5. Spesifikasi

download 5. Spesifikasi

of 10

Transcript of 5. Spesifikasi

  • 8/17/2019 5. Spesifikasi

    1/10

    BAB XII. SPESIFIKASI TEKNIS

    Keterangan

    Pokja ULP menguraikan Spesifikasi Teknis dan Gambar yang diperlukandalam pelaksanaan pekerjaan.

    A. SPESIFIKASI UMUM

    1. Jenis Pekerjaan

    Pekerjaan yang dilaksanakan adalah :

    PEMBANGUNAN LOS DAN PAVING BLOK PASAR SUNGAI SUNGKAI

    Perincian bagian pekerjaan yang dilaksanakan didasarkan pada gambar rencana, BQdan RKS yang menjadi bagian tidak terpisahkan dari rencana kerja dan syarat-syaratini.

    2. Peraturan teknis bangunan yang digunakanKecuali ditentukan lain dalam RKS ini, berlaku dan mengikat ketentuan-ketentuantersebut dibawah ini termasuk segala perubahan dan tambahannya.

    2.1. Peraturan No. 54 tahun 2010 beserta lampiran-lampiran dan juknisnya.2.2. Peraturan No. 70 tahun 2012 beserta lampiran-lampiran dan juknisnya.2.3. Keptusan Menteri Pekerjaan Umum No. 45/PRT/M/2007 tanggal 27 Desember 

    2007 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara2.4. Surat Edaran Bersama Bappenas dan Dirjen Anggaran No. 351/D.VI/01/1997

    dan SE-39/A/21/01997 tanggal 20 Januari 1997.2.5. Keputusan Dirjen Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum No.

    295/KPTS/CK/1997 tanggal 1 April 1997 tentang Pedoman Teknis PembanguanBagunan Negara.

    2.6. Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBI 1991), SK SNI T-15,1919.03.2.7. Tata Cara Pengadukan dan Pengecoran Beton SNI 03-3976-1995.2.8. Keramik lantai, mutu dan cara uji SNI 03-3976-1995.2.9. Peraturan Konstruksi Kayu di Indonesia (PKKI)NI 5.2.10. Mutu Kayu Bangunan SNI 03-3527-1984.2.11. Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) SNI 04-0225-1987.2.12. Peraturan Umum Keselamatan Kerja dari Departemen Tenaga Kerja.2.13. Peraturan Semen Portland Indonesia NI 8 Tahun 1972.2.14. Peraturan Batu Bata Merah sebagai bahan bangunan NI 10.2.15. Tata Cara Pengecatan Kayu untuk Rumah dan Gedung SNI 03-2407-1991.2.16. Tata Cara Pengecatan Dinding Tembok dengan Cat Emulsi SNI 03-2410-1991.2.17. Peraturan dan Ketentuan yang dikeluarkan Pemerintah Daerah setempat yang

    bersangkutan dengan permasalahan bangunan.

  • 8/17/2019 5. Spesifikasi

    2/10

     Apabila penjelasan dalam RKS tidak sempurna atau belum lengkap sebagaiketentuan dan syarat dalam peraturan diatas, maka Kontraktor Wajib mengikutiketentuan peraturan-peraturan yang disebutkan diatas.

    1. Pekerjaan Persiapan1.1. Pembersihan lokasi sekeliling bangunan yang meliputi pembersihan semua

    bekas bongkaran dan peralatan disekitar lokasi pekerjaan. Hasil bongkarantersebut diatas dibuang keluar lokasi pekerjaan dan ditempatkan pada satutempat sehingga tidak mengganggu kelancaran pelaksanaan pekerjaantersebut.

    1.2. Pemasangan Bouwplank, tiang Bouwplank harus terpasang kuat yang terbuatdari kayu ukuran 5/7 dengan jarak masing-masing maksimal 2 M, sedang untukpapan dipasang kayu ukuran 2/20 Cm yang bagian sisi atasnya diketam halusdan lurus (Waterpas) dengan sudut-sudut harus siku.

    2. Pekerjaan Tanah/Urugan2.1. Lingkup pekerjaanLingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan pada pekerjaan yaitu meliputipekerjaan penggalian tanah pondasi serta pengurugan kembali bekas galian,dalam pekerjaan ini sudah harus diperhitungkan jenis tanah yang dijumpaidilapangan seperti tanah pasir, gambut, tanah keras (batuan), tanah liat dan lainsebagainya, yaitu :2.1.1. Galian pondasi baru boleh dilaksanakan setelah Bouwplank dengan

    penandaan sumbu ke sumbu selesai diperiksa dan disetujui Direksi danPengawas. Bentuk galian dilaksanakan sesuai dengan ukuran yangtertera dalam gambar.

    2.1.2. Apabila ditempat galian ditemukan pipa-pipa pembuangan, Kabel Listrik,

    Telepon atau lain yang masih berfungsi, maka Kontraktor secepatnyamemberi tahu kepada Direksi dan Pengawas atau kepada Instansi yangberwenang untuk mendapat petunjuk yang seperlunya. Kontraktor bertanggung jawab sepenuhnya atas segala kerusakan yang diakibatkanpekerjaan penggalian tersebut. Apabila pada waktu penggalianditemukan benda-benda purbakala, maka pelaksana wajib melaporkanpada Pemerintah Daerah setempat.

    2.1.3. Galian diluar bangunan untuk mendapatkan tinggi lantai yang disyaratkandalam gambar. Penggalian tanah ini dimaksud untuk mendapat kontur tanah yang disyaratkan dalam Site Plan.

    2.1.4. Bila ternyata penggalian melebihi kedalaman yang telah tentukan dalamgambar, maka Kami akan mengisi kelebihan galian tersebut dengan pasir 

    urug dan dipadatkan dengan menggunakan Stamper sampai rata.2.1.5. Pengurugan bekas galian pondasi, galian saluran air hujan, diurug lapis

    demi lapis dengan ketebalan tiap lapis maksimum 15 Cm. Tiap lapisdipadatkan dengan menumbuk lapisan tersebut menggunakan alattumbuk yang baik. Setelah lapisan pertama padat kembali dilakukanlangkah-langkah seperti diatas. Demikian seterusnya dilakukan sampaisemua lubang bekas galian tertutup kembali.

    2.1.6. Pengurugan dengan tanah timbunan di bawah lantai dilakukan lapis demilapis hingga ketebalan yang ditentukan 10 Cm dibawah lantai, ditumbukhingga padat. Lapisan-lapisan urugan untuk ditumbuk ini dibuat maksimal10 Cm, dan ditumbuk lima kali tiap bidang tumbukan pada tiap-tiap lapistersebut.

  • 8/17/2019 5. Spesifikasi

    3/10

    2.1.7. Dibawah lantai diurug dengan pasir pasangan yang dipadatkan.Pengurugan dan pemadatan ini dilakukan dengan menyiram air hingga

     jenuh, kemudian ditumbuk dengan alat yang sesuai untuk pemadatan.Hasil akhir harus mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas ataskesempurnaan pengurugan dan pemadatan.

    2.1.8. Dibawah lantai diurug dengan pasir pasangan setebal 10 Cm sertadipadatkan.

    3. Pekerjaan Pondasi3.1. Lingkup pekerjaan meliputi pengerjaan seluruh Pondasi bangunan, terdiri dari :

    3.1.1. Sebelum pondasi dipasang terlebih dahulu diadakan pengukuran-pengukuran untuk keliling pondasi sesuai dengan gambar dan disetujuiDireksi dan Pengawas tentang kesempurnaan galian.

    3.1.2. Pondasi untuk Bangunan ini terdiri dari pondasi plat setempat 80x80x25cm dengan campuran K 175

    4. Pekerjaan Beton Bertulang4.1. Lingkup pekerjaan

    4.1.1. Kecuali ditentukan lain dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat ini, makasebagai pedoman tetap dipakai SK SNI T-15.1919.03.

    4.1.2. Kami akan melaporkan secara tertulis pada Direksi dan Pengawasapabila ada perbedaan yang didapat dalam Gambar Konstruksi denganGambar Arsirektur.

    4.1.3. Pekerjaan beton bertulang dilakukan dengan campuran K175 dikerjakanuntuk-   Pondasi Plat Setempat 80x80x25 K 175-   Sloof ukuran 15/25 K 175

    -  Kolom 25/25 K175

    -   Balok 15/25 K175-   Sloof 13/20 K175-   Kolom 13/13 K175-   Balok 13/13 K175-   Plat Beton 8 cm

    4.2. Bahan4.2.1. Semen

      Digunakan Portland Cement Tipe I menurut NI-8 Tahun 1972 danmemenuhi S-40 menurut Standar Cement Portland yang digariskan

     Asosiasi Semen Indonesia ( NI 8 Tahun 1972 )

      Semen yang telah mengeras sebagian maupun seluruhnya dalamzak semen, tidak diperkenankan pemakaiannya sebagai bahancampuran.

      Penyimpanan harus sedemikian rupa sehingga terhindar dari tempatyang lembab agar semen tidak mengeras. Tempat penyimpanansemen harus ditinggikan 30 cm dan tumpukan paling tinggi 2 m.Setiap semen baru yang masuk harus dipisahkan dari semen yangada, agar pemakaian semen dapat dilakukan menurut urutanpengiriman.

    4.2.2. Pasir Beton

      Pasir beton harus berupa butiran-butiran tajam dan keras, bebas daribahan-bahan organik, lumpur, humus dan tidak diperbolehkan

  • 8/17/2019 5. Spesifikasi

    4/10

    menggunakan pasir laut atau pasir dengan butiran yang mengandungpasir laut serta memenuhi kompsisi butir serta kekerasan sesuaidengan syarat-syarat yang tercantum dalam PBI-1991.

    4.2.3. Kerikil Saring Sungai

      Kerikil yang digunakan adalah kerikil sungai yang telah di saring

      Kerikil sungai harus mempunyai kadar yang lumpur yang rendah

    4.2.4. Air 

      Air yang digunakan harus air tawar, tidak mengandung minyak, asamalkali, garam, bahan-bahan organis atau bahan-bahan lain yangdapat merusak beton atau baja tulangan. Dalam hal ini sebaiknyadipakai air besih yang dapat digunakan untuk air minum.

      Tidak diperbolehkan menggunakan air laut untuk pengadukan betonatau spesi.

    4.2.5. Besi Beton   Besi beton yang digunakan adalah baja lunak dengan mutu U-24 (

    tegangan leleh karakteristik minmum 2.400 kg/cm2)

      Daya lekat baja tulangan harus dijaga dari kotoran , lemak minyak,karat lepas dan bahan lainnya. Besi beton harus disimpan dengantidak menyentuh tanah dan tidak boleh disimpan di udara terbukadalam jangka waktu panjang.

      Membengkok dan meluruskan tulangan harus dilakukan dalamkeadaan batang dingin. Tulangan harus dipotong dan dibengkokkansesuai gambar dan harus diminta persetujuan direksi/konsultanpengawas terlebih dahulu.

      Penggunaan diameter tulangan yang tidak sesuai dengan ketentuandalam gambar bestek tidak dapat diterima dan kontrkator harusmengganti dengan tulangan yang sesuai.

      Jika kontraktor tidak berhasil memperoleh diameter besi sesuaidengan yang ditetapkan dalam gambar, maka dapat dilakukanpenukaran dengan diameter yang terdekat, dengan catatan harusada persetujuan direksi/konsultan pengawas.

    4.2.6. Catakan/Acuan

      Bahan yang digunakan untuk cetakan dan acuan harus bermutu baiksehingga hasil akhir konstruksi mempunyai bentuk, ukuran danbatas-batas yang sesuai dengan yang ditujukan oleh gambar rencana

    dan uraian pekerjaan.   Pembuatan cetakan dan acuan harus memenuhi ketentuan –

    ketentuan di dalam pasal 5.1. SK SNI T-15.1991.03

      Kami akan memeriksa setiap cetakan dan meminta persetujuandireksi/konsultan pengawas sebelum melakukan pengecoran.

    4.2.7. Mutu Beton

      Mutu beton yang digunakan adalah beton dengan campuran volume   Untuk beton struktur seperti pondasi, kolom dan balok mutu

    beton yang digunakan adalah mutu K-225   Sedangkan untuk beton non struktural seperti lantai kerja

    digunakan mutu beton K 100

  • 8/17/2019 5. Spesifikasi

    5/10

    4.3. Pedoman Pelaksanaan4.3.1. Kecuali ditentukan lain dalam rencana Kerja dan syarat-syarat ini, maka

    sebagai pedoman tetap dipakai SK Sni T-15, 1991.03.

    4.3.2. Pelaksana wajib melaporkan secara tertulis kepada direksi apabila adaperbedaan yang didapat dalam gambar konstruksi dan gambar arsitektur.

    4.3.3. Adukan BetonPengngkutan adukan beton dari tempat pengadukan ke tempatpengecoran harus dilakukan dengan cara yang disetujui olehdireksi/konsultan pengawas, yaitu :

      Tidak berakibat pemisahan dan kehilangan bahan-bahan pembentukcampuran beton.

      Tidak terjadi perbedaan waktu pengikatan mencolok antara betonyang sudah di cor dan yang akan di cor , dan nilai slump yuntukberbagai pekerjaan beton harus memenuhi tabel 4.4.1.SK SNI T-

    15.1993.03

    4.3.4. Pengecoran

      Pengecoran beton hanya dapat dilaksanakan atas persetujuantertulis direksi/konsultan pengawas.

      Selama pengecoran berlangsung pekerja dilarang berdiri dan danberjalan-jalan di atas penuangan. Untuk dapat sampai ke tempat-tempat yang sulit dicapai harus digunakan papan-ppan berkaki yangtidak membebani tulangan. Kaki-kai tersebut harus sudah dapat dicabut pada saat beton di cor.

      Apabila pengecoran beton haris dihentikan, maka twmpatpenghentiannya harus disetujui oleh direksi/konsultan pengawas.

    4.3.5. Perawatan Beton

      Beton yang sudah di cor harus dijaga agar tidak kehilangankelembaban untuk paling sedikit 14 (empat belas) hari. Untukkeperluan tersebut ditetapkan cara sebagai berikut : dipergunakankarung-karung goni yang senantiasa basah sebagai penutup beton.

    Tidak terjadi perbedaan waktu pengikatan yang mencolok antara betonyang sudah di cor dan yang akan di cor, dan nilai slump untuk berbagaipekerjaan beton harus memenuhi tabel 4.4.1.SK SNI T-15.1993.03.

    4.3.6. Pengujian

      Bahan-bahan batu pecah 2-3 cm, pasir, dan air setelah dipakai harusdiadakan tes labor (mix disige) yang dikeluarkan oleh instansipemerintah atau badan yang mempunyai wewenang dan izin untukmengeluarkan hasil tes labor bahan.

      Sebelum pelaksanaan pengecoran dibuat terlebih dahulu kubusbeton untuk dilakukan pengetesan labor, jika mutu beton diketahuimemenuhi persyaratan yang diminta baru boleh dilanjutkan pekerjaanpengecoran, jika belum dapat mutu yang diiinginkandiambil/dilakukan lagi pengetesan kubus kedua.

    Tidak terjadi perbedaan waktu pengikatan yang mencolok antara betonyang sudah di cor dan yang akan di cor, dan nilai slump untuk berbagaipekerjaan beton harus memenuhi tabel 4.4.1.SK SNI T-15.1993.03.

  • 8/17/2019 5. Spesifikasi

    6/10

    5. Pekerjaan Dinding5.1. Lingkup pekerjaan

    5.1.1. Dinding BataPemasangan dinding Bata dilakukan untuk ruang, , seperti tertera dalamgambar dan dijelaskan dalam gambar detail.

    5.1.2. Pekerjaan dinding mempunyai dua jenis pasangan, yaitu:

      Pasangan kedap air (1 PC : 2 Pasir)   Pasangan Dinding Bata dimulai diatas pondasi sampai setinggi 30

    Cm diatas permukaan lantai ± 0,00.

      Pasang adukan 1 PC : 4 Pasir berada diatas pasangan kedap air tersebut

    5.1.3. pengukuran (Uit-Zet) harus dilakukan oleh Kontraktor secara teliti dansesuai gambar dengan syarat:

      Semua pasangan dinding harus rata (horizontal), dan pengukuran

    harus dilakukan dengan benang.   Pengukuran pasangan benang antara satu kali menaikkan benang

    tidak boleh melebihi 30 Cm dari pasangan Bata yang telah selesai.

    5.1.4. Lapisan Batu Bata yang satu dengan yang lapisan Batu Bata diatasnyaharus berbeda setengah panjang Batu Bata. Batu Bata setengah tidakdibenarkan digunakan ditengah pasangan Batu Bata, kecuali padapasangan sudut.

    5.1.5. Pengakhiran pada satu hari kerja harus dibuat bertangga menurun dantidak tegak bergigi untuk menghindari retakan di kemudian hari. Padatempat-tempat tertentu sesuai gambar diberi Kolom-kolom praktis yang

    ukurannya disesuaikan dengan tebal dinding.Pada jarak kurang lebih 1 mpasangan bata pertemuan dengan tiang dipasang besi angker diameter 8panjang 30 cm.

    5.1.6. Lubang untuk alat-alat listrik dan pipa yang ditanam di dalam dinding harusdibuat pahatan secukupnya pada pasangan Batu Bata (sebelum diplester).Pahatan yang telah terpasang pipa/alat harus ditutup dengan adukanplesteran yang dilaksanakan secara sempurna, dikerjakan bersamaanplesteran seluruh bidang tembok.

    5.1.7. Pada pengerjaan pasangan dinding di ruang terbuka, selama waktu hujanharus diberi perlindungan dengan suatu penutup (plastik). Dinding yangtelah terpasang harus diberi perawatan dengan membasahi secara teratur terus menerus paling sedikit sampai 7 (tujuh) hari setelah pemasangan.

    5.1.8. Pada tempat tertentu sesuai dengan gambar dipasang pot bunga dari batubata dengan adukan 1 Pc : 4 Pasir.

  • 8/17/2019 5. Spesifikasi

    7/10

    6. Pekerjaan Plesteran6.1. Lingkup pekerjaan

    Pekerjaan Plesteran dilakukan pada seluruh pasangan Batu Bata, BetonBertulang.6.1.1. Sebelum plesteran dilakukan maka:

      Dinding dibersihkan dari semua kotoran

      Dinding dibasahi dengan air 

      Semua Siar permukaan dinding Batu Bata dikorek sedalam 0,5 Cm.

      Permukaan Beton yang akan diplester dibuat kasar agar bahanplesteran dapat melekat dengan baik.

    6.1.2. Adukan plesteran pasang Batu Bata kedap air dipakai campuran 1 PC :2 Pasir, sedangkan untuk plesteran Batu Bata lainnya dipergunakancampuran 1 PC : 4 Pasir.

    6.1.3. Ketebalan plesteran pada semua bidang permukaanya harus sama tebalberkisar antara 1,00 Cm sampai 1,50 Cm. Untuk mencapai tebal

    plesteran yang rata sebaiknya diadakan pemeriksaan secara silangdengan menggunakan Mistar Kayu Panjang yang digerakkan secaraHorizontal dan Vertikal.

    6.1.4. Jika terdapat bidang plesteran yang tidak rata harus diusahakanmemperbaikinya secara keseluruhan. Bidang-bidang yang diperbaikihendaknya dibongkar secara teratur (dibongkar berbentuk segi empat)dan plesteran baru harus rata dengan plesteran sekitarnya yang telahada.

    6.1.5. Semua bidang plesteran harus dijaga kelembabannya selama 7 Hari(seminggu) sejak permulaan Pekerjaan plesteran.

    6.1.6. Pekerjaan plesteran baru boleh dilaksanakan setelah pekerjaan penutupatap dan pemasangan pipa-pipa listrik selesai dipasang.

    6.1.7. Untuk afwerking beton dipergunakan adukan semen dan air.

    7. Pekerjaan Lantai7.1. Lingkup pekerjaan

    Pasangan lantai dibuat untuk semua bagian lantai ruangan yang terdiri dari:7.1.1. Pemeriksaan

    Sebelum lantai dipasang, Kontraktor harus memeriksa semua pasanganpipa-pipa, saluran dan lain sebagainya yang harus sudah terpasangdengan baik sebelum pemasangan lantai dimulai.

    7.1.2. Urugan Bawah lantai terdiri dari :

      Tanah timbunan yang didatangkan. Tanah timbunan ini tidakmerupakan tanah gambur/lunak tetapi harus tanah yang mempunyaigradasi yang keras.

      Urugan Sirtu. Untuk urugan sirtu yang digunakan adalah campuranpasir batu yang mempunyai ukuran batu yang cukup besar denganukuran 10-15 cm

      Cor Beton lantai dengan mutu beton K-125

  • 8/17/2019 5. Spesifikasi

    8/10

    7.1.3. Pekerjaan Lantai

      Untuk lantai los dipasang keramik 30 x 30 Unpolish polos yang telahmemenuhi standar SNI

      Untuk lantai diadakan pengurugan dengan pemadatan terlebihsehingga dicapai ketinggian muka lantai (+ 1,00 M dari muka tanah)yang sesuai dengan gambar kerja.

      Pekerjaan yang telah selesai tidak boleh ada yang retak, noda, dancacat-cacat lainnya. Apabila terjadi cacat pada lantai, maka bagiancacat tersebut harus dibongkar sampai berbentuk bujur sangkar danpasangan baru harus rata dengan sekitarnya.

    8. Pekerjaan Penutup Atap8.1. Lingkup pekerjaan

    Bagian pekerjaan yang dilaksanakan dalam menutup semua bidang atapbangunan8.1.1. Rangka Kuda-kuda adalah konstruksi kuda-kuda kayu dengan ukuran

    sebagai berikut:

    1. Untuk rangka kuda-kuda dipakai kayu ukuran 6/12 cm dengan

     jenis kayu kelas II.

    2. Untuk gording dipakau kayu ukuran 5/10 dengan jenis kayu kelas

    II

    8.1.2. Untuk penutup atap dipakai jenis atap yaitu-   Atap seng bergelombang warna dengan spesifikasi BJLS 20 K

    berstandar SNI-   Atap policarbonat bergelombang ketebalan 0.8 mm

    8.1.3. Pasangan harus rapi dan memenuhi syarat-syarat sehingga tidakmengakibatkan kebocoran. Apabila terjadi kebocoran setelah pemasangan,maka bagian yang bocor tersebut harus dibongkar dan dipasang baru atasresiko Kontraktor.

    9. Pekerjaan Meja Pedagang9.1. Lingkup pekerjaan

    Bagian pekerjaan yang dilaksanakan :9.1.1. Pembetonan yang terdiri dari

     Galian tanah

     Membuat cor beton K 100

     Sloof 13/20

     Kolom 13/13  Balok 13/13

     Plat Beton Bertulang tebal 6 cm9.1.2. Pekerjaan Dinding dan Plesteran.

     Pasangan ½ Bata campuran 1 Pc : 2 Ps

     Plesteran camp 1 Pc : 2 Ps

     Acian Dinding9.1.3. Pekerjaan penutup meja dan dinding.

     Meja keramik 20x25

     Dinding Keramik 20x25

  • 8/17/2019 5. Spesifikasi

    9/10

    12 Pekerjaan Pengecatan12.1 Lingkup pekerjaan

    12.1.1 Semua bidang plesteran tembok/beton dan langit-langit dicat dengancat tembok sejenis Dulux Weathershield 3 x jalan setelah diplamur terlebih dahulu.

    12.1.2 Semua pekerjaan cat dikerjakan oleh tenaga ahli tukang cat dandikerjakan dengan rapi dan baik

    12.1.3 Semua pekerjaan cat dikerjakan oleh tenaga ahli tukang cat dandikerjakan dengan rapi dan sempurna.

    12.1.4 Penentuan warna yang digunakan dilakukan oleh konsultanperencana dan pemilik bangunan dan harus mendapat persetujuandari direks

    13 Pekerjaan Sanitair Lingkup pekerjaan untuk sanitair yaitu pekerjaan instalasikotor :

    13.1 Instalasi Air Kotor 13.1.1 Pasangan Pipa PVC Tipe AW Ø 3‘’13.1.2 Pas. Elbow 90’ PVC Tipe AW Ø 3‘’13.1.3 Pas. Socket PVC Tipe AW Ø 3‘’

    16.Pekerjaan Perlengkapan Luar a. Lingkup pekerjaan

    Lingkup Pekerjaan: semua pekerjaan diluar seperti pekerjaan teras dan selasar i. Pekerjaan Selasar.

    ii. Pekerjaan Saluran.iii. Paving blok tebal 6 cm dengan K 225

    17. Pekerjaan Lain - Laina. Tanah dalam lingkungan pekerjaan sekeliling gedung harus diratakan dan

    dibersihkan dari sisa – sisa bahan bangunan.

    b. Sebelum pekerjaan diserah terimakan untuk pertama kalinya pemborong harusmenyelelesaikan pekerjaan yang dianggap belum memenuhi ketentuan yang

    berlaku.

  • 8/17/2019 5. Spesifikasi

    10/10

    18. Penutup Apabila ada pekerjaan yang tidak disebutkan dalam bestek ini , baik mengenaiukuran bahan – bahan dan lain sebagainya harus dilaksanakan bukan merupakanpekerjaan tambahan, pekerjaan tersebut harus dilaksanakan oleh Kontraktor.