ASPEK SPESIFIKASI

download ASPEK SPESIFIKASI

If you can't read please download the document

Transcript of ASPEK SPESIFIKASI

ASPEK SPESIFIKASI (maksimum 7 halaman)Posisi Program Studi yang diusulkan terhadap bidang ilmu di tingkat nasional dan internasionalMatematika sebagai salah satu disiplin ilmu tidak terlepas kaitannya dengan pendidikan yakni dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan tegnologi. Banyak matematikawan yang mendefinisikan bahwa matematika adalah ilmu yang mempelajari mengenai teorema-teorema dan sistem aksiomatis. Dalam matematika ada dua konsep yang seringkali menjadi perbedaan dalam matematika, yaitu matematika murni (pure mathematics) dan matematika terapan (applied mathematics). Disiplin-disiplin utama di dalam matematika pertama muncul karena kebutuhan akan perhitungan di dalam perdagangan, untuk memahami hubungan antar bilangan, untuk mengukur tanah, dan untuk meramal peristiwa astronomi. Bidang yang dipelajari dalam pendidikan matematika antara lain besaran, ruang, perubahan, struktur, dasar dan filsafat, matematika diskret, matematika terapan.PerubahanMemahami perubahan dalam ilmu pengetahuan alam, dan kalkulusilmu pengetahuan alamkalkulusMatematika Diskretmatematika yang paling berguna di dalam ilmu komputer teoretisilmu komputer teoretisRuangPengkajian besaran dimulakan dengan geometriBesaranPengkajian besaran dimulakan dengan bilanganbilanganMatematika TerapanPenggunaan alat matematika abstrak guna memecahkan masalah konkretDasar dan Filsafatmemeriksa dasar-dasar matematika, lapangan logika matematika dan teori himpunandasar-dasar matematikalogika matematikateori himpunanStrukturSifat-sifat struktural objek-objek pengkajian grup, gelanggang, lapangan dan sistem abstrakgrupgelangganglapanganGambar 1. Bidang Ilmu MatematikaSedangkan kedudukan matematika di tingkat Internasional bisa dilihat pada gambar berikut.Gambar 2. Penelitian ilusi visualMenggunakan matematika untuk menyelidiki ilusi visual. Kegiatan penelitian ini memungkinkan pembangunan metode pemodelan matematika yang fleksibel dan kuat untuk mendukung penjelasan teori komputasi untuk analisis model, dan memberikan kontribusi pada kemajuan matematika secara internasional.Hubungan Program Studi dengan Program Studi lain pada institusi pengusul (minimum 60% perbedaan dari kurikulum program studi lain di institusi pengusul).Apa Yang Dipelajari di Pendidikan MatematikaPada Pendidikan Matematika, mahasiswa akan diarahkan untuk bisa menguasai ilmu dalam bidang matematika yang berlandaskan pada kemampuan untuk memahami, menganalisis, menilai, menerapkan, serta menciptakan pembelajaran yang menarik dan bagaimana mentransformasikan/mengajarkan kepada anak didik. Tabel 1. Program Studi (terkait yang sudah ada)Bidang IlmuProgram Studi TerkaitPengembangan KepribadianPendidikan Agama Islam (Fakultas Agama Islam), Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (Fakultas KIP)Pengembangan PendidikanLab. MicrotechingMatematika diskret/komputasiLab. KomputerMatematika terapanTeknik Sipil (Fakultas Teknik)Roadmap Keilmuan dan KeahlianKurikulum program studi pendidikan matematika adalah pendidikan yang mempersiapkan lulusannya untuk menyelenggarakan layanan ahli, dalam hal ini layanan ahli kependidikan. Oleh sebab itu supaya mampu menyelenggarakan layanan yang mengedepankan kepentingan peserta didik, guru/calon guru dipersyaratkan menguasai kompetensi yang utuh serta kemampuan menerapkan kompetensi akademik tersebut dalam pengelolaan kegiatan pembelajaran di sekolah. Dengan demikian, Pendidikan Profesional Guru (PPG) S1 Pendidikan Matematika adalah pendidikan yang bertujuan untuk menghasilkan guru berkualifikasi Sarjana (S1) yang memiliki kompetensi sebagai guru matematika yang mampu bertugas baik sebagai guru di Sekolah Formal atau pendidik. Bidang keilmuan strategi pembelajaran matematika yang dikembangkan dalam hal ini adalah PMRI (Pendidikan Matematika Realistik Indonesia) atau RME (Realistic Mathematics Education) adalah teori pembelajaran yang bertitik tolak dari hal-hal yang riil atau pernah dialami siswa, menekankan keterampilan proses, berdiskusi dan berkolaborasi, berargumentasi dengan teman sekelas sehingga mereka dapat menemukan sendiri (student inventing) sebagai kebalikan dari (teacher telling) dan pada akhirnya menggunakan matematika itu untuk menyelesaikan masalah baik secara individu maupun kelompok dalam kehidupan mereka sehari-hari.PMRI selama ini merupakan sebuah pembelajaran matematika yang relatif baru dan belum semua kalangan dalam dunia pendidikan mengenalnya. Selama beberapa tahun belakangan sampai sekarang. PMRI telah diuji coba terbatas di kelas I, II dan III. Kemudian mulai tahun pelajaran 2002/2003 baru dilakukan uji coba penuh di beberapa Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Indonesia dengan hasil yang sangat menggembirakan. Saat ini pembelajaran matematika dengan pendekatan realistik untuk kelas lainnya masih diujicobakan.Diharapkan dengan calon pendidik dibekali PMRI kedepannya dapat membantu siswa dalam pembentukan konsep matematika lebih mudah, dapat membentuk membentuk model dasar matematika dalam mendukung pola pikir siswa bermatematika, serta melatih kemampuan siswa, khususnya dalam menerapkan matematika pada situasi nyata (realitas). 2.3 Sistem Pembelajaran1. Pemilihan model pembelajaran yang digunakanPembelajaran akan berjalan secara optimal jika suasana pembelajaran menyenangkan dan tidak membosankan. Oleh karena itu perlu pemilihan yang cermat terhadap penggunaan model pembelajaran. Pembelajaran kooperatif muncul dari konsep bahwa mahasiswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep yang sulit jika mereka saling berdiskusi dengan temannya. Mahasiswa secara rutin bekerja dalam satu kelompok untuk saling membantu memecahkan masalah-masalah yang kompleks. Sebagai alternatif dalam peningkatan prestasi belajar peserta didik, maka salah satu model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran kooperatif tipe STADModel STAD adalah salah satu model belajar kooperatif yang paling sederhana, Sehingga model belajar tersebut dapat digunakan oleh pendidik yang baru memulai menggunakan model belajar kooperatif. Dalam STAD mahasiswa ditempatkan dalam kelompok belajar beranggotakan empat atau lima orang yang merupakan campuran dari kemampuan akademik yang berbeda, sehingga dalam setiap kelompok terdapat siswa yang berprestasi tinggi, sedang, dan rendah.5 Komponen utama dalam STAD antara lain:Penyajian KelasPada awal pembelajaran dosen menyampaikan materi dalam penyajian kelas, biasanya dilakukan dengan pengajaran langsung atau dengan ceramah, diskusi yang dipimpin dosen. Pada saat penyajian kelas ini mahasiswa harus benar-benar memperhatikan dan memahami materi yang disampaikan dosen, karena akan membantu mahasiswa bekerja lebih baik pada saat kerja kelompok.Kelompok/TimKelompok terdiri dari 4-5 siswa yang mewakili seluruh bagian dari kelas dalam hal kinerja akademik, jenis kelamin, dan ras. Dalam kelompok semua anggota kelompok benar-benar belajar dan lebih khususnya lagi agar semua anggota kelompok dapat mengerjakan kuis dengan baik. Setelah dosen menyampaikan materi, kelompok berkumpul untuk mempelajari dan mendiskusikan materi lainnya. Pembelajaran melibatkan pembahasan masalah bersama, membandingkan jawaban dan mengoreksi tiap kesalahan pemahaman apabila ada anggota kelompok yang membuat kesalahan.EvaluasiMengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya. Skor kemajuan individualBiasanya dilakukan pada akhir pertemuan atau setelah masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusinya. Skor diperoleh dari mengerjakan kuis yang bobotnya sama yang diberikan oleh dosenPenghargaanKelompok akan mendapatkan penghargaan apabila skor rata-rata mereka mencapai kriteria tertentu. Skor kelompok dapat juga digunakan untuk menentukan dua puluh persen dari peringkat merekaJenis dan ragam media pembelajaran yang digunakan adalah media elektronik dan manual sesuai dengan karakteristik mata kuliah. Media pembelajaran matematika:Video, Presentasi Powerpoint, Flash. Proses pembelajaran dengan presentasi media power point menggunakan alat LCD+ layar serta white board. Untuk mata kuliah yang berhubungan dengan ilmu komputer digunakan software khusus matematika seperti Turbo Pascal, Matlab, Wolfram Mathematica, SPSS, Minitab dll. Pembelajaran nantinya dilaksanakan di lab komputer.4.2 Aspek KeberlanjutanKebutuhan guru matematika dapat dilihat pada jumlah sekolah yang ada di Indonesia, yang jumlahnya sangat banyak sekali, untuk wilayah Yogyakarta sendiri menurut data agregat pendidikan dari Dikpora Yogyakarta jumlah sekolah di Yogyakarta adalah sebagai berikut :Jumlah Sekolah Menurut Jenis Sekolah di YogyakartaSekolahSMPMTSSMASMKMATotalStatusNSNSNSNSNSJumlah Sekolah212216355469974915914234288916620837928Dari Tabel di atas menunjukkan jumlah sekolah negeri dan swasta di Yogyakarta yang nantinya akan membutuhkan lulusan pendidikan matematika.Persoalan pendidikan di Indonesia hingga kini sangatlah komplek. Selain anggaran pendanaan, sarana dan prasarana, kualitas guru hingga kuantitas atau kebutuhan guru masih menjadi masalah serius dan pekerjaan rumah yang menghadang Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) mulai tahun 2011. Saat ini tercatat total guru di Indonesia sebanyak 2,7 juta. Dari jumlah tersebut, 1,5 juta atau 57,4% diantaranya belum berkualifikasi sarjana atau diploma empat (S1/D4). Belum lagi kompetensi, kualitas dan kualifikasi guru itu sangatlah beragam.KEBUTUHAN GURU PER MATA PELAJARAN 2010-2014MATA PELAJARANKEBUTUHAN20102011201220132014Guru Agama24.5113.1344.6335.9477.629Penjaskes31.4372.5852.9413.1483.500Guru Kelas159.30764.67033.86033.88135.275PKN4.2331.0591.3291.5511.815Bahasa Indonesia11.6012.7253.1353.4973.977Bahasa Inggris15.3063.0473.4423.7334.130Matematika 11.1652.3312.7293.0833.505IPA4.4379831.1841.3181.541IPS4.4027168609971.180Seni Budaya13.8061.7261.9252.0402.220TIK22.7471.6511.6951.7691.831MULOK87.1442.7903.0763.2553.481Bimbingan Konseling44.9163.7463.9804.1924.488Fisika 3.4868329451.0461.161Biologi 1.6647978871.0061.156Kimia 2.9698139411.0771.232Sejarah 1.154354436466538Geografi 1.096354416477535Ekonomi 563181565335500Sosiologi 2.731472251563614Antropologi 747455477508525Sastra Indonesia1.153477490516522Bahasa Asing393316384441477Keterampilan 6.966495517543549Kewirausahaan 3.260274284297304TOTAL461.19556.98271.35275.68582.684Sumber : NUPTK 2009/Direktorat Profesi Pendidik diolah oleh Litbang Majalah KomunitasSetelah melihat permasalahan tersebut di atas dan mempertimbangkan kebaikan masa depan pendidikan Indonesia, maka Universitas Cokroaminoto Yogyakarta mempunyai gagasan untuk membuka program studi pendidikan matematika untuk memenuhi kebutuhan guru untuk sekolah menengah pada tahun-tahun mendatang sangat besar, dengan adanya beberapa guru yang memasuki masa pensiun untuk tiap jangka waktu 4 tahun ke depan. Diharapkan lulusan prodi pendidikan matematika nantinya menjadi calon pendidik yang berkualitas dengan bekal ilmu pengetahuan yang telah dipelajari di Universitas Cokroaminoto Yogyakarta.7. KesimpulanKekuatan:Universitas Cokroaminoto Yogyakarta memiliki sarana, sumber daya manusia yang memadai untuk mendukung penyelenggaraan Program Studi Pendidikan Matematika Bidang ilmu yang diberikan nantinya akan menunjang mahasiswa sebagai pendidik yang berkualitasKelemahan :Sarana dan prasarana yang ada misalnya buku-buku penunjang pembelajaran / perkuliahan yang lengkap ada di Perpustakaan Tidak sedikit orang yang memandang sebelah mata Prodi Pendidikan Matematika dikarenakan prodi ini baru saja dibuka dan belum ada profil lulusan yang sukses secara materiKesempatan : Jumlah kebutuhan guru Pendidikan Matematika untuk pendidikan menengah dari tahun ke tahun semakin meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah guru Pendidikan Matematika yang memasuki masa pensiun.Minat masyarakat mengikuti pendidikan Matematika untuk guru pendidikan menengah sangat besarTantangan :1. Adanya anggapan negatif bahwa prodi pendidikan matematika adalah jurusan baru yang belum tentu bisa optimal memproduksi lulusan-lulusan yang baik dan prospektif, juga adanya stigma bahwa prodi pendidikan matematika belum mendapat kepercayaan dari masyarakat dan calon pendaftar jurusan pendidikan matematika.3. Banyaknya lulusan pendidikan matematika yang sekarang sudah bekerja di dunia pendidikan, sehingga peluang kesempatan kerja bagi tenaga baru dari lulusan pendidikan matematika menjadi semakin kecil.4. Adanya stigma lulusan pendidikan matematika menjadi pegawai negeri sipil peluangnya kecil