Download - BAB 1 ok ok

Transcript
  • 8/19/2019 BAB 1 ok ok

    1/32

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    1.1 LATAR BELAKANG

    Profesi keperawatan merupakan profesi yang penting dalam bidang kesehatan,

    karena perawat mengetahui kondisi pasien selama 24 jam penuh. Tugas perawat

     juga langsung bersentuhan dengan pasien, seperti memenuhi kebutuhan dasar 

     berupa kebersihan diri, makan, istirahat dll. Jam kerja perawat yang terbagi

    menjadi tiga shift perhari membuat perawat di rumah sakit lebih mengetahui

    kondisi pasien dibanding dengan tenaga kesehatan lain. Asuhan keperawatan yang

    di berikan perawat pun bersifat holistik (utuh meliputi biologis, spikologis, sosial

    dan spiritual pasien (potter ! perry, 2""#. $engan demikian perawat manajer 

    dapat mempengaruhi proses moti%asi yang menyebabkan para perawat melakukan

    tugasnya dengan baik.

    Perawat adalah memberikan pelayanan pembinaan kesehatan yang diarahkan

    untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta membantu orang mengatasi

    dengan &ara seunik mungkin, masalah kehidupan sehari'hari, penyakit dan &idera,

    &a&at maupun kematian, pelayanan keperawatan diberikan karena adanya

    kelemahan fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan serta kurangnya kemajuan

    menuju kepada kemampuan melaksanakan sehari'hari enurut ()olf, dkk, *+++.

    Perkembangan Profesionalisme eperawatan elihat &atatan sejarah tentang awal

    mula keberadaan perawat di -ndonesia, yang diperkirakan baru bermula pada awal

    abad ke *+, dimana disebutkan adanya perawat saat itu adalah dikarenakan adanya

    upaya tenaga medis untuk memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik 

    sehingga diperlukan tenaga yang dapat membantu atau tenaga pembantu. Tenaga

    tersebut dididik menjadi seorang perawat melalui pendidikan magang yang

     berorientasi pada penyakit dan &ara pengobatannya. ampai dengan

     perkembangan keperawatan di -ndonesia pada tahun *+/0 PP1- melakukan

    okakarya 1asional eperawatan di Jakarta, melalui lokakarya tersebut prawat

     bertekad dan bersepakat menyatakan diri bahwa keperawatan adalah suatu bidang

  • 8/19/2019 BAB 1 ok ok

    2/32

    keprofesian. Perkembangan profesionalisme keperawatan di -ndonesia berjalan

    seiring dengan perkembangan pendidikan keperawatan yang ada di -ndonesia.

    Pengakuan perawat profesionalan pemula adalah bagi mereka yang berlatar 

     belakang pendidikan $iploma --- keperawatan. Program ini menghasilkan

     perawat generalis sebagai perawat professional pemula, dikembangkan dengan

    landasan keilmuan yang &ukup dan landasan professional yang kokoh.

    Peningkatan kualitas organisasi profesi keperawatan dapat dilakukan melalui

     berbagai &ara dan pendekatan antara lain3

    *. engembangkan system seleksi kepengurusan melalui pnetapan &riteria dari

     berbagai aspek kemampuan, pendidikan, wawasan, pandangan tentang %isi dan

    misi organisasi, dedikasi serta keseterdiaan waktu yang dimiliki untuk organisasi.

    2. emiliki serangkaian program yang kongkrit dan diterjemahkan melalui

    kegiatan organisasi dari tingkat pusat sampai ke tingkat daerah. Prioritas utama

    adalah rogram pendidikan berkelanjutan bagi para anggotanya.

    0. engaktifkan fungsi &olle&ti%e bargaining, agar setiap anggota memperoleh

     penghargaan yang sesuai dengan pendidikan dan kompensasi masing'masing.

    4. engembangkan program latihan kepemimpinan, sehingga tenaga keperawatan

    dapat berbi&ara banyak dan memiliki potensi untuk menduduki berbagai posisi di

     pemerintahan atau se&tor swasta.

    #. eningkatkan kegiatan bersama dengan organisasi profesi keperawatan di luar 

    negeri, bukan anya untuk pengurus pusat saja tetapi juga mengikut sertakan

     pengurus daerah yang berpotensi untuk dikembangkan.

    -ndonesia merupakan sala satu negara yang memiliki jumalah perawat

    terbanyak di bandingkan tenaga kesehatan lain. erdasarkan pusat data dan

    -nformasi ementrian esehatan 5- tahun 2"*", terdapat *6","74 perawat,

     jumlah perawat yang &ukup banyak tentu perlu diimbangi dengan lahan kerja

    yang memadai. ahan kerja perawat indonesia sangat lah luas tidak hanya di

    dalam negeri tetapi sampai di luar negeri. Perawat dapat bekerja di berbagai

    wilayah dan instansi baik instansi pemerintah maupun swasta. 5umah sakit dan

     pusat esehatan masyarakat (Puskesmas adalah &ontoh area kerja perawat yang

     paling sering di jumpai sehari'hari. hususnya puskesmas yang dapat di jumpai

  • 8/19/2019 BAB 1 ok ok

    3/32

    masyarakat di berbagai wilayah mulai dari tingkat kelurahan. Puskesmas

    merupakan pelayanan tersepan kesehatan masyarakat. 8al ini meruapakan suatu

    kesatuan organisasi yang dibentuk pemerintah ditingkat terendah yaitu kelurahan.

    Penempatan wilayah puskesmas tersebut membuat setiap masyarakat dapat

    dengan mudah menggunakan fasilitas kesehatan ini. Jumlah puskesmas di

    indonesia &ukup banyak. $ata dari pusat data dan informasi kementrian kesehatan

    5- pada tahun 2"*" terdapat +.""# puskesmas di 00 pro%insi, dimana jumlah

     puskesmas perawatan 2.+"2 puskesmas dan puskesmas non perawatan 6.*"0

     puskesamas.

    9enomena'fenomena dan fakta'fakta terhadap profesi dan kemampuan kerja

     perawat di puskesmas menjadi suatu hal yang menarik untuk ditelusuri lebih jauh

    apakah fakta'fakta tersebut mempunyai keterkaitan dengan terjadinya penurunan

    kinerja perawat di puskesmas. Ada banyak faktor yang terkain dengan persepsi

    moti%asi dan kerja perawat, beberapa penelitian telah men&oba menghubungkan

    faktor'faktor terkait dengan kinerja perawat.

    Penelitian yang pernah dilakukan terkait persepsi adalah persepsi perawat dan

    masyarakat tentang karir dan kinerja perawat yang dilaksanan 5owe (2""/ di

     1e%anda amerika erikat. 8asil studi didapat yaitu 2": perawat mempunyai

     pandangan bahwa karir dan kinerja perawat terkait dengan &aring dan *6:

    dipersepsikan oleh masyarakat. ekitar 20: masyarakat mempersepsikan perawat

    sebagai orang berpengetahuan, memilki kualifikasi dan keahlian, sedangkan dari

     perawat sendiri hanya 6: yang setuju. Terkait perawat sebagai seorang

     professional, masyarakat mempersepsikan sekitar /: dan perawat 20:, lalu

    terkait dengan bahwa perawat itu pintar dan berpendidikan, masyarakat

    mempersepsikan 7: sedangkan perawat 4:. Persepsi perawat terhadap &itra

     profesi juga dipengaruhi interaksi dengan lingkungan kerjanya (emeghebo, 2""6.

    inerja yang baik harus dilandasi moti%asi yang kuat, tampa moti%asi maka

    tidak ada dorongan untuk menghasilkan kinerja yang baik. 8al ini membuktikan

    melalui penelitian aiduri (2""0 bahwa perawat yang kinerja buruk mempunyai

    hubungan yang signifikan dengan moti%asi kerja. Adanya moti%asi kinerja yang

    tinggi dalam lingkungan kerja maka ia akan merasakan rasa bangga, puas dalam

  • 8/19/2019 BAB 1 ok ok

    4/32

    melakukan tugas pekerjaannnya se&ara tuntas. eluhan paerawat atau karyawan

    akan kondisi pekerjaan dan belum adanya penghargaan atau reward atas hasil

    kerja kadang sebagai pemi&u rendahnya moti%asi kerja yang mengakibatkan

    rendahnya tingkat pen&apaian kinerja yang optimal (1otoatmodjo, 2""7

    1.2  Perumusan Masalah

    Pelayanan esehatan tingkat pertama yang ada dimasyarakat yaitu puskesmas

     saigon pontianak merupakan pintu gerbang pelayanan kesehatan yang langsung

     berhubungan dengan masyarakat. Penerapan peran perawat sebagai pemberi

    asuhan keperawatan, penemu kasus, pendidik kesehatan, koordinator dan

    kolaborator, konselor dan panutan. erdasarkan fenomena yang ditemukan pada

     perawat pelaksana di puskesmas menggabarkan ada perbedasan persepsi tentang

     profesi, serta perbedaan sikap terkait kemampuan. Terkait dengan kinerja perawat

    di puskesmas berdasarkan e%aluasi kinerja perawat yang di lakukan bidang

    keperawatan yang meliputi pendokumentasikan asuhan keperawatan berdasarkan

    standar asuhan keperawatan (A.

    1.3  Tujuan

    1.3.1  Tujuan Umum

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran persepsi moti%asi dan kerja

     perawat di puskesmas.

    1.3.2  Tujuan Khusus

    Tujuan husus penelitian ini adalah untuk mengatahui 3

    *.0.2.* ;ambaran persepsi moti%asi dan kerja perawat di puskesmas

    *.0.2.2 ;ambaran perawat tentang kemampuan kerja perawat di puskesmas

    *.0.2.0 ;ambaran karakteristik perawat di puskesmas

    *.0.2.4 8ubungan antara kemampuan kerja perawat (kemampuan praktik profesional,

    elit, legal dan budaya, kempuan pemberian asuhan dan manajemen asuhan

    keperawatan serta kempuan pengembangan profesional dengan kinerja perawat

     pelaksana di puskesmas

    *.0.2.#

  • 8/19/2019 BAB 1 ok ok

    5/32

    akan penghargaan, moti%asi kebutuhan aktualisasi diri dengan kinerja perawat

     pelalsanan di puskesmas.

    1.4  Manfaa !enel""an

    1.4.1  #ns"us" Pela$anan Kesehaan

    8asil penelitian ini dapat menjadikan bahan masukan bagi pihak manajeman

     puskesmas di bidang keperawatan dalam menge%aluasi kinerja perawat pelaksana

    dipuskesmas dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan keperawatan.

    1.4.2  Per%em&an'an #lmu Ke!era(aan

    *.4.2.* Penelitian ini dapat menjadikan bahan kajian yang digunakan dalam mengalisis

    gambaran yang berkaitan dengan kinerja perawat.

    *.4.2.2 Penelitian ini dapat menambah informasi bagi perawat mengenai nilai'nilsi

     profesional dan pelayanan keperawatan bermutu yang harus ditegakkan terhadapa

     pasien.

    1.4.3  Penel""an selanjun$a )

    *.4.0.* Penelitian ini dapat digunakan sebagai data dasar dan perbandingan untuk 

     penelitian lanjutan tentang kinerja perawat.

    *.4.0.2 Penelitian ini juga dapat dikembangkan lagi dengan mengunakan penelitian

    kualitatif untuk mendapatkan makna yang telah mendalam terkait persepsi

     perawat tentang profesi, kemampuan dan moiti%asi perawat.

    1.4.4  #ns"us" Pen*"*"%an Ke!era(an

    *.4.4.* Penelitian dapat digunakan sebagai bahan e%aluasi dan masukan terhadap

     peningkatan proses belajar mengajar.

    *.4.4.2 ebagai a&uan untuk pengembangan kurikulum atau muatan institusional

    terutama pendalaman materi profesi keperawatan, moti%asi dan kemampuan

     mahasiswa dalam memberikan pelayanan keperawatan.

  • 8/19/2019 BAB 1 ok ok

    6/32

    BAB ##

    T#N+AUAN PU,TAKA

    A.  Perse!s"

    Persepsi adalah interpretasi yang tinggi terhadap lingkungan anusia dan

    mengolah proses informasi tersebut =8uman interpret their surroundings on a

    higher per&i%e their word through information pro&essing> ()ilson $, 2""".

    ekanisme persepsi merupakan suatu peristiwa physi&al dan proses eksternal

    yang membangkitkan persepsi yang mempengruhi mata, saraf di bagaian %isual

    &orte?, yang memberikan efek ke lingkungan yang dapat mempengaruhi dan di

     pengaruhi oleh susunan saraf pusat = The me&hanisms of per&eption are set of 

     physi&al and the ekternal reality is generating a per&eptual field that is influen&ing

    the eye whi&h in turn is inflien&ing the neurones of the fisual &orte? , is the ra&ting

     part has other espe&ts to its in%ironment, namely of &an influen&e and be

    influen&ed by other parts of the brain and &entral ner%ous system> ( ;raham 5,

    *+++.

    anusia se&ara umum menerima informasi dari ingkungan lewat proses yang

    sama, oleh karena itu dalam memahami Persepsi harus ada proses di mana ada

    informasi yang di peroleh lewat memory organisme yang hidup. 9akta ini

    memudahkan peningkatan Persepsi indi%idu, adanya stimulus yang

    mempengaruhi indi%idu yang me&etuskan suatu pengalaman dari @rganisme,

  • 8/19/2019 BAB 1 ok ok

    7/32

    sehingga timbul berpikir yang dalam proses perseptual merupakan proses yang

     paling tinggi.

    Persepsi adalah pengalaman tentang obyek, peristiwa, atau hubungan'

    hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan

     pesan. (5ahmat, 2""#. edangkan menurut )algito (2""*, mengemukakan

     persepsi adalah proses pengorganisasian, penginterpretasian terhadap rangsang

    yang diterima oleh organisme atau indi%idu sehingga merupakan sesuatu yang

     berarti dan merupakan akti%itas yang integrated dalam diri indi%idu.

    Persepsi adalah interpretasi yang tinggi terhadap lingkungan manusia dan

    mengolah proses informasi tersebut =8uman interpret their surroundings on a

    higher per&i%e their word through information pro&essing> ()ilson. $, 2""".

    Pendapat lain dikemukakan oleh aramis (*++/, persepsi adalah daya mengenal

     barang, kualitas atau hubungan, dan perbedaan antara hal ini melalui proses

    mengamati, mengetahui, atau mengartikan setelah pan&a inderanya mendapat

    rangsang.

    elihat beberapa pendapat tentang persepsi tersebut dapat disimpulkan bahwa

     persepsi adalah proses kognitif yang dialami setiap orang dalam memahami

    informasi tentang lingkungannya melalui pan&aindera, dan tiap'tiap indi%idu

    dapat memberikan arti atau tanggapan yang berbeda'beda.

    Pr-ses er&enu%n$a !erse!s"

    anusia se&ara umum menerima informasi dari lingkungan lewat proses yang

    sama, oleh karena itu dalam memahami persepsi harus ada proses dimana ada

    informasi yang diperoleh lewat memory organisme yang hidup. 9akta ini

    memudahkan peningkatan persepsi indi%idu, adanya stimulus yang mempengaruhi

    indi%idu yang men&etus suatu pengalaman dari organisme, sehingga timbul

     berpikir yang dalam proses per&eptual merupakan proses yang paling tinggi (8ill.

    ;, 2""".

    enurut ulyana (2""# persepsi sosial adalah proses menangkap arti obyek'

    obyek sosial dan kejadian'kejadian yang kita alami dalam lingkungan kita.

    anusia bersifat emosional, sehingga penilaian terhadap mereka mengandung

    resiko. etiap orang memiliki gambaran yang berbeda mengenai realitas di

  • 8/19/2019 BAB 1 ok ok

    8/32

  • 8/19/2019 BAB 1 ok ok

    9/32

    atau suatu kejadian sangat mempengaruhi struktur kogniif, pengharapan dan oleh

    karenanya juga persepsi kita. -nterpretasi makna dalam konteksnya adalah suatu

    faktor penting dalam memahami komunikasi dan hubungan sosial. truktur objek 

    atau kejadian berdasarkan prinsip kemiripan atau kedekatan dan kelengkapan.

    a%-r/a%-r $an' mem!en'aruh" !erse!s"

    )ilson ( 2""" mengemukakan ada faktor dari luar dan dari dalam yang

    mempengaruhi persepsi diantaranya sebagai berikut 3

    a.  a%-r e%sernal aau *ar" luar )

    *. on&reteness yaitu wujud atau gagasan yang abstrak yang sulit dipersepsikan

    dibandingkan dengan yang obyektif.

    2. 1o%elty atau hal yang baru, biasanya lebih menarik untuk di persepsikan

    dibanding dengan hal'hal yang baru.

    0. Belo&ity atau per&epatan misalnya gerak yang &epat untuk menstimulasi

    mun&ulnya persepsi lebih efektif di bandingkan dengan gerakan yang lambat.

    4. onditioned stimuli, stimuli yang di kondisikan seperti bel pintu, deringan

    telepon dan lain'lain.

    &.  a%-r "nernal aau *ar" *alam )

    *. oti%ation, misalnya merasa lelah menstimulasi untuk berespon untuk 

    istirahat.

    2. -nterest, hal'hal yang menarik lebih di perhatikan dari pada yang tidak menarik 

    0. 1eed, kebutuhan akan hal tertentu akan menjadi pusat perhatian

    4. Assumptions, juga mempengaruhi persepsi sesuai dengan pengalaman melihat,

    merasakan dan lain'lain.

    enurut 5ahmat (2""# faktor'faktor personal yang mempengaruhi persepsi

    interpersonal adalah3

    a.   Pengalaman

     eseorang yang telah mempunyai pengalaman tentang hak'hak tertentu akan

    mempengaruhi ke&ermatan seseorang dalam memperbaiki persepsi.

    b.   Motivasi 

  • 8/19/2019 BAB 1 ok ok

    10/32

     oti%asi yang sering mempengaruhi persepsi interpersonal adalah kebutuhan

    untuk memper&ayai =dunia yang adil> artinya kita memper&ayai dunia ini telah

    diatur se&ara adil.

    c.   Kepribadian

     $alam psikoanalisis dikenal sebagai proyeksi yaitu usaha untuk 

    mengeksternalisasi pengalaman subyektif se&ara tidak sadar, orang mengeluarkan

     perasaan berasalnya dari orang lain.

    re&h dan rut&hfield (*+77 menyebutkan persepsi ditentukan oleh faktor 

    fungsional dan faktor struktural. 9aktor'faktor fungsional berasal dari kebutuhan,

     pengalaman masa lalu, kesiapan mental, suasana emosi dan latar belakang budaya,

    atau sering disebut faktor'faktor personal. Cang menentukan persepsi bukan jenis

    atau bentuk stimuli, tetapi karakteristik orang yang memberikan respon pada

    stimuli tersebut.

    edangkan faktor struktural berasal dari sifat stimuli fisik dan efek'efek syaraf 

    yang ditimbulkannya pada system syaraf yang ditimbulkannya pada system syaraf 

    indi%idu. ita mengorganisasikan stimuli dengan melihat konteksnya. )alaupun

    stimuli yang kita terima tidak lengkap, kita akan mengisinya dengan interpretasi

    yang berkonsisten dengan rangkaian stimuli yang kita persepsikan.

    A.  M-"0as"

    1.  Pen'er"an

    otif adalah rangsangan, dorongan, dan aataupun pembangkit tenaga yang

    dimiliki seseorang sehingga orang tersebut memperlihatkan prilaku tertentu.

    edangkan yang dimaksud dengan moti%asi adalah upaya untuk menimbulkan

    rangsangan, dorongan dan ataupun pembangkit tenaga pada seseorang dan

    ataupun sekelompok masyarakat tersebut nau berbuat dan bekerjasama se&ara

  • 8/19/2019 BAB 1 ok ok

    11/32

    optimal melaksanakan sesuatu yang telah diren&anakan untuk men&apai tujuan

    yang telah ditetapkan (ADwar, *++6.

    oti%asi hanya akan berhasil sempurna jika antara lain dapat diselaraskan

    tujuan yang dimiliki oleh organisasi dengan tujuan yang dimiliki oleh orang

     perorang dan ataupun sekelompok masyarakat yang tergabung dalam organisasi

    tersebut (ADwar, *++6. $engan demikian langkah pertama yang perlu dilakukan

    ialah mengenal tujuan yang dimiliki oleh orang perorang dan ataupun sekelompok 

    masyarakat untuk kemudian di upayakan memadukannya dengan tujuan

    organisasi.

    oti%asi adalah dorongan yang timbul pada diri sesorang se&ara sadar 

    ataupun tidak sadar untuk melakukan sesuatu tindakan dengan tujuan tertentu

    (-, 2""#. edangkan moti%asi adalah kondisi yang menggerakan diri

    karyawan untuk lebih terarah dalam men&apai tujuan organisasiEujuan kerja

    (angkunegara, 2""" dalam 1ursalam, 2""2.

    Pentingnya moti%asi karena moti%asi adalah hal yang menyebabkan,

    menyalurkan, dan mendukung perilaku manusia, supaya mau bekerja giat dan

    antusias men&apai hasil yang optimal (8asibuan, 2""#. oti%asi semakin penting

    karena manajer membagikan pekerjaan pada bawahannya untuk dikerjakan

    dengan baik dan terintegrasi kepada tujuan yang diinginkannya.

    oti%asi kerja ialah suatu kondisi yang berpengaruh untuk membangkitkan,

    mengarahkan, dan memelihara prilaku yang berhubungan dengan lingkungan

    kerja (angkunegara, 2""" dalam 1ursalam, 2""7.Terdapat beberapa prinsip

    dalam memoti%asi kerja perawat yaitu 3

    *. Prinsip partisipatif 

    Perawat perlu diberikan kesempatan ikut berpartisipasi dalam menentukan tujuan

    yang akan di&apai oleh pemimpin.

    2. Prisip komunikasi

    Pemimpin mengkomunikasikan segala sesuatu yang berhubungan dengan usaha

     pen&apaian tugas.

    0. Prinsip mengakui andil bawahan

  • 8/19/2019 BAB 1 ok ok

    12/32

    Pemimpin mengakui bahwa bawahan (pegawai mempunyai andil dalam usaha

     pen&apaian tujuan.

    4. Prinsip pendelegasian wewenang

    Pemimpin akan memberikan otoritas atau wewenang kepada pegawai bawahan

    untuk sewaktu'waktu dapat mengambil keputusan terhadap pekaryaan yang

    dilakukannya, akan membuat pegawai yang bersangkutan menjadi termoti%asi

    untuk men&apai tujuan yang diharapkan oleh pemimpin.

    #. Prinsip memberi perhatian

    Pemimpin memberikan perhatian terhadap apa yang diinginkan pegawai

     bawahannya, sehingga bawahan akan termoti%asi bekerja sesuai dengan harapan

     pemimpin.

    2.  Tujuan M-"0as"

    e&ara umum dapat dikatakan bahwa tujuan moti%asi adalah untuk 

    menggerakkan atau menggugah seseorang agar timbul keinginan dan kemauannya

    untuk melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil atau men&apai tujuan

    tertentu.

    akin jelas tujuan yang diharapkan atau yang akan di&apai, makin jelas pula

     bagaimana tindakan moti%asi itu dilakukan. etiap orang yang akan memberikan

    moti%asi harus mengenal dan memahami benar'benar latar belakang kehidupan,

    kebutuhan, dan kepribadian orang yang akan dimoti%asi.

    3.  Te-r"/e-r" M-"0as"

    0.* 8irarki ebutuhan aslow

    Pada awal publikasinya, aslow mengatakan bahwa kebutuhan seseorang

    dapat di susun kedalam pola hirarki. ebutuhan yang dimaksud diasumsikan

    untuk menjalankan keinginan khusus, kebutuhan tingkat rendah berpotensi untuk 

    mengontrol prilaku sampai kebutuhan'kebutuhan tersebut terpuaskan dan

    kemudian kebutuhan tingkat lebih tinggi bertanggung jawab menggerakan dan

    mengarahkan prilaku.

    0.2 ebutuhan $asar E 9isiologis

  • 8/19/2019 BAB 1 ok ok

    13/32

    Perwujudan paling nyata dari kebutuhan fisiologis ialah kebutuhan'kebutuhan

     pokok manusia seperti sandang, pangan dan perumahan. erbagai kebutuhan

    fisiologis itu berkaitan dengan status manusia sebagai insan ekonomi. ebutuhan

    itu bersifat uni%ersal, tidak mengenal batas geografis, tingkat pendidikan, status

    sosial, profesi dan faktor lainya yang menunjukan keberadaan seseorang.

    eningkatnya kemampuan seseorang untuk memuaskan berbagai kebutuhan

    tersebut &enderung mengakibatkan terjadinya pergeseran pendekatan

     pemuasannya dari pendekatan yang sifatnya kuantitatif menjadi pendekatan

    kualitatif.

    anajer dalam dalam organisasi perlu menyadari hal tersebut. Artinya

    merupakan hal yang wajar apabila para pekerja berkeinginan untuk meningkatkan

    kemampuan ekonomi yang pada giliranya memungkinkanya memuaskan berbagai

    kebutuhan fisiologisnya dengan menggabungkan pendekatan kuantitatif dan

    kualitatif sekaligus (iagian, *++#3*#".

    0.0 ebutuhan eamanan

    ebutuhan keamanan harus dilihat dalam arti luas, tidak hanya dalam arti

    keamanan fisik, meskipun hal ini aspek yang sangat penting, akan tetapi juga

    keamanan yang bersifat psikologis, termasuk perlakuan adil dalam pekerjaan

    seseorang.

    Perlakuan yang adil dan manusiawi akan memelihara keseimbangan kejiwaan

    seseorang. Peran ikatan pekerja atau profesi sangat diharapkan agar membantu

    men&apai perlakuan yang adil. eamanan juga menyangkut security of 

    tenure,artinya terdapat jaminan masa kerja, bahwa seseorang tidak akan

    mengalami pemutusan hubungan kerja selama yang bersangkutan menunjukan

     prestasi kerja yang memuaskan dan tidak melakukan berbagai tindakan yang

    sangat merugikan organisasi (iagian, *++# 3 *#*.

    0.4 ebutuhan osial

    arena manusia adalah mahluk sosial, kebutuhan afiliasi timbul se&ara naluri

    karena sifatnya yang naluriah, kebutuhan ini timbul sejak seseorang dilahirkan

    yang terus bertumbuh dan berkembang dalam pelajaran hidupnya. Juga karena

  • 8/19/2019 BAB 1 ok ok

    14/32

    sifatnya yang naluriah, keinginan memuaskanya pun berada pada intensitas yang

    tinggi karena itulah terdapat ke&endrungan orang untuk memasuki berbagai

    kelompok yang diharapkan dapat digunakan sebagai wahana pemuasannya

    (iagian,*++#F*#0.

    0.# . ebutuhan Penghargaan

    alah satu &iri manusia ialah bahwa ia mempunyai harga diri. arena itu

    semua orang memerlukan pengakuan atas keberadaan dan statusnya oleh orang

    lain. eberadan dan setatus sesering mungkin biasanya ter&ermin dari berbagai

    lambang baik gelar jabatan, yang penggunaanya sering di pandang sebagai hak 

    seseorang di dalam dan di luar organisasi .

    0.6 ebutuhan Aktualisasi $iri

    erupakan titik komulasi dari keseluruhan tingkat kebutuhan

    manusia.Aktualisasi diri berhubungan dengan konsep diri. Pengaruhnya,

    aktualisasi diri adalah moti%asi seseorang untuk mentransformasikan persepsi

    dirinya kedalam realita.

    Pendapat yang dewasa ini dikalangan para ilmuwan yang mendapat teori

    moti%asi mengatakan bahwa berbagai kebutuhan manusia ini merupakan

    rangkaian, bukan hirarki. Artinya dengan sekali lagi menggunakan klasifikasi

    aslow, sambil memuaskan kebutuhan fisiologis, seseorang butuh keamanan,

    ingin dikasihi oleh orang lain, mau dihormati dan akan sangat gembira apabila

     potensi yang masih terpendam dalam dirinya dikembangkan (iagian, *++# 3 *6*.

    enurut 8erDberg, orang menginginkan dua ma&am faktor kebutuhan yaitu

    (8asibuan, 2""# 3

    *. ebutuhan akan kesehatan atau kebutuhan akan pemeliharaan maintenance

     factors. Maintenance factors  (faktor pemeliharaan berhubungan dengan hakikat

    manusia yang ingin memperoleh ketentraman dan kesehatan badaniah.

    2. 9aktor pemeliharaan menyangkut kebutuhan psikologis seseorang. ebutuhan ini

    meliputi serangkaian kondisi intrinsik, kepuasan pekerjaan ( job content) yang

    apabila terdapat dalam pekerjaan akan menggerakan tingkat moti%asi yang kuat,

    yang dapat meningkatkan prestasi kerja yang baik.

  • 8/19/2019 BAB 1 ok ok

    15/32

    4. #n*"%a-r M-"0as" Kerja

    4.1 Pr-*u%"0"as Kerja

    Produkti%itas kerja adalah suatu konsep yang menujukan adanya kaitan antara

    hasil kerja dengan satuan waktu yang di butuhkan untuk menghasilkan produk.

    eseorang tenaga kerja dikatakan produktif jika mereka mampu

    menghasilkanoutput yang lebih banyak dari tenaga kerja lain untuk satuan waktu

    yang sama. Jadi bila seorang karyawan mampu menghasilkan produk sesuai

    dengan standar yang telah ditentukan, maka karyawan tersebut menunjukan

    tingkat produktifitas yang lebih baik atau lebih tinggi.

    4.2 ,eman'a Kerja

    emangat kerja adalah terdapatnya perasaan yang memungkinkan seseorang

     bekerja untuk menghasilkan kerja lebih banyak dan lebih baik (8asley, *+6#.

    edangkan ($e%is, *+62, menjelaskan bahwa semangat kerja merupakan sikap

    indi%idu atau kelompok terhadap seluruh lingkungan kerja dan kerja sama dengan

    orang lain yang se&ara maksimal sesuai dengan kepentingan utamaEpokok bagi

     perusahaan. (Plippo, *++4 mengemukakan bahwa, semangat kerja yang baik 

    ditandai dengan gairah karyawan melaksanakan pekerjaan sesuai dengan perintah

    dan peraturan serta kemauan kerjasama dengan karyawan lain dalam men&apai

    tujuan'tujuan organisasi.

    4.3 D"s"!l"n Kerja

    e&ara umum disiplin adalah ketaatan kepada hukum dan peraturan yang

     berlaku. $isiplin adalah suatu keadaan tertib dimana orang'orang yang tergabung

    dalam suatu organisasi tunduk pada peraturan yang telah ada dengan senang hati

    (TaufiG,*+/7. $isiplin juga berkaitan erat denga sanksi yang perlu dijatuhkan

    kepada pihak yang melanggar. edangkan 8ornby mengemukakan bahwa, disiplin

    adalah pelatihan, khususnya pelatihan pemikiran dan sikap untuk menghasilkan

     pengendalian diri, kebiasaan'kebiasaan untuk mentaati peraturan yang berlaku

    (yaidam, 2""". $engan demikian disiplin alat yang dapat dijadikan sebagai

  • 8/19/2019 BAB 1 ok ok

    16/32

     pengendalian diri, dan dapat dijadikan salah satu indikator berpengaruh terhadap

    moti%asi kerja perawat.

    .  Presas" Kerja

    epuasan pekerjaan ( job content) yang apabila terdapat dalam pekerjaan akan

    menggerakan tingkat moti%asi yang kuat, yang dapat meningkatkan prestasi kerja

    yang baik (8asibuan, 2""#.

    $engan demikian prestasi kerja merupakan kemampuan atau kompetensi dari

     perawat dalam bekerja, penerimaan atau tugas, tanggungjawab dan perannya

    sebagai perawat, serta hasil karyanya dalam bekerja dalam pen&apaian tujuan

    organisasi. Penilaian prestasi kerja perawat, dapat dilihat dari deskripsi tugas

    setiap perawat dan tanggungjawab yang harus diembannya. edangkan tolak ukur 

    yang digunakan untuk mengukur prestasi tersebut adalah standar praktek 

    keperawatan yang meliputi standar asuhan keperawatan dan standar oprasional

     prosedur keperawatan.

    .  U!a$a Pen"n'%aan M-"0as" Kerja

    ertitik tolak dari teori aslow jelas terlihat bahwa para manajer suatu

    organisasi, terutama para manajer pun&ak harus selalu berusaha memuaskan

     berbagai jenis kebutuhan para bawahannya. alah satu &ara yang dikenal untuk 

    memuaskan kebutuhan para bawahan itu adalah dengan menggunakan teknik 

    moti%asi yang tepat. Teknik moti%asi yang efektif ialah teknik yang ditunjukan

    kepada dan disesuaikan dengan kebutuhan indi%idual. asarannya ialah bahwa

    dengan demikian manajer yang bersangkutan akan lebih mampu meyakinkan para

     bawahannya bahwa dengan ter&apainya tujuan organisasi, tujuan'tujuan pribadi

     para bawahan itu akan ikut ter&apai pula dan berbagai kebutuhannya akan ter&apai

    sesuai dengan persepsi bawahan yang bersangkutan. Artinya, dengan demikian

    dalam diri para bawahan itu terdapat keyakinan bahwa terdapat sinkronisasi antara

    tujuan pribadinya dengan tujuan organisasi sebagai keseluruhan.

    .  Asas/asas M-"0as"

  • 8/19/2019 BAB 1 ok ok

    17/32

    Asas'asas moti%asi ini men&akup asas mengikut sertakan, komunikasi,

     pengakuan, wewenang yang didelegasikan, dan perhatian timbale balik (8asibuan,

    2""# yaitu 3

    *. Asas engikutsertakan

    Asas mengikutsertakan maksudnya mengajak bawahan untuk ikut

     berpartisipasi dan memberikan kesempatan kepada mereka untuk mengajukan ide'

    ide, rekomendasi dalam proses pengambilan keputusan (8asibuan, 2""#. $engan

    &ara ini, bawahan merasa ikut bertanggungjawab atas ter&apainya tujuan sehingga

    moral dan gairah kerjanya akan meningkat.

    2. Asas omunikasi

    Asas komunikasi maksudnya menginformasikan se&ara jelas tentang tujuan

    yang ingin di&apai, &ara mengerjakannya, dan kendala yang dihadapi (8asibuan,

    2""#. $engan asas komunikasi, moti%asi bawahan akan meningkat. ebab

    semakin banyak seseorang mengetahui suatu soal, semakin besar pula minat dan

     perhatiannya terhadap hal tersebut.

    0. Asas Pengakuan

    Asas pengakuan maksudnya memberikan penghargaan dan pengakuan yang

    tepat serta wajar kepada bawahan atas prestasi kerja yang di&apainya (8asibuan,

    2""#. awahan akan bekerja keras dan semakin rajin, jika mereka terus'menerus

    mendapat pengakuan dan kepuasan dari usaha'usahanya.

    4. Asas )ewenang yang $idelegasikan

    Cang di maksud asas wewenang yang didelegasikan adalah mendelegasikan

    sebagian wewenang serta kebebasan karyawan untuk mengambil keputusan dan

     berkreati%itas dan melaksanakan tugas'tugas dari atasan atau manajer (8asibuan,

    2""#.

    #. Asas Perhatian Timbal alik 

    Asas perhatian timbale balik adalah memoti%asi bawahan dengan

    mengemukakan keinginan atau harapan perusahaan disamping berusaha

    memenuhi kebutuhan'kebutuhan yang diharapkan bawahan dari perusahaan

    (8asibuan, 2""#.

  • 8/19/2019 BAB 1 ok ok

    18/32

    4.  Pr-ses M-"0as"

    oti%asi terdiri dari elemen'elemen yang saling berinteraksi dan bersifat

    interdependen3

    *. Need  3 ebutuhan ter&ipta manakala terjadi ketidakseimbangan fisik maupun

     psikologis. ebutuhan psikologis terkadang tidak timbul akibat

    ketidakseimbangan.

    2. Driver  3 $orongan atau motif timbul untuk mengurangi kebutuhan. $orongan

     baik fisiologis maupun psikologis berorientasi pada tindakan dan menyiapkan

    energi pendorong untuk men&apai tujuan (in&enti%es.

    0. Incentives / goal  3 egala sesuatu yang akan mengurangi kebutuhan dan

    menurunkan dorongan tindakan. $engan demikian pen&apaian tujuan akan

    mengembalikan keseimbangan fisiologis dan psikologis dan menurunkan bahkan

    menghentikan dorongan.

      oti%asi itu ada atau terjadi karena adanya kebutuhan seseorang yang harus

    segera dipenuhi untuk segera beraktifitas segera men&apai tujuan ()idayatun,

    *+++.

    *. 9aktor yang berpengaruh terhadap moti%asi adalah ()idayatun, *+++ 3

    a. 9aktor pisik ! proses mental

     b. 9aktor hereditas, lingkungan

    &. 9aktor intrinsik seseorang

    d. 9asilitas (sarana ! prasarana

    e. ikon

    f. Program dan aktifitas

    g. edia

    2. ara meningkatkan moti%asi adalah ()idayatun, *+++3

    a. $engan teknik %erbal

    H erbi&ara untuk membangkitkan semangat

    H Pendekatan pribadi

    H $iskusi dan sebagainya

     b. Teknik tingkah laku (meniru, men&oba, menerapkan

  • 8/19/2019 BAB 1 ok ok

    19/32

    &. Teknik intensif dengan &ara mengambil kaidah yang ada

    d. upertisi (keper&ayaan akan sesuatu se&ara logis, namun membawa

    keberuntungan

    e. itraEimage yaitu dengan immagenasi atau data khayal yang tinggi maka indi%idu

    termoti%asi

    0. entuk'bentuk moti%asi ()idayatun, *+++3

    a. oti%asi intrinsik adalah moti%asi yang datangnya dari dalam diri indi%idu itu

    sendiri.

     b. oti%asi ekstrinsik adalah moti%asi yang datangnya dari luar indi%idu.

    &. oti%asi terdesak yaitu moti%asi yang mun&ul dalam kondisi terjepit dan

    mun&ulnya serentak serta menghentak dasn &epat sekali mun&ulnya pada prilaku

    aktifitas seseorang.

    d. oti%asi yang berhubungan dengan idiologi politik, ekonomi, sosial dan budaya

    (-poleksosbud dan hankam yang sering menonjol adalah moti%asi sosial karena

    indi%idu itu adalah mahluk sosial.

    $ari pengertian'pengertian di atas dapat di simpulkan bahwa moti%asi mempunyai

     beberapa karakteristik, yaitu 3

    1.   Enegiing 

      oti%asi merupakan tenaga yang menggerakan (mobiliDes prilaku manusia

    !.   Directing 

      oti%asi memberikan arah prilaku manusia menuju pen&apaian tujuannya.

    ".  #ustaining 

      enjelaskan bagaimana prilaku tersebut di pertahankan dari waktu ke waktu

    ,melibatkan kekuatan lingkungan dalam memberikan umpan balik terhadap

    indi%idu.

  • 8/19/2019 BAB 1 ok ok

    20/32

    B.  Def"n"s" Pus%esmas )

    Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten atau kota

    yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu

    wilayah kerja. Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis dinas kesehatan

    kabupaten atau kota (

  • 8/19/2019 BAB 1 ok ok

    21/32

    2. endorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di wilayah

    kerjanya.

    0. emelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan pelayanan

    kesehatan yang diselenggarakan puskesmas.

    4. emelihara dan meningkatkan kesehatan per orangan, keluarga, dan masyarakat,

    serta lingkungannya ($epkes 5-, 2""0.

    enurut $epkes *++*,uatu kesatuan organisasi fungsional yang merupakan

     pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta

    masyarakat disamping memberikan pelayanan kesehatan se&ara menyeluruh dan

    terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok.

    a. 9ungsi Puskesmas3

    9ungsi Pokok 

    *.Pusat pengerak pembangunan berwawasan kesehatan Pusat pemberdayaan

    2 masyarakat dan keluarga dalam pembangunan kesehatan

    0 Pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama

     b. Peran Puskesmas

    ebagai lembaga kesehatan yang menjangkau masyarakat diwilayah terke&il

    dalam hal pengorganisasian masyarakat serta peran aktif masyarakat dalam

     penyelenggaraan kesehatan se&ara mandiri.

    *. ara'&ara yang ditempuh

     b. erangsang masyarakat termasuk swasta untuk melaksanakan kegiatan dalam

    rangka menolong dirinya sendiri.emberikan petunjuk kepada masyarakat

    tentang bagaimana menggunakan sumber daya se&ara efisien dan

    efektif.emberikan bantuan teknis

    &. emberikan pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat

    d. erjasama lintas sektor 

    2. Program Pokok Puskesmas

    *. -A

    2.

    0.

  • 8/19/2019 BAB 1 ok ok

    22/32

    #. Pemberantasan dan pen&egahan penyakit menular 

    6. Pengobatan termasuk penaganan darurat karena ke&elakaan

    7. Penyuluhan kesehatan masyarakat

    /. esehatan sekolah

    +. esehatan olah raga

    *". Perawatan esehatan

    **. asyarakat

    *2. esehatan kerja

    *0. esehatan ;igi dan ulut

    *4. esehatan jiwa

    *#. esehatan mata

    *6. aboratorium sederhana

    *7. Pen&atatan dan pelaporan dalam rangka - 

    */. Pembinaan pemgobatan tradisional

    *+. esehatan remaja

    2". $ana sehat

    0. Tujuan Puskesmas

    Tujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas adalah

    untuk mendukung ter&apainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yakni

    meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi orang yang

     bertempat tinggal diwilayah kerja puskesmas agar terwujud derajat kesehatan

    yang setinggi'tingginya dalam rangka mewujudkan -ndonesiam ehat.

    4. Tugas Puskesmas

    Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis dinas (

  • 8/19/2019 BAB 1 ok ok

    23/32

    ()ilson $, 2""".

    ekanisme persepsi merupakan suatu peristiwa physi&al dan proses eksternal

    yang membangkitkan persepsi yang mempengruhi mata, saraf di bagaian %isual

    &orte?, yang memberikan efek ke lingkungan yang dapat mempengaruhi dan di

     pengaruhi oleh susunan saraf pusat = The me&hanisms of per&eption are set of 

     physi&al and the ekternal reality is generating a per&eptual field that is influen&ing

    the eye whi&h in turn is inflien&ing the neurones of the fisual &orte? , is the ra&ting

     part has other espe&ts to its in%ironment, namely of &an influen&e and be

  • 8/19/2019 BAB 1 ok ok

    24/32

    influen&ed by other parts of the brain and &entral ner%ous system> ( ;raham 5,

    *+++.

    otif merupakan suatu dorongan kebutuhan dalam diri perawat yang perlu

    dipenuhi agar perawat tersebut dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungan

    kerjanya. edangkan moti%asi adalah kondisi yang menggerakan perawat agar 

    mampu men&apai tujuan asuhan keperawatan. oti%asi dapat juga dikatakan

    sebagai energi untuk membangkitkan dorongan dari dalam diri perawat agar dapat

     bekerja sesuai dengan tujuan institusi pelayanan keperawatanEkesehatan.

    edangkan moti%asi kerja perawat adalah kondisi yang dapat mempengaruhi,

    membangkitkan, mengarahkan, dan memelihara prilaku yang berhubungan

    dengan produktifitas kerja, semangat kerja, disiplin dalam bekerja dan prestasi

    kerja dalam melaksanakan asuhan keperawatan.

    $engan demikian moti%asi kerja perawat ialah sesuatu yang dapat

    menimbulkan dorongan dan semangat kerja. uat dan lemahnya moti%asi kerja

     perawat menentukan besar ke&ilnya produktifitas kerja, semangat kerja, disiplin

    kerja dan prestasi kerja perawat.

    3.2 Def"n"s" K-nse!ual

    3.2.1 5ar"a&el Be&as 6#n*e!en*en 5ar"a&el7

    oti%asi kerja perawat adalah kondisi yang dapat

    mempengaruhi8 membangkitkan, mengarahkan, dan memelihara prilaku yang

     berhubungan dengan produktifitas kerja, semangat kerja, disiplin dalam bekerja,

    dan prestasi kerja dalam melaksanakan asuhan keperawatan

    5ar"a&el #n*!en*en

    5ar"a&elDef"n"s" !eras"-nal

    9ara U%ur Ala U%ur Kae'-r" ,%a

  • 8/19/2019 BAB 1 ok ok

    25/32

    Persepsi

    tenagakesehatan

    Pandangan tenaga

    kesehatan tentang penerapan paeran

     perawat Puskesmas

    saigon pontianak  

    meliputi3

    *. Peran pemberian askep

    (&are Pro%ider

    2. Peran penemu kasur 

    0. Peran pendidikan

    kesehatan

    4. Peran role model

    #. Peran konselor 

    uesioner 

    dibagikan padaresponden,

    kemudian

    dijawab

    lansung

    (wawan&ara

    uesuoner untuk 

     pertanyaan positif3  elaluI4

      eringI0

      adang'kadangI2

      Tidak pernahI*

  • 8/19/2019 BAB 1 ok ok

    26/32

    ab ini menjelaskan tentang metode yang akan digunakan dalam penelitian,

    yaitu terdiri dari jenis penilitian, populasi dan sampel penelitian, tempat

     penelitian, pengumpulan data, pengolahan data, analisa data, dan etika penelitian.

    A.  +en"s Penel""an

    Jenis penelitian yang akan digunakan oleh peneliti adalah penelitian deskriptif 

    dengan pendekatan cross$sectional . Penelitian deskriptif adalah penelitian hanya

    melakukan deskripsi mengenai fenomena yang ditemukan. 8asil pengukuran

    disajikan apa adanya tidak dilakukan analisis mengapa fenomena terjadi.

    edangkancross$sectional  adalah pengematan sewaktu. euntungan cross$

     sectional  ini adalah kemudahan dalam melakukan penelitian sederhana, ekonomis

    dalam hal waktu dan hasil dapat diperoleh dengan &epat dan tidak 

    memerlukan follo%$up. elalui pendekatan cross$sectional  akan memperoleh

    gambaran tentang =;ambaran persepsi moti%asi dan kerja perawat di

    Puskesmas aigon Pontianak>.

    B.  :a%u *an Tem!a Penel""an

    *. )aktu 3 "+'*2 wib2. Tempat 3 Puskesmas aigon Pontianak 

    9.  P-!ulas" *an ,am!el

    *. Populasi

    Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari subjekEobjek yang

    mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk 

    dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Populasi bukan sekedar jumlah tapi lebih

    menekankan pada karakteristik yang dimiliki (ugiyono, 2""+.

    Populasi dalam penelitian ini adalah semua para tenaga kesehatan yang ada dalam

    kawasan Puskesmas aigon Pontianak tentang persepsi moti%asi dan kerja

     perawat.

    2. sampel merupakan unit yang lebih ke&il lagi sekelompok indi%idu yang

    merupakan bagian dari populasi terjangkau dimana peneliti langsung

    mengumpulkan data atau melakukan pengamatan atau pengukuran pada unit ini

    ($harma, 2"**. ampel dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan

  • 8/19/2019 BAB 1 ok ok

    27/32

    teknik probability #ampling yaitu random sampling. &andom sampling adalah

     pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan se&ara a&ak tanpa

    memperhatikan stara yang ada dalam populasi itu. Pengambilan sampel dalam

     penelitian ini adalah semua para tenaga kesehatan yang ada dalam kawasan

    Puskesmas aigon Pontianak tentang persepsi moti%asi dan kerja perawat.

    arakteristik sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 3

    a. emua para tenaga kesehatan yang ada dalam kawasan

    Puskesmas aigonPontianak.

     b. ersedia mengisi kuesioner 

    &. ersedia dilakukan wawan&ara.

  • 8/19/2019 BAB 1 ok ok

    28/32

    $ata primer adalah data yang diperoleh dari hasil pengukuran terhadap

     pengetahuantentang gambaran persepsi moti%asi dan kerja perawat yang

    dikumpulkan se&ara langsung dari responden melalui kuesioner (udiarto, 2""*.

    Adapun data yang dikumpulkan menggunakan kuesioner, yaitu data tentang

     biodata responden berupa umur, jenis kelamin, pendidikan, persepsi, moti%asi

     dan pekerjaan di puskesmas.

    *. $ata ekunder 

    $ata sekunder merupakan data yang diperoleh dari berbagai dokumen pen&atatan

    dan pelaporan dari Puskesmas aigon Pontianak tentang kondisi dan tentang

     biodata responden berupa umur, jenis kelamin, pendidikan dan lama kerja di

     puskesmas.

    E.  Te%n"% Pen'-lahan *an Pen$aj"an Daa

    *. Pengolahan $ata

    enurut ADwar (2""0, pengolahan data dapat dilakukan langkah'langkah sebagai berikut 3

    a. Kditing

    Pemeriksaan kuesioner untuk mengetahui kelengkapan pengisian data oleh

    responden apakah telah sesuai dengan yang semestinya seperti 3 kelengkapan

     biodata dan jawaban responden. $an jika ditemukan kuesioner yang tidak lengkap

    di isi maka meminta langsung kepada responden dan membimbingnya untuk 

    melengkapi pengisian data yang diperlukan.

     b. oding

     emberikan kode pada jawaban responden untuk memudahkan pengolahan data.

    &. koring

    egiatan merubah kuesioner atau pernyataan dengan memberikan nilai atau skor.

    Peningkatan pengetahuan dalam penelitian ini diukur menggunakan kuesioner 

    dengan pilihan benar atau salah, yang terdiri dari *# pertanyaan dengan

  • 8/19/2019 BAB 1 ok ok

    29/32

    memberikan skor pada setiap pertanyaan, nilai * bila jawaban benar, dan nilai "

     bila jawaban salah (ugiyono, 2""+.

    d. Kntry

    emasukkan data penelitian yang diperoleh kedalam tabel data dengan

    menggunakan program aplikasi komputer dengan format yang telah dibuat.

    e. Tabulating

    engelompokkan data kedalam bentuk tabel yang telah dibuat sesuai dengan

    tujuan penelitian. 8asil penelitian disajikan dalam beberapa tabel.

    f. AnaliDing

    enganalisa data sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian. 8asil penelitian ini

    dianalisa dengan program aplikasi komputer.

    2. Penyajian $ata

    $ata dalam penelitian ini disajikan dalam beberapa bentuk yaitu 3

    a. Tabel

    Penyajian data dalam bentuk tabel memudahkan untuk memba&a data sesuai

    dengan tujuan penelitian.

     b. Teks dan 1arasi

    Penyajian data dalam bentuk teks dan narasi adalah umum dilakukan untuk dapat

    mendeskripsikan atau memberikan penjelasan terhadap dari data yang telah

    disajikan dalam bentuk tabel, grafik, dan menghubungkan hasil penelitian dengan

     beberapa teori yang terkait (ADwar, 2""0.

    .  Te%n"% Anal"sa Daa

    Teknik analisa data diarahkan untuk menjawab rumusan masalah atau menguji

    hipotesis yang telah dirumuskan (ugiyono, 2""+. Teknik Analisa data dalam

     penelitian ini terdiri mengunakan analisa diuraikan sebagai berikut 3

    *. i%ariat

  • 8/19/2019 BAB 1 ok ok

    30/32

    Analisis uni%ariat dilakukan terhadap tiap %ariabel dari hasil penelitian.

    Analisis uni%ariat hanya menghasilkan distribusi dan presentase dari tiap %ariabel

    (1otoatmodjo, 2""2. Analisa uni%ariat disajikan dalam bentuk tabulasi. Analisa

    data untuk moti%asi kerja perawat menggunakan rumus skala likert yang terdiri

    dari empat alternatif jawaban dan masing'masing diberi nilai 3 sangat setuju (

    I 4, setuju ( I 0, tidak setuju (T I 2, sangat tidak setuju (T I *. $engan

    menggunakan skor standar yang biasa digunakan dalam skala likert adalah skor T,

    yaitu 3

     

    eterangan 3 L 3 kor responden yang hendak diubah menjadi skor T

    L 3 ean skor kelompok 

    3 $e%iasi standar skor kelompok 

    Apabila skor T M dari #", maka moti%asi kerja perawat dianggap lengkap

    Apabila skor T N dari #", maka moti%asi kerja perawat dianggap tidak lengkap

    a. Analisa i%ariat

    Analisa i%ariat merupakan analisa yang dilakukan terhadap dua %ariabel

    yang diduga hubungan atau korelasi untuk mendapatkan gambaran hubungan

    se&ara statistik antara %ariabel independen dan dependen. Bariabel yang akan

    diujikan ;ambaran persepsi moti%asi dan kerja perawat di puskesmas.

    G.  E"%a Penel""an

    Penelitian keperawatan pada umumnya melibatkan manusia sebagai subjek 

     penelitian. Tidak bisa dipungkiri penelitian mempunyai resiko ketidak nyamanan

    atau &edera pada subjek mulai dari resiko ringan sampai dengan berat. anusia

    sebagai subjek penelitian adalah makhluk yang holistik, merupakan integrasi

    aspek fisik, psikologis, sosial dan spiritual yang tidak bisa dipisahkan. ($harma,

    2"**.

    Penelitian keperawatan yang menggunakan manusia sebagai subjek penelitian

    semestinya mendapatkan persetujuan etik (ethi&al &learan&e dari komite etik 

  • 8/19/2019 BAB 1 ok ok

    31/32

     penelitian. Persetujuan ini didapat sebelum penelitian dilakukan. Persetujuan etik 

     berbeda dengan iDin penelitian yang dikeluarkan oleh rumah sakit atau penelitian

    lainnya. -Din penelitian menunjukkan bahwa pihak institusi sebagai tempat

     penelitian telah menyetujui institusinya dijadikan sebagai tempat penelitian,

    sedangkan persetujuan etik menunjukkan bahwa suatu penelitian telah melalui

    telaah komite etik dan dinyatakan bebas dari permasalahan etik yang dapat

    merugikan manusia sebagai subjek penelitian. ($harma, 2"**.

    DATAR PU,TAKA

    Arikunto, , (2""6. 'rosedur 'enelitian #uatu 'ende(atan 'ra(te( , Jakarta 3 PT

    5ineka ipta.

    ADwar, A, (*++6. 'engantar dministrasi *ese+atan, Jakarta 3 PT inarupa Aksara.

    $epartemen esehatan 5-, Petunjuk Pelaksanaan Penetapan -ndikator enuju

    -ndonesia ehat 2"*" ,Jakarta, 2""*.

    itorus ratna. odel Praktek eperawatan Profesional di 5umah sakit. Jakarta,

    K;,2""6.

     1ursalam. anajemen eperawatan3 Aplikasi $alam Praktek eperawatan Profesional.

    edisi 2 alemba edika, 2""7.

    usumapraja, 5. Peren&anaan kebutuhan tenaga perawat di 5, ajalah manajemen

    keperawatan. Jakarta3 5

  • 8/19/2019 BAB 1 ok ok

    32/32