PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, E-SERVICE QUALITY, …
Transcript of PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, E-SERVICE QUALITY, …
PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, E-SERVICE QUALITY,
PERSEPSI KEMUDAHAN PENGGUNAAN, DAN KEAMANAN
TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA PADA TOKOPEDIA
(Studi pada Generasi Z)
Miriam Madania Pakarti1, 14216425
Rofi’ah, SE., MM2
Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma
Email : [email protected]
Email : [email protected]
Jl. Margonda Raya No. 100 Pondok Cina Depok, 16424
Indonesia
ABSTRACT
The purpose of this study was to analyze the influence of shopping lifestyle, e-service quality,
perceived user convenience and safety on Tokopedia user satisfaction in Generation Z. This
type of research is quantitative. The data source of this research is primary data that comes
from a sample, namely Generation Z using Tokopedia. The sampling technique in this study
is purposive sampling. The data was collected by distributing online questionnaires to 160
respondents. This research uses Multiple Linear Regression analysis method using SPSS IBM
version 25.0. The results showed that the shopping lifestyle variable and the e-service quality
variable, the perceived ease of user variables had an influence on user satisfaction at
Tokopedia, the security variable had no effect on user satisfaction at Tokopedia. While the
overall variables, namely shopping lifestyle, e-service quality, perceived ease of use and
security together have an effect on user satisfaction at Tokopedia.
Keyword : e-service quality, perceived ease of use, security, shopping lifestyle, user
satisfaction
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh shopping lifestyle, e-service quality,
persepsi kemudahan pengguna dan keamanan terhadap kepuasan pengguna Tokopedia pada
Generasi Z. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Sumber data penelitian ini merupakan data
primer yang berasal dari sample yaitu Generasi Z yang menggunakan Tokopedia. Teknik
pengambilan sample pada penelitian ini yaitu purposive sampling. Pengumpulan data
dilakukan dengan menyebarkan kuesioner online kepada 160 responden. Penelitian ini
menggunakan metode analisis Regresi Linear Berganda dengan menggunakan SPSS IBM
versi 25.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel shopping lifestyle dan variabel e-
service quality, variabel persepsi kemudahan pengguna terdapat pengaruh terhadap kepuasan
pengguna pada tokopedia, variabel keamanan tidak terdapat pengaruh terhadap kepuasan
pengguna pada tokopedia. Sedangkan keseluruhan variabel yaitu shopping lifestyle, e-service
quality, persepsi kemudahan pengguna dan keamanan secara bersama-sama berpengaruh
terhadap kepuasan pengguna pada tokopedia.
Kata Kunci : e-service quality, persepsi kemudahan penggunaan, keamanan, shopping
lifestyle, kepuasan pengguna
2 Universitas Gunadarma
PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi yang
dirasakan saat ini semakin hebat dan
berubahnya aktifitas masyarakat membawa
dampak pada berbagai sektor kehidupan,
salah satunya dalam hal perilaku beli
masyarakat, hal tersebut yang didukung
media sosial dan digital marketing yang
menjadi bagian dari kehidupan bisnis di
Indonesia saat ini. Disamping
perkembangan teknologi yang semakin
hebat internet merupakan bagian terpenting
yang tidak dapat dilepaskan di dalam
kehidupan masyarakat, sehingga banyak
perusahaan dan pebisnis memanfaatkan
jasa internet baik untuk aktifitas pribadi
maupun bisnis. Salah satunya yaitu e-
commerce. E-commerce adalah kegiatan
melakukan transaksi bisnis secara online
melalui media internet dan perangkat-
perangkat yang terintregasi dengan internet
(Laudon, 2012). E-commerce merupakan
buah dari perkembangan tren di lingkungan
masyarakat sebagai salah satu upaya untuk
memenuhi kebutuhan manusia dengan cara
yang lebih efektif dan efisien.
Tren pengguna e-commerce di
Indonesia tumbuh cukup besar dalam
beberapa tahun terakhir. Prediksinya,
pertumbuhan masih akan terus terjadi
dalam beberapa tahun ke depan. Statistika
mencatat jumlah pengguna e-commerce di
Indonesia pada 2017 mencapai 139 juta
pengguna, kemudian naik 10,8% menjadi
154,1 juta pengguna di tahun lalu. Tahun
ini diproyeksikan akan mencapai 168,3 juta
pengguna dan 212,2 juta pada 2023
(databoks.katadata, 2019). Bisa dilihat
tingkat penetrasi pengguna e-commerce di
Indonesia pada gambar 1.1 dibawah ini :
Gambar 1.1
Pengguna dan Tingkat Penetrasi E-
commerce di Indonesia 2017-2023
(Sumber :
https://databoks.katadata.co.id/ , 2019)
Perubahan kebiasaan masyarakat terutama
masyarakat yang melek teknologi informasi
dan high income, maka konsumen
cenderung untuk menelusuri kelengkapan
informasi produk atau jasa melalui internet
dan melakukan pembelian atau transaksi
secara online. Berbelanja secara online
telah menjadi salah satu shopping lifestyle
masyarakat di Indonesia. Situs-situs
berbelanja online atau marketplace yang
biasa digunakan juga cukup banyak dan
terpercaya, aplikasinya banyak diunduh
oleh pengguna smart phone. Menurut Janal
(2005:11) manfaat dari pelayanan online
bagi konsumen atau perusahaan antara lain
: kenyamanan, informasi, menanggapi
kondisi pasar, mengurangi biaya
pencetakan dan pengiriman, mengurangi
biaya tenaga kerja.
Salah satu marketplace paling
populer di Indonesia adalah Tokopedia.
Tokopedia didirikan oleh beberapa orang,
salah satunya adalah William Tanuwijaya
dan Leontinus Alpha Edison pada 6
Februari 2009. Tokopedia merupakan salah
satu penyedia online marketplace terbesar
di Indonesia yang memfasilitasi pengguna
internet untuk melakukan kegiatan jual-beli
online dan pembayaran non tunai.
Tokopedia sendiri menerapakan model
bisnis Marketplace C2C (Customer to
Customer), yang mana model bisnis seperti
ini sangat tergantung oleh pihak ke 3
sebagai penerima dan penyalur uang.
Tokopedia memfasilitasi transaksi online
sekaligus dengan metode pembayarannya.
Jika toko online yang lain tidak
bertanggung jawab atas transaksi penjual
dan pembeli, maka di model marketplace
3 Universitas Gunadarma
ini tokopedia juga ikut terlibat dan
bertanggungjawab. Jadi selama barang
yang dibeli belum sampai ke alamat tujuan
pembeli, uang akan aman karena ditahan
terlebih dahulu oleh pihak tokopedia, jika
terdapat kegagalan dalam transaksi maka
uang akan dikembalikan oleh pihak
tokopedia. Salah satu e-wallet yang
bekerjasama dengan tokopedia adalah
OVO.
Berdasarkan survey yang dilakukan
oleh TOP Brand, Tokopedia menduduki
peringkat ke-3 pada tahun 2015 dengan
skor TBI 1,2% yang masih jauh dibawah
marketplace lain di Indonesia. Tokopedia
menduduki peringkat ke-3 sebagai situs e-
commerce terbaik di Indonesia.
Gambar 1.2
Top Brand E-commerce di Indonesia
(Sumber : https://www.topbrand-
award.com/ , 2019)
Pada Gambar 1.2 diatas dapat dilihat
survey TOP Brand E-commerce di
Indonesia, kemungkinan terdapat faktor
yang mempengaruhi kedudukan peringkat
salah satunya yaitu security atau keamanan.
Security atau keamanan merupakan aspek
penting dalam sistem informasi dalam
bertransaksi online. Apabila keamanan
dalam sistem informasi ini tidak berjalan
baik dan tidak terjaga kerahasiaan data para
pengguna, maka sangat menghawatirkan
dan juga membawa dampak yang tidak baik
untuk sebuah situs berbelanja online ini,
baik berdampak terhadap penurunan
pengguna maupun rasa tidak kepercayaan
lagi terhadap sebuah situs berbelanja online
ini. Pengguna pun akan memilih untuk
berbelanja online ke situs yang lainnya dan
maka terjadilah persaingan antara situs
berbelanja online dengan yang lainnya.
Pada bulan Maret 2020 Tokopedia
mengalami masalah terhadap keamanan
pada informasi data penggunanya, yang
diduga Tokopedia kebobolan data pribadi
pengguna sebanyak 15 juta yang beredar
didunia maya. Penyebab dari kebobolan
data pribadi pengguna ini diakibatkan oleh
kelakuan hacker yang tidak bertanggung
jawab. Dari kejadian tersebut pihak
Tokopedia akan terus menerus memperkuat
sistem keamanan untuk melawan berbagai
modus serangan cyber yang terus menerus
berkembang.
Berdasarkan uraian latar belakang
diatas, perumusan masalah dalam penulisan
dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana pengaruh shopping
lifestyle terhadap kepuasan
pengguna pada Tokopedia?
2. Bagaimana pengaruh e-service
quality terhadap kepuasan pengguna
pada Tokopedia?
3. Bagaimana pengaruh persepsi
kemudahan penggunaan terhadap
kepuasan pengguna pada
Tokopedia?
4. Bagaimana pengaruh keamanan
terhadap kemudahan pengguna pada
Tokopedia?
5. Bagaimana pengaruh secara
simultan shopping lifestyle, e-
service quality, persepsi kemudahan
penggunaan dan keamanan terhadap
kepuasan pengguna pada
Tokopedia?
Berdasarkan rumusan masalah di
atas maka tujuan penelitian adalah untuk
mengetahui :
1. Pengaruh shopping lifestyle
terhadap kepuasan pengguna pada
Tokopedia.
4 Universitas Gunadarma
2. Pengaruh e-service quality terhadap
kepuasan pengguna pada
Tokopedia.
3. Pengaruh persepsi kemudahan
peggunaan terhadap kepuasan
pengguna pada Tokopedia.
4. Pengaruh keamanan terhadap
kepuasan pengguna pada
Tokopedia.
5. Pengaruh shopping lifestyle, e-
service quality, persepsi kemudahan
penggunaan dan keamanan terhadap
kepuasan pengguna pada
Tokopedia.
METODOLOGI
Pemasaran
Banyak masyarakat yang
beranggapan bahwa pemasaran adalah
salah satu kegiatan pokok yang perlu
dilakukan oleh perusahaan baik itu
perusahaan barang atau jasa dalam upaya
untuk mempertahankan kelangsungan
usahanya. Hal tersebut disebabkan karena
pemasaran merupakan salah satu kegiatan
perusahaan, dimana secara langsung
berhubungan dengan konsumen. Maka
kegiatan pemasaran dapat diartikan sebagai
kegiatan manusia yang berlangsung dalam
kaitannya dengan pasar. Tujuan dari
pemasaran ini adalah menarik konsumen-
konsumen baru dengan menawarkan
produk perusahaan dan menjaga hubungan
yang erat dengan pelanggan yang telah
menjadi konsumen dari produk tersebut.
Menurut Kotler dan Armstrong
(2014 : 27), pemasaran adalah proses
dimana perusahaan menciptakan nilai bagi
pelanggan dan membangun hubungan yang
kuat dengan pelanggan, dengan tujuan
menangkap nilai dari pelanggan sebagai
dari imbalannya.
Menurut Lamb. Jr. et al (2011),
pemasaran adalah suatu proses perencanaan
dan menjalankan konsep harga, promosi,
dan distribusi, sejumlah ide barang dan jasa
untuk menciptakan pertukaran yang mampu
memuaskan tujuan individu dan organisasi.
E-commerce
Perdagangan elektronik atau e-
commerce sering dianggap hanya merujuk
pada pembelian dan penjualan
menggunakan internet, orang-orang segera
memikirkan pembelian eceran konsumen
dari perusahaan seperti Amazon. Tetapi e-
commerce melibatkan jauh lebih banyak
daripada transaksi finansial yang dimediasi
secara elektronik antara organisasi dan
pelanggan (Chaffey, 2009).
Menurut Javalgi dan Ramsey (2001)
e-commerce adalah adanya hubungan
antara penjual dan pembeli, transaksi antar
pelaku bisnis internet, dan proses internal
yang mendukung transaksi dengan
perusahaan. E-commerce juga dapat
diartikan sebagai suatu proses berbisnis
dengan menggunakan teknologi elektronik
yang menghubungkan antara perusahaan,
konsumen dan masyarakat dalam bentuk
transaksi elektronik dan pertukaran atau
penjualan barang, servis, dan informasi
secara elektronik (Munawar, 2009). Media
yang dapat digunakan dalam aktivitas e-
commerce adalah world wide web internet.
Perbaikan terus menerus mengenai
pelayanan yang disediakan oleh sistem web
e-commerce akan mempunyai pengaruh
yang besar pada tingkat penjualan dan
kepuasan konsumen (Aberg dan
Shahmehri, 2000).
Menurut Meier dan Stormer (2009),
mekanisme perdagangan di sistem e-
commerce dijelaskan melalui rantai nilai
dalam e-commerce sebagai berikut:
a. E-products dan e-services, mengatur organisasi produk dan
layanan elektronik menggunakan
bentuk-bentuk yang cocok untuk
bidang bisnis.
b. E-procurement, adalah proses
pengadaan yang meliputi strategi
dan operasional yang dilakukan
5 Universitas Gunadarma
dengan menggunakan sarana
elektronik.
c. E-Marketing, meneliti pemasaran
yang cocok untuk pasar elektronik
dan menunjukkan bisnis yang
mungkin untuk dijalin dengan
pelanggan online.
d. E-contracting, berkaitan dengan
standar prosedur, tanda tangan
digital, dan sertifikasi situs terkait
dengan penerimaan kerja kontrak
yang legal.
e. E-distribution, menjelaskan
distribusi produk digital dan jasa
sebagai bagian dari alur yang
komprehensif.
f. E-payment, membahas berbagai
mata uang elektronik yang
digunakan, termasuk skema
akuntansi, dan metode tersebut
membuatnya mungkin untuk
membayar jumlah kecil yang
melibatkan hanya beberapa sen (pi-
copayment), sedang dalam jumlah
beberapa uang (micropayment), dan
jumlah yang lebih besar lagi
(macropayment).
g. E-customer relationship
management, pada bagian ini
berkaitan dengan aspek-aspek
mendasar hubungan pelanggan
dalam bisnis elektronik. Fokus pada
produk bergeser ke manajemen
pelanggan.
Shopping Lifestyle
Menurut (Darma & Japarianto,
2014:80) Shopping lifestyle
menggambarkan aktivitas seseorang
dalam menghabiskan waktu dan uang.
Dengan adanya ketersediaan waktu
pelanggan akan memiliki banyak waktu
untuk berbelanja dan dengan uangnya
akan memiliki daya beli yang tinggi.
Menurut Cobb dan Hoyer, (1986)
dalam Tirmizi, Rehman dan Iqbal
(2009;524) Shopping lifestyle juga
didefinisikan sebagai perilaku yang
ditunjukkan oleh pelanggan
sehubungan dengan serangkaian
tanggapan pribadi dan pendapat tentang
pembelian produk. Menurut Betty
Jackson (2004) dalam Japarianto dan
Sugiharto (2011;33) mengatakan
shopping lifestyle merupakan ekspresi
tentang lifestyle dalam berbelanja yang
mencerminkan perbedaan status sosial.
Menurut Cobb dan Hoyer (1986)
dalam Japarianto dan Sugiharto
(2011:33) shopping lifestyle
didefinisikan sebagai perilaku yang
ditunjukkan oleh pembeli sehubungan
dengan serangkaian tanggapan dan
pendapat pribadi tentang pembelian
produk.
E-service quality
E-service quality atau yang juga
dikenal sebagai e-servqual merupakan versi
baru dari service quality (servqual). E-
servqual dikembangkan untuk
mengevaluasi suatu pelayanan yang
diberikan pada jaringan Internet. E-service
quality didefinisikan sebagai perluasan dari
kemampuan suatu situs untuk memfasilitasi
kegiatan belanja, pembelian, dan distribusi
secara efektif dan efisien.
Menurut Wood (2009:5) pada
dasarnya setiap interaksi dengan pelanggan
adalah sebuah bentuk dari layanan
pelanggan. Bentuk interaksi tersebut
bermacam-macam, bisa lewat telpon, surat,
email atau tatap muka langsung. Semua
bentuk kontak dengan pelanggan ini
memikul tanggung jawab yang sama
terhadap persepsi konsumen mengenai
suatu bisnis dan tingkat kepuasan
keseluruhan yang mereka rasakan ketika
berhubungan dengan bisnis itu. Layanan
pelanggan adalah benar-benar tentang
memuaskan kebutuhan pelanggan anda dan
melampaui harapan-harapan mereka.
Menurut Yen (2008:129), kualitas layanan
elektronik digambarkan sebagai sebuah
evaluasi dan penilaian pelanggan secara
keseluruhan mengenai keunggulan dan
kualitas pengiriman mengenai keunggulan
6 Universitas Gunadarma
dan kualitas layanan pengiriman elektronik
pada pasar dunia maya.
Sedangkan menurut Parasuraman et
al. (2005) yang mendefinisikan electronic
service quality sebagai sejauh mana situs
web memfasilitasi belanja, pembelian dan
pengiriman yang efisien dan efektif.
Definisi ini memperjelas bahwa konsep
electronic service quality memanjang dari
fase pra-pembelian (kemudahan
penggunaan, informasi produk, informasi
pemesanan, dan perlindungan informasi
pribadi) ke tahap pasca-pembelian
(pengiriman, dukungan pelanggan,
pemenuhan, dan kebijakan pengembalian).
Persepsi kemudahan penggunaan
Dalam kamus besar Bahasa
Indonesia, persepsi adalah proses seseorang
mengetahui beberapa hal melalui panca
indranya, sedangkan kemudahan adalah
sesuatu yang dapat mempermudah dan
memperlancar usaha, sehingga persepsi
kemudahan dapat diartikan sebagai proses
seseorang untuk mengetahui sesuatu yang
dapat mempermudah dan memperlancar
usahanya melalui panca indranya.
Persepsi kemudahan mengacu pada
derajat dimana pengguna mengharapkan
sebuah sistem yang akan digunakan bebas
dari upaya/masalah (Davis et al., 1989).
Persepsi kemudahan transaksi online
mengacu pada persepsi individu akan
mudahnya transaksi belanja online yang
dilakukan (Widiyanto dan Prasilowati,
2015). Pengetahuan tentang teknologi
menjadi hal yang sangat penting untuk
menjadi alat ukur kemudahan dalam
belanja online (Adityo, 2011).
Dalam TAM, faktor persepsi
terhadap kemudahan untuk menggunakan
teknologi dan persepsi terhadap daya guna
sebuah teknologi informasi berhubungan
dengan sikap seseorang pada penggunaan
teknologi tersebut. Sikap pada penggunaan
sesuatu adalah sikap suka atau tidak suka
terhadap penggunaan suatu produk atau
layanan. Sikap suka atau tidak suka
terhadap suatu produk atau layanan ini
dapat digunakan untuk memprediksi
perilaku dan niat seseorang untuk
menggunakan atau tidak suatu produk atau
layanan (Ahmad dan Pambudi, 2014).
Keamanan
Keamanan merupakan aspek
penting dalam sistem informasi. Keamanan
dalam transaksi online ialah mengenai
bagaimana dapat mencegah penipuan
(cheating) atau minimal dapat mencegah
adanya tindakan penipuan dalam sebuah
sistem yang berbasis informasi, dimana
informasinya sendiri tidak memiliki arti
fisik (Saputri, 2015). Perlindungan
mengenai informasi pribadi adalah persepsi
konsumen mengenai sejauh mana informasi
pribadi mereka dilindungi oleh vendor
online. Artinya, konsumen akan
dihadapkan pada risiko yang besar apabila
sistem perlindungan untuk informasi
pribadi tidak mapan dengan vendor (Cheng
et al 2014).
Pavlou (2014) mendefinisikan
keamanan sebagai probabilitas subjektif,
konsumen akan percaya bahwa informasi
data pribadinya akan tersimpan, terjaga,
dan tidak akan disalahgunakan atau
dimanipulasi oleh pihak yang tidak
berwenang selama penyimpanan. Definisi
ini merujuk pada antisipasi pribadi
pengukuran objektif yang menunjukkan
persepsi intuitif untuk penilaian risiko yang
timbul.
Keamanan berperan penting dalam
pembentukan kepercayaan konsumen
dengan mengurangi dan melakukan
pencegahaan penyalahgunaan data pribadi.
Keamanan dari sistem teknologi menjadi
dasar kepercayaan konsumen dalam
mengunakan teknologi tersebut. Informasi
pribadi milik konsumen harus dilindungi
dan tidak dapat disebarluaskan kepada
pihak yang tidak berhak. Pelindungan dan
pencegahan adanya hacker pada suatu
sistem teknologi merupakan hal penting
7 Universitas Gunadarma
untuk menjaga kemanan data, sehingga
konsumen dalam menggunakan sebuah
teknologi merasa aman dan percaya.
Kepuasan pelanggan
Secara umum, kepuasan pelanggan
(customer satisfaction) adalah perasaan
senang atau kecewa seseorang yang timbul
karena membandingkan kinerja yang
dipersepsikan produk (atau hasil) terhadap
ekspektasi mereka. Jika kinerja gagal
memenuhi ekspektasi, pelanggan akan
tidak puas. Jika kinerja sesuai dengan
ekspektasi, pelanggan akan puas. Jika
kinerja melebihi ekspektasi maka
pelanggan akan sangat puas (Kotler &
Keller, 2003).
Menurut Kotler (2012) kepuasan
pelanggan adalah hasil yang dirasakan oleh
pembeli yang mengalami kinerja sebuah
perusahaan yang sesuai dengan
harapannya. Pelanggan merasa puas kalau
harapan mereka terpenuhi, dan merasa amat
gembira kalau harapan mereka terlampaui.
Pelanggan yang puas cenderung tetap loyal
lebih lama, membeli lebih banyak, kurang
peka terhadap perubahan harga dan
pembicaraannya menguntungkan
perusahaan.
Sedangkan menurut Tjiptono (2008)
kepuasan atau ketidakpuasan pelanggan
adalah respon pelanggan terhadap evaluasi
ketidakpuasan (disconfirmation) yang
dirasakan antara harapan sebelumnya atau
harapan kinerja lainnya dan kinerja aktual
produk yang dirasakan setelah
memakainya. Dan menurut Soedarmo
(2006) kepuasan pelanggan (customer
service) adalah suatu kondisi puas, senang
atau bangga yang dirasakan oleh konsumen
ketika menerima suatu produk atau jasa
yang ditawarkan diatas layanan sejenisnya.
Kerangka Pemikiran
Berdasarkan pada rumusan masalah
dan telaah pustaka yang telah diuraikan
diatas mengenai variabel shopping lifestyle,
e-service quality, persepsi kemudahan
penggunaan dan keamanan serta
pengaruhnya terhadap kepuasan pengguna,
maka kerangka pemikiran yang diajukan
dalam penelitian ini digambarkan sebagai
berikut :
Gambar 2.1
Model Penelitian
Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan jawaban
sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, dimana rumusan masahal
penelitian telah dinyatakan dalam bentuk
pertanyaan. Dikatakan sementara, karena
jawaban yang diberikan baru di dasarkan
pada teori yang relevan, belum di dasarkan
pada fakta-fakta empiris yang diperoleh
melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis
juga dapat dinyatakan sebagai jawaban
teoritis terhadap rumusan masalah
penelitian, belum jawaban yang empiris
(Sugiono, 2011:64).
Hipotesis dalam penelitian ini
berkaitan dengan ada dan tidaknya
pengaruh independen terhadap dependen.
Ho merupakan hipotesis yang menunjukkan
tidak adanya pengaruh signifikan,
sedangkan Ha adalah hipotesis penelitian
yang menunjukkan adanya pengaruh
signifikan. Adapun perumusan hipotesis
atas pengujian yang dilakukan adalah :
shopping lifestyle
(X1)
Kepuasan pengguna
(Y1)
E-service quality
(X2)
Persepsi
kemudahan
penggunaan
(X3)
Keamanan
(X4)
8 Universitas Gunadarma
1. Hipotesis secara parsial dari masing-
masing variabel yang diteliti terhadap
kepuasan pengguna sebagai berikut :
a. Ho1 : β = 0 ; Shopping lifestyle
(X1) tidak berpengaruh
terhadap kepuasan pengguna
pada Tokopedia (Y1).
Ha1 : β ≠ 0 ; Shopping lifestyle
(X1) berpengaruh terhadap
shopping lifestyle terhadap
kepuasan pengguna pada
Tokopedia (Y1).
b. Ho2 : β = 0 ; E-service quality
(X2) tidak berpengaruh
terhadap kepuasan pengguna
pada Tokopedia (Y1).
Ha2 : β ≠ 0 ; E-service quality
(X2) berpengaruh terhadap
kepuasan pengguna pada
Tokopedia (Y1).
c. Ho3 : β = 0 ; Persepsi
kemudahan penggunaan (X3)
tidak berpengaruh terhadap
kepuasan pengguna pada
Tokopedia (Y1).
Ha3 : β ≠ 0 ; Persepsi
kemudahan penggunaan (X3)
berpengaruh terhadap kepuasan
pengguna pada Tokopedia
(Y1).
d. Ho4 : β = 0 ; Keamanan (X4)
tidak berpengaruh terhadap
kepuasan pengguna pada
Tokopedia (Y1).
Ha4 : β ≠ 0 ; Keamanan (X4)
berpengaruh terhadap kepuasan
pada Tokopedia (Y1).
2. Hipotesis pengaruh secara simultan
(bersama-sama)
a. Ho5 : β = 0 ; Shopping lifestyle
(X1), E-service quality (X2),
Persepsi kemudahan
penggunaan (X3), Keamanan
(X4) tidak berpengaruh
signifikan terhadap kepuasan
pengguna pada Tokopedia
(Y1)..
b. Ha5 : β ≠ 0 ; Shopping lifestyle
(X1), E-service quality (X2),
Persepsi kemudahan
penggunaan (X3), Keamanan
(X4) berpengaruh signifikan
terhadap kepuasan pengguna
pada Tokopedia (Y1).
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan
adalah penelitian kuantitatif. Penelitian
kuantitatif merupakan metode penelitian
yang berlandaskan realitas, gejala,
fenomena yang diklasifikasikan relatif
tetap, konkrit, teramati, terukur, dan gejala
bersifat sebab akibat. Jenis penelitian ini
digunakan untuk meneliti populasi atau
sampel tertentu, pengumpulan data
menggunakan instrumen penelitian, analisis
data bersifat kuantitatif/statistik, yang
bertujuan untuk menggambarkan dan
menguji hipotesis yang telah ditetapkan
(Sugiyono, 2017).
Objek Penelitian
Obyek dalam penelitian ini adalah
pengguna tokopedia pada generasi Z dan
tinggal di daerah Jabodetabek. Obyek
penelitian ini diambil karena penulis ingin
mengetahui pengalaman pengguna
tokopedia pada generasi Z mengenai
shopping lifestyle, e-service quality,
persepsi kemudahan penggunaan dan
keamanan terhadap kepuasan pengguna
pada tokopedia.
Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas obyek atau
subyek yang memiliki kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik
kesimpulan (Sugiyono, 2017). Populasi
dalam penelitian ini adalah Generasi Z
yang sedang menggunakan atau pengguna
tokopedia dan tinggal di daerah
Jabodetabek.
Sugiyono (2017) mendefinisikan
sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut. Apabila populasi besar, dan tidak
memungkinkan untuk peneliti harus
9 Universitas Gunadarma
mempelajari semua yang ada pada
populasi, yang disebabkan karena
keterbatasan dana, tenaga ,dan waktu, maka
peneliti dapat menggunakan sampel yang
diambil dari populasi itu. Sample dari
penelitian ini adalah pengguna tokopedia
yang tergolong remaja di dalam generasi Z
yaitu mereka yang memiliki rentan usia 13
tahun sampai 25 tahun. Untuk menentukan
jumlah sample dilakukan sebuah sampling.
Dalam penelitian kuantitatif menurut
Martono (2010), sampel merupakan sebuah
isu yang sangat kursial yang dapat
menentukan keabsahan hasil penelitian.
Untuk menentukan berapa sample yang
akan diambil, maka dapat menggunakan
beberapa teknik sampling atau teknik
pengambilan sampel (Martono, 2010).
Teknik sampling merupakan
metode atau cara menentukan sample dan
besar sample. Teknik yang digunakan di
dalam penelitian ini ialah purposive
sampling. Purposive sampling yaitu teknik
pengambilan sampel sebagai sumber data
dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono,
2016:85). Alasan menggunakan teknik ini
adalah jumlah populasi yang tidak
diketahui secara pasti. Dengan cara ini
hanya pelanggan yang telah transaksi
pembelian di tokopedia lebih dari 1 kali
transaksi dan memiliki retan usia 13 tahun
sampai 25 tahun yang dapat dijadikan
sampel. Sehingga tidak semua populasi
memperoleh peluang yang sama untuk
dijadikan sampel dalam penelitian ini.
Purposive sampling merupakan sumber
data yang dianggap paling mengerti
mengenai apa yang diharapkan, sehingga
mempermudah penelitian menjelajah objek
atau situasi sosial yang sedang diteliti, yang
menjadi kepedulian dalam pengambilan
sampel (Sugiyono, 2016:85).
Dalam penelitian ini, pengambilan
sampel disesuaikan dengan teori Roscoe
(1982) dalam Sugiyono (2012:90), bahwa
ukuran sampel yang layak dalam penelitian
minimal adalah 30 sampai 500 dan bila
penelitian akan melakukan analisis dengan
Multivariate, maka jumlah anggota sampel
minimal 10 kali dari jumlah variabel yang
diteliti. Berdasarkan pendapat tersebut,
maka peneliti menetapkan bahwa jumlah
sampel yang akan diambil dalam penelitian
ini adalah sebanyak 160 sampel.
Teknik Pengumpulan data
Metode pengumpulan data pada
penelitian ini adalah dengan menggunakan
kuesioner online. Sugiyono (2017)
mendefinisikan bahwa kuesioner
merupakan teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberi daftar
pertanyaan atau penyataan yang
berpedoman pada indikator-indikator
variabel penelitian, kemudian ditujukan
kepada responden untuk dijawabnya.
Bentuk kuesioner dalam penelitian ini
menggunakan skala likert, dimana
pertanyaan dan jawaban diberi bobot nilai.
Menurut Sugiyono (2017:93) skala likert
digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat, dan persepsi seseorang atau
sekelompok orang tentang fenomena sosial.
Variabel Penelitian
Variabel yang digunakan dalam
penelitian ini ialah :
1. Variabel Independen (X)
Variabel independen sering
disebut sebagai variabel stimulus,
prediktor, antecedent, atau biasa
dikenal dengan variabel bebas.
Merupakan variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi
sebab perubahan atau timbulnya
varaiabel dependen (Sugiyono,
2017). Dalam penelitian ini,
variabel yang digunakan adalah :
a. Shopping Lifestyle (X1)
b. E-service Quality (X2)
c. Persepsi Kemudahan
Penggunaan (X3)
d. Keamanan (X4).
2. Variabel Dependen (Y)
Variabel dependen sering
disebut dengan variabel output,
kriteria, konsekuan, atau yang
10 Universitas Gunadarma
sering dikenal dengan variabel
terikat, merupakan variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi
akibat, karena adanya variabel
bebas (Sugiyono, 2017). Dalam
penelitian ini variabel dependennya
ialah kepuasan pengguna pada
tokopedia (Y1).
HASIL DAN PEMBAHASAN
1) Pengaruh Shopping Lifestyle Terhadap
Kepuasan Pengguna pada Tokopedia.
Berdasarkan dari tabel koefisien uji
t, nilai t hitung untuk variabel shopping
lifestyle (X1) adalah sebesar 2,550
sedangkan t tabel sebesar 1,976. Maka
dapat diketahui t hitung > t tabel, dan untuk
nilai signifikan sebesar 0,12 lebih kecil dari
0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
shopping lifestyle berpengaruh terhadap
kepuasaan pengguna pada Tokopedia. Hasil
penelitian ini sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh M. Nur Tsaqif A ,Edriana
Pangestuti dan Lusy Deasyana Rahma
Devita, (2018) yang meneliti mengenai
“Pengaruh Hedonic Consumption Terhadap
Shopping Lifestyle dan Dampaknya pada
Kepuasan Pelanggan (Survei Online pada
Pengguna Sepatu Sneakers Adidas)” yang
menyatakan bahwa shopping lifestyle
berpengaruh secara signifikan terhadap
kepuasan pelanggan.
Hasil ini menunjukkan indikator
shopping lifestyle yaitu menanggapi untuk
membeli setiap tawaran iklan mengenai
produk, membeli produk model terbaru
ketika melihatnya, berbelanja merek yang
paling terkenal, yakin bahwa merek
(produk kategori) terkenal yang dibeli
terbaik dalam hal kualitas, sering membeli
berbagai merek (produk kategori) dari pada
merek yang biasa dibeli, yakin ada dari
merek lain (kategori produk) yang sama
seperti yang dibeli mempengaruhi terhadap
kepuasan pelanggan pada Tokopedia. Yang
dapat diartikan semakin shopping lifestyle
banyak dilakukan maka akan semakin
meningkatkan rasa kepuasan pelanggan.
2) Pengaruh E-service Quality Terhadap
Kepuasaan Pengguna pada Tokopedia.
Berdasarkan dari tabel koefisien uji
t, nilai t hitung untuk variabel e-service
quality (X2) adalah sebesar 5,805
sedangkan t tabel sebesar 1,976. Maka
dapat diketahui t hitung > t tabel, dan untuk
nilai signifikan sebesar 0,000 lebih kecil
dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa e-service quality berpengaruh
terhadap kepuasan pengguna pada
Tokopedia. Hasil penelitian ini sesuai
dengan penelitian yang dilakukan oleh
Setyo Ferry Wibowo, Raden Atia Raidah
dan Rahmi, (2019) yang meneliti mengenai
“Analisis Pengaruh E-service Quality dan
Perceived Service Value Terhadap
Kepuasan Pelanggan Tokopedia” yang
menyatakan bahwa e-service quality
berpengaruh secara signifikan terhadap
kepuasan pelanggan.
Hasil ini menunjukkan dimensi e-
service quality yaitu privacy, fullfilment,
system availability dan efficiency
mempengaruhi terhadap kepuasan
pelanggan pada Tokopedia. Yang dapat
diartikan semakin baik e-service quality
yang diberikan maka akan semakin
meningkatkan rasa kepuasan pelanggan.
3) Pengaruh Persepsi Kemudahan
Penggunaan Terhadap Kepuasan
Pengguna pada Tokopedia.
Berdasarkan dari tabel koefisien uji
t, nilai t hitung untuk variabel perceived
ease of use (X3) adalah sebesar 2,364
sedangkan t tabel sebesar 1,976. Maka
dapat diketahui t hitung > t tabel, dan untuk
nilai signifikan sebesar 0,009 lebih kecil
dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa persepsi kemudahan penggunaan
berpengaruh terhadap kepuasan pengguna
pada Tokopedia. Hasil penelitian ini sesuai
dengan penelitian yang dilakukan oleh
Echy Trisnawati, Setiawan Assegaff dan
Eni Rohaini, (2019) yang meneliti
mengenai “Pengaruh Perceived Ease Of
Use, Perceive Usefulness, Service Quality,
11 Universitas Gunadarma
Perceived Value Terhadap Customer
Saticfaction Pada Pengguna Grab (Studi
Kasus Mahasiswa STIKOM DB Jambi)”
yang menyatakan bahwa persepsi
kemudahan penggunaan tidak berpengaruh
secara signifikan terhadap kepuasan
pelanggan.
Hasil ini menunjukkan indikator
persepsi kemudahan penggunaan yaitu
sistem jelas dan mudah dimengerti, tidak
membutuhkan banyak usaha untuk
menggunakan sistem tersebut, sistem
mudah digunakan, sistem mudah digunakan
sesuai dengan apa yang ingin pengguna
kerjakan berpengaruh terhadap kepuasan
pelanggan pada Tokopedia. Yang dapat
diartikan bahwa dari segi persepsi
kemudahan penggunaan yang diberikan
sudah cukup baik yang diharapan para
pelanggan, sehingga pelanggan merasa
sangat puas, dan membawa dampak baik
untuk Tokopedia.
4) Pengaruh Keamanan Terhadap
Kepuasan Pengguna pada Tokopedia.
Berdasarkan dari tabel koefisien uji
t, nilai t hitung untuk variabel security (X4)
adalah sebesar 2,558 sedangkan t tabel
sebesar 1,976. Maka dapat diketahui t
hitung > t tabel, dan untuk nilai signifikan
sebesar 0,11 lebih besar dari 0,05. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa keamanan tidak
berpengaruh terhadap kepuasan pengguna
pada Tokopedia. Hasil penelitian ini sesuai
dengan penelitian yang dilakukan oleh
Zaipin, M. Suyanto dan Andi Sunyoto,
(2012) yang meneliti mengenai “Pengaruh
Keamanan, Integritas, dan Kepercayaan
Terhadap Kinerja E-commerce (Studi
Kasus pada Pelanggan E-commerce
Kotakom.com)” yang menyatakan bahwa
security tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap kepuasan pelanggan.
Hasil ini menunjukkan indikator
keamanan yaitu jaminan keamanan dan
kerahasiaan data mempengaruhi terhadap
kepuasan pelanggan pada Tokopedia. Yang
dapat diartikan bahwa keamanan bagi
pengguna Tokopedia tidak terlalu
memikirkan keamanan atau security pada
saat menggunakan Tokopedia.
Kemungkinan pengguna Tokopedia yang
sebagai konsumen tidak takut akan resiko
yang ada untuk menggunakan e-commerce
Tokopedia, serta tidak merasa khawatir
data disalah gunakan oleh pihak Tokopedia,
karena pasti akan ditanggani dengan cepat
oleh pihak Tokopedia.
Pada bulan Maret 2020 Tokopedia
mengalami hal yang kurang baik terhadap
keamanan data pribadi pengguna. Yang
mana Tokopedia mengalami kebobolan 15
juta data pengguna yang disebabkan oleh
para hacker yang tidak bertanggungjawab
dan merasa khawatir data yang mereka
input disalahgunakan. Karena hal ini
Tokopedia merasa dirugikan, dan oleh
karena itu hal ini akan menjadi bahan
evaluasi dan perbaikan dalam hal
keamanan pada data pengguna agar
membangun kembali rasa kepercayaan
pengguna yang baik. Hal ini juga sangat
penting untuk diperhatikan lebih lagi agar
Tokopedia sendiri akan menjadi lebih baik
dan tidak terjadi kesalahan yang sama.
5) Pengaruh Shopping Lifestyle, E-
service Quality, Persepsi Kemudahan
Penggunaan dan Keamanan Terhadap
Kepuasan Pengguna pada Tokopedia.
Berdasarkan hasil uji f, nilai f
hitung yang diperoleh sebesar 73,064
sedangkan nilai f tabel sebesar 2,43 maka
dapat diketahui nilai f hitung 73,064 > f
tabel 2,43 dengan tingkat signifikan 0,000
lebih kecil dari 0,05. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa shopping lifestyle, e-
service quality, persepsi kemudahan
penggunaan dan keamanan secara simultan
atau bersama-sama memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap kepuasan
pengguna pada Tokopedia.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
12 Universitas Gunadarma
Berdasarkan hasil pembahasan
penelitian di atas, mengenai “Pengaruh
Shopping Lifestyle, E-service Quality,
Persepsi Kemudahan Penggunaan dan
Keamanan Terhadap Kepuasan Pengguna
pada Tokopedia (Studi pada Generasi Z)” yang dilakukan pada Generasi Z, dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Shopping lifestyle (X1) berpengaruh
terhadap kepuasan pengguna pada
Tokopedia.
2. E-service quality (X2) berpengaruh
terhadap kepuasan pengguna pada
Tokopedia.
3. Persepsi Kemudahan Penggunaan
(X3) berpengaruh terhadap kepuasan
pengguna pada Tokopedia.
4. Keamanan (X4) tidak berpengaruh
terhadap kepuasan pengguna pada
Tokopedia.
5. Shopping lifestyle, E-service
quality, Persepsi kemudahan
penggunaan dan Keamanan secara
bersama-sama berpengaruh
signifikan terhadap kepuasan
pengguna pada Tokopedia.
Saran Berdasarkan kesimpulan diatas
penulis dapat mengajukan saran sebagai
berikut:
1. Pada penelitian selanjutnya,
disarankan untuk menambah
variabel lain untuk mengetahui
kepuasan menggunakan suatu
layanan aplikasi berbelanja online.
2. Pada penelitian mendatang,
disarankan untuk melakukan
penelitian pada wilayah yang
berbeda serta sasaran pengguna
yang berbeda.
3. Kepada pengguna Tokopedia,
shopping lifestyle dalam penelitian
terbukti terdapat pengaruh yang
baik untuk Tokopedia. Karena
shopping lifestyle salah satu
variabel yang menggambarkan
aktivitas seseorang dalam
menghabiskan waktu dan uang dan
dapat meningkatkan rasa kepuasan
pengguna dalam berbelanja online.
4. Kepada Tokopedia diharapkan
dapat terus meningkatkan dan
mempertahankan e-service quality
yang telah diberikan kepada
pengguna dan membuat pengguna
merasa puas. Karena e-service
quality terbukti mampu menjadi
salah satu hal penting yang dapat
dilihat maupun dirasakan pengguna
Tokopedia.
5. Kepada Perusahaan diharapkan
terus meningkatkan keamanan pada
data pengguna Tokopedia, seperti
jaminan kerahasian dan kerahasian
data pengguna, sehingga tidak
terjadi hal yang diinginkan seperti
kebobolan data pengguna yang
disebabkan oleh hacker. Sedangkan
dari segi persepsi kemudahaan
penggunaan yang diberikan sudah
cukup baik untuk para pengguna
aplikasi tokopedia, sehingga
penggunan aplikasi tokopedia
merasa puas dan akan terus tetap
menggunakan aplikasi tokopedia
sebagai e-commerce dalam
berbelanja maupun berjualan.
DAFTAR PUSTAKA
Alba, J. W., dan E. F, Williams. (2012).
Shopping Lifestyle memediasi
hubungan antara Hedonic
Utilitarian Value terhadap Impulse
Buying. Jurnal Ekonomi Dan
Keuangan Juni 2016. Vol.2, pp.
151-207.
Anif Kurniawan Nugroho, Puspita Kencana
Sari. (2016). The Effect Analysis of
Tokopedia Website Quality
Towards User Satisfaction Using
WEBQUAL 4.0 Method. e-
Proceeding of Management : Vol.3,
No.3 Desember 2016
Ferdinand Augusty. (2006). Metode
Penelitian Manajemen. Semarang:
13 Universitas Gunadarma
Badan Penerbit Universitas
Diponegoro.
Azmen Kahar, Yunia Wardi, Dina Patrisia.
(2018). The Influence of Perceived
Usefulness, Perceived Ease of Use,
and Perceived Security on
Repurchase Intention at
Tokopedia.com. Advances in
Economics, Business and
Management Research, volume 64.
Darma, Lizamary Angelina. Edwin
Japarianto. (2014). Analisa
Pengaruh Hedonic Shopping
Value terhadap Impulse Buying
dengan Shopping Lifestyle dan
Positive Emotion sebagai variabel
Intervening pada Mall Ciputra
World Surabaya. Jurnal Manajemen
Pemasaran, Vol.8 (2).
Furi Indriyani., dan Lydia Salvina Helling.
(2018). Analisis Pengaruh Kualitas
website, Kepercayaan, Promosi dan
Harga Terhadap Kepuasan
Pelanggan Tokopedia. Jurnal Riset
Manajemen Vol. 5, No. 1, Januari
2018, 56 – 68.
Imam Ghozali. (2005). “Aplikasi Analisis
Mulivariate dengn SPSS”.
Semarang: Badan Penerbit
UNDIP.
Japarianto, E., dan Sugiharto, S., (2013),
Pengaruh Shopping Lifestyle dan
Fashion Involvement terhadap
Impulse Buying Behavior
masyarakat High Income
Surabaya, Jurnal Manajemen
Pemasaran, Vol. 6, No. 1.
Kotler, dan Keller. (2012). Manajemen
Pemasaran. Edisi 12. Jakarta:
Erlangga
Kotler, Philip & Armstrong, Gary. (2014).
Prinsip-prinsip Manajemen. Edisi
14,Jilid1. Jakarta: Erlangga.
Laudon, K. C., & Traver, C.G. (2012). E-
Commerce: Business. Technology.
Society (Eight Edition).
Kendallville: Pearson.
Made Ni, Warmika. (2016). “Peran
Persepsi Kemudahan Penggunaan,
Persepsi Manfaat dan Persepsi
Resiko terhadap Niat Menggunakan
Mobile Commerce di Kota
Denpasar”. Jurnal Manajemend
Unud, Vol.5. No.4:2606-2636.
Parasuraman, A., Zeithaml, V. A., &
Malhotra, A. (2005). ES-QUAL: A
multipleitem scale for assessing
electronic service quality. Journal
of Service Research, Vol. 7 No. 3,
pp. 213-233.
Rahmawati, N. T. (2018). Pengaruh
Hedonic Shopping Value Dan
Shopping Lifestyle Terhadap
Impulse Buying Dengan Emosi
Positif Sebagai Variabel Mediasi.
Jurnal Manajemen Bisnis
Indonesia, 3(1), 315-326.
Saputra, A. F. B. A. (2015). Pengaruh
Keamanan, Kemudahan, Dan
Risiko Kinerja Terhadap Keputusan
Pembelian Secara Online Di
Tokopedia.Com (Studi Pada
Pengguna Situs Belanja Online
Tokopedia.Com). Universitas
Negeri Yogyakarta.
Sigar, J. F. (2016). the Influence of
Perceived Usefulness, Perceived
Ease of Use and Perceived
Enjoyment To Intention To Use
Electronic Money in Manado.
Jurnal EMBA, 4(2), 498–507.
Subagio, H., & Saputra, R. (2012).
Pengaruh Perceived Service
Quality, Perceived Value,
Satisfaction dan Image Terhadap
Customer Loyalty. Jurnal
Manajemen Pemasaran, Vol. 7, No.
1.
14 Universitas Gunadarma
Sugiyono. (2013). Statistika untuk
Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono, P. D, metode penelitian
kuantitatif, kualitatif, dan R&D. ,
Alfabeta, cv, 233 (2016)
Sugiyono. (2017). Metodologi Penelitian
Bisnis pendekatan kuantitatif,
kualitatif, kombinasi, dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Utami, S. S. (2017). Faktor-Faktor Yang
Memengaruhi Minat Penggunaan E-
Money (Studi pada Mahasiswa
STIE Ahmad Dahlan Jakarta).
Balance, XIV(2), 29–41.
Yogananda, A. S., & Dirgantara, I. M. B.
(2017). Pengaruh persepsi manfaat,
persepsi kemudahan penggunaan,
kepercayaan dan persepsi risiko
terhadap minat untuk menggunakan
instrumen uang elektronik.
Diponegoro Journal of
Management, 6(4), 1–7.
https://databoks.katadata.co.id/ diakses
pada tanggal [10 Maret 2020 10:25 wib].
https://www.topbrand-award.com/top-
brandindex/?tbi_find=tokopedia diakses
pada tanggal [10 Maret 2020 13:00 wib].
https://en.wikipedia.org/wiki/Tokopedia
diakses pada tanggal [25 April 2020 22:12
wib].