8/18/2019 F1 promkes
1/38
UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT
UPAYA PROMOSI KESEHATAN
Nama : dr. Eric Wibisono
Kode : F.1
Ke ia!an : Pen"#$#%an R#ma% Se%a!
&A& I
PEN'AHU(UAN
1.1 (a!ar &e$a)an Masa$a%
Rumah adalah tempat untuk tumbuh dan berkembang, baik secara jasmani,
rohani dan sosial. Definisi ini membawa banyak konsekuensi yakni bahwa selain
kualitas rumah yang harus baik, diperlukan pula segala fasilitas yang dibutuhkan
untuk tumbuh dan berkembang. Fasilitas itu misalnya fasilitas pendidikan, pasar atau
toko, tempat kerja, fasilitas air bersih dan sanitasi.
Berdasarkan Undang-Undang o. ! "ahun #$$% tentang &erumahan dan
&ermukiman, disebutkan bahwa permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup
diluar kawasan hutan lindung, baik yang berupa kawasan perkotaan maupun pedesaan
yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat
kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan. Dan berdasarkan && o.
'( tahun #$$$ tentang kawasan siap bangun dan lingkungan siap bangun berdiri
sendiri, rumah layak huni adalah rumah yang memenuhi persyaratan kesehatan,
keselamatan dan kenyamanan .
1
8/18/2019 F1 promkes
2/38
)enurut *ilas +%((' $/, rumah disebut layak bila memenuhi aspek sehat,
aman, terjamin, dapat dicapai dan mampu dibayar, termasuk kebutuhan dasar, bebas
diskriminasi dan kepastian kepemilikannya.
Di dalam Undang-Undang nomor % tahun #$$% tentang kesehatan Bab #
pasal # pengertian kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial
yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial ekonomi0
Rumah yang tidak memenuhi syarat kesehatan akan terkait erat dengan
penyakit berbasis lingkungan. &enyakit-penyakit berbasis lingkungan masih
merupakan penyebab utama kematian di 1ndonesia. Bahkan pada kelompok bayi dan
balita, penyakit-penyakit berbasis lingkungan menyumbangkan lebih '(2 dari
penyakit yang diderita oleh bayi dan balita. 3eadaan tersebut mengindikasikan masihrendahnya cakupan dan kualitas inter4ensi kesehatan lingkungan.
3esehatan lingkungan merupakan suatu kondisi atau keadaan lingkungan
yang optimum sehingga berpengaruh positif terhadap terwujudnya status kesehatan
yang optimal pula. Ruang lingkup kesehatan lingkungan tersebut antara lain
mencakup perumahan, pembuangan kotoran manusia +tinja/, penyediaan air bersih,
pembuangan sampah, pembuangan air kotor +air limbah/, rumah hewan ternak
+kandang/, dan sebagainya.
)enurut 5tmaja +%((!/, pengetahuan masyarakat tentang rumah sehat masih
sangat rendah sekali yaitu hanya !'2, selain itu tingkat pendidikan juga sangat
berpengaruh terhadap pengetahuan tentang rumah sehat. &enelitian 5ntonius +%(#(/,
menunjukan bahwa presentase responden yang memiliki pengetahuan baik tentang
kepemilikan rumah sehat yaitu sebesar (,'2 dan kurang baik sebesar $,%2.
)enurut penelitian okta4iani, fajar, dan purba +%(#(/, mengungkapkan bahwa
pengetahuan seseorang berkaitan dengan tingkat pendidikan. Dengan tingkat
pendidikan yang tinggi, maka pengetahuan dan pengalaman yang dimilikinya akancenderung lebih baik, dan hal ini akan mendorong seseorang untuk berprilaku lebih
baik pula. )enurut 6ied 7ary +%((#/ dalam urjanah +%(##/, bahwa pendidikan
turut pula menentukan mudah tidaknya seseorang menyerap dan memahami
2
8/18/2019 F1 promkes
3/38
pengetahuan yang mereka peroleh, pada umumnya semakin tinggi pendidikan
seseorang maka semakin baik pula pengetahuannya.
Berdasarkan penelitian Riana +%(('/, menunjukan bahwa ',!2 yang
mempunyai rumah sehat berstatus bekerja, 88,%2 rumah sehat dimiliki oleh
responden yang mempunyai pengetahuan baik dan 9(,$2 yang mempunyai rumah
sehat terdapat pada responden yang berpendidikan kategori sedang. 7al ini sejalan
dengan &enelitian :ubis +%((%/, bahwa tingkat pendidikan menunjukan tingkat
bermakna terhadap kepemilikan rumah sehat. Bila pendidikan rendah maka
pengetahuan cara hidup sehat belum dipahami dengan baik. )enurut otoatmodjo
+%(( / dalam urjanah +%(##/, mengungkapkan bahwa pekerjaan mempunyai
pengaruh pada pengetahuan seseorang, orang yang menekuni suatu bidang pekerjaanakan memiliki pengetahuan mengenai segala sesuatu yang dikerjakannya.
Berdasarkan &rofil 3esehatan 1ndonesia tahun %(#%, diketahui bahwa
pencapaian rumah sehat di 1ndonesia yaitu sebesar ', $2, lebih rendah jika
dibandingkan dengan target nasional yang ditetapkan yaitu sebesar '(2. +Depkes R1,
%(#%/. Berdasarkan &rofil 3esehatan 1ndonesia "ahun %(#%, dilihat dari sarana
sanitasi, cakupan tempat buang air besar sendiri yaitu sebesar 9,%(2, tempat buang
air besar bersama yaitu sebesar # , 82, tempat buang air besar umum yaitu sebesar
, 92 dan tidak ada fasilitas tempat buang air besar yaitu sebesar #8,8'2. ;akupan
sarana sanitasi layak sebesar 9 ,%!2, lebih rendah dari target Renstra "ahun %(#%
sebesar $2. 3eadaan ini memberikan gambaran bahwa secara keseluruhan cakupan
rumah sehat di 1ndonesia masih rendah, sehingga berdampak terhadap kesehatan
masyarakat. +Depkes R1, %(#%/.
1.* T#+#an dan Tar e! Ke ia!an
"ujuan 3egiatan"ujuan dari diadakan penyuluhan tentang rumah sehat adalah adanya
perubahan perilaku dari masyarakat rambipuji terhadap kesehatan terutama dalam
rumah dan memperkecil peluang terkena penyakit setelah mengetahui kriteria rumah
yang sehat itu bagaimana.
3
8/18/2019 F1 promkes
4/38
"arget 3egiatan
1bu-ibu posyandu Bougen4ille % Dusun
8/18/2019 F1 promkes
5/38
&A& II
PEREN,ANAAN 'AN PEMI(IHAN INTER-ENSI
*.1 &en!#) Ke ia!an
3egiatan &enyuluhan akan ditujukan kepada ibu-ibu posyandu Bougen4ille %
Dusun ric 6ibisono, dokter internship &uskesmas
Rambipuji, =ember &eriode # Februari - #9 =uni %(#9.
*. Wa)!# dan Tem/a! Pe$a)sanaan
7ari *enin, % )aret %(#9
"empat &osyandu Bougen4ille % Dusun
8/18/2019 F1 promkes
6/38
&A& III
PE(AKSANAAN INTER-ENSI
&enyuluhan mengenai Rumah *ehat telah selesai diadakan di posyandu
Bougen4ille % Dusun
8/18/2019 F1 promkes
7/38
&A& I-
'OKUMENTASI
7
8/18/2019 F1 promkes
8/38
UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT
UPAYA KESEHATAN (IN3KUN3AN
Nama : dr. Eric Wibisono
Kode : F.*
Ke ia!an : Pen"#$#%an Ten!an 4amban Se%a!
&A& I
PEN'AHU(UAN
1.1 (a!ar &e$a)an Masa$a%
=amban merupakan fasilitas pembuangan tinja yang efektif untuk memutuskan
mata rantai penularan penyakit. &enggunaan jamban tidak hanya nyaman melainkan
juga turut melindungi dan meningkatkan kesehatan keluarga dan masyarakat. Dengan
bertambahnya jumlah penduduk yang tidak sebanding dengan area pemukiman yang
ada, masalah mengenai pembuangan kotoran manusia menjadi meningkat, dilihat dari
segi kesehatan masyarakat, masalah pembuangan kotoran manusia merupakan
masalah pokok untuk sedini mungkin diatasi.
Di 1ndonesia prosentase keluarga yang menggunakan jamban yang memenuhi
syarat baru sekitar (2 dan yang yang lainnya tidak menggunakan jamban dan lebih
suka buang air besar +B5B/ di sungai dan tempat-tempat lainya +Riskesdas, %((8/.
*ementara di =awa "imur penduduk yang mempunyai jamban sebesar $,(!2 +&rofil
=atim, %(#(/.
8
8/18/2019 F1 promkes
9/38
=amban merupakan sanitasi dasar penting yang harus dimiliki setiap
masyarakat. *ebenarnya, masyarakat sadar dan mengerti arti pentingnya mempunyai
jamban sendiri di rumah. 5lasan utama yang selalu diungkapkan masyarakat
mengapa sampai saat ini belum memiliki jamban keluarga adalah tidak atau belum
mempunyai uang, melihat faktor kenyataan tersebut, sebenarnya tidak adanya jamban
di setiap rumah tangga bukan semata faktor ekonomi, tetapi lebih kepada adanya
kesadaran masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat +&7B*/. =amban pun tidak
harus mewah dengan biaya yang mahal.
*alah satu jenis jamban yang saat ini banyak digunakan oleh masyarakat
adalah jamban leher angsa. =amban leher angsa seringkali kita temukan di
pemukiman penduduk, tempat-tempat umum, sekolah, dan lain-lain. amun,
terkadang kita juga menjumpai jamban dari jenis lain semisal cubluk +pit pri4y/ atau
o4erhug laterine, terutama di tempat pinggiran aliran sungai atau di sekitar empang.
=amban sehat menurut otoatmojo +%((8/ adalah sebagai berikut tidak
mengotori permukaan tanah di sekelilingnya, tidak mengotori air permukaan tanah
disekitarnya, tidak mengotori air tanah disekitarnya, tidak terjangkau oleh serangga,
tidak menimbulkan bau, mudah di gunakan dan di pelihara, sederhana desainnya dan
murah. Umumnya masyarakat pedesaan menggunakan jamban langsung dan
permukaan tanah sebagai tempat pembuangan tinja dan hal ini disebabkan karena
faktor pendidikan yang masih rendah pada masyarakat desa. Faktor pendidikan yang
rendah tentunya akan mempengaruhi faktor pengetahuan, dengan pendidikan rendah
maka faktor pengetahuan juga akan ikut rendah. *elain itu penyebabnya adalah faktor
ekonomi yang kurang pada masyarakat tersebut, jamban leher angsa memerlukan
biaya yang mahal untuk membuatnya.
Dari berbagai masalah yang terjadi langkah awal yang dilakukan yaitu dengan
meningkatkan pengetahuan masyarakat yaitu dengan cara bekerja sama dengan pihak
kesehatan terkait terutama kader-kader kesehatan untuk memberikan pengarahan
terhadap masyarakat luas tentang pentingnya memelihara kesehatan terutama B5B di
9
8/18/2019 F1 promkes
10/38
jamban yang sehat. *elain itu harus sering diadakannya penyuluhan kesehatan tentang
B5B yang baik dan benar dan juga cara pembuatan dan perawatan jamban yang baik
dan benar kepada masyarakat. =ika masyarakat mengeluhkan pembuatan jamban leher
angsa memerlukan biaya yang mahal, maka kita sarankan membuat jamban cemplung
tetapi sehat sesuai dari kriteria jamban sehat yang telah disebutkan.
Dengan pendekatan seperti ini diharapkan masyarakat sendiri akan bergerak
dan ada kesadaran yang tumbuh di masyarakat yang pada akhirnya bisa
menumbuhkan upaya hidup yang lebih sehat.
*.* T#+#an dan Tar e! Ke ia!an
T#+#an Ke ia!an :
"ujuan dari diadakan penyuluhan tentang jamban sehat kepada warga
disekitar posyandu Bougen4ille !!, 3leurahan Rambigundam, 3ecamatan Rambipuji
=ember ini adalah memberikan pengetahuan dan memoti4asi masyarakat untuk dapat
membuat jamban sehat atas kesadaran diri sendiri sehingga masyarakat dapat
berperilaku hidup bersih dan sehat.
Tar e! Ke ia!an :
&eningkatan &engetahuan masyarakat sekitar posyandu Bougen4ille !!
3elurahan Rambigundam, 3ecamatan Rambipuji tentang jamban sehat sehingga para
warga dapat menerapkan pembuatan jamban yang sehat dan merubah perilaku buang
air besar di sungai menjadi buang air besar di jamban.
&A& II
10
8/18/2019 F1 promkes
11/38
PEREN,ANAAN 'AN PEMI(IHAN INTER-ENSI
*.1 &en!#) Ke ia!an
3egiatan &enyuluhan akan ditujukan kepada ibu-ibu posyandu Bougen4ille !!
3elurahan Rambigundam, 3ecamatan Rambipuji, 3abupaten =ember. &ada
penyuluhan ini menggunakan gambar peraga sebagai media informasi kepada peserta
penyuluhan. Dimana para peserta akan dijelaskan mengenai kriteria jamban sehat,
manfaat dari jamban sehat, alternatif-alternatif dari pembuatan jamban sehat, dan juga
kriteria jamban sehat itu sendiri.
*.* Nara S#mber ara sumber adalah dr. >ric 6ibisono, dokter internship &uskesmas
Rambipuji, =ember &eriode # Februari - #9 =uni %(#9.
*. Wa)!# dan Tem/a! Pe$a)sanaan
7ari Rabu, ! )aret %(#9
"empat &osyandu Bougen4ille !! 3elurahan Rambigundam,
3ecamatan Rambipuji, 3abupaten =ember
*.0 Sasaran Pen"#$#%an
1bu-ibu posyandu yang produktif yang berkunjung di posyandu Bougen4ille
!! 3elurahan Rambigundam, 3ecamatan Rambipuji, 3abupaten =ember.
*. Media "an 'i #na)an
)edia yang digunakan adalah gambar peraga.
*.2 Me!ode "an 'i #na)an
)etode yang digunakan adalah ceramah dan tanya jawab.
&A& III
11
8/18/2019 F1 promkes
12/38
PE(AKSANAAN INTER-ENSI
&enyuluhan mengenai =amban *ehat telah selesai diadakan di posyandu
Bougen4ille !!, kelurahan Rambigundam, pada hari Rabu (! )aret %(#9. &eserta
dalam penyuluhan ini berjumlah %% orang. 5cara di mulai pukul ($. ( 61B dan
berlangsung ( menit. 3egiatan tersebut terdiri atas penyuluhan dan sesi tanya jawab.
*ebelumnya dimulai penyuluhan nara sumber sempat bertanya sedikit mengenai
jamban yang dipakai di rumah-rumah penduduk dan hampir mendapatkan jawaban
$'2 tidak mempunyai jamban dan masih buang air besar di sungai sehingga air yang
biasanya untuk mandi, cuci baju, cuci piring masih menjadi satu dengan tempat
mereka buang air besar dan selalu mengeluh biaya yang mahal dalam pembuatan jamban leher angsa.
)etode yang digunakan selama proses penyuluhan berlangsung adalah
metode ceramah yang disampaikan secara santai tetapi serius dan menggunakan
bahasa yang mudah dimengerti oleh peserta. ;eramah disampaikan dengan
menggunakan media gambar peraga dan tidak terdapat kendala selama penyampaian
materi. Didalam proses penyuluhan tersebut peserta ibu-ibu posyandu juga aktif
bertanya dan sangat memperhatikan dari pemyampaian materi nara sumber.
*etelah penyampaian materi selesai dan menjawab sesi tanya jawab terdapat
beberapa pertanyaan dari peserta mengenai manfaat jamban sehat terhadap diare dan
tipes yang sering terjadi pada anak-anak warga, apakah kriteria jamban sehat harus
terpenuhi semua, pembuatan jamban leher angsa yang sangat dianjurkan itu mahal,
apakah ada alternati4e pembuatan jamban sehat selain leher angsa. &roses penyuluhan
berjalan cukup lancar. Dengan penyuluhan ini maka peserta dapat mengetahui jamban
yang sehat itu seperti apa, manfaat baik dari segi kesehatan ataupun bukan dari segi
kesehatan. =amban sehat sangat penting terhadap kesehatan keluarga mereka sendirisehingga diharapkan masyarakat dapat segera bertindak atau membuat jamban sehat
atas dasar kemauan dan kesadaran diri terhadap pentingnya kesehatan
. &A& I-
12
8/18/2019 F1 promkes
13/38
'OKUMENTASI
UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT
13
8/18/2019 F1 promkes
14/38
UPAYA KESEHATAN I&U 'AN ANAK
Nama : dr. Eric Wibisono
Kode : F.
Ke ia!an : Pen"#$#%an Ke%ami$an Resi)o Tin i
&A& I
PEN'AHU(UAN
1.1 (a!ar &e$a)an Masa$a%
3ehamilan merupakan masa dimulainya konsepsi sampai lahirnya janin.
:amanya hamil normal adalah %'( hari +!( minggu atau $ bulan 8 hari/ dihitung dari
hari pertama haid terakhir. 3ehamilan sebagai keadaan fisiologis dapat diikuti
proses patologis yang mengancam keadaan ibu dan janin. "enaga kesehatan harus
dapat mengenal perubahan yang mungkin terjadi sehingga kelainan yang ada dapatdikenal lebih dini. )isalnya perubahan yang terjadi adalah edema tungkai bawah
pada trimester terakhir dapat merupakan fisiologis. amun bila disertai edema
ditubuh bagian atas seperti muka dan lengan terutama bila diikuti peningkatan
tekanan darah dicurigai adanya pre eklamsi. &erdarahan pada trimester pertama dapat
merupakan fisiologis dengan adanya tanda Hartman yaitu akibat proses nidasi
blastosis ke endometrium yang menyebabkan permukaan perdarahan berlangsung
sebentar, sedikit dan tidak membahayakan kehamilan tetapi dapat merupakan hal
patologis yaitu abortus, kehamilan ektopik atau mola hidatidosa.
?rganisasi 3esehatan Dunia +67?/ memperkirakan di seluruh dunia lebih
dari 9'9.((( ibu meninggal tiap tahun saat hamil atau bersalin.
14
8/18/2019 F1 promkes
15/38
5ngka kematian ibu +531/ merupakan salah satu indikator status kesehatan
masyarakat. Dewasa ini 531 di 1ndonesia masih tinggi dibandingkan dengan negara
5*>5 lainnya. )enurut data *ur4ei Demografi 3esehatan 1ndonesia +*D31/ %((8,
531 %%' per #((.((( kelahiran hidup, 53B ! per #.((( kelahiran hidup.
&enduduk 1ndonesia pada tahun %((8 adalah %%9. !%.((( jiwa dengan ;BR
#$,# maka terdapat !.%'8.#$' bayi lahir hidup. Dengan 531 %%'@#((.((( 37 berarti
ada $.88! ibu meninggal per tahun atau # ibu meninggal tiap jam oleh sebab yang
berkaitan dengan kehamilan, persalinan dan nifas Berdasarkan kesepakatan global
+)ilenium De4elopment klampsia +%!2/, dan infeksi +##2/. &enyebab tidak langsung
kematian ibu antara lain 3urang >nergi 3ronis @ 3>3 pada kehamilan + 82/, dan
anemia pada kehamilan +!(2/. 3ejadian anemia pada ibu hamil akan meningkatkan
resiko terjadinya kematian ibu dibandingkan dengan ibu yang tidak anemia.
*edangkan berdasarkan laporan rutin &6* tahun %((8, penyebab langsung kematian
ibu adalah perdarahan + (2/, eklampsia +%(2/, infeksi +82/, dan lain-lain+ 2/.
Disamping itu kematian ibu disebabkan oleh penyebab tidak langsung yaitu
"erlambat dan ! "erlalu. "iga faktor dimaksud terlambat yaitu "erlambat mengambil
keputusan, "erlambat ke tempat rujukan dan "erlambat mendapatkan pelayanan di
tempat rujukan.
>mpat terlalu adalah "erlalu muda melahirkan. "erlalu tua untuk melahirkan,"erlalu banyak anak dan "erlalu dekat jarak kelahiran. 7al tersebut dilatar belakangi
oleh rendahnya tingkat pendidikan, sosial ekonomi, kedudukan dan peran perempuan,
faktor budaya serta faktor transportasi.
15
8/18/2019 F1 promkes
16/38
3ehamilan risiko adalah kehamilan patologi yang dapat mempengaruhi
keadaan ibu dan janin. Dengan demikian, untuk menghadapi kehamilan risiko harus
diambil sikap proaktif, berencana dengan upaya promotif dan pre4entif sampai
dengan waktunya harus diambil sikap tegas dan cepat untuk dapat menyelamatkan
ibu dan bayinya. &enyebab dari kejadian kehamilan risiko pada ibu hamil adalah
karena kurangnya pengetahuan ibu tentang kesehatan reproduksi, rendahnya status
sosial ekonomi dan pendidikan yang rendah. Dengan adanya pengetahuan ibu tentang
tujuan atau manfaat pemeriksaan kehamilan dapat memoti4asinya untuk
memeriksakan kehamilan secara rutin. &engetahuan tentang cara pemeliharaan
kesehatan dan hidup sehat meliputi jenis makanan bergiAi, menjaga kebersihan diri,
serta pentingnya istirahat cukup sehingga dapat mencegah timbulnya komplikasi dantetap mempertahankan derajat kesehatan yang sudah ada. *elain itu, ibu dapat
meningkatkan pengetahuan tentang tanda kehamilan risiko baik melalui tenaga
kesehatan terutama bidan, petugas &osyandu, media massa +tele4isi, koran, dll/,
sehingga dapat mengenal risiko kehamilan dan mengunjugi bidan atau dokter sedini
mungkin untuk mendapatkan asuhan antenatal.
Upaya untuk mempercepat penurunan 531 telah dimulai sejak akhir tahun
#$'(-an melalui program Safe Motherhood Intiative yang mendapat perhatian besar
dan dukungan dari berbagai pihak baik dalam maupun luar negeri. &ada akhir tahun
#$$(-an secara konseptual telah diperkenalkan lagi upaya untuk menajamkan strategi
dan inter4ensi dalam menurunkan 5ngka 3ematian 1bu melalui Making Pregnancy
Safer (MPS) yang di rencanakan oleh pemerintah pada tahun %(((. *ejak tahun #$'9
pemerintah merancang Child Survival (CS) untuk penurunan 53B. 3edua strategi
tersebut diatas telah sejalan dengan &3>* tahun %((!.
Berdasarkan latar belakang diatas maka nara sumber tertarik untuk melakukan
penyuluhan mengenai 3ehamilan Resiko "inggi0
16
8/18/2019 F1 promkes
17/38
*.* T#+#an dan Tar e! Ke ia!an
T#+#an Ke ia!an :
"ujuan dari diadakan penyuluhan tentang kehamilan resiko tinggi kepada parakader-kader posyandu, kepala-kepala desa dan anggota ibu-ibu &33 3ecamatan
Rambipuji =ember ini adalah memberikan gambaran pengetahuan ibu hamil dengan
kehamilan yang beresiko dan memacu para kader ataupun kepala C kepala desa agar
lebih aktif untuk memberikan penyampaian kepada masyarakat di tempatnya untuk
lebih berhati-hati dan mawas terhadap kehamilan yang beresiko, dan juga dapat
meningkatkan hubungan kerjasama yang baik antara petugas desa dan puskesmas
Rambipuji.
Tar e! Ke ia!an :
&eningkatan &engetahuan masyarakat 3ecamatan Rambipuji tentang
kehamilan resiko tinggi sehingga para warga dapat mawas dan peduli terhadap ibu
hamil yang mempunyai resiko baik tinggi ataupun sangat tinggi dan juga membeuat
para petugas kesehatan terutama bidan desa untuk siaga dan sigap dalam penanganan
dan ketepatan dalam merujuk pasien dengan kehamilan beresiko.
&A& II
PEREN,ANAAN 'AN PEMI(IHAN INTER-ENSI
17
8/18/2019 F1 promkes
18/38
*.1 &en!#) Ke ia!an
3egiatan &enyuluhan akan ditujukan kepada kader-kader posyandu, kepala-
kepala desa dan anggota ibu-ibu &33 3ecamatan Rambipuji, 3abupaten =ember.
&ada penyuluhan ini menggunakan presentasi power point sebagai media informasi
kepada peserta penyuluhan. Dimana para peserta akan dijelaskan mengenai
pengertian kehamilan beresiko, macam dari kehamilan beresiko tinggi, deteksi dini
dengan skor &oedji Rochjati, cara merujuk dan pelaporan ibu dengan kehamilan
beresiko tinggi.
*.* Nara S#mber
ara sumber adalah dr. >ric 6ibisono, dokter internship &uskesmasRambipuji, =ember &eriode # Februari - #9 =uni %(#9.
*. Wa)!# dan Tem/a! Pe$a)sanaan
7ari Rabu, ## )aret %(#9
"empat 3antor 3ecataman Rambipuji,
3ecamatan Rambipuji, 3abupaten =ember
*.0 Sasaran Pen"#$#%an
&ara kader posyandu, kepala-kepala desa dan ibu-ibu &33 3ecamatan
Rambipuji, 3abupaten =ember.
*. Media "an 'i #na)an
)edia yang digunakan adalah presentasi power point .
*.2 Me!ode "an 'i #na)an)etode yang digunakan adalah ceramah dan tanya jawab.
&A& III
PE(AKSANAAN INTER-ENSI
18
8/18/2019 F1 promkes
19/38
&enyuluhan mengenai kehamilan resiko tinggi telah selesai diadakan di kantor
kecamatan Rambipuji pada hari Rabu ## )aret %(#9. &eserta dalam penyuluhan ini
berjumlah 9( orang. 5cara di mulai pukul ($.(( 61B dan berlangsung 8( menit.
3egiatan tersebut terdiri atas penyuluhan dan sesi tanya jawab. &enyuluhan ini
didasarkan permintaan ibu-ibu &33 dimana banyak kasus kehamilan resiko tinggi di
kecamatan Rambipuji dan terdapat kasus kehamilan ibu beresiko yang meninggal
akibat klamsia .
)etode yang digunakan selama proses penyuluhan berlangsung adalah
metode ceramah yang disampaikan secara santai tetapi serius dan menggunakan
bahasa yang mudah dimengerti oleh peserta. ;eramah disampaikan dengan
menggunakan media presentasi power point dan tidak terdapat kendala selama penyampaian materi. Didalam proses penyuluhan tersebut peserta juga aktif bertanya
dan sangat memperhatikan dari pemyampaian materi nara sumber.
*etelah penyampaian materi selesai dan menjawab sesi tanya jawab terdapat
beberapa pertanyaan dari peserta mengenai bahaya menikah terlalu muda, penjelasan
ulang mengenai skor &oedji Rochjati, pemijatan setelah kelahiran anak apakah bleh
dan berbahaya atau tidak, pemakaian kb apakah ada hubungan antara hamil beresiko,
resiko dari tekanan darah tinggi pada ibu hamil. &roses penyuluhan berjalan cukup
lancar. Dengan penyuluhan ini maka peserta dapat mengetahui kehamilan yang
beresiko, cara deteksi dini dan tanggap dalam penanganan dan merujuk pasien ibu
hamil dengan beresiko dan memberikan hubungan baik antara petugas desa dan
tenaga kesehatan setempat sehingga dapat saling membantu dalam pemantauan dan
penanganan ibu-ibu hamil yang beresiko.
&A& I-
'OKUMENTASI
19
8/18/2019 F1 promkes
20/38
UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT
UPAYA PENIN3KATAN KUA(ITAS 3I5I
20
8/18/2019 F1 promkes
21/38
Nama : dr. Eric Wibisono
Kode : F.0
Ke ia!an : Pen"#$#%an 3i6i r#) Pada Ana)
&A& I
PEN'AHU(UAN
1.1 (a!ar &e$a)an Masa$a%
)asalah giAi pada hakikatnya adalah masalah kesehatan masyarakat, namun
penanggulangan tidak dapat dilakukan dengan pendekatan medis dan pelayanan
kesehatan saja. )asalah giAi meskipun sering berkaitan dengan masalah kekurangan
pangan, pemecahannya tidak selalu berupa peningkatan produksi dan pengadaan
pangan. &ada kasus tertentu, seperti dalam keadaan krisis + bencana, kekeringan,
perang, kekaucauan sosial, krisis ekonomi /. )asalah giAi muncul akibat masalah
ketahanan pangan ditingkat rumah tangga, yaitu kemamapuan rumah tangga atau
keluarga memperoleh makanan untuk semua anggotanya.
Dengan dukungan Uni >ropa, U 1;>F akan bekerja sama dengan pemerintah
dan mitra lainnya di 1ndonesia untuk berusaha menolong sekitar ,' juta anak dan
'(( ribu ibu hamil menyelesaikan persoalan tersebut +U 1;>F, %(##/.
Data dari )D
8/18/2019 F1 promkes
22/38
8/18/2019 F1 promkes
23/38
melalui Rumah *akit, &usat 3esehatan )asyarakat +&uskesmas/, &uskemas
pembantu, dan &oliklinik Desa +&olindes/
&erawatan pada fase tindak lanjut sangatlah penting, karena balita giAi buruk tidak
lagi mendapat pengawasan yang ketat dari petugas kesehatan, melainkan oleh ibu dan
anggota keluarga lainnya. *etelah pasien giAi buruk pulang ke rumah, perlu dilakukan
perawatan fase tindak lanjut di &osyandu atau &os &emulihan
8/18/2019 F1 promkes
24/38
*.1 &en!#) Ke ia!an
3egiatan &enyuluhan akan ditujukan kepada ibu-ibu posyandu Bougen4ille %!
Dusun Bedadung 3ulon,3elurahan 3aliwining, 3ecamatan Rambipuji, 3abupaten
=ember. &ada penyuluhan ini menggunakan gambar peraga sebagai media informasi
kepada peserta penyuluhan. Dimana para peserta akan dijelaskan mengenai kriteria
dari anak yang menderita giAi buruk, deteksi dini giAi buruk pada anak, cara
pencegahan terhadap giAi buruk, dan juga penyakit yang sering menyertai giAi buruk.
*.* Nara S#mber
ara sumber adalah dr. >ric 6ibisono, dokter internship &uskesmasRambipuji, =ember &eriode # Februari - #9 =uni %(#9.
*. Wa)!# dan Tem/a! Pe$a)sanaan
7ari *enin, $ )aret %(#9
"empat &osyandu Bougen4ille %! Dusun Bedadung 3ulon 3elurahan
3aliwining, 3ecamatan Rambipuji, 3abupaten =ember
*.0 Sasaran Pen"#$#%an
1bu-ibu posyandu yang produktif yang berkunjung di posyandu Bougen4ille
%! Dusun Bedadung 3ulon, 3elurahan 3aliwining, 3ecamatan Rambipuji,
3abupaten =ember.
*. Media "an 'i #na)an
)edia yang digunakan adalah gambar peraga.
*.2 Me!ode "an 'i #na)an
)etode yang digunakan adalah ceramah dan tanya jawab.
&A& III
PE(AKSANAAN INTER-ENSI
24
8/18/2019 F1 promkes
25/38
&enyuluhan mengenai
8/18/2019 F1 promkes
26/38
UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT
26
8/18/2019 F1 promkes
27/38
UPAYA PEN,E3AHAN 'AN PEM&ERANTASAN PENYAKIT
MENU(AR
Nama : dr. Eric Wibisono
Kode : F.
Ke ia!an : Pen"#$#%an ,am/a)
&A& I
PEN'AHU(UAN
1.1 (a!ar &e$a)an Masa$a%
;ampak (Mor&ili) merupakan salah satu penyakit infeksi yang sangat menular
yang disebabkan oleh parami ovirus yang menyerang anak-anak bahkan juga orang
dewasa.*eseorang yang terkena penyakit ini ditandai dengan demam tinggi, terjadi
peradangan pada mata +mata merah/, serta timbul bercak kemerahan pada
kulit.&enyakit ini dapat menular melalui percikan ludah dari mulut, hidung, maupun
dari tenggorokan penderita.3elompok yang paling rentan untuk terkena penyakit ini
adalah bayi dan anak-anak yang belum pernah mendapatkan imunisasi
;ampak.&enyakit ini juga merupakan salah satu penyebab utama tingginya angka
kesakitan dan angka kematian pada bayi dan anak-anak.
irus ;ampak dapat menekan imunitas atau daya tahan tubuh pada anakanak.
Umumnya &enyakit ;ampak akan muncul dengan gejala demam, batuk, lelah, hidung berair, mata merah, dan muncul ruam beberapa hari kemudian. Ruam akan muncul
mulai dari wajah dan selanjutnya menyebar ke seluruh tubuh dan berlanjut selama !-8
hari. 3ondisi ini akan menjadi lebih parah jika disertai dengan komplikasi,
diantaranya adalah diare, &ronchopneumonia , malnutrisi, enchepalitis , dan otitis
27
8/18/2019 F1 promkes
28/38
media. =ika komplikasi ini tidak ditangani dengan cepat, maka dapat berujung kepada
kematian.
Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit ;ampak yang dewasa ini
yang dianggap paling efektif adalah dengan cara imuniasasi, dengan tujuan
menurunkan angka kesakitan dan angka kematian akibat penyakit ;ampak.
&emberian 4aksin ;ampak dapat memberikan kekebalan terhadap penyakit
;ampak.&rogram imunisasi ;ampak di 1ndonesia dimulai pada tahun #$'%,
kemudian pada tahun #$$# berhasil dicapai status imunisasi dasar lengkap atau
"nivesal Child Imuni ation +U;1/ secara nasional. *ejak tahun %((( imunisasi
;ampak kesempatan kedua diberikan kepada anak sekolah kelas 1- 1 secara bertahap
yang kemudian dilanjutkan dengan pemberian imunisasi ;ampak kepada anak sekolah dasar kelas 1 *D +B15*/.
&enyakit campak merupakan salah satu penyebab kematian pada anak- anak
di seluruh dunia yang meningkat sepanjang tahun. &ada tahun %((9 terdapat !9.(((
kematian di dunia akibat penyakit ;ampak dan sekitar ##.((( kematian terjadi pada
anak - anak usia dibawah lima tahun. &ada tahun %(( terdapat %!%.((( kematian
karena campak atau %8 kematian terjadi setiap jamnya. )enurut laporan 'orld
Health *rgani ation +67?/ tahun %((' kematian ;ampak yang meliputi seluruh
dunia pada tahun %((8 adalah #$8.((( dengan inter4al #!#.((( hingga % 8.(((
kematian dimana #88.((( kematian terjadi pada anak- anak usia dibawah lima tahun.
:ebih dari $92 kematian ;ampak terjadi di negara - negara berpenghasilan rendah
dengan infrastruktur kesehatan lemah.
1ndonesia termasuk negara berkembang yang insiden kasus campaknya cukup
tinggi.&ada tahun %((', angka absolut ;ampak di 1ndonesia adalah #9. $ kasus.
Data dari profil kesehatan Republik 1ndonesia pada tahun %(#( dilaporkan Incidence
+ate +1R/ penyakit ;ampak di 1ndonesia sebesar (,8 per #(.((( penduduk,sedangkan Case %atality +ate +;FR/ pada 3:B campak pada tahun %(#( adalah
(,% .
)enurut segitiga epidemiologi, suatu penyakit akan timbul karena
dipengaruhi oleh faktor yaitu host , agent , dan environment Faktor host merupakan
28
8/18/2019 F1 promkes
29/38
faktor yang terdapat di dalam diri manusia yang dapat mempengaruhi timbulnya
penyakit dan perjalanan penyakit, seperti jenis kelamin, umur, status imunisasi, dan
status giAi. Faktor agent adalah suatu substansi yang keberadaannya mempengaruhi
perjalanan penyakit.*edangkan faktor environment adalah semua kondisi dan
pengaruh luar yang mempengaruhi perkembangan organisme seperti lingkungan fisik
dan lingkungan biologis.;ampak merupakan salah satu penyakit yang dapat timbul
akibat dari interaksi faktor tersebut. &ara ahli melaporkan beberapa faktor risiko
yang dapat mempengaruhi kejadian penyakit ;ampak diantaranya adalah status giAi,
status imunisasi, kondisi lingkungan,serta keadaan sosial ekonomi keluarga.
Berdasarkan data dan pernyataan yang telah diurai maka nara sumber
mengambil tema penyuluhan mengenai campak dengan diharapkan dapat membantumencegah penularan dan membuat tidak adanya angka kejadian campak di kecamatan
Rambipuji.
1.* T#+#an dan Tar e! Ke ia!an
"ujuan 3egiatan
"ujuan dari diadakan penyuluhan tentang campak adalah memberi
pengetahuan mengenai campak dengan diharapkan adanya pengertian dan tingkat
kesadaran dari masyarakat rambipuji terhadap kesehatan terutama dalam deteksi
awal, penanganan dan pencegahan terjadinya penyakit campak pada anak-anak
sehingga memperkecil peluang terjadinya penularan dan kematian pada anak-anak
akibat campak.
"arget 3egiatan
*iswa-siswi *)& # Rambipuji, 3ecamatan Rambipuji, 3abupaten =ember.
&A& II
29
8/18/2019 F1 promkes
30/38
PEREN,ANAAN 'AN PEMI(IHAN INTER-ENSI
*.1 &en!#) Ke ia!an
3egiatan &enyuluhan akan ditujukan kepada siswa-siswi *)& # Rambipuji,
3ecamatan Rambipuji, 3abupaten =ember. &ada penyuluhan ini menggunakan
gambar peraga sebagai media informasi kepada peserta penyuluhan. Dimana para
peserta akan dijelaskan mengenai arti dari penyakit campak, gejala dan tanda dari
sakit campak pada anak, cara pencegahan penularan, dan bahaya dari penyakit
campak.
*.* Nara S#mber ara sumber adalah dr. >ric 6ibisono, dokter internship &uskesmas
Rambipuji, =ember &eriode # Februari - #9 =uni %(#9.
*. Wa)!# dan Tem/a! Pe$a)sanaan
7ari *enin, # 5pril %(#9
"empat *ekolah *)& # Rambipuji,
3ecamatan Rambipuji, 3abupaten =ember
*.0 Sasaran Pen"#$#%an
*iswa-siswi *)& # Rambipuji , 3ecamatan Rambipuji, 3abupaten =ember.
*. Media "an 'i #na)an
)edia yang digunakan adalah gambar peraga.
*.2 Me!ode "an 'i #na)an)etode yang digunakan adalah ceramah dan tanya jawab.
&A& III
30
8/18/2019 F1 promkes
31/38
PE(AKSANAAN INTER-ENSI
&enyuluhan mengenai penyakit campak telah selesai diadakan di *)& #
Rambipuji, 3ecamatan Rambipuji, pada hari *enin # 5pril %(#9. &eserta dalam
penyuluhan ini berjumlah orang. 5cara di mulai pukul ($. ( 61B dan
berlangsung ( menit. 3egiatan tersebut terdiri atas penyuluhan dan sesi tanya jawab.
)etode yang digunakan selama proses penyuluhan berlangsung adalah
metode ceramah yang disampaikan secara santai tetapi serius dan menggunakan
bahasa yang mudah dimengerti oleh peserta. ;eramah disampaikan dengan
menggunakan media gambar peraga dan tidak terdapat kendala selama penyampaian
materi. Didalam proses penyuluhan tersebut peserta siswa-siswi juga aktif bertanyadan sangat memperhatikan dari pemyampaian materi nara sumber.
*etelah penyampaian materi selesai dan menjawab sesi tanya jawab terdapat
beberapa pertanyaan dari peserta mengenai cara pencegahan terhadap penyakit
campak, pada saat terkena campak apa boleh mandi, cara penularan campak,
makanan apa yang diperbolehkan saat menderita sakt campak. &roses penyuluhan
berjalan cukup lancar. Dengan penyuluhan ini maka peserta dapat mengetahui
penyakit campak baik dari tanda dan gejala, pencegahan, penanganan dan bahaya
daripenyakit campak.
&A& I-
31
8/18/2019 F1 promkes
32/38
'OKUMENTASI
UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT
32
8/18/2019 F1 promkes
33/38
UPAYA PEN3O&ATAN 'ASAR
Nama : dr. Eric Wibisono
Kode : F.
Ke ia!an : Pen"#$#%an ,am/a)
I. Tem/a! dan Wa)!#
6aktu (9 )aret %(#9
"empat 3 &uskesmas Rambipuji
)etode 5namnesis, &emeriksaan Fisik dan &emeriksaan &enunjang.
II I'ENTITAS PEN'ERITA
ama y. >ni
Umur % tahun
5gama 1slam
*uku@Bangsa =awa@1ndonesia
&endidikan *)5&ekerjaan 1bu Rumah "angga
)R* (9 )aret %(#9
III ANAMNESA
.# 3eluhan Utama
yeri perut bagian bawah menjalar ke pinggang
.% 3eluhan "ambahan
&enderita mengeluh keluar darah dari kemaluannya.
. Riwayat &enyakit *ekarang
33
8/18/2019 F1 promkes
34/38
&asien datang dengan keluhan nyeri perut bagian bawah menjalar hingga
pinggang sejak ( menit sebelum )R*. yeri perut disertai keluar darah dari
kemaluan berwarna merah segar disertai gumpalan berwarna merah gelap
dalam jumlah yang cukup banyak.
% hari sebelum )R* pasien mengeluh nyeri perut bawah dan kemudian ke
praktek bidan diperiksa dan dikatakan tidak ada apa-apa.
&asien bekerja sebagai ibu rumah tangga, setiap harinya tidak melakukan
pekerjaan berat. &enderita tidak mengeluh nyeri saat B53, anyang-anyangan,
kencing malam, sulit dan nyeri B5B, kembung, muntah, dan gangguan nafsu
makan dan minum. &enderita juga mengatakan tidak ada riwayat trauma pada
perut, tidak minum jamu, obat-obatan, alkohol, dan merokok.
.! Riwayat &enyakit Dahulu
- 7ipertensi disangkal
- Diabetes mellitus disangkal
- 5sma disangkal
- 5lergi disangkal
- Riwayat abortus disangkal
- 3ehamilan anggur disangkal
.9 Riwayat &enyakit 3eluarga
- 7ipertensi disangkal
- Diabetes mellitus disangkal
- 5sma disangkal
- 5lergi disangkal
. Riwayat &ernikahan- Usia saat menikah %# tahun
- )enikah # kali
- :ama menikah 9 tahun
.8 Riwayat 7aid
34
8/18/2019 F1 promkes
35/38
- )enarche # tahun
- *iklus %' hari, teratur
- :ama 8 hari
- Dismenorhea -
- 7&7" %9@(#@#9
- "& #@#(@#9
- U3 $-#( minggu
.' Riwayat 3ehamilan dan &ersalinan
#. $ bulan @ *pt B @ B&* @laki-laki @ %(( gram @ tahun
%. 7amil ini
.$ Riwayat 3B
"idak pernah menggunakan 3B sebelumnya
.$ Riwayat 5 ;&eriksa di praktek Bidan swasta #E tanggal )aret %(#9
I-. PEMERIKSAAN FISIK
!.# &emeriksaan Umum
3eadaan umum Baik
3esadaran ;ompos mentis
8/18/2019 F1 promkes
36/38
*kleraikterus - @ -
- :eher &embesaran 3
8/18/2019 F1 promkes
37/38
:aboratorium +(9@( @%(#9/
6B; #%,9 #(H @ul
RB; !, 8 #(H @ul
7b ##. g@dl
7ct #.$ 2
&:" ' #(H @ul
-I. RESUME
&enderita perempuan berusia % tahun dengan umur kehamilan ($-#(
minggu datang pada tanggal (9 )aret %(#9 jam (!.(( 61B dengan keluhan
nyeri perut bagian bawah menjalar hingga pinggang disertai keluar darah dari
kemaluan berwarna merah segar disertai gumpalan berwarna merah gelap
dalam jumlah yang cukup banyak sejak ( menit sebelum )R*.
ital sign "D ##(@8( mm7g, adi '! E@menit regular,
*uhu aEillar 8,( ( ;,RR %( E@ menit
*tatus
8/18/2019 F1 promkes
38/38
- ?bser4asi 4ital sign dan fluEus
'.! &lanning >dukasi
- )enjelaskan kepada penderita dan suaminya mengenai kondisi
penderita saat ini, serta prognosisnya.