Kompas Sang Dewi
-
Upload
suara-mahasiswa -
Category
Documents
-
view
236 -
download
0
description
Transcript of Kompas Sang Dewi
-
DARI REDAKSI
1
Elora
Pemimpin Umum Wakil Pemimpin Umum Sekretaris UmumAgus Tri Haryanto Chaedar Ambadar Tiara Pascanoviera Bendahara Umum Pemimpin Redaksi Sekretaris Redaksi Neneng Detti Sumyatty Yanyan Andryan Luthfi Apriliasari Redaktur Pelaksana Cetak Redaktur Pelaksana Online Redaktur Bahas Bobby Agung Prasetyo Adil Nursalam Ravi A. aFauzan, Riska Herliafifah, Fitrizal Rahmadhian, Regina Cahya M. Sabda Yoki, M. Ghafur F. Rina Redaktur Foto RedakturKarina, Ghaisani Maulina, Desyane Putri, Ita Maryane, Windy Winiarti, Leni Adelina, Alifta Resyfa Annisa Vikasari, ArtistikM. Roby Iskandar, Syifa Luthfiati, Teti Diana Ayu, Sugiharto Purnama, M. Kahfi Jatisuharto J., Tri Wahyu P. Pemimpin Litbang Sekretaris Litbang Divisi SDM Divisi Penelitian dan Karel Desy Amalia Gana Kanzi H., Yulianti, Risqa Syuri Pengembangan Media Divisi Dokumentasi dan Rumah Oryzandi Seto, Dimas Satriya, Indiana P., Rimma Artarinni Tangga Pemimpin Perusahaan Dara Qutnie M.,Gita Mahayuningtyas, Nadya Oktarina, Kamilia Ainiyah Harris Darussalam Sekretaris Perusahaan Divisi Promosi dan Iklan Divisi Produksi Nindy Novrinawati Putri N. Salma, Rima Mega Klara Dina Ken Ulamsari, Ajeng Silvia Fitri, Ema Rosmayati M. Noris Thamher, N. Nita Siti Nurjanah.Divisi Sirkulasi
-
SUARA PEMBACA
RestialopaManajemen Komunikasi 2012
Pada zaman sekarang perempuan bisa melakukan pekerjaan sama baiknya dengan yang dilakukan laki-laki bahkan bisa lebih dalam satu bidang pekerjaan yang sama. Bedanya dulu dan sekarang, perempuan bisa mengekspresikan perasaan dan karya mereka tanpa adanya lagi pembatasan-pembatasan yang menghalanginya. Sebenarnya hal tersebut bukan sesuatu yang buruk asalkan masih wajar, tidak merugikan orang lain dan tidak melanggar agama.
Lara AtidhiraTeknik Planologi 2012
Pada dasarnya perempuan itu adalah makhluk yang lembut, namun bukan berarti dia lemah. Wajar saja kalau wanita melakukan pekerjaan yang diperuntukkan oleh laki-laki, soalnya untuk memenuhi kebutuhan hidup dan 'materi'. Jadi bebas-bebas saja kalau cara mencari uangnya gimana, tapi harus lihat juga gimana kemampuan si wanitanya. Dengan adanya emansipasi, wanita bisa lebih survive.
Raden Muhammad WisnuJurnalistik 2012
Emansipasi bukan hal istimewa lagi zaman ini. Wanita dapat menyetarakan derajatnya dangan pria. Mendaki Everest, memanjat tebing, bertarung dalam kompetisi UFC, hingga menjuarai sepakbola. Bahkan menjadi presiden sekalipun, gender bukan menjadi masalah saat ini.
Ifa HanifaDosen Fakultas Syariah
Saya setuju terhadap emansipasi, wanita bebas bekerja jadi apa saja dalam berbagai bidang. Dalam dunia kerjanya wanita boleh menjadi seorang pemimpin, baik sebagai manajer, direktur, dan lainnya. Untuk wanita yang sudah menikah, ketika dirumah ia harus kembali patuh pada suaminya, walaupun di dunia kerja ia seorang pemimpin. Ketika wanita tersebut sudah menjadi seorang ibu ia harus bertanggung jawab atas keluarganya, karena ibu itu adalah guru pertama dalam keluarga. Seorang wanita harus memperhatikan: 1. Harus memiliki batasan-batasan dengan rekan kerja yang bukan muhrimnya.2. Wanita tidak boleh meninggalkan kewajibannya dalam mengurus keluarga demi pekerjaannya.Baik wanita yang sudah menikah atau belum bebas untuk bekerja untuk mengembangkan bakatnya.
Risma Rizqia KhFakultas Ekonomi (Akuntansi) 2010
Saya setuju terhadap emansipasi wanita. Namun di sisi lain hal tersebut ada positif dan negatifnya. Positif, karena saat ini kita bisa bekerja dan menempuh pendidikan. Negatifnya perempuan terkadang menelantarkan kewajibannya. Selain itu, emansipasi juga kadang disalahgunakan oleh para laki-laki yang seharusnya sebagai kepala keluarga menjadi malas.
2 Suara Mahasiswa Edisi 01/thn XXII/Desember 2013
-
Foto: Net
-
26 Suara Mahasiswa Edisi 01/thn XXII/November 2013
Ke luarga Besar Per s
Mengucapkan selamat atas diraihnya gelar sarjana
kepada:
.T .he alr au arysBe kr
M. Rizki Adipratomo S.I.KomP e m i m p i n U m u m2 0 0 9 - 2 0 1 0
Monica Rantih P. S.I.KomD e s a i n G r a f i s2 0 1 2 - 2 0 1 3
Idham Pradipta S.ESekretaris Umum2 0 1 2 - 2 0 1 3Framesti Frisma S.Farm
Bendahara Um um 2 0 1 2 - 2 0 1 3
Annisa Vikasari S.I.KomA r t i s t i k2 0 1 3 - 2 0 1 4 Riska Herliafifah S.I.Kom
R e d a k t u r B a h a s a2 0 1 3 - 2 0 1 4Gita Mahayuningtyas S.I.Kom
Dokumentasi & Rumah Tangga2 0 1 3 - 2 0 1 4
Akhmad Jaizzur R. S.FarmD e s a i n G r a f i s2 0 1 0 - 2 0 1 1
Yulastri Andhini S.I.KomS e k r e t a r i s U m u m2 0 0 9 - 2 0 1 0
Fitri Apriani S.I.KomPromosi & Iklan2 0 1 1 - 2 0 1 2
Dicky Permana S.I.komR e d a k t u r F o t o2 0 1 1 - 2 0 1 2
Arfian Jamul Jawaami S.I.KomP e m i m p i n U m u m2 0 1 1 - 2 0 1 2
Randy Aprialdi S. S.I.KomPe m i m p i n R e d a k s i2 0 1 1 - 2 0 1 2 Dhea Dwi Putri S.I.Kom
Bendahara Um um2 0 1 1 - 2 0 1 2
Ganjar Fachrudin S.I.KomWakil Pemimpin Umum2 0 1 1 - 2 0 1 2
-
Confie Votre Voix Sur Notre
NOS MDIAS
-
Pers belum sepenuhnyabebas untuk kepentinganrakyat.
Foto
: N
et
-
55
Emansipasi ternyata menimbulkan
pro dan kontra di kalangan masyarakat kita
ini. Namun ada satu pertanyaan yang cukup
penting, bagaimanakah sekarang posisi pria
dengan adanya emansipasi? Mungkin
pertanyaan tersebut banyak terlontar dari
berbagai kalangan yang bingung ataupun
dipusingkan dengan adanya era tersebut.
Bagi orang yang beropini pro
mengenai emansipasi, mereka mungkin
tidak akan ambil pusing dengan posisi
wanita yang disederajatkan dengan kaum
pria. Tapi bagaimana dengan mereka yang
berlawanan? Salah satu ironi yang terjadi di
negeri ini mengungkapkan bahwa semakin
besar era emansipasi berlangsung, maka
semakin besar pula kerugian yang akan
didapatkan oleh kaum pria, rugi materiil
maupun moril
Sudah sering kita jumpai berbagai
contoh pekerjaan yang sudah mulai diisi
oleh kaum wanita, mulai dari sopir busway
yang dikendarai oleh wanita, tukang ojeg
wanita, tukang tambal ban wanita, bahkan
sampai kuli bangunan pun mulai dikerjakan
oleh kaum wanita.
Dengan adanya emansipasi, kaum
wanita pasti menuntut agar tidak ada lagi
perbedaan kesetaraan dengan kaum pria.
Menurut saya pribadi hal ini dirasa memang
wajar terjadi. Namun jika dilihat dari
berbagai sudut pandang, saya yakin era
emansipasi masih belum sepenuhnya
diterima masyarakat secara umum
terlebih lagi oleh seluruh kaum pria.
Mungkin emansipasi bagi kaum
wanita adalah kemerdekaan dalam hal
kesejahteraan bagi kaum wanita, dan
juga kemerdekaan karena mereka bisa
bebas melaksanakan suatu pekerjaan
atau pun memperjuangkan hak yang
menurut mereka layak untuk
diperjuangkan.
Selain itu pula kaum pria yang
sudah terbiasa sebagai seorang
pemimpin di dalam keluarganya harus
betulbetul memperhitungkan secara
materiil dan moril mengenai finansial
keluarganya untuk masa depan nanti.
Ada yang sampai istrinya harus banting
tulang demi memenuhi kebutuhan pokok
keluarganya karena tidak bisa
mengandalkan gaji hanya dari suaminya
saja.
Melihat ironi seperti ini penulis
berharap agar era emansipasi
menjadikan kaum wanita lebih cerdas
dan lebih bekerja keras karena
memperjuangkan hak dan keinginan
tidaklah mudah. Banyak proses yang
harus dilalui, yang terkadang
memusingkan bahkan mengecewakan.
Era emansipasi dewasa ini.
*Penulis adalah mahasiswa Fikom Unisba 2012
Suara Mahasiswa Edisi 01/thn XXII/Desember 2013
- 1: cover2: iklan unisba3: editorial4: suara pembaca5: daftar isi6: catatan media 17: catatan media 28: laput19: laput210: laput311: laput412: laput513: laput614: laput715: laput816: pojok bdg17: pojok bdg218: tatap muka19: tatap muka220: jendela hati21: jendel hati222: bidik23: bidik224: budaya25: budaya226: belahan dunia27: belahan dunia228: alumni29: suara foto30: suara foto231: suara foto332: suara foto433: iklan sm34: jas merah35: jas merah236: lapsus137: lapsus238: lapsus339: lapsus440: lasus541: lapsus642: lapsus743: lapsus844: resensi45: sosok46: sosok247: perjalanan48: perjalanan249: perjalanan350: musik51: musik252: advertorial53: advertorial 254: kesehatan55: kesehatan256: artikel57: artikel258: karikatur59: sm tv60: smonline