepat.

    !. Memberikan pelaanan kedokteran se!ara akti kepada pasien pada saat sehat

    dan sakit.

    d. Memberikan pelaanan kedokteran kepada nidiidu dan keluargana.

    e. Membina keluarga pasien untuk berpartisipasi dalam upaa peningkatan tara 

    kesehatan# pen!egahan penakit# pengobatan dan rehabilitasi.

    . Menangani penakit akut dan kronik.

    g. Melakukan tindakan tahap a%al kasus berat agar siap dikirim ke rumah sakit.

    h. Tetap bertanggung ja%ab atas pasien ang dirujukan ke okter +pesialis atau

    dira%at di 7+.

    i. Memantau pasien ang telah dirujuk atau dikonsultasikan

     j. Bertindak sebagai mitra# penasihat dan konsultan bagi pasienna.

    k. Mengkoordinasikan pelaanan ang diperlukan untuk kepentingan pasien.

    l. Menelenggarakan rekam medis ang memenuhi standar 

    m. Melakukan penelitian untuk mengembangkan ilmu kedokteran se!ara umum dan

    ilmu kedokteran keluarga se!ara khusus.

    8$ K)().ATA& /+&KU&A&

    PBL BLOK 26: PROGRAM PENANGGULANGAN TB 13

  • 8/18/2019 art tbc 26

    14/34

    &esehatan lingkungan tempat tinggal penduduk merupakan salah satu dari

    aktor risiko terjadina TBC# meliputi

    1$ Keadatan 7unian kamar tidur

    ;uas lantai bangunan rumah sehat harus !ukup untuk penghuni di dalamna#

    artina luas lantai bangunan rumah tersebut harus disesuaikan dengan jumlah

     penghunina agar tidak menebabkan overload. 1al ini tidak sehat# sebab

    disamping menebabkan kurangna konsumsi oksigen juga bila salah satu

    anggota keluarga terkena penakit ineksi# akan mudah menular kepada anggota

    keluarga ang lain.

    *ersaratan kepadatan hunian untuk seluruh rumah biasana dinatakan dalam

    m/9orang. ;uas minimum per orang sangat relati tergantung dari kualitas

     bangunan dan asilitas ang tersedia. >ntuk rumah sederhana luasna minimum

    "0 m/9orang. >ntuk kamar tidur diperlukan luas lantai minimum 3

    m/9orang. >ntuk men!egah penularan penakit pernapasan# jarak antara tepi

    tempat tidur ang satu dengan ang lainna minimum @0!m. &amar tidur 

    sebaikna tidak dihuni lebih dari dua orang# ke!uali untuk suami istri dan anak 

    di ba%ah / tahun. >ntuk menjamin olume udara ang !ukup# di saratkan juga

    langit$langit minimum tinggina /#5 m.6

    2$ Pen"a7ayaan

    >ntuk memperoleh !ahaa !ukup pada siang hari# diperlukan luas jendela ka!a

    minimum /08 luas lantai. Fika peletakan jendela kurang baik atau kurang

    leluasa maka dapat dipasang genteng ka!a. Cahaa ini sangat penting karena

    dapat membunuh bakteri$bakteri patogen di dalam rumah# misalna basil TB#

    karena itu rumah ang sehat harus mempunai jalan masuk !ahaa ang !ukup.

    Intensitas pen!ahaaan minimum ang diperlukan "0 kali lilin atau kurang lebih

    60 luks# ke!uali untuk kamar tidur diperlukan !ahaa ang lebih redup. +emua

     jenis !ahaa dapat mematikan kuman hana berbeda dari segi lamana proses

    mematikan kuman untuk setiap jenisna..Cahaa ang sama apabila dipan!arkan

    melalui ka!a tidak ber%arna dapat membunuh kuman dalam %aktu ang lebih

    !epat dari pada ang melalui ka!a ber%ama. *enularan kuman TB *aru relati 

    tidak tahan pada sinar matahari. Bila sinar matahari dapat masuk dalam rumah

    serta sirkulasi udara diatur maka resiko penularan antar penghuni akan sangat

     berkurang.6

    PBL BLOK 26: PROGRAM PENANGGULANGAN TB 14

  • 8/18/2019 art tbc 26

    15/34

    3$ 9entilasi

    2entilasi mempunai banak ungsi. ungsi pertama adalah untuk menjaga agar 

    aliran udara didalam rumah tersebut tetap segar. 1al ini berarti keseimbangan

    oksigen ang diperlukan oleh penghuni rumah tersebut tetap terjaga. &urangna

    entilasi akan menebabkan kurangna oksigen di dalam rumah# disamping itu

    kurangna entilasi akan menebabkan kelembaban udara di dalam ruangan

    naik karena terjadina proses penguapan !airan dari kulit dan penerapan.

    &elembaban ini akan merupakan media ang baik untuk pertumbuhan bakteri$

     bakteri patogen9 bakteri penebab penakit# misalna kuman TB.

    ungsi kedua dari entilasi itu adalah untuk membebaskan udara ruangan dari

     bakteri$bakteri# terutama bakteri patogen# karena di situ selalu terjadi aliran

    udara ang terus menerus. Bakteri ang terba%a oleh udara akan selalumengalir. ungsi lainna adalah untuk menjaga agar ruangan kamar tidur selalu

    tetap di dalam kelembaban (humidity) ang optimum.

    >ntuk sirkulasi ang baik diperlukan paling sedikit luas lubang entilasi sebesar 

    "08 dari luas lantai. >ntuk luas entilasi permanen minimal 58 dari luas lantai

    dan luas entilasi insidentil (dapat dibuka tutup) 58 dari luas lantai. >dara segar 

     juga diperlukan untuk menjaga temperatur dan kelembaban udara dalam

    ruangan. >mumna temperatur kamar //G H 30GC dari kelembaban udara

    optimum kurang lebih 608.6

    8$ Kondisi ruma7

    &ondisi rumah dapat menjadi salah satu aktor resiko penularan penakit TBC.

    Atap# dinding dan lantai dapat menjadi tempat perkembang biakan kuman.

    ;antai dan dinding ag sulit dibersihkan akan menebabkan penumpukan debu#

    sehingga akan dijadikan sebagai media ang baik bagi berkembangbiakna

    kuman M!roba!terium tuber!ulosis.6

    5$ Kelembaban udara

    &elembaban udara dalam ruangan untuk memperoleh kenamanan# dimana

    kelembaban ang optimum berkisar 608 dengan temperatur kamar //G H 30GC.

    &uman TB *aru akan !epat mati bila terkena sinar matahari langsung# tetapi

    dapat bertahan hidup selama beberapa jam di tempat ang gelap dan lembab.6

    5$ P)/AA&A& K)().ATA& P*+M)* 2:5:;

    PBL BLOK 26: PROGRAM PENANGGULANGAN TB 15

  • 8/18/2019 art tbc 26

    16/34

    *elaanan kesehatan primer (*1C) adalah strategi ang dapat dipakai untuk 

    menjamin tingkat minimal dari pelaanan kesehatan untuk semua penduduk.

    *elaanan kesehatan primer merupakan pelaanan kesehatan esensial ang dibuat dan

     bisa terjangkau se!ara uniersal oleh indiidu dan keluarga dalam masarakat. o!us

    dari peleanan kesehatan primer luas jangkauanna merangkum beerbagai aspek dan

    kebutuhan masarakat. *1C# dalam hal ini adalah puskesmas sebagai pusat pelaanan

    kesehatan tingkat pertama berungsi sebagai pusat pemeliharaan kesehatan#

     pen!egahan penakit# melaksanakan ungsi diagnosis dan pengobatan# serta pelaanan

    tindak lanjut.

    alam pelaksanaanna *1C menitikberatkan pada pemerataan upaa kesehatan#

     penekanan pada upaa preenti# menggunakan teknologi tepat guna# melibatkan

     peran serta masarakat dan kerjasama lintas sektoral. *1C diharapkan menjadi pusat

     pelaanan ang utama# meneluruh# terorganisasi# berkesinambungan# progresi#

     berorientasi pada keluarga# serta mementingkan kesehatan indiidu maupun

    masarakat./#5#

    Adapun program pokok *1C antara lain

    a. *endidikan mengenai masalah kesehatan dan !ara pen!egahan penakit serta

     pengendalianna

     b. *eningkatan penediaan makanan dan perbaikan gi-i

    !. *enediaan air bersih dan sanitasi dasar 

    d. &esehatan ibu dan anak termasuk keluarga beren!ana

    e. Imunisasi terhadap penakit$penakit utama

    . *en!egahan dan pengendalian penakit endemi! setempat

    g. *engobatan penakit umum

    h. *enediaan obat$obatan esensial

    Prinsi Pengobatan T'2:5:;

    *engobatan dilakukan dengan penga%asan langsung oleh penga%as menelan

    obat untuk menjamin kepatuhan penderita minum obat. *engobatan TB diberikan

    dalam dua tahap# aitu

    ". Ta7a intensif$  *ada tahap a%al penderita mendapat obat setiap hari dan

    dia%asi langsung untuk men!egah terjadina kekebalan terhadap riampi!in.

    Bila pada saat tahap intensi tesebut diberikan se!ara tepat# maka penderita

    menular menjadi tidak menular dalam kurun %aktu dua minggu.

    /. Ta7a lan%utan. *ada tahap lanjutan penderita mendapat obat dalam jangka

    %aktu ang lebih lama dan jenis obat lebih sedikit untuk men!egah

    kekambuhan.

    PBL BLOK 26: PROGRAM PENANGGULANGAN TB 16

  • 8/18/2019 art tbc 26

    17/34

    Panduan ,AT di +ndonesia8

    ,1: dan I>A;T merekomendasikan :AT standar# aitu

    a$ Kategori1 2.*

  • 8/18/2019 art tbc 26

    18/34

    Ta7a

    engobatan

    /ama

    engobatan

    . 300mg *  

    850m

    g

    <

    500m

    g

    #umla7 7ari

    menelan obat

    Ta7a intensif  / bulan " " 3 60

    Ta7a lan%utan 4 bulan / " $ 54

    :bat ini diberikan untuk penderita baru BTA negatie dan rontgen positi sakit ringan atau

     penderita ekstra paru ringan aitu TB kelenjar lime# pleuritis eksudatia# TB kulit# TB

    tulang# sendi# dan kelenjar adrenal.

    d$ ,bat sisian

    Tabel 8$ ,bat sisian

    Ta7a

    engobatan

    /ama

    engobatan

    .

    300

    mg

    450

    mg

    <

    500

    mg

    )

    /50

    mg

    #umla7

    7ari=kali

    menelan obat

    Ta7a intensif  " bulan " " 3 3 30

    Bila pada akhir tahap intensi dari pengobatan dengan kategori " atau kategori /# hasil

     pemeriksaan dahak masih BTA positi# diberikan obat sisipan setiap hari selama "

     bulan.

    9aksin '

    Berdasarkan data ,1:# setiap tahun# sekitar ? juta orang di seluruh dunia mengalami

    a!tie tuber!ulosis dan hampir / juta diantarana meninggal dunia.2aksin merupakan

    suspensi mikroorganisme ang dilemahkan atau dimatikan (bakteri# irus# atau

    riketsia) ang diberikan untuk men!egah# meringankan# atau mengobati penakit ang

    menular. 2aksin BC merupakan suatu attenuated aksin ang mengandung kultur 

    strain Mycobacterium bovis dan digunakan sebagai agen imunisasi akti terhadap TBC

    dan telah digunakan sejak tahun "@/". ,alaupun telah digunakan sejak lama# akan

    tetapi eikasina menunjukkan hasil ang berariasi aitu antara 0 H ?08 di seluruh

    dunia. 2aksin BC se!ara signiikan mengurangi resiko terjadina a!tie tuber!ulosis

    dan kematian. ikasi dari aksin tergantung pada beberapa aktor termasuk 

    diantarana umur# !ara9teknik aksinasi# jalur aksinasi# dan beberapa dipengaruhi

    PBL BLOK 26: PROGRAM PENANGGULANGAN TB 18

  • 8/18/2019 art tbc 26

    19/34

    oleh aktor lingkungan. 2aksin BC sebaikna digunakan pada inants# dan anak$

    anak ang hasil uji tuber!ulinna negati dan ang berada dalam lingkungan orang

    de%asa dengan kondisi terineksi TBC dan tidak menerima terapi atau menerima

    terapi tetapi resisten terhadap isonia-id atau riampin. +elain itu# aksin BC juga

    harus diberikan kepada tenaga kesehatan ang bekerja di lingkungan dengan pasien

    ineksi TBC tinggi. +ebelum dilakukan pemberian aksin BC (selain bai sampai

    dengan usia 3 bulan) setiap pasien harus terlebih dahulu menjalani  skin test . 2aksin

    BC tidak diindikasikan untuk pasien ang hasil uji tuber!ulinna posisti atau telah

    menderita a!tie tuber!ulosis# karena pemberian aksin BC tidak memiliki eek 

    untuk pasien ang telah terineksi TBC.

    2aksin BC merupakan serbuk ang dikering$bekukan untuk injeksi berupa suspensi.

    +ebelum digunakan serbuk aksin BC harus dilarutkan dalam pelarut khusus ang

    telah disediakan se!ara terpisah. *enimpanan sediaan aksin BC diletakkan pada

    ruang atau tempat bersuhu / H ?oC serta terlindung dari !ahaa. *emberian aksin

    BC biasana dilakukan se!ara injeksi intradermal9intrakutan (tidak se!ara subkutan)

     pada lengan bagian atas atau injeksi perkutan sebagai alternati bagi bai usia muda

    ang mungkin sulit menerima injeksi intradermal. osis ang digunakan adalah

    sebagai berikut

    ". >ntuk inants diberikan " dosis aksin BC sebanak 0#05ml (0#05mg)

    /. >ntuk anak$anak di atas "/ bulan dan de%asa diberikan " dosis aksin BC

    sebanak 0#" ml (0#"mg)

    *erlindungan ang diberikan oleh aksin BC dapat bertahan untuk "0 H "5 tahun.

    +ehingga re$aksinasi pada anak$anak umumna dilakukan pada usia "/ $"5 tahun.

    2aksin BC dikontra$indikasikan untuk pasien ang mengalami gangguan pada kulit

    seperti atoic dermatitis# serta baru saja menerima aksinasi lain (perlu ada interal

    %aktu setidakna 3 minggu). @

    6$ UPAA P*,M,T+F dan P*)9)&T+F

    PBL BLOK 26: PROGRAM PENANGGULANGAN TB 19

  • 8/18/2019 art tbc 26

    20/34

    Berkaitan dengan perjalanan alamiah dan peranan Agent # Host  dan ;ingkungan

    dari TBC# maka tahapan pen!egahan ang dapat dilakukan antara lain

    1$ Pen"ega7an Primer2:5:;

    engan promosi kesehatan sebagai salah satu pen!egahan TBC paling

    eekti# %alaupun hana mengandung tujuan pengukuran umum dan

    mempertahankan standar kesehatan sebelumna ang sudah tinggi.

    *romosi kesehatan menghindari kemun!ulan dari9 adana a!tor resiko

    ( masa *ra$&esakitan). imana upaa promosi kesehatan diantarana adalah

    Penyulu7an enduduk   untuk meningkatkan kesadaran terhadap kesehatan

    lingkungan. *enuluhan kesehatan ang merupakan bagian dari promosi

    kesehatan adalah rangkaian kegiatan ang berlandaskan prinsip$prinsip belajar 

    untuk men!apai suatu keadaan dimana indiidu# kelompok atau masarakat

    se!ara keseluruhan dapat hidup sehat dengan !ara memelihara# melindungi dan

    meningkatkan kesehatanna. *enuluhan TB perlu dilakukan karena masalah TB

     banak berkaitan dengan masalah pengetahuan dan perilaku masarakat. Tujuan

     penuluhan adalah untuk meningkatkan kesadaran# kemauan# peran serta

    masarakat dalam penanggulangan TB. *enuluhan TB dapat dilaksanakan

    dengan menampaikan pesan penting se!ara langsung ataupun menggunakan

    media.

    *enuluhan langsung bisa dilakukan perorangan maupun kelompok.

    alam program penanggulangan TB# penuluhan langsung perorangan

    sangat penting artina untuk menentukan keberhasilan pengobatan penderita.

    *enuluhan ini ditujukan kepada suspek# penderita dan keluargana# supaa

     penderita menjalani pengobatan se!ara teratur sampai sembuh. Bagi anggota

    keluarga ang sehat dapat menjaga# melindungi dan meningkatkan kesehatanna#

    sehingga terhindar dari penularan TB. *enuluhan dengan menggunakan bahan

    !etak dan media massa dilakukan untuk dapat menjangkau masarakat ang lebih

    luas# untuk mengubah persepsi masarakat tentang TB$dari Jsuatu penakit ang

    tidak dapat disembuhkan dan memalukan=# menjadi Jsuatu penakit ang

     berbahaa# tetapi dapat disembuhkan=. Bila penuluhan ini berhasil# akan

    meningkatkan penemuan penderita se!ara pasi.

    PBL BLOK 26: PROGRAM PENANGGULANGAN TB 20

  • 8/18/2019 art tbc 26

    21/34

    *enuluhan langsung dilaksanakan oleh tenaga kesehatan# para kader dan

    *M:# sedangkan penuluhan kelompok dan penuluhan dengan media massa

    selain dilakukan oleh tenaga kesehatan# juga oleh para mitra dari berbagai se!tor#

    termasuk kalangan media massa.

    a$ Penyulu7an /angsung Perorangan

    Cara penuluhan langsung perorangan lebih besar kemungkinan untuk 

     berhasil dibanding dengan !ara penuluhan melalui media. alam penuluhan

    langsung perorangan# unsur ang terpenting ang harus diperhatikan adalah

    membina hubungan ang baik antara petugas kesehatan (dokter# pera%at#dll)

    dengan penderita. *enuluhan ini dapat dilakukan di rumah# puskesmas#

     posandu# dan lain$lain sesuaia kesepakatan ang ada. +upaa komunikasi

    dengan penderita bisa berhasil# petugas harus menggunakan bahasa ang

    sederhana ang dapat dimengerti oleh penderita. unakan istilah$istilah

    setempat ang sering dipakai masarakat untuk penakit TB dan gejala$

    gejalana. +upaa komunikasi berjalan lan!ar# petugas kesehatan harus

    melaani penderita se!ara ramah dan bersahabat# penuh hormat dan simpati#

    mendengar keluhan$keluhan mereka# serta tunjukkan perhatian terhadap

    kesejahteraan dan kesembuhan mereka. engan demikian# penderita mau

     bertana tentang hal$hal ang masih belum dimengerti.

    1al$hal penting ang disampaikan pada kunjungan pertama

    • alam kontak pertama dengan penderita# terlebih dahulu dijelaskan tentang

     penakit apa ang dideritana# kemudian *etugas &esehatan berusaha

    memahami perasaan penderita tentang penakit ang diderita serta

     pengobatanna.

    • *etugas &esehatan seogana berusaha mengatasi beberapa aktor 

    manusia ang dapat menghambat ter!iptana komunikasi ang baik.

    aktor ang menghambat tersebut# antara laina. &etidaktahuan penebab TB dan !ara penembuhanna

     b. 7asa takut berlebihan ang berakibat pada timbulna penolakan

    !. +tigma sosial ang mengakibatkan penderita merasa takut tidak 

    diterima oleh keluargana.

    d. Menolak untuk mengajukan pertanaan karena tidak mau ketahuan

     bah%a pasien tidak tahu tentang TB.

    b$ Penyulu7an Kelomok 

    *enuluhan kelompok adalah penuluhan TB ang ditujukan kepada

    sekelompok orang (sekitar "5 orang)# bias terdiri dari penderita TB dan

    PBL BLOK 26: PROGRAM PENANGGULANGAN TB 21

  • 8/18/2019 art tbc 26

    22/34

    keluargana. *enggunaan lip !hart (lembar balik) dan alat bantu penuluhan

    lainna sangat berguna untuk memudahkan penderita dan keluargana

    menangkap isi pesan ang disampaikan oleh petugas. engan alat peraga

    (gambar atau smbol) maka isi pesan akan lebih mudah dan lebih !epat

    dimengerti gunakan alat Bantu penuluhan dengan tulisan dan atau gambar 

    ang singkat dan jelas.

    "$ Penyulu7an Massa

    *enakit menular termasuk TB bukan hana merupakan masalah bagi

     penderita# tetapi juga masalah bagi masarakat# oleh karena itu keberhasilan

     penanggulangan TB sangat tergantung tingkat kesadaran dan partisipasi

    masarakat. *esan$pesan penuluhan TB melalui media massa (surat kabar#

    radio# dan T2) akan menjangkau masarakat umum. Bahan !etak 

     berupaleaflet!oster!billboard  hana menjangkau masarakat terbatas#

    terutama pengunjung sarana kesehatan. *enampaian pesan TB perlu

    memperhitungkan kesiapan unit pelaanan# misalna tenaga sudah dilatih#

    obat tersedia dan sarana laboratorium berungsi. 1al ini perlu dipertimbangkan

    agar tidak menge!e%akan masarakat ang dating untuk mendapatkan

     pelaanan. *enuluhan massa ang tidak dibarengi kesiapan >*& akan

    menjadi Jbumerang= (counter roductive)

    Penyulu7an Penderita Tuberkulosis

    • *etugas baik dalam masa persiapan maupun dalam %aktu berikutna se!ara

     berkala memberikan penuluhan kepada masarakat luas melalui tatap muka#

    !eramah dan mass media ang tersedia di%ilaahna# tentang !ara pen!egahan

    TB$paru.

    • Memberikan penuluhan kepada penderita dan keluargana pada %aktu

    kunjungan rumah dan memberi saran untuk ter!iptana rumah sehat# sebagai

    upaa mengurangi penebaran penakit.

    • Memberikan penuluhan perorangan se!ara khusus kepada penderita agar 

     penderita mau berobat rajin teratur untuk men!egah penebaran penakit

    kepada orang lain.

    • Beri penuluhan kepada masarakat tentang !ara$!ara penularan dan !ara$!ara

     pemberantasan serta manaat penegakan diagnosa dini.

    PBL BLOK 26: PROGRAM PENANGGULANGAN TB 22

  • 8/18/2019 art tbc 26

    23/34

    • Menganjurkan# perubahan sikap hidup masarakat dan perbaikan lingkungan

    demi ter!apaina masarakat ang sehat.

    • Menganjurkan masarakat untuk melapor apabila diantara %argana ada ang

    mempunai gejala$gejala penakit TB paru.

    • Berusaha menghilangkan rasa malu pada penderita oleh karena penakit TB

     paru bukan bagi penakit ang memalukan# dapat di!egah dan disembuhkan

    seperti halna penakit lain.

    • *etugas harus men!atat dan melaporkan hasil kegiatanna kepada

    koordinatorna sesuai ormulir pen!atatan dan pelaporan kegiatan kader.

    Penga>asan Penderita: Kontak dan /ingkungan$

    • :leh penderita# dapat dilakukan dengan menutup mulut se%aktu batuk dan

    membuang dahak tidak disembarangan tempat.• :leh masarakat dapat dilakukan dengan meningkatkan dengan terhadap bai

    harus harus diberikan aksinasi BC. 2aksinasi# diberikan pertama$tama

    kepada bai dengan perlindungan bagi ibuna dan keluargana. iulang 5

    tahun kemudian pada "/ tahun ditingkat tersebut berupa tempat pen!egahan.

    • :leh petugas kesehatan dengan memberikan penuluhan tentang penakit TB

    ang antara lain meliputi gejala bahaa dan akibat ang ditimbulkanna.

    • es$Ineksi# Cu!i tangan dan tata rumah tangga kebersihan ang ketat# perlu

     perhatian khusus terhadap muntahan dan ludah (piring# hundr# tempat tidur#

     pakaian)# entilasi rumah dan sinar matahari ang !ukup.

    • +tatus sosial ekonomi rendah ang merupakan aktor menjadi sakit# seperti

    kepadatan hunian# dengan meningkatkan pendidikan kesehatan.

    • Tersedia sarana$sarana kedokteran# pemeriksaan penderita# kontak atau suspe!t

    gambas# sering dilaporkan# pemeriksaan dan pengobatan dini bagi penderita#

    kontak# suspe!t# pera%atan.

    • Memberantas penakti TBC pada pemerah air susu dan tukang potong sapi# dan

     pasteurisasi air susu sapi.

    2$ Pen"ega7an (ekunder2:5:;

    engan diagnosis dan pengobatan se!ara dini sebagai dasar pengontrolan

    kasus TBC ang timbul dengan 3 komponen utama E Agent # Host  dan

    ;ingkungan.

    -iagnosis T'

    PBL BLOK 26: PROGRAM PENANGGULANGAN TB 23

  • 8/18/2019 art tbc 26

    24/34

    Menga!u pada program nasional penanggulangan TB# diagnosis dilakukan

    dengan pemeriksaan dahak se!ara mikroskopis langsung. Adapun diagnosis

     pastina adalah melalui pemeriksaan kultur atau biakan dahak. amun#

     pemeriksaan kultur memerlukan %aktu ang lama# hana akan dilakukan bila

    diperlukan atas indikasi tertentu# dan tidak semua unit pelaanan kesehatan

    memilikina. *emerintah melalui gerakan terpadu nasional# memiliki upaa

    untuk meningkatkan kemampuan *uskesmas untuk melakukan diagnosis TB

     berdasarkan pemeriksaan BTA. *emeriksaan dahak dilakukan sedikitna 3 kali#

    aitu pengambilan dahak se%aktu penderita datang berobat dan di!urigai

    menderita TB# kemudian pemeriksaan kedua dilakukan keesokan harina# ang

    diambil adalah dahak pagi. +edangkan pemeriksaan ketiga adalah dahak ketika

     penderita memeriksakan dirina sambil memba%a dahak pagi. :leh sebab itu#

    disebut pemeriksaan +*+ (+e%aktu$*agi$+e%aktu).

    iagnosis TB *aru pada orang de%asa dapat ditegakkan dengan

    ditemukanna BTA pada pemeriksaan dahak se!ara mikroskopis. 1asil

     pemeriksaan dinatakan positi apabila sedikit / dari 3 pemeriksaan spesimen

    +*+ (+e%aktu$*agi$+e%aktu) BTA hasilna positi.

    Bila hana " spesimen ang positi perlu diadakan pemeriksaan lebih lanjut#

    aitu rontgen dada atau pemeriksaan dahak +*+ diulang. &alau dalam

     pemeriksaan radiologi# dada menunjukkan adana tanda$tanda ang mengarah

    kepada TB maka ang bersangkutan dianggap positi menderita TB. &alau hasil

    radiologi tidak menunjukkan adana tanda$tanda TB# maka pemeriksaan dahak 

    +*+ harus diulang. +edangkan pemeriksaan biakan basil atau kuman TB# hana

    dilakukan apabila sarana mendukung untuk itu.

    Bila ketiga spesimen dahak hasilna negati# maka diberikan antibiotik 

     berspektrum luas selama " hingga / minggu# amoksilin atau kotrimoksasol. Bila

    tidak berhasil# dan penderita ang bersangkutan masih menunjukkan adana

    tanda$tanda TB# maka ulangi pemeriksaan dahak +*+. +elanjutna prosedur 

    terdahulu dilakukan# akni kalau dalam pemeriksaan ulang ternata dahak +*+

     positi# maka ang bersangkutan adakah positi menderita TB. amun# apabila

    dahak negati# maka ulangi pemeriksaan radiologi. Apabila hasil radiologi

    mendukung TB dianggap sebagai penderita TB dengan BTA negati# radiologi

     positi. Apabila baik radiologi tidak mendukung TB# spesimen dahak negati#

    maka ang bersangkutan bukan TB.

    PBL BLOK 26: PROGRAM PENANGGULANGAN TB 24

  • 8/18/2019 art tbc 26

    25/34

    &arena tinggina prealensi TB di Indonesia# maka tes tuberkulin pada

    orang de%asa# tidak memiliki makna lagi. *ada anak# sulit untuk mendapatkan

    BTA# sehingga diagnosis TB pada anak didapat dari gambaran klinik# radiologi

    dan uji tuberkulin.

    >ntuk itu# seorang anak dapat di!urigai menderita TB# kalau terdapat gejala

    seperti

    2$ Mempunai ri%aat kontak serumah dengan penderita TB dengan BTA

     positi.

    3$ Terdapat reaksi kemerahan !epat setelah penuntikkan BC dalam %aktu

    3$ hari.

    8$ Terdapat gejala umum TB. ejala umum TB pada anak sebagai berikut

     

    Berat badan turun selama 3 bulan berturut$turut# tanpa sebab ang jelas

    dan tidak naik dalam " bulan meski sudah mendapat penanganan gi-i

    ang baik.

     

     asu makan tidak ada# dengan gagal tumbuh dan berat badan tidak 

    naik dengan memadai.

     

    emam lama dan atau berulang tanpa sebab ang jelas# disertai

    keringat malam# tanpa sebab$sebab lain ang jelas. Misalna ineksi

    saluran napas bagian atas ang akut# malaria# tipus# dan lain$lain.

     

    *embesaran kelenjar limpa superisialis ang tidak sakit. *embesaran

    ini biasana multile# paling sering di daerah leher# ketiak dan lipatan

     paha.

     

    Batuk lama lebih dari 30 hari# disertai tanda adana !airan di dada.

     

    ejala dari saluran pen!ernaan# misalna adana diare berulang ang

    tidak sembuh dengan pengobatan diare# adana benjolan massa di

    daerah dan adana tanda$tanda !airan abdomen.

    >ji tuberkulin dilakukan dengan !ara menuntikkan se!ara intrakutan# dengan

    tuberkulin ** 7T /3 kekuatan / T> ( Tuber!ulin >nit ). *emba!aan dilakukan

    4?$/ jam setelah penuntikan# dan diukur diameter dari peradangan atau

    indurasi ang dinatakan dalam milimeter. inatakan positi bila indurasi

    sebesa r K "0 mm.

    &ontrol pasien dengan deteksi dini penting untuk kesuksesan aplikasi modern

    kemoterapi spesiik# %alau terasa berat baik dari inansial# materi maupun

    tenaga. Metode tidak langsung dapat dilakukan dengan indikator anak ang

    terineksi TBC sebagai pusat# sehingga pengobatan dini dapat diberikan. +elain

    itu# pengetahuan tentang resistensi obat dan gejala ineksi juga penting untuk 

    seleksi dari petunjuk ang paling eekti.

    PBL BLOK 26: PROGRAM PENANGGULANGAN TB 25

  • 8/18/2019 art tbc 26

    26/34

    Penatalaksanaan T'

    • Pengobatan k7usus. *enderita dengan TBC akti perlu pengobatan ang

    tepat. :bat$obat kombinasi ang telah ditetapkan oleh dokter diminum

    dengan tekun dan teratur# %aktu ang lama ( 6 atau "/ bulan). i%aspadai

    adana resistensi terhadap obat$obat# dengan pemeriksaan penelidikan oleh

    dokter.

    • *emberian I1 sebagai pengobatan preenti memberikan hasil ang !ukup

    eekti untuk men!egah progresiitas ineksi TB laten menjadi TB klinis.

    Berbagai penelitian ang telah dilakukan terhadap orang de%asa ang

    menderita ineksi 1I2 terbukti bah%a pemberian rejimen alternati seperti

     pemberian riampin dan pra-inamide jangka pendek ternata !ukup eekti.

    *emberian terapi preenti merupakan prosedur rutin ang harus dilakukan

    terhadap penderita 1I29AI+ usia diba%ah 35 tahun. Apabila mau

    melakukan terapi preenti# pertama kali harus diketahui terlebih dahulu

     bah%a ang bersangkutan tidak menderita TB akti# terutama pada orang$

    orang dengan imunokompromais seperti pada penderita 1I29AI+. :leh

    karena ada risiko terjadina hepatitis dengan bertambahna usia pada pemberian isonia-id# maka isonia-id tidak diberikan se!ara rutin pada

     penderita TB usia diatas 35 tahun ke!uali ada hal$hal sebagai berikut ineksi

     baru terjadi (dibuktikan dengan baru terjadina konersi tes tuberkulin)E

    adana penularan dalam lingkungan rumah tangga atau dalam satu institusiE

    abnormalitas oto thora' konsisten dengan proses penembuhan TB lama#

    diabetes# silikosis# pengobatan jangka panjang dengan kortikosteroid atau

     pengobatan lain ang menekan kekebalan tubuh# menderita penakit ang

    menekan sistem kekebalan tubuh seperti 1I29AI+. Mereka ang akan diberi

     pengobatan preenti harus diberitahu kemungkinan terjadi reaksi samping

    ang berat seperti terjadina hepatitis# demam dan ruam ang luas# jika hal ini

    terjadi dianjurkan untuk menghentikan pengobatan dan hubungi dokter ang

    mera%at. +ebagian besar asilitas kesehatan ang akan memberikan

     pengobatan TB akan melakukan tes ungsi hati terlebih dahulu terhadap

    semua penderita# terutama terhadap ang berusia 35 tahun atau lebih dan

    terhadap pe!andu alkohol sebelum memulai pengobatan.

    PBL BLOK 26: PROGRAM PENANGGULANGAN TB 26

  • 8/18/2019 art tbc 26

    27/34

    • Terai sesifik  *enga%asan Minum obat se!ara langsung terbukti sangat

    eekti dalam pengobatan TBC di A+ dan telah direkomendasikan untuk 

    diberlakukan di A+. *enga%asan minum obat ini di A+ disebut dengan sistem

    :*T# sedangkan Indonesia sebagai negara anggota ,1: telah mengadopsidan mengadaptasi sistem ang sama ang disebut :T+ (ire!tl :bsered

    Treatment +hort!ourse). *enderita TBC hendakna diberikan :AT kombinasi

    ang tepat dengan pemeriksaan sputum ang teratur. >ntuk penderita ang

     belum resisten terhadap :AT diberikan regimen selama 6 bulan ang terdiri

    dari isonia-id (I1)# 7iampin (7I) dan pra-inamide (*A) selama /

     bulan kemudia diikuti dengan I1 dan *A selama 4 bulan. *engobatan

    inisial dengan 4 ma!am obat termasuk etambutol (MB) dan streptomisin

    diberikan jika ineksi TB terjadi didaerah dengan peningkatan prealensi

    resistensi terhadap I1. amun bila telah dilakukan tes sensitititas maka

    harus diberikan obat ang sesuai. Fika tidak ada konersi sputum setelah /$3

     bulan pengobatan atau menjadi positi setelah beberapa kali negati atau

    respons klinis terhadap pengobatan tidak baik# maka perlu dilakukan

     pemeriksaan terhadap kepatuhan minum obat dan tes resistensi. &egagalan

     pengobatan umumna karena tidak teraturna minum obat dan tidak perlu

    merubah regimen pengobatan. *erubahan +uperisi dilakukan bila tidak ada

     perubahan respons klinis penderita. Minimal / ma!am obat dimana bekteri

    tidak resisten harus ada dalam regiemen pengobatan. Fangan sampai

    menambahkan satu jenis obat baru pada kasus ang gagal. Fika I1 atau

    riampisin tidak dapat dimasukkan kedalam regimen maka lamana

     pengobatan minimal selama "? bulan setelah biakan menjadi negati. 55"

    >ntuk penderita baru TBC paru dengan BTA (

  • 8/18/2019 art tbc 26

    28/34

     pendek lebih eekti dengan komplians ang lebih baik. *enderita TBC pada

    anak$anak diobati dengan regimen ang sama dengan de%asa dengan sedikit

    modiikasi. &asus resistensi pada anak umumna karena tertular dari

     penderita de%asa ang sudah resisten terlebih dahulu.Anak dengan

    limadenopati hilus hana diberikan I1 dan 7I selama 6 bulan.

    *engobatan anak$anak dengan TBC milier# meningitis# TBC tulang9sendi

    minimal selama @$"/ bulan# beberapa ahli menganjurkan pengobatan !ukup

    selama @ bulan. tambutol tidak direkomendasikan untuk diberikan pada

    anak sampai anak !ukup besar sehingga dapat dilakukan pemeriksaan buta

    %arna (biasana usia K 5 tahun). *enderita TBC pada anak dengan keadaan

    ang mengan!am ji%a harus diberikan pengobatan inisial dengan regimen

    dengan 4 ma!am obat. +treptomisin tidak boleh diberikan selama hamil.

    +emua obat kadang$kadang dapat menimbulkan reaksi eek samping ang

     berat. :perasi toraks kadang diperlukan biasana pada kasus M7.

    • +ediakan asilitas pera%atan penderita dan asilitas pelaanan diluar institusi

    untuk penderita ang mendapatkan pengobatan dengan sistem (:*T9:T+)

    dan sediakan juga asilitas pemeriksaan dan pengobatan preenti untuk 

    kontak.

    • +solasi? >ntuk penderita TB paru untuk men!egah penularan dapat dilakukan

    dengan pemberian pengobatan spesiik sesegera mungkin. &onersi sputum

     biasana terjadi dalam 4 H ? minggu. *engobatan dan pera%atan di 7umah

    +akit hana dilakukan terhadap penderita berat dan bagi penderita ang

    se!ara medis dan se!ara sosial tidak bisa dira%at di rumah. *enderita TB paru

    de%asa dengan BTA positi pada sputumna harus ditempatkan dalam

    ruangan khusus dengan entilasi bertekanan negati. *enderita diberitahu agar 

    menutup mulut dan hidung setiap saat batuk dan bersin. :rang ang

    memasuki ruang pera%atan penderita hendakna mengenakan pelindung

     pernaasan ang dapat menaring partikel ang berukuran submikron. Isolasi

    tidak perlu dilakukan bagi penderita ang hasil pemeriksaan sputumna

    negati# bagi penderita ang tidak batuk dan bagi penderita ang

    mendapatkan pengobatan ang adekuat (didasarkan juga pada pemeriksaan

    sensitiitas9resistensi obat dan adana respons ang baik terhadap

    PBL BLOK 26: PROGRAM PENANGGULANGAN TB 28

  • 8/18/2019 art tbc 26

    29/34

     pengobatan).*enderita remaja harus diperlakukan seperti penderita de%asa.

    *enilaian terus menerus harus dilakukan terhadap rejimen pengobatan ang

    diberikan kepada penderita.

    • :bat ang digunakan untuk TBC digolongkan atas dua kelompok# aitu

    a. :bat primer9;ini pertama Isonia-id (I1)# 7iampisin# tambutol#

    +treptomisin# *ira-inamid. Memperlihatkan eektiitas ang tinggi

    dengan toksisitas ang masih dapat ditolerir# sebagian besar dapat

    dipisahkan dengan obat$obatan ini.

     b. :bat sekunder 9 ;ini kedua tionamid# *araaminosalisilat# +ikloserin#

    Amikasin# &apreomisin# &anamisin.

    3$ Pen"ega7an Tersier2:5:;

    7ehabilitasi merupakan suatu usaha mengurangi komplikasi penakit.

    7ehabilitasi merupakan tingkatan terpenting pengontrolan TBC. imulai dengan

    diagnosis kasus berupa trauma ang menebabkan usaha penesuaian diri se!ara

     psikis# rehabilitasi penghibur selama ase akut dan hospitalisasi a%al pasien#

    kemudian rehabilitasi pekerjaan ang tergantung situasi indiidu. +elanjutna#

     pelaanan kesehatan kembali dan penggunaan media pendidikan untuk 

    mengurangi !a!at sosial dari TBC# serta penegasan perluna rehabilitasi.

    ;$ (T*AT)+ -+*)T ,'()*9) T*)ATM)&T (.,*UT

    *ada tahun "@@4# pemerintah Indonesia bekerja sama dengan badan kesehatan

    dunia (,1:)# melaksanakan suatu ealuasi bersama ang menghasilkan rekomendasi

     perluna segera dilakukan perubahan mendasar pada strategi penanggulangan TB di

    Indonesia# ang kemudian disebut sebagai strategi :T+."0#""

    Istilah :T+ dapat diartikan sebagai penga%asan langsung menelan obat

     jangka pendek setiap hari oleh penga%as menelan obat. Tujuanna men!apai angka

    kesembuhan ang tinggi# men!egah putus berobat# mengatasi eek samping obat jika

    timbul dan men!egah resistensi. +ebelum pengobatan pertama kali dimulai :T+

    harus menjelaskan kepada pasien tentang !ara dan manaatna. *M: haruslah

    seseorang ang mampu membantu pasien sampai sembuh selama enam bulan dan

    PBL BLOK 26: PROGRAM PENANGGULANGAN TB 29

  • 8/18/2019 art tbc 26

    30/34

    sebaikna merupakan anggota keluarga pasien ang diseganina. +iapapun dapat

    menjadi *M:# dengan sarat sebagai berikut

    a. *M: bersedia dengan sukarela membantu pasien TB sampai sembuh selama

     pengobatan dengan :AT dan menjaga kerahasiaan penderita dengan

    1I29AI+.

     b. *M: diutamakan petugas kesehatan# tetapi dapat juga kader kesehatan# kader 

    *& atau anggota keluarga ang disegani pasien.

    Adapun tugas *M: antara lain

    ". Bersedia mendapat penjelasan di klinik 

    /. Melakukan penga%asan terhadap pasien dalam hal minum obat

    3. Mengingatkan pasien untuk pemeriksaan ulang dahak sesuai jad%al

    ang ditentukan

    4. Memberikan dorongan terhadap pasien untuk berobat se!ara teratur 

    hingga sembuh5. Mengenali eek samping ringan obat# dan menasehati pasien agar tetap

    minum obat.

    6. Merujuk pasien bila eek semakin berat

    . Melakukan kunjungan rumah

    ?. Menganjurkan anggota keluarga untuk memeriksa dahak bila ditemui

    gejala TB.

    1asil ealuasi pada tahun "@@? menggambarkan bah%a !akupan penemuan penderita

     baru men!apai @.?8 dengan angka keberhasilan men!apai ?@8# sehingga ,1:

    menggolongkan egara kita sebagai egara dengan penelenggaraan program ang

     baik tetapi ekspansi sangat lambat. &ajian data ini didapatkan dari puskesmas

     pelaksana program :T+ ang baru men!apai lebih kurang 408 dari 000

     puskesmas dan rumah sakit ang ada."0

    Kemitraan -alam Penanggulangan Tuberkulosis

    &emitraan program penanggulangan tuberkulosis adalah suatu upaa untuk 

    melibatkan berbagai sektor# baik dari pemerintah# s%asta maupun

    kelompok organisasi masarakat mengingat beban masalah TB ang tinggi#

    keterbatasan sektor pemerintah# potensi melibatkan sektor lain# keberlanjutan program

    dan akuntabilitas# mutu# transparansi. Tujuan kemitraan tuberkulosis adalah

    terlaksanana upaa per!epatan penanggulangan tuberkulosis se!ara eekti dan eisien dan

     berkesinambungan.

    *rinsip asar &emitraan

    PBL BLOK 26: PROGRAM PENANGGULANGAN TB 30

  • 8/18/2019 art tbc 26

    31/34

    a. &esetaraan

     b. &eterbukaan

    !. +aling menguntungkan

    ;angkah ;angkah *elaksanaan

    a. Identiikasi !alon mitra

     b. +osialisasi program TB kepada !alon mitra!. *enamaan persepsi

    d. *embentukan &omitmen

    e. *engaturan peran ang se!ara tertulis dalam dokumen resmi berupa ota

    &esepakatan (Mo>) antara duabelah pihak 

    . &omunikasi intensi 

    @$ P)&ATATA& dan P)/AP,*A&

    *en!atatan dan pelaporan merupakan salah satu elemen ang amat penting

    dalam sstem inormasi penanggulangan TB. +emua unit pelaksana pengobatan TB

    harus melaksanakan suatu sstem pen!atatan danpelaporan ang baku. >ntuk itu

     pen!atatan dibakukan berdasarkan klasiikasi dan tipe penderita serta menggunakan

    ormulir ang sudah baku juga. *en!atatan ang dilakukan di unit pelaanan

    kesehatan meliputi beberapa item# aitu

    /. &artu pengobatan TB (0")

    3. &artu identitas penderita TB (TB0/)

    4. 7egister laboratorium TB (TB04)

    5. ormulir permohonan pemeriksaan dahak (TB05)

    6. atar tersangka penderita TB (TB06)

    . ormulir pindah penderita TB (TB0@)

    ?. ormulir hasil akhir pengobatan dari penderita TB pindahan (TB"0)

    Cara pengisian ormulir sesuai dengan buku pedoman penanggulangan TB

     asional (*/TB). >ntuk pembuatan lapporan# data ang ada dari ormulit TB0"

    dimasukkan kedalam ormulir register TB (TB03) dan direkap kedalam ormulir 

    rekapan ang ada di tingkat kabupaten9kota.""

    P*,*AM T' -+ PU(K)(MA(

    *engendalian Tuberkulosis (TB) di Indonesia sudah berlangsung sejak -aman

     penjajahan Belanda namun terbatas pada kelompok tertentu. +etelah perang

    kemerdekaan# T' ditanggulangi melalui 'alai Pengobatan Penyakit Paru

    Paru'P84$  +ejak tahun "@6@ pengendalian dilakukan se!ara nasional

    melalui*uskesmas. :bat anti tuberkulosis (:AT) ang digunakan adalah

     paduanstandar I1# *A+ dan +treptomisin selama satu sampai dua tahun. Asam *ara

    Amino+alisilat (*A+) kemudian diganti dengan *ira-inamid. +ejak "@ mulai

    PBL BLOK 26: PROGRAM PENANGGULANGAN TB 31

  • 8/18/2019 art tbc 26

    32/34

    digunakanpaduan :AT jangka pendek ang terdiri dari I1# 7iampisin# *ira-inamid

    dan thambutol selama 6 bulan.*ada tahun "@@5# program nasional pengendalian TB

    mulai menerapkan strategi :T+ dan dilaksanakan di *uskesmas se!ara bertahap.

    (e%ak ta7un 2000 strategi -,T+ dilaksanakan se!ara asional di seluruh asankes

    terutama*uskesmas ang di integrasikan dalam pelaanan kesehatan dasar.4

    K)(+MPU/A&

    TBC adalah suatu ineksi bakteri menular ang disebabkan oleh  Mycobacterium

    tuberculosis ang utama menerang organ paru manusia. TBC merupakan salah satu

     problem utama epidemiologi kesehatan didunia.  Agent # Host  dan ;ingkungan merupakan

    aktor penentu ang saling berinteraksi# terutama dalam perjalanan alamiah epidemi TBC

     baik periode *repatogenesis maupun *atogenesis. Interaksi tersebut dapat digambarkan

    dalam Bagan J+egitiga pidemiologi TBC=.

    Meningkatna angka penderita TBC disebabkan berbagai aktor diantarana

    karakteristik demograi keluarga# so!ial ekonomi# sikap keluarga itu sendiri# seperti

    ketidaktahuan akan akibat# komplikasi dan !ara mera%at anggota keluargana ang

    menderita TBC di rumah dan sikap penderita TBC. +elain itu penularan dalam keluarga

     juga disebabkan kebiasaan sehari$hari keluarga ang kurang memenuhi kesehatan sepertikebiasaan membuka jendela# kebiasaan membuang dahak penderita. aktor lain ang

     berpengaruh adalah pengetahuan keluarga ang kurang tentang penakit TBC seperti

     penebab# akibat dan komplikasina# sehingga menebabkan keluarga dan penderita TBC

    kurang termotiasi untuk berobat ang berakibat terjadina penularan dalam keluarga.

    Akibat lebih jauh dari hal tersebut adalah terjadina penularan penderita TBC dalam

    keluarga dan masarakat ang kemudian akan berdampak pada masalah pembangunan

    kesehatan kesehatan di Indonesia karena meningkatna angka penderita TBC.

    *en!egahan terhadap ineksi TBC sebaikna dilakukan sedini mungkin# ang

    terdiri dari pen!egahan primer# sekunder dan tersier (rehabilitasi).

    PBL BLOK 26: PROGRAM PENANGGULANGAN TB 32

  • 8/18/2019 art tbc 26

    33/34

    -AFTA* PU(TAKA

    ". A!hmadi# >mar ahmi. Manajemen penakit berbasis %ilaah. *enerbit Buku

    &ompas. /005.

    /. Chin F (d)# &andun I (ditor *enterjemah). Manual *emberantasan *enakit

    Menular. Inomedika. /006.

    3. Amin # Bahar A. Tuberkulosis paru. disi I2. *usat *enerbitan I* &>I. /006.

    4. +antoso# M. Masalah *engelolaan TBC *aru di Indonesia. epartemen *enakit

    alam & >&7IA. 7+> &oja Fakarta. /006.

    5. +oetono# +adikin# L anilda. Membangun *raktek okter &eluarga Mandiri.

      Fakarta *engurus Besar II. /006

    PBL BLOK 26: PROGRAM PENANGGULANGAN TB 33

  • 8/18/2019 art tbc 26

    34/34

    6. epartemen &esehatan 7I. +urei &esehatan 7umah Tangga. Fakarta epartemen

    &esehatan 7I. /00".

    . epartemen &esehatan 7I. *edoman *enanggulangan Tuberkulosis. Fakarta

    epartemen &esehatan 7I. /00/

    ?. >niersitas Indonesia (&>I). "uliah Tuberculosis. /004. iunduh dari

    http99ui.org9 k9kuliah9respirasi9tuber!ulosis.htm. / Funi /0"4.

    @. Anonm. 2aksin BC. /00. iunduh dari

    http99%%%.r'med.!om9b.main9b/.pharma!euti!al9b/.".monographs9C*+$

    8/0Monographs9C*+$8/08/?eneral8/0Monographs$8/0B8/@9BC

    8/02a!!ine.html. / Funi /0"4.

    "0. Amira *ermatasari. *emberantasan *enakit TB dan +trategi :T+. /005.

    iunduh dari http99%%%.google.!o.id9url

    saNtLr!tNjLONprogram