e Paper Koran Madura 27 Januari 2014

32
PALU- Jalur kebun kopi di Provinsi Sulawesi Tengah hing- ga Minggu malam masih tertu- tup longsor sehingga tidak bisa dilewati kendaraan. “Kita upayakan malam ini bisa dilewati kendaraan,” kata Kepala Polres Donggala AKBP Guruh Arif saat dihubungi dari Palu. Jalur Kebun Kopi sepanjang 36 kilom- eter adalah jalan penghubung utama Kota Palu menuju Kabupaten Parigi Moutong. Jalur tersebut adalah jalan untuk meng- hubungkan Provinsi Sulawesi Tengah dan Provinsi Sulawesi Selatan. Guruh mengatakan longsor di Jalur Kebun Kopi terjadi pada kilometer 15 hingga 21. Material longsor itu berupa tanah bercampur batu serta kayu-kayu pohon yang tumbang. Sehari sebelumnya, se- orang sopir kendaraan tewas tertimpa material longsor dan belasan orang terluka akibat bencana tersebut. Guruh menegaskan tidak ada korban jiwa tambahan dalam bencana tanah longsor yang terjadi pada Sabtu (25/1) malam itu. Sebelumnya beredar kabar bahwa ter- dapat sebuah kendaraan minibus berpe- numpang enam orang tertimbun longsor di Jalur Kebun Kopi. “Yang ada hanya kendaraan travel L300 terjebak dan semua penumpang sudah dievakuasi,” katanya. Sebelumnya, Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djang- gola telah meninjau lokasi bencana tanah longsor yang menewaskan satu orang di Jalur Kebun Kopi. Dalam peninjauan itu, Longki Djanggola didampingi Bupati Dong- gala Kasman Lassa, Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah VI, Nurdin Samaila, serta sejumlah pejabat lainnya. “Mudah-mudahan hari bisa terbuka jalurnya, minimal satu arah dulu,” kata mantan Bupati Parigi Moutong ini. Sementara itu ratusan kendaraan yang hendak melewati Jalur Kebun Kopi masih terjebak kemacetan panjang. Sepuluh hari lalu jalur trans sulawesi juga sempat lumpuh karena banjir Lalu lintas yang menghubungkan Kota Palu dan Gorontalo lewat pantai barat Sulawesi Tengah, lumpuh total sejak pukul 06.00 WITA, Kamis (16/1), karena sebuah jembatan di Kecamatan Sirenja, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, putus dihan- tam banjir. Jembatan yang rusak tersebut terdapat di Desa Dampal, Kecamatan Sirenja, seki- tar 80 kilometer dari Kota Palu. Ratusan kendaraan baik dari arah Palu maupun dari arah Tolitoli saat itu tertahan di lokasi bencana. =ANT/RISKI 27 JANUARI 2014 | No. 0288 | TAHUN III ECERAN Rp. 3.500 LANGGANAN Rp. 70.000 SENIN www.koranmadura.com 0328-6770024 Jalur Trans Sulawesi Lumpuh Marzuki Kembalikan Surat Pemecatan Gede Pasek Nasional | hal 3 Distribusi Tersendat Ratusan kendaraan umum, pemasok sembako dan BBM terpaksa berhenti di pingir jalan akibat longsor yang menutupi badan jalan di kilometer 34 Jalur Trans Sulawesi, Kecamatan Labuan, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Minggu (26/1). Longsoran yang terjadi sejak Sabtu (25/1) pagi di sedikitnya 68 titik itu memutuskan satu-satunya jalur distribusi barang ter- masuk pasokan BBM yang telah dua hari ini tertahan di jalur tersebut. Ant/Basri Marzuki Kendaraan Pemasok Barang dan BBM Tertahan Selama Dua Hari

description

Satu Hati untuk Bangsa

Transcript of e Paper Koran Madura 27 Januari 2014

Page 1: e Paper Koran Madura 27 Januari 2014

KORAN MADURASENIN 27 JANUARI 2014 | No. 0288 | TAHUN III 1

PALU- Jalur kebun kopi di Provinsi Sulawesi Tengah hing-ga Minggu malam masih tertu-tup longsor sehingga tidak bisa dilewati kendaraan.

“Kita upayakan malam ini bisa dilewati kendaraan,” kata Kepala Polres Donggala AKBP Guruh Arif saat dihubungi dari Palu.

Jalur Kebun Kopi sepanjang 36 kilom-eter adalah jalan penghubung utama Kota Palu menuju Kabupaten Parigi Moutong. Jalur tersebut adalah jalan untuk meng-hubungkan Provinsi Sulawesi Tengah dan Provinsi Sulawesi Selatan.

Guruh mengatakan longsor di Jalur Kebun Kopi terjadi pada kilometer 15

hingga 21. Material longsor itu berupa tanah bercampur batu serta kayu-kayu pohon yang tumbang.

Sehari sebelumnya, se-orang sopir kendaraan tewas tertimpa material longsor dan belasan orang terluka akibat bencana tersebut.

Guruh menegaskan tidak ada korban jiwa tambahan dalam bencana tanah longsor yang terjadi pada Sabtu (25/1) malam itu.

Sebelumnya beredar kabar bahwa ter-dapat sebuah kendaraan minibus berpe-numpang enam orang tertimbun longsor di Jalur Kebun Kopi.

“Yang ada hanya kendaraan travel

L300 terjebak dan semua penumpang sudah dievakuasi,” katanya.

Sebelumnya, Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djang-gola telah meninjau lokasi bencana tanah longsor yang menewaskan satu orang di Jalur

Kebun Kopi.Dalam peninjauan itu, Longki

Djanggola didampingi Bupati Dong-gala Kasman Lassa, Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah VI, Nurdin Samaila, serta sejumlah pejabat lainnya.

“Mudah-mudahan hari bisa terbuka jalurnya, minimal satu arah dulu,” kata mantan Bupati Parigi Moutong ini.

Sementara itu ratusan kendaraan yang

hendak melewati Jalur Kebun Kopi masih terjebak kemacetan panjang.

Sepuluh hari lalu jalur trans sulawesi juga sempat lumpuh karena banjir

Lalu lintas yang menghubungkan Kota Palu dan Gorontalo lewat pantai barat Sulawesi Tengah, lumpuh total sejak pukul 06.00 WITA, Kamis (16/1), karena sebuah jembatan di Kecamatan Sirenja, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, putus dihan-tam banjir.

Jembatan yang rusak tersebut terdapat di Desa Dampal, Kecamatan Sirenja, seki-tar 80 kilometer dari Kota Palu.

Ratusan kendaraan baik dari arah Palu maupun dari arah Tolitoli saat itu tertahan di lokasi bencana.

=ANT/RISKI

27 JANUARI 2014 | No. 0288 | TAHUN III ECERAN Rp. 3.500 LANGGANAN Rp. 70.000SENIN www.koranmadura.com

0328-6770024

Jalur Trans Sulawesi Lumpuh

Marzuki Kembalikan

Surat Pemecatan

Gede Pasek

Nasional | hal 3

Distribusi TersendatRatusan kendaraan umum, pemasok sembako dan BBM terpaksa berhenti di pingir jalan akibat longsor yang menutupi badan jalan di kilometer 34 Jalur Trans Sulawesi, Kecamatan Labuan, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Minggu (26/1). Longsoran yang terjadi sejak Sabtu (25/1) pagi di sedikitnya 68 titik itu memutuskan satu-satunya jalur distribusi barang ter-masuk pasokan BBM yang telah dua hari ini tertahan di jalur tersebut.

Ant/Basri Marzuki

Kendaraan Pemasok Barang dan BBM Tertahan Selama Dua Hari

Page 2: e Paper Koran Madura 27 Januari 2014

KORAN MADURASENIN 27 JANUARI 2014 | No. 0288 | TAHUN III 2

Ungkapan klise bahwa selalu ada sesuatu yang indah dalam saat musibah agaknya ada benarnya. Paling tidak, ini terlihat ketika musibah banjir terjadi di berbagai daerah di negeri ini. Ada keindahan yang membuat siapapun akan terharu. Apalagi kalau bukan semangat kebersamaan rakyat negeri ini yang terasa sangat luar biasa.

Mereka yang kebetulan tak tersentuh musibah dan berdekatan berbondong-bondong, bahu mem-bahu membantu para korban. Jauh sebelum pihak berwenang bergerak sistematis, para warga sudah terjun membantu melalui alat-alat seadanya sep-erti ban mobil bekas, papan, tali temali dan lainnya. Kaum wanita tak ketinggalan, spontan terkoordinir mempersiapkan dapur umum memasok makanan bagi mereka yang terpaksa mengungsi. Berbagai lembaga keagamaan, sosial juga tanpa diperintah menggalang dana bagi korban musibah tahunan itu.

Masjid, gereja, kuil, kelenteng, yang berdekatan dan tak terkena banjir membuka pintu lebar-lebar menampung para pengungsi. Tak ada batas dan skat-skat agama. Yang mengemuka kepedulian sosial antar sesama. Tak usah heran bila di halaman gereja ditemui perempuan berkerudung, atau di halaman

masjid ada masyarakat yang memakai kalung salib. Mereka menyatu dalam kebersamaan dalam menghadapi musibah banjir.

Stasiun televisi yang mendapat “berkah” berita tak tinggal diam. Pengelola telivisi membuka dompet pengumpulan dana dari para pemirsanya. Dan masyarakat di berbagai

daerah dengan perkembangan teknologi, setelah menyaksikan pemberitaan dan rekening dompet bantuan, bergegas pula mentransfer uang sesuai kemampuan.

Saya jadi teringat ucapan Bung Karno yang menegaskan bahwa kekeluargaan dan gotong royong merupakan jati diri rakyat negeri ini, yang men-jadi fondasi nasionalisme. Agama bisa beda, suku berlainan, pilihan politik berseberangan; namun semua skat-skat itu runtuh bila ada panggilan untuk kepedulian sesama; lalu muncul gairah dan seman-gat gotong royong.

Aparat pemerintah, TNI, Polri yang memang me-miliki peralatan dan cara kerja profesional bersinergi dengan semangat rakyat itu. Batas-batas formalpun tak terlihat sehingga terasa biasa menyaksikan seorang berseragam kesatuan bersama rakyat yang memakai kaos oblong, mendorong mobil mogok misalnya; atau menggotong orang tua yang sakit dari rumah yang tergenang air ke tempat pengung-sian. Semua masyarakat yang berdekatan dengan tempat musibah dan para sukarelawan sepertinya hanya peduli satu hal: membantu saudara mereka yang terkena musibah.

Memang ada juga manusia yang di tengah musibah justru berpikiran lain, mengedepankan naf-su kekuasaan. Di tengah nestapa rakyat Jakarta mis-alnya, ada yang memasang spanduk “Jokowi Capres Banjir” yang tentu saja, ditujukan pada Gubernur DKI Jakarta Jokowi, yang belakangan popularitasnya luar biasa sebagai Capres. Namun Jokowi, seperti masyarakat yang memiliki nurani lainnya hanya peduli pada penyelamatan dan penanganan banjir. “Saya mah urusan kerja saja, ndak copras-capres,” katanya, ketika ditanya soal terkait spanduk itu.

Ya. Penanganan korban musibah yang terpent-ing, ‘bergotong royong’ dengan rakyat lainnya. =

Berita UtamaPAMANGGIKORAN MADURA

SENIN 27 JANUARI 2014 | No. 0288 | TAHUN III 2

Ya. Penanganan korban musibah yang terpenting,

‘bergotong royong’ dengan rakyat

lainnya.

Gotong RoyongOleh : MH. Said Abdullah

Anggota DPR RI, asal Madura Pertamina Terancam Didenda Miliaran

JAKArTA- Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh menegaskan, pihaknya akan memecat saksi dari partainya yang menerima ‘jatah’ dana saksi untuk partai peserta Pemilu dari negara.

“Pasti kami pecat. Tanpa ada sidang-sidangan,” kata Surya di se-la-sela Penutupan rapat Koordinasi Pemenangan Pemilu Partai NasDem, di Ancol, Jakarta, Minggu.

Penolakan Partai NasDem atas kebijakan menggunakan uang negara untuk membiayai para saksi parpol di Tempat Pemungutan Suara (TPS) tidak main-main. NasDem mengin-struksikan seluruh saksinya untuk

mengembalikan honor yang disodor-kan kepada mereka.

“Saya instruksikan kepada seluruh kader NasDem yang saat hari pemun-gutan suara dipercaya jadi saksi di TPS-TPS, untuk mengembalikan hon-or yang diberikan oleh penyelenggara pemilu karena bersumber dari keuan-gan negara,” katanya.

Menurut Surya, partainya tidak ikut dalam keputusan menggunakan uang negara untuk kegiatan penga-wasan pemilu tersebut.

Surya berharap ada rasa em-pati dan parpol lain untuk kondisi masyarakat yang sedang terbebani kemelaratan dan musibah.

“Sebaiknya dana bagi para saksi sebesar rp700 miliar yang bersum-ber dari APBN tersebut, dialokasi-kan kepada rakyat Indonesia yang kini sedang tertimpa bencana alam,” tegasnya.

Ia menambahkan, NasDem akan menggelar pelatihan tersendiri bagi para saksinya di TPS, pada Februari mendatang.

Pelaksana pelatihan adalah mas-ing-masing kepengurusan Partai Nas-Dem di tingkat kabupaten/kota di se-luruh Indonesia.

=ANT/SYAIFUL HAKIM

JELANG PEMILU

Surya Paloh: Saksi NasDem Akan Dipecat bila Terima Uang dari Negara

SURaBaYa- pT pertamina (persero) terancam didenda antara Rp1 miliar hingga Rp25 miliar akibat kenai-kan harga elpiji 12 kilogram secara sepihak yang diber-lakukan sejak 1 Januari 2014.

“Denda tersebut dimungkinkan karena kami berhasil membuktikan bisnis elpiji yang digeluti Pertam-ina termasuk dalam kategori mo-nopoli,” kata Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Hukum Komisi Pen-gawasan Persaingan Usaha (KPPU), Ahmad Junaidi, dihubungi dari Sura-baya, Minggu malam.

Menurut dia, KPPU telah meman-ggil Pertamina untuk meminta klari-fikasi mengenai kebijakan menaikkan harga elpiji 12 Kilogram. Hal itu di-dasarkan Keputusan Mahkamah Kon-stitusi (MK) Nomor 002/PUU-I/2003 tanggal 15 Desember 2004 yang menyatakan adanya campur tangan pemerintah dalam kebijakan penen-tuan harga untuk cabang produksi penting bagi negara dan menguasai hajat hidup rakyat banyak.

“Seperti bahan bakar minyak (BBM) dan gas bumi ini. Dari dasar tersebut KPPU menilai tindakan Per-tamina menaikkan harga elpiji 12 Kil-ogram merupakan tindakan yang tidak memiliki dasar kewenangan,” ujarnya.

Di sisi lain, Pengamat Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada, Fahmy radhi, menilai, bisnis elpiji 12 Kilogram yang dilakukan Pertamina tidak termasuk dalam katagori mo-nopoli. Hal itu dikarenakan siapa pun badan usaha yang ingin masuk ke dalam bisnis elpiji 12 Kilogram dapat masuk.

“Namun dalam praktiknya, Per-tamina adalah pemain satu-satunya di sektor bisnis itu,” katanya.

Kini, katanya, salah satu faktor yang perlu dicermati adalah alasan Pertamina bahwa bisnis elpiji 12 Kilo-gram mengalami kerugian. Padahal, pernyataan tersebut justru terbilang

aneh.“Pertamina yang mempublikasi-

kan bahwa bisnis elpiji 12 kg itu rugi lantaran BUMN tersebut tak ingin ada badan usaha lain yang menjalankan bisnis serupa. Khususnya, elpiji 12 Kilogram sebagai bagian dari ‘entry barrier’,” katanya.

Menyikapi hal itu, Pemerhati Min-yak, Kurtubi, mengatakan, idealnya Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) bisa lebih cermat saat mengeluarkan opini tentang kerugian Pertamina di bisnis elpiji 12 Kilogram. Semen-tara, seharusnnya rekomendasi yang keluar dari BPK bukan meminta Per-tamina menaikkan harga jual elpiji 12 Kilogram.

“Sudah sepatutnya rekomendasi BPK adalah meminta agar Pertamina mengefisienkan pengadaan elpiji 12 Kilogram,” katanya.

Apalagi, katanya, sampai saat ini pengadaan elpiji Pertamina belum efisien. Kondisi itu dapat dilihat dari upaya Pertamina mengimpor komod-itas tersebut melalui “broker”. Pada-hal, BUMN itu bisa membeli elpiji dari produsennya secara langsung dengan kontrak jangka panjang.

“Apabila Pertamina tidak membeli gas cair dari ‘broker’, kami yakin lang-kah tersebut dapat menurunkan biaya pokok pengadaan elpiji. Ujung-ujun-gnya mampu menurunkan kerugian Pertamina,” katanya.

=ANT/KASWIR

Pertamina Mengaku Rugi Diduga Hanya Akal-akalan Saja

Pertamina yang mempub-likasikan bahwa bisnis elpi-

ji 12 kg itu rugi lantaran BUMN tersebut tak ingin

ada badan usaha lain yang menjalankan bisnis serupa.

Khususnya, elpiji 12 Kilo-gram sebagai bagian dari

‘entry barrier

Fahmy Radhi Pengamat Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada

Page 3: e Paper Koran Madura 27 Januari 2014

KORAN MADURASENIN 27 JANUARI 2014 | No. 0288 | TAHUN III 3PROBOLINGGO SENIN 27 JANUARI 2014

No. 0288 | TAHUN III 3NasionalKORAN MADURA

ant/oky lukmansyah KARIKATUR GUSDUR. Kartunis, Agus Balapulang menyelesaikan pembuatan karikatur wajah Abdurrahman Wahid (Gusdur) di kiosnya, Tegal, Jateng, Sabtu (26/1). Perupa dari 9 kota seperti Yogyakarta, Semarang dan Surabaya 15 Februari mendatang, akan memamerkan sejumlah karya lukisan dan karikatur tokoh dunia diantaranya Gusdur, Mao Zedong dan Aung San Suukyi, dalam rangka memeriahkan perayaan Tahun Baru Imlek 2565 mendatang.

JAKARTA-Ketua De-wan Perwakilan Rakyat (DPR) Marzuki Alie mengembalikan surat usulan pergantian antar waktu (PAW) terhadap Gede Pasek Suardika dari keanggotaannya di DPR.

Pasalnya, surat permintaan PAW itu hanya ditandatangani oleh Ketua Harian Dewan Pimpi-nan Pusat Partai Demokrat Syarif Hasan. Padahal, sejatinya, surat seperti itu seharusnya ditanda-tangai ketua umum.

“Ketua Harian secara AD/ART partai memang bisa ber-bagi peran dengan Ketua Umum. Tapi itu hanya untuk urusan di internal partai saja. Kalau un-tuk (dokumen) formal, misalnya, pencapresan, caleg, penggantian ketua komisi dan anggota (DPR), itu harus (tanda tangan) Ketua Umum,” ujar Marzuki di Jakarta,

Minggu (26/1).Sementara itu Gede Pasek

Suardika memutuskan untuk melayangkan somasi kepada Syarief Hasan dan Sekretaris Jen-deral Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) sebelum menempuh jalur hukum. Dua orang itu yang me-nandatangani surat pemecatan Pasek. Menurut Sekjen Perhim-punan Pergerakan Indonesia (PPI) itu, pemecatannya melang-gar aturan.

Fraksi Partai Demokrat telah mengirimkan surat kepada Sek-retariat Jenderal DPR terkait keputusan pemecatan Pasek dari keanggotaan DPR. Sekjen DPR Winantuningtyastiti mengata-kan, di dalam surat itu tertera alasan pemecatan Pasek, yakni pelanggaran kode etik.

Sebelum dipecat, Pasek su-dah lebih dulu mendapat sanksi setelah memutuskan bergabung ke ormas PPI besutan mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum. Jabatan Pasek sebagai Ketua Komisi III

DPR saat itu dicopot dan diganti-kan oleh Pieter C Zulkifli.

Setelah tak lagi menjadi ket-ua, Pasek tetap dipertahankan di Komisi III DPR. Namun, pada awal Januari 2014, Pasek kembali dipindah ke Komisi IX. Tak ber-langsung lama, Pasek akhirnya dipecat.

Jumat pekan lalu, Gede Pasek Suardika meminta elite Demokrat, khususnya Pramono Edhie Wibowo yang juga adik ipar SBY, untuk tidak mengadu domba antara dirinya dengan Sekretaris Majelis Tinggi DPP Partai Demokrat Jero Wacik. Mantan KSAD itu menilai Pasek sebagai orang tak tahu terima kasih karena berniat melayang-kan somasi karena dipecat seba-gai anggota partai dan anggota DPR.

Pasek mengaku sangat ter-ganggu dengan pernyataan Pra-mono Edhie yang mencampuri terlalu jauh kasus pemecatann-ya tanpa diimbangi dengan pen-guasaan aturan di internal Par-

tai Demokrat. Pasek mengimbau Pramono fokus dengan urusan-nya untuk mendongkrak ele-ktabilitasnya sebagai peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat. “Jangan ngadu dom-ba, Pak Pramono Edhie lebih baik fokus naikkan elektabilitas sebagai capres saja. Saya dengan Pak Jero Wacik baik-baik saja,” kata Pasek.

Pasek juga menyindir Syarief Hasan yang dianggapnya tak pa-ham regulasi di Partai Demokrat terkait pemecatan terhadap di-rinya karena dilakukan tanpa klarifikasi dan alasan yang kuat.

Pasek meminta Syarief fokus pada kasus dugaan korupsi di Kementerian Koperasi dan UKM yang disinyalir melibatkan ang-gota keluarganya.

“Saya ini cuma satu orang, ngapain diurusi. Lebih baik urusi (kasus) videotron, pusdiklat, dan (pengadaan) lift yang disinya-lir melibatkan anak atau handai taulannya,” ujar Pasek.

=GAM/AJI

Marzuki Mengembalikan Surat Pemecatan PasekSeharusnya Ditandatangani Ketua Umum, Bukan Ketua Harian

JELANG PEMILU

Caleg Artis Tak Disukai

JAKARTA-Kehadiran artis di panggung politik nasional ternyata tidak lebih sebagai penghibur di tengah hiruk poli-tik nasional. Masyarakat tidak lagi meminati calon anggota legislatif dari kalangan selebri-tis. Pasalnya, artis yang terjun ke dunia politik harus terlebih dulu belajar dan meningkatkan kinerja politiknya.

Direktur Eksekutif Pol-Tracking Institute Hanta Yuda mengatakan, sebanyak 16,60 persen publik tidak berminat memilih caleg berlatar belakang artis. “Hanya sebanyak 16,8 persen masyarakat yang berminat dengan caleg berlatar belakang artis yang cenderung populer dari latar belakang lainnya,” ujar Hanta dalam jumpa pers di Hotel Ibis, Jalan Wahid Hasyim, Jakarta, Minggu (26/1).

Diketahui, Pemilu 2014 ini cukup banyak artis yang ikut bertarung memperebutkan kursi anggota dewan. Sebut saja foto model Arzeti Bilbina, penyanyi Tia AFI, dan Iyeth Bustami yang maju lewat Partai Kebangkitan Bangsa, Desy Ratnasari maju dari Partai Amanat Nasional, Bella Saphira dari Partai Gerindra, Agel Lelga dari Partai Persatuan Pembangunan, dan sejumlah ar-tis cantik lain seperti Lyra Virna, Emilia Contesa, dan Destiara Talita.

Menurutnya, masyarakat cenderung memilih caleg yang memiliki latar belakang sebagai politisi atau pengusaha. Hal itu terlihat dari hasil survei yang didapat sebanyak 50,9 persen. “Itu lebih banyak dibandingkan latar belakang caleg sebagai pemimpin baru dan muda yang hanya sebesar 48,3 persen,” kata Hanta.

Masyarakat yang memper-timbangkan figur caleg dalam menentukan pilihannya sebanyak 69,22 persen. Sementara, memil-ih caleg berdasarkan parpolnya sebanyak 13,26 persen.

Sementara itu, Pemilu 2014 mendatang suara Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera dipastikan merosot ta-jam. Kasus hukum yang membelit politisi dua parpol ini menjadi sorotan publik.

Kasus hukum menjadi alasan utama publik tidak memilih dua partai itu. “44,75 persen publik menyatakan alasan tersebut bagi Demokrat, dan 25,28 persen bagi PKS,” ujarnya.

=GAM

Page 4: e Paper Koran Madura 27 Januari 2014

KORAN MADURASENIN 27 JANUARI 2014 | No. 0288 | TAHUN III 4 Nasional

SBY Somasi Sejumlah NamaJAKARTA-Langkah Presiden Susilo Bam-bang Yudhoyono (SBY) melalui Tim Advokat dan Konsultan Hukum Presiden SBY dan kelu-arga melakukan somasi terhadap sejumlah nama dinilai sangat aneh.

Upaya ini justru merusak reputasi SBY sebagai seorang negarawan. “Saya belum pernah mendengar ada presiden di mana pun di seluruh dunia yang mel-akukan somasi kepada rakyatnya sendiri. Sepertinya hal semacam ini hanya terjadi di Indonesia. Sungguh aneh bin ajaib,” ujar peneliti Lingkar Studi Perjuan-gan (LSP), Gede Sandra, melalui pesan elektroniknya di Jakarta, Minggu (26/1).

Sejauh ini somasi sudah di-layangkan SBY kepada ekonom senior Rizal Ramli, politisi PKS Fahri Hamzah dan aktivis PPI Sri Mulyono.

Menurut Gede, langkah so-masi yang diambil SBY san-gatlah tidak produktif bagi ke-

hidupan berbangsa bernegara. “Kita tengok lah. Para founding father kita, para pejuang ber-mental negarawan, mana per-nah melakukan itu (somasi). Mereka membalas kritik dan fitnah (kalaupun ada) dari la-wan politiknya dengan pidato yang meyakinkan di hadapan rakyat. Itu baru namanya pem-impin negarawan. Dengan mel-akukan somasi, Presiden SBY secara ceroboh telah meren-dahkan status kenegarawanan dirinya sendiri,” papar Gede.

Menurut Gede, jika pun ke-belet melakukan somasi, yang harus disomasi oleh Presiden adalah pihak-pihak semacam Wikileaks atau Washington Post. Wikileaks misalnya beberapa tahun lalu mengeluarkan bo-coran yang menghebohkan soal bagaimana SBY mempengaruhi jaksa dan hakim agung untuk melindungi figur politik yang korup dan menggunakan we-wenangnya selaku menteri sen-ior di era Presiden Mega (2001-2004) untuk memata-matai saingan politiknya. Sedangkan harian Washington Post pada 21 Januari 2014 mengeluarkan

berita berheadline “Indonesian President said he believes in Witchcraft”, yang ditulis setelah membaca buku otobiografi SBY yang berjudul Selalu Ada Pili-han.

“Saya sih malu punya Pres-iden di era teknologi dan infor-masi seperti saat ini dikatakan percaya ilmu santet (witchcraft). Tapi saya tidak tahu berani tidak Pak Presiden dengan media as-ing, terutama media AS. Jangan-jangan hanya berani ‘menyikat’ rakyatnya saja,” demikian Gede.

Secara terpisah, anggota Komisi III DPR, Bambang Soe-satyo menilai somasi itu menjadi preseden buruk yang bisa men-gunci kebebasan masyarakat menyikapi praktik korupsi di ne-gara ini.

“Kalau langkah pengacara keluarga SBY ini dicontoh pihak lain yang diindikasikan terli-bat kasus korupsi, akan terjadi penyempitan ruang mengemu-kakan pendapat bagi pers dan juga masyarakat,” ujar Anggota Komisi III DPR, Bambang Soe-satyo dalam pesan elektronik, di Jakarta, Minggu (26/1).

=GAM/ABD

“Mahfud MD di peringkat kedua, dan Joko Widodo (Jokowi) di peringkat ketiga. Prabowo Sub-ianto oleh publik dinilai sebagai figur terdepan yang paling mem-punyai kompetensi (21,2%) dan paling berani dalam melakukan upaya pemberantasan korupsi di Indonesia (23,4%),” ujar Direktur Komunikasi Indonesia Survey Center (ISC), Andry Kurniawan di Hotel Balairung, Jakarta, Minggu (26/1).

Survei yang dilakukan ISC ini bertujuan untuk melihat beberapa figur Capres dan Parpol yang dianggap paling mempunyai

kapasitas dan kapabilitas (kom-petensi) untuk memberantas korupsi di Indonesia. Survei di-laksanakan tanggal 1 Januari-12 Januari 2014 di 33 (tiga puluh tiga) Provinsi yang ada di seluruh Indonesia.

Populasi dari survei ini adalah seluruh calon pemilih dalam Pemilu 2014 atau seluruh pen-duduk Indonesia yang minimal telah berusia 17 tahun dan/atau belum 17 tahun tetapi sudah menikah. Jumlah sampel sebesar 1600 responden, diperoleh mela-lui teknik pencuplikan secara rambang berjenjang (multistage random sampling).

Margin of error +/- 2.4 persen, dan pada tingkat kepercayaan (level of confidence) sebesar 95 persen. Pengumpulan data dilakukan dengan mengguna-kan teknik wawancara dengan responden dengan pedoman kue-sioner. Responden terdistribusi 50 persen laki-laki dan 50 persen perempuan.

Menurut Andry, dari aspek elektabilitas, figur capres yang paling dianggap bersih dan mam-pu memberantas korupsi adalah Prabowo Subianto (19,1%), diikuti oleh Mahfud MD (11,9%), Jokowi (11,8%), Wiranto (8,1%), Anis Baswedan (7,8%), dan Hatta Rajasa (6,9%).

Andry yang didampingi Pe-neliti ISC Dedet Fogerty menje-laskan, temuan hasil survei ini menunjukkan Prabowo dipercaya sebagai tokoh antikorupsi yang konsisten antara ucapan dan tin-dakan. Kemudian, Prabowo juga dianggap paling berani untuk melakukan tindakan keras bagi para koruptor.

“Figur Prabowo dipercaya sebagai tokoh yang paling punya komitmen kuat untuk mencip-takan pemerintahan yang baik dan bersih sesuai dengan amanat reformasi,” jelas Andry.

Lebih lanjut, Andry men-egaskan, kebanyakan pemimpin memiliki komitmen untuk memberantas korupsi tetapi mereka dinilai tidak mampu dan tidak berani membersihkannya. Sementara itu, Dedet menyata-kan, praktik korupsi di Indonesia sudah menjadi budaya dalam lingkaran kekuasaan. Badai kasus korupsi menjelang Pemilu 2014 pun banyak menerpa kader-kader parpol besar. “Seperti Partai Demokrat (Hambalang), Golkar (Pengadaan Al Quran dan Ratu Atut), PKS (kuota daging impor sapi),” terangnya.

Masih berdasarkan pada hasil survei ISC ini, Partai Gerindra dianggap partai yang kader-kadernya relatif bersih dari kasus korupsi, (16,7%), diikuti oleh Hanura (12,2%) di posisi kedua. Gerindra dianggap masyarakat sebagai partai yang paling konsisten memerangi korupsi (18,7%), disusul PDIP (11,2%), Hanura (9,2), dan PAN (8,1%). “Kepercayaan publik terhadap partai politik sekarang semakin runtuh menyusul terbongkarnya banyak kasus korupsi. Padahal salah satu amanat reformasi yang paling penting terletak pada upaya yang konsisten pada upaya pemberantasan korupsi,” pungkasnya.

=GAM/ABD

SURVEI ISC

Prabowo Subianto Capres Anti Korupsi

ant/m. risyal hidayatKONGRES PSSI 2014. Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin (kiri) didampingi wakil ketua umum PSSI, La Nyalla Mahmud Mattalitti (kanan) dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Joko Driyono (tengah) memimpin Kongres PSSI 2014 di Surabaya, Jatim, Minggu (26/1). Kongres Tahunan PSSI 2014 di ikuti 102 pemilik suara karena ada dua anggota baru yang ditetapkan pada Kongres Tahunan PSSI 2013 yaitu asosiasi pemain dan pelatih. Berita terkait hal 8

Pengamat : Ini Langkah yang AnehJAKARTA-Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto berada di urutan pertama sebagai calon Presiden (Capres) yang paling mampu memberantas korupsi. Disusul Mahfud MD di peringkat kedua, dan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) di peringkat ketiga.

Figur Prabowo dipercaya sebagai tokoh yang pal-

ing punya komitmen kuat untuk menciptakan pemerintahan yang baik

dan bersih sesuai dengan amanat reformasi

Andry KurniawanDirektur Komunikasi ISC

Page 5: e Paper Koran Madura 27 Januari 2014

KORAN MADURASENIN 27 JANUARI 2014 | No. 0288 | TAHUN III 5LINTAS NUSANTARAPROBOLINGGO SENIN 27 JANUARI 2014

No. 0288 | TAHUN III 5EkonomiKORAN MADURA

JAKARTA-Tekanan ter-hadap perekonomian Indonesia belum juga mereda. Hasil analisa Forum Koordinasi Sta-bilitas Sistem Keuangan (FKSSK) melihat pereko-nomian Indonesia masih terus harus diwaspadai dari segal aspek.

Instansi terkait tidak boleh lengah dengan kondisi pereko-nomian saat ini. “Kondisinya masih stabil terkendali tapi masih harus diwaspadai untuk semua aspek. Nah pada semua aspek kita gak boleh lengah melihat kondisi yang kelihatan-nya bagus tapi cuma sementara,” ujar Wakil Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, usai menghadiri rapat FKSSK di kan-tor DJPU Departemen Keuangan Gedung Frans Seda, Jakarta, Ju-mat, (24/1).

Dalam rapat ini turut dihadiri Wakil Menteri Keuangan Bam-bang Brodjonegoro, Direktur Ek-sekutif Departemen Riset Ekono-mi dan Kebijakan Moneter Bank Indonesia, Dody Budi Waluyo dan Kepala Eksekutif Bidang Penga-wasan Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nurhaida

Menurutnya, dalam rapat FKSSK ini juga ada pembahasan mengenai sistem stabilitas keuangan. Forum ini akan terus menjaga sistem stabilitas keuan-gan Indonesia yang lebih baik lagi.

Selain itu, tambahnya, dalam rapat bulanan FKSSK ini juga ada pembahasan mengenai aktivitas sekretariat FKSSK. “Ini kan rapat bulanan kita kan setiap bulan ra-pat deputi meeting bulanan dan tentunya bahas kondisi terkini dan aktivitas sekretariat FKSSK,” tukasnya.

Lebih lanjut dia mengata-kan utang Pemerintah Indone-sia yang mencapai Rp2.371,39

triliun pada 2013, Kementerian Keuangan menyebutkan, tidak perlu khawatir berlebihan dalam menanggapi utang yang menca-

pai ribuan triliun tersebut. “Saya pikir kita tidak perlu khawatir berlebihan tetap kita harus jaga utang kita tapi nggak usah ber-

lebihan dan gak usah bikin isu yang aneh-aneh,” ujar Bambang.

Pernyataannya itu seiring dengan kondisi perekonomian Indonesia yang masih sehat. Ter-catat utang per Gross Domestic Product (GDP) masih pada an-gka 23% serta defisit fiskal pada APBN juga masih relatif di 2%.

“Utang per GDP kita masih 26%, di dalam defisitnya relatif sekitar 2,3% jadi sebenarnya kita me-manage fiskal dan anggaran agar utang tidak memberatkan,” tukasnya.

Oleh sebab itu, Pemerintah melalui Kementerian Keuangan akan menjaga anggaran negara dengan sehat secara berkelanju-tan. Terutama dalam penggunaan pembiayaan yang lebih ditujukan pada program pemerintah yang bersifat produktif. “Makanya itu cara menjaganya agar anggaran dikelola dengan benar. Gunakan untuk hal-hal yang produktif saja,” tutupnya.

=GAM

Kita Masih TertekanKondisi Ekonomi Nasional Masih Dalam Status Waspada

PENGAWASAN PAJAK

Rekening Diusulkan Bukan Rahasia

JAKARTA-Direktur Jenderal Pajak Fuad Rahmany telah men-gusulkan agar rahasia bank dike-cualikan untuk kepentingan pen-gawasan penggalian potensi pajak bukan hanya untuk kepentingan penyidikan pidana pajak dalam amandemen UU Perbankan yang sedang dibahas di DPR saat ini. “Saya telah SMS langsung bebera-pa anggota DPR di Komisi XI agar rahasia bank dikecualikan untuk kepentingan pengawasan peng-galian potensi pajak bukan hanya untuk kepentingan penyidikan pidana pajak “ ujar Fuad Kantor Pusat Ditjen Pajak Jakarta, akhir pekan (25/1).

Sebagai catatan, sebagian besar negara lain di dunia telah membuka akses perbankan untuk kepentingan perpajakannya, sep-erti AS, Australia dan Malaysia.

Dalam UU Perbankan yang berlaku saat ini, kata dia, setiap bank mempunyai kewajiban un-tuk merahasiakan segala sesuatu yang berhubungan dengan keter-angan mengenai nasabah peny-impan dan simpanannya, kecuali untuk kepentingan pemeriksaan, penagihan atau penyidkan. Hal ini membuat hanya sedikit sekali data nasabah perbankan yang dapat di-manfaatkan oleh Ditjen Pajak.

Menurutnya, dengan dibu-kanya data nasabah perbankan untuk kepentingan pengawasan penggalian potensi pajak berarti data perbankan tersebut diman-faatkan tidak terbatas hanya un-tuk kepentingan pemeriksaan, penagihan atau penyidikan se-mata, namun untuk keseluruhan tahapan penggalian potensi pajak mulai dari himbauan, konseling, penelitian dan lainnya. Artinya, akan semakin banyak data nasa-bah perbankan yang akan dapat dimanfaatkan untuk kepentingan penggalian potensi pajak dalam rangka meningkatkan peneri-maan pajak untuk kepentingan negara dan bangsa.

Cara untuk memanfaatkan data nasabah perbankan men-jadi potensi pajak ini juga mudah. Karena data nasabah perbankan, terutama rekening simpanannya, merupakan data yang valid. “Data nasabah perbankan dapat digu-nakan untuk menguji kepatuhan Wajib Pajak selama ini. ” jelas Fuad Rahmany lagi.

=GAM

ant/andreas fitri atmokoKEBUT PENGURUKAN JALAN PANTURA. Alat berat menyelesaikan proses pengurukan Jalan Pantura Kudus-Pati yang terendam banjir di kawasan Jati, Ku-dus, Jateng, Minggu (26/1). Proses pengurukan Jalan Pantura yang lumpuh selama beberapa hari terakhir akibat terendam banjir sepanjang satu kilometer itu dikebut agar secepatnya bisa dilalui kendaraan.

Kondisinya masih stabil terkendali tapi masih

harus diwaspadai untuk semua aspek. Nah pada semua aspek kita gak boleh lengah melihat

kondisi yang kelihatan-nya bagus tapi cuma se-

mentara

Bambang BrodjonegoroWakil Menteri Keuangan

Page 6: e Paper Koran Madura 27 Januari 2014

KORAN MADURASENIN 27 JANUARI 2014 | No. 0288 | TAHUN III 6 Ekonomi

JAKARTA- PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) mencatat nilai uang yang ditransfer melalui produk remitan yang dilayani BNI sepan-jang 2013 meningkat, baik incoming transfer (ITR) maupun outgoing transfer (OTR).

Data BNI menyebutkan jum-lah uang yang ditransfer dari luar negeri ke Indonesia sepanjang ta-hun lalu mencapai USD 40,44 mil-iar. Nilai ini melampaui jumlah dana selama periode yang sama di 2012, yaitu USD 37,48 miliar

Pemimpin Divisi Internasion-al BNI A Firman Wibowo menga-takan, nilai ini melampaui jumlah dana selama periode yang sama di 2012, yaitu USD 37,48 miliar. Sementara jumlah dana yang di-

transfer dari Indonesia ke luar negeri mencapai USD 44,4 miliar, meningkat dibandingkan periode yang sama tahun 2012 sebesar USD 36,75 miliar. Transaksi remi-tan BNI secara keseluruhan men-capai USD 84,84 juta atau menin-gkat 14,3 persen dari tahun 2012.

“Pelayanan transfer dana ini menghasilkan pendapatan untuk BNI yang meningkat 13,3 persen sepanjang tahun lalu dibanding-kan periode yang sama di 2012,” tutur Firman dalam siaran pers, Minggu (26/1).

Jaringan Smart Remittance BNI dapat dilayani di lebih dari 1.600 kantor cabang BNI serta di seluruh Kantor Pos, Alfamart, Pegadaian, Bank NTT, Bank Per-kreditan Rakyat (BPR) yang su-dah bekerja sama dan mitra-mitra lainnya. Dengan demikian, terda-pat lebih dari 15.000 outlet yang dapat melayani Smart Remittance BNI. Itu belum terhitung Remit-

tance Representatives di daerah kantong Tenaga Kerja Indonesia (TKI).

Jaringan Smart Remittance BNI memiliki inovasi fitur produk yang variatif yang dikelompok-kan menjadi 2 kelompok besar, yaitu Incoming transfer (ITR) atau kiriman uang dari luar negeri ke dalam negeri, Outgoing Trans-fer (OTR) atau kiriman uang dari dalam negeri ke luar negeri.

Produk ITR adalah produk Tu-nai (BNI Wesel PIN dan BNI We-sel PIN Dalam Negeri), Credit to BNI Account, dan Credit to Non BNI Account. Keunggulan produk ITR BNI yaitu mudah, cepat, dan aman. Produk Tunai BNI (BNI Wesel PIN dan BNI Wesel PIN Dalam Negeri) dapat menjangkau masyarakat Indonesia yang non-bankable karena kiriman uang dapat diambil secara tunai tanpa rekening.

= GAM

Lalu Lintas Uang Meningkat

Senior Manager Corporate Communications PT Sriwijaya Air, Agus Soedjono menyebut-kan, ada 11.760 kursi yang dise-diakan mulai 27 Januari hingga 4 Februari 2014. Rute-rute yang dilayani meliputi Jakarta - Pon-tianak PP, Jakarta - Pangkalpi-nang PP dan Jakarta - Tanjung Pandan PP. Dengan demikian, total ada sembilan kali pener-bangan dalam sehari. “Sedan-gkan Jakarta - Pangkalpinang PP untuk tanggal 27 - 28 - 31 Januari dan 1, 3 dan 4 Februari akan dilayani tujuh kali sehari,” katanya, Minggu (26/1).

Untuk rute Tanjung Pandan-Jakarta PP pada 29-30 Januari dan 2 Februari menjadi delapan kali sehari. Khusus untuk Jakarta - Tanjung Pandan PP, pada 2 Februari dari empat kali sehari menjadi lima kali sehari.

Agus mengemukakabn, jumlah penerbangan tambahan Imlek pada 2014 jauh lebih banyak dibandingkan pener-

bangan tambahan Imlek yang disediakan Sriwijaya Air tahun lalu yakni 7 ribu kursi tamba-han atau mengalami peningka-tan sekitar 68 persen. Pihaknya optimistis tingkat keterisian penumpang bisa mencapai 85 persen dengan adanya pener-bangan tambahan itu.

Sebelumnya, Maskapai Sriwijaya Air juga memperkuat rute internasionalnya dengan membuka jalur penerbangan ke tiga kota di China mulai Rabu (22/1) melalui Bandara Inter-nasional Ngurah Rai, Denpasar, Bali. “Ke tiga kota tersebut yakni Hangzhou, Ningbo, dan Nanking,” kata Agus.

Dia memaparkan, penerban-gan ke China itu akan dilaku-kan setiap hari sekali selama periode 22 Januari hingga Februari 2014 dengan menggu-nakan pesawat Boeing 737-800 Next Generation berkapasitas 167 kursi kelas ekonomi dan delapan kelas eksekutif.

=GAM

JAKARTA- Menteri Pari-wisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Mari Elka Pangestu mengatakan banyak investor dari sektor perhote-lan dengan label ternama dan berkelas dunia menyatakan minat dan akan mengekspansi bisnisnya di Indonesia.

Pernyataan itu disampai-kan Mari Elka Pangestu dalam siaran persnya yang diterima di Jakarta, Minggu.

“Beberapa investor dari sektor perhotelan yang sudah berada di Indonesia menyam-paikan rencananya untuk mel-akukan ekspansi di Indonesia,” katanya.

Bahkan, kata dia, salah satu hotel “chain” yang terkenal meny-ampaikan bahwa Indonesia masuk dalam negara top ten mereka.

Pihaknya mencatat saat ini Indonesia berada pada pering-kat ketiga se-Asia dalam bidang

pembangunan dan investasi perhotelan.

“Kalau untuk peringkat, Indonesia saat ini berada pada peringkat ketiga di Asia dalam hal pembangunan hotel, ini fakta bahwa kita diminati untuk tujuan investasi di bidang perhotelan,” kata Mari Elka Pangestu.

Menurut dia, Indonesia seka-ligus menjadi salah satu negara tujuan utama investasi untuk hotel dan restoran yang paling difavoritkan para investor.

Pihaknya memantau pada tahun 2012, total penana-man modal asing (PMA) dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) untuk hotel dan restoran mencapai 869,8 juta dolar AS. Jumlah itu naik signifikan atau mencapai 210 persen dibandingkan pada tahun 2011.

= ANT/HANNI

Sambut Imlek

Sriwijaya Air Siapkan 11.760 Kursi TambahanJAKARTA-Maskapai penerbangan Sriwijaya Air menye-diakan penerbangan tambahan di sejumlah rute untuk mengantisipasi lonjakan penumpang menjelang per-ayaan Hari Raya Imlek 2565 (Tahun Baru China) men-datang.

ant/lucky r.

JELANG IMLEK. Pedagang makanan khas Imlek merapikan dagangannya di kawasan pecinan kota Tangerang, Banten, Minggu (26/01). Beragam makanan khas Imlek seperti dodol, kue keranjang, kue kering dan lainnya mulai banyak dijual dan diburu warga keturunan Tionghoa di Tangerang untuk menyambut Imlek 2565 mendatang.

PROPeRtI

Banyak Investor Hotel Incar IndonesiaSepanjang 213 Mencapai USD 40,44 Miliar

Page 7: e Paper Koran Madura 27 Januari 2014

KORAN MADURASENIN 27 JANUARI 2014 | No. 0288 | TAHUN III 7PROBOLINGGO SENIN 27 JANUARI 2014

No. 0288 | TAHUN III 7OpiniKORAN MADURA

KORAN MADURA PEMIMPIN REDAKSI: Abrari (Non Aktif) WAKIL PEMIMPIN REDAKSI: Zeinul Ubbadi REDAKTUR AHLI: M. Husein REDAKTUR PELAKSANA: Abdur Rahem, M. Kamil Akhyari SEKRETARIS REDAKSI: Benazir Nafilah ADMIN: Indriani Y Mariska PENATA LETAK/DESAIN GRAFIS: Ach. Sunandar, Didik Fatlurrahman, Novemri Habib Hamisi, Khoiril Anwar, FOTOGRAFER: Mahardika Surya Abriyanto (Non Aktif) WEBSITE: Hairil Anwar BIRO SUMENEP: M. Hayat (Kepala),

Syamsuni, Junaidi BIRO PAMEKASAN: G. Mujtaba (Kepala), Muhammad Fauzi, Ali Syahroni BIRO SAMPANG: Miftahul Ulum (Kepala), Ryan H BIRO BANGKALAN: Moh. Ridwan (Kepala), Doni Heriyanto BIRO SURABAYA: Hana Diman, Ari Armadianto, Joeli Hidayati BIRO PROBOLINGGO: M. Hisbullah H (Kepala), Sugianto, Mahfud Hidayatullah BIRO JAKARTA: Gatti (Kepala), Satya, Cahyono, Willy KONTRIBUTOR: FL. Wati (Bali) Anwar Anggasoeta (Yogyakarta) Ahmad Sahidah (Malaysia) PENERBIT: PT. Koran Madura KOMISARIS: Rasul Djunaidi DIREKTUR UTAMA: Abrari DIREKTUR KEUANGAN: Fety Fathiyah MANAJER PEMASARAN: Moh. Rasul ACCOUNTING EKSEKUTIF: Husnan (Sumenep), Mohammad Muslim (Pamekasan), G. A. Semeru (Surabaya) ALAMAT REDAKSI: Jl. Adirasa 07 Kolor Sumenep, e-mail: [email protected], [email protected], [email protected], http://www.koranmadura.com/ REKENING: BRI 009501000029560, NPWP: 316503077608000 CALL CENTER: Telepon/Fax (0328) 6770024, HARGA ECERAN RP 3.500, LANGGANAN RP 70.000.

WARTAWAN KORAN MADURA DIBEKALI ID CARD (KARTU PENGENAL) DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA IMBALAN BERUPA APAPUN DARI NARASUMBER

Negara Mandul

alam Songkem Piagam Damai Sunni-Syiah

arus diakui negara ini telah banyak mendapat predikat. Selain predikat yang terpuji,

banyak predikat negatif juga disan-dangkan terhadap Indonesia. Salah satunya sebagai negara mandul. Sebuah predikat yang cukup be-ralasan sesuai dengan kinerja pe-merintah di negeri ini yang hingga kini masih sangat mengecewakan. Sebagai buktinya jumlah kasus ko-ruptor yang tak tersentuh hukum jauh lebih mendominasi daripada beberapa koruptor yang telah di-tangani. Apalagi sejumlah koruptor yang menyelamatkan diri ke luar negeri, sampai saat ini masih tak terurus.

Diantara koruptor yang berlind-ung di negeri orang diantaranya, didasarkan pada data Indonesia Corruption Watch, pada tahun 2013 sebanyak 23 koruptor. Di antara mereka Edy Tansil terpidana kasus korupsi Golden Key Group, Samadi-kun Hartono terpidana kasus korupsi BLBI Bank Modern, Adelin Lis ter-pidana kasus korupsi dana reboisasi dan illegal logging Mandailing Natal, Djoko S. Tjandra terpidana kasus korupsi cesie Bank Bali, dan Nader Taher terpidana kasus korupsi Bank Mandiri. Para koruptor ini masih me-lenggang bebas menghirup udara segar, tanpa bisa tersentuh oleh kekuatan hukum Indonesia.

Padahal negeri ini suda memi-liki KPK dan Kejaksaan. Namun kedua lembaga hukum tersebut hanya bertaji mengurus korupsi ke-las teri. Sama sekali belum mampu menaklukkan koruptor ulung, teru-tama yang menyelamatkan diri ke luar negeri. Memang harus diakui keduanya telah berjuang keras, ter-masuk kesuksesannya membawa pulang Adrian Kiki Ariawan yang se-lama ini bersembunyi di negeri Aus-tralia. Tikus berdasi buron Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) itu dibawa pulang 21 Januari 2014, meskipun tidak cukup kuat mem-bawa rakyat meyakini keseriusan Indonesia memberantas korupsi.

Para penegak hukum negeri perlu terus membuktikan ketang-guhannya menyeret para koruptor dari luar negeri ke Indonesia untuk mempertanggungjawabkan kejaha-tannya menilap uang rakyat. (*)

Mereka lupa—atau tak mau peduli—pada per-tikaian kelompok Sun-

ni-Syiah. Isu lain lebih diper-hatikan ketimbang mengurai konflik dan perpecahan. Saya tak tenang sebelum kasus Sam-pang menemukan titik terang.

Katakan Syiah berbeda. Tetapi bukankah perbedaan tak lebih dari politik pengalihan dari kasus yang sebenarnya ber-sifat kekeluargaan? Itulah yang terjadi di Sampang. Kelompok Syiah dituduh sesat justru ber-awal dari pihak yang terganjal dendam kesumat.

Datangnya sekelompok masyarakat non-Syiah dari Sam-pang ke Sidoarjo pada Senin lalu (23/9/13), merupakan satu bukti bahwa mereka sudah lelah me-rawat dendam. Kuncinya ada pada kiai-kiai kampung. Para kiai ini, sangat mungkin meneri-ma warga Syiah jika pemerintah sedari awal mempunyai resepsi dialogis dengannya.

Saya menyadari, amarah masyarakat berkaitan erat den-gan sikap dingin para kiai, tetapi itu bisa diakhiri. Kiai-kiai kam-pung tidak sepenuhnya paham terhadap Syiah. Yang mereka tahu hanyalah secuil informasi bahwa Syiah antisahabat Nabi. Di Madura, karena di sini basis-nya NU, ketundukan (terhadap) kiai memiliki hierarki.

Sikap kiai tidak bersifat mut-lak. Kiai satu menghormati kiai lainnya yang lebih kharismatik. Semakin tinggi derajat ketoko-han kiai, semakin mudah pula ia akan diikuti. Kiai-kiai sepuh NU

di luar Sampang tak terhitung. Langsung maupun tidak, mereka memiliki relasi dengan kiai-kiai Sampang. Andai pendekatan semacam ini yang ditempuh pe-merintah, niscaya jurang per-pecahan tak akan selebar ini.

Di sisi lain, idiom “Syiah sesat” menjadi buah bibir para kiai dan masyarakat. Akibatnya, mereka menjadi sasaran keben-cian dan terpaksa mengungsi di GOR berbulan-bulan hingga akhirnya direlokasi ke Sidoarjo. “Mereka boleh pulang, asal to-bat,” kata sejumlah pemuka aga-ma di Sampang. Lalu, benarkah mereka sesat sehingga harus di-sucikan dengan tobat?

Di sinilah duduk persoalan-nya. Saya khawatir, klaim sesat tidak berangkat dari pengeta-huan yang memadai tentang Syiah. Karena itu, kita perlu membuka lipatan sejarah. Dalam Islam Ditinjau dari Ber-bagai Aspeknya (1985), Harun Nasution menjelaskan bahwa konsepsi mendasar kelompok Syiah terletak pada persoalan imamah (kepemimpinan) yang harus berasal dari keturunan Ali bin Abi Thalib.

Dalam perkembangannya, Sy-iah pecah menjadi beberapa sek-te. Mayoritas Syiah menganggap imam mereka berjumlah dua be-las (Syiah Itsna ‘Asyariah). Namun ada juga yang sampai hanya pada tujuh imam: Syiah Isma’iliyah. Syiah Dua Belas masuk ke Iran sejak abad ke-16 dan bertahan hingga sekarang.

Syi’ah Isma’iliyah berkem-bang di Mesir pada masa kekhalifahan Dinasti Fatimiyah. Ada pula Syi’ah Zaidiyah yang berkembang di Yaman. Syiah Dua Belas dan Syiah Isma’iliyah memiliki pandangan yang ham-pir sama bahwa imam adalah pengganti nabi yang sah (Ali dan keturunannya). Sedangkan Syi-ah Zaidiyah cenderung moderat.

Namun ada juga Syiah yang ekstrem (dan ini yang sebenarnya sesat). Al-Ghurabiah memandang malaikat Jibril salah mewahyukan Al-Quran kepada Nabi Muham-mad yang semestinya kepada Ali. Sekte An-Nusairiyah bahkan men-ganggap Ali sebagai Tuhan, atau

sekurang-kurangnya menyerupai Tuhan (Nasution, 1985: 98-99). Pandangan Syiah yang ekstrem ini, tidak diakui oleh Syiah mainstream. Ada pula Syiah Qaramithah yang menjadi cikal bakal gerakan radikal Hassyasyin (Assasin).

Titik TemuBukan hanya di Sampang,

di Indonesia, Sunni-Syiah su-dah lama menegang. Ini men-jadi perhatian khusus, misalnya, oleh M. Quraish Shihab dengan menulis buku Sunnah-Syiah Ber-gandengan Tangan! Mungkin-kah? (2007). Menurut beliau, ada titik-titik persamaan yang bisa menjadikan kita bergandengan tangan.

Namun tampaknya, pandan-gan luwes ahli tafsir ini tidak diterima oleh kiai-kiai Pesan-tren Sidogiri, sehingga terbit buku sanggahan, Mungkinkah Sunnah-Syiah dalam Ukhuwah? di tahun yang sama. M. Quraish Shihab enggan menanggapi ul-ang karena takut membuka ju-rang perpecahan.

Buku M. Quraish Shihab me-mang cenderung melihat per-samaan-persamaan dan meng-abaikan argumen-argumen yang mendatangkan pertikaian. Beliau berhasil memadukan pandangan ulama Syiah dahulu dengan sekarang. Sehingga, sa-ngat kelihatan bahwa Syiah yang dulu (dicap suka mencaci sahabat) berbeda dengan Syiah zaman sekarang.

Tim Penulis Sidogiri tam-paknya mengabaikan pola yang semacam ini. Mereka terpaku pada—dalam istilah Adonis—ats-tsabit, yang tetap, yang dulu, sedangkan M. Quraish Shihab berada pada garis al-mutahaw-wil, progresif. Keduanya me-mang tidak akan bertemu. Tapi, kalau kita baca dengan seksama, kita akan paham alurnya.

Dalam kasus Sampang, klaim sesat yang dituduhkan, misalnya, adalah tetang nikah muth’ah (kawin

kontrak) dan taqiyyah (menutupi keyakinan yang dianutnya) sehing-ga menimbulkan prasangka. Pa-dahal, kalau paham sejarah, kita tidak akan gegabah menvonis sesat semacam itu.

Pihak Ahlul Bait Indonesia sudah mengklarifikasi bahwa Syiah Sampang tidak sesat ka-rena termasuk Syiah Dua Belas, yang tidak mengenal kawin kon-trak. Mereka menerbitkan Buku Putih Madzhab Syiah (2012). Se-lain itu, kata M. Quraish Shihab, kalau kita baca tulisan Ayatul-lah Khomaini, konsep taqiyyah sekarang dengan dulu mengala-mi pergeseran.

Syahdan, pertengkaran ka-rena perbedaan adalah cara purba yang tak layak diteruskan. Ket-egangan Sunni-Syiah seringkali terjadi akibat reaksi politis, bukan murni ideologis. Hamid Enayat dalam Modern Islamic Political Thought: The Response Of The Syi’ah And Sunni (1988) mencatat bagaimana Sunni-Syiah sama-sama memiliki andil besar dalam memajukan peradaban.

Di Madura, selain Syiah ideologis seperti ajaran Tajul Muluk, banyak pengikut Syiah, minimal simpatisan. Buktinya, di pesantren kita terbiasa men-gaji kitab Nailul Authar karya Muhammad bin Ali bin Muham-mad As-Syaukani (w. 1834), ula-ma Syiah. Pun juga kita sering mendaras kitab Subulus Salam karangan Muhammad bin Ismail Ash-Shan’ani (w. 1687), padahal beliau adalah ulama Syiah terke-muka dari Yaman.

Klaim serampangan sering muncul akibat minim pengeta-huan. Saya kira, kita perlu mem-buka buku-buku, kitab-kitab yang dulu maupun sekarang terkait Sunni-Syiah. Sudah tiba saatnya kita membuka mata, telinga, hati dan pikiran sadar kita untuk menerima perbedaan—sekadar menghikmati fitrah yang dititip-kan oleh Tuhan. Karena per-bedaan, kita berperadaban.=

Tahun 2014 disambut rentetan bencana: Gu-nung Sinabung, banjir

di Manado, Jakarta dan sepanjang pantai

utara. Di tahun ini pula, pesta akbar demokrasi akan digelar. Presiden

sibuk mengurus par-tainya dengan per-

asaan ragu: siapa yang akan diloloskan seba-gai peserta konvensi.

Page 8: e Paper Koran Madura 27 Januari 2014

KORAN MADURASENIN 27 JANUARI 2014 | No. 0288 | TAHUN III 8 OPINIPROBOLINGGO SENIN 27 JANUARI 2014

No. 0288 | TAHUN III 8Lintas JatimKORAN MADURA

ant/suryanto DEMO BONEKMANIA. Ribuan suporter Persebaya 1927 atau Bonekmania menggelar aksi didepan tempat berlangsungnya Kongres tahunan PSSI yang digelar di Shangri La Hotel, Jalan Mayiend Sung-kono, Surabaya, Jatim (26/1). Dalam aksi ini para bonek mendesak PSSI agar penghapusan hak dan status Persebaya 1927 secara sepihak dicabut.

PSSI: Persebaya 1927 Klub Ilegal

Saleh Ismail Mukadar tetap ngotot bahwa Persebaya 1927 yang musim lalu berkompetisi di Indonesian Premier League (IPL) diakui sebagai anggota PSSI. Se-lain itu, Persebaya 1927 masih mengantongi pengakuan dari FIFA, terkait PT Persebaya Indo-nesia sebagai pengelola Perse-baya 1927. Di dalamnya terdapat pemain seperti Andik Verman-syah yang baru saja turun di SEA Games 2013 dan kini membela Selangor FA di Liga Malaysia.

“Mereka (suporter loya-lis Persebaya 1927,red) hanya menuntut pengakuan PSSI atas

Persebaya 1927, sebagai anggota PSSI yang asli. Bukan Persebaya yang saat ini dilatih Rahmad Dar-mawan, yang tampil di Indone-sia Super League (ISL) 2014. Soal nama, tak masalah. Yang pent-ing, PT Persebaya Indonesia yang kelola Persebaya 1927, yang di-akui FIFA,” jelas Saleh.

Ketua Umum PSSI, Djohar Ari-fin yang ditemui usai pembukaan Kongres Tahunan PSSI di Hotel Shangri-La menjelaskan, dirinya tidak mau menanggapi aksi atau komentar-komentar yang bukan anggota.

“Saya hanya mau mengurusi

anggota PSSI saja. Di luar ang-gota, saya tidak mau menangga-pi,” tegasnya.

Sementara itu, Wakil Ketua PSSI La Nyalla M Mattalitti me-nambahkan Persebaya 1927 me-rupakan klub ilegal. Penegasan ini disampaikan La Nyalla di ten-

gah aksi demonstrasi pendukung Persebaya 1927. “Saya sama sekali tak berniat menemui mereka (Bonek,red). Mereka (Persebaya 1927,red) bukan dan belum per-nah jadi anggota PSSI,” ujar La Nyalla usai pembukaan kongres,

Minggu (26/1).La Nyalla mengatakan, klub

Persebaya yang benar adalah, Persebaya yang dibentuk pada 2010. Ini karena, kata Nyalla, Persebaya 1927 kala itu mengiku-ti kompetisi Indonesian Premier League (IPL), yang merupakan kompetisi yang tidak diakui oleh PSSI sebagai federasi resmi sepa-kbola Indonesia. “Karena bukan jadi anggota, aksi yang dilakukan tidak akan berpengaruh dan PSSI tidak akan mengakui Persebaya 1927,” ungkapnya.

Koordinator Lapangan Bonek, Pokemon mengatakan aksi mere-ka memiliki tiga tuntutan. Per-tama, bubarkan kongres tahu-nan PSSI di Surabaya. Tuntutan kedua, usir dan bubarkan Perse-baya versi PT MMIB (La Nyalla) dari Kota Persebaya. Tuntutan terakhir, kembalikan kepemilikan Persebaya ke pemilik aslinya, klub anggota Persebaya (Karanggay-

am) yang diakui Masyarakat Kota Surabaya.

Para Bonek sempat meneri-akkan kata-kata ‘Gak Iso Mulih’ (tidak bisa pulang,red) kepada peserta kongres PSSI. Kemudian kata-kata ‘aksi (kongres PSSI) ini adalah aksi politik’. Ada juga spanduk dari Bonek yang diben-tang bertuliskan, ‘Kami Menolak Takluk Atas Pendzoliman PSSI’, ‘Kami bergerak dan melawan sia-pa saja yg ingin menghancurkan 19 Persebaya 1927’, hingga ‘Se-lama Repoeblik Ini Berdiri, Perse-baya 1927 gak bakal mati’.

Ribuan bonek yang mengena-kan atribut hijau-hijau ini me-menuhi Jalan Mayjen Sungkono tepatnya depan Hotel Shangri-la. Sempat menimbulkan kemacetan, bahkan dari arah Jalan Adityawar-man menuju bundaran Satelit di-tutup, karena jalan tersebut lau-tan bonek.

= G. ARMADIANTO

SURABAYA – Kongres Persatuan Sepak Bola Seluruh In-donesia (PSSI) tetap tidak akan mengakui Persebaya 1927 sebagai anggota PSSI. Meski, sekitar 5.000 orang bonek, pendukung setia klub sepak bola binaan Saleh Ismail Mu-kadar itu membayangi tempat penyelenggaraan kongres di depan Hotel Shangri-La, Kota Surabaya, Minggu (26/1).

Page 9: e Paper Koran Madura 27 Januari 2014

KORAN MADURASENIN 27 JANUARI 2014 | No. 0288 | TAHUN III 9

Komposisi saham sebesar 60 persen dimiliki BJTI dan

sisanya dikuasai UEPN,”

Edi PriyantoKepala Humas Pelindo III

Lintas Jatim

Anti Wisnu Siapkan Gugatan Hukum

Anggota Komisi A DPRD Kota Surabaya Eric R Tahalele saat di-hubungi Koran Madura kemarin mengatakan terpilihnya Wis-nu sebagai wawali dalam rapat paripurna DPRD Kota Surabaya, bulan November 2013 lalu masih menyisakan masalah sehingga pelantikannya dinilai menyalahi prosedur.

"Kami menemukan indikasi bahwa telah terjadi manipulasi administrasi bahkan terjadi poli-tik uang (money politic) pada proses pemilihan wawalikota dan keluarnya SK Mendagri," kata politisi Partai Golkar tersebut.

Menurut Eric, pada ada pros-es pemilihan wawali Surabaya, ada hal yang aneh yakni ketika persyaratan kelengkapan calon yang belum ditandatangani ang-

SURABAYA - Wisnu Sakti Buana tampaknya tidak bisa tenang menjalankan tugasnya sebagai Wakil Walikota Surabaya (Wawa-li), karena sebagian rekan-nya di dewan tengah me-nyiapkan gugatan hukum atas turunnya SK Mendagri sehingga dijadikan acuan oleh Gubernur Jawa Timur Soekarwo untuk melan-tiknya, Jumat (24/1) lalu.

gota Panitia Pemilihan (Panlih) Wawali, tiba-tiba ada dua nama yang bertanda tangan yaituJunai-di dan Sudarwati Rorong pada 30 oktober 2013, yang dilakukannya di ruang Wisnu. " Saya yakin ada politik uang dalam proses ini," tandasnya.

Karena itu, pihaknya mem-pertanyakan keputusan gu-bernur yang melantik tokoh PDI Perjuangan Kota Surabaya tersebut. Sebab, hal lain yang masih bermasalah adalah belum turunnya SK Gubernur terkait pengunduran diri Wisnu dari

posisinya sebagai Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya dari Fraksi PDI Perjuangan. "Kita melihat perkembangannya, tetapi kami tetap menilai bahwa keluarnya SK Mendagri dan pelantikan Wawalikota Surabaya telah men-yalahi aturan dan prosedur, un-

tuk itu kami akan mempertanya-kannya, sekaligus menyiapkan gugatan hukumnya," ucapnya.

Erick bahkan termasuk salah satu dari anggota dewan yang sengaja tidak hadir dalam pelan-tikkan lantaran tidak ingin mem-permalukan Gubernur Jatim di depan umum. Sebab jika dirinya datang pasti akan melakukan in-trupsi yang bisa saja memojok-kan Soekarwo sebagai Gubernur di mata masyarakat se Jatim.

"Saya tidak hadir karena menghormati dan menghargai pak Karwo sebagi Gubernur, kare-na saya tidak ingin dalam proses pelantikan itu terjadi debat kusir yang bisa memalukan beliau, ka-rena tindakan nekad Gubernur melantik WS sebagai Wawalikota itu memang telah menyalahi atauran administrasi sebagaima-na seharusnya," pungkasnya.

Untuk diketahui, Wisnu Sakti Buana, Jumat (24/1) resmi dilan-tik sebagai Wakil Walikota Sura-baya, menggantikan Bambang Dwi Hartono yang mundur karena ikut dalam pemilihan gubernur Jawa Timur. Ironisnya, pelantik-kan Wisnu tidak dihadiri oleh Wa-likota Surabaya Tri Risma Harini. Meski Risma menyatakan dirinya sedang sakit, namun sejumlah suara sumbang mengatakan jika Risma tidak mau berpasangan dengan Wisnu.

= E.HANA DIMAN

e hana diman/koran maduraPELANTIKAN WAKIL WALI KOTA. Gubernur Jawa Timur Soekarwo melantik Wisnu Sakti Buana sebagai Wakil Wali Kota Surabaya yang dilaksanakan pada Jumat (24/1) lalu.

PENGEMBANGAN KAWASAN INDUSTRI

Bangun JIIPE Upaya Tekan Biaya LogistikSURABAYA – PT Pelabuhan

Indonesia III (Persero) ten-gah mengembangkan sebuah kawasan industri yang luas ter-integrasi dengan pelabuhan dan kompleks perumahan di sisi utara Gresik, yakni Java Integrated Industrial Port and Estate (JIIPE). Pengembangan industri ini juga akan didukung oleh pengemban-gan perumahan dan laut pelabu-han estate.

Pengembangan JIIPE di kawasan Manyar Gresik tersebut merupakan solusi terhadap ting-ginya tingkat arus bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Konsep bisnis Pelindo III dapat menekan biaya logistik dari hulu hingga ke hilir yang saat ini cukup tinggi dan sering dikeluhkan oleh para pengusaha.

JIIPE bertujuan untuk menye-diakan layanan pelabuhan laut langsung ke kawasan industri untuk meminimalkan biaya logistik yang biasanya terjadi ketika pelabuhan laut terletak

jauh dari kawasan industri. JIIPE juga bertindak sebagai pelabu-han multi layanan laut untuk melayani pengiriman, kontainer, general cargo, mobil / kendaraan, curah kering dan cair.

Pengembangan kawasan JIIPE di lokasi tersebut telah mematuhi peraturan daerah (Perda) Nomor 8 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Gresik dari 2010-2030.

PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) menggandeng PT AKR guna mengembangkan proyek "Java Integrated Industrial Port" (JIIPE) seluas sekitar 2.000 hektare di kawasan Manyar, Gresik, Jawa Timur. Kepala Humas Pelindo III, Edi Priyanto mengatakan luas areal itu rencananya dibagi dalam tiga kawasan, yakni untuk pelabu-han, industri, dan perumahan.

Pada tahun 2014 ini perwu-judan proyek "JIIPE" baru me-masuki tahap pembangunan dan penyediaan infrastruktur dasar. Seperti akses jalan, dermaga, dan

kebutuhan energi yang meliputi listrik dan air.

"Pembangunan infrastruktur dasar, memang sudah dilaksana-kan pada Oktober 2013 diren-canakan hingga Oktober 2014. Pembangunan ini melibatkan Pemkab Gresik yang telah menja-lin kerja sama untuk penyediaan

infrastruktur dan energi," ujar Edi Priyanto.

Pembangunan "JIIPE", tambah Edi, dari ribuan hektare luas kawasan tersebut maka sebanyak 1.762 hektare sudah termasuk ruang terbuka hijau, jalan, salu-ran pembuangan air, dan fasilitas

umum lainnya."Bahkan, ada pula kawasan pelabuhan seluas 371 hektare, sudah termasuk ruang terbuka hijau dan sirkulasi," imbuhnya. Sedangkan khusus ka-wasan residential akan menem-pati lahan seluas 765 hektare.

Pelabuhan laut estate akan dilengkapi dengan dermaga. Beberapa fasilitas pendukung akan dibangun di dekat pelabu-han laut termasuk lapangan terbuka, gudang, kendaraan, tangki pertanian untuk termi-nal, tangki penyimpanan cairan untuk menyimpan curah cair, lapangan penumpukan batubara , log kayu, bengkel dan kantor / fasilitas publik.

Pada masa mendatang, kata Edi Priyanto, kawasan pelabuhan akan dikelola PT Berlian Manyar Sejahtera, yang merupakan peru-sahaan patungan antara PT Berlian Jasa Terminal Indonesia (BJTI) selaku anak perusahaan Pelindo III dengan PT Usaha Era Pratama Nu-santara (UEPN), anak perusahaan

PT AKR Corporindo Tbk."Komposisi saham sebesar 60

persen dimiliki BJTI dan sisanya dikuasai UEPN," ujarnya.

Pada area tersebut, sebanyak 371 hektar daerah akan men-cakup semua elemen pembangu-nan di kawasan pelabuhan laut. Sekitar 80% dari mereka adalah untuk tujuan operasi dan sisanya 20% untuk utilitas, hijau dan sirkulasi.

Kawasan industri dari JIIPE se-luas 1.761 hektar dibagi menjadi 3 jenis industri, yang terdiri dari In-dustri Ringan, Industri Menengah dan Industri Berat. Wilayah dijual maksimum kawasan industri ada-lah 70% dari total area, sehingga memenuhi ketentuan dari Depar-temen Industri dan Perdagangan No 35/2010 tentang standar teknis kawasan industri. Daerah non-dijual sekitar 30% dialokasikan untuk zona hijau (10,57%), jalan dan saluran (12,30%), dan fasilitas (7,03%).

= G. ARMADIANTO SEMERU

Page 10: e Paper Koran Madura 27 Januari 2014

KORAN MADURASENIN 27 JANUARI 2014 | No. 0288 | TAHUN III 10 Lintas Jatim

Jatim Tekan Angka Kecelakaan

Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Unggung Cahyono mengatakan keberhasilan Polda Jatim dalam menekan angka kecelakaan lalu lintas, yang kemudian ditandai dengan diterimanya juara per-tama RSPA tak lepas dari peran serta seluruh instansi terkait. Pi-haknya selalu berkoordinasi den-gan pihak pihak lain, dan juga melibatkan masyarakat, dalam

setiap program yang diterapkan."Kita melaksanan yaitu koor-

dinasi dengan instansi terkait, misalnya kejadian di Tongas, be-gitu kejadian itu, semua turun dis-ana. Dari kesehatan (Dinkes,red) ambulan diturunkan disana. Dinas PU, ada evaluasi jalan, geometri jalan. Ini marka jalan-nya harusnya panjang lagi begitu, yang kedua rambu rambu lalu

lintas dan sebagainya," ujar Ung-gung Cahyono, seusai memimpin Pencanangan Gerakan Nasional Pelopor Keselamatan Berlalu Lin-tas di Taman Bungkul, Surabaya, Minggu (26/1).

Langkah-langkah pencegahan yang sudah dilaksanakan kepoli-sian adalah melaksanakan gelar kekuatan di tempat tempat rawan kecelakaan, pelanggaran lalu lintas, maupun kriminalitas. Untuk Jatim, tambah Irjen Pol Unggung, telah menggelar 494 pos pantau yang berda di dareh black spot maupun lokasi rawan kriminalitas.

Selain itu, kerjasama dengan seluruh instansi terkait, juga terus dilakukan, seperti dengan Pemda, Dishub, PU Binamarga, Balai Be-sar Pelaksanaan Jalan Wilayah Lima, Dinas Kesehatan, Akad-emisi, Pakar Lalin dari Universi-

tas Brawijaya Malang, Universitas Airlangga Surabaya, dan Universi-tas Jember, serta Organda.

Data di Direktorat Lalu Lintas Polda Jatim menyebutkan, selama Tahun 2012 terjadi 24.323 kasus kecelakaan, Tahun 2013 menurun menjadi 19.989 kasus atau menu-run 17,82 persen. Demikian juga korban tewas dalam kecelakaan, sepanjang Tahun 2012 terhitung ada 5.915 nyawa melayang, Ta-hun 2013, jumlahnya menurun menjadi 5.266 jiwa atau menurun 10,97 persen.

Angka kecelakaan terse-but merupakan salah satu hasil kerjasama semua lapisan, baik masyarakat maupun Pemerin-tah. Beberapa cara yang dilaku-kan polisi untuk menanggulangi kecelakaan lalu lintas di Jatim, diantaranya, melakukan evalu-

asi di lokasi yang pernah terjadi kecelakaan dan mendatangi dan menganalisa lokasi kejadian.

Selain itu, Polda Jatim juga sudah meluncurkan sejumlah program unggulan, di antaranya, program Polisi Cilik, Duta Lalu Lintas, Wayang Lalu Lintas, Save Our Student (SOS), dan sejumlah program lain.

Angka kecelakaan lalu lintas inilah yang menjadi salah satu alasan Jatim dipercaya terlibat dalam pencanangan Gerakan Nasional Pelopor Keselamatan Berlalu Lintas bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Minggu (26/1) pagi, melalui tel-econference langsung dari Taman Bungkul Surabaya dengan Pres-iden di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta.

= G. ARMADIANTO SEMERU

SURABAYA – Kepolisian Daerah (Polda) Jatim mendapat-kan juara pertama dalam Road Safety Partnership Ac-tion (RSPA). Program yang dicanangkan oleh kepolisian lalu lintas, dalam menggugah kesadaran semua elemen masyarakat terhadap pentingnya melakukan keselama-tan berlalu lintas. Dari data Polda Jatim, pada tahun 2013 lalu, jumlah kecelakaan lau lintas di Jawa Timur turun lebih dari 17%, sedangkan faliditas meninggal dunia, turun lebih 10%.

PASAR

Pedagang Minta Pemkot-DPRD Dukung Pembangunan Pasar Turi SURABAYA - Majelis Peda-

gang Pasar Turi Kota Surabaya meminta Pemkot dan DPRD se-tempat untuk mendukung pem-bangunan Pasar Turi Baru yang terbakar beberapa tahun lalu.

Ketua Majelis Pedagang Pasar Turi, Kemas, Minggu (26/1), me-ngatakan, dukungan tersebut sangat diperlukan mengingat pembangunan Pasar Turi hingga saat ini belum kunjung selesai.

"Banyak persoalan yang belum terselesaikan dalam proses pem-bangunan Pasar Turi," katanya.

Untuk itu, lanjut dia, bagi pedagang yang belum menye-lesaikan pembayaran stan agar segera diselesaikan. "Ini juga dalam rangka menyukseskan pembangunan pasar," ujarnya.

Selain itu, lanjut dia, pihak-nya menginginkan pedagang lama bisa masuk bersama-sama

di Pasar Turi yang lagi dibangun.Majelis Pedagang Pasar Turi

siap membantu memediasi peda-gang lama dengan investor jika ada persoalan. "Apapun permasalahan pedagang dalam rangka menyuses-kan pembangunan Pasar Turi yang sekarang lagi dikerjakan, kami siap membantu," ujarnya.

Sebelumnya, Wali Kota Sura-baya, Tri Rismaharini, berharap pedagang yang menjadi korban

kebakaran sudah bisa masuk pada Februari mendatang, meskipun untuk penyelesaian pembangunan secara keseluruhan belum tuntas.

"Akhir Februari, pedagang lama sudah harus masuk karena perjanjianya seperti itu," katanya.

Tri Rismaharini mengung-kapkan mengacu pada laporan kemajuan pembangunan Pasar Turi memang hingga saat ini baru mencapai 60 persen. "Harusnya,

kalau molor memang kena denda. Tapi waktu di awal, pemerintah kota juga ada kekeliruan," kata mantan Kepala Badan Perenca-naan dan Pembangunan (Bap-peko) Kota Surabaya itu.

Ia mengaku bakal menggelar evaluasi soal pembangunan Pasar Turi. "Kalau kemungkinan mem-berikan addendum, dari awal saya sudah tidak setuju," ujarnya.

= ANT/ABDUL HAKIM

g. armadianto semeru/koran maduraUNJUK KEBOLEHAN. Polisi Cilik binaan Polres Malang di hadapan tamu VIP, unjuk kebolehan di sela-sela acara pencanangan Gerakan Nasional Pelopor Keselamatan Berlalu-lintas, di Taman Bungkul, Surabaya, Minggu (26/1).

Page 11: e Paper Koran Madura 27 Januari 2014

KORAN MADURASENIN 27 JANUARI 2014 | No. 0288 | TAHUN III 11Lintas Jatim

... tanaman hydroponic tidak membutuhkan

semprotan anti hama yang berefek pada kese-hatan, tidak membutuh-kan pupuk kimia yang akan mempengaruhi

kesehatan kita jika di-gunakan dalam waktu

yang panjang bisa menyebabkan kanker.

Pokoknya mengkonsum-si tanaman hydroponic bisa memperpanjang

umur kita...”

Heru Agus HendraInsinyur Pertanian

Timsel Tidak Pro GenderKaukus Tolak Hasil Seleksi Calon Anggota KPU

"Sebagai perempuan, kami benar-benar tersinggung dan merasa dilecehkan oleh Pak Ari-bowo dan timnya, karena hanya mengakomodir satu calon perem-puan dalam 20 besar calon ang-gota KPU. Ini jelas-jelas mengam-barkan bahwa timsel tidak pro gender," tandas Titik dengan nada tinggi.

Menurut Titik, sebagai lem-baga penyelenggara pemilu, KPU harus menunjukkan dirinya seba-gai lembaga yang pro perempuan, sehingga mestinya dari 20 calon yang lolos, minimal ada tujuh orang perempuan. Karena kepada partai politik (parpol) saja, lemba-ga ini sudah sangat 'kejam' yakni tidak segan-segan mencoret par-pol yang tidak memenuhi kuota 30 persen perempuan.

"Saya ingat betul, bagaimana KPU sangat detail melakukan verifikasi faktual terhadap kader perempuan parpol. Semua dicek dan diteliti kebenarannya. Dan

kita (kader perempuan) dipanggil satu-satu ke KPU. Lha kalau par-pol saja diperlakukan seperti

itu, kenapa timsel tidak men-erapkan itu ketika menjaring ang-gota KPU. Itukan picik namanya," kata perempuan yang masih men-jabat sebagai anggota Komisi B DPRD Provinsi Jawa Timur itu.

Ia menyadari betul bahwa tidak ada dalam aturan perun-dang-undangan yang mewajibkan keterwakilan 30 persen perem-puan di lembaga KPU. Tetapi kata ibu tiga orang anak ini, secara eti-ka, ketika KPU mewajibkan parpol memenuhi kuota 30 persen,

seharusnya mereka juga be-gitu.

Menanggapi pernyataan Ari-bowo, bahwa hasil test calon perempuan lebih rendah diband-ingkan dengan calon pria, Titik lagi- lagi menyindir. "Apakah perempuan yang di comot parpol yang supaya tidak didiskualifikasi oleh KPU, kualitasnya bisa bagus?

Kan tidak. Hanya untuk me-menuhi 30 persen, parpol rela asal comot," tukasnya.

Karena itu, Titik meminta kepada Komisi A DPRD Provinsi Jawa Timur untuk mengambil si-kap tegas untuk menolak dan

menganulir hasil seleksi terse-but. Kaukus juga mendesak agar timsel yang sekarang dibubarkan dan dipilih tim yang baru yang benar-benar kredibel dan inde-penden, serta tidak pro salah satu partai politik. "Saya dengar putera pak Aribowo caleg salah

satu parpol. Kalau itu benar, berarti tidak independen. Dan Komisi A, harus berani mem-perjuangkan dan membatalkan keputusan tersebut," kata anggota Fraksi Demokrat ini.

= E. HANA DIMAN

SURABAYA - Kaukus Perempuan Parlemen (Kapepa) DPRD Provinsi Jawa Timur menggalang dukungan dari sejumlah aktivis perempuan di Jawa Timur untuk bersa-ma-sama menolak hasil seleksi 20 besar calon anggota KPU Provinsi Jawa Timur yang telah dipublikasikan oleh Tim Seleksi (Timsel) Calon Anggota KPU Provinsi Jawa Timur. Ketua Kapepa DPRD Provinsi Jawa Timur, Titik Indrawati, SH kepada Koran Madura, Minggu (26/1) men-gungkapkan Timsel yang dipimpin oleh Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga Surabaya tersebut tidak pro perempuan, karena hanya meloloskan satu kan-didat perempuan dalam 20 besar.

Titik Indrawati, SH Ketua Kapepa DPRD Provinsi Jawa Timur

g. armadianto semeru/koran maduraTANAMAN HASIL SYSTEM HYDROPONIC. Heru Agus Hendra, Insinyur Pertanian IPB menunjukkan beberapa jenis buah, sayuran, dan tanaman hasil system hydroponic dalam acara workshop Hydroponic di aula Dinas Peternakan Jatim, Minggu (26/1).

PERTANIAN

Hydroponic Berpotensi di Masa DepanSURABAYA – Jika di negara

Thailand bertani dengan system hydroponic sudah dilakukan sejak tahun 1990 silam, sosial-isasi yang dilakukan pemerintah Indonesia baru sekitar 3 tahun terakhir, itupun belum merata di seluruh penjuru tanah air. Kare-na itu, banyak pengimpor buah dan sayuran kita mengadopsi ke Thailand untuk mendapatkan buah atau sayuran dan tana-man lain yang memiliki kualitas sekelas negara tersebut.

Sebut saja pepaya Thailand, pisang sunpride, dan lain-lain. Padahal membuka bisnis “per-tanian” modern dengan istilah keren hydroponic ini memiliki peluang pasar yang sangat po-tensial. Bukan saja karena mu-dah menanamnya, namun juga murah sekali modal yang harus dikeluarkan, dan pasar yang menginginkan buah, sayur dan tanaman jenis ini sangat banyak, terutama restauran-restauran mahal. Hal tersebut diungkap-kan oleh Heru Agus Hendra, Insinyur Pertanian jebolan IPB dalam acara workshop Hydro-ponic di aula Dinas Peternakan Jatim, Minggu (26/1).

Workshop yang diikuti oleh lebih dari 100 orang ini datang dari berbagai daerah di Indone-sia. Acara yang memakan waktu hampir 6 jam ini, berlangsung seru dan cukup marak. Bukan saja karena mayoritas peser-tanya adalah kalangan intele-ktual, namun karena atensi para peserta terhadap materi mengenai hydroponic ini cukup

besar. Hal ini diakui oleh Heru bahwa workshop yang dilakukan ini sudah melibatkan 17 ribu orang yang tergabung di komu-nitas hydroponic dan tersebar di seluruh Indonesia.

”Dengan adanya komunitas ini, kesempatan berkarir dibi-dang pertanian bukan lagi men-jadi hal yang tabu bagi kaum

intelektual. Karena meski sebu-tannya sebagai petani, bertanam dengan sistem hydroponic, kita tidak perlu berlumuran lumpur, tak perlu membajak sawah, tak perlu berpanas-panas dengan

matahari yang akan menyebab-kan kulit kita hitam mengkilat. Bertani dengan system hydro-ponic bisa dilakukan oleh siapa saja, dimana saja, kapan saja, tak perlu mengkhawatirkan masalah cuaca yang tidak ramah karena takut kebanjiran atau takut kekeringan akibat kemarau pan-jang,” jelasnya.

Menurut Heru, potensi pasar dibisnis hydroponic ini sa-ngat terbuka lebar mengingat petani yang menggeluti bisnis ini belum banyak sementara masyarakat yang mengkonsumsi tanaman hydroponic, baik buah, sayuran maupun apotik hidup ini sangat banyak.

“Karena tanaman hydro-ponic tidak membutuhkan semprotan anti hama yang berefek pada kesehatan, tidak membutuhkan pupuk kimia yang akan mempengaruhi kesehatan kita jika digunakan dalam waktu yang panjang bisa menyebabkan kanker. Pokoknya mengkonsumsi tana-man hydroponic bisa mem-perpanjang umur kita. Karena itu, saya berharap, pemerintah mulai memikirkan secara se-rius untuk memberikan pema-haman dan pemberdayaan pada masyarakat luas tentang bercocok tanam dengan system hydroponic agar kita tidak perlu mengimpor buah dan sayuran karena kita bisa mem-budidayakan tanaman ini se-cara meluas ke seluruh lapisan masyarakat,”pungkasnya.

= G. ARMADIANTO SEMERU

Page 12: e Paper Koran Madura 27 Januari 2014

KORAN MADURASENIN 27 JANUARI 2014| No. 0288| TAHUN III 12 LINTAS JATIMPROBOLINGGO SENIN 27 JANUARI 2014

No. 0288 | TAHUN III 12ProbolinggoKORAN MADURA

Probolinggo

Kasatreskrim Polres Probolinggo Kota, AKP. Agus I Supriayanto membeberkan enam judi togel, satu kasus disersi Anak Buah Kapal (ABK), penggelapan satu kasus, satu kasus pencurian dengan kekerasan (curas), pencu-rian dengan pemberatan (curat) satu kasus. Disusul satu pencu-rian kendaraan bermotor (curan-mor) 1 kasus.

’’Selama bulan Januari 2014, ada 11 kasus yang berhasil di-ungkap. Dan tersangka yang kami amankan 14 orang,”ujar mantan anggota Densus 88 ini, kepada sejumlah wartawan, Minggu (26/1).

Untuk saat ini, lanjut dia, pihaknya paling banyak men-gungkap kasus judi Togel. Di mana, kasus tersebut lebih ban-yak yang ada di Kota Probolinggo dibandingkan kasus penggelapan, curas, curat dan curanmor.

’’Untuk barang bukti yang diamankan, yakni i unit mobil isuzu phanter, 2 unit sepeda mo-tor Yamaha Yupiter dan Yamaha Vixion, 1 buah tabung gas elpiji 3 kg, uang tunai Rp.170.000. Se-dangkan kasus judi togel, barang bukti yang diamankan, yakni 7 unit HP, 1 buah buku tafsir mim-

pi, 22 lembar rekapan penge-luaran, 14 biji bolpoint, 1 buah buku tabungan Bank Mandiri, i unit kalkulator, serta uang senilai Rp.538.000,”paparnya.

Menurutnya, dari 14 tersang-ka yang diamankan, merupakan pemain-pemain baru yang ber-operasi di wilayah hukum Polres Probolinggo Kota. ’’Lima orang itu semuanya melakukan curas, curat dan curanmor,’’tandas AKP.Agus I Supriyanto.

AKP.Agus I Supriyanto me-nambahkan, selain dalam waktu yang ditentukan pada operasi ini, pihaknya juga memang tetap fokus untuk meminimalisasi aksi-aksi kejahatan dan memberantas perjuadian dan C3 (curat, curas, dan curanmor), serta memini-malisir aksi kejahatan menjelang pelantikan Walikota dan Wakil Walikota Probolinggo.

’’Kami tidak terpaku dengan pengamanan pelantikan walikota dan wakil Probolinggo dengan tenggang waktu selama operasi ini. Tapi, di luar itu, kami tetap fokus memberantas aksi keja-hatan di wilayah hukum Polres Probolinggo Kota,” tegasnya.

Pihaknya berupaya semaksi-mal mungkin dan berkomitmen

untuk memberantas segala tindak kejahatan apalagi kejahatan jala-nan. Terlebih banyak masyarakat yang menyampaikan secara lang-

sung tentang keresahan akan aksi pelaku tindak kejahatan jalanan.”Kita sudah berkomitmen menanggulangi, karena kejahatan

yang meresahkan dan merugikan masyarakat harus diberantas,” pungkas AKP.Agus I Supriyanto.

=m.hisbullah huda

Ungkap 11 KasusAmankan 14 Tersangka

PROBOLINGGO - Sebanyak 11 kasus berhasil diungkap Polres Probolinggo Kota selama bulan Januari 2014. Selain itu, dalam operasi polisi juga mengamankan 14 tersangka.

PROBOLINGGO - Pelanti-kan walikota dan wakil waikota Probolinggo terpilih, Hj.Rukmini Buchori – H.M.Suhadak, Selasa (28/1) besok, bakal disaksikan Menteri, elit partai politik, dan pejabat.

Hingga dua hari sebelum pelantikan, sejumlah tamu dari kalangan menteri, politisi, dan tokoh nasional telah memberi-kan konfirmasi untuk menghadiri pelantikan yang digelar di Ge-dung Islmic Center yang baru dir-esmikan.

Tamu dari kalangan menteri yang memastikan hadir yakni Menteri Sosial, Salim Segaf Alju-frie, Menteri Pertanian, Suswono, dan Menteri Komunikasi dan In-formasi, Tifatul Sembiring.

Sementara, dari kalangan elit

politik, Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Tjhajo Kumolo, memastikan hadir dalam pelantikan tersebut. Tidak hanya itu, Ketua DPD PDIP Jawa Timur, Sirmadji Tjondro Pragolo, serta sejumlah pengurus partai berlambang banteng tersebut di-pastikan turut hadir. Demikian juga dengan Wakil Ketua DPR, Pramono Anung, dan Ketua Komi-si VIII DPR RI Dra. Hj. Ida Fauziah menyatakan siap hadir.

Kabang Umu Sekretariat Kota Probolinggo, Drs. Gatot Wahyudi, M.Si, mengungkapkan, dari 1200 undangan yang disebar, di antara-nya adalah tamu Very Important Person(VIP). “Konfirmasi kehad-iran pejabat pusat dan elit poli-tik nasional sudah kami terima. Mereka menyatakan siap hadir

dan kemungkinan akan tiba di Kota Probolinggo mulai Senin (hari ini),” ujarnya kepada warta-wan, Minggu (26/1).

Mantan Kabag Humas dan Protokol ini mengaku, selain elit politik dan pejabat pusat, Guben-ur Jawa Timur, Dr. Soekarwo, be-serta bupati/walikota se Bakorwil V Malang, yakni Malang, Batu, Pasuruan, Probolinggo, Luma-jang, Jember, Situbondo, Bon-dowoso, dan Banyuawangi, Ketua PBNU, Said Aqil Sirodj, Ketua PWNU Jawa Timur, KH Moham-mad Hasan Mutawakil Alallah, juga menyatakan kesiapannya untuk hadir.

Selain itu, seluruh anggota DPRD, SKPD, juga akan menyak-sikan langsung Pelantikan waliko-ta dan wakil waikota Probolinggo

terpilih, Hj.Rukmini Buchori – H.M.Suhadak. “Selain itu, un-tuk mengakomodir seluruh tamu yang hadir, panitia menyiapkan tenda raksasa yang didesain me-nyerupai ruang rapat paripurna DPRD Kota Probolinggo,”tandas Gatot Wahyudi.

Karena itu, lanjut Gatot Wahy-udi, lokasi pelantikan mulai dari setting tenda, panggung serta acara dikemas semenarik mung-kin dan modern tanpa meng-hilangkan nilai-nilai budaya Kota Probolinggo. “Gala dinner dilak-sanakan pada besok malam (hari ini) untuk menjamu tamu-tamu dari pusat dan luar negeri yang sudah hadir,” tandasnya.

Tingkatkan Pengamanan

Terpisah, mengansitipasi

gangguan keamanan selama pelantikan, Polres Probolinggo Kota mengikutsertakan 900 per-sonel dari TNI/- Polri. Kabag Ops Polres Probolinggo Kota, Kompol M.Nasir, mengungkapkan, ban-yaknya jumlah personel penga-manan dilakukan karena polisi tidak ingin kecolongan.

“Ini hanya untuk mengantisi-pasi agar kami tidak kecolongan mengingat tamu yang hadir ban-yak dari kalangan menteri, elit partai politik, dan pejabat. Belum ada laporan potensi gangguan menjelang pelantikan,” ujarnya.

Dalam skema, pola penga-manan dibagi menjadi empat ring. Ring pertama, ring kedua, ring ketiga, dan ring keempat dis-iagakan 900 personil.

=m.hisbullah huda

PELANTIKAN PIMPINAN DAERAH

Akan Dihadiri Menteri dan Elite Parpol

Page 13: e Paper Koran Madura 27 Januari 2014

KORAN MADURASENIN 27 JANUARI 2014| No. 0288| TAHUN III 13Probolinggo

Pasalnya dalam sambutannya dia menilai partai Nasdem seba-gai salah satu partai yang pernah di rintisnya saat ini tidak memiliki modal.“Kalian jangan gentar dan takut tentang adanya partai Nas-dem di dalam pemilu mendatang, Karena partai tersebut, saat ini merupakan partai yang tidak me-miliki modal,” kata, Hari Tanosoed-ibjo, saat memberikan penjelasan kepada kader partai Hanura.

Menurutnya, partai Nasdem yang merupakan rintisan dirinya. Bahkan dia juga mengaku kalau srategi par-tai sudah ditangannya.”Saya yang memilki strategi tersebut. Jadi nggak usah khawatir,” tegasnya dengan nada optimis.

Hary Tanosoedibjo, meru-pakan salah satu big bos dari salah ratu media nasionel terse-but mengaku, besarnya partai Nasdem di Jawa Timut dan di Probolinggo, bukan karena peran pimpinan partai dari pusat. Na-mun karena peran dari Hasan Aminuddin.

“Karena beliau yang menda-nai semua kegiatan Nasdem di Jatim, termasuk Probolinggo,”

terangnya Pria kelahiran Sura-baya 26 September 1965.

Disisi lain, kader partai Ha-nura Kabupaten Probolinggo, Ahmad Mudianto, mempertan-yakan, niatan para caleg Hanura Propinsi, dan pusat. Dia menilai, selama ini caleg yang melewati Dapil Probolinggo - Pasuruan be-lum ada kejelasan.

“Apakah betul-betul nyaleg atau tidak. Sampai saat ini belum ada sinergitas antara caleg yang ada di daerah. Karena hal ini, bisa berdampak kepada perolehan su-ara Hanura pada pemilu menda-tang,” paparnya.

Sementara itu, Ketua Dewan Piminan Daerah (DPD) Kabu-paten Probolinggo, Ahmad Rifa’i saat mau dimintai keterangan tentang kesiapan partainya dalam pertarungan dalam pemilu legis-latif 9 April mendatang, dan atas tudingan partai Nasdem dinilai tidak memiliki modal, belum bisa dihubungi.

Masuk Kampus Tak Lepas Atribut Parpol

Selepas acara tersebut, Hary

Tanoesoedibjo memberikan kuli-ah Umum di Universitas Panca Marga (UPM) Probolinggo, Na-mun Kedatangnya ke dunia aka-demis itu, rombongan yang men-dampinginya masih beratribut parpol Hanura.

Dengan kelengkapan atribut partai, membuat mahasiswa sedikit kecewa.“Kalau masalah kedatangan pak Hary Tanoesoed-ibjo sebagai dosen kuliah umum kewirausahaan tidak masalah. Namun romobongan yang men-dampingi beliau kok masih bera-tribut baju Hanura,” keluh Tomi salah satu Mahasiswa sastra Fakultas Sastra itu.

Menurutnya, selayaknya kalau mau datang ke kampus se-layaknya, atribut parpolnya jan-gan sampai melekat. Karena ini bisa dinilai merupakan politisi kampus.”Kampus secara tidak langsung sudah mulai dirasuki oleh dunia politik praktis, apalagi tahun ini merupakan tahun poli-tik,” terangnya sembari menunjuk atribut yang masih dikapai pen-gurus Hanura.

Sementara, itu Rektor UPM Probolinggo, Ngatimun, men-egaskan kedatangan Hary Ta-noesoedibjo ke kampus yang dikelolanya. Bukan karena par-tai yang di ikutinya. Namun dia menilai kapasitas beliau sebagai dosen mata kuliah umum.

=mahfud hidayatullah

Nasdem Ditengarai Partai Tak BermodalJawa Timur Besar karena Hasan AminuddinPROBOLINGGO - Kedatangan Hary Tanosoedibjo, Ming-gu, (26/1) kemarin di Probolinggo disambut oleh puluhan kader partai Hanura dan para celeg di daerah. Pertemuan yang dilaksanakan di sebuah rumah makan di Kabupaten Probolinggo sedikit mengejutkan.

DIKELUHKAN, Perwakilan kader mempertanyakan kejelasan caleg pusat, provinsi untuk turun bersinergi di dapil Pas-uruan – Probolinggo.

PROBOLINGGO - Toyib (45) warga dusun Gulur RT 4 RW 2 Desa Bucor Wetan Ke-camatan Pakuniran Kabupat-en Probolinggo, di temukan meregang nyawa di kamar Wan-ita Idaman Lain (Wil). Korban di temukan pertama kali oleh Martina (38) yang tak lain adik kandung Sunarsih (Wil) korban.

Dugaan sementara, kor-ban sebelum meregang nyawa mengkonsumsi obat kuat. Se-dangkan, Sunarsih sendiri, tidak di temukan di lokasi. Namun, pengakuan warga, kalau Sunar-sih keluar dari rumahnya sekitar pukul 5.00 WIB pagi.

Sontak, warga yang meng-etahui kejadian itu, langsung berdatangan. Sedangkan kondi-si jenasah korban itu sendiri dalam keadaan memakai sarung dan baju.”Dugaan sementara, dia minum obat kuat,”jelas war-ga setempat Rahim.

Menurut Rahim, kabar ber-edarnya wanita idaman lain itu sendiri sudah sekitar 1 tahun yang lalu.”Saya sering kepergok dengan dia,”akunya.

Sementara suami Sunarsih

sendiri Madun (46) bekerja di malaysia sudah 3 tahun yang lalu.”Rumah korban dengan ru-mah Wil selisih 8 rumah,”papar Rohim yang juga ketua RT.

Kemudian jenasah kor-ban, langsung di bawa ke kamar mayat RSUD Waluyo Jati Kraksaan.”Dugaan sementara, dia kelelahan dan kita masih mau mengumpulkan beberapa saksi,”pungkas Kapolsek Pa-kuniran AKP Adri Maman.

=m.hisbullah huda.

MEREGANG NYAWA

Diduga Minum Obat Kuat

RAMAI, warga yang mengetahui kejadian, langsung berdatangan karena korban sudah meregang nyawa.

Dugaan sementara, kor-ban sebelum meregang nyawa mengkonsumsi obat kuat. Sedangkan, Sunarsih sendiri, tidak

di temukan di lokasi. Na-mun, pengakuaan warga,

kalau Sunarsih keluar dari rumahnya sekitar pukul 5.00 WIB pagi.

Page 14: e Paper Koran Madura 27 Januari 2014

KORAN MADURASENIN 27 JANUARI 2014| No. 0288| TAHUN III 14 Probolinggo

Akibat tidak tersedianya dok-ter itu, rumah sakit tipe D ini sulit menaikkan status ke tipe C pada saat dilaksanakan proses akredi-tasi.

Direktur RSUD Tongas, Ka-maliyah Tjipluk Lestari, men-gatakan pihaknya sebenarnya berkeinginan menaikkan sta-

tus rumah sakit menjadi tipe C. Hanya saja faktor kurangnya tenaga medis menyebabkan sedikit terkendala.

“Kami tetap optimis pada akreditasi 2014 ini. Tapi kenda-lanya memang kurangnya dok-ter spesialis,” terangnya, kepada wartawan Minggu (26/1).

Menurutnya, pihaknya ke-sulitan merekrut tenaga dokter spesialis. Rumah sakit bertipe D milik Pemkab Probolinggo itu seharusnya mempunyai 4 dokter spesialis.

“Seharusnya kami mempu-nyai minimal 4 dokter spesialis yakni, kandungan dan kebidanan, anak, bedah, dan spesialis pen-yakit dalam,”tandas Kamaliyah Tjipluk Lestari.

Untuk menyiasati kekuran-gan, kata Kamaliyah Tjipluk Lestari, mengungkapkan se-mua dokter spesialis di RSUD

Tongas merupakan dokter tamu yang satu kali seminggu kedatangannya. Di antaranya, dr Budi Poerwohadi SpPD sp-esialis penyakit dalam (Man-tan Direktur RSUD Dr Moch. Saleh), dr H Aminuddin SpOg MMKEs spesialis penyakit kandungan.

Sedangkan kebidanan (Di-rektur RS Amanah), dan dr H Sa-rojo SpA spesialis anak (Direktur RSAB Muhammadiyah). “Saya di RSU Tongas merupakan di-rekturnya direktur rumah sakit,” terangnya.

Selain itu, rumah sakit terse-but juga kekurangan 2 dokter spesialis bedah “ Kami masih pinjam dr Abror SpB dan dr Suroso SpB,” beber Kamaliyah Tjipluk Lestari.

Salah satu langkah yang di-lakukan, lanjut Kamaliyah Tji-pluk Lestari, adalah menjalin ker-jasama dengan perguruan tinggi untuk menyiapkan tenaga medis. “Termasuk menyekolahkan dok-ter umum ke spesialis. Program itu sedang kita susun,” pungkasn-ya.

=Mahfud hidayatullah

Dokter Spesialis RSUD Tongas KosongBerimbas pada Proses AkreditasiPROBOLINGGO - RSUD Tongas merupakan salah satu ru-mah sakit milik Pemkab Probolinggo, Namun rumah sakit yang beroperasi sejak 31 Oktober 2002, sampai detik ini tidak memiliki satu pun dokter spesialis alias kosong.

PROBOLINGGO - Rambu la- rangan parkir agar kendaraan truk tidak parkir di sebelah barat selatan terminal Bayuangga Kota

Probolinggo, nampaknya tidak digubris. Pasalnya, hingga saat ini sejumlah truk masih terlihat parkir di kawasan itu. Bahkan, ada sebagian kendaraan truk yang parkir hingga memakan badan ja-lan. Sehingga mengganggu peng-guna jalan lainnya.

Kepala UPTD terminal Bayu-angga Kota Probolinggo, Budi-hardjo menjelaskan, pihak Dishub setempat sudah menindak tegas bagi kendaraan truk yang parkir di kawasan itu. Namun masih saja ada kendaraan truk yang nekat parkir di tempat itu. “Kita sudah menindak tegas, tapi masih saja mereka bandel,” katanya kepada wartawan, Minggu (26/1).

Menurut dia, kendaraan truk yang parkir di kawasan itu ke-banyakan berasal dari luar kota. Melihat bandelnya para kend-araan truk tersebut, warga se-tempat menilai jika upaya tin-dakan tegas petugas terkesan dilecehkan.

“Para sopir truk itu terkesan melecehkan petugas. Padahal di kawasan itu sudah jelas-jelas ada rambu larangan parkir,” ujar seorang warga setempat, Sund-ari.

Sebenarnya, persoalan kend-araan truk liar di kawasan termi-nal itu sudah menjadi persoalan klasik. Bahkan, masalah itu sem-pat menjadi sorotan sejumlah anggota dewan. Namun lagi-lagi para sopir masih tetap bandel dan tak menggubris larangan terse-but.

“Ini harus melibatkan Satlan-tas untuk menertibkannya. Jika tidak, mereka tetap bandel den-gan memarkir kendaraan truknya di kawasan itu,” pugkas Sundari.

=MuhaMMad sugianto

Truk Liar Masih BandeL

Tindakan Petugas Terkesan Dilecehkan

Page 15: e Paper Koran Madura 27 Januari 2014

KORAN MADURASELASA 21 JANUARI 2014 | No. 0284 | TAHUN III 15OLAHRAGAPROBOLINGGO SENIN 27 JANUARI 2014

No. 0288 | TAHUN III OlahragaKORAN MADURA 15

LONDON - Pelatih Chelsea Jose Mourinho berharap, Juan Mata sukses bersama Manchester United (MU), setelah proses transfernya ke klub tersebut senilai 37,1 juta pound rampung. Pria Portugal itu mengu-capkan terima kasih kepada Mata atas kontribusinya selama mengena-kan seragam “The Blues”, terutama dalam dua musim terakhir dimana dia dinobatkan sebagai pemain ter-baik klub secara berturut-turut.

“Saya dan semua orang di Chel-sea memiliki respek yang besar terhadap Mata dan bakat besarnya dan ketika dia bilang kepada kami dia ingin pindah karena dia ingin bermain lebih banyak, kami tidak ingin menghambat kesempatan dia. Kami ingin dia mendapatkan karier yang sukses, selain itu trans-fer ini juga membuat pemasukan finansial yang besar untuk kami,” kata Mourinho di situs resmi klub.

Dia melanjutkan, “Kami sen-ang Juan tetap di Inggris, meski-pun bergabung dengan klub rival. Dia bahagia di negara ini dan ini bagus bagi Premier League bisa mempertahankan seorang pe-main bertalenta seperti dia. Juan pindah dengan seluruh restu kami dan saya bisa bilang, atas nama semua orang di klub, kami berterima kasih atas servis yang fantastis dan kami mengharapkan dia sukses di masa depan.”

Jumat (24/1) lalu waktu se-tempat, MU dan Chelsea akhirnya secara resmi mengumumkan per-pindahan Juan Mata dari Stamford Bridge ke Old Trafford setelah seluruh proses baik pada tingkat klub maupun pribadi sudah ram-pung, serta lolos tes medis.

Pemain internasional Spanyol ini adalah pembelian pertama Da-vid Moyes pada musim dingin ini dan menjadi pemain termahal MU. Dia mengalahkan harga Dimitar Berbatov yang didatangkan dari Tottenham Hotspur pada 2008 si-lam seharga 30,5 juta pound.

Transfer ini dikritik oleh pelatih Arsenal Arsene Wenger dan pelatih Manchester City Ma-nuel Pellegrini. Tetapi Morinho tetap tenang menghadapi kriti-kan tersebut. Menurutnya, dia bisa menjual pemainnya kepada rival-rival Chelsea di Liga Utama Inggris, termasuk kepada Arsenal, kalau memang penjualan itu tepat untuk sang pemain dan klub.

“Sebuah tim hanya bisa me-mainkan 11 pemain, bukan 12 orang. Arsenal memiliki banyak pemain papan atas. Apalagi Man-chester City dan MU. Jadi bila Juan bermain untuk mereka, itu berarti ada pemain lain yang tersingkir. Jadi kenapa tidak? Setiap klub di banyak negara melakukan ini. Lalu apa masalahnya dengan penjualan Mata ke MU?” tanya Mourinho.

Klub-klub lain pun, kata Mour-inho, bisa melakukan hal serupa. Dia berpendapat, Mata tidak akan membantu MU menjuarai Liga Inggris musim ini. Meskipun tidak muda, Mourinho terpaksa harus melepas Mata ke MU. “Ini sebuah proses yang sulit untuknya dan tidak mudah juga buat saya. Saya sebenarnya tidak ingin dia keluar dari tim. Sangat sulit bagi saya mengambil keputusan bahwa Os-car akan menjadi pemain nomor 10 saya dan saya akan memban-gun tim berdasarkan keputusan

tersebut. Mata pun sulit menerima keputusan ini,” papar Mourinho.

Selain melepas Mata, Chelsea juga melepas Michael Essien ke AC Milan. Gelandang internasion-al Ghana yang musim lalu dipin-jamkan ke Real Madrid ini akan hengkang ke San Siro dengan sta-tus bebas transfer dan akan me-nandatangani kontrak berdurasi 18 bulan, setelah urusan pribadi disepakati dan lolos tes medis.

Essien menjadi pembelian pertama pelatih anyar AC Milan Clarence Seedorf. “Saya bahagia di sini. Saya akan melakukan yang terbaik untuk Milan dan saya ber-harap saya siap bermain. Saya bicara dengan Clarence Seedorf dua hari lalu. Saya tidak sabar bermain. Saya sungguh berteri-ma kasih kepada ketua dan tim serta pelatih Jose Mourinho yang mengijinkan saya berseragam Rossoneri,” kata Essien.

Milan pun membenarkan bah-wa mereka sudah mendatangkan Essien melalui website resmi Mi-lan. “Meski sudah 31 tahun, tetapi melihat riwayat hidupnya termas-uk gelar juara domestik dan Liga Champions serta prestasi bersama Timnas Ghana, Essien akan tiba di kota ini pada malam ini,” demikian bunyi pernyataan resmi Milan.

Essien memulai kariernya di Eropa bersama Bastia setelah pindah dari Ghana pada umur 17 tahun. Dia pernah meraih gelar pemain terbaik Liga Prancis lalu kemudian dibeli Chelsea dengan nilai transfer 24,4 juta pound pada musim panas 2005. Dia bersinar bersama Chelsea dan merebut se-jumlah gelar. =espn/sky sports/aji

Mou: Terima Kasih Mata, Semoga Sukses di MU

ROMA - Pelatih Juven-tus Antonio Conte mengaku puas dengan penampilan anak-anak asuhnya saat mel-awan Lazio di Stadion Ol-impico, Roma, Minggu (26/1) dini hari WIB. Meskipun Si Nyonya Tua pulang ke Tu-rin hanya dengan satu poin, setelah bermain imbang 1-1 melawan tuan rumah.

Juventus sebenarnya menguasai permainan pada menit-menit awal pertand-ingan. Tapi, mereka menda-patkan pukulan telak setelah kiper Gianluigi Buffon dikar-tu merah pada menit ke-24 menyusul pelanggaran keras kiper Timnas Italia itu ter-hadap penyerang Lazio asal Jerman, Miroslav Klose, di mulut gawang. Pelanggaran Buffon juga membuat Juve

terkena penalti. Penalti ini dikonversi menjadi gol oleh Antonio Candreva.

Meski Juve dalam kondisi tertinggal dan kalah jumlah pemain, permainan mereka relatif tak banyak berubah setelah kebobolan. Biancon-eri tetap berani menekan tim tuan rumah. Mereka bahkan punya kesempatan bagus untuk menyamakan skor pada babak pertama, tapi tendangan Fernando Llor-ente tak menghasilkan gol.

Usaha Juve baru mem-buahkan hasil pada babak kedua. Sundulan Llorente tak bisa diantisipasi kiper Etrit Berisha dan skor pun beru-bah jadi 1-1. Mendekati akhir pertandingan, Lazio malan-carkan serbuan bergelom-bang. Tapi, Juve masih berun-

tung karena usaha Lazio dua kali mengenai mistar dan tiang gawang. Selain itu, kip-er pengganti Marco Storari juga bermain baik dan bisa mencegah gawangnya kebob-olan lebih banyak. Skor akhir 1-1 akhirnya harus diterima kedua tim.

“Kami ingin menang, baik dengan 11 atau 10 pemain. Yang ingin kami tanamkan kepada para pemain adalah mentali juara dan para pe-main sepenuhnya tahu bahwa kami harus bermain untuk menang pada setiap pertand-ingan, bahkan saat kiper di-kartu merah setelah 25 men-it,” kata Conte.

Mantan gelandang Juven-tus itu melanjutkan, “Kami mendapatkan satu poin dan saya pikir tim telah membuk-

tikan lagi malam ini kenapa mereka memuncaki klasemen. Juventus tak pernah menyer-ah, terus bermain sepakbola, dan berusaha untuk menang meskipun harus bermain den-gan 10 orang.”

Dengan hasil ini, Ju-ventus tetap memimpin klasemen sementara Se-rie A dengan koleksi 56 poin, unggul sembilan poin atas AS Roma yang ada di urutan kedua. Tapi, rentetan kemenan-gan mereka di liga ter-henti di angka 12. “Sangat disayangkan rentetan keme-nangan kami terhenti. Tapi, hal-hal seperti ini terjadi dan Lazio pantas menda-patkan pujian atas performa mereka,” tutup Conte.

=sky sports italia/aji

SERIE A

Diimbangi Lazio, Conte Tetap Puas

Page 16: e Paper Koran Madura 27 Januari 2014

KORAN MADURASELASA 21 JANUARI 2014 | No. 0284 | TAHUN III16

OlahragaSENIN 27 JANUARI 2014 | No. 0288 | TAHUN III

16KORAN MADURA

DIIMBANGI LAZIO, ANTONIO CONTE TETAP PUASOLAHRAGA | 15

MADRID - Real Madrid akhirn-ya mengambil alih puncak klase-men sementara La Liga Spanyol setelah memetik kemenangan 2-0 atas Granada di Santiago Bernebeu, Sabtu (25/1) tengah malam WIB. Inilah untuk pertama kalinya El Real merasakan puncak klasemen sementara, setelah dalam dua ta-hun terakhir kalah bersaing den-gan Barcelona dan tahun ini kalah bersaing dengan Atletico Madrid.

Mereka memimpin dengan 53 poin dan melampaui Barcelona serta Atletico Madrid dengan ke-unggulan dua poin. Setidaknya dalam 24 jam Madrid akan mera-sakan takhta La Liga. Pasukan Carlo Ancelotti ini akan kembali ke tempat ketiga bila Barcelona dan Atletico Madrid menang atas lawan-lawannya.

Dua gol kemenan-gan “Los Blancos” pada laga terse-

but dicetak Cristiano Ronaldo dan Karim Benzema. Ini adalah keme-nangan keempat secara beruntun Ronaldo dan kawan-kawan. Se-baliknya, Barcelona dan Atletico, dalam empat laga terakhir dua kali imbang dan dua kali menang. Se-lain itu, gawang Madrid juga masih perawan di tujuh laga terakhir di seluruh kompetisi.

“Kami tidak bisa merebut bola dengan baik di babak pertama. Kami meningkat di babak kedua dan lebih mudah untuk meny-erang. Yang terpenting adalah per-mainan kami seimbang saat ini; itu kuncinya. Kami bertahan dan me-nyerang dengan sangat baik. Kami pun lebih tenang. Kami akan terus bertarung dan mempertahankan tingginya intensitas permainan kami. Semua pemain sedang

tampil dalam bentuk terbai-knya,” kata pelatih Madrid

Carlo Ancelotti.

Sedangkan Xabi Alonso me-nilai, kemenangan atas Granada itu diraih berkat kerja keras se-luruh tim. “Kami harus bek-erja keras untuk menang karena mereka merapatkan pertahan. Di babak pertama, dengan mereka berada dalam posisi yang bagus dan lebih segar, sulit bagi kami menemukan ruang meski kami menciptakan sejumlah peluang,” kata Alonso.

Dia melanjutkan, “Kami ber-main dengan intensitas besar dari awal babak kedua dan kami harus bekerja keras untuk mendapatkan gol pertama. Kami tampil baik tapi kami bisa lebih baik lagi. Masih ada jalan yang panjang, tapi kami sudah mengumpulkan banyak poin dan harus terus begini. Kami bermain bagus dan meski jalan masih panjang kami kini berada di tempat yang kami inginkan,” tut-upnya. =SKY SPORTS/AJI

SETELAH DUA TAHUNAKHIRNYA

KUASAI PUNCAK

REAL MADRID 2 GRANADA 0

PECAHKAN REKOR TRANSFER SETAN MERAHRampung sudah transfer Juan Mata dari Chelsea ke Manchester United dengan nilai 37,1 juta pounds. Dana itu memecahkan rekor transfer MU, mengalahkan harga Dimitar Berbatov yang didatangkan dari Tottenham Hotspur seharga 30,5 juta pound. SELENGKAPNYA BACA OLAHRAGA HAL. 15

KEMBALI KE PUNCAK. Bek Real Madrid Pepe merayakan gol yang

dicetak oleh Cristiano Ronaldo bersama teman-temannya pada pertandingan

melawan Granada, Sabtu tengah malam WIB. Pada laga itu, Madrid menang atas

tamunya 2-0.

Page 17: e Paper Koran Madura 27 Januari 2014

KORAN MADURASELASA 21 JANUARI 2014 | No. 0284 | TAHUN III A

27 JANUARI 2014 No. 0288 TAHUN III

SENIN GELOMBANG MENGAMUKPAMEKASAN | F

DIANAR ARTA METIAMERAIH MIMPI MENJADIMODEL INTERNASIONALNETER KOLENANG | P

wARGA DUA DUSUNMASIH TERISOLIRBANGKALAN | L

Taneyan LanjangKORAN MADURA

SUMENEP – Sebagian calon anggota legislatif meman-faatkan jejaring sosial sep-

erti facebook dan twitter sebagai alat kampanye, bahkan membuat halaman penggemar (fans page) khusus dan akun youtube untuk berkampanye. Mereka mulai gencar berkampanye di jejaring sosial.

Penjaga Warung Internet Elkisa, Pusawi, mengatakan, banyak sekali caleg yang meng-gunakan jejaring sosial sebagai media kampanye. “Modusnya beragam, bahkan salah satu caleg menggunakan akun You-

Tube,” katanya kepada Koran Madura disela-sela menjawa warnetnya.

Fatho Bari, salah satu caleg, menjelaskan, kampanye melalui jejaring sosial sangat efektif dan efesien. Efektivitas kampanye di jejaring sosial mencapai 30 persen. “30 persen membidik kaum intelektual, ibu rumah tangga, dan pemilih pemula, termasuk mahasiswa,” katanya kepada Koran Madura, Minggu (26/1).

Menanggapi maraknya kampanye di jejaring sosial, Ketua Panwaslu Sumenep

Zamrud Khan, mengatakan belum ada regulasi yang jelas. Selama ini yang diatur hanya di media seperti televisi, koran, dan radio.

“Kalau media seperti televisi, koran, radio itu su-dah jelas, tetapi kampanye semacam inilah (internet) yang perlu ada regulasi yang lebih jelas,” paparnya. Ia meminta KPU membuat regulasi yang lebih jelas terkait kampanye di internet.

Komisioner KPU Sume-nep, Moh. Ilyas, menjelaskan, kampanye lewat media internet

Geliat Kampanye lewat internet

termasuk pelanggaran Undang-Undang Nomor 8 tahun 2012 tentang Pemilu Legislatif dan PKPU Peraturan KPU Nomor 15 Tahun 2013 tentang Tahapan, Program, dan Jadwal Pemilu Legislatitf.

“Dan diaturan itu sudah jelas, kampanye media jejaring sosial semacam itu hanya bisa dilakukan 21 hari sebelum dimulainya masa tenang. Jika ada yang melakukan di luar itu, maka itu sudah melanggar aturan yang sudah ditetapkan oleh KPU,” tegas Tegas Ilyas.

Menurut Ilyas, jika ada yang merasa dirugikan den-gan kampanye media terse-but, nanti tergantung pada penilaian dan rekomendasi panwaslu atau Badan Pen-gawas Pemilu. “Panwaslu merekomendasikan ada pel-anggaran administrasi dalam penggunaan media sosial

untuk kampanye, maka KPU yang akan menindak lebih lanjut,” pungkasnya.

=SYAMSUNI/MK

Page 18: e Paper Koran Madura 27 Januari 2014

KORAN MADURASENIN 27 JANUARI 2014 | No. 0288 | TAHUN III BPROBOLINGGO SENIN 27 JANUARI 2014

No. 0288 | TAHUN III SumenepKORAN MADURAB

Hal itu disampaikan ang-gota Komisi A DPRD Sumenep Roekminto, Minggu (26/1). Kata Politisi Golkar itu, ada sejumlah poin krusial yang membutuhkan revitaslisasi dalam perda yang mengatur tentang pilkades. Dalam perda perubahan nanti, selain masalah anggaran, model pelaksanaan pilkades tidak akan jauh beda dengan sistem pemili-han presiden.

“Pilkades itu kan sistem pemilihan yang ada di tingkat desa. Jadi kepala desa itu pucuk pimpinan pemerintahan yang ada di desa. Itu artinya kepala desa tidak jauh beda posisinya dengan Presiden sekali pun. Sehingga, penyelenggaraan pilkades biayanya juga harus ditanggung pemerintah melalui

dana APBD,” terangnya.Selama ini, suksesi kepem-

impinan yang dibiayai oleh negara hanya pemilihen presiden, guber-nur, dan bupati. Sementara biaya pemilihan kepala desa dibebankan kepada calon. Itu nanti yang akan menjadi pembahasan penting dalam perda perubahan Perda No 21/2006 tentang Pilkades.

Selain soal anggaran, model pencalonan juga akan dibatasi. Pemerintah akan mengatur le-bih jauh terkait dengan jumlah cakades. “Minimal batasan untuk mencalonkan sebagai kepala desa pada satu desa minimal didukung oleh 20 persen suara masyarakat atau maksimal memperoleh du-kungan 50 persen untuk bisa maju sebagai cakades,” terangnya.

Dengan pembatasan jumlah

dukungan 20 persen, maka calon kepala desa yang muncul tidak akan melebihi dari lima orang

dan minimal diikuti lebih dari tiga orang.

=ALI RIDHO/MK

PEMILIHAN KEPALA DESA

Perda Pilkades DirevitaliasiSUMENEP - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumenep menemukan sejumlah kelemahan dalam pera-turan daerah tentang pelaksanaan pemilihan kepala desa (pilkades) yang selama ini berlaku. Oleh karenanya, dewan berencana merevitalisasi perda itu karena jika tidak dinilai akan menghambat proses kepemimpinan tingkat desa.

SUMENEP – Kinerja Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) Sjaifur-rachman disoal. PPAT yang be-ralamatkan di Jl. Letjen Ach Yani No 6 Sumenep itu dinilai telah me-ngendapkan sertifikat pertokoan milik H. Nurul Hadi.

Pada Januari 2012, H. Nurul Hadi telah membeli 9 kios per-tokoan dengan ukuran 2x2 Rp 110 juta kepada H. Khadijah. Pada saat bersamaan H. Khadijah seba-gai penjual mempercayakan PPAT Sjaifurrachman untuk mengurus semua pemberkasan untuk dil-impahkan kepada H. Nurul Hadi se-laku pembeli pada saat itu.

Namun sayangnya, pem-berkasan yang meliputi kuitansi pembayaran, akte jula beli, dan sembilan sertifikat sampai saat ini masih ditahan oleh PPAT Sjaifur-rachman, dengan alasan yang dinilai tidak rasional.

H. Nurul Hadi, pembeli toko, mengaku sangat kesal denga pe-layan yang diberikan oleh PPAT Sjaifurrachman. Ia mengaku lebih kesal lagi karena yang sudah men-jadi hak miliknya juga ikut tertahan.

“Ketika sudah selesai transaksi lahan sertifikat itu sudah hak kami. Masak itu juga ditahan oleh PPAt dengan alasan untuk mepermudah jika ada orang yang akan membeli lagi,” keluhnya.

Oleh sebab itu, dirinya mendu-ga, penahanan dan keterlambatan pembuatan pemberkasan itu ka-rena ada unsur permainan dagang di dalamnya. ”Bisa saja penahan ini karena dijadikan bahan untuk mer-aup keuntungan yang lebih besar lagi,” tudingnya.

Sementara PPAT Sjaifurrachman mengakui jika dirinya telah mela-kukan penahan terhadap sertifikat sembilan kios tersebut. Namun pena-han itu dilakukan atas dasar adanya ketimpangan di antara kaduanya.

”Kami tidak pernah menahan hak orang lain. Ini kami tahan, ka-rena H. Nurul Hadi itu bukan pemi-lik asli, melainkan hanya penerima amanat untuk melakukan penjulan lagi, makanya ini kami tahan sam-pai ada orang yang membelinya kembali,” katanya.

Disinggung masalah proses pem-berkasan pembuatan akte jula beli, dirinya mengaku tidak bisa melaku-kan pembuatan akte jual beli terse-but. Sebab, di antara kedua belah pihak masih ada perselisihan yang harus diselesaikan terlebih dahulu.

”Kalau masalah kuitansi, itu bu-kan hak kami. Melainkan itu hak ke-dua belah pihak, yakni Hj. Khadijah dan juga H. Nurul Hadi,” pungkasnya.

=JUNAEDI/MK

Kinerja Pejabat Pembuat Akta Tanah Dikeluhkan

Anggota Komisi A DPRD Sumenep Roekminto, saat memberikan keterang-an kepada wartawan terkait Perda pelaksanaan pemilihan kepala desa.

TOLAK CALEG PEMAKU POHON. Sejumlah aktivis melakukan aksi tolak pemasangan spanduk ataupun poster kampanye dengan memaku pohon di Solo, Jateng, Minggu (26/1). Dalam aksinya mereka mengecam pemakuan pohon guna keperluan kampanye yang marak jelang pemilu 2014 mendatang, serta menyerukan masyarakat untuk tidak memilih partai maupun caleg yang melakukan perusakan lingkungan.

Page 19: e Paper Koran Madura 27 Januari 2014

KORAN MADURASENIN 27 JANUARI 2014 | No. 0288 | TAHUN III CSumenep

Salah satu dugaan penyim-pangannya berupa pemotongan, seperti yang tejadi di Desa Jati, Kecamatan Gili Genting, Pulau Giliraja. Mushala Nurul Khatimah menerima bantuan keagamaan tersebut untuk rehab pada tahun 2013. Dari dana sebesar Rp 2,5 juta yang mesti diterima, hanya Rp 1,5 juta yang sampai ke tangan penerima manfaat.

Setali tiga uang juga dikabar-kan terjadi di Desa Daramista, Kecamatan Lenteng. Hal itu men-impa Masjid Nurul Huda. Penge-lola masjid tersebut mestinya menerima bantuan sebesar Rp 4 juta, namun yang sampai hanya Rp 3.050.000. Rp 950 ribu lenyap di “tengah jalan”.

Padahal dalam ketentuan-nya, dari total anggaran Rp 2.154.000.000 yang bersumber

dari APBD 2013 yang diperuntuk-kan 694 lembaga keagamaan yang tersebar di 27 kecamatan, 462 mushala masing-masing menda-patkan bantuan sebesar Rp 2,5 juta, 195 masjid masing-masing mendapatkan sebesar Rp 4 juta, dan 37 pondok pessantren ma-sing-masing mendapatkan Rp 10 juta.

Sementara di Desa Banbaru, Kecamatan Gili Genting, Pulau Giliraja, bantuan yang diperun-tukakan khusus untuk ustad yang mengajar mengaji diinfo-kan nyasar ke petani dan nelayan. Sementara ustad yang jelas-jelas mengajar mengaji malah tidak mendapatkan bantuan tersebut.

Menanggapi temuan terse-but, anggota Komisi A DPRD Sumenep Darul Hasyim Fath mengatakan, kinerja Kabag Ke-

sejahteraan Masyarakat (Kes-mas) Setkab Sumenep sebagai leading sektor program tersebut perlu dipertanyakan. Sekalipun masih berupa dugaan, hal seper-ti itu semestinya tidak terjadi, apalagi dalam bantuan keaga-maan.

”Seharusnya itu tidak terjadi. Sebab, Kesmas itu setiap tahun-nya telah mempunyai database, dan databese itu bisa menjadi ru-jukan untuk program selanjutnya, sehingga tidak terjadi lagi aksi yang serupa,” kata Politisi PDI Perjuangan itu.

Secara terpisah, Ketua Jatim Corruption Watch (JCW) Sajali menilai, dugaan kesalahan itu ka-rena kesmas kurang teliti dalam melakukan ferivikasi terhadap calon penerima bantuan tersebut. ”Kami yakin jika memang dalam

Aroma Penyimpangan Bantuan Keagamaan

Kabag Kesmas: Yakin itu Tidak Mungkin

ferivikasi itu sudah dilakukan secara maksimal, maka itu tidak akan terjadi,” terangnya.

Ketidaktelitian itu ditengarai karena program tersebut hanya dijadikan bancakan. ”Kalau pen-yaringannya kurang tertata, bisa saja itu hanya dijadikan bancakan oleh oknum yang tidak bertang-gung jawab,” terangnya.

Kabag Kesmas Ach. Syahwan Efendi tidak mengakui dugaan penyimpangan bantuan terse-but. Menurutnya, pihaknya te-lah melakukan ferivikasi secara mendalam. ”Kami yakin itu tidak mungkin. Sebab, calon penerima benar-benar diseleksi, mulai dari pengajuannya,” katanya.

Ia meyakini dalam bantuan itu tidak ada penyimpangan karena yang menerima bantuan terlebih dahulu harus mengajukan pro-posal. ”Yang kami bantu itu kan

melalui pengajuan terlebih dahulu. Dalam pengajuan itu memakai proposal. Sedangkan dalam pro-posal itu harus ada tanda tangan kepala desa dan juga tanda ta-ngan camat. Ini merupakan ben-tuk kehati-hatian kami,” jelasnya.

Pihaknya dalam melakukan survei sebelum mencairkan ban-tuan itu, mengaku tidak hanya mengandalkan petugas pemkab saja, melainkan bekerjasama den-gan pihak swasta. ”Kalau dalam ferivikasi kelayakan, kami beker-jasama dengan Lazisnu (Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Shadakah NU), karena kami yakin itu lebih mengetahui kondisi di lapangan,” ungkapnya.

Temuan tersebut menurut Syahwan akan menjadi bahan evaluasi. Pihaknya pada anggaran tahun ini berjanji akan melaku-kan ferivikasi yang lebih ketat.

”Untuk tahun 2014 ini, kami akan bekerjasama dengan pihak kecamatan langsung, sehingga akan lebih mudah dan akurat pendataanaya,” tukasnya.

=JUNAEDI/MK

SUMENEP – Bantuan Pemerintah Kabupaten Sumenep kepada lem-baga-lembaga keaga-

maan melalui Program Keagamaan dimaksud-kan baik, namun pada realisasinya tidak se-

perti yang diharapkan. Ditemukan dugaan

penyimpangan di sana-sini dalam pencairan

bantuan itu.

SEMANGAT. Sejumlah pegawai sedang bekerja membenahi berkas calon penerima dana Program Keagamaan yang dikucurkan Pemkab Sumenep.

Yang kami bantu itu kan melalui pengajuan terlebih dahulu. Dalam pengajuan itu memakai proposal. Se-dangkan dalam proposal

itu harus ada tanda tangan kepala desa dan juga tanda tangan camat. Ini merupa-kan bentuk kehati-hatian

kami,”

Ach. Syahwan EfendiKabag Kesmas

Page 20: e Paper Koran Madura 27 Januari 2014

KORAN MADURASENIN 27 JANUARI 2014 | No. 0288 | TAHUN III D Sumenep

Kapal Dharma Bahari Sumekar (DBS) I dengan tu-juan Kepulauan Kangean, Minggu (26/1) berlayar. Terli-hat para penumpang berjubel dan berdesakan memasuki ka-pal. Sejak pagi, kapal sudah pe-nuh dengan penumpang.

“Iya, Mas, kami sudah se-jak setengah bulan tertahan di Pelabuhan. Maka tak masalah walau harus menempati atap ka-pal yang penting saya bisa bisa pulang,” ucap Risna, penum-pang asal Kepulauan Kangean.

Namun di tengah kegem-biraan penumpang yang bisa pulang, ratusan penumpang terpaksa harus bersabar dan tertahan di pelabuhan, karena kapal DBS I tak bisa mengang-kut semua penumpang. “Ka-palnya sudah penuh, Mas, saya gak dapat tempat. Ya terpaksa nunggu jadwal

berikutnya,” ucap Riani.

Manajer Operasional Ka-pal Dharma Bahari Sumekar (DBS) I, Bambang, mengata-kan, mereka yang tertahan di pelabuhan pasti akan tetap pu-lang. Namun, DBS I tidak bisa mengangkut pada hari kema-rin karena kapalnya sudah kel-ebihan muatan.“Kami berpikir

tentang keselamatan penum-pang,” katanya.

Kata Bambang, jadwal pe-layaran kapal DBS I diberang-katkan lebih awal dari yang semestinya, pukul 19.00. kapal diberangkatkan pukul 10.00, ka-rena penumpang terus bertam-bah. “Melihat penumpang yang

terus bertambah kapal hari ini berangkat lebih awal ke Pulau Kangean dengan mengangkut penumpang sekitar sekitar 400 lebih penumpang,” jelasnya.

Pihaknya mengaku tidak bisa memaksakan penumpang harus naik semua.

=SYAMSUNI/MK

Kapal Kembali BerlayarSUMENEP - Cuaca mu-lai membaik. Pelayaran ke daerah Kepulauan Sumenep di Pelabu-han Kalianget kembali dibuka. Namun ratusan penumpang tertolak karena kapal kelebihan muatan. Kapal berla-yar dengan kapasitas penumpang di atas standar.

SUMENEP – KH Baharud-din, Ketua DPC Partai Per-satuan Pembangunan (PPP) Sumenep, di peradilkan ke Pengadilan Negeri setempat oleh Supandi (45) seorang pekerja swasta. Ia diduga pu-nya hutang sebesar Rp 20 juta dan tidak mengakui.

Dalam gugatannya, Supan-di meminta kekurangan uang sebesar Rp 20 juta yang dipin-jam tergugat, karena tergugat pernah meminjam uang kepada penggugat sebesar Rp 30 juta, dan tergugat sudah mengemba-likan sebesar Rp 10 juta.

Sementara sisanya sebesar Rp 20 juta oleh tergugat tidak diakui, sehingga kasus perdata tersebut dilaporkan ke Kejak-saan Negeri Sumenep. “Saya kesal dengan perilaku tergugat yang sok itu.” kata Supandi.

Kasus hutang piutang terse-

but terjadi pada tahun 2010 lalu. Tergugat meminjam uang sebe-sar Rp 30 juta pada penggugat. Sesuai dengan waktu yang di-tentukan tergugat membayar hutang tersebut sebesar Rp 10 juta pada penggugat.

Sisanya tergugat berjanji akan dibayar kemudian, na-mun hingga waktu yang di-tentukan tiba, tergugat tidak membayar sisa hutangnya, tergugat mengaku sudah tidak memiliki tanggungan hutang pada penggugat.

Meski penggugat sudah melakukan mediasi secara kekeluargaan pada tergugat, namun tergugat tetap tidak mau mengakui sisa hutangnya itu. Sehingga penggugat mel-aporkan kejadian tersebut pada Pengadilan Negeri SUMENEP.

Kemudian Setelah pro-ses hukum berjalan di PN

Sumenep, tergugat Baharud-din kalah, dan pengadilan menetapkan tergugat pu-nya tanggungan hutang pada penggugat. Karena tidak puas dengan putusan pengadilan, tergugat mengajukan banding atau kasasi ke MA, akan tetapi upaya banding kembali kalah karena ditolak oleh MA.

Berdasarkan surat dari Pengadilan Negeri Sume-nep bernomor W14.U15/62/Pdt/1/2014 tentang Pemberita-huan Putusan Kasasi Perkara Perdata Nomor 08/Pdt.G/2011/PN. Smp. yang diterima Su-pandi sebagai penggugat, per-mohonan kasasi yang diajukan Baharuddin ditolak oleh MA, sehingga tergugatharus me-lunasi sisa hutangnya pada penggugat.

“Kalau Baharuddin tahu putusan ini, dia harus sesegera

mungkin melaksanakan pu-tusan hukum yang sudah ink-racht itu, dan membayar tang-gungannya pada saya, tapi kok belum ada tanda-tanda dia mau bayar sisa hutangnya,” te-rangnya.

Supandi menambahkan, jika dalam tempo beberapa hari pasca putusan pengadil-an tergugat belum juga belum membayar sisa hutangnya sebesar Rp 20 juta, pihaknya tidak akan segan-segan mel-aporkan tergugat lewat jalur pidana.

Sementara itu, ketua DPC PPP ini saat dikonfirmasi me-ngaku belum menerima surat putusan dari PN tentang putu-san MA itu. Dan pihaknya me-ngaku siap membayar hutang tersebut jika sudah ada sudah putusan dari MA.

=JUNAEDI/MK

PERDATA

Ketua DPC PPP Digugat

BERLAYAR. Penumpang Kapal Dharma Bahari Sumekar (DBS) I, Minggu (26/1). Pelayaran ke Kepulauan kangean diberangkatkan dengan penumpang di atas batas muatan.

SUMENEP – Penurunan anggaran un-tuk Dewan Pendidikan Kabupaten Sumenep (DPKS) dinilai sebagai bentuk ketidakseriusan DPRD setempat dalam mendukung kemajuan pendidikan di ujung timur Pulau Madura.

Anggota DPKS Mohammad Suhaidi me-ngatakan, anggaran untuk DPKS menurun drastis. Dari yang diajukan sebenar Rp 175 juta yang disetujui dewan hanya Rp 125 juta. Dengan anggaran hanya segitu, kerja DPKS dinilai tidak akan optimal.

“Anehnya, kalau anggaran Pramuka (yang) hanya (kerja) beberapa hari lebih dari Rp 100 juta. Kita kerja selama berbulan-bu-lan hanya dianggarkan Rp 125 juta. Ini kan timpang” tandasnya dengan nada kecewa.

Dia menilai Komisi D DPRD Sumenep sengaja memangkas anggaran untuk DPKS pada pembahasan APBD 2014. Langkah yang dilakukan dewan dicap sebagai kebija-kan yang tidak peduli terhadap pengembang-an pendidikan. Minimnya alokasi anggaran akan membuat pengawasan DPKS terhadap pendidikan berkurang.

Sementara itu, anggota Komisi D DPRD Sumenep Dul Siam saat dikonfirmasi terkait dengan pemangkasan tersebut mengatakan bahwa pada pembahasan, dewan tidak mel-akakukan pemangkasan.

= ALI RIDHO/MK

Dewan Dinilai Setengah Hati

SUMENEP - Forum Pemuda Madura (FPM) menggelar Kongres I Pemuda Madura di Gedung Nasiomal Indonesia (GNI) Sume-nep, Sabtu (25/1). Pemuda dari Sumenep, Pamekasan, Sampang, dan Bangkalan mengikuti kegiatan tersebut.

Ketua Forum Pemuda Madura Yazid Rahman mengatakan, kegiatan tersebut untuk membangun kebersamaan antar pe-muda, termasuk membuat komitmen seba-gai pemuda Madura. “Itulah semangat yang hendak kami hadirkan,” katanya.

Dalam forum tersebut mengemuka Ma-dura layak jadi provinsi. Alasan Madura layak jadi provinsi, Madura memiliki SDM yang mumpuni dan merata dalam berbagai bidang, memiliki SDA yang melimpah (memiliki 104 ti-tik minyak dan gas bumi, garam, tembakau, rumput laut, hasil laut dan lain-lain).

Pula Madura memiliki bahasa daerah tersendiri , adat istiadat dan tradisi yang unik, belum lagi tipikal masyarakat Madura yang unik dan pekerja keras dan pantang menyerah, sehingga mampu menekan ang-ka kemiskinan, pengangguran, dan keterb-elakangan warga Madura, serta dapat me-ningkatkan kesejahteraan warga Madura.

=ADV/SYAMSUNI

FPM Gelar Kongres I

MERIAH. Antusiasme peserta pada pembu-kaan Kongres I Forum Pemuda Madura (FPM), Sabtu (25/1) di GNI Sumenep.

Page 21: e Paper Koran Madura 27 Januari 2014

KORAN MADURASENIN 27 JANUARI 2014| No. 0288| TAHUN III EPROBOLINGGO PamekasanKORAN

MADURA ESENIN 27 JANUARI 2014 No. 0288 | TAHUN III

PAMEKASAN – Hingga saat ini, Bantuan Siswa Miskin (BSM) pada tahun 2013 di bawah naun-gan Dinas Pendidikan (Disdik) Pamekasan belum cair. Bantuan tersebut bersumber dari Angga-ran Pendapatan dan Belanja Ne-gara Perubahan (APBN-P) 2013 lalu. Saat ini dana itu masih bera-da di Bank Jatim, sebagian belum ditransfer oleh pemerintah.

Data di Disdik menyebut-kan jumlah penerima mencapai 17.409. Rinciannya, Sekolah Me-nengah Pertama (SMP) sebanyak 8.689, Sekolah Menengah Atas (SMA) sebanyak 5.087, dan Se-kolah Menengah Kejuruan (SMK) sebanyak 3.629.

Besar nominal yang diterima

oleh siswa SMP beragam, dari Rp 300 ribu hingga Rp 575 ribu untuk siswa yang telah menerima BSM dari APBN 2013. Untuk SMA dan SMK masing-masing mendapat-kan Rp 700 ribu.

Bila dihitung jumlah siswa calon penerima dan nilai uang yang akan diterima, akumulasi bantuan untuk SMA dan SMK mencapai Rp 6,1 miliar. Sedang-kan untuk SMP tidak dapat dike-tahui pasti karena rasio jumlah penerima pada dua kategori itu tidak diketahui.

Kepala Dinas Pendidikan Pamekasan, Yusuf Suhartono melalui Kepala Bidang Pendidi-kan Menengah, M. Tarsun men-gatakan penerima BSM bersum-

ber dari APBN-P itu adalah siswa pemegang Kartu Perlindungan Sosial (KPS) dan siswa yang dia-jukan melalui Format Usulan Se-kolah (FUS). Hanya saja, jumlah penerima melalui FUS lebih ban-yak dibanding KPS.

”Saat ini BSM 2013 belum cair, informasinya sudah ada di bank. Sekitar 70 persen itu siswa yang diajukan melalaui FUS dan 30 persennya adalah siswa yang me-megang KPS,” katanya.

Menurut Tarsun, sebenarnya pemerintah pusat lebih mempri-oritaskan siswa pemegang KPS. Namun, karena masih banyak orang tua siswa yang tidak me-megang KPS dengan berbagai alasan, kebijakan yang diambil

adalah memenuhi kuota dengan siswa miskin yang tidak memeg-ang KPS.

Menurut Tarsun, pencairan-nya sesuai jadwal yang didapat dari Bank Jatim, diperkirakan menjelang akhir bulan ini. Un-tuk tingkat SMA dan SMK, pen-cairan akan dilakukan mulai tanggal 28 Januari. Sedangkan untuk pencairan bantuan bagi siswa kurang mampu pada ting-kat SMP akan dilakukan tanggal 4 Februari mendatang.

Terkait teknis percairan, Tar-sun mengatakan pihaknya belum mengetahuinya. Sebab teknis pencairan akan ditentukan oleh pihak bank.

Sebagian besar dana bantu-

an itu telah ada di Bank Jatim. Hanya BSM yang untuk SMA belum tuntas ditransfer oleh pemerintah pusat. Hingga saat ini untuk bantuan BSM tingkat SMA, Dinas Pendidikan setem-pat baru mendapat tembusan pengiriman untuk 301 siswa saja. Dirinya berharap bantuan tersebut dapat digunakan den-gan baik untuk kepentingan pendidikan.

”Kami harap para orang tua penerima dapat mengarahkan penggunaan bantuan untuk kepentingan pendidikan anaknya, bukan untuk kepentingan lain yang tidak berkaitan dengan pen-didikan mereka,” ungkapnya.

=ALI SYAHRONI/RAH

BANTUAN PENDIDIKAN

BSM 2013 Belum Cair

Padahal di wilayah itu sudah ada 87 hektare atau 10 persen dari lahan yang ada sudah memiliki fungsi ganda sehingga lahan terse-but tetap memberikan pendapatan meskipun sudah masuk musim hu-jan. 10 hektare tersebut adalah la-han garam yang berada di Kecama-tan Galis, Pamekasan, yang saat ini sudah dialihkan menjadi tambak ikan selama musim hujan.

Cara untuk memksimalkan la-han garam itu muncul atas inisi-atif petani garam setempat.

Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Pemkab Pamekasan mulai berencana memberikan bantuan stimulan agar para petani dapat memanfaatkan lahan garamnya menjadi tambak ikan selama musim penghujan. Kepala Dinas Keluatan dan Perikanan Pem-kab Pamekasan, Nurul Widyastuti mengatakan lahan yang dibiarkan mangkrak selama musim hujan mencapai 783 hektare lahan, pa-dahal lahan-lahan itu bisa lebih dimaksimalkan agar petani garam mendapat tambahan penghasil dari lahan tersebut.

Dengan melihat yang telah dilakukan oleh petani garam di Kecamatan Galis, pihaknya ber-encana untuk memberikan ban-tuan berupa benih (ninir) ikan bagi petani garam yang bersedia untuk memelihara ikan di lahan garam mereka. “Harap kami itu agar para petani tetap memiliki hasil selama tambak itu tidak bisa memproduksi garam. Silakan ajukan permohonan ke kami agar kami dapat memberikan bantuan tersebut. Tentu ada syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh mere-ka. Bisa tidak lahannya dijadikan tambak ikan,” katanya.

Nurul menjelaskan lahan ga-ram yang memiliki fungsi ganda, yaitu tambak garam dan ikan ada-lah tambak yang bosem (batas) tambaknya tinggi sekitar 80 cm hingga 1 meter. Bukan seperti saat ini yang hanya 20 sampai 30 cm. Untuk itu, tambahnya, sebelum mengajukan dan menyatakan ke-siapannya untuk memelihara ikan petani garam harus melakukan meninggikan bosem mereka agar ikan yang dipeliharanya itu tidak

keluar dari dalam tambaknya.Kendati demikian, ungkap

Nurul, ada beberapa kendala yang memungkinkan tidak seluruh petani garam tertarik untuk men-galihkan tambak garamnya men-jadi tambak ikan selama musim

penghujan, diantaranya terkait faktor keamanan dan biaya tam-

bahan yang harus dikeluarkan untuk meninggikan atau bosem atau pematang tambak. “Kami su-dah tawarkan kepada mereka un-tuk menajdikan tambaknya dua

fungsi, tapi kadang mereka me-nolak karena takut ikan-ikan yang

dipelihara itu dicuri sehingga mereka membiarkan tambaknya ngangur saat musim hujan seperti sekarang,” ungkapnya.

=ALI SYAHRONI/RAH

Lahan Garam Mati SuriDKP Menyiapkan Ninir bagi Petani GaramPAMEKASAN - Dari 870 hektare lahan tambak garam yang ada di wilayah kabupaten Pamekasan, 90 persen atau 783 hektare diantaranya mengalami mati suri. Sebab selama memasuki musim hujan, lahan tersebut tidak bisa digunakan untuk penggarapan lahan. Hal itu terjadi ka-rena umumnya para petani garam setempat minim peng-etahuan dalam memaksimalkan fungsi tambak, terutama ketika musim hujan.

Page 22: e Paper Koran Madura 27 Januari 2014

KORAN MADURASENIN 27 JANUARI 2014| No. 0288| TAHUN III F PAMEKASAN

Sebuah musala (tempat iba-dah), kamar mandi, dan dapur milik warga setempat tergeletak di tanah. Sebagian rumah men-galami kerusakan di bagian bela-kang, ada yang temboknya jebol, bahkan ada yang tinggal separo hingga tidak bisa ditempati.

Menurut warga, sedikitnya ada 26 rumah di desa itu yang mengalami kerusakan cukup pa-rah hingga penghuninya men-gungsi ke rumah tetangga atau membangun tempat tinggal daru-rat di tanah kosong di belakang Pasar Pasean.

Mereka menceritakan ombak besar terjadi sejak sepekan tera-khir saat air laut pasang pada malam hari. Tidak jelas berapa ketinggian ombak di pantai itu, namun mereka mengatakan han-tamannya cukup keras hingga

membuat dinding belakang ru-mah mereka retak dan jebol. Bah-kan karung-karung pasir yang dibuat sebagai tangkis darurat terempas hingga ke atap rumah warga.

“Rumah saya hilang tiga kamar, selain kamar mandi dan dapur. Kami terpaksa menempati dua kamar yang tersisa dengan cara tidur berdesakan,” kata Tum-riya, warga Dusun Lebek, Desa Tlonto Raja, Minggu (26/1).

Kerasnya hantaman ombak itu menyebabkan rumah-rumah war-ga seperti bergetar dan membuat penghuninya tidak berani berada di dalam rumah karena khawatir ambruk. Sejauh ini tidak ada lapo-ran adanya korban jiwa akibat musibah tersebut. Sebab setiap kali datang ombak besar, warga yang rumahnya berada persis di

pinggir pantai memilih tidak be-rada di rumah mereka.

Pemerintah setempat, kata mereka, beberapa waktu lalu, pernah memberikan bantuan bi-aya perbaikan rumah, namun hal itu dirasa tidak menyelesaikan masalah. Sebab meskipun rumah mereka diperbaiki, akan kembali rusak pada saat musim angin.

“Ini adalah peristiwa tahunan. Kami tidak membutuhkan biaya perbaikan rumah, tapi pemban-gunan tangkis penahan ombak,” kata Umar Faruk, warga setempat.

Tahun lalu, peristiwa yang sama juga terjadi di wilayah itu. Sedikitnya 15 rumah dan bangu-nan milik warga rusak parah dan ambruk akibat hantaman ombak.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Pamekasan, Totok Su-hartono mengatakan pihaknya akan segera membangun tangkis penahan ombak di Pantai Tlonto Raja dan pantai lain di wilayah pantai utara Pamekasan yang sering terjadi ombak besar. Ang-garan yang disediakan untuk pembangunan tangkis itu sebe-sar Rp 20 miliar yang diambilkan dari APBN.

“Saat ini kami masih mem-bangun tangkis sementara untuk menahan ombak agar alat berat bisa masuk ke pantai,” katanya.

=G. MUJTABA/RAH

Gelombang MengamukPuluhan Rumah di Pantai Pasean RemukPAMEKASAN - Ombak besar terus mengamuk di Pantai Tlonto Raja, Kecamatan Pasean Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur. Akibat terjangan gelombang ganas itu pu-luhan rumah dan bangunan milik warga di wilayah itu mengalami kerusakan yang cukup parah. Rumah dan bangunan milik warga yang rusak itu merupakan rumah dan bangunan yang berada persis di pinggir pantai Dusun Lebek, Desa Tlonto Raja. Beberapa bangunan di antaran-ya ambruk memeluk bumi ketika gelombang ombak besar bertubi-tubi menghajarnya.

GELOMBANG: Ombak besar di Pantai Tlonto Raja, Kecamatan Pasean, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, yang terjadi sejak beberapa pekan terakhir langsung menghantam rumah dan bangunan milik warga yang berada persis di pantai tersebut. Sedikitnya 26 rumah di desa itu mengalami kerusakan cukup parah.

PAMEKASAN - Hujan deras yang disertai angin kencang yang terjadi Sabtu (25/1) di Pamekasan menyebabkan ruas jalan provinsi di Dusun Cok Gunung, Desa Waru Barat, Ke-camatan Waru nyaris terputus karena longsor. Bagian ruas jalan tersebut terbelah menjadi dua. Akibatnya pengguna jalan yang melintas di jalan tersebut harus bergantian, baik jalan dari arah selatan (Kecamatan Pakong), maupun pengendara yang datang dari arah utara (Kecamatan Pasean). Kondisi jalan licin dan membahayakan.

Sopir truk, Junaidi menutur-kan kerusakan tersebut terjadi Sabtu sore. Sejumlah warga secara sukarela menimbun jalan tersebut menggunakan batu agar kerusakan tidak bertambah parah.

Untuk itu, kata Junaidi, dirinya secara sukarela menu-runkan batu di truknya untuk menimbun jalan yang nyaris tak bisa dilalui itu agar bisa digunakan lagi oleh semua kendaraan. “Batu ini pesanan orang, namun mau bagaimana lagi, kondisi jalanya sudah pa-rah seperti ini, mau tidak mau harus saya pakai dulu,” kata Junaidi.

Kerusakan jalan tersebut, kata dia, kerapkali terjadi teru-tama pada musim hujan. Hal itu disebabkan kondisi tanah yang labil dan tidak ada tembok penahan tanah yang kuat. Kare-nanya ia berharap pemerintah segera membangun tembok penahan tanah di beberapa titik

yang dinilai rawan longsor.Warga Dusun Cok Gunung

Agung mengatakan kerusakan jalan akibat longsor itu merupa-kan kali kedua yang tergolong parah. Yang pertama terjadi pada tahun 2005 lalu. Namun kerusakan saat ini lebih parah dibanding sebelumnya.

Pengamat dan Pemantau Jalan Provinsi Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga Jawa Timur, Abdus Salam menga-takan pihaknya akan segera melakukan perbaikan. Namun untuk sementara waktu, PU Bina Marga Provinsi hanya akan melakukan penimbunan meng-gunakan batu. “Yang peting jalan ini bisa dilewati dan tidak membahayakan ke pengguna jalan. Kami akan segera mel-akukan perbaikan,” jelasnya.

Ia mengakui kerusakan itu bukan hanya sekali terjadi, kare-na tahun-tahun sebelumnya juga terjadi hal yang sama. Karenanya saat ini timnya tengah meng-kaji langkah yang bisa dilakukan untuk mengatasi hal tersebut. Sebab, dalam pandangannya, penanganan masalah jalan terse-but, tidak cukup dengan hanya melakukan perbaikan jalan, namun dibutuhkan pembangu-nan sarana pendukung berupa tembok penahan tanah.

“Kami masih akan meli-hat langkah apa yang harus kami lakukan untuk mengatasi masalah ini. Sebab kalau hanya dilakukan perbaikan jalan, kami nilai tidak akan bisa mengata-sinya,” katanya. =FAKIH AMYAL/ACHMAD FAUZI/MUJ/RAH

LONGSOR

Jalur Lintas Kecamatan Nyaris Terputus

INFRASTRUKTUR: Kondisi jalan yang nyaris putus. Pemerintah diharapkan segera mengambil peran untuk melakukan perbaikan agar jalur tersebut terselamatkan.

PAMEKASAN

Page 23: e Paper Koran Madura 27 Januari 2014

KORAN MADURASENIN 27 JANUARI 2014| No. 0288| TAHUN III GPAMEKASAN

PAMEKASAN - Dinas Per-hubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Pamekasan menyatakan tidak akan memberikan toleransi kepada juru parkir (jukir) yang nakal dan tidak memberi-kan pelayanan yang baik ke-pada pengguna jasa parkir di wilayah itu.

Instansi itu juga meminta pelanggan parkir berlangganan mencatat nomor juru parkir yang terletak di rompi jukir, yang diketahui berbuat nakal, apalagi memaksa meminta bi-aya parkir kepada pemilik kend-araan yang berstiker parkir bel-angganan.

Sanksi yang akan diberikan kepada mereka akan disesuai-kan dengan bentuk pelang-garan yang dilakukan, mulai dari sanksi berupa peringa-tan, pembinaan, tempatnya dipindah ke tempat lain, tidak diperpanjang kontraknya, dan diberhentikan sebelum masa kontrak berakhir.

Kepala Dishubkominfo Pamekasan, Mohammad Za-kir mengatakan langkah tegas itu dilakukan sebagai bentuk komitmen lembaganya kepada pemilik kendaraan yang mengi-kuti parkir berlangganan untuk tidak dikenakan biaya parkir lagi di wilayah Pameksan. “Jukir sebagai tenaga kontrak sudah dibayar oleh pemerintah, yang tugasnya memberikan pelay-anan kepada masyarakat dengan

baik,” katanya.Ia sudah kerap kali meng-

ingatkan para tenaga layanan parkir itu untuk tidak memun-gut biaya parkir kepada yang berlangganan. Ia mengakui be-berapa tenaga parkir itu masih sering meminta uang parkir kepada pemilik kendaraan yang mengikuti program parkir ber-langganan.

Menurutnya, hal itu dika-renakan pemahaman mereka terhadap program tersebut, akibat rendahnya tingkat pendidikan mereka. “Seba-gian jukir itu, tingkat pen-didikannya adalah lulusan Sekolah Dasar. Hanya seba-gian saja yang sudah per-nah mengenyam pendidikan tingkat lanjutan atas,” ka-tanya.

=FAKIH AMYAL/MUJ/RAH

Sanksi yang akan diberi-kan kepada mereka akan

disesuaikan dengan bentuk pelanggaran yang dilaku-

kan, mulai dari sanksi beru-pa peringatan, pembinaan, tempatnya dipindah ke tem-pat lain, tidak diperpanjang kontraknya, dan diberhenti-kan sebelum masa kontrak

berakhir.

PAMEKASAN

Caleg dari Partai Amanat Na-sional (PAN) Pamekasan, Heru Budi Parayitno menilai langkah Panwaslu itu berlebihan dan terkesan tebang pilih dalam me-nerapkan aturan yang telah ada. Menurutnya, langkah tersebut terlalu jauh, apalagi selama ini Panwaslu justru terkesan membi-arkan para caleg dan parpol mel-akukan kampanye melalui media cetak dan alat peraga di jalan, tanpa tindakan apapun. Baik pan-waslu di daerah maupun di ting-kat pusat tampaknya tidak adil.

“Yang jelas-jelas berkampa-nye di media cetak dibiarkan dan alat peraga di jalan nasional itu belum ada penegakan. Tapi malah mengeluarkan penyataan bahwa akan melakukan penindakan pada caleg yang berkampanye di face-book,” katanya.

Menurut Heru, bukan dirinya tidak setuju dengan niatan pan-waslu tersebut. Namun hal itu

harus ditunjukkan dengan kin-erjanya dengan menindaklanjuti semua caleg yang dengan terang-terangan berkampanye lebih awal di tempat yang belum diperbole-hkan.

Tidak hanya itu, Heru juga meminta agar Panwaslu bersama seluruh perangkatnya agar benar-benar mempelajari aturan dalam ketentuan tahapan kampanye agar tidak merugikan para caleg dan parpol peserta pemilu, sep-erti pada ketentuan pemasangan alat peraga yang dilarang maupun diperbolehkan.

Sementara itu, Divisi Tindak Lanjut dan Penindakan Hukum Panwaslu Pamekasan, Sapto Wahyono menjelakan pihaknya masih akan mengkaji semua gam-bar yang terpasang caleg baik di media cetak maupun Billboard di jalan raya. Terkait temuan itu, menurutnya, kemarin pihaknya telah melakukan rapat koordinasi

(rakor) dengan panwaslu Provinsi Jawa Timur. Kemudian hari ini (26/1) akan ditindaklanjuti den-gan rapat koordinasi dengan pan-was kecamatan.

Jika dalam rapat nanti ditemu-kan gambar berkonotasi menga-jak untuk memilih, maka pihakn-ya akan segera memberikan surat kepada partai bersangkutan. Su-rat itu berisi anjuran agar gambar tersebut segera ditertibkan.

“Semua masih kami kaji, ter-masuk Billboard milik Achsanul Qosasi. Jika nanti ada konotasi ajakan, kami melalui satpol PP akan melakukan penertiban se-cara paksa. Jika imbauan kami itu tidak diindahkan oleh partai yang bersangkutan, kami tertibkan, ” katanya.

Lebih jauh Sapto menjelaskan bahwa Billboard milik salah satu calon legislatif DPR Jawa Timur (Jatim) dari Partai Kebangkitan Bangksa (PKB), yang terletak di Jalan Tronojoyo bukan termasuk alat peraga kampanye. Menu-rutnya, Billboard tersebut tidak ada tulisan yang mengarah ke-pada anjuran untuk memilihnya. ”Saya lihat Billboard milik Badrut Tamam tidak masalah,” ungka-pnya.

=ALI SYAHRONI/RAH

Panwaslu Dinilai BerlebihanPernyataan Tak Sesuai denganTindakanPAMEKASAN - Kerja Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) kabupaten Pamekasan mencermati para Calon Anggota Legislatif (caleg) dan partai politik (parpol) yang melang-gar aturan dan ketentuan tentang tahapan kampanye, terutama maraknya kampanye melalui media sosial face-book, berbuah protes.

ManaJer Persepam Madura United (P-MU) Achsanul Qosasi (duduk-kedua kiri) dan sejumlah menajemen beserta pesepakbola P-MU saat launching klub tersebut, di Monumen Arek Lancor, Pamekasan, Jatim. Launching yang dihadiri ribuan suporter “Laskar Sape Kerap” dari empat kabupaten di Madura itu, mengusung tema “Madura Bersatu Untuk Indonesia” sekaligus sebagai pertanda kesiapan P-MU menyongsong kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2014.

LAYANAN PARKIR

Tidak Ada Toleransi bagi Jukir Nakal

Petugas membawa empat tersangka saat menggelar rilis kasus penang-kapan jaringan spesialis pencurian bermotor, di halaman Mapolres Tasik-malaya Kota, Jawa Barat. Polisi berhasil menangkap empat orang tersang-ka curanmor dua diantaranya ditembak kakinya saat berusaha menyerang petugas beserta barang bukti 18 sepeda motor hasil curiannya.

Page 24: e Paper Koran Madura 27 Januari 2014

KORAN MADURASENIN 27 JANUARI 2014| No. 0288| TAHUN III H PAMEKASAN

Pernyataan tersebut disampai-kan Said Abdullah dalam Acara Si-laturahmi dengan pemuda Pantura di Desa Waru Barat, Kecamatan Waru, Kabupaten Pamekasan. Menurut Said, ada beberapa kate-gori pemuda yang perlu diberdaya-kan. Pertama, pemuda yang sudah punya usaha sederhana dan me-merlukan pengembangan. Untuk kategori ini, kata dia, diperlukan bantuan berupa fasilitas pengem-bangan usaha, baik berupa modal, pelatihan pengembangan usaha, dan bantuan pengembangan jarin-gan usaha.

Kategori kedua, kata ang-gota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (FPDIP) ini, pemuda yang punya keahlian, tetapi tidak memiliki modal. Pemuda pada kelompok ini bisa diberdayakan dengan bantuan modal usaha.

Sedangkan kategori ketiga adalah pemuda yang punya mod-al, tetapi tidak memiliki keahlian. Kategori keempat adalah pemuda

yang tidak punya modal dan tidak punya keahlian.

“Namun, yang paling banyak di Indonesia saat ini adalah pe-muda yang berada pada kategori keempat ini,” katanya.

Itulah yang menyebabkan an-gka pengangguran terbuka pemuda di Indonesia mencapai sekitar 19,5 persen. Ini terjadi karena rendahn-ya kesempatan akses pendidikan baik formal maupun informal teru-tama di daerah yang akhirnya akan menimbulkan ancaman kriminali-tas dan ketertiban umum. Sebet-ulnya, kata Said, permasalahan utama dalam mengembangkan kewirausahaan pemuda adalah karena kurangnya kesadaran akan pentingnya menjadi pemuda yang mandiri dalam berwirausaha.

Saat ini, jelas dia, banyak pemuda yang tergabung dalam organisasi kepemudaan lebih berorientasi kepada pergerakan politik dan kekuasaan sehingga mereka cenderung memilih cara instan untuk menjadi terkenal

dan bermimpi menjadi politisi andal. Tetapi dari aspek ekonomi mereka sangat jauh tertinggal.

“Ini menjadi tugas bersama, khususnya para tokoh pemuda, untuk menjadikan pemuda masa kini, menjadi pemuda mandiri berwirausaha dan tidak bergan-

tung kepada orang lain,” kata Said.

Said menjelaskan tahap awal yang harus dibangun dalam memberdayakan pemuda adalah membangun jiwa pemuda yang

mandiri dan menanamkan se-mangat hidup berwirausaha se-hingga kemandirian akan mudah dibangun. Diperlukan akses yang lebih terbuka bagi pemuda untuk berwirausaha. Namun yang paling penting adalah bagaimana mena-namkan semangat berwirasusaha

dan kemandirian bagi masyarakat khususnya pemuda.

“Diperlukan sebuah campaian dan slogan resmi dari pemerintah untuk menciptakan bahwa ber-wirausaha dan kemandirian ada-

lah budaya bangsa sehingga pe-muda Indonesia adalah pemuda yang mandiri dan memiliki jiwa kewirausahaan,” katanya.

Problem yang mendasar bagi pemuda dalam beriwira usaha adalah susahnya mendapat-kan modal usaha. Namun se-jak pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2013 yang isinya ten-tang pembentukan Lembaga Per-modalan Kewirausahaan Pemuda (LPKP). Permodalan usaha Kepe-mudaan sudah bisa teratasi.

Dalam PP menyebutkan LPKP merupakan lembaga fasilitasi permodalan guna mendukung pengembangan kewirausahaan pemuda, tugas LPKP antara lain melakukan koordinasi dan sink-ronisasi kegiatan bantuan per-modalan wirausaha muda pemula. Kemudian melakukan pendataan sumber dana permodalan, mem-fasilitasi penyaluran permodalan bagi wirausaha muda pemula dan mengusulkan wirausaha muda pemula untuk mendapatkan per-modalan dari lembaga permoda-lan. Selain itu menyiapkan pan-duan bimbingan teknis di bidang manajemen keuangan.

“LPKP berfungsi memfasili-tasi akses permodalan bagi wirau-saha muda pemula untuk mulai menjalankan usahanya,” kata Said Abdullah.

=fakih amyal/muj/rah

Said Abdullah Ajak BerwirausahaAda 4 Pemuda yang Perlu Diberdayakan

PAMEKASAN - Anggota Komisi VIII DPR RI, Said Abdul-lah mengajak seluruh pemuda di wilayah pantura Ka-bupaten Pamekasan untuk berwirausaha sejak dini dan tidak mengandalkan bantuan orang lain. Agar setelah de-wasa tidak lagi mengandalkan keinginan untuk menjadi Pegawai Negeri sipil (PNS) atau pekerjaan intan (singkat) lainnya, bahkan menjadi Pengangguran.

PAMEKASAN – Meskipun Kejaksaan Negeri sudah me-meriksa sejumlah saksi dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi (tipikor) pembebasan lahan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Desa Bindang, Kecamatan Pasean, Pamekasan, hingga kini berkasnya masih belum dilimpahkan ke pengadi-lan. Sebab sampai saat ini pihak Kejari masih menanti hasil audit BPKP untuk memastikan keru-gian negara dalam kasus tipikor tersebut.

“Kami sudah konfirmasi, ka-tanya sudah dikirim. Tapi sampai hari ini, kami belum menerima hasil audit BPKP. Makanya kami belum bisa pastikan, kapan,” kata Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Pamekasan, Sudiharto.

Menurutnya, dugaan tipikor TPA itu senilai Rp 3 miliar. Un-tuk mengungkap kejelasan kasus

tersebut, kejaksaan telah me-meriksa sejumlah saksi, untuk melengkapi keterangan yang dibutuhkan penyidik.

Sudiharto hanya tidak ber-sedia menyebut nama maupun unsur-unsur saksi yang sudah dipanggilnya itu. Namun infor-masi yang diperoleh dari sumber terpecaya, salah satunya adalah anggota DPRD Pamekasan berini-sial HF.

“Saksi-saksinya sekitar 20-an sudah kami mintai keterangan. Bahkan kemarin sudah kami mu-lai memeriksa tersangka,” katan-ya.

Tersangka yang sudah ditetap-kan dalam dugaan tipikor ini se-banyak dua orang, yaitu berinisial M dan SE. M dari unsur pemilik lahan, sedangkan SE berasal dari unsur Badan Lingkungan Hidup (BLH).

Kajari tidak menjelaskan

lebih rinci perihal pemeriksaan saksi-saksi dan tersangka, ter-masuk kemungkinan adanya penambahan tersangka baru. Hal ini menyusul adanya penila-ian masyarakat bahwa tersangka M hanya dijadikan tumbal dalam kasus tersebut. Sebab timbulnya dugaan tipikor ini diduga akal-akalan salah satu saksi yang meraup keuntungan pribadi mengatasnamakan tersangka berinisial M.

Akan tetapi, menurut salah satu warga Pasean, yang namanya enggan dikorankan, tersangka berinisial M sebenarnya tidak ta-hu-menahu perihal dugaan mark-up yang dituduhkan yang men-gakibatkan kerugian negara itu. Sebab hal itu sudah diatur oleh salah satu saksi untuk meraup ke-untungan pribadi. “Tersangka M itu tidak tahu apa-apa. Dia hanya korban dari onkum berinisial HF,

dimana dia saat ini masih men-jadi anggota DPRD Pamekasan,” katanya.

pernyataan warga tersebut tentu berbeda dengan keteran-gan yang diperoleh pihak Kejari dari beberapa saksi yang telah dihadirkan. Sebelumnya, Kejari Pamekasan sudah meminta ket-erangan beberapa saksi terdiri dari mantan Kepala Badan Ling-kungan Hidup (BLH) A. Minol Muldjadi, Kepala Badan Pertana-han Nasional (BPN), Kepala Desa (Kades) Bindang, mantan camat setempat dan Mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Bindang yang menjabat saat itu, Alm. Dja-maluddin Karim.

Dugaan Tipikor dalam proyek ini terjadi pada pembebasan lahan, bukan pada pekerjaan proyeknya. Sebab dalam pen-jualannya, luas dan harga lahan diduga dimark-up.

Sebagai pembanding, Kejari Pamekasan sudah mengantongi data harga lahan di sekitar lokasi pada tahun terjadinya transaksi penjualan antara pemilik lahan dengan pemkab setempat. Data ini dijadikan salah satu referensi untuk mengetahui adanya per-mainan dalam pengadaan lahan itu.

Proyek pembangunan TPA se-nilai Rp 3 miliar ini menjadi per-hatian Kejari Pamekasan, setelah sebelumnya sekelompok maha-siswa dan masyarakat yang ting-gal di lokasi pembangunan TPA itu berunjuk rasa ke Kejari.

Selain memprotes karena pembangunan TPA itu tanpa per-setujuan warga setempat, para pengunjuk rasa ini juga memrotes terbengkalainya pembangunan proyek itu karena menduga ter-jadi penyimpangan.

=aChmaD fauZi/muj/rah

KORUPSI TPA

Pelimpahan Berkas Menanti Hasil Audit

Page 25: e Paper Koran Madura 27 Januari 2014

KORAN MADURASELASA 21 JANUARI 2014 | No. 0284 | TAHUN III IPROBOLINGGO SENIN 27 JANUARI 2014

No. 0288 | TAHUN III ISampangKORAN MADURA

ryan hariyanto/koran madura

SAMPANG - Badan Ke-hormatan (BK) DPRD Sampang hingga kini

belum mengambil tin-dakan terkait status

anggota Komisi A DPRD Fauzan Adima yang tel-

ah ditetapkan tersangka dalam kasus pemukulan,

dan telah ditahan di Mapolres setempat.

Ketua BK DPRD Sampang, Aksan Jamal, mengaku belum bisa mengambil tindakan terkait penetapakan calon anggota DPRD dari Partai Gerindra itu. “Kita memang belum melakukan tindakan, karena BK tidak mau gegabah dalam menanggapi hal itu. Kita juga harus tetap profe-sional,” ucapnya.

Pihaknya beserta para anggota

BK DPRD Sampang akan mera-patkan hal tersebut Senin (27/1). “Senin depan ini kita akan mera-patkan dengan anggota semuan-ya,” terangnya, Jumat (24/1).

Dalam mengambil keputusan nanti, dirinya tetap akan mengi-kuti proses hukum yang telah dilakukan oleh pihak kepolisian. Sebab, dirinya memilih untuk menaati proses hukum, bahkan pihaknya tidak akan menginter-vensi hal tersebut.

“Kita mengikuti proses hu-kum saja. Kita taati dulu proses hukumnya dan tidak ada ben-tuk intervensi dalam kasus ini,” ujarnya.Dilimpahkan

Sementara Kepolisian Polres Sampang telah melimpahkan berkas tahap awal kasus terse-but kepada Kejaksaan Negeri setempat, Jum’at (24/1). “Kalau berkas tahap satu ini sudah rampung, maka tersangka dan

berkas kasus yang menimpanya akan diserahkan kembali ke-pada kejaksaan,” kata Kapolres Ajun Komisaris Besar (AKBP) Imran Edwin Siregar.

Terkait permohonan pen-angguhan penahanan, hingga kini pihaknya masih belum me-nanggapi pengajuan pemoho-nan penangguhan penahanan

tersebut, baik dari pihak keluar-ga maupun dari dewan. “Sudah ada dua pengajuan penanggu-han itu, cuma masih belum saya tanggapi,” ujarnya.

Imran menjelaskan, tersang-ka pemukulan terhadap Suadi, anggota Satpol PP Sampang, itu bisa dijerat pasal berlapis. Perta-ma, pasal penganiayaan disertai perbuatan tidak menyenangkan yang dilakukan tersangka kepada korban.

Kedua, yang bersangkutan menghalangi pejabat Negara dalam menjalankan tugas. Pasal yang akan menjerat FA Pasal 351 tentang Penganiayaan, subsider Pasal 212, junto Pasal 335 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP). “Tersangka bisa dikena-kan dengan pasal berlapis, ten-tang penganiayaan dan tindakan menghalangi petugas Negara,” pungkasnya.

=RYAN HARIYANTO/MK

SAMPANG - H Saru (65), warga Dusun Onjur, Desa Bunten Timur, Kecamatan Ket-apang, Jumat (26/1) tersetrum hingga tewas mengenaskan saat hendak menyambung ka-bel listrik yang putus. Kapolres Sampang AKBP. Imran Edwin Siregar membenarkan kejadian tersebut.

Keluarga korban saat meli-hat Saru terkapar tak bern-yawa menagis histeris. Di mata keluarga dan warga sekitar, korban dikenal sangat baik dan suka menolong. “ Kami sangat kehilangan kakek, Mas,” kata cucu korban.

Kapolres Sampang men-jelaskan, kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 9 WIB. “Setelah di lakukan iden-tifikasi, korban memang meningal karena kesetrum,” jelasnya. =IST/MK

SAMPANG – Dinas Kes-ehatan Kabupaten Sampang merilis data, penderita penyakit leptospirosis terus bertambah. Saat ini sudah terdapat 43 orang penderita leptospirosis dan satu orang di antaranya meninggal dunia.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang Fir-man Pria Abadi mengatakan, meskipun jumlah penderita Leptospirosis terus bertambah, namun belum bisa dikatakan Kejadian Luar Biasa (KLB). Sebab dibanding tahun lalu yang mencapai 100 penderita, jumlah tersebut mengalami penurunan.

Menurut Firman Pria Abadi, mewabahnya penyakit Leptospirosis disebabkan ben-cana banjir yang melanda Ka-bupaten Sampang. Kondisi itu merupakan salah satu bentuk penyebaran virus urine tikus.

“Selama masih ada banjir pasti akan ada warga Sampang yang terjangkit Leptospirosis,” terangnya. =IST/MK

PELIMPAHAN BERKAS. Kapolres Sampang AKBP Imran Edwin Siregar saat menandatangani berkas tahap awal pelimpahan kasus yang menimpa Fauzan Adimah yang akan diserahkan ke Kejari setempat.

Berkas Fauzan Adima Telah Dilimpahkan ke Kejari

Hari Ini BK DPRD Rapatkan

Sudah ada dua pengajuan penangguhan itu, cuma masih belum

saya tanggapi.

AKBP Imran Edwin S. Kapolres Sampang

KECELAKAAN

Warga Tersetrum

WABAH PENYAKIT

Waspadai Leptospirosis

Page 26: e Paper Koran Madura 27 Januari 2014

KORAN MADURASENIN 27 JANUARI 2014| No. 0288| TAHUN III J SENIN 27 JANUARI 2014

No. 0288 | TAHUN III BangkalanKORAN MADURA J

Air yang mengalir ke ru-mah-rumah pelanggan PDAM itu debet airnya tidak mengalir deras sehingga sangat merugi-kan mereka. Padahal mereka sudah membayar tarif air yang sangat besar terhadap PDAM setempat.

Salah satunya terjadi di pe-rumahan perumda jalan Flam-

boyan. Sejak tiga bulan terakhir aliran air PDAM sumber Pocong yang selama ini memenuhi ke-butuhan pelanggan tidak berja-lan lancar.

Air yang mengalir ke rumah pelanggan itu sangat kecil sekali, tak sebanding dengan besarnya tagihan yang mesti mereka kelu-arkan.

“Sudah tiga bulan air yang mengalir kecil sekali, baik siang hari maupun pada malam hari,” kata Moh Soleh, salah satu pelanggan PDAM Bangkalan.

Menurutnya, masalah terse-but sudah dilaporkan ke kantor PDAM Sumber pocong Bangka-lan, namun sampai saat ini be-lum ada tanggapan dari pihak terkait. Oleh sebab itu, dia mengharapkan agar kasus belum lancarnya air PDAM ke rumah pelanggan yang ada di kawasan perumda itu segera dicarikan so-lusinya.

“Saya harap masalah ini segera dicarikan solusinya, kalau dibiarkan saya sebagai pelanggan jelas dirugikan,” terangnya.

Sementara iru, Direktur PDAM Sumber Pocong Bangkalan, Sutrisno menjelaskan kecilnya aliran air di kawasan perumda Bangkalan ditengarai penggu-naan air oleh pelanggan pada jam yang sama.

“Ketika pemakaian air pada jam puncak yaitu pada jam 6 pagi hingga 8 pagi, aliran memang kecil karena kran pelanggan se-kabupaten Bangkalan terbuka,” jelasnya.

Selain itu, lanjutnya, pelang-gan di kawasan jalan Flamboyan Perumda Bangkalan itu memang menjadi atensi PDAM Bangkalan. Pihaknyaberencana akan menam-bah injeksi jaringan di kawasan tersebut. Namun rencana injeksi jaringan dari Nusa Indah itu be-lum terealiasasi karena untuk mengkonekkan jaringan itu harus crossing jalan raya.

“Kita memang sudah ber-encana akan menambah injeksi jaringan. Tapi, belum dikonek-kan karena crossing jalan raya,” ucapnya.

=MOH. RIDWAN/RAH

Pelanggan Terus DikecewakanPDAM Diminta Perbesar Debit AirBANGKALAN - Minimnya air yang mengalir ke sejumlah rumah di kawasan kota Bangkalan menjadi masalah bagi pelanggan. Mereka mengaku kecewa karena tidak bisa menikmati air sesuai dengan kebutuhan sehari-hari.

BANGKALAN - Sejumlah ma-hasiswa Universitas Trunojoyo Madura yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Indonesia (GMNI) Bangkalan melakukan aksi sosial berupa penggalangan dana bagi korban bencana alam di Manado. Mereka beraksi di se-jumlah ruas jalan protokol di Kota Bangkalan. Niat suci mereka un-tuk digunakan membantu para korban bencana yang memer-lukan uluran tangan para der-mawan dan bertujuan untuk mel-atih kepedulian para mahasiswa terhadap sesama yang tertimpa musibah.

Terlihat beberapa aktivis me-nyodorkan kardus bertuliskan peduli bencana banjir Manado. Mereka sengaja menggalang dana kepada sejumlah pengendara roda dua dan roda empat yang sedang melintas. Aksi yang mereka lakukan untuk mengingatkan kepada pengendara motor bahwa korban bencana alam sangat membutuhkan bantuan.

“Kami kader GMNI meng-galang dana bantuan untuk kor-ban banjir di Manado melalui rekening peduli bencana sebagai bentuk kepeduliaan kepada sesa-ma,” kata koordinator aksi peng-galang dana Tauhid Firman Ilahi.

Aksi ini, lanjut Tauhid, juga merupakan sosialisasi dan mem-berikan kesadaran kepada peng-guna jalan bahwa korban bencana yang ada di Manado perlu diper-hatikan. Sementara para peng-endara roda empat maupun roda dua tampak antusias untuk ikut memberikan sumbangan kepada korban bencana yang digelar oleh sejumlah mahasiswa yang meru-

pakan para aktivis perguruan tinggi ternama di Madura ini.

“Ini merupakan bentuk kristalisasi jiwa sosial kami bagi sesama bangsa Indonesia. Sekali-pun kita jauh disni bukan berarti menutup mata atas penderitaan yang mereka alami,” paparnya.

Tauhid berharap aksi serupa

juga bisa dilakukan oleh maha-siswa lainnya, karena tidak ada hal lain yang bisa diperbuat untuk membantu para korban bencana melainkan dengan menggalang dana. Oleh sebab itu dirinya bersama sejumlah mahasiswa di jurusannya bertekat untuk menggalang dana semaksimal

mungkin.“Ini yang hanya kami bisa per-

buat untuk membantu yang tert-impa musibah bencana, karena mereka juga merupakan saudara kita,” tandasnya.

Sementara itu, aksi galang dana dari Bangkalan untuk kor-ban di Manado yang dilakukan

oleh aktivis GMNI berlangsung selama tiga hari sejak hari Jumat sampai hari Minggu. Pada Jumat lalu dana terkumpul sebesar Rp 1.179.000. Kemudian pada hari Sabtu berhasil mengumpulkan dana sebanyak Rp 3.141.400 dan hari Minggu sebesar Rp 750.000.

=DONI HERIYANTO/RAH

GALANG DANA

Peduli Korban Banjir Manado

Page 27: e Paper Koran Madura 27 Januari 2014

KORAN MADURASENIN 27 JANUARI 2014| No. 0288| TAHUN III KBANGKALAN

Air yang menggenangi pe-mukiman dan areal persawahan warga tak kunjung surut hingga Minggu (26/1). Sehingga Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) berupaya keras dengan menyedot genangan banjir guna mengurangi debit air.

Kepala BPBD Bangkalan, Wa-hid Hidayat mengatakan pihakn-ya kini tengah mengupayakan pengurangan debit air dengan pe-nyedotan menggunakan 2 pompa air. Pasalnya tak ada alternatif lain yang bisa dilakukan kecuali dengan penyedotan melalui pom-pa air dan membuat sodetan agar air dapat terserap dan tak lagi menggenang.

“Kami bersama Muspika dan Kades serta tokoh masyarakat se-tempat telah sepakat, karena me-mang air itu tidak ada tempat un-

tuk pembuangan menuju ke laut , maka kami akan menyedotnya menggunakan 2 pompa yang ada ini,” terangnya.

Salah seorang warga, Hen-drikmengatakan efek banjir yang terjadi di Tanjung Bumi men-gakibatkan terisolirnya warga di dua dusun. Sudah beberapa wak-tu terakhir aktivitas warga men-jadi lumpuh. Sehingga warga sangat membutuhkan makanan cepat saji untuk bisa bertahan di tengah terjangan banjir yang melanda.

“Sudah beberapa hari ini ak-tivitas warga lumpuh akibat teri-solir banjir, Mas, tentu mereka butuh bantuan makanan siap saji di sini,” ujar Hendrik, warga Desa Macajah ini.

Menurut Hendrik, akibat ban-jir di kawasan tersebut, sebagian

warga memilih mengungsi dan memindahkan ternak miliknya ke tempat yang lebih aman. Keting-gian air di kawasan Macajah men-capai setinggi paha orang dewasa. Oleh sebab itu, mobilitas warga setempat harus dibantu rakit yang dibuat warga secara mandiri.

“Air yang menggenangi dua dusun itu, hingga saat ini masih setinggi paha orang dewasa dan warga yang hendak keluar kam-pung harus menggunakan rakit yang terbuat dari bambu,” pa-parnya.

Sementara itu, Kapolsek Tan-jung Bumi, AKP. Abdul Cholik menerangkan bahwa situasi tera-khir hingga Minggu sore kemarin, ketinggian air masih belum juga surut. Sehingga kendaraan untuk sementar tidak bisa melintasi ka-wasan Tanjung Bumi.

“Surutnya hanya sedikit, Mas. Air yang dari kawasan perbukitan turun semua. Hingga kini arus kendaraan masih terhambat aki-bat banjir ini,” tandasnya.

=DONI HERIYANTO/RAH

POMPA- BPBD dibantu Muspika setempat berusaha mengurangi debit air dengan menyedot melalui dua pompa air.

Warga Dua Dusun Masih TerisolirBPBD Mengatasinya dengan Dua Pompa AirBANGKALAN - Warga Dusun Pangalangan dan Masaran, Desa Macajah Kecamatan Tanjung Bumi masih terisolir sampai saat ini akibat banjir yang menimpa kawasan pantura tersebut.

BANGKALAN - Menjadi se-orang guru memang dituntut profesional. Apalagi guru me-megang peranan menjadikan pendidikan berkarakter. Kuriku-lum 2013 yang diimplementa-sikan secara menyeluruh pada tahun 2014 mewajibkan semua guru memiliki sarana pemb-elajaran pendamping. Salah sa-tunya, penggunaan laptop yang wajib dimiliki oleh guru mulai tingkat SD, SMP, SMA/Sedera-jat sebagai sarana pendukung pelaksanaan kurikulum.

“Semua guru wajib mem-punyai laptop sendiri sebagai penunjang profesi guru saat me-nerapkan kurikulum 2013,” kata Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Bangkalan Moh Kamil.

Dia menjelaskan kewajiban setiap guru mempunyai laptop sendiri sudah menjadi bagian dari pelaksanaan kurikulum 2013 yang menitikberatkan pada pembelajaran berbasis Teknolo-gi Informasi (IT).

Pihaknya juga telah melaku-kan evaluasi terkait kelemahan para guru di Bangkalan. Titik tekan pada pelaksanaan kuri-kulum lebih banyak terhadap pendidikan karakter tanpa men-inggalkan pengetahuan. “Pem-bentukan sikap yang didahulu-kan termasuk displin,” ucapnya.

Di lain pihak salah seorang guru di Bangkalan, Zakariya mengaku tidak terlalu dibeban-kan dengan penggunaan laptop. Sebab saat ini merupakan era teknologi. Dengan gaji yang di-miliki guru, laptop bukan men-jadi barang mewah lagi. Mel-

ainkan barang kebutuhan yang harus dimiliki seorang pengajar.

“Secara pribadi, saya tidak keberatan. Sebab hal itu me-mang merupakan bentuk kebu-tuhan dalam mengajar,” ujarnya.

Apalagi selama ini, lanjutnya, dirinya sudah terbiasa mengajar dengan menggunakan laptop. Na-mun yang jadi pertanyaan apakah penggunaan laptop tersebut juga diwajibkan bagi guru tidak tetap (GTT) yang memang secara tun-jangan masih belum memenuhi standar kelayakan.

“Kalau guru Sertifikasi, saya rasa cukup untuk membeli lap-top dengan gaji dua kali lipat. Tetapi yang saya khawatirkan dari guru GTT, yang perbulan paling tidak mendapatkan gaji Rp 300 ribu,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua Komisi D Mukaffi Cholil menyatakan se-mua sekolah dari tingkat SD, SMP, SMA/SMK se Kabupaten Bangka-lan sudah siap mengimplimenta-sikan kurikulum pada tahun 2014. Hal itu sesuai dengan keinginan Kementerian Pendidikan agar penerapannya bisa dilakukan me-nyeluruh pada tahun ini.

“Siswa nantinya tidak selalu menghadap papan tulis, namun bisa memaparkan terkait di ha-dapan siswa lainnya,” ujarnya.

Pelaksanaan kurikulum 2013 rencananya secara seren-tak akan dilaksanakan pada Juli 2014 mendatang. Sebelumnya, sebanyak 11 SD, 5 SMP, 4 SMA, dan 2 SMK yang telah ditunjuk pusat sebagai sekolah sasaran pelaksanaan kurikulum 2013.

=MOH.RIDWAN/RAH

KURIKULUM 2013

Laptop Jadi Pendamping Wajib

UJIAN SD ONLINE. Sebanyak 30 siswa Sekolah Dasar (SD) kelas VI dari 30 SD di Tasikmalaya mengikuti uji coba ujian nasional online di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Tarumanagara, Kereuweng, Tasikmalaya, Jawa Barat. Uji coba ujian soal online ini diharapkan bisa mempermudah pembelajaran siswa di daerah terpencil yang sudah bisa mengakses internet dan mem-permudah para siswa dan guru untuk mengerjakan dan memeriksa jawaban soal tersebut.

Page 28: e Paper Koran Madura 27 Januari 2014

KORAN MADURASELASA 21 JANUARI 2014 | No. 0284 | TAHUN IIIL SampangPROBOLINGGO SENIN 27 JANUARI 2014

No. 0288 | TAHUN III LLintas MaduraKORAN MADURA

Bila sebelumnya air setinggi pinggang orang dewasa hingga melumpuhkan arus di pantai utara beberapa hari terakhir, kini kendaraan bisa melewati jalur tersebut. Untuk itu masyarakat harus terus mewaspadai terhadap datangnya bencana banjir. Ka-rena curah hujan terbilang tinggi.

Banjir tersebut sedikitnya merendam 130 hektare lahan, baik lahan petani ataupun tem-pat umum seperti jalan raya, se-kolah, dan lainnya. Dari kejadian tersebut masih belum diketahui

kerugian akibat banjir tersebut.Badan Penanggulangan

Bencana Daerah (BPBD) masih menetapkan status tanggap darurat. Status tersebut be-lum dicabut walaupun keting-gian, karena instensitas bisa menyebabkan banjir susulan. Sebab sesuai prakiraan cuaca dari BMKG hujan masih akan terus turun sampai Maret.

Dalam bencana banjir ini tidak sampai menelan korban jiwa. Hanya saja banyak in-frastruktur dan persawahan

yang rusak. Untuk secara pasti angka kerugian yang dialami masyarakat masih belum dike-tahui karena masih belum di-lakukan perhitungan.

“Belum diketahui (kerugian akibat banjir), karena ada per-tanian yang banyak. Sekarang masih dihitung kerugiannya,” terang Kepala BPBD Kabupaten Bangkalan Wahid Widayat, ke-marin.

Dia menjelaskan banjir yang melanda Tanjung Bumi cukup parah dibandingkan dengan dua kecamatan lain seperti Klampis dan Sepulu. Pasalnya air belum juga surut (kering) sampai hari ketujuh.

Untuk itu, pihaknya mengim-bau kepada masyarakat supaya tetap waspada dan hati-hati. Un-tuk situasi lalu lintas, di pantura telah normal kembali, walaupun

pengendara harus berhati-hati saat melewati jalan, karena masih ada genangan air.

Selain itu, Disdik Kabupaten Bangkalan mengeluarkan im-bauan agar lembaga pendidikan yang ada di kecamatan yang rawan banjir seperti Kecamtan Blega dan Arosbaya untuk meningkatkan kewaspadaan-nya. Apalagi intensitas curah hujah di Kabupaten Bangka-lan diperkirakan akan semakin tinggi. Banjir menggenangi lima lembaga pendidikan di kecama-tan Tanjung Bumi yang teren-dam banjir dengan ketinggian air 1 meter lebih.

“Saya berharap lembaga pendidikan yang ada di ke-camatan lainnya tetap was-pada. Apalagi intensitas curah diprediksi akan semakin tinggi hingga akhir Maret 2014 nanti,”

ungkap Kepala Disdik Bangka-lan Mohni melalui Sekretaris Disdik Bangkalan, Moh. Kamil, kemarin.

Khusus untuk SDN Blega 1 Kecamatan Blega yang ser-ing menjadi langganan banjir, Disdik Bangkalan minta agar dokumen sekolah, alat peraga, buku- buku pelajaran, dan lain-nya dipindahkan ke tempat yang lebih tinggi. Sebab bukan merupakan rahasia lagi lokasi SDN Blega 1 yang lebih rendah dan berdekatan dengan 2 sungai di kota Blega itu kerap menjadi langganan banjir setiap data-ngnya musim hujan.

“Untuk SDN Blega 1 saya minta buku- buku pelajaran, alat peraga, elekteonik dan do-kumen penting dipindah ke tempat yang lebih tinggi,” pin-tanya. =MOH. RIDWAN/RAH

Tanggap Darurat Belum DicabutKerugian Material Belum Diketahui

PAMEKASAN - Polres Pame-kasan belum menetapkan ter-sangka dalam dugaan tindak pi-dana korupsi (tipikor) pengadaan alat kesehatan (Alkes) senilai Rp 4, 25 miliar di Rumah Sakit (RS) dr Slamet Martodiredjo Pame-kasan, karena masih menunggu hasil uji spek.

Penanganan dugaan tipikor dana yang bersumber dari ang-garan pendapatan dan belanja negara (APBN) 2010 itu masih berkutat dalam pengumpulan bahan keterangan (Pulbaket) dan pengumpulan data (Puldata).

Kasubag Humas Polres Pame-kasan, AKP. Siti Maryatun men-jelaskan pemeriksaan saksi-saksi dalam dugaan Tipikor ini sudah hampir rampung. Kini pihaknya juga masih menunggu hasil uji spesifikasi (Spek) Alkes yang di-lakukan oleh Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan (BPFK) Sura-baya. Alkes yang diduga ber-masalah itu sudah dilakukan pengecekan satu persatu namun belum diketahui hasilnya.

“Kami sudah melakukan pengecekan dengan melibat-kan BPFK yang berada di bawah naungan Kemenkes, tapi hasilnya belum kami terima,” katanya.

Setelah proses ini selesai, pihaknya masih akan melakukan perbandingan harga alkes untuk

mengetahui harga yang sebe-narnya. Selain menunggu hasil uji spek dari BPFK Surabaya, pihakn-ya juga masih membutuhkan has-il audit BPKP untuk menentukan hasil kerugian negara. Belum di-jelaskan kapan dugaan tipikor ini akan diekspose di BPKP.

Menurutnya berdasarkan hasil temuan penyidik secara ad-ministratif, ditemukan indikasi penyalahgunaan dalam proyek tersebut, sebab terdapat pengu-rangan item barang, yakni dari pengadaan barang 10 item men-jadi 8 item.

Dugaan tipikor pengadaan Alkes di RS. dr. Slamet Marto-diredjo Pamekasan diduga terjadi berulang. Sebab selain diduga korupsi dalam pengadaan Alkes senilai Rp 4,25 miliar itu, dugaan korupsi juga diduga terjadi dalam pengadaan alkes senilai Rp 8 mil-iar pada 2011 lalu.

Dalam perkara ini, seban-yak tujuh orang pejabat Pemkab Pamekasan dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) oleh Komunitas Anti Korupsi. Mereka dilaporkan ke KPK kare-na diduga terlibat kasus dugaan tindak pidana korupsi (Tipikor) pengadaan Alkes di RS. dr. Slamet Martodiredjo.

Ketujuh pejabat itu masing-masing Kepala Dinas Kesehatan,

M Ismail Bey, mantan Direktur RS. dr. Slamet Martodiredjo, dr. Iri Agus Subaidi, mantan Kabid Pelayanan RSD Pamekasan Rusdi Saleh, Panitia Pengadaan Barang dan Jasa Indah Sri Murniati dan yang bersangkutan juga menjabat sebagai Kasubag Penyusunan Program, serta bagian penerima barang Nurhalifah, dan anggota panitia lelang Bambang Irawan.

Menurut Muhlis, Koordina-tor Komunitas Anti Korupsi, pihaknya melaporkan ketujuh pejabat Pemkab Pamekasan itu karena diduga telah melaku-kan penggelembungan harga. Di samping itu, barang yang dibeli tidak sesuai dengan spesifikasi teknis yang telah ditentukan.

Kasus dugaan korupsi ini se-benarnya telah dilaporkan ke Pol-da dan Kejati Jatim belum lama ini, akan tetapi hingga saat ini belum ada tindak lanjutnya, dan tidak ada upaya penyidikan.

Saat itu Polda Jatim su-dah melakukan penyelidikan mengklarifikasi laporan adanya dugaan korupsi dalam proyek pembelian alat-alat kesehatan di rumah sakit itu senilai Rp 8 miliar yang diperkirakan hanya direalisasikan sekitar Rp 6,2 miliar. Sehingga negara dirugi-kan sebesar Rp 1,8 miliyar. =ACHMAD FAUZI/MUJ/RAH

BANGKALAN - Hujan deras yang terjadi di Bangkalan sehingga menyebabkan banjir, kini mulai berangsur-angsur surut. Meski surutnya tidak secara keseluru-han, air banjir yang menggenangi lahan di Kecamatan Klampis, Sepulu, dan Tanjung Bumi setidaknya sudah bisa dilalui akses kendaraan.

HASIL UJI SPEK

Penetapan TSK Tipikor Alkes

Petani mengupas kulit jagung agar kering sebelum dipanen, di Desa Polagan, Galis, Pamekasan, Jatim, beberapa waktu lalu. Produksi jagung di Madura, turun dari semula 26 ton menjadi 16 ton per hektare, karena susahnya mendapatkan pupuk urea untuk pertumbuhan jagung.

Page 29: e Paper Koran Madura 27 Januari 2014

KORAN MADURASELASA 21 JANUARI 2014 | No. 0284 | TAHUN III MLintas MaduraPROBOLINGGO SENIN 27 JANUARI 2014

No. 0288 | TAHUN III MLaporan Eksklusif

Sebagai warga bangsa pemuda itupun menyadari dirinya di-paksa sejarah untuk serupa

laron, terbang mengejar cahaya setelah itu sayapnya rontok dan terjatuh.

Berawal dari kejumudan itu, para pemuda Madura memulai mimpi untuk menjadikan Ma-dura sebagai provinsi. Ini diang-gap harapan baru karena sejarah belum mencatat Madura sebagai satu kesatuan wilayah yang dip-impin seorang Gubernur. Pemuda Madura menyadari bahwa dirinya tidak jauh lebih berani dibanding pemuda yang hidup di tahun 1928 yang tegas menyatakan Sumpah Pemuda, saat itu.

Pemuda dalam Forum Pemu-

da Madura (FPM) menganggap lebih baik Madura bersapih dari Jatim karena pemuda mengang-gap Madura telah dijadikan anak tiri geografis selama ini. Bumi dan kekayaan alam yang terkandung di Madura tersedot ke pusat dan warga Madura yang terdampak nyaris tidak bisa menikmati hasilnya. Bahkan warga di dae-rah sekitar tambang dalam kasus Penambangan Pagerungan nyaris tidak mendapatkan apa-apa. Bah-kan listrik tidak ada di sana kec-uali sekedar remang cahaya yang menguap dari lokasi penamban-gan. “Pemuda tidak boleh diam, saatnya berkiprah untuk Madura hebat,” kata Abd Hadi, salah se-orang kurator berdirinya FPM.

Pada tahun 1959, Madura tidak hanya sekedar wilayah sep-erti saat ini. Tetapi Madura ketika itu lebih berani larena menjadi negara sendiri ketika negeri ini menganut Republik Indonesia Serikat (RIS). FPM menganggap gagasan Madura sebagai provinsi bukan satu hal yang mengada-ada. Asumsi perubahan ini dapat menjadikan Madura lebih hebat dan lebih punya kedaulatan.

Ada sembilan alasan men-gapa FPM menolak tunduk dan menuntut tanggungjawab dengan cara menjadikan Madura sebagai provinsi. Pertama, FPM menilai Madura saat ini telah memiliki SDM yang andal dan siap bersa-ing dengan wilayah lain yang ter-lanjur lebih maju. Kedua Madura

mempunyai SDA yang memadai dan sejauh ini dikuasai orang luar dengan pembagian yang tidak jelas kepada Madura khususnya daerah terdampak.

Ketiga, Madura memiliki ker-agaman budaya, bahasa, adat isti-adat dan khazanah kesenian lain-nya yang bisa lebih lestari ketika Madura menjadi provinsi. Keem-pat, tipikal Madura yang siap bek-erja keras dan ulet menjadi modal mental dimana warga Madura inovatif, kreatif, dan tidak mau menganggur. Kelima, Madura se-jauh ini terbukti dapat menekan angka kemiskinan, pengangguran terdidik, dan keterbelakangan.

Keenam, potensi SDA dan SDM Madura dapat meningkatkan kes-ejahteraan hidup warga Madura. Ketujuh, Jawa Timur sudah terlalu luas yang “membawahi” 38 kabu-paten/kota dan keluasan ini telah menyebabkan pengelolaan Ma-dura tidak maksimal. Kedepalan, kepulauan di Sumenep yang ter-diri atas 9 kecamatan dan 125 pu-lau sudah siap menjadi kabupaten yang terpisah dari Sumenep. Ini sebagai salah satu persyaratan untuk menjadi provinsi. Kesem-bilan, Madura memiliki potensi lintas sektoral, geografis, bahari, sosial politik, ekonomi dan hal lainnya yang menunjang otonomi daerah. “Madura provinsi harga mati jika Madura sejauh ini hanya dijadikan pelengkap penderita,” kata Yazid R Passandre, ketua Fo-rum Pemuda Madura. =ABE

Gagasan provinsi Madura yang kembali didengungkan Forum Pe-muda Madura bukan hanya muncul begitu saja. Tetapi mimpi kecil untuk peruba-han besar itu muncul dari berbagai pertimbangan. Pertama, FPM memband-ingkan dengan daerah lain setara dengan pulau Madura, Bali. Luas daratan Bali hanya terpaut sedikit dengan Madura tetapi sukses menjadi provinsi dan namanya melambung ke berbagai benua.

Di Jawa, Jogjakarta den-gan lima kabupaten/kota juga terkenal dan lebih me-miliki kedaulatan. Jogjakarta yang jauh lebih kecil dari Madura berhasil mencipta-kan karakter dirinya yang ngeyogyakarta. Kemudian di Singapura yang populasi penduduknya hanya terpaut sedikit saja dengan jumlah penduduk di Madura jus-tru sukses menjadi negara ketika Singapura menjadi bagian Inggris sebelum akhirnya merdeka di tahun 1960-an.

Fakta lainnya, Madura selalu diambil manfaatnya baik dari aspek bahari dan

geografis lainnya yang cash back-nya tidak sepe-nuhnya kembali ke Madura melainkan nyangkut di Pemprov Jatim. Dari sisi politik, Madura pernah menjadi penentu Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim terpilih sewaktu pemilu-kada Jatim 2009. Jika warga Madura bisa menentukan gubernur dan wakil guber-nur Jatim, apakah Madura tidak bisa menentukan gu-bernur dan wakil gubernur Madura?

Ketua Forum Pemuda Madura Yazid R Passan-dre menjelaskan bahwa Kongres Pemuda I ini tidak ingin memaksakan Madura untuk menjadi provinsi. Tetapi lebih urgen dari itu menurut dia adalah masa depan Madura yang lebih hebat. Provinsi Madura yang digagas kembali oleh kaum muda Madura hanya salah satu opsi untuk men-jadikan Madura lebih hebat dari saat ini. “Bahwa ada pemuda yang mengang-gap Provinsi Madura harga mati, itu salah satu keg-elisahan dari keberadaan Madura yang seperti ini,” ungkapnya. =ABE

Mimpi Kecil untuk Perubahan BesarPemuda Menolak Tunduk, Menuntut Tanggung Jawab

Provinsi Madura Harga Mati Suatu siang di GNI Sumenep

(25/1), sekitar 1000-an pemuda dari empat kabupaten di Madura berkumpul. Mereka menamakan

diri Forum Pemuda Madura yang berkongres untuk pertama kali. Semangat

mereka menyala setelah jenuh pada situasi bangsa pada

umumnya khususnya Madura yang ibarat kunang-kunang,

bersinar redup dan berkembang biak dalam asbak.

KORAN MADURA

Page 30: e Paper Koran Madura 27 Januari 2014

KORAN MADURASENIN 27 JANUARI 2014 | No. 0288 | TAHUN III NNPROBOLINGGO SENIN 27 JANUARI 2014

No. 0288 | TAHUN III NLapsusKORAN MADURA

dok./koran madura MUSYAWARAH. Salah satu kegiatan Musrenbang Tingkat Kecamatan di Kabupaten Pamekasan. Kegiatan tersebut dinilai oleh sebagian kepala desa sebagai kegiatan yang sia-sia karena program yang dihasilkan tidak satu pun yang terlaksana.

Upaya Revitalisasi Fungsi Musrenbang

Upaya yang perlu dilakukan adalah mengembalikan keper-cayaan terhadap kegiatan itu dengan menjamin bahwa semua kegiatan pembangunan yang akan dilaksanakan hanya meru-juk pada hasil ketetapan dalam musrenbang.

Ketua Lembaga Pengkajian dan Pemberdayaan Masyarakat (LP2M), Heru Budi Prayitno mengatakan tanpa ada upaya tersebut, maka selamanya minat kepala desa untuk melaksanakan dan mengikuti kegiatan itu tetap minim. “Sebagian masyarakat kita masih bergantung pada kepala desanya. Kalau sudah kepala desa tidak percaya dengan musrenbang, itu akan diikuti oleh masyarakatnya,” kata Heru.

Salah satu sumber utama tidak terlaksananya rencana

kegiatan itu, kata Heru, ka-rena pihak-pihak yang memiliki kepentingan terhadap pemban-gunan di desa, menempuh jalurn-ya sendiri-sendiri dan terkesan mengabaikan ketetapan tentang prioritas masalah dan prioritas rencana kegiatan di masing-masing desa. Ia mencontohkan adanya kegiatan serap aspirasi masyarakat yang dilaksanakan oleh anggota DPRD. Kegiatan cenderung hanya melibatkan kelompok tertentu dalam men-jaring rencana program pemban-gunan dan tidak melihat kebu-tuhan masyarakat yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RP-JMDes) maupun Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKPDes) se-bagai produk perencanaan yang ditetapkan melalui musren. “Se-

harusnya, untuk apa mengada-kan serap aspirasi, sementara di masing-masing desa telah ada prioritas yang ditetapkan sendiri oleh masyarakat,” katanya.

Beberapa kepala desa di Pamekasan menyatakan Musren-bang yang dilaksanakan mulai tingkat desa hingga tingkat ka-bupaten masih sebatas formalitas dalam perencanaan pembangu-nan. Sebab hasil dari musyawa-rah itu tetap akan kalah dengan program pembangunan yang di-laksanakan dengan sistem “beli”. Akibatnya mereka menyatakan enggan melaksanakan kegiatan tersebut, meski hal itu meru-pakan kewajiban sesuai dengan amanat undang undang perenca-naan pembangunan desa.

“Untuk apa melaksanakan Musrenbang. Usulan kami dari dulu yang masuk dalam Mus-renbang tidak ada satupun yang terlaksana. Justru program yang kami laksanakan adalah program pembangunan yang kami usaha-kan sendiri di luar program yang masuk prioritas dalam musyawa-rah pembangunan,” kata salah seorang kepala desa di Kecama-tan Tlanakan, Minggu (26/1).

Wakil Ketua DPRD Pame-kasan, Khairul Kalam mengakui Musyawarah Perencanaan Pem-

bangunan (Musrenbang) masih dianggap sebagai kegiatan yang bersifat formalitas oleh sebagian masyarakat.

Penilaian itu disebabkan seba-gian besar rencana yang diusulkan dan dibahas di dalam Musrenbang tidak terlaksana. Khairul me-ngatakan akibat anggapan itu, sebagian desa merasa enggan untuk mengikuti musyawarah perencanaan tersebut karena yakin usulan mereka tidak akan terlak-sana seperti tahun-tahun sebel-umnya. “Anggapan itu yang banyak muncul di beberapa desa sehingga kegiatan musren hanya dilaksana-kan seadanya dan tidak berjalan maksimal,” katanya.

Ia mengakui pada sebagian besar usulan yang dibahas secara matang melalui musrenbang tingkat desa hingga kecamatan di tahun-tahun sebelumnya sangat sedikit yang terlaksana. Hingga akhirnya berpengaruh pada pe-laksanaan musren yang seha-rusnya menghasilkan rujukan rencana pembangunan menjadi tidak maksimal dan hanya sek-edar formalitas. Penyebabnya, kata dia, karena belum adanya kesadaran dari pihak-pihak yang memiliki kepentingan terhadap pembangunan di tingkat desa, untuk menggu-

nakan hasil musyawarah warga untuk kegiatan mereka. Selain itu, masih kuatnya kepentingan politis pihak-pihak tertentu yang memaksa dokumen perencanaan menjadi tidak memiliki arti.

“Itu kondisi yang telah lalu. Saat ini kita bisa memulai hal yang baru dan menjadikan Musyawarah Perencanaan Pembangunan, baik di tingkat desa maupun kecamatan sebagai sebuah proses menentu-kan prioritas kegiatan yang akan dilaksanakan dan menjadi acuan siapapun,” katanya.

Ia berjanji akan ikut mengem-balikan peran proses perenca-naan itu agar menjadi bagian terpenting dalam menentukan arah pembangunan. Fasilitator PNPM Mandiri Perdesaan, Anwar Hariyono mengatakan pihak-nya juga akan mengawal segala hasil Musrenbang dan menjadi-kannya sebagai sesuatu yang paling penting dalam kegiatan pembangunan. Ia meminta agar masing-masing desa memiliki dokumen Rencana Kerja Pemban-gunan (RKP) Desa yang benar-benar berangkat dari kebutuhan masyarakat. Sehingga nantinya, dokumen itu akan menjadi ruju-kan siapapun yang akan melak-sanakan pembangunan di desa.

= ACHMAD FAUZI/G. MUJTABA/RAH

PAMEKASAN - Pemerintah dituntut melakukan upaya mengembalikan pentingnya fungsi Musyawarah Peren-canaan Pembangunan (Musrenbang) dalam perencanaan pembangunan, yang saat ini mulai luntur. Kegiatan yang berisi penetapan prioritas kegiatan pembangunan mu-lai dari tingkat desa (Musrenbang Desa) dan kecamatan itu mulai ditinggalkan karena ada anggapan dari seba-gian pemimpinan pemerintahan desa yang menganggap kegiatan itu sia-sia, karena rencana kegiatan yang sudah ditetapkan sebagian besar tidak terlaksana.

Page 31: e Paper Koran Madura 27 Januari 2014

KORAN MADURASENIN 27 JANUARI 2014 | No. 0288 | TAHUN III OPROBOLINGGO SENIN 27 JANUARI 2014

No. 0288 | TAHUN III OIndustri LokalKORAN MADURA

Membaca Peluang Bisnis Roti

Bahkan tidak hanya itu, bu-daya sarapan pagi yang identik dengan mengkonsumsi nasi, kini mulai berangsur-angsur beru-bah. Pergeseran zaman telah membawa tingkat kesibukan masyarakat terus meningkat, se-hinga mereka yang tidak sempat sarapan nasi biasanya meng-gantinya dengan makan roti. Masyarakat mulai berfikir mela-kukan sarapan yang praktis, tanpa mengenyampingkan nilai gizi dari makanan yang dimakan. Alter-natif yang bisa dilakukan dengan mengkonsumsi makana cepat saji seperti roti. Peluang bisnis inilah yang terbaca oleh Mulyadi, salah satu bisnisman roti di Bangkalan, sehingga dirinya membuka home industri roti.

Apalagi bila dibandingkan dengan jenis makanan lain, se-perti mie instant misalnya, roti lebih praktis dikonsumsi. Mie instant masih harus dilakukan proses perebusan, mengkonsum-sinya juga terasa kurang nyaman bila dimakan di kendaraan dan di perjalanan, tidak dengan roti. Je-las ini adalah sebuah peluang be-sar untuk sektor industri roti.

Kodisi semacam ini mendata-ngkan kesempatan yang sangat besar bagi pelaku usaha di bi-dang roti dan bakery. “Saya hanya bermodal pengalaman menjadi pekerja roti di Surabaya selama tiga tahun. Setelah itu, saya mem-beranikan diri untuk membangun sendiri di Bangkalan,” ujar bapak dua anak ini.

Usaha bakery yang dirintis pada tahun 2011 ini lambat laun berkembang pesat hingga saat ini. Bermodalkan hanya Rp 50 juta, kini sudah dapat menghasilkan income yang cukup besar. Dalam kurun waktu satu bulan, profit yang didapatkan dari usahanya

BANGKALAN - Potensi industri roti menjanjikan harapan dan peluang besar di Bangkalan, terutama pasca beroperasinya jem-batan Suramadu. Peluang bisnis roti ini memang menggiurkan. Sebab seiring perkembangan zaman, pola makan penduduk di Ma-dura, termasuk di Bangka-lan terus bergerak menuju konsumtif. Setelah makan nasi kadang-kadang terasa kurang bila tidak dileng-kapi dengan roti, itu tentu bagi sebagian di antara mereka.

mencapai Rp 60 juta.Tentunya hasil tersebut men-

jadi madu dari proses perjuangan membangun usaha yang tak mu-dah dilakukan oleh pria murah se-nyum itu. Apalagi pada momen-momen tertentu semacam Maulid Nabi dan musim pernikahan. Pesanan yang datang mem-buatnya kewalahan. Kadangkala dengan terpaksa harus menolak permintaan konsumen yang be-gitu tinggi.

“Tempatnya masih sangat se-derhana sekali, Mas. Kadang saya harus menolak permintaan kon-sumen karena tidak sanggup me-menuhi permintaan yang cukup tinggi. Apalagi musim maulid nabi dan pernikahan,” ujarnya

tersenyum.Dengan berbagai macam rasa

dan varian model roti yang dita-warkan membuat usahanya se-makin dikenal oleh masyarakat Bangkalan, roti karyanya dimi-nati oleh konsumen dari Sura-baya dan di beberapa wilayah Jawa Timur, bahkan pernah sam-pai di Kalimantan. Setidaknya ada 50 macam roti dengan rasa yang berbeda itulah yang men-jadi daya tarik roti yang diprod-uksinya. Tentunya harga yang dipatok berbeda sesuai ukuran dan bentuknya.

Bagi masyarakt Bangkalan sendiri lebih berminat tehadap tiga macam roti, diantaranya keju telor, cream keju, dan rol

tar. “Harganya bersahabat kok, Mas. Jadi, sangat terjangkau sekali dan rasanya begitu meng-goda,” tuturnya, setengah ber-promusi.

Dalam sehari pesanan yang harus dilayani oleh usaha yang beralamat di Jl KH. Moh. Kholil ini bisa mencapai 800 hingga 2000 roti. Pesanan tersebut dikerjakan dengan dua mesin oven dan em-pat karyawan. Bagitu tingginya pesanan membuat Mulyadi mulai melirik lahan untuk membangun sebuah pabrik yang lebih me-madai. Terutama bisa membuka lapangan pekerjaan bagi warga sekitar. Sebab mengingat begitu sulitnya pekerjaan yang tersedia di wilayah setempat. “Ya, semoga

bisa lebih besar lagi untuk mem-bantu membuka lapangan peker-jaan,” paparnya.

Menurutnya, teknologi permesinan sekarang ini sangat berperan besar dalam menghasil-kan produk yang berklualitas. Dengan menggunakan mesin-mesin berkualitas dan memenuhi standard produksi memberikan banyak keuntungan bahan bakar yang irit, efisiensi waktu dan bi-aya, keamanan dalam pengope-rasian, dan efektifitas pekerjaan. Standard ukuran produk yang se-ragam hanya bisa didapatkan jika menggunakan mesin-mesin yang sesuai dengan standard produksi roti dan kue.

= DONI HERIYANTO/RAH

doni heriyanto/koran maduraPROSES. Pekerja roti saat memproses bahan untuk menjadi roti yang kemudian dijadikan kemasan menarik.

TAHAPAN PEMBUATAN ROTI1. Pemilihan bahan2. Penimbangan bahan3. Pengadukan adonan4. Permentasi awal5. Penimbangan adonan

6. Pembulatan adonan7. Permentasi kedua8. Penghilangan gas pada adonan9. Pembentukan adonan10. Pencetakan adonan

11. Permentasi akhir12. Pembakaran13. Mengeluarkan roti dari cetakan/loyang14. Pendinginan15. Pembungkusan

Page 32: e Paper Koran Madura 27 Januari 2014

KORAN MADURASENIN 27 JANUARI 2014 | No. 0288 | TAHUN III PPROBOLINGGO PKORAN

MADURASENIN 27 JANUARI 2014 No. 0288 | TAHUN III

DANAR ARTA METIA

Meraih Mimpi Menjadi Model Internasional

al itu yang ada dalam benak dara cantik yang memiliki nama lengkap Dianar Arta Metia ini. Perempuan yang

mengaku bekerja sebagai Sales Promotion Girl (SPG) di salah satu perusahaan ini memiliki banyak cita, cinta dan harapan termasuk menancapkan cita-cita menjadi model hingga menembus go internasional.

“Lewat karir modeling, aku punya mimpi untuk dapat terbang tinggi hingga go internasional,” ujar Dianar, ditemui usai berlatih Modeling bersama Yuan Agency Comunity Probolinggo, Minggu (26/1).

Dara Jelita kelahiran Probolinggo 21 Pebruari 1994 ini mengungkapkan, keinginannya untuk menjadi model go internasional, tak terlepas untuk dapat membanggakan kedua orangtuanya dan membawa harum nama Kota Probolinggo di mata Indonesia bahkan dunia.

“Aku kepingin Kota Probolinggo tidak lagi diremehkan, aku pengen buktiin, bahwa Kota Bayuangga dan Seribu Taman mempunyai mutiara yang terpendam dan belum terlihat kilaunya,” tandas alumni Madrasah Tsanawiyah (MTs) Unggulan Kota Probolinggo ini.

Anak ketiga dari tiga bersaudara pa-sangan Hasan Husen dan Husnaini ini mengaku, cita-cita untuk go internasional bukan hanya sekedar isapan jempol bela-ka. Di dunia modeling, Dianar, meskipun belum pernah menyabet prestasi mem-banggakan.

“Terimakasih untuk kedua orang tu-aku yang selalu mendukung dalam setiap langkah karir aku dan semoga Allah selalu memeluk mimpi aku,” tukas gadis cantik bermata indah ini.

Ketertarikan gadis cantik berdarah asli Probolinggo ke dunia modeling semenjak duduk di bangku MTs. Kala itu, ketika ia melihat berbagai foto model-model den-gan posenya yang anggun dan menarik.

"Aku mulai tertarik terjun ke dunia

model saat MTs, aku suka lihat-lihat acara modeling di TV, dan majalah yang fotonya sangat cantik dan anggun, mulai dari itu aku aktif belajar model dan bergabung dengan sebuah agensi model,” ujar dara berzodiak Pisces ini.

Dara yang akrab disapa Dianar ini mengungkapkan, guna menggapai cita-cita menjadi model profesional, Ia me-maksimalkan waktu untuk latihan dan belajar disiplin dengan waktu. “Aku sering melakukan gerakan berulang kali di rumah setelah pulang dari latihan di sanggar, dan berusaha memanfaatkan waktu semaksimal mungkin,” paparnya.

Meskipun baru menginjak usia 20 tahun ini menuturkan, keinginannya untuk men-jajaki dunia modeling itu mendapat support yang be-sar dari kedua orangtua dan teman-temannya. "Mereka orang tua, teman-teman sangat memberikan support ke aku, apalagi mama, ia selalu mengan-tar aku kemana pun aku mengikuti atau mengisi sebuah acara, untuk teman-teman juga mereka memberi-

kan dukungan seperti ketika aku pernah gak masuk sekolah mereka memberi tahu tentang pelajaran di sekolah,” ujar anak pasangan Hasan Husen dan Husnaini ini.

Ia mengungkapkan, ke depan dirinya berharap bisa menjadi model profesional. dan untuk mencapai impiannya tersebut dirinya terus mengasah bakat dan po-tensinya dengan latihan.

“Harapan aku kedepan ingin menjadi professional model, tidak hanya di Kota Probolinggo, namun ingin ke nasional bahkan internasional, yang penting seka-rang aku terus berusaha mendalami dunia modeling ini terus belajar,” ujar Dianar tersenyum

Dia-nar me-nambah-kan, bahwa m e n g e n a i kesibukannya di dunia model tidak membuat pekerjaan SPG ter-ganggu, menurutnya pendidikan merupa-kan yang utama.

“Di samping aktif di modeling dan sering lati-han, aku juga tidak lupa dengan tugas pekerjaanku, yang terpenting bisa membagi waktu saja, dan bela-jar modeling tetap diutama-kan,” pungkas dara kelahiran Probolinggo 21 Pebruari 1994 ini.

=M.HisbullaH Huda

Tak ada kata lelah dan kalah dalam mengejar

cita-cita dan mimpi. Tidak ada keberhasi-lan sebesar apa pun

yang tidak bisa dica-pai melalui harapan,

walau sekecil apa pun harapan itu.

Bagi mereka yang tiada henti ber-proses, waktu 24 jam dalam sehari se-lalu terasa tidak pernah cukup. Sebab mereka seringkali menghabiskan hari-harinya dengan berproses. Sehingga, setiap menit dan detik adalah berhar-ga. Untuk itulah, kadang berlaku ung-kapan “Tak ada waktu yang dibuang”.

Selvi Yuliana adalah perempuan yang tidak ingin membuang-buang waktu sedikitpun. Sebab bagi gadis kelahiran 13 Juni 1994 itu, meman-faatkan waktu adalah salah satu cara untuk menuju kesuksesan. Karena mereka yang mampu mengejar ma-tahari, ia yang bisa memanfaatkan waktu dengan baik. Sebut saja misal-nya RA Kartini. Boleh saja ia terkung-kung oleh hegemoni patriarkhi, tetapi sedetik pun ia tak pernah membuang waktu.

“Selepas ia menjadi perempu-an dapur, pasti ia buru-buru ngambil buku untuk membaca, akhirnya habis-lah gelap terbitlah terang” ucap lulu-san SMA N 2 Sumenep.

Mahasiswi semester 4 di salah satu kampus swasta di Sumenep itu meyakini bahwa mengifisiensi waktu dengan baik itu akan membuat se-seorang mengagumakan. RA Kartini sudah menjadi bukti bahwa ia adalah representasi dari sosok manusia yang tak pernah sedikitpun merasa cukup dengan waktu 24 jam.

=syaMsuni

SELVI YULIANA

belajar Menghargai Waktu