KONDISI MIGRASI INTERNET PROTOCOL VERSION 6 (IPV6) DI ...

14
149 uletin Pos dan Telekomunikasi B VOL. 9 NO. 2 JUNI 2011 KONDISI MIGRASI INTERNET PROTOCOL VERSION 6 (IPV6) DI INDONESIA Fahrizal Lukman Budiono 1 dan Riza Azmi 2 1,2 Calon Peneliti 1 Badan Penelitian dan Pengembangan SDM, Kemkominfo 2 Puslitbang Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Jln. Medan Merdeka Barat No.9 Jakarta 10110 Telp./Fax. 021-34833640 e-mail : 1 [email protected], 2 [email protected] Diterima: 5 April 2011; Disetujui: 6 Mei 2011 ABSTRACT Rapid internet user growth in Indonesia cause the increasing use of Internet Protocol (IP). This IP address used by internet operator to expand their service. Currently, internet network in Indonesia mostly use Internet Protocol version 4 (IPv4) as the primary address. However, in fact that IPv4 address allocation is limited. This is due to IPv4 only support up-to 2 32 addressing. Internet Assigned Numbers Authority (IANA) note that April 2011 is the last allocated address that they distributed. To avoid this, a migra- tion to IPv6 should overcome. Ministry of Communication and Information Technology and Indonesia internet stakeholder, declare Indonesia IPv6 Task Force (ID-IPv6TF) to boost the IPv6 migration. This study found that IPv6 implementation in Indonesia is in mid-up category compare to country that use IPv6 in the world. However, this study also found that the growth is sporadic with less coordination and minimum socialization to the user. Keywords: IPv6, Migration Readiness, IPv6 Migration Condition ABSTRAK Sejalan dengan pertumbuhan industri Internet di Indonesia tersebut, maka kebutuhan akan alamat Internet Protocol (IP) juga pasti meningkat. Operator Internet akan membutuhkan alamat IP untuk mengembangkan layanannya hingga ke seluruh pelosok negeri. Saat ini, jaringan Internet di Indonesia berikut perangkat-perangkat pendukungnya hingga di tingkat end user masih menggunakan Internet Protocol version 4 (IPv4). Kenyataan yang dihadapi dunia sekarang adalah menipisnya persediaan alamat IPv4 yang dialokasikan. Hal ini dikarenakan jumlah alamat yang dapat didukung oleh IPv4 adalah 2 32 bits, sedangkan data terakhir didapatkan bahwa alokasi IPv4 telah habis dialokasikan pada akhir April 2011 di tingkat Internet Assigned Numbers

Transcript of KONDISI MIGRASI INTERNET PROTOCOL VERSION 6 (IPV6) DI ...

Page 1: KONDISI MIGRASI INTERNET PROTOCOL VERSION 6 (IPV6) DI ...

149

uletinPos danTelekomunikasiB

VOL. 9 NO. 2 JUNI 2011

KONDISI MIGRASI INTERNET PROTOCOL VERSION 6 (IPV6) DI INDONESIA

Fahrizal Lukman Budiono1 dan Riza Azmi2

1,2Calon Peneliti1Badan Penelitian dan Pengembangan SDM, Kemkominfo

2Puslitbang Sumber Daya dan Perangkat Pos dan InformatikaJln. Medan Merdeka Barat No.9 Jakarta 10110 Telp./Fax. 021-34833640

e-mail : [email protected], [email protected]: 5 April 2011; Disetujui: 6 Mei 2011

ABSTRACT

Rapid internet user growth in Indonesia cause the increasing use of Internet Protocol(IP). This IP address used by internet operator to expand their service. Currently, internetnetwork in Indonesia mostly use Internet Protocol version 4 (IPv4) as the primaryaddress. However, in fact that IPv4 address allocation is limited. This is due to IPv4 onlysupport up-to 232 addressing. Internet Assigned Numbers Authority (IANA) notethat April 2011 is the last allocated address that they distributed. To avoid this, a migra-tion to IPv6 should overcome. Ministry of Communication and Information Technologyand Indonesia internet stakeholder, declare Indonesia IPv6 Task Force (ID-IPv6TF) toboost the IPv6 migration. This study found that IPv6 implementation in Indonesia is inmid-up category compare to country that use IPv6 in the world. However, this studyalso found that the growth is sporadic with less coordination and minimum socializationto the user.

Keywords: IPv6, Migration Readiness, IPv6 Migration Condition

ABSTRAK

Sejalan dengan pertumbuhan industri Internet di Indonesia tersebut, makakebutuhan akan alamat Internet Protocol (IP) juga pasti meningkat. OperatorInternet akan membutuhkan alamat IP untuk mengembangkan layanannyahingga ke seluruh pelosok negeri. Saat ini, jaringan Internet di Indonesia berikutperangkat-perangkat pendukungnya hingga di tingkat end user masihmenggunakan Internet Protocol version 4 (IPv4). Kenyataan yang dihadapidunia sekarang adalah menipisnya persediaan alamat IPv4 yang dialokasikan.Hal ini dikarenakan jumlah alamat yang dapat didukung oleh IPv4 adalah 232

bits, sedangkan data terakhir didapatkan bahwa alokasi IPv4 telah habisdialokasikan pada akhir April 2011 di tingkat Internet Assigned Numbers

Page 2: KONDISI MIGRASI INTERNET PROTOCOL VERSION 6 (IPV6) DI ...

150

uletinPos danTelekomunikasiB

VOL. 9 NO. 2 JUNI 2011

PENDAHULUAN

Keberadaan Internet sebagai salahsatu hasil dari kemajuan TeknologiInformasi dan Komunikasi (TIK)semakin mempengaruhi segala aspekkehidupan masyarakat khususnyapada pertumbuhan industri. Industrisaat ini secara langsung maupun tidaklangsung akan membutuhkan layananinternet sebagai alat yang dapatdigunakan sebagai salah satu mediapromosi industri tersebut.

Indonesia sebagai salah satu negara diAsia Pasifik yang memilikiperkembangan internet yang sangatpesat tentunya sangat membutuhkansumber daya alamat internet yangmencukupi. Bagi negara berkembangseperti Indonesia, internet dapatmenjadi sarana sebagaipengembangan usaha baik yangberupa usaha berskala mikro sepertiwarnet, maupun kecil dan menengahseperti e-commerce.

Sejalan dengan pertumbuhan industriInternet di Indonesia tersebut, makakebutuhan akan alamat Internet Proto-col (IP) juga pasti meningkat. Opera-

tor Internet akan membutuhkanalamat IP untuk mengembangkanlayanannya hingga ke seluruhpelosok negeri. Saat ini, jaringanInternet di Indonesia berikutperangkat-perangkat pendukungnyahingga di tingkat end user masihmenggunakan Internet Protocol version4 (IPv4).

Kenyataan yang dihadapi duniasekarang adalah menipisnyapersediaan alamat IPv4 yangdialokasikan. Hal ini dikarenakanjumlah alamat yang dapat didukungoleh IPv4 adalah 232 bits, sedangkandata terakhir didapatkan bahwaalokasi IPv4 telah habis dialokasikanpada akhir April 2011 di tingkatInternet Assigned Numbers Authority(IANA), organisasi yang mengelolasumberdaya protokol Internet dunia.1

Menjadi sebuah keniscayaan adanyateknologi yang dapat mengatasimasalah krisisnya IPv4. TeknologiInternet Protocol version 6 (IPv6) adalahprotokol internet yang telah disepakati sebagai teknologi next genera-tion Internet. Kemampuan IPv6

Authority (IANA), organisasi yang mengelola sumberdaya protokol Internetdunia. Untuk mempercepat migrasi, stakeholder internet di Indonesia yaituKementerian Komunikasi dan Informatika dan Industri Penyelenggara Internetmembentuk ID-IPv6TF. Dalam studi ini, ditemukan bahwa implementasi IPv6di Indonesia termasuk dalam kategori baik dibandingkan dengan negara laindi dunia. Namun, terlihat bahwa perkembangan ini masih sporadis dengankurangnya peran koordinator, serta sosialiasi ke masyarakat yang tidak ada.

Kata-kata Kunci: IPv6, Kesiapan Migrasi, Kondisi Migrasi IPv6

Page 3: KONDISI MIGRASI INTERNET PROTOCOL VERSION 6 (IPV6) DI ...

151

uletinPos danTelekomunikasiB

VOL. 9 NO. 2 JUNI 2011

didesain untuk dapat melampauikemampuan IPv4 yang umumdigunakan sekarang ini. Fitur-fituraplikasi Internet masa depan akansangat mungkin difasilitasi olehteknologi IPv6.

Dilihat dari segi jumlah alamat, IPv6mampu mendukung total 2128 alamat.Perbandingan ini sangat masifdibandingkan kemampuan yangdimiliki IPv4 dan jumlah tersebutlebih dari cukup untukmenyelesaikan masalah persediaanalamat IP untuk waktu yang sangatpanjang. Arsitektur IPv6 juga didesainuntuk menyelesaikan masalah-masalah yang timbul pada teknologiIPv4 secara permanen. Sebagian darikeunggulan IPv6 adalah keamananjaringan yang terintegrasi,kemampuan untuk Multicasting atautransmisi paket data ke sejumlahtujuan, dukungan mobilitas tinggidan kualitas layanan yang lebih baikdari IPv4.

Kesiapan penerapan teknologi IPv6 diIndonesia sendiri sudah pada tahapyang cukup serius, hal ini dibuktikandengan komitmen pemerintah dalamhal ini pada tahun 2006 DirekoratJenderal Pos dan Telekomunikasi(Ditjen Postel) dengan bantuan parapemangku kepentingan (stake holder)industri dengan para penyedialayanan internet di Indonesiamemulai persiapan denganmelakukan IPv6 trial yang meliputipengujian : static dan dynamic routing,

Domain Name Server (DNS), web, mail,interoperability, tunneling, native lookingglass dan BGP yang hasilnya dipublikasikan ke publik melalui acaraAsia Pacific Regional Internet Confer-ence on Operational Technologies:Pertemuan tahunan antar operatorInternet.

Langkah selanjutnya yang dilakukanDitjen Postel adalah denganmembentuk Indonesia IPv6 Task Force(ID-IPv6TF) pada tahun 2008 yangmelibatkan Asosiasi PenyelenggaraJasa Internet Indonesia (APJII),perwakilan operator, dan pemangkukepentingan dalam industri internetyang berfungsi sebagai koordinatorkegiatan-kegiatan yang mendorongpenerapan IPv6, memastikaninteroperability antar perangkat danantar operator telekomunikasi,merumuskan standar-standar IPv6yang dibutuhkan dan memastikansemua pihak terkait berpartisipasi danmendapatkan manfaat dari penerapanIPv6.

Setelah dibentuknya ID-IPv6TFseluruh stake holder internet terusbergerak untuk persiapanimplementasi IPv6, sepertipembentukan Indonesian Internet Ex-change Open Internet Exchange Point,Indonesia IPv6 Tunnel Brokers olehAPJII, Alokasi Prefiks IPv6 oleh APJII-National Internet Registry (NIC) danakhirnya pada tahun 2010 Ditjen Postelmelakukan penyegaran ID-IPv6TF,mengadakan IPv6 Forum dan terakhir

Page 4: KONDISI MIGRASI INTERNET PROTOCOL VERSION 6 (IPV6) DI ...

152

uletinPos danTelekomunikasiB

VOL. 9 NO. 2 JUNI 2011

Indonesia IPv6 Summit yang berlang-sung di Bali pada Bulan Juni 2010.

Meski demikian, rangkaian kegiatantersebut ternyata masih belum cukupuntuk mentuntaskan penerapan IPv6di Indonesia. Kurangnya partisipasidari pemangku kepentingan secarakeseluruhan membuat usaha menujujaringan Internet Indonesia yangmendukung IPv6 tidak solid sehinggatertahan di tengah-tengah proses.Hasil yang dicapai selama ini menjadirelatif tidak bernilai jika parapemangku kepentingan dalamindustri Internet memiliki perbedaanpandangan dan kepentingan terkaitpenerapan IPv6.

Pada sisi operator-operator utama diIndonesia seperti PT. Telkom, TBK,PT. Indosat, TBK, dan beberapa op-erator lainnya melalui berbagai mediamenyatakan kesiapannya dalamimplementasi teknologi IPv6.

Melihat permasalahan diatas, makadiperlukan sebuah penelitian kom-prehensif yang akan mengevaluasitingkat kesiapan penyedia layananinternet dalam upaya migrasi dari IPv4menuju IP6 baik dari segi kesiapansumber daya dan perangkat sehinggadengan mengetahui tingkat kesiapanpenyedia layanan internet tersebut,akan didapatkan langkah-langkahyang tepat dalam pemenuhankebutuhan pengalamatan internetyang semakin mendesak untuk segeradi migrasikan ke IPv6.

Dengan memperhatikan latarbelakang tersebut diharapkan kajianini dapat menghasilkan analisis danmasukan dalam evaluasi kesiapanmigrasi IPv4 menuju IPv6. Secara rincipermasalahan tersebut adalah sebagaiberikut:

1. Bagaimana kondisi implementasiIPv6 di Indonesia

2. Bagaimana kesiapan masyarakatpengguna internet di Indonesiauntuk migrasi ke IPv6?

3. Apa saja faktor penghambat dalammigrasi dari IPv4 ke IPv6?

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan denganmenggunakan pendekatan kualitatifuntuk melihat gambaran kondisiimplementasi IPv6 di Indonesia.Penelitian dilaksanakan denganmenggunakan teknik wawacaramendalam (depth-interview) denganinforman ID-IPv6TF dan APNIC.Infoman tertsebut dipilih karenadianggap mengetahui gambaranimplementasi IPv6 di Indonesia.

Lokasi penelitian untuk pengum-pulan data kualitatif dilakukandengan mengunjungi informansecara langsung di Jakarta, Bandung,dan Surabaya, kecuali untukAPNIC pengumpulan data dilakukanmelalui korespondensi emaildikarenakan lokasi Head Officeberada di Australia.

Page 5: KONDISI MIGRASI INTERNET PROTOCOL VERSION 6 (IPV6) DI ...

153

uletinPos danTelekomunikasiB

VOL. 9 NO. 2 JUNI 2011

Analisis data dilakukan dengananalisis kualitatif deskriptif denganmembandingkan data dari literaturdan data kuantatif.

HASIL PENGUMPULAN DATA

Penelitian ini berhasil mewawancarai3 orang anggota ID-IPv6TF dan 1orang anggota APNIC. Berikut adalahhasil pendapat dari stakeholder:

1. ID-IPv6TF (ITB)

a. Kendala dalam penerapan IPv6yaitu dari :

1) Sisi Operator yaitu Kepu-tusan Eksekutif dari masing-masing Operator untukmelaksanakan adopsi IPv6.

2) Sisi institusi khususnya ITBadalah dengan tetap harusditerapkannya IPv4, padasisi lain IPv6 juga sudahditerapkan. Hal tersebutmenjadikan beban kerja,sumber daya manusiapengelola, dan infrastrukturharus mengakomodasikebutuhan kedua teknologitersebut pada waktu yangbersamaan. Hal tersebutterjadi karena kondisi di ITByang belum memungkinkanuntuk sepenuhnya menggu-nakan IPv6.

b. Yang dapat menjadi katalisdalam mempercepat migrasi keIPv6:

1) Adanya Pilot Project yangdipelopori oleh ITB (mini-mal 1 tahun), seperti contohdengan adanya infrastrukturLAN /WiFi khusus untuksupport IPv6 only

2) Setelah adanya Pilot Poject,dilanjutkan denganpembuatan listing kendala-kendala yang ditemukandalam masa pilot projecttersebut dan langsungdilakukan perbaikan danmaintenance yang optimal.

c. Kondisi Implementasi IPv6sekarang : untuk di Indonesiamasih cukup sulit karenakondisi lapangan / masyakaratpengguna internet yang masihcukup tinggi untuk penggu-naan software ataupun aplikasiyang belum support IPv6seperti yahoo messenger, skype,dan sebagainya.

2. ID-IPv6TF (PENS-ITS)

a. Sosialisasi IPv6 ke masyarakatbelum maksimal, termasuksoliditas Indonesia IPv6 TaskForce yang dibentuk olehpemerintah. Semua tergantungpada provider penyediainternet.

b. Migrasi IPv6 belum cukuphanya pada faktor kesiapan,karena ada faktor selanjutnyayaitu faktor implementasi yang

Page 6: KONDISI MIGRASI INTERNET PROTOCOL VERSION 6 (IPV6) DI ...

154

uletinPos danTelekomunikasiB

VOL. 9 NO. 2 JUNI 2011

akan menjadi permasalahanlain. Kesiapan belum tentudapat dengan mudahImplementasi IPv6

c. Salah satu cara untukmendorong implementasi IPv6dengan memaksa penggunauntuk menggunakan aplikasiyang penting dan seringmereka akses dipaksakandengan IPv6.

d. IPv4 masih banyak digunakankarena penghapalan IPv6 yangsulit dan aplikasi yangmenggunakannya masihbanyak.

3. ID-IPv6TF (access.net.id)

a. Kendala dalam penerapan IPv6yaitu dari:

1) Sisi Operator yaituKeputusan Eksekutif darimasing-masing Operatoruntuk melaksanakan adopsiIPv6. Selain itu perlunyaadmin-engineer untuk fokusmelakukan praktek tunnel-ling paralel dengan IPv4 yangakan otomatis fade-out bilaIPv6 sudah native6 baikdari sisi DNS dan AAAAnew_root_zone. KurangnyaSDM yaitu the right man onthe right place, dimanaposisi yang tahu tentangIPv6 tidak ditempatkanpada posisi yang sesuai.

b. Yang dapat menjadi katalisdalam mempercepat migrasi keIPv6:

1) Diknas dengan membuatsilabus IPv6 lebih tinggiporsinya baik praktek mau-pun pengajaran dari IPv4.

2) Operator Telekomunikasi,PANDI, Pemerintah danVendors dengan melakukanpelaksanaan Critical InternetInfrastructure (CII) lengkapsebelum pelayanan dan Re-search. Untuk sumber inibisa dipelajari melalui:http://www.caida.org/projects/ark/statistics/ danhttp://www.caida.org/publications/presenta-tions/bydate/. Karena jikapelaksanaan migrasitotalitas menggunakan NATprocess, maka jaringan akan“heat-up” dan mahal. Makapersiapan Native6 dalam CIIadalah “mutlak”. Sebelummenuju ke pelayanan publik.

3) Pemerintah: Seluruh Pelaksa-naan Pelelangan kategoriICT “hijau”harus mensyarat-kan fasilitas IPv6 melaluiTunneling sebelum ke Na-tive6

c. Kondisi Implementasi IPv6sekarang: Indonesia termasukmid-up dalam pelaksanaanjaringan di tingkat Operator

Page 7: KONDISI MIGRASI INTERNET PROTOCOL VERSION 6 (IPV6) DI ...

155

uletinPos danTelekomunikasiB

VOL. 9 NO. 2 JUNI 2011

Telekomunikasi termasuk mid-upcatagory yang dapat dilihatmelalui statistik http://bgpmon.net/weathermap.php?inet=6dan http://www. sixxs.net/tools/grh/dfp/. Selain itu,kondisi penerapan IPv6 terlihatmasih sporadis, karena koordi-natornya tidak melaksanakansecara praktis terukur dalamroadmap, terkesan mencari-carikonsep yang sebetulnya tidakperlu membuang waktu lagi.

4. APNIC

a. Kendala dalam penerapan IPv6di Indonesia: kesiapan SDM,kesiapan perangkat dankomitmen/awareness ditingkat top management

b. Yang menjadi katalis dalampenerapan IPv6 yaitu habisnyaIPv4 sendiri, karena denganhabisnya IPv4 ini tidak ada jalanalternatif lain selain memulaimigrasi ke IPv6.

c. Tingkat kesiapan IPv6 di Indo-nesia berdasarkan surveyAPNIC bulan Maret 2011,persiapan di penyelenggarajasa Internet skala besar sudahcukup baik (70-80%). Namundari sisi penyedia kontenbelum sepenuhnya siap. Disisilain perlu lebih banyak promosiIPv6 yang melibatkan penyediakonten, seperti http://isoc.org/wp/worldipv6day/

Sementara itu, untuk mengukurkesiapan migrasi oleh masyarakatdilakukan penyebaran kuesioner.Penyebaran kuesioner kesiapanmigrasi dilakukan di empat wilayahyakni Jakartaa, Bandung, Surabayadan Makassar dengan tingkatpengembalian 100%. Adapun jumlahresponden ditunjukkan Tabel 1, yaitusebesar 30 responden perwilayah,sehingga total responden sebanyak120 responden. Adapun kesiapanmigrasi diukur dengan 4 variabelyakni pengetahuan tentang habisnyaIPv4, waktu migrasi serta informasi,pengetahuan yang diperlukan untukmigrasi, selain itu, diukur pulapersepsi masyarakat mengenaisosialisasi yang dilakukan stakeholderdalam rangka migrasi ke IPv6. Profilresponden dapat dilihat pada Tabel 1,Tabel 2, Tabel 3, Tabel 4 dan Tabel 5.

Responden berdasarkan jenis kelamindapat dilhat pada Tabel 2. Pada Tabel2, prosentase responde laki-laki danperempuan hampir sama yaitu laki-laki 49.2%, sedangkan perempuan50.8%. Pada Tabel tersebut, dapatdilihat bahwa jenis kelamin padadistribusi yang sama. Sementara usiaresponden pada Tabel 3, lebih banyakpada usia muda yaitu usia dibawah25 tahun, hal ini disebabkan penggunainternet di Indonesia memilikikecenderungan pada usia di bawah 25tahun. Untuk profil pendidikanseperti pada Tabel 4, responden lebihbanyak dengan pendidikan S1.

Page 8: KONDISI MIGRASI INTERNET PROTOCOL VERSION 6 (IPV6) DI ...

156

uletinPos danTelekomunikasiB

VOL. 9 NO. 2 JUNI 2011

Tabel 1 Lokasi penelitian

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Jakarta 30 25.0 25.0 25.0

Bandung 30 25.0 25.0 50.0

Surabaya 30 25.0 25.0 75.0

Makassar 30 25.0 25.0 100.0

Total 120 100.0 100.0

Sumber: data primer, diolah

Tabel 2 Jenis Kelamin

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Laki-Laki 59 49.2 49.2 49.2

Perempuan 61 50.8 50.8 100.0

Total 120 100.0 100.0

Sumber: data primer, diolah

Tabel 3 Usia

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid < 17 tahun 23 19.2 19.2 19.2

> 17 - 25 Tahun 68 56.7 56.7 75.8

>25 - 35 Tahun 17 14.2 14.2 90.0

> 35 - 45 Tahun 8 6.7 6.7 96.7

> 45 - 55 Tahun 3 2.5 2.5 99.2

> 55 Tahun 1 .8 .8 100.0

Total 120 100.0 100.0

Sumber: data primer, diolah

Pada Tabel 6, 7 dan 8 ditanyakanpemahaman masyarakat mengenaiIPv6. Hal ini untuk menuju tingkatpemahaman masyarakat dansosialisasi stakeholder ke masyarakat.Dapat dilihat dalam tabel 6 bahwasebagian besar masyarakat umumtidak mengetahui atau tidak aware

dengan kondisi IPv4 ini. Sementara ituuntuk kebutuhan migrasi informasimengenai teknis IPv6 diperlukan olehmasyarakat. Sementara itu, untukkesiapan perangkat, pendapatresponden tidak mempunyai rencanauntuk melakukan kesiapanperangkat.

Page 9: KONDISI MIGRASI INTERNET PROTOCOL VERSION 6 (IPV6) DI ...

157

uletinPos danTelekomunikasiB

VOL. 9 NO. 2 JUNI 2011

Tabel 4 Pendidikan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid SD 2 1.7 1.7 1.7

SLTP 11 9.2 9.2 10.8

SMA 34 28.3 28.3 39.2

Diploma 8 6.7 6.7 45.8

S1 60 50.0 50.0 95.8

S2 5 4.2 4.2 100.0

Total 120 100.0 100.0

Sumber: data primer, diolah

INTERPRETASI DATA

Dilihat dari sisi masyarakat, dapatdilihat dengan jelas bahwa hampirseluruh sample menyatakan tidakterlalu aware terhadap adanyahabisnya IPv4 ini. Hal ini dapat

diartikan bahwa, masyarakat tidakterlalu memikirkan teknologi yangsedang ada asalkan semua berjalantanpa kendala. Pada sisi lain jugadapat dilihat bahwa masyarakatmenyatakan kurangnya sosialisasiterhadap habisnya penomoran

Tabel 6 M asyarakat m engetahu i kapan hab is IP v4

F requency Percent V alid Percen t

C umulative Percen t

V alid T idak T ahu 109 90 .8 90 .8 90 .8

A kh ir A pril 2011 2 1 .7 1 .7 92 .5

A kh ir Septem ber 2011 7 5 .8 5 .8 98 .3

A kh ir F eb ruari 2012 2 1 .7 1 .7 100 .0

Total 120 100.0 100.0

Sum ber: data prim er, d io lah

Tabel 5 Akses Internet

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Handphone 30 25.0 25.0 25.0

Blackberry 10 8.3 8.3 33.3

IPhone 1 0.8 0.8 34.2

Android Phone 1 0.8 0.8 35.0

Laptop 33 27.5 27.5 62.5

Komputer 45 37.5 37.5 100.0

Total 120 100.0 100.0

Sumber: data primer, diolah

Page 10: KONDISI MIGRASI INTERNET PROTOCOL VERSION 6 (IPV6) DI ...

158

uletinPos danTelekomunikasiB

VOL. 9 NO. 2 JUNI 2011

Tabel 7 Informasi yang diperlukan untuk kebutuhan migrasi

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Informasi teknis tentang IPv6 40 33.3 33.3 33.3

Bagaimana mempersiapkan migrasi

12 10.0 10.0 43.3

Bagaimana melakukan perubahan pengalamatan pada gadget/lapto

19 15.8 15.8 59.2

Tata cara migrasi ke IPv6 19 15.8 15.8 75.0

Keuntungan migrasi ke IPv6 22 18.3 18.3 93.3

Lainnya 8 6.7 6.7 100.0

Total 120 100.0 100.0

Sumber: data primer, diolah

terhadap internet ini sertakegunaannya.

Dari beberapa hasil temuan penelitiantersebut, tindak lanjut stakeholderyang paling memungkinkan adalahmelakukan keseragaman visi dan misipenyelenggara internet danmenentukan secara tegas batas waktubahwa ISP wajib memenuhi tingkatlevel kesiapan tertentu. Salah satusolusinya dengan mengadakansosialisasi serta peningkatan kualitasSDM jaringan untuk tujuan migrasi. Disisi pengguna, stakeholder dapatmelakukan sosialiasi pengenalanmengenai IPv6, misalnya tentangkeuntungan dan dampak habisnyaIPv4 di dunia.

Dari sisi kesiapan secara umum, dapatdilihat bahwa tingkat kesiapan daripenyelenggara internet sudah cukupsiap. APNIC menganggapkesiapanberkisar 70%-80%. Adapun secaraobjektif, Indonesia termasuk mid-updalam pelaksanaan jaringan di tingkat

Operator jika dilihat melalui statistik(BGPMon, 2011) dan (SIXxs, 2011).Pada Gambar 1, dapat dilihat bahwaIndonesia termasuk dalam kategoriyang cukup bagus yaitu denganposisi prefik unik yang berada padaposisi 334 dibandingkan dengannegara-negara lain termasuk negarasekitar yaitu Thailand dan Singapura.Bahkan, Indonesia sendiri posisinyamelebihi status negara-negara besarsepert Uni Eropa, Kanada, Belanda,Jepang dan Korea.

Sementara itu untuk status alokasi danutilisasi prefix IPv6 dari RIR, dari 171negara, Indonesia sendiri beradapada urutan ke 17, melebihi negara-negara maju lain seperti Jepang,Hongkong dan Korea. Dari hal inidapat dilihat bahwa, kemajuan danimplementasi migrasi IPv6 di Indone-sia menurut dua statistik tersebutterlihat bagus.

Namun, disisi lain permasalahan padakondisi di Indonesia yaitu terlihat

Page 11: KONDISI MIGRASI INTERNET PROTOCOL VERSION 6 (IPV6) DI ...

159

uletinPos danTelekomunikasiB

VOL. 9 NO. 2 JUNI 2011

masih sporadisnya pelaksanaanmigrasi. Hal ini dapat dilihat dariheterogennya tingkat kesiapan ISPjuga dapat dianggap kurangnyaperanan koordinator dalammembimbing migrasi. Permasalahanlainnya yaitu kurangnya sosialisasidan belum taktisnya roadmap yangada sehingga bisa dilaksanakan olehmasing-masing institusi.

Stakeholder menganggap bahwamigrasi ke IPv6 adalah hal yangmutlak, cepat ataupun lambat,sehingga perlunya percepatan denganmelakukan beberapa hal yaitu denganmelakukan migrasi penuh ke IPv6, halini selain untuk mempercepat migrasijuga untuk mengurangi biaya migrasi.Selain itu perlunya melakukansosialisasi, baik dari sisi operator, kemasyarakat maupun pemerintahsecara terpadu. Hal ini untukmeningkatkan awareness seluruhelemen dalam migrasi. terkait denganhal tersebut, aplikasi yang masihberjalan kebanyakan masih beradapada IPv4, sehingga untukmempercepat migrasi dapat

dilakukan “pemaksaan” penggunaanaplikasi yang berbasis pada IPv6.Dengan adanya penggunaan inidiharapkan berimbas padatersedianya infrastruktur IPv6.Meningkatkan awareness manajemenperusahaan agar mengetahuipentingnya migrasi ke IPv6. Hal inidikarenakan migrasi membutuhkankomitmen top-down dan dari sisibisnis perusahaan. OperatorTelekomunikasi, PANDI, Pemerintahdan Vendors dengan melakukanpelaksanaan Critical Internet Infrastruc-ture (CII) untuk menghindarimahalnya proses migrasi jikamelakukan NAT.

PENUTUP

Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari penelitianini yaitu:

1. Sample pada masyarakatmenyatakan tidak terlalu awareterhadap adanya habisnya IPv4ini. Hal ini dapat diartikanbahwa, masyarakat tidak

Tabel 8 Kapan masyarakat mempersiapkan perangkatnya untuk IPv6

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak tahu 102 85.0 85.0 85.0

3 bulan kedepan 11 9.2 9.2 94.2

6 bulan kedepan 6 5.0 5.0 99.2

12 bulan kedepan 1 .8 .8 100.0

Total 120 100.0 100.0

Sumber: data primer, diolah

Page 12: KONDISI MIGRASI INTERNET PROTOCOL VERSION 6 (IPV6) DI ...

160

uletinPos danTelekomunikasiB

VOL. 9 NO. 2 JUNI 2011

Gambar 1 Peta Sebaran Penggunaan Prefix IPv6 di Dunia (bgpmoon,2011)

terlalu memikirkan teknologiyang sedang ada asalkan semuaberjalan tanpa kendala.

2. Sample pada masyarakatmenyatakan kurangnyasosialisasi terhadap habisnyapenomoran terhadap internetini serta kegunaannya.

3. Secara 0objektif, Indonesiatermasuk mid-up dalampelaksanaan jaringan di tingkatOperator Telekomunikasi,namun tindakan migrasi masihsporadis sehingga dapat dilihatkurangnya peran koordinatordalam hal ini

Rekomendasi

Adapun rekomendasi dari penelitianini yaitu:

1. Penuh pindah migrasi ke IPv6,hal ini selain untukmempercepat migrasi jugauntuk mengurangi biayamigrasi

2. Intens melakukan sosialisasi,baik dari sisi operator, kemasyarakat maupunpemerintah. Hal ini untukmeningkatkan awarenessseluruh elemen dalam migrasi.

3. Terkait dengan poin ke dua,aplikasi yang masih berjalankebanyakan masih berada padaIPv4, sehingga untukmempercepat migrasi dapatdilakukan “pemaksaan”penggunaan aplikasi yangberbasis pada IPv6. Denganadanya penggunaan ini

Page 13: KONDISI MIGRASI INTERNET PROTOCOL VERSION 6 (IPV6) DI ...

161

uletinPos danTelekomunikasiB

VOL. 9 NO. 2 JUNI 2011

diharapkan berimbas padatersedianya infrastruktur IPv6.

4. Meningkatkan awarenessmanajemen perusahaan agarmengetahui pentingnyamigrasi ke IPv6. Hal inidikarenakan migrasi

membutuhkan komitmen top-down dan dari sisi bisnisperusahaan.

5. Operator Telekomunikasi,PANDI, Pemerintah dan Ven-dors perlu melakukanpelaksanaan Critical Internet In-

Tabel 9 Visibilitas IPv6 dilihat dari Default Free Prefix (DFP)

Keterangan: V: jumlah prefiks yang visible

A: jumlah prefix yang dialokasikan oleh RIR

VP: jumlah yang diutilisasi

Sumber: (Sixxs,2011)

Page 14: KONDISI MIGRASI INTERNET PROTOCOL VERSION 6 (IPV6) DI ...

162

uletinPos danTelekomunikasiB

VOL. 9 NO. 2 JUNI 2011

frastructure (CII) untukmenghindari mahalnya prosesmigrasi jika melakukan NAT.

DAFTAR PUSTAKA

Indonesia IPv6 Task Force (2010), Draft: Roadmap Penerapan IPv6 di In-donesia

Ka.Bag Umum dan Humas (2007)Siaran Pers No. 204/DJPT.1/KOMINFO/12/2007, KrisisKeterbatasan KetersediaanAlokasi IPv4 DikhawatirkanMenjadi Penghambat LajuPertumbuhan Internet danBerkontribusi Menurunkan DayaSaing Indonesia.

Kurniawan, A. Wisnu & ArdiDarmawan (2007), Internet : Faktordan Perkembangannya, Universi-tas Indonesia

IPv6 Summit Presentations, http://w w w . r m v 6 t f . o r g / 2 0 0 9 -IPv6.Summit-Presentations/A s h i s h % 2 0 Z a l a n i % 2 0 -% 2 0 R M _ I P v 6 _ S u m m i t % 2 0 -%20OPNET%20Technologies%20-%20FINAL.pdf