8/20/2019 BAB 123 (4oct)
1/24
1
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
OSCE (Objective Structure Clinical Examination) merupakan salah satu bentuk
ujian praktis yang dilaksanakan di Fakultas Kedokteran, termasuk di Fakultas
Kedokteran, Universitas slam Sumatera Utara (FK!USU)" Setelah mengikuti
perkuliahan selama #aktu tertentu, mahasis#a akan diuji" ni dilakukan dengan
membagi mahasis#a kedalam beberapa pos dan kemudian diminta mereka untuk
menyelesaikan soal!soal pada rentang #aktu tertentu" $atas #aktu pengerjaan setiap
soal akan ditandai dengan bunyi bel, yang merupakan pertanda bah#a mahasis#a
diharuskan untuk pindah ke pos lainnya dan menja#ab pertanyaan yang terdapat pada
pos tersebut"
%idak sedikit mahasis#a merasakan sesuatu yang tidak enak berkaitan dengan
situasi ujian tersebut" &kibatnya, banyak dari mahasis#a yang merasa konsentrasinya
untuk menja#ab soal menjadi menurun" $unyi bel yang terdengar se'ara tiba!tiba
membuat semua yang dipelajari mendadak hilang dari ingatan" $ahkan tidak sedikit
yang mengalami kesulitan memusatkan perhatiannya pada soal" al ini tertuang dalam
pernyataan beberapa mahasis#a FK!USU berikut ini
*Suara bel yang terdengar se'ara tiba!tiba mengejutkan saya" Saya merasa
berkeringat dingin, tidak konsentrasi dalam mengerjakan soal disetiap pos soal,
dan menjadi lupa apa yang telah dipelajari+" (Komunikasi ersonal, September
-./-)"
*Sebenarnya soalnya gampang, tapi setelah masuk ke dalam ruangan ujian, saya
ngerasa sedikit 'emas ditambah lagi dengan model ujian yang menggunakan bunyi bel, jadinya saya merasa semakin 'emas, sehingga kurang maksimal
dalam menja#ab soal+" (Komunikasi ersonal, September -./-)"
0ari pernyataan!pernyataan diatas, dapat disimpulkan bah#a bunyi bel yang
datang se'ara tiba!tiba berpengaruh pada konsentrasi mahasis#a dalam mengerjakan
soal" E1ek lain yang mun'ul juga berupa keringat dingin, lupa akan hal yang telah
dipelajari sebelumnya dan perasaan 'emas" al ini didukung oleh Susanto (-..2), yang
menyatakan bah#a 1aktor lingkungan, seperti bunyi keras yang terdengar se'ara tiba!
8/20/2019 BAB 123 (4oct)
2/24
2
tiba akan mengakibatkan individu merasa terganggu, merasa gelisah atau tidak enak"
al yang sama juga dikemukakan oleh 33uddin (-..2)"
4enurut 0avid (-..5) bah#a perasaan takut, tidak menyenangkan, yang sering
disertai dengan gejala 1isiologis seperti tangan dan ujung jari dingin, keringat dingin,
#ajah pu'at, gemetar, degup jantung 'epat disebut dengan ke'emasan" Selanjutnya
0arajad (/662) menambahkan bah#a reaksi!reaksi 1isiologis sering mun'ul berkaitan
dengan rasa 'emas dan diikuti dengan gejala mental, seperti adanya rasa takut, tidak
mampu memusatkan perhatian serta tidak tentram merupakan reaksi yang juga mun'ul
berkaitan dengan perasaan 'emas"Sama halnya dengan 7unarsa dkk (/662) yang
menyatakan bah#a individu yang 'emas akan menunjukkan gejala!gejala seperti
berkeringat berlebihan #alaupun udara tidak panas dan bukan karena berolahraga, serta
jantung berdegup ekstra 'epat atau terlalu keras, dingin pada tangan atau kaki,
mengalami gangguan pen'ernaan, mulut kering,tenggorokan kering, tampak pu'at,
sering buang air ke'il dan juga mengeluhkan pada persendian, kaku otot, 'epat merasa
lelah,dan ada kalanya disertai gerakan!gerakan #ajah atau anggota tubuh dengan
intensitas dan 1rekuensi berlebihan, misalnya pada saat duduk terus menerus,
menggoyang!goyangkan kaki, meregangkan leher serta mengernyitkan dahi" $eberapa
gejala ke'emasan lain seperti gugup, tangan atau anggota tubuh bergetar atau gementar,
sulit menelan, sakit perut atau mual, #ajah memerah, merasa sensiti1 dan mudah marah
juga mun'ul 8e11ery (-..9)"
$erdasarkan Kamus $esar $ahasa ndonesia (-..:), ke'emasan berarti rasa
tidak enak hati ataupun gelisah" Selanjutnya, Freud (-..2) menyatakan bah#a
ke'emasan merupakan 1ungsi ego yang memperingatkan individu tentang kemungkinan
datangnya suatu bahaya sehingga dapat disiapkan reaksi adapti1 yang sesuai"
0ari de1inisi!de1inisi tersebut dapat disimpulkan bah#a ke'emasan adalah suatukeadaan tidak enak hati ataupun gelisah yang ditandai dengan tangan dan ujung jari
dingin, keringat dingin, #ajah pu'at, gemetar, degup jantung 'epat"
$erdasarkan keluhan dan 1enomena yang dialami oleh mahasis#a diatas, maka
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang pengaruh bunyi bel terhadap
peningkatan ke'emasan mahasis#a pada saat ujian OSCE"
8/20/2019 BAB 123 (4oct)
3/24
3
Permasalahan
$erdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan permasalahan dalam
penelitian ini yaitu apakah bunyi bel yang terdengar saat ujian OSCE akan
meningkatkan ke'emasan mahasis#a FK!USU;
• Tujuan Penelitian
enelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh bunyi bel terhadap
peningkatan ke'emasan mahasis#a FK!USU saat ujian OSCE sehingga nantinya dapat
digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi Fakultas untuk perbaikan program
pelaksanaan OSCE"
4. Manfaat Penelitian
enelitian ini diharapkan dapat memberikan man1aat, baik yang bersi1at teoritis
maupun praktis"
• 4an1aat %eoritis
asil penelitian ini diharapkan dapat menambah #a#asan mengenai
pengaruh 1aktor lingkungan, dalam hal ini bunyi terhadap peningkatan
ke'emasan"
• 4an1aat raktis
asil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan atau
pertimbangan bagi Fakultas mengenai program pelaksanaan ujian OSCE di
FK!USU"
5. Hi!tesis
&dapun hipotesis dari penelitian ini adalah bunyi bel yang terdengar saat ujian
OSCE berpengaruh terhadap peningkatan ke'emasan mahasis#a FK!USU"
8/20/2019 BAB 123 (4oct)
4/24
4
BAB II
TIN"AUAN PU#TA$A
$e%emasan
• engertian ke'emasan
4enurut Freud (/625), ke'emasan adalah suatu keadaan perasaan
e1ekti1 yang tidak menyenangkan yang disertai dengan sensasi 1isik yang
memperingatkan individu tentang bahaya yang akan datang.
Ke'emasan merupakan emosi yang tidak menyenangkan, ditandai
dengan kekha#atiran dan rasa takut yang kadang!kadang kita alami dalamtingkat yang berbeda!beda (&lkinson,/666)"
Ke'emasan adalah respon emosional terhadap perasaan tidak pasti
dan tidak berdaya " kondisi ini tidak memiliki obje'k yang spesi1ik (Stuart <
Sundeen,/66:)"
=ong (/662) menyatakan bah#a ke'emasan merupakan respon
psikologiterhadap stress yang mengandung komponen 1isiologi "erasaan
takut atau tidak tenang yang sumbernya tidak dikenali "Ke'emasan terjadi
ketika seseorang merasa teran'am baik se'ara 1isik atau psikologi(seperti
harga diri,gambaran diri,atau identitas diri )"
Sedangkan Sulis#ati(-..>) mengatakan bah#a ke'emasan sebagai
respon emosi tanpa objek yang spesi1ik yang se'ara subjekti1 dialami dan
dikomunikasikan se'ara interpersonal" Ke'emasan adalah
kebingungan,kekha#atiran pada sesuatu yang akan terjadi dengan penyebab
yang tidak jelas dan dihubungkan dengan perasaan tidak menentu dan tidak
berdaya dan ke'emasan tidak dapat dihindarkan dalam kehidupan sehari!
hari"
Ke'emasan adalah ketegangan, rasa tidak aman dan keka#atiran
yang timbul pada saat ujian os'e yang tidak menyenangkan tetapi sumbernya
sebagian besar tidak diketahui dan berasal dari dalam (0epKes ?,/66.)"
Ke'emasan dapat d i de1 in in is ikan suatu keadaan perasaan
keprihatinan, rasa gel isah,ketidak ten tuan , a tau takut yang
terjadi pada saat ujian OSCE (Stuart and Sundeens, /66:)"Ke'emasan
8/20/2019 BAB 123 (4oct)
5/24
5
adalah suatu keadaan yang ditandai dengan perasaan ketakutan yang disertai
dengan tanda somatik yang menyatakan terjadinya hiperakti1itas
s is te m s ya ra 1 ot ono m" K e ' e m a s a n a d a l a h g e j a l a y a n g t i d a k
s p e s i 1 i k y a n g s e r i n g d i t e m u k a n d a n s e r i n g k a l i m e r u p a k a n
suatu emosi yang normal (Kusuma @, /66A)"
• Faktor! 1aktor yang mempengaruhi respon ke'emasanB
/" Faktor predisposisi
4enurut Stuart and Sundeen (/66:), teori yang dikembangkan untuk
menjelaskan penyebab ke'emasan adalah
/) %eori psikoanalitik
4enurut Freud struktur kepribadian terdiri dari 9 elemen yaitu id, ego,
dan super ego" d melambangkan dorongan insting dan impuls primiti1,
super ego men'erminkan hati nurani seseorang dan dikendalikan oleh
norma! norma budaya seseorang, sedangkan ego digambarkan sebagai
mediator antara tuntutan dari id dan super ego" &nsietas merupakan
kon1lik emosional antara id dan super ego yang ber1ungsi untuk
memperingatkan ego tentang sesuatu bahaya yang perlu diatasi"
-) %eori interpersonal
Ke'emasan terjadi dari ketakutan akan pola penolakan interpersonal" al
ini juga dihubungkan dengan trauma pada masa perkembangan atau
pertumbuhan seperti kehilangan, perpisahan yang menyebabkan
seseorang menjadi tidak berdaya" ndividu yang mempunyai harga diri
rendah biasanya sangat mudah untuk mengalami ke'emasan berat
(Stuart
8/20/2019 BAB 123 (4oct)
6/24
6
menunjukkan kemungkinan ansietas yang berat pada kehidupan masa
de#asanya (Smelt3er) Kajian biologis
Kajian biologi menunjukkan bah#a otak mengandung reseptor khusus
ben3odia3epines" ?eseptor ini mungkin membantu mengatur ke'emasan"
enghambat asam aminobutirik!gamma neroregulator (7&$&) dan
endor1in juga memainkan peran utama dalam mekanisme biologis
berhubungan dengan ke'emasan"
• Faktor presipitasi
Ke'emasan adalah keadaan yang tidak dapat dielakkan pada kehidupan
manusia dalam memelihara keseimbangan" engalaman ansietas
seseorang tidak sama pada beberapa situasi dan hubungan interpersonal"
&da - 1aktor yang mempengaruhi ke'emasan pasien pre operasi
/) Faktor eksternal
a" &n'aman integritas 1isik, meliputi ketidakmampuan 1isiologis atau
gangguan terhadap terhadap kebutuhan dasar (penyakit, trauma
1isik, jenis pembedahan yang akan dilakukan)"
b" &n'aman sistem diri antara lain an'aman terhadap identitas diri,
harga diri, dan hubungan interpersonal, kehilangan serta perubahan status
atau peran (Stuart and Sundeen, /66:)"
-) Faktor internal
4enurut Stuart and Sundeen (/66:) kemampuan individu dalam
merespon terhadap penyebab ke'emasan ditemukan oleh a" otensi stressor
8/20/2019 BAB 123 (4oct)
7/24
7
Stressor psikososial merupakan setiap keadaan atau peristi#a yang
menyebabkan perubahan dalam kehidupan seseorang sehingga orang itu
terpaksa mengadakan adaptasi (Smelt3er)"
'" endidikan dan status ekonomi
%ingkat pendidikan dan status ekonomi yang rendah akan menyebabkan
orang tersebut mudah mengalami ke'emasan" %ingkat pendidikan
seseorang atau individu akan berpengaruh terhadap kemampuan ber1ikir,
semakin tinggi tingkat pendidikan akan semakin mudah ber1ikir rasional
dan menangkap in1ormasi baru termasuk dalam menguraikan masalah
yang baru (Stuart
8/20/2019 BAB 123 (4oct)
8/24
8
g" Umur
Seseorang yang mempunyai umur lebih muda ternyata lebih mudah
mengalami gangguan akibat ke'emasan daripada seseorang yang lebih
tua, tetapi ada juga yang berpendapat sebaliknya (ar'oralis, -...)"
h" 8enis kelamin
7angguan panik merupakan suatu gangguan 'emas yang ditandai oleh
ke'emasan yang spontan dan episodik" 7angguan ini lebih sering dialami
oleh #anita daripada pria (ar'oralis, -...)"
• 7ejala ke'emasan
4ahasis#a FK USU pada saat melakukan ujian OSCE identik sekali
mengalami ke'emasan" 7ejala yang di rasakan oleh mahasis#a FK uisu
yaitu sakit kepala, berkeringat banyak, susah berna1as, gugup, merasa
gelisah, otot menegang, detak jantung yang tidak #ajar, #ajah pu'at di
sertai mual, telapak kaki dan tangan menjadi, dingin, dan lembab"
Ke'emasan ini lebih meningkat lagi pada saat ujian OSCE menggunakan bel
yang di gunakan sebagai pembatas #aktu pada saat ujian OSCE
berlangsung"
• engukuran ke'emasan
Untuk mengetahui sejauh mana derajat ke'emasan baik itu
ke'emasan ringan,sedang,berat,dan berat sekali atau pani' digunakan alat
ukur ke'emasan yang dikenal dengan amilton ?ating s'ale 1or anDiety
(?S!&)" &lat ukur ini terdiri dari /5 kelompok gejala yang masing!masing
dirin'i lagi dengan gejala!gejala yang lebih spesi1ik"masing!masing
kelompok gejala diberi penilaian angka (s'ore) antar .!5 yang artinya adalah
ilai . tidak ada gejala atau keluhan
/ gejala ringan
- gejala sedang
9 gejala berat
5 gejala berat sekali
8/20/2019 BAB 123 (4oct)
9/24
9
4asing!masing nilai angka atau s'ore dari ke /5 kelompok gejala tersebut
dijumlahkan dari hasil penjumlahan tersebut dapat diketahui derajat
ke'emasan mahasis#a FK USU yaitu
%otal nilai (s'ore)
G/5 tidak ada ke'emasan
/5!-. ke'emasan ringan
-/!-A ke'emasan sedang
-:!5/ ke'emasan berat
5-!>2 ke'emasan berat sekali atau pani'
• E1ek ke'emasan
• Kesulitan dalam memba'a dan mempraktekkan soal OSCE
• Kesulitan ber1ikir se'ara sistematis
• Kesulitan mengingat kata kun'i dan konsep
• 4endapatkan nilai jelek #alaupun sudah belajar dengan baik dan telah
menguasai materi yang telah di ujikan"
$" $UH
/" 0e1enisi bunyi
$unyi adalah 1enomena 1isik yang dihasilkan oleh getaran benda yang
berupa sinyal analog dengan amplitude yang berubah se'ara kontiniu terhadap
#aktu,suara berhubungan erat dengan rasa *mendengar+"Suara atau bunyi
biasanya merambat melalui udara "suara atau bunyi tidak bisa merambat melalui
ruang hampa"
$unyi dihasilkan oleh getaran suatu benda" selama bergetar perbedaan
tekanan terjadi di udara sekitarnya "pola isolasi yang terjadi dinamakan sebagai
gelombang" 7elombang mempunyai pola sama yang berulang pada interval
tertentu,yang disebut sebagai periode"'ontoh suara periodik instrument
muik,nyanyian burung ,dll dan 'ontoh suara nonperiodik batuk,per'ikan
ombak,dll
8/20/2019 BAB 123 (4oct)
10/24
10
$unyi berkaitan erat dengan Frekuensi
• $anyaknya getaran dalam / detik
• Satuan ert3 (3) atau 'y'les per se'ond('ps)
• anjang gelombang suara (#avelength)dirumuskan 'I1
0imana ' ke'epatan rambat bunyi
0imana 1 1rekuensi
$erdasarkan 1rekuensinya,suara dibagi menjadi 5
• n1rasound . 3 J -. 3
• endengaran manusia -. 3 J -. K
• Ultrasound -. K3 J / 73
• ypersound / 73 J /. %3
-" %eori bunyi bel
$el merupakan suatu alat yang dapat mengeluarkan bunyi dan
mempunyai 1ungsisebagai kode, alat pengingat dan alat komunikasi"$unyi menggetarkan udara sehingga membangkitkan energi" Suara!
suara yang enak ditelinga akan memiliki e1ek yang lebih positi1 misalnya saja
bunyi bel biasa yang tidak menggunakan listrik pengaruhnya lebih positi1
dibandingkan bunyi bel listrik yang berisik"
C" U8& OSCE
OSCE (Obje'tive Stru'tured Clini'al EDamination) adalah salah satu bentuk
ujian praktik yang dilaksanakan di sekolah kedokteran" Setelah mengikuti
perkuliahan selama #aktu tertentu, mahasis#a lalu diuji dengan 'ara diberi kasus
a'ak dan diminta untuk memperagakan bagaimana 'ara menghadapinya" Ujian ini
bisa menggunakan pasien asli, pasien bohongan, atau phantom"
Ujian OSCE adalah sistem ujian yang relati1 baru di ndonesia" Sistem ujian ini
pertama kali diperkenalkan oleh ?"4" arden tahun /6A9 dan telah banyak
digunakan diberbagai pusat sudah banyak digunakan diberbagai pusat pendidikan
8/20/2019 BAB 123 (4oct)
11/24
11
diluar negeri"ada ujian ini peserta mengelilingi berbagai station dengan alokasi
#aktu yang sama" 0i tiap station ada soal yang perlu dija#ab"
0" E7&?U $UH $E= %E?&0& E7K&%& KECE4&S&
4&&SS@& FK USU 0&=&4 4E7&0& U8& OSCE
Ujian praktik yang dilakukan mahasis#a FK USU atau yang biasa di sebut
dengan OSCE" 0isini mahasis#a di minta untuk mengerti konsep dan mempunyai
skill dalam mengerjakan soal!soal maupun tantangan yang diberikan oleh instruktur
praktikum dan skillab" dalam menghadapi ujian ini mahasis#a identik sekali dengan
rasa 'emas atau stress saat ujian os'e berlangsung di karenakan bunyi bel yang
berisik yang mengganggu kosentrasi mahasis#a dalam menghadapi ujian hingga
selesai" Ke'emasan adalah sesuatu hal yang normal, namun pengaruh bunyi bel
yang sangat mengganggu proses ujian yang dapat meningkat ke'emasan mahasis#a
dalam ujian OSCE"
0ari #a#an'ara yang kami lakukan dengan sekelompok mahasis#a FK USU,
dengan pertanyaan *apakah yang anda rasa kan pada saat melakukan ujian OSCE ;+
dari keseluruhan mahasis#a FK USU kami mendapatkan ja#aban yang hampir sama yaitu perasaan gugup, perut terasa mules, tangan dingin, badan panasLdingin,
dan terkadang sakit kepala" 0an sebahagian mahasis#a mengatakan ke'emasan ini
lebih meningkat lagi apabila mendengar pergantian #aktu yang di tandai oleh bunyi
bel listrik yang mengejutkan" 0alam penelian yang kami lakukan kami
menggunakan instrumenIalat ukur yang dinamakan amilton rating s'ale 1or
anDiety (?S&), alat ini di gunakan untuk mengukur derajat ke'emasan seseorang
dengan menghitung jumlah skor" 0an dari hasil penelitian yang kami lakukan
terhadap A- mahasis#a FK USU sebaagai sampel, rata!rata jumlah skor ke'emasan
yang di alami mahasis#a FK USU pada saat melakukan ujian adalah -:!>2, yaitu
dengan ketentuan -:!5/ 'emas berat dan 5-!>2 'emas berat sekali atau panik"
0ari penelitian yang kami lakuakan kami mendapat kan kesimpulan bah#a
bunyi bel sangat berpengaruh pada peningkatan ke'emasan mahasis#a FK USU
pada saat ujian OSCE yang bisa berdampak buruk pada ujian yang di jalani oleh
mahasis#a FK USU karena kosentrasi yang terganggu" 4ungkin saja dari
pembatas #aktu (bunyi bel) pada saat ujian OSCE bisa diganti dengan
8/20/2019 BAB 123 (4oct)
12/24
12
menggunakan sesuatu bunyi yang lebih indah dan tidak menakutkan, agar
ke'emasan yang di alami oleh mahasis#a FK uisu hanya dalam batas normal dalam
kata lain yaitu 'emas ringan bukan 'emas berat" Karena Suara yang mengalir dan
lembut seperti tetesan air atau musik latar akan membantu orang untuk merasa lebih
santai, dan suara ini juga baik untuk meningkatkan kreativitas dan kepekaan
seseorang"
0" KE?&7K& KOSE
Kerangka konsep penelitiannya sebagai berikut
eningkatan ke'emasan saat mengerjakan soal ujian OSCE
$unyi bel yang terdengar saat OSCE
Skala &?S (amilton &nDiety ?ating S'ale) yang dikutip ursalam (-..9)
penilaian ke'emasan terdiri dan beberapa item, meliputi
• erasaan 'emas 'emas,1irasat buruk,takut akan pikiran sendiri
• Ketegangan merasa tegang,lesu,mudah terkejut, gelisah,gemetar
• Ketakutan pada keramaian , pada kerumusan orang banyak "
• 7angguan ke'erdasan sukar konsentrasi , daya ingat menurun ,daya ingat
buruk "
•erasaan 0epresi sedih, perasaan tidak menyenangkan sepanjang hari "
Ujian Osce
Bunyi bel
Parametercemas :
amilt!n ratin"
Penin"%atan
8/20/2019 BAB 123 (4oct)
13/24
13
• 7ejala somatik (otot) sakit dan nyeri pada otot!otot,kaku,kedutan otot,
suara tidak stabil"
• 7ejala sensorik muka merah dan pu'at,merasa lemah
• 7ejala kardiovaskuar takikardi,berdebar!debar,nyeri didada , denyut nadi
mengeras,rasa lesuIlemas seperti mau pingsan
• 7ejala erna1asan ?asa tertekan di dada,perasaan ter'ekik,sering menarik
na1as panjang , merasa na1as pendek
• 7ejala 7astrointestinal perut melilit,gangguan pen'ernaan,rasa terbakar di
perut , rasa kembung"
• 7ejala vegetati1 mudah berkeringat,muka merah,pusing atau sakit kepala ,
bulu!bulu berdiri
• erilaku se#aktu #a#an'ara 7elisah ,tidak tenang,jari!jari gemetar, muka
tegang,
8/20/2019 BAB 123 (4oct)
14/24
14
BAB III
MET&DE PENELITIAN
' Desain Penelitian
enelitian ini merupakan penelitian kuantitati1 dengan menggunakan pendekatan
eksperimen" enelitian eksperimen merupakan kegiatan penelitian yang
berusahamen'ari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel yang lain dalam kondisi
yang terkontrol se'ara ketat "(Sugiyono,-..-)
eneliti menganggap pendekatan eksperimen ini tepat digunakan untuk
penelitian ini karena didasarkan pada tujuan penelitian yaitu ingin meneliti pengaruh
dari suatu perlakuan tertentu, yang dalam hal ini pengaruh bunyi bel terhadap
peningkatan ke'emasan mahasis#a FK!USU saat mengikuti ujian OSCE"
endekatan se'ara eksperimental bertujuan memanipulasi dan mengontrol
variabel untuk melihat hubungan sebab!akibat"0alam hal ini,bunyi bel yang merupakan
variabel independen, dimanipulasi oleh peneliti" eneliti juga melakukan pengontrolan
terhadap variabel!variabel selain variabel independen dan dependen, yaitu keadaan
1isik,individu yang mengalami gangguan 1isik seperti 'idera, penyakit badan, operasi,
dan 'a'at badan lebih mudah mengalami ke'emasan" 4aka peneliti melakukan
pengontrolan dengan menyeleksi sampel,hanya mahasis#a yang sehat(tidak mengalami
gangguan 1isik) yang di benarkan untuk berpartisipasi dalam penelitian"Faktor lain yang
dikontrol oleh peneliti adalah usia"&da ahli yang berpendapat bah#a 1aktor usia muda
lebih mudah mengalami ke'emasan dari pada usia tua, tetapi ada yang berpendapat
sebaliknya"Oleh karna itu peneliti melakukan penyetaraan usia terhadap sampel dengan
menyeleksi usia mereka,hanya mahasis#a yang berusia /6 tahun yang dibenarkan
berpartisipasi dalam penelitian "
enelitian ini menggunakan desain pretest-posttest with control group design.
0alam desain ini, terdapat dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen yang merupakan
8/20/2019 BAB 123 (4oct)
15/24
15
kelompok yang diberikan perlakuan dan terdapat pula kelompok kontrol, yang
merupakan kelompok yang tidak diberi perlakuan" Kemudian dilakukan pengukuran
a#al( pretest ) pada kedua kelompok, dan diikuti perlakuan pada kelompok ekperimen"
Selanjutnya, setelah beberapa #aktu dilakukan pengukuran akhir ( postest ) pada kedua
kelompok"
eneliti menganggap desain ini tepat digunakan untuk penelitian ini karena
dengan desain ini akan diperoleh perbedaan tingkat ke'emasan, yang terjadi sebagai
hasil dari adanya perlakuan (treatment )" &danya perbedaan tingkat ke'emasan sebelum
diberikan perlakuan dengan sesudah diberikan perlakuan yang terlihat pada kelompok
eksperimen serta terdapatnya perbedaan tingkat ke'emasan antara kelompok
eksperimen dengan kelompok kontrol pada akhir pengukuran ( posttest ) se'ara langsung
mengarahkan peneliti pada kesimpulan bah#a penggunaan bel saat ujian OSCE akan
meningkatkan ke'emasan mahasis#a"
0esain penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut
Pretes Perlakuan P!stes
( ? ) O/ M O-
( ? ) O9 O5
Keterangan
M erlakuanIintervensi
O engukuran atau observasi terhadap variabel tergantung
? Kelompok telah dipilih dan ditentukan se'ararandom
( L!kasi Penelitian )an *aktu Penelitian
enelitian ini dilakukan di Fakultas Kedokteran, Universitas slam Sumatera
Utara (FK!USU) &l!4anar, saat mahasis#a mengikuti ujian OSCE" 0iperkirakan
penelitian ini dilakukan terhitung sejak tanggal /- september -./-J.9 Oktober -./-"
+ P!ulasi )an samel
8/20/2019 BAB 123 (4oct)
16/24
16
$erdasarkan data yang diperoleh dari bagian akademik FK!USU, peneliti
mendapatkan bah#a mahasis#a stambuk -.// terdapat diri 9>6orang"Keseluruhan
jumlah mahasis#a dari FK USU stambuk -.// adalah populasi dari peneitian ini"
$esaran atau jumlah sampel dalam sebuah penelitian sangat tergantung dari
besaran tingkat ketelitian atau kesalahan yang di inginkan peneliti"amun,dalam hal ini
tingkat kesalahan,pada penelitian sosial maksimal tingkat kesalahan nya adalah >N
(.,.>)"4akin besar tingkat kesalahan maka makin ke'il jumlah sampel"amun yang
perlu di perhatikan adalah semakin besar jumlah sampel (semakin mendekati populasi)
maka semakin ke'il jumlah peluang kesalahan generalisasi dan sebaliknya,semakin
ke'il jumlah sampel(menjauhi populasi) maka semakin besar peluang kesalahan
generalisasi(?idu#an,-..>)"Oleh karna itu peneliti memutuskan untuk menggunakanrumus Slovin dalam penentuan jumlah sampel"?umus slovin sendiri yaitu
n I(d)- /
Keterangan
n sampel
populasi
d nilai presisi 6>N atau sig".,.>
Oleh karna jumlah populasi adalah 9>6 orang, dan tingkat kesalahan yang di kehendaki
adalah >N ( .,.> ),maka jumlah sampel yang di gunakan adalah
n 9>6I9>6(.,.>)- /
9>6I.,:A6> /
/:6,/629/ P /6.
erhitungan besar sampel diperoleh angka (jumlah) ganjil, yaitu /:6,/629/ ,
maka peneliti menggenapkan bilangan tersebut menjadi /6. untuk memudahkan
langkah peneliti dalam membagi kelompok sampel menjadi kelompok kasus dan
kontrol" eneliti mengambil kebijakan untuk menetapkan jumlah kedua kelompok
tersebut sebanyak 6> orang sampel" al ini dilakukan untuk penyetaraan antara
kelompok kasus dan kontrol"
enentuan kelompok dalam penelitian ini dilakukan se'ara random (random
assignment ) dengan masing!masing kelompok berjumlah 6> orang" %eknik penentuan
kelompok dilakukan dengan random assignment " %eknik ini hampir sama dengan teknik
random sampling, yakni mengundi tiap sampel yang telah didapatkan dengan terlebih
dahulu diberikan nomor seperti pada teknik random sampling" enentuan kelompok
8/20/2019 BAB 123 (4oct)
17/24
17
berdasarkan pengo'okan lottery ditetapkan se'ara berselang!seling" &rtinya setiap
nomor ganjil yang keluar dari botol lottery ditetapkan sebagai sampel pada kelompok
eksperimen dan setiap nomor genap yang keluar dari botol lottery ditetapkan sebagai
kelompok kontrol, dan berlanjut seterusnya hingga seluruh sampel men'akup kelompok
masing!masing"
Teknik simle ran)!m samling ini a)alah teknik ,ang aling se)erhana
-simle.#amel )iam/il se%ara a%ak0tana memerhatikan tingkatan ,ang a)a
)alam !ulasi-Nugr!h! susant!0(1'1.Han,a saja )alam enentuan samel
eneliti teta harus memerhatikan kriteria inklusi )an eksklusi samel.$riteria
inklusi a)alah kriteria atau stan)ar ,ang )itetakan se/elum enelitian atau
enelahaan )ilakukan . $riteria inklusi )igunakan untuk menentukan aakah
sese!rang )aat /erartisiasi )alam stu)i enelitian atau ti)ak . $riteria ini
mem/antu mengin)entifikasi eserta ,ang sesuai -Is2an)i0(113.#e)angkan
kriteria ekskusif meruakan se/agian su/jek ,ang memenuhi kriteria
inkluasi0namun harus )ikeluarkan )ari engamatan karna /e/eraa
hal-Is2an)i0(1130misaln,a
a" &da subjek yang akan di teliti menolak untuk berpartisipasi
b" %erdapat keadaan lain pada subjek yang dapat mengganggu pengukuran
maupun interpratasi hasil penelitian,misalnya terdapat 1aktor kelainan seperti
phobia yang dapat mempengaruhi hasil penelitian "
0alam peneitian ini peneliti telah menentukan kriteria inklusi,yaitu mahasis#a FK
USU stambuk -.// yang bersedia untuk berpartisipasi dalam penelitian"Sedangkan
kriteria eksklusinya berupa mahasis#a FK USU yang tidak bersedia untuk berpartisi
dalam penelitian ini"
4 Instrumen atau Alat Ukur ,ang Digunakan
&dapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala &?S
( Hamilton Anxiety ating Scale)" Skala ini digunakan untuk mengukur ke'emasan, yang
penyusunan skalanya didasarkan pada simptom!simptom yang biasanya mun'ul pada
individu yang mengalami ke'emasan"
8/20/2019 BAB 123 (4oct)
18/24
18
Skala &?S pertama kali digunakan pada tahun /6>6, yang diperkenalkan oleh 4aD
amilton dan sekarang telah menjadi standar dalam pengukuran ke'emasan terutama
pada penelitian trial clinic -" Skala &?S memiliki indeks validitas dan reliabilitas
tinggi untuk melakukan pengukuran terhadap ke'emasan yaitu sebesar .,69 dan .,6A "
Kondisi ini menunjukkan bah#a pengukuran ke'emasan dengan menggunakan skala
&?S akan diperoleh hasil yang valid dan reliable"
Skala HAS ( Hamilton Anxiety ating Scale) yang dikutip ursalam (-..9) penilaian
ke'emasan terdiri dan beberapa item, meliputi
a" erasaan Cemas1irasat buruk, takut akan pikiran sendiri
b" Ketegangan merasa tegang, gelisah, gemetar, mudah terganggu dan lesu"
'" 7angguan ke'erdasan penurunan daya ingat, mudah lupa dan sulit konsentrasi"
d" erasaan depresiperasaan tidak menyenangkan sepanjang hari"
e" 7ejala somati! suara tidak stabil
1" 7ejala sensori! muka merah dan pu'at serta merasa lemah"
g" 7ejala !ardiovas!uler takikardi, nyeri di dada, denyut nadi mengeras
h" 7ejala pernapasan sering menarik napas panjang dan merasa napas pendek"
i" 7ejala vegetati1 mudah berkeringat, muka merah, buluroma berdiri
j" erilaku se#aktu #a#an'ara gelisah, jari!jari gemetar, mengkerutkan dahi atau
kening, muka tegang,napas pendek dan 'epat"
0engan demikian, peneliti memutuskan untuk menggunakan skala &?S,
karena diperkirakan diper'aya dapat mengungkap ke'emasan mengingat indeks
validitas dan reliabilitas tinggi"
Cara penilaian ke'emasan adalah dengan memberi nilai!nilai seperti yang
tertera diba#ah ini (Saryono,-..6)
. %idak ada gejala sama sekali
/ Satu dari gejala yang ada
- Sedang ( separuh dari gejala yang ada)
9 $erat ( lebih dari setengah gejala yang ada)
5 Sangat berat (semua gejala ada)
8/20/2019 BAB 123 (4oct)
19/24
19
enentuan derajat ke'emasan yaitu dengan 'ara menjumlah nilai pada setiap
item mulai dari pernyataan / sampai dengan /5, sehingga diperoleh kategori ke'emasan
sebagai berikut
Skor G /5 %idak ada ke'emasan
Skor /5!-. Ke'emasan ringan
Skor -/!-A Ke'emasan sedang
Skor -:!5/ Ke'emasan berat
Skor 5-!>2 Ke'emasan sangat berat
5 Pr!se)ur Penelitian
rosedur penelitian ini terdiri dari 9 tahap, yaitu tahap persiapan, pelaksanaan
dan pengolahan data"
ertama, tahap persiapan" 0alam tahap ini, peneliti mempersiapkan proposal
penelitian, mengurus surat i3in berkaitan dengan lokasi penelitian di lingkungan FK
USU &l!4anar, mempersiapkan instrumen atau alat ukur yang digunakan serta
meran'angin"orm concent yang berisikan pernyataan tertulis bah#a sampel menyetujui
dengan sukarela tanpa adanya paksaan untuk ikutserta dalam penelitian" al ini terkait
dengan etika penelitian"Selain itu, peneliti juga mulai mempersiapkan bel yang nantinya
akan diuji pada kelompok eksperimen sebagai bentuk perlakuanItreatment "
Kedua, tahap pelaksanaan" enelitian ini dilakukan terhitung sejaktanggal /-
September -./- sampai dengan tanggal .9 Oktober -./-"Setelah diperoleh sampel
melalui teknik random kemudian peneliti membagi sampel tersebut kedalam dua
kelompok, yaitu kelompok eksperimendan kelompok kontrol" enentuan kelompok
dalam penelitian ini juga dilakukan se'ara random danmasing!masing kelompok
berjumlah 6> orang" enentuan jumlah anggota kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol dilakukan dengan sistem pengundian"Setelah diperoleh kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, kemudian
dilakukan pengukuran a#al ( pretest ) terhadaptingkat ke'emasan mahasis#a FK!USU
dengan menggunakan skala &?S" ada uji pretest , kedua kelompoksampel, baik
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diminta untuk menja#ab beberapa
pertanyaan dari angket yang telah di buat peneliti untuk mengukur tingkat ke'emasan
mahasis#a sesaat sebelum ujian " %idak ada perbedaan perlakuan antara kelompok
kasus dan kontrol di sesi ini "
8/20/2019 BAB 123 (4oct)
20/24
20
Kemudian masuk ke sesi kedua"ada sesi ini peneliti melakukan perbedaan
perlakuan terhadap kelompok kasus dan kontrol"Kelompok kasus diminta untuk
menyelesaikan ujian OSCE dengan di sertai pemberian treatment berupa bunyi
bel,sementara kelompok kontrol tidak di beri treatment apapun"
Sesaat setelah kedua kelompok menyelesaikan ujian OSCE,tingkat ke'emasan
mereka kembali di uji dengan 'ara dan skala yang sama"al ini dilakukan dengan tujuan
agar peneliti dapat melihat perbedaan tingkat ke'emasan sebelum dan sesudah mereka
melakukan ujian Os'e dengan pemberian treatment pada salah satu kelompok "
Ketiga, tahap pengolahan data" Setelah data terkumpul, maka data tersebut akan
diolah dengan menggunakan bantuan komputer program SSS versi /6". "or windows"
al ini dilakukan karena e1isien dalam #aktu dan tenaga"
aria/el )an Definisi &erasi!nal
ariabel dalam penelitian ini adalah$unyi belsebagai variabel independen
(bebas) dan peningkatan ke'emasan sebagai variabel dependen (tergantung)" $erikut
de1inisi operasional dari masing!masing variabel dalam penelitian ini
$unyi bel merupakan sesuatu yang terdengar atau ditangkap oleh telinga
individu, yang ber1ungsi sebagai peringatan tentang batas #aktu pengerjaan tugas"ada
saat OSCE di FK USU,bunyi bel ini digunakan untuk memberi peringatan akan #aktu
yang telah berakhir untuk menyelesaikan suatu persoalan di suatu pos"$unyi bel ini di
bunyikan setiap - menit sekali hingga #aktu yang di tentukan habis"
Ke'emasan merupakan reaksi emosional berupa perasaan tidak nyaman dan perasaan teran'am yang timbul pada sampel penelitian,yang diduga sebagai akibat dari
treatment (bunyi bel) yang di berikan peneliti saat mahasis#a ujian OSCE"
(. Met!)e Analisis Data
0ata yang diperoleh dalam penelitian ini akan dianalisa dengan analisa statistik"
&nalisis statistik dilakukan dengan uji parametrik" 4enurut Sugiyono, penggunaan uji
ini tergantung pada tingkatan data yang dianalisa dan asumsi" 0ata yang diperoleh dari
8/20/2019 BAB 123 (4oct)
21/24
21
penelitian adalah rasio dan asumsi utama yang harus terpenuhi adalah data yang
dianalisis harus terdistribusi normal" Oleh karena itu, dilakukan uji normalitas"
Uji normalitas adalah suatu bentuk pengujian tentang kenormalan distribusi data"
%ujuan dariuji ini adalah untuk mengetahui apakah data yang diambil adalah data yang
terdistribusi normal, artinya data akan mengikuti bentuk distribusi normal"Uji
normalitas yang digunakan adalah uji normalitas yang digunakan adalah uji =ilie1ers
dengan tara1 kemaknaan ."./ dan dilakukan dengan bantuan program SSS versi />".
"or windows" Uji ini dipilih karena data berskala rasio dan ini sesuai dengan syarat yang
harus dipenuhi untuk uji ini" Untuk pengujian statistik, dirumuskan hipotesa statistik
sebagai berikut
. p Q ."./
a pG."./
ipotesa nol (.) mengandung pengertian bah#a data dikatakan terdistribusi
normal dan hipotesa alternati1 (a) berarti data tidak terdistribusi normal"
enelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh bunyi bel terhadap peningkatan
ke'emasan mahasis#a FK USU stambuk -.//, maka setelah dilakukan uji normalitas,
dilakukan analisa data dengan menggunakan uji t" Uji t digunakan untuk menilai apakah
rata!rata dua kelompok se'ara statistik berbeda" eneliti memilih uji ini karena dianggap
tepat untuk membandingkan rata!rata dua kelompok" &dapun jenis uji t yang digunakan
adalah uji t!independen karena terdapat dua kelompok penelitian yang dipilih se'ara
random" %ara1 kemaknaan yang digunakan adalah sebesar ."./" Uji ini dilakukan
dengan bantuan program SSS versi />". "or windows" Untuk pengujian statistik,
dirumuskan hipotesa statistik sebagai berikut
. R/ R-a R/ R-
ipotesa nol (.) mengandung pengertian bah#a tidak ada perbedaan rata!rata
(mean) tingkat ke'emasan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol" ipotesa ini
berlaku (diterima) jika nilai t hitung lebih ke'il dari t table (t hitungG t tabel)" al ini
menunjukkan bah#a bunyi bel tidak memiliki pengaruh yang signi1ikan terhadap
peningkatan ke'emasan terhadap mahasis#a FK USU saat OSCE "
ipotesa alternati1 (a) berarti ada perbedaan rata!rata (mean) tingkat ke'emasan
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol" ipotesa ini berlaku (diterima) jika nilai t
8/20/2019 BAB 123 (4oct)
22/24
22
hitung lebih besar t table (t hitungQ t tabel)" al ini menunjukkanbunyi bel memiliki
pengaruh yang signi1ikan terhadap peningkatan ke'emasan terhadap mahasis#a FK
USU saat OSCE "
Sebelum dilakukan uji t, ada asumsi yang harus terpenuhi terlebih dahulu, yaitu
uji homogenitas" Uji homogenitas adalah uji perbedaan varians pada data" &dapun uji
homogenitas yang digunakan adalah tes #evene dengan tara1 signi1ikansi ."./" Uji ini
dilakukan dengan bantuan program SSS versi /6". "or windows"Untuk pengujian
statistik, dirumuskan hipotesa statistik sebagai berikut
. T/ T-a T/ T-
ipotesa nol (.) mengandung pengertian bah#a kedua kelompok penelitian
homogen" ipotesa ini berlaku (diterima) jika nilai p lebih besar dari ."./ (p Q
."./)Sebaliknya hipotesa alternati1 (a) berarti kedua kelompok penelitian tidak
homogen"ipotesa ini berlaku (diterima) jika nilai p lebih ke'il dari ."./ (p G ."./)"
8/20/2019 BAB 123 (4oct)
23/24
23
Daftar Pustaka
Sugiyono"-..-" $etode %enelitian Administrati" "$andung&l1abeta"
otoatmodjo,Soekidjo"-./." $etodologi %enelitian &esehatan.8akarta% ?ineka Cipta
?ita,?i'hard,Ernest" %engantar %si!ologi'edisi !edelapan'jilid (.8akarta"enerbit
Erlangga
Sunarsih"-..:"sikologi engembangan"pd1"$andung
?iyandono"-..6" Alat Hipotesis Sosial non %arametri! Fisip Undip
Eka,ovita, =istiara,&nita"-..2" )urnal %si!ologi *niversitas +iponegoro ,ol. o. /
0irektoratendidikan asional"-..:"enyusunan proposal penelitan(di unduh pada
tanggal -. september -./- di
httpIIrepository"usu"a'"idIbitstreamI/-95>2A:6I-59A5I9IChapterN-."pd1 )
$adan enelitian dan engembangan Kesehatan"-./-"anduan penyusunan
proposal,protokol,dan laporan akhir penelitian "
Susanto,ugroho"*ji-t.ppt "(di unduh pada tanggal -: september di httpIInugroho!
susanto!borneo"1iles"#ordpress"'omI-./.I.-Iuji!t"ppt)
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24374/3/%20Chapter%20II.pdfhttp://nugroho-susanto-borneo.files.wordpress.com/2010/02/uji-t.ppthttp://nugroho-susanto-borneo.files.wordpress.com/2010/02/uji-t.ppthttp://nugroho-susanto-borneo.files.wordpress.com/2010/02/uji-t.ppthttp://nugroho-susanto-borneo.files.wordpress.com/2010/02/uji-t.ppthttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24374/3/%20Chapter%20II.pdf
8/20/2019 BAB 123 (4oct)
24/24
24
Daftar Lamiran
Lamiran ' Formulir $iodata
Lamiran ( n1orm Con'ent
Lamiran + uestioner amilton &nDiety ?ating S'ale (&?S)
Lamiran 4 asil #a#an'ara
Daftar 6am/ar
6am/ar ' Kerangka Konsep