8/7/2019 ABORTUS PROFOKATUS KRIMINALIS
1/34
8/7/2019 ABORTUS PROFOKATUS KRIMINALIS
2/34
Abortus adalah gugur kandungan atau keguguran
Dan keguguran itu sendiri berarti berakhirnya kehamilan,sebelum fetus dapat hidup sendiri di luar kandungan. Batas
umur kandungan yang dapat diterima didalam abortus adalah
sebelum 28 minggu dan berat badan fetus yang keluar kurang
dari 1000 gram.
8/7/2019 ABORTUS PROFOKATUS KRIMINALIS
3/34
JENIS ABORTUS
Abortus Alami (natural, spontaneus) Abortus Buatan (provocation), dibagi menjadi 2:
Abortus Provokatus Medisinalis (terapeutik)
Abortus provokatus kriminalis
8/7/2019 ABORTUS PROFOKATUS KRIMINALIS
4/34
Abortusbuatan, jika ditinjau dari aspek hukumdapat digolongkan ke dalam dua golongan yakni:
1. Abortus Buatan Legal
Yaitu pengguguran kandungan yang dilakukan menurut syarat dancara-cara yang dibenarkan oleh undang-undang. Populer juga
disebut dengan abortus provocatus therapcutius, karena alasan
yang sangat mendasar untuk melakukannya adalah untuk
menyelamatkan nyawa/menyembuhkan si ibu.
8/7/2019 ABORTUS PROFOKATUS KRIMINALIS
5/34
2. Abortus Buatan Ilegal
Yaitu pengguguran kandungan yang tujuannya selain dari pada
untuk menyelamatkan/ menyembuhkan si ibu, dilakukan oleh
tenaga yang tidak kompeten serta tidak memenuhi syarat dan cara-
cara yang dibenarkan oleh undang-undang. Abortus golongan ini
sering juga disebut dengan abortus provocatus criminalis, karena di
dalamnya mengandung unsur kriminal atau kejahatan.
8/7/2019 ABORTUS PROFOKATUS KRIMINALIS
6/34
Menurut gambaran klinis di bidang medis:
Abortus membakat (imminens)
Abortus Insipiens
Abortus inkomplit Abortus komplit
Missed abortion
Abortus habitualis
Abortus infeksiosa
8/7/2019 ABORTUS PROFOKATUS KRIMINALIS
7/34
Klasifikasi berakhirnya kandungan
Dalam klinik untuk berakhirnya suatu kandungan ada
beberapa sebutan :
Partus Maturus (aterm) Partus Serotinus
Abortus : dibawah umur 20 minggu (sebelum minggu
ke-16
Partus Immaturus Partus Prematurus
8/7/2019 ABORTUS PROFOKATUS KRIMINALIS
8/34
Dengan mengetahui adanya kehamilan kita dapat
menentukan ada atau tidaknya penguguran kandungan.
Tanda-tanda yang pasti kehamilan meliputi:
Terdengar bunyi jantung anak
Dapat dilihat, diraba atau didengar pergerakan anak
Rangka janin dilihat melalui pemeriksaan sinar rontgen
8/7/2019 ABORTUS PROFOKATUS KRIMINALIS
9/34
Tanda-tanda yang masih berupa
kemungkinan meliputi :
Tanda objektif (oleh pemeriksa).
Tanda subjektif (yang dirasakan
oleh ibu) seperti: tidak haid
amenorrhoe, muntah dan mual,ibu merasakan pergerakan anak,
sering kencing, perasaan dada
berisi dan agak nyeri.
8/7/2019 ABORTUS PROFOKATUS KRIMINALIS
10/34
Indikasi melakukan abortus terapeutik:1) Faktor penyakit pada
kehamilannya sendiri
2) Penyakit diluar
kehamilannya
3) Penyakit sistemik ibu
4) Gangguan jiwa,
disertai
kecenderungan untuk
bunuh diri. harus
berkonsultasi dengan
psikiater.
8/7/2019 ABORTUS PROFOKATUS KRIMINALIS
11/34
Syarat melakukan abortus atas indikasi
medis:1. Dilakukan oleh tenaga kesehatan yang memiliki
keahlian dan kewenangan untuk melakukannya
(yaitu seorang dokter ahli kebidanan dan penyakit
kandungan) sesuai dengan tanggung jawab profesi.2. Harus meminta pertimbangan tim ahli (ahli medis
lain, agama, hukum, psikologi).
3. Harus ada persetujuan tertulis dari penderita atau
suaminya atau keluarga terdekat.
8/7/2019 ABORTUS PROFOKATUS KRIMINALIS
12/34
4. Dilakukan di sarana kesehatan yang memiliki tenaga /
peralatan yang memadai, yang ditunjuk pemerintah.
5.Prosedur tidak dirahasiakan
.
6. Dokumen medik harus lengkap
8/7/2019 ABORTUS PROFOKATUS KRIMINALIS
13/34
Metode-metode aborsi secara medis menuruttrimester:
Trimester Pertama: Metode Penyedotan (Suction
Curettage), Metode D&C Dilatasi dan Kerokan, PIL RU 486,
Suntikan Methotrexate (MTX
) Trimester Kedua : Metode Dilatasi dan Evakuasi (D&E),
Metode Racun Garam (Saline)
Metode-metode lain : Urea, Prostaglandin, Partial Birth
Abortion, Histerectomy (untuk kehamilan trimester kedua dan
ketiga).
8/7/2019 ABORTUS PROFOKATUS KRIMINALIS
14/34
Komplikasi abortus Immediate (seketika):
Vagal reflek, Emboli udara (kurang lebih 10 cc), Perdarahan, Keracunan
anastesi.
Delayed:
Septicemia, General peritonitis, Toxemia, Tetanus, Perforasi uterus dan viscera
abdomen, Emboli lemak (penyemprotan lisol)
Remote:
Renal failure, Bacterial endocarditis, Pneumonia, emphysema
8/7/2019 ABORTUS PROFOKATUS KRIMINALIS
15/34
PEMERIKSAAN KORBAN HIDUPIbuu Tanda-tanda kehamilan- striae gravidarum
- uterus yang membesar
- hiperpigmentasi aerola mammae
uTanda-tanda partus- ditemukan cairan ketuban
- bercak darah pada vagina- vagina yang longgar
- laserasi dan luka yang terdapatpada vagina
- serviks membuka, bisa terdapatdan bisajuga tidak terdapatrobekan.
ugolongan darah
Janin
umur janin.
golongan darah
janin.
8/7/2019 ABORTUS PROFOKATUS KRIMINALIS
16/34
PEMERIKSAAN KORBAN
MATIPemeriksaan post mortem abortus kriminalis bertujuan :
Mencari bukti dan tanda kehamilan.
Mencari bukti abortus dan kemungkinan adanyatindakan kriminal dengan obat-obatan atau instrumen.
Menentukan kaitan antara sebab kematian denganabortus.
Menilai setiap penyakit wajar yang ditemukan.
8/7/2019 ABORTUS PROFOKATUS KRIMINALIS
17/34
a.Pemeriksaan Ibu
Pemotretan sebelum memulai pemeriksaan
Identifikasi umum :
TB/BB, Umur, pakaian, tanda-tanda kontak dgnsuatu cairan, terutama pd pakaian dalam.
Catat suhu badan, warna dan distribusi lebamjenasah.
Periksa dgn palpasi uterus dan kepastiankehamilan.
Cari tanda-2 emboli udara, gelembung sabun,
8/7/2019 ABORTUS PROFOKATUS KRIMINALIS
18/34
Vagina dan uterus diinsisi
pada dinding anterior untukmenghindari jejas kekerasan
yang biasanya terjadi pada
dinding posterior, misalnya
perforasi uterus.
-Cara pemeriksaan : uterus direndamdalam larutan formalin 10 %, selama
24 jam, kemudian direndam dlm
alkohol 95 % selama 24 jam, iris tipis
untuk melihat saluran perforasi.
Periksa juga tanda-tanda kekerasan
pada cervix (abrasi, laserasi)
8/7/2019 ABORTUS PROFOKATUS KRIMINALIS
19/34
Ambil sampel untuk pemeriksaan
toksikologis
isi vagina
isi uterus
darah (v.cava inf & ventricle)
urine
isi lambung
rambut pubis
Periksa golongan darah
8/7/2019 ABORTUS PROFOKATUS KRIMINALIS
20/34
Pemeriksaan janin Umur janin
Golongan darah
8/7/2019 ABORTUS PROFOKATUS KRIMINALIS
21/34
Penentuan umur JaninUmur (bulan) Panjang Badan (cm)
(Puncak kepala tumit)
1 1 x 1 = 1
2 2 x 2 = 4
3 3 x 3 = 9
4 4 x 4 = 16
5 5 x 5 = 25
6 6 x 5 = 30
7 7 x 5 = 35
8 8 x 5 = 40
9 9 x 5 = 45
10 10 x 5 = 50
1. Berdasarkan panjang badan (Rumus Haase)
8/7/2019 ABORTUS PROFOKATUS KRIMINALIS
22/34
2.Berdasarkan pertumbuhan bagian bagian tubuh
Umur kehamilan(bulan) Ciri ciri pertumbuhan
2 Hidung, telinga, jari mulai terbentuk (belum sempurna), kepala menempel ke dada.
3 Daun telinga jelas, kelopak mata masih melekat, leher mulai terbentuk, belum ada
deferensiasi genitalia
4 Genitalia externa terbentuk dan dapat dekenali kulit merah dan tipis sekali.
5 Kulit lebih tebal, tumbuh bulu lanugo.
6 Kelopak mata terpisah, terbentuk alis dan bulu mata, kulit keriput.
7 Pertumbuhan lengkap sempurna
8/7/2019 ABORTUS PROFOKATUS KRIMINALIS
23/34
Berdasarkan inti penulangan :1.Calcaneus = 5 -6 bulan
2.Talus = 7 bulan
3.Femur = 8 9 bulan
4.Tibia = 9 10 bulan
8/7/2019 ABORTUS PROFOKATUS KRIMINALIS
24/34
ABORTUS DITINJAU DARI SEGI
MEDIKOLEGALHukum abortus diberbagai negara dapat digolongkan dalam beberapa kategori
sebagai berikut :
1.Hukum yang tanpa pengecualian melarang abortus, seperti di Belandadan Indonesia (sebelum ada UU No. 23 Tahun 1992, tentang kesehatan).
2.Hukum yang memperbolehkan abortus atas indikasi medik, seperti diKananda, Muangthai, Swiss.
3.Hukum yang memperbolehkan abortus demi keselamatan kehidupanpenderita (ibu), seperti di Perancis dan Pakistan.
4.Hukum yang memperbolehkan abortus atas indikasi sosial-medik, sepertidi Eslandia, Swedia, Inggris, Scandinavia, dan India.
5.Hukum yang memperbolehkan abortus atas indikasi sosial, sepertiJepang, Polandia, dan Yugoslavia. (Menghindari penyakit keturunan, janincacat)
6.Hukum yang memperbolehkan abortus atas permintaan, seperti diBulgaria, Hongaria.
8/7/2019 ABORTUS PROFOKATUS KRIMINALIS
25/34
Sesuai dengan hukum yang berlaku di Indonesia,
setiap usaha untuk mengeluarkan hasil konsepsi
sebelum masa kehamilan yang lengkap tercapaiadalah suatu tindak pidana, apapun alasannya.
Abortus atas indikasi medik diatur dalam Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan, pasal 75, 76, 77.
8/7/2019 ABORTUS PROFOKATUS KRIMINALIS
26/34
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun
2009 tentang Kesehatan.
Pasal 75
(1) Setiap orang dilarang melakukan aborsi.
(2) Larangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dikecualikan berdasarkan:
a. indikasi kedaruratan medis yang dideteksi sejak usia dini kehamilan, baik yang
mengancam nyawa ibu dan/atau janin, yang menderita penyakit genetik beratdan/atau cacat bawaan, maupun yang tidak dapat diperbaiki sehingga menyulitkan bayitersebut hidup di luar kandungan; atau
b. kehamilan akibat perkosaan yang dapat menyebabkan trauma psikologis bagi korbanperkosaan.
(3) Tindakan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) hanya dapat dilakukan setelah melaluikonseling dan/atau penasehatan pra tindakan dan diakhiri dengan konseling pasca
tindakan yang dilakukan oleh konselor yang kompeten dan berwenang.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai indikasi kedaruratan medis dan perkosaan, sebagaimanadimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) diatur dengan Peraturan Pemerintah.
8/7/2019 ABORTUS PROFOKATUS KRIMINALIS
27/34
Pasal 76
Aborsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 75 hanya dapat dilakukan:
a. Sebelum kehamilan berumur6 (enam) minggu dihitung darihari pertama haid terakhir, kecuali dalam hal kedaruratan
medis;b. Oleh tenaga kesehatan yang memiliki keterampilan dan
kewenangan yang memiliki sertifikat yang ditetapkan olehmenteri;
c. Dengan persetujuan ibu hamil yang bersangkutan;
d. Dengan izin suami, kecuali korban perkosaan; dan
e. Penyedia layanan kesehatan yang memenuhi syarat yangditetapkan oleh Menteri.
8/7/2019 ABORTUS PROFOKATUS KRIMINALIS
28/34
Pasal 77
Pemerintah wajib melindungi dan mencegahperempuan dari aborsi sebagaimanadimaksud dalam Pasal 75 ayat (2) dan ayat(3) yang tidak bermutu, tidak aman, dan tidakbertanggung jawab serta bertentangandengan norma agama dan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
8/7/2019 ABORTUS PROFOKATUS KRIMINALIS
29/34
Kitab Undang-Undang Hukum
Pidana (KUHP) Pasal 229
1. Barang siapa dengan sengaja mengobati seorang wanita ataumenyuruhnya supaya diobati, dengan diberitahukan atauditimbulkan harapan, bahwa karena pengobatan itu hamilnya dapat
digugurkan, diancam dengan pidana penjara paling lama empattahun atau denda paling banyak tiga ribu rupiah.
2. Jika yang bersalah, berbuat demikian untuk mencari keuntungan,atau menjadikan perbuatan tersebut sebagai pencarian ataukebiasaan, atau jika dia seorang tabib, bidan atau juru obat,pidananya dapat ditambah sepertiga.
3. Jika yang bersalah, melakukan kejahatan tersebut, dalam menjalanipencarian maka dapat dicabut haknya untuk melakukan pencarianitu.
8/7/2019 ABORTUS PROFOKATUS KRIMINALIS
30/34
Pasal 346
Seorang wanita yang sengaja menggugurkan atau mematikankandungannya atau menyuruh orang lain untuk itu, diancam denganpidana penjara paling lama empat tahun.
Pasal 3471. Barangsiapa dengan sengaja menggugurkan atau mematikankandungan seorang wanita tanpa persetujuannya,diancam dengan pidana penjara paling lama dua belas tahun.
2. Jika perbuatan itu mengakibatkan matinya wanita tersebut,dikenakan pidana penjara paling lama lima belas tahun.
8/7/2019 ABORTUS PROFOKATUS KRIMINALIS
31/34
Pasal 348
1. Barangsiapa dengan sengaja menggugurkan ataumematikan kandungan seorang wanita denganpersetujuannya, diancam dengan pidana penjarapaling lama lima tahun enam bulan.
2. Jika perbuatan itu mengakibatkan matinya wanitatersebut, dikenakan pidana penjara paling lama
tujuh tahun.
8/7/2019 ABORTUS PROFOKATUS KRIMINALIS
32/34
Pasal 349
Jika seorang dokter, bidan atau juru obat membantumelakukan kejahatan yang tersebut pasal 346,
ataupun melakukan atau membantu melakukansalah satu kejahatan yang diterangkan dalampasal 347 dan 348, maka pidana yang ditentukandalam pasal itu dapat ditambah dengan sepertigadan dapat dicabut hak untuk menjalankan
pencarian dalam mana kejahatan dilakukan.
8/7/2019 ABORTUS PROFOKATUS KRIMINALIS
33/34
Berdasarkan pasal-pasal tersebut di atas, maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa pihak-pihak yang dapat mewujudkan adanya
pengguguran kandungan adalah:
(1) Seseorang yang melakukan pengobatan atau menyuruh supayaberobat terhadap wanita tersebut, sehingga dapat gugurkandungannya.
(2) Wanita itu sendiri yang melakukan upaya atau menyuruh oranglain, sehingga dapat gugur kandungannya.
(3) Seseorang yang tanpa izin menyebabkan gugurnya kandunganseseorang.
(4) Seseorang yang dengan izin meyebabkan gugurnya kandunganseseorang wanita.
(5) Seseorang yang dimaksud dalam angka 1, 2, 3, dan 4 termasukdi dalamnya dokter, bidan, juru obat, serta pihak lain yangberhubungan dengan medis.
8/7/2019 ABORTUS PROFOKATUS KRIMINALIS
34/34
Top Related