PERSONAL BRANDING CHANDRA PUTRA NEGARA DALAM …
Transcript of PERSONAL BRANDING CHANDRA PUTRA NEGARA DALAM …
PERSONAL BRANDING CHANDRA PUTRA NEGARA
DALAM CHANNEL YOUTUBE "SUCCESS BEFORE 30"
SKRIPSI
Diajukan kepada Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi
"Almamater Wartawan Surabaya" untuk Memenuhi Salah Satu
Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana Ilmu Komunikasi.
Disusun Oleh :
Bryan Arief Asadea
NPM : 17.01.0105
KEKHUSUSAN: PUBLIC RELATIONS
SEKOLAH TINGGI ILMU KOMUNIKASI
ALMAMATER WARTAWAN SURABAYA
2020
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI
Skripsi Oleh
Nama : BRYAN ARIEF ASADEA
NPM : 17.01.0105
Kekhususan : PUBLIC RELATIONS
Judul Skripsi : PERSONAL BRANDING CHANDRA PUTRA
NEGARA DALAM CHANNEL YOUTUBE SUCCESS
BEFORE 30
Telah diperiksa dan siap untuk diujikan di hadapan tim penguji
Surabaya, 18 Juni 2020
Mengetahui / Menyetujui
Dosen Pembimbing
Dra. Puasini Aprilyantini, M.Si
iii
PENGESAHAN TIM PENGUJI SKRIPSI
Skripsi oleh BRYAN ARIEF ASADEA, ini telah dipertahankan di depan Tim
Penguji Skripsi
Surabaya, 11 Agustus 2020
Mengesahkan,
Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi - Almamater Wartawan Surabaya
Ketua Stikosa - AWS
Ibu Prida Ariani Ambar Astuti, Ph.D.
Ketua Penguji
Bapak Drs. Moch. Djauhari, M.Si.
Penguji I,
Ibu Edelweis Putri Prima, S.I.Kom., M.I.Kom.
Penguji II,
Ibu Dra. Puasini Aprilyatini, M.Si.
iv
PERNYATAAN ORISINALITAS
Saya yang bertanda tangan di bawah ini, menyatakan dengan sebenar-beenarnya
bahwa skripsi yang saya tulis:
Judul : Personal Branding Chandra Putra Negara Dalam Channel
Youtube Success Before 30
Subjudul : -
Yang saya ajukan untuk memenuhi persyaratan guna memeroleh gelar Sarjana
Ilmu Komunikasi S-1 Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi - AWS adalah benar-benar
hasil karya penelitian saya sendiri, bukan hasil menjiplak (plagiat) karya orang
lain.
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
"It is not easy but I definetely can make it"
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat rahmat dan hidayah-Nya peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul: "PERSONAL BRANDING CHANDRA PUTRA NEGARA DALAM
CHANNEL YOUTUBE SUCCESS BEFORE 30". Pembuatan skripsi ini diajukan
sebagai salah satu syarat menyelesaikan program studi Sarjana (S1) dan
memperoleh gelar Sarjana Ilmu Komunikasi (S.I.Kom) di program studi Ilmu
Komunikasi dengan kekhususan Public Relations, Sekolah Tinggi Ilmu
Komunikasi "Almamater Wartawan Surabaya".
Skripsi ini tidak dapat peneliti selesaikan tanpa dukungan yang peneliti
peroleh dari banyak pihak. Oleh karena itu peneliti menyampaikan terima kasih
yang sedalam-dalamnya kepada:
1. Ayah dan Ibu tercinta - Septiono Denni Pambudi dan Tjandra Aju
Brayoga, serta adik peneliti Nabila Prima Asadea yang telah
memberikan doa, semangat, dan dukungannya.
2. Ibu Prida Ariani Ambar Astuti,Ph.D, selaku ketua Stikosa-AWS
3. Ibu Dra. Ratna Amina, M.Si., selaku Ketua Program Studi Ilmu
Komunikasi Stikosa AWS.
4. Ibu Suprihatin, S.Pd., M.Med.Kom, selaku dosen wali.
5. Ibu Dra. Puasini Aprilyantini, M.Si, selaku dosen pembimbing.
6. Bapak Drs. Moch. Djauhari, M.Si. dan Ibu Edelweis Putri Prima,
S.I.Kom., M.I.Kom., selaku penguji skripsi.
7. Ivon Nabila yang telah menemani selama peneliti menyusun skripsi.
Semoga bisa terus menemani hingga nanti.
8. Teman-teman grup transfer Stikosa-AWS Mbak Susi, Mas Katon,
Anisa, Wulan, Fauzizah, Novita, dan Kade.
9. Teman-teman UKM Taekwondo Unair angkatan 2014 yang telah
memberikan semangat dan dukungan untuk tetap segera
menyelesaikan skripsi.
10. Semua pihak yang telah membantu peneliti hingga terselesaikannya
skripsi ini yang tidak dapat peneliti sebut satu per satu.
vii
Terima kasih atas segala doa, dukungan, kritik, maupun saran yang telah
diberikan kepada peneliti. Akhir kata mohon maaf apabila masih ada kekurangan
dalam penyusunan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita
semua.
Surabaya, 13 April 2020
Bryan Arief Asadea
viii
ABSTRAK
Chandra Putra Negara merupakan salah seorang youtuber asal Indonesia
yang juga merupakan seorang enterpreneur, public speaker, life and business
coach, serta penulis sebuah buku yang berjudul "Badai Pasti Berlalu". Chandra
adalah pemilik dari CPN Group of Companies dan terdapat 6 anak perusahaan
yang bernaung di bawahnya. Ia memiliki channel Youtube bernama "Success
Before 30", dalam channel tersebut ia memberikan edukasi dan tips meraih
kesuksesan sebelum usia 30 tahun. Seperti bagaimana me-manage waktu,
keuangan, cara menabung, bagaimana memulai bisnis, dan sebagainya. Tak ayal ia
pun sukses membuat masyarakat berminat mengikutinya dibuktikan dengan
pengikut channel Youtube nya yang sudah melebihi 2 juta subscriber. Pencapaian
itu tentu bukan hanya sekedar dari konten nya saja akan tetapi juga personal
branding Chandra yang baik. Hal ini lah yang membuat peneliti tertarik untuk
mencari tahu bagaimana personal branding Chandra dalam channel Youtube nya
berdasarkan konsep teori The Eight Laws of Personal Branding oleh Peter
Montoya dan personal branding apa yang paling dominan muncul.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis isi kuantitatif
dengan jenis penelitian deskriptif yang bertujuan membuat deskripsi secara
sistematis, faktual, dan akurat tentang fakta dan sifat populasi atau objek tertentu.
Untuk menganalisis hasil penelitian, peneliti melakukan proses koding dan
kategorisasi menggunakan formula holsti yang hasilnya akan dibandingkan
dengan hasil dari beberapa coder.
Berdasarkan hasil penelitian, personal branding Chandra Putra Negara yang
muncul dalam channel Youtube Success Before 30 memenuhi keseluruhan konsep
The Eight Laws of Personal Branding dan personal branding yang paling
dominan adalah kategori spesialisasi pada dimensi profession.
Kata Kunci: Success Before 30, Youtube, Chandra Putra Negara, personal
branding, analisis isi
ix
ABSTRACT
Chandra Putra Negara is a YouTuber from Indonesia who is also an
entrepreneur, public speaker, life and business coach, and author of a book
entitled "Badai Pasti Berlalu". Chandra is the owner of the CPN Group of
Companies and there are 6 subsidiaries under it. He has a Youtube channel called
"Success Before 30", in that channel he provides education and tips for success
before the age of 30. Like how to manage time, finances, how to save money, how
to start a business, and so on. No doubt he has succeeded in making people
interested in following him, as evidenced by the followers of his Youtube channel
which have exceeded 2 million subscribers. The achievement is of course not only
from the content, but also Chandra's good personal branding. This is what makes
researchers interested in finding out how Chandra's personal branding in his
Youtube channel is based on the theory of The Eight Laws of Personal Branding
by Peter Montoya and what personal branding is most dominant.
The method used in this research is quantitative content analysis with descriptive
research that aims to make systematic, factual, and accurate descriptions of the
facts and characteristics of certain populations or objects. To analyze the results
of the study, the researcher carried out a coding and categorization process using
the Holsti formula which results would be compared with the results of several
coders.
Based on the research results, Chandra Putra Negara's personal branding that
appears on the Youtube channel Success Before 30 fulfills the overall concept of
The Eight Laws of Personal Branding and the most dominant personal branding
is the specialization category in the professional dimension.
Keywords: Success Before 30, Youtube, Chandra Putra Negara, personal
branding, content analysis
x
DAFTAR ISI
Halaman
Persetujuan Pembimbing ......................................................................................... ii
Halaman Pengesahan Tim Penguji......................................................................... iii
Pernyataan Orisinilitas ........................................................................................... iv
Motto dan Persembahan .......................................................................................... v
Kata Pengantar ....................................................................................................... vi
Abstrak ................................................................................................................. viii
Daftar Isi.................................................................................................................. x
Daftar Tabel ......................................................................................................... xiii
Daftar Gambar ....................................................................................................... xv
Daftar Lampiran ................................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................... 8
1.3 Tujuan & Manfaat ......................................................................................... 8
1.3.1 Tujuan Penelitian .................................................................................... 8
1.3.2 Manfaat Penelitian .................................................................................. 8
1.4 Landasan Teori .............................................................................................. 9
1.4.1 Penelitian Terdahulu ............................................................................... 9
1.4.2 Public Relations.....................................................................................11
1.4.3 Brand .................................................................................................... 12
1.4.4 Branding ............................................................................................... 13
1.4.5 Personal Branding ................................................................................ 15
1.4.6 CMC...................................................................................................... 17
1.4.7 Youtube ................................................................................................. 17
1.4. Analisis Isi .............................................................................................. 18
1.5 Kerangka Berfikir ........................................................................................ 19
1.6 Metode Penelitian. ....................................................................................... 20
1.7 Populasi dan Sampel ................................................................................... 20
xi
1.8 Unit Analisis ................................................................................................ 22
1.9 Definisi Konseptual & Operasional ............................................................ 23
1.9.1 Definisi Konseptual .............................................................................. 23
1.9.2 Definisi Operasional ............................................................................. 26
1.10 Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 29
1.11 Teknik Validitas & Reliabilitas Data ........................................................ 29
1.11.1 Uji Validitas ........................................................................................ 30
1.11.2 Uji Reliabilitas .................................................................................... 30
1.12 Teknik Analisis Data ................................................................................. 32
BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN ...................................................... 33
2.1 Akun Youtube Success Before 30 ................................................................ 33
2.2 Profil Coder ................................................................................................. 39
BAB III PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS ................................................. 41
3.1 Data Penelitian ............................................................................................ 41
3.2 Uji Reliabilitas ............................................................................................. 43
3.3 Analisis Isi Unggahan ................................................................................. 45
3.3.1 Analisis Isi Unggahan Berdasarkan Personal Branding Kategori
Spesialisasi ..................................................................................................... 45
3.3.2 Analisis Isi Unggahan Berdasarkan Personal Branding Kategori
Kepemimpinan ............................................................................................... 51
3.3.3 Analisis Isi Unggahan Berdasarkan Personal Branding Kategori
Kepribadian .................................................................................................... 55
3.3.4 Analisis Isi Unggahan Berdasarkan Personal Branding Kategori
Perbedaan ....................................................................................................... 60
3.3.5 Analisis Isi Unggahan Berdasarkan Personal Branding Kategori
Terlihat ........................................................................................................... 64
3.3.6 Analisis Isi Unggahan Berdasarkan Personal Branding Kategori
Kesatuan......................................................................................................... 68
3.3.7 Analisis Isi Unggahan Berdasarkan Personal Branding Kategori
Keteguhan ...................................................................................................... 72
3.3.8 Analisis Isi Unggahan Berdasarkan Personal Branding Kategori Nama
Baik ................................................................................................................ 76
3.4 Personal Branding Paling Dominan ........................................................... 81
BAB IV PENUTUP .............................................................................................. 83
xii
4.1 Simpulan ...................................................................................................... 83
4.2 Saran ............................................................................................................ 84
Daftar Pustaka ....................................................................................................... 86
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Sampel Penelitian .................................................................................. 21
Tabel 1.2 Unit Analisis dan Kategori ................................................................... 22
Tabel 3.1 Data Penyajian ..................................................................................... 41
Tabel 3.2 Reliabilitas Coder 1 dan Coder 2 Kategori Spesialisasi ....................... 45
Tabel 3.3 Reliabilitas Coder 1 dan Coder 3 Kategori Spesialisasi ....................... 47
Tabel 3.4 Reliabilitas Hasil Analisis Coder 1 dan 2 serta Coder 1 dan 3 Kategori
Spesialisasi ............................................................................................................ 49
Tabel 3.5 Reliabilitas Coder 1 dan Coder 2 Kategori Kepemimpinan ................ 52
Tabel 3.6 Reliabilitas Coder 1 dan Coder 3 Kategori Kepemimpinan ................ 53
Tabel 3.7 Reliabilitas Hasil Analisis Coder 1 dan 2 serta Coder 1 dan 3 Kategori
Kepemimpinan ..................................................................................................... 54
Tabel 3.8 Reliabilitas Coder 1 dan Coder 2 Kategori Kepribadian .................... 56
Tabel 3.9 Reliabilitas Coder 1 dan Coder 3 Kategori Kepribadian ..................... 57
Tabel 3.10 Reliabilitas Hasil Analisis Coder 1 dan 2 serta Coder 1 dan 3 Kategori
Kepribadian .......................................................................................................... 58
Tabel 3.11 Reliabilitas Coder 1 dan Coder 2 Kategori Perbedaan ...................... 60
Tabel 3.12 Reliabilitas Coder 1 dan Coder 3 Kategori Perbedaan ...................... 61
Tabel 3.13 Reliabilitas Hasil Analisis Coder 1 dan 2 serta Coder 1 dan 3 Kategori
Perbedaan ............................................................................................................. 63
Tabel 3.14 Reliabilitas Coder 1 dan Coder 2 Kategori Terlihat .......................... 64
Tabel 3.15 Reliabilitas Coder 1 dan Coder 3 Kategori Terlihat .......................... 65
Tabel 3.16 Reliabilitas Hasil Analisis Coder 1 dan 2 serta Coder 1 dan 3 Kategori
Terlihat ................................................................................................................. 67
Tabel 3.17 Reliabilitas Coder 1 dan Coder 2 Kategori Kesatuan ........................ 68
Tabel 3.18 Reliabilitas Coder 1 dan Coder 3 Kategori Kesatuan ........................ 70
Tabel 3.19 Reliabilitas Hasil Analisis Coder 1 dan 2 serta Coder 1 dan 3 Kategori
Kesatuan ............................................................................................................... 71
Tabel 3.20 Reliabilitas Coder 1 dan Coder 2 Kategori Keteguhan ..................... 72
Tabel 3.21 Reliabilitas Coder 1 dan Coder 3 Kategori Keteguhan ..................... 74
Tabel 3.22 Reliabilitas Hasil Analisis Coder 1 dan 2 serta Coder 1 dan 3 Kategori
Keteguhan ............................................................................................................ 75
Tabel 3.23 Reliabilitas Coder 1 dan Coder 2 Kategori Nama baik ..................... 77
xiv
Tabel 3.24 Reliabilitas Coder 1 dan Coder 3 Kategori Nama baik ..................... 78
Tabel 3.25 Reliabilitas Hasil Analisis Coder 1 dan 2 serta Coder 1 dan 3 Kategori
Nama baik ............................................................................................................ 79
Tabel 3.26 Personal Branding Paling Dominan .................................................. 81
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar I.1 Kerangka Berfikir ............................................................................. 19
Gambar I.2 Teknik Analisis Data ......................................................................... 32
Gambar II.1 Channel Youtube Chandra Putra Negara ......................................... 38
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Pedoman Pengumpulan Data ............................................................................... 88
Coding Hasil Pengamatan .................................................................................... 92
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Perkembangan teknologi saat ini semakin memudahkan masyarakat
dalam berkomunikasi. Salah satu teknologi komunikasi yang sudah bisa kita
gunakan untuk memudahkan berkomunikasi yaitu internet. Menurut Lani
Sidharta (1996), Internet adalah sumber daya informasi yang menjangkau
seluruh dunia. Sumber daya informasi tersebut sangat luas dan sangat besar
sehingga tidak ada satu orang, satu organisasi, atau satu negara yang dapat
menanganinya sendiri. Internet kini bukan menjadi barang mewah lagi yang
hanya bisa dimanfaatkan oleh kalangan atas saja, tetapi sekarang hampir
seluruh lapisan masyarakat dapatmenggunakan internet. Internet kini
menjadi barang wajib khususnya di masa kini yang mana semuanya dapat
dicapai dengan mengakses internet.
Jumlah pengguna internet di seluruh dunia kian meningkat drastis.
Menurut data terbaru yang dirilis We Are Social per Agustus 2017, jumlah
pengguna internet global kini menyentuh angka 3,8 miliar dengan penetrasi
51 persen dari total populasi di dunia. Peningkatan ini juga diklaim naik 0,2
persen sejak April 2017. Mengutip informasi dari keterangan resmi We Are
Social yang diterima Tekno Liputan6.com 41 persen dari mereka
mengakses internet berasal dari situs web. Sisanya berasal dari
perangkat mobile, seperti smartphone dengan total 54 persen, tablet
sebanyak 5 persen, dan perangkat lain 0,14 persen. Di Indonesia, dari total
2
populasi sebanyak 264 juta jiwa penduduk Indonesia, ada sebanyak 171,17
juta jiwa atau sekitar 64,8 persen yang sudah terhubung ke internet. Angka
ini meningkat dari tahun 2017 saat angka penetrasi internet di Indonesia
tercatat sebanyak 54,86 persen.
Media online merupakan segala jenis media atau sarana komunikasi
yang tersaji secara online melalui koneksi internet. Media online juga
merupakan media yang paling sering digunakan oleh pengguna internet.
Melalui media online kita dapat dengan mudah mengakses berita atau
apapun yang kita butuhkan secara cepat. Tidak hanya berita nasional, tetapi
juga berita internasional dapat dengan mudah kita akses. Media online tidak
hanya sebagai alat untuk mencari berita saja, tetapi kita juga dapat dengan
mudah menyebarkan berita, memperkenalkan produk kepada masyarakat
secara serempak dengan cakupan yang sangat luas.
Fitur-fitur dari perkembangan teknologi komunikasi yang semakin
memudahkan masyarakat inilah yang akhirnya membuat masyarakat
berkembang dan memanfaatkan teknologi yang ada. Masyarakat kini mulai
melirik media online sebagai peluang dan memanfaatkannya sebagai alat
untuk membranding produk, perusahaan, atau bahkan sebagai alat untuk
membranding diri atau personal branding. Branding berasal dari kata
brand, yang dalam bahasa Indonesia berarti merek. Makna dari kata brand
dan branding sendiri berbeda. Seperti yang disebutkan sebelumnya makna
brand berarti merek, sedangkan branding memiliki makna berbagai
kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh sebuah perusahaan dengan tujuan
3
untuk membangun dan membesarkan sebuah brand atau merek. Branding
juga bisa diartikan sebagai sebuah upaya komunikasi yang dibuat
sedemikian rupa dan terencana oleh sebuah perusahaan, dimana tujuannya
adalah untuk membuat merek lebih terkenal.
Personal branding merupakan persepsi orang terhadap diri seseorang
yang berkaitan dengan kepribadian, kemampuan, prestasi yang dibangun
dalam diri seseorang. Personal branding juga bisa disebut citra diri
seseorang dengan kata lain semua orang sejak kecil sudah melakukan apa
yang disebut sebagai personal branding yang tanpa ia sadari terbentuk dari
bagaimana ia membangun branding dirinya tersebut dengan baik. Menurut
Montoya (2002) personal branding merupakan sebuah seni dalam
memelihara lebih banyak klien dengan cara membentuk persepsi publik
secara aktif. Tujuan dari personal branding yakni untuk memfokuskan pada
diri sendiri untuk mencapai target market dan membentuk bagaimana
mereka berpikir tentang diri dan bagaimana mereka memandang diri.
Membangun personal branding memang sangatlah penting. Personal
branding yang baik akan dinilai lebih tinggi dibanding dengan orang lain,
karena kepercayaan diri dan kredibilitas pun juga akan meningkat.
Media sosial merupakan sebuah media online, yang para penggunanya
bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan. Salah satu
media sosial yang saat ini sering digunakan adalah Youtube. Youtube
merupakan salah satu media sosial dengan situs web yang menfasilitasi
penggunanya untuk berbagi video yang mereka miliki, atau sebatas
menikmati berbagai video klip yang diunggah oleh berbagai pihak. Di
4
dalam Youtube terdapat berbagai macam video yang dapat kita nikmati,
seperti misalnya video klip musik, film pendek, film televisi, trailer film,
video edukasi, video blog, video tutorial berbagai macam aktivitas, dan
masih banyak lagi. Youtube kini tidak hanya sebagai media berbagi video
saja, tetapi juga telah menjadi media baru dalam bidang pemasaran. Banyak
sekali masyarakat yang berminat menjadikan Youtube sebagai lahan bisnis
mereka. Contohnya ketika pengguna akun Youtube mengunggah video, ada
pihak yang tertarik memasang iklan dalam video tersebut. Alhasil pengguna
akun Youtube tersebut mendapatkan uang atas pemasangan iklan tersebut
dalam videonya.
Salah satu video yang paling sering dilihat oleh masyarakat adalah
video edukasi. Video edukasi merupakan salah satu video yang sering
diunggah dan juga sangat banyak peminatnya. Karena hampir seluruh isi
dalam video jenis tersebut berisikan tentang bagaimana cara atau kunci
untuk mencapai kesuksesan, bagaimana cara untuk melakukan hal-hal yang
positif, bagaimana cara memanfaatkan waktu muda dengan berbisnis dan
masih banyak lagi. Semakin bermunculan video edukasi yang diunggah oleh
pengguna akun Youtube, para motivator pun mulai melirik Youtube sebagai
media yang dapat menyebarluaskan pesan dengan sangat efektif dan efisien.
Bahkan membuat beberapa motivator tertarik untuk menyampaikan materi-
materi yang mereka miliki dalam sebuah video yang dapat ditonton oleh
banyak orang melalui Youtube. Salah satu pengguna akun Youtube yang
juga seorang motivator yang rutin mengunggah video-video motivasinya
yakni Chandra Putra Negara.
5
Chandra Putra Negara lahir di Surabaya pada tanggal 21 Desember
1976. Chandra merupakan seorang motivator, enterpreneur, public speaker,
life and business coach, serta penulis sebuah buku yang berjudul "Badai
Pasti Berlalu". Chandra adalah pemilik dari CPN Group of Companies dan
terdapat 6 anak perusahaan yang bernaung di bawahnya. Chandra memiliki
channel Youtube yang bernama Success Before 30 yang mana di dalamnya
Ia mengunggah konten video yang berfokus pada motivasi diri, kunci
berbisnis dan kesuksesan bagi kaum milenial khususnya orang-orang di
bawah usia 30 tahun. Yang menarik dari cahnnel Youtube-nya yakni konten
videonya bukan hanya ia saja yang memberikan motivasi secara langsung,
akan tetapi banyak video yang menampilkan ia mewawancarai para pebisnis
atau orang-orang yang telah sukses dalam bidangnya untuk menceritakan
kisah jatuh bangun mereka. Dari situ para viewers bisa belajar tidak hanya
dari Chandra saja, tetapi juga dapat belajar melalui kisah inspiratif yang
diceritakan oleh orang-orang sukses lainnya. Kemudian ia juga salah satu
motivator dengan jumlah subscriber terbanyak di Indonesia. Tercatat per
tanggal 17 Agustus 2020 jumlah subscriber-nya telah mencapai 2,74 juta
dengan total unggahan 749 video.
6
Rata-rata penonton dari setiap videonya bisa mencapai puluhan ribu
viewers. Bahkan tak sedikit pula video-video Chandra yang telah ditonton
jutaan kali baik itu oleh para subscriber-nya maupun bukan. Selain itu
banyak pula yang meninggalkan komen dengan menceritakan hasil yang
telah diraih baik itu setelah mengikuti tips-tips yang ia berikan maupun
setelah bergabung dengan komunitas YES yang Ia dirikan bersama
rekannya. Komunitas YES ini merupakan wadah bagi orang-orang rentang
usia 18 hingga 35 tahun yang ingin mendapatkan pelatihan untuk berbisnis.
Menjadi seorang Youtuber harus memiliki keahlian khusus dan ciri
khas tersendiri sebagai pembeda dari Youtuber lainnya. Jadi tidak hanya dari
konten video saja yang unik, tetapi personal yang unik juga menjadi daya
tarik tersendiri, karena keahlian tersebut dapat membangun personal
branding yang baik dalam media sosial. Konten yang baik serta pembawaan
materi yang menarik harus berjalan beriringan agar mendapat tempat di hati
viewers (penonton). Yang dilakukan oleh Chandra Putra Negara adalah
membagikan pesan-pesan kepada masyarakat melalui channel Youtube-nya
sekaligus melakukan personal branding yang baik. Hal ini dibuktikan
dengan banyaknya subscriber dalam channel Youtube-nya yang mencapai
2,74 juta subscriber.
Dalam menyusun karya ilmiah ini, peneliti akan meneliti bagaimana
personal branding Chandra Putra Negara dalam channel Youtube-nya yakni
Success Before 30 dengan menggunakan pendekatan deskriptif yang
bertujuan membuat deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat fakta dan
sifat populasi atau objek tertentu. Metode yang digunakan adalah analisis isi
7
kuantitatif, yaitu metode yaang digunakan untuk meriset atau menganalisis
isi komunikasi secara sistematik, objektif, dan kuantitatif. Proses observasi
dilakukan pada 10 video Youtube Chandra Putra Negara dan akan dikaitkan
dengan teori The Eight Laws of Personal Branding oleh Peter Montoya.
Dari hasil observasi akan dikategorikan sesuai aspek dalam teori tersebut.
8
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan paparan latar belakang penelitian di atas, maka rumusan
masalah penelitian yang diambil yaitu :
Bagaimana Personal branding Chandra Putra Negara dalam channel
Youtube Success Before 30 dan Personal branding apakah yang paling
dominan ditampilkan dalam video blog di channel Youtube Success
Before 30.
1.3 TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
1.3.1. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui personal branding Chandra
Putra Negara dalam channel Youtube Success Before 30 dan untuk
mengetahui personal branding apakah yang paling dominan ditampilkan
dalam video blog di channel Youtube Success Before 30.
1.3.2. Manfaat Penelitian
Manfaat Teoritis
1. Dapat dijadikan bahan referensi bagi penelitian selanjutnya dan
memberikan gambaran terhadap perkembangan ilmu pengetahuan
khususnya dalam bidang komunikasi public relations dengan kajian
personal branding.
Manfaat Praktis
1. Diharapkan dapat memberikan wawasan bagi peneliti maupun
masyarakat luas bagaimana fungsi media sosial Youtube sebagai media
personal branding.
9
2. Diharapkan dapat menambah wawasan bagi peneliti untuk
mengaplikasikan ilmu public relations khususnya pada studi upaya
membangun personal branding yang ada dalam beberapa video Chandra
Putra Negara dalam channel Youtube nya yaitu Success Before 30.
1.4 LANDASAN TEORI
1.4.1 Penelitian Terdahulu
Untuk menunjang penelitian ini, peneliti mencari beberapa
penelitian ilmu komunikasi yang relevan. Penelitian tersebut diharapkan
bisa digunakan sebagai referensi penyusunan penelitian ini. Penelitian
pertama ditulis oleh Dyah Ayu Pratiwi Ratih Pribawati, Mahasiswi
Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta dengan judul "Personal Branding Beauty Blogger Sasyachi
Melalui Media Sosial Blog (Analisis Isi Blog Hellosasyachi.com Pada
Tahun 2014)" pada tahun 2018. Tujuan penelitian ini yaitu untuk
mengetahui personal branding Sasyachi yang tercermin dan personal
branding yang paling dominan ditampilkan pada blog hellosasyachi.com
selama periode 2014. Penelitian ini merupakan penelitian analisis isi
kuantitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa dalam blog Hellosasyachi.com selama periode 2014
yang terdiri dari 111 unggahan, sebanyak 72 unggahan atau 64,86%
masuk dalam kategori spesialisasi, 12 unggahan atau 10,81% masuk
dalam kategori kepemimpinan, 7 unggahan atau 6,31% masuk dalam
kategori kepribadian, 8 unggahan atau 7,21% masuk dalam kategori
10
perbedaan, 2 unggahan atau 1,80% masuk dalam kategori terlihat, 4
unggahan atau 3,60% masuk dalam kategori kesatuan, 4 unggahan atau
3,60% masuk dalam kategori keteguhan, dan 2 unggahan atau 1,80%
masuk dalam kategori nama baik. Personal branding yang paling
dominan adalah dalam kategori spesialisasi.
Penelitian terdahulu yang kedua adalah penelitian dari Zamiatul
Laelly yang berjudul Personal Branding Pejabat Publik di Media Sosial
(Analisis Isi Timeline Akun Fanpage Ridwan Kamil Periode Desember
2015). Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui personal branding
yang tercermin dalam kiriman di akun Fanpage Ridwan Kamil selama
periode 2015 dan personal branding yang palig dominan ditampilkan
dalam kiriman pada akun fanpage Ridwan Kamil selama periode
Desember 2015. Penelitian ini menggunakan jenis analisis isi kuantitatif
untuk menggambarkan detail deskripsi pesan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa dalam timeline akun fanpage Ridwan Kamil selama
periode Desember 2015 yang terdiri dari 63 item. Sebanyak 53 item
merefleksikan presonal branding berdasarkan delapan konsep teori
personal branding dari Peter Montoya. Dari 53 item, 18 item atau
33.96% masuk dalam kategori spesialisasi, 10 item atau 18.86% masuk
dalam kategori kepemimpinan, 12 item atau 22.64% masuk dalam
kategori kepribadian, 2 item atau 3,77% masuk dalam kategori
perbedaan, 3 item atau 5,66% masuk dalam kategori terlihat, 2 item atau
3,77% masuk dalam kategori kesatuan, 3 item atau 5,66% masuk dalam
kategori keteguhan, dan 3 item atau 5,66% masuk dalam kategori
11
muhibah. Personal branding yang paling dominan adalah dalam kategori
spesialisasi.
1.4.2 Public Relations
Public relations adalah seni menciptakan pengertian public yang
lebih baik sehingga dapat memperdalam kepercayaan public terhadap
suatu individu atau organisasi. Menurut Kasali (2005:4), public relations
adalah pendekatan yang sangat strategis dengan menggunakan konsep-
konsep komunikasi. Adapun konsep public relations menurut Jefkins
(1992), berkenaan dengan kegiatan penciptaan pemahaman melalui
pengetahuan. Melalui kegiatan-kegiatan tersebut muncul perubahan yang
berdampak.
Definisi berikutnya, menurut Frazier (2004:135), humas adalah
filsafat sosial dan manajemen yang dinyatakan dalam kebijaksanaan
beserta pelaksanaannya, yang melalui interpretasi yang peka mengenai
peristiwa-peristiwa berdasarkan komunikasi dua arah dengan publiknya,
berusaha untuk memperoleh saling pengertian dan itikad baik. Fungsi
public relation yaitu:
Kegiatan yang bertujuan memperoleh itikad baik, kepercayaan, saling
adanya pengertian dan citra yang baik dari publik atau masyarakat
pada umumnya.
Memiliki sasaran untuk menciptakan opini publik yang bisa diterima
dan menguntungkan semua pihak.
Unsur penting dalam manajemen guna mencapai tujuan yang spesifik,
sesuai harapan publik, tetapi merupakan kekhasan organisasi atau
12
perusahaan. Sangat penting bagaimana organisasi memiliki warna,
budaya, citra, suasana, yang kondusif dan menyenangkan, kinerja
meningkat, dan produktivitas bisa dicapai secara optimal.
Usaha menciptakan hubungan yang harmonis antara organisasi atau
perusahaan dengan publiknya, sekaligus menciptakan opini publik
sebagai efeknya, yang sangat berguna sebagai input bagi organisasi
atau perusahaan yang bersangkutan.
Dapat disimpulkan bahwa public relation lebih berorientasi kepada
pihak perusahaan untuk membangun citra positif perusahaan, dan hasil
yang lebih baik dari sebelumnya karena mendapatkan opini dan kritik
dari konsumen. Tetapi jika fungsi public relation yang dilaksanakan
dengan baik benar-benar merupakan alat yang ampuh untuk
memperbaiki, mengembangkan peraturan, budaya organisasi, atau
perusahaan, dan suasana kerja yang kondusif, serta peka terhadap
karyawan, maka diperlukan pendekatan khusus dan motivasi dalam
meningkatkan kinerjanya.
1.4.3 Brand
Brand atau yang lebih sering kita dengar dengan istilah merek
adalah identitas atau nama yang mewakili produk secara
keseluruhan baik produk itu sendiri, jasa yang diberikan produk tersebut,
perusahaan yang memproduksi, maupun hal-hal terkait lainnya. Merek
yang diwujudkan dengan nama, istilah, simbol, desain, atau gabungan
dari keempatnya, bertujuan untuk mengidentifikasi produk agar berbeda
dengan produk lainnya atau produk dari pesaing. Pemerekan berasal dari
13
kata dasar 'merek' (brand). American Marketing Association (AMA)
mendefinisikan merek sebagai “a name, term, sign, symbol, or design, or
a combination of them, intended to identify the goods and services of one
seller or group of sellers and to differentiate them from those of
competitors” (Kottler, 2000: 404).
Definisi merek menurut Aaker (1996) bahwa merek adalah nama
dan/ atau simbol yang sifatnya membedakan (berupa logo atau simbol,
cap atau kemasan) untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari seorang
penjual atau kelompok penjual. Merek merupakan frontliner sebuah
produk, suatu tampilan awal yang memudahkan konsumen mengenali
produk tersebut. Pada prinsipnya merek merupakan janji penjual atau
produsen yang secara kontinyu membawa serangkaian kesatuan tampilan
(performance), manfaat (benefit) dan layanan (service) kepada pembeli.
1.4.4 Branding
Branding berasal dari kata brand, yang dalam bahasa Indonesia
berarti merek. Makna dari kata brand dan branding sendiri berbeda.
Seperti yang disebutkan sebelumnya makna brand berarti merek,
sedangkan branding memiliki makna berbagai kegiatan komunikasi yang
dilakukan oleh sebuah perusahaan dengan tujuan untuk membangun dan
membesarkan sebuah brand atau merek. Branding juga bisa diartikan
sebagai sebuah upaya komunikasi yang dibuat sedemikian rupa dan
terencana oleh sebuah perusahaan, dimana tujuannya adalah untuk
membuat merek lebih terkenal. Pengertian branding telah berkembang
14
dari sekedar merek atau nama dagang dari suatu produk, jasa atau
perusahaan, yang berkaitan dengan hal-hal yang kasat mata dari merek.
Seperti nama dagang, logo atau citra, kredibilitas, karakter, kesan,
persepsi dan anggapan di benak konsumen (Landa, 2006:4).
Menurut (Kotler, 2009:332) branding merupakan nama, istilah,
tanda, simbol, atau rancangan, atau kombinasi dari semuanya, yang
dimaksudkan untuk mengidentifikasikan barang atau jasa atau kelompok
penjual dan untuk mendiferensiasikannya (membedakan) dari barang
atau jasa pesaing. Branding berarti suatu pernyataan mengenai siapa
(identitas), apa yang dilakukan (produk/jasa yang ditawarkan). dan
mengenai kenapa suatu merek layak dipilih (keistimewaan). Brand
adalah reputasi, merek yang memiliki reputasi adalah merek yang
menjanjikan, sehingga publik mempercayai dan memilih merek tersebut
(Neumeier, 2003: 54).
Branding memiliki fungsi untuk menanamkan citra positifnya di
dalam benak masyarakat bahkan konsumennya. Jika perusahaan
memiliki produk, dengan dilakukannya branding diharapkan merek
produk tersebut akan selalu diingat oleh masyarakat. Adapun tujuan dari
branding menurut (Neumeier, 2003: 41), yaitu:
1. Membentuk persepsi.
2. Membangun kepercayaan, dan
3. Membangun cinta (kepada brand).
15
1.4.5 Personal Branding
Personal branding merupakan sistem pemasaran yang paling
terkenal pada kalangan publik figur seperti selebriti, politisi, musisi,
pengusaha dan lain sebagainya, sehingga mereka mempunyai pandangan
sendiri di mata masyarakat. Personal branding juga bisa disebut citra diri
seseorang dengan kata lain semua orang sejak kecil sudah melakukan apa
yang disebut sebagai personal branding tanpa Ia sadari tergantung dari
bagaimana ia membangun branding dirinya tersebut dengan baik.
Menurut (Montoya: 2002) personal branding merupakan sebuah seni
dalam memelihara lebih banyak klien dengan cara membentuk persepsi
publik secara aktif.
Personal branding adalah sesuatu tentang bagaimana mengambil
kendali atas penilaian orang lain terhadap anda sebelum ada pertemuan
langsung dengan anda (Montoya & Vandehey). Personal branding juga
bisa diartikan sebagai strategi komunikasi yang disampaikan agar
seorang tersebut memiliki makna atau ciri khas tertentu yang
mencerminkan keunggulannya terhadap personal lainnya. Personal
branding yang baik karena yang sebelumnya orang lain tidak peduli atau
tidak bersimpati dengan orang tersebut berbalik menjadi peduli dan
bersimpati.
Menurut Peter Montoya (2002), ada delapan aspek utama yang
menjadi acuan dalam membangun personal branding seseorang, yaitu :
16
1. The Law of Specialization
Ciri khas dari personal branding yang baik adalah memiliki ketepatan
pada sebuah spesialisasi, fokus pada sebuah kekuatan, keahlian atau
pencapaian tertentu.
2. The Law of Leadership
Personal Branding yang dilengkapi dengan kekuasaan dan kredibilitas
sehingga mampu memposisikan seseorang sebagai pemimpin yang
terbentuk dari kesempurnaan seseorang.
3. The Law of Personality
Sebuah personal branding yang apa adanya dan hadir dengan segala
ketidaksempurnaannya.
4. The Law of Distinctiveness
Personal branding yang efektif harus disampaikan dengan cara yang
berbeda dari lainnya.
5. The Law of Visibility
Personal branding harus dapat dilihat secara konsisten terus-menerus
hingga personal branding seseorang dikenal.
6. The Law of Unity
Kehidupan pribadi selayaknya menjadi cerminan dan citra yang
diinginkan dalam personal branding.
7. The Law of Persistence
Seseorang harus tetap teguh pada personal brand awal yang telah
dibentuk, tanpa pernah ragu-ragu dan berniat mengubahnya.
17
8. The Law of Goodwill
Sebuah personal branding yang dipersepsikan dengan citra yang
positif akan bertahan lama.
1.4.6 Computer Mediated Communication
Computer Mediated Communication (CMC) adalah istilah yang
digunakan untuk melakukan komunikasi antar dua orang atau lebih yang
dapat saling berinteraksi melalui komputer yang berbeda. Atau proses
manusia berkomunikasi dengan via komputer, dengan melibatkan
seseorang, dalam situasi konteks tertentu, dengan terlibat dalam proses
untuk membentuk media sebagai tujuan.
Yang dimaksud berkomunikasi di sini bukan antara beberapa mesin
komputer yang saling beraksi, tetapi bagaimana manusia memanfaatkan
komputer sebagai alat untuk berkomunikasi dengan memanfaatkan
program aplikasi yang tersedia di dalam komputer. Dengan ini dapat
diketahui jika kita dapat berkomunikasi dengan orang lain dengan sangat
mudah menggunakan mesin komputer dan jaringan internet. Tetapi selain
itu aplikasi tertentu juga dibutuhkan untuk komunikator berkomunikasi
dengan komunikannya. Aplikasi ini sangat bermacam-macam salah
satunya yakni dengan Youtube.
1.4.7 Youtube
Youtube merupakan sebuah situs web berbagi video yang dibuat
oleh 3 orang mantan karyawan PayPal yakni Chad Hurley, Steve Chen,
dan Jawed Karim pada Februari 2005. Situs web ini memungkinkan
pengguna mengunggah, menonton, dan berbagi video. Perusahaan ini
18
berkantor pusat di San Bruno, California. Youtube menggunakan
teknologi Adobe Flash Video dan HTML5 untuk menampilkan berbagai
macam konten video buatan pengguna/kreator, termasuk klip film, klip
TV, dan video musik. Selain itu, konten amatir seperti blog video, video
orisinal pendek, dan video pendidikan juga ada dalam situs ini.
Kebanyakan konten di Youtube diunggah oleh individu, meskipun
perusahaan-perusahaan media seperti CBS, BBC, Vevo, Hulu, dan
organisasi lain sudah mengunggah material mereka ke situs ini sebagai
bagian dari program kemitraan Youtube. Pengguna tak terdaftar dapat
menonton video, sementara pengguna terdaftar dapat mengunggah video
dalam jumlah tak terbatas. Video-video yang dianggap berisi konten
ofensif hanya bisa ditonton oleh pengguna terdaftar berusia 18 tahun atau
lebih. Pada November 2006, Youtube, LLC dibeli oleh Google dengan
nilai US$1,65 miliar dan resmi beroperasi sebagai anak perusahaan
Google.
1.4.8 Analisis Isi
Analisis isi (content analysis) adalah penelitian yang bersifat
pembahasan mendalam terhadap isi suatu informasi tertulis atau tercetak
dalam media massa. Menurut Krippendorff (1980: 21 & 1986: 8),
analisis isi adalah suatu teknik penelitian untuk membuat inferensi yang
dapat direplikasi (ditiru) dan sahih datanya dengan memerhatikan
konteksnya. Sedangkan menurut Riffe, Lacy, dan Fico (1998: 20),
analisis isi adalah pengujian yang sistematis dan dapat direplikasi dari
simbol-simbol komunikasi, di mana simbol ini diberikan nilai numerik
19
berdasarkan pengukuran yang valid, dan analisis menggunakan metode
statistik untuk menggambarkan isi komunikasi, menarik kesimpulan dan
memberikan konteks, baik produksi ataupun konsumsi.
Menurut Kriyantono dalam bukunya Teknis Praktis Riset
Komunikasi (2008), metode analisis isi adalah metode yang digunakan
untuk meriset atau menganalisis isi komunikasi secara sistematik,
objektif, dan kuantitatif. Analisis isi lebih memfokuskan pada isi
komunikasi yang tampak (tersurat/manifest/nyata).
1.5 KERANGKA BERFIKIR
Kerangka berpikir merupakan bagan urutan atau alur kerja dalam
memecahkan permasalahan penelitian guna memudahkan pembaca dalam
membaca urutan kerja dari peneliti dalam penelitian tersebut. Kerangka
kerja dimulai dari permasalahannya sampai pencapaian tujuan.
20
1.6 METODE PENELITIAN
Metode dan jenis Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menganalisis personal branding
Chandra Putra Negara dalam channel Youtube “Success Before 30”.
Metode yang akan digunakan adalah analisis isi kuantitatif, yaitu metode
yang digunakan untuk meriset atau menganalisis isi komunikasi secara
sistematik, objektif, dan kuantitatif. Analisis isi kuantitatif lebih
memfokuskan pada isi komunikasi yang tampak
(tersurat/manifest/nyata) (Kriyantono, 2008: 60-61). Metode analisis isi
bukan hanya untuk mempelajari karakteristik isi komunikasi tetapi juga
untuk menarik kesimpulan mengenai sifat komunikator, keadaan
khalayak, maupun efek komunikasi.
Dalam penelitian ini digunakan jenis penelitian deskriptif yang
bertujuan membuat deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat
tentang fakta dan sifat populasi atau objek tertentu. Penelitian ini
dilakukan selama 5 bulan pada bulan Oktober 2019 sampai dengan Maret
2020.
1.7 POPULASI DAN SAMPEL
Populasi
Populasi yang telah ditentukan dan diidentifikasikan untuk penelitian ini
adalah populasi sasaran (target population) (Eriyanto, 2011:109).
Populasi dari penelitian ini adalah seluruh video dalam channel Youtube
21
Chandra Putra Negara yang bernama "Success Before 30" yang
berjumlah 749 video.
Sampel
Sampel dalam penelitian ini yakni 10 video vlog pribadi Chandra Putra
Negara dalam channel Youtube Success Before 30. Pengambilan sampel
ini menggunakan rancangan sampling nonprobabilitas dengan teknik
Available Sampling yaitu pemilihan berdasarkan video-video yang dirasa
memiliki data berlimpah yang diperlukan oleh peneliti. Yang dimaksud
memiliki data berlimpah yakni video-video yang dirasa mengandung
unsur personal branding. Berikut merupakan judul-judul video yang
akan menjadi sampel penelitian.
Tabel 1.1 Sampel Penelitian
No. Tanggal
Dipublikasi Judul Video
1 5 Desember 2018 Detik-Detik 1 Juta Subscriber Success Before 30 - Bersama
Hendy Setiono, Regi Wahyu
2 10 Desember 2018 Seminar Success Before 30 HARA 2 Hari, 2 Kota Ep.
Balancing Life
3 23 Desember 2018 Bangun Bisnis dari Garasi Rumah Hingga Menjadi Gedung |
Office Tour Kantor Perusahaan Saya
4 30 Januari 2019 Mau Sukses, Pilih Kerja atau Keluarga? Ep. Balancing Life
5 3 Februari 2019 Rahasia Sehat Usia 40 Tahun Tampak 20 Tahun Lebih
Muda Ep. Balancing Life
6 25 Juni 2019 Bila Kamu Paham MINDSET Ini, Kamu Bisa Jadi
MILIADER & Juara Dunia Berikutnya
7 24 Juli 2019 Proyek Jalan Kebanggaan Indonesia | Review Tol Trans
Jawa
8 8 Agustus 2019 Rahasia Mempunyai Banyak Teman Dalam Waktu Singkat
9 6 Oktober 2019 Menuju 2 Juta Subscriber, Makan Besar Di Wendy's
Bersama Staf SB30
10 7 November 2019 Cara Halal Dengan Berjualan Untuk Dapat 1 Milyar Pertama
Kurang Dari 5 Tahun
Sumber: channel Youtube Success Before 30 dan olahan peneliti
22
1.8 UNIT ANALISIS
Menurut Krippendorff yang dikutip oleh Eriyanto (2011:59), unit
analisis ialah apa yang diobservasi, dicatat dan dianggap sebagai data,
memisahkan memisahkan menurut batas-batasnya dan mengidentifikasi
untuk analisis berikutnya. Secara sederhana unit analisis diambarkan
sebagai bagian apa dari isi yang kita teliti dan kita pakai untuk
menyimpulkan isi dari suatu teks. Dalam penelitian ini unit analisis yang
digunakan yakni unit tematik dengan unit konteks personal branding.
Menurut Eriyanto (2011:84) unit tematik adalah unit analisis yang lebih
melihat tema (topik) pembicaraan dari suatu topik. Secara sederhana unit
tematik berbicara mengenai "teks berbicara tentang apa atau mengenai apa".
Tabel 1.2 Unit Analisis dan Kategori
No. Unit
Analisis Kategorisasi
1 Personal
Branding
Spesialisasi
Kepemimpinan
Kepribadian
Perbedaan
Terlihat
Kesatuan
Keteguhan
Nama Baik
23
1.9 DEFINISI KONSEPTUAL & OPERASIONAL
1.9.1 Definisi Konseptual
Menurut Eriyanto (2011), penelitian analisis isi dimulai dari
konsep. Konsep dapat diartikan sebagai abstraksi atau representasi dari
suatu objek atau gejala sosial. Konsep semacam gambaran singkat dari
realitas sosial yang digunakan untuk menjadi wakil dari suatu realitas
yang kompleks. Setelah konsep ditentukan, peneliti akan melakukan
proses memberi arti dari konsep atau yang biasa disebut konseptualisasi.
Secara umum konseptualisasi dilakukan dengan membuat definisi atas
konsep atau yang dikenal sebagai definisi konseptualisasi.
Berikut merupakan definisi konseptual personal branding yang
telah peneliti susun:
1. The Law of Specialization
Ciri khas dari personal branding yang baik adalah memiliki ketepatan
pada sebuah spesialisasi, fokus pada sebuah kekuatan, keahlian atau
pencapaian tertentu. Spesialisasi dapat dilakukan pada satu atau beberapa
cara, yakni:
a. Ability - memiliki kemampuan yang lebih baik atau menunjukkan
hasil yang lebih baik dari competitor.
b. Behavior - misalnya keterampilan dalam memimpin,
kedermawanan, cara berbicara, dan kemampuan untuk
mendengarkan.
c. Lifestyle - semua aspek dalam cara hidup seseorang yang tampak
dalam domainnya dapat digunakan untuk spesialisasi.
24
d. Mission - sebuah Personal Brand dapat dibangun dengan objektif
seseorang.
e. Product - memposisikan sebuah brand sebagai seorang spesialis
dalam ruang lingkup tertentu untuk produk yang penting dalam lini
produk.
f. Profession - niche within niche - mengidentifikasikan sebuah niche
market dalam sebuah profesi dan memilikinya melalui promosi dan
membangun personal Branding.
g. Service - mirip dengan spesialisasi produk dengan memilih satu
dari beberapa service yang ditawarkan yang paling memberikan
bukti untuk domainnya.
2. The Law of Leadership
Personal branding dilengkapi dengan sosok pemimpin yang dapat
memutuskan sesuatu dalam suasana penuh ketidakpastian dan
memberikan suatu arahan yang jelas. Sebuah Personal Branding yang
dilengkapi dengan kekuasaan dan kredibilitas sehingga mampu
memposisikan seseorang sebagai pemimpin yang terbentuk dari
kesempurnaan seseorang.
3. The Law of Personality
Sebuah personal branding yang hebat harus didasarkan pada sosok
kepribadian yang apa adanya dan hadir dengan segala
ketidaksempurnaannya. Konsep ini menghapuskan beberapa tekanan
yang ada pada konsep kepemimpinan, seseorang harus memiliki
kepribadian yang baik, namun tidak harus sempurna.
25
4. The Law of Distinctiveness
Personal branding yang efektif harus disampaikan dengan cara yang
berbeda dari lainnya. Hal ini diperlukan untuk membedakan antara satu
dengan yang lainnya. Selain itu dengan pembeda akan mudah dikenal
oleh masyarakat.
5. The Law of Visibility
Personal branding harus dapat dilihat secara konsisten terus-menerus
hingga personal branding seseorang dikenal. Maka visibility menjadi
lebih penting dari ability. Agar menjadi visible, seseorang perlu
mempromosikan dirinya, memasarkan dirinya, menggunakan setiap
kesempatan yang ditemui dan memiliki beberapa keberuntungan.
6. The Law of Unity
Kehidupan pribadi yang berada di balik personal branding harus sejalan
dengan etika moral dan sikap yang telah ditentukan dari brand tersebut.
Kehidupan pribadi selayaknya menjadi cerminan dan citra yang
diinginkan dalam personal branding.
7. The Law of Presistence
Personal branding tidak bisa terjadi secara instan, ia membutuhkan
waktu untuk tumbuh. Selama proses tersebut berjalan, penting untuk
selalu memperhatikan tiap tahapan dan trend yang terjadi. Dapat pula
dimodifikasi dengan iklan atau public relation. Seseorang harus tetap
teguh pada personal brand awal yang telah dibentuk, tanpa pernah ragu-
ragu dan berniat mengubahnya.
26
8. The Law of Goodwill
Sebuah personal branding akan memberikan hasil yang baik dan
bertahan lebih lama, jika seseorang dibelakangnya dipersepsikan dengan
citra yang positif. Seseorang tersebut harus di asosiasikan dengan sebuah
nilai atau ide yang diakui secara umum positif dan bermanfaat.
1.9.2 Definisi Operasional
Definisi operasional yakni seperangkat prosedur yang
menggambarkan usaha atau aktivitas peneliti untuk menjawab apa yang
digambarkan dalam konsep secara empiris. Derfinisi operasional
dibutuhkan ketika fenomena tidak dapat diamati secara langsung.
Pengertian dari proses operasional yakni kegiatan menurunkan dari
abstrak ke konkret. Hal ini dikarenakan analisis isi hanya bisa dilakukan
dengan mengamati aspek-aspek yang terlihat secara nyata dan dapat
diobservasi oleh peneliti. Oleh karena itu, konsep yang abstrak
dioperasionalisasikan menjadi indikator-indikator yang dapat diamati
secara empiris (Eriyanto,2011).
Berikut merupakan definisi operasional personal branding yang
telah peneliti susun:
1. Spesialisasi
a. Ability - Video yang diunggah dalam channel Youtube nya
berisikan tentang tips-tips yang sesuai dengan keahliannya, seperti
manajemen uang, cara menabung, cara bersikap, berbisnis, dsb.
b. Behavior - Unggahan video yang menampilkan kedermawanan,
kemampuan untuk mendengarkan, apresiasi atas apa yang sudah
27
dilakukan oleh orang lain, hubungannya dengan orang sekitar baik
dengan keluarga, teman, maupun dengan partner kerjanya.
c. Lifestyle - Unggahan video yang menampilkan rutinitas sehari-hari
Chandra sebagai enterpreneur maupun public speaker seperti
bagaimana ia menjaga kesehatan tubuh, jika bepergian
menggunakan transportasi apa, dsb.
d. Mission - Unggahan video yang berisikan ajakan untuk mulai
berbisnis, menjaga kebugaran tubuh, berinvestasi seperti emas dan
lainnya, dan merubah mindset kearah yang lebih baik.
e. Product - Unggahan video yang menampilkan pencapaian-
pencapaian yang telah diraih selama menjadi enterpreneur,
memiliki sesuatu yang menakjubkan, seperti bisa berkeliling dunia,
mempromosikan produk dari salah satu perusahaannya, dan video-
video tips yang selalu dibagikan dalam channel-nya.
f. Profession - Unggahan video yang menampilkan pekerjaan lainnya
yang digeluti seperti selain menjadi enterpreneur juga menjadi life
and business coaching, public speaker, dsb.
g. Service - Unggahan video yang menyebutkan tujuan adanya
channel SB 30 adalah untuk menginspirasi jutaan masyarakat
Indonesia bahkan dunia, memberikan pelayanan tentang sesuatu.
2. Kepemimpinan
Personal branding yang menampilkan cara memimpin seluruh
karyawannya, seperti sosok Chandra yang selalu mengumandangkan GO
1% yakni ia sepakat dengan seluruh tim di perusahaannya untuk
28
membawa misi ingin mencetak 1% penduduk Indonesia menjadi
enterpreneur.
3. Kepribadian
Personal branding yang menampilkan sifat asli Chandra yang terlihat
dari sikapnya dalam video blog-nya, seperti ramah dengan anak buahnya,
mengapresiasi hasil kerja keras anak buahnya, dsb.
4. Perbedaan
Personal branding yang menampilkan sosok yang berbeda dengan
motivator lainnya, seperti membuat konten berkolaborasi dengan orang
sukses lainnya untuk membagikan kisah inspiratif mereka, kemudian
memiliki salam sendiri untuk menyapa penontonnya.
5. Terlihat
Personal branding yang menampilkan Chandra di setiap kesempatan ia
kerap kali memberikan petuah gambaran yang bisa di lakukan untuk
merubah mindset penontonnya kearah yang lebih baik.
6. Kesatuan
Personal branding yang menampilkan keselarasan antara apa yang
dicitrakan dengan kehidupan pribadinya. Misal Chandra juga seorang
yang mencintai keluarga dibuktikan dengan rutinitasnya yang selalu
meluangkan waktu untuk menjemput anak-anaknya ke sekolah dan
menemani anak-anaknya.
29
7. Keteguhan
Personal branding yang menampilkan keteguhannya, seperti tetap
konsisten membagikan edukasi yang bisa diaplikasikan penontonnya agar
dapat menjadi sukses sebelum usia 30 tahun.
8. Nama Baik
Personal branding yang menampilkan sesuatu yang menjadi nilai tambah
Chandra di mata para penonton dan subscriber-nya, seperti hal positif
yang ia perlihatkan dalam video blog-nya.
1.10 TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik :
1. Studi Dokumentasi yaitu dengan mengumpulkan data melalui membaca buku.
2. Internet Searching, yaitu mencari data dengan cara mengakses internet.
3. Observasi, peneliti melakukan pengamatan dalam beberapa video Chandra
dan melakukan pencatatan sesuai kategori yang telah ditentukan. Kemudian
dimasukkan kedalam koding sesuai dengan kategori yang telah disediakan.
1.11 TEKNIK VALIDITAS DAN RELIABILITAS DATA
Analisis isi harus dilakukan secara objektif, tidak boleh ada perbedaan
penafsiran antara coder satu dengan coder lainnya. Dengan uji validitas dan
uji reliabilitas ini akan melihat apakah alat ukur yang digunakan oleh
peneliti sudah dapat mengukur secara tepat apa yang akan diukur dan secara
konsisten dapat mengukur sehingga menghasilkan temuan yang sama.
30
1.11.1 Uji Validitas
Validitas adalah aspek kecermatan pengukuran dalam sebuah
penelitian. Dalam penelitian ini, uji validitas yang digunakan adalah
validitas isi. Sebuah alat ukur disebut mempunyai validitas isi jika alat
ukur menyertakan semua indikator dari konsep, tidak ada yang
terlewatkan (Eriyanto, 2011).
Untuk dapat mengetahui personal branding Chandra Putra Negara
yang ditampilkan melalui channel Youtube "Success Before 30",
digunakan delapan ukuran oleh peneliti. Ukuran tersebut diturunkan dari
teori The Eight Laws of Personal Branding menurut Peter Montoya.
1.11.2 Uji Reliabilitas
Menurut Eriyanto alat ukur selain harus valid juga harus
mempunyai reliabilitas (keandalan) yang tinggi. Reliabilitas adalah
konsistensi dari serangkaian pengukuran atau serangkaian alat ukur. Hal
tersebut bisa berupa pengukuran dari alat ukur yang sama (tes dengan tes
ulang) akan memberikan hasil yang sama, atau untuk pengukuran yang
lebih subjektif, apakah dua orang penilai memberikan skor yang mirip
(reliabilitas antar penilai). Uji reliabilitas ini dilakukan untuk menguji
apakah alat ukur dapat dipercaya menghasilkan temuan yang sama,
ketika dilakukan oleh orang yang berbeda (Eriyanto, 2011:282).
Pada penelitian ini uji reliabilitas yang digunakan oleh peneliti
yakni Intercoder Reliability atau reliabilitas antar-coder. Dalam uji
reliabilitas ini peneliti dibantu oleh dua orang atau lebih sebagai
pembanding atau hakim. Hasil dari penilaian hakim itulah yang
31
diperbandingkan, dilihat berapa persamaan dan perbedaannya (Eriyanto,
2011:288).
Dalam analisis ini, peneliti menggunakan formula Holsti untuk
mengukur reliabilitas antar-coder. Dalam bukunya, Eriyanto
menyebutkan formula ini diperkenalkan oleh Ole R. Holsti (1969).
Berikut rumus formula Holsti:
Keterangan:
CR : Coefficient Reliability (reliabilitas antar-coder)
M : Jumlah coding yang sama (disetujui oleh semua coder)
N1 : Jumlah coding yang dibuat oleh coder 1
N2 : Jumlah coding yang dibuat oleh coder 2
Reliabilitas bergerak antara 0 hingga 1, di mana 0 berarti tidak ada
satu pun yang disetujui oleh para coder dan 1 berarti persetujuan
sempurna di antara para coder. Dalam formula Holsti angka minimum
yang ditoleransi ialah 0,7 atau 70%. Artinya, apabila hasil perhitungan
menunjukkan angka reliabilitas diatas 0,7 maka alat ukur tersebut benar-
benar reliable. Namun jika yang dihasilkan adalah sebaliknya, atau
dibawah 0,7 maka coding sheet ini bukan alat yang reliable (Eriyanto,
2011: 290).
32
1.12 TEKNIK ANALISIS DATA
Peneliti mengamati beberapa video
Chandra guna memperoleh data
Pembuatan kategori yang
dipergunakan dalam analisis
Pembuatan lembar coding Penghitungan reliabilitas dari 2
orang hakim
Penghitungan frekuensi berdasarkan
kategori yang telah ditentukan
Analisa dan interpretasi data yang
diperoleh
Hasil penelitian dan kesimpulan
penelitian
33
BAB II
DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN
2.1 AKUN YOUTUBE SUCCESS BEFORE 30
Chandra Putra Negara merupakan pemilik dari akun Youtube Success
Before 30. Dibanding dengan deretan nama pebisnis terkenal lainnya di
Indonesia, Chandra Putra Negara memang masih kurang begitu dikenal.
Akan tetapi jika bicara mengenai tips-tips atau kunci kesuksesan, ia cukup
dikenal karena selama ini ia sering membahas tentang karir, edukasi bisnis,
motivasi, pengembangan diri melalui channel Youtube nya. Dalam channel
Youtube nya, ia sering membagikan kisah jatuh bangunnya dalam
menjalankan usaha, tips sukses, kiat-kiat membangun usaha, hingga tips
mengelola keuangan.
Lahir di Surabaya pada tanggal 21 Desember 1976, Chandra
merupakan anak bungsu dari lima bersaudara, Chandra terlahir dari keluarga
atlet. Ayahnya merupakan seorang atlet basket di klub Cahaya Lestari
Surabaya (CLS) yang sangat terkenal di masanya dan begitu juga dengan
ibunya yang juga merupakan seorang atlet basket dan juara dalam kompetisi
Aerobik di masanya. Dibesarkan oleh orang tua yang gemar berolahraga
membuat Chandra dan kakak-kakaknya juga gemar berolahraga. Bahkan
kakak kandungnya sempat mewakili Timnas Renang Indonesia di arena
SEA GAMES dan menjadi kwartet Nasional saat itu. Sejak kecil Ia telah
terbiasa bangun jam 4 pagi untuk melakukan hobinya yakni berenang,
kemudian barulah Ia berangkat sekolah. Dari sinilah Chandra terbiasa hidup
34
disiplin. Latar belakang pendidikannya yakni Ia merupakan alumni SDK
Theresia pada tahun 1982. Kemudian Ia melanjutkan pendidikan SMP dan
SMA nya di SMPK St Stanislaus pada tahun 1988 dan SMA Kr Pirngadi
pada tahun 1991.
Semasa SMP, Chandra merupakan sosok pemuda yang kurang
percaya diri. Akibat perawakannya yang kurus, Ia sering menjadi korban
bullying oleh teman-temannya. Kemudian Ia mulai tertarik untuk belajar
ilmu bela diri. Di usia SMP ini Ia mulai dikenalkan dengan bela diri
Taekwondo oleh teman kakaknya yang juga merupakan atlet nasional
Taekwondo pada saat itu. Meskipun begitu Chandra tetap saja merasa
kurang percaya diri. Akan tetapi hal itu tidak membuatnya berhenti untuk
berlatih Taekwondo dan justru Ia makin menekuninya. Hingga akhirnya Ia
berhasil memenangkan berbagai kejuaraan Taekwondo di Indonesia dan
mendapatkan perunggu dalam kejurda se-Jatim tahun 1994 dan kejuaraan
se-Jabodetabek tahun 1995. Ia juga pernah menjadi juara satu kejurda
Provinsi Jawa Timur pada tahun 2000.
Chandra melanjutkan pendidikannya dengan berkuliah di Universitas
Surabaya (UBAYA) pada tahun 1994. Semasa kuliah, usaha ayahnya
mengalami masalah. Demi membantu meringankan beban orang tuanya, ia
bekerja sebagai guru les privat dari rumah ke rumah untuk mendapatkan
uang tambahan. Pada saat inilah Chandra mulai mengetahui tentang bisnis
Multi Level Marketing (MLM) dari muridnya. Kemudian Ia berkenalan
dengan Bentek Hijani, salah seorang Crown Star Director (CSD) KK
Indonesia. Saat usianya 22 tahun, Ia mengalami masa-masa sulit mulai dari
35
ibunya yang sakit-sakitan hingga usaha ayahnya yang bangkrut. Padahal
saat ini merupakan masa di mana Chandra mulai menekuni karir di dunia
MLM.
Titik terberat dalam hidupnya adalah ketika ibunya harus
meninggalkan Ia dan keluarganya untuk selama-lamanya. Dalam kondisi ini
Ia mendapat kabar bahwa ibunya masih mempunyai hutang sebesar Rp 400
juta. Perlahan Chandra bangkit dan mulai menekuni kembali bisnis MLM
yang sempat Ia tinggalkan. Chandra bekerja keras selama di perusahaan KK
Indonesia hingga akhirnya ia berhasil menjadi Diamond Star Director
setelah 10 bulan dan juga berhasil melunasi hutang ibunya. Kisah
pengalaman pahitnya hingga akhirnya sukses seperti sekarang, Ia tuliskan
dalam sebuah buku yang berjudul "Badai Pasti Berlalu". Sekarang Chandra
merupakan seorang enterpreneur, public speaker, life and business coach.
Chandra adalah pemilik dari CPN Group of Companies dan terdapat 6 anak
perusahaan yang bernaung di bawahnya.
1. C.S Director dan chairman Platinum millionaires Class KK Indonesia,
yang bergerak di bidang Direct selling ( anggota APLI ke 53) di bidang
health food, skin care dan consumer goods. Chandra Putra Negara
membawahi lebih dari 5000 manager dan 120 Director yang tersebar di
30 propinsi di Indonesia. Chandra adalah Partner distribusi dari
perusahaan Supplier KK Indonesia yang telah tersebar di 30 propinsi
dan memiliki 55 cabang di seluruh Indonesia dan telah memiliki Asset
>500 M serta akan menuju perusahaan GO PUBLIC (IPO) 2025. Ia
juga mendapat banyak penghargaan dari berbagai majalah, media massa
36
serta situs www.businessforhome.org sebagai Top 150 Direct Selling
dunia dengan penghasilan US 120.000 dan Life time earner US 20jt.
2. Komisaris utama PT. ICU, bergerak di bidang jasa konsultasi dan
manajemen, training, life and business coaching.
3. Komisaris dari CV. Graha Kencana Interior, bergerak di bidang
wallpaper, curtain, mebel dan interior lainnya
4. CEO dari Nirwana Spa and Training centre, bergerak dibidang
pelatihan perawatan wajah, klinik spa, refleksologi dan massage.
5. Director dari CPN Publishing, bergerak di bidang percetakan dan
distribusi buku.
6. CEO dari PT. CPN Media, bergerak di bidang Media Online, Digital
Marketing, MCN dan Advertising
Menjadi seorang Youtuber harus memiliki keahlian khusus dan ciri
khas tersendiri sebagai pembeda dari Youtuber lainnya. Jadi tidak hanya dari
konten video saja yang unik, tetapi personal yang unik juga menjadi daya
tarik tersendiri, karena keahlian tersebut dapat membangun personal
branding yang baik dalam media sosial. Konten yang baik serta pembawaan
materi yang menarik harus berjalan beriringan agar mendapat tempat di hati
viewers (penonton). Yang dilakukan oleh Chandra Putra Negara adalah
membagikan pesan-pesan kepada masyarakat melalui channel Youtube-nya
sekaligus melakukan personal branding yang baik. Proses awal Chandra
37
Putra Negara menjadi seorang Youtuber dimulai pada tahun 2013. Saat Ia
menguggah video yang berjudul "Tips Sukses Bisnis Untuk Pemula". Ini
merupakan video pertama Chandra Putra Negara dalam channel Youtube
Success Before 30 sebelum akhirnya ia konsisten untuk membagikan ilmu
yang Ia kuasai kepada seluruh masyarakat tanpa dipungut biaya sepeser pun.
Dikutip dari inet.detik.com menurut Chandra, awalnya Ia hanya iseng
membagikan pengalaman-pengalamannya dalam bentuk kaset atau CD.
Kemudian Ia mulai menguploadnya di Youtube agar masyarakat lebih
mudah untuk mengakses videonya. Setelah video yang Chandra unggah di
channel Youtube-nya mendapat respon positif dan ditonton oleh ribuan
orang, Ia mulai antusias untuk membuat konten yang lebih baik. Hal ini
dibuktikan dengan banyaknya subscriber dalam channel Youtube-nya yang
mencapai 2,74 juta subscriber. Sebelum Chandra membuat konten video, Ia
kerap membaca kolom komentar dalam channel Youtube-nya untuk melihat
masyarakat yang menginginkannya untuk berbagi konten dalam topik
tertentu. Menurut pengakuannya dalam salah satu video yang berjudul "4
Tahap Bebas Financial Di Usia 30 Tahun", channel Youtube Success Before
30 mungkin menjadi channel terbesar di Indonesia dan di Asia dalam
kategori bisnis. Bahkan kini mungkin nomor 3 terbesar di dunia. Chandra
Putra Negara juga memiliki sebuah komunitas bernama Komunitas YES.
Komunitas YES adalah komunitas pengusaha muda Indonesia yang
didirikan oleh Dato DR Andrew Ho ( Pengusaha, Penulis buku, Motivator
Asia) dan bekerjasama dengan Chandra Putra Negara untuk memberikan
kesempatan bagi generasi muda Indonesia yang berusia 18-35 tahun untuk
38
bisa berwirausaha dengan pendampingan ( mentoring ) secara Online dan
Offline. Komunitas YES bekerjasama langsung dengan 3 perusahaan
sekaligus, yakni KK Indonesia, Sekolah Bisnis KISS, dan Media SB30.
39
2.2 PROFIL CODER
2.2.1 Puput Tri Kusminto, M.Med.Kom., M.M
Bapak Puput Tri Kusminto atau yang akrab dipanggil Putjok lahir
di kota Surabaya pada tanggal 29 Maret 1985. Beliau adalah anak ke tiga
dari 3 bersaudara. Beliau menempuh pendidikan SMA nya di SMAN 5
Surabaya. Setelah lulus beliau berkuliah di Universitas Airlangga jurusan
S1 Ilmu politik. Kemudian Beliau melanjutkan pendidikan S2 di
Universitas Airlangga dengan jurusan Media dan Komunikasi. Beliau
juga telah menyelesaikan pendidikan S2 nya yang kedua yakni di
Universitas Ciputra dengan jurusan Manajemen.
Kesibukan bapak Putjok yakni menjadi salah satu dosen jurusan
ilmu komunikasi di Universitas Widya Mandala Surabaya dan
STIKOSA-AWS. Selain menjadi dosen, beliau juga merupakan trainer
atau coach communication untuk berbagai perusahaan baik di Surabaya
maupun di luar Surabaya. Beliau juga memiliki perusahaan sendiri
bernama PR Group yang mana di dalamnya terdapat beberapa anak
perusahaan seperti Pratama Regis yang bergerak dalam bidang tour and
travel dan PR Institute & Bicara Learning Center yang merupakan
lembaga komunikasi. Alasan peneliti memilih beliau sebagai salah satu
coder yakni karna beliau juga sama-sama berprofesi sebagai motivator
dan public speaker serta beliau juga sebagai dosen ilmu komunikasi
sehingga dirasa mampu untuk turut serta menjadi coder dalam penelitian
ini.
40
2.2.2 Fifi Ratnasari, A.Md
Akrab disapa Fifi lahir di Kota Blitar pada tanggal 18 Juni 1991.
Saudari Fifi merupakan anak pertama dari 3 bersaudara. Saudari Fifi
menempuh Pendidikan SMA di SMA Muhammadiyah 7 Surabaya.
Setelah lulus SMA Fifi melanjutkan kuliah di Universitas Airlangga
jurusan D3 Teknisi Perpustakaan. Kesibukan Saudari Fifi saat ini yakni
menjadi sekretaris dari Lembaga Pemberdayaan Perkembangan
Mahasiswa (LPPM) Stikosa-AWS. Alasan peneliti memilih saudari fifi
sebagai salah satu coder karena saudari fifi sering melihat video-video
motivator Indonesia seperti Merry Riana dan Chandra Putra Negara.
Sehingga sedikit banyak saudari mengetahui bagaimana Chandra dalam
memberikan motivasi-motivasinya.
41
BAB III
PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS
3.1 DATA PENELITIAN
Tabel 3.1 Data Penyajian
No. Judul Video Keterangan
1.
Detik-Detik 1 Juta Subscriber Success
Before 30 - Bersama Hendy Setiono,
Regi Wahyu
Pada video ini menampilkan Chandra yang akan
menjadi salah satu pembicara di acara seminar HARA
di kota Semarang bersama Hendy Setiono CEO Baba
Rafi dan Regi Wahyu CEO HARA. Chandra
mengatakan bahwa ia akan roadshow di tiga kota yakni
Semarang, Makasar, dan Manado. Ia juga mengatakan
bahwa pada saat itu tanggal 26 November 2018
bertepatan dengan hari ulang tahun pernikahannya
dengan istri. Sekaligus hari bersejarah karena channel
SB30 akan menembus 1 juta subscriber. Dalam video
ini menampilkan Chandra yang juga bertemu dengan
beberapa muridnya di komunitas YES.
2.
Seminar Success Before 30 HARA 2
Hari, 2 Kota Ep. Balancing Life
Pada video ini menampilkan Chandra yang sedang
berada di kota Makasar dan Manado untuk mengikuti
acara seminar HARA selama 2 hari di dua kota
tersebut. Selama di dua kota tersebut pula Chandra
bersama rekan-rekannya mencoba makanan-makanan
khas daerah setempat. Chandra mengatakan bahwa
untuk acara seminar HARA di kota Makasar saja sudah
lebih dari 100 orang yang reservasi untuk mengetahui
teknologi kekinian. Dalam video ini Chandra juga
bertemu dengan beberapa muridnya di komunitas YES.
3.
Bangun Bisnis dari Garasi Rumah
Hingga Menjadi Gedung | Office Tour
Kantor Perusahaan Saya
Pada video ini menmpilkan Chandra yang sedang
melakukan office tour. Kunjungan ini atas permintaan
dari para penonton channel SB30 agar Chandra
sesekali office tour. Dalam kunjungan ke kantor
pertama yang berada di komplek ruko Green Garden
Jakarta. Kemudian kunjungan kantor pusat kedua di
Daan Mogot Raya Jakarta. Di kedua kantor tersebut ia
memperkenalkan para staf nya khususnya general
manager, dan beberapa direktur di KK Indonesia. Ia
menerangkan bahwa ia dan tim KK Indonesia di
seluruh Indonesia sepakat untuk membawa visi
bagaimana 1% penduduk Indonesia bisa menjadi
enterpreneur. Ia juga mengatakan bahwa ia sangat
suka mencetak enterpreneur di Indonesia.
42
4.
Mau Sukses, Pilih Kerja atau Keluarga?
Ep. Balancing Life
Pada video ini menampilkan Chandra yang sedang
meluangkan waktu untuk menjemput anaknya ke
sekolah. Dalam perjalanannya ia kerap kali memberi
beberapa pembelajaran mengenai pentingnya
meluangkan waktu untuk keluarga khususnya untuk
anak. Ia juga mengatakan apa konsekuensi yang harus
ditanggung suatu saat nanti jika para orang tua tidak
bisa meluangkan waktu untuk anak-anak mereka.
5.
Rahasia Sehat Usia 40 Tahun Tampak
20 Tahun Lebih Muda Ep. Balancing
Life
Pada video ini menampilkan Chandra yang
menyempatkan diri untuk pergi ke fitnes center. Ia
mengatakan di usia 40 tahun ke atas harus menjaga
kesehatan salah satunya harus rajin berolah raga
dikarenakan metabolisme yang sudah melambat. Ia
mengatakan kunci yang paling utama baginya bukan
teknik fitnesnya, tetapi mindset untuk mau berolah
raga. Berolah raga itu harus karena jika tidak otomatis
kita menjadi lemah. Jika jiwa ingin kuat maka raga
dulu yang harus dikuatkan baru jiwa akan kuat.
Menurutnya jika kita merawat kesehatan tubuh dengan
baik niscaya kita akan bisa merawat keluarga dan
pekerjaan kita karena kita punya mental dan jiwa yang
baik.
6.
Bila Kamu Paham MINDSET Ini, Kamu
Bisa Jadi MILIADER & Juara Dunia
Berikutnya
Pada video ini Chandra mewawancarai mantan petinju
nasional juara dunia Chris John. Mereka
membicarakan perjalanan awal Chris John,
pengalaman selama pertandingan hingga memutuskan
untuk pensiun di usia 35 tahun. Di sela-sela itu
Chandra juga menyisipkan petuah-petuah bijak untuk
para penontonnya. Diakhir sesi Chandra mengajak para
penontonnya untuk memberikan uluran tangan
membantu yayasan Chris John untuk membina para
petinju muda Indonesia dan mencetak calon juara
dunia baru.
7.
Proyek Jalan Kebanggaan Indonesia |
Review Tol Trans Jawa
Pada video ini Chandra sedang melakukan perjalanan
dari Surabaya menuju Jakarta melewati jalan Tol Trans
Jawa. Ia mengatakan itu merupakan pengalaman
pertama kalinya karena biasanya ia menggunakan
pesawat. Chandra mengatakan sangat puas dengan
jalan tol tersebut yang seperti di Eropa dan negara-
negara maju di Amerika. Ia berpesann untuk
memastikan kendaraan dalam keadaan baik sebelum
mencoba jalan tol karena jalannya yang terbuat dari
cor-cor an yang membuat ban mobil cepat panas.
43
8.
Rahasia Mempunyai Banyak Teman
Dalam Waktu Singkat
Pada video ini Chandra memberikan motivasi
bagaimana kita mendapatkan 10 ribu teman. Kita dapat
mempraktekkan dengan cara pertama selalu
mengucapkan terima kasih kepada siapapun dan jangan
lupa untuk tersenyum. Kedua coba untuk selalu
membalas komen di sosial media kita dengan bahasa
yang sopan, santun dan berbudi meskipun orang lain
membalas dengan hinaan. Akan tetapi kita juga perlu
untuk introspeksi apakah postingan kita menghina
orang lain atau tidak.
9.
Menuju 2 Juta Subscriber, Makan Besar
Di Wendy's Bersama Staf SB30
Pada video ini Menampilkan Chandra sedang
mentraktir seluruh karyawan anak perusahaannya
yakni Success Before 30 di Wendy's di salah satu mall.
Ia juga memperkenalkan seluruh karyawannnya
kepada para penontonnya. Chandra mengatakan bahwa
karyawannya telah bekerja keras dan layak untuk
mendapatkan reward yang baik. Ia juga mengatakan
bahwa ia happy bisa membuat semua karyawannya
happy. Menurutnya sebagai pengusaha yang sukses
harus bisa menciptakan lapangan pekerjaan untuk
banyak orang lain.
10.
Cara Halal Dengan Berjualan Untuk
Dapat 1 Milyar Pertama Kurang Dari 5
Tahun
Pada scene ini Chandra memberikan tips bagaimana
cara mendapatkan penghasilan sebesar 5 miliyar dalam
waktu 5 tahun dengan cara yang benar. Ia mengajak
kita untuk melakukan salah satu dari 3 hal ini, yakni
pertama berbisnis. Jika kita tidak memiliki kemampuan
untuk berbisnis ia memberika cara kedua yakni
investasi dan ia sangat menyarankan untuk menabung
dan menyisihkan uang untuk investasi emas. Ketiga ia
menyarankan untuk menjadi reseller dan ia sangat
menyarankan untuk menjadi reseller di salah satu
perusahaannya yakni KK Indonesia.
3.2 UJI RELIABILITAS
Pada penelitian ini uji reliabilitas yang digunakan oleh peneliti yakni
Intercoder Reliability atau reliabilitas antar-coder. Dalam uji reliabilitas ini
peneliti dibantu oleh dua orang yang telah dipilih untuk menjadi
pembanding atau hakim. Peneliti akan memberikan lembar coding dan
penjelasan cara dalam pengisiannya pada 2 orang yang terpilih menjadi
coder, untuk selanjutnya dapat diisi dengan melihat 10 video yang telah
44
peneliti pilih sebagai objek penelitian. Hasil dari lembar coding yang telah
diisi oleh masing-masing coder akan dibandingkan, untuk dilihat berapa
jumlah persamaan dan perbedaan yang didapatkan.
Peneliti dalam penelitian ini bertindak sebagai coder 1 atau coder
pertama, sementara yang akan bertindak sebagai coder 2 (kedua) adalah
Bapak Puput Tri Kusminto, seseorang yang telah dipilih untuk menjadi
hakim pembanding. Selanjutnya yang akan bertindak sebagai coder 3
(ketiga) adalah Saudari Fifi Ratnasari yang telah penulis pilih untuk menjadi
hakim pembanding.
Dalam analisis ini, peneliti menggunakan formula Holsti untuk
mengukur reliabilitas antar-coder. Dalam bukunya, Eriyanto menyebutkan
formula ini diperkenalkan oleh Ole R. Holsti (1969). Berikut rumus formula
Holsti:
Keterangan:
CR : Coefficient Reliability (reliabilitas antar-coder)
M : Jumlah coding yang sama (disetujui oleh semua coder)
N1 : Jumlah coding yang dibuat oleh coder 1
N2 : Jumlah coding yang dibuat oleh coder 2
Reliabilitas bergerak antara 0 hingga 1, di mana 0 berarti tidak ada
satu pun yang disetujui oleh para coder dan 1 berarti persetujuan sempurna
di antara para coder. Dalam formula Holsti angka minimum yang ditoleransi
ialah 0,7 atau 70%. Artinya, apabila hasil perhitungan menunjukkan angka
reliabilitas diatas 0,7 maka alat ukur tersebut benar-benar reliable. Namun
45
jika yang dihasilkan adalah sebaliknya, atau dibawah 0,7 maka coding sheet
ini bukan alat yang reliable (Eriyanto, 2011: 290).
3.3 ANALISIS ISI UNGGAHAN
3.3.1 Analisis Isi Unggahan Berdasarkan Personal Branding Kategori
Spesialisasi
a) Hasil Analisis Coder 1 dan Coder 2
Hasil dari uji reliabilitas analisis personal branding kategori
spesialisasi pada unggahan dalam channel Youtube Success Before 30
dapat terlihat pada tabel berikut:
Tabel 3.2 Reliabilitas Coder 1 dan Coder 2 Kategori Spesialisasi
Dimensi N1 N2 M
Ability 7 8 7
Behavior 9 8 8
Lifestyle 6 7 6
Mission 8 10 8
Product 9 6 6
Profession 8 10 8
Service 6 6 6
Jumlah 53 55 49
(Sumber : Olahan Peneliti)
Keterangan:
N1 : Jumlah coding yang dibuat oleh coder 1
N2 : Jumlah coding yang dibuat oleh coder 2
M : Jumlah coding yang disetujui oleh semua coder
Tabel di atas merupakan kategori spesialisasi yang memiliki 7
dimensi. Berdasarkan hasil dari analisis penulis yang merupakan coder 1,
yaitu unggahan yang mengandung isi dari dimensi ability terdapat 7
46
poin, dimensi behavior terdapat 9 poin, dimensi lifestyle terdapat 6 poin,
dimensi mission terdapat 8 poin, dimensi product terdapat 9 poin,
dimensi profession terdapat 8 poin, dan dimensi service terdapat 6 poin.
Maka apabila dijumlahkan kategori spesialisasi menurut peneliti atau
coder 1 adalah sebanyak 53 poin (N1).
Sedangkan hasil dari kategori spesialisasi dari coder 2 yakni, dari
dimensi ability terdapat 8 poin, dimensi behavior terdapat 8 poin,
dimensi lifestyle terdapat 7 poin, dimensi mission terdapat 10 poin,
dimensi product terdapat 6 poin, dimensi profession terdapat 10 poin,
dan dimensi service terdapat 6 poin. Maka apabila dijumlahkan kategori
spesialisasi menurut peneliti atau coder 2 adalah sebanyak 55 poin (N2).
Pernyataan yang disetujui antara coder 1 dan coder 2 yakni,
terdapat 7 poin pada dimensi ability, terdapat 8 poin pada dimensi
behavior, terdapat 6 poin pada dimensi lifestyle, terdapat 8 poin pada
dimensi mission, terdapat 6 poin pada dimensi product, terdapat 8 poin
pada dimensi profession, dan terdapat 6 poin pada dimensi service. Maka
apabila dijumlahkan kategori spesialisasi menurut kedua belah pihak
adalah sebanyak 49 poin (M).
Hasil coefficient reliabilty antara coder 1 dengan coder 2
berdasarkan unit analisis spesialisasi, yaitu:
47
Coefficient Reliability yang didapat dari hasil perhitungan antara
coder 1 dengan coder 2 berdasarkan unit analisis spesialisasi adalah 0,91
atau 91%. Apabila dilihat dari syarat minimal angka yang harus
dihasilkan berdasarkan formula holsti, maka data tersebut telah reliabel
karena coefficient reliability yang dihasilkan dari data tersebut telah lebih
dari 0,7 atau 70%.
b) Hasil Analisis Coder 1 dan Coder 3
Hasil dari uji reliabilitas analisis personal branding kategori
spesialisasi pada unggahan dalam channel Youtube Success Before 30
dapat terlihat pada tabel berikut:
Keterangan:
N1 : Jumlah coding yang dibuat oleh coder 1
N2 : Jumlah coding yang dibuat oleh coder 3
M : Jumlah coding yang disetujui oleh semua coder
Tabel 3.3 Reliabilitas Coder 1 dan Coder 3 Kategori Spesialisasi
Dimensi N1 N2 M
Ability 7 5 5
Behavior 9 9 9
Lifestyle 6 7 6
Mission 8 9 8
Product 9 9 9
Profession 8 10 8
Service 6 6 6
Jumlah 53 55 51
(Sumber : Olahan Peneliti)
48
Tabel di atas merupakan kategori spesialisasi yang memiliki 7
dimensi. Berdasarkan hasil dari analisis penulis yang merupakan coder 1,
yaitu unggahan yang mengandung isi dari dimensi ability terdapat 7
poin, dimensi behavior terdapat 9 poin, dimensi lifestyle terdapat 6 poin,
dimensi mission terdapat 8 poin, dimensi product terdapat 9 poin,
dimensi profession terdapat 8 poin, dan dimensi service terdapat 6 poin.
Maka apabila dijumlahkan kategori spesialisasi menurut peneliti atau
coder 1 adalah sebanyak 53 poin (N1).
Sedangkan hasil dari kategori spesialisasi dari coder 3 yakni, dari
dimensi ability terdapat 5 poin, dimensi behavior terdapat 9 poin,
dimensi lifestyle terdapat 7 poin, dimensi mission terdapat 9 poin,
dimensi product terdapat 9 poin, dimensi profession terdapat 10 poin,
dan dimensi service terdapat 6 poin. Maka apabila dijumlahkan kategori
spesialisasi menurut peneliti atau coder 3 adalah sebanyak 55 poin (N2).
Pernyataan yang disetujui antara coder 1 dan coder 3 yakni,
terdapat 5 poin pada dimensi ability, terdapat 9 poin pada dimensi
behavior, terdapat 6 poin pada dimensi lifestyle, terdapat 8 poin pada
dimensi mission, terdapat 9 poin pada dimensi product, terdapat 8 poin
pada dimensi profession, dan terdapat 6 poin pada dimensi service. Maka
apabila dijumlahkan kategori spesialisasi menurut kedua belah pihak
adalah sebanyak 51 poin (M).
Hasil coefficient reliabilty antara coder 1 dengan coder 3
berdasarkan unit analisis spesialisasi, yaitu:
49
Coefficient Reliability yang didapat dari hasil perhitungan antara
coder 1 dengan coder 3 berdasarkan unit analisis spesialisasi adalah 0,94
atau 94%. Apabila dilihat dari syarat minimal angka yang harus
dihasilkan berdasarkan formula holsti, maka data tersebut telah reliabel
karena coefficient reliability yang dihasilkan dari data tersebut telah lebih
dari 0,7 atau 70%.
c) Hasil Rekapitulasi Uji Reliabilitas Antara Coder 1 dan Coder 2 serta
Coder 1 dan Coder 3
Hasil uji reliabilitas analisis personal branding kategori spesialisasi
pada unggahan dalam channel Youtube Success Before 30, yang
merupakan hasil rekapitulasi dari uji reliabilitas antara coder 1 dan coder
2 serta coder 1 dan coder 3 dapat terlihat pada tabel berikut:
Tabel 3.4 Reliabilitas Hasil Analisis Coder 1 dan 2 serta Coder 1 dan 3 Kategori Spesialisasi
Dimensi N1 N2 M
Ability 7 5 5
Behavior 8 9 8
Lifestyle 6 6 6
Mission 8 8 8
Product 6 9 6
Profession 8 8 8
Service 6 6 6
Jumlah 49 51 47
(Sumber : Olahan Peneliti)
50
Keterangan:
N1 : Jumlah coding yang dibuat oleh coder 1 dan coder 2
N2 : Jumlah coding yang dibuat oleh coder 1 dan coder 3
M : Jumlah coding yang disetujui oleh semua coder
Tabel di atas merupakan kategori spesialisasi yang memiliki 7
dimensi. Berdasarkan hasil rekapitulasi dari uji reliabilitas antara coder 1
dan coder 2, yaitu unggahan yang mengandung isi dari dimensi ability
terdapat 7 poin, dimensi behavior terdapat 8 poin, dimensi lifestyle
terdapat 6 poin, dimensi mission terdapat 8 unggahan, dimensi product
terdapat 6 poin, dimensi profession terdapat 8 poin, dan dimensi service
terdapat 6 poin. Maka apabila dijumlahkan kategori spesialisasi menurut
coder 1 dan coder 2 adalah sebanyak 49 poin (N1).
Sedangkan hasil dari kategori spesialisasi dari coder 1 dan coder 3
yakni, dari dimensi ability terdapat 5 poin, dimensi behavior terdapat 9
poin, dimensi lifestyle terdapat 6 poin, dimensi mission terdapat 8 poin,
dimensi product terdapat 9 poin, dimensi profession terdapat 8 poin, dan
dimensi service terdapat 6 poin. Maka apabila dijumlahkan kategori
spesialisasi menurut coder 1 dan coder 3 adalah sebanyak 51 poin (N2).
Pernyataan yang disetujui antara hasil rekapitulasi uji reliabilitas
coder 1 dan coder 2 dengan hasil rekapitulasi uji reliabilitas coder 1 dan
coder 3 yakni, terdapat 5 poin pada dimensi ability, terdapat 8 poin pada
dimensi behavior, terdapat 6 poin pada dimensi lifestyle, terdapat 8 poin
pada dimensi mission, terdapat 6 poin pada dimensi product, terdapat 8
poin pada dimensi profession, dan terdapat 6 poin pada dimensi service.
51
Maka apabila dijumlahkan kategori spesialisasi menurut kedua belah
pihak adalah sebanyak 47 poin (M).
Hasil coefficient reliabilty antara coder 1 dan coder 2 dengan coder
1 dan coder 3 berdasarkan unit analisis spesialisasi, yaitu:
Coefficient Reliability yang didapat dari hasil perhitungan antara
coder 1 dan coder 2 dengan coder 1 dan coder 3 berdasarkan unit analisis
spesialisasi adalah 0,94 atau 94%. Apabila dilihat dari syarat minimal
angka yang harus dihasilkan berdasarkan formula holsti, maka data
tersebut telah reliabel karena coefficient reliability yang dihasilkan dari
data tersebut telah lebih dari 0,7 atau 70%.
3.3.2 Analisis Isi Unggahan Berdasarkan Personal Branding Kategori
Kepemimpinan
a) Hasil Analisis Coder 1 dan Coder 2
Hasil dari uji reliabilitas analisis personal branding kategori
kepemimpinan pada unggahan dalam channel Youtube Success Before 30
dapat terlihat pada tabel berikut:
52
Tabel 3.5 Reliabilitas Coder 1 dan Coder 2 Kategori Kepemimpinan
N1 N2 M
6 7 6
(Sumber : Olahan Peneliti)
Keterangan:
N1 : Jumlah coding yang dibuat oleh coder 1
N2 : Jumlah coding yang dibuat oleh coder 2
M : Jumlah coding yang disetujui oleh semua coder
Berdasarkan hasil analisis dari peneliti atau coder 1 yaitu terdapat 6
poin (N1) yang termasuk kedalam kategori kepemimpinan, sementara
menurut coder 2 terdapat 7 poin (N2) yang termasuk kedalam kategori
kepemimpinan. Kemudian pernyataan yang disetujui oleh kedua belah
pihak antara coder 1 dan coder 2 yaitu terdapat 6 poin (M) yang
termasuk kedalam kategori kepemimpinan.
Hasil coefficient reliability antara coder 1 dengan coder 2
berdasarkan unit analisis kepemimpinan, yaitu:
Coefficient Reliability yang didapat dari hasil perhitungan antara
coder 1 dengan coder 2 berdasarkan unit analisis kepemimpinan adalah
0,92 atau 92%. Apabila dilihat dari syarat minimal angka yang harus
53
dihasilkan berdasarkan formula holsti, maka data tersebut telah reliabel
karena coefficient reliability yang dihasilkan dari data tersebut telah lebih
dari 0,7 atau 70%.
b) Hasil Analisis Coder 1 dan Coder 3
Hasil dari uji reliabilitas analisis personal branding kategori
kepemimpinan pada unggahan dalam channel Youtube Success Before 30
dapat terlihat pada tabel berikut:
Tabel 3.6 Reliabilitas Coder 1 dan Coder 3 Kategori Kepemimpinan
N1 N2 M
6 7 6
(Sumber : Olahan Peneliti)
Keterangan:
N1 : Jumlah coding yang dibuat oleh coder 1
N2 : Jumlah coding yang dibuat oleh coder 3
M : Jumlah coding yang disetujui oleh semua coder
Berdasarkan hasil analisis dari peneliti atau coder 1 yaitu terdapat 6
poin (N1) yang termasuk kedalam kategori kepemimpinan, sementara
menurut coder 3 terdapat 7 poin (N2) yang termasuk kedalam kategori
kepemimpinan. Kemudian pernyataan yang disetujui oleh kedua belah
pihak antara coder 1 dan coder 3 yaitu terdapat 6 poin (M) yang
termasuk kedalam kategori kepemimpinan.
Hasil coefficient reliability antara coder 1 dengan coder 3
berdasarkan unit analisis kepemimpinan, yaitu:
54
Coefficient Reliability yang didapat dari hasil perhitungan antara
coder 1 dengan coder 3 berdasarkan unit analisis kepemimpinan adalah
0,92 atau 92%. Apabila dilihat dari syarat minimal angka yang harus
dihasilkan berdasarkan formula holsti, maka data tersebut telah reliabel
karena coefficient reliability yang dihasilkan dari data tersebut telah lebih
dari 0,7 atau 70%.
c) Hasil Rekapitulasi Uji Reliabilitas Antara Coder 1 dan Coder 2 serta
Coder 1 dan Coder 3
Hasil uji reliabilitas analisis personal branding kategori
kepemimpinan pada unggahan dalam channel Youtube Success Before
30, yang merupakan hasil rekapitulasi dari uji reliabilitas antara coder 1
dan coder 2 dengan coder 1 dan coder 3 dapat terlihat pada tabel berikut:
Tabel 3.7 Reliabilitas Hasil Analisis Coder 1 dan 2 serta Coder 1 dan 3 Kategori Kepemimpinan
N1 N2 M
6 6 6
(Sumber : Olahan Peneliti)
Keterangan:
N1 : Jumlah coding yang dibuat oleh coder 1 dan coder 2
N2 : Jumlah coding yang dibuat oleh coder 1 dan coder 3
M : Jumlah coding yang disetujui oleh semua coder
55
Tabel di atas merupakan kategori kepemimpinan. Berdasarkan hasil
rekapitulasi dari uji reliabilitas antara coder 1 dan coder 2 terdapat 6 poin
(N1) yang masuk kedalam kategori kepemimpinan. Hasil rekapitulasi
dari uji reliabilitas coder 1 dan coder 3 terdapat 6 poin (N2) yang masuk
kedalam kategori kepemimpinan. Kemudian pernyataan yang disetujui
oleh kedua pihak antara coder 1 dan coder 2 dengan coder 1 dan coder 3
terdapat sebanyak 6 poin (M) yang masuk dalam kategori kepemimpinan.
Hasil coefficient reliabilty antara coder 1 dan coder 2 dengan coder
1 dan coder 3 berdasarkan unit analisis kepemimpinan, yaitu:
Coefficient Reliability yang didapat dari hasil perhitungan antara
coder 1 dan coder 2 dengan coder 1 dan coder 3 berdasarkan unit analisis
kepemimpinan adalah 1 atau 100%. Apabila dilihat dari syarat minimal
angka yang harus dihasilkan berdasarkan formula holsti, maka data
tersebut telah reliabel karena coefficient reliability yang dihasilkan dari
data tersebut telah lebih dari 0,7 atau 70%.
3.3.3 Analisis Isi Unggahan Berdasarkan Personal Branding Kategori
Kepribadian
a) Hasil Analisis Coder 1 dan Coder 2
56
Hasil dari uji reliabilitas analisis personal branding kategori
kepribadian pada unggahan dalam channel Youtube Success Before 30
dapat terlihat pada tabel berikut:
Tabel 3.8 Reliabilitas Coder 1 dan Coder 2 Kategori Kepribadian
N1 N2 M
9 8 8
(Sumber : Olahan Peneliti)
Keterangan:
N1 : Jumlah coding yang dibuat oleh coder 1
N2 : Jumlah coding yang dibuat oleh coder 2
M : Jumlah coding yang disetujui oleh semua coder
Berdasarkan hasil analisis dari peneliti atau coder 1 yaitu terdapat 9
poin (N1) yang termasuk kedalam kategori kepribadian, sedangkan
menurut coder 2 terdapat 8 poin (N2) yang termasuk kedalam kategori
kepribadian. Kemudian pernyataan yang disetujui oleh kedua belah pihak
antara coder 1 dan coder 2 yaitu terdapat 8 poin (M) yang termasuk
kedalam kategori kepribadian.
Hasil coefficient reliability antara coder 1 dengan coder 2
berdasarkan unit analisis kepribadian, yaitu:
57
Coefficient Reliability yang didapat dari hasil perhitungan antara
coder 1 dengan coder 2 berdasarkan unit analisis kepribadian adalah 0,94
atau 94%. Apabila dilihat dari syarat minimal angka yang harus
dihasilkan berdasarkan formula holsti, maka data tersebut telah reliabel
karena coefficient reliability yang dihasilkan dari data tersebut telah lebih
dari 0,7 atau 70%.
b) Hasil Analisis Coder 1 dan Coder 3
Hasil dari uji reliabilitas analisis personal branding kategori
kepribadian pada unggahan dalam channel Youtube Success Before 30
dapat terlihat pada tabel berikut:
Tabel 3.9 Reliabilitas Coder 1 dan Coder 3 Kategori Kepribadian
N1 N2 M
9 9 9
(Sumber : Olahan Peneliti)
Keterangan:
N1 : Jumlah coding yang dibuat oleh coder 1
N2 : Jumlah coding yang dibuat oleh coder 3
M : Jumlah coding yang disetujui oleh semua coder
Berdasarkan hasil analisis dari peneliti atau coder 1 yaitu terdapat 9
poin (N1) yang termasuk kedalam kategori kepribadian, sedangkan
menurut coder 3 juga terdapat 9 poin (N2) yang termasuk kedalam
kategori kepribadian. Kemudian pernyataan yang disetujui oleh kedua
belah pihak antara coder 1 dan coder 3 yaitu terdapat 9 poin (M) yang
termasuk kedalam kategori kepribadian.
58
Hasil coefficient reliability antara coder 1 dengan coder 3
berdasarkan unit analisis kepribadian, yaitu:
Coefficient Reliability yang didapat dari hasil perhitungan antara
coder 1 dengan coder 3 berdasarkan unit analisis kepribadian adalah 1
atau 100%. Apabila dilihat dari syarat minimal angka yang harus
dihasilkan berdasarkan formula holsti, maka data tersebut telah reliabel
karena coefficient reliability yang dihasilkan dari data tersebut telah lebih
dari 0,7 atau 70%.
c) Hasil Rekapitulasi Uji Reliabilitas Antara Coder 1 dan Coder 2 serta
Coder 1 dan Coder 3
Hasil uji reliabilitas analisis personal branding kategori kepribadian
pada unggahan dalam channel Youtube Success Before 30, yang
merupakan hasil rekapitulasi dari uji reliabilitas antara coder 1 dan coder
2 dengan coder 1 dan coder 3 dapat terlihat pada tabel berikut:
Tabel 3.10 Reliabilitas Hasil Analisis Coder 1 dan 2 serta Coder 1 dan 3 Kategori Kepribadian
N1 N2 M
8 9 8
(Sumber : Olahan Peneliti)
59
Keterangan:
N1 : Jumlah coding yang dibuat oleh coder 1 dan coder 2
N2 : Jumlah coding yang dibuat oleh coder 1 dan coder 3
M : Jumlah coding yang disetujui oleh semua coder
Tabel di atas merupakan kategori kepribadian. Berdasarkan hasil
rekapitulasi dari uji reliabilitas antara coder 1 dan coder 2 terdapat 8 poin
(N1) yang masuk kedalam kategori kepribadian. Hasil rekapitulasi dari uji
reliabilitas coder 1 dan coder 3 terdapat 9 poin (N2) yang masuk kedalam
kategori kepribadian. Kemudian pernyataan yang disetujui oleh kedua
pihak antara coder 1 dan coder 2 dengan coder 1 dan coder 3 terdapat
sebanyak 8 poin (M) yang masuk dalam kategori kepribadian.
Hasil coefficient reliabilty antara coder 1 dan coder 2 dengan coder 1 dan
coder 3 berdasarkan unit analisis kepribadian, yaitu:
Coefficient Reliability yang didapat dari hasil perhitungan antara coder 1
dan coder 2 dengan coder 1 dan coder 3 berdasarkan unit analisis
kepribadian adalah 0,94 atau 94%. Apabila dilihat dari syarat minimal
angka yang harus dihasilkan berdasarkan formula holsti, maka data
60
tersebut telah reliabel karena coefficient reliability yang dihasilkan dari
data tersebut telah lebih dari 0,7 atau 70%.
3.3.4 Analisis Isi Unggahan Berdasarkan Personal Branding Kategori
Perbedaan
a) Hasil Analisis Coder 1 dan Coder 2
Hasil dari uji reliabilitas analisis personal branding kategori
perbedaan pada unggahan dalam channel Youtube Success Before 30
dapat terlihat pada tabel berikut:
Tabel 3.11 Reliabilitas Coder 1 dan Coder 2 Kategori Perbedaan
N1 N2 M
10 10 10
(Sumber : Olahan Peneliti)
Keterangan:
N1 : Jumlah coding yang dibuat oleh coder 1
N2 : Jumlah coding yang dibuat oleh coder 2
M : Jumlah coding yang disetujui oleh semua coder
Berdasarkan hasil analisis dari peneliti atau coder 1 yaitu terdapat
10 poin (N1) yang termasuk kedalam kategori perbedaan, sedangkan
menurut coder 2 terdapat 10 poin (N2) yang termasuk kedalam kategori
perbedaan. Kemudian pernyataan yang disetujui oleh kedua belah pihak
antara coder 1 dan coder 2 yaitu terdapat 10 poin (M) yang termasuk
kedalam kategori perbedaan.
Hasil coefficient reliability antara coder 1 dengan coder 2
berdasarkan unit analisis perbedaan, yaitu:
61
Coefficient Reliability yang didapat dari hasil perhitungan antara
coder 1 dengan coder 2 berdasarkan unit analisis perbedaan adalah 1 atau
100%. Apabila dilihat dari syarat minimal angka yang harus dihasilkan
berdasarkan formula holsti, maka data tersebut telah reliabel karena
coefficient reliability yang dihasilkan dari data tersebut telah lebih dari
0,7 atau 70%.
b) Hasil Analisis Coder 1 dan Coder 3
Hasil dari uji reliabilitas analisis personal branding kategori
perbedaan pada unggahan dalam channel Youtube Success Before 30
dapat terlihat pada tabel berikut:
Tabel 3.12 Reliabilitas Coder 1 dan Coder 3 Kategori Perbedaan
N1 N2 M
10 10 10
(Sumber : Olahan Peneliti)
Keterangan:
N1 : Jumlah coding yang dibuat oleh coder 1
N2 : Jumlah coding yang dibuat oleh coder 3
M : Jumlah coding yang disetujui oleh semua coder
Berdasarkan hasil analisis dari peneliti atau coder 1 yaitu terdapat
10 poin (N1) yang termasuk kedalam kategori perbedaan, sedangkan
62
menurut coder 3 juga terdapat 10 poin (N2) yang termasuk kedalam
kategori perbedaan. Kemudian pernyataan yang disetujui oleh kedua
belah pihak antara coder 1 dan coder 3 yaitu terdapat 10 poin (M) yang
termasuk kedalam kategori perbedaan.
Hasil coefficient reliability antara coder 1 dengan coder 3
berdasarkan unit analisis perbedaan, yaitu:
Coefficient Reliability yang didapat dari hasil perhitungan antara
coder 1 dengan coder 3 berdasarkan unit analisis perbedaan adalah 1 atau
100%. Apabila dilihat dari syarat minimal angka yang harus dihasilkan
berdasarkan formula holsti, maka data tersebut telah reliabel karena
coefficient reliability yang dihasilkan dari data tersebut telah lebih dari
0,7 atau 70%.
c) Hasil Rekapitulasi Uji Reliabilitas Antara Coder 1 dan Coder 2 dengan
Coder 1 dan Coder 3
Hasil uji reliabilitas analisis personal branding kategori perbedaan
pada unggahan dalam channel Youtube Success Before 30, yang
merupakan hasil rekapitulasi dari uji reliabilitas antara coder 1 dan coder
2 dengan coder 1 dan coder 3 dapat terlihat pada tabel berikut:
63
Tabel 3.13 Reliabilitas Hasil Analisis Coder 1 dan 2 serta Coder 1 dan 3 Kategori Perbedaan
N1 N2 M
10 10 10
(Sumber : Olahan Peneliti)
Keterangan:
N1 : Jumlah coding yang dibuat oleh coder 1 dan coder 2
N2 : Jumlah coding yang dibuat oleh coder 1 dan coder 3
M : Jumlah coding yang disetujui oleh semua coder
Tabel di atas merupakan kategori perbedaan. Berdasarkan hasil
rekapitulasi dari uji reliabilitas antara coder 1 dan coder 2 terdapat 10
poin (N1) yang masuk kedalam kategori perbedaan. Hasil rekapitulasi
dari uji reliabilitas coder 1 dan coder 3 terdapat 10 poin (N2) yang masuk
kedalam kategori perbedaan. Kemudian pernyataan yang disetujui oleh
kedua pihak antara coder 1 dan coder 2 dengan coder 1 dan coder 3
terdapat sebanyak 10 poin (M) yang masuk dalam kategori perbedaan.
Hasil coefficient reliabilty antara coder 1 dan coder 2 dengan coder
1 dan coder 3 berdasarkan unit analisis perbedaan, yaitu:
Coefficient Reliability yang didapat dari hasil perhitungan antara
coder 1 dan coder 2 dengan coder 1 dan coder 3 berdasarkan unit analisis
64
perbedaan adalah 1 atau 100%. Apabila dilihat dari syarat minimal angka
yang harus dihasilkan berdasarkan formula holsti, maka data tersebut
telah reliabel karena coefficient reliability yang dihasilkan dari data
tersebut telah lebih dari 0,7 atau 70%.
3.3.5 Analisis Isi Unggahan Berdasarkan Personal Branding Kategori
Terlihat
a) Hasil Analisis Coder 1 dan Coder 2
Hasil dari uji reliabilitas analisis personal branding kategori terlihat
pada unggahan dalam channel Youtube Success Before 30 dapat terlihat
pada tabel berikut:
Tabel 3.14 Reliabilitas Coder 1 dan Coder 2 Kategori Terlihat
N1 N2 M
8 9 8
(Sumber : Olahan Peneliti)
Keterangan:
N1 : Jumlah coding yang dibuat oleh coder 1
N2 : Jumlah coding yang dibuat oleh coder 2
M : Jumlah coding yang disetujui oleh semua coder
Berdasarkan hasil analisis dari peneliti atau coder 1 yaitu terdapat 8
poin (N1) yang termasuk kedalam kategori terlihat, sedangkan menurut
coder 2 terdapat 9 poin (N2) yang termasuk kedalam kategori terlihat.
Kemudian pernyataan yang disetujui oleh kedua belah pihak antara coder
1 dan coder 2 yaitu terdapat 8 poin (M) yang termasuk kedalam kategori
terlihat.
65
Hasil coefficient reliability antara coder 1 dengan coder 2
berdasarkan unit analisis terlihat, yaitu:
Coefficient Reliability yang didapat dari hasil perhitungan antara
coder 1 dengan coder 2 berdasarkan unit analisis terlihat adalah 0,94 atau
94%. Apabila dilihat dari syarat minimal angka yang harus dihasilkan
berdasarkan formula holsti, maka data tersebut telah reliabel karena
coefficient reliability yang dihasilkan dari data tersebut telah lebih dari
0,7 atau 70%.
b) Hasil Analisis Coder 1 dan Coder 3
Hasil dari uji reliabilitas analisis personal branding kategori terlihat
pada unggahan dalam channel Youtube Success Before 30 dapat terlihat
pada tabel berikut:
Tabel 3.15 Reliabilitas Coder 1 dan Coder 3 Kategori Terlihat
N1 N2 M
8 8 8
(Sumber : Olahan Peneliti)
Keterangan:
N1 : Jumlah coding yang dibuat oleh coder 1
N2 : Jumlah coding yang dibuat oleh coder 3
66
M : Jumlah coding yang disetujui oleh semua coder
Berdasarkan hasil analisis dari peneliti atau coder 1 yaitu terdapat 8
poin (N1) yang termasuk kedalam kategori terlihat, sedangkan menurut
coder 3 juga terdapat 8 poin (N2) yang termasuk kedalam kategori
terlihat. Kemudian pernyataan yang disetujui oleh kedua belah pihak
antara coder 1 dan coder 3 yaitu terdapat 8 poin (M) yang termasuk
kedalam kategori terlihat.
Hasil coefficient reliability antara coder 1 dengan coder 3
berdasarkan unit analisis terlihat, yaitu:
Coefficient Reliability yang didapat dari hasil perhitungan antara
coder 1 dengan coder 3 berdasarkan unit analisis terlihat adalah 1 atau
100%. Apabila dilihat dari syarat minimal angka yang harus dihasilkan
berdasarkan formula holsti, maka data tersebut telah reliabel karena
coefficient reliability yang dihasilkan dari data tersebut telah lebih dari
0,7 atau 70%.
67
c) Hasil Rekapitulasi Uji Reliabilitas Antara Coder 1 dan Coder 2 dengan
Coder 1 dan Coder 3
Hasil uji reliabilitas analisis personal branding kategori terlihat
pada unggahan dalam channel Youtube Success Before 30, yang
merupakan hasil rekapitulasi dari uji reliabilitas antara coder 1 dan coder
2 dengan coder 1 dan coder 3 dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.16 Reliabilitas Hasil Analisis Coder 1 dan 2 serta Coder 1 dan 3 Kategori Terlihat
N1 N2 M
8 8 8
(Sumber : Olahan Peneliti)
Keterangan:
N1 : Jumlah coding yang dibuat oleh coder 1 dan coder 2
N2 : Jumlah coding yang dibuat oleh coder 1 dan coder 3
M : Jumlah coding yang disetujui oleh semua coder
Tabel di atas merupakan kategori terlihat. Berdasarkan hasil
rekapitulasi dari uji reliabilitas antara coder 1 dan coder 2 terdapat 8 poin
(N1) yang masuk kedalam kategori terlihat. Hasil rekapitulasi dari uji
reliabilitas coder 1 dan coder 3 terdapat 8 poin (N2) yang masuk
kedalam kategori terlihat. Kemudian pernyataan yang disetujui oleh
kedua pihak antara coder 1 dan coder 2 dengan coder 1 dan coder 3
terdapat sebanyak 8 poin (M) yang masuk dalam kategori terlihat.
Hasil coefficient reliabilty antara coder 1 dan coder 2 dengan coder
1 dan coder 3 berdasarkan unit analisis terlihat, yaitu:
68
Coefficient Reliability yang didapat dari hasil perhitungan antara
coder 1 dan coder 2 dengan coder 1 dan coder 3 berdasarkan unit analisis
terlihat adalah 1 atau 100%. Apabila dilihat dari syarat minimal angka
yang harus dihasilkan berdasarkan formula holsti, maka data tersebut
telah reliabel karena coefficient reliability yang dihasilkan dari data
tersebut telah lebih dari 0,7 atau 70%.
3.3.6 Analisis Isi Unggahan Berdasarkan Personal Branding Kategori
Kesatuan
a) Hasil Analisis Coder 1 dan Coder 2
Hasil dari uji reliabilitas analisis personal branding kategori
kesatuan pada unggahan dalam channel Youtube Success Before 30 dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.17 Reliabilitas Coder 1 dan Coder 2 Kategori Kesatuan
N1 N2 M
9 7 7
(Sumber : Olahan Peneliti)
Keterangan:
N1 : Jumlah coding yang dibuat oleh coder 1
N2 : Jumlah coding yang dibuat oleh coder 2
M : Jumlah coding yang disetujui oleh semua coder
69
Berdasarkan hasil analisis dari peneliti atau coder 1 yaitu terdapat 9
poin (N1) yang termasuk kedalam kategori kesatuan, sedangkan menurut
coder 2 terdapat 7 poin (N2) yang termasuk kedalam kategori kesatuan.
Kemudian pernyataan yang disetujui oleh kedua belah pihak antara coder
1 dan coder 2 yaitu terdapat 7 poin (M) yang termasuk kedalam kategori
kesatuan.
Hasil coefficient reliability antara coder 1 dengan coder 2
berdasarkan unit analisis kesatuan, yaitu:
Coefficient Reliability yang didapat dari hasil perhitungan antara
coder 1 dengan coder 2 berdasarkan unit analisis kesatuan adalah 0,88
atau 88%. Apabila dilihat dari syarat minimal angka yang harus
dihasilkan berdasarkan formula holsti, maka data tersebut telah reliabel
karena coefficient reliability yang dihasilkan dari data tersebut telah lebih
dari 0,7 atau 70%.
b) Hasil Analisis Coder 1 dan Coder 3
Hasil dari uji reliabilitas analisis personal branding kategori
kesatuan pada unggahan dalam channel Youtube Success Before 30 dapat
terlihat pada tabel berikut:
70
Tabel 3.18 Reliabilitas Coder 1 dan Coder 3 Kategori Kesatuan
N1 N2 M
9 10 9
(Sumber : Olahan Peneliti)
Keterangan:
N1 : Jumlah coding yang dibuat oleh coder 1
N2 : Jumlah coding yang dibuat oleh coder 3
M : Jumlah coding yang disetujui oleh semua coder
Berdasarkan hasil analisis dari peneliti atau coder 1 yaitu terdapat 9
poin (N1) yang termasuk kedalam kategori kesatuan, sedangkan menurut
coder 3 terdapat 10 poin (N2) yang termasuk kedalam kategori kesatuan.
Kemudian pernyataan yang disetujui oleh kedua belah pihak antara coder
1 dan coder 3 yaitu terdapat 9 poin (M) yang termasuk kedalam kategori
kesatuan.
Hasil coefficient reliability antara coder 1 dengan coder 3
berdasarkan unit analisis kesatuan, yaitu:
Coefficient Reliability yang didapat dari hasil perhitungan antara
coder 1 dengan coder 3 berdasarkan unit analisis kesatuan adalah 0,95
atau 95%. Apabila dilihat dari syarat minimal angka yang harus
71
dihasilkan berdasarkan formula holsti, maka data tersebut telah reliabel
karena coefficient reliability yang dihasilkan dari data tersebut telah lebih
dari 0,7 atau 70%.
c) Hasil Rekapitulasi Uji Reliabilitas Antara Coder 1 dan Coder 2 dengan
Coder 1 dan Coder 3
Hasil uji reliabilitas analisis personal branding kategori kesatuan
pada unggahan dalam channel Youtube Success Before 30, yang
merupakan hasil rekapitulasi dari uji reliabilitas antara coder 1 dan coder
2 dengan coder 1 dan coder 3 dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.19 Reliabilitas Hasil Analisis Coder 1 dan 2 serta Coder 1 dan 3 Kategori Kesatuan
N1 N2 M
7 9 7
(Sumber : Olahan Peneliti)
Keterangan:
N1 : Jumlah coding yang dibuat oleh coder 1 dan coder 2
N2 : Jumlah coding yang dibuat oleh coder 1 dan coder 3
M : Jumlah coding yang disetujui oleh semua coder
Tabel di atas merupakan kategori kesatuan. Berdasarkan hasil
rekapitulasi dari uji reliabilitas antara coder 1 dan coder 2 terdapat 7 poin
(N1) yang masuk kedalam kategori kesatuan. Hasil rekapitulasi dari uji
reliabilitas coder 1 dan coder 3 terdapat 9 poin (N2) yang masuk
kedalam kategori kesatuan. Kemudian pernyataan yang disetujui oleh
kedua pihak antara coder 1 dan coder 2 dengan coder 1 dan coder 3
terdapat sebanyak 7 poin (M) yang masuk dalam kategori kesatuan.
72
Hasil coefficient reliabilty antara coder 1 dan coder 2 dengan coder
1 dan coder 3 berdasarkan unit analisis kesatuan, yaitu:
Coefficient Reliability yang didapat dari hasil perhitungan antara
coder 1 dan coder 2 dengan coder 1 dan coder 3 berdasarkan unit analisis
kesatuan adalah 0,88 atau 88%. Apabila dilihat dari syarat minimal angka
yang harus dihasilkan berdasarkan formula holsti, maka data tersebut
telah reliabel karena coefficient reliability yang dihasilkan dari data
tersebut telah lebih dari 0,7 atau 70%.
3.3.7 Analisis Isi Unggahan Berdasarkan Personal Branding Kategori
Keteguhan
a) Hasil Analisis Coder 1 dan Coder 2
Hasil dari uji reliabilitas analisis personal branding kategori
keteguhan pada unggahan dalam channel Youtube Success Before 30
dapat terlihat pada tabel berikut:
Tabel 3.20 Reliabilitas Coder 1 dan Coder 2 Kategori Keteguhan
N1 N2 M
7 8 7
(Sumber : Olahan Peneliti)
73
Keterangan:
N1 : Jumlah coding yang dibuat oleh coder 1
N2 : Jumlah coding yang dibuat oleh coder 2
M : Jumlah coding yang disetujui oleh semua coder
Berdasarkan hasil analisis dari peneliti atau coder 1 yaitu terdapat 7
poin (N1) yang termasuk kedalam kategori keteguhan, sedangkan
menurut coder 2 juga terdapat 8 poin (N2) yang termasuk kedalam
kategori keteguhan. Kemudian pernyataan yang disetujui oleh kedua
belah pihak antara coder 1 dan coder 2 yaitu terdapat 7 poin (M) yang
termasuk kedalam kategori keteguhan.
Hasil coefficient reliability antara coder 1 dengan coder 2
berdasarkan unit analisis keteguhan, yaitu:
Coefficient Reliability yang didapat dari hasil perhitungan antara
coder 1 dengan coder 2 berdasarkan unit analisis keteguhan adalah 0,93
atau 93%. Apabila dilihat dari syarat minimal angka yang harus
dihasilkan berdasarkan formula holsti, maka data tersebut telah reliabel
karena coefficient reliability yang dihasilkan dari data tersebut telah lebih
dari 0,7 atau 70%.
74
b) Hasil Analisis Coder 1 dan Coder 3
Hasil dari uji reliabilitas analisis personal branding kategori
keteguhan pada unggahan dalam channel Youtube Success Before 30
dapat terlihat pada tabel berikut:
Tabel 3.21 Reliabilitas Coder 1 dan Coder 3 Kategori Keteguhan
N1 N2 M
7 7 7
(Sumber : Olahan Peneliti)
Keterangan:
N1 : Jumlah coding yang dibuat oleh coder 1
N2 : Jumlah coding yang dibuat oleh coder 3
M : Jumlah coding yang disetujui oleh semua coder
Berdasarkan hasil analisis dari peneliti atau coder 1 yaitu terdapat 7
poin (N1) yang termasuk kedalam kategori keteguhan, sedangkan
menurut coder 3 juga terdapat 7 poin (N2) yang termasuk kedalam
kategori keteguhan. Kemudian pernyataan yang disetujui oleh kedua
belah pihak antara coder 1 dan coder 3 yaitu terdapat 7 poin (M) yang
termasuk kedalam kategori keteguhan.
Hasil coefficient reliability antara coder 1 dengan coder 3
berdasarkan unit analisis keteguhan, yaitu:
75
Coefficient Reliability yang didapat dari hasil perhitungan antara
coder 1 dengan coder 3 berdasarkan unit analisis keteguhan adalah 1 atau
100%. Apabila dilihat dari syarat minimal angka yang harus dihasilkan
berdasarkan formula holsti, maka data tersebut telah reliabel karena
coefficient reliability yang dihasilkan dari data tersebut telah lebih dari
0,7 atau 70%.
c) Hasil Rekapitulasi Uji Reliabilitas Antara Coder 1 dan Coder 2 dengan
Coder 1 dan Coder 3
Hasil uji reliabilitas analisis personal branding kategori keteguhan
pada unggahan dalam channel Youtube Success Before 30, yang
merupakan hasil rekapitulasi dari uji reliabilitas antara coder 1 dan coder
2 dengan coder 1 dan coder 3 dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.22 Reliabilitas Hasil Analisis Coder 1 dan 2 serta Coder 1 dan 3 Kategori Keteguhan
N1 N2 M
7 7 7
(Sumber : Olahan Peneliti)
Keterangan:
N1 : Jumlah coding yang dibuat oleh coder 1 dan coder 2
N2 : Jumlah coding yang dibuat oleh coder 1 dan coder 3
M : Jumlah coding yang disetujui oleh semua coder
Tabel di atas merupakan kategori keteguhan. Berdasarkan hasil
rekapitulasi dari uji reliabilitas antara coder 1 dan coder 2 terdapat 7 poin
(N1) yang masuk kedalam kategori keteguhan. Hasil rekapitulasi dari uji
reliabilitas coder 1 dan coder 3 terdapat 7 poin (N2) yang masuk
76
kedalam kategori keteguhan. Kemudian pernyataan yang disetujui oleh
kedua pihak antara coder 1 dan coder 2 dengan coder 1 dan coder 3
terdapat sebanyak 7 poin (M) yang masuk dalam kategori keteguhan.
Hasil coefficient reliabilty antara coder 1 dan coder 2 dengan coder
1 dan coder 3 berdasarkan unit analisis keteguhan, yaitu:
Coefficient Reliability yang didapat dari hasil perhitungan antara
coder 1 dan coder 2 dengan coder 1 dan coder 3 berdasarkan unit analisis
keteguhan adalah 1 atau 100%. Apabila dilihat dari syarat minimal angka
yang harus dihasilkan berdasarkan formula holsti, maka data tersebut
telah reliabel karena coefficient reliability yang dihasilkan dari data
tersebut telah lebih dari 0,7 atau 70%.
3.3.8 Analisis Isi Unggahan Berdasarkan Personal Branding Kategori
Nama Baik
a) Hasil Analisis Coder 1 dan Coder 2
Hasil dari uji reliabilitas analisis personal branding kategori nama
baik pada unggahan dalam channel Youtube Success Before 30 dapat
terlihat pada tabel berikut:
77
Tabel 3.23 Reliabilitas Coder 1 dan Coder 2 Kategori Nama Baik
N1 N2 M
10 6 6
(Sumber : Olahan Peneliti)
Keterangan:
N1 : Jumlah coding yang dibuat oleh coder 1
N2 : Jumlah coding yang dibuat oleh coder 2
M : Jumlah coding yang disetujui oleh semua coder
Berdasarkan hasil analisis dari peneliti atau coder 1 yaitu terdapat
10 poin (N1) yang termasuk kedalam kategori nama baik, sedangkan
menurut coder 2 juga terdapat 6 poin (N2) yang termasuk kedalam
kategori nama baik. Kemudian pernyataan yang disetujui oleh kedua
belah pihak antara coder 1 dan coder 2 yaitu terdapat 6 poin (M) yang
termasuk kedalam kategori nama baik.
Hasil coefficient reliability antara coder 1 dengan coder 2
berdasarkan unit analisis nama baik, yaitu:
Coefficient Reliability yang didapat dari hasil perhitungan antara
coder 1 dengan coder 2 berdasarkan unit analisis nama baik adalah 0,75
atau 75%. Apabila dilihat dari syarat minimal angka yang harus
78
dihasilkan berdasarkan formula holsti, maka data tersebut telah reliabel
karena coefficient reliability yang dihasilkan dari data tersebut telah lebih
dari 0,7 atau 70%.
b) Hasil Analisis Coder 1 dan Coder 3
Hasil dari uji reliabilitas analisis personal branding kategori nama
baik pada unggahan dalam channel Youtube Success Before 30 dapat
terlihat pada tabel berikut:
Tabel 3.24 Reliabilitas Coder 1 dan Coder 3 Kategori Nama Baik
N1 N2 M
10 10 10
(Sumber : Olahan Peneliti)
Keterangan:
N1 : Jumlah coding yang dibuat oleh coder 1
N2 : Jumlah coding yang dibuat oleh coder 3
M : Jumlah coding yang disetujui oleh semua coder
Berdasarkan hasil analisis dari peneliti atau coder 1 yaitu terdapat
10 poin (N1) yang termasuk kedalam kategori nama baik, sedangkan
menurut coder 3 juga terdapat 10 poin (N2) yang termasuk kedalam
kategori nama baik. Kemudian pernyataan yang disetujui oleh kedua
belah pihak antara coder 1 dan coder 3 yaitu terdapat 10 poin (M) yang
termasuk kedalam kategori nama baik.
Hasil coefficient reliability antara coder 1 dengan coder 3
berdasarkan unit analisis nama baik, yaitu:
79
Coefficient Reliability yang didapat dari hasil perhitungan antara
coder 1 dengan coder 3 berdasarkan unit analisis nama baik adalah 1 atau
100%. Apabila dilihat dari syarat minimal angka yang harus dihasilkan
berdasarkan formula holsti, maka data tersebut telah reliabel karena
coefficient reliability yang dihasilkan dari data tersebut telah lebih dari
0,7 atau 70%.
c) Hasil Rekapitulasi Uji Reliabilitas Antara Coder 1 dan Coder 2 dengan
Coder 1 dan Coder 3
Hasil uji reliabilitas analisis personal branding kategori nama baik
pada unggahan dalam channel Youtube Success Before 30, yang
merupakan hasil rekapitulasi dari uji reliabilitas antara coder 1 dan coder
2 dengan coder 1 dan coder 3 dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.25 Reliabilitas Hasil Analisis Coder 1 dan 2 serta Coder 1 dan 3 Kategori Nama Baik
N1 N2 M
6 10 6
(Sumber : Olahan Peneliti)
Keterangan:
N1 : Jumlah coding yang dibuat oleh coder 1 dan coder 2
N2 : Jumlah coding yang dibuat oleh coder 1 dan coder 3
M : Jumlah coding yang disetujui oleh semua coder
80
Tabel di atas merupakan kategori nama baik. Berdasarkan hasil
rekapitulasi dari uji reliabilitas antara coder 1 dan coder 2 terdapat 6 poin
(N1) yang masuk kedalam kategori nama baik. Hasil rekapitulasi dari uji
reliabilitas coder 1 dan coder 3 terdapat 10 poin (N2) yang masuk
kedalam kategori nama baik. Kemudian pernyataan yang disetujui oleh
kedua pihak antara coder 1 dan coder 2 dengan coder 1 dan coder 3
terdapat sebanyak 6 poin (M) yang masuk dalam kategori nama baik.
Hasil coefficient reliabilty antara coder 1 dan coder 2 dengan coder
1 dan coder 3 berdasarkan unit analisis nama baik, yaitu:
Coefficient Reliability yang didapat dari hasil perhitungan antara
coder 1 dan coder 2 dengan coder 1 dan coder 3 berdasarkan unit analisis
nama baik adalah 0,75 atau 75%. Apabila dilihat dari syarat minimal
angka yang harus dihasilkan berdasarkan formula holsti, maka data
tersebut telah reliabel karena coefficient reliability yang dihasilkan dari
data tersebut telah lebih dari 0,7 atau 70%.
81
3.4 PERSONAL BRANDING PALING DOMINAN
Pada tabel berikut menunjukkan hasil penghitungan dari analisis
personal branding dari teori The Eight Laws of Personal Branding menurut
Peter Montoya.
Dari tabel tersebut dapat dilihat dari 10 video yang diteliti, diketahui
personal branding yang paling dominan yakni kategori spesialisasi yang
memperoleh persentase sebesar 47,47% dengan total 47 poin. Kemudian
kategori kategori perbedaan memperoleh persentase sebesar 10,10% dengan
total 10 poin. Selanjutnya kategori kepribadian dan terlihat sama-sama
memperoleh persentase sebesar 8,08% dengan total 8 poin. Kemudian
kategori kesatuan dan keteguhan sama-sama memperoleh persentase 7,07%
dengan total poin 7. Sedangkan kategori kepemimpinan dan nama baik
sama-sama memperoleh persentase paling kecil yakni 6,06% dengan total 6
poin.
Dari hasil analisis di atas dapat terlihat bahwa dalam channel Youtube
Chandra Putra Negara telah memenuhi semua unsur pembentukan personal
Tabel 3.26 Personal Branding Paling Dominan
No. Kategori Frekuensi Persentase
1 Spesialisasi 47 47,47%
2 Kepemimpinan 6 6,06%
3 Kepribadian 8 8,08%
4 Perbedaan 10 10,10%
5 Terlihat 8 8,08%
6 Kesatuan 7 7,07%
7 Keteguhan 7 7,07%
8 Nama Baik 6 6,06%
Jumlah 99 100%
(Sumber : Olahan Peneliti)
82
branding berdasarkan teori The Eight Laws of Personal Branding menurut
Peter Montoya. Kategori spesialisasi meliputi abilty, behavior, lifestyle,
mission, product, profession, dan service. Dari hasil analisis tersebut
kategori spesialisasi yang paling dominan pada dimensi profession yaitu
mengidentifikasi pasar khusus atau golongan tertentu dalam sebuah profesi
dan memilikinya dengan melalui promosi dan personal branding. Dalam
hal ini Chandra Putra Negara telah membidik golongan tertentu yakni
millenial untuk melakukan langkah-langkah tertentu agar sukses sebelum
usia 30 tahun. Seperti "3 kesalahan yang harus anda hindari saat usia 20
tahun!!!", kemudian "5 pertanda kedewasaan yang harus kamu miliki di usia
22 tahun", dan masih banyak lagi judul video yang mana tips yg diberikan
sangat bermanfaat bagi kaum millenial.
83
BAB IV
PENUTUP
4.1 SIMPULAN
Pada bab sebelumnya telah dipaparkan bahwa penelitian ini memiliki
tujuan untuk mengetahui personal branding Chandra Putra Negara yang
tercermin dalam channel Youtube Success Before 30 berdasarkan konsep
The Eight Laws of Personal Branding serta untuk mengetahui personal
branding apakah yang paling dominan ditampilkan dalam video blog di
channel Youtube Success Before 30 dengan melakukan analisis isi.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah disajikan pada bab sebelumnya
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Sampel dari penelitian ini yakni 10 video yang ada di channel
Youtube Success Before 30. Dari 10 video tersebut dapat
dikelompokkan menjadi 8 kategori menurut teori The Eight Laws of
Personal Branding menurut Peter Montoya. Dalam kategori
spesialisasi memperoleh 47,47% dengan total 47 poin. Kategori
kepemimpinan memperoleh 6,06% dengan total 6 poin. Kategori
kepribadian memperoleh 8,08% dengan total 8 poin. Kategori
perbedaan memperoleh 10,10% dengan total 10 poin. Kategori terihat
memperoleh 8,08% dengan total 8 poin. Kategori kesatuan
memperoleh 7,07% dengan total 7 poin. Kategori keteguhan
memperoleh 7,07% dengan total 7 poin. Dan kategori nama baik
memperoleh 6,06% dengan total 6 poin. Dari hasil tersebut telah
84
membuktikan bahwa dalam channel Youtube Success Before 30
terdapat semua unsur pembentukan personal branding (The Eight
Laws of Personal Branding) menurut Peter Montoya.
2. Dari tabel nomer 3.26 dapat diketahui personal branding yang paling
dominan adalah kategori spesialisasi dengan perolehan persentase
sebesar 47,47% dengan total 47 poin. Kategori spesialisasi meliputi
abilty, behavior, lifestyle, mission, product, profession, dan service.
Dari hasil analisis tersebut kategori spesialisasi yang paling dominan
pada dimensi profession yaitu mengidentifikasi pasar khusus atau
golongan tertentu dalam sebuah profesi dan memilikinya dengan
melalui promosi dan personal branding. Dalam hal ini Chandra Putra
Negara telah membidik golongan tertentu yakni millenial untuk
melakukan langkah-langkah tertentu agar sukses sebelum usia 30
tahun. Seperti "3 kesalahan yang harus anda hindari saat usia 20
tahun!!!", kemudian "5 pertanda kedewasaan yang harus kamu miliki
di usia 22 tahun", dan masih banyak lagi judul video yang mana tips
yg diberikan sangat bermanfaat bagi kaum millenial.
4.2 SARAN
1. Bagi Chandra Putra Negara
Peneliti berharap agar Chandra memperbanyak unggahan yang
menunjukkan personal branding kategori selain Spesialisasi. Hal ini
dirasa perlu untuk lebih memperkuat personal branding yang telah
dibangun.
85
2. Bagi Peneliti Berikutnya
Bagi peneliti selanjutnya yang ingin mengangkat tema yang sama
yaitu personal branding, mungkin dapat meneliti aspek yang berbeda
seperti bagaimana respon penonton terhadap personal branding yang
ditampilkan oleh Chandra atau mungkin ada yang ingin mengangkat
tema yang berbeda seperti bagaimana hasil yang diterapkan oleh para
penonton setia Chandra setelah menerapkan tips-tips yang Ia berikan.
86
Daftar Pustaka
Buku:
Aaker, D. A. Measuring Brand Equity Across Products and Markets. California:
Management Review, 1996.
Bahri, Syaiful. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta, 2002.
Eriyanto. Analisis Isi: Pengantar Metodologi Untuk Penelitian Ilmu Komunikasi
dan Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana, 2011.
Hamalik, Oemar. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru, 1992.
Haroen, Dewi. Personal Branding: Kunci Kesuksesan Berkiprah di Dunia Politik.
Jakarta: Gramedia, 2014.
Jefkins, Frank. Public Relation. Edisi III. Terj. Munandar. Jakarta: Erlangga,
1992.
Khasali,Renald. Membidik Pasar Indonesia: Segmentasi Targeting, Positioning.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2005.
Kottler, P. Marketing Management. New Jersey: Prentice Hall, 2000.
Kottler, P. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Erlangga, 2009.
Krippendorff, Klaus. Content Analysis An Introduction to Its Methodology.
Beverly Hills, California: Sage Publication Ltd, 1980.
Kriyantono, Rachmat. Teknik Praktis Riset Komunikasi: Disertai Contoh Praktis
Riset Media, Public Relations, Advertising, Komunikasi Organisasi,
Komunikasi Pemasaran. Jakarta: Kencana, 2008.
Landa, Robin. Designing Brand Experiences. Thomson Delmar Learning, 2006.
Montoya, Peter & Vandehey, Tim. The Brand Called You: Make Your Business
Stand Out in a Crowded Marketplace (paperback). United States of
America: McGraw-Hill, 2008.
Montoya, Peter. The Personal Branding Phenomenon. Nashville: Vaughan
Printing, 2002.
Moore, H. Frazier. Humas: Membangun Citra Dengan Komunikasi. Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2004.
Mulyasa, E. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: Remaja Rosdakarya,
2003.
87
Neumeier, Marty. The Brand Gap. New York: New Riders Publishing, 2003.
Riffe D, Lacy S, and Fico FG. Analyzing Media Messages: Using Quantitative
Content Analysis in Research. Mahwah: Lawrence Erlbaum Associates,
1998.
Sadirman, A. M. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Grafindo,
2006.
Sidharta, lani. Internet Informasi Bebas Hambatan. Jakarta: PT Elex Media
Komputindo, 1996.
Internet:
https://inet.detik.com/cyberlife/d-4192023/kisah-chandra-pengusaha-yang-kini-
jadi-youtuber-hits
https://www.liputan6.com/tekno/read/3051109/jumlah-pengguna-internet-dunia-
sentuh-38-miliar
https://www.moneysmart.id/kisah-chandra-putra-negara-orang-mlm-yang-jadi-
youtuber/
https://successbefore30.co.id/kisah-sukses-chandra-putra-negara/
https://id.wikipedia.org/wiki/YouTube
https://qmc.binus.ac.id/2014/11/01/u-j-i-v-a-l-i-d-i-t-a-s-d-a-n-u-j-i-r-e-l-i-a-b-i-l-i-t-a-s/
http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/19022?show=full
http://pengertianmenurutahli.blogspot.com/2013/06/eight-laws-of-personal-
branding.html
chandraputranegara.co.id
Jurnal:
Yunitasari, Cindy. 2013. Analisa Faktor-Faktor Pembentuk Personal Branding
dari C.Y.N. Tersedia di file:///C:/Users/User/Downloads/123-154-1-SM.pdf
Kholisoh, Nur. 2017. Media Sosial Youtube Sebagai Sarana Membentuk Citra
Diri (Studi Kasus Personal Branding Laurentius Rando). Tersedia di
http://pknk.org/index.php/PKNK/article/view/73/76
88
LAMPIRAN
PEDOMAN PENGUMPULAN DATA
Protokol Pengisian Lembar Coding
PERSONAL BRANDING CHANDRA PUTRA NEGARA DALAM
CHANNEL YOUTUBE "SUCCESS BEFORE 30
Pengantar
Analisis isi ini bermaksud untuk mengetahui dan memberi gambaran secara
deskriptif personal branding yang dilakukan oleh Chandra Putra Negara dalam 10
video blog pribadinya di channel Youtube Success Before 30. Bacalah dengan
seksama petunjuk pengisian ini yang menjadi dasar Anda dalam mengisi lembar
coding.
Personal Branding
Penelitian ini hanya menyertakan personal branding. Personal branding yang
dimaksud dalam penelitian ini adalah 10 video blog yang mengandung delapan
konsep pembentukan citra diri menurut Peter Montoya, yakni The Law of
Specialization (Spesialisasi), The Law of Leadership (Kepemimpinan), The Law
of Personality (Kepribadian), The Law of Distinctiveness (Perbedaan), The Law of
Visibility (Terlihat), The Law of Unity (Kesatuan), The Law of Persistence
(Keteguhan), dan The Law of Goodwill (Nama Baik).
Prosedur
Tontonlah 10 video blog Chandra Putra Negara yang sudah peneliti sediakan
dengan teliti. Kemudian baca juga petunjuk pengisian ini agar Anda dapat
menempatkan personal branding dalam kategori yang tepat. Selanjutnya, isi
89
lembar coding dengan angka 1 bila dianggap video mengandung konsep
pembentukan citra diri dan angka 0 jika video tidak mengandung konsep
pembentukan citra diri pada bidang yang telah disediakan.
Q1 Personal Branding
1. Spesialisasi
a. Ability - Video yang diunggah dalam channel Youtube nya
berisikan tentang tips-tips yang sesuai dengan keahliannya, seperti
manajemen uang, cara menabung, cara bersikap, berbisnis, dsb.
b. Behavior - Unggahan video yang menampilkan kedermawanan,
kemampuan untuk mendengarkan, apresiasi atas apa yang sudah
dilakukan oleh orang lain, hubungannya dengan orang sekitar baik
dengan keluarga, teman, maupun dengan partner kerjanya.
c. Lifestyle - Unggahan video yang menampilkan rutinitas sehari-hari
Chandra sebagai enterpreneur maupun public speaker seperti
bagaimana ia menjaga kesehatan tubuh, jika bepergian
menggunakan transportasi apa, dsb.
d. Mission - Unggahan video yang berisikan ajakan untuk mulai
berbisnis, menjaga kebugaran tubuh, berinvestasi seperti emas dan
lainnya, dan merubah mindset kearah yang lebih baik.
e. Product - Unggahan video yang menampilkan pencapaian-
pencapaian yang telah di raih selama menjadi enterpreneur,
memiliki sesuatu yang menakjubkan, seperti bisa berkeliling dunia,
mempromosikan produk dari salah satu perusahaannya, dan video-
video tips yang selalu dibagikan dalam channel-nya.
90
f. Profession - Unggahan video yang menampilkan pekerjaan lainnya
yang digeluti seperti selain menjadi enterpreneur juga menjadi life
and business coaching, public speaker, dsb.
g. Service - Unggahan video yang menyebutkan tujuan adanya
channel SB 30 adalah untuk menginspirasi jutaan masyarakat
Indonesia bahkan dunia, memberikan pelayanan tentang sesuatu.
2. Kepemimpinan
Personal branding yang menampilkan cara memimpin seluruh
karyawannya, seperti sosok Chandra yang selalu mengumandangkan GO
1% yakni ia sepakat dengan seluruh tim di perusahaannya untuk
membawa misi ingin mencetak 1% penduduk Indonesia menjadi
enterpreneur.
3. Kepribadian
Personal branding yang menampilkan sifat asli Chandra yang terlihat
dari sikapnya dalam video blog-nya, seperti ramah dengan anak buahnya,
mengapresiasi hasil kerja keras anak buahnya, dsb.
4. Perbedaan
Personal branding yang menampilkan sosok yang berbeda dengan
motivator lainnya, seperti membuat konten berkolaborasi dengan orang
sukses lainnya untuk membagikan kisah inspiratif mereka, kemudian
memiliki salam sendiri untuk menyapa penontonnya.
5. Terlihat
91
Personal branding yang menampilkan Chandra di setiap kesempatan ia
kerap kali memberikan petuah gambaran yang bisa di lakukan untuk
merubah mindset penontonnya kearah yang lebih baik.
6. Kesatuan
Personal branding yang menampilkan keselarasan antara apa yang
dicitrakan dengan kehidupan pribadinya. Misal Chandra juga seorang
yang mencintai keluarga dibuktikan dengan rutinitasnya yang selalu
meluangkan waktu untuk menjemput anak-anaknya ke sekolah dan
menemani anak-anaknya.
7. Keteguhan
Personal branding yang menampilkan keteguhannya, seperti tetap
konsisten membagikan edukasi yang bisa diaplikasikan penontonnya agar
dapat menjadi sukses sebelum usia 30 tahun.
8. Nama Baik
Personal branding menampilkan sesuatu yang menjadi nilai tambah
Chandra di mata para penonton dan subscriber-nya, seperti hal positif
yang ia perlihatkan dalam video blog-nya.
92 Hasil penelitian oleh peneliti (coder 1)
No Judul Video
The Law of Specialitation The
Law of
Leader
ship
The Law
of
Personal
ity
The
Law of
Distincti
veness
The Law
of
Visibility
The
Law of
Unity
The Law
of
Presisten
ce
The Law
of
Goodwill Abil
ity
Beha
vior
Life
style
Miss
ion
Prod
uct
Profe
ssio
Servi
ce
1
Detik-Detik 1 Juta
Subscriber Success
Before 30 - Bersama
Hendy Setiono, Regi
Wahyu 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1
2
Seminar Success
Before 30 HARA 2
Hari, 2 Kota Ep.
Balancing Life 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1
3
Bangun Bisnis dari
Garasi Rumah
Hingga Menjadi
Gedung | Office
Tour Kantor
Perusahaan Saya 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
4
Mau Sukses, Pilih
Kerja atau Keluarga?
Ep. Balancing Life 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
5
Rahasia Sehat Usia
40 Tahun Tampak
20 Tahun Lebih
Muda Ep. Balancing
Life 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
93 Hasil penelitian oleh peneliti (coder 1)
6
Bila Kamu Paham
MINDSET Ini,
Kamu Bisa Jadi
MILIADER & Juara
Dunia Berikutnya 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1
7
Proyek Jalan
Kebanggaan
Indonesia | Review
Tol Trans Jawa 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1
8
Rahasia Mempunyai
Banyak Teman
Dalam Waktu
Singkat 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
9
Menuju 2 Juta
Subscriber, Makan
Besar Di Wendy's
Bersama Staf SB30 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
10
Cara Halal Dengan
Berjualan Untuk
Dapat 1 Milyar
Pertama Kurang
Dari 5 Tahun 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
Total 7 9 6 8 9 8 6 6 9 10 8 9 7 10
Jumlah Total 53 6 9 10 8 9 7 10
94 Hasil penelitian oleh peneliti coder 2
No Judul Video
The Law of Specialitation The
Law of
Leader
ship
The Law
of
Personal
ity
The
Law of
Distincti
veness
The Law
of
Visibility
The
Law of
Unity
The Law
of
Presisten
ce
The Law
of
Goodwill Abil
ity
Beha
vior
Lifes
tyle
Miss
ion
Prod
uct
Profe
ssio
Servi
ce
1
Detik-Detik 1 Juta
Subscriber Success
Before 30 - Bersama
Hendy Setiono, Regi
Wahyu 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
2
Seminar Success
Before 30 HARA 2
Hari, 2 Kota Ep.
Balancing Life 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
3
Bangun Bisnis dari
Garasi Rumah
Hingga Menjadi
Gedung | Office
Tour Kantor
Perusahaan Saya 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0
4
Mau Sukses, Pilih
Kerja atau Keluarga?
Ep. Balancing Life 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1
5
Rahasia Sehat Usia
40 Tahun Tampak
20 Tahun Lebih
Muda Ep. Balancing
Life 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0
95 Hasil penelitian oleh peneliti coder 2
6
Bila Kamu Paham
MINDSET Ini,
Kamu Bisa Jadi
MILIADER & Juara
Dunia Berikutnya 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1
7
Proyek Jalan
Kebanggaan
Indonesia | Review
Tol Trans Jawa 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0
8
Rahasia Mempunyai
Banyak Teman
Dalam Waktu
Singkat 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
9
Menuju 2 Juta
Subscriber, Makan
Besar Di Wendy's
Bersama Staf SB30 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0
10
Cara Halal Dengan
Berjualan Untuk
Dapat 1 Milyar
Pertama Kurang
Dari 5 Tahun 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Total 8 8 7 10 6 10 6 7 8 10 9 7 8 6 6
Jumlah Total 55 7 8 10 9 7 8 6
96 Hasil penelitian oleh peneliti coder 3
No Judul Video
The Law of Specialitation The
Law of
Leader
ship
The Law
of
Personal
ity
The
Law of
Distincti
veness
The Law
of
Visibility
The
Law of
Unity
The Law
of
Presisten
ce
The Law
of
Goodwill Abil
ity
Beha
vior
Lifes
tyle
Miss
ion
Prod
uct
Profe
ssio
Servi
ce
1
Detik-Detik 1 Juta
Subscriber Success
Before 30 - Bersama
Hendy Setiono, Regi
Wahyu 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
2
Seminar Success
Before 30 HARA 2
Hari, 2 Kota Ep.
Balancing Life 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1
3
Bangun Bisnis dari
Garasi Rumah
Hingga Menjadi
Gedung | Office
Tour Kantor
Perusahaan Saya 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
4
Mau Sukses, Pilih
Kerja atau Keluarga?
Ep. Balancing Life 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
5
Rahasia Sehat Usia
40 Tahun Tampak
20 Tahun Lebih
Muda Ep. Balancing
Life 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
97 Hasil penelitian oleh peneliti coder 3
6
Bila Kamu Paham
MINDSET Ini,
Kamu Bisa Jadi
MILIADER & Juara
Dunia Berikutnya 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1
7
Proyek Jalan
Kebanggaan
Indonesia | Review
Tol Trans Jawa 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1
8
Rahasia Mempunyai
Banyak Teman
Dalam Waktu
Singkat 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
9
Menuju 2 Juta
Subscriber, Makan
Besar Di Wendy's
Bersama Staf SB30 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
10
Cara Halal Dengan
Berjualan Untuk
Dapat 1 Milyar
Pertama Kurang
Dari 5 Tahun 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1
Total 5 9 7 9 9 10 6 7 9 10 8 10 7 10
Jumlah Total 55 7 9 10 8 10 7 10
98
99