Model Spatial Stratifikasi Daerah Rawan Banjir di ...€¦ · Model Spatial Stratifikasi Daerah...

21
Model Spatial Stratifikasi Daerah Rawan Banjir di Kabupaten Kudus Artikel Ilmiah Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi untuk memperoleh Gelar Sarjana Teknik Informasi Peneliti : Edwin Yahya (672010165) Kristoko Dwi Hartomo, S.Kom., M.Kom. Program Studi Teknik Informasi Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga Januari 2016

Transcript of Model Spatial Stratifikasi Daerah Rawan Banjir di ...€¦ · Model Spatial Stratifikasi Daerah...

Page 1: Model Spatial Stratifikasi Daerah Rawan Banjir di ...€¦ · Model Spatial Stratifikasi Daerah Rawan Banjir di Kabupaten Kudus . Artikel Ilmiah . Diajukan ... Jawa Tengah yang memiliki

Model Spatial Stratifikasi Daerah Rawan Banjir

di Kabupaten Kudus

Artikel Ilmiah

Diajukan kepada

Fakultas Teknologi Informasi

untuk memperoleh Gelar Sarjana Teknik Informasi

Peneliti :

Edwin Yahya (672010165)

Kristoko Dwi Hartomo, S.Kom., M.Kom.

Program Studi Teknik Informasi

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga

Januari 2016

Page 2: Model Spatial Stratifikasi Daerah Rawan Banjir di ...€¦ · Model Spatial Stratifikasi Daerah Rawan Banjir di Kabupaten Kudus . Artikel Ilmiah . Diajukan ... Jawa Tengah yang memiliki

Model Spatial Stratifikasi Daerah Rawan Banjir

di Kabupaten Kudus

1)Edwin Yahya, 2)Kristoko Dwi Hartomo

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50771, Indonesia

Email: 1)[email protected], 2)[email protected]

Abstract

Flood is one of disaster that often happen every year especially in Kudus district

area. Flood disaster that often happen certainly will evoke damage on various areas of

life on region which affected with flood. Therefore flood disaster risk mapping is needed

on Kudus district which analyzing data related which each have parameter with class,

score, and weight to rate flood risk level on each sub-district on Kudus district. Disaster

risk mapping can be used by local government to arrange countermeasures policy based

on condition and the needs of the area. Additionally with using Google Maps, we could

visualize flood disaster risk mapping on the Google Maps.

Keywords: Mapping, Flood, GoogleMaps

Abstrak

Banjir merupakan salah satu bencana yang sering terjadi setiap tahunnya

terutama di daerah Kabupaten Kudus. Bencana banjir yang sering terjadi tentu saja akan

menimbulkan kerugian di berbagai bidang kehidupan di daerah yang terkena banjir.

Karena itu dibutuhkan pemetaan tingkat kerawanan banjir kabupaten Kudus yang

menganalisis data-data terkait yang masing-masing memiliki parameter dengan kelas,

skor, dan bobot untuk menilai tingkat kerawanan banjir pada setiap kecamatan di

kabupaten Kudus. Peta Kerawanan banjir dapat digunakan oleh pemerintah daerah untuk

menyusun kebijakan penangulangan banjir sesuai kondisi dan kebutuhan daerahnya.

Ditambah dengan menggunakan Google Maps, kita dapat menvisualisasikan pemetaan

kerawanan banjir pada Google Maps.

Katakunci: Pemetaan, Rawan Banjir, GoogleMaps

1) Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana

2) Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana

Page 3: Model Spatial Stratifikasi Daerah Rawan Banjir di ...€¦ · Model Spatial Stratifikasi Daerah Rawan Banjir di Kabupaten Kudus . Artikel Ilmiah . Diajukan ... Jawa Tengah yang memiliki
Page 4: Model Spatial Stratifikasi Daerah Rawan Banjir di ...€¦ · Model Spatial Stratifikasi Daerah Rawan Banjir di Kabupaten Kudus . Artikel Ilmiah . Diajukan ... Jawa Tengah yang memiliki
Page 5: Model Spatial Stratifikasi Daerah Rawan Banjir di ...€¦ · Model Spatial Stratifikasi Daerah Rawan Banjir di Kabupaten Kudus . Artikel Ilmiah . Diajukan ... Jawa Tengah yang memiliki
Page 6: Model Spatial Stratifikasi Daerah Rawan Banjir di ...€¦ · Model Spatial Stratifikasi Daerah Rawan Banjir di Kabupaten Kudus . Artikel Ilmiah . Diajukan ... Jawa Tengah yang memiliki
Page 7: Model Spatial Stratifikasi Daerah Rawan Banjir di ...€¦ · Model Spatial Stratifikasi Daerah Rawan Banjir di Kabupaten Kudus . Artikel Ilmiah . Diajukan ... Jawa Tengah yang memiliki
Page 8: Model Spatial Stratifikasi Daerah Rawan Banjir di ...€¦ · Model Spatial Stratifikasi Daerah Rawan Banjir di Kabupaten Kudus . Artikel Ilmiah . Diajukan ... Jawa Tengah yang memiliki

1. Pendahuluan

Banjir merupakan peristiwa tergenangnya air pada suatu daerah. Banjir

merupakan salah satu bencana yang sering terjadi setiap tahun nya terutama pada

saat musim penghujan. Kabupaten Kudus adalah salah satu daerah di provinsi

Jawa Tengah yang memiliki tingkat kerawanan banjirnya cukup tinggi sehingga

membuat kabupaten Kudus berada di peringkat ke delapan daerah rawan banjir di

Jawa Tengah [1]. Bencana banjir yang sering terjadi tentu saja akan menimbulkan

kerugian di berbagai bidang kehidupan dan membawa dampak negatif bagi daerah

yang terkena banjir tersebut, Banjir yang merendam sekitar 1500 hektar tanaman

padi di kecamatan Undaan, Mejobo, Jekulo, Jati, dan Kaliwungu pada bulan

Maret 2013 lalu yang mengakibatkan kerusakan dan gagal panen pada sekitar 600

hektar lahan sawah [2]. Pada bulan April 2013, bencana banjir melanda desa

Setrokalangan, kecamatan Kaliwungu yang membuat sebanyak 255 warga harus

mengungsi karena tempat tinggalnya tergenang air [3]. Banjir yang terjadi pada

bulan january tahun 2014 yang lalu, banjir telah menggenangi sebagian besar

wilayah di Kabupaten Kudus dan membuat jalur darat yang menghubungkan

antara kabupaten demak dan kabupaten kudus, jawa tengah ditutup akibat banjir

dengan ketinggian air antara 50 centimeter hingga 1 meter [5].

Salah satu kegiatan yang termasuk dalam manajemen mitigasi bencana

adalah pengkajian daerah rawan banjir yang merupakan sebuah pendekatan untuk

memperlihatkan potensi dampak negatif yang mungkin timbul akibat suatu

potensi bencana yang melanda [4]. Pengertian dari daerah rawan sendiri adalah

potensi kerugian yang ditimbulkan akibat bencana pada suatu wilayah dan kurun

waktu tertentu yang dapat berupa kematian, luka, sakit, jiwa terancam, hilangnya

rasa aman, mengungsi, kerusakan atau kehilangan harta, dan gangguan kegiatan

masyarakat [6]. Pengkajian daerah rawan banjir meliputi pemetaan daerah rawan

banjir dan pembuatan dokumen kerawanan banjir. Pemetaan daerah rawan

bencana akan menghasilkan peta darah rawan banjir yaitu gambaran yang

menunjukkan tingkat kerawanan bencana banjir pada daerah yang dikaji, apakah

memiliki tingkat kerawanan yang rendah, sedang atau tinggi. Peta tingkat

kerawanan bencana juga berperan penting dalam mendukung pelaksanaan

mitigasi bencana karena digunakan sebagai acuan dalam menentukan tindakan

prioritas penanggulangan bencana untuk meminimalisir dampak dan kerugian

yang disebabkan oleh bencana. Peta daerah rawan banjir dapat digunakan oleh

berbagai tatanan masyarakat, antara lain oleh pemerintah daerah untuk menyusun

kebijakan penanggulangan bencana sesuai kondisi dan kebutuhan daerahnya, oleh

mitra pemerintah sebagai dasar untuk melakukan aksi pendampingan komunitas

terpapar untuk mengurangi dampak bencana, dan oleh masyarakat umum sebagai

salah satu dasar untuk menyusun aksi praktis dalam rangka kesiapsiagaan, seperti

menyusun rencana dalam menentukan daerah evakuasi, pengambilan keputusan

daerah tempat tinggal, dan sebagainya [4].

Rumusan masalah untuk penelitian ini adalah bagaimana cara menyediakan

aplikasi untuk memvisualisasikan informasi daerah rawan banjir di Kabupaten

Kudus, agar mudah di manfaatkan oleh pemerintah dan penduduk untuk

mendapatkan informasi.

Page 9: Model Spatial Stratifikasi Daerah Rawan Banjir di ...€¦ · Model Spatial Stratifikasi Daerah Rawan Banjir di Kabupaten Kudus . Artikel Ilmiah . Diajukan ... Jawa Tengah yang memiliki

Adapun tujuan dan manfaat penelitian ini antara lain adalah menentukan

rencana tindak lanjut atas wilayah yang berpotensi terkena bencana banjir.

Beberapa rencana yang dapat dilakukan adalah kesiap siagaan dalam menghadapi

bencana alam, sistem pemantauan, sistem peringatan dini, pembuatan rencana

kontijensi(jalur dan lokasi evakuasi bencana alam), pelaksanaan tanggap

darurat(emergency response). Selain itu dapat juga digunakan untuk menentukan

potensi tingkat kerawanan pada tiap kecamatan di kota Kudus dan sebagai acuan

menyusun kebijakan penanggulangan bencana. Dengan dibuatnya website ini

diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat khususnya

pemerintah sehingga dapat mengatisipasi dampak bencana banjir.

Kepentingan dari dibuatnya aplikasi ini antara lain untuk dapat

memvisualisasikan data kedalam google maps dan menentukan potensi tingkat

kerawanan pada tiap kecamatan di kabupaten kudus, yang diharapkan dapat

memberikan informasi kepada masyarakat dan pemerintah sebagai acuan

menyusun kebijakan penanggulangan banjir.

2. Tinjauan Pustaka

Penelitian terdahulu yang menjadi acuan dan pedoman bagi penulis untuk

penelitian skripsi selanjutnya adalah sebagaimana dilakukan oleh Chernovita,

(2013) melakukan penelitian tentang Pemetaan Wilayah Risiko Bencana Banjir

Kabupaten Kudus menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG). SIG telah

banyak di gunakan untuk membangun pemetaan suatu wilayah yang berisi data –

data penting pada wilayah tersebut. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa

kabupaten Kudus memiliki tingkat risiko yang bervariasi, yaitu tingkat risiko

rendah pada wilayah seluas 28,87 km2, tingkat risiko sedang pada wilayah seluas

87,47 km2, dan tingkat risiko tinggi pada wilayah seluas 308,82 km2. Pada

penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa tingkat kerawanan bencana banjir di

kabupaten kudus secara umum memiliki tingkat kerawanan yang bervariasi.

Setelah di urutkan berdasarkan nilai tingkat kerawanannya dari kecamatan yang

paling tinggi merupakan kecamatan Mejobo, Kaliwungu, Jati, Bae, Kota, Gebog,

Dawe, Jekulo, dan Undaan [7].

Penelitian lain oleh Sholahuddin DS yang berjudul SIG Untuk Memetakan

Daerah Banjir Dengan Metode Skoring Dan Pembobotan. Pada penelitian tersebut

peneliti juga melakukan pengolahan data-data penting yang mempengaruhi

tingkat kerawanan banjir pada kecamatan yang ada di kabupaten jepara, dan dapat

di simpulkan bahwa data-data yang dapat di gunakan untuk mengetahui rawan

atau tidaknya suatu daerah beberapa di antaranya adalah data curah hujan dan

ketinggian tanah [8]. Tabel 1. Skor Parameter Ketinggian Tanah

No Kelas Bobot

1 0-20m 5

2 21-50m 4

3 51-100m 3

4 101-300m 2

5 >300m 1

Page 10: Model Spatial Stratifikasi Daerah Rawan Banjir di ...€¦ · Model Spatial Stratifikasi Daerah Rawan Banjir di Kabupaten Kudus . Artikel Ilmiah . Diajukan ... Jawa Tengah yang memiliki

Tabel 1. berisi parameter pada ketinggian tanah beserta klasifikasi kelas

kerentanan yang diadopsi dari Sholahuddin. Nilai untuk setiap kelas pada aspek

kerentanan yaitu nilai 1 untuk kelas kerentanan rendah, nilai 3 untuk kelas

kerentanan sedang, dan nilai 5 untuk kelas kerentanan tinggi. Tabel 2. Skor Parameter Sungai

No Kelas Bobot

1 61,5% - 100% 5

2 50,1% - 51,4% 4

3 32,1% - 50% 3

4 17,7% - 32% 2

5 0% - 17,6% 1

Tabel 2. berisi parameter sungai beserta klasifikasi kelas kerentanan yang

juga diadopsi dari penelitian yang dilakukan oleh Sholahuddin. Nilai untuk setiap

kelas pada aspek kerentanan yaitu nilai 1 untuk kelas kerentanan rendah, nilai 3

untuk kelas kerentanan sedang, dan nilai 5 untuk kelas kerentanan tinggi.

Penelitian lain oleh I Gede Adi Saputra Yasa yang berjudul Sistem

Informasi Geografis Penentuan Wilayah Rawan Banjir di Kabupaten Buleleng.

Pada penelitian tersebut peneliti juga melakukan pengolahan data-data penting

yang mempengaruhi tingkat kerawanan banjir pada kecamatan yang ada di

kabupaten Buleleng, dan dapat di simpulkan bahwa data-data yang dapat di

gunakan untuk mengetahui rawan atau tidaknya suatu daerah salah satunya adalah

data luas sungai [9]. Tabel 3. Skor Parameter Curah Hujan

No Kelas Bobot

1 >160mm 5

2 121-160mm 4

3 81-120mm 3

4 41-80mm 2

5 < 41mm 1

Tabel 3 berisi komponen yang digunakan untuk menentukan parameter

curah hujan yang dimiliki suatu daerah. Setiap komponen memiliki bobot dan

nilai tertentu.

Berdasarkan penelitian-penelitian yang pernah dilakukan terkait pemetaan

menggunakan SIG maka akan dilakukan penelitian yang membahas tentang

perencanaan aplikasi yang menggunakan dasar Google Maps untuk menunjukkan

dan mencari daerah - daerah tertentu pada peta yang akan disediakan. Aplikasi

yang dibangun dengan mengunakan teknologi Google Maps dengan database

yang berfungsi sebagai penghubung data. Penelitian ini diharapkan dapat

memberikan kemudahan untuk user dalam mengetahui tingkat kerawanan banjir

yang ada di kecamatan pada kota Kudus.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang di lakukan oleh Chernovita

adalah faktor yang digunakan untuk menilai tingkat kerawanan banjir, serta

platform peta yang digunakan merupakan peta statik, sedangkan pada penelitian

ini menggunakan Google Maps sebagai platform pembuatan peta dengan bantuan

Keyhole Markup Language (KML) yang berjalan secara online. Sedangkan pada

perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan Sholahuddin adalah

pemetaan kabupaten Jepara.

Page 11: Model Spatial Stratifikasi Daerah Rawan Banjir di ...€¦ · Model Spatial Stratifikasi Daerah Rawan Banjir di Kabupaten Kudus . Artikel Ilmiah . Diajukan ... Jawa Tengah yang memiliki

Skoring dan Pembobotan merupakan suatu metode pemberian skor atau

nilai terhadap masing - masing value parameter untuk menentukan tingkat

kemampuannya, penilaian ini berdasarkan kriteria yang telah ditentukan.

Sedangkan metode pembobotan atau disebut juga weighting adalah suatu metode

yang digunakan apabila setiap karakter memiliki peranan berbeda atau jika

memiliki beberapa parameter untuk mementukan kemampuan lahan atau

sejenisnya. Daerah rawan banjir memiliki pengertian sebagai lokasi suatu wilayah yang

merupakan tempat yang sering terjadinya banjir terutama dalam situasi tertentu.

Adapun beberapa data spasial yang merupakan parameter penentu daerah rawan

banjir menurut UU. No. 24 Tahun 2007 tentang penanggulangan bencana

meliputi: karakteristik geologis, hidrologis, geografis, dan lain-lain.

Data spasial mempunyai pengertian sebagai suatu data yang mengacu pada

posisi, objek dan hubungan diantaranya dalam ruang bumi. Data spasial

merupakan salah satu item dari informasi mengenai perairan dan daratan.

Sebagian besar data spasial ditangani dalam bentuk Sistem Informasi

Geografi (SIG). data tersebut berorientasi geografis, memiliki sistem koordinat

dan sebagai dasar referensinya mempunyai dua bagian penting yang membuatnya

berbeda dari data lain, yaitu informasi lokasi (spasial) dan informasi deskriptif

(attribute) yang dijelaskan berikut ini :

1. Informasi lokasi (spasial), berkaitan dengan suatu koordinat baik

koordinat geografi (lintang dan bujur) dan koordinat XYZ, termasuk diantaranya

informasi data penduduk, persebaran penduduk, tingkat kemiskinan, daerah rawan

banjir, daerah rawan kekeringan, saluran drainase kota, model transportasi kota,

dan sebagainya.

2. Informasi deskriptif (attribut) atau informasi non-spasial adalah suatu

lokasi yang memiliki beberapa keterangan yang berkaitan dengan informasi

deskriptif, contohnya: jenis vegetasi, populasi, luasan, kode pos, dan sebagainya.

Pada pemanfaatannya data spasial yang diolah dengan menggunakan

komputer (data spasial digital) menggunakan model sebagai pendekatannya.

Economic and Social Commission for Asia and the Pasific (1996), mendefinisikan

model data sebagai suatu set logika atau aturan dan karakteristik dari suatu data

spasial. Model data merupakan representasi hubungan antara dunia nyata dengan

data spasial.

Terdapat dua model dalam data spasial, yaitu model data raster dan model

data vektor. Keduanya memiliki karakteristik yang berbeda, selain itu dalam

pemanfaatannya tergantung dari masukan data dan hasil akhir yang akan

dihasilkan. Model data tersebut merupakan representasi dari obyek-obyek

geografi yang terekam sehingga dapat dikenali dan diproses oleh komputer.

Model data vektor dijabarkan menjadi beberapa bagian seperti pada Gambar 2

[10].

Page 12: Model Spatial Stratifikasi Daerah Rawan Banjir di ...€¦ · Model Spatial Stratifikasi Daerah Rawan Banjir di Kabupaten Kudus . Artikel Ilmiah . Diajukan ... Jawa Tengah yang memiliki

Gambar 1 Klasifikasi model data spasial.

Google Maps adalah sebuah jasa peta globe virtual gratis dan online yang

disediakan oleh google, dapat diakses pada http://maps.google.com. Google Maps

juga adalah teknologi dari google yang memungkinkan kita melihat peta atau

mencari lokasi-lokasi tertentu secara digital.

Keyhole Markup Language (KML) merupakan sebuah Extensible Markup

Language(XML) berbasis bahasa geografis skema untuk mengungkapkan

penjelasan dan visualisasi. Keunggulan dari Keyhole Markup Language (KML)

ini adalah memiliki beberapa fitur yaitu tanda tempat, gambar, poligon, model 3D,

deskripsi tekstual, dan lain-lain untuk di tampilkan pada Peta Google Maps dan

Google Earth.

3. Tahapan Penelitian

Gambar 2 Tahapan Penelitian

Tahap pertama yaitu identifikasi masalah dan studi literature yang

dilakukan dengan mencari sebuah masalah atau khasus yang akan menjadi latar

belakang penelitian dengan cara mencari artikel di koran online mengenai

bencana banjir di kabupaten Kudus. Dari identifikasi masalah didapatkan

beberapa rumusan masalah, yaitu 1) Bagaimana tingkat risiko banjir per

Pengumpulan Data

Implementasi dan Analisa

Sistem

Perhitungan dan Analisa Hasil Implementasi

Penulisan Laporan

Identifikasi Masalah dan Studi Literatur

Page 13: Model Spatial Stratifikasi Daerah Rawan Banjir di ...€¦ · Model Spatial Stratifikasi Daerah Rawan Banjir di Kabupaten Kudus . Artikel Ilmiah . Diajukan ... Jawa Tengah yang memiliki

kecamatan pada kabupaten Kudus jika diurutkan dari kecamatan yang risikonya

paling tinggi? 2) Bagaimana cara menyediakan aplikasi untuk mempermudah

dalam mengakses informasi daerah rawan banjir di kabupaten Kudus? Studi

pustaka dilakukan dengan mencari literatur seperti penelitian terdahulu yang

membahas tentang pemetaan daerah rawan banjir, dan faktor – faktor yang paling

berpengaruh.

Tahap kedua yaitu tahap pengumpulan data, kegiatan yang dilakukan pada

tahapan ini adalah mengumpulkan data luas wilayah, tingkat curah hujan,

ketinggian tanah dan luas sungai pada tiap kecamatan di kabupaten Kudus, yang

didapatkan melalui sumber buku dan artikel penelitian terdahulu. Melalui

pengumpulan data, didapatkan aspek ancaman yang terdiri dari tiga parameter,

yaitu ketinggian tanah, curah hujan, dan luas sungai dengan kelas dan skor seperti

pada Tabel 4 [8]. Tabel 4. Bobot Parameter

Penyimpulan hasil pengolahan data dan pemetaan tingkat kerawanan

dilakukan dengan menghitung curah hujan, ketinggian tanah, dan luas sungai pada

setiap wilayah kecamatan untuk menentukan tingkat kerawanan banjirnya paling

tinggi hingga yang paling rendah tiap kecamatan. Nilai tingkat kerawanan per

kecamatan dihitung dengan menggunakan persamaan:

Gambar 3 Rumus Hitung Kerawanan [8]

Keterangan:

X = Nilai kerawanan

Wi = Bobot untuk parameter ke-i

Xi = Skor kelas pada parameter ke-i

Tahap ketiga Implementasi dan Analisa Kebutuhan Sistem. Kegiatan yang

dilakukan pada tahapan ini adalah menganalisa kelemahan dari sistem pendukung

yang akan digunakan. Setelah analisa selesai dibuatlah diagram UML (Unified

Modeling Language) yang digunakan dalam merancang sistem terdiri dari use

case diagram, activity diagram, sequence diagram dan class diagram. Pada use

case diagram, user yang dimempunyai hak akses hanyalah seorang admin yang

ditunjuk untuk dapat melakukan pembaharuan data. User dan admin dapat

langsung mengakses halaman web tanpa harus melalui proses login. Use Case

diagram sistem dapat dilihat pada Gambar 4.1.

No Kelas Skor

1 Curah hujan rata-rata

tahunan

0,40

2 Ketinggian Tanah 0,35

3 Luas Sungai 0,25

Page 14: Model Spatial Stratifikasi Daerah Rawan Banjir di ...€¦ · Model Spatial Stratifikasi Daerah Rawan Banjir di Kabupaten Kudus . Artikel Ilmiah . Diajukan ... Jawa Tengah yang memiliki

Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem

Gambar 4.1 menjelaskan bahwa admin memiliki hak akses untuk dapat

memperbaharui data attibut setelah melakukan login ke dalam system, sedangkan

User dapat mengakses data yang sudah di visualisasikan pada halaman web.

Activity diagram menggambarkan proses-proses yang terjadi pada sebuah

aktifitas mulai dari awal mula aktifitas tersebut dimulai hingga aktifitas tersebut

berhenti. Gambar 4.2 menjelaskan proses aktifitas yang dimiliki oleh admin.

Gambar 4.2 Activity Diagram Sistem

Admin

Login

UserViewPeta

DeleteDataAttribut

InsertDataAttribut UpdateDataAttribut

ViewDataAttribut

Logout

<<include>>

<<extend>>

<<extend>><<extend>>

<<extend>>

<<extend>><<extend>>

<<extend>> <<extend>>

Mulai

Mengakses

Website

Login

UpdateData

Selesai

Logout

Menampilkan

Halaman Utama

Tampilkan

Halaman Admin

RequstData

Perhitungan

Data

Tampilkan

Data Terbaru

Authorize

ResponRequest

Update Data

Valid invalid

databasesystemAdmin

Page 15: Model Spatial Stratifikasi Daerah Rawan Banjir di ...€¦ · Model Spatial Stratifikasi Daerah Rawan Banjir di Kabupaten Kudus . Artikel Ilmiah . Diajukan ... Jawa Tengah yang memiliki

Activity diagram yang tergambar pada Gambar 4.2 menjelaskan proses

aktifitas yang terjadi pada admin dengan sistem. Proses ini dimulai dengan

melakukan proses login terlebih dahulu. Setelah sistem mengenali user yang

masuk sebagai admin, user dapat melalukan pembaharuan data yang nantinya

akan ditampilkan pada peta. Proses dimulai ketika admin memberikan data kepada

server yang kemudian secara sistem dihitung dan hasil perhitungan tersebut

dijadikan parameter sebagai variabel-variabel peta yang nantinya akan

ditampilkan halaman utama website.

Sequence diagram berfungsi untuk menggambarkan interaksi antara setiap

komponen baik di dalam maupun disekitar sistem secara berurutan, Sequence

diagram sistem dapat dilihat pada Gambar 4.3.

Gambar 4.3 Sequence Diagram Sistem

Gambar 4.3 menunjukkan sequence diagram admin dalam proses update

data. Untuk proses ini pertama admin melakukan login pada UI peta lalu

mengirimkan request ke Sistem lalu diteruskan ke database. Kemudian database

mengirimkan request done dan sistem mengirimkan pesan berhasil login ke

admin, setelah berhasil masuk ke form admin, admin melakukan update data pada

UI lalu mengirimkan request ke Sistem lalu diteruskan ke database. Kemudian

database menampilkan kembali data terbaru pada form view data.

Class diagram merupakan diagram yang digunakan untuk menampilkan

beberapa class yang ada di dalam suatu sistem yang sedang dikembangkan. Class

diagram memberikan gambaran mengenai sistem dan relasi yang ada di dalamnya.

Rancangan class diagram pada sistem dapat diuraikan pada Gambar 4.5.

: admin : admin

InterfaceInterface SistemSistemDataBaseDataBase

1: akses

2: login

3: verifikasi

4: request done

5: request done

6: tampilkan data

7: edit data 8: send request

9: edit data

10: request done

11: request done

12: tampilkan data

Page 16: Model Spatial Stratifikasi Daerah Rawan Banjir di ...€¦ · Model Spatial Stratifikasi Daerah Rawan Banjir di Kabupaten Kudus . Artikel Ilmiah . Diajukan ... Jawa Tengah yang memiliki

Gambar 4.5 Class Diagram Sistem

Gambar 4.5 merupakan class diagram dari aplikasi yang dibangun. Terdiri dari

beberapa package yaitu Login, UiPeta dan DataParameter. Login merupakan syarat

agar admin dapat mengunakan semua fungsi yang berhubungan dengan database

melalui interface. UiPeta merupakan tampilan pada aplikasi yang dibangun.

DataParameter merupakan data yang di gunakan untuk memanipulasi tingkat

kerawanan pada UiPeta.

4. Hasil dan Pembahasan

Hasil dari penelitian ini berupa peta tingkat daerah rawan banjir kabupaten Kudus

pada Gambar 5.

Gambar 5 Peta Tingkat Kerawanan Kabupaten Kudus

Pemetaan pada Gambar 5 yang merupakan hasil akhir. Peta ini

menunjukkan gambaran tentang tingkat kerawanan bencana banjir pada setiap

kecamatan di kabupaten Kudus. Setiap tingkat kerawanan banjir diberi warna

yang berbeda, yaitu warna hijau untuk menunjukkan wilayah dengan tingkat

kerawanan banjir yang rendah, seperti yang di tunjukan pada Gambar 5.1.

Page 17: Model Spatial Stratifikasi Daerah Rawan Banjir di ...€¦ · Model Spatial Stratifikasi Daerah Rawan Banjir di Kabupaten Kudus . Artikel Ilmiah . Diajukan ... Jawa Tengah yang memiliki

Gambar 5.1 Peta Tingkat Kerawanan Kecamatan Kota

Sedangkan warna kuning untuk menunjukkan wilayah dengan tingkat

kerawanan banjir yang sedang, seperti pada Gambar 5.2.

Gambar 5.2 Peta Tingkat Kerawanan Kecamatan Bae

Sedangkan warna hitam untuk menunjukkan wilayah dengan tingkat

kerawanan banjir yang tinggi, seperti yang di tunjukan pada Gambar 5.3.

Gambar 5.3 Peta Tingkat Kerawanan Kecamatan Undaan

Page 18: Model Spatial Stratifikasi Daerah Rawan Banjir di ...€¦ · Model Spatial Stratifikasi Daerah Rawan Banjir di Kabupaten Kudus . Artikel Ilmiah . Diajukan ... Jawa Tengah yang memiliki

Selain itu warna merah merupakan penanda untuk kabupaten Kudus itu

sendiri. Kode wilayah menunjukkan pemberian kode untuk setiap kecamatan di

kabupaten Kudus sejumlah sembilan kecamatan. Dari peta tingkat kerawanan

banjir kabupaten Kudus dapat diketahui bahwa hampir sebagian besar wilayah

kabupaten Kudus memiliki tingkat kerawanan banjir yang tinggi yaitu wilayah

yang ditandai dengan warna hitam.

Gambar 6 Form Update Data Parameter

From Update pada Gambar 6 di gunakan untuk mengupdate data pada tiap

parameter yang ada dan akan langsung di tampilkan pada Peta Tingkat Kerawanan

Kabupaten Kudus sperti Pada Gambar 6. Rincian hasil skoring per kecamatan

berdasarkan parameter dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6. Nilai Skor Tiap Kecamatan

Kecamatan Curah Hujan

(mm)

Ketinggian

Tanah

Luas Sungai

Kaliwungu 5 5 1

Kota 2 4 1

Jati 5 5 1

Undaan 5 4 1

Mejobo 5 5 1

Jekulo 5 5 1

Bae 5 3 1

Gebog 5 2 1

Dawe 5 1 1

Dari nilai parameter pada Tabel 6. Di lakukan perhitungan skor dikali

bobot untuk membentuk indeks tingkat kerawanan

Page 19: Model Spatial Stratifikasi Daerah Rawan Banjir di ...€¦ · Model Spatial Stratifikasi Daerah Rawan Banjir di Kabupaten Kudus . Artikel Ilmiah . Diajukan ... Jawa Tengah yang memiliki

Kode Program 1. Kode Program Insert Button

Pada Kode Program 1 baris 01 dapat dilihat beberapa data dan skor untuk data

yang di gunakan dalam penelitian ini dan pada baris 02 merupakan kode untuk

algoritma perhitungan nilai tingkat kerawanan yaitu

(0.40*[Skor_CurahHujan])+(0.35*[Skor_KetinggianTanah])+(0.25*[Skor_LuasS

ungai])

sehingga di dapatkan nilai index tingkat kerawanan per kecamaatan seperti pada

Tabel 7. Tabel 7. Indeks Tingkat Kerawanan per Kecamatan

Kecamatan Nilai

Tingkat Kerawanan

Kaliwungu 40

Kota 24

Jati 40

Undaan 36

Mejobo 40

Jekulo 40

Bae 33

Gebog 29

Dawe 26

Tabel 7 merupakan hasil perhitungan dari Tabel 6. Yang menunjukkan

urutan kecamatan di kabupaten Kudus sesuai nilai tingkat kerawanannya.

Terdapat beberapa kecamatan dengan nilai tingkat kerawanan tertinggi yaitu 40,

antara lain kecamatan Mejobo, Kaliwungu, Jati, dan Jekulo karena seluruh

wilayahnya memiliki tingkat kerawanan banjir yang tinggi. Kecamatan Undaan

berada di urutan ke lima dengan nilai kerawanan 36. Kecamatan Bae berada di

urutan ke enam dengan nilai kerawanan 33. Kecamatan Gebog berada di urutan ke

tujuh dengan nilai kerawanan 29. Kecamatan Dawe berada di urutan ke delapan

dengan nilai kerawanan 26. Kecamatan Kota adalah kecamatan dengan nilai

kerawanan terendah yaitu 24 sehingga menempati urutan ke sembilan.

Pengujian aplikasi dilakukan untuk menguji aplikasi yang telah dibuat dan

menemukan kesalahan yang mungkin terjadi pada aplikasi. Pengujian aplikasi ini

01 $sql="INSERT INTO $tbl_name(kode, kota, kecamatan,hujan,s_hujan,

tanah,s_tanah,sungai,s_sungai,jumlah,dataTahun)

02 VALUES('$kode','$kota','$kecamatan','$hujan','$s_hujan','$tanah',

'$s_tanah','$sungai','$s_sungai',

'$s_hujan'*40+'$s_tanah*35'+'$s_sungai*25','$dataTahun')";

Page 20: Model Spatial Stratifikasi Daerah Rawan Banjir di ...€¦ · Model Spatial Stratifikasi Daerah Rawan Banjir di Kabupaten Kudus . Artikel Ilmiah . Diajukan ... Jawa Tengah yang memiliki

juga diharapkan agar sistem yang dibuat dapat berjalan dengan baik sesuai dengan

kebutuhan pengguna. Pengujian aplikasi Model Spatial Stratifikasi Daerah Rawan

Banjir ini menggunakan teknik pengujian yang dilakukan oleh pembuat aplikasi

untuk memastikan program berjalan tanpa error. Pengujian aplikasi ini

menggunakan metode blackbox yaitu pengujian fungsionalitas tanpa

memperhatikan alur eksekusi program, namun cukup memperhatikan apakah

setiap fungsi berjalan sesuai yang diharapkan. Pengujian aplikasi Model Spatial

Stratifikasi Daerah Rawan Banjir ditunjukkan pada Tabel 8.

Table 8. Pengujian Aplikasi Model Spatial Stratifikasi Daerah Rawan Banjir

Fungsi yang

diuji

Kondisi Output

yang

diharapkan

Output

yang

dihasilkan

Status

Penguj

ian

Login admin username dan password

diisi dengan benar

sukses

registrasi

sukses

registrasi

Valid

Insert data

Form diisi dengan benar sukses

tambah

data

sukses

tambah

data

Valid

Form kosong gagal

tambah

data

gagal

tambah

data

Update data Simpan pengubahan sukses

ubah data

sukses

ubah data

Valid

Delete data Konfirmasi dengan benar sukses

hapus data

sukses

hapus data

Valid

View data View sesuai data terUpdate tampilan

data

terbaru

tampilan

data

terbaru

Valid

Berdasarkan pengujian yang dilakukan didapatkan hasil bahwa aplikasi ini

sudah berjalan secara baik dan sesuai yang diharapkan.

5. Simpulan

Simpulan yang diperoleh dari pengembangan “Model Spatial Stratifikasi

Daerah Rawan Banjir di Kabupaten Kudus” antara lain, penelitian ini dapat

diterapkan dalam pengambilan keputusan untuk menentukan lokasi daerah rawan

banjir, tempat evakuasi banjir, pelaksanaan tanggap darurat, dan sistem pemantau.

Dan dengan menerapkannya ke dalam peta secara online dan terhubung langsung

ke GoogleMaps akan mempermudah dalam pembacaan tingkat kerawanan banjir

pada Kabupaten Kudus.

Page 21: Model Spatial Stratifikasi Daerah Rawan Banjir di ...€¦ · Model Spatial Stratifikasi Daerah Rawan Banjir di Kabupaten Kudus . Artikel Ilmiah . Diajukan ... Jawa Tengah yang memiliki

Adapun saran pengembangan dari aplikasi ini adalah peneltiian ini dapat

dikembangkan lebih lanjut dengan cara data yang di tampilkan ke peta bukan

hanya data tingkat kerawanan banjir pada kabupaten kudus saja melainkan seluruh

wilayah di indonesia.

6. Daftar Pustaka

[1] Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Tengah. 2012. Karakteristik

Bencana di Jawa Tengah. Semarang.

[2] Rodli, Ahmad. 2013. Ratusan Hektar Padi di Kudus Puso Akibat Banjir.

PortalKBR. http://www.portalkbr.com/nusantara/jawabali/2510706_4262.html.

Diakses tanggal 1 Mei 2015.

[3] Ismanto, Hendriyo. 2013. Pengungsi Banjir Kudus Mulai Terserang Penyakit.

Kompas.

http://regional.kompas.com/read/2013/04/11/09354262/Pengungsi.Banjir.Kudus.M

ulai.Terserang.Penyakit. Diakses tangga l 6 Mei 2015.

[4] Badan Nasional Penanggulangan Bencana. 2012. Peraturan Kepala Badan

Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 02 Tahun 2012 tentang Pedoman

Umum Pengkajian Risiko Bencana.

[5] Elin Yunita Kristanti.2014.News.liputan6.com/read/807493/banjir-parah-jalur-

demak-kudus-ditutup. Diakses tanggal 2 Mei 2015.

[6] Departemen Dalam Negeri Republik Indonesia. 2007. Undang - Undang Nomor 24

Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana.

[7] Chernovita, Hanna Prillysca. 2013.Pemetaan Wilayah Risiko Bencana Banjir

Kabupaten Kudus Berdasakan Aspek Ancaman, Kerentanan, dan Kapasitas

Berbasis System Informasi Geografis. FTI UKSW. Salatiga. Diakses tanggal 3 Mei

2015.

[8] Sholahuddin, Muhamad. 2014. SIG untuk Memetakan Daerah Banjir Dengan

Metode Skoring dan Pembobotan(Studi Kasus Kabupaten Jepara).

[9] Saputra Yasa, Gede Adi; Antara Kesiman, Made Windu; Sunarya, I Made Gede.

2013. Sistem Informasi Geografis Penentuan Wilayah Rawan Banjir di Kabupaten

Buleleng. http://pti.undiksha.ac.id/karmapati/vol2no5/10.pdf . Diakses tanggal 3

Mei 2015.

[10] Chang, Kang-Tsung. Introdcution To Geographic Information System. New York:

McGraw-Hill, 2002.